11 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00383-IF-Bab 2.pdfDengan menggunakan...
Transcript of 11 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00383-IF-Bab 2.pdfDengan menggunakan...
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi
Sistem adalah serangkaian atau tatanan elemen-elemen yang diatur untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui pemrosesan
informasi (Pressman, 2001, p276). Sistem informasi dapat dijelaskan secara
teknis sebagai sebuah kumpulan komponen yang saling terkait yang
mengumpulkan, mengambil, memproses, menyimpan dan mendistribusikan
informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, dan kontrol di
dalam sebuah organisasi. Komponen-komponennya dapat berupa perangkat
keras (hardware), perangkat lunak (software), manusia, data dan prosedur.
Menurut O’Brien (2003, p11), Sebuah sistem memiliki tiga komponen atau
fungsi dasar, yaitu :
− Input, meliputi elemen-elemen yang ditangkap dan dirangkai untuk
dimasukkan ke dalam sistem komputer untuk diproses lebih lanjut. Biasanya
dapat berupa perintah dari keyboard, mouse, data, dll.
− Processing, meliputi proses perubahan yang mengubah sebuah input menjadi
sebuah output.
− Output, meliputi pemindahan elemen-elemen yang telah dihasilkan dari
sebuah proses perubahan untuk tujuan akhir yang diinginkan. Biasanya dapat
berupa informasi dalam bentuk yang beragam, seperti angka biner, karakter,
dan gambar.
7
2.2 Internet
2.2.1 Pengertian Internet
Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang disebut juga sebagai
cyber space. Internet merupakan rangkaian komputer yang berhubung menerusi
beberapa rangkaian. Internet adalah sistem komputer umum, yang terhubung secara
global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet
switching communication protocol). (Wikipedia, 2007).
Internet merupakan jaringan terbesar yang dibentuk oleh interkoneksi antara
jaringan komputer maupun komputer tunggal yang ada diseluruh dunia, baik melalui
saluran telepon, satelit, maupun sistem telekomunikasi lainnya. Koneksi tersebut
juga digunakan untuk saling melakukan komunikasi antara individu-individu dalam
suatu institusi, misalnya melalui electronic mail (email), transfer file data, forum
diskusi, dan lain-lain.
Keuntungan yang didapatkan dari adanya internet adalah:
• Pengurangan biaya
Penggunaan internet dapat membantu mengurangi biaya dalam bidang penjualan
dan pemasaran yang biasanya harus ditangani oleh seorang operator telepon dan
kebutuhan untuk mencetak serta menyebarkan berbagai macam bahan yang
digunakan sebagai media promosi.
• Kemampuan
Internet menyediakan kesempatan bagi produk dan jasa baru, termasuk juga
untuk mengeksploitasikan pasar baru.
8
• Keuntungan yang kompetitif
Perusahaan memiliki peluang untuk mendapat keuntungan dalam berkompetisi
dengan perusahaan lain, karena melalui penggunaan internet maka perusahaan
dapat lebih cepat dalam memperkenalkan kemampuan atau produknya.
• Penyempurnaan komunikasi
Dengan menggunakan internet, komunikasi yang tercipta antara pelanggan,
karyawan, penyuplai, dan penyalur akan lebih mudah dan lancar.
• Kontrol
Internet akan membuat penelitian pasar menjadi lebih baik dengan
memperhatikan sikap para pelanggan.
• Perbaikan pelayanan terhadap pelanggan
Menyediakan tempat untuk menampung serta menjawab pertanyaan-pertanyaan
dari para pelanggan, baik tentang informasi barang maupun jasa.
2.2.2 World Wide Web (WWW)
Web merupakan suatu sistem yang dapat menyebabkan pertukaran data didalam
internet menjadi lebih mudah dan efisien.
Komponen dasar web :
Web server, yaitu sebuah atau seperangkat komputer yang digunakan untuk
menyimpan dan mendistribusikan data kekomputer lain (yang meminta informasi)
melalui jaringan internet.
9
Web browser, merupakan suatu software yang dijalankan pada komputer
pemakai/client yang meminta informasi dari web server dan kemudian menampilkan
informasi yang diterima sesuai dengan data file itu sendiri.
Untuk dapat mengakses suatu web, sesorang membutuhkan komputer dan web
browser serta modem yang terpasang. Modem merupakan sebuah piranti yang
digunakan untuk mengubah sinyal komputer kedalam bentuk suara dan gambar
ataupun sebaliknya, sehingga komputer dapat saling berkomunikasi satu sama lain
melalui saluran telepon.
Setelah web browser dijalankan, komputer diarahkan agar melakukan dialing
kepihak penyelenggara layanan internet. Kemudian browser diberi alamat website
dan web server akan memberikan respon dengan mengirim sebuah halaman
informasi yang dapat berupa teks dengan berbagai ukuran dan gaya, dan dapat pula
disertai dengan gambar ataupun grafik lainnya. Gambar atau teks tertentu akan
bergaris bawah atau ditonjolkan (highlight), yang menunjukkan tersedia informasi
yang lebih detail.
2.2.3 Hypertext Markup Language (HTML)
HTML merupakan suatu sistem yang dapat digunakan untuk menciptakan suatu
halaman ataupun dokumen yang ditampilkan melalui jaringan web. Dokumen
HTML dapat dibuat dengan menggunakan text editor standar, misalnya notepad atau
textpad, tetapi akan jauh lebih mudah jika menggunakan editor yang dirancang
khusus untuk pembuatan halaman HTML, seperti Microsoft Frontpage dan
Macromedia Dreamweaver.
10
2.2.4 Hypertext Transfer Protocol (HTTP)
Dalam pengoperasiannya, jaringan internet menggunakan suatu set protokol yang
bertugas untuk mengontrol dan mengarahkan data didalam suatu jaringan secara
keseluruhan. Protokol ini disebut sebagai Transfer Control Protocol (TCP).
Beberapa contoh dari protokol ini adalah File Transfer Protocol (FTP), Simple Mail
Protocol (SMTP), dan Hypertext Transfer Protocol (HTTP). Protokol HTTP
digunakan dalam world wide web untuk melakukan transfer dan juga memproses file
HTML sehingga dapat diakses oleh setiap komputer didunia.
2.2.5 Uniform Resource Locator (URL)
Kunci utama dari penggunaan browser agar dapat bekerja dengan berbagai
sistem yang berbeda didalam internet adalah penggunaan Uniform Resource Locator
(URL). URL merupakan suatu standar yang digunakan untuk menampilkan
informasi yang memuat tentang jenis isi, nama file, letak file, lokasi komputer, serta
jenis protokol internet yang digunakan untuk mengakses file tersebut. Jaringan
internet sangat besar dan merupakan interkoneksi yang terdistribusi sehingga
diperlukan url untuk menstandarkan keanekaragaman tersebut.
2.3 Pengembangan Sistem
2.3.1 Rekayasa Piranti Lunak
Software Engineering berhubungan dengan teori, metode, serta alat yang
dibutuhkan dalam membangun suatu rekayasa software (piranti lunak) yang
11
digunakan dalam rangka mendapatkan software yang ekonomis, terpercaya dan
mampu bekerja secara efisien pada mesin atau komputer.
Proses pembangunan software merupakan himpunan dari segala aktivitas, dan
dari hubungan aktivitas-aktivitas tersebut dihasilkan suatu produk software.
Salah satu model dari proses pengembangan software adalah model linear
sekuensial (the Waterfall Model Approach), dimana setiap tahap harus diselesaikan
terlebih dahulu sebelum menjalankan tahap berikutnya dalam pengembangan
software.
Gambar 2.1 The Waterfall Model (Pressman, 2001)
Penjelasan setiap tahap yang ada dalam proses pengembangan software
melalui waterfall model adalah sebagai berikut :
12
• Requirements Definition
Merupakan proses rekayasa awal dalam pengembangan software. Pada
tahap ini dilakukan proses identifikasi setiap pernasalahan yang dihadapi
dalam proses pengembangan software.
• Spesification Phase
Merupakan proses yang bertujuan untuk menganalisis sistem beserta
permasalahan yang telah diidentifikasi agar dapat diketahui lebih jelas
mengenai sistem informasi yang dapat diusulkan.
• System and Software Design
Merupakan proses yang dilakukan setelah mendapatkan hasil analisa
sistem. Proses design memuat hubungan fungsi dari komponen-komponen
sistem yang ada, misalnya struktur data, arsitektur software, prosedur
detail, dan sebagainya.
• Implementation and Unit Testing
Merupakan proses penggunaan modul-modul program yang sudah dibuat.
Proses ini dilakukan secara bertahap dengan melakukan pengetesan
terhadap setiap modul tersebut secara terpisah.
• Integration and System Testing
Merupakan pengintegrasian setiap modul kedalam sistem, dan pada tahap
ini dilakukan pengetesan terhadap sistem tersebut.
• Acceptance Testing
Setelah dilakukan pengetesan terhadap program yang telah dibuat, dapat
diketahui apakah program tersebut dapat berjalan dengan baik serta melihat
13
kesalahan dan kekurangan yang masih terdapat pada program tersebut dan
kemudian segera dilakukan perbaikan atau penyesuain terhadap kesalahan
tersebut.
• Operations and Maintenance
Setelah implementasi dilakukan, maka perlu dilakukan proses operasi atau
pemeliharaan sistem secara berkala, yang dilakukan untuk menjaga kualitas
dan kemampuan sistem yang berkaitan dengan perubahan lingkungan yang
terjadi.
2.3.2 Alat-alat Pengembangan Sistem
2.3.2.1 PHP
PHP yang merupakan singkatan dari Hypertext Preprocessor adalah
bahasa skrip yang terintegrasi dengan HTML yang bersifat open source dan
server-side yang digunakan untuk menciptakan halaman web yang dinamis.
Ia merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan
diproses di server. Hasilnyalah yang dikirimkan ke klien, tempat pemakai
menggunakan browser, dengan sintak-sintak yang mudah digunakan dan
modul-modul library yang banyak dan kuat, yang dapat menciptakan data-
driven website yang kuat untuk e-commerce, portal komintas dan aplikasi
berbasis web lainnya.
Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis.
Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini.
14
Pada prinsipnya PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip
seperti ASP (active server page), coldfusion ataupun perl.
Kelahiran PHP bermula saat Rasmus Lerdirf membuat sebuah skrip
Perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihat-lihat daftar riwayat
hidupnya pada tahun 1994. skrip-skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool
yang disebut Personal Home Page. Paket inilah yang menjadi cikal bakal
PHP. Pada tahun 1995, Rasmus menciptakan PHP/FI versi 2. Pada versi
inilah pemrogram dapat menempelkan kode terstruktur dalam tag HTML.
Menarik sekali, kode PP dapat juga bisa berkomunikasi dengan basis data
dan melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks sambil jalan.
Pada saat ini PHP cukup popular sebagai piranti pemrograman web,
terutama di lingkungan LINUX. Walaupun demikian, PHP juga dapat
berfungsi pada server-server berbasis UNIX, Windows NT, dan Macintosh.
Menurut informasi yang ditulis PHP Manual, pada Januari 2001 terdapat
lebih dari 5.100.000 situs web yang menggunakan PHP.
Menurut Abdul Kadir (2000, p6 ) pada awalnya, PHP dirancang
untuk diintegrasikan dengan web server Apache. Namun belakangan PHP
juga dapat bekerja dengan web server seperti PWS (Personal Web Server),
IIS (Internet Information Server), dan Xitami.
PHP merupakan singkatan dari Hyper Preprocessor, yakni instruksi
atau perintah pemrograman berbasis web yang bisa disisipkan dalam
dokumen HTML, sebagai skrip pendukung yang ada di lingkungan server
(server side HTML embedded scripting)
15
2.3.2.2 Macromedia Dreamweaver MX2004
Dreamweaver dikenal sebagai perangkat lunak yang mempunyai
editor HTML yang paling dinamis. Dengan bantuan editor HTML ini, kita
dapat menciptakan dan mengembangkan halaman web powerful yang berisi
animasi, grafik, dan script yang kompleks.
Selain fasilitas hand-coding HTML, Dreamweaver juga dilengkapi
dengan fitur editor visual yang memungkinkan kita untuk menciptakan
halaman web tanpa menulis sebaris perintah pun. Kita juga dapat
menampilkan semua elemen dan aset serta halaman web kita hanya dengan
drag and drop elemen tersebut dari beberapa menu dan panel yang tersedia.
Menurut Evans (2004, p7) dalam buku Macromedia Studio MX 2004
Bible, dijelaskan bahwa Macromedia Dreamweaver MX 2004 adalah sebuah
program profesional untuk mendesain dan mengembangkan web secara
profesional. Program ini mampu untuk mendesain, membuat, mengatur
website dan aplikasi internet dengan visual desain tools dan coding yang
dapat dimodifikasi dengan mendukung teknologi untuk website statis atau
aplikasi web berbasis server.
2.3.2.3 Audacity
Audacity merupakan suatu software digital audio editor yang menggunakan
grafic user interface. Audacity dapat dijalankan pada berbagai macam
operating system dan merupakan freeware, yang berarti dapat didownload
secara gratis.
16
2.4 Database
2.4.1 Pengertian Database
Menurut Conolly (2002,p14) database merupakan suatu kumpulan data atau file
yang terintegrasi dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu
organisasi.
Menurut Date (2000,p10) database adalah koleksi dari data yang tetap digunakan
dengan sistem aplikasi dari beberapa organisasi. Database merupakan sekumpulan
data yang bersifat persistent, yaitu data yang berbeda dengan lainnya dan biasanya
merupakan data yang bersifat sementara, dimana kumpulan data tersebut dapat
digunakan oleh sistem-sistem aplikasi perusahaan.
Menurut McLeod (1995,p324) database adalah suatu kumpulan data komputer
yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dengan suatu cara yang
memudahkan pengambilan data kembali (retrieval).
2.4.2 MySQL
MySQL pertama kali mulai dikembangkan oleh TcX pada tahun 1996. MySQL
dibuat atas dasar kebutuhan akan struktur database penghubung yang dapat
menangani data dalam jumlah yang besar pada hardware yang relatif murah.
Menurut Maslakowski (2000,p10), MySQL merupakan database yang bersifat open
source, enterprise-level, multithreaded, dan fleksibel. MySQL dibuat berdasarkan
Database Management System (DBMS) yang disebut mSQL. Database ini cepat,
dapat dipercaya, dan sangat fleksibel.
17
Selain merupakan database penghubung yang tercepat, performa MySQL juga
memimpin hampir diseluruh kategori software database dan karena bersifat open
source maka tidak perlu membayar lisensi untuk penggunaannya. MySQL sering
dianggap sebagai SQL, bahasa query terstruktur yang dikembangkan IBM. MySQL
merupakan sistem database yang menggunakan SQL untuk memanipulasi, membuat
dan menampilkan data.
Gambar 2.2 The Anatomy of a Database (Maslakowski, 2000, p11)
Menurut Maslakowski (2002,p12), enterprise merupakan area dalam dunia bisnis
dimana terdapat sistem interaksi yang luas antara satu dan lainnya dalam
menyelesaikan suatu tujuan.
Karakteristik dari suatu aplikasi enterprise-level adalah :
Dapat digunakan oleh lebih dari satu orang dalam satu waktu.
Column Column
Field Field
Database
Table Table Table
Row
18
Harus memiliki keamanan. Dalam melakukan transaksi dengan informasi yang
bersifat mission-critical (misi kritis) hanya orang yang berkepentingan saja yang
dapat memiliki hak akses terhadap transaksi tersebut.
Harus bersifat fleksibel, dalam arti dapat digunakan disetiap platform, dapat
merubah source code, atau menambahkan fitur tertentu.
Database dalam enterprise level harus dapat saling bekerjasama.
2.5 Sistem Telepon
Sistem telepon (Anonymous, 2007) merupakan sistem komunikasi yang
mampu menyediakan komunikasi suara dua-arah (full-duplex) antara dua
ataupun lebih unit telepon. Sistem telepon terdiri atas unit telepon, yang mana
terdiri dari unit penerima suara (receiver) dan unit pengirim suara (transceiver).
Unit telepon tersebut, bersama dengan unit telepon lainnya yang berdekatan
tersambung ke suatu stasiun lokal. Selanjutnya stasiun-stasiun lokal tersebut
tersambung ke stasium utama. Pada stasiun-stasiun tersebut terjadi mekanisme
swtiching yang memungkinkan seseorang untuk memanggil (dial) pihak yang
dituju, dimana akan terjadi pemilihan (switching) jalur yang akan dilalui sampai
dengan tujuan.
2.5.1 Operasi telepon (Call Flow)
Operarasi telepon dimulai ketika seseorang mengangkat gagang telepon,
kemudian central office mendeteksi status on-hook (telepon tertutup) berubah ke
status off-hook ( telepon terangkat). Kemudian central office mengirimkan nada
panggil (dial tone) ke telepon tersebut dan sirkuit pada jaringan digunakan untuk
19
mengenali adanya nomor yang ditekan (baik pulse maupun DTMF). Segera
setelah central office mendapatkan nomor pertama, nada panggil diberhentikan.
Setelah semua nomor ditekan, komponen dalam jaringan telepon
membuat koneksi ke pihak yang dituju dan ringing voltage generator
dihubungkan untuk membuat telepon yang dituju berdering (dengan asumsi tidak
sibuk). Ketika pihak yang dituju mengangkat, pihak central office untuk telepon
tersebut mendeteksinya dan memutuskan ringing voltage generator. Lalu sirkut
audio untuk kedua telepon yang berpartisipasi dihubungkan dan percakapan
dapat dimulai. (Schweber, 1991)
2.5.2 PSTN (Public Switched Telephone Network)
Sistem komunikasi konvensional atau yang dikenal dengan Public
Switched Telephone Network (PSTN) telah berkembang sejak ditemukannya
transmisi suara melalui kawat pada tahun 1876 oleh Alexander Graham Bell,
yang dikenal dengan ring-down circuit. Ring-down circuit berarti tidak ada
pemanggilan (dialing) nomor, namun menggunakan sebuah kawat fisik untuk
menghubungkan dua devices. Secara mendasar, seseorang mengangkat telepon
dan orang lain berada diujung lainnya (tidak ada ringing).
Sistem ini kemudian berkembang dari transmisi suara satu arah, dimana
hanya satu user dapat berbicara, menjadi transmisi suara bi-directional (dua-
arah), yang memungkinkan kedua user dapat berbicara. Untuk memindahkan
suara sepanjang kawat diperlukan kabel fisik antar tiap lokasi dimana user ingin
melakukan panggilan.
20
Proses pemasangan kabel diantara perangkat yang memerlukan akses
telepon sangat tidak efisien, memerlukan biaya yang besar dan sulit untuk
diimplementasikan. Karena itu, dikenalkanlah penggunaan switch, dimana tiap
pengguna telepon hanya membutuhkan satu kabel yang terhubung secara terpusat
ke kantor switch. Pada awalnya, seorang operator telepon berperan sebagai
switch. Operator ini bertanya kepada pemanggil mengenai lokasi panggilan yang
dituju kemudian secara manual menghubungkan kedua jalur suara.
Sistem telepon terus berkembang dan hingga saat ini, switch dengan
operator manusia telah diganti dengan switch elekronik maupun softswitch.
Ada 2 tipe signaling dalam PSTN (Davidson, 2006):
1. User-to-network signaling: komunikasi antara end user dengan PSTN.
Umumnya, jika menggunakan twisted copper pair sebagai media transport,
user terhubung ke PSTN melalui analog Intergrated Services Digital Network
(ISDN), atau melalui TI carrier. Metode signaling yang paling umum
digunakan dalam komunikasi analog user-to-network adalah Dual Tone
Multi-Frequency (DTMF). DTMF dikenal sebagai in-band signaling karena
tone (nada) dibawa melalui jalur voice.
ISDN menggunakan metode signaling yang lain, yaitu out-of-band, dimana
signal dikirim melalui channel terpisah dari voice. Channel dimana voice,
data, fax dibawa dikenal dengan bearer (atau B channel) sebesar 64kbps.
21
Channel dimana signal dibawa dikenal dengan data atau control channel (D
channel).
Out-of-band signaling memiliki keuntungan antara lain : multiplex
mengurangi bandwith, in-band signaling memiliki masalah lost tones, yang
terjadi ketika signaling dibawa melalui jalur voice yang mengakibatkan
hilangnya nada dan sulit mengakses voice mail.
2. Network-to-network signaling : komunikasi antara switches di PSTN.
Komunikasi network-to-network biasanya dibawa melalui media
transmisi T1/E1 carrier melalui twisted pair. TI adalah link transmisi digital
dengan 1.544 Mbps yang biasanya digunakan di Amerika Utara dan Jepang,
sedangkan E1 adalah link transmisi 2.048 Mbps yang umumnya digunakan di
Eropa.
Metode in-band signaling yang umumm digunakan dalam network-to-
network signaling adalah Multi-Frequency (MF). Network-to-network
signaling juga menggunakan out-of-band signaling yang dikenal dengan
Signaling System 7 (SS7). SS7 digunakan untuk melakukan out-band-
signaling pada PSTN sehingga meningkatkan service PSTN antara lain :
mengatur pembuatan call, pertukaran informasi, routing, operasi, billing, dan
service Intelligent Network.
22
2.5.3 Packet Telephony (Packet Switched Network)
Mekanisme switching pada sistem telepon dibagi dua, yaitu circuit
switched dan packet switched. Circuit switched network adalah jaringan yang
mempunyai saluran terdedikasi yang dialokasikan selama beberapa saat selama
transmisi data (percakapan), dimana jalur tersebut tidak bisa digunakan oleh host
lain selama belum didealokasikan. Pada circuit switched, host yang akan
mengirim data serta yang menerima data akan membuka jalur data yang hanya
dipakai oleh pengirim dan penerima. Jalur data tersebut akan ditutup bila
transmisi data tersebut telah selesai. Jaringan telepon konvensional (PSTN)
menggunakan mekanisme circuit switching.
Packet switched network adalah jaringan-jaringan yang dihubungkan oleh
router, di mana setiap host yang terhubung dalam jaringan tersebut, secara teori,
dapat mengirimkan paket data kepada host yang lain. Paket tersebut berisi alamat
yang dituju, dan router meneruskan paket tersebut ke alamat yang dituju
tersebut. Protokol packet switched ini membagi data menjadi paket-paket
sebelum dikirim. Protokol ini menggunakan prinsip multiplexing, di mana paket-
paket tersebut dapat melalui jalur-jalur yang berbeda bersama paket-paket yang
berasal dari data lain untuk sampai di tujuan. Begitu sampai di tujuan, paket-
paket tersebut akan dirangkai kembali menjadi data asli. Sebuah host dapat
membuka banyak sesi sekaligus dan mengirimkan data-data dari sesi berlainan
tersebut melalui satu jalur yang sama.
Keunggulan packet switched dibandingkan dengan circuit switched
adalah lebih hemat bandwidth dan efisien, karena jalur data tersebut dapat
dipakai oleh banyak transmisi data, serta tidak perlu membuka koneksi jalur jika
23
tidak ada pengiriman atau penerimaan data. Sistem komunikasi internet
telephony atau VoIP menggunakan mekanisme packet switching.
2.5.4 PBX (Private Branch Exchange)
PBX (Private Branch Exchange) atau biasa disebut phone switch
(Anonymous, 2007b) adalah perangkat yang menghubungkan telepon-telepon
dalam suatu jaringan lokal dengan jaringan telepon umum. Fungsi utama dari
PBX adalah untuk mengatur panggilan yang datang ke extension atau cabang
tertentu sesuai dengan yang dituju dalam jaringan lokal tersebut, dan untuk
membagi saluran telepon di antara semua extension. Extension adalah sebuah
nama atau nomor yang merepresentasikan user dari PBX ini. Saat ini, telah
banyak fitur-fitur lain yang dimiliki PBX, antara lain seperti automated greetings
untuk pemanggil, koneksi ke voice mail, automatic call distribution(ACD),
telekonferensi, dan lainnya.
Salah satu keuntungan utama dari PBX adalah mengurangi local loops
yang diperlukan dari central office switch PSTN. Gambar berikut
memperlihatkan perbandingan antara menggunakan line individual dari PSTN
atau menggunakan PBX untuk meminimalisasi jumlah line (trunk) dari PSTN.
24
Gambar 2.3 PXB Call System (Anonymous, 2007b)
Trunk adalah sebuah nama atau nomor yang merepresentasikan server lain atau
PBX lain yang akan dihubungi oleh PBX ini.
Keuntungan lain dari memiliki PBX sendiri adalah control seperti setup.
Misalnya jika ingin menambah user baru, mengubah fitur, atau memindahkan
user ke lokasi baru, maka tidak perlu menghubungi carrier PSTN. Namun sistem
PBX menambah level kompleksitas yang lain karena harus melakukan
konfigurasi dan maintain call routing pada PBX.
2.5.5 Open Source
Open source software (Wikipedia, 2007b) adalah software komputer yang
source codenya disertakan sehingga dapat dibaca oleh siapa pun. Hal ini berarti,
seseorang bebas untuk menggunakan, mengganti, mengembangkan dan
mendistribusikan kembali software tersebut.
25
2.6 Call Center
Sebuah Call Center (Anonymous, 2007g) adalah kantor terpusat yang
digunakan untuk menerima dan mentransmisi banyaknya panggilan telepon.
Sebuah Call Center diterapkan pada perusahaan guna memberikan pelayanan
kepada customer yang ingin mendapatkan suatu informasi melalui telepon.
Sebuah Call Center yang baik mampu memberikan pelayanan untuk menjawab
80% dari panggilan telepon dalam 20 detik, atau tidak lebih dari 3% panggilan
telepon yang ditutup oleh customer karena ketidaksabaran.
Beberapa teknologi pada Call Center adalah sebagai berikut (Anonymous,
2007g):
2.6.1 Automatic Call Distribution (ACD)
Sebuah Automatic Call Distribution (ACD) adalah sebuah alat atau
sistem yang mendistribusikan panggilan telepon masuk ke sebuah spesifik group
yang terdiri dari beberapa operator. Nantinya, panggilan telepon ini akan
ditujukan ke operator yang sedang aktif dan diharapkan dapat diangkat secepat
mungkin.
Pada sistem ACD diperlukan suatu software yang digunakan untuk memberikan
suatu kondisi atau cara pengaturan bagaimana ACD menangani panggilan
telepon yang masuk.
2.6.2 Interactive Voice Response (IVR)
Pada sistem telepon, Interactive Voice Response (IVR) adalah sebuah
teknologi telepon yang menyediakan komputer untuk mendeteksi suara dan
tekanan nada menggunakan panggilan normal telepon. Sistem IVR dapat
merespon dengan merekam suara terlebih dahulu dan menghasilkan suara ke
26
penelepon secara langsung. Sistem IVR dapat digunakan untuk mengontrol
hampir semua fungsi terhubung, yang dapat dibagi kedalam sebuah rangkain dari
menu pilihan. Biasanya gagasan sistem IVR yang berskala baik menjadi
pemeliharaan panggilan dalam jumlah yang banyak.
Seorang penelepon menekan angka sebuah nomor telepon yang mana
dijawab dengan sebuah sistem IVR. Sistem IVR menjalankan sebuah applikasi
yang mana mengikat pada nomor yangg diputar DNIS (Dialed Number
Information Service). Sebagai bagian dari applikasi, merekam sebelumnya file-
file suara atau dengan dinamis menghasilkan text menjadi cara berbicara suara
untuk menjelaskan pilihan-pilahan yang tersedia bagi penelepon. Penelepon
diberikan pilihan untuk memilih pilihan menggunakan bunyi DTMF atau kata-
kata yg diucapkan. Pengenalan cara berbicara dengan normal digunakan untuk
menerima interaksi yang lebih komplek dan menyederhanakan struktur menu
applikasi.
Sistem IVR digunakan untuk menerima panggilan dalam jumlah tinggi,
mengurangi biaya dan memperbanyak pengalaman pelanggan. Contoh dari
applikasi IVR secara umum adalah Telephone Banking, Televoting dan transaksi
Credit Card.
Perusahaan-perusahaan besar menggunakan pelayanan IVR untuk
memperpanjang waktu operasi dari bisnis. Kegunaan dari VUI (Voice User
Interface) didesign sesuai dengan pengalaman pelanggan dari hubungan jaringan.
Ini berhubungan dengan penetrasi yang tinggi dari telepon selular.
Call center menggunakan sistem IVR untuk mengenali dan membagi
penelepon-penelepon. Kemampuan untuk mengenali pelanggan memberikan
27
kemampuan menyesuaikan pelayanan menurut profile pelanggan. Ini juga
memberikan pilihan dari memilih pelayanan secara otomatis. Informasi dapat
diberikan kepada penelepon yang memberikan pilihan seperti: menunggu
diantrian, memilih pelayanan secara otomatis atau meminta panggilan kembali.
Kegunaan dari CTI (Computer Telephone Intergration) akan membolehkan
sistem IVR untuk melihat CLI (Calling Line ID) pada sebuah database jaringan
dan mengenali penelepon. Apabila CLI tidak tersedia, penelepon dapat ditanya
untuk mengenali mereka sendiri dengan metode-metode lain seperti PIN atau
password. Kegunaan dari DNIS (Dialled Number Information Services) yaitu
menjamin applikasi yang benar dan bahasa dieksekusi oleh sistem IVR.
2.6.3 Voicemail
Voicemail adalah sebuah sistem penanganan pesan-pesan telepon untuk banyak
operator yang terpusat. Voicemail dapat menggantikan fungsi mesin penjawab
yang harus dipasang pada setiap telepon. Beberapa keunggulan voicemail adalah:
1. menjawab beberapa panggilan telepon pada waktu yang bersamaan.
2. menyimpan pesan suara yang masuk dalam masing-masing inbox operator
yang disertakan dengan nomor telepon.
3. memungkinkan user untuk mengirimkan pesan yang diterima menuju voice
mailbox lainnya.
4. mengirim pesan ke satu atau lebih voice mailbox.
5. membuat panggilan telepon untuk memberitahu user bahwa ada pesan baru
yang diterima pada mailbox.
28
2.6.4 Voice Over Internet Protocol (VoIP)
Voice over Internet Protocol (VoIP) atau IP Telephony (Raharja, 2004)
adalah teknologi yang memanfaatkan Internet Protocol untuk menyediakan
komunikasi voice jarak jauh secara elektronis dan realtime. VoIP sebenarnya
adalah aplikasi internet biasa seperti halnya world wide web (www) dan email.
Infrastruktur internet dibutuhkan agar dapat menggunakan atau menyediakan
layanan VoIP.
VoIP (Jackson, 2007) adalah suatu metoda untuk membawa komunikasi
dua arah melalui Internet Protocol yang berbasiskan jaringan.
VoIP (Porter, 2006) adalah fungsi atau layanan yang memungkinkan
komunikasi audio jarak jauh melalui sarana telekomunikasi berbasiskan Internet
Protocol (IP). VoIP secara umum merupakan wujud dari layanan telepon dengan
menggunakan sistem komunikasi packet switched.
Untuk menyediakan layanan telepon konvensional, diperlukan sebuah
protokol yang mampu membangun sebuah sesi komunikasi antar pengguna.
Protokol ini disebut juga signaling protocol atau call-control protocol. Ketika
sebuah sesi komunikasi telah terbuka, maka ada protokol lain yang bekerja untuk
mengantarkan data-data suara yang telah dipaketkan sehingga dapat
direkonstruksi dengan baik pada tujuannya. Protokol ini disebut dengan media
transfer protocol. Terdapat juga protokol-protokol lain untuk mendukung
optimasi dari layanan VoIP, yang sifatnya opsional dan penggunaanya
bergantung dari kebutuhan.
29
2.6.5 Virtual Queue
Virtual Queuing adalah sebuah konsep yang digunakan pada call center yang
digabungkan dengan fungsi Automatic Call Distributor (ACD) untuk
memberikan antrian secara First In, First Out sampai ada operator yang tersedia.
Dari sisi customer, apabila tidak ada virtual queue, mereka hanya mempunya dua
pilihan yaitu menunggu hingga operator tersedia, atau menutup dan menelpon
kembali. Dari sisi call center, antrian yang panjang menghasilkan banyaknya
panggilan yang tidak terjawab, panggilan yang berulang-ulang dan
ketidakpuasan pelanggan.
2.7 Signaling Protocol
Signaling Protocol dalam VoIP digunakan untuk membangun atau
memutuskan sesi komunikasi, menyimpan informasi mengenai letak user, dan
menegosiasikan kapabilitas. Protokol-protokol yang umum dipakai dalam VoIP
adalah SIP, H.323, dan MGCP.
Protokol yang dirancang dan diimplementasikan dalam penulisan skripsi
ini adalah protokol SIP, dengan alasan sebagai berikut (Raharja, 2004):
1. Mudah diimplementasikan. Membangun jaringan VoIP berbasiskan komponen-
komponen SIP lebih mudah karena software yang digunakan banyak yang
berlisensi open source dan mudah diperoleh serta status produksinya setara
dengan komersil.
2. Mudah untuk mengimplementasikan fitur-fitur baru dan digabungkan dengan
layanan lainnya seperti Free Mail.
30
3. Mampu bekerja untuk user agent yang berada dibelakang NAT (Network
Address Translation) atau common firewall dengan relatif mudah.
4. Kualitas suara dan sebagian besar penggunaan bandwidth diserahkan pada peer-
to-peer.
5. Telah terbukti cukup baik untuk beberapa VoIP Service Provider, seperti VoIP
Rakyat dan VoIP Marsinah.
2.7.1 Signaling Session Initiation Protocol (SIP)
2.7.1.1 Pengenalan SIP
SIP (Session Initiation Protocol) atau dikenal juga dengan IETF RFC
3261 (Anonymous, 2005d) didesain sebagai protokol multimedia yang dapat
memanfaatkan kegunaan dari arsitektur aplikasi internet yang sudah ada. Sebagai
sebuah protokol panggil, SIP hanya mengatur bagaimana cara membangun dan
menutup sebuah sesi komunikasi. SIP menggunakan protokol lainnya dari IETF
untuk mengatur semua aspek dalam VoIP dan sesi komunikasi, seperti RTP
untuk media transfer, SDP untuk menentukan cara berkomunikasi, URL untuk
pengalamatan, Domain Name System (DNS) untuk menentukan suatu alamat,
dan Telephony Routing Over (TRIP) untuk pengaturan jalur panggilan.
SIP (Raharja, 2004) adalah sebuah signaling protocol (application-layer
control) untuk menciptakan, mengatur dan menghentikan sesi komunikasi
multimedia antara dua atau lebih peserta. Sesi komunikasi ini meliputi internet
multmedia conference, internet telephone calls dan distribusi multimedia. SIP
bukan media transfer protocol, sehingga SIP tidak membawa paket suara atau
video. SIP memanfaatkan RTP (Real Time Protocol) untuk media transfer.
31
2.7.1.2 Fungsi SIP
1. Call initiation : membangun sebuah sesi komunikasi dan mengundang user
lain untuk bergabung di dalam sesi komunikasi.
2. Call modification : bila perlu, SIP dapat memodifikasi sesi komunikasi.
3. Call terminaton : menutup sesi komunikasi.
4. Presence : mengetahui status user dan mengumumkan status user pada user
lain, online, away atau busy (Raharja, 2004)
2.7.1.3 Komponen SIP
Pada SIP, terdapat beberapa komponen, yaitu SIP server yang meliputi
proxy server, register server, dan redirect server, serta SIP user agent.
2.7.1.3.1 User Agent (UA)
User Agent merupakan komponen SIP yang memulai, menerima,dan
menutup sesi komunikasi. User Agent ini dibagi menjadu dua jenis yaitu
(Raharja,2004):
1. User Agent Client (UAC),yaitu User Agent yang memulai sesi komunikasi. UAC
menginisialisasi SIP request dan menerima SIP response.
User Agent Client dapat berupa software pada komputer atau softphone (X-Lite,
SJPhone, Windows Messenger) dan berupa hardware atau hardphone (IP Phone,
USB Phone).
Ada 2 tipe komunikasi antara 2 User Agent :
a) Client / Server
Client melakukan request atas service dan resource tertentu, dan server
memenuhi request dengan me-respon request yang diterima. Client bisa
32
terputus dari server, namun server selalu aktif dan menunggu request dari
client.
b) Peer-to-peer (P2P)
P2P berbeda dari client / server, karena user yang berhubungan sama-sama
bisa memulai sesi dan mengirim request satu dengan lainnya. Tiap user
menyediakan service dan resource, sehingga bila satu tidak aktif, yang lain
bisa terhubung untuk mengakses resource dan bertukar pesan. Dalam hal ini,
user agent dapat bertindak sebagai client maupun server dan dianggap
sebagai peers.
2. User Agent Server (UAS),yaitu User Agent yang menerima atau menanggapi sesi
komunikasi. UAS menerima SIP request dan mengirim kembalik SIP response.
Baik kedua jenis UA tersebut dapat menutup sesi komunikasi.
2.7.1.3.2 Proxy server
Proxy server merupakan komponen penengah antar user agent,
bertindak sebagai server dan client yang menerima request message dari user
agent dan menyampaikan pada user agent lainnya.
33
Gambar 2.4 Cara kerja SIP pada Mode Proxy (Anonymous, 2007e)
Request yang diterima dapat dilayani sendiri atau disampaikan
(forward) pada proxy lain atau server lain. Proxy server menterjemahkan
dan/atau menulis ulang request message sebelum menyampaikan pada user agent
tujuan atau proxy lain. Proxy server juga bertugas menyimpan data hasil sesi
komunikasi yang terjadi antara UAC dan UAS.
Proxy server merupakan pusat komunikasi yang dapat dicapai oleh user
agent secara langsung. Ketika user agent mengirimkan pesan “INVITE”, maka
proxy server akan mencari alamat IP dari alamat yang dipanggil oleh pesan
tersebut ke database dan meneruskan pesan “INVITE” tersebut ke alamat yang
dipanggil berdasarkan alamat IP yang didapat (Johnston, 2004).
34
2.7.1.3.3 Redirect server
Redirect server merupakan komponen yang menerima request message
dari user agent, memetakan alamat SIP user agent atau proxy tujuan kemudian
menyampaikan hasil pemetaan kembali pada user agent pengirim (UAC).
Tidak seperti proxy server, redirct server tidak menyimpan data hasil sesi
komunikasi antara User Agent Client (UAC) dan User Agent Sender (UAS)
setelah pemetaan disampaikan pada UAC. Redirect server juga tidak dapat
memulai inisiasi request message.
Gambar 2.5 Cara kerja SIP pada Ridirect Mode (Anonymous, 2007e)
Redirect server berfungsi sebagai perantara dan menbelokkan panggilan,
bilamana alamat yang dipanggil oleh user agent tidak terdapat pada proxy server
tersebut, melainkan pada proxy server yang lain. Bila redirect server berhasil
mendapatkan alamat yang dipanggil pada proxy server lain, maka alamat tersebut
35
kana dikirimkan kembali user agent untuk selanjutnya memakai alamat itu untuk
menghubungi pihak yang dipanggil. Bila alamat yang dituju tidak dapat dicari
oleh registar server, maka registar server akan menolak permintaan “INVITE”
dari user agent dengan mengirimkan paket “CANCEL” (Johnston, 2004).
2.7.1.3.4 Registar server
Registar server merupakan komponen yang menerima request message
REGISTER. Registar menyimpan database user untuk otentikasi dan lokasi
sebenarnya (berupa IP dan port) agar pengguna yang terdaftar dapat dihubungi
oleh komponen SIP lainnya.
Registar server berfungsi menerima autentikasi dari user agent dengan
menerima paket “REGISTER” dan membalas dengan pesan “OK” bila berhasil
dan “CANCEL” bila gagal.
User agent maupun proxy server lain dapat melakukan registrasi pada
registar server. Ketika registrasi dilakukan oleh proxy server, maka proxy server
tersebut dianggap sebagai client oleh registar server. Dengan demikian, proxy
server itu dapat melakukan panggilan ke SIP server lainnya bila terdapat
panggilan yang dialamatkan kesana (Johnston, 2004).
2.7.1.4 Media Gateway
Media gateway adalah komponen SIP yang berfungsi untuk menjembatani
protokol yang berbeda, dalam hal ini SIP dengan protokol lainnya seperti H.323,
MGCP, maupun dengan telepon alalog (PSTN). Umumnya Media gateway
36
dipakai untuk menghubungkan antara SIP dengan PSTN. Ada 2 tipe interface
yang terdapat dalam media gateway yaitu:
• FXO (Foreign Exchange Office) : interface yang menggantikan telepon
analog untuk hubungan ke PSTN atau ke PBX.
• FXS (Foreign Exchange Subcriber) : interface yang menggantikan PSTN
untuk hubungan ke peralatan seperti telepon analog, modem, fax, dan lain-
lain.
2.7.1.5 Cara Kerja SIP
Setiap komponen SIP mempunyai alamat SIP, dengan format:
[sip:]<username@host>. Contohnya: sip:[email protected]. Cara kerja dari
SIP adalah sebagai berikut: pemanggil (UAC) dan penerima (UAS) dikenali dari
alamat SIP-nya. Ketika melakukan panggilan, pemanggil (UAC) pertama-tama
menentukan server yang tepat dan mengirimkan request message. Operasi SIP
yang paling biasa digunakan adalah INVITE. Namun panggilan ini tidak
langusng mencapai penerima, melainkan dapat membentuk rantai dari proxy
server yang saling melemparkan panggilan untuk mencapai si penerima.
Message pada SIP dapat dikirimkan dengan menggunakan TCP ata UDP.
TCP menyediakan transportasi data yang terkontrol dan terjamin, tetapi lebih
lambat dibandingkan dengan UDP yang tidak memperhatikan error. Pengiriman
message dengan TCP baik untuk digunakan pada jaringan dengan kecepatan
tinggi seperti LAN, ADSL, VSAT, dan sebagainya. Namun pada kenyataannya,
37
pengiriman message ini umumnya menggunakan UDP yang lebih cepat, dan
penanganan error dilakukan pada layer atas.
Message pada SIP berbasis teks standar dan menggunakan karakter ISO
10646 dengan enkoding UTF-8 (Anonymous, 2005e). Setiap baris harus diakhiri
dengan CRLF (Carriage Return-Line Feed). Hampir semua sintaks dari message
ini serupa dengan yang ada pada HTTP. Message ini dapat berupa request
message (untuk melakukan panggilan atau meminta layanan) atau dapat berupa
response message (merespon panggilan atau layanan).
Gambar 2.6 Sesi Komunikasi SIP (Anonymous, 2007e)
2.7.1.6 Struktur Request Message
Format dari sebuah request message adalah:
Metoda URI pengirim Versi SIP
38
Metoda:
1. INVITE – mengundang user agent lain untuk bergabung dalama sebuah sesi
komunikasi.
2. ACK – untuk komfirmasi bahwa user agent telah menerima pesan terakhir
dari serangkaian pesan INVITE.
3. BYE – untuk mentup sesi.
4. CANCEL – membatalkan INVITE.
5. OPTIONS – meminta informasi tentang kemampuan server.
6. REGISTER – registrasi di registar server.
7. INFO – digunakan untuk membawa pesan informasi lainnya, seperti
informasi inline DTMF.
URI (Uniform Resource Identifier) pengirim merupakan alamat URL dari
pengguna atau layanan berasal. Sedangkan versi SIP adalah versi yang
digunakan pada saat melakukan layanan.
Contoh sebuah request message:
INVITE sip:[email protected] SIP/2.0
2.7.1.7 Struktur Response Message
Format dari sebuah response message adalah:
Versi SIP Kode Status Informasi tambahan
Kode status (dengan awalan tertentu) dan artinya:
1. 1xx – Informational Message
39
2. 2xx – Successful Response
3. 3xx – Redirection Response
4. 4xx – Request Failure Response
5. 5xx – Server Failure Response
6. 6xx – Global Failures Response
Contoh sebuah response message:
SIP/2.0 200 OK
2.7.1.8 Protokol Pendukung SIP
SIP tidak menyediakan fungsi yang diperlukan untuk mengirim single-media
atau multimedia sepanjang network, atau services untuk program komunikasi.
Melainkan SIP merupakan komponen yang bekerjasama dengan protokol lain
untuk mengirim data, mengatur media streaming, menghubungkan ke PSTN, dan
service lainnya. Protokol-protokol pendukung SIP antara lain (Johnston, 2004):
2.7.1.8.1 Session Description Protocol (SDP)
Session Description Protocol (SDP) atau ERTF RFC 2327 digunakan untuk
mengirim deskripsi informasi yang penting ketika mengirim data multimedia
sepanjang network. Selama inisiasi sesi, SDP menyediakan informasi mengenai
jenis multimedia yang di-request user agent dan informasi lain yang penting
untuk mengirim data ini. SDP adalah protokol berbasis teks yang menyediakan
informasi pada pesan yang dikirim dalam paket UDP.
2.7.1.8.2 Real-time Transport Protocol (RTP)
Real-time Transport Protocol (RTP) atau IETF RFC 3550 merupakan protokol
yang berfungsi untuk mengatur pengiriman data real-time seperto audio, video,
40
simulasi data melalui UDP. RTP ini secara spesifik menyediakan cara untuk
membawa bagian audio atau media lain dari komunikasi VoIP. Walaupun RTP
berjalan pada UDP, namun RTP menyediakan reliability dari data yang dikirim
antar user agent.
2.7.2 Protokol Signaling H.323
H.323 (Wikipedia, 2007a) adalah sebuah protokol signaling yang
direkomendasi oleh ITU Telecommunication Standardization Sector (ITU-T)
sebagai protokol yang menyediakan komunikasi audio-visual session pada setiap
paket network. Protokol ini dipublikasikan oleh ITU pada November 1996
dengan kemampuan videocenderencing pada suatu Local Area Netwok (LAN),
dan diadaptasi sebagai pentransmitter komunikasi suara melalui jaringan IP.
Selama bertahun-tahun, H.323 terus dikembangkan dan direvisi dengan
peningkatan teknologi yang membuat baik fungsi suara maupun video. Protokol
H.323 jug mendukung protokol-protokol ITU-T lainnya, seperti H.225.0, H.245,
H.450, H.235, H.239, H.460.
H.323 dapat menjalankan codec yang ditetapkan oleh ITU-T maupun
codec lainnya, antara lain:
• Video codecs: H.261, H.263, H.264,
• Audio codecs: G.711, G.729, G.729a, G.723.1, G.726
• Text codecs: T.140
41
Gambar 2.7 H.323 Stack (Anonymous, 2007c)
2.7.2.1 Komponen H.323
Ada 7 jenis komponen pada protokol H.323 (anonymous, 2007d), antara lain
1. Terminal
H.323 terminal adalah titik akhir pada LAN yang berkomunikasi secara
dua arah dengan terminal H.323 lainnya
2. Gateway
Gateway berfungsi mentranslasikan antara terminal H.323 pada LAN
dengan terminal dengan standar ITU-T lainnya.
3. Gatekeeper
Gatekeeper berfungsi sebagai bandwidth management, yang mengatur
total limit bit yang dipakai pada waktu ada dua atau lebih telepon yang
42
terhubung. Apabila sudah mencapai limit, maka panggilan telepon baru
akan ditolak.
4. Multpoint Control Unit (MCU)
MCU adalah sebuah titik akhir pada LAN yang memberikan kemampuan
kepada tiga atau lebih terminal dan gateway untuk berpartisipasi pada
sebuah multipoint conference.
5. Multipoint Controller
Multipoint controller berfungsi untuk menggabungkan beberapa resouce
seperti video multicasting.
6. Multipoint Processor
Multipoint prosesor adalah sebuah hardware dan komponen software
pada H.323 yang menggabungkan, menukar, dan memproses audio, video
dan data flow pada multipoint conference.
7. H.323 Proxy
H.323 proxy server adalah sebuah proxy yang di disign secara spesifik
untuk protokol H.323 yang meneliti paket antara dua endpoint.
2.7.2.2 H.323 Annex
H.323 Annex merupakan bagian dari standarisasi yang rekomendasikan, antara
lain:
1. Annex A –Mandatory H.245 messages
2. Annex B –Procedures for layered video codecs
3. Annex C –H.323 on ATM
4. Annex D –Fax
43
5. Annex E –UDP for Call Signaling
6. Annex F –Simple Endpoint Type (SET)
7. Annex G –Text telephony
8. Annex I –Error prone channels(dalam tahan perkembangan)
9. Annex J –Secure SET
10. Annex K –HTTP-based service control
11. Annex L –Stimulus control protocol
12. Annex M.x –Tunneling of various protocols within H.323
13. Annex N –QoS (dalam tahan perkembangan)
14. Annex O –Use of DNS (dalam tahan perkembangan)
15. Annex P –Modem over IP
16. Annex Q –Far-end camera control
17. Annex R –Robustness
2.7.3 Inter-Asterisk eXchange protocol (IAX)
IAX didesign untuk memberikan kontrol dan tranmisi data voip antara server-
server Asterisk.
Tujuan utama dari IAX adalah
1. meminimalisasi penggunaan bandwidth baik untuk kontrol maupun media
transmisi
2. menghindari masalah pada NAT (Network Address Translation) dengan
menggunakan UDP transport protocol pada pengiriman signaling
information dan data.
44
2.7.3.1 Proses Kerja IAX
Gambar 2.8 Proses Kerja IAX
Pada pembentukan sebuah percakapan telepon pada IAX, terbagi menjadi 3
tahap:
2.7.3.1.1 Call Setup
Sebuah terminal memulai koneksi dan mengirim sebuah pesan baru.
Terminal yang dituju membalas dengan pesan “ACCEPT” dan penelpon juga
membalas dengan sebuah “ACK”. Selanjutnya terminal penerima telepon
memberikan signal “RINGING” dan penelpon membalas dengan “ACK” sebagai
tanda konfirmasi penerimaan pesan. Akhirnya, penerima telepon menerima
45
panggilan dengan sebuah pesan “ANSWER” dan penelpon membalas dengan
“ACK”.
2.7.3.1.2 Media atau Data Flow
M frame dan F frame dikirim pada kedua arah beserta data audio.
2.7.3.1.2.1 F Frame
F Frame atau Full Frame adalah satu-satunya frame yand ditranmisikan secara
reliable. Artinya, penerima harus membalas dengan ACK setelah penerimaan
data.
Tabel 2.1 F Frame
Arti dari setiap kolom pada tabel diatas adalah:
1. F : digunakan untuk menandakan apakah menggunakan Full frame atau tidak.
Bernilai 1 jika menggunakan Full Frame and 0 jika tidak menggunakan Full
frame.
2. Source Call Number: sebuah 15-bit unsigned integer yang digunakan untuk
menandai jalur media endpoint pada host sumber.
46
3. R : bernilai 1 jika frame ini ditranmisikan kembali dan bernilai 0 jika
pembentukan transmisi.
4. Destination Call Number : nomor telepon yang dituju.
5. Timestamp o sello de tiempo – untuk menandai waktu dari setiap paket.
6. OSeqno: Outbound stream sequence number.OSeqno, selalu dimulai dari 0.
7. ISeqno: sama seperti OSeqno, kecuali Isegno menggunakan track dalam
mengurutkan inbound media frames.
8. Frame Type
9. C: bernilai 0 atau 1.
10. Subclass: tipe subclass dari message.
11. Data: data yang dikirim dalam format binary.
2.7.3.1.2.2 M Frame
M Frame atau Mini Frame digunakan untuk mengirim media dengan
minimal protokol terlebih dahulu. M Frame tidak ditransmisikan secara reliable,
yang berarti jika ada frame yang hilang, maka frame tidak akan ditransmisikan
ulang.
47
Tabel 2.2 M Frame
Arti dari setiap kolom pada tabel diatas adalah:
1. F : digunakan untuk menandakan apakah menggunakan Mini frame atau
tidak. Bernilai 1 jika menggunakan Mini Frame and 0 jika tidak.
2. Source Call Number: sebuah 15-bit unsigned integer yang digunakan untuk
menandai jalur media endpoint pada host sumber.
3. Timestamp : untuk menandai waktu dari setiap paket.
4. Data: data yang dikirim dalam format binary.
2.7.3.1.3 Call Teardown
Pemutusan telepon dengan mengirimkan pesan “HANG UP” dan dibalas dengan
“ACK”.
2.8 Codec-Decoder (Codec)
Codec-Decoder atau Codec merupakan sebuah teknik untuk memetakan suara
analog yang telah disamplingkan ke dalam bentuk digital. Agar dapat melewati
jalur packet switch dengan baik, VoIP membutuhkan proses coder dan decoder.
Proses ini mengkonversi sinyal audio menjadi data digital yang dipadatkan
48
(kompresi) yang kemudian dikirim melalui jalur internet. Di sisi penerima, data
dikembangkan lagi (dikompresi), dan diubah menjadi sinyal analog.
Konversi codec bekerja dengan cara memotong bagian sinyal (sampling)
audio dalam jumlah tertentu per detiknya. Jika data hasil kompresi berhasil
diterima di sisi lain, proses selanjutnya adalah perakitan ulang. Data yang dirakit
tidak selengkap data saat pertama kali dikirim, ada beberapa bagian yang hilang.
Akan tetapi bagian yang hilang sangat kecil sehingga tidak terdeteksi oleh telinga
manusia.
Codec mempengaruhi kebutuhan bandwidth untuk VoIP, semakin kecil
bitrate sinyal digital yang dihasilkan codec, maka semakin baik codec tersebut.
Namun perhitungan matematis yang dilakukannya menjadi semakin rumit dan ini
mempengaruhi kualitas suara setelah di-decode (Raharja, 2004).
Kualitas suara biasa dihitung dengan metoda MOS (Mean Opinion
Score). Metoda ini memberi nilai rata-rata kualitas suara antara 1 sampai 5
dimana 1 artinya buruk dan 5 artinya baik. Pada tabel disajikan perbandingan
antar codec dari beberapa segi, yaitu bandwidth, MOS, algoritma, kompleksitas,
dan delay.
Tabel 2.3 Audio Codec (Anonymous, 2007f)
CODEC Algoritma Kbit/s MOS Delay(ms)
G.711 PCM 64 4.3 0.125
G.721 ADPCM 32
G.722 7khz audio-coding 64
49
G.726 ADPCM 32 4.0 0.125
G.728 LD-CELP 16 4.0 0.625
GSM RPE_LTP 13 3.7 20
G.729 CSA-CELP 8 4.0 15
G.723.1 ACELP 6.3 3.8 37.5
Us Dod
FS1015
LPC-10 2.4 Sintesis 22.5
DVI ADPCM 32
L16 Uncompressed audio
data samples
128
Codec menentukan jumlah bandwidth yang akan terpakai untuk data
suara saja. Codec juga menentukan periode sampling untuk setiap paket yang
dikeluarkan untuk dikirim. Sampling adalah pengukuran suara analog dan
diterjemahkan ke nilai digital pada setiap interval waktu tertentu. Makin baik
codec melakukan sampling, makin efisien juga jalur yang digunakan. Kualitas
akhir suara juga harus diperhatikan agar tidak sekedar cepat, codec juga harus
menghasilkan sinyal audio yang baik.
Codec juga bekerja menggunakan algoritma tertentu untuk membantunya
memecah, mengurutkan, mengkompresi, dan merakit ulang audio data yang
ditransmisikan. Salah satu algoritma yang populer digunakan dalam teknologi
VoIP adalah CS-ACELP (Conjugate-Structure Algebraic Code-Excited Linear
Prediction).
50
2.9 Sotfswitch Asterisk
Dalam proses komunikasi VoIP, sebuah “kantor pusat” dibutuhan VoIP
untuk menampung data alamat IP dan nomor telepon yang teregistrasi
kepadanya. “Kantor pusat “ itu dikenal dengan Sotfswitch.
Softswitch bertugas menampun seluruh data alamat IP dan nomor telepon
(extension) yang ada untuk kemudian dihubungkan satu dengan yang lainnya
membentuk interkoneksi yang lebih besar. Karena bertugas menampung seluruh
titik terminal VoIP, softswitch harus mengetahui alamat terminal dan nomor
telepon yang terhubung kepadanya.
Saat ini softswitch yang banyak digunakan dalam jaringan VoIP IP PBX
adalah Asterisk. Asterisk merupakan software PBX open source yang dapat
dijalankan pada berbagai sistem operasi, seperti linux, BSD, Mac OSX, bahkan
Windows. Asterisk diciptakan oleh Mark Spencer pada tahun 1999, dengan
alasan PBX komersil terlalu mahal untuk perusahaannya. Asterisk hanya
membutuhkan perangkat keras minimum dan tidak membutuhkan perangkat
tambahan.
Dengan menggunakan protokol Session Initiation Protocol (SIP) atau
Inter-Asterisk Exchange (IAX), Asterisk dapat membuat dan menerima
panggilan melalui internet atau diintegrasikan dengan hardware tertentu seperti
kartu CI TI/EI untuk hubungan dengan PSTN. Fitur-fitur yang terdapat dalam
Asterisk antara lain: call conference, call monitoring, call forwarding, call
51
parking, call routing, caller ID, caller ID blocking, calling cards, IVR, music on
hold, voice mail, dan lainnya.
2.10 Sistem Billing
Fitur billing pada VoIP merupakan aplikasi yang menghasilkan catatan
mengenai jumlah tagihan pemakaian telepon dari customer. Billing juga
mengijinkan pelanggan untuk mengetahui bukan hanya jumlah tagihan yang
harus dibayar tiap bulannya tetapi juga tiap variabel penting (siapa, tujuan, dan
lamanya) dari setiap layanan panggilan yang dibuat.
Sistem Asterisk SIP PBX menghasilkan Call Detail Record (CDR) yang
berisi pencatatan data tentang semua proses komunikasi yang terjadi melalui
server. Record ini biasanya disimpan dalam bentuk plaintext di server atau di
database MySQL. Record-record tersebut kemudian digunakan dan diolah untuk
menghitung biaya billing yang digunakan oleh user.
2.11 VoIP Gateway
Pada teknologi VoIP diperlukan sebuah gateway yang mengontrol
bagaimana jaringan berbasis IP (Internet Protocol) berkomunikasi dengan
jaringan telepon secara dua arah.
VoIP Gateway terdiri dari tiga komponen yaitu :
52
1. Media Gateway
Media Gateway melakukan pemetaan dan translasi fungsi antara jaringan IP
dan jaringan telepon. Sebagai contoh, Media Gateway dapat mentranslasikan
percakapan G.711 64 kbit/s menjadi G.723.1 6,3 kbit/s atau sebaliknya.
Untuk pengiriman paket dari jaringan IP, harus dilakukan penghilangan paket
media karena pada sisi telepon, paket tidak dapat beroperasi. Oleh karena itu,
paket-paket media ini harus dipetakan kedalam channel saluran telepon.
Untuk pengiriman paket dari channel telepon ke jaringan IP dilakukan
operasi sebaliknya yaitu penambahan paket media yang didapat dari
pemetaan yang ada.
Media Gateway juga bertugas untuk mendukung beberapa layanan seperti
menjalankan pengumuman-pengumuman, dan tone generation jika
diperlukan.
2. Signaling Gateway
Signaling Gateway bertugas untuk melakukan operasi signaling pada sistem.
3. Media Gateway Controller
Secara keseluruhan, Media Gateway Controller adalah pengontrol dari sistem
Media Gateway dan Signaling Gateway. Media Gateway Controller harus
bekerja sama dengan H.232 Gatekeeper agar bisa memproses pesan dari
H.225 dan H.245.
Media Gateway keeper juga bertanggung jawab untuk authentication dan
keamaan network, memonitor sumber daya dari keseluruhan sistem, dan
mengontrol semua koneksi.
53
2.12 Unified Modeling Lnguage
Menurut Booch (1999, p3) Unified Modeling Language (UML)
merupakan sebuah bahasa standar yang digunakan dalam menspesifikasi,
memvisualisasi, membangun, dan mendokumentasikan objek dari suatu sistem
piranti lunak, sebaik perancangan bisnis maupun sistem non-software lainnya.
UML menyediakan sekumpulan tata cara terbaik yang telah terbukti sukses
dalam perancangan sistem yang luas dan kompleks. UML merupakan bagian
penting dari pengembangan software berorientasi objek dan bagi proses
pendesainan suatu proyek software. Sebagian besar UML menggunakan notasi
grafik untuk menggambarkan desain suatu proyek software dimana sangat
mudah dipelajari dan di mengerti. Menggunakan UML akan membantu
komunikasi antar tim proyek, menelusuri desain yang berpotensi, dan
memvalidasi kerangka desain suatu software.
Diagram UML terdiri dari:
2.12.1 Class Diagram
Diagram kelas adalah diagram yang biasa digunakan untuk mendeskripsikan
tipe objek dalam sebuah sistem dan hubungan antar kelas-kelas yang ada.
Diagram kelas terdiri dari tiga hal yaitu nama kelas, atribut, dan operasi.
Gambar 2.9 Contoh Class (pigseye, 2007)
54
Gambar 2.10 Contoh Class Diagram (pigseye, 2007)
2.12.2 Use Case Diagram
Merupakan sekumpulan skenario yang menjelaskan interaksi antara user dengan
sistem. Use case diagram memperlihatkan hubungan antara aktor dan use case. Dua
buah komponen utama dari use case diagram yaitu use case dengan aktor (actor).
Gambar 2.11 Actor and Use Case (pigseye, 2007)
Aktor menggambarkan user atau sistem lain yang akan berinteraksi dengan
sistem yang dibuat. Use case merupakan cara pandang dari dalam suatu sistem yang
55
memperlihatkan beberapa aksi dari user yang mungkin dilakukan untuk
menyelesaikan persoalan.
Gambar 2.12 Contoh Diagram Use Case Sederhana (pigseye, 2007)
56
Gambar 2.13 Use Case Diagram Example (sparxy, 2007)
2.12.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD (Whitten, Bentley, dan Dittman, 2001, p260) merupakan suatu
model yang menggambarkan data yang ada dalam bentuk entity, serta hubungan
yang ada antar entity tersebut. Komponen utama yang terdapat pada ERD
(Pressman, 2001, p307) : objek data (entity), atribut, hubungan (relationship),
dan berbagai tipe indikator lainnya.
Hubungan antar data pada ERD, digambarkan dengan berbagai symbol
yang menunjukkan cardinality (Whitten, Bentley, dan Dittman, 2001, pp264-
265; Pressman, 2001, pp305-307). Cardinality merupakan jumlah minimum dan
maksimum objek data yang berelasi dengan suatu objek data yang lain.
Hubungan yang mungkin ada yaitu :
57
1. One-to-one (1:1) – suatu objek A berhubungan dengan satu dan hanya satu
objek B, dan objek B berhubungan dengan satu objek A.
2. One-to-many (1:m) – satu objek A dapat berhubungan dengan satu atau
banyak objek B, tetapi objek B hanya berhubungan dengan satu objek A.
Contoh : seorang ibu dapat mempunyai banyak anak, tetapi satu anak hanya
mempunyai satu ibu.
3. Many-to-many (m:m) – suatu objek A dapat berhubungan dengan satu atau
lebih objek B, sedangkan objek B dapat berhubungan dengan satu atau lebih
objek A. Contoh : seorang paman dapat mempunyai beberapa keponakan,
dan seorang keponakan dapat mempunyai banyak paman.
Adapun notasi cardinality yang umum adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4 Notasi Cardinality ERD
Arti Cardinality Minimum instances Maksimum instances Notasi
Satu dan hanya satu 1 1 ---------------+
Nol atau satu 0 1 -----------------o+
Satu atau lebih 1 Many (>1) ----------------1<
Nol atau lebih 0 Many (>1) ----------------o<
Lebih dari satu >1 >1 -------------<
2.12.4 Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan aliran dari aktivitas ke aktivitas dalam
sebuah sistem. Activity Diagram mirip dengan state diagram, karena keduanya
sama-sama menggambarkan proses aktivitas. Activity diagram berguna untuk
58
menganalisis use case dengan cara mengambarkan aksi yang diperlukan dan
kapan aksi tersebut dimunculkan, menggambarkan algoritma sekuensial yang
rumit, dan perancangan aplikasi dengan proses pararel.
Simbol-simbol yang umum digunakan yaitu :
Initial State
Action State
ActionState
Decision
Control Flow atau Triggerless Transition
Transition Fork
Aktifitas awal dari suatu sistem
Aktifitas-aktifitas yang terjadi setelah
initial state yang menunjukkan
jalannya kontrol flow.
Suatu percabangan dimana menunjukan
suatu persyaratan atau pilihan pada suatu
Arah panah yang menunjukan kemana
aktifitas atau kontrol berikutnya berjalan.
Percabangan yang terjadi dimana ada 2
atau lebih aktifitas yang bekerja pada
59
Transition Join
Finish State
Gambar 2.14 Contoh Activity Diagram (pigseye, 2007)
Penggabungan aktifitas kembali
dari percabangan yang terjadi oleh
fork.
Hasil akhir dari aktivitas dari suatu sistem
60
2.12.5 Sequence Diagram
Menurut Booch ( 1999, p459 ), Sequence diagram adalah sebuah diagram
interaksi yang menekankan waktu pengiriman untuk sebuah pesan.
Sequence diagram merupakan salah satu bentuk diagram interaksi. Diagram ini
menggambarkan interaksi yang terjadi antara aktor dan objek pada suatu sistem
(Britton and Doake, 2001, p103 ).
Menurut Whitten (2003, p702), Sequence diagram adalah sebuah
diagram UML yang mencontohkan logika dari sebuah use case dengan cara
menggambarkan interaksi pesan antara obyek-obyek yang ada dalam urutan
waktu.
Dengan kata lain sequence diagram digunakan untuk menggambarkan
hubungan langsung antara pemakai, sistem dan objek pada sistem. Sequence
diagram merupakan suatu alat bantu yang sangat baik digunakan pada awal
pembuatan suatu sistem karena menggambarkan langkah-langkah yang terjadi
pada sistem
Simbol-simbol yang umum digunakan yaitu :
Object Lifeline
Untuk menunjukkan objek yang terlibat secara
langsung dalam suatu proses.
61
Activation
Message Call
Message Return
Gambar 2.15 Contoh Sequence Diagram (Anonymous, 2006)
requestToRegister
addToSchedule<<create>>
:Student
:Registration
:CourseSection
addToRegistrationList
Untuk menunjukkan waktu atau lamanya
suatu objek dalam melakukan suatu proses
tersebut.
Untuk menunjukkan hubungan komunikasi antar
objek dimana membawa pesan yang akan
dilakukan objek tersebut.
Untuk menunjukkan hubungan komunikasi
antar objek dimana membawa pesan bahwa
perintah telah selesai dijalankan.
62
Gambar 2.16 Contoh Sequence Diagram (Anonymous, 2006)
2.12.6 State Transition Diagram (STD)
State Transition Diagram (STD) digunakan untuk menggambarkan sifat
dinamis dari suatu objek. STD mengilustrasikan berbagai keadaan (state) yang
dimiliki suatu objek, event yang menyebabkan perubahan state, serta aturan yang
ada untuk transisi antar state pada suatu objek. Dengan kata lain, STD
menjelaskan state apa dari objek yang dapat melakukan transisi ke state lain
(Whitten, Bentlev, Dittman, 2001, p655, dan p668).
Simbol-simbol STD antara lain :
1. State
merepresentasikan keadaan pada suatu waktu.
2. Perubahan State (State Transition)
cancelBooking
deleteFromItinerarycancel
:PassengerRo:Booking:SpecificFlight
deleteFromPassengerList
63
Merepresentasikan hubungan antara keadaan (state) yang berbeda. Pada
panah tersebut ditulis dengan event yang menyebabkan perubahan tersebut
dan akibat yang dihasilkan.
2.13 Flowchart
Flowchart (Wikipedia, 2007h) adalah sebuah skema yang merepresentasikan
sebuah algoritma atau proses.
Gambar 2.17 Contoh Flowchart (Wikipedia, 2007c)
Gambar diatas merupakan contoh flowchart untuk perhitungan operasi
matematik faktorial (n!). Simbol-simbol pada terdapat flowchart diatas adalah:
1. Start atau End simbol, direpresentasikan dengan bentuk kotak yang oval.
64
2. Panah, menunjukkan arah proses berjalan.
3. Tahap proses, ditunjukkan dengan bentuk persegi panjang.
4. Input/output, digambarkan dengan bentuk jajaran genjang.
5. Kondisional, direpresentasikan dengan bentuk permata.
2.14 Teori Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)
Sistem yang baik harus bersifat user-friendly. Kriteria-kriteria yang harus
yang harus dimiliki oleh sebuah sistem yang user-friendly, yaitu :
1. Waktu belajar yang tidak lama
2. Kecepatan penyajian informasi yang akurat.
3. Tingkat kesalahan yang rendah pada pemakai.
4. Penghafalan setelah melampaui jangka waktu.
Menurut Shneuderman (1998, p74) , ada delapan jenis aturan penting dalam
IMK yang dikenal dengan The Eight Golden Rules, yaitu:
a. Berusaha keras untuk konsisten
Sebuah sistem yang baik harus memiliki konsistensi, baik dalam
pengaturan tampilan, penggunaan kata, maupun penggunaan warna. Kata
atau text harus sesuai dengan standar yang mudah dipahami oleh user.
b. Memungkinkan user untuk menggunakan shortcut
Shortcut dapat memberikan kemudahan bagi user dalam menggunakan
suatu sistem.
65
c. Memberikan umpan balik yang informatif agar tidak membingungkan user
Sistem yang baik harus dapat memberikan informasi kepada user atas
setiap aksi yang dijalankan.
d. Merancang layar yang menghasilkan penutupan
Setiap layar yang ditampilkan menghasilkan keadaan akhir terhadap
proses yang telah dilakukan.
e. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana
Sistem yang baik harus dapat mengantisipasi jika user melakukan
kesalahan. Sistem harus dapat memberikan informasi kesalahan yang
berupa instruksi atau solusi sederhana agar user dapat memperbaiki
kesalahan tersebut.
f. Mengijinkan pembalikan aksi (undo) dengan mudah
Sistem yang baik harus didukung dengan kemampuan pembalikan aksi
terhadap setiap aksi yang dijalankan oleh user.
g. Pengontrolan terletak pada user
Sistem yang baik harus memberikan user kontrol penuh atas sistem. User
berperan sebagai inisiator, bukan sebagai responden.
h. Mengurangi beban ingatan jangka pendek bagi user
Setiap user memiliki keterbatasan untuk mengingat informasi dalam
ingatan jangka pendek. Tampilan layar sebaiknya dibuat sederhana agar
informasi dapat lebih jelas dan mudah diingat.
66
2.15 Teori Perancangan Call Center
Menurut Hiatt (2000, p2), dalam perancangan call center kelas dunia, diperlukan
beberapa prinsip yang membantu dalam pembuatan keputusan dan memberikan
fondasi untuk perencanaan, yaitu:
1. Memberikan customer pilihan
Customer berharap akan menentukan cara bagaimana mereka berinteraksi,
dan service yang diberikan harus sesuai dengan yang diharapkan dan
disesesuaikan dengan media pilihan mereka.
2. Menyediakan akses kapanpun dan dimanapun
Call center dapat diakses setiap saat dan dimanapun customer berada.
3. Memungkinkan customer untuk menolong dirinya sendiri
Customer akan memiliki akses terhadap informasi dan dapat memilih self-
service ataupun agent-assisted. Dengan memilih self-service, maka customer
mencari informasi yang diinginkan secara mandiri. Beberapa customer lebih
cenderung mencari informasi atau melakukan transaksi secara mandiri.
Sedangkan agent-assitent, customer akan dipandu oleh seorang operator.
4. Personalisasi setiap interaksi customer
Setiap service yang diberikan harus memperlakukan customer sebagai satu-
satunya customer.
5. Mengenali customer anda
sistem akan mengenali customer dan memberikan informasi yang sesuai.
6. Operator harus memberikan service yang memuaskan
operator adalah harus dilengkapi dengan alat bantu sehingga proses informasi
yang diinginkan dapat diberikan secara cepat dan akurat. Alat bantu bisa
67
dalam bentuk komputer yang didukung dengan aplikasi yang memberikan
informasi yang terkait.
7. Menjadi yang terbaik dan menghitung performa
Dengan menghitung performa yang telah diberikan maka dapat ditentukan
apakah service yang diberikan sudah sesuai dengan yang diharapkan.
Harapan ini tentunya adalah menjadi yang terbaik, baik dalam pelayanan
operator maupun kepuasan customer terhadap IVR.