10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

78
Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten/Kota Panduan Langkah-langkah Praktis bagi para Perencanaan dan Pemrograman Pembangunan Sanitasi Permukiman di Daerah Februari 2014

description

Petunjuk Praktis, Manual, Pedoman, Memorandum Program, MPS, Sanitasi, Air Limbah, Drainase, Persampahan, PHBS, PPSP, Permukiman, SSK, Strategi Sanitasi, Buku Putih, Kabupaten, Kota, Pokja, Kelompok Kerja, Fasilitator

Transcript of 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

Page 1: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

Langkah Praktis

Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten/Kota

Panduan Langkah-langkah Praktis bagi para Perencanaan dan Pemrograman Pembangunan Sanitasi Permukiman di Daerah

Februari 2014

Page 2: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman ii

KATA PENGANTAR

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS) bagi para Perencana dan Pemrogram Pembangunan Sanitasi di daerah adalah dalam rangka meningkatkan pemahaman bagaimana menyusun dengan cepat dan tepat, dan yang terpenting dapat dilaksanakan dengan baik.

10 Langkah Praktis ini merupakan pengalaman penulis selama menjadi fasilitator, konsultan

dan pelatih di bidang perencanaan dan pemrograman pembangunan sanitasi permukiman. Mudah-mudahan pengalaman ini dapat bermanfaat. Jakarta, Februari 2014 Tim Fasilitator dan Konsultan Sanitasi

Page 3: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman iii

DAFTAR ISI

Pendahuluan

Bagian 1 : Panduan Proses Penyusunan Memorandum Program Sanitasi

Proses 1 : Review SSK dan Penetapan Prioritas

Proses 2 : Konsolidasi Program

Kegiatan 7 : Rencana Implementasi

Proses 4 : Konsultasi Teknis dan Finalisasi MPS

Bagian 2 : Panduan Outline Memorandum Program Sanitasi

Outline Memorandum Program Sanitasi

Template Laporan Memorandum Program Sanitasi

Page 4: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

Langkah Praktis

Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten/Kota

Pendahuluan

Page 5: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Setelah menyelesaikan Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota, selanjutnya Kelompok Kerja (Pokja) AMPL/Sanitasi Kabupaten/Kota akan melanjutkan pada tahap untuk dapat melaksanakan seluruh strategi yang telah disepakati. Rangkaian proses dan tahapan yang diperlukan agar seluruh program dan kegiatan dapat direalisasikan dituangkan di dalam dokumen Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten/Kota, baik terkait kepastian ketersediaan anggaran, persiapan untuk tahap konstruksi ataupun repetisi tindak lanjut tahunan yang diperlukan.

Petunjuk mengenai tata cara penyusunan MPS ini telah disusun sebelumnya oleh Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS) pada tahun 2010 di dalam sebuah dokumen yang disebut sebagai Manual Tahap D: Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi dan dokumen Manual Memorandum Program Sanitasi Kabupaten / Kota (2011).

Petunjuk Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten/Kota telah mengalami beberapa kali revisi, sesuai dengan dinamika perkembangan dan kebutuhan yang ada. Petunjuk Praktis ini juga telah mengacu pada Surat Edaran Mendagri 660/4919/SJ tentang Pedoman Pengelolaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Penyempurnaan Petunjuk Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten/Kota ini juga berdasarkan umpan balik dari pelaksanaan PPSP sejak tahun 2010 yang mengindikasikan perlunya dokumen tambahan yang dapat digunakan oleh Pokja dan Fasilitator dalam rangka penyusunan MPS secara tuntas dan sederhana, disamping lebih memfokuskan pada “proses” supaya tercapainya komitmen program dan penganggaran, serta tindak lanjut yang perlu dilakukan apabila terjadi “funding gap”. Dokumen MPS merupakan saringan akhir agar semua Program dan Kegiatan yang akan diimplementasikan sudah dapat dipastikan ketersediaan pendanaannya serta memenuhi kaidah SMART (Specific – jelas, tidak mengundang interpretasi, Measureable – terukur, Achieveable – dapat dicapai, Relevant – informasi yang jelas bagi pengguna, Timely – tepat waktu).

2. Tujuan

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi ini untuk dapat dijadikan pegangan bagi para perencana pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) di daerah.

Page 6: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2

3. Garis Besar Materi

Bagian 1 : Panduan Proses Penyusunan Memorandum Program Sanitasi, terdiri atas:

Proses 1 : Review SSK dan Penetapan Prioritas Pembangunan

Proses 2 : Konsolidasi Program

Proses 3 : Rencana Implementasi

Proses 4 : Konsultasi Teknis dan Finalisasi MPS Bagian 2 : Panduan Outline Memorandum Program Sanitasi

Outline Memorandum Program Sanitasi

Template Memorandum Program Sanitasi

4. Ringkasan Proses Penyusunan MPS

Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten/Kota terbagi atas 4 (empat) proses, yaitu sebagai berikut (untuk jelasnya lihat Gambar 1): 1. Proses 1 : Review SSK dan Penetapan Prioritas, terdiri dari:

a. Kegiatan 1 : Persiapan, termasuk pelatihan Pokja b. Kegiatan 2 : Review SSK c. Kegiatan 3 : Penetapan Prioritas

2. Proses 2 : Konsolidasi Program, terdiri dari:

a. Kegiatan 4 : Penyusunan Rencana Kegiatan Sanitasi b. Kegiatan 5 : Penyusunan Anggaran Sanitasi c. Kegiatan 6 : Internalisasi

3. Proses 3 : Rencana Implementasi

Kegiatan 7 : Rencana Implementasi

4. Proses 4 : Konsultasi Teknis dan Finalisasi MPS, terdiri dari a. Kegiatan 8 : Konsultasi Teknis b. Kegiatan 9 : Finalisasi MPS c. Kegiatan 10 : Tindak Lanjut

5. Monev dan QA : yaitu pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penilaian kualitas selama

pelaksanaan penyusunan MPS.

Page 7: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 3

Gambar 1 Proses Penyusunan Memorandum Program Sanitasi

(MPS) Kabupaten/Kota

6. Jadwal Kegiatan

Proses penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten/Kota beserta tindak lanjutnya diharapkan dapat diselesaikan periode 1 (satu) Tahun Anggaran, atau selama 12 (dua belas) bulan kalender. Rencana jadual pelaksanaan penyusunan Memorandum Program Sanitasi secara garis besar adalah sebagai berikut (detail jadual dapat disesuaikan dengan kondisi Daerah): Proses 1 : Persiapan, Review SSK dan Penetapan Prioritas

Kegiatan 1 : Januari - Februari

Kegiatan 2 : Februari - Maret

Kegiatan 3 : Februari – Maret

Proses 2 : Konsolidasi Program

Kegiatan 4 : April - Mei

Kegiatan 5 : Mei - Juni

Kegiatan 6 : akhir Juni Proses 3 : Rencana Implementasi

Kegiatan 7 : Juli

Page 8: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 4

Proses 4 : Konsultasi Teknis dan Finalisasi MPS

Kegiatan 8 : akhir Juli

Kegiatan 9 : Agustus

Kegiatan 10 : September - Desember

Gambar 2 Jadual Penyusunan Memorandum Program Sanitasi

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

Proses 1

1 Persiapan

2 Review SSK

3 Penetapan Prioritas

Proses 2

4 Penyusunan Rencana Kegiatan

5 Penyusunan Anggaran

6 Internalisasi

Proses 3

7 Rencana Implementasi

Proses 4

8 Konsultasi Teknis

9 Finalisasi MPS

10 Tindak Lanjut

Monev & QA * * * * * * * * * * * *

Penyusunan Laporan

1 Bab 1

2 Bab 2

3 Bab 3

4 Bab 4

5 Bab 5

6 Finalisasi

Waktu PelaksanaanNo. Proses dan Kegiatan

Page 9: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

Langkah Praktis

Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten/Kota

Bagian 1

Proses Penyusunan

Memorandum Program Sanitasi (MPS)

Page 10: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 1

Kegiatan 1 Persiapan

Dokumen Referensi Terkait : -

Pelaksana : Pokja Kabupaten/Kota

Lama Kegiatan : 4 - 8 Minggu

Tujuan

Pengecekan status kelembagaan Pokja

Pengecekan status Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota(SSK)

Tercapainya kesepahaman atas proses penyusunan dan produk MPS

Tercapainya kesepakatan atas strategi dan rencana kerja penyusunan MPS

Output

Status kelembagaan Pokja Kabupaten/Kota sudah siap

Status SSK sudah selesai dan siap digunakan

Terbangunnya kesepahaman antar anggota Pokja tentang MPS

Tersusunnya strategi dan rencana kerja penyusunan MPS

Penulisan dalam Dokumen MPS

Bab 1 : Pendahuluan

Deskripsi

Kegiatan 1 merupakan persiapan atau awal dari serangkaian proses penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS). Kegiatan ini diawali dengan Pertemuan Perdana (Kick-off Meeting) yaitu penjelasan mengenai Program Percepatan Pembangunan Sanitasi, tata cara penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS), dan peran dari para pihak selama proses tersebut. Pertemuan ini wajib diikuti oleh semua anggota Kelompok Kerja (Pokja).

Page 11: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 2

Selanjutnya dilakukan pengecekan terhadap:

Status kelembagaan Pokja Kabupaten/Kota : aspek legal, ketersediaan anggaran yang memadai, ketersediaan sarana dan prasarana kerja, kehadiran Fasilitator (City Facilitator dan Provincial Facilitator), dst. Tujuannya adalah memastikan kesiapan anggota Pokja dalam pelaksanaan penyusunan MPS.

Status Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK): apakah dokumen SSK sudah sesuai dengan format yang ditentukan, apakah SSK sudah dibahas dan memperoleh pengesahan, apakah kualitas SSK sudah cukup memadai, dst). Tujuannya adalah memastikan bahwa dokumen tersebut sudah cukup memadai untuk ditindalanjuti, bila belum perlu dilakukan penyempurnaan terlebih dahulu.

Penyamaan persepsi antar anggota Pokja merupakan hal yang sangat penting agar masing-masing anggota Pokja yang berasal dari berbagai dinas/instansi mempunyai kesamaan pemahaman atas proses penyusunan dan produk MPS, kontribusi dan tugas dari masing-masing anggota Pokja, serta jadual pelaksanaan pekerjaan. Dengan adanya kesamaan persepsi dan kepentingan ini diharapkan masing-masing anggota Pokja yang berasal dari berbagai dinas dan instansi dapat saling berkomunikasi, berkoordinasi dan berkolaborasi secara efektif dan optimal. Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kapasitas Tim Pokja dan Fasilitator mengenai proses penyusunan MPS dan pelaksanaannya nanti, maka dalam tahap ini akan diberikan Pelatihan. Jadual dan tempat pelatihan akan disampaikan kemudian.

Langkah-Langkah Pelaksanaan

1. Pertemuan perdana (kick off meeting) Pertemuan perdana ini diselenggarakan agar setiap anggota Pokja dapat rangka memperoleh informasi seputar Program PPSP, tata cara penyusunan MPS, serta peran dan kontribusi dari masing-masing pihak selama proses tersebut.

2. Pengecekan status kelembagaan Pokja Kabupaten/Pokja

Pengecekan status kelembagaan Pokja seperti SK Pokja, anggaran Pokja, ketersediaan ruang kerja dan fasilitas pendukungnya, dll bertujuan untuk memastikan Pokja dapat bekerja dengan efektif dan nyaman.

3. Pengecekan status Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)

Pengecekan ini untuk memastikan bahwa dokumen SSK telah selesai dan sesuai dengan baku mutu yang telah ditentukan dan siap digunakan untuk penyusunan MPS.

4. Pelatihan Penyusunan MPS bagi Tim Pokja dan Fasilitator

Dalam rangka pengembangan dan penguatan kapasitas Pokja, khususnya dalam perencanaaan, pemrograman, dan penganggaran sanitasi permukiman, PMU/PIU akan menyelenggarakan pelatihan bagi anggota Pokja. Dalam mengikuti pelatihan tersebut diharapkan Pokja telah membawa data dan bahan-bahan yang diperlukan, seperti Buku Putih, SSK, RPIJM, dll.

Page 12: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 3

5. Penyamaan pemahaman dan persepsi mengenai MPS:

Penyamaan persepsi ini dibutuhkan agar anggota Pokja berasal dari berbagai dinas/instansi yang berbeda mempunyai pemahaman, persepsi, visi dan kepentingan yang sama dalam rangka membangun sanitasi permukiman di daerah masing-masing; termasuk di dalamnya adalah bagaimana bersama-sama menyusun dokumen MPS yang baik, efektif dan operasional.

6. Penyusunan strategi dan rencana kerja penyusunan MPS

Penyusunan dokumen MPS membutuhkan komitmen yang kuat dari para anggota Pokja, untuk mencapai hal tesebut Pokja perlu: a. Menyiapkan strategi dan rencana kerja penyusunan MPS b. Menyepakati Rencana Kerja (Jadual) Penyusunan MPS

7. Penyiapan dokumen MPS

Dari bahan-bahan yang telah diperloleh di atas, Pokja sudah dapat menyusun materi MPS. Beberapa kegiatan yang harus dilakukan: a. Menyusun draft Bab 11, yang mencakup:

Latar belakang

Maksud dan Tujuan

Wilayah Perencanaan

Metodologi b. Periksa kelengkapan dan kualitas draft Bab 1 c. Konsultasikan materi yang telah disusun dengan SKPD masing-masing

8. Unggah Bab 1 ke Nawasis

Setelah Materi Bab 1 tersebut di atas, selesai disusun dan dikonsultasikan SKPD masing-masing, kegiatan selanjutnya adalah mengunggah (upload) file dokumen tersebut web Nawasis.

1 Untuk jelasnya mengenai materi Bab-1, Lihat Bagian 2 : Panduan Outline.

Page 13: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 4

Kegiatan 2 Review SSK

Dokumen Referensi Terkait : Petunjuk Praktis SSK

Pelaksana : Pokja Kabupaten/Kota

Lama Kegiatan : 4- 8 Minggu

Tujuan

Mengkaji dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota

Mengkaji dokumen perencanaan lainnya, terkait dengan sanitasi

Memperoleh masukan dari Pusat dan Provinsi

Memperoleh masukan dari Kecamatan dan lapangan

Output

Pemahaman atas SSK dan dokumen perencanaan lainnya

Masukan dari Pusat dan Provinsi terkait dengan kegiatan dan pendanaan dari Pusat dan Provinsi

Masukan dari Kecamatan terkait dengan permasalahan dan kebutuhan masyarakat setempat

Masukan dari lapangan, khususnya untuk obyek-obyek penting seperti : lokasi MCK, IPLT, IPAL Komunal, TPA, kawasan genangan, dst.

Penulisan dalam Dokumen MPS

Bab 2 : Prioritas Pembangunan Sanitasi, Lampiran A : Kerangka Kerja Logis (KKL)

Deskripsi

Kegiatan 2 ini bertujuan untuk memahami arahan dari Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) dan dokumen terkait lainnya yang relevan seperti : Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota, Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Renstra, dll. Disamping itu juga mempertimbangkan arahan dari Pusat dan Provinsi, serta masukan dari kecamatan dan hasil kunjungan lapangan (field visit).

Page 14: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 5

Review SSK dan dokumen perencanaan lainnya, terutama untuk menelaah:

Karakteristik (profil) Kabupaten/Kota terutama aspek kependudukan, area beresiko sanitasi, kondisi keuangan daerah, dll.

Kondisi dan permasalahan dari setiap komponen sanitasi seperti air limbah, persampahan, drainase, dan PHBS; dan rencana penanganan sanitasi selama 5 (lima) tahun mendatang.

Kerangka Kerja Logis (KKL) untuk setiap komponen untuk memahami benang merah dari permasalahan sanitasi, strategi dan kebijakan, dan indikasi program dan kegiatan sanitasi untuk 5 (lima) tahun mendatang.

Arahan dan masukan dari Pusat dan Provinsi dimaksudkan untuk mengetahui kebijakan dan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan di kabupaten/kota untuk beberapa tahun mendatang, termasuk ketersediaan anggarannya (APBN dan PHLN, dan APBD Provinsi). Dalam hal ini Pusat diwakili oleh PMU/ PIU atau Saturan Kerja setempat sedangkan Provinsi oleh Pokja Provinsi. Masukan dari Kecamatan adalah untuk mengetahui permasalahan dan kebutuhan pembangunan sanitasi di masing-masing kecamatan (real demand). Informasi tersebut dapat diperoleh dari:

Memanfaatkan data hasil Musrenbang tingkat kecamatan (bila ada), atau

Mengadakan pertemuan dengan pihak kecamatan, atau cukup dengan menggunakan kuesioner Kunjungan lapangan (field visit) sangat disarankan bagi anggota Pokja. Selain lebih mengenali permasalahan di lapangan, khususnya untuk kegiatan yang akan segera dilaksanakan maupun kegiatan yang mempunyai nilai strategis, membutuhkan biaya investasi relatif besar dan melibatkan berbagai pihak (pusat/provinsi), misalnya: pembangunan TPA regional, pembangunan IPLT, penanganan kawasan rawan genangan, dll. Masukan dari Kecamatan dan hasil kunjungan lapangan ini diharapkan dapat melengkapi atau memutakhirkan informasi tentang permasalahan di lapangan, sekaligus lebih memastikan ketepatan dan prioritas pembangunan di suatu kawasan. Hasil dari kegiatan tersebut di atas adalah terumuskannya permasalahan mendesak dan kebutuhan pengembangan air limbah, persampahan, drainase, dan PHBS, dan dukungan apa saja yang dapat diberikan Pusat dan Provinsi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Langkah-Langkah Pelaksanaan

1. Review SSK dan dokumen perencanaan lainnya:

Review Buku Putih, SSK dan dokumen perencanaan lainnya dimaksudkan agar program dan kegiatan yang akan disusun dalam MPS mempunyai dasar yang kuat dan tetap selaras dengan rencana pembangunan daerah. Materi utama yang perlu dikaji adalah:

Profil Kabupaten/Kota, dan kondisi sanitasi

Strategi, Kebijakan, dan indikasi Program Sanitasi untuk 5 (lima) tahun mendatang

Kerangka Kerja Logis (KKL) dari setiap komponen sanitasi

Page 15: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 6

2. Himpun masukan dari Pusat dan Provinsi

Pokja harus menghimpun berbagai masukan dari Pusat dan Provinsi terkait dengan rencana dan

program pembangunan sanitasi permukiman,serta ketentuan teknis dan penganggarannya.

Pokja juga dapat memanfaatkan data sekunder (dokumen) yang tersedia atau dari bahan-bahan

pelatihan. Informasi tersebut di antaranya :

Rencana kegiatan yang akan dibiayai melalui APBN dan PHLN

Rencana kegiatan yang akan dibiayai melalui APBD Provinsi

3. Himpun masukan dari Kecamatan (utamakan dari Area Beresiko Sanitasi)

Pokja juga harus menghimpun masukan dari Kecamatan untuk lebih memastikan lokasi dan

prioritas pembangunan. Masukan ini dapat diperoleh melalui:

Memanfaatkan data hasil Musrenbang (bila ada)

Pertemuan dengan kecamatan, atau dengan menggunakan kuesioner

4. Lakukan kunjungan lapangan (field visit)

Melakukan kunjungan ke sarana dan prasarana sanitasi strategis dan/atau mendesak (utamakan

dari Area Beresiko Sanitasi) untuk memahami langsung kondisi di lapangan. Kunjungan ini agar

dapat lebih memastikan kesesuaian lokasi kegiatan, penetapan skala prioritas penanganan, dan

kesiapan pelaksanaan.

5. Susun kesimpulan

Menyusun kesimpulan dari hasil review dokumen dan masukan dari sejumlah pihak, dan

menjadikannya sebagai bahan untuk penentuan kegiatan prioritas pembangunan sanitasi 5

(lima) tahun mendatang.

Page 16: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 7

Kegiatan 3 Penetapan Prioritas

Dokumen Referensi Terkait : Petunjuk Teknis MPS-01

Pelaksana : Pokja Kabupaten/Kota

Lama Kegiatan : 4 Minggu

Tujuan

Menetapkan prioritas pembangunan air limbah

Menetapkan prioritas pembangunan persampahan

Menetapkan prioritas pembangunan drainase

Menetapkan prioritas pembangunan PHBS

Output

Prioritas pembangunan air limbah

Prioritas pembangunan persampahan

Prioritas pembangunan drainase

Prioritas pembangunan PHBS

Penyajian dalam Dokumen MPS :

Bab 2 : Prioritas Pembangunan Sanitasi Lampiran A : Kerangka Kerja Logis (KKL)

Deskripsi

Sebagai tindak lanjut dari pengkajian (review) SSK dengan mempertimbangkan arahan dan masukan dari Pusat dan Provinsi, Kecamatan dan hasil kunjungan lapangan adalah melakukan penajaman dan penetapan prioritas pembangunan sanitasi untuk jangka waktu 5 tahun mendatang. Beberapa dasar pertimbangan dalam penetapan prioritas antaranya adalah:

Profil atau karakteristik dasar Kabupaten/Kota

Kondisi dan permasalahan dari masing-masing komponen sanitasi

Sasaran dan target pembangunan sanitasi untuk 5 (lima) tahun mendatang

Page 17: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 8

Tinjauan profil atau karakteristik kabupaten/kota mencakup aspek :

Kependudukan : jumlah, kepadatan, dan proyeksinya

Area beresiko sanitasi : lokasi dan luasan, jenis resiko dan tingkat resiko

Kondisi dan potensi keuangan daerah, dan perkiraan kemampuan dan kontribusi pendanaan dalam pembangunan prasarana dan sarana sanitasi hingga 5 (lima) tahun mendatang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota : rencana struktur tata ruang, rencana penggunaan tanah, dst.

Tinjauan kondisi dan permasalahan sanitasi di seetiap komponen sanitasi, utamanya air limbah, persampahan, drainase, dan PHBS antara lain mencakup:

Permasalahan prasarana dan sarana (fisik), baik untuk sistem setempat (on-site) maupun terpusat (off-site)

Permasalahan aspek pendukung (non-fisik), seperti : kelembagaan, peraturan, pendanaan, peran swasta dan masyarakat, dll.

Agar pembahasan lebih komprehensif dan menyeluruh disarankan untuk menggunakan pendekatan Diagram Sistem Sanitasi (DSS) yang mencakup aspek: user-interface, pengumpulan dan penampungan / pengolahan awal, pengangkutan / pengaliran, pengolahan akhir, dst. Pembahasan harus didukung oleh data yang lengkap, akurat dan mutakhir. Disarankan menggunakan hasil survei EHRA (Environment Health Risk Assessment), Buku Putih Sanitasi, dan informasi relevan lainnya. Penetapan sasaran dan target cakupan pelayanan masing-masing komponen sanitasi untuk 5 (lima) tahun mendatang dilakukan dengan mempertimbangkan hasil kajian dan informasi tersebut di atas, utamanya:

Perkembangan penduduk, area beresiko sanitasi, rencana tata ruang kabupaten/kota

Kondisi dan permasalahan sanitasi masing-masing komponen

Kemampuan dan ketersediaan dan anggaran dan sumberdaya lainnya,dll. Penetapan skala prioritas pembangunan sanitasi untuk masing-masing komponen tersebut di dasarkan atas berbagai kriteria dan pertimbangannya. Hasilnya adalah rangking kegiatan berdasarkan:

Prioritas utama (I) : kegiatan yang harus segera dilaksanakan, tidak dapat ditunda

Prioritas normal (II) : kegiatan yang harus dilaksanakan, namun dapat ditunda bila kondisi keuangan belum memungkinkan

Prioritas rendah (III) : kegiatan yang masih belum prioritas, masih dapat ditunda.

Langkah-Langkah Pelaksanaan

1. Melakukan kajian (review) profil kabupaten/kota

Kajain (review) atas profil kabupaten/kota untuk memperoleh gambaran mengenai

perkembangan penduduk, area beresiko, dan kondisi keuangan daerah. Kajian ini secara umum

mencakup:

a. Kependudukan

i) Jumlah dan kepadatan penduduk eksisting

ii) Proyeksi penduduk untuk 5 (lima) tahun mendatang

Page 18: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 9

b. Area beresiko sanitasi

i) Desa/kelurahan yang mempunyai resiko sanitasi tinggi, menengah, dan rendah

ii) Luas area dan jumlah penduduk di area beresiko

iii) Jenis penanganan yang dibutuhkan segera (air limbah, persampahan, drainase).

c. Kondisi dan potensi keuangan Daerah

i) Kondisi APBD kabupaten/kota, dan proporsi pendanaan sanitasi

ii) Proyeksi kemampuan pendanaan sanitasi sampai dengan 5 (lima) tahun mendatang

2. Penentuan Prioritas Air Limbah2

Penentuan kegiatan prioritas pembangunan air limbah ditentukan melalui:

a. Melakukan kajian (review) terhadap permasalahan air limbah, dari berbagai aspek baik fisik

maupun non-fisik. Dianjurkan menggunakan Diagram Sistem Sanitasi (DSS), dan data hasil

survei EHRA (environmental health risk assessment).

b. Menetapkan sasaran dan target pembangunan air limbah, sebagai upaya untuk menjawab

kebijakan pembangunan nasional dan daerah, perkembangan penduduk, dan mengatasi

permasalahan sanitasi di sejumlah lokasi.

c. Menetapkan prioritas kegiatan pembangunan air limbah dengan menggunakan metode dan

kriteria yang terukur. Hasilnya adalah kegiatan prioritas utama, kedua, dan ketiga.

3. Penentuan Prioritas Persampahan3

Penentuan kegiatan prioritas pembangunan persampahan ditentukan melalui:

a. Melakukan kajian (review) terhadap permasalahan persampahan, dari berbagai aspek baik

fisik maupun non-fisik. Dianjurkan menggunakan Diagram Sistem Sanitasi (DSS), dan data

hasil survei EHRA (environmental health risk assessment).

b. Menetapkan sasaran dan target pembangunan air limbah, sebagai upaya untuk menjawab

kebijakan pembangunan nasional dan daerah, perkembangan penduduk, dan mengatasi

permasalahan sanitasi di sejumlah lokasi.

c. Menetapkan prioritas kegiatan pembangunan persampahan dengan menggunakan metode

dan kriteria yang terukur. Hasilnya adalah kegiatan prioritas utama, kedua, dan ketiga.

4. Penentuan Prioritas Drainase4

Penentuan kegiatan prioritas pembangunan drainase ditentukan melalui:

a. Melakukan kajian (review) terhadap permasalahan drainase, dari berbagai aspek baik fisik

maupun non-fisik. Dianjurkan menggunakan Diagram Sistem Sanitasi (DSS), dan data hasil

survei EHRA (environmental health risk assessment).

b. Menetapkan sasaran dan target pembangunan drainase, sebagai upaya untuk menjawab

kebijakan pembangunan nasional dan daerah, perkembangan penduduk, dan mengatasi

permasalahan sanitasi di sejumlah lokasi.

2 Untuk jelasnya mengenai tata cara penentuan Prioritas dapat dilihat pada: Bagian 3 Petunjuk Teknis,

3 idem

4 idem

Page 19: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 10

c. Menetapkan prioritas kegiatan pembangunan air limbah dengan menggunakan metode dan

kriteria yang terukur. Hasilnya adalah kegiatan prioritas utama, kedua, dan ketiga.

5. Penentuan Prioritas PHBS5

Penentuan kegiatan prioritas PHBS ditentukan melalui:

a. Melakukan kajian (review) terhadap permasalahan PHBS, dari berbagai aspek baik fisik

maupun non-fisik. Dianjurkan menggunakan data hasil survei EHRA (environmental health

risk assessment).

b. Menetapkan sasaran dan target pembangunan PHBS, sebagai upaya untuk menjawab

kebijakan pembangunan nasional dan daerah, perkembangan penduduk, dan mengatasi

permasalahan sanitasi di sejumlah lokasi.

c. Menetapkan prioritas kegiatan pembangunan PHBS dengan menggunakan metode dan

kriteria yang terukur. Hasilnya adalah kegiatan prioritas utama, kedua, dan ketiga.

6. Penyiapan Dokumen MPS

Kegiatan selanjutnya adalah menyusun draft Bab 2, yang meliputi:

a. Menyusun draft Bab 2 sesuai dengan outline dan substansi yang telah ditetapkan6

b. Periksa kelengkapan dan kualitas draft Bab 2 (QA)

c. Konsultasikan draft Bab 2 dengan SKPD

7. Unggah Bab 2 ke Web Nawasis

Bab-2 yang telah selesai disusun, diperiksa dan dikonsultasikan tersebut kemudian diunggah ke

web Nawasis.

5 idem

6 Outline dan substansi dokumen MPS dapat dilihat pada Bagian 2 : Pedoman Outline.

Page 20: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 11

Kegiatan 4 Penyusunan Rencana Kegiatan Sanitasi

Dokumen Referensi Terkait : Petunjuk Teknis MPS-02

Pelaksana : Pokja Kabupaten/Kota

Lama Kegiatan : 4 – 8 Minggu

Tujuan

Merencanakan kegiatan air limbah

Merencanakan kegiatan persampahan

Merencanakan kegiatan drainase

Merencanakan kegiatan PHBS

Output

Rencana kegiatan air limbah, baik aspek fisik maupun non-fisik

Rencana kegiatan persampahan, baik aspek fisik maupun non-fisik

Rencana kegiatan drainase, baik aspek fisik maupun non-fisik

Rencana kegiatan PHBS

Penyajian dalam Dokumen MPS :

Bab 3 : Rencana Kegiatan Sanitasi Lampiran B : Deskripsi Kegiatan (khusus kegiatan yang utama)

Deskripsi

Kegiatan 4 dilaksanakan setelah disepakati dan ditetapkannya Prioritas Pembangunan Sanitasi untuk 5 (lima) tahun mendatang. Penyusunan Rencana Kegiatan Sanitasi untuk jangka 5 (lima) tahun ini mencakup:

Rencana Kegiatan Air Limbah

Rencana Kegiatan Persampahan

Rencana Kegiatan Drainase

Rencana Kegiatan PHBS

Page 21: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 12

Rencana Kegiatan Sanitasi membahas seluruh rencana pembangunan infrastruktur, baik aspek prasarana dan sarana (fisik) maupun kegiatan pendukungnya (non-fisik, seperti aspek kelembagaan, peraturan, komunikasi, dll), serta urutannya (SIDLACOM). Masing-masing kegiatan yang dilengkapi dengan informasi mengenai:

Justifikasi (kelayakan) dari masing-masing kegiatan

Tujuan dan manfaat kegiatan

Kesesuaian urutan kegiatan dengan SIDLACOM (untuk fisik)

Lokasi kegiatan (desa/kelurahan, kawasan)

Foto lokasi kegiatan (bila ada)

Calon penerima manfaat (jumlah jiwa atau kepala keluarga)

Besaran volume atau jumlah unit yang dibutuhkan

Tahun pelaksanaan (prioritas utama diarahkan pada tahun pertama dan kedua)

Instansi pelaksana (SKPD Kab/Kota atau SKPD Provinsi atau Pusat).

Informasi lainnya (sesuai kebutuhan).

Peta orientasi lokasi dari sarana yang akan dibangun Rencana Kegiatan Air Limbah, pada dasarnya mencakup hal-hal berikut ini: 1. Rencana Sarana dan Prasarana (fisik) air limbah

a. Sistem setempat (on-site) i) Individual ii) Komunal

b. Sistem terpusat (off-site) i) IPAL Kawasan ii) IPAL Kota (bila ada)

c. Sarana dan prasarana air limbah non-domestik (bila ada) 2. Rencana Pendukung (non-fisik) air limbah

a. Kelembagaan, pendanaan, peraturan, komunikasi b. Partisipasi swasta dan masyarakat

Rencana Kegiatan Persampahan, pada dasarnya mencakup hal-hal berikut ini: 1. Rencana Sarana dan Prasarana (fisik) persampahan

a. Pengurangan Sampah b. Penanganan Sampah

i) Pewadahan ii) Pengangkutan iii) TPS iv) SPA (sesuai kebutuhan dan kriteria yang ditentukan) v) TPA (termasuk alat berat dan fasilitas penunjangnya)

c. Kegiatan persampahan lainnya (bila ada) 2. Rencana Pendukung (non-fisik) persampahan

a. Kelembagaan, pendanaan, peraturan, komunikasi b. Partisipasi swasta dan masyarakat

Rencana Kegiatan Drainase, pada dasarnya mencakup hal-hal berikut ini: 1. Rencana Sarana dan Prasarana (fisik) drainase

a. Pembangunan/rehabilitasi saluran b. Pembangunan/rehabilitasi bangunan drainase c. Kegiatan drainase lainnya (bila ada)

2. Rencana Pendukung (non-fisik) persampahan

Page 22: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 13

a. Kelembagaan, pendanaan, peraturan, komunikasi b. Partisipasi swasta dan masyarakat

Rencana Kegiatan PHBS, pada dasarnya mencakup hal-hal berikut ini: 1. Rencana Sarana dan Prasarana (fisik) PHBS 2. Rencana Pendukung (non-fisik) PHBS

Langkah-Langkah Pelaksanaan

1. Mengembangkan pendekatan penanganan sanitasi Mengembangkan pendekatan dan skenario penanganan air limbah, persampahan, drainase, dan PHBS secara terpadu, berkesinambungan, dan berwawasan tata ruang (mulai dari skala lingkungan, kawasan dan wilayah).

2. Menyusun Rencana Kegiatan Air Limbah Penyusunan rencana kegiatan air limbah mencakup aspek fisik (prasarana dan sarana) dan non-fisik. Proses penyusunan ini meliputi: a. Uji kembali justifikasi dan kelayakan kegiatan, tujuan dan manfaatnya b. Periksa dan pastikan data lokasi detil kegiatan dan kelompok sasaran sudah sesuai c. Periksa dan pastikan jumlah kebutuhan (volume/unit) sudah sesuai d. Periksa apakah instansi pelaksana sudah sesuai dengan tupoksi dan wewenang e. Periksa apakah instansi pengelola sudah terbentuk? f. Input data yang telah dihasilkan ke dalam Tabel Matriks Program g. Plot lokasi kegiatan ke atas Peta

3. Menyusun Rencana Kegiatan Persampahan Penyusunan rencana kegiatan persampahan mencakup aspek fisik (prasarana dan sarana) dan non-fisik. Proses penyusunan ini meliputi: a. Uji kembali justifikasi dan kelayakan kegiatan, tujuan dan manfaatnya b. Periksa dan pastikan data lokasi detil kegiatan dan kelompok sasaran sudah sesuai c. Periksa dan pastikan jumlah kebutuhan (volume/unit) sudah sesuai d. Periksa apakah instansi pelaksana sudah sesuai dengan tupoksi dan wewenang e. Periksa apakah instansi pengelola sudah terbentuk? f. Antisipasi kendala/permasalahan yang mungkin timbul dalam implementasi g. Input data yang telah dihasilkan ke dalam Tabel Matriks Program h. Plot lokasi kegiatan ke atas Peta

4. Menyusun Rencana Kegiatan Drainase

Penyusunan rencana kegiatan drainase mencakup aspek fisik (prasarana dan sarana) dan non-fisik. Proses penyusunan ini meliputi:: a. Uji kembali justifikasi dan kelayakan kegiatan, tujuan dan manfaatnya b. Periksa dan pastikan data lokasi detil kegiatan dan kelompok sasaran sudah sesuai c. Periksa dan pastikan jumlah kebutuhan (volume/unit) sudah sesuai d. Periksa apakah instansi pelaksana sudah sesuai dengan tupoksi dan wewenang e. Periksa apakah instansi pengelola sudah terbentuk? f. Antisipasi kendala/permasalahan yang mungkin timbul dalam implementasi

Page 23: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 14

g. Input data yang telah dihasilkan ke dalam Tabel Matriks Program h. Plot lokasi kegiatan ke atas Peta

5. Menyusun Rencana Kegiatan PHBS

Penyusunan rencana kegiatan PHBS mencakup berbagasi aspek. Proses penyusunan ini meliputi:: a. Uji kembali justifikasi dan kelayakan kegiatan, tujuan dan manfaatnya b. Periksa dan pastikan data lokasi detil kegiatan dan kelompok sasaran sudah sesuai c. Periksa dan pastikan jumlah kebutuhan (volume/unit) sudah sesuai d. Periksa apakah instansi pelaksana sudah sesuai dengan tupoksi dan wewenang e. Periksa apakah instansi pengelola sudah terbentuk? f. Antisipasi kendala/permasalahan yang mungkin timbul dalam implementasi g. Input data yang telah dihasilkan ke dalam Tabel Matriks Program h. Plot lokasi kegiatan ke atas Peta (bila ada)

6. Menyusun Profil Kegiatan

Untuk setiap kegiatan penting di masing-masing komponen agar dilengkapi dengan Profil Kegiatan yaitu penjelasan detail mengenai tujuan dan sasaran kegiatan, ruang lingkup kegiatan, outcomes, instansi pelaksana dan pengelola, dll. Profil Kegiatan ini akan menjadi bagian dari dokumen MPS (Lampiran).

7. Penyiapan Dokumen MPS

Setelah semua materi tersebut di atas selesai dibahas selanjutnya draft Bab 3: a. Menyusun draft Bab 3 sesuai dengan outline dan substansi yang telah ditetapkan7 b. Periksa kelengkapan dan kualitas draft Bab 3 (QA) c. Konsultasikan Rencana Kegiatan Sanitasi dengan Pimpinan SKPD d. Tampung masukan dari masing-masing SKPD sebagai bahan penyempurnaan dokumen

8. Unggah Bab-3 ke Nawasis

Bab 3 yang telah disusun, dibahas, diperiksa dan dikonsultasikan dengan SKPD selanjutnya diunggah (upload) ke web Nawasis.

7 Untuk jelasnya lihat Bagian-2 : Pedoman Outline

Page 24: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 15

Kegiatan 5 Penyusunan Anggaran Sanitasi

Dokumen Referensi Terkait : Petunjuk Teknis MPS-02

Pelaksana : Pokja Kabupaten/Kota

Lama Kegiatan : 4 – 8 Minggu

Tujuan

Merencanakan anggaran sanitasi APBD Kabupaten/Kota

Merencanakan anggaran sanitasi APBD Provinsi

Merencanakan anggaran sanitasi APBD APBN dan PHLN

Merencanakan potensi anggaran dari Swasta (CSR)

Merencanakan potensi anggaran dari masyarakat

Antisipasi funding-gap, dan alternatif solusinya

Terjadinya konsolidasi dan sinkronisasi kegiatan dan anggaran

Output

Anggaran sanitasi bersumber APBD Kabupaten/Kota

Anggaran sanitasi bersumber APBD Provinsi

Anggaran sanitasi bersumber APBN & PHLN

Identifikasi potensi anggaran dari Swasta (CSR)

Identifikasi potensi anggaran dari masyarakat

Antisipasi funding-gap, dan alternatif solusinya

Penyajian dalam Dokumen MPS :

Bab 4 : Rencana Anggaran Sanitasi Lampiran C : Rencana Kegiatan dan Anggaran (seluruh tabel-tabel)

Deskripsi

Penyusunan Anggaran Sanitasi ini dilaksanakan secara paralel atau setelah Penyusunan Rencana Kegiatan Sanitasi selesai, artinya seluruh rencana kegiatan telah disepakati dan ditetapkan. Interaksi antara kedua kegiatan tersebut sangat erat dan perlu saling menyesuaian.

Page 25: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 16

Pada tahap awal disusun kebutuhan anggaran untuk masing-masing komponen sesuai dengan rencana kegiatan dan skala prioritas yang telah ditetapkan, yaitu:

Air limbah

Persampahan

Drainase

PHBS Berdasarkan kebutuhan anggaran dari masing-masing komponen tersebut di atas, kemudian didistribusikan ke masing-masing instansi atau sumber anggaran sesuai dengan tugas pokok dan wewenang masing-masing, yaitu:

APBD Kabupaten/Kota

APBD Provinsi

APBN dan PHLN

Swasta (CSR)

Masyarakat Untuk pendanaan APBD Provinsi dan APBN/PHLN, Pokja akan memanfaatkan arahan dan masukan yang telah diberikan oleh pihak Provinsi (Tim Pokja atau SKPD yang berwenang) dan Pusat (PMU/PIU atau Satker). Hal ini untuk menghindari salah alokasi atau salah perhitungan. Hasil perhitungan anggaran disusun dalam Tabel Matrix Program dan Anggaran (gunakan software Microsoft Excel). Proses penyusunan Anggaran Sanitasi ini mungkin akan mengalami berbagai perubahan dan penyesuaian, oleh sebab itu versi perubahan sebaiknya disimpan (diarsip). Setelah semua pihak sepakat maka Rencana Anggaran ini dapat dikonsultasikan kepada Pimpinan SKPD masing-masing untuk memperoleh persetujuan.

Langkah-Langkah Pelaksanaan

1. Hitung dan Tetapkan Harga Satuan (unit cost) Hitung dan tetapkan Harga Satuan (unit cost) dari masing-masing kegiatan yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan. Ada beberapa cara untuk menentukan Harga Satuan tersebut:

Menggunakan pedoman harga yang telah tersedia

Menggunakan harga satuan tahun sebelumnya, dengan penyesuaian harga (inflasi)

Melakukan estimasi harga atau perhitungan sendiri

Semua kegiatan harus mempunyai harga satuan yang disepakati 2. Hitung Kebutuhan Anggaran per Kegiatan

Hitung kebutuhan anggaran untuk masing-masing kegiatan, sesuai dengan rencana kegiatan dan prioritas yang telah disepakati dan ditetapkan sebelumnya (Bab 3 atau Matrix Tabel Program, khususnya jumlah unit yang dibutuhkan, dan penjadualannya). Rumus sederhana : Jumlah Unit x Harga Satuan

Page 26: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 17

3. Susun dan Rekapitulasi Rencana Anggaran per Komponen Susun dan rekapitulasi rencana anggaran per komponen untuk kurun waktu 5 (lima) tahun, yaitu:

Rencana Anggaran Air limbah

Rencana Anggaran Persampahan

Rencana Anggaran Drainase

Rencana Anggaran PHBS 4. Susun dan Rekapitulasi Rencana Anggaran per Sumber Anggaran

Susun dan rekapitulasi rencana anggaran per sumber anggaran, baik bersumber dari pemerintah maupun partisipasi swasta dan masyarakat, yaitu:

APBD Kabupaten/Kota

APBD Provinsi

APBN dan PHLN

Swasta

Masyarakat

5. Susun dan Periksa Tabel Matrix Program dan Anggaran Susun dan periksa kembali Tabel Matrix Program dan Anggaran yang mencakup: a. Detail anggaran untuk masing-masing komponen b. Detail anggaran untuk masing-masing sumber anggaran c. Rekapitulasi total anggaran

6. Antisipasi Funding Gap, dan Usulan Solusinya Besar kemungkinan anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi jauh lebih besar dari kemampuan dan ketersediaan dana. Oleh sebab itu sejak awal perlu diantisipasi kemungkinan terjadinya kesenjangan anggaran (funding gap) dan usulan solusinya. Beberapa alternatif yang dapat dilakukan:

Periksa dan sesuaikan kembali unit cost

Periksa dan sesuaikan kembali jumlah unit yang dibutuhkan dan penjadualannya

Kembangkan alternatif pendanaan, misalnya dana hibah, CSR, bantuan provinsi, dll.

7. Lakukan Penyesuaian Perhitungan Diskusikan dan sesuaikan lagi perhitungan anggaran, dengan mempertimbangkan berbagai aspek khususnya ketersediaan dan kemampuan pendanaan daerah (APBD Kabupaten/Kota). Lakukan iterasi dan diskusi berulang-ulang untuk lebih meyakinkan dan mempertajam Rencana Anggaran Sanitasi tersebut. Namun demikian, setiap perubahan harus tetap disimpan atau diarsip (softcopy dan/atau hardcopy).

8. Penyiapan Dokumen MPS Setelah materi tersebut disiapkan (teks, tabel, grafik dan lampiran-lampirannya), Pokja dapat mulai menyusun draft Bab 4.

Page 27: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 18

Kegiatan penyiapan Bab 4: a. Susun draft Bab 4 : teks, tabel, grafik, dan lampiran-lampirannya b. Periksa kelengkapan dan kualitas draft Bab 4, lakukan(QA c. Konsultasikan Rencana Anggaran Sanitasi dengan SKPD masing-masing d. Tampung masukan dari masing-masing SKPD sebagai bahan penyempurnaan dokumen

9. Unggah Bab 4 ke Nawasis

Bab 4 yang telah disusun, dibahas, diperiksa dan dikonsultasikan dengan SKPD selanjutnya diunggah (upload) ke web Nawasis.

Page 28: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 19

Kegiatan 6 Internalisasi

Dokumen Referensi Terkait : Petunjuk Teknis MPS-02

Pelaksana : Pokja Kabupaten/Kota

Lama Kegiatan : 2 Minggu

Tujuan

Melakukan internalisasi kepada Pimpinan SKPD Kabupaten/Kota dan instansi terkait

Mendapatkan kesepahaman dan kesepakatan atas program, kegiatan dan anggaran dari masing-masing Kepala SKPD Kabupaten/Kota

Output

Kesepakatan atas kegiatan sanitasi yang akan dilaksanakan dalam 5 (lima) tahun mendatang

Kesepakatan atas kegiatan yang akan dibiayai melalui APBD Kabupaten./Kota

Usulan kegiatan yang pembiayaannya melalui APBD Provinsi dan atau APBN dan PHLN

Bahan masukan untuk penyempurnaan Rencana Kegiatan dan Anggaran

Deskripsi

Internalisasi dilakukan setelah penyusunan Rencana Kegiatan Sanitasi (Kegiatan 4) dan Rencana Anggaran Sanitasi (Kegiatan 5) telah selesai dilaksanakan. Internalisasi ini dipersiapkan dan dilaksanakan oleh Pokja Kabupaten/Kota, dan akan hadir:

Kepala SKPD, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan sanitasi

Tim Anggaran Pembangunan Daerah Agenda dari internalisasi secara garis besar adalah sebagai berikut:

Pembukaan dan pengantar internalisasi

Paparan Pokja Kabupaten/Kota mengenai : prioritas pembangunan sanitasi, rencana kegiatan sanitasi, dan anggaran sanitasi

Diskusi dan tanya jawab

Desk untuk membahas rencana kegiatan dan anggaran secara lebih teknis

Page 29: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 20

Langkah-Langkah Pelaksanaan

1. Melakukan Persiapan Internalisasi Agar internalisasi dapat berlangsung dengan efektif dan memberikan hasil optimal sebagaimana yang diharapkan maka perlu dilakukan persiapan yang baik. Beberapa hal yang perlu dilakukan: a. Persiapkan bahan-bahan presentasi b. Persiapkan dokumen dan data pendukung c. Undangan dikirimkan minimal 3 hari sebelumnya (termasuk executive summary). d. Persiapkan tempat penyelenggaraan internalisasi dan sarana pendukungnya

2. Pelaksanaan Internalisasi

Pelaksanaan internalisasi ini mencakup: a. Pembukaan dan pengantar internalisasi b. Paparan Tim Pokja Kabupaten/Kota c. Diskusi dan tanya jawab d. Desk untuk membahas rencana kegiatan dan anggaran secara lebih teknis e. Kesepakatan atas kegiatan yang akan dianggarkan melalui APBD Kabupaten/Kota f. Usulan kegiatan yang akan dianggarkan melalui APBD Provinsi dan APBN g. Buat notulensi dan berita acara rapat internalisasi.

3. Tindak Lanjut

Menindaklanjuti hasil internalisasi: a. Rangkum dan simpulkan saran dan masukan selama internalisasi b. Sempurnakan kembali Rencana Kegiatan dan Anggaran Sanitasi

Page 30: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 21

Kegiatan 7 Rencana Implementasi

Dokumen Referensi Terkait : Petunjuk Teknis MPS-03

Pelaksana : Pokja Kabupaten/Kota

Lama Kegiatan : 4 Minggu

Tujuan

Memeriksa status kesiapan masing-masing kegiatan

Inventarisasi langkah dan tindak-lanjut yang harus dilakukan bagi kegiatan yang belum siap

Merencanakan kegiatan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan MPS

Merencanakan kegiatan updating MPS secara reguler

Output

Status kesiapan pelaksanaan masing-masing kegiatan

Langkah dan tindak lanjut yang harus dilakukan bagi kegiatan yang belum siap

Rencana monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan MPS

Rencana updating MPS secara reguler

Penyajian dalam Dokumen MPS :

Bab 5 : Rencana Implementasi Lampiran D : Checlist “Pemenuhan Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria)”

Deskripsi

Setelah materi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sanitasi disepakati bersama, langkah selanjutnya adalah memeriksa kesiapan pelaksanaan sesuai dengan kriteria (readiness criteria) yang telah ditetapkan, yaitu:

Ketersediaan Studi dan Perencanaan Teknis

Ketersediaan Lahan, termasuk resettlement (bila ada)

Organisasi Pelaksana

Organisasi Pengelola

Kesediaan Daerah untuk menerima Aset (bila bantuan dari Pusat/Provinsi)

Kesediaan Daerah untuk menyediakan biaya Operaasi dan Pemeliharaan

Page 31: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 22

Pemeriksaan “kesiapan” ini untuk memastikan rencana kegiatan dan yang telah dianggarkan dapat dilaksanakan tepat pada waktunya, di lokasi yang tepat, oleh dinas/instansi yang telah siap. Selain itu kepastian paska-konstruksi juga harus dipersiapkan seperti organisasi pengelola, serah-terima aset, dan biaya O&M. Rencana Monitoring dan Evaluasi (Monev) dibutuhkan untuk memantau pelaksanaan kegiatan secara berkala, sehingga dapat mengatasi kendala dan permasalahan secara cepat dan tepat. Hasil Monev ini selanjutnya menjadi masukan bagi Review MPS yang akan dilaksanakan secara reguler setiap tahun.

Langkah-langkah Pelaksanaan

1. Periksa status kesiapan pelaksanaan berdasarkan readiness criteria:

2. Uraikan tindak lanjut yang harus segera diselesaikan, khususnya bagi kegiatan yang belum memenuhi Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria), utamanya: a. Kebutuhan studi dan perencanaan teknis b. Penyelesaian masalah pengadaan lahan dan resettlement (bila ada) c. Penyiapan instansi pengelola prasarana dan sarana yang telah dibangun, dll.

3. Merencanakan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan 4. Merencanakan updating tahunan MPS 5. Penyiapan Dokumen MPS

a. Menyusun draft Bab 5 : teks, tabel, grafik, dan lampiran-lampirannya b. Periksa kelengkapan dan kualitas draft Bab 5 (QA) c. Konsultasikan Rencana Implementasi dengan Pimpinan SKPD

6. Unggah Bab 5 ke Nawasis

Page 32: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 23

Kegiatan 8 Konsultasi Teknis

Dokumen Referensi Terkait : Petunjuk Praktis SSK

Pelaksana : Pokja Kabupaten/Kota

Lama Kegiatan : 2 minggu

Tujuan

Penyelenggaraan Konsultasi Teknis MPS yang dihadiri oleh SKPD Kabupaten/Kota, Provinsi dan perwakilan pusat (PMU dan 3 PIU).

Output

Kesepahaman atas kegiatan sanitasi yang akan dilaksanakan dalam 5 (lima) tahun mendatang oleh Provinsi dan Pusat

Kesepahaman atas kegiatan yang akan dibiayai melalui APBD Provinsi dan APBN & PHLN

Bahan masukan untuk penyempurnaan Rencana Kegiatan dan Anggaran

Deskripsi

Setelah draft Dokumen Memorandum Program Sanitasi (MPS) selesai disusun dan dinyatakan cukup baik dan lengkap, maka kegiatan selanjutnya adalah penyelenggaraan Konsultasi Teknis atau forum pembahasan materi secara teknis. Rapat Konsultasi Teknis ini diprakarsai oleh Tim Pokja Kabupaten/Kota dan akan dihadiri oleh:

Perwakilan Pusat (Kepala PMU dan/atau PIU)

Perwakilan Provinsi (Kepala SKPD dan/atau Pokja Provinsi)

Perwakilan perusahaan/organisasi setempat (sesuai kebutuhan) Rapat Konsultasi Teknis utamanya membahas mengenai rencana kerja dan anggaran yang perlu mendapat perhatian dan dukungan pendanaan dari Pusat (APBN dan PHLN) dan Provinsi (APBD Provinsi). Agenda Konsultasi Teknis ini secara garis besar adalah sebagai berikut:

Pembukaan dan pengantar rapat Konsultasi Teknis

Paparan Pokja Kabupaten/Kota

Page 33: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 24

Paparan Pokja Provinsi

Paparan Pusat (PMU/PIU)

Diskusi dan tanya jawab

Desk untuk membahas rencana kegiatan dan anggaran secara lebih teknis

Penandatanganan kesepakatan antar Pokja Kabupaten/Kota dengan Pokja Provinsi dan Pokja Pusat (atau perwakilan PMU/PIU)

Langkah-langkah Pelaksanaan

1. Persiapan Konsultasi Teknis a. Mempersiapkan bahan-bahan konsultasi (draft MPS, matrix tabel program dan anggaran, dll) b. Mengirimkan bahan-bahan konsultasi kepada Pokja Provinsi c. Mengirimkan bahan-bahan konsultasi kepada Pusat (PMU dan 3 PIU)

2. Pelaksanaan Konsultasi Teknis a. Presentasi draft MPS oleh Pokja Kabupaten/Kota b. Diskusi dan tanggapan c. Desk per sumber anggaran d. Kesepakatan atas program dan anggaran dari para pihak

3. Paska Konsultasi Teknis a. Penyempurnaan program dan anggaran b. Penyempurnaan draft MPS sesuai arahan/masukan Konsultasi Teknis

Page 34: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 25

Kegiatan 9 Finalisasi MPS

Dokumen Referensi Terkait : Petunjuk Praktis SSK

Pelaksana : Pokja Kabupaten/Kota

Lama Kegiatan : 2 – 4 minggu

Tujuan

Finalisasi Dokumen Memorandum Program Sanitasi berdasarkan hasil Konsultasi Teknis MPS

Memastikan Dokumen MPS telah memenuhi persyaratan penjaminan kualitas (QA)

Penyiapan/Penyusunan Proposal ke berbagai sumber dana (CSR Swasta, Donor, dll)

Output

Tersusunnya dokumen MPS final

Disahkannya dokumen MPS oleh Kepala Daerah

Deskripsi

Finalisasi MPS merupakan milestone terakhir dari seluruh rangkaian penyusunan Memorandum Program. Hasil akhir dari proses ini adalah disahkannya MPS oleh Kepala Daerah. Penyempurnaan MPS terutama untuk menampung masukan, saran dan koreksi yang diperoleh dari rapat Konsultasi Teknis. Bagian terpenting dari milestone ini adalah membangun pemahaman dan persepsi yang sama di lingkungan internal Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota tentang dokumen MPS yang telah disusun, terutama terkait dengan Prioritas Pembangunan Sanitasi, Rencana Kegiatan Sanitasi, Rencana Anggaran Sanitasi, dan Rencana Implementasinya. Hal ini untuk memastikan bahwa dokumen MPS yang telah disusun dan disepakati bersama ini dapat dimanfaatkan dan dilaksanakan sebaik mungkin dan memberikan hasil yang optimal.

Langkah-langkah Pelaksanaan

1. Periksa kembali draft MPS, bab per bab dan lampiran-lampirannya 2. Susun ringkasan (executive summary) MPS, baik dalam Bahasa Indonesia maupun English

Page 35: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 26

3. Konsultasikan kembali draft MPS dengan seluruh Ketua dan Wakil Ketua Bidang 4. Lakukan perbaikan draft MPS sesuai masukan dari para Ketua dan Wakil Ketua Bidang 5. Finalisasi dokumen MPS 6. Lakukan advokasi kepada Kepala Daerah untuk mendapat pengesahan dokumen MPS

Page 36: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 27

Kegiatan 10 Tindak Lanjut

Dokumen Referensi Terkait : Petunjuk Praktis SSK

Pelaksana : Pokja Kabupaten/Kota

Lama Kegiatan : 3 – 4 bulan

Tujuan

Pemenuhan Readiness Criteria yang belum terpenuhi

Penyiapan/penyusunan Proposal CSR atau untuk lembaga lainnya

Pemasaran Proposal ke berbagai sumber pendanaan (swasta/BUMN)

Pengawalan program ke dalam mekanisme penganggaran reguler

Output

Tersusunnya beberapa Proposal (minimal Proposal CSR Sanitasi)

Terlaksananya proses pemasaran (presentasi) Proposal ke berbagai sumber pendanaan

Terakomodasikannya program/kegiatan ke dalam mekanisme penganggaran reguler Dokumen Terpisah :

Proposal Sanitasi ke CSR dan/atau ke lembaga donor

Deskripsi

Setelah Dokumen MPS Kabupaten/Kota selesai disusun, maka tindak lanjutnya yang harus segera dilaksanakan adalah:

Menyusun Proposal CSR yang akan diajukan ke pihak swasta atau BUMN

Melaksanakan pemasaran program/kegiatan, khususnya yang belum ada komitmen pendanaannya, ke berbagai sumber pendanaan

Pengawalan program ke dalam mekanisme penganggaran reguler untuk memastikan kegiatan yang telah direncanakan dapat teranggarkan pada Tahun Anggaran mendatang.

Langkah-langkah Pelaksanaan

1. Penyusunan Proposal

Page 37: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 28

a. Identifikasi target/calon penyandang dana b. Menyusun deskripsi program dan kegiatan c. Menyusun Proposal

2. Pemasaran Proposal a. Mengirimkan Proposal ke target/calon penyandang dana b. Presentasi Proposal (minimal dalam forum CSR) c. Tindak lanjut, hingga diperoleh kesepakatan dari pihak Swasta/BUMN

3. Pengawalan Program dalam mekanisme penganggaran reguler a. Memantau proses penganggaran APBD Kabupaten/Kota b. Memantau proses penganggaran APBD Provinsi c. Memantau proses penganggaran APBN dan PHLN

Page 38: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 29

Monev & QA Monitoring, Evaluasi dan Penjaminan Kualitas

Dokumen Referensi Terkait : Petunjuk Monev dan QA

Pelaksana : Pokja Kabupaten/Kota

Lama Kegiatan : Sepanjang tahun

Tujuan

Melakukan monitoring dan evaluasi selama proses penyusunan MPS secara reguler

Melakukan penjaminan kualitas (QA) atas dokumen MPS

Melaporkan hasil monitoring, evaluasi dan QA untuk ditindaklanjuti

Output

Terlaksananya monitoring dan evaluasi secara reguler

Terlaksananya penjaminan kualitas (QA) atas dokumen MPS

Laporan hasil monitoring, evaluasi dan QA untuk ditindaklanjuti

Deskripsi

Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan sejak awal hingga akhir kegiatan penyusunan dokumen Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten/Kota, sepanjang tahun. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan dengan menggunakan perangkat Monev berbasis web (web-based) yang dapat diakses di situs : ppsp.nawasis.info. Pemantauan ini bertujuan untuk dapat mengetahui perkembangan dan kemajuan (progress) dari penyusunan dokumen MPS. Hal yang dipantau meliputi:

Kemajuan pelaksanaan kegiatan

Kemajuan penyusunan dokumen

Hasil penilaian kualitas dokumen Kegiatan penjaminan kualitas (QA) bertujuan untuk memastikan bahwa dokumen yang dihasilkan sudah memenuhi baku mutu (standard) yang dipersyaratkan.

Langkah-langkah Pelaksanaan

1. Kenali alamat website nawasis : ppsp.nawasis.info) 2. Dapatkan kode akses ke websites nawasis : username dan password 3. Setiap selesai melaksanakan kegiatan, Tim Pokja harus melaporkannya ke website nawasis

dengan cara mencentangnya pada urutan kegiatan yang telah disediakan (lihat Lampiran 1). 4. Setiap selesai menyusun draft Laporan (Bab dan lampirannya), Tim Pokja harus segera

mengunggah (upload) dokumen tersebut ke website nawasis (lihat Lampiran 2). 5. Menindaklanjuti hasil temuan monev

Page 39: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 30

6. Untuk menjamin kualitas Memorandum Program Sanitasi, Tim Pokja harus melakukan penilaian/ penjaminan kualitas secara mandiri (QA). Penilaian ini mencakup (lihat Lampiran 3): a. Kualitas proses MPS b. Kualitas produk MPS

7. Bila nilai QA masih belum memenuhi persyaratan baku mutu yang ditentukan, maka Tim Pokja harus melakukan penyempurnaan atau melengkapi bagian yang masih kurang.

Page 40: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 31

Lampiran 1 Monev Progres Penyusunan MPS

Catatan: Pencentangan di web Nawasis dilakukan setelah Proses tersebut di atas selesai dilaksanakan.

Monev MPS (Nawasis) Proses & Progres MPS

1. Persiapan, Konsolidasi Kelembagaan dan Penyiapan Workplan

1.1. Kick of Meeting - Pertemuan Awal Kab./Kota Proses 1 : 1.1

1.2. Cek Status Kelembagaan Pokja Kab./Kota Proses 1 : 1.1

1.3. Cek Status SSK Proses 1 : 1.1

1.4. Penyusunan & Strategi Rencana Kerja oleh Pokja Kab./Kota Proses 1 : 1.1

2. Review Kerangka Kerja Logis dan Program, Kegiatan dan Penganggaran

2.1. Review Kerangka Kerja Logis Proses 1 : 1.2 dan 1.3

2.2. Review Program Kegiatan dan Penganggaran Proses 2 : 2.1 dan 2.2

2.3. Internalisasi Program, Kegiatan dan Penganggaran hasil review Proses 2 : 2.3

3. Konsolidasi dan Komitmen Program dan Kegiatan (Eksternalisasi)

3.1. Konsolidasi dan Sinkronisasi Program dan Kegiatan (Provinsi dan Pusat)

Proses 4 : 4.1

3.1.1. Pengiriman dokumen ke Pokja Provinsi dan Satker terkait serta Konsultasi

Proses 4 : 4.1

3.1.2. Presentasi awal dihadapan Pokja Povinsi dan Satker terkait

Proses 4 : 4.1

3.1.3. Tindak lanjut sinkronisasi dan konsolidasi Pokja Provinsi, Satker terkait dan SKPD terkait

Proses 4 : 4.1

3.1.4. Pembahasan hasil sinkronisasi dan konsolidasi serta kesepakatan Program. Kegiatan dan Penganggaran yang dapat didukung oleh Prov. dan Pusat

Proses 4 : 4.1

3.2. Presentasi/Desiminasi Akses sumber pendanaan non-pemerintah - Skala Kab./Kota

Proses 4 : 4.3

3.3. Presentasi/Desiminasi Akses sumber pendanaan non-pemerintah - Skala Provinsi

Proses 4 : 4.3

3.4. Penandatanganan Komitmen Proses 4 : 4.1

3.5. Penetapan Daftar Tunggu Proses 4 : 4.1

4. Penyiapan/Penyusunan Deskripsi Program dan Proposal

4.1. Penyusunan Deskripsi Program/Kegiatan Proses 4 : 4.3

4.2. Penyiapan/Penyusunan Proposal ke Swasta / CSR Proses 4 : 4.3

4.3. Penyiapan/Penyusunan Project Diggest G to G atau Donor Proses 4 : 4.3

5. Penulisan dan Finalisasi Dokumen MPSS Proses 4 : 4.2

6. Tindak Lanjut

6.1. Persiapan Implementasi Kegiatan 7

6.2. Proses Pemasaran kepada sumber-sumber pendanaan potensial

Proses 4 : 4.3

6.3. Proses Pengawalan Program kedalam Mekanisme Penganggaran Reguler/Tahunan (APBD Kab./Kota, APBD Prov. & APBN)

Proses 4 : 4.3

Page 41: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 32

Lampiran 2 Dokumen yang Harus Diunggah ke Nawasis

Disesuaikan menjadi:

1. Dokumen Hasil 1 adalah Bab 1 dan Lampirannya

2. Dokumen Hasil 2 adalah Bab 2 dan Lampirannya

3. Dokumen Hasil 3 adalah Bab 3 dan Lampirannya

4. Dokumen Hasil 4 adalah Bab 4, Bab 5 dan Lampirannya

5. Dokumen MPS yang diunggah adalah dokumen MPS Final dan seluruh lampirannya

Catatan: Pengunggahan dokumen ke web nawasis dilakukan setelah dokumen tersebut final dan telah diperiksa

Page 42: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 1- 33

Lampiran 3 Penjaminan Kualitas Dokumen MPS8

Bobot Peniaian

Produk 70%

Proses 30%

Total 100% Kualitas Produk 9 Bobot

Bab 1 dan lampirannya : 10%

Bab 2 dan lampirannya : 10%

Bab 3 dan lampirannya : 30%

Bab 4 dan lampirannya : 30%

Bab 5 dan lampirannya : 20% Kualitas Proses10 Bobot

Persiapan : 15%

Internalisasi : 35%

Konsultasi Teknis : 50% Nilai 5 : Sangat Memuaskan 4 : Memuaskan 3 : Cukup Memuaskan 2 : Kurang Memuaskan 1 : Tidak Memuaskan Hasil Penilaian

Penilaian per item : Bobot x nilai

Penilaian akhir : Jumlah dari seluruh penilaian per item

8 Penentuan bobot dan nilai tersebut di atas merupakan indikasi Penulis, silahkan disesuaikan lagi.

9 Rincian penilaian kualitas dokumen MPS dari masing-masing Bab diserahkan kepada Tim Panel Daerah

10 Rincian penilaian kualitas proses selama pelaksanaan penyusunan MPS diserahkan kepada Tim Panel Daerah

Page 43: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

Langkah Praktis

Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten/Kota

Bagian 2

Outline Laporan

Memorandum Program Sanitasi (MPS)

CATATAN : OUTLINE INI MASIH BERSIFAT INDIKATIF ... SILAHKAN SESUAIKAN DENGAN KEBUTUHAN ANDA

Page 44: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 1

OUTLINE MPS11

RINGKASAN EKSEKUTIF EXECUTIVE SUMMARY (English version) KATA PENGANTAR BUPATI/WALIKOTA SURAT KESEPAKATAN BERSAMA TIM POKJA / PENYUSUN MPS DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Wilayah Perencanaan 1.4 Metodologi

Bab 2 Prioritas Pembangunan Sanitasi 2.1 Profil Kabupaten/Kota 2.1.1 Penduduk 2.1.2 Area Beresiko 2.1.3 Keuangan Daerah 2.2 Air Limbah 2.2.1 Permasalahan Air Limbah 2.2.2 Sasaran Pembangunan Air Limbah 2.2.3 Prioritas Pembangunan Air Limbah 2.3 Persampahan 2.2.1 Permasalahan Persampahan 2.2.2 Sasaran Pembangunan Persampahan 2.2.3 Prioritas Pembangunan Persampahan 2.4 Drainase 2.4.1 Permasalahan Drainase 2.4.2 Sasaran Pembangunan Drainase 2.4.3 Prioritas Pembangunan Drainase 2.5 Kesehatan (PHBS) 2.5.1 Permasalahan Kesehatan (PHBS) 2.5.2 Sasaran Pembangunan Kesehatan (PHBS) 2.5.3 Prioritas Pembangunan Kesehatan (PHBS) 2.6 Kerangka Kerja Logis (di Lampiran)

11

Outline ini masih bersifat indikatif, silahkan disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Page 45: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 2

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah 3.1.1 Sarana dan Prasarana (Fisik) Air Limbah

Rencana Sistem Setempat (On-site)

Rencana Sistem Terpusat (Off-site)

Rencana Air Limbah Non-Domestik (bila ada) 3.1.2 Kegiatan Pendukung (Non-Fisik) Air Limbah

Studi dan Perencanaan Teknis

Kelembagaan, Peraturan, Komunikasi, dll. 3.2 Rencana Kegiatan Persampahan 3.2.1 Sarana dan Prasarana (Fisik) Persampahan

Rencana Pengurangan Sampah

Rencana Penanganan Sampah 3.2.2 Kegiatan Pendukung (Non Fisik) Persampahan

Studi dan Perencanaan Teknis

Kelembagaan, Peraturan, Komunikasi, dll. 3.3 Rencana Kegiatan Drainase 3.3.1 Sarana dan Prasarana (Fisik) Drainase

Rencana Pembangunan Saluran Drainase

Rencana Pembangunan Bangunan Pendukung 3.3.3 Kegiatan Pendukung (Non-Fisik) Drainase

Studi dan Perencanaan Teknis

Aspek Kelembagaan, Peraturan, Komunikasi, dll. 3.4 Rencana Kegiatan Kesehatan 3.4.1 Rencana Kegiatan PHBS 3.4.2 Rencana Kegiatan PHBS

Bab 4 Rencana Anggaran Pembangunan Sanitasi 4.1 Rekapitulasi Anggaran 4.2 Rencana Anggaran Pemerintah 4.2.1 APBD Kab/Kota 4.2.2 APBD Provinsi 4.2.3 APBN & PHLN 4.3 Rencana Anggaran Non-Pemerintah 4.3.1 Potensi Kontribusi Swasta dan BUMN/D 4.3.2 Potensi Kontribusi Masyarakat 4.4 Antisipasi Funding-Gap

Page 46: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 3

Bab 5 Rencana Implementasi 5.1 Kondisi Kesiapan Pelaksanaan 5.1.1 Studi & Disain, dan Dokumen Tender 5.1.2 Lahan dan Resettlement 5.1.3 Kesiapan Organisasi Pengelola 5.2 Monev dan Updating MPS 5.2.1 Monitoring dan Evaluasi 5.2.2 Updating MPS Tahunan 5.3 Rencana Implementasi Tahun Pertama dan Kedua

Lampiran-lampiran A. Kerangka Kerja Logis (KKL) B. Profil Kegiatan (hanya untuk kegiatan utama) C. Rencana Kegiatan dan Anggaran

a. Rekapitulasi Anggaran b. Sumber Pendanaan APBD Kabupaten/Kota c. Sumber Pendanaan APBD Provinsi d. Sumber Pendanaan APBN dan PHLN e. Sumber Pendanaan Partisipasi Swasta f. Sumber Pendanaan Partisipasi Masyarakat g. Daftar Tunggu

D. Hasil-hasil perhitungan (penentuan prioritas, volume, dll) E. Checklist Pemenuhan Kriteria Kesiapan Pelaksanaan F. Rencana Implementasi Tahun Pertama dan Kedua

a. Tahun Anggaran 2015 b. Tahun Anggaran 2016

Dokumen Terpisah (sesuai kebutuhan) 1. Proposal Pendanaan Sanitasi (Pendanaan Swasta CSR) 2. Proposal Pendanaan Sanitasi (Pendanaan Hibah)

Page 47: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 4

Bab 1 Pendahuluan

Petunjuk Umum

Bab ini memberikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten/Kota, wilayah perencanaan, dan sistematika dokumen.

Uraikan dengan singkat, dan jelas.

Penjelasan lebih rinci dapat dimasukkan di dalam lampiran.

1.1 Latar Belakang

Berisi penjelasan mengenai pentingnya penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS), baik bagi Pemerintah (Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat) maupun bagi lembaga donor, perusahaan swasta, dan masyarakat.

Jelaskan pula konteks penyusunan MPS ini dengan pelaksanaan program nasional Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

Jelaskan pula keterkaitan antara MPS dengan proses penganggaran secara umum. 1.2 Maksud dan Tujuan

Berikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan disusunnya dokumen MPS. 1.3 Wilayah Perencanaan

Berikan penjelasan mengenai wilayah perencanaan, letak dan orientasi geografis kabupaten/kota.

Gambar 1.1 informasi mengenai wilayah perencanaan (kabupaten/kota), dan orientasi geografis (di dalam provinsi).

Gambar 1.1

Peta Administrasi Kabupaten/Kota 1.4 Metodologi

Berikan penjelasan mengenai metode pendekatan, proses, dan jenis data yang digunakan dalam penyusunan MPS.

Page 48: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 5

Bab 2 Review SSK dan Prioritas Pembangunan

Petunjuk Umum

Bab ini memberikan penjelasan mengenai hasil review SSK, sasaran dan prioritas pembangunan sanitasi untuk 5 tahun mendatang.

Jabarkan dan simpulkan hasil review Buku Putih dan SSK, khususnya aspek kependudukan, area beresiko sanitasi, dan potensi pendanaan sanitasi. Telaah kembali (dan sempurnakan, bila diperlukan) Kerangka Kerja Logis (KKL).

Jabarkan dan simpulkan kondisi dan permasalahan, sasaran dan target, dan prioritas pembangunan dari masing-masing komponen sanitasi.

Uraikan dengan singkat, dan jelas.

Penjelasan lebih rinci dapat dimasukkan di dalam lampiran.

2.1 Profil Kabupaten/Kota 2.1.1 Penduduk

Berisi penjelasan mengenai aspek kependudukan kabupaten/kota, yang meliputi : jumlah, distribusi, kepadatan, kondisi sosial ekonominya, dan proyeksinya hingga 5 (lima) tahun mendatang.

Tabel 2.1 menjelaskan mengenai data kependudukan tahun terakhir, dan Tabel 2.2 menjelaskan hasil proyeksi penduduk untuk 5 tahun mendatang (periode perencanaan).

Tabel 2.1

Jumlah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2013

No. Kecamatan Luas (Km2) Penduduk Tahun 2013 Keterangan

(Perkotaan, Perdesaan) Jumlah Kepadatan

1

2

3

4

5

6

Jumlah

Sumber :

Tabel 2.2 Proyeksi Penduduk

No. Kecamatan Tingkat

Perkembangan Proyeksi Jumlah Penduduk

1 2 3 4 5

1

2

3

4

Page 49: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 6

No. Kecamatan Tingkat

Perkembangan Proyeksi Jumlah Penduduk

1 2 3 4 5

5

6

Jumlah

Sumber : 2.1.2 Area Beresiko

Berisi penjelasan mengenai area beresiko sanitasi, yang meliputi lokasi/kawasan yang mempunyai resiko sanitasi, penanganan yang dibutuhkan, dan informasi lainnya.

Tabel 2.3 dan Gambar 2.1 menjelaskan mengenai Area Beresiko Sanitasi sebagaimana yang diidentifikasikan dalam BPS/SSK.

Tabel 2.3

Area Beresiko Sanitasi (contoh)

No. Desa/Kelurahan Kecamatan Jumlah

Penduduk Luas

Kawasan Tingkat Resiko

Kebutuhan Penanganan

1

2

3

4

5

6

Jumlah di Area Beresiko

% terhadap Total Kabupaten/Kota

Gambar 2.1 Peta Area Beresiko

2.1.3 Keuangan Daerah

Berisi penjelasan mengenai kondisi keuangan Daerah dan kemampuan pendanaan sanitasi untuk 5 (lima) tahun mendatang.

Tabel 2.4, menjelaskan mengenai proyeksi kemampuan pendanaan sanitasi (APBD Kabupaten/Kota) untuk 5 tahun mendatang.

Tabel 2.4

Proyeksi Besaran Pendanaan Sanitasi

No. Uraian Proyeksi Besaran Pendanaan Sanitasi

Keterangan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

1 Perkiraan Belanja Langsung

2 Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi

3 Perkiraan Komitmen

Page 50: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 7

No. Uraian Proyeksi Besaran Pendanaan Sanitasi

Keterangan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Pendanaan Sanitasi

Jumlah

Sumber : SSK, Tabel 2.6. 2.2 Air Limbah 2.2.1 Permasalahan Air Limbah

Penjelasan mengenai permasalahan air limbah dari berbagai aspek

Manfaatkan Diagram Sistem Sanitasi dalam menjelaskan agar lebih komprehensif.

Manfaatkan hasil survei EHRA, Buku Putih, SSK, dan data-data aktual lainnya

Penyajian : Teks dan Tabel

Tabel 2.5 Permasalahan Air Limbah

Diagram Sistem Sanitasi Permasalahan dan Rekomendasinya

Prasarana dan Sarana Air Limbah:

User Interface

Pengumpulan dan Penampungan / Pengolahan Awal

Pengangkutan dan/atau Pengaliran

Pengolahan Akhir Terpusat

Daur Ulang / Pembuangan Akhir

Aspek Pendukung (non-fisik):

Studi dan Perencanaan Teknis

Kelembagaan

Pendanaan

Peraturan

Peran serta Masyarakat dan Swasta

Sumber: Survei EHRA, Buku Putih Sanitasi, SSK, dll. 2.2.2 Sasaran Pembangunan Air Limbah

Penjelasan mengenai sasaran pembangunan air limbah yang dirinci setiap tahun

Penyajian : Teks dan Tabel

Page 51: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 8

Tabel 2.6 Sasaran dan Cakupan Pelayanan Air Limbah (contoh)

Sistem Eksisting

(%) Target Cakupan Layanan (%)

Keterangan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

On-site

Individual 1

Komunal 1

Cubluk 1

Offsite

IPAL Kawasan 1

IPAL Kota 1

BAB Sembarang 1

PS Air Limbah

Truk Tinja 2

IPLT 3

Keterangan: 1 = % dari jumlah penduduk kota yang dilayani oleh sistem tersebut 2 = jumlah unit kendaraan 3 = efisiensi (pemanfaatan dari kapasitas) IPLT 2.2.3 Prioritas Pembangunan Air Limbah

Penjelasan mengenai prioritas pembangunan air limbah yang dirinci setiap tahun

Penyajian : Teks dan Tabel

Tabel 2.7 Prioritas Pembangunan Air Limbah (contoh)

Uraian Kegiatan Lokasi Prioritas

Keterangan 1 2 3

Sistem Setempat (On-Site)

Sistem Terpusat (Off-site)

Kegiatan Pendukung (Non-Fisik)

Page 52: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 9

2.3 Persampahan 2.2.1 Permasalahan Persampahan

Penjelasan mengenai permasalahan persampahan dari berbagai aspek

Manfaatkan Diagram Sistem Sanitasi dalam menjelaskan agar lebih komprehensif.

Manfaatkan hasil survei EHRA, Buku Putih, SSK, dan data-data aktual lainnya

Penyajian : Teks dan Tabel

Tabel 2.8 Permasalahan Persampahan

Diagram Sistem Sanitasi Permasalahan dan Rekomendasinya

Prasarana dan Sarana Persampahan:

User Interface

Pengumpulan dan Penampungan / Pengolahan Awal

Pengangkutan dan/atau Pengaliran

Pengolahan Akhir Terpusat

Daur Ulang / Pembuangan Akhir

Aspek Pendukung (non-fisik):

Studi dan Perencanaan Teknis

Kelembagaan

Pendanaan

Peraturan

Peran serta Masyarakat dan Swasta

Sumber: Survei EHRA, Buku Putih Sanitasi, SSK, dll. 2.2.2 Sasaran Pembangunan Persampahan

Penjelasan mengenai sasaran pembangunan persampahan yang dirinci setiap tahun

Penyajian : Teks dan Tabel

Tabel 2.9 Sasaran dan Target Cakupan Pelayanan Persampahan

Sistem Eksisting

(%)

Target Cakupan Layanan (%) Ket

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Penanganan langsung (direct)

1

Penanganan tidak langsung (indirect)

1

Penanganan berba-sis masyarakat

1

Belum tertangani 1

Page 53: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 10

Sistem Eksisting

(%)

Target Cakupan Layanan (%) Ket

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

PS Persampahan

Alat Angkut 2

TPS 3R 2

TPA (sistem) 3

TPA (areal terpakai) 4

Keterangan: 1 = % dari jumlah penduduk kota yang dilayani oleh sistem tersebut 2 = jumlah unit kendaraan 3 = sistem / opsi teknologi (open dumping, controlled landfill, atau sanitary landfill) 4 = Kapasitas TPA terpakai (% dari total luas TPA) 2.2.3 Prioritas Pembangunan Persampahan

Penjelasan mengenai prioritas pembangunan persampahan yang dirinci setiap tahun

Penyajian : Teks dan Tabel

Tabel 2.10 Prioritas Pembangunan Persampahan (contoh)

Uraian Kegiatan Lokasi Prioritas

Keterangan 1 2 3

Pengurangan Sampah (3R)

Penanganan Sampah

Kegiatan Pendukung (Non-Fisik)

2.4 Drainase 2.4.1 Permasalahan Drainase

Penjelasan mengenai permasalahan drainase dari berbagai aspek

Manfaatkan Diagram Sistem Sanitasi dalam menjelaskan agar lebih komprehensif.

Manfaatkan hasil survei EHRA, Buku Putih, SSK, dan data-data aktual lainnya

Penyajian : Teks dan Tabel

Page 54: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 11

Tabel 2.11 Permasalahan Drainase

Diagram Sistem Sanitasi Permasalahan dan Rekomendasinya

Prasarana dan Sarana Drainase:

User Interface

Pengumpulan dan Penampungan / Pengolahan Awal

Pengangkutan dan/atau Pengaliran

Pengolahan Akhir Terpusat

Daur Ulang / Pembuangan Akhir

Aspek Pendukung (non-fisik):

Studi dan Perencanaan Teknis

Kelembagaan

Pendanaan

Peraturan

Peran serta Masyarakat dan Swasta

Sumber: Survei EHRA, Buku Putih Sanitasi, SSK, dll. 2.4.2 Sasaran Pembangunan Drainase

Penjelasan mengenai sasaran pembangunan persampahan yang dirinci setiap tahun

Penyajian : Teks dan Tabel

Tabel 2.12 Sasaran dan Target Cakupan Pelayanan Drainase (contoh)

Drainase Eksisting

(%)

Target Cakupan Layanan (%) Ket

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Titik genangan 1

Luas genangan (ha) 1

Keterangan: 1 = Jumlah dan luas kawasan yang selalu tergenang (kedalaman .... m, waktu ..... jam) 2.4.3 Prioritas Pembangunan Drainase

Penjelasan mengenai prioritas pembangunan persampahan yang dirinci setiap tahun

Penyajian : Teks dan Tabel

Page 55: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 12

Tabel 2.13 Prioritas Pembangunan Drainase (contoh)

Uraian Kegiatan Lokasi Prioritas

Keterangan 1 2 3

Pembangunan saluran drainase

Pembangunan bangunan pendukung

Kegiatan Pendukung (Non-Fisik)

2.5 Kesehatan (PHBS) 2.5.1 Permasalahan Kesehatan (PHBS)

Penjelasan mengenai permasalahan PHBS dari berbagai aspek

Manfaatkan Diagram Sistem Sanitasi dalam menjelaskan agar lebih komprehensif.

Manfaatkan hasil survei EHRA, Buku Putih, SSK, dan data-data aktual lainnya

Penyajian : Teks dan Tabel

Tabel 2.11 Permasalahan PHBS

Diagram Sistem Sanitasi Permasalahan dan Rekomendasinya

Prasarana dan Sarana PHBS:

Aspek Pendukung (non-fisik):

Kelembagaan

Pendanaan

Peraturan

Peran serta Masyarakat dan Swasta

Sumber: Survei EHRA, Buku Putih Sanitasi, SSK, dll. 2.5.2 Sasaran Pembangunan Kesehatan (PHBS)

Penjelasan mengenai sasaran pembangunan PHBS yang dirinci setiap tahun

Penyajian : Teks dan Tabel

Page 56: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 13

Tabel 2.12 Sasaran dan Target Cakupan Pelayanan PHBS

PHBS Eksisting

(%)

Target Cakupan Layanan (%) Ket

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Keterangan: 2.5.3 Prioritas Pembangunan Kesehatan (PHBS)

Penjelasan mengenai prioritas pembangunan PHBS yang dirinci setiap tahun

Penyajian : Teks dan Tabel

Tabel 2.13 Prioritas Pembangunan PHBS (contoh)

Uraian Kegiatan Lokasi Prioritas

Keterangan 1 2 3

2.6 Kerangka Kerja Logis

Kerangka Kerja Logis (KKL) untuk masing-masing komponen dapat dilihat di Lampiran.

Page 57: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 14

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

Petunjuk Umum

Bab ini memberikan penjelasan mengenai rencana kegiatan pembangunan prasarana dan sarana sanitasi (fisik) dan kegiatan pendukungnya (non-fisik).

Uraikan rencana kegiatan pembangunan air limbah, persampahan, drainase, dan PHBS secara komprehensif, terutama justifikasi atas kegiatan yang akan dilaksanakan, tujuan dan manfaatnya, dll.

Lengkapi tabel rencana kegiatan dengan informasi : lokasi kegiatan, kelompok sasaran/ penerima manfaat (beneficieries), tahun pelaksanaan, instansi pelaksana, dll.

Tabel diisi khusus untuk kegiatan yang penting saja (tidak perlu seluruhnya, tabel lengkap seluruh kegiatan diletakkan di Lampiran)

Uraikan dengan singkat, dan jelas.

Penjelasan lebih rinci dapat dimasukkan di dalam lampiran.

3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah 3.1.1 Sarana dan Prasarana (Fisik) Air Limbah

Uraikan dengan ringkas:

Rencana Sistem Setempat (On-site): sistem individual maupun komunal

Rencana Sistem Terpusat (Off-site): IPAL kawasan dan skala kota

Rencana Air Limbah Non-Domestik (bila ada)

3.1.2 Kegiatan Pendukung (Non-Fisik) Air Limbah

Uraikan dengan ringkas:

Studi dan Perencanaan Teknis

Kelembagaan, Peraturan, Komunikasi, dll.

Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah

No. Kegiatan Detail Lokasi

Outcome

Profil Kegiatan 1) Jumlah Penduduk

Luas Kawasan

1

2

3

4

5

6

7

8 Keterangan : (1) Penjelasan rinci dapat dilihat pada Lampiran B Profil Kegiatan

Page 58: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 15

Tabel 3.2 Rencana Kebutuhan Pengembangan Air Limbah

No. Kegiatan Detail Lokasi

Kebutuhan Pengembangan / Volume Satuan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Total

1

2

3

4

5

6

7

8 Keterangan : (1) Penjelasan rinci dapat dilihat pada Lampiran

Gambar 3.1 Peta Lokasi Kegiatan Pembangunan Air Limbah

3.2 Rencana Kegiatan Persampahan 3.2.1 Sarana dan Prasarana (Fisik) Persampahan

Uraikan dengan ringkas:

Rencana Pengurangan Sampah

Rencana Penanganan Sampah : pewadahan, alat angkut, TPS, dan TPA.

3.2.2 Kegiatan Pendukung (Non Fisik) Persampahan

Uraikan dengan ringkas:

Studi dan Perencanaan Teknis

Kelembagaan, Peraturan, Komunikasi, dll.

Tabel 3.3 Rencana Kegiatan Persampahan

No. Kegiatan Detail Lokasi

Outcome

Profil Kegiatan 1) Jumlah Penduduk

Luas Kawasan

1

2

3

4

5

6

7

8 Keterangan : (1) Penjelasan rinci dapat dilihat pada Lampiran B Profil Kegiatan

Page 59: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 16

Tabel 3.4 Rencana Kebutuhan Pengembangan Persampahan

No. Kegiatan Detail Lokasi

Kebutuhan Pengembangan / Volume Satuan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Total

1

2

3

4

5

6

7

8 Keterangan : (1) Penjelasan rinci dapat dilihat pada Lampiran

Gambar 3.2 Peta Lokasi Kegiatan Pembangunan Persampahan

3.3 Rencana Kegiatan Drainase 3.3.1 Sarana dan Prasarana (Fisik) Drainase

Uraikan dengan ringkas:

Rencana Pembangunan Saluran Drainase

Rencana Pembangunan Bangunan Pendukung

3.3.3 Kegiatan Pendukung (Non-Fisik) Drainase

Uraikan dengan ringkas:

Studi dan Perencanaan Teknis

Aspek Kelembagaan, Peraturan, Komunikasi, dll.

Tabel 3.5 Rencana Kegiatan Drainase

No. Kegiatan Detail Lokasi

Outcome

Profil Kegiatan 1) Jumlah Penduduk

Luas Kawasan

1

2

3

4

5

6

7

8 Keterangan : (1) Penjelasan rinci dapat dilihat pada Lampiran B Profil Kegiatan

Page 60: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 17

Tabel 3.6 Rencana Kebutuhan Pengembangan Drainase

No. Kegiatan Detail Lokasi

Kebutuhan Pengembangan / Volume Satuan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Total

1

2

3

4

5

6

7

8 Keterangan : (1) Penjelasan rinci dapat dilihat pada Lampiran

Gambar 3.3 Peta Lokasi Kegiatan Pembangunan Drainase

3.4 Rencana Kegiatan PHBS 3.4.1 Rencana Kegiatan PHBS

Uraikan dengan ringkas Rencana Kegiatan PHBS terkait sanitasi.

Tabel 3.7 Rencana Kegiatan PHBS

No. Kegiatan Detail Lokasi

Outcome

Profil Kegiatan 1) Jumlah Penduduk

Luas Kawasan

1

2

3

4

5

6

7

8 Keterangan : (1) Penjelasan rinci dapat dilihat pada Lampiran B Profil Kegiatan

Page 61: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 18

Bab 4 Rencana Anggaran Pembangunan Sanitasi

Petunjuk Umum

Bab ini memberikan penjelasan mengenai rencana kegiatan pembangunan prasarana dan sarana sanitasi (fisik) dan kegiatan pendukungnya (non-fisik).

Uraikan rencana kegiatan pembangunan air limbah, persampahan, drainase, dan PHBS secara komprehensif, terutama justifikasi atas kegiatan yang akan dilaksanakan, tujuan dan manfaatnya, dll.

Lengkapi tabel rencana kegiatan dengan informasi : lokasi kegiatan, kelompok sasaran/ penerima manfaat (beneficieries), tahun pelaksanaan, instansi pelaksana, dll. Tabel khusus untuk kegiatan yang penting saja (tidak perlu seluruhnya, tabel lengkap diletakkan di Lampiran)

Uraikan dengan singkat, dan jelas.

Penjelasan lebih rinci dapat dimasukkan di dalam lampiran.

4.1 Rekapitulasi Anggaran

Berisi penjelasan mengenai rekapitulasi total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun, baik berdasarkan sumber anggaran (APBD Kabupaten/Kota, APBD Provinsi, APBN dan PHLN) maupun jenis kegiatan (air limbah, persampahan, drainase dan PHBS).

Tabel 4.1 dan 4.2 menjelaskan mengenai hasil rekapitulasi anggaran, per sumber anggaran (APBD Kab/Kota, APBD Provinsi, APBN dan PHLN, Partisipasi Swasta dan Partisipasi Masyarakat) dan per komponen (air limbah, persampahan, drainase, dan PHBS).

Tabel 4.1

Rekapitulasi Anggaran per Sumber Anggaran X Rp. 1 Juta

No. Sumber

Anggaran Tahun Anggaran Total

Anggaran Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

A. Pemerintah

1 APBD Kab/Kota

2 APBD Provinsi

3 APBN & PHLN

Jumlah A

B. Non-Pemerintah

1 CSR Swasta

2 Masyarakat

Jumlah B

Total (A + B)

Page 62: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 19

Tabel 4.2 Rekapitulasi Anggaran per Komponen Sanitasi

X Rp. 1 Juta

No. Uraian Kegiatan Tahun Anggaran Total

Anggaran Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

1 Air Limbah

2 Persampahan

3 Draianse

4 PHBS

Jumlah

4.2 Rencana Anggaran Pemerintah 4.2.1 APBD Kab/Kota

Berisi penjelasan mengenai rekapitulasi APBD Kabupaten/Kota yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.

Tabel 4.3 menjelaskan rekapitulasi pendanaan sanitasi melalui APBD Kab/Kota.

Tabel 4.3 Rekapitulasi APBD Kabupaten/Kota

X Rp. 1 Juta

No. Uraian Kegiatan Tahun Anggaran Total

Anggaran Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

1 Air Limbah

2 Persampahan

3 Drainase

4 PHBS

Jumlah

4.2.2 APBD Provinsi

Berisi penjelasan mengenai rekapitulasi APBD Provinsi yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.

Tabel 4.4 menjelaskan rekapitulasi pendanaan sanitasi melalui APBD Provinsi.

Tabel 4.4 Rekapitulasi APBD Provinsi

X Rp. 1 Juta

No. Uraian Kegiatan Tahun Anggaran Total

Anggaran Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

1 Air Limbah

2 Persampahan

3 Drainase

4 PHBS

Jumlah

Page 63: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 20

4.2.3 APBN & PHLN

Berisi penjelasan mengenai rekapitulasi APBN dan PHLN yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.

Tabel 4.5 menjelaskan rekapitulasi pendanaan sanitasi melalui APBN dan PHLN.

Tabel 4.5 Rekapitulasi APBN dan PHLN

X Rp. 1 Juta

No. Uraian Kegiatan Tahun Anggaran Total

Anggaran Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

1 Air Limbah

2 Persampahan

3 Drainase

4 PHBS

Jumlah

4.3 Rencana Anggaran Non-Pemerintah 4.3.1 Potensi Kontribusi Swasta dan BUMN/D

Berisi penjelasan mengenai potensi pendanaan swasta untuk pembangunan sanitasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.

Tabel 4.6 menjelaskan rekapitulasi pendanaan sanitasi melalui partisipasi swasta.

Tabel 4.6 Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Partisipasi Swasta

X Rp. 1 Juta

No. Uraian Kegiatan Tahun Anggaran Total

Anggaran Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

1 Air Limbah

2 Persampahan

3 Drainase

4 PHBS

Jumlah

4.3.2 Potensi Kontribusi Masyarakat

Berisi penjelasan mengenai potensi pendanaan masyarakat untuk pembangunan sanitasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.

Tabel 4.7 menjelaskan rekapitulasi pendanaan sanitasi melalui partisipasi swasta.

Page 64: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 21

Tabel 4.7 Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Masyarakat

X Rp. 1 Juta

No. Uraian Kegiatan Tahun Anggaran Total

Anggaran Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

1 Air Limbah

2 Persampahan

3 Drainase

4 PHBS

Jumlah

4.4 Antisipasi Funding-Gap

Berisi penjelasan mengenai kemungkinan terjadinya Funding Gap bila jumlah anggaran yang dibutuhka jauh lebih besar daripada yang tersedia. Di bagian akhir dijelaskan mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi kesenjangan (gap) tersebut.

Tabel 4.8

Funding Gap APBD Kabupaten/Kota X Rp. 1 Juta

No. Uraian Tahun Anggaran Total

Anggaran Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

1 Kebutuhan Pendanaan

2 Kemampuan Pendanaan

3 Selisih (Rp)

4 Selisih (%)

Page 65: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 22

Bab 5 Rencana Implementasi

Petunjuk Umum

Bab ini memberikan penjelasan mengenai status kesiapan pelaksanaan (implementasi) kegiatan, khususnya pada tahun pertama dan kedua.

Bagi kegiatan yang belum memenuhi kriteria kesiapan, maka perlu dilakukan tindakan segera, agar kendala tersebut dapat tertangani dengan baik dan efektif, utamanya masalah perencanaan teknis, pembebasan lahan dan resettlement (bila ada), dan penyiapan organisasi pengelola (bila belum ada).

Penyusunan rencana monitoring dan evaluasi tahunan, dan updating MPS.

Lengkapi tabel rencana implementasi (tidak perlu seluruhnya, tabel lengkap diletakkan di Lampiran)

Uraikan dengan singkat, dan jelas.

Penjelasan lebih rinci dapat dimasukkan di dalam lampiran.

5.1 Kondisi Kesiapan Pelaksanaan

Berisi penjelasan mengenai kesiapan implementasi (pelaksanaan) yang mencakup ketersediaan Studi dan Perencanaan Teknis (DED, AMDAL, dll), lahan, organisasi pelaksana, organisasi pengelola, anggaran, surat-surat pernyataan (surat minat, surat kesediaan menerima aset, surat kesediaan menyediakan anggaran O&M), dll.

Tabel 5.1 menjabarkan status kesiapan “hanya dari kegiatan-kegiatan utama saja yang membutuhkan penanganan segera (tabel ini hanya menyajikan sebagian data saja, data selengkapnya disajikan di Lampiran).

Tabel 5.1

Status Kesiapan Pelaksanaan

No. Kegiatan Lokasi Readiness Criteria

Keterangan 1 2 3 4 5 6

1

2

3

4

5 Keterangan: (1) Studi dan Disain, (2) Lahan, (3) Organisasi Pelaksana, (4) Organisasi Pengelola, (5) Anggaran, (6) Lainnya. Catatan : Tanda Silang [X] menandakan Persyaratan Readiness Criteria yang telah terpenuhi

5.1.1 Studi & Disain, dan Dokumen Tender

Berisi penjelasan kebutuhan Studi dan Disain Teknis (Masterplan, DED, AMDAL, dll) guna mendukung pelaksanaan suatu kegiatan.

Tabel 5.2 menjabarkan status Studi dan Disain Teknis yang dibutuhkan penyusunannya segera untuk memenuhi persyaratan “Readiness Criteria.” (tabel ini hanya menyajikan sebagian data saja, data selengkapnya disajikan di Lampiran).

Page 66: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 23

Tabel 5.2 Kebutuhan Studi dan Perencanaan Teknis

No. Studi dan Perencanaan

Teknis Lokasi Pelaksana Keterangan

Penanggung Jawab

1

2

3

4

5

5.1.2 Pembebasan Lahan dan Resettlement

Berisi penjelasan mengenai permasalahan pembebasan lahan dan resettlement (bila ada) yang harus segera ditangani agar Kegiatan/Proyek tidak tertunda atau bermasalah di kemudian hari.

Tabel 5.3 menjabarkan hasil identifikasi permasalahan pertanahan dan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut (tabel ini hanya menyajikan sebagian data saja, data selengkapnya disajikan di Lampiran).

Tabel 5.3

Penyelesaian Pembebasan Lahan

No. Kegiatan Lokasi Luas Land Use Kendala Keterangan Penanggung

Jawab

1

2

3

4

5

5.1.3 Kesiapan Organisasi Pengelola

Berisi penjelasan mengenai penyiapan organisasi pengelola prasarana dan sarana sanitasi yang akan dibangun, dapat berupa perluasan dari organisasi yang ada atau organisasi yang sama sekali baru.

Penyiapan organisasi baru ini termasuk pernyataan akan kesediaan menerima aset (bila ada), penyediaan anggaran operasional dan pemeliharaan (O&M), regulasi, dll.

Tabel 5.5 menjabarkan hasil identifikasi permasalahan pembentukan dan/atau penguatan organisasi pengelola prasarana dan sarana sanitasi yang akan dibangun (tabel ini hanya menyajikan sebagian data saja, data selengkapnya disajikan di Lampiran).

Page 67: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 24

Tabel 5.5 Pembentukan dan/atau Penguatan Organisasi Pengelola

No. Kegiatan Lokasi Instansi Kendala Keterangan Penanggung

Jawab

1

2

3

4

5

5.2 Monev dan Updating MPS 5.2.1 Monitoring dan Evaluasi

Berisi penjelasan mengenai rencana dan tata cara melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan MPS, misalnya : pelaksanaan rapat koordinasi, pengawalan anggaran, solusi funding gap, promosi dan sosialisasi, dll. Hal ini untuk memastikan kegiatan yang telah direncanakan dapat terlaksana.

Gambar 5.1 menyajikan rencana kerja monitoring dan evaluasi sepanjang tahun.

Gambar 5.1 Rencana Kerja Monitoring dan Evaluasi Tahunan

5.2.2 Updating MPS

Berisi penjelasan mengenai rencana Updating MPS secara reguler sesuai dengan masukan dari hasil monitoring dan evaluasi.

5.3 Rencana Implementasi Tahun Pertama dan Kedua

Berisi uraian dan tabel-tabel dari rencana implementasi tahun pertama dan kedua.

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1

2

3

4

5

6

7

No. Kegiatan Monitoring & EvaluasiWaktu Pelaksanaan Penanggung

Jawab

Page 68: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 25

Lampiran A Kerangka Kerja Logis

Manfaatkan Kerangka Kerja Logis yang telah disiapkan dalam SSK

Penyesuaian hanya bila diperlukan saja.

Permasalahan Mendesak Sanitasi

Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan

Sumber : SSK

Page 69: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 26

Lampiran B Profil Kegiatan

Profil Kegiatan No : ....

Program :

Kegiatan :

Tujuan :

Deskripsi Pekerjaan :

Rincian Kegiatan :

Hasil yang Diharapkan :

Penerima Manfaat :

Peta Lokasi

:

Lokasi :

Instansi Pelaksana :

Instanasi Pengelola :

Periode Implementasi :

Perkiraan Biaya :

Sumber Pendanaan :

Foto-foto :

Keterangan lain :

Page 70: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

Lampiran C: PROGRAM, KEGIATAN DAN ANGGARAN

(tabel belum diperbaiki .... kolom tandatangannya, hanya POKJA saja!)

1. Rekapitulasi Anggaran 2. Sumber Pendanaan APBD Kabupaten/Kota 3. Sumber Pendanaan APBD Provinsi 4. Sumber Pendanaan APBN dan PHLN 5. Sumber Pendanaan Partisipasi Swasta 6. Sumber Pendanaan Partisipasi Masyarakat 7. Daftar Tunggu

Page 71: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 28

Kab. / Kota : (nama kab./kota)

Provinsi : (nama provinsi)

Tahun : 20xx (contoh: 2013) - (tahun disusunya Review MPS)

Halaman ……dari……

2013 2014 2015 2016 2017

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

A.

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Air Limbah

B.

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Persampahan

C.

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Drainase

D.

-

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan PHBS

KOMPONEN DRAINASE LINGKUNGAN PERMUKIMAN

PROHISAN

KOMPONEN AIR LIMBAH DOMESTIK

KOMPONEN PERSAMPAHAN DOMESTIK

KOTA PROV. APBN2014 2015 2016 2017 Jumlah

Volume Total

Volume 2013

2

Luas Wilayah

terlayani

TOTAL ANGGARAN

REKAPITULASI RENCANA PROGRAM INVESTASI SANITASI

NOMOR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen)

DETAIL LOKASI

(Kec./Desa/Kel./Kw

s)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan menyeluruh Indikasi Biaya (juta rupiah)

Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)

Jml. Penduduk

terlayani

SWASTA/C

SR

MASYARA

KATSATU

AN

Kab./Kota, Tanggal - Bulan - TahunDisusun,

Pokja Sanitasi Kab./Kota

.................................................Ketua,

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxNip. xxxxxx xxxxx xxxxx

Page 72: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 29

RENCANA PROGRAM INVESTASISANITASI SUMBER PENDANAAN APBD KAB./KOTA

Kabupaten / Kota : (nama kab./kota)

Provinsi : (nama provinsi)

Tahun : 20xx (contoh: 2013) - (tahun disusunya Review MPS)

Halaman ……dari……

20xx 20xx 20xx 20xx 20xx 20xx 20xx 20xx 20xx 20xx

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

A.

B.

C.

D.

Kab./Kota, Tanggal - Bulan - Tahun

Disusun,

Pokja Sanitasi

Kab./Kota .....................................

Ketua,

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Nip. xxxxxx xxxxx xxxxx

NOMO

R

KODE

NOMENKLATURPROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen)

DETAIL LOKASI

(Kec./Desa/Kel./Kw

s)

Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan/volume yang dibiayai APBD

Kab./KotaIndikasi sumber Pembiayaan (juta rupiah) SKPD

Penanggungja

wab

Pelaksanaan

SKPD/Badan

Pengelola Pasca

Konstruksi

Jml.

Penduduk

terlayani

Luas

Wilayah

terlayaniSATU

AN

Volume Total

Volume

APBD Kab./KotaJumlah

3

KOMPONEN AIR LIMBAH DOMESTIK

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Air Limbah

KOMPONEN PERSAMPAHAN DOMESTIK

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Persampahan

KOMPONEN DRAINASE LINGKUNGAN PERMUKIMAN

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan PROHISAN

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Drainase

PROHISAN

5) ................................. 5). Ttd

Total Pembiayaan / Pendanaan Sumber APBD KABUPATEN / KOTA

Mengetahui SKPD Kab./Kota:

1) Kepala SKPD.......... 1). Ttd

2) Kepala SKPD.......... 2). Ttd

3) Kepala SKPD.......... 3). Ttd

4) Kepala SKPD.......... 4). Ttd

Page 73: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 30

Kabupaten / Kota : (nama kab./kota)

Provinsi : (nama provinsi)

Tahun : 20xx (contoh: 2013) - (tahun disusunya Review MPS)

Halaman ……dari……

20xx 20xx 20xx 20xx 20xx 20xx 20xx 20xx 20xx 20xx

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

A.

B.

C.

D.

Kab / Kota xxx, tanggal / bulan / tahun

Disusun, Disusun,

Pokja Sanitasi/AMPL Pokja Sanitasi/AMPL

Provinsi ..................... Kab./Kota .....................

Ketua, Ketua,

.............................. ..............................

Nip. xxxxxx xxxxx Nip. xxxxxx xxxxx

NOMO

RKODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen)

DETAIL LOKASI

(Kec./Desa/Kel./Kw

s)

Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan/volume yang dibiayai APBD

ProvinsiIndikasi sumber Pembiayaan (juta rupiah) SKPD

Penanggungja

wab

Pelaksanaan

SKPD/Badan

Pengelola Pasca

Konstruksi

Jml.

Penduduk

terlayani

Luas

Wilayah

terlayaniSATU

AN

Volume Total

Volume

APBD ProvinsiJumlah

KOMPONEN PERSAMPAHAN DOMESTIK

3

KOMPONEN AIR LIMBAH DOMESTIK

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Air Limbah

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Persampahan

KOMPONEN DRAINASE LINGKUNGAN PERMUKIMAN

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Drainase

PROHISAN

5) ............................ 5). Ttd 5) ............................ 5). Ttd

RENCANA PROGRAM INVESTASI SANITASI SUMBER PENDANAAN APBD PROVINSI

2) Kepala SKPD.......... 2). Ttd 2) Kepala SKPD.......... 2). Ttd

3) Kepala SKPD.......... 3). Ttd 3) Kepala SKPD.......... 3). Ttd

4) Kepala SKPD.......... 4). Ttd 4) Kepala SKPD.......... 4). Ttd

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan PHBS

Total Pembiayaan / Pendanaan Sumber APBD PROVINSI

Mengetahui SKPD Kab./Kota: Mengetahui SKPD Province :

1) Kepala SKPD.......... 1). Ttd 1) Kepala SKPD.......... 1). Ttd

Page 74: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 31

Kabupaten / Kota : (nama kab./kota)

Provinsi : (nama provinsi)

Tahun : 20xx (contoh: 2013) - (tahun disusunya Review MPS)

Halaman ……dari……

20xx 20xx 20xx 20xx 20xx 20xx 20xx 20xx 20xx 20xx 20xx 20xx 20xx 20xx 20xx

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

A.

B.

C.

D.

Kab / Kota xxx, tanggal / bulan / tahun

Disusun, Disusun,

Pokja Sanitasi/AMPL Pokja Sanitasi/AMPL

Provinsi ..................... Kab./Kota .....................

Ketua, Ketua,

.............................. ..............................

Nip. xxxxxx xxxxx Nip. xxxxxx xxxxx

NOMO

RKODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen)

DETAIL LOKASI

(Kec./Desa/Kel./Kw

s)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan/volume yang dibiayai APBN Indikasi sumber Pembiayaan APBN (juta rupiah)

PHLNJumlah Total

SKPD

Penanggu

ngjawab

Pelaksana

an

SKPD/Badan

Pengelola

Pasca

Konstruksi

Jml.

Penduduk

terlayani

Luas

Wilayah

terlayaniSATU

AN

Volume Total

Volume

RUPIAH MURNIJumlah Jumlah

3

KOMPONEN AIR LIMBAH DOMESTIK

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Air Limbah

KOMPONEN PERSAMPAHAN DOMESTIK

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Persampahan

KOMPONEN DRAINASE LINGKUNGAN PERMUKIMAN

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Drainase

PROHISAN

1) Kepala Satker.......... 1). Ttd

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan PHBS

5) ............................ 5). Ttd 5) ............................ 5). Ttd

RENCANA PROGRAM INVESTASI SEKTOR SANITASI SUMBER PENDANAAN APBN

2) Kepala SKPD.......... 2). Ttd 2) Kepala Satker.......... 2). Ttd

3) Kepala SKPD.......... 3). Ttd 3) Kepala Satker.......... 3). Ttd

4) Kepala SKPD.......... 4). Ttd 4) Kepala Satker.......... 4). Ttd

Total Pembiayaan / Pendanaan Sumber APBN

Mengetahui SKPD Kab./Kota: Mengetahui: (Satker terkait)

1) Kepala SKPD.......... 1). Ttd

Page 75: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

Contoh Format Kesepakatan:

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI

DALAM RANGKA PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN

ANTARA KELOMPOK KERJA (POKJA) KABUPATEN/KOTA .....

DENGAN KELOMPOK KERJA (POKJA) PROVINSI .......

DAN KELOMPOK KERJA (POKJA) AMPL NASIONAL (PMU/PIU)

Pada hari ini ........... tanggal ....., bulan ......, tahun dua ribu empat belas, yang bertandatangan di bawah ini: 1. Nama : berkedudukan dan beralamat di Jalan .... , Kota .... dalam hal

ini bertindak untuk dan atas nama Kelompok Kerja (Pokja) Kabupaten/Kota ...., selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

2. Nama : berkedudukan dan beralamat di Jalan ..... dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kelompok Kerja (Pokja) Provinsi ....., selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

3. Nama : berkedudukan dan beralamat di Jalan ....., Jakarta , dalam hal

ini bertindak untuk dan atas nama Kelompok Kerja (Pokja) AMPL Nasional, selanjutnya disebut PIHAK KETIGA

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA, dan PIHAK KETIGA selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK; sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu Kesepakatan Kerjasama dalam rangka pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman di Provinsi ..... pada Kabupaten/Kota ....., dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1 DASAR PELAKSANAAN

(1) Undang - Undang Republik lndonesia Nomor. 32 Tahun tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor. 125, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor. 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang - Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Nryara Republik lndonesia No 4844) ;

(2) Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor. 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antiara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2007 No. 82);

(3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor. 50 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Keriasama Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2007 No. 112);

(4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik lndonesia Nomor 22 Tahun 2009 tanggal 22 Mei 2009 Tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Kerjasama Daerah;

Page 76: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 33

(5) Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik lndonesia Nomor660/4919/SJ Tentang pedoman Pengelolaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) di Daerah.

Pasal 2 MAKSUD DAN TUJUAN

(1) Maksud dilakukannya kesepakatan kerjasama ini adalah untuk peningkatan program Percepatan

Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) pada Kabupaten/Kota ..........di Provinsi .........; (2) Tuiuan kesepakatan keriasama ini adalah untuk lebih meningkatkan kemampuan segenap

potensi dan kompetensi sumber daya yang ada secara optimal dan berkesinambungan guna menuniang proses Prcgram Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) pada Kabupaten/Kota ....... di Provinsi ....... pada Tahun .... - ..... secara khusus dalam pendanaan perencanaan dan pelaksanaannya.

Pasal 3

RUANG LINGKUP Kesepakatan kerJasama ini dilakukan dalam ruang lingkup pendanaan, perencanaan, pelaksanaan dAn pengawasan kegiatan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman lPPSP) pada Kabupaten/Kota ....... di Provinsi ...... pada Tahun ..... - ....., dengan kegiatan (sebutkan, contoh): 1. Masterplan Air Limbah Permukiman 2. lnftastruktur Air Limbah Sistem Setempat dan Sistem Komunal 3. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 4. Pengelolaan sampah dari sumbernya 5. Pengelolaan sampah dari Stasiun Antara sampai TPA 6. Termpat Pemrosesan Akhir (TPA) Sanitary Landfill 7. Masterplan Drainase 8. Infrastruktur Drainase 9. Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam Prohisan 10. ....................

Pasal 4

PELAKSANAAN KEGIATAN (1) PARA PIHAK akan melaksanakan kesepakatan kerjasama ini dari mulai perencanaan,

pelaksanaan, pelaporan dan turut mengawasi Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) pada Kabupaten/Kota ......... di Provinsi ...... pada Tahun ...-....;

(2) PARA PIHAK akan mendukung keberlanjutan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) pada Kabupaten/Kota ........ di Provinsi ..... pada Tahun .....- ..... dengan dukungan dana baik APBD Kabupaten/Kota ......, APBD Provinsi ..... dan APBN, sebagai terlampir pada Lampiran 1.

(3) PARA PIHAK akan melakukan pengembangan dan penyempurnaan sertia keberlanjutan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) pada Kabupaten/Kota ..... di Provinsi ....;

(4) PARA PIHAK akan saling koordinasi dalam perencanaan dan pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) pada Kabupaten/Kota ......... di Provinsi ...... pada Tahun .....-.... dengan program dengan melibatkan masyarakat sekitar dengan mengembangkan pembagian manfaat yang terintegrasi, berkelanjutan dan yang berkeadilan;

(5) PARA PIHAK akan menunjuk dan menugaskan peiabat teknislberkompeten yang membidangi kesepakatan kerjasama ini dan menindaklanjuti dengan membuat perjanjian kerjasama yang tidak terlepas dengan kesepakatan kerjasama ini serta mengikuti ketentuan peraturan

Page 77: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 34

perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan tugas serta wewenang yang berlaku di masing-masing pihak.

Pasal. 5

KETENTUAN PENUTUP (1) Jangka waktu kesepakatan kerjasama ini berlaku selama 5 (lima) tahun sejak kesepakatan

kerjasama ini ditandatangani dan dapat diperpanjang kembali apabila diperlukan dengan persetujuan PARA PlHAK;

(2) Kegiatan ini akan dievaluasi secara bersama setiap tahunnya guna memperoleh kemajuan akan kesepakatan kerjasama ini dan melaksanakan kesepakatan kerjasama ini dengan itikad baik dan saling menghormati sesuai dengan fungsidan tugas masing-masing;

(3) Hal-hal lain yang belum diatur dalam kesepakatan kerjasama ini akan diatur lebih lanjut dan diputuskan bersama oleh PARA PIHAK;

(4) Apabila dalam pelaksanaan kesepakatan kerjasama ini terjadi perbedaan pendapat dan penafsiran, maka PARA PIHAK sepakat akan menyelesaikannya secara musyawarah dan mufakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan ;

(5) Perubahan dari isi kesepakatan keriasama ini hanya dapat dilakukan atas kesepakatan dan persetujuan PARA PIHAK yang akan dituangkan dalam addendum yang secara administrasi tidak terpisah dan merupakan satu kesatuan dari naskah perjanjian keriasama ini;

(6) Demikian kesepakatan keriasama inidibuat dalam rarqkap 6 (enam) dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada tanggal sebagaimana disebutkan pada awal naskah kesepakatan kerjasama ini, bermaterai cukup serta dicap oleh lembaga masing-masing dan secara yuridis mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA POKJA KABUPATEN/KOTA.....

PIHAK KEDUA POKJA PROVINSI

.....

PIHAK KETIGA POKJA AMPL NASIONAL

(PMU/PIU)

Nama

Nama

Nama

Page 78: 10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)

10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Halaman 2- 35

Lampiran 1 KESEPAKATAN ALOKASI ANGGARAN

(APBD KABUPATEN/KOTA, APBD PROVINSI, DAN APBN) Tahun Anggaran ...... - ........, dalam jutaan Rupiah

A. Sumber Pendanaan : APBD Kabupaten/Kota ....

No. Uraian Tahun Anggaran

Total 1 2 3 4 5

1 Air Limbah

2 Persampahan

3 Drainase

4 PHBS/Higiene

Total A

B. Sumber Pendanaan : APBD Provinsi .....

No. Uraian Tahun Anggaran

Total 1 2 3 4 5

1 Air Limbah

2 Persampahan

3 Drainase

4 PHBS/Higiene

Total B

C. Sumber Pendanaan : APBN

No. Uraian Tahun Anggaran Total

1 2 3 4 5

1 Air Limbah

2 Persampahan

3 Drainase

4 PHBS/Higiene

Total C