123679100-Kelainan-Refraksi

64
KELAINAN REFRAKSI Oleh : Meiustia Rahayu Rahmi Mutia Preseptor: Dr. Fitratul Ilahi, Sp.M

Transcript of 123679100-Kelainan-Refraksi

Page 1: 123679100-Kelainan-Refraksi

KELAINAN REFRAKSI

Oleh :

Meiustia Rahayu

Rahmi Mutia

Preseptor:

Dr. Fitratul Ilahi, Sp.M

Page 2: 123679100-Kelainan-Refraksi

LATAR BELAKANG

Mata=kamera

Proses yang berperan dalam penglihatan yaitu

fungsi refraksi dari mata.

Kelainan refraksi sering ditemui seperti miopia

hipermetropia, astigmatisma, dan presbiopia.

Kelainan refraksi:

- salah satu penyebab gangguan penglihatan yang

paling sering

- -penyebab kedua kebutaan yang dapat dikoreksi

Page 3: 123679100-Kelainan-Refraksi

Batasan Masalah

Definisi,

Epidemiologi

Klasifikasi

Etiologi

Patogenesis

Diagnosis

tatalaksana

Kelainan

Refraksi

Page 4: 123679100-Kelainan-Refraksi

TUJUAN PENULISAN

Umum : membahas kelainan refraksi.

Khusus:

-anatomi media refraksi.

-mekanisme refraksi, akomodasi, dan penglihatan

-definisi, epidemiologi, klasifikasi, etiologi,

patogenesis, diagnosis, dan tatalaksana pada

kelainan refraksi

Page 5: 123679100-Kelainan-Refraksi

Metode Penulisan

Tinjauan kepustakaan yang merujuk pada berbagai

literatur.

Page 6: 123679100-Kelainan-Refraksi

ANATOMI MEDIA REFRAKSI

Page 7: 123679100-Kelainan-Refraksi

KORNEA

Kornea dewasa rata-rata mempunyai tebal 0,54

mm di tengah, sekitar 0,65 mm di tepi, dan

diameternya sekitar 11,5 mm

Asupan nutrisi : dari pembuluh darah limbus, humor

aqueus, dan air mata

Saraf-saraf sensorik kornea : dari percabangan

pertama (oftalmika) dari nervus trigeminus

Indeks bias :1,38

Page 8: 123679100-Kelainan-Refraksi

LAPISAN KORNEA DARI ANTERIOR KE

POSTERIOR

Page 9: 123679100-Kelainan-Refraksi

AQUOUS HUMOR

Volumenya : ± 250 μl

Komposisi= plasma :-konsentrasi askorbut, piruvat,

dan laktat >>

-protein,urea dan glukosa <<

Akuos humor memiliki indeks bias

.

Page 10: 123679100-Kelainan-Refraksi

korpus siliaris

Kamera Okuli Posterior

Pupil

Kamera Okuli

Anterior

Kecepatan

Pembentuk

an:

2,5

μl/menit

Page 11: 123679100-Kelainan-Refraksi

LENSA

Page 12: 123679100-Kelainan-Refraksi
Page 13: 123679100-Kelainan-Refraksi

65% air, 15% protein, dan mineral yang biasa ada

di jaringan tubuh lainnya. Kandungan kalium lebih

tinggi daripada di jaringan lain

Serat nyeri, pembuluh darah, persarafan (-)

indeks bias 1,40

Page 14: 123679100-Kelainan-Refraksi

KORPUS VITREUS

Korpus vitreus : suatu badan gelatin yang jernih

dan avaskuler yang membentuk dua per tiga dari

volume dan berat mata

mengisi ruangan yang dibatasi oleh kornea, retina

dan diskus optikus

99% air , 1% kolagen dan asam hialuronat

indeks bias 1,34

Page 15: 123679100-Kelainan-Refraksi

MEKANISME REFRAKSI

pembiasan (refraksi) : perubahan medium optis

perubahan kecepatan suatu berkas cahaya.

Indeks refraksinya : Efek suatu bahan optik

terhadap kecepatan cahaya . Semakin tinggi indeks

semakin lambat kecepatan semakin besar

efek pembiasannya.

Daya bias mata : 2/3(59 dioptri) dihasilkan oleh

permukaan anterior kornea, 20 dioptri oleh lensa

Page 16: 123679100-Kelainan-Refraksi

4 Perbatasan refraksi sistem lensa mata :

Page 17: 123679100-Kelainan-Refraksi

PERUBAHAN SAAT AKOMODASI

Dengan Akomodasi Tanpa Akomodasi

Otot siliar Kontraksi Relaksasi

Diameter cincin siliar Berkurang Bertambah

Tensi zonulla Berkurang Bertambah

Bentuk lensa Lebih sferis Lebih datar

Diameter ekuatorial lensa Berkurang Bertambah

Ketebalan lensa aksial Bertambah Berkurang

Kurvaktura kapsul lensa

anterior sentral

Lebih cembung Lebih datar

Kurvaktura kapsul lensa

posterior sentral

Berubah minimal Berubah minimal

Kekuatan dioptri lensa Bertambah Berkurang

Page 18: 123679100-Kelainan-Refraksi

MEKANISME PENGLIHATAN

Pembentukan bayangan di retina :

1. pembiasan cahaya

2.Akomodasi lensa

3.Konstriksi pupil

4.Pemfokusan

Page 19: 123679100-Kelainan-Refraksi

KELAINAN REFRAKSI

A.Miopia

adalah tidak bisa melihat benda jauh dengan jelas

tapi bisa melihat dengan jelas benda-benda yang

dekat

Page 20: 123679100-Kelainan-Refraksi

1.EPIDEMIOLOGI

Gangguan mata yang tersering di seluruh dunia.

Prevalensinya dalam tiga dekade ini terus

meningkat. Di Amerika Serikat dari 25% menjadi

41%.

Angka miopia meningkat sesuai dengan

pertambahan usia. Jumlah penderita rabun jauh di

Amerika Serikat berkisar 3% antara usia 5-7 tahun,

8% antara usia 8-10 tahun, 14% antara usia 11-12

tahun dan 25% antara usia 12-17 tahun.

Prevalensi miopia lebih tinggi pada wanita dari

pada pria

Page 21: 123679100-Kelainan-Refraksi

2.KLASIFIKASI

Penyebab

Miopia Refraktif

Miopia Aksial

Derajat Beratnya

Miopia ringan

Miopia Sedang

Miopia Berat

Page 22: 123679100-Kelainan-Refraksi

KLASIFIKASI

Usia

Miopia Kongenital

Miopia remaja

Miopia dewasa muda

Miopia dewasa tua

Perjalanannya

Miopia stationer

Miopia progresif

Miopia maligna

Page 23: 123679100-Kelainan-Refraksi

KLASIFIKASI

Gambaran Klinis

Miopia Simpel

Miopia Nokturnal

Pseudomiopia

Miopia degeneratif

Miopia terinduksi

Page 24: 123679100-Kelainan-Refraksi

3.ETIOLOGI

Jenis Miopia Etiologi

Miopia simpel keturunan, pekerjaan jarak pandang dekat yang kekerapannya

signifikan

Miopia nokturnal keseringan mata berakomodasi dalam gelap yang signifikan

Pseudomiopia kelainan akomodasi, eksoforia tinggi, agen agonis kolinergik

Miopia degeneratif keturunan, retinopati prematur, halangan pada media refraksi

Miopia terinduksi Katarak nuklear terkait umur, terpapar Sulfonamid, perubahan

kadar gula darah yang signifikan

Page 25: 123679100-Kelainan-Refraksi

FAKTOR RESIKO

Riwayat keluarga dengan miopia (hereditas).

Munculnya miopia dengan retinoskopi nonsikloplegik

saat masa pertumbuhan dan berkurang menjadi

emetropia sebelum masuk sekolah.

Gangguan refraksi emetropia sampai hiperopia 0.50D.

Penurunan fungsi akomodasi atau nearpoint esophoria

Bekerja dalam jarak dekat dalam waktu yang lama.

Kelengkungan kornea yang curam atau tingginya rasio

panjang aksial dengan radius kornea.

Page 26: 123679100-Kelainan-Refraksi

4.DIAGNOSIS

Anamnesis : Gejala

-Miopia simpel

pandangan kabur yang menetap saat melihat jauh, sedangkan penglihatan dekat biasanya normal.

-Miopia malam pandangan jauh kabur saat pencahayaan

kurang. Pasien sering mengeluhkan sulit melihat rambu-rambu lalu lintas saat berkendaraan malam hari.

-Pseudomiopia

Pandangan jauh kabur yang sementara, khususnya saat setelah melakukan pekerjaan yang dekat.

Page 27: 123679100-Kelainan-Refraksi

ANAMNESIS

Miopia degeneratif

• pemandangan jauh yang sangat kabur

karena derajat miopia sangat signifikan.

Pasien harus meletakkan objek sangat

dekat dengan matanya

Miopia terinduksi

pandangan jauh yang kabur. Waktu

kaburnya itu sesuai dengan agen atau kondisi yang

mempengaruhi miopia tersebut.

Page 28: 123679100-Kelainan-Refraksi

PEMERIKSAAN

Pemeriksaan Ketajaman penglihatan:

-Subjektif : Pemeriksaan kartu optik snellen

dan lensa coba

Retinoskopi/ Refraksi Objektif

Page 29: 123679100-Kelainan-Refraksi

5.PENATALAKSANAAN

Koreksi Optikal

Koreksi penglihatan dilakukan dengan memberikan

kaca mata atau lensa kontak yang memberikan

penglihatan jauh yang baik

Farmakoterapi : Sikloplegik

Ortikeratologi : penyesuaian lensa kontak setelah

jangka waktu seminggu atau sebulan, untuk

meratakan kornea dan mengurangi miopia.

Page 30: 123679100-Kelainan-Refraksi

OPERASI REFRAKTIF

RK (Radial Keratotomi)

Page 31: 123679100-Kelainan-Refraksi

Photorefraktive Keratektomi (PRK)

Page 32: 123679100-Kelainan-Refraksi

LASER ASSISTED IN SITU KERATOMILEUSIS

(LASIK)

Page 33: 123679100-Kelainan-Refraksi

6.PROGNOSIS

Bagus : pasien dapat memperoleh penglihatan jauh

yang baik dengan menggunakan koreksi

Tergantung :derajat miopianya, astigmat,

anisometropia dan fungsi akomodasi dari pasien

Diperlukan pemeriksaan secara teratur

Page 34: 123679100-Kelainan-Refraksi

B.HIPERMETROPIA

: suatu kondisi di mana saat cahaya masuk ke mata

yang tidak berakomodasi maka fokus cahaya

berada di belakang retina, sehingga pasien akan

melihat lebih jelas benda yang jauh daripada benda

yang dekat

Page 35: 123679100-Kelainan-Refraksi

1.EPIDEMIOLOGI

Hampir seluruh bayi memiliki hiperopia ringan,

Belum diketahui apakah ada perbedaan prevalensi

hiperopia berdasarkan jenis kelamin,

Suku asli Amerika, Afrika dan Pasifik dilaporkan

memiliki prevalensi tertinggi.

Page 36: 123679100-Kelainan-Refraksi

Secara klinis, hiperopia dapat dibagi 3, yaitu:

Hiperopia Simplek, merupaka variasi biologikal

normal, bisa disebabkan oleh kelainan aksial atau

refraksi.

Hiperopia Patologik, disebabkan oleh anatomi

okular yang tidak normal yang disebabkan oleh

gangguan pertumbuhan, penyakit okular atau

trauma.

Hiperopia fungsional, disebabkan oleh paralisis

akomodasi.

2.KLASIFIKASI

Page 37: 123679100-Kelainan-Refraksi

Hiperopia dapat juga dibagi berdasarkan derajat

keparahannya, yaitu:

Hiperopia ringan, jika gangguannya ≤ +2.00D

Hiperopia sedang, jika gangguannya +2.25 - +5.00

D

Hiperopia berat, jika gangguan > 5.00 D

Page 38: 123679100-Kelainan-Refraksi

Berdasarkan pengaruh akomodasi, hiperopia dibagi

menjadi:26

Hiperopia fakultatif, dimana bisa diatasi dengan

akomodasi.

Hiperopia absolut, yang tidak bisa dikompensasi

dengan akomodasi.

Page 39: 123679100-Kelainan-Refraksi

Hiperopia juga dapat dibagi berdasarkan refraksi

sikloplegik atau non-sikloplegik, yaitu:

Hiperopia manifes, ditentukan dengan refraksi non

sikloplegik, dapat berupa hiperopia fakultatif atau

absolut

Hiperopia laten, terdeteksi hanya dengan

sikloplegia, bisa diatasi dengan akomodasi.

Page 40: 123679100-Kelainan-Refraksi

Sumbu antroposterior yang memendek,

disebut dengan hiperopia axial

Kurangnya kelengkungan kornea / lensa,

disebut dengan hiperopia kurvatur

Indeks bias yang kurang dari optik mata,

disebut dengan hiperopia refraktif

ETIOLOGI

Page 41: 123679100-Kelainan-Refraksi

Anamnesa gejala dan tanpa hiperopia, berupa:27

Penglihatan dekat kabur

Asthenopia akomodatif (sakit kepala, lakrimasi,

fotofobia, kelelahan mata)

Strabismus pada anak-anak yang mengalami

hiperopia berat

Mata terasa berat jika ingin mulai membaca dan

biasanya tertidur beberapa saat setelah mulai

membaca.

Ambliopia

DIAGNOSIS

Page 42: 123679100-Kelainan-Refraksi

Pemeriksaan Fisik, pemeriksaan yang kita lakukan

hampir sama dengan pemeriksaan miopia namun

interpretasinya berbeda

Page 43: 123679100-Kelainan-Refraksi

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan ketika

melakukan pengobatan dan manajemen, yaitu:24

Besarnya hiperopia

Ada atau tidaknya astigmat dan anisometropia

Usia dan gejala pasien

Status akomodasi, ketajaman penglihatan dan

efisiensi selama melihat

.

TATALAKSANA

Page 44: 123679100-Kelainan-Refraksi

usia 6 atau 7 tahun sampai remaja : presbiopia,

hiperopia dikoreksi dengan lensa positif yang

terkuat

Pembedahan juga bisa dilakukan untuk

memperbaiki hiperopia dengan membentuk

kurvatura kornea

Page 45: 123679100-Kelainan-Refraksi

Hiperopia simpel tidak progresif, sehingga biasanya

prognosisnya sangat memuaskan, kecuali pada

pasien dengan ambliopia atau strabismus, di mana

prognosisnya kurang baik. Hiperopia ini dapat

menyebabkan terjadinya ambliopia apabila terjadi

anisometropia yang sangat signifikan yaitu ≥ 5.0D

Page 46: 123679100-Kelainan-Refraksi

C.ASTIGMATISME

: keadaan dimana terdapat variasi pada kurvatur

kornea atau lensa pada meridian yang berbeda

yang mengakibatkan berkas cahaya tidak

difokuskan pada satu titik

1.Etiologi

Astigmat biasanya bersifat diturunkan

kelainan pada kurvatur, aksis, atau indeks retraksi

Page 47: 123679100-Kelainan-Refraksi

2.KLASIFIKASI

Astigmatisme Reguler

: astigmatisma yang memperlihatkan kekuatan

pembiasan bertambah atau berkurang perlahan-

lahan secara teratur dari satu meridian ke meridian

berikutnya

Klasifikasi

a.Simple astigmatisme : satu dari titk focus di

retina. Fokus lain dapat jatuh di dapan atau

dibelakang dari retina

Page 48: 123679100-Kelainan-Refraksi

Simple myopic astigmatism

Simple hypermetropic astigmatism

Page 49: 123679100-Kelainan-Refraksi

b.Compound astigmatism:

tidak ada dari dua focus yang jatuh tepat di

retina tetapi keduanya terletak di depan atau

dibelakang retina

Compound miopic astigmatis

Page 50: 123679100-Kelainan-Refraksi

Mixed Astigmatism, d

: salah satu focus berada didepan retina dan yang

lainnya berda dibelakang retina

Page 51: 123679100-Kelainan-Refraksi

astigmatism with the rule (astigmatisme direk):

Apabila meridian-meridian utamanya saling

tegak lurus dan sumbu-sumbunya terletak di dalam

20 derajat horizontal dan vertical, maka

astigmatisme ini dibagi menjadi, dengan daya bias

yang lebih besar terletak di meridian vertical,

astigmatism against the rule (astigmatisma inversi)

dengan daya bias yang lebih besar terletak

dimeridian horizontal

Page 52: 123679100-Kelainan-Refraksi

Astigmatisma irregular

:tidak memiliki 2 meridian saling tegak

lurus.

-dapat terjadi akibat kelengkungan kornea pada

meridian yang sama berbeda sehingga bayangan

menjadi ireguler.

-Daya atau orientasi meridian utamanya berubah

sepanjang bukaan pupil.

-Astigmatisma ireguler bisa terjadi akibat infeksi

kornea, trauma dan distrofi atau akibat kelainan

pembiasan

Page 53: 123679100-Kelainan-Refraksi

3. GEJALA KLINIS

Melihat jauh kabur sedang melihat dekat lebih baik

Melihat ganda dengan satu atau kedua mata

Penglihatan akan kabur untuk jauh atau pun dekat

Bentuk benda yang dilihat berubah (distorsi)

Mengecilkan celah kelopak jika ingin melihat

Sakit kepala

Mata tegang dan pegal

Page 54: 123679100-Kelainan-Refraksi

4.DIAGNOSIS

Anamnesa

Pemeriksaan fisik : juring atau kipas astigma

Page 55: 123679100-Kelainan-Refraksi

5.PENATALAKSANAAN

1. Kacamata Silinder

2. Lensa Kontak

3. Pembedahan

Page 56: 123679100-Kelainan-Refraksi

D.PRESBIOPIA

: Makin berkurangnya kemampuan akomodasi

mata sesuai dengan makinmeningkatnya umur

terjadi pada mata normal berupa

gangguanperubahan kencembungan lensa yang

dapat berkurang akibat berkurangnya elastisitas

lensa sehingga terjadi gangguan akomodasi

Page 57: 123679100-Kelainan-Refraksi

1.ETIOLOGI

Kelemahan otot akomodasi

Lensa mata yang tidak kenyal atau berkurang

elastisitasnya akibat sklerosislensa7

2. Patofisiologi

meningkatnya umur : lensa menjadi lebih keras

(sklerosis) dan kehilangan elastisitasnya untuk

menjadi cembung,dengan demikian kemampuan

melihat dekat makin berkurang

Page 58: 123679100-Kelainan-Refraksi

3.MANIFESTASI KLINIS

Mata lelah, berair dan sering terasa pedas.

Daya akomodasi berkurang titik dekat mata

makin menjauh dan pada awalnya akan kesulitan

pada waktu membaca dekat huruf dengan cetakan

kecil. Dalam upayanya untuk membaca lebih jelas

maka penderita cenderung menegakkan

punggungnya atau menjauhkan obyek yang

dibacanya sehingga mencapai titik dekatnya

dengan demikian obyek dapat dibaca lebih jelas.

Presbiopia timbul pada umur 45 tahun untuk ras

Kaukasia dan 35 tahun untuk raslainnya

Page 59: 123679100-Kelainan-Refraksi

4.DIAGNOSIS

Anamnesa

Alat yang kita gunakan untuk melakukan

pemeriksaan, yaitu:

Kartu Snellen

Kartu baca dekat

Seuah set lensa trial and error

Bingkai percobaan

Page 60: 123679100-Kelainan-Refraksi

Hubungan lensa adisi dan umur biasanya:

40 sampai 45 tahun 1.0 dioptri

45 sampai 50 tahun 1.5 dioptri

50 sampai 55 tahun 2.0 dioptri

55 sampai 60 tahun 2.5 dioptri

60 tahun 3.0 dioptri

Page 61: 123679100-Kelainan-Refraksi

5.TATALAKSANA

Diberikan penambahan lensa sferis positif sesuai

pedoman umur.

Contoh : umur 40tahun (umur rata-rata) diberikan

tambahan sferis + 1.00 dan setiap 5 tahun

diatasnya ditambahkan lagi sferis + 0.50D.

Page 62: 123679100-Kelainan-Refraksi

Lensa sferis (+) yang ditambahkan dapat diberikan

dalam berbagai cara:

Kacamata baca untuk melihat dekat saja

Kacamata bifokal untuk sekaligus mengoreksi

kelainan yang lain

Kacamata trifokus mengoreksi penglihatan jauh di

segmen atas, penglihatansedang di segmen

tengah, dan penglihatan dekat di segmen bawah

Kacamata progressive mengoreksi penglihatan

dekat, sedang, dan jauh, tetapidengan perubahan

daya lensa yang progresif dan bukan bertingkat.42

Page 63: 123679100-Kelainan-Refraksi

KESIMPULAN

Mata merupakan indera penglihatan yang berfungsi menurut sistem optik. Yang berperan sebagai media refraksi pada mata yaitu kornea, akuos humor, lensa mata, dan korpus vitreus.

Daya akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk mencembung semaksimal mungkin sehingga mata dapat berakomodasi maksimal, sedangkan tajam penglihatan adalah jarak penglihatan seseorang dibandingkan jarak penglihatan orang pada nmormalnya.

Kelainan refraksi berhubungan dengan gangguan pada salah satu media refraksi yang menyebabkan perubahan refraksi cahaya yang masuk ke mata sehingga tidak jatuh pada retina. Kelainan refraksi juga dapat disebabkan oleh panjang aksial mata yang ditentukan oleh besarnyaa bola mata

Page 64: 123679100-Kelainan-Refraksi

KESIMPULAN

Kelainan refraksi di antaranya miopia,

hipermetropia, astigmatisma, dan presbiopia.

Miopia terjadi karena bayangan cahaya jatuh di

depan retina dan dikoreksi dengan lensa cekung

(negatif). Hipermetropia terjadi karena bayangan

cahaya jatuh di belakang retina dan dikoreksi

dengan lensa cembung (positif). Astigmatisma

terjadi karena bayangan cahaya jatuh pada lebih

dari satu titik dan dikoreksi dengan lensa silindris.

Presbiobia adalah tidak mampunya mata

berakomodasi maksimal dan dikoreksi dengan

lensa positif ditambah dengan koreksi lensa untuk

setiap kelainan yang ditemukan