11.Mycobacterium tuberculosis.ppt

50
Mycobacterium tuberculosis Kartuti Debora FK UNAIR

Transcript of 11.Mycobacterium tuberculosis.ppt

  • Mycobacterium tuberculosisKartuti Debora

    FK UNAIR

  • Orde: ActinomycetalesFamili: Mycobacteriaceae

    Diisolasi : Robert Koch, 1882

  • Postulat Koch :Kuman penyebab penyakit harus dapat diisolasi dari penderita, secara murni pada medium buatanKuman pada biakan tersebut, menimbulkan penyakit yang sama pada hewan percobaan (marmot dan kelinci)Kuman harus dapat diisolasi lagi secara murni dari hewan percobaan yang sakit

  • Morfologi :Batang langsing 1-4 X 0,2-0,5 Tersusun soliter atau menggerombol menyerupai tali (serpentine cord)Tidak membentuk sporaTidak membentuk kapsulTidak bergerakBersifat tahan asam BTADinding selnya ~ dinding sel Gram negatif, tetapi > lipid = waxCytoplasmanya mengandung volutin body (granula metakhromatik)

  • Perbenihan :Pada glycerin broth membentuk surface pelliclepH : 6-7,6 (Optimal 6,8)Suhu : 30C - 41C (Optimal 37C) AerobWaktu generasi 20-24 jamWaktu inkubasi : 6-8 minggu

  • Pada Lowenstein Jensen :KecilKeringKasarPutih kekuningan

    Pertumbuhan akan lebih baik bila inkubasi dilakukan dengan menambahkan CO2 : 8-12% Inkubator CO2 Koloni tipe R

  • Resistensi :Pada medium : tahan 2-8 bulan bila disinari langsung (matahari) : 2 jamDahak kering : tahan 6-8 bulan sinar matahari : 20-30 jamDahak kering yang melekat pada debu : 8-10 hariTahan terhadap asam dan basa kuatUntuk desinfeksi sputum : phenol 5%, 24 jamDengan pemanasan : 60C 15-20 menitSensitif terhadap : Streptomycin, PAS., INH, Ethambutol, Rifampin

  • Metabolit :Dapat membentuk vitamin B kompleksStrain yang virulen membentuk katalaseNiacin test positifUrease positifReduksi nitrat positif

  • Struktur Antigen :Terdapat 30 macam Ag :Common Ag Species specific Ag Strain / tipe specific AgTerdiri dari : polisakarida protein phosphatida

  • Virulensi :Diperankan oleh :Cord factorKemampuan membentuk katalasePemindahan berulang pada media buatan strain avirulen >Pemindahan berulang pada binatang percobaan strain virulen >

  • Hewan percobaan :Kera, marmot, kelinci

  • Klinis :Infeksi primer : infeksi yang pertama kali oleh kuman Primary Tuberculosis

    Infeksi sekunder : disebabkan oleh reaktivasi / reinfeksi kuman Secondary Tuberculosis

  • Histologis : Tipe eksudatif

    Tipe produktif

  • Cara terjadinya Infeksi :InhalasiMenimbulkan lesi primer pada paru-paru, lymphonoduli tracheobronchial ductus thoracicus sirkulasi organCara infeksi yang paling seringIngestiMengenai mulut / tonsil lymphonoduli colli cervical, adenitis (scrofula)Mengenai mukosa usus, lymphonoduli mesenterial mesenterial adenitisKontakMenimbulkan lesi primer pada kulitCara infeksi paling jarang

  • Kemungkinan terjadinya penyakit TBC :Kemungkinan mendapat infeksiJumlah penduduk dengan infeksi aktif dan populasiKepadatan pendudukSosial ekonomiPelayanan kesehatanKemungkinan timbulnya penyakitUmur : bayi; remajaKelamin : perempuan > laki-lakiNutrisiStatus imunologisPenyakit-penyakit yang sudah ada

  • Diagnosa :Spesimen : SputumKumbah lambungUrineFaecesCairan otakCairan pleuraCairan pericardCairan sendi

  • Terapi :Harus lama

    Berkesinambungan

  • Cara pemeriksaan :I. Langsung :- Pewarnaan tahan asam- Penanaman pada Lowenstein JensenII. Cara konsentrasi :Petroff Alkali Method penuntun praktikum

  • Uji Biokimia :Niacin test : positifReduksi nitrat : positifKatalase test: positif

  • Pengobatan :1. Streptomycine- bakteriostatik tidak efektif terhadap kuman ekstraseluler2. PAS- bakteriostatik- tidak efektif kuman intraseluler3. INH- bakteriosida- efektif intra & ekstra4. Rifampin- bakteriosida- efektif intra & ekstra

  • Pencegahan :Diagnosa diniIsolasiTerapiKhemoprofilaksis INHVaksinasi BCGpenderitaOrang-orang sekitar penderita

  • UJI TUBERCULIN :Ada / tidaknya hipersensitivitas terhadap tuberculo protein

    Bahan :Old tuberculin (OT, Koch)Purified Protein Derivative (PPD, Seibert)

  • Reaksi hipersensitivitas :4-12 minggu sesudah infeksi dan tetap ada selama bertahun-tahun

  • Cara melakukan uji tuberculin :1. Cara Koch - bahan subcutan- hasil panas badan- dapat mengaktifkan tbc laten2. Cara Von Pirquet (Scratch test)- bahan diteteskan digaruk dengan needle dibiarkan kering3. Cara Mantoux- 0,1 ml bahan intracutan diameter indurasi 10 mm positif4. Multiple puncture

  • Uji Positif :Pernah terinfeksi dengan MycobacteriumTidak ada infeksi aktif

    Positif Palsu :Bila di tempat suntikan terjadi hematomaBila di tempat suntikan ada infeksiBila bahan terkontaminir kuman

  • Negatif Palsu :Bahan terlalu lamaSuntikan terlalu dalamBahan tumpah keluarPada waktu yang sama skin test yang lainPenderita TBC millierPenderita dengan penyakit lain yang beratPenderita dengan kekebalan seluler

  • PROPHYLAXIS INH :Bila sekitar uji tuberculin positif

    Proteksi 60-68%

  • VAKSINASI BCG :Bila sekitar uji tuberculin negatif, second strengthDipakai M. bovis yang dilemahkanCara : - intracutan - multiple punctureProteksi : 83%, 5 tahun; 79%, 10 tahun

  • PERBENIHAN :Media perbenihan secara garis besar dibagi dalam :Egg base mediaAgar base mediaLiquid mediaSelective media

  • I. Egg base media terdiri dari :TelurTepung kentangGaram organik & anorganikGlycerolKristal violetMalachite green Menurunkan kontaminasi

  • Contoh :Lowenstein Jensen medium (isolasi primer)Petragnani medium(untuk spesimen yang diduga banyak mengandung kontaminan)American Trudeau Society (ATS)(untuk spesimen yang steril, misal : liquor, cairan pleura, jaringan biopsi)

  • II. Agar base media :Garam organik / anorganikGlycerolAlbuminAgarMalachite green

  • Contoh :Middlebrook 7H10Middlebrook 7H11

    Medium 7H11 mengandung 0,1% Casein hydrolysate meningkatkan pertumbuhan M. tbc yang resisten terhadap INH untuk isolasi primer & uji kepekaan antibiotika

  • III. Liquid media :Contoh :Middlebrook Cohn 7H9 broth

  • IV. Selective media :Yaitu media isolasi primer yang ditambah antibiotikaContoh :Modifikasi LJ (Gruft) LJ ditambah : . Penicillin. Nalidixic acidMitchison 7H11 ditambah :. Carbenicillin . Polymyxin B . Amphotericin B

  • DIAGNOSA :I. Pengumpulan bahan pemeriksaan1. Sputum :Biasanya bercampur normal floraKesuksesan isolasi tergantung dari minimalisasi kontaminan

  • 2. Urine :Sebaiknya :Urine pagi(Single specimen early in the morning)Dilakukan 3-5 pemeriksaan

  • 3. Liquor :Harus langsung (sesegera mungkin) ditanam pada :Middlebrook 7H9 brothATS medium

  • 4. Jaringan :Ditumbuk dalam mortar dicampur pasir sterilDihomogenizer dalam Teflon homogenizer

    atau ditanam pada selective media

  • 5. Usap Tenggorok :Eksudat / jaringan biopsi dalam swab langsung ditanam pada broth

  • II. DIGESTION / CONCENTRATIONSebelum ditanam, bahan pemeriksaan didekontaminasi terlebih dahulu; dengan tujuan :Menurunkan jumlah kontaminanMencairkan mukus

    Macam-macam decontaminant agent :NaOH 4%NALC (N-acetyl L-cystein) + 2% NaOHSputolysin (Dithiothretiol + 2% NaOH)Zephiran

  • III. PEWARNAAN :M.tbc bersifat tahan terhadap de-colorizing agent. Misalnya ; Alkohol / asam kuat M.tbc bersifat Tahan Asam

    TTHZ.N. merah

  • IV. PEMBIAKANM.tbc dirangsang pertumbuhannya dengan pemberian CO2 (8-12%) (besar jumlah koloni) yaitu dengan cara menumbuhkan dalam inkubator CO2 Lama inkubasinya ; 6-8 minggu (konvensional)

    Saat ini telah tersedia suatu alat yang dilengkapi dengan medium perbenihan.Prinsip kerjanya : berdasarkan teknik radiometrik (BACTEC)

  • Mediumnya : Middlebrook broth yang diperkaya substrat berlabel karbon radio aktif (14C) BACTEC TBDengan teknik ini hasil biakan dapat diperoleh dalam waktu 2-3 minggu sejak sampel diterima

    MGIT (Mycobacteria Growth Indicator Tube) hasil positif bila ada fluorescensi jingga pada dasar tabung

  • V. PEMERIKSAAN SEROLOGI :Prinsip : Uji aglutinasi langsungCFTIFARIAMikro ELISA menggunakan antigen untuk menentukan kadar antibodiBelum memuaskan

  • Antigen yang dipakai :Antigen 38kDaCampuran Antigen LPS dengan Antigen 38kDaAntigen LAM (Lipoarabinomanan) Mycodot

    5. Uji peroksidase anti peoksidase (PAP-TB)

  • VI. Polymerase Chain Reaction (PCR)Prinsip Deteksi DNA kuman

  • PENGOBATAN :1. First Line Drugs- INH- Ethambutol- Rifampin- Streptomycin

  • 2. Second Line Drugs- PAS- Pyrazinamide- Cycloserine- Ethionamide- Capreomycine- Viomycine- Thiacetazone- Kanamycin