105179798 MAKALAH Keperawatan Keluarga

23
MAKALAH TREND DAN ISU KEPERAWATAN KELUARGA Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah : Keperawatan Keluarga Dosen pembimbing : OLEH : DEVI EKAYANTI NPM. 0902005

description

keperawatan kluarga

Transcript of 105179798 MAKALAH Keperawatan Keluarga

MAKALAH

MAKALAH

TREND DAN ISU

KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas

Mata Kuliah : Keperawatan KeluargaDosen pembimbing :

OLEH :

DEVI EKAYANTI

NPM. 0902005

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWTAN

STIKES AISYAH PRINGSEWU

2010KATA PENGANTARPuji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat karunia dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik tanpa ada halangan suatu apapun.

Atas terselesaikannya makalah ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dalam rangka perbaikan untuk tugas-tugas yang akan datang.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua. Amin...

Mataram,April 2015Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDULi

KATA PENGANTARii

DAFTAR ISIiii

BAB I PENDAHULUAN1

BAB II PEMBAHASAN2

A. Unit Keluarga menjadi Fokus Sentral dari Perawatan2

B. Definisi-definisi Keluarga4

C. Trend dan Isu Keperawatan Keluarga7

BAB III PENUTUP11

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUANKeperawatan Keluarga merupakan bidang kekhususan spesialisasi yang terdiri dari keterampilan berbagai bidang keparawatan. Praktik keperawatan keluarga didefinisikan sebagai pemberian perawatan yang menggunakan proses keperawatan kepada keluarga dan anggota-anggotanya dalam situasi sehat dan sakit. Penekanan praktik keperawatan keluarga adalah berorientasi kepada kesehatan, bersifat holistik, sistemik dan interaksional, menggunakan kekuatan keluarga.Salah satu aspek terpenting dari perawatan adalah penekanannya pada unit keluarga. Keluarga, bersama dengan individu, kelompok dan komunitas adalah klien atau resipien keperawatan. Secara empiris, kami menyadari bahwa kesehatan para anggota keluarga dan kualitas kesehatan keluarga, mempunyai hubungan yang sangat erat.

BAB II

PEMBAHASANA. Unit Keluarga menjadi Fokus Sentral dari Perawatan

Salah satu aspek terpenting dari perawatan adalah penekanannya pada unit keluarga. Keluarga, bersama dengan individu, kelompok dan komunitas adalah klien atau resipien keperawatan. Secara empiris, kami menyadari bahwa kesehatan para anggota keluarga dan kualitas kesehatan keluarga, mempunyai hubungan yang sangat erat. Unit dasar ini memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap perkembangan seorang individu yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya kehidupan individu tersebut. Keluarga memiliki pengaruh yang penting sekali terhadap pembentukan identitas seorang individu dan perasaan harga diri. Prioritas tertinggi keluarga biasanya adalah kesejahteraan anggota keluarganya.Minuchin (1977), seorang ahli terapi keluarga ternama, membuat ringkasan dengan begitu indah tentang peran ganda yang dimainkan oleh keluarga: Keluarga merupakan matriks dari perasaan beridentitas dari anggota-anggotanya, merasa memiliki dan berbeda. Tugas utamanya adalah memelihara pertumbuhan psikososial anggota-anggotanya dan kesejahteraan selama hidupnya secara umum. Keluarga juga membentuk unit sosial yang paling kecil yang mentransmisikan tuntutan-tuntutan dan nilai-nilai dari suatu masyarakat dan dengan demikian melestarikannya. Keluarga harus beradaptasi dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat sementara keluarga juga membantu perkembangan dan pertumbuhan anggota sementara itu semua tetap menjaga kontinuitas secara cukup untuk memenuhi fungsinya sebagai kelompok referensi dari individu (Friedman, 1998)

Beberapa alasan mengapa unit keluarga harus menjadi fokus sentral dari perawatan :

1. Ada semacam hubungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan keluarganya, bahwa peran dari keluarga sangat penting bagi setiap aspek perawatan kesehatan anggota keluarga secara individu, mulai dari strategi-strategi hingga fase rehabilitasi. Mengkaji/menilai dan memberikan perawatan kesehatan merupakan hal yang penting dalam membantu setiap anggota kelompok untuk mencapai suatu keadaan sehat (wellness) hingga tingkat optimum.

2. Melalui perawatan kesehatan keluarga yang berfokus pada peningkatan perawatan diri (self-care), pendidikan kesehatan dan konseling keluarga serta upaya-upaya yang berarti yang dapat mengurangi risiko yang diciptakan oleh pola hidup dan bahaya dari lingkungan. Tujuannya adalah mengangkat derajat kesehatan keluarga secara menyeluruh, yang mana secara tidak langsung mengangkat derajat kesehatan dari setiap anggota keluarga.

3. Mengingat keluarga merupakan sistem pendukung yang vital bagi individu-individu, sumber dari kebutuhan-kebutuhan ini perlu dinilai dan disatukan ke dalam perencanaan tindakan bagi individu-individu (Friedman, 1998).Ada empat tingkatan keperawatan keluarga, yaitu:

1. Level 1, keluarga menjadi latar belakang individu/anggota keluarga dan fokus pelayanan keperawatan di tingkat ini adalah individu yang akan dikaji dan diintervensi.

2. Level 2, keluarga merupakan penjumlahan dari anggota-anggotanya, masalah kesehatan/keperawatan yang sama dari masing-masing anggota akan diintervensi bersamaan, masing-masing anggota dilihat sebagai unit yang terpisah.

3. Level 3, fokus pengkajian dan intervensi keperawatan adalah sub-sistem dalam keluarga, anggota-anggota keluarga dipandang sebagai unit yang berinteraksi, fokus intervensi: hubungan ibu dengan anak; hubungan perkawinan; dll.

4. Level 4, seluruh keluarga dipandang sebagai klien dan menjadi fokus utama dari pengkajian dan perawatan, keluarga menjadi fokus dan individu sebagai latar belakang, keluarga dipandang sebagai interaksional system, fokus intervensi: dinamika internal keluarga; struktur dan fungsi keluarga; hubungan sub-sistem keluarga dengan lingkungan luar.B. Definisi-definisi Keluarga

Definisi keluarga sangat bermacam-macam tergantung dari dimensi (sudut pandang) mana seseorang membuat definisi, perbedaan ini dapat terjadi karena dilihat dari dimensi sosial, interaksional, formalitas, tradisional atau yang lainnya.Definisi yang berorientasi pada formalitas atau legalitas Keluarga berkumpulnya dua orang atau lebih dan saling berinteraksi yang ada suatu ikatan perkawinan ataupun adopsi.Definisi keluarga saat ini harus menggambarkan bentuk-bentuk keluarga yang ada sekarang di masyarakat.

Burgess dkk. (1963)membuat definisi yang berorientasi pada tradisi dan digunakan sebagai referensi secara luas :

1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah dan ikatan adopsi.

2. Para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap rumah tangga sebagai rumah mereka.

3. Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peran-peran sosial seperti suami-istri, ayah dan ibu, anak laki dan perempuan, saudara dan saudari.

4. Keluarga sama-sama menggunakan kultur yang sama, yaitu kultur yang diambil dari masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri (Friedman, 1998).

Whall (1986)dalam analisis konsep tentang keluarga sebagai unit yang perlu dirawat, ia mendefinisikan keluarga sebagai kelompok yang mengidentifikasikan diri dengan anggotanya yang terdiri dari dua individu atau lebih yang asosiasinya dicirikan oleh istilah-istilah khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah atau hukum, tapi yang berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka menganggap diri mereka sebagai sebuah keluarga.

Family Service America (1984)mendefinisikan keluarga dalam suatu cara yang komprehensif, yaitu sebagai dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan keintiman.

Dalam menyatukan kedua gagasan sentra dari definisi-definisi diatas,keluarga menunjuk kepada dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian dari keluarga(Hariyanto, 2005).

Taylor, 1979memberikan pengertian secara sederhana keluarga dipandang sebagai sebuah sistem sosial,The family is comprised of a network of a continually evolving interpersonal unions (structure). It is linked of bonds of closeness, security, identity, support and sharing (bonding), and is demarcated by genetic heritage, legal sanction, and interpersonal alliance (boundaries). The family is perpetuated to fill individual biologic, economic, psychologic and social needs (function).

Definisi-definisi tambahan tentang keluarga berikut ini mengkonotasikan tipe-tipe keluarga secara umum yang dikemukakan untuk mempermudah pemahaman terhadap literatur tentang keluarga:

Keluarga inti (konjugal)yaitu keluarga yang menikah, sebagai orang tua atau pemberi nafkah. Keluarga inti terdiri dari suami, istri dan anak-anak kandung mereka, anak adopsi atau keduanya Keluarga orientasi (keluarga asal)yaitu unit keluarga yang didalamnya seseorang dilahirkan.

Keluarga besaryaitu keluarga inti dan orang-orang yang berhubungan (oleh darah), yang paling lazim menjadi anggota keluarga orientasi yaitu salah satu teman keluarga inti. Berikut ini termasuk sanak keluarga, kakek/nenek, tante, paman dan sepupu (Hariyanto, 2005).C. Trend dan Isu Keperawatan Keluarga

1. Definisi

Kerawatan gerontik adalah serangkaian kegiatan yang diberi via praktek keperawatan kepada keluarga untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.. Keberhasilan keperawatan di R.S dapat menjadi sia sia jika dilanjutkan oleh keluarga di rumah. Keluarga sebagai titik sentral pelayanan kesehatan. Keluarga yang sehat akan mempunyai anggota yang sehat dan mewujudkan masyarakat yang sehat. Askep yang diberikan berdasarkan pada masalah kesehatan dari setiap anggota keluarga.

Agar Pelayanan Kesehatan Yang Diberikan Dapat Diterima Oleh Keluarga

- harus mengerti dan memahami tipe dan struktur keluarga

- tahu tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya

- perlu pemahaman setiap tahap perkembangan dan tugas perkembangan2. Tindakan Pengkajian Yang Dilakukan Tindakan promosi : Jika keluarga belum memenuhi seluruh tugas perkembangannya.

Tindakan prefentif : Agar keluarga mampu mencegah munculnya masalahpada perkembangan berikutnya.

3. Tugas Perkembangan Keluarga

Membina hubungan intim yang memuaskan.

Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.

Mendiskusikan rencana memiliki anak / KB.

Beberapa trend dan Isu dalam keperawatan Keluarga diantaranya :

Trend dan isu Global :

1) Dunia tanpa batas (global village) mempengaruhi sikap dan pola perilaku keluarga.2) Kemajuan dan pertukaran iptek yang semakin global sehingga penyebarannya semakin meluas3) Kemajuan teknologi di bidang transportasi sehingga tingkat mobilisasi penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran yang berpengaruh terhadap interaksi keluarga yang berubah4) Standar kualitas yang semakin diperhatikan menimbulkan persaingan yang ketak serta menumbuhkan munculnya sekolah-sekolah yang mengutamakan kualitas pendidikan.5) Kompetisi global dibidang penyediaan sarana dan prasarana serta pelayanan kesehatan menuntut standar profesionalitas keperawatan yang tinggi.

Trend dan Isu Nasional Terkait Keperawatan Keluarga yang Berhubungan dengan Pemerintahan.1. Semakin tingginya tuntutan profesionalitas pelayanan kesehatan

2. Penerapan desentralisasi yang juga melibatkan bidang kesehatan

UUD No 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah menjelaskan pengertian desentralisasi sebagai penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah epada daerah otonom dalam karangka negera kesaruan refublik Indonesia (NKRI). Terkait dengan penegrtian tersebut , maka desentralisasi bidang esehatan juga merupakan penyerahan wewenang oleh pemerintah di bidang kesehatan kepada daerah otonom, sebagai mana diamanat kan oleh pasl 11 ayat ( 2) uud no. 22 tahun 1999.

ISU STRATEGIS YANG TERKAIT DENGAN DESENTRALISASI KE

1. Kelangsungan dan keselarasan pembagunan kesehatan

Dalam tatanan otonomi daerah, keberhasilan pembagunan nasional di bidang kesehatan sangat ditentukan oleh keberhasilan pembagunan yang di selenggarakan oleh daerah daerah ,oleh karna itu, elagsungan pembagunan kesehatan sangat di tentukan oleh kemauan dan kemampuan daerah.ada kesatuan visi pembagunan antara pemerintah dengan daerah yang menjadi perhatian dan pertimbangan , yaitu Indonesia sehat 2010.

2. Ketersediaan dan pemerataan sumber daya tenaga kesehatan

Pelayanan kesehatan adalah pelayanan jasa yang tidak terpisahkan dengan sumber daya tenaga..

3. Kecukupan dalam pembiayaan kesehatan

Pada dasarnya, pembagunan kesehatan harus dilaksanakan bersama antara pemerintah, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat dalam hal pembiayaan kesehatan.

4. Keberadaan prasarana dan saran kesehatan

Di era desentralisasi , kepemilikan atau pengelolaan prasarana dan saran kesehatan dilimpahklan dari pemerintah pusat kepemerintah daerah bagi kelangsungan kegiatan koprasional kesehatan.

5. Kemampuan manajmen kesehatan

Selain visi, misi, strategi , serta sumber daya keberhasilan pembagunan kesehatan di daerah sangat di pengaruhi oleh kemampuan manajmen kesehatan dari aparatur kesehatan itu sendiri.3. Peran serta masyarakat yang semakin tinggi dalam bidang kesehatan

4. Munculnya perhatian dari pihak pemerintah mengenai masalah kesehatan masyarakat seperti diberikannya bantuan bagi keluarga miskin serta asuransi kesehatan lainnya bagi keluarga yang tidak mampu.Adapun peran pemerintah dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat terutama keluarga adalah adanya program JKN

jumlah penduduk Indonesia yang sudah mencapai 200 Juta jiwa untuk permasalahan kesehatan menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh pemerintah kepada warganya, belum meratanya penanganan kesehatan antara simiskin dan sikaya yang menjadi polemik hingga saat ini. Saya sendiri merasa miris mendengarnya kalau mau berobat ke rumah sakit bahkan masuk UGD diharuskan adanya jaminan atau DP sebelum dirawat, belum lagi kalau harus rawat inap tentunya uang menjadi prioritas utama untuk memesan kamar beserta obat-obatnya, mending kalau kita sedang ada uang saat itu kalau tidak punya siapa yang mau menanggung.

Jaminan kesehatan apa yang diberikan yaitu jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.melalui penerapan system kendali biaya dan kendali mutu,dan diselenggarakan berdasarkan asuransi sosial dan equitas bagi seluruh penduduk di wilayah Republik Indonesia.

aminan kesehatan Nasional (JKN) mempunyai multi manfaat, secara medis dan maupun non medis. Ia mempunyai manfaat secara komprehensive; yakni pelayanan yang diberikan bersifat paripurna mulai dari preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Seluruh pelayanan tersebut tidak dipengaruhi oleh besarnya biaya iuran bagi peserta. Promotif dan preventif yang diberikan bagi upaya kesehatan perorangan (personal care).

JKN menjangkau semua penduduk, artinya seluruh penduduk, termasuk warga asing harus membayar iuran dengan prosentase atau nominal tertentu, kecuali bagi masyarakat miskin dan tidak mampu, iurannya dibayar oleh pemerintah.Hal ini tentu saja sangat meringankan beban keluarga miskin dimana keluarga dapat meningkatan kesejahteraan kesehatannya tanpa perlu memikirkan biaya kesehatan.peserta BPJS Kesehatan.

Beberapa permasalahan mengenai trend dan isu keperawatan keluarga yang muncul di indonesia :

Sumberdaya tenaga kesehatan yang belum dapat bersaing secara global serta belum adanya perawat keluarga secara khusus di negara kita

Penghargaan dan reward yang dirasakan masih kurang bagi para tenaga kesehatan

Pelayanan kesehatan yang diberikan sebagian besar masih bersifat pasif Masih tingginya biaya pengobatan khususnya di sarana-sarana pelayanan kesehatan yang memiliki kualitas baik

Pengetahuan dan ketrapilan perawat yang masih perlu ditingkatkan

Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat sistem yang belum berkembang. Pelayanan keperawatan keluarga yang belum berkembang meskipun telah disusun telh disusun pedoman pelayanan keluarga namun belum disosialisaikan secara umum Geografis Indonesia yang sangat luas namun belum di tunjang dengan fasilitas transfortasi yang cukup

Kerjasama program lintas sektoral belum memadai

Model pelayanan belum mendukung peran aktif semua profesi.

Lahan praktek yang terbatas

Sarana dan prasarana pendidikan juga terbatas

Rasio pengajar dan mahasiswa yang tidak seimbang

Keterlibatan berbagai profesi selama menjalani pendidikan juga kurang

BAB III

PENUTUP

Kerawatan keluarga adalah serangkaian kegiatan yang diberi via praktek keperawatan kepada keluarga untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.. Keberhasilan keperawatan di R.S dapat menjadi sia sia jika dilanjutkan oleh keluarga di rumah. Keluarga sebagai titik sentral pelayanan kesehatan. Keluarga yang sehat akan mempunyai anggota yang sehat dan mewujudkan masyarakat yang sehat. Askep yang diberikan berdasarkan pada masalah kesehatan dari setiap anggota keluarga. Agar Pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga maka diharapkan para perawat harus mengerti dan memahami tipe dan struktur keluarga, tahu tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya, perlu pemahaman setiap tahap perkembangan dan tugas perkembangan.DAFTAR PUSTAKA

http://mushofatulmasdathoriya.blogsome.com/2007/06/01/konsep-keperawatan-keluarga/http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/d42b93092f433c6874269925ee6a4c0f27589e3a.pdf