12 irigasi tetes

16
IRIGASI TETES (DRIP IRRIGATION) Pertemuan - 05

description

Mata kuliah Irigasi Drainase

Transcript of 12 irigasi tetes

Page 1: 12   irigasi tetes

IRIGASI TETES (DRIP IRRIGATION)Pertemuan - 05

Page 2: 12   irigasi tetes

ASPEK IRIGASIDALAM HIDROPONIK Fungsi irigasi dalam hidroponik:

Memenuhi kebutuhan air tanaman Memberikan nutrisi bagi tanaman

Efisiensi harus diperhatikan Kualitas air harus diperhatikan terutama

untuk sistem sirkulasi Frekuensi penyiraman pada hidroponik

substrat harus tepat

Page 3: 12   irigasi tetes

IRIGASI TETES

Definisi: suatu sistem untuk memasok air (dan pupuk) tersaring ke dalam tanah melalui suatu pemancar (emiter / dripper)

Debit kecil dan konstan serta tekanan rendah.

Air akan menyebar di tanah baik ke samping maupun ke bawah karena gaya kapiler dan gravitasi. Bentuk sebarannya tergantung jenis tanah, kelembaban, permeabilitas tanah, dan jenis tanaman

Page 4: 12   irigasi tetes
Page 5: 12   irigasi tetes

KELEBIHAN IRIGASI TETES

Meningkatkan nilai guna air Secara umum, air yang digunakan pada irigasi

tetes lebih sedikit dibandingkan dengan metode lainnya karena pemberian air yang bersifat local dan jumlah yang sedikit sehingga akan menekan evaporasi, aliran permukaan dan perkolasi. Transpirasi dari gulma juga diperkecil karena daerah yang dibasahi hanya terbatas disekitar tanaman.

Meningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil Fluktuasi kelembaban tanah yang tinggi dapat

dihindari dengan irigasi tetes ini dan kelembaban tanah dipertahankan pada tingkat yang optimal bagi pertumbuhan tanaman.

Page 6: 12   irigasi tetes

KELEBIHAN IRIGASI TETES Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemberian

Pemberian pupuk atau bahan kimia pada metode ini dicampur dengan air irigasi, sehingga pupuk atau bahan kimia yang digunakan menjadi lebih sedikit, frekuensi pemberian lebih tinggi dan distribusinya hanya di sekitar daerah perakaran.

Menekan resiko penumpukan garam Pemberian air yang terus menerus akan melarutkan dan

menjauhkan garam dari daerah perakaran. Menekan pertumbuhan gulma

Pemerian air pada irigasi tetes hanya terbatas di daerah sekitar tanaman, sehingga pertumbuhan gulma dapat ditekan.

Menghemat tenaga kerja Sistem irigasi tetes dapat dengan mudah dioperasikan secara

otomatis, sehingga tenaga kerja yang diperlukan menjadi lebih sedikit.

Page 7: 12   irigasi tetes

KELEMAHAN IRIGASI TETES Memerlukan perawatan yang intensif

Penyumbatan pada penetes merupakan masalah yang sering terjadi pada irigasi tetes, karena akan mempengaruhi debit dan keseragaman pemberian air.

Penumpukan garam Bila air yang digunakan mengandung garam yang tinggi

dan pada derah yang kering, resiko penumpukan garam menjadi tinggi.

Membatasi pertumbuhan tanaman Pemberian air yang terbatas pada irigasi tetes

menimbulkan resiko kekurangan air bila perhitungan kebutuhan air kurang cermat.

Keterbatasan biaya dan teknik Sistem irigasi tetes memerlukan investasi yang tinggi dalam

pembangunannya. Selain itu, diperlukan teknik yang tinggi untuk merancang, mengoperasikan dan memeliharanya.

Page 8: 12   irigasi tetes

METODE PEMBERIAN AIR Irigasi tetes (drip irrigation).

Pada metoda ini, air irigasi diberikan dalam bentuk tetesan yang hampir terus menerus di permukaan tanah sekitar daerah perakaran dengan menggu

Irigasi tetes bawah permukaan (sub-surface drip irrigation). Pada metoda ini air irigasi diberikan menggunakan

emitter di bawah permukaan tanah. Bubbler irrigation.

Pada metoda ini air irigasi diberikan ke permukaan tanah seperti aliran kecil menggunakan pipa kecil (small tube) dengan debit sampai dengan 225 l/jam.

Irigasi percik (spray irrigation). Pada metoda ini, air irigasi diberikan dengan

menggunakan penyemprot kecil (micro sprinkler) ke permukaan tanah.

Page 9: 12   irigasi tetes

Bubbler irrigationIrigasi percik/spray irrigatin

Drip irrigationSubsurface Drip irrigation

Page 10: 12   irigasi tetes

BAGIAN - BAGIANIRIGASI TETES Unit utama (head unit)

Unit utama terdiri dari pompa, tangki injeksi, filter (saringan) utama dan komponen pengendali (pengukur tekanan, pengukur debit dan katup).

Pipa utama (main line) Pipa utama umumnya terbuat dari pipa

polyvinylchlorida (PVC), galvanized steel atau besi cor dan berdiameter antara 7.5–25 cm. Pipa utama dapat dipasang di atas atau di bawah permukaan tanah

Pipa pembagi (sub-main, manifold) Pipa pembagi dilengkapi dengan filter kedua yang

lebih halus (80-100 μm), katup selenoid, regulator tekanan, pengukur tekanan dan katup pembuang. Pipa sub-utama terbuat dari pipa PVC atau pipa HDPE (high density polyethylene) dan berdiameter antara 50 – 75 mm.

Page 11: 12   irigasi tetes

BAGIAN - BAGIANIRIGASI TETES Pipa Lateral

Pipa lateral merupakan pipa tempat dipasangnya alat aplikasi, umumnya dari pipa polyethylene (PE), berdiameter 8 – 20 mm dan dilengkapi dengan katup pembuang.

Alat aplikasi (applicator, emission device)

Alat aplikasi terdiri dari penetes (emitter), pipa kecil (small tube, bubbler) dan penyemprot kecil (micro sprinkler) yang dipasang pada pipa lateral, Alat aplikasi terbuat dari berbagai bahan seperti PVC, PE, keramik, kuningan dan sebagainya.

Page 12: 12   irigasi tetes

BAGIAN - BAGIANIRIGASI TETES

Page 13: 12   irigasi tetes

JARINGAN IRIGASI TETES

Page 14: 12   irigasi tetes

DRIP IRRIGATIONMAINTENANCE

FiltersBersihkan filter pada akhir minggu

pertama, jika bersih lakukan pengecekan ulang tiap bulan. Jika pada akhir bulan tidak terdapat kotoran filter cukup dibersihkan sekali semusim

Page 15: 12   irigasi tetes

DRIP IRRIGATIONMAINTENANCE

Flushing: pembilasan Pembilasan dilakukan setiap pemasangan baru

dan diakhir musim. Lakukan pembilasan dengan cara menutup ujung selang dan alirkan air. Buka tutup selang dan alirkan air sampai bersih

Page 16: 12   irigasi tetes

DRIP IRRIGATIONMAINTENANCE

Dripper Lakukan pengecekan emiter/driper seminggu

sekali. Pastikan air mengalir pada tiap emiter, jika tidak buka emiter dan bersihkan dari kotoran yang menyumbat.