12 STP (Packet Tracer - Topologi 2)

14
 Program Studi : TKJ STP (PACKET TRACER - TOPOLOGI 2) Nama : Rahadian Wahid Exp : Diagnosa WAN Kelas : XII TKJ B No. Exp : 12 Instruktur : 1. Neti Amalia 2. Nusirwan Hakim TUJUAN  Siswa dapat memahami tentang materi STP.  Siswa dapat melakukan konfigurasi STP melalui simulator.  Siswa dapat melakukan konfigurasi STP pada switch yang diluar dari produk Cisco.  Siswa dapat melakukan konfigurasi VTP dan STP secara bersamaan menjadi satu implementasi. PENDAHULUAN Dalam membangun suatu infrastructure jaringan, kita membangun pondasi infrastructure logis (seperti layanan directory dari system windows server 2003, domain name system) dan  juga infrastructure fisik (seperti domain controller, piranti jaringan seperti router dan switch). Switch adalah piranti jaringan yang paling banyak dipakai dalam suatu infrastructure jaringan fisik. Anda tahu bahwa switch dibuat berdasarkan konsep bridge. Bridge merupakan piranti murni yang bekerja pada layer Data Link pada model OSI, dimana merupakan cikal bakal daripada Switch LAN. Ada tiga jenis bridge: 1. Tarnsparant bridge (untuk jaringan Ethernet dan Token Ring) 2. Source-routing bridge (untuk jaringan Token Ring saja) 3. Source-routing transparent bridge (untuk jaringan Token Ring saja) Karena kita hanya membahas jaringan Ethernet saja, maka hanya jenis transparent bridge saja yang kita akan concern. Suatu bridge disebut transparent jika kedua piranti pengirim dan penerima dalam suatu komunikasi dua piranti tidak menyadari adanya suatu bridge. Yang mereka tahu hanya lah bahwa keduanya berada pada segmen yang sama.

Transcript of 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2)

Page 1: 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2)

5/10/2018 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/12-stp-packet-tracer-topologi-2 1/14

Program Studi : TKJ

STP

(PACKET TRACER -

TOPOLOGI 2) 

Nama : Rahadian Wahid

Exp : Diagnosa WAN Kelas : XII TKJ B

No. Exp : 12Instruktur : 1. Neti Amalia

2. Nusirwan Hakim

TUJUAN

  Siswa dapat memahami tentang materi STP.

  Siswa dapat melakukan konfigurasi STP melalui simulator.

  Siswa dapat melakukan konfigurasi STP pada switch yang diluar dari

produk Cisco.

  Siswa dapat melakukan konfigurasi VTP dan STP secara bersamaan

menjadi satu implementasi.

PENDAHULUAN

Dalam membangun suatu infrastructure jaringan, kita membangun pondasi infrastructure

logis (seperti layanan directory dari system windows server 2003, domain name system) dan

  juga infrastructure fisik (seperti domain controller, piranti jaringan seperti router danswitch). Switch adalah piranti jaringan yang paling banyak dipakai dalam suatu

infrastructure jaringan fisik. Anda tahu bahwa switch dibuat berdasarkan konsep bridge.

Bridge merupakan piranti murni yang bekerja pada layer Data Link pada model OSI, dimana

merupakan cikal bakal daripada Switch LAN.

Ada tiga jenis bridge:

1. Tarnsparant bridge (untuk jaringan Ethernet dan Token Ring)

2. Source-routing bridge (untuk jaringan Token Ring saja)

3. Source-routing transparent bridge (untuk jaringan Token Ring saja)

Karena kita hanya membahas jaringan Ethernet saja, maka hanya jenis transparent bridge

saja yang kita akan concern. Suatu bridge disebut transparent jika kedua piranti pengirim

dan penerima dalam suatu komunikasi dua piranti tidak menyadari adanya suatu bridge.

Yang mereka tahu hanya lah bahwa keduanya berada pada segmen yang sama.

Page 2: 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2)

5/10/2018 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/12-stp-packet-tracer-topologi-2 2/14

Bagaimana transparent bridge bekerja?

  Transparent bridges membangun database mengenai data dari piranti dan disegmen

mana piranti tersebut berada dengan cara memeriksa sumber address dari paket

yang datang. Untuk bridge yang baru dipasang database masih kosong. Begitu juga

piranti jaringan yang baru dikonek ke bridge tidak ada dalam database.

  Transparent bridge meneruskan paket berdasarkan aturan berikut:

o  Jika address tujuan tidak diketahui (tidak ada didatabase ), maka bridge

meneruskan paket kesemua segmen.

o  Jika address tujuan diketahui dan ada di segmen yang sama, maka bridge

membuang paket tersebut, jadi tidak dilewatkan ke segmen lainnya.

o  Jika address tujuan diketahui dan berada di segmen lain, maka bridge

meneruskan paket kepada segmen yang tepat.

  Transparent bridge meneruskan paket hanya jika kondisi berikut dipenuhi:

o  Frame berisi data pada layer bagian atas (data dari sub-layer LLC keatas)

o  Integritas frame telah diverifikasi (suatu CRC yang valid)o  Frame tersebut tidak dialamatkan kepada bridge

Bridging loops dan STA – Algoritma Spanning Tree

Bridge menghubungkan dua segmen LAN, membentuk satu jaringan. Bridge, dengan

namanya saja sudah mensiratkan arti sebuah jembatan, merupakan titik pertemuan antara

dua segmen jaringan.

Jika bridge ini tidak berfungsi, maka sudah pasti traffic antara kedua segmen jaringan

tersebut menjadi tidak mungkin. Agar dua jaringan tadi bisa fault tolerance (artinya jika adakerusakan maka harus ada backup yang menggantikan fungsi tersebut), maka setidaknya

harus ada dua bridge untuk menghubungkan kedua jaringan.

Spanning Tree Protocol - Bridging Loop

Pada gambar ini, kedua jaringan dihubungkan dua buah bridge yang bersifat fault tolerance,

 jika fungsi bridge yang beroperasi tidak berfungsi, atau gagal berfungsi, maka bridge satunya

Page 3: 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2)

5/10/2018 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/12-stp-packet-tracer-topologi-2 3/14

akan menggantikan fungsi bridge yang gagal fungsi tadi. Walaupun kedua bridge ini hidup,

akan tetapi secara teori hanya satu saja yang berfungsi (misalnya bridge #1). Jika bridge # 1

ini tidak berfungsi, maka bridge # 2 akan menggantikan fungsinya.

Spanning Tree Protocol - Broadcast Storm

Kenapa hanya satu? Jika keduanya berfungsi, maka terjadi redundansi link (jalur) antara dua

segmen jaringan tersebut. akibatnya sudah dipastikan bahwa paket antar dua jaringan

tersebut berputar-putar melewati kedua bridge tadi tanpa henti sampai akhirnya mati

sendiri …wong kecapekan. Kondisi ini disebut sebagai bridging loops atau bisa juga disebut

dengan broadcast storm.

Untuk mencegah terjadinya bridging loop, komisi standard 802.1d mendifinisikan standard

yang disebut Spanning Tree Algoritm (STA), atau Spanning Tree Protocol (STP). Dengan

protocol ini, satu bridge untuk setiap jalur (rute) di beri tugas sebagai designated bridge.

Hanya designated bridge yang bisa meneruskan paket. Sementara redundansi bridge

bertindak sebagai backup.

Keuntungan dari spanning tree algoritma

Spanning tree algoritma sangat penting dalam implementasi bridge pada jaringan anda.

Keuntungan nya adalah sebagai berikut:

  Mengeliminir bridging loops  Memberikan jalur redundansi antara dua piranti

  Recovery secara automatis dari suatu perubahan topology atau kegagalan bridge

  Mengidentifikasikan jalur optimal antara dua piranti jaringan

Baaimana spanning tree bekerja?

Spanning tree algoritma secara automatis menemukan topology jaringan, dan membentuk

suatu jalur tunggal yang yang optimal melalui suatu bridge jaringan dengan menugasi

fungsi-2 berikut pada setiap bridge. Fungsi bridge menentukan bagaimana bridge berfungsi

dalam hubungannya dengan bridge lainnya, dan apakah bridge meneruskan traffic ke jaringan-2 lainnya atau tidak.

Page 4: 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2)

5/10/2018 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/12-stp-packet-tracer-topologi-2 4/14

 

Spanning Tree Protocol - Root Bridge

1. Root bridge

Root bridge merupakan master bridge atau controlling bridge. Root bridge secara periodik

mem-broadcast message konfigurasi. Message ini digunakan untuk memilih rute dan re-

konfigure fungsi-2 dari bridge-2 lainnya bila perlu. Hanya da satu root bridge per jaringan.

Root bridge dipilih oleh administrator. Saat menentukan root bridge, pilih root bridge yang

paling dekat dengan pusat jaringan secara fisik.

2. Designated bridge

Suatu designated bridge adalah bridge-2 lain yang berpartisipasi dalam meneruskan paket

melalui jaringan. Mereka dipilih secara automatis dengan cara saling tukar paket konfigurasi

bridge. Untuk mencegah terjadinya bridging loop, hanya ada satu designated bridge per

segment jaringan

3. Backup bridge

Semua bridge redundansi dianggap sebagai backup bridge. Backup bridge mendengar traffic

  jaringan dan membangun database bridge. Akan tetapi mereka tidak meneruska paket.

Backup bridge ini akan mengambil alih fungsi jika suatu root bridge atau designated bridge

tidak berfungsi.

Bridge mengirimkan paket khusus yang disebut Bridge Protocol Data Units (BPDU) keluar

dari setiap port. BPDU ini dikirim dan diterima dari bridge lainnya digunakan untuk

menentukan fungsi-2 bridge, melakukan verifikasi kalau bridge disekitarnya masih berfungsi,

dan recovery jika terjadi perubahan topology jaringan.

Page 5: 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2)

5/10/2018 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/12-stp-packet-tracer-topologi-2 5/14

Perencanaan jaringan dengan bridge mengguanakan spanning tree protocol memerlukan

perencanaan yang hati-2. Suatu konfigurasi yang optimal menuntut pada aturan-2 berikut

ini:

  Setiap bridge sharusnya mempunyai backup (yaitu jalur redundansi antara setiap

segmen)

  Packet-2 harus tidak boleh melewati lebih dari dua bridge antara segmen-2 jaringan

  Packet-2 seharusnya tidak melewati lebih dari tiga bridge setelah terjadi perubahan

topology.

Spanning tree protocol (STP) adalah layanan yang memungkinkan LAN switches

dikoneksikan secara redundansi dengan memberikan suatu mekanisme untuk mencegah

terjadinya suatu bridging loops.

Kebutuhan minimum yang berhubungan dengan STP adalah sebagai berikut:

1. Versi standard STP adalah 802.1d dan harus di “enable” pada semua switch (walaupun by

default switch adalah “enable” STP nya). STP tidak boleh di “disabled” disemua switches. 

2. Dokumentasi jaringan anda harus ada dan menunjukkan dengan jelas topology jaringan

anda termasuk redundansi link yang mungkin ada

3. Yang ini sangat direkomendasikan: bahwa port Switch yang dihubungkan ke pada

komputer, printer, server, dan router (tetapi tidak ke switch, bridge atau hub) haruslah “STP

port-fast enabled”. Port-fast juga sering disbut sebagai fast-start atau start-forwarding. Port-

fast dapat digunakan untuk mempercepat transisi port host untuk antisipasi transisi lambatdari berbagai kondisi STP. Tanpa adanya port-fast “enable” kebanyakan koneksi akan

mengalami time-out saat melakukan koneksi pertama kali. Telah diketemukan bahwa

banyak koneksi Novell IPX dan DHCP mengalami time-out bahkan gagal jika tanpa port-fast

“enable”. 

Jangan melakukan “enable” STP port-fast pada port koneksi antar switch karena akan

menimbulkan bridging loop kepada jaringan. STP port-fast adalah fitur dari kebanyakan

Switch yang versi baru (modern) dan biasanya tidak di “enable” by default. 

Kesimpulan: tanpa perencanaan Switch LAN dan STP tuning yang benar, masalah stabilitasLAN dan convergensi bisa saja terjadi didalam suatu jaringan multi-redundansi yang

kompleks. Disable STP bisa menyebabkan bridging loop dan broadcast storm yang pada

gilirannya menyebabkan jaringan anda menjadi pelan.

Page 6: 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2)

5/10/2018 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/12-stp-packet-tracer-topologi-2 6/14

ALAT & BAHAN

  1 unit komputer

  Aplikasi simulator (Cisco Packet Tracer)

  Topologi untuk studi kasus

LANGKAH KERJA

1.  Buatlah sebuah topologi yang akan dijadikan studi kasus.

2.  Simulasikan topologi yang telah dibuat ke dalam aplikasi Cisco Packet Tracer.

3.  Lakukan konfigurasi STP dan VTP pada switch digunakan dalam simulator.

4.  Lakukan konfigurasi STP sesuai dengan jalur yang ditentukan.

5.  Lakukan pengecekan STP setelah melakukan konfigurasi pada switch dengan pinging

dari host satu ke host lainnya dan simulasi realtime pada packet tracer denganprotokol ICMP.

HASIL PENGAMATAN

Topologi 2

  Topologi yang dijadikan studi kasus :

o  Gambar topologi

Page 7: 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2)

5/10/2018 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/12-stp-packet-tracer-topologi-2 7/14

o  Kondisi awal topologi pada simulator

  Konfigurasi STP pada switch 8 :

o  Konfigurasi STP

Page 8: 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2)

5/10/2018 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/12-stp-packet-tracer-topologi-2 8/14

o  Hasil konfigurasi STP

  Konfigurasi STP pada switch 5 :

o  Konfigurasi STP

Page 9: 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2)

5/10/2018 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/12-stp-packet-tracer-topologi-2 9/14

o  Hasil konfigurasi STP

  Konfigurasi STP pada switch 3 :

o  Konfigurasi STP

Page 10: 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2)

5/10/2018 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/12-stp-packet-tracer-topologi-2 10/14

o  Hasil konfigurasi STP

  Konfigurasi STP pada switch 2 :

o  Konfigurasi STP

Page 11: 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2)

5/10/2018 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/12-stp-packet-tracer-topologi-2 11/14

o  Hasil konfigurasi STP

  Konfigurasi STP pada switch 1 :

o  Konfigurasi STP

Page 12: 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2)

5/10/2018 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/12-stp-packet-tracer-topologi-2 12/14

o  Hasil konfigurasi STP

  Host 1 ping to Host 8

Page 13: 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2)

5/10/2018 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/12-stp-packet-tracer-topologi-2 13/14

  Host 8 ping to Host 1

  Simulator Panel

 Video simulasi pengiriman paket

http://www.youtube.com/watch?v=h5-v-0N5iDo 

Page 14: 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2)

5/10/2018 12 STP (Packet Tracer - Topologi 2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/12-stp-packet-tracer-topologi-2 14/14

KESIMPULAN

  STP digunakan agar suatu jaringan tidak mengalami looping dalam pengiriman data

dalam rutenya. Hal ini membuat pengiriman data lebih efisien dan efektif, ketimbang

banyaknya looping yang terjadi yang akan menyebabkan delay pengiriman data padasuatu jaringan.

  Konfigurasi STP pun sangat dititik beratkan pada port priority dari sebuah switch.

Dimana port priority itu akan menjadi patokan jalur yang akan dilewati terlebih

dahulu untuk ke tujuan tertentu. Dengan hal ini maka switch akan melihat port

priority sebelum mengirimkan data ke tujuan tersebut. Sehingga switch tidak

kebingungan untuk menentukan rute pengiriman yang akan menyebabkan delay.

  STP pada switch Cisco Packet Tracer sebenarnya sudah memiliki konfigurasi STP

default yang akan otomatis membuat jalur STP dari topologi yang kita buat di dalam

simulator tersebut. Akan tetapi hal ini bisa kita ubah dengan melakukan konfigurasi

sesuai yang kita rencanakan.