13. Project Safety Management

download 13. Project Safety Management

of 24

Transcript of 13. Project Safety Management

Project Safety Management

1

SAFETY MANAGEMENT ( Keselamatan & Keamanan )

Untuk meyakinkan bahwa proyek konstruksi dilaksanakan dengan mempertimbangkan perlindungan terhadap kecelakaan manusia atau kerusakan properti Di USA pada industri konstruksi, construction accident cost approximately 6,5% constructed value.

Safety mgt is basically a subset of risk management, but because of so specialized (unique) and important on every construction project2

SAFETY ( Keselamatan & Keamanan )

Proyek Konstruksi memiliki resiko yang sangat tinggi , karena memiliki beberapa ciri yang khusus seperti : Banyak kegiatan yang sifatnya rawan celaka Jenis kegiatan yang tidak standar Tingginya turn over pekerja Perkembangan science & teknologi konstruksi yang menimbulkan tantangan baru .

Pada dasarnya tak seorangpun mau celaka, tetapi biasanya tidak disadari ttg apa yang telah/sedang dilakukan.3

Data yang diperoleh dan Annual Report mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tahun 2002, yang diterbitkan oleh Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, menunjukkan bahwa sektor usaha Bangunan menduduki peringkat ke-4 yang mempunyai kasus kecelakaan tertinggi, selengkapnya peringkat untuk 5 sektor usaha adalah:1. 2. 3. 4. 5. Sektor Pertanian dan Peternakan Industri Tekstil Industri Pakaian dan Bahan Jadi Bangunan Penebangan Kayu 13,60 8,65 5,60 5,67 5,58 persen persen persen persen persen

Data di atas diperoleh dari data kecelakaan dari tahun 1995 s/d 1999 dengan jumlah kecelakaan kerja 412.652 kasus dengan nilai kerugian Rp 340 Milyar dan pembayaran santunan dan ganti rugi sebesar kurang lebih Rp 329 Milyar lebih.4

Project Safety ManagementProses yang dibutuhkan untuk mengelola dan memastikan bahwa aktivitas proyek konstruksi telah ditangani dengan benar sebagai bentuk tindakan pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya kecelakaan secara ringan maupun yang berat yang akan terjadi baik terhadap karyawan / properti yang ada. Proses yang dibutuhkan untuk mengelola dan memastikan bahwa Kegiatan pengelolaan tersebut antara lain dengan adanya ;

perencanaan K3 (safety plan), penanganan K3 dan pelaksanaan administrasi dan pelaporan5

Project Safety Management

Ada beberapa hal yang harus diketahui dan dilakukan Kontraktor dalam rangka menerapkan prinsip-prinsip kerja sesuai dengan ketentuan K3 di lingkungan proyek, antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Memenuhi Kelengkapan Administrasi K3 Penyusunan Safety Plan (rencana K3) untuk proyek Melaksanakan Kegiatan K3 di lapangan Pelatihan Program K3 Perlengkapan dan Peralatan Penunjang Program K3 Penataan Lingkungan Proyek

6

1. Memenuhi Kelengkapan Administrasi K3

Kegiatan untuk memenuhi kelengkapan administrasi K3 ini antara lain terdiri dari:

Pendaftaran Proyek ke Depnaker setempat Pendaftaran dan Pembayaran Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK) Pendaftaran dan Pembayaran asuransi tainnya, misal CAR, PA, bila disyaratkan dalam proyek Izin dari Kantor PU tentang penggunaan jalan/jembatan yang menuju lokasi untuk lalu-lintas alat berat Keterangan laik pakai untuk alat berat/ringan memerlukan rekomendasi dari Depnaker atau instansi yang berwenang. Pemberitahuan kepada pemerintah/lingkungan setempat7

2. Penyusunan Safety Plan (rencana K3) untuk proyekTujuan Safety Plan adalah agar proyek dalam pelaksanaannya nanti, aman dari kecelakaan dan penyakit sehingga menghasilkan produktivitas kerja tinggi. Safety Plan berisi antara lain: Pembukaan: Gambaran Proyek Pokok perhatian untuk kegiatan K3

Risiko kecelakaan dan pencegahannya (risiko yang mungkin terjadi di proyek tersebut) Tata cara pengoperasian peralatan Alamat Instansi terkait Rumah sakit Polisi Depnaker Pemadan Kebakaran

8

3. Kegiatan K3 di LapanganKegiatan K3 di lapangan merupakan pelaksanaan Safety Plan yang harus dilaksanakan Kontraktor dalam setiap proyek yang menyangkut beberapa kegiatan antara lain: Kerja sama dengan instansi yang terkait K3 Sebagai bukti pelaksanaan adalah: adanya dokumen-dokumen/surat-surat serta hubungan kerja sama yang nyata dengan instansi-instansi terkait tersebut. Pengawasan pelaksanaan K3 meliputi kegiatan, Safety patrol , Safety supervisor, Safety meeting dan Pelaporan serta penanganan kecelakaan Pelaporan dan penanganan kecelakaan Pelaporan dan penanganan kecelakaan ringan Pelaporan dan penanganan kecelakaan berat Pelaporan dan penanganan kecalakaan dengan korban meninggal Pelaporan dan penanganan kecelakaan peralatan berat 9

4. Pelatihan Program K3

Pelatihan program K3 terbagi menjadi 2 bagian, yaitu: 1. Pelatihan secara umum. Mareri pelatihan ini bersifat umum yaitu panduan tentang K3 di proyek misalnya: Pedoman praktis Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek Bangunan Gedung, Penanganan, Penyimpanan, dan Pemeliharaan Material K3 dalam Pekerjaan Sipil, Finishing Luar, Mekanikal dan Elektrikal, Finishing Dalam, Bekisting, Pembesian, Rangka Baja, Struktur Khusus, Pembetonan, pondasi Pile dan Pekerjaan Pembongkaran.

2. Pelatihan khusus proyek Pelatihan khusus proyek diberikan pada Saat awal proyek dan Saat di tengah periode pelaksanaan proyek (sebagai penyegaran)10

5. Perlengkapan dan Peralatan Penunjang Program K3

Perlengkapan dan Peralatan Penunjang Program K3 dalam pelaksanaan proyek meliputi beberapa hal antara lain: Promosi program K3 Sarana peralatan untuk K3 Sarana Yang melekat pada orang, yaitu: Sarana peralatan lingkungan, Tabung pemadaman kebakaran, Pagar Pengaman Sarana Rambu-rambu peringatan;

11

5. Perlengkapan dan Peralatan Penunjang Program K3

Perlengkapan dan Peralatan Penunjang Program K3 dalam pelaksanaan proyek meliputi beberapa hal antara lain: Promosi program K3 Sarana peralatan untuk K3 Sarana Yang melekat pada orang, yaitu: Sarana peralatan lingkungan, Tabung pernadaman kebakaran, Pagar Pengaman Sarana Rambu-rambu peringatan;

12

6. Penataan Lingkungan Proyek

Penataan lingkungan meliputi perencanaan tata letak fasilitas-fasilitas untuk melaksanakan pekerjaan dan pengelolaan kebersihan lingkungan kerja di proyek (house keeping) antara lain adalah:

Lay out planning (perencanaan tata letak)Perencanaan tata letak harus diatur sedemikian rupa sehingga orang dan alat yang bekerja tidak saling terganggu, tetapi justru saling mendukung, agar pelaksanaan kerja dengan produktivitas tinggi dan aman dapat dicapai.

House k eepingKebersihan dan kerapian tempat kerja merupakan syarat K3. Sarana kebersihan dan kerapian untuk program K3 adalah Penyediaan air bersih yang cukup, Penyediaan toilet/WC yang bersih, Penyediaan Musholla yang bersih dan terawatt, Penyediaan toilet/WC untuk pekerja proyek Penyediaan bak-bak sampai pada lokasi yang diperlukan dsb.13

CONSTRUCTION SAFETY Didalam Construction Safety ada dua aspek penting yang selalu harus jadi perhatian , yaitu : ASPEK KEMANUSIAAN ASPEK EKONOMI Perencanaan Safety harus dapat mencakup dua aspek tersebut diatas .14

STRUKTUR BIAYA SAFETY Cost of Safety adalah merupakan bagian dari Biaya Konstruksi ( D.C ) Struktur Cost of Safety dpt digambarkan dalam dua jenis, yaitu :Biaya Tidak Langsung B.L(1)

Total cost of safety

Accident Prevention Inspection(2)15

SASARAN PENGENDALIAN SAFETY

Untuk keperluan Safety Mgt , struktur (2) lebih sesuai, karena menunjukkan sasaran yang ingin dikendalikan . Tujuan dan sasaran Safety Mgt. Adalah mencegah accident menuju zero accident. Untuk itu , diperlukan adanya Safety system ( safety plan dan safety kontrol )16

PENERAPAN SAFETY SYSTEM Penerapan safety system untuk menurunkan total cost of safety , berarti menurunkan biaya konstruksi . Secara grafis ,dpt dijelaskan sbb :Penurunan C.O.S

A A P I Penerapan safety system P I17

Total cost of safety

Project Safety Management13. Project Safety Management

13.1 Safety Planning

13.2 Safety Plan Execution

13.3 Administration and Reporting

PROCESS PLANNING

PROCESS EXECUTING

PROCESS CLOSING18

Project Safety Management1 Safety Planning Adalah melakukan analisa adanya resiko bahaya (hazard) pada pekerjaanpekerjaan merupakan lingkup kontrak pada proyek yang bersangkutan, sehingga dapat dirumuskan cara pencegahan & penanggulangannya secara efektif Analisa tersebut termasuk ; Survey geografik dan resiko bahaya fisik di site proyek Antisipasi resiko bahaya yang sering terjadi pada tipikal konstruksi Peraturan dan perundangan pemerintah yang menyangkut K3 Persyaratan dari owner yang sudah tertuang dalam kontrak tentang K3

Inputs1. 2. 3. 4. 5. Undang-undang & Peraturan Persyaratan Kontrak Kebijakan K3 Lokasi Site Komitmen Manajemen

Tools & Techniques1. 2. 3. Analisa Resiko Bahaya Seleksi Sub kontraktor Insentif (penghargaan) 1. 2. 3.

OutputsProject Safety Plan Otoritas petugas Dana/biaya

19

Project Safety Management2 Safety Plan Execution Adalah implementasi dan aplikasi dalam melaksanakan praktikal kegiatan K3 di proyek sesuai dengan yang sudah dirumuskan dalam rencana K3. Kegiatan implementasi tersebut antara lain juga dengan ; Melakukan sosialisasi setiap saat kepada seluruh pekerja agar mematuhi peraturan dan rambu K3 Menugaskan petugas K3 (safety officer) untuk selalu meninjau lokasi dan melakukan penanganan praktis dengan hal-hal yang terkait dengan K3

Inputs1. 2. Project Safety Plan Persyaratan Kontrak

Tools & Techniques1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Alat Pelindung Diri (APD) Peralatan K3 lain Peninjauan peralatan konstruksi Komunikasi K3 (Safety Communication) Pendidikan & Pelatihan Inspeksi K3 Penanganan & Penyelidikan Kecelakaan Fasilitas Perawatan Tes Pengobatan 1. 2. 3. 4.

OutputsKecelakaan yang diminimalkan Biaya asuransi lebih rendah Mempertinggi Reputasi Meningkatkan produktivitas

20

Project Safety Management3 Administration and Reporting Sesuai dengan aturan pemerintah yang mewajibkan dilaksanakannya kegiatan K3 di setiap proyek konstruksi, maka segala bentuk rekord dan laporan yang berkaitan dengan aktifitas K3 harus dijaga dan dipelihara. Laporan tersebut antara lain berupa ; Laporan akitifitas K3 secara periodik Laporan kecelakaan secara periodik Laporan hasil sosialisasi & pelatihan K3 sebagai bukti pihak managemen telah melakukan pengarahan, pembinaan dalam rangka mencegah terjadinya bahaya. dll

Inputs1. 2. 3. 4. Persyaratan Pelaporan secara Legal Persyaratan report asuransi Persyaratan kontrak Persyaratan rencana K3

Tools & Techniques1. 2. 3. 4. 5. Daftar & Report Inspeksi Report training & pertemuan Daftar kecelakaan dan jatuh sakit karyawan Penanganan & penyelidikan kecelakaan Record berupa photo dan video 1. 2. 3. 4.

OutputsDaftar & Laporan ke pemerintah Laporan Kecelakaan Perolehan hasil dari insentif K3 Kinerja dari aktivitas K3 yang terdokumentasi21

22

SAFETYa. Identifikasi aspek safety b. Identifikasi kesiapan emergency (emergency preparedness) petunjuk penanganan bila ada emergency c. Pastikan aspek safety terkontrol ada bukti dan laporannya ada d. Pastikan point-point tersebut di atas DIPAHAMI disosialisasikan aspek-aspek safety-nya, dengan bukti daftar hadir e. Membuat Safety Plan dan laporan safety-nyaAda Proyek Baru Aspek safety di breakdown dari item-item pekerjaan bila dirasa dalam jenis pekerjaan ada item pekerjaan yang tidak ada aspek safety-nya, maka tidak perlu dimunculkan safety-nya.

Identifikasi Aspek Safety

Membuat Safety Plan

Laporan Safety

23

SAFETY PLAN

No.

Aktivitas

Standard Acuan

Kontrol

Frekwensi Kontrol

PIC

Record

Ket

LAPORAN SAFETY

No.

Aktivitas

Standard Acuan

Kontrol

Hasil

Tindak Lanjut Bila Ada Kecelakaan

Ket

Bila point a, b, c, d OK dilaksanakan, tapi masih terjadi accident, maka ada prosedur safety investigationPASTIKAN BAHWA SETIAP PEKERJA TELAH MENDAPATKAN PELATIHAN DAN PEMAHAMAN TENTANG SAFETY. MANAGEMENT BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP TERJADINYA KECELAKAAN BILA KARYAWANNYA BELUM DILATIH DAN DIBERI PEMAHAMAN SAFETY.

24

RISIKO KECELAKAAN DAN PENCEGAHANNYANo. 1. 1.1. 1.2. 1.3. Lokal dan Risiko Kecelakaan Pekerjaan Fondasi Franki Orang jatuh dari crane Kejatuhan splitl beton Crane amblas - pakai sabuk pengaman waktu naik - pakai helm pengaman sewaktu kerja - ratakan tanah sebelum crane masuk proyek - Pakai H-beam untuk dudukan crane 1.4. 1.5. Orang terperosok/jatuh lubang franki pile Sling crane putus ke - urug segera setelah dicor - cek kondisi sling sebelum mulai kerja setiap hari Pencegahan/Penanganan Penanggung Jawab