104. Peri Angsa Putih.pdf

download 104. Peri Angsa Putih.pdf

of 112

Transcript of 104. Peri Angsa Putih.pdf

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    1/112

    104 Peri Angsa Putih 1

    BASTIAN TITO

    Mempersembahkan :

    PENDEKAR KAPAK NAGA GENI 212

    Wiro SablengEpisode ke 104 :

    PERI ANGSA PUTIH

    Ebook by : Tiraikasih (Kang Zusi)Scanning kitab by : Aby Elziefamailto:[email protected]

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    2/112

    104 Peri Angsa Putih 2

    Sinopsis :

    HANTU TANGAN EMPAT PANDANGI WAJAH PERIANGSA PUTIH SESAAT LALU BERKATA. "ADALAHANEH! WAHAI! BIASANYA PARA PERI YANG DATANG

    MEMBAWA BERKAH. KINI JUSTRU ENGKAU SEBAGAIPERI YANG MEMOHON BERKAH PADA KAKEK JELEKDAN TOLOL SEPERTI DIRIKU INI!" "KEK, JANGAN KAU MERENDAH SEPERTI ITU.KALAU AKU TIDAK YAKIN KAU BISA MENOLONGTIDAK NANTI AKU DATANG KEMARI...." "BAIKLAH WAHAI CUCUKU. KATAKAN BERKAHPERTOLONGAN APA YANG HENDAK KAU MINTAKANPADAKU?" PERI ANGSA PUTIH BUKA GULUNGAN PAKAIANPUTIHNYA DI SEBELAH PINGGANG DI MANA WIRO

    DAN KAWAN-KAWANNYA BERADA. KETIGA ORANGINI KEMUDIAN DILETAKKANNYA DI ATAS RUMPUTBIRU, DI DEPAN BATU DATAR DI HADAPAN SI KAKEK. HANTU TANGAN EMPAT SAMPAI MELESATSATU TOMBAK KE UDARA SAKING KAGETNYAMELIHAT KETIGA MAKHLUK KECIL DI ATAS RUM-PUT ITU. DARI ATAS SAMBIL MEMANDANG KEBAWAH DIA BERKATA DENGAN SUARA GEMETAR. "WAHAI CUCUKU PERI ANGSA PUTIH. KATAMUKAU DATANG MEMINTA BERKAH PERTOLONGANPADAKU. TAPI TAHUKAH ENGKAU BAHWA KAU SE-BENARNYA MEMBAWA BENCANA PADAKU?"

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    3/112

    104 Peri Angsa Putih 3

    BASTIAN TITOPeri Angsa Putih

    1

    INDAHNYAbulan purnama dengan sinarnya yanglembut terang tidak terlihat di kawasan TelagaLasituhitam. Air telaga tetap menghitam, suasana dicekamkesunyian dan udara terasa dingin pengap. Angin seolahtidak mau bertiup menyapu permukaan telaga dankawasan sekitarnya. Jauh di bawah dasar telaga, dalam sebuah ruanganditerangi dua belas obor, yang disebut Ruang DuaBelas Obor, di atas sebuah tempat ketiduran terbuatdari batu, duduk satu sosok tubuh aneh yang kepalanyamemiliki dua muka. Satu di depan satunya lagi di

    belakang. Muka sebelah depan dan muka sebelahbelakang memiliki raut serta bentuk yang sama, yaituwajah tampan seorang lelaki berusia sekitar empatpuluhan. Bedanya yang di depan berkulit kuning sedang dimuka sebelah belakang hitam keling. Selain keanehan angker pada kepalanya yangbermuka dua itu, makhluk ini memiliki sepasang matayang masing-masing bola matanya tidak berbentukbulat melainkan berupa segi tiga berwarna hijau meng-gidikkan. Konon bentuk segi tiga bola matanya inimenjadi pelambang tiga sifat yang dimilikinya hingga

    ia dijuluki Hantu Segala Keji, Segala Tipu, Segala Nafsul Di samping kiri dan kanan ranjang batu tempat orangbermuka dua duduk, empat orang gadis cantik bersimpuhdi lantai. Mereka mengenakan pakaian dari kulit kayunamun tak ada artinya sebagai penutup aurat. Selaintipis, pakaian itu hanya terdiri dari beberapa potongankecil yang membuat tubuh keempat gadis itu nyaris

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    4/112

    104 Peri Angsa Putih 4

    terlihat bugil. Mahluk bermuka dua, yang punya dua pasang anehdan angker ini, tidak sepasangpun dari mata itumemperhatikankan wajah-wajah cantik dan tubuh-tubuhelok mulus para gadis yang ada di sekitarnya. Ada duapasang mata di sebelah belakang berputar-putar

    memandang ke langit-langit ruangan. Sementara duamata disebelah depan memandang tak berkesip ke arahpekarangan. Di dua muka orang di atas ranjang batu itu

    jelas terlihat bayangan ketidaksabaran. Dua mata pada muka sebelah depan sesaat membukatambah lebar. Dari mulutnya keluar suara mengeluh Apayang dilakukan perempuan celaka itu! Wahai, masakanpekerjaan begitu mudah saja dia pergi berapa lama.Belum muncul sampai saat ini Apa aku harus marah lagi?Minta darah lagi?!" Dua mata sebelah depan Ini terusmembelalak tak berkedip Memandang ke arah pintu

    masuk. Beda lagi dengan muka ke dua yakni muka berkulithitam legam di sebelah belakang. Mulutnya berkomatkamit. Sesaat kemudian mulutnya berucap. "Jangan-

    jangan perempuan satu itu pergunakan kesempatankabur melarikan diri!" "Wahai! Kalau itu sampai dilakukannya!" menyahutimulut sebelah depan. "Alamat dirinya akan menjadipenghuni Ruangan Obor Tunggal" 'Tunggu...!" mulut muka berwajah hitam keling disebelah belakang berkata. 'Tidakkah kau dengar langkah-langkah kaki halus melintas di Ruang Empat Obor.Bergerak menuju ke sini!" Sesaat kemudian di pintu Ruang Dua Belas Obormelangkah masuk seorang gadis berwajah sangatcantik. Rambutnya yang hitam digulung di atas kepalahingga kuduknya yang putih dan ditumbuhi bulu-bulu

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    5/112

    104 Peri Angsa Putih 5

    halus tersembul memikat. Gadis ini mengenakan pakaiankulit kayu dicelup jelaga berwarna Jingga, dihiasdedaunan aneka warna di bagian belakang dan dada. "Lain yang ditunggu lain yang datang! Wahai!" Mulutsebelah belakang orang di atas ranjang batu berseru. Wajah di bagian depan tersenyum lebar. "Luhjelita

    kekasihku! Wahai! Kutunggu-tunggu kau tak pernahmuncul. Tidak diharap-harap kau tahu-tahu datang!Wahai! Kau membuat diriku jadi kikuk depan belakang!" Gadis yang barusan masuk berhenti tiga langkahdi samping kanan ranjang batu. Matanya yang beningbagus menyapu pada empat sosok gadis di depannya.Sepasang alis matanya perlahan-lahan naik ke atas.Mulutnya terkatup rapat-rapat. "Ha... ha! Kau mulai cemburu!! Wahai!" Mulut sebelahdepan orang bermuka dua berseru. Lalu dia tepukkantangannya tiga kali. Melihat isyarat ini empat

    gadis cantik yang duduk di lantai serta merta bangkitberdiri dan tinggalkan Ruangan Dua Belas Obor. "Kekasihku Luhjelita! Wahai! Berucaplah. Katakanpadaku apa hatimu sedang senang atau tengahdiselimuti kegundahan! Melihat air mukamu, apa yangselama ini kau cari dan kau rahasiakan padaku masihbelum kau dapatkan! Wahai! Betulkah dugaanku?!" Gadis berpakaian Jingga dudukkan dirinya di atasranjang batu di samping orang bermuka dua. Laludengan suara perlahan lirih yang membuat darahbergejolak panas dia berkata. "Aku datang karena akurindu sokali padamu, wahai Hantu Muka Dua...." Orang bermuka dua yang duduk di atas tempatketiduran batu dan dipanggil dengan nama Hantu MukaDua tertawa bergelak. "Wahai! Rindu adalah penyakit maha nikmat orang-orang bercinta! Akupun tak kalah rindu Luhjelita!" Mulut

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    6/112

    104 Peri Angsa Putih 6

    sebelah depan berkata lalu kepala dua muka itu bergerakhendak mencium si gadis. Tapi Luhjelita dengansikap manja mendorong dada Hantu Muka Dua dan

    jauhkan kepalanya seraya berkata. "Jangan kau mem-bakar diriku, wahai Hantu Muka Dua. Kulihat kau telahmemiliki teman-teman baru. Siapa empat gadis tadi?'

    Hantu Muka Dua pegang lengan Luhjelita. Mulutberwa|ah hitam di sebelah belakang berkata. "Kitasudah kenal sejak lama. Bagaimana sifatku kau sudahtahu Mengapa masih bertanya? Bukankah sudahkukatakan Wahail Boleh ada seribu gadis cantik ditaklimku tapi yang terpendam dalam hatiku! Wahai!Hanyalah Luhjelital" 'Kau pandai merayul" Dua mulut Hantu Muka Dua sama-sama tertawakeras Ialu yang sebelah depan berkata. "Kau yangmengajarkan segala rayuan dan kegenitan padaku!

    Kau yang telah menghangatkan hati dan membakar alirandarahku Sekarang wahai! Coba kau ceritakan kabarapa sa|a yang kau bawa dari luar." "Aku mau bertanya dulu," ujar Luhjelita. "Waktumenuju ko sini aku melihat ada satu perempuanmendekam di balik semak belukar. Tak jauh dari mulutgoa! Kulitnya hitam manis, kulit yang paling kaugandrungi. Wajahnya cantik dan sosok tubuhnya kencangpertanda usianya masih sangat muda. Sikapnya sepertitengah menyelidiki sesuatu dan sebentar-sebentarmendongak ke langit. Siapa dia?" "Wahai! Kau tak perlu curiga dan tak usah cemburu,"

    jawab mulut sebelah belakang Hantu Muka Dua."Dia adalah Luhtinti, perempuan yang kujadikan mata-mata!" "Heh.... Selain kau jadikan mata-mata, lalu kau

    jadikan apa lagi? Kau letakkan di bawah mata kakimu

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    7/112

    104 Peri Angsa Putih 7

    heh...?" Hantu Muka Dua tertawa lebar. "Wahai Luhjelita.Kau tahu diriku...." "Lebih dari tahu!" jawab Luhjelita dengan wajahmerengut sambil menggeser duduk menjauh. "Percumasaja kau dijuluki sebagai si Segala Keji, Segala Tipu,

    Segala Nafsu. Memang aku yang bodohi Sudah tahumasih bertanya!" "Luhjelita! Wahai! Jangan merajuk. Bukankah sudahkubilang cuma kau seorang yang ada di hatiku," kataHantu Muka Dua. "Sekarang ceritakan apa saja yangterjadi di luaran sana." "Aku hanya akan menceritakan yang ada sangkutpautnya dengan tugas yang tengah kujalani...." Hantu Muka Dua kembali hendak tertawa bergelak.Tapi tak jadi. Dia berkata. "Baiklah. Wahai! Apakah kauberhasil menemui manusia bernama Latandai yang

    tengah mengejar ilmu di kawah Gunung Latinggimeruitu?" Luhjelita anggukkan kepala. "Latandai sekarangmemakai nama Hantu Bara Kaliatus. Di kepala, sekujurdada dan perutnya penuh dengan bara menyala. Ber-jumlah dua ratus! Tapi sayangnya setelah kuperiksaternyata dia hanya punya satu tahi lalat di bawahpusarnyal" Hantu Muka Dua tak dapat menahan tawanya! Latandai! Manusia miskin tahi lalat! Ha... ha... ha! Tapiwahai kekasihku! Kuharap kau jangan putus asa! Carilagi, cari lagi, dan aku akan terus membantu. Sampaiakhirnya kau mendapatkan tujuh lelaki yang punya tigatahi lalat di bawah pusarnya!" Mulut sebelah belakang menyambut! ucapan mulutsebelah depan tadi. "Wahai Luhjelita, menurutpengintaianku dalam masa seratus tahun mendatang kau

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    8/112

    104 Peri Angsa Putih 8

    masih akan tetap muda dan cantik. Mengapa kau begitubernafsu mengejar ilmu. Bukankah kau mencari tujuhlelaki dengan tiga tahi lalat di bawah pusarnya itusebenarnya ingin mendapatkan ilmu awet mudasepanjang jaman?' Sepasang mata Luhjelita membesar. "Dari mana

    kau tahu aku tengah mencari i lmu awet muda?!" tanyasi gadis. "Hantu Muka Dua pandai menduga. Wahai! Dansetiap dugaanku biasanya tak pernah meleset!" Luhjelita tersenyum lalu mencibir dan berkata."Aku tidak akan mengiyakan atau menidakkan ke-benaran dugaanmu Itu wahai Hantu Muka Dua. Akubutuh bantuanmu. Siapa saja lagi yang haruskuselidiki...." Wajah Hantu Muka Dua depan belakang tersenyum."Sedorct nama dan orang bisa kau selidiki. Mengapa kau

    tidak berusaha mencari lelaki bernama Lakasipo yang kinipunya dua julukan. Bola Bola Iblis dan Hantu Kaki Batu.Tapi aku punya satu pesan. Jika kau menemui lelaki itudan berhasil menyelidiki, apapun hasil penyelidikanmuaku minta kau membunuhnya! Paling tidak mengetahuikelemahan segala ilmu yang dimilikinya!" Luhjelita menatap wajah sebelah depan HantuMuka Dua lalu tersenyum, membuat Hantu Muka Duatidak sanggup menahan diri dan angsurkan kepalanyahendak mengecup bibir si gadis. Wajah mereka hampirbersentuhan tapi jari tangan kanan Luhjelita telah lebihdulu ditempelkan di atas bibir lelaki Ku hingga takkesampaian menyentuh bibirnya. "Wahai Hantu Muka Dua. Turut apa yang akudengar Hantu Santet Laknat telah turun tangan melakukanhal yang sama. Kabarnya dia telah menguasai otak dan

    jalan pikiran Latandai. Lalu pergunakan tangan Latandai

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    9/112

    104 Peri Angsa Putih 9

    alias Hantu Bara Kaliatus untuk membunuh Lakasipo.Mengapa kau harus bersusah payah dan menyuruh akumelakukan hal itu?" "Terus terang. Wahai! Aku tidak begitu percaya padaHantu Santet Laknat. Nenek satu itu punya rencanaterselubung. Kelihatannya dia ingin...."

    "Wahai Hantu Muka Dua, aku tahu maksudmu!Kau takut Hantu Santet Laknat jatuh hati pada Lakasipo.Padahal bukankah nenek itu sejak lama jatuh hatipadamu tapi kau seperti tidak pernah mengacuhkan?" Mendengar kata-kata Luhjelita itu terjadi satu keanehanpada kepala Hantu Muka Dua. Kepalanya yang bermukadua dan berupa wajah dua lelaki usia empat puluh tahuntiba-tiba berubah menjadi dua wajah orang tua yang airmukanya pucat putih karena terkejut. Dalam hati HantuMuka Dua berkata. "Dari mana perempuan satu ini tahuihwal hubunganku dengan Hantu Santet Laknat...."

    Keadaan dua muka Hantu Muka Dua seperti duaorang tua bermuka pucat hanya sesaat. Di lain kejapdua mukanya kembali seperti tadi yaitu wajah dua lelakiberusia sekitar empat puluh tahun, satu hitam satuputih. "Luhjelita'kekasihku! Wahai! Kalau kau sudahtahu tentang sikap Hantu Santet Laknat terhadapku,kuharap kau jangan menebar luas apa yang kau ketahuiItu. Aku menyuruhmu membunuh Lakasipo karena akupunya firasat, di masa mendatang dia akan menjadiseorang tokoh sangat berbahaya di kawasanLatanahsilam.... Maukah kau menolongku wahaikekasihku?" Luhjelita tersenyum membuat hati Hantu MukaDua menjadi sejuk namun sesaat kemudian darahnyakembali menggelora. Mulutnya sebelah depan berbisik."Berbilang waktu telah berlalu. Berbilang lagi yang akandatang. Wahai! Kapan kita bisa bersenang-senang

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    10/112

    104 Peri Angsa Putih 10

    wahai Luhjelita?" "Saatnya akan tiba, kau harus sabar menunggu..."kata Luhjelita setengah membujuk sambil memeganglengan Hantu Muka Dua. "Selain menyelidik Lakasipo,apa tidak ada orang lain yang menurutmu pantas akuselidiki keadaan dirinya?"

    "Pernah kau mendengar seorang bernama HantuJatilandak?" tanya Hantu Muka Dua. "Maksudmu makhluk menghebohkan yang tinggaldi kawasan Hutan Lahitamkelam? Beberapa waktuyang lalu dia telah membantai serombongan orangyang kabarnya adalah kaki tangan Hantu Lumpur Hijauyang menguasai sebagian kawasan hutan." "Betul. Kau selidiki dia. Siapa tahu dia memilikitiga tahi lalat di bawah pusarnya. Tapi hati-hati wahaikekasihku. Hantu Jatilandak benar-benar makhluk biadabyang sanggup membantai siapa saja dengan

    Ilmunya yang aneh-aneh...." Aku akan perhatikan ucapanmu wahai HantuMuka Dua Sekarang lzinknn aku pergi...." Tidak sebelum aku boleh membelai dadamu danmengecup bibirmu!" kata Hantu Muka Dua pula. Laludua tangannya cepat hendak merangkul. Tapi lagi-lagiLuhjelita mendahului mendorong dada lelaki itu serayaberbisik. "Kalau kau mau bersabar sedikit lagi, kelakaku akan memberikan apa saja yang kau minta...." "Sayang aku sudah tidak sabar menunggu lebihlama!" jawab Hantu Muka Dua pula. Sementara duamulutnya tertawa bergelak dua wajah di kepalanyamendadak berubah menjadi dua wajah anak mudayang sangat tampan. Perubahan ini menjadi pertandabagi Luhjelita bahwa Hantu Muka Dua tengah mengalamipuncak hasrat yang menggelora dan berusahamemikatdengan merubah dirinya sebagai pemuda gagah.

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    11/112

    104 Peri Angsa Putih 11

    Bersamaan dengan terjadinya perubahan itu tiba-tibacepat dua kaki Hantu Muka Dua bergerak ke depan dantahu-tahu dua kaki itu telah menggelung pinggul danpinggang Luhjelita lalu menariknya hingga hampir sajagadis itu jatuh menindih tubuh Hantu Muka Dua. "Kau harus belajar punya kesabaran Hantu Muka

    Dua. Ini hadiah untuk kesabaranmu itu!" Luhjelita per-gunakan tangan kanannya mencubit perut Hantu MukaDua hingga orang ini menjerit antara kesakitan dankegelian. Bersamaan dengan itu Luhjelita gerakkantubuhnya ke belakang hingga rangkulan dua kaki HantuMuka Dua terlepas. "Luhjelita tunggu!" berseru Hantu Muka Dua. "Wa-hai...!" Tapi Luhjelita telah berkelebat meninggalkanRuang Dua Belas Obor. Hantu Muka Dua terduduk di atas ranjang batu.Dua mulutnya beberapa lama keluarkan suara meng-

    gerendeng. Lalu mulut sebelah depan berucap perlahan."Luhjelita. Wahai! Jangan kau kira aku tak tahu apasebenarnya yang tengah kau lakukan dan kau cari.

    Aku hanya pura-pura percaya bahwa kau tengah men-cari ilmu awet muda. Tapi aku tahu sebenarnya kautengah mencari satu ilmu kesaktian yang langka dansangat hebat. Aku akan membantumu mendapatkanilmu itu. Aku akan mengikuti saja apa maumu Luhjelita!Wahai kekasihku! Tapi begitu kau mendapatkannyaaku akan merampasnya dari tanganmu! Ha... ha... ha...!Percuma aku dijuluki Hantu Segala Keji, Segala Tipu,Segala Nafsu!" Hantu Muka Dua usap perutnya yang merah akibatcubitan Luhjelita tadi. Lalu dia singkapkan pakaiannyadi bagian bawah perut. Dia menyeringai memperhatikantiga buah tahi lalat yang menebar berdekatan tepatdi bawah pusarnya.

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    12/112

    104 Peri Angsa Putih 12

    Hantu Muka Dua bertepuk tiga kali. Empat gadiscantik yang tadi meninggalkan ruangan itu kini munculkembali. Melihat dua muka Hantu Muka Dua yang telahberubah menjadi wajah pemuda-pemuda tampan, merekasegera maklum. Hantu yang berjuluk Si Segala Nafsu iniingin bersenang-senang.

    "Empat gadis cantik! Wahai! Apa kalian siapmelayaniku?" Empat yang ditanya anggukkan kepala lalu tanpamenunggu lebih lama sama-sama menghambur keatas tempat tidur batu.

    * *

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    13/112

    104 Peri Angsa Putih 13

    BASTIAN TITOPeri Angsa Putih

    2BERSEBELAHANdengan Ruang Dua Belas Obor

    terdapat sebuah ruangan batu redup suram serta bau.Hantu Muka Dua menyebut ruangan ini Ruang OborTunggal karena hanya diterangi sebuah obor kecil. Siapasaja yang memasuki atau melewati ruangan itu, pertamakali pasti akan merasa heran. Perasaan heran inikemudian akan segera berubah menjadi ngerimenggidikkan. Di lantai ruangan yang lembab dan di sana-sinidiselubungi lumut, terbaring enam sosok tubuhperempuan. Empat di antaranya sudah sangat tua, hanyatinggal kulit pembalut tulang. Yang dua lagi masih

    muda, walau tubuh mereka kelihatan cukup segarnamun wajah masing-masing pucat pasi seolah takberdarah. Enam sosok perempuan itu terbaringmenelentang. Tiga dengan mata terpejam, tiga lagi me-natap ke langit-langit ruangan dengan mata nyalangmombclalak dan sangat jarang berkedip. Kalau tidakdiperhatikan benar sulit mengetahui apakah enamsonok perempuan itu masih bernafas atau tidak. Selaintidak bergerak, keenamnya terbaring dengan mulutmenganga. Dari langit-langit ruangan pada waktu-waktu tertentumenetes setitik air yang langsung jatuh dan masuk kedalam mulut keenam perempuan itu. Empat erempuan tuatelah puluhan tahun berada di ruangan itu. Dua yangmasih muda baru sekitar dua belas kali bulan purnama.Keadaan mereka seolah mati tidak hidup pun tidak.Tetesan-tetesan air telah memanjangkan umur mereka

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    14/112

    104 Peri Angsa Putih 14

    dalam kesengsaraan itu. Empat perempuan tua yang ada dalam RuangObor Tunggal itu dulunya pernah menjadi musuh besarHantu Muka Dua sedang dua perempuan muda adalahgadis-gadis di sebuah pemukiman di selatan Latanah-silam yang diculik untuk dijadikan budak pemuas

    nafsu. Berkali-kali dua gadis itu berusaha melarikandiri dan berkali-kali pula mereka bermaksud mem-bunuh Hantu Muka Dua namun selalu gagal. HantuMuka Dua akhirnya kehilangan kesabaran lalu men-

    jebloskan keduanya ke Ruang Obor Tunggal. Kalausaja Hantu Muka Dua tidak mempunyai pantanganmembunuh perempuan, sudah sejak lama keenamperempuan itu dihabisinya! Di ats ranjang batu di Ruang Dua Belas Obor,Hantu Muka Dua terbujur mandi keringat. Saat itu duawajah di kepalanya yang sebelumnya berupa wajah

    pemuda telah berubah kembali menjadi wajah lelakiseparuh baya. Wajah sebelah depan putih sedangsebelah belakang hitam keling. "Malam semakin laruti Wahail Mengapa orangsuruhan kita masih belum kembali!" Mulut sebelahdepan Hantu Muka Dua berucap. "Mungkin saja perempuan celaka itu benar-benartelah kabur melarikan diri sejak tadi-tadil" Menyahutimulut bermuka hitam. "Wahai! Jika dia berani berkhianat pertanda akanbertambah satu lagi penghuni Ruang Obor Tunggal!" "Aku sudah berkata sebaiknya berpuas-puas duludengan dirinya. Tapi kau malah memberinya tugas diluar goa." Pada saat seperti itu Hantu Muka Dua seolah-olahberubah menjadi dua orang yang berlainan tetapimemiliki satu tubuh.

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    15/112

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    16/112

    104 Peri Angsa Putih 16

    dengus. "Kau sudah melakukan perintah! Wahai! Bagus!Sekarang katakan apa yang telah kau lihat di luar sana!" "Wahai Hantu Muka Dua, sesuai perintah sayamenatap ke langit. Saya melihat memang bulan purnamatelah muncul menerangi kawasan Telaga Lasituhitam...." Mulut sebelah muka Hantu Muka Dua menggeram

    panjang. Taring-taringnya menyembul mengerikan. Se-pasang matanya yang memiliki bola mata berbentuksegi tiga hijau membersitkan cahaya menggidikkan.Mulut sebelah belakang berucap. "Apa kataku! Wahai! Malam ini tepat tiga puluh hariHantu Tangan Empat kau perintahkan pergi ke dunia luar.Malam ini adalah akhir dari waktu menjalankan perintah!Dan jahanam itu tidak muncul! Wahai tidak kembali! Akutidak tahu bagaimana hasil urusannya ke negeri seribudua ratus tahun mendatang" Muka di sebelah belakangkelihatan bertambah merah.

    "Jangan-jangan ada sesuatu terjadi dengannya! Wahai,bukankah aku biasa memberi peluang sampai tujuh harisebagai tambahan?!" ujar mulut sebelah depan. Dua mata di sebelah belakang memandang kelangit-langit ruangan, berputar tiada henti. "Aku punyafirasat Hantu Tangan Empat telah gaga! menjalankantugas! Dia tidak bisa menemukan Batu Sakti PembalikWaktu itu! Wahai! Aku yakin dia sudah berada di NegeriLatanahsilam! Tapi sembunyi karena wahai! Dia takutakan mendapat hajaran darimu! "Wahai! aku menaruh percaya besar padanya! Jika

    dia berbuat macam-macam malah sembunyikan diri,laknat sengsara akan kujatuhkan atas dirinya!" katamulut Hantu Muka Dua yang sebelah depan. "Wahai Hantu Muka Dua," perempuan muda bortubuh bagus berkulit hitam manis berkata. "Jika kauterlalu lama menunggu saya, mohon kiranya maafmul

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    17/112

    104 Peri Angsa Putih 17

    Namun ada sesuatu yang saya lihat di langit malam diluar sana dan harus saya beritahukan padamu...." "Heh...." Mulut sebelah belakang Hantu Muka Duabergumam. Sementara itu perlahan-lahan dua mukanyayang menyeramkan dan berwarna merah berubahkembali ke bentukdua wajah lelaki usia empat puluhan.

    "Katakan apa yang kau lihat! Tapi wahai! Luhtinti!Awas! Kalau kau berani mengarang cerita hanya se-kedar membuat diriku senang! Kau tahu, kau lihat apayang terjadi dengan enam orang perempuan di RuangObor Tunggal!" Ruangan Obor Tunggal terletak di sebelah depan.setiap orang yang menuju atau keluar Ruang Dua BelasObor harus melewati Ruang Obor Tunggal hingga diapasti akan melihat kengerian yang ada di Ruang OborTunggal Ku. Perempuan muda di depan tempat tidur batu

    menjadi pucat parasnya. Betapakan tidak. Dia tahubetul yang dimaksud Hantu Muka Dua dengan enamorang perempuan di Ruang Obor Tunggal ialah enamorang yang tengah menjalani siksaan mengerikan,dijadikan mayat hidup. Ke enamnya tergeletakmenelentang di ruangan itu. Tubuh kaku tak bisa bergeraktak blsa bersuara. Mulut menganga. Dari atas langit-langit ruangan pada saat-saat tertentu jatuh menetessetitik air, masuk ke dalam mulut keenam perempuanitu. Tetesan-tetesan air itulah yang memberi kehidupan,menyelamatkan nyawa mereka. Beberapa di antara

    mereka ada yang telah belasan tahun berada dalamkeadaan seperti itu. Mereka adalah orang-orang yangsangat dlbenci oleh Hantu Muka Dua. Empat darimereka adalah bekas musuh besarnya. Luhtintisebenarnya tahu Hantu Muka Dua ingin membunuhmereka semua. Namun karena mempunyai pantangan

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    18/112

    104 Peri Angsa Putih 18

    membunuh perempuan maka terpaksa diamemperlakukan keenam perempuan tersebut seperti itu.Mati tidak hidup pun tak ada artinya, tersiksa sepanjangusia! "Luhtinti! Lekas bilang apa yang katamu kau lihatdi luar sana!" Tiba-tiba mulut sebelah belakang mem-

    bentak hingga semua orang yang ada di situ, termasukempat gadis yang duduk bersimpuh di samping ranjangbatu tersentak kaget dan ketakutan. "Wahai Hantu Muka Dua," ujar Luhtinti. "Saya me-lihat sebuah benda putih berleher tinggi, bersayap lebarmelayang berputar berulang kali di atas telaga...." "Benda putih di atas telaga. Berleher tinggi. Wahai!"ujar mulut sebelah belakang Hantu Muka Dua. Mulut sebelah depan menimpali. "Bersayap lebar.Wahai! Terbang berputar berulang kali di atas telaga!Itu adalah seekor angsa putih raksasa! Luhtinti! Apa

    kau lihat ada seseorang menunggang benda putihbersayap lebar yang terbang berputar-putar di atastelaga itu?!" "Memang ada saya lihat wahai Hantu Muka Dua.Seorang berpakaian serba putih. Pakaiannya begitupanjang hingga sesaat menjela ke bumi sesaat lagimelayang tinggi seolah menembus langit. Rambutnyayang hitam panjang berkibar-kibar ditiup angin. Saya

    juga seperti membaui sesuatu yang harum " Sepasang mata sebelah belakang Hantu MukaDua menatap berputar-putar ke atas. Di sebelah depan

    sepasang mata lainnya mendongak tak berkedip. Lensamata yang berbentuk segi tiga hijau kembali mem-bersitkan sinar aneh. Lalu mulut depan dan mulutbelakang sama-sama berucap. "Peri Angsa Putih...!" "Aku tidak takut!" Mulut belakang berteriak.

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    19/112

    104 Peri Angsa Putih 19

    "Aku juga tidak takuti" berteriak mulut di sebelahdepan. Sesaat dua muka Hantu Muka Dua kembaliberubah menjadi merah dan membentuk tampang-tampang raksasa. Empat taring mencuat. Namun sekaliini perubahan itu hanya sebentar. Begitu amarahnyaturun, dua wajah Hantu Muka Dua berubah lagi menjadi

    wajah-wajah lelaki separuh baya. Hantu Muka Dua kepal dua tangannya. "Peri satuItu memang pernah mengancamku! Lihat saja apa yangbisa dilakukannya! Kalau dia sampai masuk ke dalampelukanku! Hik... hik... hik! Wahai! Habis kukelupassekujur tubuhnya dengan lidahku!" "Taringku akan kutancapkan di bagian-bagian tubuhnyayang menonjol dan empuk!" kata mulut belakang pula lalutertawa gelak-gelak. "Luhtinti, aku tadinya berburuk sangka. Ternyata kaumenjalankan perintah dengan baik. Wahai! Patut aku

    memberi hadiah kesenangan padamu!" kata Hantu MukaDua. Yang bicara adalah mulutnya sebelah depan Lalumakhluk aneh ini usap mukanya dengan tangan kanan.Saat itu juga muka Hantu Muka Dua sebelah depanberubah menjadi muka seorang pemuda tampan. Pemuda itu tersenyum dan lambaikan tangannyamemberi isyarat agar mendekat. Namun Luhtinti tidaksegera bergerak. Sekalipun jelas dia melihat wajahsebelah depan Hantu Muka Dua telah berubah menjadiwajah seorang pemuda yang cakap. Walau matanyaterpesona dan hatinya tertarik akan ketampanan dua

    wajah lelaki muda itu namun Luhtinti merasa bimbang.Hal ini rupanya diketahui oleh Hantu Muka Dua. Makamulut depan segera berkata. "Wahai Luhtinti, sekarang mendekatlah. Janganbiarkan darahku menggelora sampai muncrat dariubun-ubun!" dua tangan Hantu Muka Dua terkembang

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    20/112

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    21/112

    104 Peri Angsa Putih 21

    BAST1AN TITOPeri Angsa Putih

    3HANTU MUKA DUA melompat ke atas sebuah gundukanbatu di satu tempat ketinggian di sebelah timur TelagaLasituhitam. Begitu dia melayangkan mata, memandangke bawah tersentaklah makhluk bermuka dua ini. Duamata di depan dan dua mata di belakang membeliak. Disamping rasa terkejut yang amat sangat, pada dua wajahHantu Muka Dua jelas terlihat bayangan amarah. Duawajahnya berubah menjadi dua wajah orang tua bermukapucat pasi. Sesaat kemudian wajah-wajah ini berubahpula menjadi dua muka raksasa berwarna merahmenyeramkan. Bola-bola matanya yang berbentuk

    segitiga menyorotkan sinar hijau angker. Saat itu terjadi sesuatu yang luar biasa di TelagaLasituhitam. Di bawah penerangan rembulan, HantuMuka Dua melihat pinggiran utara telaga yangsebelumnya dipagari batu-batu serta pohon-pohon besarkini seolah jebol. Batu-batu besar lenyap entah kemanasedang pohon-pohon bertumbangan malang melintang.Sebuah celah selebar dua puluh tombak membentuk paritbesar, menurun ke bawah. Melalui parit Ini air telaga hitammengalir deras. Suara aliran air yang menderu keras inilahyang tadi terdengar dan membuat kawasan itu bergetar

    hebat sampai ke Ruang Dua Belas Obor di tempatkediaman Hantu Muka Dua yang terletak tepat di bawahtelaga. "Wahai!" Hantu Muka Dua keluarkan suara tertahan."Apa yang terjadi?! Tidak ada gempa, tidak ada topan danhujan! Mengapa batas telaga di arah utara jebol begitu

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    22/112

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    23/112

    104 Peri Angsa Putih 23

    telaga sebelah utara kembali muncul! Menutuplompat yang tadi jebol. Menahan cairan lahar!! Uhhh...!Panasnya tempat ini! Sebentar lagi Telaga Lasituhitamakan digenangi lahar merah mendidih! Di sini sajapanasnya seperti di neraka! Apa lagi di tempat ke-diamanku yang terletak di bawah telaga!" Saat itu

    sekujur tubuh Hantu Muka Dua basah oleh keringatakibat hawa panas luar biasa yang keluar dari dalamtelaga. Makin tinggi cairan lahar mendidih, makinbertambah panasnya udara. Bisingnya deru lahar panas yang mencurah masukke dalam telaga tiba-tiba ditingkahi oleh suara meng-gemuruh dahsyat. Kawasan sekitar telaga bergetarhebat. Lahar panas di bagian tengah telaga menderuke bawah, seolah memasuki sebuah lobang raksasa. "Wahai!" teriak mulut Hantu Muka Dua depanbelakang. Dua muka raksasanya langsung berubah

    menjadi dua muka kakek-kakek pucat pasi. "Dasartelaga amblas! Tempat kediamanku tertimbun lahar!Empat gadis itu! Wahai! Luhtinti! Wahai! Mati merekasemua!" "Apa perduliku!" teriak mulut sebelah belakang."Apa di negeri begini luas hanya ada Luhtinti dan empatgadis itu? Aku masih bisa mencari gadis-gadis cantiklainnya untuk mengumbar nafsu!" "Kau betul!" menjawab mulut yang di depan. Laludua mulut itu tertawa gelak-gelak. Sungguh luar biasa.Dalam kengerian mencekam begitu rupa Hantu Muka

    Dua masih bisa tertawa bergelak. Sudut mata Hantu Muka Dua melihat lima sosoktubuh bergerak mendekati tempat ketinggian itu. Me-lihat siapa yang datang Hantu Muka Dua pencongkanmulutnya. Mereka ternyata adalah Luhtinti dan empatgadis cantik. "Mereka lolos! Tak jadi mampus mereka

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    24/112

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    25/112

    104 Peri Angsa Putih 25

    ngeluarkan suara berkeretatan. Lalu teriakan kerasmenggeledek dari mulutnya. "Peri Angsa Putih! Wajahmu cantik! Tapi hatimu

    jahat! Wahai! Mengapa kau rubah Telaga Lasrtuhitammenjadi kawah panas mendidih! Padahal kau tahuKediamanku berada di bawah telaga itu! Kau telah

    memusnahkan tempat kediamanku!" Di atas punggung angsa putih, gadis cantik yangdipanggil dengan nama Peri Angsa Putih mengulumsenyum. "Hantu Muka Dua! Berbilang hari berbilangminggu. Berbilang bulan berbilang tahun! Sudah berapakali aku memberi peringatan padamu agar merubah diridan jalan hidup! Agar merubah pekerti danperbuatan! Tapi semua himbauan itu tidak kau de-ngarkan! Kau punya empat telinga! Tapi seolah tuli!KAU punya empat mata tapi seperti buta! Di usiamuyang sudah ratusan tahun ini kau masih saja berbuat

    Jahat. Menimbulkan bencana dan aniaya bagi orang-orang tak berdosa. Dengan.kehebatan ilmumu kaumemperalat orang lain untuk menimbulkan mala pe-taka! Setiap tarikan nafasmu kau selalu mengagulkannama besarmu sebagai Hantu Segala Keji, Segala TipuSegala Nafsu! Para Dewa dan para Peri telah cukupsabar. Apa yang aku lakukan malam ini merupakansatu peringatan kecil bagimu! Aku telah melakukanatas perintah Peri Bunda, Simpul Agung Segala Peri,Peri Junjungan Dari Segala Junjungan! Mereka tidakmau melihatmu berdiam di bawah Telaga Lasrtuhitam!

    Karena itu mereka memerintahkan Dewa Air untukmenguras air Telaga Lasrtuhitam. Lalu Dewa Gunungdiperintahkan menimbun telaga dengan lahar men-didih! Para Dewa dan Peri tidak ingin melihatmu ber-cokol lebih lama di tempat ini. Pergi dari sini dan janganberani kembali ke Negeri Latanahsilam. Jika di ke-

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    26/112

    104 Peri Angsa Putih 26

    mudian hari kau masih belum berubah diri, makahukuman lebih berat akan dijatuhkan para Dewa danpara Peri atas dirimu!" "Peri Angsa Putih!" teriak Hantu Muka Dua. Yangberteriak adalah mulutnya sebelah belakang. "Di malambulan purnama seindah ini, tidak sangka kau tega-

    teganya menjatuhkan malapetaka atas diriku! Kau tidaksadar! Wahai! Perbuatanmu bukan saja merusak alam,tapi juga kau telah membunuh enam orang perempuanyang ada di bawah telaga! Kau bertanggung jawabatas kematian mereka!" "Mereka berada di situ sebagai korban kebiadaban-,mu! Kalau mereka mati maka nyawa mereka adalahtanggung jawabmu! Enam nyawa akan jadi roh yangkelak akan gentayangan mencarimu!" "Peri busuk! Pandainya kau memutar balik lidahdan ucapan!" teriak Hantu Muka Dua marah. Taring-

    taring di mulutnya mencuat menggidikkan. Kulit muka-nya merah seperti saga dan matanya membelalangmemancarkan sinar hijau. Tapi wajah yang marahberingas itu mendadak sontak berubah menjadi te-nang, malah kini dihiasi senyum. Dan dua wajah HantuMuka Dua berubah menjadi dua wajah pemuda gagah. "Heh..." gumam Peri Angsa Putih dalam hati. 'Tipudaya apa yang hendak dilancarkan makhluk terkutuksatu ini." "Peri Angsa Putih, walau kau seorang Peri tapi akupercaya kau punya hati dan perasaan. Lebih dari itu

    kau punya kemauan dan hasrat...." "Apa maksud ucapanmu Hantu Muka Dua?" tanyaPeri Angsa Putih. "Lihat dua wajahku! Pernahkah kau melihat pe-muda segagah diriku saat ini?" "Aku menilai seseorang tidak dari kegagahannya

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    27/112

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    28/112

    104 Peri Angsa Putih 28

    kilatan sinar hijau berbentuk segi tiga panjang keluar daridua mata Hantu Muka Dua, menderu ganaskjearah Peri Angsa Putih yang ada di ketinggian belasantombak di udara! "Dasar makhluk keji! Diberi pengampunan danperingatan malah nekat menyerang! Sampai di mana

    ketinggian ilmumu wahai Hantu Muka Dua?!" berseruPeri Angsa Putih. Lalu dengan tangan kirinya ditepukpinggul angsa putih yang ditungganginya seraya ber-kata. "Laeputih! Beri pelajaran pada makhluk tak tahudiri itu!" Mendengar ucapan sang Peri, angsa putih ber-nama Laeputih keluarkan suara aneh. Lehernya me-manjang lurus ke depan. Bersamaan dengar! itu duasayapnya dikepakkan. Dua gelombang angin sedahsyattopan menggemuruh ke bawah, menyongsongempat larik sinar hijau yang menyambar dari empat

    bola mata Hantu Muka Dua! Hantu Muka Dua berteriak kaget. Lima gadis yangada di dekatnya berpekikan. Pohon-pohon sekitar tempatitu keluarkan suara berderik lalu rubuh bertumbangan.Batu besar tempat tadi Hantu Muka Dua tegak berpijakhancur bertaburan. Lima gadis terpental danterguling-guling di tanah. Di udara terdengar empat letusan dahsyat. Empallarik sinar hijau berubah menjadi serpihan menyaladan bertaburan kian kemari. Beberapa serpihan melesatmenyambar sayap angsa putih. Binatang raksasa itu

    keluarkan suara menguik panjang. Di beberapa bagiansayap bulu-bulu putihnya kelihatan rontok berjatuhan.Beberapa diantaranya tampak hangus kehitaman.Binatang yang mengapung di udara ini teroleng-oleng kiankemari. Peri Angsa Putih menjerit marah. Dia menunjuk

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    29/112

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    30/112

    104 Peri Angsa Putih 30

    bukan sosok Hantu Muka Dua. "Iekas kau lepaskan batang kayu tak berguna ituLaeputih Kita harus mengejar Hantu Muka Dua. Jikaterlambat bertindak pasti dia berhasil melarikan diri!" Mendengar kata-kata Peri Angsa Putih kembaliLaeputih keluarkan suara menguik pertanda dia

    sebenarnya tidak suka melakukan apa yang diperintahkansang Peri namun tak berani membantah. Dari ketinggiantiga tombak Laeputih lepaskan benda yang digigit diparuhnya. Benda ini jatuh bergedebukan ditanah. Laeputihmeneruskan terbang rendah dan berputar-putar. Namunsosok Hantu Muka Dua tidak kelihatan lagi. "Wahai Laeputih! Kita kena dibodohi! Hantu MukaDua berhasil melarikan diri!" Laeputih menguik keras. 'Tak usah kecewa Laeputih," kata Peri cantik itusambil usap leher tunggangannya. "Masih banyak waktu

    untuk menjatuhkan hukuman pada makhluk jahat itu.Putar terbangmu. Kita kembali saja, tapi terbang sekalilagi di atas telaga Lasituhitam...." Laeputih tegakkan ekornya ke samping kiri. Angsaraksasa ini berputar di udara, kembali terbang ke arahtelaga. Di bawah sana, dalam rimba belantara yang gelap,batang kayu yang tadi dilepaskan Laeputih dari gigitannyakelihatan bergerak. Jika lebih diperhatikan ternyata bendaitu bukanlah batang kayu melainkan sosok Hantu MukaDua. Sambil bergerak bangkit Hantu Muka Dua tertawa

    mengekeh. "Peri Angsa Putih, ternyata aku si Hantu SegalaTipu masih bisa memperdayaimul Ha... ha... ha! Lainsaat kau akan menerima Segala Keji dan Segala Nafsudariku!"

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    31/112

    104 Peri Angsa Putih 31

    BASTIAN TITOPeri Angsa Putih

    4MATAHARIbelum lama tersembul di permukaan bumi.Lakasipo tegak terheran-heran di tepi timur TelagaLasituhitam. "Aneh... aneh... anehi" katanya berulang-ulang. "Apa yang aneh, Lakasipo?' tanya Pendekar 212Wlro Sableng. Saat itu bersama Naga Kuning dan SiSetan Ngompol dia berada dalam sebuah jaring akarkayu yang dilekatkan ke bahu kanan Lakasipo. Bukansaja mereka bisa menghirup udara segar serta luaspemandangan tapi yang lebih penting kini mereka bisa

    bicara dan didengar karena dekat telinga Lakasipo. "Wahai tiga saudaraku! Apakah kalian tidak melihatkeadaan air telaga itu? Ini telaga Lasituhitam. Duluairnya berwarna hitam. Tapi hari ini kulihat telaga iniisinya adalah lahar mendidih!" "Mungkin saja di bawah telaga ada kawah gunungapi..." kata Setan Ngompol. "Yang jelas pagi ini kita tak bisa mandi..." kataLakasipo yang dijuluki Bola Bola Iblis alias Hantu KakiBatu. "Duk... duk... duk... dukkk!" Setiap langkah yang

    dibuat Lakasipo mengeluarkan suara keras dan meng-getarkan tanah. Sekali lagi Lakasipo perhatikan ke-adaan di sekitarnya. Dia melihat batu-batu di tepi telagabanyak yang hancur dan seolah terbungkus lapisanhijau aneh. Lalu pohon-pohon banyak yang bertum-bangan. Selagi dia menduga-duga apa yang telah

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    32/112

    104 Peri Angsa Putih 32

    tarjadi tiba-tiba di sebelah sana kuda tunggangannyaLaekakienam meringkik keras. "Dukkk... duk... dukkk." Lakasipo melangkah men-dekati kuda hitam berkaki enam Ku. Ternyata binatangini tengah menjilati sosok seorang gadis berkulit hitammanis berwajah ayu yang tergeletak pingsan di tanah.Di dekat sKu masih ada empat gadis lainnya. Beradadalam keadaan sama seperti yang tengah dijilati Lae-kakienam. "Wahai! Tambah lagi satu keanehan di tempat ini!"kata Lakasipo. "Lihat! Kudaku menemukan lima oranggadis cantik bergeletakan di tanah!" "Sebenarnya aku sudah melihat dari tadi..." kataNaga Kuning pula. "Lalu mengapa tidak kau beri tahu padaku?!" ujarLakasipo. "Soalnya siapa mau melewatkan pemandangan

    luar biasa seperti ini. Lima gadis cantik tergeletak ditanah. Dalam keadaan tubuh hampir tidak tertutup...."Berkata Setan Ngompol sampai tertawa cekikikan danmenahan kencing. "Kau tua bangka gatal mata! Bagaimana kalau limagadis itu sampai tidak keburu dKolong dan menemuiajal?!" "Kami tahu lima gadis Ku cuma pingsan," katamurid Sinto Gendeng. "Wahai! Jelas kalian bertiga sudah bersekongkolrupanya!" Lakasipo tak mau lagi bicara. Dia dekati gadis

    yang berkulit hitam manis dan tengah dijilati Laelaki-enam. Setelah memeriksa keadaan gadis ini Lakasipoberpindah pada empat gadis lainnya. Seperti yangdikatakan Wiro kelima gadis tak dikenal itu memangberada dalam keadaan pingsan. 'Turunkan kami, biar kami bisa ikut menolong!''

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    33/112

    104 Peri Angsa Putih 33

    kata Naga Kuning. "Bocah tengill Aku tahu yang ada di benakmu!Kau ingin melihat tubuh mereka lebih dekat. Kalau bisamau merabai" tukas Lakasipo. Naga Kuning cuma bisa cemberut. Setan Ngompoltertawa lebar sedang Pendekar212Wiro Sableng garuk-garuk kepala. Lalu Wiro berkata. "Lakasipo, kalau kaumengerahkan tenaga dalam lalu memijat bagian-bagiantertentu tubuh mereka, lima gadis itu pasti akanlebih cepat siuman...." Lakasipo tidak perdulikan ucapan Wiro. Dia sibukmencari pohon berdaun lebar. Dengan daun-daun yangkemudian dirangkai-rangkainya satu sama lain diamenutupi bagian-bagian penting tubuh kelima gadis itu.Selesai melakukan 'itu baru Lakasipo berkata. "NahWiro. Sekarang katakan bagian tubuh mana yangkupljat agar lima gadis cantik ini segera siuman...."

    "Baiknya jangan kau beri tahu," bisik NagaKuning."Kalau dia berhasil menolong lima gadis itu,paling-paling dia yang bakal dapat puji sanjungan. Kitatetap begini saja!" "Betul," ikut berbisik Setan Ngompol. "Biar kita sajayang melakukan." "Kalian bocah dan kakek sama saja konyolnya!"ujar Wiro. Lalu pada Lakasipo dia memberi tahu agarlelaki Itu memijat urat besar di sebelah kiri atau kananleher kelima gadis. Setelah mengalirkan tenaga dalam-nya ka tubuh lima gadis itu, seperti yang dikatakan

    Wiro, Lakasipo lalu memijat urat besar di leher mereka.Situ persatu mereka sadarkan diri. Setelah memandangberkeliling, dengan terheran-heran mereka menatapLakasipo. "Orang gagah berkaki batu," kata gadis berkulitHitam manis. "Bagaimana kami bisa berada di tempat ini,

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    34/112

    104 Peri Angsa Putih 34

    Kau siapa...?" "Bagaimana kalian berada di tempat ini mana akutau. Kailan berlima kutemukan tergeletak pingsan.Coba kalian ingat-ingat. Apa yang terjadi sebelumnyadengan kalian.... Dan kau gadis hitam manis, siapanamamu." "Aku Luhtinti. Malam tadi aku dan empat kerabatini berada di Ruang Dua Belas Obor di bawah TelagaLasituhitam...." Lalu Luhtinti menceritakan apa yangmasih sempat diingatnya. "Tidak bisa tidak, semua yang terjadi ini adalahkehendak Para Dewa dan Peri," kata Lakasipo begituselesai mendengar penuturan Luhtinti. "Orang berkaki batu, karena kau telah menolongku,aku menghatur banyak terima kasih " "Kami juga!" kata empat gadis berbarengan. Lalusalah satu dari mereka berkata. "Sebelumnya kami

    berada di bawah kekuasaan Hantu Muka Dua. Karenakini kami telah bebas dan kau sebagai tuan penolong,maka kami berempat menyerahkan diri padamu....Terserah kami mau dibawa kemana. Selain itu mohonsudi memberi tahu siapa adanya kau tuan penolongkami." "Apa kubilang!" kata Naga Kuning sambil menepuktangan Wiro. "Kita yang memberi tahu cara menolong,Lakasipo yang dapat untung! Empat gadis cantik me-nyerahkan diri sekaligus padanya! Kita satupun tidakkebagian! Kita dilupakan begitu saja!"

    "Menolong dengan mengharap pamrih tidak adagunanya. Lagi pula jika mereka menyerahkan diri pada-mu, apa yang bisa kau lakukan? Masuk ke dalamlobang hidungnya? Nongkrong di tiang telinganya?!"sahut Pendekar 212. Membuat Naga Kuning dan jugaSetan Ngompol terdiam.

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    35/112

    104 Peri Angsa Putih 35

    "Namaku Lakasipo," kata Lakasipo menjawab per-tanyaan Luhtinti tadi. "Luhtinti, jika benar kau dan empatgadis itu sebelumnya berada di tempat kediaman HantuMuka Dua, kau tahu di mana orang itu kini berada sekarang?' Luhtinti menggeleng. Gadis yang empat ikut-ikutanmenggeleng. "Mungkin ada satu hal yang perlukuberitahu," kata dara ayu berkulit hitam manis ini."Sebelum terjadinya peristiwa hebat di telaga, akudiperintahkan Hantu Muka Dua untuk menyelidiki ke-adaan di luar kediamannya. Apakah bulan purnamamuncul malam tadi atau tidak. Ternyata purnama penuhmemang kelihatan di langit tadi malam...." "Apa perlunya Hantu Muka Dua menyelidiki halitu? Atau ada sesuatu bersangkut paut dengan bulanpurnama?" "Aku mendengar Hantu Muka Dua menyebut-nyebut

    Hantu Tangan Empat. Agaknya ada satu tugas yangdiberikan pada Hantu Tangan Empat. Tapi Hantu TanganEmpat tidak pernah muncul menemui Hantu Muka Duamemberi tahu hasil tugasnya...." "Mungkin Hantu Tangan Empat gagal menjalankanlugas," kata Lakasipo. "Kelihatannya begitu...." Wiro dan kawan-kawannya yang ada di dalam

    jaring dan sejak tadi sudah gatal untuk bicara segeraberseru. "Lakasipo, tanyakan padanya apa dia tahu dimana Hantu Tangan Empat berada?"

    Lakasipo tidak acuhkan permintaan Wiro. Baginyaada pertanyaan lain yang lebih penting. "Wahai Luhtinti,kau mungkin mendengar dan tahu, tugas apa yangharus dilakukan Hantu Tangan Empat?" "Aku mendengar Hantu Muka Dua menyebut-nyebutsebuah benda bernama Batu Sakti Pembalik Waktu...."

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    36/112

    104 Peri Angsa Putih 36

    Air muka Lakasipo berubah. Tapi yang palingterkejut adalah Wiro, Naga Kuning dan Setan Ngompol. "Lakasipo!" seru Wiro. "Kini tersingkap Hantu MukaDua menugaskan Hantu Tangan Empat mencari BatuSakti Pembalik Waktu. Itu sebabnya dia masuk ke alamkami, alam seribu dua ratus tahun di muka alammuyang sekarang. Kau sudah tahu dari kami Hantu TanganEmpat tidak berhasil mendapatkan batu sakti itu. Batuitu sebelumnya ada pada Setan Ngompol. Jatuh disatu tempat, pertama sekali kami bertiga muncul diNegeri Latanahsilam ini...." "Itu sebabnya kami minta bantuanmu mencari batuitu. Kalau sampai jatuh ke tangan Hantu Tangan Empatapalagi Hantu Muka Dua, jangan harap kami bisakembali ke dunia kami!" "Lakasipo, untuk sementara lupakan dulu batu itu,"kata Wiro. 'Tanyakan pada gadis itu apa dia tahu di

    mana Hantu Tangan Empat berada." Sementara itu sejak tadi Luhtinti dan empat gadiscantik terheran-heran melihat kelakuan Lakasipo. Merekamemperhatikan sambil sesekali memandang ke arahbahu kanannya, di mana Wiro, Naga Kuning dan SetanNgompol berada dalam sebuah jaring. "Lakasipo, dari tadi kami lihat kau bicara seorangdiri.... Kau bicara dengan siapa sebenarnya?" "Ya, jelas bukan dengan kami!" kata satu dari empatgadis cantik di samping Luhtinti. "Aku mendengar suara-suara aneh halus. Benda

    apa yang ada di atas bahumu, wahai Lakasipo?' "Kalau kuterangkan kalian pasti sulit percaya. Luhtinti,apakah kau atau salah satu dari kalian tahu di manaberadanya Hantu Tangan Empat?" Baru saja Lakasipo bertanya tiba-tiba di tanahbergerak satu bayang-bayang besar.

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    37/112

    104 Peri Angsa Putih 37

    "Siapa yang bertanyakan perihal Hantu TanganEmpat?!"

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    38/112

    104 Peri Angsa Putih 38

    BASTIAN TITOPeri Angsa Putih

    5SEMUAorang yang ada di tepi telaga termasuk Wiro dankawan-kawannya memandang ke langit. Di atas sanakelihatan seekor angsa putih besar terbang berputar-putar. Makin lama makin turun ke bawah lalu di satutempat mengapung diam di udara.Diatas punggung angsa putih ini duduk seorang gadiscantik luar biasa berpakaian gulungan kain putih.Tubuhnya menebar bau harum. Sementara Naga Kuning dan Setan Ngompol terngangaheran, Pendekar 212 Wiro Sableng tegak tertegun di atas

    bahu Lakasipo. Matanya menatap sosok gadis cantik diatas punggung angsa putih. "Harum bau tubuh dan pakaiannya mengingatkan padaBidadari Angin Timur..." kata Wiro dalam hati."Kecantikan dan sepasang matanya yang birumengingatkan aku pada Ratu Duyung.... Ah, bagaimanasebenarnya perjalanan hidupku ini! Melihat semuakeanehan gadis cantik di atas angsa terbang itu apaMungkin antara dirinya ada sangkut paut dengan RatuDuyung? Mungkin, mustahil.... Aku terbenam terlalu

    jauh dalam alam pikiranku. Mereka terpisah dalam jarak

    waktu seribu dua ratus tahun...." "Apakah tak ada seorangpun yang mau menjawabpertanyaanku?' Gadis di atas angsa putih yang meng-apung di udara kembali bertanya. Matanya yang biruMemandang tajam ke bawah. Dia menatap wajah dansosok Lakasipo. Lalu dia juga melihat sesuatu yang tak

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    39/112

    104 Peri Angsa Putih 39

    bisa dipastikan benda apa adanya yang terletak diatas bahu Lakasipo. Seperti tersadar dari sesuatu yang tidak diduga,Lakasipo cepat menjura lalu letakkan dua tangan yangdirapatkan di atas kepala. "Wahai Peri Angsa Putih, Peri Junjungan dantercantik di tujuh lapisan langit. Mohon kau sudi me-nerima sembah hormat saya. Kehadiranmu sungguhtidak disangka-sangka. Itu sebabnya saya sampai lupamenjawab pertanyaan. Mohon maafmu wahai Peri AngsaPutih. Saya yang rendah ini bernama Lakasipo dariNegeri Latanahsilam. Adapun hal ihwal yang menyangkutHantu Tangan Empat dipertanyakan karena ada tigaorang saudara saya membutuhkan pertolongannya." Sepasang mata biru Peri Angsa Putih kembalimenatap wajah dan sosok Lakasipo, lalu seperti tadipandangannya beralih pada benda yang menempel di

    bahu kanan lelaki itu. Dalam hati sang Peri berkata. "Lakasipo, sudahlama aku mendengar nama dan riwayat hidupnya. Barusekali ini aku melihat jelas keadaannya. Ternyata diaseorang lelaki berperawakan kekar, berwajah jantandan gagah. Tidak heran ada kecemburuan terselubungdi hati Hantu Muka Dua. Kalau sampai lelaki ini jatuhke tangan si nenek Hantu Santet Laknat, heh.... Akumelihat dua kaki itu. Walau mungkin menyengsarakandirinya namun dia memiliki sesuatu yang luar biasa....Sangat disayangkan kalau lelaki segagah ini jatuh ke

    tangan Hantu Santet Laknat atau mungkin.... Aku me-nyirap kabar seorang gadis sakti bernama Luhjelitamenginginkan dirinya. Entah untuk maksud jahat ataumaksud baik. Bisa saja Luhjelita berhasil memikathatinya dibanding dengan Hantu Santet Laknat Mungkinaku perlu menemui Peri Bunda dan berterus terang

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    40/112

    104 Peri Angsa Putih 40

    padanya...." DI dalam jaring di atas bahu Lakasipo, kakek SetanNgompol berbisik pada Wiro dan Naga Kuning. "Hai,apakah kalian tidak melihat sejak tadi gadis cantik diatas angsa putih itu memperhatikan diriku?' Naga Kuning tertawa cekikikan. Wiro tekapkantangannya ke mulut menahan tawa. "Tua bangka edani Kalau sampai Peri itu jatuholnta padamu, aku berani digantung kaki ke atas kepalake bawahi" "Aku berani disunat sekali lagi sampai habisi" kataWiro pula. Setan Ngompol tertawa cekikikan. "Kalaupun diatidak suka padaku, apa kalian mengira Peri itu sukapada aalah satu dari kalian? HuhI" Di atas angsa putih Peri Angsa Putih hendakberkata. Tapi mendadak urungkan niatnya karena

    tiba-tiba matanya melihat ada sesosok tubuh berpakaianJingga mendekam sembunyi di bawah sebatang pohonyang dikelilingi semak belukar lebat."Heh.... Baru disebut sudah muncul. Ternyata diamemang benar-benar mencari Lakasipo. Luhjelita,gerangan apa maksudmu sebenarnya? Jika kau ber-makaud baik mungkin kau akan mengecewakan diriku.Jika kau berniat jahat jelas-jelas itu tidak berkenandi hatiku...." Di balik pohon besaryang dikelilingi semak belukarlebat dan terletak tak jauh dari Lakasipo berada memang

    mendekam sosok seorang gadis berkulit halus, berwajahcantik yang bukan lain adalah Luhjelita. Di sebelahnyamendekam pula sosok seekor kura-kura raksasa coklatbersayap yang selama ini menjadi tunggangannya.Seperti dituturkan sebelumnya Hantu Muka Dua yangmenganggap gadis itu sebagai kekasihnya telah

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    41/112

    104 Peri Angsa Putih 41

    memerintahkan Luhjelita mencari dan membunuhLakasipo. Seperti Peri Angsa Putih, selama ini Luhjelitatidak pernah bertemu muka dan melihat jelas sosok danwajah Lakasipo. Ternyata lelaki itu memiliki wajah gagahwalau sepasang kakinya berbentuk aneh, terbungkus olehbola-bola batu. "Kalau dia segagah ini, apakah sampai hatikumembunuhnya...?' membatin Luhjelita. "Ah! Bagai-mana ini!" Luhjelita garuk-garuk rambutnya berulangkali. Lalu dia memandang ke atas. "Heh.... Peri AngsaPutih.... Sepertinya dia telah tahu kehadiranku di tempatini. Apakah aku harus terus bersembunyi atau langsungsaja menghadang Lakasipo. Tapi membunuh lelaki itusepertinya...." "Lakasipo...." Tiba-tiba terdengar suara Peri AngsaPutih dari atas sana. "Setahuku kau dilahirkan sebagaianak tunggal. Bagaimana sekarang kau bisa berkata

    punya tiga orang saudara?' "Panjang ceritanya wahai Peri Angsa Putih. Tapijika kau sudi mendengarkan penuturan saya...." Peri Angsa Putih gelengkan kepala. "Tidak sekarangwahai Lakasipo. Pertolongan apa yang dibutuhkan tigasaudaramu itu?' "Mereka ingin kembali ke dunia mereka. Duniaseribu dua ratus tahun mendatang bagi kita. Jika itutidak mungkin, mereka ingin agar diri mereka bisadirubah menjadi sebesar manusia di negeri Latanah-silam ini...."

    "Aneh kedengarannya. Saudaramu berasal daridunia seribu dua ratus tahun setelah dunia kita. Lalusaudaramu ingin dirubah menjadi sebesar kita. Me-mangnya bagaimana keadaan diri mereka...?" "Sulit bagi saya memberi tahu wahai Peri AngsaPutih kalau tidak menerangkan dari pangkal ceritanya...."

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    42/112

    104 Peri Angsa Putih 42

    "Beberapa waktu lalu Peri Bunda pernah men-ceritakan tentang makhluk aneh sebesar jari kelingkingyang entah bagaimana tahu-tahu berada di duniakita.... Merekakah yang dimaksudkan oleh PeriBunda?" "Saya yakin memang mereka wahai Peri AngsaPutih...." Lakasipo lalu ambil jaring akar kayu yangmenempel di bahu kanannya. Wiro, Naga Kuning dansetan Ngompol diletakkannya di telapak tangan kirilalu diperlihatkannya pada Peri Angsa Putih. Naga Kuning langsung menjura. Setan Ngompolterbungkuk-bungkuk tekap bagian bawah perutnya.Hanya Pendekar 212 Wiro Sableng yang tetap tegaksambil rangkapkan dua tangan di depan dada. Pari Angsa Putih tundukkan kepalanya, meman-tang ke bawah. "Heh.... Tiga saudaramu memanganeh-aneh wahai Lakasipo. Ada yang sikapnya tengil,

    ada yang bau dan ada yang bersikap mau gagahsendirl...." "Harap maafkan mereka wahai Peri Angsa Putih.Mareka berasal dari alam dunia yang berbeda dengankita.. "Jika keadaan dan sikap mereka seperti ini, akukhawatir Hantu Tangan Empat tak akan mau menolongmereka," kata Peri Angsa Putih pula. Mendengar kata-kata sang Peri hampir terlompatucapan dari mulut Wiro bahwa Hantu Tangan EmpatMati mau menolong. Karena waktu di alam dunia

    mereka, dia pernah menolong kakek itu. Tapi karenatadi dirinya sudah disindir sebagai seorang yang bersikapmau gagah sendiri, murid Sinto Gendeng akhirnyamemutuskan diam saja. "Perl Angsa Putih, menurut tiga saudaraku, dansetahuku sendiri, Hantu Tangan Empat selalu bersikap

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    43/112

    104 Peri Angsa Putih 43

    baik pada semua orang. Aku yakin kakek itu maumenolong tiga saudaraku. Kalau saja Peri maumenunjukkan di mana dia berada...." "Aku tak mungkin memberitahu tanpa ijinnya..."kata Peri Angsa Putih pula. "Lakasipol" teriak Wiro. "Dari ucapan Peri AngsaPutih aku yakin dia tahu di mana Hantu Tangan EmpatItu berada. Kau harus memaksanya. Ini kesempatansatu-satunya bagi kami untuk bisa kembali ke duniakami!" "Peri Angsa Putih, saya harap kau mau bermurahhati menolong tiga saudaraku ini...." "Maafkan aku wahai Lakasipo. Saat Ini aku belumbisa menjanjikan apa-apa. Entah di kemudian hari...." Wiro hentakkan kaki kanannya di atas telapaktangan Lakasipo. "Lakasipol Katakan pada Peri itu,setahuku yang namanya Peri bersifat murah hati, penuh

    hasrat menolong. Peri yang satu ini Peri sungguhanatau apa...?' "Aku tak berani memaksanya wahai saudaraku...." "Kalau begitu biar aku yang bicara dengannya!

    Angkat diriku lebih ke atas...." "Jaraknya terlalu jauh Wiro...." "Kalau begitu minta dia turun lebih dekat ke sini,"kata Wiro pula. Tapi Lakasipo mana berani memerintah Peri AngsaPutih. Di atas punggung tunggangannya Peri Angsa Putih

    mendengar ucapan-ucapan Lakasipo. Dia menimbang-nimbang seketika lalu ketika dia siap hendak berucaptiba-tiba dari balik semak belukar melompat sosoktubuh seorang gadis berpakaian Jingga. "Lakasipo! Kita belum pernah bertemu muka! Apa-kah diriku cukup layak menemuimu untuk membicara-

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    44/112

    104 Peri Angsa Putih 44

    kan satu urusan sangat penting?' "Dukk... dukkk!" Lakasipo sampai tersurut dua langkah saking kagetnya.Sambaran angin orang yang barusan berkelebat bukanolah-olah kerasnya pertanda dia memiliki ilmu kepandaiantinggi. Memandang ke depan Lakasipo tercekat melihatseorang gadis berpakaian Jingga, berwajah cantik danmemiliki kulit putih mulus serta rambut digulung ke atas.Potongan tubuhnya yang padat elok membuat nafasLakasipo seolah tertahan beberapa lamanya. "Wahai gadis berpakaian Jingga. Siapakah engkaudan urusan sangat penting apa yang kau maksudkan?"bertanya Lakasipo. Di atas sana paras Peri Angsa Putih langsungberubah ketika melihat siapa yang muncul. "Gadis genittukang rayu itu! Akhirnya berani juga ia memunculkandiri mendahuluiku! Kalau Lakasipo sampai terpikat dia

    bisa celaka... Bagaimana aku memotong pembicaraanmereka dan memberi ingat lelaki itu." "Lakasipo!" Peri Angsa Putih berseru. "Pembicaraankita belum selesai. Harap kau tidak membuat urusanbaru dulu!" Di atas telapak tangan Lakasipo Pendekar 212Wiro Sableng cepat membaca keadaan. "Heh... Peri

    Angsa Putih seolah merasa tersisih dengan kemun-culan si cantik berpakaian Jingga ini. Mungkin jugaada rasa cemburu. Mungkin aku bisa pergunakankesempatan agar dia tidak kehilangan muka!" Habis

    berpikir begitu Wiro hentakkan kakinya ke telapaktangan Lakasipo lalu berteriak. "Lakasipo! Jika kau tidak perdulikan Peri di atassana, jangan harap ada yang mampu menolong dirikudan kawan-kawan. Kalau sampai kami tidak tertolongkarena ulahmu, jangan kira kami masih mau meng-

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    45/112

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    46/112

    104 Peri Angsa Putih 46

    Putih, dengan segala kecantikan dan kelebihan de-rajatmu jangan mengira kau bakal mendapatkan La-kasipo. Hatiku terlanjur jatuh padanya pada pandanganpertama...." Luhjelita kembali ke balik semak belukarlebat di bawah pohon besar, langsung naik ke pung-gung kura-kura lalu melayang terbang dan lenyap diudara.

    ** *

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    47/112

    104 Peri Angsa Putih 47

    BASTIAN TITOPeri Angsa Putih

    6DI ATASpunggung angsa putih, Peri Angsa Putihluruskan jari telunjuk tangan kanannya. Jari ini diarahkanpada telapak tangan Lakasipo di atas mana Wiro dan duakawannya berada. Ketika jari tangan itu tergetar terjadilahsatu hal yang luar biasa. Seperti tersedot tubuh Wiromelesat ke atas. Belum sempat sang pendekar sadar apayang terjadi tahu-tahu dirinya sudah berada di atastelapak tangan kiri Peri Angsa Putih. Untuk beberapa lamanya sepasang mata biru sangPeri menatap memperhatikan sosok Wiro yang hanya

    sebesar jari kelingking Ku. Melihat keadaan Wiro se-dekat dan sejelas Ku, sikap Peri Angsa Putih yangsemula tidak acuh kini jadi berubah. "Wahai, rupanya orang ini masih muda belia. Ram-butnya gondrong. Wajahnya cakap. Ternyata dia lebihgagah dari Lakasipo. Murah senyum. Kulitnya kuningbersih. Pandangan matanya lucu. Suka garuk-garukkepala. Tubuhnya penuh otot Heh... ada guratan tigaangka di pertengahan dadanya. Lalu ada sebuah bendaterselip di pinggang celananya. Pakaiannya walau dekiltapi bukan terbuat dari kulit kayu atau dedaunan seperti

    yang dimiliki orang-orang di Latanahsilam. Sikapnyaseenaknya saja, malah agak kurang ajar. Terhadapdiriku dia seolah menganggap sama rata saja. Tapimengapa aku mulai tertarik padanya...?" "Terima kasih, kau tadi telah menyelamatkanmukaku dari malu besar..." kata Peri Angsa Putih.

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    48/112

    104 Peri Angsa Putih 48

    Hembusan nafasnya waktu bicara tadi membuat Wiroterpental hingga hampir jatuh terjungkal ke tanah. SangPeri maklum kalau dia harus bicara perlahan di jaraksedekat itu. "Sosok cebol, makhluk apa kau sebenarnya? Siapadirimu? Apakah kau punya nama?" Murid Eyang Sinto Gendeng menyeringai. "Kau

    boleh memanggil saya Si Cebol, Si Kontet atau Si Katai!Suka-sukamulah wahai Peri Angsa Putih...." Peri cantik itu tertawa lebar mendengar kata-kataPendekar 212. "Mendengar tutur bicaramu jelas kaubukan penduduk Latanahsilam, walau kau bicara cobameniru logat orang sini. Pakai wahai segala! Anehterdengarnya. Apa benar kau berasal dari dunia seribudua ratus tahun lebih tua dari dunia kami?" "Saya dan kawan-kawan memang berasal daridunia lain. Kami kesasar datang ke sini...."

    "Bagaimana bisa kesasar?" "Itu yang masih kami selidiki. Tapi saat ini yangkami inginkan adalah kembali ke dunia kami. Jika tidakmungkin, jika nasib kami harus tetap mendekam dinegeri ini maka kami ingin agar sosok kami bisa dibuatsebesar sosok orang-orang yang ada di sini. Kalautidak bahaya akan selalu mengikuti kemana kamipergi." "Katamu kau datang kesasar ke negeri ini. Berartisulit mencari jalan pulang. Untuk memenuhi keinginanmumenjadi sebesar kami, siapa pula yang bisa

    melakukannya?" "Hanya ada satu orang. Hantu Tangan Empat!"

    jawab Wiro. "Mengapa kau begitu yakin kakek satu itu bisamenolongmu?' tanya Peri Angsa Putih. "Kami pernah bertemu dengannya di Tanah Jawa...."

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    49/112

    104 Peri Angsa Putih 49

    "Tanah Jawa? Di mana itu?" tanya Peri Angsa Putih. Wiro garuk-garuk kepalanya. "Negeri asai kami.Sulit bagaimana menerangkannya padamu. Waktu ber-ada di Tanah Jawa, sosok Hantu Tangan Empat samabesarnya dengan sosok tubuh kami. Kalau dia beradadi sini tentu sosoknya sama besar dengan orang-orangdi sini. Berarti dia punya ilmu membesar dan mengecilkan

    tubuh...." "Kau cerdik!" kata Peri Angsa Putih seperti memuji. "Tidak, itu jalan pikiran wajar-wajar saja," jawabWiro polos. "Peri Angsa Putih, melihat kepada wajahmuyang cantik dan tutur bicaramu yang sopan, saya tahukau seorang Peri baik hati. Tetapi mengapa kau tidakmau menolong diriku mempertemukan dengan HantuTangan Empat?' "Soalnya aku tidak tahu di mana dia berada." Wiro tersenyum. 'Tadi saya dengar kau berkata tidak

    mau membawa saya pada kakek itu tanpa ijinnya. Bagisaya berarti kau tahu di mana Hantu Tangan Empatberada. Malah saya menduga kau punya hubungan dekatdengan orang tua itu.... Seingat saya Hantu TanganEmpat hidungnya mancung bagus. Hidungmu jugamancung bagus. Mungkin itu Embanmu atau...." "Apa itu Emban?' tanya Peri Angsa Putih. Wiro jadi garuk-garuk kepala lagi. "Maksud sayamungkin dia kakekmu...." Peri Angsa Putih kembali tertawa. "Kalau aku tidakmau menolongmu, apa yang akan kau lakukan?'

    'Ya, bagaimana ya? Tapi saya tidak percaya suaramulutmu sama dengan suara hatimu " Peri Angsa Putih tersenyum. Makin banyak bicaradengan makhluk di atas telapak tangannya itu makinsenang hatinya. "Makhluk cebol yang tak mau memberitahu nama...."

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    50/112

    104 Peri Angsa Putih 50

    "Nama saya Wiro. Wiro Sableng!" ujar Wiro. Peri Angsa Putih tertawa cekikikan. "Ada yang lucu wahai Peri Angsa Putih?' "Kau tahu apa arti sableng di negeri Latanahsilamini?' tanya Peri Angsa Putih. Wiro menggeleng. "Di Latanahsilam sableng artinya kencing kuda!

    Hik... hik... hikl" Sang Peri tertawa cekikikan. "Sialan!" maki Wiro sambil garuk-garuk kepala."Masih bagus artinya cuma kencing kuda. Kalau anunyakuda...!" Kembali Peri Angsa Putih tertawa cekikikan walaukali ini wajahnya kelihatan kemerahan. "Lakasipo tak pernah memberi tahu," ujar Wiropula. "Dia cuma memberi tahu kata totok yang artinyadada perempuan. Tapi tidak dijelaskan apa dada gadisyang masih montok bagus atau punyanya nenek-nenek

    yang sudah peot!" Walau paras Peri Angsa Putih menjadi merahnamun dia tak dapat menyembunyikan tawanya. "Baiklah makhluk aneh bernama Wiro Sableng.

    Aku berjanji akan mempertemukanmu dengan HantuTangan Empat. Mudah-mudahan dia bisa menolongmu.Kita berangkat sekarang...." "Tunggu!" seru Wiro. 'Yang perlu ditolong bukancuma saya seorang. Tapi juga dua orang kawankuyang masih ada di atas telapak tangan Lakasipo itu...." Peri Angsa Putih gelengkan kepala. "Wahai! Aku

    hanya bersedia menolong kau seorang. Perihal duakawanmu itu biar mereka mencari pertolongan sendiri." "Maafkan saya wahai Peri Angsa Putih. Kalau duakawanku tidak ikut, lebih baik aku tidak pergi ber-samamu. Lebih baik kami bertiga seumur-umur beradadalam keadaan seperti ini. Jika nasib baik mungkin

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    51/112

    104 Peri Angsa Putih 51

    satu ketika ada yang bisa menolong kami...." Peri Angsa Putih tatap wajah Pendekar 212 sambilhatinya berkata. "Pemuda cebol ini ternyata berhatiluhur. Setia kawan. Padahal tadi aku cuma ingin menyelami budi pekertinya yang sebenarnya. Ternyatadia benar-benar baik." "Wiro, kau tak usah khawatir. Kalau kau ingin dua

    kawanmu turut serta tidak jadi masalah. Mereka biarsaja ikut bersama Lakasipo. Kau ikut naik angsa ber-samaku...." 'Terima kasih Peri Angsa Putih. Tapi mohon maafmu.Jika kau sudi, bawa saya dan dua kawanku sekalian.Kalau tidak biar Lakasipo yang membawa kami bertiga...." Peri Angsa Putih kembali tatap wajah Wiro. Lalusenyum nampak menyeruak di wajahnya yang cantik.Jari tangannya diluruskan dan diarahkan ke bawah.Sosok Naga Kuning dan Setan Ngompol serta merta

    tersedot ke udara. "Wahai Lakasipo, aku akan membawa tiga saudaramuini ke satu tempat. Kau menyusul dengan kuda kakienammu. Turuti arah matahari terbenam hingga akhirnyakau menemukan sebuah sungai bercabang dua. Berhentidi cabang sungai sampai kau mendapat petunjuk lebihlanjut. Tapi ada satu hal harus kau ingat wahai Lakasipo.Hindari pertemuan dengan Luhjelita di Goa PualamLamerah!" Rupanya Peri Angsa Putih telah sempat mendengarucapan Luhjelita tentang rencana pertemuan di satu goa

    bernama Pualam Lamerah. "Saya... saya akan perhatikan apa yang kau kata-kan wahai Peri Angsa Putih," ujar Lakasipo pula. Sesaat angsa putih dan penunggangnya lenyapdi udara. Lakasipo segera melangkah ke tempat diameninggalkan Laekakienam. Namun baru menindak dua

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    52/112

    104 Peri Angsa Putih 52

    langkah tiba-tiba lima gadis cantik menghadang lang-kahnya. Mereka ternyata adalah Luhtinti dan empat gadisyang berasal dari tempat kediaman Hantu Muka Dua.Lakasipo hampir lupa kalau mereka masih ada di situ. "Lakasipo, aku ingin kau membawa aku serta..."kata Luhtinti. "Kami berempat juga," kata salah satu dari empat

    gadis. "Kau telah menolong kami. Kini diri kami adalahmilikmu. Bawa kami bersamamu!" "Wahai! Walau kudaku besar tapi enam orangmenungganginya sekaligus mana mungkin!" kata La-kasipo. Lalu dia pandangi empat gadis di depannya."Kalian, bukankah penduduk sekitar sini? Sekarangkalian bebas. Sebaiknya pulang kembali ke tempat asalmasing-masing...." Empat gadis itu sama-sama terdiam. Akhirnyayang satu berkata. "Jika itu kehendakmu, kami menurutsaja. Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih ataspertolonganmu." Bersama tiga kawannya gadis iniletakkan dua tangan di atas kepala lalu bersurut mundurdan tinggalkan tempat itu. "Aku tak punya tempat kediaman, tak punya orangtua ataupun sanak saudara. Apakah kau akan me-nyuruhku pergi juga seperti mereka wahai Lakasipo?'bertanya Luhtinti, si gadis hitam manis. "Luhtinti, mengadakan perjalanan bersamaku be-rarti menjatuhkan sebagian bahaya dan malapetakaatas dirimu. Aku tak mau...."

    "Kalau tidak kau tolong, aku sudah lama mati ditempat ini wahai Lakasipo. Sekarang apa artinya ba-haya atau malapetaka bagiku? Kematian pun j ika meng-hadang akan kuhadapi...." Lakasipo menarik nafas panjang. Akhirnya di-pegangnya pinggul ramping Luhtinti lalu gadis hitam

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    53/112

    104 Peri Angsa Putih 53

    manis ini dinaikkannya ke atas kuda berkaki enamyang jadi tunggangannya.

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    54/112

    104 Peri Angsa Putih 54

    BASTIAN TITOPeri Angsa Putih

    7KARENAGoa Pualam Lamerah terletak di satu arahperjalanan yang menuju ke tempat pertemuan yangdikatakan Peri Angsa Putih maka Lakasipo alias HantuKaki Batu merasa tidak ada salahnya dia mampir ke goaitu guna menemui gadis cantik bernama Luhjelita. Ada beberapa hal aneh yang ingin disingkapkanLakasipo. Pertama mengapa Peri Angsa Putih me-larangnya bertemu dengan Luhjelita. Ke dua, siapaLuhjelita sebenarnya dan apakah benar keterangangadis itu bahwa ada seseorang ingin membunuhnya?Semakin keras terasa panggilan larangan Peri AngsaPutih sebaliknya bertambah kuat pula hasrat Lakasipountuk menemui Luhjelita. Saat itu sebenarnya Lakasipo ingin berada sen-dirian. Namun Luhtinti masih terus saja ikut bersama-nya walau sudah didesak berulang kali agar gadis itukembali ke tempat asal kediamannya atau diantar kesatu tempat. Kalau tidak karena kasihan rasanya mauLakasipo meninggalkan gadis itu begitu saja di tengah

    jalan. Kini kehadirannya seolah menjadi beban bagidirinya.

    Beberapa saat setelah matahari terbit pagi itu,udara mendung menyungkup sepanjang perjalanan.Sebelum mencapaitujuannya hujan lebat turun. Karenaingin cepat-cepat sampai di Goa Pualam Lamerah,Lakasipo terus saja memacu kuda kaki enamnya. Di bawah hujan lebat yang mendera, dalam ke-

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    55/112

    104 Peri Angsa Putih 55

    adaan basah kuyup Lakasipo akhirnya memasuki satudaerah bebukitan penuh dengan batu-batu berwarnaputih kelabu. Inilah kawasan bukit batu pualam di manaGoa Pualam Lamerah terletak. Tidak sulit bagi Lakasipo mencari goa itu karenaberada di puncak salah satu bebukitan dan dari ke-

    jauhan telah kelihatan batu-batunya yang berwarnamerah. Lakasipo tinggalkan kuda kaki hitam enamnyadi mulut goa lalu melompat turun. Sebelum masuk kedalam goa batu merah itu dia mengelus leher kudanyaseraya berbisik. "Laekakienam, harap kau berjaga-jagadi tempat ini. Aku punya firasat kurang enak. Beri tahuaku jika terjadi sesuatu...." Lakasipo berpaling pada Luhtinti yang masih ber-ada di atas punggung Laekakienam. "Ayo turun. Ikutaku masuk ke dalam goa...." "Wahai. Aku menunggu di sini saja...." "Di bawah hujan lebat begini rupa?" "Tak jadi apa," kata Luhtinti sambil menyibakkanrambutnya yang basah. Lakasipo pandangi wajah gadis itu. Seolah baruSadar dia melihat ternyata Luhtinti memiliki wajah cantikdan tubuh bagus. Memandang dari arah samping wajahLuhtinti mengingatkan Lakasipo pada wajah Luhsantini,istri Latandai alias Hantu Bara Kaliatus yang malangKu. Sebelumnya perempuan Ku bersikeras akan ikutkemana Lakasipo pergi. Setelah diberi peringatan, apa

    lagi keadaannya yang cidera di tangan kanan, dansetelah dijanjikan akan segera ditemui baru Luhsantinimau ditinggalkan di Latanahsilam. (Baca Hantu BaraKaliatus) Kuda hitam besar usap bahu Lakasipo denganujung lidahnya tanda mengerti apa yang barusan di-

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    56/112

    104 Peri Angsa Putih 56

    katakan Lakasipo. "Luhtinti, kau dan Laekakienam tunggu di sini. Akutak akan lama...." Luhtinti anggukkan kepala. Namun dalam hati diaberkata. "Jika yang kau temui adalah seorang gadisbernama Luhjelita, kau tak akan bisa cepat-cepat me-ninggalkannya." Ingin Luhtinti memperingatkan lelaki

    itu agar berhati-hati. Namun entah mengapa ucapanitu tidak keluar dari mulutnya. Lakasipo balikkan badan lalu melangkah masukke dalam goa. "Dukk... duukkk... dukkkk". Kaki-kakibatu yang melangkah menimbulkan suara dan getarankeras di lantai goa. Setelah menempuh sebuah lorongsepanjang dua belas tombak dia sampai ke sebuahruangan batu berwarna merah muda. Ruangan inikosong melompong. Tak ada pintu tak ada perabotan.Ini adalah ujung buntu dari Goa Pualam Lamerah. "Kosong, tak ada orang tak ada apapun. Jangan-

    jangan gadis itu menipuku. Atau mungkin ini satujebakan? Atau bisa jadi dia belum sampai di tempatini...." Pikir Lakasipo. Dia dudukkan diri di lantai batu.Menunggu sesaat sambil mengeringkan rambut danbadannya yang basah. Setelah duduk cukup lamaLakasipo jadi kesal. Di luar goa tidak terdengar lagisuara menderu pertanda hujan telah reda. Lakasipobangkit berdiri. Ketika dia hendak melangkah me-ninggalkan ruangan itu tiba-tiba di atasnya ada suaraberdesir. Memandang ke atas Lakasipo terkejut. Se-

    bagian langit-langit batu dilihatnya bergerak turun.Langit-langit yang turun ini berbentuk sebuah tonggakempat persegi panjang setinggi dua tombak. Di atastonggak batu ini tegak berdiri sosok gadis cantikberpakaian jingga. Sebelumnya Lakasipo melihat ram-butnya tergulung. Kini rambut gadis itu tergerai lepas

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    57/112

    104 Peri Angsa Putih 57

    menutupi bagian dadanya. Kalau saja rambut itu tidakmenjulai di depan dada niscaya Lakasipo bisa melihatkelembutan dada yang membukit karena hanyaditutupidedaunan aneka warna. "Luhjelita..." desis Lakasipo. "Wahai gembiranya hati ini. Ternyata kau masihingat namaku dan sudi menyebutnya..." kata Luhjelita

    sambil lemparkan senyum dikulum. Dia membuat ge-rakan dengan tangan kirinya. Tonggak batu tempat diaberdiri secara aneh secara perlahan-lahan bergerakmiring ke kiri. Kini tonggak batu besar itu berubahseolah menjadi tempat ketiduran. Luhjelita duduk disalah satu ujungnya. "Harap maafkan diriku wahai Lakasipo. Aku telahmembuatdirimu bersusah payah, kehujanan dan basahkuyup untuk datang ke sini...." Lakasipo balas tersenyum. "Apakah kau datang seorang diri ke Goa PualamLamerah ini wahai Lakasipo?' "Ada seorang gadis menunggu di luar goa bersamakuda hitamku..." jawab Lakasipo. "Heh.... Apakah dia itu seorang Peri atau seoranggadis berkulit hitam manis bernama Luhtinti?" "Dia Luhtinti...." "Mengapa kau membiarkannya saja sendirian diluar sana?' "Aku sudah mengajaknya masuk tapi dia tidakmau."

    "Wahai! Mungkin dia tidak suka melihat diriku!"kata Luhjelita pula lalu tertawa berderai. Dalam hatiLuhjelita berkata. "Luhtinti gadis cerdik. Wajahnya can-tik. Sebelum dia menjadi sainganku lebih baik siapadirinya kuberitahu pada Lakasipo." "Luhjelita, waktu di tepi telaga kemarin kau me-

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    58/112

    104 Peri Angsa Putih 58

    ngatakan ada seseorang yang ingin membunuhku...." "Hal itu memang akan kita bicarakan wahai Lakasipo.Duduklah di atas batu ini, di sampingku. Banyakyang akan kita bicarakan. Aku tak mau kau menjadilelah karena berdiri terus-terusan...." Lakasipo duduk di atas batu di sebelah Luhjelita.Tapi dia sengaja menjaga jarak, tidak terlalu dekat.

    "Sebelum kujelaskan siapa yang ingin membunuhmu,terlebih dahulu perlu kuberitahu siapa adanya Luhtinti,gadis cantik yang berada di luar goa sana.... Dia adalahgadis culikan Hantu Muka Dua yang kemudian dipeliharadan diberikan tugas sebagai mata-mata...." "Mata-mata....? Mata-mata apa maksudmu wahaiLuhjelita?' "Apa kau tidak pernah menyirap kabar bahwa sejaklama Hantu Muka Dua memaklumkan diri sebagai RajaDi Raja segala Hantu di Negeri Latanahsilam ini?' "Memang pernah kudengar hal itu. Tapi kukira diaakan mendapat banyak tantangan.... Tidak semua paraHantu suka dan mau tunduk padanya," kata Lakasipo. "Benar. Namun jika ilmu kepandaiannya jauh lebihtinggi dari kepandaian semua Hantu digabung jadisatu, apa daya mereka? Menantang berarti hancuriLuhtinti dijadikan mata-mata untuk menyirap kabar,menyelidik segala sesuatunya. Karena kabarnya HantuMuka Dua telah membangun satu Istana Batu di manadia akan bertahta sebagai Raja Di Raja Para HantuNegeri Latanahsilam.... Aku khawatir Luhtinti sengaja

    ikut denganmu dalam rangka tugasnya sebagai mata-mata Hantu Muka Dua." Lakasipo terdiam. Dengan suara perlahan dia ke-mudian berkata. "Gadis itu menunjukkan sikap sebagaisangat berhutang budi padaku. Aku menyelamatkan-nya di Telaga Lasituhitam. Dia seolah ingin memper-

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    59/112

    104 Peri Angsa Putih 59

    hambakan diri padaku walau terus terang aku tidaksuka...." "Suka atau tidak suka jangan sampai kau tertipu.Kau tahu salah satu sifat Hantu Muka Dua adalahSegala Tipu. Hal itu pasti sudah diajarkannya padagadis mata-mata itu." Saat itu tiba-tiba di luar goa terdengar ringkikan

    Laekakienam. Lakasipo memandang ke arah lorongkeluar. Ketika dia hendak berdiri Luhjelita memeganglengannya. "Kudamu hanya meringkik karena kedinginan. Mengapaperlu kau risaukan wahai Lakasipo. Pembicaraan kitamasih panjang. Apa mau diputus begitu saja? Bahkan akumasih belum memberi tahu siapa yang berniat jahathendak membunuhmu...." Mendengar kata-kata Luhjelita itu ditambah sentuhan

    jari-jari tangan halus dan hangat di lengannya membuatLakasipo yang hendak berdiri kembali duduk di batupanjang. Luhjelita menggeser duduknya lebih dekat. Tangannyamasih memegangi lengan Lakasipo. "Tidakkah kau merasa dingin Lakasipo?" tanyaLuhjelita. Hembusan nafasnya menghangati wajah lelakiitu. "Aku habis kehujanan. Memang terasa dingin. Tapisedikit. Tak jadi apa...." "Jika kau kedinginan dan perutmu terasa lapar,kebetulan aku membawa dua bungkus kecil wajik

    ketan. Gurih dan manis...." Luhjelita lalu keluarkan duabungkusan kecil daun pisang dan diperlihatkannyapada Lakasipo. "Ambillah. Kau satu aku satu...." "Terima kasih wahai Luhjelita. Aku tidak lapar...." Luhjelita tersenyum. Dua bungkus wajik itu di-simpannya kembali.

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    60/112

    104 Peri Angsa Putih 60

    "Kapan kau akan menceritakan siapa yang inginmembunuhku?' tanya Lakasipo. "Ohh... soal Ku! Pasti akan kuceritakan. Sekarang

    juga!" Jawab Luhjelita seraya tertawa lebar dan denganmanja letakkan kepalanya di bahu Lakasipo. "Kau kenalnama Hantu Santet Laknat bukan?" Lakasipo mengangguk.

    "Kau juga kenal seorang bernama Latandai yangkemudian dijuluki Hantu Bara Kaliatus?" "Ya, aku kenal. Lebih dari kenal..." jawab Lakasipo. "Hantu Bara Kaliatus adalah murid Hantu SantetLaknat. Dia telah mendapatkan satu ilmu kesaktiandahsyat bernama Bara Setan Penghancur Jagat. Itusaja sudah jadi malapetaka bagi Negeri LatahasilamlTapi yang sangat berbahaya ialah bahwa Hantu SantetLaknat telah mencuci otak lelaki itu. Menjadikannyabudak kekuasaannya dan akan melakukan apa sajayang diperintahkannya. Salah satu perintah si nenekHantu Santet Laknat adalah membunuhmu!" Berubahlah air muka Lakasipo mendengar ke-terangan Luhjelita itu. "Aku pernah bertempur melawanHantu Bara Kaliatus ketika dia hendak membunuhLuhsantini istrinya sendiri. Peri Bunda turun tanganhingga lelaki itu menerima hukuman mengerikan. Dialenyap entah kemana.... Tapi aku tidak pernah mengirakalau Hantu Santet Laknat juga memberi perintahpadanya untuk membunuhku!" "Antara kau dan Hantu Santet Laknat pasti ada

    satu silang sengketa besar. Coba kau ingat-ingat...." Lakasipo pandangi wajah cantik jelita di sampingnya.Yang dipandangi membalas dengan senyum mesra dankembali letakkan kepalanya di bahu Lakasipo. SesaatLakasipo elus-elus kepala gadis itu. Lalu berkata."Kemungkinan Hantu Santet Laknat merasa khawatir aku'

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    61/112

    104 Peri Angsa Putih 61

    akan membalas dendam. Karena keadaan dua kakikusampai ditimbun bola-bola batu begini rupa adalah akibatpekerjaan santetnya. Seorang pemuda keji bernamaLahopeng telah membayarnya agar aku disantet beginirupa. Yang lebih terkutuk Hantu Santet Laknatmemperalat roh istriku untuk mencelakai diriku!" (Bacaserial Wiro Sableng berjudul'Bola Bola Iblis")

    Waktu berkata-kata itu dada Lakasipo tampakturun naik pertanda darahnya dibakar oleh dendamkesumat. Lama Luhjelita terdiam. Tidak disangkanyaLakasipo mempunyai riwayat hidup yang begitu hebattetapi juga menyedihkan. Sebelumnya Luhjelita hanyamendengar sedikit saja dari riwayat Lakasipo. Rasahiba muncul di hati gadis ini. Semakin jauh dia darimaksud semula yang diperintahkan Hantu Muka Duayaitu membunuh Lakasipo! "Aku yakin dugaanmu tidak meleset. Pasti HantuSantet Laknat memperalat Latandai alias Hantu BaraKaliatus untuk membunuhmu sebelum kau melakukanpembalasan..." kata Luhjelita pula. "Wahai Luhjelita, hanya itu semuakah yang hendakkau sampaikan padaku?" bertanya Lakasipo setelahke duanya sama berdiam diri beberapa lamanya. "Masih ada satu hal lagi. Ini yang paling penting.Hantu Muka Dua juga ingin membunuhmu...." Lakasipo sampai bangkit tertegak mendengar kata-kata Luhjelita itu. Sepasang mata mereka saling ber-tatapan. Kalau Lakasipo memandang dengan perasaan

    kaget penuh tanda tanya sebaliknya Luhjelita menatap-nya dengan senyum dan segala kemesraan. "Wahai Luhjelita, bagaimana... dari mana kau tahuHantu Muka Dua inginkan jiwaku?!" Pertanyaan Lakasipo yang tiba-tiba ini membuatLuhjelita tak segera bisa menjawab. Tentu saja tak

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    62/112

    104 Peri Angsa Putih 62

    mungkin baginya mengatakan bagaimana hubungannyaselama ini dengan Hantu Muka Dua. Walau HantuMuka Dua menganggapnya sebagai kekasih padahalsebenarnya dia tidak menyukai orang itu, mungkin sajaperasaan curiga dan tidak enak akan muncul di hatiLakasipo terhadapnya. Karenanya Luhjelita mencariakal dalam memberikan jawaban.

    "Gadis yang datang bersamamu itu, seperti katakudia adalah mata-mata Hantu Muka Dua. Dia pasti tahulebih banyak dariku.... Mengapa tidak kau tanyakanpadanya?' "Heh.... Begitu? Akan kutanyakan sekarang Jugal"kata Lakasipo. Luhjelita cepat lingkarkan dua tangannya di ping-gang Lakasipo. "Jangan kesusu wahai Lakasipo. Te-nangkan sedikit hatimu. Jika kau bertanya sepertimemaksa mungkin kau tidak akan mendapat jawabanyang kau inginkan. Sekarang, apakah kau masih tidaklapar?' Luhjelita lalu keluarkan kembali dua buah wajikyang dibungkusdaun pisang. "Aku perempuan, perutkukecil. Kau ambil wajik yang besar." Lakasipo tersenyum. "Kau gadis baik. Kau telahmemberitahu sesuatu yang sangat berharga, yang bisamembuat aku bedaku hati-hati. Aku tak tahu bagaimanamembalas semua budimu...." Luhjelita tertawa merdu. Dia rangkul pinggangLakasipo erat-erat lalu tempelkan kepalanya ke perut

    lelaki itu. Di luar sana kembali terdengar suara ringkikanLaekakienam. Membuat Lakasipo lagi-lagi palingkankepala. Lalu terdengar suara benda hancur. "Hatiku tidak enak. Jangan-jangan terjadi sesuatudengan kudaku...."

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    63/112

    104 Peri Angsa Putih 63

    "Lakasipo, ambillah wajik yang besar ini. Kau inginaku membuka bungkus daun pisangnya?' kata Luh-

    jelita seolah tidak mendengar ucapan Lakasipo tadi. "Biar kubuka sendiri," kata Lakasipo akhirnya sam-bil mengambil wajik yang diberikan si gadis. Keduanyaduduk berdampingan di atas batu besar. Hanya sesaatsetelah menelan habis wajik itu Lakasipo berkata.

    "Wajikmu enak. Tapi mengapa tubuhku mendadakmerasa letih dan kepalaku jadi berat. Mataku sepertimengantuk...." Luhjelita merangkul tubuh Lakasipo. "Kau kecapaianwahai Lakasipo. Banyak pekerjaan berat yang telahkau lakukan. Kau perlu istirahat. Kalau kau suka kauboleh tidur di atas batu ini.... Mari kutolong kau ber-baring." Perlahan-lahan Luhjelita baringkan tubuh Lakasipo diatas batu besar. Gadis ini ikut membaringkan dirinya disamping lelaki itu. Luhjelita gerakkan tangan kirinya. Batubesar keluarkan suara berdesir lalu bergerak naik ke ataslangit-langit ruangan.

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    64/112

    104 Peri Angsa Putih 64

    BASTIAN TITOPeri Angsa Putih

    8PENDEKAR 212Wiro Sableng dan Naga Kuning

    gamang ketakutan setengah mati dibawa terbang angsaputih. Si Setan Ngompol tergeletak pucat seperti maupingsan. Dari bawah perutnya terus-menerus mengucurair kencing. Saat itu ketiganya berada dalam gulungankain putih tipis di pinggang Peri Angsa Putih. Ketiganyatak berani memandang kebawah padahal pemandangandari ketinggian seperti itu indah sekali. "Mau dibawa kemana kita ini...." Setan Ngompoltiba-tiba bersuara. "Diam sajalah..." menyahuti Naga Kuning. "Bukankahkau ingin buru-buru kembali ke Tanah Jawa? Peri yangmembawa kita berniat hendak menolong kau masih sajabanyak tanyai" Terbang membumbung tinggi di udara beberapalamanya Laeputih akhirnya turun merendah. Merekamelewati beberapa gugusan bukit-bukit yang tertutuphutan lebat, melayang di atas sebuah sungai besarlalu turun di lamping satu bukit batu terjal di atas manaterdapat lima buah air terjun. Dari lamping batu itu ada satu tangga menuju ke

    bawah. Peri Angsa Putih periksa gulungan pakaian dipinggangnya. Wiro dan kawan-kawannya tampak ter-bujur tak bergerak entah pingsan entah tertidur. Peri

    Angsa Putih melompat turun dari tunggangannya laludengan cepat menuruni tangga batu. Di satu tempatdi bawah air terjun di ujung kiri dia berhenti dan

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    65/112

    104 Peri Angsa Putih 65

    memandang berkeliling. "Bertahun-tahun aku tak pernah ke sini. Memangtak ada perubahan. Tapi apakah aku berada pada airterjun yang benar?' Peri Angsa Putih berkata dalamhati sambil memandang berkeliling. Deru air terjunmembuat terbangun Wiro dan dua kawannya.

    "Astaga! Berada di mana kita ini!" seru Naga Kuningsementara Setan Ngompol terdiam cemas menahankencing. Wiro memperhatikan sekelilingnya lalu me-mandang ke atas. "Air terjun! Kita berada di bawah air terjun raksasa!Di sebelah sana kulihat ada beberapa air terjun lagi.

    Apakah ini daerah tempat kediaman Hantu TanganEmpat?" Pandangan Peri Angsa Putih membentur sebuahtonjolan di lamping batu. 'Tonjolan batu itu.... Kuharapaku tidak salah." Gadis bermata biru melangkah men-dekati dinding batu. Dengan tangan kanannya yangdisertai pengerahan tenaga dalam gadis ini tekan kuat-kuat tonjolan batu itu. Sesaat menunggu terdengarsuara benda berat bergeser. Lalu terlihat salah satubagian dari dinding batu di bawah air terjun kelima diujung kiri bergeser membentuk sebuah lobang empatpersegi seukuran tinggi dan besar sosok manusia.Selagi Wiro dan kawan-kawannya keheranan melihatapa yang terjadi, Peri Angsa Putih dengan cepat me-nyelinap masuk ke dalam lobang di dinding batu. Begitu

    dia berada di sebelah dalam, dinding batu yang tadibergeser bergerak kembali menutup lobang. Keadaandi tempat itu serta merta menjadi gelap gulita. Tangandi depan mata pun tidak kelihatan. Setan Ngompol tak berani membuka mulut. Tapikencingnya muncrat terus-terusan.

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    66/112

    104 Peri Angsa Putih 66

    "Wiro..." terdengar Naga Kuning berbisik. "Bukan-kah kau memiliki ilmu yang disebut Menembus Pandang. Coba kau pergunakan untuk melihat di manakita berada. Siapa tahu kau bisa melihat sosok HantuTangan Empat yang kita cari...." 'Tak ada gunanya. Sebelumnya waktu mencari BatuSakti Pembalik Waktu aku pernah pergunakan ilmu itu.

    Tapi Negeri Latanahsilam ini seolah mempunyai dayatolak aneh hingga aku tak mampu mempergunakan ilmutembus pandang itu.... Atau mungkin keadaan tubuhkuyang begini kecil tidak memungkinkan akumempergunakan kesaktian itu.... Kita berharap yangterbaik sajalah sobatku. Aku tidak yakin Peri Angsa Putihmendustai kita...." "Aku tak berani menduga. Semakin cantik gadisdi Negeri Latanahsilam ini semakin banyak urusanyang kita hadapi..." kata Naga Kuning pula. Dalam gelap Peri Angsa Putih berjalan setengahberlari. Makin jauh jarak yang ditempuhnya makinterang keadaan di sekitarnya. Sementara itu di atasterdengar suara seperti ada air yang mengalir terusmenerus. "Kau dengar suara itu?" bisik Naga Kuning. 'Ya, seperti suara aliran air. Kukira ada sungaibesar di atas kita..." jawab Wiro. Ketika keadaan menjadi terang benderang Wirodan kawan-kawannya dapatkan mereka berada di se-buah bukit ditumbuhi rumput berwarna aneh. Rumput

    yang biasanya hijau, di sini berwarna biru! Peri AngsaPutih berlari cepat menuju puncak bukit di manaterdapat satu bangunan berbentuk gapura besar. Padakiri kanan gapura ada patung lelaki bermuka raksasayang pada bahunya mendukung seorang perempuanberwajah cantik. Bagi Wiro dan kawan-kawannya patung

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    67/112

  • 8/12/2019 104. Peri Angsa Putih.pdf

    68/112

    104 Peri Angsa Putih 68

    kita jauh-jauh ke sini...." "Jangan kau lekas percaya, Pendekar 212. KalauPeri Angsa Putih membawa kita ke sini justru hendakmenyerahkan kita pada Hantu Tangan Empat, bu-kankah berarti celaka bagi kita semua?" Hati Pendekar 212 jadi tidak enak mendengarkata-kata Setan Ngompol itu. Memang kalau dipikirnya

    bukan mustahil hal seperti itu bisa saja terjadi. Namunketika pandangan matanya membentur gambar ularnaga kuning yang ada di dada Naga Kuning maka diamenjawab tenang. "Sewaktu di Tanah Jawa dulu kakekitu takut setengah mati dan tunduk pada Naga Kuningkarena naga siluman yang keluar dari badannya. Kitabisa andalkan ilmu kepandaian anak ini untuk meng-hadapi Hantu Tangan Empat jika dia memang nantiberniat jahat hendak membunuh kita." Peri Angsa Putih berdiri tak bergerak di hadapanorang tua yang asyik meniup suling itu. Dia tidak berani

    mengganggu keasyikan orang maka dia berdiri sajamenunggu sampai si kakek selesai meniup sulingnya.Hal itu diketahui oleh Wiro dan kawan-kawannya.Mungkin mereka terpaksa menunggu agak lama. Tapicepat atau lambat akhirnya kakek itu pasti akan me-nyudahi permainannya. Ternyata Hantu Tangan Empat baru menghentikantiupan sulingnya hampir tengah hari. Padahal Peri

    Angsa Putih menunggu sejak pagil Dalam keadaanmata masih terpejam orang tua ini selipkan sulingnya

    di pinggang pakaiannya yang terbuat dari kulit kayu. Peri Angsa Putih jatuhkan diri berlutut. Melihatsikap gadis ini Wiro merasa heran. Kedudukan seorangperi bagaimanapun juga adalah jauh lebih tinggi dariseorang m