12 Mei-penelitian Epidemiologi
-
Upload
vana-permata -
Category
Documents
-
view
12 -
download
0
Transcript of 12 Mei-penelitian Epidemiologi
PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
Kelompok 6
Topik Pembelajaran
Hubungan Asosiasi Klasifikasi Penelitian Epidemiologi Penelitian Observasional Penelitian Eksperimental
Hubungan Asosiasi
Pengertian
Hubungan keterikatan atau saling pengaruh antara dua atau lebih variabel, dimana hubungan tersebut dapat bersifat sebab akibat atau bukan
Pembagian hubungan asosiasiHubungan semu
Hubungan asosiasi bukan kausal
Hubungan asosiasi kausal
Hubungan semuHubungan antara dua atau lebih variabel yang bersifat tidak benar [semu / palsu] yang timbul karena faktor kebetulan atau karena adanya bias pada metode penelitian
Hubungan asosiasi bukan kausalHubungan asosiasi yang bersifat bukan hubungan sebab akibat, di mana variabel ketiga tampaknya mempunyai hubungan dengan salah satu variabel yang terlibat, tetapi bukan sebagai faktor penyebab
Hubungan asosiasi kausal
Hubungan antara dua atau lebih variabel di mana salah satu atau lebih di antara variabel tersebut merupakan variabel penyebab kausal [primer dan sekunder] terhadap terjadinya variabel lainya sebagai hasil akhir dari suatu proses terjadinya penyakit
Kriteria penentuan hubungan kausal
• Kekuatan hubungan <strength of the association>Makin kuat hubungan antara paparan dan penyakit <outcome>, makin kuat keyakinan bahwa hubungan tersebut bersifat kausal
• Konsistensi <Consistency of the association>
• Spesifisitas <spesificity of the association>
Penelitian dengan kerangka konsepsional sama tetapi pada populasi yang berbeda, atau dalam cara berbeda, di mana hasil penelitian tersebut tidak berbeda dalam menemukan hubungan sebab akibat, maka makin kuat adanya hubungan kausal
Makin spesifik efek paparan, makin kuat kesimpulan akan adanya hubungan kausal
• Hubungan temporal <temporal correct association>Hubungan kausal menunjukkan sekuen waktu yang jelas, yaitu paparan faktor penelitian mendahului kejasian penyakit
• Biological plausibility
Keyakinan hubungan kausal antara paparan dan penyakit makin kuat jika ada dukungan pengetahuan biologik
Klasifikasi Penelitian EpidemiologiEpidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan frekuensi penyakit dan kesehatan populasi, oleh karena itu klasifikasi penelitian epidemiologi sebagai berikut :
1 Observasional
a. Deskriptif Case report <laporan kasus>
Case series <rangkaian berkala>
Correlational studies <studi korelasi>
Cross sectional <potong lintang>
b. Analitik Case control <kasus kontrol>
Cohort
2 Eksperimental Community trial
Clinical trial
1. Penelitian Observasional• Peneliti tidak melakukan atau memberi
perlakuan kepada subyek penelitian, tetapi subyek itu sendiri yang memilih melakukannya.
a. Penelitian deskriptif
Penelitian epidemiologi yang bertujuan menggambarkan distribusi suatu masalah kesehatan menurut variabel penelitian (orang,waktu,dan tempat)
Manfaat :
Memberikan masukan tentang pengalokasian sumberdaya dalam rangka perencanaan yang efisien bagi program kesehatan dan sebagai peunjuk awal untuk merumuskan hipotesis bahwa suatu variabel adalah resiko penyakit
Case report <laporan kasus>
Studi yang menggambarkan pengalaman dari satu atau sebuah kelompok pasien dengan diagnosis yang sama atau mirip
Rangkaian berkala <case series>
Rancangan studi yang bertujuan mendeskripsikan dan mempelajari frekuensi penyakit atau status kesehatan dari sebuah atau beberapa populasi, berdasarkan serangkaian pengamatan pada beberapa sekuen waktu
Fungsi :
Dapat meramalkan kejadian penyakit berikutnya berdasarkan perjalanan yang lampau <karena terlihat variasi frekuensi penyakit secara kronologik>
Dapat sebagai cara awal untuk mengidentifikasi munculnya suatu epidemi
Studi korelasi <studi ekologi, correlational studies>
Penelitian epidemiologi dengan populasi sebagai unit analisis, yang digunakan untuk menggambarkan penyakit dalam kaitannya dengan beberapa faktor, dengan cara mengukur karakteristik dari keseluruhan populasi
Keuntungan :
Tepat untuk penelitian awal yang mencari hubungan antara faktor paparan dan penyakit, sebab mudah dilakukan dan murah dengan memanfaatkan informasi yang tersedia
Kerugian :
Jenis penelitian ini bukan merupakan rancangan yang tepat untuk menganalisis hubungan sebab akibat
Tidak mampu menghubungkan suatu faktor resiko dengan penyakit secara individual
Tidak menggambarkan tingkat resiko individu
Cross sectional
Rancangan penelitian epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan paparan <faktor penelitian> dengan cara mengamati status paparan dan penyakit serentak pada individu dari populasi tunggal, pada suatu saat atau periode <Murti, 1997>
Status paparan dan status penyakit diukur pada saat yang sama. Data yang dihasilkan adalah
prevalensi bukan insidensi
Kerangka cross sectional
• Merumuskan pertanyaan penelitian• Menentukan tujuan penelitian• Populasi studi• Kriteria subjek studi• Cara pengambilan dan perkiraan besarnya sampel• Menentukan variabel yang akan diukur• Menyiapkan daftar pertanyaan atau pemeriksaan yang
dibutuhkan• Pengumpulan data • Analisis data
Tujuan penelitian
Memperoleh gambaran pola penyakit dan determinannya pada populasi sasaran
Manfaat :
Dapat dipakai untuk menentukan besarnya masalah penyakit <dengan ukuran prevalens>
Keuntungan :
• Mudah dilakukan• Cepat dan murah• Menggunakan
masyarakat umum sebagai sampel sehingga generalisasinya cukup memadai
• Tidak tepat bila digunakan untuk menganalisis hubungan kausal <sebab akibat> antara paparan dan penyakit
Kerugian :
b. Penelitian Analitik
Merupakan suatu studi yang dirancang untuk memeriksa hubungan antara paparan dan akibatnya <exposure dan outcome>.
Penelitian epidemiologi yang bertujuan untuk memperoleh penjelasan tentang faktor-faktor resiko penyebab penyakit
Prinsip yang digunakan adalah membandingkan resiko terkena penyakit antara kelompok terpapar dan tak terpapar faktor penelitian
Case control
Rancangan penelitian epidemiologi yang mempelajari hubungan antara paparan <faktor penelitian> dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya
Ciri-ciri studi kasus kontrol adalah pemilihan subyek berdasarkan status penyakit, untuk kemudian
dilakukan pengamatan apakah subyek mempunyai riwayat terpapar faktor penelitian atau tidak
• Murah dan mudah dilakukan
• Cocok untuk meneliti penyakit dengan periode laten yang panjang
• Tepat untuk meneliti penyakit langka
• Dapat meneliti pengaruh sejumlah paparan terhadap sebuah penyakit
• Bertentangan dengan logika “normal”
• Rawan terhadap bias• Tidak cocok untuk paparan
langka• Tidak dapat menghitung laju
insidensi• Tidak mudah memastikan
hubungan temporal antara paparan dan penyakit
• Sulit dipastikan apakah kasus dan kontrol benar-benar setara dalam hal faktor luar dan sumber distorsi lainnya
Keuntungan : Kerugian :
Dalam penelitian ini terdapat 2 kelompok sampel:
Sampel kasus
Sampel kontrol
Untuk memilih kasus perlu diperhatikan :
a. Kriteria diagnosis harus dibuat dengan jelas agar tidak menimbulkan bias informasi
b. Populasi sumber kasus berasal dari rumah sakit atau populasi / masyarakat
Untuk memilih kontrol perlu diperhatikan :
a. Karakter populasi sumber kasus
b. Keserupaan antara kontrol dan kasus
c. Pertimbangan praktis dan ekonomis
Cohort
Rancangan penelitian epidemiologi yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok terpapar dan kelompok tak terpapar berdasarkan status penyakit
Ciri-ciri studi cohort adalah pemilihan subyek berdasarkan status paparannya, dan kemudian dilakukan pengamatan dan pencatatan apakah
subyek mengalami outcome yang diamati atau tidak
Penelitian Cohort dapat bersifat prospektif maupun retrospektif
Keuntungan : Kerugian :
• Sesuai logika “normal” dalam membuat inferensi kausal
• Dapat menghitung laju insidensi
• Sesuai untuk meneliti paparan yang langka
• Memungkinkan mempelajari sejumlah efek secara serentak
• Bersifat prospektif• Lebih mahal; waktu lama• Kurang praktis untuk
mempelajari penyakit langka
• Ada resiko hilangnya subyek selama penelitian karena migrasi, tingkat partisipasi rendah, atau meninggal
Dalam penelitian ini terdapat 2 kelompok sampel yaitu sampel terpapar dan tidak terpapar.
Kelompok terpapar dapat diperoleh dari 2 sumber yaitu :
1. Populasi umum, untuk keadaan berikut
a. Prevalensi paparan pada populasi cukup tinggi
b. Mempunyai batas geografik yang jelas
c. Secara demografik stabil
d. Ketersediaan catatan demografik lengap dan up to date
2. Populasi khusus, untuk keadaan-keadaan berikut :
a. Prevalensi paparan dan kejadian penyakit pada populasi umum rendah
b. Kemudahan untuk memperoleh informasi yang akurat dan pengamatan yang lebih terkontrol
Kelompok tak terpapar dipilih dari 2 populasi sumber, yaitu populasi umum dan khusus. Kelompok tak terpapar bisa dipilih dari populasi yang sama atau bukan dengan populasi terpapar
2. Penelitian Eksperimental
• Peneliti dengan sengaja memberikan suatu perlakuan atau tidak memberikan perlakuan kepada subyek penelitian
Perlakuan adalah yang kita anggap sebagai paparan atau penyebab
Berdasarkan modus pengontrolan situasi penelitian, eksperimen dibagi menjadi 2 jenis :
a. Eksperimen murni <menggunakan proses randomisasi>
b. Eksperimen semu / kausal <tidak menggunakan proses randomisasi>
Clinical Trial <Uji Klinik>
Jenis eksperimen epidemiologi yang digunakan untuk mengkaji suatu cara pencegahan penyakit atau upaya pengobatan
Community trial <Uji komunitas>
Jenis eksperimen epidemiologi dimana intervensi dialokasikan kepada komunitas, bukan individu
Karena tidak mungkin atau tidak praktis dilakukan kepada individu
Contoh kasus
Hubungan antara orang menginang dengan kemungkinan terjadinya kanker rongga mulut dibandingkan dengan orang yang tidak punya kebiasaan menginang
faktor predisposisi terjadinya kanker RM pada orang yang menginang
• Daun tembakau yang menjadi faktor utama penyebab munculnya kanker RM
• OH yang buruk
• Pendidikan kesehatan yang kurang
• Senyawa arekolin dalam biji pinang yang bersifat karsinogenik
Faktor predisposisi kanker rongga mulut terhadap orang yang tidak menginang
• Sinar UV
• Alkohol
• Perokok berat
• Faktor sistemik dan lokal
• Virus
• Jamur
• Bakteri
Statistik yang digunakan dalam penelitian epidemiologi
• Statistik deskriptif
- mean, Median, Modus, Standard deviasi, Rasio, Rate, Proporsi, presentase,dll
• Statistik inferensial
- uji T, Chi Square, ANOVA, Confidence Interval, Analisis multivarians, dll.