10657536_989706884391963_1234716812_n

12
 BAB III PEMBUAT AN TA BLET BAHAN ALAM DENGAN METODE GRANULASI BASAH II I. 1. Tu juan Perco baan Dapat membuat tablet bahan alam dengan metode granulasi basah III.2. Da sa r Teori Apabi la pemakaian ob at harus secara oral dalam bentu k kering, maka bentu k kapsul dan tablet merupakan sediaan yang paling sering digunakan. Keduanya efektif memberi kan kenya manan dan kemantapan dal am pen anganan, pen gen alan dan  pemakaian oleh pasien. Dari sudut pandang farmasetika bentuk sediaan padat pada umumnya lebih stabil daripada bentuk cair, sehingga bentuk sediaan padat ini lebih cocok untuk obat-obat yang kurang stabil. Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai, (Ansel hal. 244 !edangkan menurut "armakope #$ (%&&', tablet adalah sediaan padat yan g men gan dun g bah an oba t den gan atau tanpa bah an pen gis i . Kebany akan tabl et di gunakan untuk pem beria n obat-obat secara or al . Tabl et mempunyai beberapa keuntungan, salah satu diantaranya tablet merupakan sediaan yang tahan terhadap pemasukan (te mperproof ra nul asi bas ah dal ah pro ses menamb ahkan cai ran pad a sua tu serb uk ata u campuran serbuk alam suatu )adah yang dilengkapi dengan pengadukan yang akan mengh asilkan granu l (*horles +. !iregar , 2. Dalam proses granu lasi basah /at  berkhasiat, pengisi dan penghancur dicampur homogen, lalu dibasahi dengan larutan  pengikat, bila perlu ditambahkan pe)arna. Diayak men0adi granul dan dikeringkan dal am lemari penger ing pad a suh u 4- '1 *. roses pen ger ing an dip erlu kan ole h sel ur uh cara gr anulasi basah untuk menghi lan gkan pelarut ya ng di pakai pada  pembentukan gumpalan gumpalan dan untuk mengurangi kelembaban sampai pada ti ng ka t ya ng op ti mum ( achman, %& 3 . !e te lah ke ri ng di ay ak lagi untuk memperoleh granul dengan ukuran yang diperlukan dan ditambahkan bahan pelicin dan dicetak dengan mesin tablet (Anief, %&&4.

Transcript of 10657536_989706884391963_1234716812_n

BAB IIIPEMBUATAN TABLET BAHAN ALAM DENGAN METODE GRANULASI BASAH

III.1.Tujuan PercobaanDapat membuat tablet bahan alam dengan metode granulasi basah

III.2.Dasar TeoriApabila pemakaian obat harus secara oral dalam bentuk kering, maka bentuk kapsul dan tablet merupakan sediaan yang paling sering digunakan. Keduanya efektif memberikan kenyamanan dan kemantapan dalam penanganan, pengenalan dan pemakaian oleh pasien. Dari sudut pandang farmasetika bentuk sediaan padat pada umumnya lebih stabil daripada bentuk cair, sehingga bentuk sediaan padat ini lebih cocok untuk obat-obat yang kurang stabil. Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai, (Ansel hal. 244) Sedangkan menurut Farmakope IV (1995), tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi . Kebanyakan tablet digunakan untuk pemberian obat-obat secara oral. Tablet mempunyai beberapa keuntungan, salah satu diantaranya tablet merupakan sediaan yang tahan terhadap pemasukan (temperproof)Granulasi basah dalah proses menambahkan cairan pada suatu serbuk atau campuran serbuk alam suatu wadah yang dilengkapi dengan pengadukan yang akan menghasilkan granul (Chorles J.P Siregar, 2008). Dalam proses granulasi basah zat berkhasiat, pengisi dan penghancur dicampur homogen, lalu dibasahi dengan larutan pengikat, bila perlu ditambahkan pewarna. Diayak menjadi granul dan dikeringkan dalam lemari pengering pada suhu 40-50C. Proses pengeringan diperlukan oleh seluruh cara granulasi basah untuk menghilangkan pelarut yang dipakai pada pembentukan gumpalan gumpalan dan untuk mengurangi kelembaban sampai pada tingkat yang optimum (Lachman, 1986). Setelah kering diayak lagi untuk memperoleh granul dengan ukuran yang diperlukan dan ditambahkan bahan pelicin dan dicetak dengan mesin tablet (Anief, 1994).

III.3.Preformulasi Zat aktifEkstrak Rosella Klasifikasi :Kingdom: Plantae (tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (berpembuluh)Superdivisio: Spermatophyta (menghasilkan biji)Divisio: Magnoliophyta (berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub-kelas: DilleniidaeOrdo: MalvalesFamilia: MalvaceaeGenus: HibiscusSpesies: Hibiscus sabdaiffa L.Khasiat: Mengobati batuk, mencegah kekurangan vitamin C, dan antioksidan

Zat Tambahan (Excipient)1. Corn Strach SolBerfungsi sebagai pengisi, pengikat, dan penghancur. Bila dicetak tanpa kombinasi dengan bahan lain 5-10% memiliki sifat lubrikan bahan glindan, kombinasi dengan Mg. Stearat > 0,5% sehingga tablet menjadi lunak. Sebagai penghancur sangat efektif untuk tablet. Penyimpanan dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan kering.

1. Aqua Destilata (Aquades)Pustaka: Farmakope Indonesia III Hal 96BM: 18,02Rumus Molekul: H2OPemerian: Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan keringStabilitas: Air adalah salah satu bahan kimia yang stabil dalam bentuk Fisik (es, air, dan uap). Air harus disimpan dalam wadah yang sesuai. Pada saat penyimpanan dan penggunaannya harus terlindungi dari kontaminasi partikel - pertikel ion dan bahan organik yang dapat menaikan konduktivitas dan jumlah karbon organik. Serta harus terlindungi dari partikel - partikel lain dan mikroorganisme yang dapat tumbuh dan merusak fungsi air.OTT: Dalam formula air dapat bereaksi dengan bahan eksipient lainya.

1. PerfillerPustaka: Hand Book Of Pharma Excipient 5th Hal 134Pemerian: Rumus Molekul: Bobot Molekul: Kelarutan: Kegunaan: Konsentrasi: Stabilitas: Penyimpanan:

1. LaktosaPustaka: Hand Book Of Pharma Excipient 5th Hal 252-261Rumus Molekul: C12H22011 . H2OBerat Molekul: 342,30Pemerian: Serbuk atau masa hablur, keras, putih atau putih crea, tidak berbau dan rasa sedikit manis, stabil di udara, tetapi mudah menyerap bau.Kelarutan: Mudah larut dalam air dan lebih mudah larut dalam air mendidih, sangat sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baikKeburukan: Dapat merubah warna dengan adanya basa amin dan Mg Stearat dikenal sebagai gula susu.Khasiat: Zat tambahan

1. TalcumPustaka: Hand Book Of Pharma Excipient 5th Hal 767Pemerian: Serbuk hablur sangat halus, putih dan putih kelabu, berkilat, mudah melekat pada kulit dan bebas dari butiranKelarutan: Tidak larut dalam hampir semua pelarut (air, asam lemah, basa lemah, dan pelarut organic).Identifikasi:A.Campur dengan 500 ml lebih kurang daalm 200 mg Na.karbonat anhidrat dengan 2 g kalium karbonat anhidrat p dan lebur dalam krus platina.B.Setelah melebur tambahkan 100 mg zat uji dan teruskan pemanasan sampai melebur sempurna, dinginkan dan pindahkan campuran tersebut kedalam gelas piala atau cawan dengan pertolongan 50 ml air panas + HCl P kedalam larutan, hingga tidak terbentuk gas lagi.C. Kemudian + lagi 10 ml HCl P dan uapkan campuran diatas tangas uap sampai kering, dinginkan + 20 ml air, dinginkan dan saring sisa larutan dalam silica.D. Larutan dalam filtrate 2 g NH4Cl P dan 5 ml NH4OH 6 N saring, bila perlu pada filtrate + Na Fosfat di basakan Lp termasuk endapan hablur putih Mg ammonium fosfat.Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baikKadar: 1-5%Khasiat: Zat tambahan, Glindan

1. Mg. StearatPustaka: Hand Book Of Pharma Exicipient 5th Hal 430Pemerian: Serbuk halus, putih, licin dan mudah melekat pada kulit, bau lemah khas.Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air, etanol (95%), dan dalam eter P.Identifikasi: Panaskan 1 gr dengan campuran 25 ml air dan 5 ml HCl P, dinginkan lapisan minyak memadat pada suhu lebih kurang 50o dan lapisan air menunjukkan reaksi MgPemakaian: Digunakan sebagai lubrikan (0,25-5%)OTT: Asam kuat, Alkali, dan Garam besi Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baikKhasiat: Zat tambahan

III.4.Formula Sediaan, Perhitungan, &, PenimbanganBerat Tablet= 300 mgBerat Batch Pembuatan= 1000 tablet = 300 gramPenimbangan Zat Aktif Ditambahkan 5% Dari FormulaTabel 1. Formula Tablet ParacetamolJenis zatNama zatFormulaJumlah per tabletPenimbangan

Zat aktifRosella50mg50mg(50mg x 1000) + 5 % = 55 gr

PengikatCorn starch sol10%10/100 x 300mg = 30mg30mg x 1000 = 30000mg = 30 gr

Aquadestqs30 x 3 = 90 mL90 mL x 1000 = 90000 mL = 90 L

Penghancur dalamPerfiller20%20/100 x 300= 60mg60mg x 1000= 60000mg = 60 gr

PengisiLaktosa**300mg - 178,4mg = 121,6mg121,6mg x 1000= 121600mg = 121,600 gr

Penghancur luarPerfiller10%10/100 x 300= 30 mg30mg x 1000 = 30000mg = 30 gr

Glidan / anti adherenTalk2%2/100 x 300 = 6mg6mg x 1000 = 6000mg = 6 gr

Mg stearat0,8 %0,8/100 x 300 = 2,4mg2,4mg x 1000 = 2400 mg = 2,4gr

III.5.Prosedur PembuatanAlat Yang Digunakan :- Beaker Glass- Spatel- Sarung Tangan- Friabilitas Tester- Labu Ukur- Batang Pengaduk- Kertas Perkamen- Gelas Ukur- Kompor- Masker- Baskom- Plastik- Hardness Tester- Jangka Sorong- Penggaris- Timbangan- TermometerBahan Yang Digunakan :- Rosella- Laktosa- Corn Strach - Talk- Aquades- Mg. Stearat- Perfiller

1. Pembuatan larutan pengikat1. Dituang aqua dest ke dalam wadah gelas, sambil diaduk disuspensikan kedalamnya bahan pengikat.1. Ditambahkan air mendidih (95oC).1. Diteruskan pengadukan hingga diperleh cairan yang jernih.1. Dimasukkan larutan pengikat dan diaduk hingga homogen.1. Granulasi:1. Diayak zat aktif, bahan penghancur dan pengisi menggunakan mesh 30, lalu dicampur dan dituangkan kedalam baskom. 1. Diaduk homogen selama 5 menit. 1. Ditambahkan larutan pengikat. 1. Diaduk hingga menjadi massa yang kompak. 1. Granulasi basah diayak menggunakan mesh 8. 1. Dikeringkan granulat didalam lemari pengering yang telah dialasi kain batis pada suhu 40 C - 50 C. 1. Pencampuran akhir:2. Diayak granulat yang telas kering dengan ayakan mesh 12.2. Dimasukan granulat kedalam kantong plastik .2. Ditambahkan kedalamnya bahan penghancur, glidan/anti edheren yang telah diayak dengan mesh 30. 2. Dikocok kantung plastik selama 5 menit. 1. Evaluasi granul3. Uji aliran granul : timbang 20-30 gr massa, lewatkan ke dalam corong. Catat waktu seluruh massa melewati corok, dilakukan dua kali (duplo).3. Uji pemampatan granul : timbang 20-30 gr massa, masukan ke dalam gelas ukur, ketukan sebanyak 20 kali. Hitung tinggi awal dan akhir massa, masukan ke dalam gelas ukur, lakukan duplo.

3. Hasil akhir granul (yield) : timbang seluruh massa granul yang telah dibuat.

3. Pengujian kadar air Meggunakan moisture balance

III.6.Hasil Evaluasi Granul1. Uji aliran granul dengan melewatkan ke dalam corong, dicatat waktu seluruh massa melewati corong.Tabel 2. Data Uji Aliran GranulNo.WaktuSyarat: >10 bebas mengalir 4-10 mudah mengalir1,4-4 kohesif