13. ANALISA SWOT.ppt

download 13.  ANALISA SWOT.ppt

of 32

Transcript of 13. ANALISA SWOT.ppt

  • OLEH :H HADI SURYATNO,MKES

  • pendekatan manajemen strategis untukmendapat kepastian bahwa mereka akan dapat bertahan di tengah-tengah persaingan yang ketat. organisasi ini menyadari pentingnya pendekatan strategis lebih dari yang diterapkan oleh organisasi bisnis, karena mereka kehilangan disiplin pada bahagian bawah telah terjadi reformasi Indonesia dimana seluruh organisasi pemerintah yang dapat dikelompokkan menjadi organisasi bukan bertujuan untuk keuntungan menerapkan pendekatan strategis

  • indikator yang mendukung pertumbuhan organisasi bertujuan bukan keuntungan: Pertumbuhan pencari kerja adalah 23 persen sedangkan pertumbuhan perusahaan hanya 6,2 persen. Pertumbuhan angkatan kerja melebihi pertumbuhan kesempatan kerja yangtersedia. Organisasi dengan ciri bukan untuk keuntungan memiliki kekayaan sampai dengan 15 persen dari kekayaan negara.

  • 1. Private nonprofit corporations. termasuk di dalamnya adalah Rumah Sakit, Sekolah Swasta, dan lembaga pemberi bantuan lainnya2. Public governmental agencies.Organisasi yang termasuk ke dalam bentuk ini mulai dari penjara, lembaga kesejahteraan sampai kepada Perguruan Tinggi.

  • Dua alasan mengapa publik semakin memberiperhatian kepada organisasi nir-laba: Pertama : Masyarakat menginginkan agar barang dan jasa yang tidak dapat dihasilkan oleh organisasi bertujuan untuk keuntungan dapat dihasilkan oleh perusahaan yang bertujuan bukan untuk keuntungan. Barang dan jasa demikian dikenal sebagai barang publik atau barang kolektif. Kedua : Bahwa perusahaan swasta yang bertujuan bukan untuk keuntungan cenderung menerima benefit dari masyarakat, sedangkan perusahaan swasta yang bertujuan keuntungan tidak mendapatkannya.

  • Perusahaan yang menerapkan pendekatan manajemen strategis akan melakukan tugasnya lebih efektif dibanding dengan organisasi yang bukan. Hal ini dikenal dengan institutional advantage.

  • Analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan apa yang dimiliki oleh organisasi dan kesempatan apa yang tersedia.Analisis disertai upaya memeriksa kelemahan dan ancaman yang sedang dan akan dihadapi oleh organisasi. Pernyataan Misi penting sekali untuk kepentingan internal organisasi dan lebih dari itu untuk kepentingan eksternal.

  • Analisis stakeholder untuk menentukan lembaga apa danmana yang berkepentingan terhadap pencapaian tujuan organisasi.Tatalaksana pengaturan korporasi. Bagaimana organisasidikelola juga harus dapat disusun dan disampaikan kepada stakeholder sehingga didapat satu bentuk tatakelola yang baik (good governance).* Analisis Portofolio menjadi langkah minimal yang harusdilakukan oleh Organisasi NFP. Rumusan demikian menarik perhatian lembaga donor, dan lebih dari itu juga menariperhatian para relawan.

  • 1. Memprakarsai dan menyepakati suatu proses perencanaan strategis.2. Mengidentifikasi mandat organisasi.3. Memperjelas misi dan nilai-nilai organisasi.4. Menilai lingkungan eksternal, peluang dan ancaman.5. Menilai lingkungan internal, kekuatan dan kelemahan.6. Mengidentifikasi isu strategis yang dihadapi organisasi.7. Merumuskan strategi untuk mengelola isu-isu.8. Menciptakan visi organisasi yang efektif bagi masa depan.

  • Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa depan.

  • Sesuatu yang sudah ada di organisasi yang menjadikan organisasi tersebut lebih kompetitif dari pesaing.SDM (jumlah, pendidikan, kualitas, kompetensi dll).Peralatan (lebih modern, lebih lengkap, tidak ada di pesaing, dll)Sumber daya keuangan (lebih beragam, lebih liquid, dll)Manajemen (dikelola secara modern, tidak/jarang ada like and dislike dalam pengambilan keputusan, dll)Ciri khas dari organisasi yang sulit ditiru.

    Lengkapi dengan data-data

  • Kekuatan dari organisasi pesaingAdanya peluang yang diambil oleh pesaing.

    Lebih mudah diidentifikasi oleh organisasi yang posisi pesaingnya lebih rendah

  • Segmen pasar yang siap dijadikan targetKerjasama baru yang mungkin dilakukan.Bisnis atau usaha baru yang mungkin dapat diakuisisi atau diambil alih

    Perlu Kreatifitas untuk Mengidentifikasi

  • Ciri-ciri pesaing yang potensial memasuki segmen dan target pasar yang sama.Kondisi eksternal jauh maupun dekat, mikro atau makro yang dapat menghambat pertumbuhan organisasi.

  • Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT,.bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang cespleng bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.

  • Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa depan.

  • Selain empat komponen dasar ini, analisa SWOT, dalam proses penganalisaannya akan berkembang menjadi beberapa Subkomponen yang jumlahnya tergantung pada kondisi organisasi. Sebenarnya masing-masing subkomponen adalah pengejawantahan dari masing-masing komponen, seperti Komponen Strength mungkin memiliki 12 subkomponen, Komponen Weakness mungkin memiliki 8 subkomponen dan seterusnya.

  • Model Kuantitatif Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara S dan W, serta O dan T. Kondisi berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa dalam setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan Strength (S), harus selalu memiliki satu pasangan Weakness (W) dan setiap satu rumusan Opportunity (O) harus memiliki satu pasangan satu Threath (T).

  • langkah selanjutnya adalah melakukan proses penilaian. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor pada masing -masing subkomponen, dimana satu subkomponen dibandingkan dengan subkomponen yang lain dalam komponen yang sama atau mengikuti lajur vertikal. Subkomponen yang lebih menentukan dalam jalannya organisasi, diberikan skor yang lebih besar. Standar penilaian dibuat berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengurangi kadar subyektifitas penilaian.

  • Urut-urutan dalam membuat Analisa SWOT kualitatif, tidak berbeda jauh dengan urut-urutan model kuantitatif, perbedaan besar diantara keduanya adalah pada saat pembuatan subkomponen dari masing-masing komponen. Apabila pada model kuantitatif setiap subkomponen S memiliki pasangan subkomponen W, dan satu subkomponen O memiliki pasangan satu subkomponen T, maka dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu, SubKomponen pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas dan tidak memiliki hubungan satu sama lain.

  • model kualitatif tidak dapat dibuatkan Diagram Cartesian, karena mungkin saja misalnya, SubKomponen S ada sebanyak 10 buah, sementara subkomponen W hanya 6 buah. Sebagai alat analisa, analisa SWOT berfungsi sebagai panduan pembuatan peta. Ketika telah berhasil membuat peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan telah ditetapkan. Bagaimana menetapkan tujuan adalah bahasan selanjutnya yaitu membangun visi-misi organisasi atau program.

  • Sebelum melakukan perencanaan, maka perlu dikaji terlebih dahulu beberapa hal. Fokus identifikasi bisa menggunakan pendekatan yang lazim dipakai yaitu : pendekatan SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan, dan Ancaman).

  • Di dalam pendekatan ini kita akan mengumpulkan semua data tentang tenaga keperawatan, administrasi dan bagian keuangan yang akan mempengaruhi fungsi organisasi keperawatan secara keseluruhan.Setiap data akan di kelompokan apakah merupakan kekuatan. Kelemahan, kesempatan ataukah merupakan ancaman bagi organisasi. Berikut ini akan diberikan contoh Pengumpulan data dan Identifikasi masalah berdasarkan pendekatan SWOT

  • Memiliki visi, misi dan motto Keperawatan SDM terdiri dari : S-1/Ns (.orang), DIII (.orang), SPK (.orang), Pekarya (.orang). Rumah Sakit Pemerintah Tipe .. Terdapat Standar Asuhan Keperawatan Tersedia Sarana & prasarana Untuk pasien dan tenaga perawat Sudah ada sistim Dokumentasi Terdapat Administrasi penunjang dll Kualitas tenaga belum memnuhi kualifikasi MPKP belum dilaksanakan Belum ada pembagian tugas yang jelas Pendokumentasian proses Keperawata belum optimal Dll Terbukanya kesemptan melanjutkan pendidikan pada progran yang lebih baik Adanya program pelatihan/kursus Dll Persaingan antar rumah sakit yang semakin kuat Adanya tuntutan masyarkat yang lebih tinggi untuk mendapatkan pelayanan dll Setelah dilakukan pengumpulan data dan analisa maka muncul permasalahan-permasalahan yang harus kita kaji untuk dilakukan perencanaan pembenahan.

  • Dari data-data yang sudah dikumpulkan dan sudah dilakukan analisa dengan pendekatan SWOT maka kita akan menemukan apa saja permasalahan-permasalahan di dalam sebuah organisasi Rumah Sakit khususnya pada Organisasi Keperawatan.Permasalahan yang ditemukan ini tidak saja hanya kekurangan-kekurangan yang akan menggangu atau menghambat di dalam Organisasi Keperawatan tetapi juga kemungkinan-kemungkinan peningkatan pelayanan agar dapat menjadi lebih baik dari sekarang. Masalah-masalah yang ditemukan akan di kumpulkan untuk selanjutnya dilakukan perencanaan untuk mengatasi permasalahan atau meningkatkan kwalitasnya.

  • Berdasarkan hasil analisa maka perlu untuk membuat tim kerja dengan pembagian tugas dari masing-masing personel. Sebagai contoh untuk pengelolaan di ruang rawat inap, maka diselenggarakan pengorganisasian dengan pembagian peran sebagai berikut : 1. Kepala ruangan 2. Perawat Primer 3. Perawat Asosiet

  • Adapun penetapan tugas perawat diatas harus sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit/keperawatan, hasil penyelenggaraan model asuhan keperawatan sebelumnya, bagaiman kekuatan sumber daya yang ada dan sarana serta prasarana yang telah diidentifikasi pada pengumpulan data sebelumnya.

  • Pada tahap ini organisasi yang sudah terbentuk mulai merencanakan bagaimana rencana strategis yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan di dalam Manajemen Keperawatan. Organisasi mulai menentukan dan mendiskusikan bentuk dan penerapan praktek keperawatan yang profesional, bagaimana format dan pendokumentasian, mengatur kebutuhan tenaga perawat

  • , Mengatur tugas dan wewenang dari masing-masing perawat di ruangan, jadual kerja dari masing-masing perawat, bagaimana mensupervisi perawat,bagaimana sistim kepemimpinannya, Instalasi-instalasi yang menunjang di dalam proses keperawatan seperti, farmasi, radiologi,laboratorium, gizi (Jalur opersional).Hubungan dengan bagian bagian lain yang turut mendukung di dalam organisasi rumah sakit ini (anggaran, karyawan non-medis, dll).

  • Pada tahap ini setelah Semua rencana strategis di susun maka mulai dilakukan penetuan kegiatan apa saja yang harus dilakukan dan kapan waktunya. Sebagai contoh di bawah ini akan diberikan rencana kegiatan kelompok dalam penerapan Model Asuhan Keperawatan Profesional yang akan dilakukan dalam satu bulan.

  • TERIMA KASIH