101649-arif richiawan mustafa-fst.pdf
-
Upload
nguyentruc -
Category
Documents
-
view
286 -
download
0
Transcript of 101649-arif richiawan mustafa-fst.pdf
APLIKASI MANAJEMEN DATABASE SEKOLAH
(STUDI KASUS: LEMBAGA PENDIDIKAN MAARIF
NAHDLATUL ULAMA JAKARTA)
Oleh
ARIF RICHIAWAN MUSTAFA
NIM: 104093002926
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H / 2011 M
ii
APLIKASI MANAJEMEN DATABASE SEKOLAH
(STUDI KASUS: LEMBAGA PENDIDIKAN MAARIF
NAHDLATUL ULAMA JAKARTA)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)
Oleh
ARIF RICHIAWAN MUSTAFA
NIM: 104093002926
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H / 2011 M
v
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Juni 2011
Arif Richiawan Mustafa
vi
ABSTRAK ARIF RICHIAWAN MUSTAFA (104093002926). Aplikasi Manajemen Database Sekolah Pada Lembaga Pendidikan Maarif NU Jakarta di bawah bimbingan NIA KUMALADEWI dan NUR AENI HIDAYAH .
Secara institusional, Lembaga Pendidikan Maarif NU Jakarta merupakan lembaga pendidikan madrasah yang mendirikan satuan-satuan pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah hingga perguruan tinggi; sekolah yang bernaung di bawah Departemen Nasional RI (dulu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI) maupun madrasah; maupun Departemen Agama RI). Dengan banyaknya madrasah yang dimiliki, tentunya harus berbanding lurus dengan tingkat manajemen yang lebih baik. Manajemen data madrasah merupakan salah satu bagian yang harus diperhatikan. Adanya aplikasi khusus yang menangani informasi data madrasah bagi keseluruhan madrasah adalah suatu keharusan untuk meningkatkan pelayanan bagi madrasah dan juga untuk kemudahan instansi dalam mencari ataupun melakukan update terhadap data madrasah. Aplikasi Manajemen Database Sekolah merupakan sebuah aplikasi khusus untuk menangani data akademis madrasah bagi LP Maarif yang merupakan suatu keharusan untuk meningkatkan pelayanan bagi LP Maarif sekaligus dapat memberikan kemudahan bagi pihak madrasah. Dalam pengembangan sistem ini digunakan metodologi pengembangan sistem siklus hidup pengembangan sistem atau System Development Life Cycle (SDLC), dengan model Waterfall. Tahapan yang dilakukan dalam SDLC adalah : System Initiation, System Analysis, System Design, dan System Implementation. Dengan diterapkannya Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini, maka dapat memudahkan pihak LP Maarif dalam hal pengelolaan data madrasah dan dapat menyajikan informasi mengenai madrasah yang up to date serta dapat diintegrasikan aplikasi dengan website LP Maarif.
V Bab + Daftar Pustaka + Daftar Gambar + Daftar Tabel + Daftar Simbol + Daftar Lampiran Kata Kunci: AMDS, Aplikasi, Madrasah, Manajemen Database, LP Maarif NU,
MySQL, PHP, waterfall. Pustaka Acuan (26, 1994-2011)
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum wr. wb
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga dapat melaksanakan
dan menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Aplikasi Manajemen
Database Sekolah (Studi Kasus: Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul
Ulama Jakarta)”. Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Setelah seluruh penulisan skripsi ini terlaksana, ingin mengucapkan
banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu baik itu berupa
motivasi, bimbingan, moril maupun materil, yang ditujukan kepada:
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi,
2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi,
sekaligus sebagai dosen pembimbing II yang selalu memberikan masukan,
motivasi, dan bimbingan selama proses penyusunan skripsi ini,
3. Bapak Zainul Arham, M.Sc, selaku Sekretaris Program Studi Sistem
Informasi,
4. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI, selaku dosen pembimbing I yang selalu
memberikan bimbingan, semangat dan meluangkan waktunya walaupun
sedang sibuk,
viii
5. Bagian akademik, khususnya Ulfah, yang telah membantu semua proses
birokrasi dan segala urusan akademik,
6. Bagian akademik keuangan, khususnya Mbak Lia, yang telah membantu
semua pengurusan administrasi biaya,
7. Orang tua tersayang yang telah memberikan doa dan dukungan baik moril
maupun materil, Nurul Hafizhoh yang telah menghilangkan kejenuhan, dan
keluarga besar yang juga telah memberikan doa kepada penulis,
8. Teza, Latif, Yoben, Ambon, Subki, Diber, Yeni, Wuri, dan teman-teman
kosan Aseng serta teman-teman angkatan 2004 yang tidak pernah bosan
menemani, memberikan inspirasi, dan membantu memberikan semangat.
Semoga teman-teman diberikan kemudahan dalam segala kesulitan oleh Allah
SWT dan tentunya niat untuk bekerja keras,
Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat disampaikan ke
penulis melalui email [email protected].
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya kepada penulis
sendiri dan bagi yang membacanya. Amin.
Wassalamu ‘alaikum wr. wb
Jakarta, Juni 2011
Arif Richiawan Mustafa
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR SAMPUL ........................................................................................ i
LEMBAR JUDUL ............................................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ................................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv
DAFTAR SIMBOL ........................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 3
1.3 Batasan Masalah .................................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................ 5
1.6 Metodologi Penelitian ........................................................................... 5
1.6.1 Teknik Pegumpulan Data ............................................................. 5
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem .................................................... 6
1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem ............................................................................ 9
2.1.1 Definisi Sistem ............................................................................. 9
2.1.2 Karakteristik Sistem ..................................................................... 9
2.2 Konsep Dasar Informasi ......................................................................... 12
x
2.2.1 Data dan Informasi ........................................................................ 12
2.2.2 Siklus Informasi ............................................................................ 13
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ............................................................ 14
2.3.1 Definisi Sistem Informasi ............................................................ 14
2.3.2 Komponen Sistem Informasi ....................................................... 15
2.4 Konsep Aplikasi Manajemen Database Sekolah ................................... 15
2.4.1 Pengertian Aplikasi Komputer ..................................................... 15
2.4.2 Aplikasi Manajemen Database .................................................... 16
2.4.3 Aplikasi Manajemen Database Sekolah ...................................... 16
2.5 Basis Data (Database) ........................................................................... 17
2.5.1 Sejarah ........................................................................................... 17
2.5.2 Definisi .......................................................................................... 18
2.5.3 Sifat-Sifat Basis Data .................................................................... 19
2.5.4 Arsitektur Sistem Basis Data ........................................................ 20
2.5.5 Pengguna Basis Data (User and DBA).......................................... 22
2.5.6 Manfaat Dan Kerugian .................................................................. 24
2.6 DBMS (Sistem Manajemen Basis Data) ................................................ 25
2.6.1 Definisi .......................................................................................... 25
2.6.2 Fungsi ............................................................................................ 25
2.6.3 Komponen ..................................................................................... 26
2.6.4 Model Data .................................................................................... 27
2.6.5 RDBMS ......................................................................................... 29
2.6.6 Arsitektur DBMS .......................................................................... 32
2.6.7 Bahasa DBMS ............................................................................... 34
2.6.8 Keunggulan dan Kelemahan ......................................................... 36
2.7 Flowchart ............................................................................................... 37
2.7.1 Pengertian ...................................................................................... 37
2.7.2 Jenis-Jenis Flowchart .................................................................... 37
2.8 DFD (Data Flow Diagram) ................................................................... 39
2.8.1 Pengertian ...................................................................................... 39
2.8.2 Levelisasi DFD .............................................................................. 39
2.8.3 Elemen Dasar DFD ....................................................................... 41
xi
2.9 ERM (Entity Relationship Model) ........................................................... 43
2.9.1 Pengertian ....................................................................................... 43
2.9.2 ERD (Entity Relationship Diagram) .............................................. 43
2.9.3 Komponen Penyusun ERD ............................................................. 44
2.10 Normalisasi ............................................................................................ 49
2.10.1 Pengertian ..................................................................................... 49
2.10.2 Tujuan ........................................................................................... 49
2.10.3 Tahapan ........................................................................................ 50
2.11 STD (State Transition Diagram) ........................................................... 53
2.12 Konsep Dasar Internet ........................................................................... 53
2.12.1 Pengertian ..................................................................................... 53
2.12.2 Sejarah Internet ............................................................................ 53
2.12.3 Sumber Daya Internet ................................................................... 56
2.13 Konsep Dasar Jaringan Komputer ......................................................... 57
2.13.1 Pengertian ..................................................................................... 57
2.13.2 Klasifikasi ..................................................................................... 58
2.13.3 Topologi ....................................................................................... 61
2.14 WWW (World Wide Web) ..................................................................... 62
2.15 HTTP (HyperText Transfer Protocol) ................................................... 63
2.15.1 Pengertian ..................................................................................... 63
2.15.2 Sejarah .......................................................................................... 64
2.16 Aplikasi Web ......................................................................................... 64
2.17 Web Server ............................................................................................ 65
2.18 Web Browser ......................................................................................... 65
2.19 HTML (HyperText Markup Language) ................................................ 66
2.20 PHP (PHP: Hypertext Processor) ......................................................... 67
2.21 MySQL .................................................................................................. 68
2.22 XAMPP ................................................................................................. 69
2.23 Studi Literatur Penelitian Sejenis .......................................................... 70
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 72
3.2 Metode Pengembangan Sistem ............................................................. 73
xii
3.2.1 System Initiation ............................................................................ 73
3.2.2 System Analysis ............................................................................. 74
3.2.3 System Design ............................................................................... 75
3.2.4 System Implementation ................................................................. 76
3.3 Kerangka Pemikiran .............................................................................. 76
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 System Initiation ..................................................................................... 78
4.1.1 Profil Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Jakarta ..... 78
4.1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................... 81
4.1.3 Lingkup Sistem ............................................................................ 82
4.1.4 Tujuan Sistem .............................................................................. 83
4.2 System Analysis ...................................................................................... 83
4.2.1 Analisis Persyaratan Sistem ......................................................... 83
4.2.2 Analisis Sistem Berjalan .............................................................. 87
4.2.4 Analisis Sistem Usulan ................................................................. 90
4.3 System Design ........................................................................................ 93
4.3.1 Perancangan Sistem ..................................................................... 93
4.3.1.1 Data Flow Diagram (DFD) .............................................. 99
4.3.1.2 Spesifikasi Proses ............................................................. 100
4.3.2 Perancangan Database ................................................................. 104
4.3.2.1 Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD) ........... 104
4.3.2.2 Normalisasi ....................................................................... 106
4.3.2.3 Struktur Database ............................................................. 107
4.3.2.4 Menentukan Matrix CRUD .............................................. 110
4.3.2.5 State Transition Diagram (STD) ...................................... 111
4.3.3 Perancangan Antarmuka Sistem ................................................... 122
4.3.3.1 Perancangan Antarmuka User .......................................... 122
4.3.3.2 Perancangan Antarmuka Admin ........................................ 124
4.4 System Implementation........................................................................... 146
4.4.1 Pembuatan Aplikasi ....................................................................... 146
4.4.2 Instalasi Aplikasi ........................................................................... 148
xiii
4.4.3 Pengujian Aplikasi ........................................................................ 150
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ................................................................................................. 161
5.2 Saran ........................................................................................................ 163
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 164
LAMPIRAN ...................................................................................................... 167
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Korelasi antara General Problem-Solving dan Proses
Pengembangan Sistem ....................................................................... 19
Tabel 2.2 Tabel Contoh DBMS ......................................................................... 32
Tabel 2.3 Tabel Penomoran Level pada DFD .................................................... 47
Tabel 2.4 Daftar Sumber Daya pada Internet .................................................... 63
Tabel 2.5 Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Area ............................. 66
Tabel 4.1 Nonfunctional Requirement .............................................................. 92
Tabel 4.2 Tabel Struktur File Madrasah ........................................................... 114
Tabel 4.3 Tabel Struktur File Provinsi ............................................................... 115
Tabel 4.4 Tabel Struktur File Kabupaten .......................................................... 115
Tabel 4.5 Tabel Struktur File Kecamatan ......................................................... 116
Tabel 4.6 Tabel Struktur File Tingkat ............................................................... 116
Tabel 4.7 Tabel Matrix Create, Read, Update, Delete (CRUD) ....................... 116
Tabel 4.8 Spesifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware) .......................... 156
Tabel 4.9 Pengujian pada Modul Madrasah (User) .......................................... 157
Tabel 4.10 Pengujian pada Modul Admin Pusat (Admin) ................................. 158
Tabel 4.11 Pengujian pada Modul Admin Provinsi (Admin) ............................ 163
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Siklus Informasi ............................................................................. 15
Gambar 2.2 Lima Komponen Sistem Informasi ............................................... 16
Gambar 2.3 The sequential / waterfall strategy ................................................. 21
Gambar 2.4 Ruang Lingkup Sistem Database Sederhana ................................ 26
Gambar 2.5 Sistem Server Melayani Permintaan Dari Sistem Client ............... 28
Gambar 2.6 Contoh Model Hirarki ................................................................... 34
Gambar 2.7 Contoh Model Jaringan ................................................................. 35
Gambar 2.8 Istilah Penting Dalam Model Relasional ........................................ 39
Gambar 2.10 Arsitektur Sistem Manajemen Basis Data .................................... 40
Gambar 2.11 Hubungan One to One .................................................................. 54
Gambar 2.12 Hubungan One to Many ............................................................... 55
Gambar 2.13 Hubungan Many to One .............................................................. 55
Gambar 2.14 Hubungan Many to Many ............................................................ 55
Gambar 2.15 Langkah-Langkah Normalisasi ................................................... 59
Gambar 2.16 Topologi Bus ................................................................................. 68
Gambar 2.17 Topologi Ring ............................................................................... 68
Gambar 2.18 Topologi Star ............................................................................... 69
Gambar 2.19 Mekanisme Kerja Permintaan Dokumen HTML ......................... 73
Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 84
Gambar 4.1 Flowchart System Analisis Sistem Berjalan .................................. 94
Gambar 4.2 Flowchart System Analisis Sistem Usulan ..................................... 96
Gambar 4.3 Diagram Konteks (Level 0) ............................................................ 99
Gambar 4.4 Diagram Zero (Level 1).................................................................. 100
Gambar 4.5 Diagram Level 2 Proses 1.0 .......................................................... 101
Gambar 4.6 Diagram Level 2 Proses 2.0 .......................................................... 102
Gambar 4.7 Diagram Level 2 Proses 3.0 .......................................................... 103
Gambar 4.8 Diagram Level 2 Proses 4.0 .......................................................... 104
Gambar 4.9 Diagram Level 2 Proses 5.0 .......................................................... 105
Gambar 4.10 Diagram Level 2 Proses 6.0 ........................................................ 106
xvi
Gambar 4.11 Entity Relationship Diagram ....................................................... 111
Gambar 4.12 STD Rancangan Halaman Utama (Madrasah) ............................ 117
Gambar 4.13 STD Rancangan Modul Home (Madrasah) ................................. 118
Gambar 4.14 STD Rancangan Modul Madrasah Ibtidaiyah (Madrasah) ......... 118
Gambar 4.15 STD Rancangan Modul Madrasah Tsanawiyah (Madrasah) ...... 119
Gambar 4.16 STD Rancangan Modul Madrasah Aliyah (Madrasah) ............... 119
Gambar 4.17 STD Rancangan Modul Contact Us (Madrasah) ........................ 120
Gambar 4.18 STD Rancangan Halaman Utama (Admin Pusat) ....................... 120
Gambar 4.19 STD Rancangan Modul Madrasah Ibtidaiyah (Admin Pusat) .... 121
Gambar 4.20 STD Rancangan Modul Madrasah Tsanawiyah (Admin Pusat) . 121
Gambar 4.21 STD Rancangan Modul Madrasah Aliyah (Admin Pusat) .......... 122
Gambar 4.22 STD Rancangan Modul Provinsi (Admin Pusat) ........................ 123
Gambar 4.23 STD Rancangan Modul Kabupaten (Admin Pusat) .................... 123
Gambar 4.24 STD Rancangan Modul Kecamatan (Admin Pusat) ................... 124
Gambar 4.25 STD Rancangan Modul Tingkat (Admin Pusat) ......................... 125
Gambar 4.26 STD Rancangan Halaman Utama (Admin Provinsi) .................. 125
Gambar 4.27 STD Rancangan Modul Madrasah Ibtidaiyah Provinsi (Admin
Provinsi) ............................................................................................................. 126
Gambar 4.28 STD Rancangan Modul Madrasah Tsanawiyah Provinsi (Admin
Provinsi) ............................................................................................................. 127
Gambar 4.29 STD Rancangan Modul Madrasah Aliyah (Admin Provinsi) ...... 127
Gambar 4.30 Rancangan Halaman Home ......................................................... 128
Gambar 4.31 Rancangan Halaman Madrasah Ibtidaiyah .................................. 128
Gambar 4.32 Rancangan Halaman Madrasah Tsanawiyah ............................... 129
Gambar 4.33 Rancangan Halaman Madrasah Aliyah ....................................... 129
Gambar 4.34 Rancangan Halaman Contact Us ................................................. 130
Gambar 4.35 Rancangan Halaman Login Admin Pusat .................................... 130
Gambar 4.36 Rancangan Halaman Madrasah Ibtidaiyah .................................. 131
Gambar 4.37 Rancangan Halaman Input Madrasah Ibtidaiyah ........................ 131
Gambar 4.38 Rancangan Halaman Edit Madrasah Ibtidaiyah .......................... 132
Gambar 4.39 Rancangan Halaman Delete Madrasah Ibtidaiyah ...................... 132
Gambar 4.40 Rancangan Halaman Madrasah Tsanawiyah ............................... 133
xvii
Gambar 4.41 Rancangan Halaman Input Madrasah Tsanawiyah ..................... 133
Gambar 4.42 Rancangan Halaman Edit Madrasah Tsanawiyah ....................... 134
Gambar 4.43 Rancangan Halaman Delete Madrasah Tsanawiyah ................... 134
Gambar 4.44 Rancangan Halaman Madrasah Aliyah ....................................... 135
Gambar 4.45 Rancangan Halaman Input Madrasah Aliyah .............................. 135
Gambar 4.46 Rancangan Halaman Edit Madrasah Aliyah ............................... 136
Gambar 4.47 Rancangan Halaman Delete Madrasah Aliyah ............................ 136
Gambar 4.48 Rancangan Halaman Search ........................................................ 137
Gambar 4.49 Rancangan Halaman Provinsi ..................................................... 137
Gambar 4.50 Rancangan Halaman Input Provinsi ............................................ 138
Gambar 4.51 Rancangan Halaman Edit Provinsi .............................................. 138
Gambar 4.52 Rancangan Halaman Delete Provinsi .......................................... 139
Gambar 4.53 Rancangan Halaman Kabupaten ................................................. 139
Gambar 4.54 Rancangan Halaman Input Kabupaten ........................................ 140
Gambar 4.55 Rancangan Halaman Edit Kabupaten .......................................... 140
Gambar 4.56 Rancangan Halaman Delete Kabupaten ...................................... 141
Gambar 4.57 Rancangan Halaman Kecamatan ................................................. 141
Gambar 4.58 Rancangan Halaman Input Kecamatan ....................................... 142
Gambar 4.59 Rancangan Halaman Edit Kecamatan ......................................... 142
Gambar 4.60 Rancangan Halaman Delete Kecamatan ..................................... 143
Gambar 4.61 Rancangan Halaman Tingkat ...................................................... 143
Gambar 4.62 Rancangan Halaman Input Tingkat ............................................. 144
Gambar 4.63 Rancangan Halaman Edit Tingkat ............................................... 145
Gambar 4.64 Rancangan Halaman Delete Tingkat ........................................... 145
Gambar 4.65 Rancangan Halaman Login Admin Provinsi ............................... 145
Gambar 4.66 Rancangan Halaman Madrasah Ibtidaiyah Provinsi ................... 145
Gambar 4.67 Rancangan Halaman Input Madrasah Ibtidaiyah Provinsi .......... 146
Gambar 4.68 Rancangan Halaman Edit Madrasah Ibtidaiyah Provinsi ............ 147
Gambar 4.69 Rancangan Halaman Delete Madrasah Ibtidaiyah Provinsi ........ 147
Gambar 4.70 Halaman Madrasah Tsanawiyah Provinsi ................................... 148
Gambar 4.71 Rancangan Halaman Input Madrasah Tsanawiyah Provinsi ....... 148
Gambar 4.72 Rancangan Halaman Edit Madrasah Tsanawiyah Provinsi ......... 149
xviii
Gambar 4.73 Rancangan Halaman Delete Madrasah Tsanawiyah Provinsi ..... 149
Gambar 4.74 Rancangan Halaman Madrasah Aliyah Provinsi ......................... 150
Gambar 4.75 Rancangan Halaman Input Madrasah Aliyah Provinsi ............... 150
Gambar 4.76 Rancangan Halaman Edit Madrasah Aliyah Provinsi ................. 151
Gambar 4.77 Rancangan Halaman Delete Madrasah Aliyah Provinsi ............. 151
xix
DAFTAR SIMBOL
SIMBOL SYSTEM / DOCUMENT FLOWCHART
(Jogiyanto, 2005:796-799)
Nama Simbol Gambar Simbol Keterangan
Simbol Dokumen
Menunjukkan input dan output(I/O)
baik untuk proses manual, mekanik
atau komputer.
Simbol Kegiatan
Manual
Menunjukkan pekerjaan manual.
Simbol Simpanan
Offline
File non-komputer yang diarsip urut
angka (numerical).
File non-komputer yang diarsip urut
tanggal (cronological).
File non-komputer yang diarsip urut
huruf (alphabetical).
Simbol Proses
Menunjukkan kegiatan proses dari
operasi program komputer.
Simbol Punched
Card
Menunjukkan I/O yang meng-
gunakan kartu punch (plong).
Simbol Operasi
Luar
Menunjukkan operasi yang
dilakukan diluar operasi komputer.
xx
Simbol
Pengurutan Offline
Menunjukkan proses pengurutan
data diluar proses komputer.
Simbol Pita
Magnetik
Menunjukkan I/O yang meng-
gunakan pita magnetik.
Simbol Harddisk
Menunjukkan I/O yang meng-
gunakan harddisk.
Simbol Drum
Magnetik
Menunjukkan I/O yang meng-
gunakan drum magnetik.
Simbol Pita Kertas
Berlubang
Menunjukkan I/O yang meng-
gunakan pita kertas berlubang.
Simbol Keyboard
Menunjukkan input yang meng-
gunakan online keyboard.
Simbol Display
Menunjukkan output yang
ditampilkan di monitor.
Simbol Pita
Kontrol
Menunjukkan penggunaan pita
kontrol (control tape) dlm batch
control untuk pencocokan di proses
batch processing.
Simbol Hubungan
Komunikasi
Menunjukkan proses transmisi data
melaluisaluran komunikasi.
Simbol Garis Alir
Menunjukkan arus dari proses.
Simbol Penjelasan
Menunjukkan penjelasan dari suatu
proses.
Simbol
Penghubung
Menunjukkan penghubung ke
halaman yang masih sama atau ke
halaman lain.
xxi
SIMBOL DATA FLOW DIAGRAM (DFD)
(Ladjamudin, 2005:72)
Nama Simbol Simbol DFD Versi
Yourdan & De Marco
Simbol DFD Versi
Gane & Sarson
Entitas Luar
(External Entity)
Proses (Process)
Arus Data
(Data Flow)
Simpanan Data
(Data Store)
NOTASI ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)
VERSI CHEN
(Ladjamudin, 2005:149)
Gambar Keterangan
Himpunan Entitas (Entity)
Himpunan Relasi (Relationship)
Atribut
Garis penghubung (Link)
xxii
NOTASI STATE TRANSITION DIAGRAM (STD)
(Pressman, 2001:218)
Gambar Keterangan
Keadaan sistem (State)
Perubahan sistem
Kondisi dan Aksi
NOTASI KARDINALITAS
(Whitten, 2004:285)
Interpretasi
Kardinalitas
Contoh
Minimum
Contoh
Maksimum
Notasi Grafis
Tepat satu (satu
dan hanya satu) 1 1
- atau -
Nol atau satu 0 1
Satu atau lebih 1 Banyak (>1)
Nol, satu atau lebih 0 Banyak (>1)
Labih dari satu >1 >1
xxiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Tampilan Aplikasi Manajemen Database Sekolah ............................ 173
Lampiran Source Code ........................................................................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (LP Maarif NU)
merupakan aparat departemensi Nahdlatul Ulama (NU) yang berfungsi
sebagai pelaksana kebijakan-kebijakan pendidikan Nahdlatul Ulama, yang
ada di tingkat Pengurus Besar, Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang, dan
Pengurus Majelis Wakil Cabang. Kedudukan dan fungsi LP Maarif NU
diatur dalam BAB VI tentang Struktur dan Perangkat Organisasi pasal 1
dan 2; serta ART BAB V tentang Perangkat Organisasi. LP Maarif NU
dalam perjalanannya secara aktif melibatkan diri dalam proses-proses
pengembangan pendidikan di Indonesia. Secara institusional, LP Maarif
NU juga mendirikan satuan-satuan pendidikan mulai dari tingkat dasar,
menengah hingga perguruan tinggi; sekolah yang bernaung di bawah
Departemen Nasional RI (dulu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
RI) maupun madrasah; maupun Departemen Agama RI). Hingga saat ini
tercatat tidak kurang dari 6000 lembaga pendidikan yang tersebar di
seluruh pelosok tanah air bernaung di bawahnya, mulai dari TK, SD,
SLTP, SMU/SMK, MI, MTs, MA, dan beberapa perguruan tinggi.
Dengan banyaknya madrasah yang dimiliki, tentunya harus
berbanding lurus dengan tingkat manajemen yang lebih baik. Aspek
manajemen madrasah merupakan suatu hal yang urgent yang harus
1
2
dibenahi agar pelayanan bagi madrasah menjadi lebih baik dan terkontrol.
Manajemen data madrasah merupakan salah satu bagian yang harus
diperhatikan. Adanya aplikasi khusus yang menangani informasi data
madrasah bagi keseluruhan madrasah adalah suatu keharusan untuk
meningkatkan pelayanan bagi madrasah dan juga untuk kemudahan
instansi dalam mencari ataupun melakukan update terhadap data
madrasah.
Kebutuhan akan aplikasi ini semakin meningkat, ketika aplikasi
yang ada, yakni Aplikasi Data Sekolah EMIS Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama, belum dapat mengupdate
informasi data madrasah tepat pada waktunya. Informasi dari aplikasi
tersebut tidak dapat diubah sama sekali, contohnya: bila pada tahun 2004,
jumlah murid ada 30 orang, setelah tahun 2009, jumlah murid pun
bertambah menjadi 40, namun informasi ini tidak dapat ditampilkan
karena keterbatasan fungsi dari aplikasi. Begitu pula dengan informasi
lainnya yang menyangkut informasi madrasah. Hal ini tentunya akan
mempersulit bagian Sub Bidang Data dan Informasi, yang dalam hal ini
menangani database seluruh madrasah di seluruh Indonesia. Dan juga hal
ini berkaitan dengan harus diintegrasikannya aplikasi tersebut ke dalam
web LP. Maarif (www.maarif-nu.or.id), sehingga dituntut informasi yang
up to date. Adanya aplikasi khusus yang menangani data akademis
madrasah bagi LP. Maarif adalah suatu keharusan untuk meningkatkan
3
pelayanan bagi LP. Maarif sekaligus dapat memberikan kemudahan bagi
pihak madrasah.
Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan di atas, maka Penulis
tertarik untuk mengembangkan aplikasi data sekolah yang diharapkan
dapat menangani permasalahan ini dengan nama Aplikasi Manajemen
Database Sekolah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang
dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana membuat Aplikasi Manajemen Database Sekolah yang
dapat memudahkan pengolahan data Madrasah pada LP. Maarif NU
Jakarta serta dapat memberikan informasi mengenai data madrasah
secara up to date.
2. Bagaimana membuat Aplikasi Manajemen Database Sekolah dapat
diintegrasikan dengan website LP Maarif NU Jakarta.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas, batasan masalah untuk
Aplikasi Manajemen Database Sekolah terbatas pada :
1. Aplikasi ini bukan termasuk Sistem Informasi Manajemen.
2. Penulis tidak membahas komunikasi serta keamanan data yang terkait
dengan sistem ini secara terinci.
4
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah :
1. Untuk mengetahui Aplikasi Data Sekolah yang sedang berjalan pada
Lembaga Pendidikan Maarif NU.
2. Membuat suatu Aplikasi Manajemen Database Sekolah yang dapat
mempermudah bagian Sub Bidang Data Dan Informasi untuk input,
edit, dan delete data madrasah sehingga dapat dihasilkan laporan data
madrasah dengan cepat dan akurat.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapat dalam melakukan penelitian ini adalah:
a. Bagi Instansi.
Dengan adanya Aplikasi Manajemen Database Sekolah tentunya
diharapkan akan memberi banyak kemudahan, antara lain :
1. Meminimalisir kemungkinan hilangnya data madrasah,
dikarenakan sudah adanya sistem informasi yang menggunakan
database.
2. Memudahkan bagian Sub Bidang Data dan Informasi dalam
pencarian data madrasah.
3. Dapat dijadikan sebagai sarana informasi bagi masyarakat yang
berkepentingan, untuk mengetahui informasi data seluruh madrasah
yang berada di ruang lingkup NU.
5
b. Bagi Pemakai :
1. Mempercepat kinerja para pegawai di LP. Maarif NU untuk
melakukan Create, Edit, Update, dan Delete data madrasah.
2. Memudahkan para pegawai untuk melakukan pencarian data
madrasah dikarenakan adanya fasilitas Searching data.
1.6 Metodologi Penelitian
1.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Metode-metode yang digunakan dalam pengumpulan data
antara lain :
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek
yang akan diteliti (Gorys Keraf, 1994:162).
2. Wawancara
Gorys Keraf (1994:161) mengartikan wawancara sebagai suatu
cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan
langsung kepada seorang informan atau seorang autoritas
(seorang ahli atau yang berwewenang dalam suatu masalah).
3. Studi Pustaka
Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-
buku dan website referensi yang dapat dijadikan acuan
pembahasan dalam masalah ini.
6
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam
Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini, penulis menggunakan
metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan
pendekatan strategi air tejun (waterfall strategy).
Adapun tahapan dalam proses pengembangan sistem
Aplikasi Manajemen Database Sekolah adalah sebagai berikut:
(Whitten, 2004:32-34) :
1. System initiation, yaitu mengidentifikasi masalah yang dihadapi
dan membuat rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut. Di
dalam system initiation, membuat lingkup proyek, tujuan, jadwal
dan anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah
atau sebagai gambaran keuntungan dari proyek.
2. System analysis, yaitu memahami dan menganalisis masalah.
Selain itu, juga dilakukan identifikasi terhadap solusi yang
diharapkan. System analysis mempelajari permasalahan untuk
merekomendasikan peningkatan dan spesifikasi kebutuhan bisnis
serta prioritas solusi.
3. System design, yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan
memilih solusi yang terbaik, kemudian merancang solusi yang
telah dipilih. System design membuat spesifikasi teknis dengan
solusi berbasis komputer yang telah diidentifikasi pada system
analysis.
7
4. System implementation, yaitu mengimplementasikan solusi yang
telah dipilih, kemudian mengevaluasi sistem informasi yang
telah dibuat. System implementation merupakan tahapan terakhir
dalam proses pengembangan sistem. System implementation
meliputi kegiatan membangun, meng-install, menguji, dan
mengoperasikan sistem informasi. Seperti yang dijelaskan pada
batasan masalah, dalam tahap ini tidak dilakukannya tahap
mengoperasikan sistem informasi.
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan tugas akhir ini terdiri dari lima bab, dimana tiap-
tiap bab menjelaskan secara garis besar penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan menguraikan teori yang terkait dengan
konsep, metode perancangan, dan pemodelan Aplikasi
Manajemen Database Sekolah.
8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang metode pengumpulan data serta
menguraikan tentang tahap-tahap pengembangan sistem
menggunakan SDLC.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini akan membahas sejarah, visi dan misi
Lembaga Pendidikan Maarif, perancangan sistem,
perancangan menu tampilan yang dibangun dengan
menggunakan PHP.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini, berisi kesimpulan dari apa yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya beserta saran-saran untuk
pengembangan aplikasi selanjutnya.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Definisi Sistem
Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan
sistem, yaitu :
1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur
mendefinisikan sistem sebagai berikut :
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran
tertentu (Jogiyanto, 2005).
2. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau
komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :
Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005).
2.1.2 Karakterisitik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu
mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar
sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau
tujuan (Ladjamudin, 2005).
9
10
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu
kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen
sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari
sistem.
Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan.
2. Batasan Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan
luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang
lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas
dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan
luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari
sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara.
Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan
11
dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan
hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara
satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui
penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya mengalir
dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran
(output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input)
untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan
penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan
subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam
sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan
(maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi
yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.
Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah
maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi
informasi.
12
6. Keluaran Sistem
Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem yang lain.
7. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau
sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective),
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi
sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat
menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran
yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil
bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.2 Konsep Dasar Informasi
2.2.1 Data dan Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto,
2005).
13
Sumber Informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-
kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.
Menurut Jogiyanto, kualitas dari suatu informasi tergantung dari
tiga hal, yaitu :
1. Akurat, yaitu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan.
2. Tepat pada waktunya, yaitu informasi yang datang pada
penerima tidak boleh terlambat.
3. Relevan, yaitu berarti informasi tersebut mempunyai manfaat
untuk pemakainya.
2.2.2 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat
bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah
melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan
dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan
yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut
akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model
dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut juga
dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).
14
Gambar 2.1 Siklus Informasi (Jogiyanto, 2005)
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1 Definisi Sistem Informasi
Menurut Jeffery L. Whitten, sistem informasi merupakan
pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi yang
berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan
menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk
mendukung sebuah organisasi.
15
2.3.2 Komponen Sistem Informasi
Menurut Ladjamuddin, kita dapat mengilustrasikan 5 komponen
dalam sistem informasi seperti terlihat pada gambar berikut :
Gambar 2.2 Lima Komponen Sistem Informasi
Kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Hardware (perangkat keras) dan Software (perangkat lunak)
yang berfungsi sebagai mesin.
2. People dan Procedures yang merupakan manusia dan tatacara
menggunakan mesin.
3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan
mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.
2.4 Konsep Aplikasi Manajemen Database Sekolah
2.4.1 Pengertian Aplikasi Komputer
Aplikasi Komputer merupakan bagian dari software komputer yang
menggunakan kemampuan komputer secara langsung dan
Hardware (Perangkat
Keras)
Software (Perangkat
Lunak)
People (Manusia)
Procedures (Prosedur)
DATA
Mesin Manusia
16
menyeluruh untuk mengerjakan suatu tugas atau fungsi tertentu
sesuai dengan kebutuhan pengguna. (Euis, 2008)
2.4.2 Aplikasi Manajemen Database
Merupakan aplikasi komputer yang menyimpan struktur database,
hubungan antar data dalam database, serta berbagai formulir dan
laporan yang berkaitan dengan database. (Tutik, 2011)
Aktifitas dalam Manajemen Database:
1. Pengumpulan data; data yang diperlukan dikumpulkan dan
dicatat pada sebuah form yang disebut dokumen sumber yang
berfungsi sebagai input.
2. Integritas dan Pengujian; data diperiksa untuk meyakinkan
konsistensi dan akurasi data tersebut.
3. Penyimpanan data dan pemeliharaan.
4. Keamanan data.
5. Organisasi data; data disusun sedemikian untuk memenuhi
kebutuhan user. (Eka, 2011)
2.4.3 Aplikasi Manajemen Database Sekolah
Aplikasi Manajemen Database Sekolah didefinisikan sebagai
sebuah program yang ditujukan kepada lembaga sekolah untuk
menyelesaikan suatu permasalahan dengan proses penggunaan
sumberdaya secara efektif untuk mencapai sasaran menggunakan
17
sistem berkas terpadu yang dirancang terutama untuk
meminimalkan pengulangan data.
2.5 Basis Data (Database)
2.5.1 Sejarah
Basis data pertama kali muncul pada tahun 1960-an. Pelopor di
bidang basis data adalah Charles W. Bachman yang menerima
Turing Award (penghargaan semacam nobel pada ilmu komputer)
pada tahun 1973 karena telah mempelopori pekerjaan dalam
teknologi basis data. (Janner, 2007)
Pada awal tahun 1960 tersebut, Charles Bachman di perusahaan
General Electric mendesain generasi pertama DBMS yang disebut
Penyimpanan Data Terintegrasi (Integrated Data Store).
Pada akhir tahun 1960-an, IBM mengembangkan Sistem
Manajemen Informasi (Information Management System). Hasil
kerjasama antara IBM dengan perusahaan penerbangan Amerika
mengembangkan sistem SABRE. Sistem SABRE memungkinkan
user mengakses data yang sama pada jaringan komputer.
Pada tahun 1970, Edgar Codd di laboratorium penelitian di San
Jose mengusulkan suatu representasi data baru yang disebut model
data relasional.
Pada tahun 1999, James Gray memenangkan Turing Award untuk
kontribusinya pada manajemen transaksi dalam DBMS.
18
Pada akhir tahun 1980 dan permulaan tahun 1990, banyak bidang
sistem basis data dikembangkan. Penelitian di bidang basis data
meliputi bahasa query yang powerful, model data lengkap, dan
penekanan pada dukungan analisis data yang kompleks, sistem
diperluas dengan kemampuan menyimpan tipe data baru misalnya
image dan text serta kemampuan query yang kompleks.
2.5.2 Definisi
Database atau biasa disebut dengan basis data terdiri atas 2 kata,
yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai
markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan Data
adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek
seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang,
hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam
dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau
kombinasinya. (Fathansyah, 2007)
Database sendiri dapat didefinisikan sebagai kumpulan file yang
saling berhubungan. Akan tetapi, database tidak hanya kumpulan
file. Record di dalam tiap file harus dapat dihubungkan dengan
record di dalam file lain. (Whitten, 2004)
Prinsip utama dari Database adalah pengaturan data/arsip.
Sedangkan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan
dalam pengambilan kembali data/arsip. (Fathansyah, 2007)
19
Gambar 2.4 Ruang Lingkup Sistem Database Sederhana (Elmasri)
2.5.3 Sifat-Sifat Basis Data
Istilah basis data pada umumnya juga menyiratkan serangkaian
sifat yang terkait, yaitu: (Janner, 2007)
1. Berbagi Data
2. Integrasi Data
3. Integritas Data
4. Keamanan Data
5. Abstraksi Data
6. Independensi Data
20
2.5.4 Arsitektur Sistem Basis Data
• Sistem Terpusat (Centralized System)
Sistem yang berjalan pada sistem komputer tunggal dan tidak
berinteraksi dengan komputer lain. Sistem Terpusat dapat
dibedakan menjadi dua:
1. Single-user system
Digunakan oleh satu orang, hanya satu CPU dan satu atau
dua hardisk serta hanya satu orang yang menggunakan
komputer pada satu saat.
Tidak menyediakan banyak fasilitas seperti multi-user
system seperti kontrol konkurensi (concurrency control) dan
pemulihan terhadap crash karena hanya diakses oleh satu
user.
2. Multi-user system
Memiliki lebih banyak disk dan memori, banyak CPU serta
banyak pengguna sistem operasi. Sistem melayani banyak
pengguna yang dihubungkan ke sistem melalui terminal.
• Sistem Client Server
Pada arsitektur client-server, PC menggantikan terminal yang
dihubungkan ke sistem terpusat. PC dianggap mempunyai
kemampuan sebagai antarmuka pengguna yang sering ditangani
langsung oleh sistem terpusat.
21
Gambar 2.5 Sistem server melayani permintaan dari sistem
client
• Sistem Server
Sistem Server dapat dikelompokkan menjadi:
1. Sistem server transaksi (Transaction Servers)
Disebut juga sistem server query. Menyediakan antarmuka
dimana dengan antarmuka tersebut client mengirimkan
transaksi ke sistem server dimana transaksi tersebut
dieksekusi dan hasilnya dikirm kembali ke client yang
berwenang untuk menampilkan data.
Permintaan bisa dilakukan dengan SQL atau melalui
antarnuka program aplikasi.
2. Sistem server data (Data Servers)
Digunakan pada LAN dimana ada hubungan kecepatan
tinggi antara client dan server.
Komputer server bisa mengirimkan data ke komputer client
agar melakukan semua pemrosesan pada komputer client,
lalu mengirimkan datanya kembali ke komputer server.
22
Sistem data servers ini digunakan pada sistem basis data
berorientasi objek.
• Sistem Terdistribusi (Distributed System)
Sistem Terdistribusi merupakan sekumpulan data yang secara
logis adalah milik satu sistem yang sama, tetapi secara fisik
tersebar pada beberapa tempat di jaringan.
Ciri-ciri Sistem Terdistribusi:
- Basis data disimpan pada beberapa komputer;
- Komputer pada Sistem Terdistribusi berkomunikasi satu
sama lain;
- Tidak berbagi memori atau disk.
2.5.5 Pengguna Basis Data (User and DBA)
User biasa disebut sebagai pengguna. Biasanya ditujukan kepada
pengguna suatu sistem yang umumnya adalah manusia, misalnya
pengguna komputer. Sedangkan istilah dalam dunia komputer
adalah untuk menyebut seseorang yang menggunakan suatu sistem
komputer, program, atau stasiun/terminal dalam jaringan.
Sedangkan Database User adalah sebutan bagi para pengguna basis
data. Terdapat bermacam-macam tingkatan pengguna basis data,
yaitu:
� Specialised User (Pemakai Terspesialisasi)
� Naïve User (Pemakai Canggih)
23
� Casual User (Pemakai Awam)
� Application Programmer (Pemrogram Aplikasi)
Sedangkan dalam hal Administrator, terdapat dua user, yaitu Data
Administrator dan Database Administrator.
a. Data Administrator
Adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap data.
Tugas dari seorang Data Administrator adalah:
- Memutuskan data apa yang seharusnya disimpan dalam
basis data.
- Menentukan kebijakan pengelolaan terhadap data yang telah
tersimpan tersebut.
b. Database Administrator
Adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap
pengimplementasian keputusan seorang Data Administrator.
Tugas dari seorang Database Administrator adalah:
- Menentukan skema konseptual (desain lojik basis data)
- Menentukan skema internal (desain fisik basis data)
- Menentukan skema eksternal
- Menentukan kekangan integritas dan aspek-aspek keamanan
- Menentukan kebijakan dump dan reload data.
- Memonitor kinerja dan merespon perubahan kebutuhan-
kebutuhan.
24
2.5.6 Manfaat Dan Kerugian
Secara lebih lengkap, pemanfaatan Database dilakukan untuk
memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti: (Fathansyah, 2007)
� Kecepatan dan Kemudahan (Speed);
� Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space);
� Keakuratan (Accuracy);
� Ketersediaan (Availability);
� Kelengkapan (Completeness);
� Keamanan (Security);
� Kebersamaan Pemakaian (Sharability);
Sedangkan kelemahan atau bisa dikatakan kerugian dari pemakaian
Database adalah sebagai berikut:
� Tidak bisa digunakan dalam akses dengan multiple user;
� Membutuhkan pendanaan yang besar baik itu dari segi software,
hardware ataupun trainingnya;
� Database tidak terlalu diperuntukkan untuk data yang selalu
berubah;
� Perlu adanya penambahan biaya untuk menyediakan keamanan
dan akses kontrol.
25
2.6 DBMS (Sistem Manajemen Basis Data)
2.6.1 Definisi
Database Management System (DBMS) adalah perangkat lunak
untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan
pengaksesan basis data. (Bambang, 2004). Mempunyai fasilitas
membuat, mengakses, memanipulasi dan memelihara database.
Bertujuan untuk efisiensi dan kenyamanan dalam memperoleh &
menyimpan informasi dalam database.
Berikut ini disajikan tabel beberapa contoh DBMS yang terkenal:
Tabel 2.2 Tabel Contoh DBMS
DBMS Perusahaan
Access Microsoft Corporation
DB2 IBM
Informix IBM
Ingress Computer Associate
mySQL The MySQL Company
Oracle Oracle Corporation
Postgres SQL Postgres
Sybase Sybase Inc.
Visual dBase Borland
Visual FoxPro FoxPro Corporation
2.6.2 Fungsi
• Data Definiton
Harus mampu mengolah pendefinisian data.
• Data Manipulation
26
Harus dapat menangani permintaan user untuk pengaksesan
data.
• Data Security and Integrity
Harus menjaga keamanan dan integritas yang telah didefinisikan
oleh DBA (Database Administrator).
• Data Recovery and Concurrency
Haruslah memiliki kemampuan untuk mengatasi kerusakan-
kerusakan yang disebabkan oleh sistem, kerusakan disk dan lain
sebagainya.
• Data Dictionary
Haruslah menyediakan data dictionary.
• Performance
Harus mampu menangani semua kerja dari setiap fungsi yang
ada.
2.6.3 Komponen
Komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi 4 macam: (Abdul,
1999)
1. Perangkat Keras (Hardware)
2. Perangkat Lunak (Software)
3. Data
4. Pengguna (User)
27
2.6.4 Model Data
Model data adalah kumpulan konsep yang terpadu untuk
mendeskripsikan data, keterhubungan (relationship) antar data,
semantik, dan batasan konsistensi data yang berguna untuk
menyembunyikan rincian penyimpanan level rendah. (Bambang,
2004)
DBMS terutama diklasifikasikan berdasarkan model data yang
digunakan, yaitu model data hirarki, jaringan, dan, relasional.
(Waljiyanto, 2003)
• Model Hirarki ( hierarchical model)
Model Hirarki biasa disebut model pohon, karena menyerupai
pohon yang dibalik. Pada model data hirarki ini hubungan antar
entiti dinyatakan dalam: satu – banyak (”one to many”) atau satu
– satu (”one to one”). Contoh model hirarki dalam hal ini
memperlihatkan hubungan dosen dan kelas yang diajar, serta
mahasiswa yang mengikuti kelas masing-masing.
Gambar 2.6 Contoh Model Hirarki (Abdul, 1999)
Matematika I
Dosen Siti Nurbaya
Pengantar Basis Data
Pemrograman COBOL
Rudi Asti Dina Dina Edi
Dosen Ashadi
Ita Edi
28
• Model Jaringan (network model)
Model ini menyerupai model hirarki, dengan perbedaan model
ini bisa menyatakan hubungan antar entiti dalam: satu – satu
(”one to one”), satu – banyak (”one to many”), maupun banyak
– banyak (”many to many”). Contoh model jaringan yang
didasarkan oleh model hirarki pada Gambar 2.6.
•
Gambar 2.7 Contoh Model Jaringan (Abdul, 1999)
• Model Relasional (relational model)
Model Relasional merupakan model yang paling sederhana
sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna. Model
ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua (yang
disebut relasi atau tabel), dengan masing-masing relasi tersusun
atas baris dan atribut. Relasi dirancang sedemikian rupa
sehingga dapat menghilangkan kemubaziran data dan
menggunakan kunci tamu untuk berhubungan dengan relasi lain.
DBMS yang bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS
(Relational Database Management System). Berikut merupakan
Dosen Siti Nurbaya
Pengantar Basis Data
Pemrograman COBOL
Rudi Asti Dina Edi
Dosen Ashadi
Matematika I
Ita
29
bentuk relasional berdasarkan contoh model hirarki dan jaringan
sebelumnya.
Tabel 2.3 Contoh Model Relasional (Abdul, 1999)
2.6.5 RDBMS (Relational Database Management System)
Relational Database sebenarnya adalah salah satu konsep
penyimpanan data, sebelum konsep database relasional muncul
sebenarnya sudah ada dua model database yaitu Network Database
dan Hierarchie Database. Dalam database relasional, data
disimpan dalam bentuk relasi atau tabel dua dimensi, dan antar
tabel satu dengan tabel lainnya terdapat hubungan atau
relationship. Untuk membuat struktur tabel, mengisi data ke tabel,
mengubah data jika diperlukan dan menghapus data dari tabel
Nama_Dosen Kelas Mahasiswa
Siti Nurbaya Pengantar Basis Data Rudi
Siti Nurbaya Pengantar Basis Data Asti
Siti Nurbaya Pengantar Basis Data Dina
Siti Nurbaya Pemrograman COBOL Dina
Siti Nurbaya Pemrograman COBOL Edi
Ashadi Matematika I Ita
Ashadi Matematika I Edi
30
diperlukan software. Software yang digunakan membuat tabel, isi
data, ubah data dan hapus data disebut Relational Database
Management System (RDBMS).
Saat ini, Sistem Manajemen Basis Data Relasional (RDBMS-
Relational Database Management System) yang berdasarkan model
data relasional merupakan pendekatan yang paling dominan, yang
pertama kali diperkenalkan E.F. Codd (1970) dalam makalah
berjudul ”A relational model of data for large shared data banks”.
(Bambang, 2004).
Beberapa istilah penting dalam model relasional adalah: (Bambang,
2004)
• Relasi
Relation (Relasi) merupakan sebuah tabel dengan kolom-kolom
dan baris-baris. Pada model relasional, relasi digunakan untuk
menyimpan informasi mengenai objek-objek yang
direpresentasikan dalam sebuah basis data.
Contohnya mengenai informasi pegawai-pegawai yang bekerja
di perusahaan X direpresentasikan pada relasi PEGAWAI yang
mengandung informasi: nomor induk pegawai, nama, alamat,
gaji dan kode divisi tempat pegawai bekerja.
• Atribut
Attribute (Atribut) merupakan kolom dari suatu relasi yang
mempunyai nama. Atribut-atribut pada suatu relasi tidak harus
31
tersusun secara khusus. Contohnya, pada relasi PEGAWAI
mempunyai lima kolom untuk atribut-atribut NIP#, Nama,
Alamat, Gaji dan KodeDiv.
• Tupel
Tuple (Tupel) merupakan suatu baris dari suatu relasi. Pada
relasi PEGAWAI, setiap tupel mempunyai 5 nilai, masing-
masing untuk setiap atribut NIP#, Nama, Alamat, Gaji dan
KodeDiv.
• Domain
Domain (Domain) merupakan kumpulan nilai-nilai data yang
mungkin untuk suatu atribut dan bersifat atomik. Contoh:
domain dari atribut KodeDiv adalah {Div01, Div02, Div03,
Div04}.
• Derajat
Degree of relation (Derajat dari suatu relasi) adalah banyaknya
atribut pada suatu relasi. Relasi PEGAWAI yang mempunyai 5
atribut berarti mempunyai derajat lima, dimana setiap tupelnya
mempunyai 5 nilai.
• Kardinalitas
Cardinality of relation (Kardinalitas dari suatu relasi) adalah
banyaknya tupel pada suatu relasi. Kardinalitas dari relasi ini
dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan yang terjadi pada
relasi.
32
Gambar 2.8 Istilah penting dalam model relasional
2.6.6 Arsitektur DBMS
DBMS memiliki arsitektur untuk melakukan abstraksi dari data
sehingga dapat diperoleh independensi data-program.
Pada tahun 1975, Badan Standarisasi Nasional Amerika ANSI-
SPARC (American National Standards Institute – Standards
Planning and Requirements Committee) menetapkan tiga level
abstraksi dalam database, yaitu:
1. Level Eksternal (external level)
Level Eksternal adalah level yang berhubungan langsung
dengan pengguna database. Pada level ini pengguna (user)
hanya bisa melihat struktur data sesuai dengan keperluannya
33
sehingga setiap user bisa memiliki pandangan (view) yang
berbeda dari user lainnya.
2. Level Konseptual (conceptual level)
Level Konseptual adalah level dari para administrator
database, pada level ini didefinisikan hubungan antar data
secara logik, sehingga diperlukan struktur data secara lengkap.
3. Level Internal (internal level) atau Level Fisik (physical level)
Level Internal adalah level dimana data disimpan secara fisik
dalam bentuk kode, teks, angka, bit. Pada level ini didefinisikan
alokasi ruang penyimpanan data, deskripsi data dalam
penyimpanan, kompresi data (agar lebih hemat), dan enkripsi
data (agar lebih aman).
Gambar 2.9 Arsitektur Sistem Manajemen Basis Data
34
2.6.7 Bahasa DBMS
Bahasa Basis Data (database language) adalah bahasa pada sistem
basis data untuk melakukan pendefinisian dan manipulasi basis
data. (Bambang, 2004)
Implementasi bahasa DBMS bervariasi sesuai dengan variasi
perusahaan yang merancangnya, namun pada prinsipnya bahasa ini
bisa dikategorikan ke dalam tiga komponen bahasa, yaitu:
1. DDL (Data Definition Language)
DDL adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk
mendefinisikan struktur data. Komponen bahasa ini banyak
digunakan oleh para administrator basis data pada saat
merencanakan atau membangun file-file basis data.
Contoh:
Membuat table bernama ms_karyawan dengan perintah :
CREATE TABLE `ms_karyawan` (
`kode_cabang` varchar(10) default NULL,
`kode_karyawan` varchar(10) NOT NULL,
`nama_depan` varchar(8) default NULL,
`nama_belakang` varchar(9) default NULL,
`jenis_kelamin` varchar(1) default NULL,
PRIMARY KEY (`kode_karyawan`)
)
35
2. DML ( Data Manipulation Language)
DML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk
memanipulasi data. Komponen ini diperlukan oleh para
pengguna untuk memanipulasi data.
Contoh:
Memasukkan data ke dalam tabel ms_karyawan :
INSERT INTO `ms_karyawan`(
`kode_cabang`,
`kode_karyawan`,
`nama_depan`,
`nama_belakang`,
`jenis_kelamin`)
VALUES ('cab-001','kar-001','Feris','Thia','Laki-laki');
3. DCML ( Device Control Media Language)
DCML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk
mengatur perekaman atau penyimpanan data secara fisik.
Komponen bahasa DCML digunakan oleh operator-operator
sistem basis data didalam mengatur file-file data secara fisik.
Perintah-perintah yang termuat dalam komponen ini, antara lain
perintah perintah: merekam (Write Record, Create Table),
menghapus (Drop, Delete Table).
36
2.6.8 Keunggulan dan Kelemahan
Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) memiliki berbagai
keunggulan dibandingkan dengan pengelolaan data tanpa DBMS,
walaupun tidak terlepas dari beberapa kelemahan.
Keunggulan DBMS antara lain: (Bambang, 2004)
- Pengendalian terhadap redundansi data
- Konsistensi data
- Peningkatan integritas data
- Peningkatan produktivitas
- Peningkatan konkurensi
- Peningkatan layanan backup dan pemulihan data
Kelemahan DBMS antara lain: (Bambang, 2004)
- Kompleksitas yang tinggi
- Ukuran perangkat lunak yang besar
- Ongkos konversi dari sistem lama ke sistem baru
- Kinerja yang rendah bila tidak mampu menggunakan dengan
bagus
- Dampak yang tinggi bila terdapat kegagalan
37
2.7 Flowchart
2.7.1 Pengertian
Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir
(flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika.
Digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk
dokumentasi (Jogiyanto, 2005)
2.7.2 Jenis-Jenis Flowchart
Ada lima macam bagan alir (flowchart), yaitu sebagai berikut:
(Jogiyanto, 2005)
1) Bagan alir sistem (system flowchart)
Bagan alir sistem dapat didefinisikan sebagai bagan yang
menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.
Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur
yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa
yang dikerjakan di sistem.
2) Bagan alir dokumen (document flowchart)
Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir
(form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan
alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk
tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan
simbol-simbol yang sama dengan bagan alir sistem.
38
3) Bagan alir skematik (schematic flowchart)
Bagan alir skematik merupakan bagan alir yang mirip dengan
bagan alir sistem, yaitu menggambarkan prosedur di dalam
sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain
menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem juga
menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya
yang digunakan. Fungsi penggunaan gambar tersebut adalah
untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang
mengerti dengan simbol-simbol bagan alir.
4) Bagan alir program (program flowchart)
Bagan alir program merupakan bagan yang menjelaskan secara
rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program
dapat terdiri dari dua macam, yaitu:
a) Bagan alir logika program (program logic flowchart) yang
digunakan untuk menggambarkan setiap langkah di dalam
program komputer secara logika. Bagan alir ini disiapkan
oleh analis sistem.
b) Bagan alir komputer terinci (detailed computer program
flowchart) yang digunakan untuk menggambarkan intruksi-
intruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini
disiapkan oleh pemrogram.
39
5) Bagan alir proses (process flowchart)
Bagan alir proses merupakan bagan alir yang banyak
digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi
analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu
prosedur. Gambar simbol-simbol bagan alir proses dapat
dilihat pada halaman daftar simbol.
2.8 DFD (Data Flow Diagram)
2.8.1 Pengertian
DFD (Data Flow Diagram) atau diagram aliran data adalah model
proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui
sebuah sistem dan tugas atau pengolahan yang dilakukan oleh
sistem (Whitten, 2004). DFD sering disebut process modelling
tools. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau
menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.
2.8.2 Levelisasi DFD
Model ini menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar
fungsi yang berhubungan satu dengan yang lain dengan aliran dan
penyimpanan data.
Bisa terjadi penurunan level dimana dalam penurunan level yang
lebih rendah harus bisa merepresentasikan proses tersebut ke dalam
spesifikasi proses yang jelas.
Pembagian level dalam DFD:
40
• Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses
dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram
konteks merupakan level tertinggi DFD yang menggambarkan
seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi
gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh
boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam
diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak ada store dalam
diagram konteks. (Ladjamudin, 2005).
• Diagram Nol (Diagram Zero)
Diagram Nol (Diagram Zero) adalah diagram yang
menggambarkan proses dari DFD. Diagram zero memberikan
pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani,
menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada,
aliran data, dan eksternal entitiy. Pada level ini sudah
dimungkinkan adanya/digambarkannya data store yang
digunakan. Untuk proses yang tidak rinci lagi pada level
selanjutnya, simbol ’*’ atau ’P’ (functional primitive) dapat
ditambahkan pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan
output (balancing) antara diagram zero dengan diagram konteks
harus terpelihara. (Ladjamudin, 2005).
41
• Diagram Rinci
Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa
yang ada dalam diagram zero atau diagram level di atasnya.
(Ladjamudin, 2005).
Berikut gambar Tabel Penomoran Level pada DFD: (Ladjamudin,
2005)
Tabel 2.3 Tabel Penomoran Level pada DFD
Nama Level Nama Diagram Nomor Proses
0 Diagram Konteks
1 Diagram 0 / Zero 1.0, 2.0, 3.0, …..
2 Diagram 1.0 1.1, 1.2, 1.3, …..
2 Diagram 2.0 2.1, 2.2, 2.3, …..
2 Diagram 3.0 3.1, 3.2, 3.3, …..
3 Diagram 1.1 1.1.1, 1.1.2, 1.1.3, …..
3 Diagram 1.2 1.2.1, 1.2.2, 1.2.3, …..
3 Diagram 1.3 1.3.1, 1.3.2, 1.3.3, …..
Dst
2.8.3 Elemen Dasar DFD
Elemen dasar dari DFD dapat terdiri dari sebagai berikut:
(Ladjamudin, 2005)
a. Kesatuan luar (External Entity)
Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan data ke
dalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan
dengan suatu kotak notasi. External entity tidak termasuk bagian
dari sistem. Bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian
42
(departemen) maka bagian lain yang masih terkait menjadi
external entity.
b. Arus data (Data Flow)
Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan
digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari
sistem. Arus data ditunjukkan dengan arah panah dan garis
diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir
di antara proses, data store, dan menunjukkan arus data dari data
yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.
c. Proses (Process)
Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat
mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar.
Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data
masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai
dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu
atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa
data keluaran.
d. Simpanan data (Data Store)
Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data pengikat
data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan
dengan sepasang dua garis sejajar atau dua garis dengan salah
satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau
memberikan data ke database.
43
Gambar simbol-simbol elemen DFD dapat dilihat pada halaman
daftar simbol.
2.9 ERM (Entity Relationship Model)
2.9.1 Pengertian
Model Entity-Relationship (ER) mula-mula disulkan oleh Peter
pada tahun 1976 sebagai cara untuk mempersatukan pandangan
basis data jaringan dan relasional. (Janner, 2007)
Menurut Bambang, Model ER (Entity Relationship Model) adalah
model data konseptual tingkat tinggi untuk perancangan basis data.
(Bambang, 2004)
Secara umum dapat diartikan sebagai suatu penyajian data dengan
menggunakan Entity dan Relationship. Biasanya digambarkan
dengan diagram yang disebut ERD (Entity Relationship Diagram).
2.9.2 ERD (Entity Relationship Diagram)
Diagram Hubungan Entitas atau Entity Relationship Diagram
adalah sebuah model data yang menggunakan beberapa notasi
untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan
yang dideskripsikan oleh data tersebut. (Whitten, 2004)
Entity Relationship Diagram (ERD) mengilustrasikan struktur logis
dari basis data. (Janner, 2007)
44
ERD digunakan untuk mengkonstruksikan model data konseptual,
memodelkan struktur data dan hubungan antar data dan
mengimplementasikan basis data secara logika maupun secara fisik
dengan DBMS (Database Management System). Dengan ERD ini
kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus
dilakukan. ERD dapat membantu dalam menjawab persoalan
tentang data yang diperlukan dan bagaimana data tersebut saling
berhubungan.
2.9.3 Komponen Penyusun ERD
a. Entitas (Entity)
Entitas adalah objek data prinsip tentang informasi yang
dikumpulkan. (Janner, 2007). Bisa diartikan sebagai suatu objek
yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu
yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan
dibuat.
Pada ERD, Entitas digambarkan dengan sebuah bentuk persegi
panjang.
Contoh:
- Individu: pegawai, pelanggan, mahasiswa, distributor
- Tempat: ruang, bangunan, kantor, lapangan, kampus
- Obyek: buku, motor, paket software, produk
45
b. Relasi (Relationship)
Relasi adalah asosiasi diantara dua entitas atau lebih. (Bambang,
2004). Pada penggambaran ERD, relasi adalah perekat yang
menghubungkan suatu entitas dengan entitas lainnya. Relasi
merupakan hubungan yang berarti antara suatu entitas dengan
entitas lainnya.
Relasi diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga
memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa
dengan kalimat aktif atau kalimat pasif).
Pada ERD, Relasi digambarkan dengan sebuah bentuk belah
ketupat.
Contoh:
- Mahasiswa mengambil Mata Kuliah
- Orang mengendarai Mobil
c. Derajat Relasi (Relationship Degree)
Relationship degree atau derajat relasi adalah jumlah entitas
yang berpartisipasi dalam satu relasi.
Derajat relasi yang sering dipakai di dalam ERD:
1) Unary Relationship
Unary relationship adalah model relasi yang terjadi di antara
entity yang berasal dari entity set yang sama. Sering juga
disebut sebagai recursive relationship atau reflective
relationship.
46
2) Binary Relationship
Binary relationship adalah model relasi antara instansi-
instansi (istances) dari suatu tipe entitas (dua entity yang
berasal dari entity yang sama). Relationship ini paling umum
digunakan dalam pembuatan model data.
3) Ternary Relationship
Ternary relationship merupakan relationship antara instansi-
instansi dari tiga tipe entitas secara sepihak. Masing-masing
entitas mungkin berpartisipasi satu atau banyak dalam suatu
relationship ternary. Perlu dicatat bahwa relationship ternary
tidak sama dengan tiga relationship binary.
d. Atribut ( Attribute)
Atribut adalah ciri atau karakteristik dari tipe entitas maupun
tipe relasi yang dipentingkan dalam satu sistem/organisasi.
(Bambang, 2004)
Ada dua jenis atribut:
1) Identifier (key), digunakan untuk menentukan suatu entitas
secara unik (primary key).
2) Descriptor (nonkey attribute) digunakan untuk men-
spesifikasikan karakteristik dari suatu entitas yang tidak
unik.
Pada umumnya atribut merupakan karakteristik dari entitas atau
relasi, yang menyediakan penjelasan detail tentang entitas atau
relasi tersebut.
47
Contoh:
- Atribut Pelanggan
- No KTP/SIM
- Nama
- Alamat
e. Kardinalitas ( Cardinality)
Kardinalitas suatu hubungan menyatakan sejumlah kejadian
terkait untuk masing-masing dua entitas. (Janner, 2007)
Menurut Jeffrey L. Whitten, Kardinalitas mendefinisikan jumlah
kemunculan baik minimum maupun maksimum satu entitas
yang dapat dihubungkan dengan kemunculan tunggal entitas
lain.
Jenis Derajat Kardinalitas:
- One to One (1 : 1)
Hubungan satu-ke-satu (1:1) terjadi jika sebanyak satu
kejadian dari suatu entitas A dihubungkan dengan satu
kejadian entitas B.
1 1
Gambar 2.10 Hubungan One to One
Contoh: masing-masing karyawan memiliki kendaraannya
masing-masing.
PEGAWAI MILIK KENDARAAN
48
- One to Many / Many to One (1 : N / N : 1)
Tingkat hubungan satu-ke-banyak (1:N) adalah sama dengan
banyak-ke-satu (N:1). Tergantung dari arah mana hubungan
tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas A dapat
mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas
B. Sebaliknya satu kejadian pada entitas B hanya dapat
mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas
A.
Contoh One to Many:
1 N
Gambar 2.11 Hubungan One to Many
1 Departemen mungkin mempekerjakan 1 atau lebih pegawai
1 Pegawai hanya bekerja pada sebuah Departemen
Contoh Many to One:
N 1
Gambar 2.12 Hubungan Many to One
Banyak Produk yang mungkin dimiliki oleh 1 Vendor
- Many to Many (M : N)
Hubungan banyak-ke-banyak (M:N) mempunyai arti setiap
entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga
sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B
berhubungan banyak entitas pada himpunan entitas A.
Departemen Memiliki Pegawai
Produk Dimiliki Vendor
49
Contoh Many to Many:
M N
Gambar 2.13 Hubungan Many to Many
Setiap Mahasiswa dapat mempelajari banyak Mata Kuliah
dan setiap Mata Kuliah dapat dipelajari oleh banyak
Mahasiswa.
2.10 Normalisasi
2.10.1 Pengertian
Normalisasi adalah teknik analisis data yang mengorganisasikan
data ke dalam kelompok menjadi bentuk yang non redundant,
stable, flexible dan adaptive entities (Whitten, 2004).
Normalisasi database biasanya jarang dilakukan dalam database
skala kecil, dan dianggap tidak diperlukan pada penggunaan
personal. Namun seiring dengan berkembangnya informasi yang
dikandung dalam sebuah database, proses normalisasi akan sangat
membantu dalam menghemat ruang yang digunakan oleh setiap
tabel di dalamnya, sekaligus mempercepat proses permintaan data.
2.10.2 Tujuan
– Untuk menghilangkan kerangkapan data
– Untuk mengurangi kompleksitas
– Untuk mempermudah pemodifikasian data
Mahasiswa Mempelajari Mata Kuliah
50
2.10.3 Tahapan
Normalisasi dapat dipahami sebagai tahapan-tahapan yang masing-
masing berhubungan dengan bentuk normal. Bentuk normal adalah
keadaan yang dihasilkan dengan menerapkan aturan sederhana
berkaitan dengan konsep ketergantungan fungsional (functional
dependency) pada relasi yang secara garis besar kita akan
menggambarkannya sebagai berikut: (Elmasri, 2000).
a) Bentuk normal kesatu (First Normal Form / 1NF)
Bentuk normal kesatu adalah suatu bentuk relasi dimana
atribut bernilai banyak (multivalues attribute) telah
dihilangkan sehingga kita akan menjumpai nilai tunggal atau
bersifat atomic value (mungkin saja nilai null) pada
perpotongan setiap baris dan kolom. Nilai dikatakan atomic
jika nilai suatu atribut tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi unit-
unit yang lebih kecil.
Syarat normal kesatu (1-NF):
– Setiap data dibentuk dalam satu record demi satu record
nilai dari field berupa “atomic value”.
– Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.
– Telah ditentukannya primary key.
– Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
51
b) Bentuk normal kedua (Second Normal Form / 2NF)
Bentuk normal kedua didasari konsep full functional
dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang
dapat didefinisikan sebagai berikut:
“Jika A dan B adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B
dikatakan full functional dependency (memiliki ketergantungan
fungsional sepenuhnya) terhadap A, tetapi tidak secara tepat
memiliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan
bagian) dari A.”
Syarat normal kedua (2-NF):
– Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.
– Atribut bukan key (non-key) haruslah memiliki
ketergantungan fungsional sepenuhnya (fully fungsional
dependency) pada kunci utama / primary key.
c) Bentuk normal ketiga (Third Normal Form / 3NF)
Bentuk normal ketiga didasari konsep transitive dependency
(ketergantungan transitif) yang dapat didefinisikan sebagai
berikut:
“Suatu kondisi dimana A, B, dan C adalah atribut-atribut dari
suatu relasi sedemikian sehingga A � B dan B � C, maka A
� C (C memiliki ketergantungan transitif terhadap A melalui
B), dan harus dipastikan bahwa A tidak memiliki
ketergantungan fungsional terhadap B atau C.”
52
Syarat normal ketiga (3-NF):
1) Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua.
2) Atribut bukan kunci (non-key) haruslah tidak memiliki
ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribut
bukan kunci (non-key) tidak boleh memiliki ketergantungan
fungsional (fungsional dependency) terhadap atribut bukan
kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi
hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap
primary key di relasi itu saja.
Gambar 2.14 Langkah-Langkah Normalisasi (Ladjamudin, 2005)
53
2.11 STD (State Transition Diagram)
STD (State Transition Diagram) menggambarkan bagaimana kerja sistem
melalui kondisi (state) dan kejadian yang menyebabkan kondisi berubah.
STD juga menggambarkan aksi yang dilakukan karena kejadian tertentu.
(Pressman, 2001). Simbol-simbol STD dapat dilihat pada daftar simbol.
2.12 Konsep Dasar Internet
2.12.1 Pengertian
Interconnected Network atau Internet merupakan sekumpulan
jaringan yang terhubung satu dengan lainnya, dimana jaringan
menyediakan sambungan menuju global informasi. Internet telah
memungkinkan komunikasi antar komputer dengan menggunakan
Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) yang
didukung media komunikasi, seperti satelit dan paket radio
(Oetomo, 2007)
2.12.2 Sejarah Internet
Pada mulanya, internet berasal dari impian J.C.R. Licklider (1915-
1990), seorang psikolog di Massachusetts Institute of Technology,
tentang sebuah Galatic Networks di awal tahun 1960-an.
Kemudian, ketika Licklider bekerja di Advanced Research Project
Agency (ARPA) di Pentagon, Lawrence G. Robert mencoba
mewujudkan impiannya.
54
Meskipun pertemuan antara Licklider dan Robert terjadi tahun
1964, Robert baru benar-benar konsentrasi untuk pengembangan
internet mulai Desember 1966. Kemudian, Robert mulai
menguraikan rencana jaringannya dalam konferensi-konferensi
para peneliti. Akhirnya, internet dikembangkan dalam suatu
penelitian militer Amerika Serikat yang disebut Advanced
Research Project Agency Network (ARPANet). ARPANet
menghubungkan pusat penelitian departemen pertahanan dengan
pusat-pusat penelitian di universitas-universitas di Amerika Serikat.
Tujuannya adalah menghadapi kemungkinan terjadinya serangan
nuklir karena sifat jaringan internet tidak mudah dilumpuhkan
hanya dengan merusak satu titik pusat layanan. Apabila satu titik
diserang, maka sistem jaringan tetap dapat berfungsi. Internet
memiliki protokol dan sistem pencari rute-rute alternatif untuk
mengalirkan data dan informasi.
Beberapa elemen utama ARPANet disumbang oleh para periset
seperti Leornard Kleinrock dan Paul Baran di Amerika Serikat
serta Donald W. Davies di Inggris. Masing-masing membuat
pendekatan untuk packet switching yang menjadi solusi untuk
berbagai hambatan bandwidth. Caranya adalah dengan membagi
pesan yang akan ditransmisikan menjadi paket-paket data kecil dan
mengirimkannya melalui kabel-kabel yang sama. Sementara itu,
Roberts meminta bantuan Vinton G. Cerf dan Robert E. Kahn
55
untuk mengembangkan sebuah protokol kontrol jaringan yang
berfungsi menata kekacauan rencana packet switching. Di akhir
1970-an, mereka berhasil menyempurnakannya menjadi
Transmission Control Protocol atau Internet Protocol (TCP/IP)
yang masih digunakan hingga sekarang. Sebaliknya, untuk merakit
perangkat keras pertama ARPANet Robert memilih Bolt, Beranek,
and Newman (BBN) untuk membuat saklar jaringan yang pertama
dan membangun server jaringan pertama di wilayah pesisir Timur
pada tahun 1970. Inovasi selanjutnya dilakukan oleh Ray
Tomlinson dari BBN. Ia membuat sebuah program e-Mail pada
tahun 1971 yang kemudian menarik para ilmuwan lainnya ikut
berkiprah di dalam internet.
Meskipun demikian, perkembangan teknologi internet sempat surut
hingga tahun 1990-an gaung internet kembali merebak. Internet
menjadi populer kembali sejak tahun 1995 dan ditandai
bertambahnya secara drastis domain komersial dan jaringan World
Wide Web (WWW).
Di Indonesia, jaringan internet mulai dikembangkan pada tahun
1983 di Universitas Indonesia berupa UINet oleh Dr. Joseph F.P.
Luhukay. Ketika itu, ia baru menamatkan program doktor Filosofi
Ilmu Komputer di Amerika Serikat. Jaringan dibangun selama
empat tahun. Pada tahun yang sama, Luhukay pun mulai
mengembangkan University Network (Uninet) di lingkungan
56
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Uninet merupakan
jaringan komputer dengan jangkauan lebih luas dan meliputi
Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut
Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi
Surabaya, Universitas Hasanudin, dan Ditjen Dikti. (Oetomo,
2007)
2.13.3 Sumber Daya Internet
Internet memiliki banyak sumber daya seperti pada tabel 2.4:
(Abdul, 2003)
Tabel 2.4 Daftar Sumber Daya Internet
Sumber Daya Keterangan
E-mail Digunakan untuk melakukan pertukaran sura
elektronis.
User Newsgroup Forum diskusi.
LISTSERV Kelompok diskusi dengan menggunakan surat
elektronis.
Internet Relay Chat
(IRC) / Chatting
Fasilitas yang memungkinkan pemakai
melakukan percakapan dalam bentuk bahasa
tertulis secara interaktif.
Telnet Fasilitas yang memungkinkan koneksi (login) ke
suatu sistem komputer.
File Transfer Protocol
(FTP)
Sarana untuk melakukan transfer berkas dari
komputer lokal ke komputer lain atau sebagainya.
Gopher Perangkat yang memungkinkan pemakai untuk
menemukan informasi yang terdapat pada server
gopher melalui menu yang bersifat hirarkis.
57
Tabel 2.4 (Lanjutan)
Archie Perangkat yang dapat digunakan untuk
melakukan pencarian berkas pada situs FTP.
Very Easy Rodent-
Oriented Netwide
Index to Computer
Archieves (Veronica)
Merupakan kemampuan tambahan yang dipakai
untuk melakukan pencarian pada situs-situs
gopher.
Wide Area Information
Servers (WAIS)
Perangkat yang digunakan untuk melakukan
pencarian data pada internet yang dilaksanakan
dengan menyebutkan nama database dan kata
kunci yang dicari.
World Wide Web
(WWW)
Sistem yang memungkinkan pengaksesan
informasi dalam internet melalui pendekatan
hypertext (HTTP).
2.13 Konsep Dasar Jaringan Komputer
2.13.1 Pengertian
Jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan
perangkat lain seperti printer, hub, dan sebagainya) yang saling
terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara
ini bisa berupa media kabel atau pun media tanpa kabel (nirkabel).
Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke
perangkat yang lain, sehingga masing-masing komputer yang
terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat
keras. (Sofana, 2008)
58
2.13.2 Klasifikasi
Untuk memudahkan memahami jaringan komputer, para ahli
kemudian membagi jaringan komputer berdasarkan beberapa
klasifikasi, diantaranya: (Sofana, 2008)
a. Berdasarkan Area / Skala
Berdasarkan skala atau area, jaringan komputer dapat dibagi
menjadi empat jenis, yaitu :
1) LAN (Local Area Network)
Local Area Network adalah jaringan lokal yang dibuat pada
area tertutup. Misalkan dalam satu gedung atau dalam satu
ruangan. LAN biasa digunakan untuk jaringan kecil yang
menggunakan resource bersama-sama, seperti penggunaan
printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan
secara bersama.
2) MAN
Metropolitan Area Network menggunakan metode yang
sama dengan LAN namun daerah cakupannya lebih luas.
Daerah cakupan MAN bisa satu RW, beberapa kantor yang
berada dalam komplek yang sama, satu kota, bahkan satu
provinsi.
3) WAN
Wide Area Network cakupnnya lebih luas daripada MAN.
Cakupan WAN meliputi satu kawasan, satu negara, satu
59
pulau, bahkan satu benua. Metode yang digunakan WAN
hampir sama dengan LAN dan MAN.
4) Internet
Internet adalah interkoneksi jaringn-jaringan komputer yang
ada di dunia. Sehingga cakupannya sudah mencapai satu
planet, bahkan tidak menutup kemungkinan mencakup antar
planet.
Tabel 2.5 Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Area
Jarak (meter) Contoh Jenis
10 s/d 100 Ruangan LAN
100 s/d 1000 Gedung LAN
1000 s/d 10.000 Kampus LAN
10.000 s/d 100.000 Kota MAN
100.000 s/d 1.000.000 Negara WAN
1.000.000 s/d 10.000.000 Benua WAN
> 10.000.000 Planet Internet
b. Berdasarkan Media Penghantar
Berdasarkan media penghantar, jaringan komputer dapat dibagi
menjadi dua jenis, yaitu:
1) Wire Network
Wire Network adalah jaringan komputer yang menggunakan
kabel sebagai media penghantar. Jadi, data mengalir pada
kabel.
60
2) Wireless Network
Wireless Network adalah jaringan tanpa kabel yang
menggunakan media penghantar gelombang radio atau
cahaya infrared.
c. Berdasarkan Fungsi
Berdasarkan fungsinya, jaringan komputer dapat dibagi menjadi
dua jenis, yaitu :
1) Client-Server
Client-Server adalah jaringan komputer yang salah satu
(boleh lebih) komputer difungsikan sebagai server atau
induk bagi komputer lain. Server melayani komputer lain
yang disebut client. Layanan yang diberikan bisa berupa
akses web, email, file, atau yang lain. Client-Server banyak
dipakai pada internet. Namun LAN atau jaringan lain pun
bisa mengimplementasikan Client-Server. Hal ini sangat
bergantung pada kebutuhan masing-masing.
2) Peer to Peer
Peer to Peer adalah jaringan komputer di mana setiap
komputer bisa menjadi server sekaligus client. Setiap
komputer dapat menerima dan memberikan access dari atau
ke komputer lain. Peer to Peer banyak diimplementasikan
pada LAN.
61
2.13.3 Topologi
Topologi jaringan komputer adalah suatu aturan bagaimana
menghubungkan komputer (node) satu sama lain secara fisik dan
pola hubungan antara komponen-komponen yang berkomunikasi
melalui media/peralatan jaringan, seperti: server, workstation,
hub/switch, dan pengabelannya (media transmisi data). (Sofana,
2008)
Ada tiga topologi utama jaringan komputer, yaitu:
1) Bus
Jaringan yang menggunakan topologi bus dapat dikenali dari
penggunaan sebuah kabel backbone (kabel utama) yang
menghubungkan semua peralatan jaringan (device). Karena
kabel backbone menjadi satu-satunya jalan bagi lalu lintas data
maka apabila kabel backbone rusak atau terputus akan
menyebabkan jaringan mati total (Sofana, 2008)
Gambar 2.15 Topologi Bus
2) Ring
Sesuai dengan namanya, jaringan yang menggunakan topologi
ini dapat dikenali dari kabel backbone yang membentuk cincin.
Setiap komputer terhubung dengan kabel backbone. Setelah
62
sampai pada komputer terakhir maka ujung kabel akan kembali
dihubungkan dengan komputer pertama (Sofana, 2008)
Gambar 2.16 Topologi Ring
3) Star
Topologi star dikenali dengan keberadaan sebuah sentral
berupa hub yang menghubungkan semua node. Setiap node
menggunakan sebuah kabel UTP atau STP yang dihubungkan
dari ethernet card ke hub. Banyak sekali jaringan rumah,
sekolah, pertokoan, laboratorium, dan kantor yang
menggunakan topologi ini. Topologi star tampaknya yang
paling populer di antara semua topologi yang ada (Sofana,
2008)
Gambar 2.17 Topologi Star
2.14 WWW ( World Wide Web)
Sering disingkat sebagai WWW atau web saja, yakni sebuah sistem
dimana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain
63
dipresentasikan dalam bentuk hypertext dan dapat diakses oleh perangkat
lunak yang disebut browser. Informasi di web pada umumnya ditulis
dalam format HTML. Informasi lainnya disajikan dalam bentuk grafis
(dalam format GIF, JPG, PNG), suara (dalam format AU, WAV), dan
objek multimedia lainnya (seperti MIDI, Shockwave, Quicktime Movie,
3D World).
Terdapat tiga bagian dari WWW (Bambang Hariyanto, 2004):
1) Server (HTTP Server atau disebut web server) yang mengendalikan
dokumen-dokumen.
2) Jaringan yang digunakan untuk mentransfer informasi (menggunakan
protokol HTTP).
3) Client (HTTP Client atau disebut web browser) yang menampilkan
informasi.
2.15 HTTP (HyperText Transfer Protocol)
2.15.1 Pengertian
HyperText Transport Protocol (HTTP) adalah suatu protokol
internet yang digunakan oleh WWW. Dengan protokol ini sebuah
web client (dalam hal ini browser) seperti Internet Explorer atau
Mozilla Firefox dapat melakukan pertukaran data hypermedia,
seperti teks, gambar, suara bahkan video dengan web server. (Dwi
Widodo, 2005)
64
2.15.2 Sejarah
Sejarah HTTP menurut Bambang Hariyanto (2004):
1) Versi pertama HTTP/0.9 merupakan protokol sederhana
transfer data kasar di Internet (TCP/IP).
2) Versi kedua HTTP/1.0 didefinisikan di RFC 1945. Protokol
memungkinkan pesan berformat MIME, memuat meta-
informasi data yang ditransfer dan modifier di semantiks
request/response.
3) Versi ketiga HTTP/1.1, didefinisikan di RFC 2068, kemudian
RFC 2616. Kemajuan protokol ini adalah semua koneksi
adalah persisten dan mendukung URL absolut di request.
2.16 Aplikasi Web
Aplikasi web dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu web statis dan web
dinamis (Abdul Kadir, 2003)
1) Web Statis
Web statis adalah aplikasi web yang berisi atau menampilkan
informasi-informasi yang sifatnya statis (tetap). Disebut statis karena
pengunjung tidak dapat berinteraksi dengan web tersebut. Pada web
statis pengunjung hanya dapat melihat isi dokuman pada halaman
web. Web statis biasanya menggunakan pemrograman web HTML dan
tidak memiliki database.
65
2) Web Dinamis
Web dinamis adalah aplikasi web yang menampilkan informasi serta
dapat berinteraksi dengan pengunjung dengan menggunakan form
sehingga dapat mengolah informasi yang ditampilkan. Web dinamis
biasanya menggunakan pemrograman web PHP dan memiliki database
untuk menyimpan informasi, seperti MySQL.
2.17 Web Server
Web server adalah suatu perangkat lunak atau program (dan juga mesin
yang menjalankan program) yang mengerti protokol HTTP dan dapat
menanggapi permintaan-permintaan dari web browser yang menggunakan
protokol (Dwi Widodo, 2005). Web server yang terkenal diantaranya
adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS). Apache
merupakan web server antar-platform, sedangkan IIS hanya dapat
beroperasi di sistem operasi Microsoft Windows saja.
2.18 Web Browser
Web browser merupakan perangkat lunak yang berguna untuk mengakses
informasi pada web ataupun untuk melakukan transaksi via web (Abdul
Kadir, 2003). Web browser yang terkenal saat ini ialah Internet Explorer,
Mozilla Firefox, Netscape Navigator, Safari, dan Opera.
66
2.19 HTML ( HyperText Markup Language)
HTML (HyperText Markup Language) adalah bahasa yang dipakai untuk
membuat dokumen web yang akan diletakkan dalam WWW menggunakan
hypertext. Dokumen web ini umumnya berisi sejumlah teks, gambar,
suara, dan hubungan dengan file yang lain. (Dwi Widodo, 2005)
Prinsip kerja pengaksesan dokumen web yang berbasis HTML adalah
seperti berikut: (Abdul, 2003)
1) Browser meminta sebuah halaman ke suatu situs web.
2) Permintaan diterima oleh web server (server yang melayani
permintaan halaman web).
3) Web server segera mengirimkan dokumen HTML yang diminta ke
client.
4) Browser pada client segera menampilkan dokumen yang diterima
berdasarkan kode-kode pemformat yang terdapat pada dokumen
HTML.
Kode HTML
Gambar 2.18 Mekanisme Kerja Permintaan Dokumen HTML
67
2.20 PHP (PHP: Hypertext Preprocessor)
PHP diperkenalkan pada tahun 1994, dan merupakan hasil kerja dari
Rasmus Lerdorf. Karena sifatnya yang open source, maka semua orang di
seluruh dunia boleh mengembangkan, menggunakan dan mendistribusikan
secara gratis. Mula-mula, kepanjangan dari PHP adalah Personal Home
Page. Tetapi kemudian mengalami perubahan dan menjadi PHP:
Hypertext Preprocessor. (Windra, 2006)
Sejak peluncurannya di tahun 1994, PHP segera menjadi populer karena
kemudahan-kemudahan yang ditawarkan, yaitu: (Windra, 2006)
– Gampang digunakan. Sintaks bahasa PHP mudah dipelajari, bahkan
untuk kalangan non-programmer.
– Serbaguna. PHP dapat berjalan pada bermacam-macam sistem
operasi, seperti Windows, LINUX, dan Mac OS.
– Gratis. PHP dapat digunakan dengan gratis walaupun membuat
website yang dapat menghasilkan uang.
– Bantuan penggunaan banyak tersedia. Dapat bergabung dengan
banyak mailing list atau grup diskusi yang banyak ditawarkan di situs
resmi PHP.
– Aman. Selama kode PHP diprogram dengan benar, user tidak akan
pernah dapat melihat kode sumber PHP. Hal ini berbeda dengan Java
Script yang dapat dilihat kode sumbernya, dengan menggunakan menu
view source di browser.
68
2.21 MySQL
MySQL merupakan software DBMS (Database Management System)
yang masuk kategori open source (gratis) yang sangat populer di kalangan
pemrogram web, sehingga dapat digunakan untuk membangun aplikasi
web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelola datanya.
Hal ini dikarenakan MySQL dapat digunakan cepat secara kinerja query,
dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaan skala menengah
kecil. (Sidik, 2005)
Sebagai software DBMS, MySQL memiliki sejumlah fitur seperti yang
dijelaskan di bawh ini:
1) Multiplatform
MySQL tersedia pada beberapa platform (Windows, Linux, Unix, dan
lain-lain).
2) Andal, cepat, dan mudah digunakan
MySQL tergolong sebagai database server (server yang melayani
permintaan terhadap database) yang andal, dapat menangani database
yang besar dengan kecepatan tinggi, mendukung banyak sekali fungsi
untuk mengakses database, dan sekaligus mudah untuk digunakan.
3) Jaminan keamanan akses
MySQL mendukung pengamanan database dengan berbagai kriteria
pengaksesan. Sebagai gambaran, dimungkinkan untuk mengatur user
tertentu agar bisa mengakses data yang bersifat rahasia (misalnya gaji
pegawai), sedangkan user lain tidak boleh.
69
4) Dukungan SQL
Seperti tersirat dalam namanya, MySQL mendukung perintah SQL
(Structured Query Language). Sebagaimana diketahui, SQL
merupakan standar dalam pengaksesan database relasional.
Pengetahuan akan SQL akan memudahkan siapa pun untuk
menggunakan MySQL.
2.22 XAMPP
XAMPP adalah perangkat lunak gratis, yang mendukung banyak sistem
operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program untuk menjalankan
fungsinya sebagai server yang berdiri sendiri, terdiri atas program Apache
HTTP Server, MySQL database, dan penterjemah bahasa yang ditulis
dengan bahasa pemrogramaan PHP dan Perl.
XAMPP adalah nama yang merupakan singkatan dari X (empat sistem
operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia
dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server
yang mudah digunakan yang mampu melayani halaman dinamis. Saat ini,
XAMPP tersedia untuk sistem operasi Microsoft Windows, Linux, Sun
Solaris dan Mac OS X. (Husein, 2009).
XAMPP dikembangkan oleh Apache Friends yang merupakan sebuah
website non-komersial yang bertujuan untuk mempromosikan web server
Apache. XAMPP ditemukan pada musim semi tahun 2002 oleh Kai
’Oswald’ Seidler dan Kay Vogelgesang. (Sukarno, 2006)
70
2.23 Studi Literatur Penelitian Sejenis
Pada studi literatur penelitian yang sejenis ini, penulis mengambil hasil
penelitian untuk dijadikan referensi sebagai bahan perbandingan dengan
skripsi yang akan dilakukan penulis.
Dalam penelitian ini penulis mengambil tiga studi literatur yang sejenis
sebagai pembanding dalam Aplikasi Manajemen Database Sekolah yang
akan dibuat.
Tiga studi literatur tersebut yaitu:
1. Judul : Aplikasi Data Sekolah EMIS Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama
Metode : SDLC
Tools : Visual Fox Pro
Kelebihan : Visual FoxPro (VFP) memiliki kemampuan dalam
mengolah record volume data yang besar.
Kekurangan : Aplikasi yang dirancang masih bersifat stand alone.
Aplikasi hanya berada pada satu komputer saja sehingga
hanya digunakan oleh administrator. Pada dasarnya
aplikasi yang dirancang dapat digunakan oleh siapapun,
kapanpun, dan dimanapun tanpa adanya batasan tertentu.
Oleh karena itu aplikasi dianjurkan berbasis web.
2. Judul : Badan Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah (BAN-
SM)
Metode : SDLC
71
Tools : MS. Excel
Kelebihan : Aplikasi mampu menyajikan informasi akreditasi
Madrasah per-provinsi.
Kekurangan : Aplikasi ini tidak bisa mencari data secara otomatis
dengan menuliskan keywoard yang diinginkan
berdasarkan nama Madrasahnya.
3. Judul : Aplikasi Manajemen Pondok Pesantren
Metode : SDLC
Tools : Visual Fox Pro
Kelebihan : Desain dan pengembangan aplikasi yang user friendly
sehingga memudahkan dalam mengelola informasi dan
proses bisnis yang sangat kompleks.
Kekurangan : Pengolahan data masih menggunakan Microsoft Excel.
Sehingga mengalami kesulitan dalam mengolah data dan
membutuhkan waktu yang lebih lama lagi dalam
menghasilkan suatu informasi.
72
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Metode-metode yang penulis pakai dalam pengumpulan data antara lain :
1. Observasi
Metode observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan pada
Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Jakarta. Penulis
mengumpulkan dan menelaah informasi mengenai aplikasi data
sekolah sebelumnya beserta proses-proses yang terjadi di dalamnya,
dan melihat apa saja kekurangan dan kelebihan aplikasi tersebut.
2. Wawancara
Penulis melakukan wawancara untuk mendapatkan data dan informasi
yang berkaitan dengan aplikasi, serta permasalahan atau kendala apa
saja yang dihadapi. Dalam hal ini penulis melakukan tanya jawab
secara langsung dengan Kepala Bagian Sub Bidang Data dan Informasi
yaitu Bapak Zamzami M, S. Ag. Dari hasil wawancara tersebut,
penulis mendapatkan informasi mengenai data lengkap sekolah-
sekolah madrasah secara detail serta informasi mengenai aplikasi yang
sedang berjalan di LP. Maarif tersebut.
3. Studi Pustaka
Penulis melakukan studi pustaka dengan cara membaca dan
mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan analisa dan
72
73
perancangan sistem, pemrograman web serta buku-buku yang
mendukung topik yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi ini.
Selain itu, penulis juga mengunjungi website yang berhubungan
dengan topik dalam skripsi ini. Adapun daftar buku dan website yang
menjadi referensi dalam penyusunan skripsi ini dapat dilihat pada
daftar pustaka.
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam Aplikasi Manajemen
Database Sekolah ini adalah strategi air terjun (waterfall strategy).
Pengembangan dengan strategi waterfall (sequential) menggambarkan
bahwa tiap tahapan dimulai dan diselesaikan secara menyeluruh secara
berurutan. Meskipun pada kenyataannya, seringkali overlap satu sama
lain, seperti system design dapat dimulai sebelum system analysis selesai.
Berikut adalah tahapan dari metode pengembangan sistem yang telah
dilakukan dalam penelitian ini:
3.2.1 System Initiation
Pada tahap ini ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan dalam
pembuatan Aplikasi Manajemen Database Sekolah, antara lain:
a. Profil Lembaga Pendidikan Maarif
Menjelaskan tentang gambaran umum organisasi, yaitu uraian
mengenai latar belakang, visi, misi, dan tujuan dari Lembaga
Pendidikan Maarif NU Jakarta.
74
b. Identifikasi Masalah
Mengidentifikasi masalah-masalah yang terdapat pada sistem
pembelajaran yang sedang berjalan, sehingga dapat memberikan
solusi atau pemecahan masalah untuk perbaikan dan
pengembangan sistem.
c. Lingkup Sistem
Menentukan batasan ruang lingkup sistem yang akan dibangun.
d. Tujuan Sistem
Menentukan untuk apa dan untuk siapa sistem ini dibangun.
3.2.2 System Analysis
Analisis dilakukan untuk mengetahui proses yang sedang berjalan
untuk mempermudah pengembangan sistem yang diusulkan,
aktifitas yang ada didalamnya antara lain: pengumpulan data,
identifikasi masalah, analisa kebutuhan aplikasi.
Pada tahap ini akan diuraikan mengenai hasil analisis sistem yang
diantaranya adalah:
a. Analisis persyaratan sistem, yaitu uraian mengenai persyaratan-
persyaratan informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan
Aplikasi Manajemen Database Sekolah.
Analisis persyaratan sistem dilakukan dengan mengidentifikasi-
kan functional requirement dan nonfunctional requirement.
b. Analisis Sistem Berjalan, yaitu uraian mengenai sistem yang
berjalan berkaitan dengan alur transaksi pengolahan data KRS,
75
data nilai, dan data peminatan. Pada tahap analisis ini
menggunakan system flowchart beserta uraiannya.
c. Analisis Sistem Diusulkan, yaitu uraian mengenai sistem yang
diusulkan berkaitan dengan alur transaksi pengolahan data KRS,
data nilai, dan data peminatan. Pada tahap analisis ini juga
menggunakan system flowchart beserta uraiannya.
3.2.3 System Design
Tahapan yang melakukan proses terhadap perancangan hasil yang
didapat dari tahap analisis meliputi proses :
a. Perancangan Sistem
1) Data Flow Diagram (DFD)
2) Spesifikasi Proses
b. Perancangan Basis Data
1) Entity Relationship Diagram (ERD)
2) Normalisasi
3) Struktur Database
4) Menentukan Matrix CRUD
5) State Transition Diagram (STD)
c. Perancangan Antarmuka sistem
1) Perancangan Antarmuka user
2) Perancangan Antarmuka admin
76
3.2.4 System Implementation
Pada tahap ini terdiri dari penerapan sistem yang diusulkan menjadi
sebuah program aplikasi mengunakan bahasa pemograman berbasis
web yang telah ditentukan, yaitu PHP, kemudian dilakukan
pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan program dan
pengujian kebenaran program. Apabila setelah program diuji dan
dinyatakan dapat berjalan sesuai yang diharapkan, langkah
selanjutnya adalah menginstall program pada server, serta pelatihan
kepada user.
3.3 Kerangka Pemikiran
Pada Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini dibutuhkan beberapa
tahapan yang harus dilalui untuk dapat menghasilkan aplikasi yang
berguna bagi Lemabaga Pendidikan Maarif NU Jakarta.
Beberapa tahapan tersebut antara lain seperti awalnya memilih tempat
penelitian untuk meneliti proses alur informasi data dan membuat tugas
akhir, lalu melakukan pengumpulan data dengan observasi, studi pustaka
dan wawancara. Kemudian dengan merumuskan masalah dan ruang
lingkup untuk menentukan konsep dan hipotesis penelitian. Yang terakhir
menentukan pengembangan sistemnya dari tahap permulaan, analisis,
perancangan, dan penerapan sistemnya untuk LP Maarif.
77
Kerangka pemikiran pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran
78
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 System Initiation
4.1.1 Profil Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Jakarta
Memuat sejarah singkat tentang Lembaga Pendidikan Maarif
Nahdlatul Ulama Jakarta, mulai dari latar belakang, visi, misi, dan
tujuan berdirinya. Profil dapat dijelaskan sebagai berikut :
(Keputusan-Keputusan Rapat Kerja Nasional 2006 Lembaga
Pendidikan Maarif NU, Wisma Syahida UIN Jakarta, 1-13
Desember 2006, 2006)
4.1.1.1 Latar Belakang
Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (PP LP
Maarif NU) merupakan salah satu aparat departementasi
di lingkungan organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
Didirikannya lembaga ini di NU bertujuan untuk
mewujudkan cita-cita pendidikan NU. Bagi NU,
pendidikan menjadi pilar utama yang harus ditegakkan
demi mewujudkan masyarakat yang mandiri. Gagasan dan
gerakan pendidikan ini telah dimulai sejak perintisan
pendirian NU di Indonesia.
78
79
Disini dirasakan pentingnya membuat lini organisasi yang
efektif dan mampu merepresentasikan cita-cita NU; dan
lahirlah lembaga-lembaga seperti Lembaga Dakwah,
Lembaga Pendidikan Maarif, Lembaga Sosial Mabarrot,
Lembaga Pengembangan Pertanian, dan lain sebagainya.
LP Maarif NU dalam perjalanannya secara aktif
melibatkan diri dalam proses-proses pengembangan
pendidikan di Indonesia. Secara institusional, LP Maarif
NU juga mendirikan satuan-satuan pendidikan mulai dari
tingkat dasar, menengah hingga perguruan tinggi; sekolah
yang bernaung dibawah Departemen Nasional RI (dulu
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI) maupun
madrasah; maupun Departemen Agama RI) yang
menjalankan. Hingga saat ini tercatat tidak kurang dari
6000 lembaga pendidikan yang tersebar di seluruh pelosok
tanah air bernaung dibawahnya, mulai dari TK, SD, SLTP,
SMU/SMK, MI, MTs, MA, dan beberapa Perguruan
Tinggi.
4.1.1.2 Visi
Visi Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama adalah
menjadi pusat pengembangan pendidikan yang mandiri,
unggul dan profesional dalam bingkai Ahlusunnah
Waljamaah.
80
4.1.1.3 Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan yang memiliki satuan-
satuan pendidikan yang berkualitas dan berprestasi
serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
Indonesia dengan kelengkapan perangkat
kependidikan yang maksimal disertai manajemennya
yang baik.
2) Memperhatikan dengan sungguh-sungguh kualitas
tenaga kependidikan, baik kepala sekolah, guru dan
tenaga administrasi melalui penyetaraan dan pelatihan
serta penempatan yang proporsional, dengan dukungan
moral dan material.
3) Mengendalikan mutu penyelenggaraan dan mutu
lulusan pendidikan dari setiap satuan pendidikan di
lingkungan Nahdlatul Ulama.
4) Mengembangkan sistem informasi lembaga
pendidikan sebagai wahana penyelenggara
komunikasi, informasi dan edukasi serta
penyebarluasan gagasan, pengalaman dan hasil-hasil
kajian maupun penelitian di bidang ilmu, sains dan
teknologi lewat berbagai media.
81
4.1.1.4 Tujuan
Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama bertujuan
untuk mengembangkan potensi manusia agar dapat
menguasai dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan
teknologi berlandaskan keimanan dan ketakwaan kepada
Alloh SWT, serta berakhlakul karimah.
4.1.2 Identifikasi Masalah
Selama ini Lembaga Pendidikan Maarif NU Jakarta khususnya
Bagian Bidang Data dan Informasi mengalami kesulitan dalam hal
pengolahan data sekolah madrasah. Aplikasi yang saat ini
digunakan yakni Aplikasi Data Sekolah EMIS, tidak bisa
melakukan pengolahan data.
Adapun implementasi Aplikasi Data Sekolah EMIS hingga saat ini
terdapat masalah yang melatarbelakangi dalam pengembangan
sistem ini, yaitu:
1) Dari data sekolah madrasah yang ada, pegawai tidak bisa
melakukan penambahan ataupun pengurangan data madrasah.
2) Data madrasah yang ada hanya bisa dilihat (view) tanpa bisa
dilakukan modifikasi data, sementara kebutuhan informasi yang
update sangat diperlukan mengingat madrasah yang berada
dibawah naungan LP. Maarif NU ini mencakup seluruh sekolah
madrasah NU se-Indonesia.
82
3) Data madrasah yang diterima Bagian Bidang Data dan
Informasi, selama ini masih diarsip secara manual, sehingga
ketika ingin dilakukan pencarian data madrasah, pencariannya
masih secara manual, yang tentunya kurang efisien.
4.1.3 Lingkup Sistem
Berdasarkan hasil dari identifikasi masalah di atas, adanya peluang
dan akan membuat suatu Aplikasi Manajemen Database Sekolah
yang dapat mengelola data madrasah seluruh Indonesia yang
berada dibawah naungan LP. Maarif NU, serta dapat menampilkan
data setiap madrasah serta data madrasah seluruh provinsi di
Indonesia.
Adapun lingkup sistem pada aplikasi ini, yaitu:
1) Penggunaan sistem database yang terkomputerisasi.
Dikarenakan belum adanya suatu sistem database
terkomputerisasi pada LP. Maarif NU Jakarta.
2) Pengisian data madrasah secara online yang dilakukan oleh
pihak LP. Maarif.
3) Melengkapi laporan data madrasah dengan memberikan
tampilan laporan data setiap madrasah dan tampilan laporan
madrasah secara keseluruhan provinsi di Indonesia.
4) Memberikan fasilitas admin kepada pihak LP. Maarif untuk
dapat melakukan modifikasi data madrasah.
83
5) Aplikasi yang digunakan dalam pengembangan sistem ini
berbasis web (web-base application).
6) Pembuatan sistem ini menggunakan web server Apache, bahasa
pemrograman web PHP, dan MySQL sebagai database-nya.
7) Pembuatan sistem ini tidak membahas keamanan data secara
terinci.
8) Pembuatan sistem ini tidak dilakukannya tahap
mengoperasikan aplikasi dalam tahap implementasi sistem,
melainkan hanya dilakukan tahap membangun, meng-install,
dan menguji aplikasi.
4.1.4 Tujuan Sistem
Adapun tujuan dari aplikasi ini adalah untuk merancang suatu
Aplikasi Manajemen Database Sekolah yang dapat memberikan
solusi optimal terhadap permasalahan-permasalahan di atas.
Aplikasi ini dibuat untuk menggantikan aplikasi yang sudah ada.
4.2 System Analysis
4.2.1 Analisis Persyaratan Sistem
Menjelaskan mengenai persyaratan-persyaratan informasi yang
dibutuhkan dalam pembuatan Aplikasi Manajemen Database
Sekolah.
Identifikasi persyaratan dapat diuraikan menjadi dua bagian, yaitu:
84
1) Functional requirement (persyaratan fungsional)
Merupakan persyaratan yang mengenai aktivitas dan layanan
yang harus diberikan atau disediakan oleh sebuah sistem
(Whitten, 2004:198). Berikut functional requirement pada
sistem yang akan dibangun antara lain:
a) Pengaturan penyimpanan data madrasah seluruh Indonesia
yang berada dibawah naungan LP. Maarif NU, yang terdiri
dari data umum madrasah, provinsi, jumlah guru dan murid.
b) Penginputan data madrasah dan proses validasi secara
langsung atau otomatis.
c) Memonitor jumlah data madrasah di seluruh provinsi.
d) Mengintegrasikan data-data tersebut diatas sehingga
terletak pada database yang sama.
e) Data madrasah terdokumentasi dengan baik dan lengkap,
2) Nonfunctional requirement (persyaratan nonfungsional)
a) Mengembangkan Aplikasi Manajemen Database Sekolah
berbasis web (web-base application) yang dapat diakses
melalui internet.
b) Sistem mampu meningkatkan kinerja pengolahan data
madrasah dengan cepat dan dapat meringankan beban kerja
pihak LP. Maarif NU Jakarta.
85
Tabel 4.1 Nonfunctional Requirement
Jenis Kebutuhan Penjelasan
1. Model Tampilan (Performance) a) Mengefisienkan waktu proses pengolahan data madrasah dari kantor wilayah dan kantor pusat yaitu penginputan hingga pelaporan
b) Membantu peningkatan pemantauan perkembangan madrasah tiap-tiap provinsi.
c) Mengurangi tingkat kesalahan dan ketidaklengkapan data
d) Tampilan interface yang menarik dan lebih user friendly sehingga lebih mudah dimengerti dan digunakan oleh user.
2. Model Penyimpanan Data (Information)
a) Melakukan penyimpanan data berupa informasi umum madrasah, murid, guru yang dibutuhkan secara terpusat sehingga memudahkan pelaksanaan proses.
b) Mencegah terjadinya penyimpanan data yang redundant.
c) Mencegah hilangnya data yang selama ini disebabkan karena penyimpanan data dilakukan dengan menggunakan CD.
d) Sistem pusat dan cabang terintegrasi sehingga memudahkan untuk mendapatkan data yang paling aktual.
e) Format penyajian laporan dibuat sehingga lebih mudah dipahami.
f) Meminimalisasi terjadinya kesalahan penginputan data dan informasi.
g) Data terdokumentasi dan terstruktur.
86
3. Model Segi Ekonomi (Economic)
a) Mengurangi biaya operasional untuk transfer informasi atau dokumen ke pusat yang selama ini dilakukan secara manual.
b) Memperlancar aliran informasi antara kantor LP. Maarif Pusat, kantor wilayah LP. Maarif di seluruh provinsi, madrasah, dan masyakarat umum yang membutuhkan informasi.
4. Model Pengontrolan Sistem (Control)
a) Meningkatkan keamanan terhadap pelaksanaan proses penyimpanan data.
b) Membatasi akses penggunaan terhadap sistem dengan cara menerapkan priviledge.
c) Adanya operator data entry yang bertangungjawab terhadap pelaksanan pemasukan data dan aministrator yang bertanggung jawab atas semua jalannya aktifitas pada aplikasi.
d) Mencegah akses penuh dari pengguna-pengguna yang tidak berwenang.
5. Model Efisiensi Sistem (Eficiency)
a) Menggunakan sistem penyimpanan data yang terpusat untuk memudahkan proses pendistribusian antara kantor pusat dengan kantor wilayah LP. Maarif.
b) Mengefisienkan waktu untuk pelaksanaan proses validasi penginputan data.
c) Meminimalisasi biaya dan sumber daya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proses pelaporan.
87
6. Model Pelayanan Sistem (Service)
a) Menghasilkan informasi yang akurat untuk bahan pertimbangan dan evaluasi.
b) Memberi kemudahan dalam penggunaan operasional sistem.
4.2.2 Analisis Sistem Berjalan
a. Rich Picture Diagram
Validasi yang dilakukan mengalami banyak perubahan data, karena masih banyak kesalahan dalam
penginputan sehingga data menjadi tidak akurat
Laporan data yang tidak terintegrasi, mengakibatkan data hanya bisa diakses oleh
Admin Kantor Pusat
Gambar 4.1 Rich Picture Diagram Analisa Sistem Berjalan
88
b. Flowchart Diagram
Analisis Sistem Berjalan Pengumpulan Data Madrasah
LP Maarif NUMadrasah NU se-Indonesia
Mulai
Membuat
Laporan Data
Madrasah
Memberikan
Data Madrasah
yang akan
Diproses/Diolah
1
Data Madrasah 2
Mengolah Data
Madrasah
Selesai
Data Madrasah
Data Madrasah
Seluruh
Indonesia
N
Gambar 4.2 Analisis Sistem Berjalan Pengumpulan Data Madrasah
Penjelasan dari analisis sistem berjalan pengumpulan data
madrasah (Gambar 4.2) adalah sebagai berikut :
1) Pihak Madrasah dalam hal ini seluruh Madrasah NU se-
Indonesia yang berada dibawah naungan LP Maarif NU
membuat laporan tentang data Madrasah.
89
2) Setiap Madrasah diharuskan memberikan data madrasah yang
akan diproses atau diolah oleh pihak Maarif. Tetapi sebelum
data diberikan kepada LP Maarif NU, dibuat arsip untuk
backup laporan data Madrasah.
3) Pihak LP Maarif NU mengolah data Madrasah yang telah
diperoleh dari masing-masing pihak Madrasah.
4) Pihak LP Maarif NU menyajikan informasi atas data-data
Madrasah yang telah terkumpul dan tergabung kepada pihak-
pihak Madrasah yang berada dibawah naungan LP Maarif NU.
Kelebihan dan kekurangan dari sistem berjalan di atas adalah
sebagai berikut:
- Kekurangan sistem berjalan
a. Terjadi penumpukan data pada setiap proses seperti dokumen
data Madrasah.
b. Pelayanan dalam menyajikan informasi data Madrasah
memerlukan waktu yang cukup lama.
c. Dalam pencarian data Madrasah terkadang kesulitan
dikarenakan penumpukan file di dalam komputer.
d. Data madrasah tidak bisa terupdate karena akan memakan
waktu dalam pengumpulan data Madrasah kembali.
- Kelebihan sistem berjalan
90
a. Tidak memerlukan biaya yang mahal untuk pembelian dan
perawatan perangkat lunak, perangkat keras dan pemasangan
jaringan online.
b. Tidak memerlukan tenaga ahli dalam perawatan dan
pengolahan data secara online.
4.2.3 Analisis Sistem Usulan
a. Rich Picture Diagram
Gambar 4.3 Rich Picture Diagram Analisa Sistem Usulan
91
b. Flowchart Diagram
Adapun penjelasan system flowchart dari sistem
pengumpulan data madrasah yang diusulkan (Gambar 4.4) adalah
sebagai berikut:
1) Pihak madrasah memberikan data madarasah yang akan diolah
atau diproses oleh pihak LP Maarif NU.
2) Pihak LP Maarif NU mengolah data madrasah yang telah
diberikan oleh pihak masing-masing madrasah dalam hal ini
pengolahan data mencakup input data madrasah dan juga
Gambar 4.4 Analisis Sistem Yang Diusulkan
92
melakukan penggabungan data madrasah dari seluruh provinsi
di Indonesia.
3) Setelah berhasil melakukan pengolahan data madrasah menjadi
data yang terupdate dan penggabungan data madarasah di
seluruh provinsi di Indonesia, data madrasah tersebut tersimpan
sebagai suatu database dalam Aplikasi Manajemen Database
Sekolah.
4) Jika terjadi kesalahan ataupun penambahan dalam pengolahan
data madrasah, dapat dilakukan proses modifikasi data
madrasah tersebut untuk kemudian disimpan kembali di dalam
database.
5) Pihak LP Maarif NU melakukan pengecekan data madrasah
yang telah terupdate dan tersimpan di dalam Aplikasi
Manajemen Database Sekolah.
6) Pihak LP Maarif NU melakukan pengolahan data secara
statistik di dalam Aplikasi Manajemen Database Sekolah untuk
kemudian menyajikan informasi berupa tampilan madrasah
beserta data-datanya dalam bentuk diagram kepada masing-
masing pihak madrasah agar mengetahui informasi statistik
mengenai data madrasah.
Dari hasil analisis sistem pengumpulan data madrasah yang
diusulkan terdapat beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan
sistem yang berjalan, yaitu:
93
a. Masing-masing madrasah dapat dengan mudah melihat
informasi data mengenai madrasah mereka secara online
dikarenakan Aplikasi Manajemen Database Sekolah telah
terintegrasi dengan web LP Maarif NU.
b. Sangat membantu pihak LP Maarif NU untuk berkoordinasi
dengan pihak madrasah demi memberikan informasi yang
update, karena dengan adanya Aplikasi Manajemen Database
Sekolah ini, pihak LP Maarif dapat dengan mudah melakukan
modifikasi data, baik penambahan ataupun pengurangan data
mengenai madarasah.
4.3 System Design
Pada tahap system design menjelaskan perancangan sistem, perancangan
database, dan perancangan interface (input dan output) pada sistem yang
diusulkan.
4.3.1 Perancangan Sistem
4.3.1.1 Data Flow Diagram
4.3.1.1.1 Diagram Konteks (Level 0)
Gambar 4.5 Diagram Konteks (Level 0)
94
Diagram konteks (level 0) menjelaskan aplikasi yang akan
dirancang secara umum dan keseluruhan. Pada diagram konteks
(level 0) terdapat tiga kesatuan luar (external entity) yang
menunjang proses Aplikasi Manajemen Database Sekolah, yaitu
LP Maarif NU Pusat, LP Maarif NU Provinsi, dan Madrasah.
4.3.1.1.2 Diagram Zero (Level 1)
Gambar 4.6 Diagram Zero (Level 1)
Diagram zero (level 1) menunjukkan fungsi-fungsi utama atau
proses yang ada, aliran data, external entity, dan data store yang
digunakan pada sistem yang diusulkan.
95
Dalam diagram zero (level 1) pada system yang diusulkan terdapat:
1) Delapan proses, yaitu mengolah data madrasah, olah data
provinsi, olah data kabupaten, olah data kecamatan, olah data
tingkat, olah data guru, olah data murid, dan penyajian laporan
madrasah.
2) Tujuh data store, yaitu madrasah, provinsi, kabupaten,
kecamatan, tingkat, guru, dan murid.
3) Tiga external entity seperti yang dijelaskan pada diagram
konteks (level 0), yaitu LP. Maarif NU Pusat, LP. Maarif NU
Provinsi, dan Madrasah.
4.3.1.1.3 Diagram Level 2 Proses 1.0
Gambar 4.7 Diagram Level 2 Proses 1.0
Pada diagram level 2 proses 1.0 mendeskripsikan detail proses
mengolah data madrasah yang terdiri dari lima proses, yaitu proses
1.1 untuk melakukan input madrasah, proses 1.2 untuk melakukan
96
edit madrasah, proses 1.3 untuk melakukan delete madrasah,
proses 1.4 untuk melakukan search madrasah, dan proses 1.5 untuk
melihat madrasah.
Kelima proses tersebut hanya dilakukan dan dikelola penuh oleh
LP. Maarif NU Pusat (Admin)
4.3.1.1.4 Diagram Level 2 Proses 2.0
LP. Maarif NU Pusat (Admin)
2.1*Input Provinsi
2.2*Edit
Provinsi
2.3*Delete Provinsi
Provinsi
2.4*Lihat Provinsi
form_input_provinsi
form_edit_provinsi
data_provinsi
Gambar 4.8 Diagram Level 2 Proses 2.0
Pada diagram level 2 proses 2.0 mendeskripsikan detail proses
mengolah data provinsi yang terdiri dari empat proses, yaitu proses
2.1 untuk melakukan input provinsi, proses 2.2 untuk melakukan
edit provinsi, proses 2.3 untuk melakukan delete provinsi, dan
proses 2.4 untuk melihat provinsi.
97
Keempat proses ini dikelola penuh oleh LP. Maarif NU Pusat
(Admin).
4.3.1.1.5 Diagram Level 2 Proses 3.0
LP. Maarif NU Pusat (Admin)
3.1*Input
Kabupaten
3.2*Edit
Kabupaten
3.3*Delete
Kabupaten
Kabupaten
3.4*Lihat
Kabupaten
LP. Maarif NU Provinsi (Admin)
form_input_kabupaten
form_input_kabupaten
form_edit_kabupaten
form_edit_kabupaten
data_kabupaten
data_kabupaten
Gambar 4.9 Diagram Level 2 Proses 3.0
Pada diagram level 2 proses 3.0 mendeskripsikan detail proses
mengolah data kabupaten yang terdiri dari empat proses, yaitu
proses 3.1 untuk melakukan input kabupaten, proses 3.2 untuk
melakukan edit kabupaten, proses 3.3 untuk melakukan delete
kabupaten, dan proses 3.4 untuk melihat kabupaten.
Keempat proses ini dapat dilakukan dan dikelola penuh oleh LP.
Maarif NU Pusat (Admin) dan LP Maarif NU Provinsi (Admin).
98
4.3.1.1.6 Diagram Level 2 Proses 4.0
LP. Maarif NU Pusat (Admin)
4.1*Input
Kecamatan
4.2*Edit
Kecamatan
4.3*Delete
Kecamatan
Kecamatan
4.4*Lihat
Kecamatan
LP. Maarif NU Provinsi (Admin)
form_input_kecamatan
form_input_kecamatan
form_edit_kecamatan
form_edit_kecamatan
data_kecamatan
data_kecamatan
Gambar 4.10 Diagram Level 2 Proses 4.0
Pada diagram level 2 proses 4.0 mendeskripsikan detail proses
mengolah data kecamatan yang terdiri dari empat proses, yaitu
proses 4.1 untuk melakukan input kecamatan, proses 4.2 untuk
melakukan edit kecamatan, proses 4.3 untuk melakukan delete
kecamatan, dan proses 4.4 untuk melihat kecamatan.
Keempat proses ini dapat dilakukan dan dikelola penuh oleh LP.
Maarif NU Pusat (Admin) dan LP Maarif NU Provinsi (Admin).
99
4.3.1.1.7 Diagram Level 2 Proses 5.0
LP. Maarif NU Pusat (Admin)
5.1*Input Tingkat
5.2*Edit
Tingkat
5.3*Delete Tingkat
Tingkat
5.4*Lihat Tingkat
LP. Maarif NU Provinsi (Admin)
form_input_tingkat
form_input_tingkat
form_edit_tingkat
form_edit_tingkat
data_tingkat
data_tingkat
Gambar 4.11 Diagram Level 2 Proses 5.0
Pada diagram level 2 proses 4.0 mendeskripsikan detail proses
mengolah data tingkat yang terdiri dari empat proses, yaitu proses
5.1 untuk melakukan input tingkat, proses 4.2 untuk melakukan
edit tingkat, proses 4.3 untuk melakukan delete tingkat, dan proses
4.4 untuk melihat tingkat.
Keempat proses ini dapat dilakukan dan dikelola penuh oleh LP.
Maarif NU Pusat (Admin) dan LP Maarif NU Provinsi (Admin).
100
4.3.1.1.8 Diagram Level 2 Proses 6.0
Gambar 4.12 Diagram Level 2 Proses 6.0
Pada diagram level 2 proses 6.0 mendeskripsikan detail proses
penyajian laporan madrasah. Sistem dapat menyajikan laporan
jumlah madrasah (proses 6.1), jumlah guru (proses 6.2), dan
jumlah murid (proses 6.3).
4.3.1.2 Spesifikasi Proses
Proses-proses yang terdapat dari DFD diterjemahkan dalam
spesifikasi proses dengan menggunakan logika Bahasa Inggris
Terstruktur (Structured English) sebagai berikut:
1. Proses Masukan/Ubah data Madrasah :
Masukkan Form Madrasah
IF Form tidak lengkap THEN
Tampilkan verifikasi
ELSE
101
Simpan
ENDIF
2. Proses Hapus Madrasah :
Masukkan id_madrasah
Hapus Data
Balik ke halaman sebelumnya
3. Proses Cari Madrasah :
Masukkan nama_madrasah
GET nama_madrasah, provinsi, kabupaten, kecamatan,
tingkat, guru, murid
Balik ke halaman sebelumnya
4. Proses Lihat Madrasah :
Klik Madrasah
Klik Provinsi
GET nama_madrasah, provinsi, kabupaten, kecamatan,
tingkat, guru, murid
Tampilkan data madrasah
5. Proses Masukan/Ubah data Provinsi :
Masukkan Form Provinsi
IF Form tidak lengkap THEN
Tampilkan verifikasi
ELSE
Simpan
102
ENDIF
6. Proses Hapus Provinsi :
Masukkan id_provinsi
Hapus Data
Balik ke halaman sebelumnya
7. Proses Lihat Provinsi :
Klik Provinsi
GET id_provinsi, nama_provinsi
Tampilkan data provinsi
8. Proses Masukan/Ubah data Kabupaten :
Masukkan Form Kabupaten
IF Form tidak lengkap THEN
Tampilkan verifikasi
ELSE
Simpan
ENDIF
9. Proses Hapus Kabupaten :
Masukkan id_kabupaten
Hapus Data
Balik ke halaman sebelumnya
10. Proses Lihat Kabupaten :
Klik Kabupaten
GET id_kabupaten, nama_kabupaten
103
Tampilkan data kabupaten
11. Proses Masukan/Ubah data Kecamatan :
Masukkan Form Kecamatan
IF Form tidak lengkap THEN
Tampilkan verifikasi
ELSE
Simpan
ENDIF
12. Proses Hapus Kecamatan :
Masukkan id_kecamatan
Hapus Data
Balik ke halaman sebelumnya
13. Proses Lihat Kecamatan :
Klik Kecamatan
GET id_kecamatan, nama_kecamatan
Tampilkan data kecamatan
14. Proses Masukan/Ubah data Tingkat :
Masukkan Form Madrasah
IF Form tidak lengkap THEN
Tampilkan verifikasi
ELSE
Simpan
ENDIF
104
15. Proses Hapus Tingkat :
Masukkan id_tingkat
Hapus Data
Balik ke halaman sebelumnya
16. Proses Lihat Tingkat :
Klik Tingkat
GET id_tingkat, nama_tingkat
Tampilkan data tingkat
17. Proses Penyajian Jumlah Madrasah :
Tampilkan data jumlah madrasah
18. Proses Penyajian Jumlah Guru :
Tampilkan data jumlah guru
19. Proses Penyajian Jumlah Murid :
Tampilkan data jumlah murid
4.3.2 Perancangan Database
Perancangan database dapat dijabarkan dengan menggunakan
entity relationship diagram (ERD), normalisasi, dan struktur
database.
4.3.2.1 Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD)
105
106
4.3.2.2 Normalisasi
a) Unnormalized Form (UNF)
nama_madrasah alamat tlp guru murid provinsi kabupaten kecamatan tingkat
MIS Nurul Iman Jl. Duren Sawit TImur 021-7645398 5 108 DKI Jakarta Jakarta Barat Cengkareng Ibtidaiyah
MIS An Nur Jl. Pondok Kelapa 021-8435890 6 275 DKI Jakarta Jakarta Barat Cengkareng Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah
b) First Normal Form (1NF)
id_madrasah nama_madrasah Alamat Tlp guru murid provinsi kabupaten kecamatan tingkat
M001 MIS Nurul Iman Jl. Duren Sawit TImur 021-7645398 5 108 DKI Jakarta Jakarta Barat Cengkareng Ibtidaiyah
M002 MIS An Nur Jl. Pondok Kelapa 021-8435890 6 275 DKI Jakarta Jakarta Barat Cengkareng Ibtidaiyah
M003 MTS An Nur Jl. Bambu Indah 021-7237862 7 300 Jawa Barat Bandung Dago Tsanawiyah
M004 MA An Nur Jl. Letjen Suprapto 021-8723472 9 245 Jawa Barat Bandung Dago Aliyah
c) Second Normal Form (2NF)
id_madrasah nama_madrasah alamat tlp guru murid id_provinsi id_tingkat
M001 MIS Nurul Iman Jl. Duren Sawit TImur 021-7645398 5 108 P001 I
M002 MIS An Nur Jl. Pondok Kelapa 021-8435890 6 275 P002 I
M003 MTS An Nur Jl. Bambu Indah 021-7237862 7 300 P003 T
M004 MA An Nur Jl. Letjen Suprapto 021-8723472 9 245 P004 A
id_provinsi nama_provinsi
P001 DKI Jakarta
P002 DKI Jakarta
P003 Jawa Barat
P004 Jawa Barat
id_kabupaten id_provinsi nama_kabupaten
M001 P001 Jakarta Barat
M002 P002 Jakarta Barat
M003 P003 Bandung
M004 P004 Bandung
107
id_kecamatan id_kabupaten nama_kecamatan
M001 KA001 Cengkareng
M002 KA002 Cengkareng
M003 KA003 Dago
M004 KA004 Dago
id_tingkat nama_tingkat
I Ibtidaiyah
I Ibtidaiyah
T Tsanawiyah
A Aliyah
4.3.2.3 Struktur Database
4.3.2.3.1 Transformasi ERD ke Logical Record Structure
(LRS)
Madrasah
PK id_madrasah
nama_madrasah
alamat
tlp
guru
murid
id_provinsi (FK)
id_tingkat (FK)
Provinsi
PK id_provinsi
nama_provinsi
Kabupaten
PK id_kabupaten
id_provinsi (FK)
nama_kabupaten
Kecamatan
PK id_kecamatan
id_kabupaten (FK)
nama_kecamatan
Tingkat
PK id_tingkat
nama_tingkat
108
4.3.2.3.2 Spesifikasi Database
Spesifikasi database yang sudah dinormalisasi
mendapatkan data sebagai berikut :
1) Tabel Madrasah
Nama tabel : madrasah
Tipe tabel : master files
Primary key : id_madrasah
Foreign key : id_guru
id_tingkat
Tabel 4.2 Tabel struktur file madrasah
No Nama field Type Null Keterangan
1 id_madrasah (PK) int(25) No Id madrasah
2 nama_madrasah varchar(255) No Nama madrasah
3 Alamat varchar(255) No Alamat madrasah
4 Tlp varchar(255) No Nomor telepon madrasah
5 guru varchar(255) No Jumlah guru madrasah
6 murid varchar(255) No Jumlah murid madrasah
7 id_provinsi (FK) int(25) No Id provinsi
8 id_tingkat (FK) varchar(255) No Id tingkat
2) Tabel Provinsi
Nama tabel : Provinsi
Tipe tabel : master files
109
Primary key : id_provinsi
Foreign key : -
Tabel 4.3 Tabel struktur file provinsi
No Nama field Type Null Keterangan
1 id_provinsi (PK) int(7) No Id provinsi
2 nama_provinsi varchar(77) No Nama provinsi
3) Tabel Kabupaten
Nama tabel : Kabupaten
Tipe tabel : master files
Primary key : id_kabupaten
Foreign key : id_provinsi
Tabel 4.4 Tabel struktur file kabupaten
No Nama field Type Null Keterangan
1 id_kabupaten (PK) int(7) No Id kabupaten
2 id_provinsi (FK) int(7) No Id provinsi
3 nama_kabupaten varchar(255) No Nama kabupaten
4) Tabel Kecamatan
Nama tabel : Kecamatan
Tipe tabel : master files
Primary key : id_kecamatan
Foreign key : id_kabupaten
110
Tabel 4.5 Tabel struktur file kecamatan
No Nama field Type Null Keterangan
1 id_kecamatan (PK) int(7) No Id kecamatan
2 id_kabupaten (FK) int(7) No Id kabupaten
3 nama_kecamatan varchar(255) No Nama kecamatan
5) Tabel Tingkat
Nama tabel : Tingkat
Tipe tabel : master files
Primary key : id_tingkat
Foreign key : -
Tabel 4.6 Tabel struktur file tingkat
No Nama field Type Null Keterangan
1 id_tingkat (PK) int(5) No Id tingkat
2 nama_tingkat varchar(25) No Nama tingkat
4.3.2.4 Menentukan Matrix CRUD
Tabel 4.7 Tabel Matrix Create, Read, Update, Delete (CRUD)
Entity Atribut Admin Pusat Admin Provinsi MADRASAH id_madrasah (PK) CRUD R nama_madrasah CRUD R Alamat CRUD R Tlp CRUD R Guru CRUD R Murid CRUD R
111
PROVINSI id_provinsi (PK) CRUD R nama_provinsi CRUD R KABUPATEN id_kabupaten (PK) CRUD CRUD nama_kabupaten CRUD CRUD KECAMATAN id_kecamatan (PK) CRUD CRUD nama_kecamatan CRUD CRUD TINGKAT id_tingkat (PK) CRUD CRUD nama_tingkat CRUD CRUD
4.3.2.5 State Transition Diagram (STD)
State Transition Diagram (STD) menggambarkan
bagaimana kerja sistem melalui kondisi (state) dan kejadian
yang menyebabkan kondisi berubah.
a. Madrasah
a. Halaman Utama Madrasah
Berfungsi untuk mengetahui alur menu layar utama
yang ada pada sistem level madrasah.
Gambar 4.14 STD Rancangan Halaman Utama (Madrasah)
112
b. Home
Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja
sistem yang ada pada modul home pada level
madrasah.
Gambar 4.15 STD Rancangan Modul Home (Madrasah)
c. Madrasah Ibtidaiyah
Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja
sistem yang ada pada modul madrasah ibtidaiyah
pada level madrasah.
Madrasah Ibtidaiyah
Tampilan Data
Madrasah Ibtidaiyah
Klik Sub-menu Data Madrasah Ibtidaiyah
Tampilkan Halaman Data Madrasah Ibtidaiyah
Gambar 4.16 STD Rancangan Modul Madrasah Ibtidaiyah (Madrasah)
113
d. Madrasah Tsanawiyah
Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja
sistem yang ada pada modul madrasah tsanawiyah
pada level madrasah.
Madrasah Tsanawiyah
Tampilan Data
Madrasah Tsanawiyah
Klik Sub-menu Data Madrasah Tsanawiyah
Tampilkan Halaman Data Madrasah Tsanawiyah
Gambar 4.17 STD Rancangan Modul Madrasah Tsanawiyah (Madrasah)
e. Madrasah Aliyah
Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja
sistem yang ada pada modul madrasah aliyah pada
level madrasah.
Madrasah AliyahTampilan Data
Madrasah Aliyah
Klik Sub-menu Data Madrasah Aliyah
Tampilkan Halaman Data Madrasah Aliyah
Gambar 4.18 STD Rancangan Modul Madrasah Aliyah (Madrasah)
f. Contact Us
Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja
sistem yang ada pada modul contact us pada level
madrasah.
114
Contact Us
Tampilan Data Hasil
Input Contact UsForm Input
Contact Us
Klik Menu Contact Us
Tampilkan Halaman
Form Input Contact UsKlik Proses & Jika Gagal Disimpan
Tampilkan Halaman Form
Input Contact Us
Klik Proses & Jika Berhasil Disimpan
Tampilkan Hasil Input Contact Us
Gambar 4.19 STD Rancangan Modul Contact Us (Madrasah)
b. Admin Pusat
a. Halaman Utama
Berfungsi untuk mengetahui alur menu layar utama
yang ada pada sistem level administrator pusat.
Aplikasi Manajemen
Database Sekolah
Form Login
Admin
Login gagal
Kembali ke Form Login
Login BerhasilHalaman
Utama
Madrasah
Ibtidaiyah
Madrasah
Tsanawiyah
Madrasah
Aliyah
Provinsi
Kecamatan
Kabupaten
Tingkat
Pilih Menu Madrasah Tsanawiyah
Tampilkan Submenu Madrasah Tsanawiyah
Pilih Menu Madrasah Ibtidaiyah
Tampilkan Submenu Madrasah Ibtidaiyah
Pilih Menu Madrasah Aliyah
Tampilkan Submenu Madrasah Aliyah
Pilih Menu Provinsi
Tampilkan Submenu Provinsi
Pilih Menu Kecamatan
Tampilkan Submenu Kecamatan
Pilih Menu Tingkat
Tampilkan Halaman Tingkat
Pilih Menu Kabupaten
Tampilkan Submenu Kabupaten
Klik Keluar
Tampilkan Tampilkan Form Login
Gambar 4.20 STD Rancangan Halaman Utama (Admin Pusat)
b. Madrasah Ibtidaiyah
Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja
sistem yang ada pada modul madrasah ibtidaiyah
pada level administrator pusat.
115
Gambar 4.21 STD Rancangan Modul Madrasah Ibtidaiyah (Admin Pusat)
c. Madrasah Tsanawiyah
Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja
sistem yang ada pada modul madrasah tsanawiyah
pada level administrator pusat.
Gambar 4.22 STD Rancangan Modul Madrasah Tsanawiyah (Admin Pusat)
116
d. Madrasah Aliyah
Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja
sistem yang ada pada modul madrasah aliyah pada
level administrator pusat.
Gambar 4.23 STD Rancangan Modul Madrasah Aliyah (Admin Pusat)
e. Provinsi
Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja
sistem yang ada pada modul provinsi pada level
administrator pusat.
117
Gambar 4.24 STD Rancangan Modul Provinsi (Admin Pusat)
f. Kabupaten
Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja
sistem yang ada pada modul kabupaten pada level
administrator pusat.
Gambar 4.25 STD Rancangan Modul Kabupaten (Admin Pusat)
118
g. Kecamatan
Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja
sistem yang ada pada modul kecamatan pada level
administrator pusat.
Gambar 4.26 STD Rancangan Modul Kecamatan (Admin Pusat)
h. Tingkat
Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja
sistem yang ada pada modul tingkat pada level
administrator pusat.
119
Gambar 4.27 STD Rancangan Modul Tingkat (Admin Pusat)
c. Admin Provinsi
a. Halaman Utama
Berfungsi untuk mengetahui alur menu layar utama
yang ada pada sistem level administrator provinsi.
Gambar 4.28 STD Rancangan Halaman Utama (Admin Provinsi)
120
b. Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja
sistem yang ada pada modul madrasah ibtidaiyah
pada level administrator provinsi.
Gambar 4.29 STD Rancangan Modul Madrasah Ibtidaiyah Provinsi (Admin
Provinsi)
c. Madrasah Tsanawiyah Provinsi
Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja
sistem yang ada pada modul madrasah tsanawiyah
pada level administrator provinsi.
121
Gambar 4.30 STD Rancangan Modul Madrasah Tsanawiyah Provinsi (Admin
Provinsi)
d. Madrasah Aliyah Provinsi
Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja
sistem yang ada pada modul madrasah aliyah pada
level administrator provinsi.
Gambar 4.31 STD Rancangan Modul Madrasah Aliyah (Admin Provinsi)
122
4.3.3 Perancangan Antarmuka Sistem
4.3.3.1 Perancangan Antarmuka User
a. Madrasah
1. Halaman Home
Gambar 4.32 Rancangan Halaman Home
2. Halaman Madrasah Ibtidaiyah
Gambar 4.33 Rancangan Halaman Madrasah Ibtidaiyah
HEADER
FOOTER
Profil Madrasah Ibtidaiyah Daftar Madrasah Ibtidaiyah
HEADER
Profil LP Maarif
FOOTER
Visi Dan Misi LP Maarif
Kebijakan Dan Strategi LP Maarif
Pola Hubungan Organisasi LP Maarif
Berita Terkini
Daftar Berita Terkini
Button Button Button Button Button
Profil NU
Button Button Button Button Button
123
3. Halaman Madrasah Tsanawiyah
Gambar 4.34 Rancangan Halaman Madrasah Tsanawiyah
3. Halaman Madrasah Aliyah
Gambar 4.35 Rancangan Halaman Madrasah Aliyah
Profil Madrasah Tsanawiyah
Daftar Madrasah Tsanawiyah
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Profil Madrasah Aliyah Daftar Madrasah Aliyah
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Button Button Button Button Button
Profil Madrasah Tsanawiyah
Daftar Madrasah Tsanawiyah
124
4. Halaman Contact Us
Gambar 4.36 Rancangan Halaman Contact Us
4.3.3.2 Perancangan Antarmuka Admin
a. Admin Pusat
1. Halaman Login
Gambar 4.37 Rancangan Halaman Login Admin Pusat
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Data Contact Us
Login Form Login Username: Password:
Login Reset
125
2. Halaman Madrasah Ibtidaiyah
Gambar 4.38 Rancangan Halaman Madrasah Ibtidaiyah
3. Halaman Input Madrasah Ibtidaiyah
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Daftar Madrasah Ibtidaiyah
Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Input Data Madrasah Ibtidaiyah : Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid
Save Cancel
Gambar 4.39 Rancangan Halaman Input Madrasah Ibtidaiyah
126
4. Halaman Edit Madrasah Ibtidaiyah
Gambar 4.40 Rancangan Halaman Edit Madrasah Ibtidaiyah
5. Halaman Delete Madrasah Ibtidaiyah
Gambar 4.41 Rancangan Halaman Delete Madrasah Ibtidaiyah
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Edit Data Madrasah Ibtidaiyah : Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid
Save Cancel
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Data Madrasah Ibtidaiyah Delete
127
6. Halaman Madrasah Tsanawiyah
Gambar 4.42 Rancangan Halaman Madrasah Tsanawiyah
7. Halaman Input Madrasah Tsanawiyah
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Daftar Madrasah Tsanawiyah
Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Input Data Madrasah Tsanawiyah : Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid
Save Cancel
Gambar 4.43 Rancangan Halaman Input Madrasah Tsanawiyah
128
8. Halaman Edit Madrasah Tsanawiyah
Gambar 4.44 Rancangan Halaman Edit Madrasah Tsanawiyah
9. Halaman Delete Madrasah Tsanawiyah
Gambar 4.45 Rancangan Halaman Delete Madrasah Tsanawiyah
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Edit Data Madrasah Tsanawiyah : Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid
Save Cancel
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Data Madrasah Tsanawiyah Delete
129
10. Halaman Madrasah Aliyah
Gambar 4.46 Rancangan Halaman Madrasah Aliyah
11. Halaman Input Madrasah Aliyah
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Daftar Madrasah Aliyah
Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Input Data Madrasah Aliyah : Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid
Save Cancel
Gambar 4.47 Rancangan Halaman Input Madrasah Aliyah
130
12. Halaman Edit Madrasah Aliyah
Gambar 4.48 Rancangan Halaman Edit Madrasah Aliyah
13. Halaman Delete Madrasah Aliyah
Gambar 4.49 Rancangan Halaman Delete Madrasah Aliyah
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Edit Data Madrasah Aliyah : Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid
Save Cancel
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Data Madrasah Aliyah Delete
131
Cari Madrasah : Nama
14. Halaman Search
Gambar 4.50 Rancangan Halaman Search
15. Halaman Provinsi
Gambar 4.51 Rancangan Halaman Provinsi
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Search Cancel
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Daftar Provinsi
Id Provinsi Provinsi
132
16. Halaman Input Provinsi
Gambar 4.52 Rancangan Halaman Input Provinsi
17. Halaman Edit Provinsi
Gambar 4.53 Rancangan Halaman Edit Provinsi
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Input Provinsi : Nama Provinsi
Save Cancel
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Edit Data Provinsi : Id Nama
Save Cancel
133
18. Halaman Delete Provinsi
Gambar 4.54 Rancangan Halaman Delete Provinsi
19. Halaman Kabupaten
Gambar 4.55 Rancangan Halaman Kabupaten
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Data Provinsi Delete
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Daftar Kabupaten
Id Kabupaten Nama Kabupaten Provinsi
134
20. Halaman Input Kabupaten
Gambar 4.56 Rancangan Halaman Input Kabupaten
21. Halaman Edit Kabupaten
Gambar 4.57 Rancangan Halaman Edit Kabupaten
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Input Data Kabupaten : Nama Kabupaten Provinsi
Save Cancel
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Edit Data Kabupaten : Nama Kabupaten Provinsi Save Cancel
135
22. Halaman Delete Kabupaten
Gambar 4.58 Rancangan Halaman Delete Kabupaten
23. Halaman Kecamatan
Gambar 4.59 Rancangan Halaman Kecamatan
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Data Kabupaten Delete
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Daftar Kecamatan
Id Kecamatan Nama Kecamatan Kabupaten
136
24. Halaman Input Kecamatan
Gambar 4.60 Rancangan Halaman Input Kecamatan
25. Halaman Edit Kecamatan
Gambar 4.61 Rancangan Halaman Edit Kecamatan
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Input Data Kecamatan : Nama Kecamatan Kabupaten
Save Cancel
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Edit Data Kecamatan : Nama Kecamatan Kabupaten Save Cancel
137
26. Halaman Delete Kecamatan
Gambar 4.62 Rancangan Halaman Delete Kecamatan
27. Halaman Tingkat
Gambar 4.63 Rancangan Halaman Tingkat
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Data Kecamatan Delete
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Daftar Kecamatan
Id Tingkat Tingkat
138
28. Halaman Input Tingkat
Gambar 4.64 Rancangan Halaman Input Tingkat
29. Halaman Edit Tingkat
Gambar 4.65 Rancangan Halaman Edit Tingkat
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Input Data Tingkat : Id Tingkat Nama Tingkat
Save Cancel
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Edit Data Tingkat : Id Nama Tingkat Save Cancel
139
30. Halaman Delete Tingkat
Gambar 4.66 Rancangan Halaman Delete Tingkat
b. Admin Provinsi
1. Halaman Login
Gambar 4.67 Rancangan Halaman Login Admin Provinsi
2. Halaman Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Data Tingkat Delete
Login Form Login Username: Password:
Login Reset
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Daftar Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid
Gambar 4.68 Rancangan Halaman Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
140
3. Halaman Input Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
Gambar 4.69 Rancangan Halaman Input Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Input Data Madrasah Ibtidaiyah Provinsi : Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid
Save Cancel
141
4. Halaman Edit Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
Gambar 4.70 Rancangan Halaman Edit Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
5. Halaman Delete Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
Gambar 4.71 Rancangan Halaman Delete Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Edit Data Madrasah Ibtidaiyah Provinsi : Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid
Save Cancel
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Data Madrasah Ibtidaiyah Provinsi Delete
142
6. Halaman Madrasah Tsanawiyah Provinsi
Gambar 4.72 Rancangan Halaman Madrasah Tsanawiyah Provinsi
7. Halaman Input Madrasah Tsanawiyah Provinsi
Gambar 4.73 Rancangan Halaman Input Madrasah Tsanawiyah Provinsi
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Daftar Madrasah Tsanawiyah Provinsi
Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Input Data Madrasah Tsanawiyah Provinsi : Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid
Save Cancel
143
8. Halaman Edit Madrasah Tsanawiyah Provinsi
Gambar 4.74 Rancangan Halaman Edit Madrasah Tsanawiyah Provinsi
9. Halaman Delete Madrasah Tsanawiyah Provinsi
Gambar 4.75 Rancangan Halaman Delete Madrasah Tsanawiyah Provinsi
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Edit Data Madrasah Tsanawiyah Provinsi : Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid
Save Cancel
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Data Madrasah Ibtidaiyah Provinsi Delete
144
10. Halaman Madrasah Aliyah Provinsi
Gambar 4.76 Rancangan Halaman Madrasah Aliyah Provinsi
11. Halaman Input Madrasah Aliyah Provinsi
Gambar 4.77 Rancangan Halaman Input Madrasah Aliyah Provinsi
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Daftar Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Input Data Madrasah Aliyah Provinsi : Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid
Save Cancel
145
12. Halaman Edit Madrasah Aliyah Provinsi
Gambar 4.78 Rancangan Halaman Edit Madrasah Aliyah Provinsi
13. Halaman Delete Madrasah Aliyah Provinsi
Gambar 4.79 Rancangan Halaman Delete Madrasah Aliyah Provinsi
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Edit Data Madrasah Aliyah Provinsi : Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid
Save Cancel
Button Button Button Button Button
HEADER
FOOTER
Data Madrasah Aliyah Provinsi Delete
146
4.4 System Implementation
4.4.1 Pembuatan Aplikasi
Pada proses pembuatan Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini
menggunakan XAMPP versi 1.5.0 yang meliputi: Apache versi
2.2.0 untuk web server, PHP versi 5.1.1 untuk bahasa
pemrograman dan MySQL versi 5.0.18 untuk database-nya. Selain
itu, juga menggunakan EditPlus 2 dan Macromedia Dreamweaver
CS3 sebagai web design & programming serta Adobe Photoshop
CS3 untuk mengolah gambar.
Adapun fitur-fitur yang dibuat dalam Aplikasi Manajemen
Database Sekolah ini berdasarkan hak akses tiap level user adalah
sebagai berikut:
a. Aplikasi Manajemen Database Sekolah bagi Madrasah
Dalam Aplikasi Manajemen Database Sekolah bagi Madrasah
ini, Madrasah dapat melakukan berbagai proses, yaitu:
1) Melihat profil Nahdlatul Ulama.
2) Melihat profil LP Maarif NU.
3) Melihat visi dan misi LP Maarif NU.
4) Melihat kebijakan dan strategi LP Maarif NU.
5) Melihat pola hubungan organisasi LP Maarif NU.
6) Melihat dan mencari data Madrasah Ibtidaiyah di seluruh
Indonesia.
147
7) Melihat dan mencari data Madrasah Tsanawiyah di seluruh
Indonesia.
8) Melihat dan mencari data Madrasah Aliyah di seluruh
Indonesia.
9) Memberikan saran dan kritik apabila terjadi kesalahan data
madrasah melalui fitur contact us.
b. Aplikasi Manajemen Database Sekolah bagi Admin Pusat
Dalam Aplikasi Manajemen Database Sekolah bagi Admin
Pusat ini, Admin Pusat dapat melakukan berbagai proses, yaitu:
1) Melihat, memasukkan, mengubah, menghapus, dan mencari
data madrasah ibtidaiyah.
2) Melihat, memasukkan, mengubah, menghapus, dan mencari
data madrasah tsanawiyah.
3) Melihat, memasukkan, mengubah, menghapus, dan mencari
data madrasah aliyah.
4) Melihat, memasukkan, mengubah, dan menghapus data
provinsi.
5) Melihat, memasukkan, mengubah, dan menghapus data
kabupaten.
6) Melihat, memasukkan, mengubah, dan menghapus data
kecamatan.
148
7) Melihat, memasukkan, mengubah, dan menghapus data
tingkat.
8) Melihat laporan data jumlah madrasah, jumlah guru, dan
jumlah murid.
c. Aplikasi Manajemen Database Sekolah bagi Admin Provinsi
Dalam Aplikasi Manajemen Database Sekolah bagi Admin
Provinsi ini, Admin Provinsi dapat melakukan berbagai proses,
yaitu:
1) Melihat, memasukkan, mengubah, dan menghapus data
madrasah ibtidaiyah provinsi.
2) Melihat, memasukkan, mengubah, dan menghapus data
madrasah tsanawiyah provinsi.
3) Melihat, memasukkan, mengubah, dan menghapus data
madrasah aliyah provinsi.
4.4.2 Instalasi Aplikasi
Pada tahap instalasi Aplikasi Manajemen Database Sekolah,
diperlukan spesifikasi kebutuhan untuk perangkat keras (hardware)
dan perangkat lunak (software) agar dapat berjalan dengan baik.
a. Perangkat Lunak (Software)
Berikut ini adalah spesifikasi kebutuhan perangkat lunak
(software) dari sisi server atau pun client:
149
1) Server:
Sistem Operasi : Windows 2000 Server, Windows 2003
Server, Windows 2008 Server, Windows
XP Professional SP2/SP3, Linux Server
Based OS
Web Server : Apache versi > 2.0
Application Server : PHP versi > 5.0
Database Server : MySQL versi > 5.0
2) Client:
Sistem Operasi : Windows 2000, Windows XP, Windows
Vista, Windows 7, Linux Based OS
Web Browser : Mozilla Firefox versi > 2.0, Opera versi >
7.0, Safari versi > 3.0
Software : Adobe Reader versi > 5
b. Perangkat Keras (Hardware)
Aplikasi Manajemen Database Sekolah diharapkan dapat
bekerja dengan spesifikasi perangkat keras (hardware) yang
relatif rendah. Bagaimanapun, spesifikasi yang lebih baik dapat
meningkatkan kinerja sistem. Berikut ini adalah spesifikasi
kebutuhan perangkat keras (hardware) dari sisi server atau pun
client:
150
Tabel 4.8 Spesifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware)
Minimal Rekomendasi
Server Intel Pentium 1 GHz,
RAM 512 MB, Harddisk
40 GB, Printer, CD-ROM
Intel Xeon / Dual Core /
Core 2 Duo > 2 GHz,
RAM > 1 GB, Harddisk >
160 GB, Printer,
CD/DVD-RW
Client Intel atau AMD 700 MHz,
RAM 128 MB, Harddisk
20 GB, Printer
Intel atau AMD > 1,5 GHz,
RAM > 256 MB, Harddisk
> 40 GB, Printer
4.4.3 Pengujian Aplikasi
a. Pengujian
Untuk memastikan setiap program bebas dari kesalahan (bug),
harus dilakukan pengujian atau test, walaupun tidak menutup
kemungkinan masih terjadi sedikit kesalahan atau tidak 100%
sempurna, namun pengujian ini setidaknya bisa meminimalisasi
kesalahan yang akan terjadi.
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh
program tersebut berjalan dan seberapa banyak kesalahan yang
ada pada program tersebut. Bila terjadi kesalahan maka program
tersebut akan segera diperbaiki dan diuji kembali.
Pengujian Aplikasi Manajemen Database Sekolah dilakukan
menggunakan metode pengujian unit dengan pendekatan
151
blackbox testing. Berikut di bawah ini merupakan tabel-tabel
hasil pengujian Aplikasi Manajemen Database Sekolah :
b. Uji Coba Account Madrasah
Melakukan uji coba pada Account Madrasah. Hasil yang didapat
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.9 Pengujian pada Modul Madrasah (User)
No Unit Program Aksi Hasil Yang Diharapkan Hasil Keterangan
1 Menu Home Klik Home Masuk halaman utama Madrasah
Sesuai
2 Menu Profil NU
Klik Profil NU Masuk halaman profil NU
Sesuai
3 Menu Profil LP Maarif
Klik Profil LP Maarif Masuk halaman profil LP Maarif
Sesuai
4 Menu Visi Dan Misi LP Maarif
Klik Visi Dan Misi LP Maarif
Masuk halaman visi dan misi LP Maarif
Sesuai
5
Menu Kebijakan Dan Strategi LP Maarif
Klik Kebijakan Dan Strategi LP Maarif
Masuk halaman kebijakan dan strategi LP Maarif
Sesuai
6
Menu Pola Hubungan Organisasi LP Maarif
Klik Pola Hubungan Organisasi LP Maarif
Masuk halaman pola hubungan organisasi LP Maarif
Sesuai
7 Menu Berita Terkini
Klik Berita Terkini Masuk halaman berita terkini
8 Menu Madrasah Ibtidaiyah
Klik Madrasah Ibtidaiyah
Masuk halaman Madrasah Ibtidaiyah
Sesuai
9 Menu Madrasah Ibtidaiyah
Klik Madrasah Ibtidaiyah Wilayah
Menampilkan halaman daftar data Madrasah Ibtidaiyah
Sesuai
10 Menu Madrasah Tsanawiyah
Klik Madrasah Tsanawiyah
Masuk halaman Madrasah Tsanawiyah
Sesuai
11 Menu Madrasah
Klik Madrasah Tsanawiyah Wilayah
Menampilkan halaman daftar data Madrasah
Sesuai
152
Tsanawiyah Tsanawiyah
12 Menu Madrasah Aliyah
Klik Madrasah Aliyah
Masuk halaman Madrasah Aliyah
Sesuai
13 Menu Madrasah Aliyah
Klik Madrasah Aliyah Wilayah
Menampilkan halaman daftar data Madrasah Aliyah
Sesuai
14 Menu Contact Us
Klik Contact Us Masuk halaman Contact Us
Sesuai
15 Menu Contact Us
Masukan Contact Us tidak dikosongkan, benar, dan lengkap
Muncul pesan bahwa data lengkap dan akan segera diproses
Sesuai
16 Menu Contact Us
Masukan Contact Us dikosongkan, tidak benar, dan tidak lengkap
Muncul pesan bahwa data belum lengkap dan tidak bisa diproses
Sesuai
c. Uji Coba Account Admin Pusat
Melakukan uji coba pada Account Admin Pusat. Hasil yang
didapat adalah sebagai berikut :
Tabel 4.10 Pengujian pada Modul Admin Pusat (Admin)
No Unit Program Aksi Hasil Yang Diharapkan
Hasil Keterangan
1 Login Admin Input username dan password yang benar lalu klik Login
Masuk account admin dengan username dan password yang benar
Sesuai
2 Login Admin Input username dan password yang salah lalu klik Login
Gagal masuk account admin
Sesuai
3 Login Admin Klik Reset pada form Login Admin
Akan menghapus (clear) isi field yang telah diisi ke kondisi awal pada form Login Admin
Sesuai
4 Menu Madrasah Ibtidaiyah
Klik Madrasah Ibtidaiyah
Menampilkan halaman daftar data Madrasah Ibtidaiyah
Sesuai
5 Menu Input Madrasah
Klik Input Madrasah Ibtidaiyah
Menampilkan halaman input data madrasah
Sesuai
153
Ibtidaiyah ibtidaiyah
6 Menu Input Madrasah Ibtidaiyah
Input data Madrasah Ibtidaiyah dikosongkan lalu klik Save
Muncul pesan bahwa input data madrasah ibtidaiyah gagal
Sesuai
7 Menu Input Madrasah Ibtidaiyah
Input data Madrasah Ibtidaiyah dengan mengosongkan salah satu field form input
Muncul pesan bahwa input data madrasah ibtidaiyah gagal
Sesuai
8 Menu Input Madrasah Ibtidaiyah
Input data Madrasah Ibtidaiyah dengan benar dan lengkap
Menampilkan data madrasah ibtidaiyah yang baru dimasukkan
Sesuai
9 Menu Edit Madrasah Ibtidaiyah
Klik Edit Madrasah Ibtidaiyah
Menampilkan halaman edit data madrasah ibtidaiyah
Sesuai
10 Menu Edit Madrasah Ibtidaiyah
Merubah dan mengisi data Madrasah Ibtidaiyah dengan benar lalu klik Save
Menyimpan dan Menampilkan halaman daftar data madrasah ibtidaiyah setelah diubah
Sesuai
11 Menu Edit Madrasah Ibtidaiyah
Klik tombol Cancel pada form Edit data Madrasah Ibtidaiyah
Membatalkan ubah data madrasah ibtidaiyah dan akan kembali ke halaman daftar data madrasah ibtidaiyah
Sesuai
12 Menu Delete Madrasah Ibtidaiyah
Klik tombol Delete pada halaman daftar data Madrasah Ibtidaiyah
Akan menghapus data madrasah ibtidaiyah, dan akan kembali ke halaman daftar data madrasah ibtidaiyah
Sesuai
13 Menu Madrasah Tsanawiyah
Klik Madrasah Tsanawiyah
Menampilkan halaman daftar data Madrasah Tsanawiyah
Sesuai
14 Menu Input Madrasah Tsanawiyah
Klik Input Madrasah Tsanawiyah
Menampilkan halaman input data madrasah tsanawiyah
Sesuai
15 Menu Input Madrasah Tsanawiyah
Input data Madrasah Tsanawiyah dikosongkan lalu klik Save
Muncul pesan bahwa input data madrasah tsanawiyah gagal
Sesuai
16 Menu Input Madrasah Tsanawiyah
Input data Madrasah Tsanawiyah dengan mengosongkan salah satu field form input
Muncul pesan bahwa input data madrasah tsanawiyah gagal
Sesuai
154
17 Menu Input Madrasah Tsanawiyah
Input data Madrasah Tsanawiyah dengan benar dan lengkap
Menampilkan data madrasah tsanawiyah yang baru dimasukkan
Sesuai
18 Menu Edit Madrasah Tsanawiyah
Klik Edit Madrasah Tsanawiyah
Menampilkan halaman edit data madrasah tsanawiyah
Sesuai
19 Menu Edit Madrasah Tsanawiyah
Merubah dan mengisi data Madrasah Tsanawiyah dengan benar lalu klik Save
Menyimpan dan Menampilkan halaman daftar data madrasah tsanawiyah setelah diubah
Sesuai
20 Menu Edit Madrasah Tsanawiyah
Klik tombol Cancel pada form Edit data Madrasah Tsanawiyah
Membatalkan ubah data madrasah tsanawiyah dan akan kembali ke halaman daftar data madrasah tsanawiyah
Sesuai
21 Menu Delete Madrasah Tsanawiyah
Klik tombol Delete pada halaman daftar data Madrasah Tsanawiyah
Akan menghapus data madrasah ibtidaiyah, dan akan kembali ke halaman daftar data madrasah tsanawiyah
Sesuai
22 Menu Madrasah Aliyah
Klik Madrasah Aliyah
Menampilkan halaman daftar data Madrasah Aliyah
Sesuai
23 Menu Input Madrasah Aliyah
Klik Input Madrasah Aliyah
Menampilkan halaman input data madrasah aliyah
Sesuai
24 Menu Input Madrasah Aliyah
Input data Madrasah Aliyah dikosongkan lalu klik Save
Muncul pesan bahwa input data madrasah aliyah gagal
Sesuai
25 Menu Input Madrasah Aliyah
Input data Madrasah Aliyah dengan mengosongkan salah satu field form input
Muncul pesan bahwa input data madrasah aliyah gagal
Sesuai
26 Menu Input Madrasah Aliyah
Input data Madrasah Aliyah dengan benar dan lengkap
Menampilkan data madrasah aliyah yang baru dimasukkan
Sesuai
27 Menu Edit Madrasah Aliyah
Klik Edit Madrasah Aliyah
Menampilkan halaman edit data madrasah aliyah
Sesuai
28 Menu Edit Madrasah Aliyah
Merubah dan mengisi data Madrasah Aliyah dengan benar lalu klik Save
Menyimpan dan Menampilkan halaman daftar data madrasah aliyah setelah diubah
Sesuai
155
29 Menu Edit Madrasah Aliyah
Klik tombol Cancel pada form Edit data Madrasah Aliyah
Membatalkan ubah data madrasah aliyah dan akan kembali ke halaman daftar data madrasah aliyah
Sesuai
30 Menu Delete Madrasah Aliyah
Klik tombol Delete pada halaman daftar data Madrasah Aliyah
Akan menghapus data madrasah aliyah, dan akan kembali ke halaman daftar data madrasah aliyah
Sesuai
31 Menu Search Klik tombol Search Menampilkan halaman pencarian madrasah
Sesuai
32 Menu Search
Mengosongkan masukan pada halaman pencarian madrasah lalu klik Search
Menampilkan halaman daftar madrasah secara keseluruhan
Sesuai
33 Menu Search
Memasukan data pada halaman pencarian madrasah lalu klik Search
Mencari dan Menampilkan data madrasah sesuai dengan Keyword
Sesuai
34 Menu Provinsi Klik Provinsi Menampilkan halaman daftar provinsi
Sesuai
35 Menu Input Provinsi
Klik Input Provinsi Menampilkan halaman input provinsi
Sesuai
36 Menu Input Provinsi
Input data Provinsi dengan benar dan lengkap
Menampilkan data provinsi yang baru dimasukkan
Sesuai
37 Menu Edit Provinsi
Klik Edit Provinsi Menampilkan halaman edit data provinsi
Sesuai
38 Menu Edit Provinsi
Merubah dan mengisi data Provinsi dengan benar lalu klik Save
Menyimpan dan Menampilkan halaman daftar data provinsi setelah diubah
Sesuai
39 Menu Edit Provinsi
Klik tombol Cancel pada form Edit data Provinsi
Membatalkan ubah data provinsi dan akan kembali ke halaman daftar data provinsi
Sesuai
40 Menu Delete Provinsi
Klik tombol Delete pada halaman daftar data Provinsi
Akan menghapus data provinsi, dan akan kembali ke halaman daftar data provinsi
Sesuai
41 Menu Kabupaten
Klik Kabupaten Menampilkan halaman daftar kabupaten
Sesuai
156
42 Menu Input Kabupaten
Klik Input Kabupaten Menampilkan halaman input kabupaten
Sesuai
43 Menu Input Kabupaten
Input data Kabupaten dengan benar dan lengkap
Menampilkan data kabupaten yang baru dimasukkan
Sesuai
44 Menu Edit Kabupaten
Klik Edit Kabupaten Menampilkan halaman edit data kabupaten
Sesuai
45 Menu Edit Kabupaten
Merubah dan mengisi data Kabupaten dengan benar lalu klik Save
Menyimpan dan Menampilkan halaman daftar data kabupaten setelah diubah
Sesuai
46 Menu Edit Kabupaten
Klik tombol Cancel pada form Edit data Kabupaten
Membatalkan ubah data kabupaten dan akan kembali ke halaman daftar data kabupaten
Sesuai
47 Menu Delete Kabupaten
Klik tombol Delete pada halaman daftar data Kabupaten
Akan menghapus data kabupaten, dan akan kembali ke halaman daftar data kabupaten
Sesuai
48 Menu Kecamatan
Klik Kecamatan Menampilkan halaman daftar kecamatan
Sesuai
49 Menu Input Kecamatan
Klik Input Kecamatan
Menampilkan halaman input kecamatan
Sesuai
50 Menu Input Kecamatan
Input data Kecamatan dengan benar dan lengkap
Menampilkan data kecamatan yang baru dimasukkan
Sesuai
51 Menu Edit Kecamatan
Klik Edit Kecamatan Menampilkan halaman edit data kecamatan
Sesuai
52 Menu Edit Kecamatan
Merubah dan mengisi data Kecamatan dengan benar lalu klik Save
Menyimpan dan Menampilkan halaman daftar data kecamatan setelah diubah
Sesuai
53 Menu Edit Kecamatan
Klik tombol Cancel pada form Edit data Kecamatan
Membatalkan ubah data kecamatan dan akan kembali ke halaman daftar data kecamatan
Sesuai
54 Menu Delete Kecamatan
Klik tombol Delete pada halaman daftar data Kecamatan
Akan menghapus data kecamatan, dan akan kembali ke halaman daftar data kecamatan
Sesuai
55 Menu Tingkat Klik Tingkat Menampilkan halaman daftar tingkat
Sesuai
157
56 Menu Input Tingkat
Klik Input Tingkat Menampilkan halaman input tingkat
Sesuai
57 Menu Input Tingkat
Input data Tingkat dengan benar dan lengkap
Menampilkan data tingkat yang baru dimasukkan
Sesuai
58 Menu Edit Tingkat
Klik Edit Tingkat Menampilkan halaman edit data tingkat
Sesuai
59 Menu Edit Tingkat
Merubah dan mengisi data Tingkat dengan benar lalu klik Save
Menyimpan dan Menampilkan halaman daftar data tingkat setelah diubah
Sesuai
60 Menu Edit Tingkat
Klik tombol Cancel pada form Edit data Tingkat
Membatalkan ubah data tingkat dan akan kembali ke halaman daftar data tingkat
Sesuai
61 Menu Delete Tingkat
Klik tombol Delete pada halaman daftar data Tingkat
Akan menghapus data tingkat, dan akan kembali ke halaman daftar data tingkat
Sesuai
d. Uji Coba Account Admin Provinsi
Melakukan uji coba pada Account Admin Pusat. Hasil yang
didapat adalah sebagai berikut :
Tabel 4.11 Pengujian pada Modul Admin Provinsi (Admin)
No Unit Program Aksi Hasil Yang Diharapkan Hasil Keterangan
1 Login Admin Provinsi
Input username dan password yang benar lalu klik Login
Masuk account admin provinsi dengan username dan password yang benar
Sesuai
2 Login Admin Provinsi
Input username dan password yang salah lalu klik Login
Gagal masuk account admin provinsi
Sesuai
3 Login Admin Provinsi
Klik Reset pada form Login Admin Provinsi
Akan menghapus (clear) isi field yang telah diisi ke kondisi awal pada form Login Admin Provinsi
Sesuai
4 Menu Madrasah
Klik Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
Menampilkan halaman daftar data Madrasah
Sesuai
158
Ibtidaiyah Provinsi
Ibtidaiyah Provinsi
5
Menu Input Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
Klik Input Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
Menampilkan halaman input data madrasah ibtidaiyah provinsi
Sesuai
6
Menu Input Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
Input data Madrasah Ibtidaiyah Provinsi dikosongkan lalu klik Save
Muncul pesan bahwa input data madrasah ibtidaiyah provinsi gagal
Sesuai
7
Menu Input Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
Input data Madrasah Ibtidaiyah Provinsi dengan mengosongkan salah satu field form input
Muncul pesan bahwa input data madrasah ibtidaiyah provinsi gagal
Sesuai
8
Menu Input Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
Input data Madrasah Ibtidaiyah Provinsi dengan benar dan lengkap
Menampilkan data madrasah ibtidaiyah provinsi yang baru dimasukkan
Sesuai
9
Menu Edit Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
Klik Edit Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
Menampilkan halaman edit data madrasah ibtidaiyah provinsi
Sesuai
10
Menu Edit Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
Merubah dan mengisi data Madrasah Ibtidaiyah Provinsi dengan benar lalu klik Save
Menyimpan dan Menampilkan halaman daftar data madrasah ibtidaiyah provinsi setelah diubah
Sesuai
11
Menu Edit Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
Klik tombol Cancel pada form Edit data Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
Membatalkan ubah data madrasah ibtidaiyah provinsi dan akan kembali ke halaman daftar data madrasah ibtidaiyah provinsi
Sesuai
12
Menu Delete Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
Klik tombol Delete pada halaman daftar data Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
Akan menghapus data madrasah ibtidaiyah provinsi, dan akan kembali ke halaman daftar data madrasah ibtidaiyah provinsi
Sesuai
13
Menu Madrasah Tsanawiyah Provinsi
Klik Madrasah Tsanawiyah Provinsi
Menampilkan halaman daftar data Madrasah Tsanawiyah Provinsi
Sesuai
159
14
Menu Input Madrasah Tsanawiyah Provinsi
Klik Input Madrasah Tsanawiyah Provinsi
Menampilkan halaman input data madrasah tsanawiyah provinsi
Sesuai
15
Menu Input Madrasah Tsanawiyah Provinsi
Input data Madrasah Tsanawiyah Provinsi dikosongkan lalu klik Save
Muncul pesan bahwa input data madrasah tsanawiyah provinsi gagal
Sesuai
16
Menu Input Madrasah Tsanawiyah Provinsi
Input data Madrasah Tsanawiyah Provinsi dengan mengosongkan salah satu field form input
Muncul pesan bahwa input data madrasah tsanawiyah provinsi gagal
Sesuai
17
Menu Input Madrasah Tsanawiyah Provinsi
Input data Madrasah Tsanawiyah Provinsi dengan benar dan lengkap
Menampilkan data madrasah tsanawiyah provinsi yang baru dimasukkan
Sesuai
18
Menu Edit Madrasah Tsanawiyah Provinsi
Klik Edit Madrasah Tsanawiyah Provinsi
Menampilkan halaman edit data madrasah tsanawiyah provinsi
Sesuai
19
Menu Edit Madrasah Tsanawiyah Provinsi
Merubah dan mengisi data Madrasah Tsanawiyah Provinsi dengan benar lalu klik Save
Menyimpan dan Menampilkan halaman daftar data madrasah tsanawiyah provinsi setelah diubah
Sesuai
20
Menu Edit Madrasah Tsanawiyah Provinsi
Klik tombol Cancel pada form Edit data Madrasah Tsanawiyah Provinsi
Membatalkan ubah data madrasah tsanawiyah provinsi dan akan kembali ke halaman daftar data madrasah tsanawiyah provinsi
Sesuai
21
Menu Delete Madrasah Tsanawiyah Provinsi
Klik tombol Delete pada halaman daftar data Madrasah Tsanawiyah Provinsi
Akan menghapus data madrasah tsanawiyah provinsi, dan akan kembali ke halaman daftar data madrasah tsanawiyah provinsi
Sesuai
22 Menu Madrasah Aliyah Provinsi
Klik Madrasah Aliyah Provinsi
Menampilkan halaman daftar data Madrasah Aliyah Provinsi
Sesuai
23 Menu Input Madrasah Aliyah Provinsi
Klik Input Madrasah Aliyah Provinsi
Menampilkan halaman input data madrasah aliyah provinsi
Sesuai
160
24 Menu Input Madrasah Aliyah Provinsi
Input data Madrasah Aliyah Provinsi dikosongkan lalu klik Save
Muncul pesan bahwa input data madrasah aliyah provinsi gagal
Sesuai
25 Menu Input Madrasah Aliyah Provinsi
Input data Madrasah Aliyah Provinsi dengan mengosongkan salah satu field form input
Muncul pesan bahwa input data madrasah aliyah provinsi gagal
Sesuai
26 Menu Input Madrasah Aliyah Provinsi
Input data Madrasah Aliyah Provinsi dengan benar dan lengkap
Menampilkan data madrasah aliyah provinsi yang baru dimasukkan
Sesuai
27 Menu Edit Madrasah Aliyah Provinsi
Klik Edit Madrasah Aliyah Provinsi
Menampilkan halaman edit data madrasah aliyah provinsi
Sesuai
28 Menu Edit Madrasah Aliyah Provinsi
Merubah dan mengisi data Madrasah Aliyah Provinsi dengan benar lalu klik Save
Menyimpan dan Menampilkan halaman daftar data madrasah aliyah provinsi setelah diubah
Sesuai
29 Menu Edit Madrasah Aliyah Provinsi
Klik tombol Cancel pada form Edit data Madrasah Aliyah Provinsi
Membatalkan ubah data madrasah aliyah provinsi dan akan kembali ke halaman daftar data madrasah aliyah provinsi
Sesuai
30 Menu Delete Madrasah Aliyah Provinsi
Klik tombol Delete pada halaman daftar data Madrasah Aliyah Provinsi
Akan menghapus data madrasah aliyah provinsi, dan akan kembali ke halaman daftar data madrasah aliyah provinsi
Sesuai
161
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka
dapat ditarik simpulan bahwa:
1) Dari hasil analisis sistem yang berjalan didapatkan permasalahan,
diantaranya pihak Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Jakarta
khususnya bagian Sub Bidang Data dan Informasi sangat kerepotan
dalam mengolah data madrasah yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal
ini menjadi kendala, karena begitu banyak data sekoah yang harus
dikelola dan dimanajemen oleh pihak LP Maarif NU. Setiap tahun, ada
perubahan yang signifikan pada setiap sekolah. Dengan kondisi seperti
ini, terjadi penumpukan data pada setiap proses seperti dokumen data
Madrasah, pelayanan dalam menyajikan informasi data Madrasah
memerlukan waktu yang cukup lama dan juga dalam pencarian data
Madrasah terkadang kesulitan dikarenakan penumpukan file di dalam
komputer serta data madrasah tidak bisa terupdate karena akan memakan
waktu dalam pengumpulan data Madrasah kembali.
2) Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini dapat memudahkan dalam
pengolahan data madrasah yang berfungsi sebagai Data Editor Sekolah
pada Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Jakarta.
162
3) Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini dapat memberikan informasi
mengenai data madrasah di seluruh Indonesia yang berada di bawah
naungan ruang lingkup LP Maarif NU secara update.
4) Pengelolaan data manajemen madrasah telah tersimpan dalam database
yang terintegrasi sehingga rekap data madrasah dapat dilakukan lebih
cepat dan akurat.
5) Merancang Aplikasi Manajemen Database Sekolah dengan
menggunakan DFD yang terdiri dari 6 proses yaitu proses mengolah data
madrasah, olah data provinsi, olah data kabupaten, olah data kecamatan,
olah data tingkat, dan penyajian laporan madrasah. Dan terdapat 3
external entity yaitu Madrasah, LP Maarif NU Pusat (Admin Pusat), dan
LP Maarif NU Provinsi (Admin Provinsi).
6) Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini berbasis web (web-base
application) yang dapat diakses melalui internet sehingga dapat
diintegrasikan dengan website yang telah dimiliki oleh pihak LP Maarif
NU untuk kemudian dapat juga diintegrasikan dengan website Nahdlatul
Ulama.
7) Pembuatan Aplikasi Manajemen Database Sekolah menggunakan web
server Apache, bahasa pemrograman web PHP, dan MySQL sebagai
database-nya.
8) Telah dilakukan pengujian guna mendapati Aplikasi Manajemen
Database Sekolah itu terhindar dari kesalahan dan berjalan sebagaimana
mestinya.
163
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan yang telah dikemukakan, dapat
diajukan beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut antara lain:
1) Penambahan data-data mengenai madrasah selain data umum yang
dimiliki madrasah.
2) Pada pengembangan sistem selanjutnya dapat dikembangkan menjadi
sistem yang memiliki tingkat keamanan data yang lebih baik.
164
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Widodo, Priyono. 2005. Kamus Istilah Internet dan Komputer. Jombang:
Lintas Media.
Eka. “Aktifitas Manajemen Data”. Artikel diakses pada 11 Juni 2011 dari
http://ekasatria.com/sistem-manajemen-informasi/database-dan-
manajemen-database/
Euis. “Pengantar Aplikasi Komputer”. Artikel diakses pada 11 Juni 2011 dari
http://www.scribd.com/doc/5999899/Materi-1-Pengantar-Aplikasi-
Komputer
Fathansyah. 2007. Buku Teks Komputer Basis Data. Bandung: Informatika.
Hariyanto Ir., MT, Bambang. 2004. Sistem Manajemen Basis Data. Bandung:
Informatika.
HM, Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.
HM, Jogiyanto. 2000. Pengenalan Komputer Dasar Ilmu Komputer,
Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan. Yogyakarta:
Andi.
Husein. ”Tentang XAMPP”. Artikel diakses pada 11 Juni 2011 dari
http://blog.husein.co.cc/toolsfreeware/tentang-xampp
Kadir, Abdul. 1999. Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data. Yogyakarta: Andi.
165
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Kendall, Kenneth E. 2005. Systems Analysis and Design: Sixth Edition. New
Jersey: Pearson Education, Inc.
Kendall, Kenneth E. 2006. Analisis dan Perancangan Sistem Edisi kelima – Jilid
1. Jakarta: Indeks.
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores:
Nusa Indah.
Ladjamudin, Al-Bahra bin. 2005. Analisis dan Desain SIstem Informasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Oetomo, Budi Sutedjo Dharma. 2007. Pengantar Teknologi Informasi Internet:
Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi.
Pressman, Roger. 2001. Software Engineering: A Practitioner’s Approach: Fifth
Edition (E-Book), New York: McGraw-Hill.
Sidik, Betha. 2005. MySQL untuk Pengguna, Administrator, dan Pengembang
Aplikasi Web. Bandung: Informatika.
Simarmata, Janner. 2007. Perancangan Basis Data. Yogyakarta: Andi.
Sofana, Iwan. 2008. Membangun Jaringan Komputer Membuat Jaringan
Komputer (Wire & Wireless) untuk Pengguna Windows dan Linux.
Bandung: Informatika.
Subana, Drs. M. dan Sudrajat. 2005. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung:
Pustaka Setia.
166
Sugiyono, Prof. Dr. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukarno, Muhammad. 2006. Membangun Website Dinamis dan Interaktif dengan
PHP-MySQL (Windows-Linux). Jakarta: Eska Media.
Swastika Windra. 2006. PHP 5 & MySQL 4 Proyek Shopping Cart 1. Jakarta:
Dian Rakyat.
Tutik. ”Database dan Manajemen Database”. Artikel diakses pada 11 Juni 2011
dari http://tutiksusilowati.staff.fkip.uns.ac.id/2011/06/24/database-dan-
manajemen-database/
Waljiyanto. 2003. Sistem Basis Data: Analisis dan Pemodelan Data. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Whitten, Jeffrey L. et al. 2004. Metode Analisis & Desain Sistem: Edisi Ke-6.
Yogyakarta: Andi.
167
LAMPIRAN TAMPILAN APLIKASI
“APLIKASI MANAJEMEN DATABASE SEKOLAH”
168
ACCOUNT MADRASAH ( USER)
1. Halaman Home
2. Halaman Madrasah Ibtidaiyah
169
3. Halaman Daftar Data Madrasah Ibtidaiyah
4. Halaman Contact Us
170
ACCOUNT LP MAARIF PUSAT (ADMIN PUSAT)
1. Halaman Login Admin Pusat
2. Halaman Madrasah Ibtidaiyah
171
3. Halaman Form Input Madrasah Ibtidayah
4. Halaman Form Edit Madrasah Ibtidaiyah
5. Halaman Form Delete Madrasah Ibtidaiyah
172
6. Halaman Search Madrasah
ACCOUNT LP MAARIF PROVINSI (ADMIN PROVINSI) 1. Halaman Login Admin Provinsi
2. Halaman Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
3. Halaman Form Input Madrasah Ibtidayah Provinsi
173
4. Halaman Form Edit Madrasah Ibtidaiyah Provinsi
5. Halaman Form Delete Madrasah Ibtidaiyah Provinsi