11. BAB II

download 11. BAB II

of 20

description

bgb

Transcript of 11. BAB II

  • 5/26/2018 11. BAB II

    1/20

    MMF (Merpati Maintenance facility)5

    SMK PENERBANGAN DW JUANDA

    BAB II

    TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

    2.1 Sejarah PT. Merpati Nusantara Airlines

    PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) adalah salah satu Badan Usaha Milik

    Negara (BUMN) yang berada di lingkungan Departemen Perhubungan yang bergerak

    dalam jasa Transportasi Udara, dan Perawatan Pesawat Terbang. Perusahaan Negara

    ini Didirikan pada tanggal 6 september 1962 dengan peraturan pemerintahan

    no.19/1962. Terbentuk berkat serangkaian usaha yang dilakukan oleh TNI AU.

    Pada awalnya PT Merpati Nusantara Airlines ini bertugas untuk

    menyelengarakan penerbangan udara antar daerah dengan mengutamakan kepentingan

    masyarakat luar (Diluar anggota TNI). Dengan modal awal 2 buah pesawat Dakota

    DC-3 dan 4 buah pesawat terbang Dehavailliand Otter DHC-3, sedangkan modal

    kerjanya berjumlah 10 juta rupiah. Daerah operasi pertamanya adalah daerah-daerah

    terpencil di indonesia antara lain: - palang karyasampit, serta route jakartapontianak.

    Pada saat wilayah Irian Barat masuk kedalam wilayah NKRI tahun 1963, maskapai

    penerbangan Belanda di Irian Barat, N.V Dekoonduth menyerahkan 3 buah pesawat Twin

    Pioneer dan sebuah pesawat Beaver kepada PN Garuda Indonesia Menyerahkan kepada

    PN Merpati Nusantara Airlines.

    Dalam proses tumbuhnya PT Merpati Nusantara Airlines tidak luput dari berbagai

    permasalahan yang sering terjadi seperti pada perusahaan lain yang sedang berkembang.

    Beberapa Event penting dalam pertumbuhan PT Merpati Nusantara Airlines antara lain:

  • 5/26/2018 11. BAB II

    2/20

    MMF (Merpati Maintenance facility)6

    SMK PENERBANGAN DW JUANDA

    1. Awal November 1958 : Cikal Bakal MerpatiPerdana menteri Ir. H. Juanda (Alm) meresmikan misi yang diemban TNI-

    AU sebagai jembatan udara di kalimantan yaitu mendobrak isolasi daerah pedalaman.

    Berhasilnya misi ini selanjutnya menjadi dasar bagi pemerintah untuk mendirikan suatu

    perusahaan negara yang bergerak dalam lapangan Jasa angkutan Udara perintis di daerah-

    daerah.

    2. 6 September 1962 : Pendirian PerusahaanPN Merpati didirikan berdasarkan peraturan pemerintahan Nomor 19

    Tahun 1962 yang merupakan tonggak sejarah perkembangan angkutan udara di Tanah

    Air. Kenyataan tersebut telah mendasari keputusan perlunya untuk dibentuk suatu

    perusahaan Negara di bidang jasa transportasi udara antar daerah di indonesia. Maka

    sejak 6 september 1962 secara resmi berdirilah PN Merpati.

    Tugas utama PN Merpati Nusantara adalah menyelenggarakan perhubungan udara

    di daerah-daerah dan penerbangan serba guna, serta memajukan segala sesuatu yang

    berkaitan dengan angkutan udara dalam arti seluas-luasnya. Aset pertama perusahaan

    terdiri dari : 4 pesawat De Havilland Otter DHC-3 dan 2 Dakota DC-3 milik AURI.

    Dengan modal awal ini PN Merpati Nusantara berusaha keras untuk ikut serta

    membangun perekonomian Nasional dalam perhubungan udara dengan mengutamakan

    kepentingan rakyat.

  • 5/26/2018 11. BAB II

    3/20

    MMF (Merpati Maintenance facility)7

    SMK PENERBANGAN DW JUANDA

    3. 1964 : Aset Garuda eks NV Krooinduif di Irian JayaPada awal tahun 1963, ketika Irian Jaya diserahkan oleh pemerintah

    Belanda kepada pemerintah Indonesia, NV. De Kroonduif yang merupakan perusahaan

    penerbangan.

    Belanda di Irian Jaya ikut pula diserahkan kepada Garuda Indonesia

    Airways, termasuk 6 pesawat, yang terdiri dari 3 buah Dakota DC-3 , 2 Twin Pioneer dan

    sebuah Beaver. Karena Garuda lebih memusatkan perhatian pada pengembangan

    usahanya sebagai flag carrier, maka semua konsesi penerbangan dan fasilitas teknisnya di

    Irian Jaya diserahkan kepada merpati. Pada tahun yang sama, merpati memperluas

    jaringan operasinya dengan menghubungkan Jakarta-Semarang, Jakarta- Tanjung Karang,

    dan Palang Karya-Balikpapan. Di samping membuka route baru di Irian Jaya. Pada tahun

    1969, merpati dibagi dalam 2 daerah operasi, yakni operasi MIB (Merpati Irian Barat)

    dan MOB (Merpati Operasi Barat), yang mencakup Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan

    Nusa Tenggara. Sejalan dengan itu, merpati pun memasuki babak baru dengan berganti

    nama menjadi Merpati Nusantara Airlines (MNA). Bagaikan tuah keberuntungan, sejak

    saat itu MNA menjadi nama yang begitu mengena di hati masyrakat luas.

    4. 1970 : Perkembangan MerpatiMulai tahun 1970, Merpati tidak hanya mampu mengembangkan

    operasinya dengan menerbangi route-route jarak pendek ( feeder line operation ) sesuai

    dengan yang tertuang didalam surat keputusan Menteri Perhubungan No. S 8/1/11/Phb

    tertanggal 21 september 1967.

  • 5/26/2018 11. BAB II

    4/20

    MMF (Merpati Maintenance facility)8

    SMK PENERBANGAN DW JUANDA

    Perluasan operasi ini berhasil dengan baik. Merpati mulai melayani

    penerbangan Regional (lintas batas) yakni route Pontianak-Kucing dan Palembang-

    Singapore, juga Kupang-Darwin.

    5. 1974 : Penerbangan PerintisSecara resmi misi penerbangan perintis di serahkan oleh pemerintah

    kepada Merpati, sehingga diemban misi sebagai agen pembangun dengan tujuan :

    a. Membuka isolasi daerah-daerah terpencil, serta menghubungkan kota-kota yang sulit dijangkau oleh sarana angkutan lainnya.

    b. Membantu melancarkan roda administrasi pemerintah.c. Melancarkan kegiatan ekonomi dan perdagangan di daerah-daerah.d. Menunjang secara efektif di bidang Hankam.e. Ikut menunjang terwujudnya wawasan nusantara di bidang

    Poleksusbud.

    Pada tahun 1974, penerbangan perintis yang di subsidi pemerintah secara

    resmi diserahkan pula kepada Merpati.

    6. 1975 : Menjadi PerseroSederet keberhasilan dan prestasi Merpati ternyata berbuah kepercayaan.

    Peran aktif Merpati sebagai modal transportasi udara, yang didukung kemantapan

    manajemen dan keuangan, mendorong pemerintah untuk menjadikan Merpati sebagai

    perusahaan perseroan (PT). Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 70 tahun 1971,

    status perusahaan Merpati diubah menjadi PT Merpati Nusantara Airlines, terhitung sejak

    6 September 1975.

  • 5/26/2018 11. BAB II

    5/20

    MMF (Merpati Maintenance facility)9

    SMK PENERBANGAN DW JUANDA

    7. 1978 : Anak Perusahaan PT Garuda IndonesiaBerdasarkan pengaturan pemerintah nomor 30 tahun 1978, pemerintah

    memutuskan untuk mengalihkan penguasaan modal Negara di PT Merpati Nusantara

    Airlines ke PT Garuda Indonesia Airways (GIA) dengan pengalihan ini, Merpati sebagai

    anak perusahaan PT GIA, diserahi tugas melayani penerbangan perintis, penerbangan

    lintas batas, penerbangan transmigrasi, penerbangan borongan domestik dan

    international, serta kegiatan lainnya.

    8. 1991 : Merpati Maintenance Facility (MMF) di SurabayaSejalan dengan perkembangan perusahaan, perawatan fasilitas yang ada di

    Ujung Pandang dipindahkan ke Surabaya. Pada tahun 1991, diresmikanlah pusat

    perawatan pesawat (Merpati Maintenance Facility) di Bandara Juanda. Surabaya

    sebagai salah satu fasilitas perawatan pesawat terbesar di Asia Tenggara, untuk kelas

    propeller (pesawat baling-baling). Merpati Maintenance Facility atau lebih dikenal

    dengan MMF mulai beroperasi pada bulan juli 1991 dan di resmikan pada HUT Merpati

    ke 29 oleh MenHub RI. Fasilitas perawatan pesawat (MMF : Merpati Maintenance

    Facility) dilengkapi dengan fasilitas hangar untuk merawat semua jenis pesawat, baik

    pesawat berjenis baling-baling (turbo propeller) maupun pesawat berjenis jet (turbo jet

    engine). Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, kondisi Merpati

    sekarang berdasarkan akte notaris Soelaiman Ardjasamita S.H. No. 20 tanggal 31 juli

    1992, adalah PT Perusahaan Angkutan Udara Merpati Airlines, disingkat PT MNA.

    Era penerbangan internasional dirasakan oleh Merpati sebagai tuntutan

    kebutuhan yang kian mendesak. Maka pada bulan Agustus 1996, membuka route

  • 5/26/2018 11. BAB II

    6/20

    MMF (Merpati Maintenance facility)10

    SMK PENERBANGAN DW JUANDA

    internasional Jakarta-Melbourne. Dengan perkembangan seperti ini, adalah wajar jika

    pemerintah menetapkan PT Merpati Nusantara Airlines terpisah dari induknya, Garuda

    Indonesia, dan menjadi perseroan terbatas yang mandiri di bawah ruangan Departemen

    Perhubungan. Pemisahan ini di tetapkan dengan peraturan pemerintah Nomor 10 Tahun

    1997, tertanggal 29 April 1997.

    2.2 Tujuan (PT Merpati Nusantara Airlines)

    PT Merpati Nusantara Airlines dalam pelaksanaan operasinya memiliki tujuan

    internal dan eksternal. Tujuan internalnya adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan dan

    kepentingan perusahaan sendiri. Sedangkan tujuan eksternalnya adalah untuk dapat andil

    dalam kelancaraan pembangunan nasional serta bermanfaat bagi Nusa dan Bangsa secara

    rinci tujuan-tujuan tersebut adalah :

    a. Ikut serta dalam menunjang berhasilnya pembangunan dan pariwisata denganmenyelenggarakan jasa pengangkutan penumpang, barang dan jasa dalam

    jumlah yang cukup lancar, aman sampai ke daerah terpencil untuk

    mempercepat tercapainya sasaran pembangunan, memperkokoh persatuan

    bangsa dalam rangka peningkatan ketahan nasional dan perwujudan wawasan

    nusantara.

    b. Mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan perusahaan danmemperhatikan kepentingan nasional, lingkungan, pelanggan, penanaman

    modal, pemasok pegawai, dan mitra perusahaan.

    c. Mengadakan pemupukan keuntungan dengan memperhatikan keselamatanpenerbangan, kecepatan, ketetapan, dan kenyamanan.

  • 5/26/2018 11. BAB II

    7/20

    MMF (Merpati Maintenance facility)11

    SMK PENERBANGAN DW JUANDA

    d. Menjadi perintis atau teladan dalam bidang penrbangan, sehingga merupakansalah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mampu berperan serta

    dalam pengembangan perekonomian nasional yang sehat dengan

    memperlancar arus barang dan jasa serta meningkatkan mobilitas manusia ke

    seluruh wilayah nusantara.

    e. Membina, mengembangkan kemampuan, karir dan kesejahteraan pegawaisecara berkesambungan agar mampu menjadi aparatur perusahaan, abdi

    negara dan masyarakat.

    2.3 Visi dan Misi PT. Merpati Nusantara AIrlines

    1. Visi PerusahaanMenjadi pusat perawatan yang efisien, berkualitas, handal dan bersaing

    kelasnya. Menunjukan suatu tekad PT MMF untuk menjadi penyelenggara jasa

    perawatan yang handal dan terkemuka.

    2. Misi perusahaana. Keselamatan dan ketepatan waktu

    b. Pelayanan primac. Pertumbuhan Nilai Perusahaand. Kesejahteraan Pegawaie. Center of Excellencef. Mitra terpercaya

  • 5/26/2018 11. BAB II

    8/20

    MMF (Merpati Maintenance facility)12

    SMK PENERBANGAN DW JUANDA

    2.4 Bidang Usaha Perusahaan (PT. Merpati Nusantara Airline)Merpati sebagai perusahaan negara berperan penting dalam route-route penerbangan

    dalam negeri meliputi route utama, route pengumpan dan route perintis. Agar tercapai

    tujuan perusahaan dan terlaksana peran Merpati tersebut, maka bidang usaha Merpati

    adalah :

    a. Angkutan udara komersial berjadwal untuk penumpang, barang dan pos dalamnegri.

    b. Angkutan udara borongan (charter flight)untuk barang dan wisatawan dalamnegeri dan luar negeri.

    c. Angkutan udara transmigrasid. Angkutan udara perintise. Angkutan udara lintas batasf. Reparasi dan pemeliharaan pesawat udarag. Usaha-usaha lain yang berhubungan dengan usaha-usaha tersebut diatas

    seluas-luasnya

    2.5Pengembangan Sumber Daya Manusia

    Manajemen secara terus-menerus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia

    (SDM) melalui berbagai program restrukturisasi. Disiplin kerja adalah awal pembinaan

    SDM yang dilanjut dengan berbagai program reward & punishment, disamping program

    pelatihan, pendidikan, serta career planing.

  • 5/26/2018 11. BAB II

    9/20

    MMF (Merpati Maintenance facility)13

    SMK PENERBANGAN DW JUANDA

    Itulah upaya yang kini digalakan Merpati dalam membina dan membentuk SDM

    yang tangguh selain membuat pola dan sistem kerja yang lebih terarah, Merpati juga

    mengupayakan langkah-langkah strategis dalam bidang Human Resources. Visi, policy,

    dan falsafah baru Merpati dalam mengola SDM telah dicanangkan. Program-programnya

    pun sudah disusun, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Pengalaman masa

    lalu yang kurang mendukung perkembangan SDM di coba untuk di eliminasi. Hal ini

    dilakukan sejalan dengan program restruturisasi dan efisiensi yang sedang dilaksanakan

    oleh Merpati.

    Secara umum, SDM yang dimiliki Merpati saat ini sudah sangat memadai. Dari

    segi kualitas, setidaknya Merpati didukung oleh 4.539 karyawan (juli 2000), dengan

    tingkat keahlian dan pendidikan yang beragam. Pegawai-pegawai itu tersebar di beberapa

    fungsi yang ada dalam struktur perusahaan Merpati, yakni bagian komersial ( 1.088 )

    orang, administrasi umum ( 1.382 ), awk kabin ( 487 ), dn tenaga pilot ( 604 ). Semuanya

    ditempatkan secara proporsional sebagai asset perusahaan yang merupakan unsur vital

    demi tercapainya tujuan perusahaan, dan terlaksananya misi yang dipercayakan kepada

    Merpati.

    Karena, itu pemimpin Merpati selalu memberi perhatian yang besar terhadap

    semua aspek yang berkaitan dengan sistem imbal jasa karyawan dan kesejahteraan

    mereka bersama keluarganya. Hal ini dipandang perlu agar mereka merasa memiliki

    Merpati sebagai Kapal Besar tempat mereka menggantungkan hidup dan

    menyandarkan harapan. Prinsip bahwa perusahaan yang sejahtera akan mensejahterakan

  • 5/26/2018 11. BAB II

    10/20

    MMF (Merpati Maintenance facility)14

    SMK PENERBANGAN DW JUANDA

    karyawannya terus di pupuk. Salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan

    diwujudkan dengan mendirikan Yayasan Dana Pensiun (DAPEN MNA) dan koperasi

    Karyawan Merpati (KOKARTI). Dengan cara itu diharapkan pula terbentuk budaya kerja

    yang berorientasi pada prestasi dan disiplin, yang didukung sikap profesional yang

    bersumber dari nilai-nilai dasar bekerja, yaitu siap melayani, SDM terus dipacu untuk

    mengubah pola pikir lama yang kurang tepat menjadi sikap mental dan nalar baru, agar

    strategi pengembangan SDM bisa mencapai sasaran. Semua keluhan dari karyawan

    ditampung dan ditindak lanjuti, dengan saluran yang benar dan terkoordinasi secara baik.

    Disamping itu, kemampuan SDM dalam menguasai teknologi dan managerial

    mutahir terus di tingkatkan, sejalan dengan dunia usaha penerbangan yang dari waktu ke

    waktu terus berkembang. Apalagi kini, muncul maskapai penerbangan swasta nasional

    baru, yang tentu saja akan semakin memperketat persaingan dan mempersempit pasar.

    Kerena upaya peningkatan keterampilan dan keahlian karyawan merpati tak mengenal

    kata surut. Merpati tak pernah ragu untuk menginfestasikan sebagai keuntungan demi

    pelaksanaan berbagai program pelatihan, khususnya yang mendukung langsung operasi

    penerbangan sesuai dengan ketentuan faktor keselamatan penerbangan (Aviation Safety),

    di samping in-house training bagi pengembangan pegawai di jajaran non operasional

    program pelatihan ini didukung pula oleh fasilitas Merpati Training Center di Bandara

    Juanda, Surabaya.

    SBU ( Strategic Business Unit )

    Heavy Main tenance ( Pusat Perawatan Pesawat )

  • 5/26/2018 11. BAB II

    11/20

    MMF (Merpati Maintenance facility)15

    SMK PENERBANGAN DW JUANDA

    Heavy Maintenance merupakan salah satu departement yang terdapat pada

    Merpati Maintenance Facility yang berfungsi sebagai tempat dimana pemusatan

    perawatan pesawat, baik merupakan inpeksi maupun perbaikan, dimana Merpati memiliki

    otoritas yang diperoleh dari pihak DSKU yang berupa ijin yang mengesahkan MMF

    untuk melaksanakan untuk tipe pesawat Foker-27, Foker-28, Foker-100, CN-235, serta

    Boeing 737-200 untuk perawatan rangka pesawat dan perawatan engine untuk pesawat

    jenis Foker-27, CN-235, CN 212, serta DHC-6.

    Heavy Maintenance Facility dipimpin oleh seorang manager (MK) yang akan

    bertanggung jawab langsung kepada general manager Strategic Business Unit Merpati

    Maintenance Facility (MW). Dalam proses kerjanya pihak Heavy Maintenance akan

    berhubungan dengan pihak Production Planning and Control, yang mana pihak PPC akan

    memberikan uaraian kerja perawatan pesawat yang akan dilaksanakan oleh pihak Heavy

    Maintenance dalam bentuk Task Card. Dalam proses pengerjaan pesawat, SDM yang

    dimiliki oleh Heavy Maintenance dibagi atas 4 shift, yang mana dari keempat shift itu

    akan dibagi 2 sket, yaitu sket pagi dan sket siang.

    Pelaksanaan perawatan pesawat akan dilaksanakan sesuai dengan permintaan dari

    pelanggan. Work Preparation menyiapkan paket pekerjaan dan Production Planning akan

    menerima job order sebagai referensi kerja di Aircraft Heavy maintenance.

    Sertifikatsertifikat pengesahan yang telah didapat oleh MMF adalah :

    a. Dinas kelaikan udara Republik Indonesia, Approved MaintenanceOrganisation (AMO 145), Number 145/9300.

  • 5/26/2018 11. BAB II

    12/20

    MMF (Merpati Maintenance facility)16

    SMK PENERBANGAN DW JUANDA

    b. Organisasi standar international (ISO) 9002 No. QSC 00218.

    Kekuatan personil yang tersedia dan kualifikasinya :

    KETERANGAN PERSONIL

    1. Kualifikasi personel : LAME Otorozation

    144 94

    2. Pemegang otoritas pesawatdan Lisensinya :

    B.737-200 F.100

    F.28

    F.27 C.212 DHC-6 CN.235

    93 59

    221

    227 187 167 102

    3. Otoritas Umum : NDT Swing Compas Weight & Balance Assembly Prop Airframe Shop

    93 22 6 20 133

  • 5/26/2018 11. BAB II

    13/20

    MMF (Merpati Maintenance facility)17

    SMK PENERBANGAN DW JUANDA

    Eng & Prop Shop Component Shop Quality Personel Production Support Tool & Facility

    25 52 34 36 25

    Tabel kekuatan personil MMF

    Secara luas penanganan perawatan pesawat yang baik adalah dengan

    menyerahkan kepada Merpati Maintenance Facility.

    Sejak didirikan, MMF telah berhasil sukses menangani perawatan dan perbaikan

    terhadap pesawat jenis Twin Otter DHC-6 Series, Cassa C-212 series, CN-235, Fokker F-

    27Series, Fokker F-28 Series, Fokker F-100, BAE ATP, Boeing737-200 (limetid), dan

    ruang lingkup pekerjaan : Propeller Komponen, Turboprop Overhaul, Avionic & Brake,

    Cabin Interior, Safety Equipment, Elektrikal and Mechanical, Sheet Metal Repair,

    Welding and Machining, on Destructive Test (NDT), Aircraft Painting and Weight &

    Balance.

    2.6Pusat Pelatihan Merpati

    Sebagai maskapai penerbangan yang di bidang usahnya sangat erat dengan

    jaminan keselamatan orang lain, Merpati membutuhkan karyawan yang handal di

    bidangnya karena jasa pelayanan penerbangan sangat menuntut keahlian dan

    ketarampilan yang unggul. Kemampuan sumber Daya Manusia dengan demikian menjadi

    faktor yang utama untuk selalu dikembangkan . Maka, guna mendukung terlaksananya

    peningkatan kualitas sumber Daya Manusia, Merpati Training Center (MTC).

  • 5/26/2018 11. BAB II

    14/20

    MMF (Merpati Maintenance facility)18

    SMK PENERBANGAN DW JUANDA

    Dibangun di atas lahan seluas 8.388 meter persegi di sisi kanan Bandara Juandan,

    Surabaya, MTC di resmikan pengoprasiannya pada tanggal 6 januari 1995, oleh Menttri

    Perhubungan Republik Indonesia (saat itu). Haryanto Dhanutirto.

    Walaupun pusat MTC berada d Surabaya, namun untuk beberapa pelatihan dapat

    dilaksanakan di kantor pusat Merpati di Jakarta.

    Untuk pelatihan para penerbang serta calon penerbang, MTC telah memiliki

    fasilitas berteknologi tinggi, yakni flight simulator CN-235. Selain itu juga terdapat cabin

    mock-up, evacuation slides, dan flight safety procedures. MTC juga dilengkapi dengan

    fasilitas untuk pelatihan manajemen dan tehnik. Semua peralatan itu di tunjang dengan

    sistem operasi kontrol komputer, teknologi pelatihan penerbangan mutakhir , dan ruang

    kelas yang menggunakan fasilitas tekhnik pembelajaran modern. Areal Flight simulator

    dipersiapkan untuk pelatihan prosedur penerbangan bagi para pilot, dan teknisi, kususnya

    untuk pesawat CN-235 dan F-27. Sejak simulator ini di oprasikan, tidak hanya awak

    pesawat Merpati yang memanfaatkanya, juga para peserta pelatihan dari pihak ke tiga ,

    bahkan dari oprator negara lain.

    Alat produksi yang utama dari PT Merpati Nusantara Airlines adalah pesawat

    udara (aircraft) termasuk komponen-komponen pesawat udara yang terpasang. Sejak

    masa sebelum didirikan sampai sesudah didirikan hingga saat ini PT Merpati Nusantara

    telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan alat produksi, sehingga sampai

    saat ini PT Merpati Nusantara mempunyai alat produksi antara lain :

  • 5/26/2018 11. BAB II

    15/20

    MMF (Merpati Maintenance facility)19

    SMK PENERBANGAN DW JUANDA

    Type Pesawat Jumlah Armada

    Boeing B737 seri 200 1

    Boeing B737 seri 300 4

    Boeing B727 seri 400 1

    MA60 14

    C212 2

    DHC6 4

    Gambar Tabel Armada PT Merpati Nusanta

  • 5/26/2018 11. BAB II

    16/20

    MMF (Merpati Maintenance facility)20

    SMK PENERBANGAN DW JUANDA

    2.7Arti Logo PT Merpati Nusantara Airlines

    Jembatan udara (Air Bridge) adalah wahana udara yang menyatukan ribuanpulau dari Sabang sampai Merauke sebagai penegak Wawasan Nusantara.

    Huruf Merpati adalah Nama Perusahaan.Dari sini tampak bahwa PT Merpati Nusantara Airlines bertekat menjadi

    jembatan udara yang menghubungkan dan menyatukan seluruh wilayah Indonesia,

    sehingga dapat di katakan bahwa PT Merpati Nusantara Airlines merupakan salah satu

    perusahaan penerbangan yang memiliki jaringan terluas sampai pelosok-pelosok

    pedalaman Indonesia bagian timur yang di dukung oleh landasan dan pesawat terbang

    perintis yang dimiliki.

  • 5/26/2018 11. BAB II

    17/20

    MMF (Merpati Maintenance facility)21

    SMK PENERBANGAN DW JUANDA

    Managing Director SBU Merpati

    Maintenance Facility

    V.P Quality

    Control

    V.P. Marketing

    & Purchasing

    V.P. Heavy

    Maintenance

    V.P. Engine,

    Prop & Comp

    Shop

    Quality

    Standard

    (Fungsional)

    Quality

    Control

    (Fungsional)

    NDT

    Utility &

    General

    Library

    (Fungsional)

    Marketing

    Finance &

    Accountin

    Procurement

    Chief Arcft.

    Chief Repair

    Chief Cabin

    Chief

    Electronic

    Chief

    Hydraulic

    Chief

    Engine

    Chieft

    Propeller

    Chieft

    Calibration

    Chieft Safety

    & Equipment

    PPC

    Engineering

    Chieft GSE

    & Tools

    Chieft

    Material

    Receivin &

    Material

    Planning

    V.P

    Supporting

    V.P

    Finance

    Finance &

    Accounting

  • 5/26/2018 11. BAB II

    18/20

    MMF (Merpati Maintenance facility)22

    SMK PENERBANGAN DW JUANDA

    2.8Stuktur OrganisasiSeperti halnya Organisasi pada umumnya, maka Merpati Nusantara Airlines juga

    memberikan pembagian tugas dan tanggung jawab, dimana masing-masing bagian

    memiliki kewajiban dalam mengelola dan mengerjakan kegiatan masing-masing untuk

    memperoleh suatu daya guna yang tinggi, gambaran organisasinya adalah seperti di

    bawah ini.

    Perusahaan dipimpin oieh seorang President Director yang membawahi empat

    departemen atau direkorat direktorat operasi dipimpin oleh seorang executive vice

    president operation, direktorat teknik dipimpin oleh seorang executive vice president

    maintenance and engineering, direktorat keuangan dipimpin oleh seorang executive vice

    president finance and administration dan direktorat niaga dipimpin oleh seorang

    executive vice president commercial. Keempat direktorat tersebut dalam pelaksanaan

    operasinalnya membentuk organisasi-organisasi dibawahnya untuk memudahkan dalam

    pelaksanaan tugasnya.

    2.9Sejarah Merpati Maintenace Facility

    Untuk menunjang secara optimal kinerja MNA, maka dirasa perlu untuk memiliki

    pusat perawatan pesawat terbang (AMO) sendiri. Maka pada ulang tahunya yang ke 29

    didirikan pusat perawatan pesawat terbang Merpati Maintenance Facility yang dilengkapi

    dengan fasilitas perkantoran direktoran teknik di Surabaya.

  • 5/26/2018 11. BAB II

    19/20

    MMF (Merpati Maintenance facility)23

    SMK PENERBANGAN DW JUANDA

    Pusat perawatan ini yang terbesar untuk jenis propeller dan pada tanggal 18

    januari 1995 juga diresmikan pusat pendidikan dan pelatihan yang didalamnya terdapat

    sarana diklat udara Full Flight Simulator CN-235, Foker F-27, dan sarana diklat darurat.

    Merpati Maintenance Facility memiliki hanggar seluas 10x43 meter persegi yang

    dapat menampung lima jenis pesawat Foker F-28 dan workshop seluas 142x20 meter

    yang dapat menampung lebih dari 100.000 komponen.

    Pada tahun 1996, Merpati meningkatkan kinerjanya karena tantangan yang

    dihadapi semakin sulit. Merpati harus mampu menyelaraskan diri dengan kemajuan

    teknologi dan harus berani bersaing. Tahun ini merupakan tahun yang bersejarah bagi

    Merpati karena pada tahun ini pemerintah memberikan kepercayaan kepada pihak

    Merpati untuk menggunakan Airbus go internasional. Oleh karena itu dengan bertitik

    tolak dari situasi lingkungan dan tantangan tersebut, managemen berupaya meningkatkan

    keterampilan dan kemampuan sumber daya manusianya sehingga diharapkan adanya

    perubahan pada pola pikir, tindakan, dan sikap propesional dari seluruh karyawan, hal ini

    dimaksudkan agar Merpati dapat menampakkan citranya yang lebih baik sebagai

    National Flight Carrier.

    Pada tahun 2008 tepatnya pada bulan April, PT MNA mengalami perubahan

    status menjadi PT MMF dan merupakan anak perusahaan PT MNA.

    Merpati Maintenance FacilitySurabaya terletak di Bandara Juanda Surabaya

    memiliki bangunan hanggar yang strukturnya terbuat dari baja, yang berhubungan dengan

    ruangan kantor, Stockroomyang terpisah, serta Component Shop.

  • 5/26/2018 11. BAB II

    20/20

    MMF (Merpati Maintenance facility)24

    SMK PENERBANGAN DW JUANDA

    Merpati Maintenance Surabaya memiliki :

    5246 m Lantai hanggar

    4000 m Apron area

    6084 m Workshop area

    2304 m Stores area

    2700 m Office space

    324 m Surrounding property

    Total area 57008 m