10 Kemampuan Dasar Bagi Guru Yang

4
10 Kemampuan Dasar Bagi Guru Yang Professional Wacana tentang profesionalitas guru telah banyak dibahas dalam seminar-seminar ataupun di belakang meja para birokrat. Hal ini diamini dengan dikeluarkannya Undang- Undang tentang Guru dan dosen yang membuat mata para guru berkaca-kaca (terharu – red). Bagaimana tidak, Pemerintah menjanjikan tunjangan dua kali lipat dari gaji pokok bila terkualifikasi dan tersertifikasi. Yang artinya guru harus memperhatikan profesinya lebih profesional. Pada Pedoman Pelaksanaan Pola Pembaharuan Sistem Pendidikan Tenaga Kependidikan (P4SPTK) di Indonesia mengemukakan 10 kemampuan dasar bagi guru yang professional, yaitu : 1. MENGUASAI BAHAN : Menguasai bahan kurikulum dan metodologi pengajaran 4 bidang studi di SD ;Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS (minimal, kalau lebih… ya lebih bagus – red). 2. MENGELOLA PROGRAM BELAJAR MENGAJAR : Merumuskan tujuan instruksional, Mengenal dan dapat menggunakan metode mengajar, Memilih dan menyusun prosedur instruksional yang tepat, Melaksanakan program belajar mengajar, Mengenal kemampuan (entering behaviour) anak didik, Merencanakan dan melaksanakan program remedial (yang ini mah, pasti sering dilakukan – red) 3. MENGELOLA KELAS : Mengatur tata ruang kelas untuk pengajaran, Menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi (jangan lupa ABK low vision ditempatkan di depan – red) 4. MENGGUNAKAN MEDIA/SUMBER : Mengenal, memilih dan menggunakan media, membuat alat-alat Bantu pelajaran sederhana, Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka proses belajar mengajar, Mengembangkan laboratorium (di SD….laboratorium..???), Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar (pasti..-

description

kemampuan dasar guru

Transcript of 10 Kemampuan Dasar Bagi Guru Yang

10 Kemampuan Dasar Bagi Guru Yang Professional

10 Kemampuan Dasar Bagi Guru YangProfessional

Wacana tentang profesionalitas guru telah banyak dibahas dalam seminar-seminar ataupun di belakang meja para birokrat. Hal ini diamini dengan dikeluarkannya Undang-Undang tentang Guru dan dosen yang membuat mata para guru berkaca-kaca (terharu red).

Bagaimana tidak, Pemerintah menjanjikan tunjangan dua kali lipat dari gaji pokok bila terkualifikasi dan tersertifikasi. Yang artinya guru harus memperhatikan profesinya lebih profesional.

Pada Pedoman Pelaksanaan Pola Pembaharuan Sistem Pendidikan Tenaga Kependidikan (P4SPTK) di Indonesia mengemukakan 10 kemampuan dasar bagi guru yang professional, yaitu :

1. MENGUASAI BAHAN : Menguasai bahan kurikulum dan metodologi pengajaran 4 bidang studi di SD ;Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS (minimal, kalau lebih ya lebih bagus red).

2. MENGELOLA PROGRAM BELAJAR MENGAJAR : Merumuskan tujuan instruksional, Mengenal dan dapat menggunakan metode mengajar, Memilih dan menyusun prosedur instruksional yang tepat, Melaksanakan program belajar mengajar, Mengenal kemampuan (entering behaviour) anak didik, Merencanakan dan melaksanakan program remedial (yang ini mah, pasti sering dilakukan red)3. MENGELOLA KELAS : Mengatur tata ruang kelas untuk pengajaran, Menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi (jangan lupa ABK low vision ditempatkan di depan red)4. MENGGUNAKAN MEDIA/SUMBER : Mengenal, memilih dan menggunakan media, membuat alat-alat Bantu pelajaran sederhana, Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka proses belajar mengajar, Mengembangkan laboratorium (di SD.laboratorium..???), Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar (pasti..- red), Menggunakan microteaching unit dalam program pengalaman lapangan5. MENGUASAI LANDASAN-LANDASAN KEPENDIDIKAN6. MENGELOLA INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR7. MENILAI PRESTASI SISWA UNTUK KEPENDIDIKAN PENGAJARAN : Evaluasi (nilai, nilai, nilai Ngasih peer harus dinilai yah.. red)8. MENGENAL FUNGSI DAN PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN : Mengenal fungsi dari program layanan dan penyuluhan di sekolah, Menyelenggarakan program layanan bimbingan di sekolah9. MENGENAL DAN MENYELENGGARAKAN ADMINISTRASI SEKOLAH : Mengenal penyelenggaraan administrasi sekolah (saya kenal red), Menyelenggarakan administrasi sekolah (Hmmm.. Idealnya sih oleh petugas tata usaha red)10. MEMAHAMI DAN MENAFSIRKAN HASIL-HASIL PENELITIAN PENDIDIKAN GUNA KEPERLUAN PENGAJARAN : (rada-rada sulit red)

Well, ternyata ini kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang guru yang profesional. Sudahkah anda..??

Kemampuan yang dibutuhkan

Agar dapat melaksanakan empat langkah tersebut di atas, guru hanya memerlukan tiga kemampuan dasar, yakni :

a) Didaktik, yakni kemampuan untuk menyampaikan sesuatu secara oral atau ceramah, yang dibantu dengan buku teks, demontrasi, tes, dan alat bantu tradisional lain; b) Coaching, di mana guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih dan mempraktikan keterampilannya, mengamati sejauh mana siswa mampu mempraktekkan keterampilan tersebut, serta segera memberikan umpan balik atas apa yang dilakukan siswa; dan, c) Socratic atau Mauitic Question, di mana guru menggunakan pertanyaan pengarah untuk membantu siswa mengembangkan pandangan dan internalisasi terhadap materi yang dipelajari. Tanpa menguasai tiga kemampuan dasar tersebut, ibaratnya pemain sepakbola yang tidak memiliki kemampuan dasar bermain bola, seperti bagaimana menendang atau heading yang baik dan benar, betapapun dididik dengan gaya samba Brazil atau gerendel Italia tetap saja tidak akan dapat memenangkan pertandingan. Demikian pula untuk guru, tanpa memiliki tiga kemampuan dasar tersebut, betapapun para guru dilatih berbagai metode mengajar yang canggih tetap saja prestasi siswa tidak dapat ditingkatkan. Sebaliknya, dengan menguasai tiga kemampuan dasar tersebut, metode mengajar apapun akan dapat dilaksananakan dengan mudah oleh yang bersangkutan. Sudah barang tentu apabila guru telah menguasai dengan baik materi yang akan disampaikan.

Sudah saatnya posisi mengajar diletakan kembali pada profesi yang tepat, yakni sebagai soft profession, di mana unsur art dan sense memegang peran yang amat penting. Oleh karena itu, untuk pembinaan dan pengembangan profesional kemampuan guru yang diperlukan bukannya instruksi, juklak dan juknis serta berbagai pedoman lain, yang cenderung akan mematikan kreativitas guru. Melainkan, memperbaiki dan meningkatkan tiga kemampuan dasar yang harus dimiliki guru sebagaimana tersebut di atas, serta memberikan kebebasan kepada guru untuk berinovasi dalam melaksanaakan proses belajar mengajar.