11. BAB III

14
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian serta Pihak yang Membantu 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa SDN Lubang Buaya 09 Pagi Jakarta Timur kelas lima (V) dengan jumlah populasi yang diteliti adalah 31 orang siswa, yang terdiri 13 siswa perempuan dan 18 orang laki- laki. No . Nama Siswa Tanggal Lahir Alamat 1. Adi Pamungkas Jakarta, 25 Mei 2004 Jl. Wibisana Raya No. 30 2. Affan Apriliansyah Jakarta, 26 April 2005 Jl. Makmur I No. 24 3. Almawar Putri Asmar Jakarta, 24 April 2005 Jl. Pangeran Syarif No. 65 A 4. Amanda Rani Jakarta, 28 April 2004 Jl Lubang Buaya 5. Balqisa Jabalia Rahma Jakarta, 5 April 2005 Jl Cengkeh No 21 6. Cindy Carolina Sinaga Jakarta¸13 Oktober 2004 Jl Swadaya II no 55 7. Dewa Prananda Wahyu Jakarta, 3 Mei 2004 Jl Harapan Mulya no 44 24

description

PKP PGSD Bab III

Transcript of 11. BAB III

Page 1: 11. BAB III

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian serta Pihak yang Membantu

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa SDN Lubang Buaya 09 Pagi Jakarta

Timur kelas lima (V) dengan jumlah populasi yang diteliti adalah 31 orang

siswa, yang terdiri 13 siswa perempuan dan 18 orang laki-laki.

No. Nama Siswa Tanggal Lahir Alamat

1. Adi Pamungkas Jakarta, 25 Mei 2004 Jl. Wibisana Raya No. 30

2.Affan Apriliansyah

Jakarta, 26 April 2005

Jl. Makmur I No. 24

3.Almawar Putri Asmar

Jakarta, 24 April 2005

Jl. Pangeran Syarif No. 65 A

4. Amanda RaniJakarta, 28 April 2004

Jl Lubang Buaya

5.Balqisa Jabalia Rahma

Jakarta, 5 April 2005 Jl Cengkeh No 21

6.Cindy Carolina Sinaga

Jakarta¸13 Oktober 2004

Jl Swadaya II no 55

7.Dewa Prananda Wahyu

Jakarta, 3 Mei 2004 Jl Harapan Mulya no 44

8.Farhan Puguh Nugroho

Jakarta, 15 April 2005

Jl. Lubang Buaya No. 65

9. Farhan Raja Galuh Jakarta, 07 Mei 2005Jl. Manunggal XVII No. 33 A

10.Fatimah Zahira Aprilia

Jakarta, 07 April 2005

Jl. SPG VII Gg. Kober

11. Hasan Maulana Jakarta, 10 Mei 2004 Jl. SPG 7 No. 52

12.Humairah Sani Daulay

Jakarta, 09 Maret 2005

Jl. SPG VII No. 75

13. Ikhwal Afif Jakarta, 02 Mei 2005 Jl. Sadar III

14.Intan Nur Octaviani

Bekasi, 04 Oktober 2004

Jl. Bacang Fuji No. 11

15.Khairunnisa Nasution

Bekasi, 04 Maret 2005

Jl. Al Baidho

24

Page 2: 11. BAB III

25

16.M. Afi Afwan Almabrur

Bekasi, 01 Februari 2005

Jl. SPG 7 No. 17

17.Muhammad Firdaus

Jakarta, 31 Mei 2004 Lubang Buaya No. 57

18.Muhammad Rangga Saputra

Jakarta, 26 Desember 2004

Lubang Buaya No. 45

19.Muhammad Sulaiman Ramad

Jakarta, 11 November 2003

Lubang Buaya No. 22

20.Muhammad Sultan Fajar Saepudin

Bekasi, 26 Juni 2005 Jl. SPG 7 No. 17

21. Nur ZalifahJakarta, 13 April 2005

Jl. Damai No. 16

22.Nurahmat Febriansyah

Jakarta, 07 Februari 2005

Jl. SPG VII No. 1

23. Rasel Atalia AfifJakarta, 15 April 2004

Jl. Manungal XVII No. 90

24. Rendi FebrianJakarta, 20 Februari 2005

Jl. Al Baidho II No. 44

25. Ridho FebrianJakarta, 20 Februari 2005

Jl. Al Baidho II No. 44

26.Rindu Nazwa Fatimah

Jakarta, 26 Mei 2004 Jl. Pangeran Sarif No. 28

27.Sakti Sulthonul Aulia

Jakarta, 11 Mei 2005 Jl. SPG VII No. 73

28. Sandi Hidhayah Jakarta, 15 Juni 2002 Jl. Lubang Buaya No. 38

29. Siti Aisyah Jakarta, 24 Mei 2004 Lubang Buaya No. 90

30.Syarifah Zahra Auia

Bogor, 26 Mei 2005 Jl. SPG 7 No. 80

31. Sylviana SafitriBekasi, 14 November 2004

Jl. Komplek Al Jati Makmur No. 16

32.Zsa Zsa Bondan Latifah

Jakarta, 16 Mei 2004Jl. Manunggal XVII No. 58

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilakukan di SDN Lubang Buaya 09

Pagi, yang beralamat di Jl. SPG VII Rt. 006 Rw. 009 Lubang Buaya

Kecamatan CIPSyung Jakarta Timur. Penelitian dilakukan pada semester ganjil

dari bulan Agustus sampai dengan bulan September 2015.

Page 3: 11. BAB III

26

3. Pihak yang Membantu

Dalam penelitian ini ada beberapa pihak yang terlibat di dalamnya antara

lain: peneliti ( guru), kepala sekolah, teman sejawat. Semua terlibat langsung

dalam proses penelitian ini, karena lokasi penelitian berada di lingkungan kelas

(sekolah).

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

1. Desain Penelitian

Penelitian tindakan adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud

untuk meningkatkan kualitas tindakan didalamnya. Seluruh prosesnya ditelaah,

didiagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh sehingga

menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dan perkembangan

profesional. (Suwarsih Madya, “Panduan Penelitian Tindakan” (seri Metodologi

Penelitian).1994.p.19-20. Dikutip langsung atau tidak langsung) oleh Sri Rahayu

Pudjiastuti. Metode Penelitian Pendidikan p. 47). Penelitian tindakan kelas adalah

penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi

diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil

belajar siswa menjadi meningkat (I GAK Wardani,Kuswaya Wihardit, Noehi

Nasution,Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: UniVersitas Terbuka,2000)p.1.4)

Menurut Kemmis & Taggrat, Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu

bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam

masyarakat sosial dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya. (Kasiani

Kasbolah,Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta:Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan;1998)p.13). Proses penelitian ini menggunakan model siklus (spiral).

Modelnya mengacu pada PTK Kemmis S dan Mc. Taggart, dengan melalui

beberapa siklus. Siklus ini tergantung pada tingkat keberhasilan belajar siswa,

apabila sampai siklus II ternyata hasilnya bagus (signifikan) maka tidak perlu

melalui siklus ke III namun bila ternyata hasil pada siklus ke II hasil belajarnya

masih rendah maka di perlukan siklus III, IV dan seterusnya sampai mendapatkan

hasil yang bagus (signifikan), yang terpenting adalah hasil yang dicapai lebih

Page 4: 11. BAB III

27

bagus dibandingkan sebelumnya. Dengan kata lain semakin bagus hasil yang

dIPSkai semakin berkualitas pula pembelajarannya.

Gambar 1. Siklus PTK menurut Kemmis & Taggart

2. Prosedur Tindakan

Untuk melakukan penelitian tindakan kelas, dirancang dari siklus ke

siklus. Secara umum tahap intervensi dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Perencanaan Tindakan (Planning)

Pada tahap ini peneliti membuat tindakan yang meliputi perencanaan

umum dan perencanaan khusus. Perencanaan umum merupakan perencanaan

yang disusun untuk keseluruhan aspek meliputi perencanaan waktu

pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan. Sedangkan perencanaan khusus

merupakan perencanaan yang disusun untuk tiap tindakan yang dilakukan

dalam pembelajaran pada masing-masing siklus meliputi pembuatan rencana

pembelajaran sesuai KTSP, menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan,

menyiapkan instrumen observasi dan evaluasi serta pengumpulan data lainnya

berkaitan dengan penelitian ini.

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Melaksanakan penelitian tindakan kelas sesuai dengan pelaksanaan

pembelajaran yang telah disusun. Peneliti mengajar berdasarkan hasil

kesepakatan bersama dengan observer yaitu menjelaskan materi dengan

Page 5: 11. BAB III

28

menggunakan metode cooperative learning dan melakukan tanya jawab dengan

siswa. Kemudian, siswa mengerjakan soal tes yang diberikan secara individu.

Dalam penerapan ini peneliti mengikuti petunjuk yang telah disusun sesuai

rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran IPS dengan pokok bahasan

keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia.

c. Pengamatan Tindakan

Dilaksanakannya proses pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah dibuat. Selama

melaksanakan tindakan, peneliti akan mengamati setiap perubahan kemampuan

kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Peneliti dibantu dengan observer

untuk melihat dan mencatat semua tindakan yang telah direncanakan dalam

proses pengamatan ini, seperti aksi dan reaksi siswa, sikap maupun tanggapan

dari siswa. Selain itu juga, dari pengamatan tersebut peneliti memperoleh

informasi mengenai adanya kesesuaian antara pembelajaran dan

pelaksanaannya, mengukur kemamapuan siswa dalam bentuk hasil belajar

berupa lembar kerja siswa. Dengan demikian observer memberikan saran atau

masukan terhadap apa yan telah dilakukan oleh peneliti.

Selain mengisi lembar pengamatan dan membuat catatan lapangan,

pengamat juga mendokumentasikan segala aktivitas siswa. Dokumentasi ini

dilakukan agara data yang diperlukan dalam penelitian dapa terjaring lebih

lengkap, akurat dan nyata.

d. Hasil intervensi tindakan yang diharapkan

Untuk mengetahui siswa yang telah mengetahui materi keragaman suku

budaya Indonesia dilakukan dengan pengukuran hasil belajar melalui tes.

Ukuran keberhasilan adalah belajar tuntas apabila aktivitas guru dan siswa

selama pembelajaran melalui metode cooperative learning meningkatkan pada

setiap siklusnya dan pada siklus terakhir telah tuntas proses pembelajarannya.

Hal ini sesuai dengan prinsip belajar tuntas yaitu proses pembelajaran

mencapai 100%. Selain itu, siklus ini dianggap berhasil, jika pada akhir siklus

terdapat 80% dari siswa yang telah mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 75.

Page 6: 11. BAB III

29

3. Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data dan Kisi – Kisi Instrumen

1. Sumber Data

Data penelitian ini terdiri atas : 1) aktivitas guru dalam mengajar, 2)

aktivitas siswa dalam pembelajaran dan 3) hasil belajar siswa sebagai

pembanding keberhasilan guru dalam mengajar. Sumber data dalam

penelitian ini antara lain : 1) guru selama proses pembelajaran dan seluruh

siswa kelas V yang menjadi subjek penelitian pada semester ganjil tahun

ajaran 2015/2016.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

dan observasi. Observasi dilakukan untuk mengungkapkan data aktivitas

belajar siswa melalui metode cooperative learning dan tes dilakukan untuk

mengungkapkan data hasil belajar siswa. Instrumen yang digunakan untuk

penelitian tindakan kelas dalam upaya peningkatan hasil belajar IPS di kelas

V terdiri atas instrumen pengumpulan data penelitian dan instrumen

pemantauan tindakan dan data tindakan.

3. Kisi-kisi Instrumen penelitian hasil belajar IPS

Hasil belajar IPS adalah kemapuan siswa mengausai pengetahuan,

keterampilan dan sikap IPS meliputi indikator, mengetahui, memahami,

menerapkan serta menganalisis yang mencakup kegiatan belajar mengajar

pada materi keragaman suku budaya Indonesia. Pencapaian hasil belajar IPS

siswa mencakup kemampuan dalam hal penguasaan produk dan proses IPS.

Hasil belajar IPS adalah skor yang diperoleh siswa setelah menjawab

dari sejumlah butir soal sebanyak 10 butir tes. Kisi-kisi instrumen penelitian

hasil belajar IPS sebagai berikut :

Page 7: 11. BAB III

30

Tabel 1. Kisi-kisi instrumen penelitian hasil belajar IPS

Kompetensi Dasar IndikatorDimensi Proses

Kognitif

No butir soal

Jumlah soal

4.2.1. Menghargai keragaman suku bangsa di Indonesia

-Mengidentifikasi bentuk-bentuk keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia

-Menyebutkan contoh-contoh keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia

PengetahuanC1

1, 2, 3, 4, 5, 6

6

-Memahami faktor yang menyebabkan keragaman suku budaya Indonesia

PemahamanC2

7, 8 2

-Menjelaskan keragaman suku bangsa di Indonesai di dalam kehidupan sehari-hari

PenerapanC3

9, 10 2

4. Langkah-langkah pembelajaran dengan metode cooperative learning

Metode cooperative learning adalah cara atau langkah-langkah

pembelajaran yang membantu siswa untuk lebih mudah memahami pengetahuan.

Siswa melihat gambar yang menarik sehingga siswa lebih semangat dalam belajar

karena tidak membosankan serta bisa berdiskusi dengan temannya yang

mempunyai pengetahuan berbeda-beda.

Tabel 2. Langkah-langkah pembelajaran dengan metode cooperative

learning bagi guru dan siswa

NoTahap Pelaksanaan Metode cooperative

learningAktivitas Guru Aktivitas Siswa

1 Tahap Pendahuluan Guru memulai pembelajaran dengan berdoa dan memberi salam

Siswa bersiap-siap untuk belajar

Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran

Siswa mendengarkan dan menyimak guru saat menyampaikan tujuan yang akan dicapai

2 Tahap Awal Guru mengelompokkan siswa ke dalam 7 kelompok

Siswa antusias membentuk kelompok

Guru mengecek pemahaman siswa tentang masalah yang akan dibahas

Siswa menyimak guru saat menjelaskan masalah yang akan dibahas

Page 8: 11. BAB III

31

Guru menjelaskan peranan metode cooperative learning bagi siswa

Siswa memperhatikan saat guru menyebutkan peranan metode cooperative learning bagi siswa

3 Tahap Pelaksanaan Guru membagikan gambar keanekaragaman suku bangsa

Siswa sangat antusias dalam melihat gambar keragaman suku bangsa

Guru memberikan informasi yang dibutuhkan siswa dengan benar

Siswa menerima informasi dari guru dengan benar

Guru memberikan pertanyaann yang berkaitan dengan gambar keanekaragaman suku bangsa untuk didiskusikan

Siswa menjawab pertanyaan guru dari hasil pengamatan gambar keanekaragaman suku bangsa

Guru mendorong siswa untuk berpikir lebih inisiatif dan dapat menghipotesis sendiri

Siswa mampu berpikir inisiatif dan dapat menghipotesis sendiri hasil pengamatan

Guru menyarankan kepada siswa agar mencatat hasil yang diperoleh dengan baik dan sistematik

Siswa mencatat hasil pengamatan dengan baik

Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertukar saran yang berkatan dengan hasil pengamatan

Siswa terlibat aktif dalam memberikan saran tentang penemuan yang dilakukan

4 Tahap Penutup Guru memberikan penilaian kepada siswa yang aktif bertanya

Siswa memperoleh nilai

Guru memberikan pertanyaan secara lisan yang berkaitan dengan hasil pengamatan siswa

Siswa menjawab pertanyaan secara lisan

Guru meminta siswa untuk berdoa bersama sebagai penutup pembelajaran

Siswa berdoa bersama sebagai penutup pembelajaran

C. Teknik Analisa Data

Data penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa terhadap

pembelajaran IPS tentang keragaman suku budaya Indonesia di kelas V SD. Data-

data yang telah masuk disusun dalam bentuk pelaporan (narasi) menjadi deskripsi

penelitian yang terbagi menjadi 2 aspek, yaitu;

1. Aspek proses, yaitu semua kejadian yang terjadi di lapangan secara langsung

maupun melalui format pengamatan. Dalam menganalisa data peneliti

menggunakan lembar pengamatan proses belajar mengajar dengan rentang

nilai 1 sampai dengan 5 dengan kriteria :

poin 1 = tidak memuaskan, (siswa cenderung pasif)

Page 9: 11. BAB III

32

poin 2 = di bawah rata-rata ( siswa memperhatikan namun masih pasif),

poin 3 = rata-rata (siswa memperhatikan, berani mengajukan beberapa

pertanyaan)

poin 4 = di atas rata-rata (siswa memperhatikan dengan tekun, berani

mengajukan pertanyaan dan mampu menjawab beberapa pertanyaan

poin 5 = sempurna (siswa mampu memprediksi, mengkomunikasikan,

memberi pemecahan masalah).

2. Aspek evaluasi, yaitu melalui tes yang diberikan setelah melalui siklus

pertama dan kedua. Dengan melihat hasil evaluasi setiap siklus dapat dapat

menjadikan dasar apakah terjadi peningkatan pembelajaran IPS dengan

metode cooperative learning atau tidak. Analisa data yang terkumpul dengan

menggunakan tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dengan skor 1 jika

jawaban benar, dan 0 jika jawaban salah.

Setelah semua data yang diperlukan telah masuk maka proses selanjutnya

mengadakan analisa data dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari

siklus I dan II dengan standar yang telah ditetapkan oleh penulis.

Data yang masuk dan telah dianalisa kemudian diperiksa dan dicek

keabsahan datanya sehingga akan diperoleh data yang akurat, reliabel, dan soheh.

Guna mengukur kevalidan tes hasil belajar peneliti menggunakan rumus Nilai

Kompetensi Dasar (Puskur, Pedoman Penilaian Kelas, (Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional,2005)p. 41)

NKD = Σ skor benar

Σ soal

Keterangan :

NKD = Nilai kompetensi Dasar

Σ skor benar = jumlah skor nilai yang benar dari setiap butir soal

Σ soal = jumlah seluruh soal yang diteskan.