11. BAB III
-
Upload
gunawanismail -
Category
Documents
-
view
240 -
download
8
description
Transcript of 11. BAB III
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian serta Pihak yang Membantu
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa SDN Lubang Buaya 09 Pagi Jakarta
Timur kelas lima (V) dengan jumlah populasi yang diteliti adalah 31 orang
siswa, yang terdiri 13 siswa perempuan dan 18 orang laki-laki.
No. Nama Siswa Tanggal Lahir Alamat
1. Adi Pamungkas Jakarta, 25 Mei 2004 Jl. Wibisana Raya No. 30
2.Affan Apriliansyah
Jakarta, 26 April 2005
Jl. Makmur I No. 24
3.Almawar Putri Asmar
Jakarta, 24 April 2005
Jl. Pangeran Syarif No. 65 A
4. Amanda RaniJakarta, 28 April 2004
Jl Lubang Buaya
5.Balqisa Jabalia Rahma
Jakarta, 5 April 2005 Jl Cengkeh No 21
6.Cindy Carolina Sinaga
Jakarta¸13 Oktober 2004
Jl Swadaya II no 55
7.Dewa Prananda Wahyu
Jakarta, 3 Mei 2004 Jl Harapan Mulya no 44
8.Farhan Puguh Nugroho
Jakarta, 15 April 2005
Jl. Lubang Buaya No. 65
9. Farhan Raja Galuh Jakarta, 07 Mei 2005Jl. Manunggal XVII No. 33 A
10.Fatimah Zahira Aprilia
Jakarta, 07 April 2005
Jl. SPG VII Gg. Kober
11. Hasan Maulana Jakarta, 10 Mei 2004 Jl. SPG 7 No. 52
12.Humairah Sani Daulay
Jakarta, 09 Maret 2005
Jl. SPG VII No. 75
13. Ikhwal Afif Jakarta, 02 Mei 2005 Jl. Sadar III
14.Intan Nur Octaviani
Bekasi, 04 Oktober 2004
Jl. Bacang Fuji No. 11
15.Khairunnisa Nasution
Bekasi, 04 Maret 2005
Jl. Al Baidho
24
25
16.M. Afi Afwan Almabrur
Bekasi, 01 Februari 2005
Jl. SPG 7 No. 17
17.Muhammad Firdaus
Jakarta, 31 Mei 2004 Lubang Buaya No. 57
18.Muhammad Rangga Saputra
Jakarta, 26 Desember 2004
Lubang Buaya No. 45
19.Muhammad Sulaiman Ramad
Jakarta, 11 November 2003
Lubang Buaya No. 22
20.Muhammad Sultan Fajar Saepudin
Bekasi, 26 Juni 2005 Jl. SPG 7 No. 17
21. Nur ZalifahJakarta, 13 April 2005
Jl. Damai No. 16
22.Nurahmat Febriansyah
Jakarta, 07 Februari 2005
Jl. SPG VII No. 1
23. Rasel Atalia AfifJakarta, 15 April 2004
Jl. Manungal XVII No. 90
24. Rendi FebrianJakarta, 20 Februari 2005
Jl. Al Baidho II No. 44
25. Ridho FebrianJakarta, 20 Februari 2005
Jl. Al Baidho II No. 44
26.Rindu Nazwa Fatimah
Jakarta, 26 Mei 2004 Jl. Pangeran Sarif No. 28
27.Sakti Sulthonul Aulia
Jakarta, 11 Mei 2005 Jl. SPG VII No. 73
28. Sandi Hidhayah Jakarta, 15 Juni 2002 Jl. Lubang Buaya No. 38
29. Siti Aisyah Jakarta, 24 Mei 2004 Lubang Buaya No. 90
30.Syarifah Zahra Auia
Bogor, 26 Mei 2005 Jl. SPG 7 No. 80
31. Sylviana SafitriBekasi, 14 November 2004
Jl. Komplek Al Jati Makmur No. 16
32.Zsa Zsa Bondan Latifah
Jakarta, 16 Mei 2004Jl. Manunggal XVII No. 58
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilakukan di SDN Lubang Buaya 09
Pagi, yang beralamat di Jl. SPG VII Rt. 006 Rw. 009 Lubang Buaya
Kecamatan CIPSyung Jakarta Timur. Penelitian dilakukan pada semester ganjil
dari bulan Agustus sampai dengan bulan September 2015.
26
3. Pihak yang Membantu
Dalam penelitian ini ada beberapa pihak yang terlibat di dalamnya antara
lain: peneliti ( guru), kepala sekolah, teman sejawat. Semua terlibat langsung
dalam proses penelitian ini, karena lokasi penelitian berada di lingkungan kelas
(sekolah).
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
1. Desain Penelitian
Penelitian tindakan adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud
untuk meningkatkan kualitas tindakan didalamnya. Seluruh prosesnya ditelaah,
didiagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh sehingga
menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dan perkembangan
profesional. (Suwarsih Madya, “Panduan Penelitian Tindakan” (seri Metodologi
Penelitian).1994.p.19-20. Dikutip langsung atau tidak langsung) oleh Sri Rahayu
Pudjiastuti. Metode Penelitian Pendidikan p. 47). Penelitian tindakan kelas adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi
diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil
belajar siswa menjadi meningkat (I GAK Wardani,Kuswaya Wihardit, Noehi
Nasution,Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: UniVersitas Terbuka,2000)p.1.4)
Menurut Kemmis & Taggrat, Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu
bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam
masyarakat sosial dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya. (Kasiani
Kasbolah,Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta:Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan;1998)p.13). Proses penelitian ini menggunakan model siklus (spiral).
Modelnya mengacu pada PTK Kemmis S dan Mc. Taggart, dengan melalui
beberapa siklus. Siklus ini tergantung pada tingkat keberhasilan belajar siswa,
apabila sampai siklus II ternyata hasilnya bagus (signifikan) maka tidak perlu
melalui siklus ke III namun bila ternyata hasil pada siklus ke II hasil belajarnya
masih rendah maka di perlukan siklus III, IV dan seterusnya sampai mendapatkan
hasil yang bagus (signifikan), yang terpenting adalah hasil yang dicapai lebih
27
bagus dibandingkan sebelumnya. Dengan kata lain semakin bagus hasil yang
dIPSkai semakin berkualitas pula pembelajarannya.
Gambar 1. Siklus PTK menurut Kemmis & Taggart
2. Prosedur Tindakan
Untuk melakukan penelitian tindakan kelas, dirancang dari siklus ke
siklus. Secara umum tahap intervensi dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Perencanaan Tindakan (Planning)
Pada tahap ini peneliti membuat tindakan yang meliputi perencanaan
umum dan perencanaan khusus. Perencanaan umum merupakan perencanaan
yang disusun untuk keseluruhan aspek meliputi perencanaan waktu
pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan. Sedangkan perencanaan khusus
merupakan perencanaan yang disusun untuk tiap tindakan yang dilakukan
dalam pembelajaran pada masing-masing siklus meliputi pembuatan rencana
pembelajaran sesuai KTSP, menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan,
menyiapkan instrumen observasi dan evaluasi serta pengumpulan data lainnya
berkaitan dengan penelitian ini.
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Melaksanakan penelitian tindakan kelas sesuai dengan pelaksanaan
pembelajaran yang telah disusun. Peneliti mengajar berdasarkan hasil
kesepakatan bersama dengan observer yaitu menjelaskan materi dengan
28
menggunakan metode cooperative learning dan melakukan tanya jawab dengan
siswa. Kemudian, siswa mengerjakan soal tes yang diberikan secara individu.
Dalam penerapan ini peneliti mengikuti petunjuk yang telah disusun sesuai
rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran IPS dengan pokok bahasan
keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia.
c. Pengamatan Tindakan
Dilaksanakannya proses pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan
dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah dibuat. Selama
melaksanakan tindakan, peneliti akan mengamati setiap perubahan kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Peneliti dibantu dengan observer
untuk melihat dan mencatat semua tindakan yang telah direncanakan dalam
proses pengamatan ini, seperti aksi dan reaksi siswa, sikap maupun tanggapan
dari siswa. Selain itu juga, dari pengamatan tersebut peneliti memperoleh
informasi mengenai adanya kesesuaian antara pembelajaran dan
pelaksanaannya, mengukur kemamapuan siswa dalam bentuk hasil belajar
berupa lembar kerja siswa. Dengan demikian observer memberikan saran atau
masukan terhadap apa yan telah dilakukan oleh peneliti.
Selain mengisi lembar pengamatan dan membuat catatan lapangan,
pengamat juga mendokumentasikan segala aktivitas siswa. Dokumentasi ini
dilakukan agara data yang diperlukan dalam penelitian dapa terjaring lebih
lengkap, akurat dan nyata.
d. Hasil intervensi tindakan yang diharapkan
Untuk mengetahui siswa yang telah mengetahui materi keragaman suku
budaya Indonesia dilakukan dengan pengukuran hasil belajar melalui tes.
Ukuran keberhasilan adalah belajar tuntas apabila aktivitas guru dan siswa
selama pembelajaran melalui metode cooperative learning meningkatkan pada
setiap siklusnya dan pada siklus terakhir telah tuntas proses pembelajarannya.
Hal ini sesuai dengan prinsip belajar tuntas yaitu proses pembelajaran
mencapai 100%. Selain itu, siklus ini dianggap berhasil, jika pada akhir siklus
terdapat 80% dari siswa yang telah mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 75.
29
3. Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data dan Kisi – Kisi Instrumen
1. Sumber Data
Data penelitian ini terdiri atas : 1) aktivitas guru dalam mengajar, 2)
aktivitas siswa dalam pembelajaran dan 3) hasil belajar siswa sebagai
pembanding keberhasilan guru dalam mengajar. Sumber data dalam
penelitian ini antara lain : 1) guru selama proses pembelajaran dan seluruh
siswa kelas V yang menjadi subjek penelitian pada semester ganjil tahun
ajaran 2015/2016.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
dan observasi. Observasi dilakukan untuk mengungkapkan data aktivitas
belajar siswa melalui metode cooperative learning dan tes dilakukan untuk
mengungkapkan data hasil belajar siswa. Instrumen yang digunakan untuk
penelitian tindakan kelas dalam upaya peningkatan hasil belajar IPS di kelas
V terdiri atas instrumen pengumpulan data penelitian dan instrumen
pemantauan tindakan dan data tindakan.
3. Kisi-kisi Instrumen penelitian hasil belajar IPS
Hasil belajar IPS adalah kemapuan siswa mengausai pengetahuan,
keterampilan dan sikap IPS meliputi indikator, mengetahui, memahami,
menerapkan serta menganalisis yang mencakup kegiatan belajar mengajar
pada materi keragaman suku budaya Indonesia. Pencapaian hasil belajar IPS
siswa mencakup kemampuan dalam hal penguasaan produk dan proses IPS.
Hasil belajar IPS adalah skor yang diperoleh siswa setelah menjawab
dari sejumlah butir soal sebanyak 10 butir tes. Kisi-kisi instrumen penelitian
hasil belajar IPS sebagai berikut :
30
Tabel 1. Kisi-kisi instrumen penelitian hasil belajar IPS
Kompetensi Dasar IndikatorDimensi Proses
Kognitif
No butir soal
Jumlah soal
4.2.1. Menghargai keragaman suku bangsa di Indonesia
-Mengidentifikasi bentuk-bentuk keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
-Menyebutkan contoh-contoh keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
PengetahuanC1
1, 2, 3, 4, 5, 6
6
-Memahami faktor yang menyebabkan keragaman suku budaya Indonesia
PemahamanC2
7, 8 2
-Menjelaskan keragaman suku bangsa di Indonesai di dalam kehidupan sehari-hari
PenerapanC3
9, 10 2
4. Langkah-langkah pembelajaran dengan metode cooperative learning
Metode cooperative learning adalah cara atau langkah-langkah
pembelajaran yang membantu siswa untuk lebih mudah memahami pengetahuan.
Siswa melihat gambar yang menarik sehingga siswa lebih semangat dalam belajar
karena tidak membosankan serta bisa berdiskusi dengan temannya yang
mempunyai pengetahuan berbeda-beda.
Tabel 2. Langkah-langkah pembelajaran dengan metode cooperative
learning bagi guru dan siswa
NoTahap Pelaksanaan Metode cooperative
learningAktivitas Guru Aktivitas Siswa
1 Tahap Pendahuluan Guru memulai pembelajaran dengan berdoa dan memberi salam
Siswa bersiap-siap untuk belajar
Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran
Siswa mendengarkan dan menyimak guru saat menyampaikan tujuan yang akan dicapai
2 Tahap Awal Guru mengelompokkan siswa ke dalam 7 kelompok
Siswa antusias membentuk kelompok
Guru mengecek pemahaman siswa tentang masalah yang akan dibahas
Siswa menyimak guru saat menjelaskan masalah yang akan dibahas
31
Guru menjelaskan peranan metode cooperative learning bagi siswa
Siswa memperhatikan saat guru menyebutkan peranan metode cooperative learning bagi siswa
3 Tahap Pelaksanaan Guru membagikan gambar keanekaragaman suku bangsa
Siswa sangat antusias dalam melihat gambar keragaman suku bangsa
Guru memberikan informasi yang dibutuhkan siswa dengan benar
Siswa menerima informasi dari guru dengan benar
Guru memberikan pertanyaann yang berkaitan dengan gambar keanekaragaman suku bangsa untuk didiskusikan
Siswa menjawab pertanyaan guru dari hasil pengamatan gambar keanekaragaman suku bangsa
Guru mendorong siswa untuk berpikir lebih inisiatif dan dapat menghipotesis sendiri
Siswa mampu berpikir inisiatif dan dapat menghipotesis sendiri hasil pengamatan
Guru menyarankan kepada siswa agar mencatat hasil yang diperoleh dengan baik dan sistematik
Siswa mencatat hasil pengamatan dengan baik
Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertukar saran yang berkatan dengan hasil pengamatan
Siswa terlibat aktif dalam memberikan saran tentang penemuan yang dilakukan
4 Tahap Penutup Guru memberikan penilaian kepada siswa yang aktif bertanya
Siswa memperoleh nilai
Guru memberikan pertanyaan secara lisan yang berkaitan dengan hasil pengamatan siswa
Siswa menjawab pertanyaan secara lisan
Guru meminta siswa untuk berdoa bersama sebagai penutup pembelajaran
Siswa berdoa bersama sebagai penutup pembelajaran
C. Teknik Analisa Data
Data penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa terhadap
pembelajaran IPS tentang keragaman suku budaya Indonesia di kelas V SD. Data-
data yang telah masuk disusun dalam bentuk pelaporan (narasi) menjadi deskripsi
penelitian yang terbagi menjadi 2 aspek, yaitu;
1. Aspek proses, yaitu semua kejadian yang terjadi di lapangan secara langsung
maupun melalui format pengamatan. Dalam menganalisa data peneliti
menggunakan lembar pengamatan proses belajar mengajar dengan rentang
nilai 1 sampai dengan 5 dengan kriteria :
poin 1 = tidak memuaskan, (siswa cenderung pasif)
32
poin 2 = di bawah rata-rata ( siswa memperhatikan namun masih pasif),
poin 3 = rata-rata (siswa memperhatikan, berani mengajukan beberapa
pertanyaan)
poin 4 = di atas rata-rata (siswa memperhatikan dengan tekun, berani
mengajukan pertanyaan dan mampu menjawab beberapa pertanyaan
poin 5 = sempurna (siswa mampu memprediksi, mengkomunikasikan,
memberi pemecahan masalah).
2. Aspek evaluasi, yaitu melalui tes yang diberikan setelah melalui siklus
pertama dan kedua. Dengan melihat hasil evaluasi setiap siklus dapat dapat
menjadikan dasar apakah terjadi peningkatan pembelajaran IPS dengan
metode cooperative learning atau tidak. Analisa data yang terkumpul dengan
menggunakan tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dengan skor 1 jika
jawaban benar, dan 0 jika jawaban salah.
Setelah semua data yang diperlukan telah masuk maka proses selanjutnya
mengadakan analisa data dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari
siklus I dan II dengan standar yang telah ditetapkan oleh penulis.
Data yang masuk dan telah dianalisa kemudian diperiksa dan dicek
keabsahan datanya sehingga akan diperoleh data yang akurat, reliabel, dan soheh.
Guna mengukur kevalidan tes hasil belajar peneliti menggunakan rumus Nilai
Kompetensi Dasar (Puskur, Pedoman Penilaian Kelas, (Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional,2005)p. 41)
NKD = Σ skor benar
Σ soal
Keterangan :
NKD = Nilai kompetensi Dasar
Σ skor benar = jumlah skor nilai yang benar dari setiap butir soal
Σ soal = jumlah seluruh soal yang diteskan.