123120087 Askep Keluarga Diabetes Militus
-
Upload
widy-prastyo -
Category
Documents
-
view
76 -
download
9
description
Transcript of 123120087 Askep Keluarga Diabetes Militus
STASE KEPERAWATAN KELUARGA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN RESIKO TINGGI
PADA Tn. “YS” DI KELUARGA Tn “YS” DENGAN DIABETES MELITUS (DM) DI
DUSUN KRINJING III, JATISARONO, NANGGULAN
KULONPROGO
Di Susun Oleh :
RR FITRIYANA KESUMANINGSIH
3212027
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN III
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2012
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN RESIKO TINGGI
PADA Tn. “YS” DI KELUARGA Tn “YS” DENGAN DIABETES MELITUS (DM) DI
DUSUN KRINJING III, JATISARONO, NANGGULAN
KULONPROGO
Di Susun Oleh :
RR FITRIYANA KESUMANINGSIH 3212027
Telah disetujui pada
Hari :
Tanggal :
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
(Suwarno S.Kep, Ns) (Ina Triharjanti S.Kep, Ns)
Mahasiswa
(Rr. Fitriyana Kesumaningsih)
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. DATA UMUM
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
I. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keuarga meliputi:
1. Nama kepala keluarga : Tn. YS
2. Alamat : Krinjing III Jatisarono Nanggulan
Kulonprogo
3. Agama : Islam
4. Usia : 67 th
5. Pekerjaan kepala keluarga : Petani
6. Pendidikan kepala keluarga : SD
7. Komposisi kepala keluarga dan genogram:
No Nama Jenis
Kelamin
Hub dengan
KK
Umur Pendidikan Riwayat
Imunisasi
1. Ny. S P Istri 65 th SD -
GENOGRAM :
Keterangan:
: klien
: perempuan
: laki - laki
: garis keturunan
: garis pernikahan
: tinggal satu rumah
: meninggal
8. Tipe keluarga : Keluarga Pasangan lanjut usia
9. Suku bangsa : Indonesia
10. Agama : Islam
11. Status ekonomi keluarga : Tn YS mengatakan bahwa pendapatan keluarga
tidak pasti setiap bulan, karena mengandalkan
kiriman dari anaknya yang bekerja di
Tangerang. Kadang keluarga menjual ayam
untuk kebutuhan keluarga.
12. Aktivitas rekreasi keluarga : Keluarga Tn. YS memiliki radio. Tn YS sering
menonton televisi di rumah anaknya yang
rumahnya bersebelahan dengan
rumah Tn YS.
.
II. Riwayat dan tahap perkebangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga
Keluarga Tn. YS memiliki 2 anak. Semua anaknya sudah berkeluarga, anak yang
pertama tinggal di Tangerang dan anak yang kedua tinggal bersebelahan dengan
rumah Tn YS. Sekarang Tn YS hanya tinggal dengan istrinya di rumah. Keluarga
Tn YS termasuk ke dalam tahapan perkembangan keluarga pasangan lanjut usia.
b. Tugas keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Tn. YS telah dapat memenuhi kebutuhan pangan, sandang pakaian, dan
papan. Hubungan keluarga dengan anak-anaknya harmonis, rukun, dan saling
membantu. Hubungan antara suami dan istri juga harmonis. Secara umum
keluarga Tn YS tidak ada masalah dalam tahap perkembangan keluarga.
c. Riwayat kesehatan keluarga saat ini :
Tn. “YS” : Keadaan umum baik, TD : 160/80 mmHg, Tn YS mempunyai riwayat
penyakit hipertensi dan DM. Terdapat luka DM yang telah mengalami perbaikan
di kaki sebelah kiri. Jari kaki Tn YS tinggal jari telunjuk kaki atau jari nomor 2.
Pada luka DM tidak terdapat tanda-tanda infeksi (kalor, dolor, rubor,
tumor,fungsiolesa) dan tidak terdapat pus.
Ny. “S” : Keadaan umum baik, TD : 160/90 mmHg, Ny. E memiliki postur tubuh
yang bungkuk dan mempunyai riwayat penyakit hipertensi.
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Keluarga mengatakan Tn YS pernah menjalani rawat inap di RS karena
menderita luka DM pada tahun 2009 dan tahun 2011. Pada tahun 2009, jari
kelingking kaki Tn YS diamputasi dan pada tahun 2011 jempol kaki, jari nomor
3 dan 4 juga diamputasi.
III. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah keluarga Tn. YS semi permanen dengan ukuran ± 6 x 7m2 dengan dinding
sebagian permanen dan sebagian terbuat dari anyaman bambu. Genteng belum
diberikan langit-langit pembatas agar kotoran tidak langsung jatuh dari genteng.
Rumah keluarga Tn. YS terdiri dari 4 ruangan, yaitu kamar tidur, ruang makan,
ruang penyimpanan barang, dan ruang tamu yang digunakan sebagai ruang tamu
sekaligus untuk ruang tidur. Terdapat ventilasi yang cukup karena sebagian
Keterangan: Gambar Luka DM pada Tn YS
Luka kering, tidak ada pus tahap Granulasi
Luka kering, tidak ada pus, tahap Granulasi
tembok terbuat dari anyaman bambu. Namun, pencahayaan kurang karena rumah
Tn YS tidak memiliki jendela, genteng kaca juga tidak ada, cahaya hanya berasal
dari lubang di sela-sela anyaman bambu yang dijadikan sebagai dinding rumah.
Dapur keluarga Tn YS berada di samping rumah.
b. Denah rumah
Secara geografis letak rumah keluarga Tn. “YS” berada di desa Krinjing III,
Jatisarono, Nanggulan Kulonprogo Yogyakarta. Rumah Tn YS terletak diantara
kebun pohon jati. Adapun denah rumah Tn. “YS” adalah sebagai berikut :
Keterangan teras
RT : ruang tamu
RP : ruang penyimpanan
KT: kamar tidur
DP: dapur
RM: Ruang Makan
c. Karakteristik tetangga dan komunitas RW/RT
Rumah Tn. “YS” terletak di dusun Krinjing III, Jatisarono, Nanggulan. Jarak
antar rumah berdekatan sekitar 2 meter, sebagian besar masyarakatnya bermata
pencaharian yaitu sebagai buruh dan petani. Biasanya interaksi dilakukan antar
warga pada pagi dan sore hari. Ada rutinitas kegiatan di perkampungan tersebut
seperti arisan RT, ronda malam , pengajian, dan pertemuan PKK di kampung.
Komunitas mempunyai aturan-aturan tertentu yang disepakati dan selalu
dilaksanakan oleh warga.
d. Mobilitas dan geografis keluarga
Keluarga asli penduduk Kulonprogo Yogyakarta dan tinggal di Krinjing
Wijimulyo Nanggulan Kulonprogo. Tn. N menempati rumah pribadi. Untuk
transportasi keluarga menggunakan sepeda motor dan bus.
e. Perkumpulan Keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. “YS” termasuk dalam anggota masyarakat yang aktif dalam
mengikuti kegiatan di masyarakat, dengan keluarga di lingkungan sekitar saling
RT
RP KT
R
berinteraksi dengan baik. Kegiatan di masyarakat cukup banyak meliputi Arisan
RT, karang taruna, pengajian, pertemuan PKK dll. Keluarga biasanya mengikuti
kegiatan-kegiatan tersebut terutama arisan RT. Tn. YS berkumpul dengan
keluarga setiap hari.
f. Sistem pendukung keluarga
Anggota keluarga saling berinteraksi dengan baik, kalau ada masalah kesehatan
yang menimpa salah satu anggota keluarga selalu dibicarakan bersama untuk
mencari jalan keluarnya, dukungan dari masyarakat cukup baik dimana sesama
warga sering bertukar informasi dan saling mendukung. Saat ini luka kaki Tn YS
sedang mengalami perbaikan, hal ini didukung oleh dukungan istri dan anaknya
yang rumahnya berdekatan dengan rumah Tn. YS yang selalu merawat Tn YS.
Dan ada pula perawat yang dating untuk merawat kaki Tn YS. Selain itu terdapat
pula puskesmas Nanggulan yang mudah terjangkau.
IV. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Diantara anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis. Dalam keluarga
Tn.“YS” komunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Jawa, komunikasi antar
anggota keluarga lancar. Dalam menghadapi suatu permasalahan biasanya selalu
dilakukan dengan musyawarah keluarga sebelum diputuskan suatu permasalahan.
b. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn YS merupakan keluarga pasangan tua yang terdiri suami dan istri
yang sudah tua yang satu sama lain saling memperhatikan. Pengendali keluarga
adalah Tn. YS sebagai kepala keluarga. Dalam keluarga Tn. YS, suami memiliki
kekuatan yang lebih dalam pengambilan keputusan. Selain itu adanya dukungan
dan motivasi yang kuat dari anggota keluarga dan ditanamkannya sikap saling
menyayangi dan saling membantu sangat menunjang keluarga dalam
menyelesaikan masalah keluarga.
c. Struktur peran
Tn. YS sebagai kepala keluarga dan sbelum sakit berperan mencari nafkah bagi
keluarga. Setelah sakit, Tn YS hanya di rumah. Ny. S sebagai ibu rumah tangga
bertugas untuk mengurus kebutuhan anggota keluarga.
d. Struktur dan norma keluarga
Dalam keluarga ini memiliki nilai-nilai dan norma seperti istri menghormati
suaminya. Keluarga Tn. YS juga menganut nilai dan norma Jawa dan menganut
agama Islam. Apabila dari anggota keluarga Tn. YS sakit biasanya tidak langsung
di bawah ke pelayanan kesehatan hanya saja keluarga membeli obat di apotek
terdekat tetapi apabila tidak kunjung sembuh baru dibawa ke pelayanan
kesehatan.
V. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga Tn. YS hidup dengan rukun, dengan penuh kasih sayang dan perhatian
dalam membina hubungan rumah tangga.
b. Fungsi sosialisasi
a. Hubungan antar Anggota Keluarga
Hubungan antar anggota keluarga baik dan cukup harmonis. Tn. YS
mengatakan tidak ada masalah dengan istrinya.
b. Hubungan dengan Orang Lain
Hubungan dengan tetangga-tetangga baik dan saling tegur sapa dan tolong
menolong. Jika ada kesempatan mereka berkumpul dengan tetangga untuk
sekedar ngobrol atau bertukar informasi.
c. Kegiatan Organisasi Sosial
Keluarga Tn. YS mengikuti kegiatan di masyarakat seperti arisan RT,
pengajian, dan pertemuan PKK. Dahulu sebelum sakit Tn YS aktif dalam
kegiatan di kampung. Sekarang Tn YS jarang mengikuti kegiatan di
kampung bila tempat berkumpulnya jauh dari rumah.
c. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn YS memiliki dua orang anak yang semuanya sudah berkeluarga. Ny.
E saat ini sudah menopause sehingga tidak menggunakan aseptor KB.
d. Fungsi ekonomi
Seluruh kebutuhan ekonomi keluarga ditopang oleh anak Tn YS yang bekerja di
Tangerang yang setiap bulan mengirimkan uang. Selain itu, uang juga diperoleh
dari menjual ayam. Penghasilan yang diterima cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
e. Fungsi perawatan keluarga
1) Kemampuan mengenal masalah :
Keluarga mengatakan cukup mampu mengenal masalah kesehatan didalam
keluarganya. Hal ini ditunjukan dengan keluarga sudah cukup memahami cara
merawat anggota keluarga yang sakit dan hal-hal yang harus dilakukan dan
dihindari dalam menunjang kesehatan. Keluarga juga telah menyiapkan obat-
obatan baik herbal maupun medis untuk mencegah dan menjaga jika ada
anggota keluarga yang sakit. Namun Keluarga mengatakan kurang memahami
tentang penyakit hipertensi dan diabetes yang dialami oleh Tn YS dan Ny S.
Keluarga mengatakan tidak mengetahui penyebab dan akibat dari penyakit
yang dideritanya.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan:
Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan masih cukup bagus karena
keluarga bercerita saat anggota keluarga sakit, anggota keluarga langsung
membawa ke puskesmas atau berobat ke RSUD Wates. Tn YS juga sudah
mengurangi makanan yang mengandung gula.
3) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit :
Keluarga mengatakan saat Tn. YS menjalani rawat inap di rumah sakit, istri
dan anaknya selalu mendukung dan menjenguk. Dan saat pemulihan di rumah,
Ny. S dan anaknya yang rumahnya berdekatan dengan rumah Tn YS
membantu kebutuhan Tn YS dan merawatnya. Dahulu waktu luka DM masih
parah, anak Tn YS yang rumahnya bersebelahan yang membantu
menggantikan balutan luka apabila perawat tidak dapat datang ke rumah.
Sekarang luka Tn YS sudah mongering dan membaik dan Tn YS sendiri yang
merawat lukanya dan membersihkan bagian kakinya sendiri menggunakan
cairan NaCl.
4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat:
Keluarga mengetahui pentingnya kebersihan lingkungannya. Pada saat
kunjungan, keadaan di dalam rumah dan pekarangan rumah dalam keadaan
cukup bersih. Terdapat ventilasi yang cukup karena sebagian tembok terbuat
dari anyaman bambu. Namun, pencahayaan kurang karena rumah Tn YS tidak
memiliki jendela.
5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan:
Bila sakit ringan keluarga hanya membeli obat di apotek terdekat. Keluarga
akan membawa anggota keluarganya ke pelayanan kesehatan setelah 2-3 hari
tidak sembuh dengan mengkonsumsi obat yang dibeli di apotek. Apabila
keluarga sakit parah, anggota keluarga membawa ke puskesmas nanggulan atau
RSUD Wates.
VI. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek
Tn YS saat ini sedang sakit diabetes mellitus, dan sekarang sedang dalam masa
penyembuhan luka DM. Tn YS merasa khawatir akan kesembuhan kakinya.
b. Stressor jangka panjang
Keluarga Tn. YS merasa cemas dengan kondisi Tn YS yang menderita DM yang
sudah dua kali menderita luka DM. Keluarga mengatakan khawatir penyakit Tn
YS akan kambuh lagi.
c. Respon keluarga terhadap stressor
Keluarga Tn. YS mampu berespon dengan stresor tersebut dengan baik terbukti
keluarga bisa menerima kondisi Tn YS. Keluarga Tn YS juga mendukung
anggota keluarga lainnya yang membutuhkan dukungan.
d. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn YS selalu berdoa kepada Allah SWT agar selalu diberikan
kesembuhan dan kesehatan. Keluarga Tn YS ikhlas dengan penyakit yang di
derita Tn YS.
e. Strategi adaptasi disfungsional :
Tidak terdapat strategi adaptasi disfungsional didalam keluarga Tn. YS.
VII. Pemeriksaan fisik
No
Jenis Pemeriksaaa
nTn YS Ny. S
1 Keadaan Umum
a. Kesadaran
b. Status Gizi
c. Tanda-Tanda Vital
Baik
Compos Mentis
TB : 150 cm
BB : 40 kg
IMT : 17,77 (kurus ringan)
TD : 160/80 mmHg
Nadi : 88x/menit
Respirasi : 20x/menit
Baik
Compos Mentis
TB 145 cm
BB : 38 kg
IMT: 18,07
TD : 160/ 90 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 20x/menit
2 Kepala Bentuk kepala simetris, kulit kepala bersih, pertumbuhan rambut merata, rambut beruban dan bersih.
Bentuk kepala simetris, kulit kepala bersih, pertumbuhan rambut merata, rambut beruban dan bersih.
3 Mata dan wajah
Bentuk wajah simetris, tidak ada oedema, tidak ada lecet, wajah bersih, bentuk mata simetris, ukuran pupil normal 2 mm, refleks cahaya Å, conjungtiva merah muda, fungsi penglihatan baik, sklera tidak ikterik dan tidak ada alat bantu penglihatan.
Bentuk wajah simetris, tidak ada oedema, tidak ada lecet, tidak terdapat cloasma gravidarium, bentuk mata simetris, ukuran pupil normal, refleks cahaya Å, konjungtiva tidak anemis, fungsi penglihatan baik, sklera tidak ikterik dan tidak ada alat bantu penglihatan.
4 Hidung Bentuk simetris, keadaan lubang hidung bersih tidak ada sekresi, fungsi penciuman baik,
Bentuk simetris, keadaan lubang hidung bersih tidak ada sekresi, fungsi penciuman baik,
5 Mulut dan Tenggorokan
Bentuk mulut simetris, , bibir lembab, gigi terdapat caries, stomatitis (-), lidah bersih (+),
Bentuk mulut simetris, , bibir lembab, gigi ada caries, stomatitis (-), lidah bersih (+),
6 Telinga Bentuk telinga simetris, telinga bersih, tidak ada kotoran, fungsi pendengaran baik.
Bentuk telinga simetris, telinga bersih, tidak ada kotoran, fungsi pendengaran baik.
7 Leher Bentuk simetris, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan
Bentuk simetris, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan
No
Jenis Pemeriksaaa
nTn YS Ny. S
kelenjar getah bening, JVP normal kelenjar getah bening, JVP normal
8 Dada Bentuk normal, warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, bunyi napas vesikuler, pola nafas teratur, suara sonor, suara paru vesikuler, nyeri tekan (-), jejas (-), bengkak (-)
Bentuk dada normal, warna kulit sawo matang, bentuk payudara simetris, puting menonjol, bunyi nafas vesikuler, pola nafas teratur, pengembangan paru simetris, perkusi sonor, pembengkakan (-), nyeri tekan (-)
9 Perut Bentuk perut simetris, kulit perut bersih, tidak terdapat oedema, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, bising usus 14x/menit, tympani (+)
Bentuk perut simetris, kulit perut bersih, tidak terdapat oedema, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, bising usus 12x/menit, tympani (+)
10 Genetalia dan Rektum
tidak ada kelainan dari segi bentuk maupun fungsi
tidak ada kelainan dari segi bentuk maupun fungsi, sudah menopause
11 Ekstremitas Ekstremitas Atas :
Bentuk tangan simetris, jumlah jari lengkap, refleks bisep dan trisep positif, ROM dapat bergerak ke segala arah, tidak ada oedema, kulit lembab, kehangatan merata, tidak ada nyeri, CRT < 2 detik
Ekstremitas Bawah :
Bentuk kaki simetris, jumlah kaki lengkap, refleks patela positif, tidak terdapat clubing finger, ROM dapat digerakan ke segala arah, kulit lembab, kehangatan merata, tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedema. Jari kaki nomor 1,3,4,5 sudah diamputasi karena terdapat ulkus DM. Diameter luka ± 5 cm, kedalaman luka ± 3 mm.
Kekuatan Otot :
5/5
5/5
Ekstremitas Atas :
Bentuk tangan simetris, jumlah jari lengkap, refleks bisep dan trisep positif, ROM dapat bergerak ke segala arah, tidak ada oedema, kulit lembab, kehangatan merata, tidak ada nyeri, CRT < 2 detik,
Ekstremitas Bawah :
Bentuk kaki simetris, jumlah kaki lengkap, refleks patela positif, tidak terdapat clubing finger, ROM dapat digerakan ke segala arah, kulit lembab, kehangatan merata, tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedema.
Kekuatan Otot :
5/5
5/5
No
Jenis Pemeriksaaa
nTn YS Ny. S
VIII. Harapan keluarga
Keluarga Tn. YS keluarganya selalu diberikan kesehatan, terutama Tn YS yang
sekarang luka DM nya sudah mengalami perbaikan. Keluarga berharap Tn YS segera
sembuh dan dapat beraktivitas seperti sediakala.
FORMAT ANALISA DATA
NO TGL/ JAM
DATA MASALAH Kemungkinan penyebab
1. Selasa23/10/12
14.00wib
DS:
- Keluarga Tn YS mengatakan belum
mengerti tentang penyakit DM dan
hipertensi secara pasti.
- Keluarga hanya memahami sedikit
mengenai diet DM dan hipertensi
(pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, penatalaksanaan, pencegaharn
dan komplikasi).
- Keluarga menanyakan tentang diit
DM dan Hipertensi
DO:
- GDS Tn YS tgl 13 Agustus 2012:
355 mg/dl
- TD Tn YS : 160/80 mmHg
- TD Ny. S :160/90 mmHg
- Keluarga tampak bingung saat
ditanya mengenai masalah
diabetes dan hipetensi
Kurang pengetahuan keluarga Tn YS mengenai DM dan hipertensi
Ketidakmampuan Keluarga Tn YS dalam mengenal masalah DM pada Tn.Ys dan Hipertensi pada Tn.Ys dan Ny. S
2. Selasa23/10/12
14.00wib
DS:
Keluarga mengatakan bahwa kaki kiri Tn YS terdapat luka yang telah mengalami perbaikan.
DO:- GDS Tn YS tgl 13 Agustus 2012:
355mg/dl
- Terdapat Luka yang sudah
Resiko infeksi pada kaki kiri Tn YS
Ketidakmampuan Keluarga Tn YS dalam mengenal masalah luka DM pada Tn.Ys
mengalami granulasi/perbaikan
jaringan pada telapak telapak kaki
Diameter luka ± 5 cm, kedalaman
luka ± 3 mm
- Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
3. Selasa23/10/12
14.00wib
DS : Tn YS mengatakan bahwa Tn YS pernah menjalani rawat inap di RS karena menderita luka DM pada tahun 2009 dan tahun 2011. Pada tahun 2009, jari kelingking kaki Tn YS diamputasi dan pada tahun 2011 jempol kaki, jari nomor 3 dan 4 juga diamputasi.
Tn YS mengatakan kedua kakinya terasa “nggedibel” (seperti kesemutan)
DO:
- GDS Tn YS tgl 13 Agustus 2012:
355mg/dl
- Terdapat luka DM yang telah
mengalami perbaikan di kaki
sebelah kiri. Jari kaki Tn YS
tinggal jari telunjuk kaki atau jari
nomor 2
kerusakan
integritas kulit
(ulkus
diabetic) pada
Tn YS
Ketidakmampuan
keluarga Tn. YS
dalam mengenal
masalah
kesehatan dan
cara perawatan
kaki penderita
DM pada Tn.YS
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NoDiagnosa Keperawatan
1
2
3.
Kurang pengetahuan keluarga Tn YS mengenai DM dan hipertensi b.d Ketidakmampuan Keluarga Tn YS dalam mengenal masalah DM pada Tn.YS dan Hipertensi pada Tn.Ys dan Ny. S
Resiko infeksi pada kaki kiri Tn YS b.d Ketidakmampuan Keluarga Tn YS dalam mengenal masalah luka DM pada Tn.YS
Kerusakan integritas kulit (ulkus diabetic) pada Tn YS b.d Ketidakmampuan keluarga Tn. YS dalam mengenal masalah kesehatan dan cara perawatan kaki penderita DM pada Tn.YS
FORMAT PENAPISAN MASALAH
Diagnosa: Kurang pengetahuan keluarga Tn YS mengenai DM dan hipertensi b.d Ketidakmampuan Keluarga Tn YS dalam mengenal masalah DM pada Tn.Ys dan Hipertensi pada Tn.Ys dan Ny. S.
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
1. Sifat masalaha. Aktual (tidak/kurang sejahtera) :
3b. Ancaman kesehatan/ resiko : 2c. Keadaan sejahtera/ potensial : 1
3 1 3/3 x 1=1
Tn. YS menderita DM dan memiliki riwayat hipertensi. ( GDS Tn YS tgl 13 Agustus 2012: 355mg/dl, TD 160/80 mmHg)
Ny. S memiliki riwayat hipertensi (TD: 160/90 mmHg)
Keluarga Tn YS mengatakan belum mengerti tentang penyakit DM dan hipertensi secara pasti.
Keluarga hanya memahami sedikit mengenai diet DM dan hipertensi (pengertian, penyebab, tanda dan gejala, penatalaksanaan, pencegaharn dan komplikasi).
Keluarga menanyakan tentang diit DM dan Hipertensi
2. Kemungkinan masalah dapat diubaha. Mudah : 2b. Sebagian : 1c. Tidak dapat : 0
1 2 1/2 x 2=1
Adanya kesiapan dari perawat (leaflet, sap, alat peraga, dll) dalam memberikan penyuluhan DM dan hipertensi
Keluarga kooperatif dan siap menerima informasi walaupun dengan latar belakang pendidikan SD
Anggota keluarga adalah lansia
3. Potensi masalah untuk dicegaha. Tinggi : 3
Masalah sudah lama
b. Cukup : 2c. Rendah : 1
3 1 3/3 x 1=1
dialami oleh keluarga
Keluarga Tn YS mau diajak kerjasama (kooperatif).
Terdapat posyandu yang jaraknya dekat dengan rumah keluarga Tn YS.
Jarak puskesmas Nanggulan dengan Tn YS ± 2 km.
4. Menonjolnya masalaha. Masalah berat dan harus segera
ditangani : 2b. Ada masalah, tidak perlu segera
ditangani : 1c. Masalah tidak dirasakan : 0
2 1 2/2 x 1
=1
Keluarga menyatakan bila pengetahunnya tidak dirubah maka dengan hal ini akan berdampak buruk pada penerapan cara merawat anggota keluarga . oleh karena itu, masalah harus segera ditangani.
Total skor 4
Diagnosa: Resiko infeksi pada kaki kiri Tn YS b.d Ketidakmampuan Keluarga Tn YS dalam mengenal masalah luka DM pada Tn.Ys
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
1. Sifat masalaha. Aktual (tidak/kurang sejahtera) :
3b. Ancaman kesehatan/ resiko : 2c. Keadaan sejahtera/ potensial : 1
2 3 2/3 x 1=2/3
Tn YS mempunyai riwayat DM sejak 4 tahun terakhir
Kaki kiri Tn YS terdapat luka yang telah mengalami perbaikan dengan diameter ± 5 cm dan kedalaman 3 mm
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
Tidak terdapat pus
2. Kemungkinan masalah dapat diubaha. Mudah : 2b. Sebagian : 1c. Tidak dapat : 0
1 2 1/2 x 2=1
Adanya kemauan Tn YS untuk merawat kakinya
Keluarga kooperatif dan mau ikut merawat Tn YS
Keinginan Tn YS yang besar untuk sembuh dan sehat
Luka DM membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk proses penyembuhan
3. Potensi masalah untuk dicegaha. Tinggi : 3b. Cukup : 2c. Rendah : 1
2 1 2/3 x 1=2/3
Tn YS memiliki riwayat penyakit DM yang beresiko mengalami kekambuhan
Keluarga Tn YS dan Tn YS bersedia untuk menjaga luka agar terbebas dari infeksi
4. Menonjolnya masalaha. Masalah berat dan harus segera
ditangani : 2b. Ada masalah, tidak perlu segera
ditangani : 1c. Masalah tidak dirasakan : 0
2 1 2/2 x 1
=1Bila tidak segera ditangani kemungkinan luka lama untuk sembuh
Total skor 3 1/3
Diagnosa : Kerusakan integritas kulit (ulkus diabetic) pada Tn YS b.d Ketidakmampuan keluarga Tn. YS dalam mengenal masalah kesehatan dan cara perawatan kaki penderita DM pada Tn.YS
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
1. Sifat masalaha. Aktual (tidak/kurang sejahtera) :
3b. Ancaman kesehatan/ resiko : 2c. Keadaan sejahtera/ potensial : 1
3 1 3/3 x 1:1
Pada kaki kiri Tn YS terdapat luka yang telah mengalami perbaikan dengan diameter luka ± 5 cm dan kedalaman 3 mm.
Tn YS mengatakan kedua kakinya terasa “nggedibel”
2. Kemungkinan masalah dapat diubaha. Mudah : 2b. Sebagian : 1c. Tidak dapat : 0
1 2 1/3 x 2:
: 2/3
Proses penyembuhan luka DM membutuhkan waktu yang lama.
Keinginan Tn YS yang besar untuk tidak terkena luka DM lagi
3. Potensi masalah untuk dicegaha. Tinggi : 3b. Cukup : 2c. Rendah : 1
3 1 3/3 x 11
Tn YS memiliki riwayat penyakit DM yang dapat menyebabkan luka DM
Luka DM dapat dicegah dengan terapi untuk melancarkan sirkulasi darah seperti senam kaki DM
4. Menonjolnya masalaha. Masalah berat dan harus segera
ditangani : 2b. Ada masalah, tidak perlu segera
ditangani : 1c. Masalah tidak dirasakan : 0
2 1 1 Bila luka tidak dirawat dengan
baik, maka luka akan lama sembuh dan luka dapat menyebar
Total skor 3 2/3
INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1. Kurang pengetahuan keluarga Tn YS mengenai DM dan hipertensi b.d Ketidakmampuan Keluarga Tn YS dalam mengenal masalah DM pada Tn.Ys dan Hipertensi pada Tn.Ys dan Ny. S
Setelah diberikan perawatan 3 kali pertemuan, diharapkan keluarga Tn YS mampu memahami tentang penyakit diabetes dan hipertensi dengan kriteria hasil:
- Keluarga dapat mengetahui tentang penyakit DM dan Hipertensi (Pengertian, Penyebab, Tanda dan gejala, Komplikasi, Diet, Cara perawatan dirumah)
1. Bina hubungan saling percaya dengan keluarga
2. Gali pengetahuan keluarga tentang proses penyakit DM dan Hipertensi
3. Jelaskan tanda dan gejala penyakit
4. Memonitor tekanan darah5. Identifikasi kemungkinan
penyebab6. Berikan informasi tentang
kondisi pasien7. Diskusikan perubahan gaya
hidup untuk mencegah komplikasi di masa depan
8. Diskusikan pilihan terapi9. Terangkan rasional tindakan10. Jelaskan cara mencegah atau
perawatan dirumah untuk meminimalkan efek samping
2. Kerusakan integritas kulit (ulkus diabetic) pada Tn YS b.d Ketidakmampuan keluarga Tn. YS dalam mengenal masalah kesehatan dan cara perawatan kaki penderita DM pada Tn.YS
Setelah dilakukan perawatan selama 3 kali pertemuan diharapkan Kerusakan integritas kulit dapat teratasi
Dengan kriteria:- Luka DM mengalami
perbaikan- Tn YS merasa
kakinya tidak kesemutan lagi
- Tn YS mengerti prinsip senam kaki
- Tn YS dapat memperagakan senam kaki diabetes
1. Bina hubungan saling percaya dengan keluarga
2. Validasi perasaan Tn YS dan keluarga
3. Ajarkan senam kaki 4. Berikan penkes tentang hal
yang perlu dihindari: sering merendam kaki, penggunaan botol panas/ penghangat kaki dari listrik, penggunaan silet/pisau untuk memotong kuku/menghilangkan kalus, penggunaan kaos kaki/sepatu sempit.
5. Motivasi keluarga untuk memberikan dukungan kepada Tn YS untuk mematuhi Diet DM
6. Ajarkan cara merawat luka DM dan cara mengontrol gula darah.
3. Resiko infeksi pada kaki kiri Tn YS b.d Ketidakmampuan Keluarga Tn YS dalam mengenal masalah luka DM pada Tn.Ys
Selama pertemuan dengan Tn YS, perawat diharapkan mampu mengontrol infeksi dan keluarga Tn.Ys mampu mengenal masalah dan perawatan luka DM.
Dengan kriteria:
1.Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
2.Luka DM mengalami perbaikan
3.Tidak terdapat pus pada luka DM
1. Bina hubungan saling percaya dengan keluarga
2. Monitor tanda-tanda infeksi3. Monitor keadaan luka4. Ajarkan keluarga untuk
mengenal tanda-tanda infeksi5. Ajarkan cara untuk menghindari
infeksi6. Lakukan perawatan luka7. Anjurkan asupan nutrisi yang
cukup yang dapat mempercepat penyembuhan luka sesuai dengan diit DM dan Hipertensi
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KELUARGA
No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
1. Selasa23/10/12
14.00 wib
Kurang pengetahuan keluarga Tn YS mengenai DM dan hipertensi b.d Ketidakmampuan Keluarga Tn YS dalam mengenal masalah DM pada Tn.Ys dan Hipertensi pada Tn.Ys dan Ny. S
1. Membina hubungan saling percaya perawat dengan anggota keluarga dalam rangka perencanaan tindak lanjut.
2. Menggali pengetahuan keluarga mengenai penyakit DM dan hipertensi
3. Memonitor tekanan darah Tn YS dan Ny S
4. Memberikan penyuluhan kesehatan pada keluarga Tn YS tentang penyakit hipertensi: pengertian, tanda gejala, penyebab, diet dan komplikasi di masa depan
5. Meminta keluarga Tn YS untuk menjelaskan kembali mengenai tanda gejala, penyebab, diet dan komplikasi di masa depan
6. Menganjurkan keluarga Tn YS untuk tetap memanfaatkan fasilitas kesehatan setiap kali ada masalah kesehatan di keluarga
S:
Keluarga mengucapkan terimakasih karena telah diperhatikan
Tn YS mengatakan bahwa dirinya tahu kalau Tn YS menderita penyakit gula dan darah tinggi
keluarga mengatakan memahami tentang penyakit hipertensi: pengertian, tanda gejala, penyebab, diet dan komplikasi di masa depan
.
O:
TD Tn YS : 160/80 mmHg TD Ny S : 160/90 mmHg Keluarga terlihat kooperatif keluarga dapat menjelaskan tentang penyakit
hipertensi: pengertian, tanda gejala, penyebab, diet dan komplikasi di masa depan
.
A: Tujuan tercapai sebagian yaitu Keluarga Tn YS mengetahui tentang hipertensi (tanda gejala, penyebab, diet dan komplikasi di masa depan)
P: Lakukan penyuluhan tentang DM Kamis, 25 Oktober 2012
Fitria
2. Selasa 23/10/12
14.00 wib
Kerusakan integritas kulit (ulkus diabetic) pada Tn YS b.d Ketidakmampuan keluarga Tn. YS dalam mengenal masalah kesehatan dan cara perawatan kaki penderita DM pada Tn.YS
1. Membina hubungan saling percaya perawat dengan anggota keluarga dalam rangka perencanaan tindak lanjut
2. Memvalidasi perasaan Tn YS3. Memotivasi keluarga untuk
memberikan dukungan kepada Tn YS untuk mematuhi Diet DM
4. Melakukan perawatan luka
S:
Tn YS mengatakan bahwa perawatan luka dahulu dilakukan oleh perawat yang berkunjung ke rumah dan apabila tidak bisa datang, anak yang rumahnya bersebelahan yang merawat lukanya.
Tn YS mengatakan sekarang sudah bisa merawat kakinya sendiri dengan NaCl dan betadin dengan dibalut perban
Tn YS mengatakan kakinya masih “nggedibel”
O:
keluarga Tn. YS terlihat kooperatif tidak terdapat tanda kerusakan integritas kulit
pada kaki kanan Tn YS luka mengalami perbaikan
A: tujuan tercapai sebagai yaitu luka mengalami perbaikan
P: Lakukan perawatan luka Kamis, 25/10/12
Fitria
3. Selasa 23/10/12
14.00 wib
Resiko infeksi pada kaki kiri Tn YS b.d Ketidakmampuan Keluarga Tn YS dalam mengenal
1. Membina hubungan saling percaya perawat dengan anggota keluarga dalam rangka perencanaan tindak lanjut.
2. Mengkaji pengetahuan Tn. YS dalam perawatan luka pada kaki kirinya.
3. Memonitor keadaan luka kaki kiri Tn YS
S: -
O:
Keluarga Tn YS terlihat kooperatif Diameter luka ± 5 cm, kedalaman luka ±
3 mm. Tampak ada granulasi pada luka. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada luka
DMA: Resiko infeksi pada kaki kiri Tn YS masih
Fitria
masalah luka DM pada Tn.YS
mungkin terjadi.
P: Monitor luka DM pada Tn YS setiap kali pertemuan
4. Kamis25/10/12
13.00 wib
Kurang pengetahuan keluarga Tn YS mengenai DM dan hipertensi b.d Ketidakmampuan Keluarga Tn YS dalam mengenal masalah DM pada Tn.Ys dan Hipertensi pada Tn.Ys dan Ny. S
1. Memonitor tekanan darah keluarga Tn YS
2. Memberikan penyuluhan tentang penyakit DM (tanda gejala, penyebab, diet dan komplikasi di masa depan)
S:
Keluarga mengatakan merasa senang karena dapat mendiskusikan masalah darah tinggi dan penyakit gula
Keluarga mengatakan dapat memahami tentang penyakit DM (tanda gejala, penyebab, diet dan komplikasi di masa depan)
.
O:
TD Tn YS : 160/80 mmHg TD Ny S : 160/80 mmHg Keluarga tampak ingin tahu lebih lanjut
mengenai penyakit DM Keluarga terlihat kooperatif Keluarga dapa menjelaskan tentang penyakit
DM (tanda gejala, penyebab, diet dan komplikasi di masa depan)
A: Tujuan tercapai sebagian yaitu Keluarga Tn YS mengetahui tentang hipertensi dan DM(tanda gejala, penyebab, diet dan komplikasi di masa depan)
P: Lakukan penyuluhan tentang cara merawat kaki DM dan cara mengontrol kadar gula darah
Fitria
Selasa, 30 Oktober 2012
5. Kamis25/10/12
14.00 wib
Kerusakan integritas kulit (ulkus diabetic) pada Tn YS b.d Ketidakmampuan keluarga Tn. YS dalam mengenal masalah kesehatan dan cara perawatan kaki penderita DM pada Tn.YS
1. Memvalidasi perasaan Tn YS2. Memonitor keadaan luka3. Melakukan perawatan luka Tn YS4. Menganjurkan untuk sering
membuka balutan agar luka cepat mengalami perbaikan
S:
Tn YS mengatakan lukanya sudah lumayan membaik
Keluarga Tn YS mengatakan senang karena merasa diperhatikan
O:
keluarga Tn. YS terlihat kooperatif keadaan luka bersih, terdapat granulasi,
diameter ± 5 cm, dengan kedalaman luka 3 mm.
luka mengalami perbaikanA: tujuan tercapai sebagai yaitu luka mengalami
perbaikan
P: Ajarkan senam kaki DM Selasa, 27/10/12
Fitria
6. Kamis 25/10/12
14.00 wib
Resiko infeksi pada kaki kiri Tn YS b.d Ketidakmampuan Keluarga Tn YS dalam mengenal
1. Memonitor keadaan luka kaki kiri Tn YS
2. Melakukan perawatan luka yaitu mengganti balutan luka DM
3. Menganjurkan untuk sering membuka balutan apabila tidk beraktivitas.
S:
Tn YS mengatakan lebih nyaman setelah luka diganti balutan
O:
keluarga Tn YS terlihat kooperatif tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada luka
DM luka tampak kering, terdapat granulasi
Fitria
masalah luka DM pada Tn.YS
A: Resiko infeksi pada kaki kiri Tn YS masih mungkin terjadi.
P: Monitor luka DM pada Tn YS setiap pertemuan
7. Selasa27/10/12
13.30 wib
Kurang pengetahuan keluarga Tn YS mengenai DM dan hipertensi b.d Ketidakmampuan Keluarga Tn YS dalam mengenal masalah DM pada Tn.Ys dan Hipertensi pada Tn.Ys dan Ny. S
1. Memonitor tekanan darah keluarga Tn YS
2. Memberikan penyuluhan tentang cara merawat kaki DM dan cara mengontrol kadar gula darah
S:
Keluarga mengatakan merasa senang karena dapat mendiskusikan masalah darah tinggi dan penyakit gula
Keluarga mengatakan dapat memahami tentang cara merawat kaki DM dan cara mengontrol kadar gula darah.
O:
TD Tn YS : 160/90 mmHg TD Ny S : 160/80 mmHg Keluarga tampak ingin tahu lebih lanjut
mengenai penyakit DM Keluarga terlihat kooperatif Keluarga dapat menjelaskan cara merawat
kaki DM dan cara mengontrol kadar gula darah
A: Tujuan tercapai
P: Hentikan intervensi
Fitria
8. Selasa Kerusakan 1. Memvalidasi perasaan Tn YS2. Memonitor keadaan luka
S:
27/10/12
13.30 wib
integritas kulit (ulkus diabetic) pada Tn YS b.d Ketidakmampuan keluarga Tn. YS dalam mengenal masalah kesehatan dan cara perawatan kaki penderita DM pada Tn.YS
3. Mengajarkan senam kaki DM4. Menganjurkan untuk melakukan
senam DM minimal 2 kali sehari
Tn YS mengatakan setelah dilakukan senam kaki DM rasa “nggedibel” pada kakinya mulai berkurang
O:
keluarga Tn. YS terlihat kooperatif keadaan luka bersih, terdapat granulasi,
diameter ± 5 cm, dengan kedalaman luka 3 mm.
luka mengalami perbaikan Tn YS dapat mengerti tentang senam kaki
DM Tn YS dapat memperagakan senam kaki DM
A: Tujuan tercapai
P: Hentikan intervensi
Fitria
9. Selasa27/10/12
14.00 wib
Resiko infeksi pada kaki kiri Tn YS b.d Ketidakmampuan Keluarga Tn YS dalam mengenal
1. Memonitor keadaan luka kaki kiri Tn YS
2. Memonitor adanya infeksi3. Memonitor tanda vital Tn YS
S:
-O:
keluarga Tn YS terlihat kooperatif tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada luka
DM luka tampak kering, terdapat granulasi
Fitria
masalah luka DM pada Tn.YS
A: Tujuan tercapai
P: Hentikan intervensi