10# Etika Reproduksi

download 10# Etika Reproduksi

of 43

Transcript of 10# Etika Reproduksi

ETIKA REPRODUKSI

ABD. RAZAK DATU

ISU-ISU MEDIK YANG MEMERLUKAN FATWA DAN PERATURAN PERUNDANGAN DARI BADAN YANG BERWENANG: 1. KESEHATAN REPRODUKSI: aborsi, berbagai cara KB, morning after pill, kloning, ibu tumpangan, bayi tabung, penundaan haid, bank sperma, dsb. 2. KEPASTIAN MATI (brain death): euthanasia, mechanical life support 3. DONASI/TRANSPALANTASI ORGAN TUBUH (hidup atau mati): bank zigot/kulit/darah 4. RISET GENETIKA: sel induk (stem cell), DNA rekombinan, proyek genome, terapi gen dsb.

Aborsi (miscarriage, keguguran)

Definisi: adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin mampu hidup di luar rahim Batas umur 22 minggu atau 28 minggu

Jenis

Spontan, terjadi secara alamiah Buatan (induced, provokatus)

Aborsi buatan

Indikasi medis (terapi): abortus provokatus medisinalis (therapeutic abortion)

Ibu: penyakit jantung, ginjal, kanker dll Syarat: kehamilan mengancam jiwa ibu Janin: cacat bawaan berat Syarat: janin tidak mungkin mampu hidup di luar rahim Kehamilan yang tidak diinginkan secara sengaja Kehamilan yang tidak diinginkan secara tidak sengaja

Indikasi non medis: kriminal

Pandangan Agama IslamJika ABORSI dilakukan setelah ditiupkannya ruh, yaitu setelah 4 (empat) bulan masa kehamilan, maka semua ulama ahli fiqih (fuqoha) sepakat akan keharamannya. Tetapi para merka berbeda pendapat jika aborsi dilakukan sebelum ditiupkannya ruh. Sebagian memperbolehkan dan sebagiannya mengharamkannya.

Pandangan Agama Islam

Yang memperbolehkan aborsi sebelum peniupan ruh, antara lain Muhammad Ramli (w. 1596 M) dalam kitabnya An Nihayah dengan alasan karena belum ada makhluk yang bernyawa. Ada pula yang memandangnya makruh, dengan alasan karena janin sedang mengalami pertumbuhan.

Pandangan Agama Islam

Yang mengharamkan aborsi sebelum peniupan ruh antara lain Ibnu Hajar (w. 1567 M) dalam kitabnya At Tuhfah dan Al Ghazali dalam kitabnya Ihya` Ulumiddin. Bahkan Mahmud Syaltut, mantan Rektor Universitas Al Azhar Mesir berpendapat bahwa sejak bertemunya sel sperma dengan ovum (sel telur) maka aborsi adalah haram, sebab sudah ada kehidupan pada kandungan yang sedang mengalami pertumbuhan dan persiapan untuk menjadi makhluk baru yang bernyawa yang bernama manusia yang harus dihormati dan dilindungi eksistensinya.

Pandangan Agama Islam

Pendapat yang disepakati fuqoha, yaitu bahwa haram hukumnya melakukan aborsi setelah ditiupkannya ruh (empat bulan), didasarkan pada kenyataan bahwa peniupan ruh terjadi setelah 4 (empat) bulan masa kehamilan. Abdullah bin Masud berkata bahwa Rasulullah SAW telah bersabda : Sesungguhnya setiap kamu terkumpul kejadiannya dalam perut ibumu selama 40 hari dalam bentuk nuthfah kemudian dalam bentuk alaqah selama itu pula, kemudian dalam bentuk mudghah selama itu pula, kemudian ditiupkan ruh kepadanya. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad, dan Tirmidzi)

Pandangan agama Budha

Agama Buddha menentang dan tidak menyetujui adanya tindakan aborsi karena telah melanggar panca Buddhis, menyangkut sila pertama yaitu panatipata. Suatu pembunuhan telah terjadi bila terdapat lima faktor sebagai berikut : a) Ada makhluk hidup (pano) b) Mengetahui atau menyadari ada makhluk hidup (pannasanita) c) Ada kehendak (cetana) untuk membunuh (vadhabacittam) d) Melakukan pembunuhan ( upakkamo) e) Makhluk itu mati karena tindakan pembunuhan ( tena maranam)

Dalam tradisi Katolik, sebagian besar ahlinya menganggap kehidupan awal itu terjadi semenjak masa konsepsi (pembuahan). Upaya menggugurkan benih janin pasca pembuahan termasuk dosa besar dan dapat dikenakan sanksi moral dan sanksi hukum, sebagaimana layaknya pembunuhan seorang bayi. Bahkan Paus Paulus pernah menyatakan bahwa kehidupan janin harus lebih diutamakan daripada kehidupan ibunya. Sebagian ilmuan Katolik yang berhaluan moderat, seperti St. Jerome, penerjemah Vulgate Bible, membedakan janin yang sebelun dan yang sudah berumur 40 hari. Pengguguran kandungan di bawah 40 hari tidak bisa disamakan dengan pembunuhan terhadap bayi yang sudah lahir.

Pandangan Tokoh-tokoh Islam

Dalam Islam, sikap ulama terhadap kapan kehidupan awal manusia juga berbeda- beda. Sebagian ulama, seperti Imam Malik, menganggap masa konsepsi sebagai awal kehidupan manusia, karena itu aborsi sejak awal tidak dibenarkan. Melakukan aborsi termasuk dosa besar dan dapat dikenakan hukuman berat

Pandangan Tokoh-tokoh Islam

. Sebagian lainnya, seperti Imam Abu Hanifa, sebagaian pengikut Imam Syafi' dan pengikut Ahmad Ibn Hambal, menganggap bahwa awal kehidupan manusia ketika ia berada dalam usia akhir bulan keempat, karena baru pada masa ini sebuah janin diberikan roh dari Tuhan. Konsekwensinya, pengguguran kandungan dibawah akhir bulan keempat dianggap bukan dosa besar dan tidak dapat dikenakan sanksi hukum sebagaimana halnya janin yang sudah berumur empat bulan

Ulama Malikiah

Dikenal sebagi Ulama yang sangat hatihatidalam menyikapi aborsi Menurut mereka: Janin tidak boleh diganggu bahkan sejak pembuahan sekalipun Tidak boleh melakukan aborsi bila air mani telah tersimpan dalam rahim, meskipun masih belum berumur 40 hari setelah pembuahan

Fatwa Ulama Indonesia no 4 thn 2005

Pertama: Ketentuan Umum:

Darurat adalah suatu keadaan di mana seseorang apabila tidak melakukan sesuatu yang diharamkan maka ia akan mati atau hampir mati. Hajat adalah suatu keadaan di mana seorang apabila tidak melakukan sesuatu yang diharamkan maka ia akan mengalami kesulitan berat.

Kedua: Ketentuan Humum1. Aborsi haram hukumnya sejak terjadinya impantasi blastocyst pada dinding rahim Aborsi dibolehkan karena ada uzur, baik bersifat darurat maupun hajat A. keadaan darurat yang berkaitan dengan kehamilan yang1.

2.

membolehkan aborsi adalah: Perempuan hamil menderita TBC dengan cavernae dan penyakit- penyakit fisik berat yang lainnya yang harus ditetapkan oleh tim dokter Dalam keadaan di mana kehamilan mengancam jiwa si ibu

1.

2.

B. Keadaan hajat yang berkaitan dengan kehamilan membolehkan aborsi: Janin yang dikandung dideteksi menderita cacat genetik yang kalau lahir sulit disembuhkan Kehamilan akibat perkosaan yang ditetapkan oleh tim yang berwewenang di dalamnya terdapat antara lain keluarga korban, dokter, dan ulama

C. Kebolehan aborsi sebagaimana dimaksud huruf B harus dilakukan sebelum janin berusia 40 hari 3. Aborsi haram hukumnya dilakukan pada kehamilan yang terjadi akibat perbuatan zina.

CLONING

Cloning

Fertilisasi diperlukan sel spermatozoa dan sel ovum (sel dari organ reproduksi) Cloning : Reproduksi terjadi tanpa fertilisasi, hanya menggunakan sel somatis Bayi yang terjadi akan membawa sifat-sifat dari sel somatik asal

Manfaat terapoetik teknonoli cloning

Kloning manusia memungkinkan banyak pasangan infertil untuk mendapatkan anak Organ manusia dapat dicloning secara selektif untuk dimanfaatkan sebagai pengganti bagi pemilik sel organ itu sendiri sehingga dapat meminimalisir risiko penolakan

Problem bioetik

Perkembangan manusia tidak secara reproduksi alamiah ( asexual ) Menyeleksi embryo yang baik saja diambil sedangkan yg tidak dinginkan akan dibuang / dimusnahkan Manipulasi tehnologi untuk mengambil manfaat dari manusia hasil kloning dapat dipandang sebagai kejahatan oleh hukum

Problem bioetik

Dapat memungkinkan terjadinya jual beli embryo Embryo bisa terbentuk tanpa seorang laki-laki (ayah)

Pandangan agama islam terhadap cloning

AKADEMI FIKIH ISLAM LIGA DUNIA MUSLIM MENETAPKAN 1. Cloning manusia, apapun methode yang digunakan dalam pembuatan manusia tiruan, sepatutnya dilarang keras krn sesuatu yang tdk islami 2. Semua manipulasi yang berhubungan dengan reproduksi manusia dengan cara melibatkan elemen pihak ketiga (di luar ikatan perkawinan, baik uterus, ovarium, ovum atau spermatozoa adalah tidak sah

Transplantasi organ

Transplantasi organ hidup Transplantasi organ stelah meninggal

PENGUUNAAN ALAT KONTACEPSI

ALAT /CARA KONTRASEPSI

PIL SUNTIKAN IMPLANT Morning After Pil IUD KONTAP

VASECTOMY TUBECTOMY

Transplantasi organ dari orang hidup

Agama Islam membolehkan seseorang pada saat hidupnya dengan sukarela tanpa ada paksaan untuk menyumbangkan sebuah atau sebagian organ tubuhnya kepada orang lain yang membutuhkan dengan syarat : 1. tidak akan menyebabkan ganguan atau kematian bagi donor

2. Tidak menyumbangkan organ reproduksi seperti tesitis. Walaupun dengan mendonorkan satu buah testis tdk akan mengganggu tapi dapat menghasilkan sperma yang kelak akan dapat menghasilkan keturunan

Transplantasi organ dari orang telah meninggal ada dua versiA Yang menentang transplantasi organ tidak diperbolehkan dengan alasan: 1. kesucian hidup manusia 2. tubuh manusia adalah amanah 3. bisa disamakan dengan memperlakukan tubuh manusia sebagai benda material

Transplantasi organ dari orang telah meninggal ada dua versiB. Yang mendukung Bahwa transplantasi organ harus dipahami sebagai suatu bentuk layanan kesejahteraan publik dan altruistik (pertolongan kemanusiaan). Mereka berpendapat bolehnya transplantasi organ dari orang yang telah meninggal dengan ketentuan sbb:

Transplantasi boleh dengan ketentuan:1.

2.

3.

Transplantasi organ tersebut adalah satusatunya cara penyembuhan yang bisa ditempuh Derajat keberhasilan dari prosedur ini diperkirakan tinggi Ada persetujuan dari pemilik organ atau ahli warisnya

Boleh dengan ketentuan4.

5.

Kematian orang yang organnya akan diambil telah benar-benar jelas kematiannya Resepien organ tersebut sudah diberitahu tentang operasi transplantasi berikut implikasinya.

KAIDAH FIKHI

1. Keterpaksaan membuat sesuatu yang terlarang menjadi boleh 2. Ketika dua kepentingan yang saling bertentangan bertemu, maka kepentingan yang dapat membawa manfaat yang lebih besarlah yang didahulukan 3. Jika terpaksa harus memilih di antara dua keburukan maka pilihlah yang paling ringan keburukannya.

Eutanasia

Kata eutanasia berasal dari bahasa Yunani EUTHANATOS yang terbentuk dari kata EU (baik) dan thanatos (mati). Euthanasia diartikan bahwa membiarkan seseorang mati dengan mudah dan baik. Dapat pula disebutkan sebagai pembunuhan dengan belas kasih terhadap orang sakit yang tidak lagi memiliki harapan sembuh

Euthanasia mencakup1.

2.

Kematian denan cara memasukkan obat dengan atau tanpa permintaan ekplisit dari pasien Keputusan untuk menghentikan perawatan yang dapat memperpanjang hidup pasien dengan tujuan mempercepat kematiannya.

Rekayasa genetika

Dengan rekayasa genetika, dapat dilakukan diagnosis dini dari berbagai penyakit, serta dapat dilakukan gen therapy

Manfaat Rekayasa Genetika

Tehnologi rekayasa genetika memungkinkan para ilmuan medis untuk menghidupkan dan mematikan sel-sel. Dengan demikian, tehnologi ini dapat digunakan untuk mengatasi kanker Tehnologi rekayasa genetika memungkinkan dilakukannya pengujian dan penyembuhan penyakit-penyakit keturunan (gen therapy)

Problem bioetik

Dapat dilakukan perbuatan mematikan / membuang sel-sel yang tidak diperlukan Bahkan embryo yang sdh terbentuk jika ditemukan embryo yang tdk normal atau akan terbentuk organ-organ yg tidak normal, atau penyakit-penyakit bawaan tertentu akan menimbulkan masalah apakah tetap dipelihara atau dibuang

QS Al Maidah (5) 32. oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani

Israil, bahwa: Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain[411], atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka seakan-akan Dia telah membunuh manusia seluruhnya[412]. dan Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. dan Sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu[413] sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.

Sumber Bahan Bacaan

Al- Quranul Karim Fikih Kesehatan : Kloning, eutanasia, Transfusi Darah, Transplantasi organ, dan experimen pada Hewan : Dr. Abdul Fadl Mochsin Ebrahim Beberapa problem Kontenporer dalam pandang Islam : Abdul Qadim Zallun Etika Medis : John Rogers; Suatu perpektif Kristen Psikiatri Modern : Dadang Hawari Islamic Medical Ethics : Omar Hasan Kasule