10.3 talipes equinovarus

download 10.3 talipes equinovarus

of 92

Transcript of 10.3 talipes equinovarus

  • MANAJEMEN FISIOTERAPI kasus Pes Equinus Varus/ Pes Equinus Valgus

  • Rabiatul AdawiyahKiki Rezki FaradillahRiska Nur AmaliaMuh. RamadhanEmelya Mad Arab

  • Congenital talipes equinovarus (CTEV)

  • Anatomi regio ankleTerdiri dari Os tibia, Os fibula, dan Os talus

  • Ligaments

  • Muscles

  • Nerves

  • Blood vessels

  • Anatomi regio foot

  • Arkus pada kaki

  • Biomekanik

    NOGerakanROM1.Plantar fleksi0 55o2.Dorso fleksi0 15o3.Eversi0 - 1004.Inversi0 200

  • joint Equinus ankle & subtalar

    BonePosterior displacement Lat. MalleolusMedial rotation & inversion talusMedial angulation of neck of talusMedial rotation, equinus CalcaneusMedial rotation, equinus of navicularPathoanatomy

  • LigamentsContracture of Bifurcarcated Y ligDeltoid lig.Calcaneo-fibular ligTalo fibular lig.TendonsTibialis posteriorFHL (Flexor Hallucis Longus)FDL (flexor digitorum longus)FDB (Flexor Digitorum Brevis)Tendo AchillisAbductor hallucisPlantar aponeurosisTibialis anteriorEHL (Extensor hallucis longus)

  • Pendahuluan Bayi yang lahir dengan keadaan sehat serta memiliki anggota tubuh yang lengkap dan sempurna merupakan harapan dari seorang Ibu dan seluruh keluarga. Namun terkadang pada beberapa keadaan tertentu didapati bayi yang lahir kurang sempurna karena mengalami kelainan bentuk anggota tubuh. Salah satu kelainan adalah kelainan bawaan pada kaki yang sering dijumpai pada bayi yaitu kaki bengkok atau CTEV(Congenital Talipes Equino Varus).CTEV atau biasa disebut Clubfoot merupakan istilah umum untuk menggambarkan deformitas umum dimana kaki berubah/bengkok dari keadaan atau posisi normal. Beberapa dari deformitas kaki termasuk deformitas ankle disebut dengan talipes yang berasal dari kata talus (yang artinya ankle) dan pes (yang berarti kaki).

  • Adapun macam-macam bentuk kelainan kakiTalipes cavus: kelainan tapak kaki yang berupa lengkungan (arch) lebih tinggi dari kaki normal, dan sering kali jari kaki berbentuk cakarTalipes equinus: plantar fleksi dimana jari-jari lebih rendah daripada tumit.Talipes calcaneus: dorsofleksi dimana jari-jari lebih tinggi daripada tumit.Talipes Valgus : eversi atau membengkok ke luar.Talipes Varus : inversi atau membengkok ke dalam.

  • Adapun macam-macam bentuk kelainan kakiTalipes equinovalgus: Sebuah kelainan yang merupakan kombinasi dari talipes equinus dan talipes valgus, ditandai dengan plantar fleksi, eversi dan abduksi kaki.Talipes calcaneovalgus:Sebuah deformitas bawaan yang merupakan kombinasi dari talipes calcaneus dan talipes valgus, ditandai dengan kaki dorsiflexed, everted, dan abduksi kaki.Talipes equinovarus:Sebuah kelainan yang merupakan kombinasi dari talipes equinus dan talipes varus, ditandai dengan plantar fleksi, inversi, dan adduksi kaki.Talipes cavovarus : deformitas yang arkus longitudinal kakinya tinggi secara abnormal dan tumit terpuntir ke dalam dari garis tengah tubuh

  • Definisi Congenital Talipes Equinovarus (CTEV) adalah deformitas/kelainan bawaan sejak lahir pada kaki yang ditandai dengan plantar fleksi pergelangan kaki (talo cruralis), adduksi dan supinasi mid tarsal joint yang membentuk posisi atau sikap kaki dalam keadaan inversi. Sehingga anak berjalan dengan bagian luar kaki. (buku fisioterapi pediatrik,poltekkes 2011).CTEV berasal dari bahasa latin, dimana congenital berarti sesuatu yang sudah ada sejak lahir, talipes berasal dari kata talus yang berarti tulang talus (tulang pergelangan kaki) dan dari kata pes yang artinya kaki, equinus berarti posisi kaki dan pergelangan kaki yang mengarah ke bawah dan belakang dan varus berarti posisi kaki yang memutar ke dalam sehingga telapak kaki menghadap bagian dalam.

  • Patofisiologi Ahli lain mengatakan bahwa kelainan terjadi karena perkembangan embryonic yang abnormal saat perkembangan kaki ke arah fleksi dan eversi pada bulan ke-7 kehamilan. Pertumbuhan yang terganggu pada fase tersebut akan menimbulkan deformitas dimana dipengaruhi pula oleh tekanan intrauterine.Menyebabkan posisi kaki bayi berputar ke bawah dan dalamkaki berposisi plantar fleksi, adduksi supinasi dan inversi, cenderung terjadi penguluran/kelemahan otot-otot kaki bagian lateralotot-otot kaki bagian dalam (medial) mengalami kontrakturatrofi dan kontraktur dari struktur atrogen (ligament dan capsul sendi sisi medial diikuti dengan peubahan posisi/bentuk dari tulang/sendi dari kaki ke arah club foot yang dapat bersifat permanen.

  • Gejala Kedua atau salah satu kaki menunjuk ke arah bawah dan berputar ke dalam.Pergelangan kaki dalam keadaan equinus=dalam keadaan plantar fleksi (Equinus ankle)Kaki depan mengalami adduksi dan supinasi (Fore Foot Adduction)Tumit terinversi (Hind Foot Varus)Bayi/anak berjalan dengan anklenya atau bagian luar kaki.

  • Gambar CTEV

  • Etiologi Sampai sekarang penyebab pasti dari Congenital Pes Equinovarus (CTEV) belum diketahui. Beberapa ahli berpendapat akibat posisi fetus/janin dalam kandungan yang kurang baik.Faktor genetik ikut berperan dalam menimbulkan CTEV.Akibat adanya kelainan neuromuscular yang terjadi pada daerah kaki.Penelitian yang dilakukakn oleh Ippolito dan Ponseti pada tahun 1980, pada janin usia 16-19 minggu menunjukkan adanya fibrosis daerah otot kaki bagian medial dan posterior, serta jumlah dan ukuran serabut otot 1/3 distal tungkai bawah bagian medial dan posterior ikut berkurangSaat/selama janin dalam kandungan terjadi kompressi atau penekanan baik dari dalam atau akibat trauma dari luar serperti ibu terjatuhKurang sempurnanya perkembangan janin pada trisemester I, akibat asupan gizi dari ibu kurang memadai

  • Klasifikasi CTEVLiterature medis menguraikan tiga kategori utama clubfoot, yaitu :Clubfoot ringan atau postural dapat membaik secara spontan atau memerlukan latihan pasif atau pemasangan gips serial. Tidak ada deformitas tulang.Clubfoot tetralogic terkait dengan anomaly congenital seperti mielodisplasia atau artogriposis. Kondisi ini biasanya memerlukan koreksi bedah dan memiliki insidensi kekambuhan yang yang tinggi.Clubfoot idiopatik congenital, atau clubfoot sejati hampir selalu memerlukan intervensi bedah karena terdapat abnormalitas tulang.

  • Epidemiologi American Academy of Orthopaedic Surgeons menyatakan bahwa satu dari setiap 1.000 bayi yang baru lahir memiliki kaki pengkor, dan hampir setengah dari kasus ini mempengaruhi kedua kaki.Frekuensi clubfoot dari populasi umum adalah 1:700 sampai 1:1000 kelahiran hidup dimana anak laki-laki dua kali lebih sering daripada perempuan. Berdasarkan data, 35% terjadi pada kembar monozigot dan hanya 3% pada kembar dizigot. Ini menunjukkan adanya peranan faktor genetika. Insidensi pada laki-laki 65% kasus, sedangkan pada perempuan 30-40% kasus.

  • Apakah CTEV bisa dicegah ?Tidak ada pencegahan yang bersifat mutlak untuk CTEV. Wanita yang sedang hamil tentunya harus menghindari asap rokok ataupun radiasi dan obat-obatan tanpa anjuran dokter. Ada penelitian yang mendapatkan hasil bahwa wanita yang merokok selama kehamilan 20 kali lebih besar resikonya untuk melahirkan bayi dengan CTEV.

  • Sebelumnya, harus dimengerti terlebih dahulu bahwa walaupun bayi dengan CTEV ditangani dengan baik, tetaplah tidak dapat dicapai bentuk dan posisi kaki yang kembali normal.Tujuan pengobatan:Mendapatkan kaki yang mendekati posisi normalMengupayakan kaki yang fleksibelMencapai kaki yang berfungsi baikSehingga dengan demikian pada saat bayi telah mencapai usia berjalan, maka ia dapat berjalan dengan cara jalan yang mendekati normal dengan menggunakan sepatu yang normal

  • How is the treatment ?

  • Non operatifAdalah penanganan yang tidak menggunakan operasi, yaitu dengan melakukan koreksi dari kelainan yang ada dan kemudian dipertahankan dengan gips secara bertahap.Metode ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin yaitu dalam minggu pertama setelah lahir,sebaiknnya setelah bayi berumur satu atau dua hari.Dilakukan manipulasi dan koreksi dari kelainan yang ada dan dipertahankan dengan gips yang dipasang mulai dari ujung-ujung kaki hingga pertengahan paha.Gips dibuka setiap 1 minggu, kemudian koreksi dilakukan kembali dan dipertahankan lagi dengan gips.

  • Non operatifDemikian seterusnya hingga dicapai kaki yang mendekati bentuk dan posisi normal, biasanya selama 8-12 minggu.Bila perlu juga dilakukan operasi ringan untuk memanjangkan achiles tendon yang tegang dan menghambat koreksi.Apabila telah tercapai koreksi yang diinginkan, maka bayi tidak di gips lagi tetapi posisi kaki dipertahankan dengan menggunakan sepatu khusus yang disebut sepatu Dennis-Browne sepanjang hari selama 2-3 bulan. Setelahnya sepatu Dennis-Browne tersebut hanya dipakai dimalam hari sampai anak mencapai usia 3 tahun.

  • Dennis brown splint untuk kaki pengkor (CTEV) pada bayi / balita

  • Operatif Postero medial release (Turco)

  • cincinati

  • Penangan secara operatif dilakukan apabila penanganan secara non operatif tidak berhasil atau bila terjadi kekambuhan setelah dilakukan penangan dengan metode non operatif atau pada kasus-kasus yang terlambat datang.Prinsipnya adalah membebaskan struktur-struktur di kaki atau memanjangkan otot-otot kaki yang menghambat koreksiPenangan pasca operasi, posisi kaki yang telah dikoreksi dipertahankan dengan gips dan tetap menggunakan sepatu Dennis-Browne.

  • Pes Equinus Valgus

  • DefinisiValgus adalah deformitas yang menyebabkan tulang membengkok menjauhi garis tengah tubuh (lateral)

  • Etiologi Penyebab kelainan ini tidak diketahui, sebagian karena kelainan postral dalam masa kehamilan

  • Gambaran klinisSatu atau kedua kaki dapat terkena. Kaki dalam posisi eversi dan dorsofleksi yang menetap, terdapat ketegangan pada jaringan lunak dorsolateral sehingga kaki sulit diturunkan kedalam inversi dan ekuinus

  • Manajemen FT pada kasus Talipes equinovarus

  • ANAMNESIS UMUMNama: xxxUmur: 1 tahunSex: Laki-lakiAgama: IslamAlamat: Jl. Semaunya

  • Vital sign Tekanan darah: 90/60 mmHgDenyut nadi : 115/ menitPola nafas : 30-40/menitSuhu badan: 36,5

  • ANAMNESIS KHUSUSDeformitas pada kaki/talipes equinovarus bilateral

    Chief of Complain

  • Sejak kapan terjadi? Sejak 1 tahun yang laluKenapa bisa terjadi? Saya tidak tahu tapi kata dokter bawaan dari lahirBagaimana proses kelahirannya? Normal-normal sajaApa ada keluarga sebelumnya yang seperti ini? Iya, kakek si AdikApa ibu pernah terjatuh saat hamil? Tidak pernahApa ibu mengkonsumsi obat-obatan saat hamil? Tidak pernah

    History taking

  • Apa Ibu pernah bawa anak ibu ke dokter? Ya, baru 3 bulan ini sering ke dokter, dan dipasangi gips sejak lahir. kata dokter dia terkena pes equinovarus dan sekarang dirujuk ke FTApa anak ibu mengkonsumsi obat? TidakApa anak ibu pernah melakukan foto x-ray atau rontgen? IyaApa ibu sering merokok ? Tidak. Bagaimana dengan suami anda ? iyaApa ada keluhan lain? tidak

  • Assimetric:InspeksiStatikStruktur talipes equinusvarus (ankle plantarfleksi & midtarsal adduksi-inversi)Tungkai deformitas

  • DinamisJalan pincangpasien tidak dapat melakukan fase heel strike sempurna karena ankle tidak dapat dorsofleksi sempurnapasien tidak dapat melakukan foot flat sempurna karena mengalami keterbatasan dorsofleksiPada swing fase tidak terjadi dorsofleksi sempurnaPalpasi- M.tibialis anterior, Otot-otot peronealInterpretasiSuhu normalSpasme (+)Tenderness (-)

  • Orientasi TestBerjalanTes jinjitSquat and Bounching

    Interpretasi Pasien tidak mampu berjalan normalPasien tidak mampu menekuk tumit & kaki secara optimalPasien tidak mampu meluruskan tumit & kaki secara optimal Posisi berjinjit tidak sempurnaPasien tidak mampu berjongkok secara normal

  • PFGDGerak aktif: plantarfleksi: tak sempurnadorsofleksi: sangat sukar/tak mampueversi: tak mampuinversi: tidak nyeriGerak pasif:plantarfleksi:tidak terbatas dorsofleksi:sangat terbatas eversi: sangat terbatsinversi: tidak terbatas TIMT:plantarfleksi: lemahdorsofleksi: lemaheversi:lemahinversi: lemah

  • Limitasi ROMLimitasi ADL (berjalan dll)

    Komponen musculotendinogen : Weakness : Otot-otot peroneal & M.Tibialis Anterior,ekstensor digitorum, otot ekstensorer Komponen osteoarthrogen : ankle joint prokimal & distal, metatarsal, tarsometatarsalRestrictiveTissue impairment

  • Manual muscle testing (MMT)Tes luas gerak sendi/ range of motion test (ROM)Pemeriksaan Motorik KasarGait test/ diagram of walking (diagram berjalan)Tes kontraktur/ daya ulur ototAntropometriTes club footKeseimbangan fungsionalVisual analogue scale (VAS)Refleks primitif

    Tes spesifik

  • Manual muscle testing (MMT)Adalah pemeriksaan untuk mengetahui kemampuan /performance dari otot dalam berkontraksi secara voluntery. Dalam melakukan MMT, harus memenuhi realibilitas, validitas, dan objektifitas. Kriteria menilai pada anak adalah 0-5. Pemeriksaan MMT pada anak dalam kondisi CTEV dipreoritaskan bagi yang berusia 5 tahun keatas karena telah dapat berkomunnikasi dan mengerti intruksi pemeriksa.

  • interpretasi :otot m. Tibialis anterior, m. Extensor hallusis longus, mm. Extensor digitorum, Otot m. Peroneus longus dan brevis, m. Tibialis posterior , m gastroknemius dan soleus, mm. Fleksor digitorum mengalami keterbatasan gerak

    kiri- dorso fleksi, invesi = 1- Plantar fleksi, eversi = 1kanan -dorso fleksi, inversi = 1- Plantar fleksi, eversi = 1

  • Luas gerak sendi (ROM)Merupakan pemeriksaan khusus yang dilakukan pada persendian untuk mengukur luas lingkup sendi yang dilakukan pada persendian tersebut. Diperiksa dengan metode ISOM. Alat yang digunakan untuk itu adalah goniometer. Adapun persendian yang diukur luas gerak sendi adalah : art. Talocruralis, art.subtalaris, art.midtarsalia, art.metatarsalia, dan art.interphalanges

  • ROM menurut ISOM:S.25.15.15(Plantar Fleksi-Dorso Fleksi)T.25.25.30(Eversi-Inversi)Limitasi pada gerakan dorsofleksi & eversi

  • Pemeriksaan Motorik KasarPemeriksaan DDST atau gross motor performance scale dilakukan jika ada indikasi gangguan yang ada telah mempengaruhi proses tumbuh kembang anak. Pada anak dengan kondisi CTEV, problematik yang muncul yang berkaitan dengan proses tumbuh kembang pada saat anak telah mulai belajar berdiri atau berjalan.

  • sulitsulit

  • Gait test/ diagram of walking (diagram berjalan)Pemeriksaan ini dikhususkan unutk melihat diagram berjalan pada anak, apakah fase-fase berjalan atau melangkah pada anak terganggu atau normal. Seperti halnya pemeriksaan DDST, pemeriksaan diagram berjalan atau melangkah dilakukan saat anak sudah mulai memasuki usia belajar berdiri atau berjalan

  • pasien tidak dapat melakukan fase heel strike sempurna karena ankle tidak dapat dorsofleksi sempurnapasien tidak dapat melakukan foot flat sempurna karena mengalami keterbatasan dorsofleksiPada swing fase tidak terjadi dorsofleksi sempurna

  • Tes kontraktur/ daya ulur ototPemeriksaan ini sangat penting dilakukan dan merupakan salah satu pemeriksaan utama. Hal ini disebabkan karena salah satu problematik fisioterapi pada anak dengan CTEV adalah kontraktur otot-otot bagian medial dari kaki. Adapun otot-otot yang perlu diperiksa adalah : m. Tibialis posterior, m. Soleus, m gastroknemius, mm.fleksor digitorum, dan group adduktor mid tarsal.

  • Ulur otot m. Tibialis posterior, m. Soleus, m gastroknemius, mm.fleksor digitorum, dan group adduktor mid tarsal.Bandingkan dengan sisi yang sama.

    Interpretasi : terjadi pemendekan m.tibialis posterior, m. soleus, m.gastrocemius

  • AntropometriPemeriksaan antropometri yang perlu dilakukan adalah :Leg length (pemeriksaan panjang tungkai)Pemeriksaan berat badan, panjang badan, dan diameter (circumference) knee dan ankle.

  • Pengukuran panjang tungkaiLetakkan alat pngukur panjang badan pada meja atau tempat yang datar/rata. Baringkan anak dengan posisi kepala anak menempel pada panel pengukur panjang alat yang statis atau tidak dapat di geser.Rapatkan tungkai anak dan luruskan dengan menekan lmbut kedua lutut anak. Tegakkan tumit dan telapak kaki anak, hingga menempel pada panel alat pengukur panjang badan yang dapat di geser. bacalah skala yang tertera ke arah angka yang lebih besar.panjang tungkai kanan dan kiri: 25,2 cm

  • Berat Badan menurut Umur (BB/U) Cara: menempatkan bayi, jika mungkin bajunya dibuka, dalam posisi tidur di atas timbangan khusus untuk bayi. Catatan: rata-rata berat usia 6 bulan adalah 2 kali berat lahir dan pada usia setahun menjadi 3 kali berat lahir. Tapi patut dicatat, hitung-hitungan tersebut bukan harga pas. berat badan : 10 kg Panjang Badan menurut Umur (PB/U) Cara: membaringkan bayi dalam posisi lurus, kemudian diukur panjang badannya dari ubun-ubun sampai ujung kaki dengan menggunakan alat ukur footboard (seperti penggaris kayu) yang dapat digerakkan agar mendapat hasil yang akurat. Catatan: secara kasar pada umur 1 tahun panjang bayi mencapai satu setengah kali panjangnya waktu lahir, dan umur 4 tahun 2 kali panjang waktu lahir.panjang badan : 75 cmInterpretasi BB dan PB : Normal

  • Lingkar Kepala menurut Umur (LK/U) Cara: melingkarkan alat ukur berupa pita seperti yang digunakan oleh tukang jahit di kepala bayi, tepat di atas alis dan telinga bayi. Catatan: - ukuran rata-rata lingkar kepala bayi ketika lahir adalah 35 cm.Rata-rata pada usia 6 bulan, lingkar kepala akan bertambah kurang lebih 8,5 cm menjadi 43,5 cm dan pada usia setahun akan bertambah sekitar 12 cm dari waktu lahir, yaitu menjadi sekitar 47 cm. - lingkar kepala ini wajib dilakukan secara rutin pada bayi kurang dari usia 2 tahun. Ukuran lingkar kepala ini penting karena berkaitan dengan volume otak. Jika ukuran kepala bayi membesar terlalu cepat, kemungkinan ia menderita hidrosefalus. Sedangkan jika ukuran lingkar kepala tak tumbuh-tumbuh, dikhawatirkan ia menderita mikrosefali. Keduanya adalah masalah serius yang berhubungan dengan otak, sehingga berhubungan dengan kecerdasannya kelak. lingkar kepala : 43 cmInterpretasi : Lingkar kepala Normal

  • Tes Club FootAdalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah seorang anak positif mengalami club foot atau pes equinovarus dengan jalan melakukan:Toe touching tibiaPassive manipulation dorsiflexiDorsifleksi kaki dan eversi hingga jari-jari kaki menyentuh bagian depan os Tibia.Interpretasi : positif equinovarus karena tidak bisa melakukan

  • Keseimbangan fungsionalPemeriksaan ini dikhususkan untuk melihat keseimbangan saat anak melakukan aktifitas seperti duduk, merangkak, berlutut, berdiri dan berjalan serta melompat pada anak., apakah aktifitas tersebut pada anak terganggu atau normal. Sepetri halnya pemeriksaan DDST, pemeriksaan keseimbangan fungsional dilakukan saat anak sudah mulai belajar duduk sampai berjalan bahkan melompat. Pemeriksaan tersebut dengan menggunakan kriteria/ score penilaian sebagai berikut :+ : bisa tanpa bantuan+-: bisa dengan bantuan-: tidak bisa

  • ++++++Pada ektremitas atasPada ektremitas atas

  • VAS ( Visual Analogue Scale )

    Nyeri Gerak : 6,1Nyeri Diam : 0Nyeri Tekan : 0interpretasi : ada nyeri hanya saat di gerakkan pasif. Jika pasien bergerak sendiri, tidak ada nyeri.

  • Pemeriksaan Refleks Primitif interpretasi :normal

    Jenis RefleksUsia MulaiUsia MenghilangRefleks MoroSejak Lahir6 bulanRefleks Rooting-SuckingSejak Lahir3-4 bulanRefleks BabinskiSejak Lahir9-12 bulanRefleks Palmar GraspSejak Lahir6 bulanRefleks Plantar GrraspSejak Lahir9-10 bulanRefleks SnoutSejak Lahir3 bulanRefleks Tonic NeckSejak Lahir5-6 bulanRefleks Terjun (Parachute)8-9 BulanSeterusnya adaRefleks Landau3 Bulan21 bulan

  • PEMERIKSAAN TAMBAHANPemeriksaan UltrasoundFoto roentgen

  • Pemeriksaan USAdalah pemeriksaan dengan menggunakan USG pada ibu hamil untuk melihat apakah janin yang dikandung oleh ibu dapat terdeteksi adanya pertumbuhan dan perkembangan salah satu kaki teerlihat berputar ke arah dalam (inverse) yang mengesankan adanya indikasi pes equnes varus positif.

  • FOTO ROENTGENPada pemeriksaan ini diperoleh hasil yakni pada gambaran antero-posterior terlihat os. Talus bergeser ke arah lateral.

  • Gangguan gerak dan fungsi berjalan akibat pes equinovarus dextra 1 tahun yang lalu

    DIAGNOSIS

  • Intervensi FTProblematik FTProgram pelaksanaan FTIntervensi FT

  • Problematik FTPosisi equines kaki dengan kecenderungan pemendekan group otot plantar flexor dan ligamentum deltoideum.Keterbatasan sendi secara aktif dan pasif kearah eversi, abduksi, pronasi dan dorsi flexiKelemahan group otot dorsi flexorTerganggunya ADL Tungkai dan kaki khususnya saat mulai berlutut, berdiri, berjalan dan melompat

  • Program pelakasanaa FTTujuan jangka Pendek:Mengoreksi posisi equinus dari kaki/tulang kakiMencegah pemendekan otot/jaringan lunak lebih lanjutMengeleminir deformitas aquinovarusMencegah keterbatasan sendi dan meningkatkan/ mempertahankan LGS sendi pergelangan kaki dan kaki (Ankle dan Foot)

  • Tujuan Jangka Panjang:Mengembalikan posisi kaki kearah normal semaksimal mungkinMengembalikan fungsi ADL kaki/tungkai dalam rangka mempersiapkan tumbuh kembang penderita saat mulai berdiri, berjalan atau melompat dan berlari.

  • Intervensi FT

    No.Problem FT Modalitas Terpilih Dosis1Deformitas Pes EquinovarusKoreksi postur (Pes equinus)F : setiap hariI : 3 - 8 rptT : manipulasi exc.T : 5 menit2StiffnesExerciseF : 1 x sehariI : 3x perlakuan (1x perlakuan, 8x hitungan)T : Pasif exercise movementT : 30 s3Keterbatasan ROM Ankle and FootExercise terapi F : 3x/mingguI : 3x8 rptT : ROM Exrecise pasif 2)T : 10 menit

  • No.Problem FT Modalitas Terpilih Dosis4KontrakturStreching ExerciseF : 3 kali semingguI : 2x10 rptT : Eversi+Dorsoflexi Streching sisi medial kakiT : 10 detik5 Kelemahan otot sekaligus mengatasi gangguan fungsionalnyaExercise terapi F : 3x/mingguI : 3x8 rptT : bermainT : 10 menit

  • 6.Gangguan ADLADL duduk

    ADL berdiri

    ADL jalan

    ADL melompat

    F : 3x/mingguI : 8x pengulanganT :Penderita fokus saatT :10 menit

    F : 3x/mingguI : 8x pengulanganT : Penderita fokusT :10 menit

    F : 3x/mingguI : 8x pengulanganT : Penderita fokusT :10 menit

    F : 3x/mingguI : 8x pengulanganT : Penderita fokusT :10 menit

  • Tata cara Buka spalakTraksi calcaneus + supinasi posisi netral (setiap hari) Traksi calcaneus + supinasi posisi netral (setiap hari) + dorso fleksi

    Khusus Copar joint

  • Pasca operasiSetelah operasi, dilakukan pemasangan Splinting atau gibs selama 3-4 bulan post-operation. Penggunaan splint pasca operasi biasanya menggunakan Denis Brown Splint

  • Evaluasi

    ProblemSebelumSetelahParameterinterpretasiDeformitas Pes EquinovarusMirror?StiffnesROMKeterbatasan ROM Ankle and FootGonioKontrakturMeteranKelemahan OtotMMTGangguan ADL & koordinasiINDEKS ADL MODIF

  • MODIFIKASI sesuai hasil evaluasi dan perubahan patologis

    DOKUMENTASI

    KEMITRAAN

  • Daftar PustakaSuharto, dkk. Fisioterapi pediatrik. Poltekes Makassar. 2011Long M. Toby, dkk. Pediatric physical therapy. Lippincot william wilkinds. 2001A.vizniak nikita. Muscle manual. www.prohealthsys.comSugiarmin, M dan Muslim Ahmad (1996), Ortopedi Dalam Pendidikan Anak Tunadaksa. DIRJEN DIKTI, DEPDIKBUD

  • *http://binpuu.blogspot.com/2012/02/ctev-congenital-talipes-equino-varus.html*http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/talipes*http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/talipes**Jenis kelamin- laki-laki dua kali lebih sering mengalami kelainan kaki pengkor dibanding perempuan. Genetika - jika orang tua lahir dengan club foot , ada risiko yang lebih tinggi bayinya akan lahir dengan kondisi yang sama . Hal yang sama berlaku untuk saudara-saudaranya. Menurut National Health Service ( NHS ) , Inggris , jika salah satu orangtua mengalami kelainan ini maka ada kemungkinan 3% sampai 4 % kemungkinan bahwa anaknya akan mengalami kondisi yang sama , jika kedua orang tua lahir dengan kondisi kelainan kaki pengkor, anak mereka mempunyai prosentase 15 % .*Artrogryposis Multiplex Congenital atau amioplasia suatu kelainan kongenital yang berkaitan dengan penggantian otot dengan jaringan fibrosa pada saat lahir, sehingga mengakibatkan hilangnya mobilitas sendi, dan berkaitan dengan deformitas seperti misalnya CHD, talipes equinovarus, dislokasi lutut. Myelomeningocel. Pada kasus ini terjadi imbalance otot sehingga terjadi club foot tipe rigid.

    *release postero - medial mencapai hasil terbaik pada pasien kurang dari 3 tahun dan pasien dengan kepatuhan untuk menguatkan untuk setidaknya sampai 3-4 tahun setelah operasi dan kaki pengkor idiopatik****Mengeleminir : mengurangi*: Diagnosis dini sangat diperlukan: Pasif exc. Kearah eversi, ABD, Pronasi dan Dorsi flexi**