100 Istilah Ekonomi Dalam Bahasa Inggris
-
Upload
freddy-then -
Category
Documents
-
view
193 -
download
1
Transcript of 100 Istilah Ekonomi Dalam Bahasa Inggris
100 Istilah Ekonomi dalam Bahasa Inggris
No The Terms Means
1 ADJUSTED BALANCE Saldo setelah penyesuaian
2 ADJUSTED TRIAL BALANCE Neraca saldo penyesuaian3 ACTUAL LIABILITY Hutang nyata
4 ACTUAL PRICE Harga sesungguhnya
5 ACTUAL QUANTITY Kwalitas sesungguhnya6 ACTUAL COST Biaya sesungguhnya
7 ACTUAL FACTORY OVERHEAD overhead sesungguhnya8 ADJUSTED TRIAL BALANCE Neraca saldo penyesuaian
9 ADJUSTING ENTRIES Ayat jurnal penyesuaian
10 Allowance for inventory decline to market
Cadangan penurunan nilai persediaan
11 ASSET APPROACH Pendekatan aktifa12 AMORTIZATION Penyusutan atas harta tak
berwujud13 ACCOUNT Perkiraan14 ACCOUNTING INSTRUCTION Intruksi akuntansi15 ACCOUNTING PRINCIPLE Akuntansi dasar16 ACCOUNTING PERIOD Periode akuntansi17 ACCOUNTING INCOME Laba akuntansi18 ACCOUNTANT FEE EXPENSE Biaya akuntan19 ACCOUNTING PROCEDURE Prosedur akuntansi20 BALANCE SHEET Neraca21 AUDITOR Pemerikasa keuangan22 AUDIT PLANNING Rencana pereiksaan23 AUDIT FEE Pendapatan audit24 ACCRUED TAX PAYABLE Hutang pajak25 ACCRUED INTERS PAYABLE Bunga terhutang
26 ACCRUED WAGES PAYABLE Upah terhutang27 AVERAGE METHOD Metode rata-rata28 BALANCE PER BANK Saldo menurut bank29 BASIC FINANCIAL STATEMENT Laporan keuangan pokok30 BANK STATEMENT Rekening koran31 BALANCE AMOUNT keseimbangan jumlah32 BETTERMENT Perbaikan33 BUDGET Anggaran34 BREAK EVEN PIONT Titik pulang pokok35 BUDGET CYCLE Siklus Anggaran36 CASH PAYMENT JOURNAL Buku kas pengeluaran37 CASH RECEIPT JOURNAL Buku kas penerimaan38 COST Biaya39 CURRENCY Mata uang40 CURRENCY ASSET Harta lancar41 DEDUCTION Pengurangan42 COST OF SOLD Harga pokok barang yang di jual43 DEFECTIVE GOODS Produk rusak44 DIRECT COSTING Penetapan biaya langsung45 DIRECT EXPENSE Biaya langsung46 DEFERRED GROS PROFIT ON
REALIZATION Laba kotar yang belum direalisasikan
47 DEBIT NOTE Nota debet48 DEPOSIT SLIP Bukti setoran49 EMPLOYEE EARNING
STATEMENT Laporan gaji karyawan
50 END OF MONTH TRIAL BALANCE
Daftar saldo akhir bulan
51 EQUITIES Kekayaan52 ECONOMIC LIFE Umur ekomoni53 EQUIPMENT Peralatan54 EARNING AFTER INTEREST AND
TAXES Pendapatan sesudah bunga dan pajak
55 EARNING AFTER TAX Pendapatan sesudah pajak56 EXPIRED Kadarluasa57 EXTRA ORDINARY LOSS Kerugian yang luar biasa58 EXTRA ORDINARY RETIREMENT Penarikan aktiva sebab luar
biasa59 Fiscal Year Tahun pajak60 EXTRA ORDINARY REPAIRS Perbaikan luar biasa61 General Accounting Aukuntansi Umum62 General Journal Jurnal umum63 Furniture & fixture Peralatan64 Fusion Penggabungan65 General Ledger Buku besar66 Funds Dana67 Fraud kecurangan68 Inflation Inflansi69 Indirect Operatiing Expense Biaya usaha tak langsung70 Income Summary iktiar rugi laba71 Income Statement Account Pendekatan laba rugi72 Income laba73 Incremental cost Biaya tambahan73 Individual Priprietorship perusahan perorangan75 Indirect Departemental
Expense Biaya departemen tak langung
76 Inderect Material Bahan baku tak langsung77 Initial Inventory Persediaan awal78 Interest Bunga79 Interest Income Pendapatan bunga80 Interest ayable Hutang bunga81 Interest Receivable Piutang bunga82 Internal Audit Pemeriksan Intern83 Inventory Persediaan84 Inventory of Material Persediaan Bahan Mentah85 Inventory Trun Over Perputaran persediaan86 Input Tax Pajak masukan87 Installment Payable Hutang cicilan88 Interest Factor Faktor bunga89 Inventory Valuation Penilaian Persediaan90 Interest Expense Biaya bunga91 Invoice Faktur92 Joint cost Biaya gabungan93 Internal Control Questioary Pertanyaan pengendalian Intern94 Job order cost system Sistem biaya pesanan95 Job time ticket Kartu jam kerja96 Market Rate Harga pasar97 Markdown cancellation Pembatalan penurunan harga98 Marketing Expense Biaya pemasaran
99 Marketing Pemasaran100 Market Value Of Stock Ex Right Harga pasar saham tanpa hak
beli saham
TOKOH-TOKOH EKONOMI DI DUNIA
1. Adam Smith (1723-1790)
Seorang ahli ekonomi terkenal dari Skotlandia yang hidup sekitar abad 18, pernah menulis sebuah buku yang sangat terkenal dalam dunia ekonomi yang berjudul “The Wealth Of Nation” (1776). Dalam buku ini ia menyatakan bahwa kemajuan manusia dan tatanan sosial suatu masyarakat akan tercipta apabila setiap individu yang ada di dalamnya mengejar kepentingannya sendiri-sendiri.
Adam Smith percaya bahwa sikap individualistis yang dipicu oleh kepentingan pribadi akan menciptakan tatanan dan kemajuan. Ia menyatakan bahwa untuk memperoleh uang manusia atau produsen akan memperoleh barang dan jasa tertentu. Sedangkan konsumen akan membeli barang atau jasa yang paling mereka butuhkan.
Ketika produsen dan konsumen bertemu, maka terciptalah pasar dan dengan terciptanya pasar maka terbentuklah pola produksi yang akan menciptakan suatu keseimbangan social (Social harmoni) dan keseimbangan sosial ini tercipta tanpa adanya campur tangan dari pemerintah.
Tidak adanya campur tangan dari pemerintah ini disebut tangan yang tak terlihat (invisible hand). Smith menyatakan bahwa manusia adalah homo economicus yang selalu ingin memuaskan dirinya sendiri.
2. Hernando De Soto
Tahun 2000 Hernando De Soto mengarang buku berjudul “The Mysteri of Capital” yang memberi masukan bagi disiplin ilmu ekonomi dan kegiatan ekonomi Negara-negara berkembang. Soto adalah pendiri dan pemimpin Institute of Liberty and Democracy (ILD), sebuah lembaga lembaga penelitian independent yang berada di Peru. Majalah Economist menyatakan bahwa lembaga ini adalah pusat penelitian terpenting kedua di dunia. Majalah Time memilih Hernando sebagai salah seorang inovator terunggul dari Amerika Latin. Bukti menjelaskan mengapa Negara-negara berkembang tidak pernah keluar dari berbagai masalah kemiskinan.
Dalam buku ini disebutkan bahwa sebenarnya kekayaan yang dimiliki Negara-negara berkembang sangat banyak. Absennya system hukum dan pemerintahan yang bersih membuat kekayaan itu tidak terlacak dan tercatat ke dalam penerimaan Negara. Korupsi dan kolusi serta berbagai praktek penyelewengan hukum membuat banyaknya kekayaan yang dimiliki Negara-negara berkembang tidak ada artinya. Tanpa system hokum yang jelas Negara-negara berkembang akan tetap tertinggal dari Negara-negara maju yang kelebihannya justru terletak pada system hukum yang sudah mapan.
Sistem hukum yang jelas akan membuat segala macam harta Negara baik itu dimiliki pemerintah atau swasta akan tercatat oleh pihak yang berwenang. Dengan demikian pengelolaannya dapat dipantau dan didorong untuk terus tumbuh dengan baik. Proses pencatatan dan pengelolaan itu tentu membutuhkan sumber daya manusia yang jujur dan bertanggung jawab. Mereka terkumpul dalam sebuah lembaga hukum yang juga jujur dan bertanggung jawab.
3. David Richardo (1772-1823)
Dia berkebangsaan Inggris yang hidup di awal abad ke-18 yang sangat mementingkan peran dunia usaha untuk bergerak dinamis guna menggerakkan perekonomian sebuah Negara. Buku yang dikarangnya berjudul “Principles of Political Economy and Taxation (1817). David yakin bahwa dengan bertambahnya modal adalah kunci dari pertumbuhan ekonomi bangsa, dan satu-satunya cara untuk mewujudkan hal itu dengan mendorong sektor produksi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
David Richardo percaya bahwa faktor tenaga kerja adalah hal yang paling penting dalam pencapaian kemakmuran suatu Negara. Ia juga melihat bahwa dengan bertambahnya penduduk maka tingkat penghasilan atau upah yang diperoleh mereka akan turun sampai pada tingkat dimana upah itu tidak cukup lagi menyokong pemenuhan kebutuhan mereka.
Seiring dengan pertambahan penduduk harga tanahpun melonjak, dan hal ini akan menurunkan besarnya keuntungan yang diperoleh dari sektor produksi. Pertumbuhan modalpun akan terhambat yang akan menurunkan pola pertumbuhan ekonomi. Namun demikian Richardo percaya bahwa pada saat hal ini terjadi, sector produksi telah terlebih dahulu menyebar ke seluruh negeri sehingga dampak yang ditimbulkannya akan dapat segera teratasi dan perekonomian dapat segera pulih kembali.
Teori yang dikemukakan David Richardo banyak mempengaruhi para ekonom lainnya. Karl Marx dipengaruhi Richardo melalui teorinya tentang nilai pekerja (labor theory of value) yang menjelaskan bahwa nilai dari suatu barang produksi ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan dalam pembuatan barang produksi tersebut. John Stuart Mills juga menggunakan teori David Richardo dalam upayanya untuk melakukan reformasi social.
4. Joan Violet Robinson ( 1903 – 1983 )
Robinson menerbitkan buku “The Economics of Imperfect Competition” seorang ekonom Inggris yang mempelajari sifat monopolistik pada sejumlah pasar dengan tingkat persaingan yang tinggi. Pada kutipan ini Robinson membuat daftar tentang alasan-alasan mengapa model persaingan sempurna jarang terjadi di dunia nyata.
Dipasar yang sesungguhnya, konsumen selalu mempertimbangkan harga dan banyak hal terhadap produk yang ditawarkan oleh produsen pesaing. Konsumen harus mempertimbangkan biaya transportasi, konsumen yang berbeda mempunyai sikap yang berbeda terhadap jaminan mutu yang diberikan oleh merk produk tertentu, konsumen mempunyai pandangan yang berbeda tentang perbedaan pelayanan yang diberikan oleh produsen (kecepatan pelayanan, kesopanan salesmen, jangka waktu pelunasan kredit, perhatian produsen terhadap keinginan perseorangan). Pada banyak kasus (bertolak belakang dengan hokum permintaan dan penawaran) konsumen akan menganggap harga tinggi sebagai tanda bahwa barang yang dibeli itu baik mutunya dan menolak barang pengganti.
Jadi banyak alasan mengapa konsumen membeli dari seorang produsen tertentu dan bukan dari produsen yang lain selain alasan harga. Semua ini meyakinkan kita
bahwa konsumen tidak akan langsung pindah ke produsen pesaing yang menawarkan barang sejenis pada harga yang lebih murah
5. John Maynard Keynes ( 1883 – 1946 )
Keynes adalah seorang ekonom mashyur yang dikenal dengan bukunya “The General Theory of Employment, Interest, and Money” (Teori Umum atas Kesempatan Kerja, Suku Bunga dan Uang). Keynes untuk pertama kalinya menawarkan suatu gagasan mengenai teori permintaan dan penawaran dalam hubungannya dengan hasil produksi (output). Keynes menunjukkan bahwa jika penawaran lebih besar dari permintaan, maka roda perekonomian atau seluruh kegiatan produksi harus diperlambat atau diturunkan agar system ekonomi dapat kembali seimbang pada suatu tingkatan yang berada dibawah penggunaan tenaga kerja yang optimum. Dan perekonomian suatu negara hanya dapat berlangsung apabila tingkat permintaan rakyat, tingkat permintaan dari sector produksi, juga tingkat pengeluaran pemerintah ikut tinggi. Semua itu akan meningkatkan tingkat investasi yang tentu saja akan meningkatkan tingkat kesempatan kerja, hingga pada akhirnya tingkat pengeluaran rakyatpun akan naik pula, sehingga dengan akan menggerakkan perekonomian suatu Negara.
Pada bukunya obyek penelitian Keynes lebih tertuju pada hal-hal yaitu ekonomi makro, ekonomi jangka panjang, ekonomi moneter, dan perubahan kuantitas. Keynes mulai dikenal didunia internasional berkat buku pertamanya yang berjudul “The Economics Consequences of Peace” ( 1915 ). Sekitar tahun 1923 menulis buku kembali yang berjudul “A Tract of Monetary Reform”, tahun 1926 menulis buku yang berjudul “The End of Laissez Faire” dan pada tahun 1930 menulis buku berjudul “A Treatise on Money”.
Tahun 1940 Keynes menjadi penasihat ekonomi Pemerintah Inggris, kemudian tahun 1941 menjadi Gubernur Bank Inggris dan tahun 1942 ia mendapat gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris dan memperoleh nama Baron Keynes dari Tilton.
6. Paul Ormerod
Ormerod adalah penulis buku “ Death of Economics” tahun 1994, ia menggelar kritiknya terhadap ilmu ekonomi klasik yakni ide equilibrium yang mana menurut Omerod bahwa tingkat harga yang sebenarnya tidak pernah ditentukan pertemuan antara permintaan dan penawaran.Omerod juga menentang ide bahwa ada hubungan yang sederhana antara pengangguran dan inflasi yang dikemukakan Bill Phillips. Phillips mencoba menelusuri hubungan yang bersifat statistik antara laju peningkatan upah dan tingkat pengangguran, intinya semakin tinggi laju peningkatan upah maka semakin rendah tingkat pengangguran. Sebaliknya semakin tinggi pengangguran semakin rendah peningkatan upah.
Omerod menunjukkan bahwa sebenarnya tidak ada hubungan pengangguran dengan inflasi. Menurutnya ada peristiwa-peristiwa penting yang bersifat non ekonomi mempengaruhi hubungan antara inflasi dan pengangguran, Omerod lebih suka menempatkan nilai-nilai sosial masyarakat sebagai faktor yang sebagai faktor yang mempengaruhi dinamika perekonomian. Konsep tersebut kemudian dirumuskan dengan prinsip matematika no linear dan kaidah indeterminisme sehingga ilmu
ekonomi mirip dengan biologi dalam memperkirakan perubahan-perubahan yang terjadi
7. Irving Fisher
Fisher adalah tokoh ekonomi neoklasik Amerika. Ia sebagai salah satu ekonom pertama yang memperkenalkan pendekatan matematis yang revolusioner dalam ekonomi. Pemikirannya antara lain Walrasian Equillibrium (keseimbangan Walrasian) serta konsep kurva Phillips. Fisher juga menemukan system rolodex yang digunakan dalam perbankan dan ia juga menemukan teori harga (Price Theory).
8. Robert A. Mundell
Sebagai pemenang nobel tahun 1999 atas teorinya yang sangat mempengaruhi dunia dan membantu lahirnya mata uang Euro. Dari tahun 1966-1971 merupakan professor ekonomi pada University of Chicago. Mundell seorang penasehat PBB, IMF, Bank Dunia, Departemen Keuangan AS, Kanada, dan organisasi dunia lainnya. Pemikiran Mundell yang sangat berpengaruh apakah ada keuntungan yang bisa dicapai oleh Negara-negara bila melepaskan mata uang mereka demi mata uang bersama. Mundell menerbitkan artikel yang menggarisbawahi keuntungan mata uang bersama untuk menurunkan biaya perdagangan dan mengurangi ketidakpastian harga. Ia memperkenalkan “Optimum Currency Area” sebuah terminologi untuk menjelaskan wilayah geografi dimana tenaga kerja dapat direlokasikan bila wilayah lain mengalami guncangan ekonomi. Hasil kerjanya pada akhirnya menghasilkan Euro.
Selain Nobel Mundell juga memperoleh penghargaan Guggenheim Prize tahun 1971, The Jacques Rueff Medal and Prize tahun 1983, dan Distinguished fellow Award dari American Economic Association pada tahun 1997
9. Milton Friedman
Milton menganjurkan kebaikan system pasar bebas dan kebutuhan untuk meminimalkan peraturan pemerintah. Dia menentang terhadap aliran Keynes dalam perbaikan permintaan agregat. Kebijakan itu menurutnya membuat ekonomi tidak stabil. Ia justru menyarankan pemerintah meningkatkan persediaan uang pada tingkat yang sama dengan peningkatan output nasional jangka panjang untuk menghilangkan kecenderungan inflasi. Aliran ini sangat berpengaruh tahun 1980-an. Ia juga menjelaskan mengapa kita menghargai uang kertas. Pandangan ini tertuang dalam bukunya yang berjudul “ Free to Choice” ( 1980) yang ditulis bersama istrinya Rose Friedman, mereka menjelaskan bahwa semua orang mau menerima uang, karena ia yakin bahwa orang lain juga mau menerimanya.
Teori Adam Smith
Adam smith adalah ahli ekonomi klasik yang dianggap paling terkemika. Karyanya yang
sangat terkenal, adalah sebuah buku yang berjudul An Inquiry the nature and cause of the
wealth of nations yang diterbitkan 1776, terutama menyangkut permasalahan pembangunan
ekonomi
a. Hukum alam
Adam Smith meyakini berlakunya doktrin “hukum alam” dalam persoalan ekonomi. Ia
menganggap setiap orang sebagai hakim yang paling tahu akan kepentingannya sendiri yang
sebaiknya dibiarkan dengan bebas mengejar kepentingannya itu demi keuntungannya sendiri.
Dalam mengembangkan kepentingan pribadinya itu, orang akan memerlukan barang-barang
keperluan hidupnya sehari-hari. Dalam melakukan ini, setiap individu dibimbing oleh
suatu”kekuatan yang tidak terlihat “yaitu pasar persaingan sempurna yang merupakan
mekanisme menuju keseimbangan secara otomatis, cenderung untuk memaksimumkan
kesejahteraan nasional.
b. Pembagian kerja
Pembagian kerja adalah titik permulaan dari teori pertumbuhan ekonomi Adam Smith,
yang meningkatkan daya produktivitas tenaga kerja. Ia menghubungkan kenaikan itu dengan:
(1) meningkatkan keterampilan kerja (2) penghematan waktu dalam memproduksi barang (3)
penemuan mesin yang sangat menghemat tenaga. Penyebab yang terakhir dari kenaikan
produktivitas ini bukan berasal dari tenaga kerja tetapi dari modal.
Apa yang mengarahkan pada pembagian kerja adalah kecendrungan tertentu pada sifat
manusia, yaitu kecendrungan untuk tukar-menukar, barter dan mempertukarkan suatu barang
dengan barang lainnya. Akan tetapi, pembagian kerja tergantung pada besarnya pasar. Salah
satu pemeo terkenal “pembagian kerja dibatasi oleh luasnya pasar.
c. Proses pemupukan modal
Smith menekankan, pemupukan modal harus dilakukan lebih dahulu daripada
pembagian kerja. Ia menulis: ”karena pemupukan stok dalam bentuk barang harus lebih dulu
dilakukan sebelum pembagian kerja, maka pekerjaan hanya dapat dibagi lebih lanjut secara
seimbang, jika stok lebih dulu diperbesar.” Seperti ahli ekonomi modern, Smith menganggap
pemupukan modal sebagai satu syarat mutlak bagi pembangunan ekonomi; dengan demikian
permasalahan pembangunan ekonomi secara luas adalah kemampuan manusia untuk lebih
banyak menabung dan menanam modal. Oleh karena itu cara yang paling cepat adalah
menanamkan modal sedemikian rupa sehingga dapat memberikan penghasilan yang paling
besar kepada seluruh penduduk agar mereka sanggup menabung sebanyak-banyaknya.
Dengan demikian tingkat investasi akan ditentukan oleh tingkat tabungan dan tabungan yang
sepenuhnya diinvestasikan. Sebagaimana dikatakan Smith; “bagian yang ditabung tiap tahun
oleh seseorang dengan segera dipergunakan sebagai modal.”
Mengapa para pemilik modal menanamkan modal? Menurut Smith, investasi dilakukan
karena para pemilik modal mengharapkan untung, dan harapan masa depan keuntungan
bergantung pada iklim investasi pada hari ini dan pada keuntungan nyata.
d. Agen pertumbuhan
Menurut Smith, para petani, produsen dan pengusaha merupakan agen kemajuan dan
pertumbuhan ekonomi. Adalah perdagangan bebas yang mendorong mereka memperluas
pasar, yang pada gilirannya memungkinkan pembangunan ekonomi. Fungsi ketiga agen ini
saling berkaitan erat. Bagi Smith pembangunan pertanian mendorong peningkatan pekerjaan
konstruksi, dan perniagaan. Pemupukan modal dan pembangunan ekonomi terjadi karena
tampilnya para petani, produsen dan pengusaha.
Proses pertumbuhan. Schumpeter menjelaskan pendekatan pertumbuhan ekonomi Adam
Smith sebagai berikut: “dengan menganggap benar faktor-faktor kelembagaan, politik dan
alam, Smith berangkat dari asumsi bahwa suatu kelompok sosial (atau suatu bangsa) akan
mengalami laju pertumbuhan ekonomi tertentu yang tercipta karena naiknya jumlah mereka
dan melalui tabungan. Ini mendorong “meluasnya pasar” yang pada gilirannya meningkatkan
pembagian kerja dan dengan demikian meningkatkan produktivitas.
Menurut Smith, proses pertumbuhan ini bersifat menggumpal (kumulatif). Apabila timbul
kemakmuran sebagai akibat kemajuan dibidang pertanian, industri manufaktur, dan
perniagaan, kemakmuran itu akan menarik pada pemupukan modal, kemajuan tekhnik,
meningkatnya penduduk, perluasan pasar, pembagian kerja dan kenaikan keuntungan secara
terus-menerus.
PENILAIAN
Teori Smith memberikan sumbangan yang besar dalam menunjukkan bagaimana
pertumbuhan ekonomi terjadi dan faktor-faktor serta kebijaksanaan apa yang
menghambatnya. Khusus dalam kaitannya dengan petani, pedagang dan produsen, ia
menunjukkan betapa arti penting menabung dan memupuk modal serta pentingnya proses
pertumbuhan yang berimbang. Disamping itu tentu teori Smith memiliki kelemahan tertentu.
Pembagian masyarakat secara lugas
Alasan yang tidak adil bagi kegiatan menabung
Asumsi yang tidak realistis tentang persaingan sempurna
Pengabaian wiraswasta (pengusaha)
Asumsi yang tidak realistis tentang keadaan stasioner
PENERAPAN TEORI SMITH PADA NEGARA TERBELAKANG
Teori pembangunan ekonomi smith mempunyai kebenaran yang terbatas bagi
Negara terbelakang. Dalam ekonomi serupa ini ukuran pasarnya kecil. Sebagai akibatnya
kemampuan untuk menabung dan dorongan untuk investasi rendah. Luas pasar ditentukan
oleh volume produksi yang akhirnya tergantung pada tingkat pendapatan. Disini kemampuan
untuk membeli berarti kemampuan untuk memproduksi. Dan produktivitas dalam batas
tertentu tergantung pada seberapa besar modal ditanam dalam produksi.
1. Teori Ricardian
Teori Ricardo
Seperti halnya Smith, David Ricardo juga mengungkapkan pandangannya mengenai
pembagunan ekonomi dengan cara yang tidak sistematis dalam bukunya the principles of
political economy and taxation diterbitkan 1917.
Asumsi teori Ricardo. Teori-teori Ricardian diasumsikan pada asumsi bahwa:
a) Seluruh tanah digunakan untuk produksi gandum dan angkatan kerja
dalam pertanian membantu menentukan distribusi industri;
b) “law of diminishing return”berlaku bagi tanah;
c) Persediaan tanah adalah tetap;
d) Permintaan akan tanah benar-benar inelastis;
e) Buruh dan modal adalah masukan yang bersifat variabel;
f) Keadaan pengetahuan teknis adalah tertentu (given);
g) Seluruh buruh dibayar dengan upah yang cukup untuk hidup secara
minimal;
h) Harga penawaran buruh adalah tertentu dan tetap;
i) Permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal; dan bahwa
baik harga permintaan maupun penawaran buruh tidak tergantung pada
produktivitas marginal tenaga kerja.
j) Terdapat persaingan yang sempurna;
k) Pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan
Berdasarkan asumsi tersebut, Ricardo membangun teorinya tentang saling hubungan antara
tiga kelompok dalam perekonomian yaitu tuan tanah, kapitalis dan buruh. Kepada mereka
inilah keseluruhan hasil tanah dibagi-bagikan.
Pembagian sewa keuntungan dan upah. Dengan hasil gandum tertentu, andil masing-
masing kelompok dapat ditentukan. Sewa per unit buruh adalah perbedaan antara produk
rata-rata dan produk marginal. Atau keseluruhan sewa sama dengan perbedaan antara produk
rata-rata dengan produk marginal dikalikan dengan banyaknya tenaga kerja dan modal yang
digunakan dalam pengolahan tanah.
Proses pemupukan modal. Menurut Ricardo, pemupukan modal merupakan keuntungan,
sebab keuntungan merupakan kekayaan yang disisihkan untuk pembentukan modal.
Pemupukan modal tergantung pada 2 faktor: pertama, kemampuan untuk menabung. Kedua,
kemauan untuk menabung
Tingkat keuntungan. Tingkat keuntungan = keuntungan/upah (keuntungan dibagi upah).
Tingkat keuntungan sama dengan rasio keuntungan terhadap modal yang digunakan. Tetapi
karena modal hanya terdiri dari modal kerja, maka keuntungan sama dengan rekening upah.
Sepanjang tingkat keuntungan positif, pemupukan modal akan berlanjut.
Kenaikan upah. Ricardo mencoba menunjukkan bahwa hanya dalam kondisi lain
pemupukan modal akan mengurangi keuntungan. Didalam sistem Ricardo, upah memainkan
peranan aktif dalam menentukan pendapatan antara modal dengan buruh. Tingkat upah
meningkat bila harga barang yang dibutuhkan buruh meningkat.
Berkurangnya keuntungan pada industri lain. Menurut Ricardo “keuntungan
petani menentukan keuntungan seluruh usaha yang lain. Karena itu
tingkat keuntungan uang yang diperoleh dari modal harus sama dengan
keseimbangan, baik dalam pertanian ataupun dalam industri.
sumber lain pemupukan modal. menurut Ricardo, pembangunan ekonomi tergantung
pada perbedaan antara produksi dan konsumsi. Karena itu ia menekankan pentingnya
peningkatan produksi dan pengurangan konsumsi. Dalam istilah Ricardo”modal dapat
dinaikkan dengan cara menaikkan produksi atau dengan mengurangi konsumsi yang tidak
produktif.
Pajak, adalah sumber pemupukan modal yang ada ditangan pemerintah. Menurut Ricardo,
pajak dikenakan hanya untuk mengurangi konsumsi yang berlebihan.
Tabungan, dibanding pajak, Ricardo lebih menyetujui pemupukan modal melalui tabungan.
Tabungan dapat dibentuk dengan cara menghemat pengeluaran, memproduksi lebih banyak,
dan dengan meningkatkan tingkat keuntungan serta mengurangi harga barang.
Perdagangan bebas. Ricardo membela adanya perdagangan bebas. Perdagangan bebas
merupakan faktor penting bagi pembangunan ekonomi suatu Negara. Keuntungan dapat
terus-menerus tinggi.
PENILAIAN
Ricardo adalah pelopor ahli ekonomi modern dan pendapatnya mengenai pertumbuhan
ekonomi telah dianut oleh banyak kalangan. Pendapat-pendapatnya adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan pertanian
2. Tingkat keuntungan
3. Pentingnya tabungan
4. Perdagangan luar negeri
5. Teori dinamis
KELEMAHAN TEORI RICARDO
Disamping kebaikan tersebut diatas, teori Ricardo mempunyai kelemahan tertentu yang
akan dibahas dibawah ini.
a) Mengabaikan pengaruh tekhnologi
b) Pengertian yang salah tentang keadaan stasioner
c) Pengertian yang salah tentang penduduk
d) Kebijaksanaan pasar bebas yang tidak dapat diterapkan
e) Mengabaikan faktor-faktor kelembagaan
f) Teori Ricardo adalah teori distribusi, bukan teori pertumbuhan
g) Tanah juga menghasilkan selain gandum
h) Modal dan buruh bukanlah koefisien yang tetap
i) Mengabaikan tingkat suku bunga
j) Teori Ricardo dan Negara terbelakang
3. Teori Malthus mengenai pembangunan ekonomi
Teori Malthus
Konsep pembangunan. Malthus tidak menganggap proses pembangunan ekonomi terjadi
dengan sendirinya. Malahan proses pembangunan ekonomi memerlukan berbagai usaha yang
konsisten dipihak rakyat. Jadi menurut Malthus proses pembangunan adalah suatu proses
naik turunnya aktivitas ekonomi lebih daripada sekedar lancar-tidaknya aktivitas ekonomi.
Malthus menitikkan perhatian pada “perkembangan kesejahteraan”suatu Negara yaitu
pembangunan ekonomi yang dapat dicapai dengan meningkatkan kesejahteraan suatu Negara.
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi. Pada bukunya principles of
political economy, Malthus lebih realitas dalam menganalisa pertumbuhan
penduduk dalam kaitannya dengan pembangunan ekonomi dibandingkan
pada bukunya essay of population. Menurut Malthus pertumbuhan
penduduk saja tidak cukup untuk berlangsungnya pembangunan
ekonomi. Malahan, pertumbuhan penduduk adalah akibat dari proses
pembangunan.
Peranan produksi dan distribusi. Malthus menganggap produksi dan distribusi sebagai
“dua unsur utama kesejahteraan”.jika keduanya dikombinasikan pada proporsi yang benar, ia
akan dapat meningkatkan kesejahteraan suatu Negara dalam waktu singkat.
Faktor-faktor dalam pembangunan ekonomi. Malthus mendefinisikan
problem pembangunan ekonomi sebagai sesuatu yang menjelaskan
perbedaan antara gross national product potensial (kemampuan
menghasilkan kekayaan) dan gross national product actual (kekayaan
actual).
PENILAIAN
Teori Malthus mempunyai kelemahan tertentu:
a) Stagnasi sekuler tidak melekat pada akumulasi modal
b) Pandangan negatif terhadap akumulasi modal
c) Komoditi tidak dipertukarkan dengan komoditi secara langsung
d) Konsumen tidak produktif memperlambat kemajuan
e) Dasar tabungan bersisi satu
4. Teori Mill mengenai pembangunan ekonomi
Teori Mill
Mill menganggap pembangunan ekonomi sebagai fungsi dari tanah, tenaga kerja dan
modal. sementara tanah dan tenaga kerja adalah dua faktor produksi yang asli, modal adalah
“persediaan yang dikumpulkan dari produk-produk tenaga kerja sebelumnya.
PENILAIAN
a) Keadaan stasioner bukan suatu realitas
b) Pikiran yang salah mengenai cadangan upah
c) Teori Malthus salah
d) Hukum mengenai hasil yang semakin berkurang tidak berlaku
e) Laissez-faire bukan suatu kebijaksanaan praktis.
Mill setuju dengan kebijaksanaan liberal dalam urusan ekonomi. Walaupun begitu,
kebijaksanaan tersebut tidak praktis. Kenyataannya, tidak ada perekonomian yang dapat
berfungsi jika didalamnya terdapat persaingan sempurna.
5. Teori Klasik
Teori Klasik
Teori klasik dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:
Kebijaksanaan pasar bebas. Ahli ekonomi klasik meyakini adanya perekonomian-persaingan
sempurna-pasar bebas yang secara otomatis bebas dari segala campur tangan pemerintah.
Yang memaksimumkan pendapatan nasional adalah “tangan-tangan tak kelihatan”
PENILAIAN
a. Mengabaikan kelas menengah
b. Melalaikan sektor publik
c. Meremehkan tekhnologi
d. Hukum yang tidak realistik
e. Pemikiran keliru mengenai upah dan keuntungan
f. Proses pertumbuhan yang tidak realistik
6. Teori Marxis tentang pembangunan ekonomi
Teori Marx
Marx menyumbang kepada teori pembangunan ekonomi dalam tiga hal, yaitu: dalam arti
luas memberikan penafsiran sejarah dari sudut ekonomi, dalam arti lebih sempit merinci
kekuatan yang mendorong perkembangan kapitalis, dan terakhir menawarkan jalan alternatif
tentang pembangunan ekonomi terencana.
PENILAIAN
a. Nilai lebih tidak realistis
b. Marx-Nabi palsu
c. Kemajuan tekhnologi bermanfaat didalam meningkatkan pekerjaan
d. Kecendrungan jatuhnya keuntungan tidak benar
e. Marx tidak memiliki fleksibilitas kapitalisme
f. Teori siklus Marx adalah salah.
7. Teori Schumpeter
Teori Schumpeter
Makna pembangunan ekonomi. Pertama-tama Schumpeter mengasumsikan adanya
perekonomian persaingan sempurna yang berada dalam keseimbangan mantap. Dalam
keseimbangan yang mantap seperti itu terkandung keseimbangan persaingan sempurna: tidak
ada laba, tidak ada suku bunga, tidak ada tabungan, tidak ada investasi dan tidak ada
pengangguran terpaksa.
PENILAIAN
a. Keseluruhan teori Schumpeter didasarkan pada innovator yang
dianggapnya sebagai pribadi yang ideal.
b. Menurut Schumpeter, pembangunan ekonomi adalah akibat dari proses
siklis.
c. Pendapat Schumpeter bahwa perubahan siklis merupakan akibat inovasi
juga tidak benar.
d. Schumpeter menganggap inovasi sebagai sebab utama pembangunan
ekonomi.
e. Schumpeter dalam teorinya terlalu banyak menekankan pentingnya kredit
bank.
f. Analisa Schumpeter mengenai proses peralihan dari kapitalisme ke
sosialisme tidak benar.
8. Teori Keynes
Teori Keynes
Pendapatan total merupakan fungsi dari pekerjaan total dalam suatu Negara. Semakin
besar pendapatan nasional, semakin besar volume pekerjaan yang dihasilkannya, demikian
sebaliknya. Volume pekerjaan tergantung pada permintaan efektif. Permintaan efektif
menentukan tingkat keseimbangan pekerjaan dan pendapatan. Permintaan efektif ditentukan
pada titik saat harga permintaan agregat sama dengan harga penawaran agregat.
Dalam karangannya yang berjudul “economic possibilities for our grand children”
Keynes mengemukakan serentetan syarat pokok kemajuan ekonomi, yaitu (1) kemampuan
kita mengendalikan penduduk (2) kebulatan tekad menghindari perang dan perselisihan sipil
(3) kemauan untuk mempercayai ilmu pengetahuan, mempedomani hal-hal yang benar sesuai
dengan ilmu pengetahuan (4) tingkat akumulasi yang ditentukan oleh margin antara produksi
dan konsumsi.
9. Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi menurut Rostow
Teori Rostow
a. Masyarakat tradisional
Masyarakat tradisional disini diartikan suatu masyarakat yang strukturnya berkembang
disepanjang fungsi produksi berdasarkan ilmu dan tekhnologi pra-Newton dan sebagai hasil
pandangan pra-Newton terhadap dunia fisika. Banyak tanah dapat digarap, skala dan pola
perdagangan dapat diperluas, manufaktur dapat dibangun dan produktivitas pertanian dapat
ditingkatkan sejalan dengan peningkatan penduduk dan pendapatan nyata.
b. Pra-syarat tinggal landas
Pra-syarat tinggal landas didorong atau didahului oleh empat kekuatan: Renesans atau era
pencerahan, kerajaan baru, dunia baru, dan agama baru/reformasi. Kekuatan ini
menempatkan “penalaran” (reasoning) dan “ketidakpercayaan”(skepticism) sebagai
pengganti ‘kepercayaan”(faith) dan kewenangan”(authority).
c. Tinggal landas
Rostow mendefinisikan tinggal landas sebagai revolusi industri yang bertalian secara
langsung dengan perubahan radikal didalam metode produksi yang dalam jangka waktu
relatif singkat menimbulkan konsekuensi yang menentukan.
Tahap ini merupakan titik yang menetukan didalam kehidupan suatu masyarakat ‘ketika
pertumbuhan mencapai kondisi normalnya. Kekuatan modernisasi berhadapan dengan adat-
istiadat dan lembaga-lembaga. Dengan istilah kepentingan bersama itu Rostow menunjukkan
“bahwa pertumbuhan biasanya berjalan menurut deret ukur, seperti rekening tabungan yang
bunganya dibiarkan bergabung dengan simpanan pokok.
d. Dorongan menuju kedewasaan
Rostow mendefinisikan sebagai tahap ketika masyarakat telah dengan efektif menerapkan
serentetan tekhnologi modern terhadap keseluruhan sumberdaya mereka. Ia merupakan satu
tahap pertumbuhan swadaya jangka panjang yang merentang melebihi masa empat
dasawarsa.
Pada waktu suatu Negara berada pada tahap kedewasaan tekhnologi, ada tiga
perubahan penting yang terjadi:
(1) Sifat tenaga kerja berubah (2) watak para pengusaha berubah (3)
masyarakat merasa bosan pada keajaiban industrialisasi dan
menginginkan sesuatu yang baru menuju perubahan lebih jauh.
e. Masa konsumsi massal (era konsumsi massa besar-besaran)
Abad konsumsi massa besar-besaran ditandai dengan migrasi ke pinggiran kota, pemakaian
mobil secara luas, barang-barang konsumen dan peralatan rumah tangga yang tahan lama.
Pada tahap ini,”keseimbangan perhatian masyarakat beralih dari penawaran ke permintaan,
dari persoalan produksi ke persoalan konsumsi dan kesejahteraan dalam arti luas. Ada tiga
kekuatan yang Nampak cenderung meningkatkan kesejahteraan didalam tahap purna dewasa
ini: (1) penerapan kebijaksanaan nasional guna meningkatkan kekuasaan dan pengaruh
melampaui batas-batas nasional (2) ingin memiliki satu Negara kesejahteraan dengan
pemerataan pendapatan nasional yang lebih adil melalui pajak progresif, peningkatan jaminan
sosial, dan fasilitas hiburan bagi para pekerja. (3) keputusan untuk membangun pusat
perdagangan dan sektor penting seperti mobil, rumah murah dan berbagai peralatan rumah
tangga dan sebagainya.
10. Teori Lewis mengenai penawaran buruh yang tidak terbatas
Teori Lewis
Ekonomi dua sektor .Prof. W. Arthur Lewis membangun teori yang sangat sistematis
mengenai “pembangunan ekonomi dengan penawaran buruh yang tidak terbatas” seperti para
ahli ekonomi klasik, dia percaya bahwa banyak di Negara terbelakang tersedia buruh dalam
jumlah yang tidak terbatas dan dengan upah sekedar cukup untuk hidup. Pembangunan
ekonomi berlangsung apabila modal terakumulasi sebagai akibat peralihan buruh surplus.
Dari sektor subsisten ke sektor kapitalis.
Lewis mengawali teorinya dengan pernyataan tegas bahwa teori klasik mengenai
penawaran buruh yang benar-benar elastis dengan upah subsisten benar-benar terjadi di
sejumlah Negara terbelakang.
Menurut Lewis, masalah pokok dalam teori pembangunan ekonmi adalah “memahami”proses
bagaimana masyarakat yang sebelumnya menabung dan menginvestasikan 4 atau 5% dari
pendapatan nasionalnya atau lebih kecil dari itu, mengubah dirinya ke dalam perekonomian
dengan tabungan sukarela berkisar antara 12 atau 15% dari pendapatan nasional atau lebih.
PENILAIAN
a. Tidak setiap Negara terbelakang mempunyai penawaran buruh yang tidak
terbatas
b. Tingkat upah disektor kapitalis tidak konstan
c. Tidak dapat diterapkan jika akumulasi modal bersifat menghemat buruh
d. Buruh terampil bukanlah kesulitan sementara
e. Kurangnya usaha dan inisiatif
f. Proses multiplikasi tidak berlangsung di Negara terbelakang
g. Mengabaikan permintaan total
h. Mobilitas buruh tidaklah mudah
i. Produkstivtas marginal buruh tidak nihil
j. Produktivitas turun bersama migrasi buruh dari sektor subsisten
11. Upaya minimum kritis Leibenstein
Teori Leibenstein
Menurut Leibenstein, setiap ekonomi tunduk pada “goncangan’ dan rangsangan”. Goncangan
berdampak menurunkan pendapatan perkapita sebelumnya, sementara rangsangan cenderung
meningkatkan.
Berdasarkan tesis yang diajukan oleh Leibenstein menyangkut tentang Negara terbelakang
yang dicekam oleh lingkaran setan kemiskinan yang membuat mereka tetap berada disekitar
tingkat keseimbangan pendapatan perkapita yang rendah. Solusinya adalah “upaya minimum
kritis” yang akan berdampak kepada (a) ekspansi agen pertumbuhan (b) meningkatnya
sumbangan mereka pada per unit modal begitu rasio modal output turun (c) berkurangnya
keefektifan faktor-faktor yang merintangi pertumbuhan (d) penciptaan kondisi lingkungan
dan sosial yang meningkatkan mobilitas ekonomi dan sosial (e) peningkatan spesialisasi dan
perkembangan sektor sekunder dan tersier dan terakhir , terciptanya iklim yang cocok bagi
perubahan yang lebih mendatangkan perubahan ekonomi dan sosial dan khususnya
lingkungan yang pada akhirnya menyebabkan menurunnya kesuburan dan laju pertumbuhan
penduduk.
PENILAIAN
a. Laju pertumbuhan penduduk berkaitan dengan tingkat kematian
b. Penurunan tingkat kelahiran bukan dikarenakan kenaikan pendapatan per
kapita
c. Mengabaikan usaha pemerintah untuk menurunkan tingkat kelahiran
d. Tingkat pertumbuhan lebih tinggi daripada 3% tidak menyebabkan lepas
landas
e. Mengabaikan unsur waktu
f. Hubungan kompleks antara pendapatan per kapita dan laju perumbuhan
g. Dapat diterapkan pada ekonomi tertutup.
12. Perangkap keseimbangan tingkat rendah
Teori Nelson
R. Nelson membangun teori yang disebut “perangkap keseimbangan tingkat-rendah”bagi
Negara terbelakang. “Upaya minimum kritis Leibenstein”,teori Nelson juga didasarkan pada
hipotesa Malthus bahwa dengan kenaikan pendapatan per kapita diatas “tingkat biaya
penghidupan minimum”, penduduk suatu Negara cenderung meningkat. Pada mulanya,
penduduk tumbuh cepat bersama kenaikan pendapatan per kapita. Tetapi bilamana tingkat
pertumbuhan penduduk mencapai “batas fisik atas” ia mulai menurun bersama kenaikan lebih
lanjut pada pendapatan per kapita.
Menurut Nelson, “penyakit ekonomi Negara terbelakang dapat didiagnosa sebagai tingkat
keseimbangan stabil pendapatan per kapita pada atau dekat dengan kebutuhan biaya hidup.”
Pada tingkat keseimbangan stabil pendapatan per kapita, laju tabungan dan setelah itu laju
investasi netto keduanya berada pada tingkat yang rendah. Usaha-usaha yang dilakukan untuk
menaikkan laju tabungan dan investasi melalui kenaikan laju pertumbuhan pendapatan
nasional total, ternyata dibuntuti oleh laju pertumbuhan penduduk yang tinggi yang
mendorong balik pendapatan per kapita tersebut ke tingkat keseimbangan stabilnya. Jadi
ekonomi terbelakang terjerat dalam “perangkap keseimbangan tingkat rendah”.
13. Teori “dorongan kuat” (big push theory)
Teori Rosenstein-Rodan
Teori “dorongan kuat”dikaitkan dengan nama Prof. Paul N.Rosenstein-Rodan. Menurut
tesis ini untuk menanggulangi hambatan pembangunan ekonomi Negara terbelakang dan
untuk mendorong ekonomi tersebut kearah kemajuan diperlukan suatu “Dorongan kuat” atau
suatu program besar yang menyeluruh dalam bentuk suatu jumlah minimum investasi. Dalam
menekankan dalilnya ini ia menarik analogi dengan studi MIT. Ada sejumlah sumber
minimum yang harus disediakan jika suatu program pembangunan diharapkan berhasil.
Rosenstein-Rodan membedakan antara 3 macam syarat mutlak minimal dan ekonomi
eksternal, (1) syarat mutlak minimal dalam fungsi produksi (2) syarat mutlak minimal pada
permintaan (3) syarat mutlak minimal dalam persediaan tabungan.
14. Doktrin pertumbuhan berimbang
Penjelasan teori
Rosenstein-Rodan adalah ekonom pertama yang mengemukakan teori pertumbuhan
berimbang-tanpa sedikit pun menyinggung teori ini pada artikel-artikelnya ditahun 1943. Ia
berdalih bahwa seluruh industri yang akan didirikan di Eropa Barat dan Eropa Tenggara
harus dianggap dan direncanakan seperti suatu perusahaan raksasa atau trust. Anggapannya
yang utama adalah bahwa “acapkali produk marginal social (PMS) dari suatu investasi
berbeda dengan produk marginal privat (PMP)-nya jika sekelompok industri direncanakan
secara bersama sesuai dengan PMS-nya, maka laju pertumbuhan ekonomi akan lebih cepat
daripada jika tidak dirancang bersama.
Menurut Nurkse, lingkaran setan kemiskinan yang terjadi diantara Negara terbelakang
memperlambat perkembangan ekonomi. Tetapi jika lingkaran tersebut dipecahkan,
perkembangan ekonomi akan menyusul. Lingkaran setan, seperti diketahui, bekerja baik pada
sisi penawaran maupun ada sisi permintaan.
Ringkasnya, kata Lewis.”di dalam program pembangunan, semua sektor ekonomi harus
tumbuh secara serentak untuk menjaga keseimbangan yang tepat antara industri dan pertanian
serta antara produksi untuk konsumsi dalam negeri dan produksi untuk ekspor. Logika dalil
ini tak dapat disangkal, sama seperti kesederhanaannya.
15. Konsep pertumbuhan tidak berimbang
Teori
Teori pertumbuhan tidak berimbang adalah lawan dari doktrin pertumbuhan berimbang.
Menurut konsep ini, investasi seyogyanya dilakukan pada sektor yang terpilih daripada secara
serentak di semua sektor ekonomi.
Rostow dan Hirscmanlah telah mengemukakan doktrin pertumbuhan tidak berimbang ini
dengan cara yang sistematik.
Pandangan Rostow. Menurut Rostow, agar suatu ekonomi dapat melampaui tahap
masyarakat tradisional dan mencapai tahap tinggal landas maka yang penting ialah
meningkatkan laju investasi produktif dari 5% atau kurang hingga menjadi 10% atau lebih.
Menurut Rostow, proses pertumbuhan seperti inilah yang menurut catatan sejarah, terjadi di
Negara-negara maju.
Strategi Hirscman. Konsep “pertumbuhan tidak berimbang”dipopulerkan oleh Prof. A.O.
Hirscman, ia berpendapat bahwa dengan sengaja tidak menyeimbangkan perekonomian
sesuai dengan strategi yang dirancang sebelumnya, adalah cara yang terbaik untuk mencapai
pertumbuhan pada suatu Negara berkembang. Menurut Hirscman investasi pada industri atau
sektor-sektor perekonomian yang strategis akan menghasilkan kesempatan investasi baru dan
membuka jalan bagi pembangunan ekonomi lebih lanjut.
16. Teori Dualistik
Teori dualism masyarakat
J.H Boeke, ahli ekonomi belanda, adalah seorang pelopor yang mengembangkan teori
tersendiri yang hanya cocok untuk diterapkan di Negara terbelakang. Teorinya tentang
“Dualisme masyarakat” merupakan teori umum pembangunan masyarakat dan pembangunan
ekonomi Negara terbelakang yang terutama didasarkan pada hasil kajiannya terhadap
perekonomian INDONESIA.
Makna DR. Boeke berpendapat bahwa dalam arti ekonomi masyarakat memiliki tiga ciri
yaitu semangat sosial, bentuk organisasi dan tekhnik yang mendominasinya. Saling
ketergantungan dan saling keterkaitan antara ketiga ciri disebut sistem sosial atau gaya sosial.
Boeke menggunakan istilah “masyarakat dualistik”untuk masyarakat yang menunjukkan ciri
tersendiri ditengah sistem sosial yang sinkron dan telah dewasa dimana biasanya evaluasi
historis masyarakat-masyarakat homogen terpisah satu sama lain melalui bentuk peralihan
seperti misalnya anatara prakapitalisme dan kapitalisme penuh melalui kapitalisme awal.
17. Teori Myrdal mengenai Dampak balik
Teori Myrdal
Prof. Gunnar Myrdal berpendapat bahwa pembangunan ekonomi menghasilkan suatu
proses sebab-menyebab sirkuler yang membuat si kaya mendapat keuntungan semakin
banyak, dan mereka yang tertinggal dibelakang menjadi semakin terhambat. Dampak balik
(backwash effect) cenderung membesar dan dampak sebar (spread effect) cenderung
mengecil. Secara komulatif kecendrungan ini semakin memperburuk ketimpangan
internasional dan menyebabkan ketimpangan regional di Negara-negara terbelakang.
Tesis Myrdal
Prof. Myrdal membangun teori keterbelakangan dan pembangunan ekonominya disekitar
ide ketimpangan regional pada taraf nasional dan internasional. Untuk menjelaskan hal itu dia
memakai ide ”dampak balik dan dampak sebar”. Dia mendefinisikan dampak balik sebagai
semua perubahan yang bersifat merugikan. Sedangkan dampak sebar menunjuk pada
dampak memontum pembangunan yang menyebar secara sentrifugal dari pusat
pengembangan ekonomi ke wilayah-wilayah lainnya.
18. Teori pembangunan ekonomi Fei-Ranis
Teori John Fei dan Gustav Ranis
Teori tersebut berkenaan dengan suatu Negara terbelakang yang kelebihan buruh disertai
perekonomian yang miskin sumberdaya, dimana sebagian besar penduduk bergerak di bidang
pertanian di tengah pengangguran hebat dan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi.
Ekonomi pertaniannya mandeg. Kebanyakan orang bergerak dilapangan pertanian tradisional,
bidang-bidang nonpertanian memang ada, tetapi begitu banyak mempergunakan modal.
Berdasarkan beberapa asumsi, maka Fei dan Ranis menelaah pembangunan ekonomi
surplus-buruh menjadi tiga tahap, yaitu (1) tahap pertama, para penganggur tersamar, yang
tidak menambah output pertanian, di alihkan ke sektor industri dengan upah institusional
yang sama. (2) tahap kedua, pekerjaan pertanian menambah keluaran pertanian tapi
memproduksi lebih kecil daripada upah institusional yang mereka peroleh. (3) tahap ketiga
yang menandai akhir tahap landas dan awal pertumbuhan swasembada pada saat buruh
pertanian menghasilkan lebih besar daripada perolehan upah institusional.