10 Bahan Khotbah Natal

12
[email protected] VIRTUALOK Lámpara de plasma Se Basa en un generador electromagnético que produce altas tensiones de elevadas frecuencias (radiofrecuencias) con efectos observables como sorprendentes efluvios, coronas y arcos eléctricos. Su nombre se lo debe a Nikola Tesla, un brillante ingeniero que vivió en la segunda mitad del siglo pasado y a principios de éste y que en 1891, desarrolló un equipo generador de alta frecuencia y alta tensión con el cual pensaba transmitir la energía eléctrica sin necesidad de conductores. Aunque esta idea no prosperó, Tesla es el inventor de la corriente trifásica y de los motores de inducción, que mueven en el presente todas nuestras industrias. La Bobina de Tesla causa gran impresión por su espectacularidad y provoca interés por conocer su funcionamiento; una excelente manera de comprenderla y disfrutarla resulta mediante la construcción de una bobina propia.

Transcript of 10 Bahan Khotbah Natal

Page 1: 10 Bahan Khotbah Natal

1

IBADAH NATAL

HOSEA MULTIMEDIA

PO.Box 118 TEMANGGUNG 56200

Page 2: 10 Bahan Khotbah Natal

2

DAFTAR ISI

1. NATAL = KEMAUAN BAIK ALLAH ............................................................. 3 Oleh : Pdt. JE AWONDATU

2. NATAL = RENCANA AGUNG ALLAH .........................................................10 Oleh : Pdt. Bigman Sirait

3. NATAL MENJEMBATANI SORGA DAN DUNIA .......................................12 Oleh : Pdt. Bigman Sirait

4. Imanuel, Allah Menyertai Kita ……………………………………………… 14 Oleh : Pdt. Lulus Ananto

5. KETAATAN MARIA ....................................................................................... 15 Oleh : Pdt. Paul Rungkat

6. PESAN NATAL ............................................................................................... 16 Oleh : Pastor Richard Toh

7. YESUS SEBAGAI NABI, IMAM DAN RAJA .............................................. 17 Oleh : Pastor Paul Ng

8. JANGAN TAKUT ............................................................................................. 18 Oleh : Pdt. Ferry Mamangkey

9. YESUS PUTRA YANG DIBERIKAN ............................................................ 20 Oleh : Pdt. JE AWONDATU

10. YESUS DATANG MEMBAWA KESEMBUHAN ...................................... 26 Oleh : Pdt. Ir. Niko Nyoto Raharjo

Page 3: 10 Bahan Khotbah Natal

3

1. NATAL = KEMAUAN BAIK ALLAH

Oleh : Pdt. JE. AWONDATU

Selamat pagi selamat berbakti di dalam nama Tuhan Yesus. Kita buka cerita Natal dalam Lukas pasal yang ke 2 ayatnya yang ke 1;

Luk 2:1 Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Luk 2:2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Luk 2:3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Luk 2:4 Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, --karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud-- Luk 2:5 supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Luk 2:6 Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, Luk 2:7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

Yesus yang kita sembah, Dia lahir di sebuah kandang, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Tidak ada tempat berteduh. Kalau tidak punya tempat di tempat penginapan, berarti tidak ada roti. Tidak ada makanan.

Natal sekarang saudara, sudah menjadi komersial. Di Abu Dhabi pada tanggal 1 November, sudah di pasang pohon Natal yang besar. Tetapi maksudnya supaya menarik turis, negara Islam itu. Di Singapura pun yang bukan Kristen sudah menghiasi kota dengan Natal. Bahkan di Indonesiapun hotel-hotel meningkatkan harganya, juga pesawat-pesawat terbang, karena meningkatnya penumpang, harganya di naikkan, karena inilah musimnya mereka mendapat keuntungan, karena Natal.

Kita sudah melupakan akar kita. Yaitu, Yesus itu tidak punya tempat di penginapan. Dia lahir di tempat palungan, hanya tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Penginapan di sini di dalam Bahasa Inggris dipakai kata Inn. Ada Holiday Inn.

Inn yang jaman dahulu tidak seperti sekarang. Sangat sangat sederhana. Tetapi Inn yang sangat sederhana ini tidak mampu, karena tidak ada tempat, bukan karena tidak mau terima, tidak ada tempat. Karena tidak ada tempat, maka tidak ada makanan. Bayangkan seorang Maria yang sudah tepat waktunya untuk melahirkan, ayat ke 6, untuk bersalin, itu tidak punya tempat yang layak. Dan tidak punya tempat untuk melahirkan, tidak ada makanan.

Tetapi kita baca ayatnya yang berikut ;

Page 4: 10 Bahan Khotbah Natal

4

Luk 2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Luk 2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.

Mari kita lihat dua gambar ini. Raja segala Raja, Raja Yahudi yang baru lahir, Dia tidak punya tempat di penginapan. Maka Surat Korintus berkata, Dia yang kaya menjadi papa, menjadi miskin, supaya kita yang miskin mendapat tempat di dalam Kerajaan Sorga. Ada haleluyah saudara?

Malaikat yang mewah, itu justru mengadakan konsernya pada beberapa orang gembala yang sedang menjaga. Gembala itu adalah golongan yang miskin dari masyarakat jaman dahulu. Gembala yang hanya mempunyai domba yang dipelihara. Dia tidak pikir yang lain, yang dia punya prinsip, dia menggembalakan domba, bagaimana domba kawin, bagaimana domba beranak, bagaimana saya memperbanyak domba. Sangat sederhana pikirannya. Tiba-tiba di datangi malaikat yang bernyanyi di depan mereka. Natal adalah satu keajaiban. Natal juga adalah satu kejutan. Allah yang Maha Suci, Yang Maha Tinggi, Yang Maha Baik, Dia masuk di dalam sejarah manusia yang maha kotor

Tidak ada tempat di penginapan. Di dalam Yohanes pasal 1, kita membaca dulu, nanti kita kembali kepada Lukas. Yohanes pasal 1 ayatnya yang ke 10;

Joh 1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Joh 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.

Seorang seperti Yesus tidak ada tempat di penginapan. Banyak anak Tuhan sekarang, tidak menyediakan tempat untuk Yesus.

Ada dua orang wanita di Amerika, wanita Aristokrat, sedang makan di restoran yang mewah, makan siang. Lewatlah temannya perempuan yang lain dan tanya, "Ibu-ibu, kalian sedang apa?" "Oh, kami sedang merayakan ulang tahun anak kami yang lelaki, hari ini dia lahir. Dan kami sedang merayakan pesta makan ini, berdua saja, karena anak laki-laki dia dengan anak laki-laki saya, ulang tahunnya sama." "Mana anaknya?" temannya tanya. "Ya, anak saya tuh, nggak tahu dimana, dia lagi main-main barangkali, dia tempat lain. Tapi kami ibu merayakan kelahiran anak kami."

Persis dengan orang Kristen jaman sekarang. Dia merayakan Natal, tanpa kelahiran Sang Anak, Sang Yesus. Dia merayakan Natal, dia bermewah-mewah dengan Natal, dia mengadakan Natal, tetapi ketika firman diberitakan, dia tidak punya tempat untuk firman itu. Dan mulai sibuk dengan dunia. Dia merayakan kelahiran anak, tanpa anaknya hadir

Sama seperti orang Kristen jaman sekarang, merayakan Natal di mana-mana, ditanya yang dirayakan-Nya dimana? Mereka tidak tahu. Yesus, tidak tahu ada di mana.

Page 5: 10 Bahan Khotbah Natal

5

Sama dengan Yusuf Maria, pergi ke Yerusalem, 3 hari 3 malam mereka pulang, cari Yesus tidak ada. Meraka merayakan Paskah, tapi Yesusnya hilang. Jangan sampai kita sebagai umat Tuhan, merayakan Natal tanpa kehadiran Yesus itu. Kita kembali kepada Lukas, ayat 9;

Luk 2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Luk 2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Luk 2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Luk 2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Luk 2:13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: (Perhatikan ayat 14) Luk 2:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

Tidak ada masalah bagi kita, bukan? Untuk memuji Tuhan, terpujilah kemuliaan bagi Allah di tempat yang tertinggi. Ada haleluyah? Tidak ada masalah bagi kita memuliakan Tuhan. Masalahnya tuh bagian kedua, ayat 14 bagian kedua, dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya. And on earth peace, good will toward men.

Jadi kalau kita baca bahasa Indonesia, kita harus berkenan kepada-Nya. Dalam bahasa Inggris, good will, kemauan baik dari Allah kepada manusia. Lain artinya. Natal itu adalah damai untuk manusia dan kehendak baik, good will dari Tuhan, kepada manusia, toward men. And on earth peace, good will toward men, semua manusia.

Kita mulai dengan kata damai. Koq di dunia nggak ada damai? Yesus damai di seluruh damai, tapi koq di dunia nggak ada damai? Dari urusan yang besar, perang tidak ada berhenti berhentinya. PBB saja sudah tidak bisa mengatasi. Koq Amerika bisa nyerang Irak, bisa nyerang Afghanistan, nggak di marahin sama PBB? Koq begitu Irak nyerang Kuwait, di protes. Tidak ada keadilan, tidak ada damai?! Tapi damai yang di maksud di sini, tidak ada hubungan dengan damai itu. Damai yang dimaksud oleh Tuhan, adalah damai yang akan dialami oleh orang yang percaya kepada-Nya. Yang berkenan kepada-Nya.

Seorang yang bernama Paul Chen, dia berkata begini, "Damai adalah bintang senja dari jiwa. Dan kebaikan adalah matahari." Jadi damai itu seperti bintang bagi jiwa, dan kebenaran kebaikan seperti matahari dan keduanya tidak bisa dipisahkan. Saudara tahu bahwa diatas langit kita tuh ada bintang. Tapi kita tidak bisa lihat, karena ada matahari. Tapi waktu matahari terbenam, waktu semua gelap, baru kelihatanlah bintang itu.

Demikian juga damai. Damai ini juga akan bisa dirasa, justru pada waktu seperti langit tadi, pada waktu dunia banyak tantangan, pada waktu dunia banyak

Page 6: 10 Bahan Khotbah Natal

6

percobaan. Kasih-Nya memulihkan kita. Damai Yesus seperti bintang. Damai boleh nampak ketika dalam kesulitan. Damai dari Kristus itu kita alami.

Saudara yang golongan ekonomi lemah, yang sedang dilanda oleh banyak persoalan, saudara-saudara tidak usah menghilangkan damai dari Tuhan Yesus. Lihat Yesus lahir di kandang binatang. Tidak ada seorangpun di antara kita yang pernah lahir di kandang domba. Tetapi Yesus, Dia memberi contoh kepada kita, bahwa tidak menjadi persoalan bagi Dia lahir di mana. Damai adalah bintang pada waktu malam.

Seorang pendeta namanya Eliot, dan Eliot ini dia mati sahid di orang-orang Indian di Amerika Selatan. Sebelum dia mati sahid, sebelum dia di bunuh oleh orang Indian, dia menulis kata-kata begini, "Saya tidak bisa merasa damai, apabila ada dosa antara saya dan Tuhan."

Sedikit saja dosa di dalam kita, itu akan menghilangkan rasa damai dari Tuhan bagi kita. Karena dosa akan menghalangi damai-Nya Tuhan. Dosa itu seperti kaca, kita bisa lihat berkat Tuhan, tetapi kita tidak bisa menikmatinya. Karena ada kaca, karena ada dosa. Sama seperti anak, dia lihat di toko kue, aduh itu kue enak sekali, itu ada kaca. Dia tempelkan mukanya di kaca itu, dia lihat kue itu. Tapi dia tidak bisa menjamahnya. Sama dengan orang yang berdosa.

Kalau kita ada dosa sekecil apapun saja, maka kita nggak bisa mengalami damai. Walaupun kita puter-puter, pindah gereja ini pindah gereja ini pindah gereja ini, biar seribu kali saudara pindah gereja, tapi kalau dosa tidak kita tinggalkan, tidak akan mengalami damai.

Seorang ahli jiwa Inggris dia menulis begini,"Dengan damai dalam jiwa seseorang, manusia dapat menghadapi pengalaman yang mengerikan apapun saja." Kalau kita punya damai, katanya, apalagi ini damai dari Tuhan, apapun pengalaman yang mengerikan kita berani alami. Tetapi kalau kita tidak punya damai, kita seperti papan tulis ini miring.

Betapa hebatnya damai ini, karena Tuhan Yesus berkata dalam Yohanes pasal 14 ayat 27, damai-Ku sendiri Aku berikan kepadamu. Damai yang tidak diberikan oleh dunia. Damai-Ku sendiri Aku berikan kepadamu.

Mathew Hendry, seorang ahli Alkitab dia berkata, "Damai adalah permata yang aku berani tukarkan dengan segala apa yang aku punya, kecuali kebenaran." Seorang yang bernama Rohto, dia berkata, "Bila tidak ada damai dalam hati, maka sia-sialah kita mencarinya dari luar."

Kalau hati tidak ada damai, sia-sia mencarinya dari luar. Hati tidak ada damai, saya selalu memikirkan itu ibu, yang ibu dari Alda. Alda yang bunuh diri atau dibunuh saya nggak tahu. Saksi-saksi belum tertangkap. Itu perasaannya ibu ini, bagaimana ya? Saudara boleh sewa band yang terkenal, musik dangdut yang terkenal untuk bernyanyi di depan ibu itu, dia tidak akan terhibur. Bila tidak ada damai dalam hati, maka sia-sialah kita mencarinya.

Page 7: 10 Bahan Khotbah Natal

7

Kalau tidak ada damai hati, tidak ada. Tapi untunglah, Yesus itu nama-Nya Raja Damai. Ada amin saudara? Dia bukannya pemberi damai, Dia damai itu sendiri. Itu sebabnya kalau saudara menerima Yesus, bukan hanya menerima Yesus Pribadi, saudara juga menerima damai.

Kurtman, dia berkata, "Damai itu selalu beautiful, selalu cantik, selalu indah." Nah itu dipakai oleh Angkatan Darat dimana-mana, kita suka lihat tahun 1998 sampai tahun 2000, DAMAI ITU INDAH

Damai itu indah. Coba pikir damai itu, diiringi dengan good will toward men. Kemauan baik untuk manusia, saudara. Aduh, saya bangga punya Tuhan Yesus itu, Dia punya hati selalu good will toward men. Dia punya hati tuh selalu berkemauan baik untuk manusia.

Kalau Juruselamat kita seperti itu, marilah kita contohi Tuhan Yesus, kita juga mau good will kepada sesama manusia. Amin saudara? Coba jabat tangan kanan-kiri tanya, apa kabar brur, apa kabar zus? Tanya apa kabar? Saudara, saudara kan tersenyum waktu jabat tangan?

Nah, Natal adalah Tuhan menjabat tangan kita sambil berkata, "Apa kabar hai manusia.?" Hati-Ku good will, mempunyai hati yang berkenan kepadamu. Dia good will kepada kita. Dia punya sentoso Dia punya damai diberikan supaya kita mempunyai damai dari Tuhan. Dan itu membawa kita kepada keadilan.

Tuhan itu adil. Matahari-Nya bersinar untuk orang baik, tapi juga bersinar untuk orang tidak baik. Hujan-Nya turun untuk orang baik, untuk orang tidak baik juga. Saya lihat di televisi, di Langkat Sumatera, empat meter itu banjir, ada dua Gereja terendam, hanya tinggal salib kelihatan. Dan Dia juga untuk orang baik, dan untuk orang tidak baik

Kelihatannya Tuhan itu adil. Tetapi tentang keadilan, Cicerro berkata, "Keadilan yang ekstrim adalah ketidak adilan yang ekstrim." Keadilan yang ekstrim menjadi ketidak adilan yang ekstrim.

Contohnya, Tuhan Yesus dibawa perempuan yang berjinah datang sama Dia. Pagi-pagi! Ahli Taurat berkata, "Rabi, menurut Taurat perempuan ini harus di rajam sampai mati. Menurut Rabi, bagaimana?" Sudah tidak adil, saudara. karena yag dibawa cuma perempuan. yang laki-laki tidak dibawa. Sudah tidak adil.

Tapi Yesus tahu, kenapa yang laki-laki tidak dibawa, kenapa hanya perempuan, Yesus tahu, Dia bisa baca pikiran dan hati orang. Saya beri contoh. Kalau Yesus bilang, "Rajam." Mereka akan jawab, "Kalau begitu, ibu-Mu pun harus di rajam. Karena dia hamil tanpa suami. Kita semua kenal Maria. Mereka tidak tahu Maria mengandung dari Roh Kudus. Dia hamil tanpa suami. Dia hamil sebelum kawin. Harus di rajam!

Kalau Yesus bilang, "Jangan di rajam." Mereka akan menuduh, "Kamu melawan Taurat. Kamu melawan Musa." Maka Yesus mengadakan satu keadilan yang baik. Dia tidak memihak kepada orang, Dia tidak memihak kepada dibebaskan,

Page 8: 10 Bahan Khotbah Natal

8

Dia berjalan tenang. Dia berkata begini, "Siapa yang tidak berdosa, hendaklah orang itu lempar batu terlebih dahulu kepada perempuan ini."

Jadi Dia tidak melawan Musa, Dia tidak melepaskan juga perempuan itu. Silakan rajam, tapi orang yang tidak pernah berbuat dosa, lempar batu lebih dulu. Alkitab katakan, mulai dari orang tua, satu persatu meninggalkan Yesus. Tinggal Yesus berdua. Saudara senang Tuhan Yesus adil?

Kalau Dia tidak adil, celaka ini manusia, ini wanita yang ketangkap, dia di rajam sampai mati. Saudara ingat Salomo? Dua ibu datang, bawa satu orok (bayi). Ini bayi saya punya, ibu yang satunya, ini bayi saya punya. Salomo tahu, salah satu mesti yang asli. Tapi dua-duanya meyakinkan, ini bayi saya punya, ini bayi saya punya.

"Mari kemarikan bayi, mari kemarikan pedang. Saya akan belah bayi ini di tengah jadi dua, supaya satu buat kamu, satu buat kamu." Ibu yang palsu bilang, "Setuju, akur, setengah-setengah, itu paling adil itu paling adil." Keadilan yang ekstrim. Itu yang adil, tapi jadi tidak adil. Keadilannya ekstrim. Itu adil itu adil. Tapi ibu yang benar bilang, "Jangan Tuanku Raja. Jangan dibunuh itu anak. Sudahlah kalau memang harus di kasih sama perempuan itu, kasihlah. Saya nggak tega, lihat anak saya di bunuh." Tahulah Salomo, ini ibu yang asli.

Tuhan Yesus datang bukan hanya untuk damai, tapi juga untuk keadilan. Berapa banyak ibu-ibu wanita-wanita mengalami hal yang tidak adil. Saya pakai istilah sinetron, "di zohlimi" oleh suaminya. Berapa banyak wanita-wanita mengalami ketidak adilan dari suami-suami? Berapa banyak suami-suami dikecewakan oleh ketidak adilan? Untung kita punya Yesus.

Benyamin Franklin dia berkata begini, "Belas kasihan dan kesabaran harus menjadi karakter semua keadilan." Seorang yang bernama Fraud, dia berkata, "Keadilan tanpa hikmat adalah mustahil."

Ini saya lagi ketemu satu orang Budha. Tujuh puluh persen sudah percaya, tapi tiga puluh persen masih nanya-nanya. Dia tanya, "Boleh nggak kita bohong?" "Alkitab bilang jangan berdusta. Kalau kita mau ambil prinsip, pak, saya bilang tidak boleh berbohong. Tetapi lihat dulu kasusnya." Dia bilang, tidak bisa, kalau saya bohong itu dosa. Bohong itu nggak boleh, tapi lihat dulu kasusnya, saya bilang.

Kemarin ada seorang ibu dikejar-kejar suaminya sudah pakai golok suaminya nih. "Gua bunuh luh, gua bunuh luh." Lagi kalap, gua bunuh luh. Si isteri terus minta sembunyi di rumah saudara, "Pak tolong, sembunyikan saya, suami mau bunuh saya." Saudara tidak kenal. "Tolong pak, sembunyikan saya." Saudara sembunyikan, di kolong aja, di kolong aja. Lewat suaminya, "Pak, lihat isteri saya, nggak? Lihat ada perempuan lari di sini, nggak?" Kalau saudara jujur..."Tadi dia ada cari tempat sembunyi. Sekarang dia ada di dalam." Mampus dia, saudara, karena saudara jujur.

Tetapi saudara-saudara dengan belas kasihan dengan hikmat, saudara berkata, "Isteri saudara saya nggak tahu, saya nggak lihat." Saudara kurang jujur, tapi berhikmat. Satu nyawa selamat.

Page 9: 10 Bahan Khotbah Natal

9

Dalam Kitab Keluaran, ada dua bidan. Sudah dapat tugas dari Firaun, kalau orang Ibrani melahirkan anak laki-laki, langsung bunuh, kalau perempuan boleh. Supaya tidak ada orang Israel. Tetapi pinter ini bidan, asal anak laki-laki dia hidupkan, termasuk Musa. Musa lahir dihidupkan. Dipanggil sama Firaun, "Kenapa kamu membiarkan anak laki-laki hidup? Bukankah aku suruh kamu membunuhnya?" Dia ngomong begini, "Aduuuuhhhh Tuan Baginda. Orang Ibrani itu, lain sama perempuan Mesir. Bidan mau datang, dia sudah lahirkan dulu." Ngebohong kan? Tetapi dihari terakhir, Tuhan mengasihi bidan itu, dan bidan itu mendapatkan jodoh, karena membiarkan Musa hidup.

Contoh ketiga. Orang Majus dan Raja Herodes. Herodes sudah tahu Yesus sudah lahir di Betlehem, "Kamu pergi sekarang ke Betlehem, ketemu Yesus, sembah Dia. Sudah ketemu, kamu balik lagi ke sini, ya. Beri tahu aku supaya akupun menyembah dia." Gentle agreement, jabat tangan, nggak usah pakai kwitansi, nggak usah pakai tanda pernyataan, "Aku akan kembali kepadamu, setelah aku ketemu dengan Raja ini, aku akan kembali kepadamu dan memberitahukan dimana Raja itu."

Tetapi ketika besok dia mau pulang kembali, malaikat datang berkata, "Herodes tuh mau membunuh kamu. Kamu pulang lewat jalan yang lain." Dikasih tahu jalnnya. Pulang, orang Majus dengan jalan yang lain. Yesus selamat! Dia tidak gentlement, dia tidak jujur kepada Herodes, dia tidak balik lagi. Tetapi Yesus selamat. Jadi lihat, keadilan tanpa hikmat adalah mustahil, kata Fraud.

Kita mengevaluasi orang lain dengan keadilan Allah, tapi kita ingin orang lain mengevaluasi kita dengan belas kasihan Allah. Kita menilai orang lain dengan keadilan Allah. "Kamu dosa harus dihukum, kamu berjinah harus dihukum." Tapi kita minta orang lain menilai kita dengan belas kasihan Allah. "Ya, kan saya manusia biasa, terdiri dari daging dan tulang, masih banyak kekurangan, yah...you kan mesti ngerti dong, saya kan masih banyak kekurangan..."

Jadi Natal itu dia berkata, damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya, sebetulnya damai sejahtera di bumi dan menurut kemauan baik Allah kepada manusia.

Saudara dalam Natal kita punya pengharapan. Ada haleluyah? Bahwa Tuhan selalu mempunyai kemauan baik tentang kita. Sebagai ayat yang terakhir kita buka Yeremia 29 ayatnya yang ke 11;

Jer 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Ada haleluyah saudara? Tuhan kita, Tahun 2007 adalah Tahun Pemulihan dimana Dia memberikan pengharapan. Dia mempunyai good will kepada saudara, supaya hidup kita dipulihkan.

Sekian renungkan firman Allah, dan kita akan berdoa bersama-sama.

Page 10: 10 Bahan Khotbah Natal

10

2. NATAL = RENCANA AGUNG ALLAH

Oleh : Pdt. Bigman Sirait

DALAM Kitab Ulangan 18: 4-22, antara lain dikatakan tentang akan dibangkitkannya seorang nabi dari tengah bangsa Israel. Penting pula kita perhatikan bahwa apa yang diungkapkan Musa kemu-dian menjadi sebuah nubuatan yang mengacu kepada Yesus Kris-tus. Bahwa dari tengah-tengah bangsa Israel akan dibangkitkan seorang nabi yang luar biasa, ini mengacu pada realita tentang Kristus. Satu fakta bagaimana luar biasanya sebuah Natal. Natal bukan peristiwa kebetulan. Natal adalah peristiwa yang sudah dirancang Allah. Natal bukan sesuatu yang mendadak terselip dalam sejarah, tetapi Natal adalah rencana Allah yang agung bagi manusia. Semakin kita memahami prinsip-prinsip seperti ini semakin tahulah kita bahwa Allah bekerja di dalam sejarah, intervensi ke dalam dengan satu karya yang sangat luar biasa. Ada apa gerangan latar bela-kang peristiwa kedatangan Sang Juru Selamat itu? Dalam konteks dikatakan bangsa-bangsa di sekitar Israel pada saat itu adalah penyembah berhala, suatu yang menyedihkan, menjengkelkan, murka bagi Tuhan. Maka Tuhan berkata kepada Musa: Tetapi kamu, tidak diijinkan Tuhan mela-kukan hal-hal yang demikian (peramal, petenung). Karena itu suatu aib, kemarahan bagi Tuhan. Musa adalah seorang yang setia, penuh rasa iba, dan cinta kasih, seorang yang dapat mendoakan umatnya dengan kuat. Seorang pendoa syafaat, yang berbicara dengan Allah, bertatap muka dan memantulkan kemuliaan Allah. Musa itu juga dikatakan seorang nabi yang kuat di dalam perkataan dan perbuatannya, karena perka-taannya dan perbuatannya seim-bang. Kemudian dia yang menya-takan kehendak dan tujuan Allah. Dia pula yang meletakkan dasar Perjanjian Lama, yaitu Taurat itu sendiri. Musa yang memulai mem-buka babakan baru hubungan Allah dengan manusia dengan Taurat itu, kemudian ditutup oleh Yesus yang menggenapinya. Kalau awal memulai, maka akhir menutup dengan sempurna. Oleh karena itu Musa memberi-kan pengharapan-pengharapan tentang keselamatan itu, muncul simbol-simbol daripada persemba-han, simbol-simbol korban. Darah yang harus ditumpahkan untuk menebus dosa, bukan lagi simbol tetapi realita di dalam Yesus, karena Yesus menjadi korban itu sendiri. Kalau imam di jaman Musa menumpahkan darah domba sebagai korban, tetapi Yesus ada-lah imam yang mengorbankan diri-Nya sendiri. Jadi, apa yang dikata-kan Musa, menjadi realita di dalam Yesus. Itu sebab Yesus mengata-kan, “Aku datang bukan untuk meniadakan Taurat tetapi meng-genapinya”. Karena Ia sudah dinu-buatkan mengarah ke sana. Jadi kita mesti mengerti korelasi kalimat-kalimat Yesus itu di dalam kitab Injil juga untuk menunjukkan keilahian, sekaligus juga menunjuk-kan bahwa Dialah yang terakhir. Dialah yang sempurna dari bilangan kenabian. Dialah imam yang sejati itu, puncak dari segala keimaman. Karena Dia tidak mengorbankan domba untuk menebus dosa orang, tetapi dirinyalah yang menjadi korban. Kemudian Dia adalah raja dari segala raja, raja yang adil, penuh cinta kasih, raja yang akan memerintah dengan cara yang luar biasa.

Page 11: 10 Bahan Khotbah Natal

11

Mengacu pada Yesus Jadi, pemenuhan ketiga jabatan itu ada pada diri Yesus. Dan seluruh apa yang dikerjakannya memang sangat luar biasa. Itu sebab Yesus mengatakan: Aku tidak pernah mengatakan apa pun dari diriku sendiri, aku hanya mengatakan apa yang dikatakan oleh Bapa-Ku. Nah itu di dalam garis yang dikatakan oleh Musa, bahwa dia tidak akan pernah berbicara untuk dan atas namanya sendiri, tetapi untuk dan atas nama Tuhan. Bahkan Musa memperban-dingkan dengan beberapa nabi palsu yang akan berbicara untuk dan atas nama dirinya, sekalipun membawa-bawa nama Allah, tetapi memper-jualbelikan kebenaran itu, memutar-balikkan fakta. Dalam Kitab Ulangan itu sudah muncul posisi sang nabi yang sangat kuat, solid, tidak tergantikan oleh apa pun juga. Ini menarik karena tentang siapa nabi yang muncul itu, terjadi perdeba-tan. Tetapi seluruh tanda dan ciri yang dibicarakan Musa sangat jelas, hanya mengacu kepada Yesus. Oleh karena itu saya kembali mengatakan, Natal bukan suatu peristiwa kebetulan. Natal adalah rencana agung yang didesain Allah. Bahkan di Taman Eden ketika manu-sia berbuat dosa, Tuhan sudah menyatakan janji keselamatan di dalam diri Yesus Kristus yang akan meremukkan kepala ular itu, sekali-pun untuk itu tumit-Nya harus remuk (Kejadian 3: 15). Lalu di Ula-ngan semakin jelas bahwa Dia yang dijanjikan itu, yang akan meremuk-kan kepala ular itu, adalah seorang nabi. Nabi itu kemudian muncul dalam kehidupan sejarah manusia. Kelahiran-Nya luar biasa. Dia me-milih tempat yang sangat seder-hana, yang tidak terbayangkan. Tetapi itu dilakukan di dalam karya yang sangat luar biasa, menyata-kan kecintaan-Nya kepada orang paling bawah di dalam level kehi-dupan. Kalau Allah mau, pasti bisa bikin kelahiran-Nya di istana. Tapi Dia lahir di tempat yang tak layak untuk menunjukkan keberpiha-kan-Nya kepada orang-orang bawah. Marilah memahami bahwa Natal bukan suatu kebetulan tetapi in-tervensi Allah dalam sejarah hidup manusia. Natal bukan sebuah accident tetapi rencana Allah yang agung. Natal bukan sesuatu yang terjadi terpaksa, dan Kristus merelakan diri-Nya menjadi sama dengan manusia, sehingga di dalam kerangka penebusan untuk menolong manusia menjadi sama dengan manusialah Dia harus lahir sebagai manusia. Tetapi karena kekudusan kesucian meliputi seluruh kehidupan-Nya, maka Dia bukan anak yang lahir karena keinginan biologis pria-wanita sebagai mana lazimnya, tetapi dia lahir oleh Roh Kudus. Dia adalah Allah agave yang turun dan me-nyatakan diri kepada umat kepu-nyaan-Nya. Beruntunglah para gembala, yang dalam kerendahan status sosial-nya, boleh diundang melihat Bayi Kudus itu. Berun-tunglah orang Majus, yang sekali-pun kafir, dan melakukan perjala-nan panjang, boleh menyembah Yesus, bayi Natal itu. Oleh karena itu, penting untuk kita pikirkan sikap sejati bagaimana menyikapi Natal itu. Natal harus kita sikapi di dalam kesungguhan yang penuh, dan menangkap inti-sarinya. Jangan terjebak kulit atau fenomena. Natal adalah pengge-napan janji yang sudah dikatakan nun jauh sebelumnya, dan terca-tat di Alkitab. Maka ini boleh men-jadi peringatan penting bagi kita bagaimana hidup takut akan Dia, dan melakukan kehendak-Nya.v(Diringkas dari kaset khotbah oleh Hans P.Tan)

Page 12: 10 Bahan Khotbah Natal

12

3. NATAL MENJEMBATANI SORGA DAN DUNIA

Oleh : Pdt. Bigman Sirait

NATAL adalah sebuah perjalanan panjang, dan tidak akan pernah bisa kita ukur atau ketahui dengan tepat karena memang tidak terjangkau oleh kita. Natal adalah sebuah perjalanan luar biasa yang dilakukan oleh Yesus, anak Allah. Ia tidak mempertahankan kesetaraan-Nya dengan Allah, Ia mengosongkan diri, menjadi sama dengan manusia. Ia meninggalkan surga untuk datang ke dunia. Bisakah kita mengukur berapa panjang perjalanan surga-dunia? Bisakah kita menjangkau surga dengan alat yang dibuat manusia? Tentu tidak. Surga itu paradoks: terlalu jauh untuk dijangkau, tetapi sangat dekat untuk dipercayai. Iman.

Ketika Yesus melakukan perjalanan dari surga ke dunia, Ia menggunakan “alat” yang sangat luar biasa, yakni kerelaan kehendak-Nya. Itulah yang membuat perja-lanan panjang itu mungkin dilalui. Karena kerelaan Allah menjadi manusia maka perjalanan dari surga ke dunia itu terealisir. Kerelaan kehendak itu menjadi kendaraan yang membawa Dia dari surga mulia, turun ke dunia yang hina. Natal adalah suatu peristiwa ajaib. Di mana dalam kerelaan kehendak-Nya Ia mau menjadi sama dengan manusia. Tidak ada persamaan antara Allah dengan manusia, tetapi Dia mau melakukan itu.

Jadi, Natal membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin: surga dan dunia terjembatani oleh kerelaan Anak Allah, Yesus Kristus, Tuhan kita. Dan kerelaan kehendak ini seharusnya menjadi gambaran yang kuat dalam hidup kita. Seperti yang juga digambarkan Paulus kepada orang-orang di Filipi, bagaimana dengan kerelaan kehendak, kita mampu meniadakan nilai diri, menyangkali kemanusiaan kita (sangkal diri), supaya kita mampu menghargai orang lain. Jadi, perjalanan Natal yang panjang akan tetap menjadi kekuatan yang tidak bisa diubah, karena surga bertemu dengan dunia hanya oleh karena kerelaan kehendak Yesus untuk menanggalkan keilahian-Nya. Maka di tengah kehidupan manusia,

Natal mestinya menjadi sebuah perjalanan panjang yang bisa menjembatani permusuhan, yang seringkali membuat orang terpisah karena kebencian dan kedengkian. Natal harus mampu menjembatani berbagai pertikaian. Sulit membayangkan bagaimana dunia bisa tersambung dengan surga, karena surga sangat kudus, sementara dunia penuh dosa, cacat dan cela. Alkitab mengatakan manusia tidak mampu melihat Allah yang suci. Keberdosaan kita tidak mungkin diperhadapkan dengan kesucian Allah. Artinya, kita tidak mungkin bertemu dengan Dia. Tidak mungkin kita berhadapan muka dengan Dia. Tidak mungkin kita bisa melihat Dia. Tetapi dalam perjalanan panjang-Nya, dalam kerelaan kehendak-Nya, Ia membatasi diri, melepas atribut keilahian-Nya. Ia menjadi Allah yang terbatas bukan karena terbatas, tetapi karena rela membatasi diri, sehingga Dia bisa ada di tengah-tengah manusia, tanpa kita terpisah atau terbakar di hadapan-Nya. Ia membuat diri-Nya menjadi sama dengan manusia. Betapa luar biasanya. Dalam kerelaan kehendak-Nya Dia telah menyambung surga dan dunia. Betapa hebat perjalanan itu, karena dari kekekalan Dia meluncur menuju kesementaraan, masuk dan terkurung di dalam ruang dan waktu. Padahal Dia ada di tempat di mana Dia tidak bisa dikurung oleh apa pun juga. Ia melepaskan kekekalan yang menempel pada diri-Nya. Dan dalam kerelaan

Page 13: 10 Bahan Khotbah Natal

13

kehendak-Nya, Dia lepaskan kekekalan itu untuk masuk ke dalam ruang dan waktu, ke dalam kesementaraan.

Pernahkah kita berpikir semangat sama yang seharusnya kita kumandangkan demi memenangkan jiwa demi jiwa seperti Dia memenangkan jiwa dan hidup kita? Turun berbagi Pengkhotbah menggambarkan hidup di dunia sebagai sesuatu yang tidak mengenakkan, sangat membosankan. Lalu, mengapa Dia mau datang ke dunia, masuk ke dalam kurungan yang tidak menyenangkan? Kerelaan kehendak-Nyalah yang membuat Dia mau masuk ke dalam ruang dimensi ruang dan waktu. Kerelaan kehendak-Nyalah yang membuat Dia mau masuk dan tinggal bersama kita, hidup dalam dunia yang penuh dosa. Itulah Natal, kerelaan kehendak membuat Yang Suci masuk ke tempat berdosa dan hina. Natal, sebuah perjalanan panjang sehingga membuat Dia, anak Allah yang mahakuasa dan bertakhta di surga mulia datang ke dunia untuk menjadi anak manusia. Perjalanan panjang yang dilakukan-Nya, membuat Dia melepaskan kekekalan-Nya, dan terpisah dari kesucian surgawi lalu masuk ke dalam dunia yang hina, nestapa.

Semangat Natal seperti itu seharusnya hidup dan menghidupi orang-orang percaya, sehingga orang-orang percaya betul-betul terikat di dalam emosi yang kuat terhadap Natal itu. Natal mestinya menjadi perenungan yang serius, bukan pesta pora yang salah langkah. Tapi tragisnya, atas nama memuliakan Tuhan, Natal seringkali terjebak pada kemewahan yang justru memunculkan kelas-kelas, membuat orang-orang bawah makin terpojok. Orang-orang di tempat kumuh semakin ngeri dan merasa tidak berarti ketika melihat gemerlap pesta Natal. Semangat Natal yang sama sekali terbalik, bukan? Saudara, mari kita menemukan Natal yang sejati. Mari melakukan dan merenungkannya, karena Tuhan memanggil kita untuk memberitakan Injil. Karena itu jangan terjebak pada perangkap apa pun. Jadikan Natal sebagai perjalanan panjang untuk nenanggalkan seluruh keegoan, kehebatan, keluarbiasaan kita. Mari turun untuk berbagi dengan orang-orang susah di sekitar kita. Jangan menyakiti hati mereka dengan balutan kemewahan yang ada pada kita.

Akhirnya tepatlah ber-Natal, jangan terjebak. Semoga Natal ini menjadi perjalanan panjang kita demi kemuliaan nama Tuhan. (Diringkas dari kaset Khotbah Populer oleh Hans P.Tan)

Page 14: 10 Bahan Khotbah Natal

14

4. IMMANUEL – ALLAH MENYERTAI KITA

Oleh : Pdt. Lulus Ananto

Ayat Pokok : Matius 1:23 Ayat ini dan istilah Imanuel merupakan kesukaan dan cita-cita setiap orang percaya, sehingga seringkali kita melihat kata Imanuel ini ditempelkan pada tempat-tempat tertentu seperti kamar, mobil dan sebagainya. Melalui ayat tersebut kita dapat belajar beberapa hal:

1. Tanpa penyertaan Tuhan, kita dalam keadaan bahaya, dan menuju kepada kehancuran. Tatkala Roh Allah meninggalkan Saul (tidak menyertai Saul lagi), maka roh jahat mengganggu dan menyusahkan hidupnya [1 Sam. 16:14]. Tuhan Yesus membiarkan / melepaskan Yudas untuk melakukan apa saja (Tuhan melepas kontrol), sehingga Yudas dikuasai oleh iblis melakukan kehendak iblis [Yoh. 13:27]. Tanpa penyertaan Tuhan, Simson tidak kuasa melawan musuh, sehingga ia diperbudak musuh [Hak. 16:20-21].

2. Keuntungan disertai Tuhan: ada kekuatan dalam tantangan dan perjalanan hidup. Yusuf disertai Tuhan dan berhasil, walaupun ada tantangan (fitnah, penjara, dijual oleh saudara-saudaranya) [Kej. 39:2-3, 21-22]. Musa sadar bahwa tanpa penyertaan Tuhan, perjalanan mereka akan gagal [Kel. 33:15-16].

3. Bagaimana kita disertai Tuhan dan penyertaan Tuhan (Imanuel) menjadi kenyataan. - Kita harus taat dan dengar-dengaran kepada Tuhan [1 Sam. 15:22-23]. - Kita harus peka terhadap godaan-godaan si jahat. Bandingkan dengan kejatuhan Salomo, Daud, Simson, Petrus, Yudas dan yang lainnya.

Kalau kita gagal, maka jangan lupa, kasih Allah memberi kesempatan untuk bertobat. Semangat pertobatan memungkinkan kita selalu Imanuel. Daud, Simson, Petrus pernah gagal, tetapi kemudian bertobat dan pulih kembali.

Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah. Matius 26:41

Page 15: 10 Bahan Khotbah Natal

15

5. IMMANUEL – ALLAH MENYERTAI KITA

Oleh : Pdt. Paul Rungkat Ayat Pokok : Lukas 1 : 37 -38

Dalam ayat sebelumnya kita membaca bahwa dua kali Maria dikejutkan dengan pernyataan berita dari malaikat Gabriel yang menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dalam diri Maria, yaitu:

1. Bahwa Maria sangat berkenan di hadapan Allah dan menjadi wanita yang diberkati di antara segala wanita [Luk. 1:28-29].

Apakah tidak ada wanita lain yang lebih baik daripadanya dan lebih layak untuk menerima berkat ini? Bukankah ada wanita lain yang lebih layak untuk menerima berkat ini? Bukankah ada wanita yang lebih berpendidikan, lebih cantik dan sebagainya? Tetapi Gabriel mengatakan bahwa itu adalah kasih karunia Allah bagi Maria [Luk. 1:30]. Allah tidak melihat secara luar, tetapi yang di dalam!

Kesederhanaan dan watak yang baik dari Ester menyebabkan Raja mengangkat dia sebagai ratu [Est. 2:15-17]. Gereja Tuhan yang digambarkan sebagai wanita menerima kasih karunia Tuhan bukan karena keindahannya secara luar, tetapi karena Ia melihat batinnya (bandingkan dengan 1 Pet. 3:3-4).

2. Bahwa Maria akan mengandung dan melahirkan seorang anak [Luk. 1:31-34].

Sebagai seorang wanita yang kudus, ia tentunya tidak dapat menerima hal itu, meskipun ia sudah bertunangan! Demikian pula dengan Yusuf, tunangannya yang menjaga kekudusannya, sehingga ingin meninggalkan Maria secara diam-diam [Mat. 1:18-19]. Tetapi lagi-lagi Gabriel mengingatkan Maria dan Yusuf bahwa kandungan ini berasal dari Roh Kudus [Luk. 1:35; Mat. 1:20].

Kristus Yesus akan mendapatkan gereja-Nya yang kudus sebagai mempelai-Nya [Why. 12:1-2; 1 Pet. 1:15-16].

Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu. Lukas 1:38

Page 16: 10 Bahan Khotbah Natal

16

6. PESAN NATAL

Oleh : Pdt. Pastor Richard Toh

Ayat Pokok : Keluaran 3: 7-10

Kel 3:7-10 menceritakan tentang bagaimana Tuhan telah mendengar seruan orang Israel yang ditindas oleh bangsa Mesir ketika mereka hidup dalam keadaan yang sangat sukar. Begitu pula dengan kita yang hidup pada saat ini. Semakin hari, keadaan dunia kian memburuk, manusia hidup dalam ketakutan dan tekanan. Keadaan ekonomi yang semakin buruk menyebabkan orang bekerja semakin keras. Ini adalah salah satu siasat iblis untuk menghalangi umat Tuhan untuk menyediakan waktunya bagi Tuhan.

Orang Israel berada dalam ikatan karena mereka seringkali lupa kepada Allah dalam keadaan baik. Dalam keadaan sukar mereka akan berseru-seru dan Allah akan menolong (lewat orang utusanNya). Tapi setelah keadaan mereka membaik, mereka mulai melupakan Allah lagi. Hal ini terjadi berulang kali, seperti yang dapat kita lihat dalam kitab Hakim-Hakim. Sehingga pada akhirnya Allah mengutus Yesus sebagai pembebas sekali untuk selamanya. Yesus lahir ke dalam dunia di tengah-tengah orang-orang biasa bahkan dalam keadaan yang sangat miskin. Tetapi berita kelahiranNya diumumkan oleh para malaikat dari sorga, Luk 2:8-14.

Yang disampaikan malaikat adalah: Kesukaan besar, Luk 2:10 Yaitu kesukaan yang tidak akan pernah berakhir walau dalam keadaan sukar sekalipun, merupakan kekuatan dalam menghadapi masalah.

Damai Sejahtera, Luk 2:14 Yaitu damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, yang akan memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus, Fil 4:7

Kabar Baik Inilah ketiga hal yang diperlukan manusia pada saat ini dan menjadi tugas kita untuk memeberitakannya pada semua orang.

Kerajaan Allah adalah soal kebenaran, damai sejahtera, dan kesukaan atau sukacita oleh Roh Kudus, Rom 14:17. Hal ini (Kerajaan Allah) diberitakan oleh Yohanes Pembaptis (Mat 3:2), Yesus (Mat 4:17) dan Murid-muridNya (Mat 10:7). Jika sang Raja ada di dalam kita maka KerajaanNya pun ada di dalam kita. Inilah pesan Natal yang harus kita sampaikan kepada semua orang.

Yesus datang untuk memberikan hidup kepada kita, yaitu hidup yang berkelimpahan. Oleh sebab itu hendaklah kita mencari Kerajaan Allah dahulu, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu, Mat 6:33. Kita menerima Kerajaan Allah yang tidak tergoncangkan, Ibr 12:28. Jadi kita tidak perlu takut menghadapi dunia ini, Amin.

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Matius 6:33

Page 17: 10 Bahan Khotbah Natal

17

7. YESUS SEBAGAI NABI, RAJA DAN IMAM

Oleh : Pastor Paul Ng

Di dalam Injil, ada tiga cerita yang menunjuk kepada hal yang sama, namun mempunyai arti yang berbeda:

1. Yoh 4:1-42 Ketika Yesus dan murid-muridNya melewati daerah Samaria, sementara murid-murid pergi ke kota, Yesus berbicara kepada seorang perempuan Samaria sehingga perempuan itu melihat Yesus sebagai seorang nabi. Tetapi kemudian dia menyadari bahwa Yesus adalah Mesias, yang disebut juga Kristus [ay 25-26]. Lalu perempuan itu bersaksi kepada orang-orang di kota dan merekapun menjadi percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat dunia [ay 42]. Dalam perjalanan iman kita, ketika kita menjadi percaya, Yesus adalah sebagai nabi/ perantara/ Juruselamat kita sehingga kita mendapat hidup yang kekal.

2. Mat 16:13-20 Murid-murid memberikan banyak jawaban ketika Yesus bertanya kepada mereka: menurut orang-orang, siapakah Dia? Kemudian, ketika Yesus bertanya kepada mereka, menurut mereka, siapakah Dia? maka Simon Petrus menjawab bahwa Dia adalah Mesias, Anak Allah yang hidup [ay 16]. Yoh 6:69 menulis bahwa Petrus mengakui bahwa Yesus adalah Yang Kudus dari Allah. Petrus mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan, dan Raja yang bertakhta di dalam hidupnya. Setelah menjadi percaya, dengan belajar dari firman Tuhan dan melalui pengalaman-pengalaman yang membuat kita menyadari bahwa kita harus mengambil keputusan untuk menjadikan Yesus bukan hanya sebagai Tuhan namun juga sebagai Raja yang bertakhta di dalam hidup kita.

3. Yoh 11:1-44 Orang Yahudi percaya bahwa orang yang telah mati tidak mungkin dibangkitkan setelah empat hari di dalam kubur. Tetapi Yesus berkata kepada Marta bahwa saudaranya, Lazarus, akan bangkit setelah empat hari berada di dalam kubur [ay 23]. Marta telah mengetahui bahwa Yesus adalah Tuhan dan Mesias, Anak Allah [ay 27]. Tetapi Yesus memberi pengertian bahwa Dialah sumber kehidupan. Yesus mengasihi Marta, Maria dan Lazarus, Dia datang ketika mereka mengalami masalah. Yesus bukan hanya sekadar Juruselamat dan Tuhan, tetapi juga sebagai sahabat. Di saat kita membutuhkan, Dia mampu memberi pertolongan. Yesus adalah Imam Allah yang Mahatinggi, pembuat perdamaian manusia dengan Allah, Dialah Jurusyafaat kita.

Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan. Ibrani 9:15a

Page 18: 10 Bahan Khotbah Natal

18

8. JANGAN TAKUT

Oleh : Pdt. Ferry Mamangkey

Ketika malaikat Gabriel datang kepada Maria untuk pertama kalinya, Maria merasa ketakutan, begitu juga ketika malaikat menampakkan diri kepada para gembala, mereka pun merasa ketakutan ( Lukas 2 : 9 ). Padahal kedatangan malaikat pada saat itu untuk membawa berita baik yang membawa pengharapan kepada mereka. Mengapa mereka merasa takut ? karena mereka hidup di masa ALLAH tidak lagi berbicara kepada umatNya selama 400 tahun. Dalam perjanjian lama dituliskan bahwa ALLAH berbicara kepada umatNya melalui perantara para nabi. Tetapi yang dilakukan oleh umatNya adalah mereka menolak nabi – nabi itu, bahkan tak jarang mereka menyiksa dan membunuh nabi ALLAH. Oleh sebab itu karena tingkah laku mereka maka ALLAH membiarkan umatNya, ALLAH tidak berbicara kepada umatNya melalui para nabi maupun melalui mimpi dan penglihatan. Oleh sebab itu ketika malaikat ALLAH datang kepada Maria dan para gembala, mereka begitu ketakutan, karena untuk sekian lamanya mereka tidak pernah lagi mendengar berita dari ALLAH.

Apa yang terjadi apabila manusia putus hubungan dengan ALLAH ? 1 Samuel 16 : 13, Setelah Daud diurapi dengan minyak maka sejak saat itu dan seterusnya Roh ALLAH berkuasa atas kehidupan Daud sehingga apa yang dikerjakannya selalu berhasil. Sebaliknya ketika Roh ALLAH undur dari Saul, maka roh jahat menguasai Saul sehingga apa yang ada dalam pikiran Saul adalah hal – hal yang tidak baik, penuh dengan iri hati dan dengki serta keinginan untuk membunuh ( 1 Samuel 16 : 14). Ketika Roh ALLAH tinggalkan Saul, ia takut menghadapi Goliat, ketika Roh ALLAH tinggalkan Saul pada saat ia perlu Tuhan dan berdoa, ALLAH tidak menjawabnya ( 1 Samuel 28 : 4 – 5 ) dan akibat ALLAH tidak mendengar doanya, Saul berhubungan dengan kuasa kegelapan dengan memanggil arwah orang mati. Mengapa ALLAH tinggalkan Saul ? kebiasaan zaman dahulu sebelum berperang, Saul memanggil Samuel sebagai hamba ALLAH untuk mempersembahkan korban tetapi setelah menunggu 7 hari sesuai dengan waktu yang ditentukan, Samuel tidak juga datang sehingga Saul berinisiatif mempersembahkan korban karena pada waktu itu rakyat sudah meninggalkannya dan sebagai akibat tindakannya ia ditolak oleh ALLAH. Betapa sangat berbahaya apabila kita tidak memiliki Roh ALLAH. Malaikat Gabriel datang kepada Maria dan berkata jangan takut karena ALLAH beserta dengan Maria. Apabila Roh ALLAH ada dalam hidup kita maka kita tidak perlu lagi merasa takut dan kuatir karena itu berarti bahwa ALLAH beserta kita, sekalipun tahun yang akan datang tidak menjanjikan hal yang lebih baik dari apa yang kita hadapi sekarang ini

. Matius 1 : 21, Yesus lahir ke dalam dunia ini dengan 1 misi yaitu untuk menyelamatkan umat manusia. Oleh sebab itu ALLAH menyuruh Yusuf dan Maria memberi nama Yesus yang artinya Jurus’lamat.

Hanya di dalam Dia ada pengharapan dan sukacita dalam kita menjalani hidup

ini.Lukas 2 : 20, maka kembalilah gembala – gembala itu sambil MEMUJI dan MEMULIAKAN ALLAH … setelah jumpa dengan Jurus’lamat gembala – gembala

Page 19: 10 Bahan Khotbah Natal

19

kembali dengan penuh sukacita, sebelumnya penuh dengan ketakutan sekarang penuh dengan SUKACITA . Lukas 2 : 25 – 28, Roh ALLAH yang ada pada Simeon memberitahukan kepadanya tentang kehadiran Mesias yang sudah lama ia nantikan, dan Roh ALLAH itu yang menuntun Simeon bertemu dengan Yesus di Bait ALLAH. Sukacita melingkupi hati Simeon ketika ia berjumpa dengan Sang Mesias dan ketika ia sudah berjumpa dengan Yesus, ia menyerahkan seluruh hidupnya ke dalam tangan Tuhan ( Lukas 2 : 29 – 30 ). Ketika kita berjumpa dengan Yesus, maka ada perubahan dalam hidup kita, perubahan kea rah yang lebih baik, seperti yang terjadi pada orang Majus ketika mereka membiarkan Roh Kudus menuntun mereka. Ketika ALLAH datang pada kehidupan kita maka ada sukacita yang melimpah dalam hati kita, seperti para gembala dan orang Majus. Dan kita tidak perlu lagi merasa takut dan kuatir dengan hidup yang akan kita hadapi karena ALLAH beserta dengan kita.

Page 20: 10 Bahan Khotbah Natal

20

9. YESUS PUTRA YANG DIBERIKAN

Oleh : Pdt. JE Awondatu

Renungan Natal pada pagi ini, kita dapatkan dalam Yesaya pasal 9. Dalam Yesaya pasal 9, kita mendapatkan satu ayat yang tujuh ratus tahun sebelum Yesus lahir, dinubuatkan oleh Nabi Yesaya. Yesaya pasal 9 ayatnya yang ke 5;

Isa 9:6 (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Bagian pertama dari ayat 5 saja kita akan renungkan. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita. For unto us a child is born, unto us a son is given. Mari renungkan dua kalimat itu. Seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita. Di dalam bahasa Inggris, lebih enak lagi untuk disalin. Karena untuk kita, seorang anak telah lahir, untuk kita seorang putera telah diberikan.

Saya mau tanya satu pertanyaan, apa benar seorang anak telah lahir untuk kita? Jangan dijawab. Pertanyaan ini renungkan. Apa benar seorang anak telah lahir untuk kita? Jadi bukan untuk peribadi, untuk kita semua. Apa betul ayat ini berkata, seorang anak telah lahir untuk kita. Padahal tujuh ratus tahun kemudian, baru anak itu lahir. Tapi sudah dinubuatkan oleh Yesaya, bahwa seorang anak telah lahir untuk kita.

Kalau jawaban saudara, tidak! Tidak benar, yah...saya tidak bicara apa-apa lagi, karena saudara tidak percaya seorang anak lahir untuk kita. Tetapi kalau jawaban saudara, "Iya, benar. Seorang anak telah lahir untuk kita," artinya saudara sudah dilahirkan baru. Sebab, kita tidak bisa menerima Yesus sebagai seorang Anak yang lahir bagi kita, kalau kita belum dilahirkan kembali kepada Kristus. Kalau kita tidak dilahirkan kepada Yesus, maka kita tidak bisa menerima Yesus lahir bagi kita. Kita pegang Yesaya pasal 9 dengan tali Alkitab, kita baca Yohanes pasal 1 ayat yang ke 10, dikatakan ;

Joh 1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. (Secara umum tidak mengenal-Nya. ) Joh 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. (Ia ditolak oleh orang Israel dan orang Yahudi. Ayat 12;) Joh 1:12 Tetapi semua orang (Yahudi atau non Yahudi) yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa (exousia) supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

Page 21: 10 Bahan Khotbah Natal

21

Kita bisa menerima Yesus lahir bagi kita, kalau kita sudah mengalami kelahiran baru ke dalam Dia. Dengan percaya kepada Yesus, percaya yang aktif ya, bukan percaya yang pasif. Karena percaya yang pasif, dia tidak berbuat apa-apa dengan keselamatannya. Tetapi kalau percaya yang aktif, sama dengan itu burung, prinning, 'nyeliksik'. Bulu-bulunya dia rapihkan.

Seorang anak Tuhan yang dilahirkan kembali kepada Tuhan, dia tidak repot urusan orang. Dia tidak kritik orang lain. Tetapi dia 'nyeliksik' diri sendiri. Barangkali ada kurang saya. Ini sudah baik. Tapi, saya rasa kurang rapih. Dia rapihkan. Itu prinning. Nah, saudara-saudaraku, sebagai anak yang dilahirkan kembali ke dalam Kristus, baru kita bisa mengalami Kristus lahir bagi kita.

Seorang anak telah lahir bagi kita. Datang pertanyaan kedua. Apa tandanya, kalau kita sudah dilahirkan kembali kepada Kristus? Hanya tiga kata jawabannya. Tidak berbuat dosa. Orang yang dilahirkan kembali kepada Kristus, dia tidak berbuat dosa dan itu datang secara otomatis. Ditawarinpun nggak mau. Dipancing untuk marah, benci, tidak terpancing. Dia tidak berbuat dosa. Dia bisa disusahkan oleh orang. Tetapi dia tidak akan menyusahkan orang.

Dunia ini penuh dengan pengkhianatan. Seorang yang membongkar bunker di jalan Cendana, dia tidak jadi apa-apa, karena dia bongkar itu kasus. Ketika dia bongkar itu kasus, bukan naik pangkat, malah dia turun pangkat. Penuh pengkhianatan.

Waktu Yesus lahir di jaman Herodes, penuh pengkhianatan. Dan yang mengkhianat bukan musuh, teman sendiri. Yang mengkhianat itu, orang yang kita anggap baik, yang kita anggap tidak berbuat apa-apa, tetapi mengkhianati kita. Mengkhianati dalam segala hal. Tetapi ketika kita dilahirkan sebagai anak ke dalam Kristus, dan kita bisa menerima Kristus adalah dilahirkan bagi kita, saudara tahu nggak bahwa, di dalam Kristus, walaupun Dia dikhianti oleh Yudas, tapi Yesus tidak berkhianat kepada kita. Dia tidak pernah berkhianat kepada janji-Nya. Janji-Nya selalu ya dan amin. Kalau Dia katakan tahun 2008 'Pintu dibukakan,' itu harus kita sambut dengan ya dan amin! Pasti pintu dibukakan oleh Tuhan. Dia tidak pernah berkhianat.

Orang pacaran, bisa berkhianat. Masih pacaran si gadis bisa nonton bioskop dengan pemuda lain, dengan agama lain, bisa terjadi. Perjanjian bisa dikhianati, Pakta peperangan bisa dikhianati. Terjadi antara Israel dengan Palestina. Semua dikhianati, ini dkhianati, itu dikhianati. Dan saya mau kasih tahu, pengkhianat paling besar adalah dunia ini.

Dia janjikan damai bagi kita, tapi tidak ada damai dalam dunia. Dia janjikan sukacita, dia bangun bangunan yang hebat, dia bangun ini, bangun itu untuk menarik hati kita, tetapi tidak ada damai. Manusia seperti membuka bawang merah. Apa isinya dibawang merah ini? Dia buka selapis selapis, eh, masih ada lapisannya. Dia buka selapis masih ada lapisannya, air mata menetes mengalir, sudah sampai di dalam, kosong belaka, mengkhianat.

Page 22: 10 Bahan Khotbah Natal

22

Tetapi pagi hari ini, Anak itu telah diberikan kepada kita. Dan kalau kita dilahirkan kembali kepada Dia, tandanya, tiba-tiba kita tidak menyukai hal-hal yang dulu kita sukai. Kita tiba-tiba tidak menyukai rokok, yang dulu kita sukai. Tiba-tiba kita tidak menyukai minuman keras, yang dulu kita sukai. Tiba-tiba kita tidak suka meneror orang, yang dulu kita rajin kerjakan, meneror orang. Ingat, Natal juga penuh dengan teror. Dua tahun kebawah anak yang laki-laki harus dibunuh. Itu perintah dari Herodes. Kenapa ada teror? Sebab iri hati, ada Raja baru yang baru lahir. Dia mengkhianati orang Majus, "Kamu pergi ke Betlehem. Nanti kalau pulang, kasih tahu dimana Dia lahir." Padahal dia mau membunuh. Pengkhianatan.

Tetapi Puji Tuhan, janji Allah tidak pernah berkhianat. Dia kasih tahu kepada orang Majus, "Eh, pulang dari jalan yang lain." Saudara-saudara, ada orang yang suka memberi laporan apa yang terjadi di kebaktian kita, kepada orang lain. Orang itu bukan jemaat kita. Tapi ada orang kasih uang perbulan kepada orang ini, untuk memata-matai kebaktian kita. "Lhat disana, bagaimana keadaan disana." Dan kalau keadaan disini mundur, senang dia.

Sama dengan di Tanah Abang dulu. Satu ibu, orang Ambon dia datang, "Pak, saya mau mengaku sama bapa. Saya disuruh pendeta ini, untuk memata-matai kebaktian bapa. Untuk cari salah bapa. Untuk lihat, apakah ada jemaat kami yang datang di kebaktian bapa. Saya dibayar untuk itu." Lalu saya bilang, "Kenapa sekarang ngaku sama saya?" "Nggak tahu pak. Begitu saya dengar firman Allah, saya dapat berkat. Jadi, saya mau datang kesini, pak. Tapi tidak akan memata-matai, saya akan menjadi salah satu bagian dari Persekutuan Doa Tanah Abang." Tepuk tangan dong, bagi Tuhan Yesus.

Jadi teman saya berkata, "Hati-hati oang ini. Dia bisa bermuka dua. Didepan kita dia bisa manggut-manggut, tetapi dibelakang dia bisa kasih laporan sama orang itu." Pengkhiantan, penuh dengan pengkhianatan.

Tetapi, seorang anak telah lahir untuk saudara, untuk saya, untuk seluruh dunia. Ada yang menerima, ada yang menolak. Dunia secara umum tidak mengenal, ayat 10. Orang Yahudi, orang yang dikasihi Yesus menolak. Tetapi saudara dan saya yang tidak tahu apa-apa, tapi kalau kita percaya kepada Nama itu, kita akan dijadikan, mempunyai hak sebagai anak-anak Allah. Di dalam Roma pasal 8 kita baca ayatnya yang ke 14;

Rom 8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Rom 8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

Kalau saudara percaya bahwa seorang anak telah lahir bagi kita, kita bukan budak lagi. Kita bukan budak dosa lagi, kita bukan budak kebiasaan lagi, kita bukan budak kebenciaan, kita bukan budak dendam, kita bukan budak uang, kita bukan budak penipuan, kita bukan budak dari si Iblis. Tetapi kita adalah anak dari Raja

Page 23: 10 Bahan Khotbah Natal

23

segala raja, Tuhan Yesus Kristus, yang bebas dari ketakutan. Takut tidak sukses, takut tidak lulus, takut tidak maju, takut ini takut itu, takut disaingi, itu tidak ada lagi, kalau kita menerima Dia sebagai Anak di dalam kehidupan kita.

Kita kembali kepada Yesaya, dan kita mau lihat yang kedua. Seorang putera telah diberikan untuk kita. Bahasa Inggris, Son, Putera. Bukan lagi child, anak kecil. Yesus pernah berkata, jangan halangi anak-anak kecil datang kepada-Ku. Sebab orang-orang yang seperti inilah yang empunya Kerajaan Sorga. Bukan anak-anak kecil yang kecil itu semua. Bukan itu maksudnya. Tetapi kita sebagai anak, kita menerima Yesus dengan iman sebagai anak kecil.

Perhatikan anak kecil. Kalau dia berdiri di atas meja, saya pernah coba sama anak saya sendiri. Saya berdiri agak jauh, "Ayo lompat. Lompat kepada papa." Saudara, dia tidak pikir lagi, dia lompat. Itu iman anak kecil, melakukan perintah bapa. Di dalam Matius 11 ayat 25, Yesus berkata, "Terima kasih kepada-Mu Bapa, karena Engkau menutup rahasia ini dari orang cerdik pandai, tetapi membuka kepada anak-anak kecil," bahasa Inggris, bayi. 1 Petrus pasal 2 berkata, hendaklah kita seperti bayi yang baru lahir yang merindukan susu yang jati. Susu yang murni, yaitu firman Allah.

Saya mau kasih tahu, nggak semua yang bawa firman Allah dari Alkitab yang sama ini, ajarannya benar. Contoh, saksi Yehova. Alkitabnya sama, tapi ngajarnya dia anti Yesus. Kristen Sains, Alkitabnya sama. Tapi dia ganti, dia tidak percaya Allah, dia percaya universe, alam. Nah, saudara-saudaraku, banyak orang pakai Alkitab, tetapi dia pakai salah. Orang Farisi, dia pakai Alkitab. Tapi dia pakai Alkitab untuk menghancurkan Yesus, untuk melawan Yesus. Dia pakai salah. Iblis, dia pakai Alkitab! "Bukankah firman Allah berkata, kalau Engkau menjatuhkan diri dari bubungan Bait Allah, malaikat akan menatang Engkau?" Itu ayatnya diputer balik. Dan saudara-saudara, antikris atau Iblis, tidak kerja di luar gereja. Dia kerja di dalam. Ingat itu orang Majus. Ingat itu guru-guru Taurat yang dipanggil Herodes, "Oh, ya betul. Mesia akan lahir di Betlehem. Ini tandanya bagimu." Sudah tahu begitu, bukannya dia cari ke Betlehem, dia diam saja, dia gabung dengan Herodes. Herodes pakai tipu daya, dia ke orang Majus, "Coba kamu cari tahu, kalau sudah ketemu balik lagi, saya mau menyembah." Menyembah kan bahasa agama? Saya mau menyembah Dia.

Nah, bagaimana dia (Iblis) meracuni saudara? Sementara kita duduk dengar firman Allah, dia tabur ketakutan. Dia tabur kebimbangan, dia tabur ketidakpercayaan. Ketika firman Allah diberitakan, timbul di hati kita, "Masak iya? Apa betul? " Itu yang dipakai Iblis kepada Hawa. Hawa bilang, "Saya tidak boleh makan buah ini. Karena firman Allah katakan, kalau aku makan buah ini, aku akan mati." Iblis bilang, "Apa betul begitu? Masak iya? Justru kebalikannya. Kalau kamu makan buah ini, kamu akan jadi seperti Allah." Dia puter balik.

Dan antikris, Iblis itu, dia nggak takut gereja dengan jemaat ribuan kalau penuh dengan penakut. Biar cuma tiga ratus seperti tentara Gideon, tapi semuanya militan, percaya bahwa Allahnya sanggup, jadi. Bayangkan dari dua belas utusan Israel, sepuluh semua negatif, cuma dua yang positif. Mayoritas negatif. Kalau PEMILU,

Page 24: 10 Bahan Khotbah Natal

24

yang negatif itu yang menang, karena suara terbanyak. Yesus disalibkan oleh karena apa? Oleh suara terbanyak, "Salibkan Dia, bebaskan Barabas."

Justru yang dua orang, itu yang benar. Yang beriman, itu yang benar. Yang masak iya, itu yang salah. Yang bilang, apa benar, itu yang keliru. Dari itu sebabnya dari anak, kita harus menjadi son, putera. Saudara harus jadi putera, dewasa. Apa benar seorang putera diberikan bagi kita? Kalau jawaban saudara, tidak, tidak ada lagi khotbah saya. Tapi kalau saudara berkata, ya benar, seorang putera diberikan untuk kita. Sekarang saya mau tanya. Kalau saudara percaya Yesus adalah Putera yang diberikan kepada kita, sebagai putera-putera Allah, apa saudara masih seperti anak terhilang? Ketika anak terhilang pulang dari pengembaraannya dalam dosa dan dia sudah melarat, dia kembali bukan sebagai putera, sebagai apa? Budak. Dia bilang, "Pak, jangan jadikan saya anak. Jadikan saya budak saja." Cuan cia, asal makan saja cukup buat saya. Bapanya nggak jawab.

Semua doa yang dipakai kepada Tuhan, tapi prinsipnya prinsip budak, tidak akan dijawab oleh Tuhan. Tapi bapa panggil pelayannya, "Bawa jubah yang terbaik." Tuhan selalu memberi yang terbaik bagi putera-putera-Nya. Amin, saudara? Karena demikianlah Allah mengasihi isi dunia ini, diberikan anak-Nya yang tunggal, supaya barangsiapa yang percaya kepada Dia tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yoh 3:16)

Pertanyaan yang terakhir ini, mohon direnungkan. Kalau saudara percaya dan katakan, "ya, saya percaya. Putera itu telah diberikan kepada saya." Saya mau tanya, kalau begitu kenapa kita masih takut? Kalau saudara mengaku, saudara sudah menerima Yesus sebagai Putera yang diberikan kepada kita, kenapa kita masih takut? Dia berkata kepada murid-Nya di tengah gelombang. "Kenapa engkau begitu takut? Kan Aku ada disini?" Jadi murid-Nya baru 'bareng-bareng' sama Yesus, tapi Yesus belum jadi Putera di dalam hati mereka.

Natal ini indah, kalau saudara jadikan Yesus Anak yang dilahirkan bagi kita. Putera yang telah diberikan bagi kita. Saudara akan menikmati Natal ini. Dunia penuh dengan pengkhianatan, Yesus penuh dengan kenyataan. Dunia, namanya saja, orang Budha bilang mayapada. Maya itu sementara. Kalau saudara di Jagorawi lagi tengah hari naik mobil, jauh...kosong, saudara lihat seperti ada air. Fatamorgana. Seperti air, begitu sampai disitu, nggak ada air. Itu bukan hanya dijalan. Orang-orang di padang gurun lagi naik onta, dia lagi cari air. Dia lihat itu seperti ada air. Dia belokkan onta kesana. Onta tidak mau belok, karena onta punya insting, air ada disana.

Maaf, saudara. Tuhan membawa kita kepada air. Tapi kita seringkali kalah sama fatamorgana. Oh, itu air. Kita mau atur Tuhan. "Tuhan, itu air disana." Padahal itu fatamorgana. Pada waktu sampai disana, tidak ada air. Unta, mempunyai insting. Dengan hormat, saya tidak jadikan Tuhan itu unta, tetapi Tuhan tahu, dimana air bagi kita. Maka Dia bawa kita. Slowly but sure. Unta kan nggak pernah berlari bawa orang? Bayangin kalau orang Majus itu, untanya berlari waktu ngikutin bintang, kalau nggak pada bonyok tuh badan sampai di Betlehem. Sebab dua tahun perjalanan. Jalan biasa! Tapi, akhirnya ketemu dengan Sang bayi, Yesus itu.

Page 25: 10 Bahan Khotbah Natal

25

Dari bayi sudah menjadi anak, dari anak menjadi Putera. Ketika Dia mati di salib, Dia sudah menjadi Putera, Son. "Menurut orang, siapa Aku?" kata Yesus kepada Petrus. "Thou Art, The Christ, The Son of the living God." Ketigaan Allah. Bayangkan kalau saudara terima Dia dalam hati saudara. Kalau saudara dilahirkan kembali ke dalam Dia, dan saudara masuk kepada Dia, Sang Putera itu, tidak ada yang perlu kita takutkan pada tahun 2008.

Tuhan memberkati kita. Mari kita berdiri bersama-sama.

Page 26: 10 Bahan Khotbah Natal

26

10. YESUS DATANG MEMBAWA KESEMBUHAN

Oleh : Pdt. IR. Niko Nyoto Rahajo

Setiap kali merayakan Natal kita teringat kepada kasih Bapa yang luar biasa kepada dunia ini. Yohanes 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal [yaitu Tuhan Yesus], supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Tuhan memberikan tema Natal kepada kita yaitu “Yesus Datang Membawa Kesembuhan”. Yohanes 10:10, “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku [Tuhan Yesus] datang, supaya mereka [kita] mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”

Sebelum kita percaya kepada Tuhan Yesus - pada hakekatnya roh kita mati, sebab putus hubungan antara kita dengan Tuhan Yesus karena dosa. Tetapi pada saat kita percaya kepada Tuhan Yesus - mengaku Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita, maka Tuhan Yesus masuk ke dalam hati kita - roh kita dipulihkan kembali dan menjadi hidup. Itulah suatu kesembuhan.

Karena Tuhan Yesus datang - Dia memberikan kesembuhan. Hubungan kita dengan Tuhan dipulihkan kembali dan roh kita menjadi hidup. Kita sudah disembuhkan oleh Tuhan dan Dia berjanji untuk memberikan hidup yang berkelimpahan kepada kita. Yaitu berkelimpahan di dalam segala hal, di dalam kasih - sukacita - damai sejahtera - ketenangan - ketentraman - kesehatan yang baik - dan juga berkat secara materi. Itulah yang Tuhan kehendaki terjadi di dalam kehidupan kita yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus.

Tetapi iblis tidak suka hidup yang berkelimpahan terjadi di dalam kehidupan kita, karena itu Tuhan Yesus berkata: “Pencuri [iblis] datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan [Itulah pekerjaan iblis]; Aku [Tuhan Yesus] datang, supaya mereka [kita] mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yohanes 10:10).

Iblis tidak suka hidup yang berkelimpahan terjadi di dalam kehidupan kita, karena itu kita harus melakukan Peperangan Rohani melawan penguasa di udara - yaitu iblis dan antek-anteknya. Inilah yang akan terjadi memasuki tahun 2007.

Hidup berkelimpahan yang Tuhan berikan kepada kita adalah sama dengan Tanah Perjanjian yang Tuhan berikan kepada bangsa Israel. Tanah Perjanjian adalah tanah yang berlimpah-limpah dengan susu dan madu, dan itu sudah Tuhan berikan kepada bangsa Israel. Tetapi untuk menduduki Tanah Perjanjian - bangsa Israel harus berperang melawan 31 raja-raja yang menguasai Tanah Perjanjian itu. Demikian juga hidup yang berkelimpahan sudah Tuhan berikan kepada kita, tetapi untuk mengalaminya kita harus masuk di dalam Peperangan Rohani. Memasuki tahun 2007 kita harus masuk di dalam Peperangan Rohani.

EMPAT PESAN TUHAN MEMASUKI TAHUN 2007 Ketika Yosua membawa bangsa Israel untuk masuk ke Tanah Perjanjian - Tuhan menyampaikan 2 pesan kepada Yosua yang juga disampaikannya kepada bangsa Israel, dan juga 2 pesan Yosua kepada bangsa Israel. Jadi ada 4 pesan yang diberikan kepada bangsa Israel sebelum mereka memasuki Tanah Perjanjian.

Empat pesan itu juga merupakan pesan Tuhan buat kita yang harus kita lakukan memasuki tahun 2007:

1. “... Kuatkan dan teguhkanlah hatimu ...”. (Yosua 1:7). Saat ini mungkin kita dalam keadaan sakit secara jiwani, yaitu tekanan-tekanan yang begitu berat - hubungan keluarga / suami istri yang kurang harmonis - hubungan orang tua dan anak yang kurang baik - keadaan ekonomi yang sulit. Kita menatap masa depan sepertinya hampa - tidak ada harapan, memasuki tahun 2007 terasa gelap dan tidak tahu apa yang harus kita perbuat. Tetapi janji Tuhan di dalam Yeremia 29:11, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu

Page 27: 10 Bahan Khotbah Natal

27

rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”

Apapun yang terjadi di dalam kehidupan kita - mari kita menatap masa depan untuk memasuki tahun 2007 dengan tersenyum, sebab rancangan Tuhan bagi kita bukanlah rancangan kecelakaan - melainkan rancangan damai sejahtera yang akan memberikan kepada kita masa depan yang penuh harapan. Tuhan Yesuslah yang membela kita, kalau Tuhan yang membela kita - siapakah yang akan melawan Dia?

Janji Firman Tuhan buat kita adalah: “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” (1 Korintus 10:13). Hari-hari ini mungkin kita menghadapi banyak permasalahan dan kita berteriak: “Tuhan, tolong saya. Keluarkan saya dari masalah ini.” Tetapi kita belum mendapatkan jawaban dari Tuhan - sehingga kita berteriak lagi: “Tuhan, saya tidak kuat lagi.” Dan masalah itu tetap ada dalam hidup kita, karena Tuhan tahu bahwa kita masih kuat menghadapinya. Tetapi pada saat kita benar-benar sudah tidak kuat - Tuhan pasti memberikan jalan keluar sehingga kita dapat menanggungnya. Itulah Tuhan kita, Tuhan Yesus yang selalu menolong kita.

2. “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” (Yosua 1:8). Memasuki tahun 2007 apakah kita mau perjalanan kita berhasil dan beruntung - dan apa saja yang kita perbuat berhasil? Kalau kita membaca Firman Tuhan, merenungkannya siang dan malam, melakukannya dengan hati-hati sesuai dengan apa yang tertulis di dalamnya, memperkatakan dan menyaksikan Firman Tuhan. Maka Tuhan berjanji kepada kita: “Perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.”

Mazmur 1:2-3, “tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.”

3. Pada waktu itu Yosua berkata kepada orang Israel: “... Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN [Tabut Allah berbicara tentang kehadiran Allah sendiri], Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya -- hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu.” (Yosua 3:3-4).

Memasuki tahun 2007 kita akan dituntun oleh Tuhan Yesus sendiri, tetapi jarak antara kita dengan Tuhan janganlah terlalu dekat dan juga jangan terlalu jauh. Sebab kalau kita melihat sesuatu terlalu dekat ataupun terlalu jauh, maka penglihatan kita akan menjadi kabur dan tidak jelas. Apa sebenarnya yang membuat kita kabur / tidak jelas terhadap tuntunan Tuhan? Yaitu tipu muslihat iblis dan kompromi-kompromi yang diberikan oleh iblis dan kita melakukannya. Karena itu Firman Tuhan menyatakan di dalam Efesus 6:11 “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;”. Di dalam Efesus 6:14-20 dinyatakan tentang perlengkapan senjata Allah yang harus kita lakukan semuanya. Memasuki tahun 2007 kita menjadi sangat jelas terhadap tuntunan Tuhan, sehingga perjalanan kita akan berhasil dan beruntung - apa saja yang kita perbuat pasti berhasil.

4. “... Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu.” (Yosua 3:5).

Memasuki tahun 2007 kita harus menguduskan diri, sebab Tuhan akan melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib diantara kita. Tuhan Yesus datang membawa kesembuhan bagi kita, sebab Dia adalah penyembuh itu sendiri - Dia adalah tabib di atas segala tabib.

Page 28: 10 Bahan Khotbah Natal

28

Tuhan Yesus itu baik - sungguh baik - dan sangat baik kepada kita semua. Dia memberikan janji yaitu hidup yang berkelimpahan buat kita, tetapi iblis tidak suka akan janji Tuhan itu. “Pencuri [iblis] datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku [Tuhan Yesus] datang, supaya mereka [kita] mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yohanes 10:10).

Hari-hari ini Tuhan Yesus datang kepada kita - Healing Movement / Gelombang Kesembuhan itu sedang terjadi. Kesembuhan tidak hanya sembuh dari sakit secara fisik saja, tetapi Tuhan juga akan menyembuhkan jiwa kita yang sedang sakit - hubungan dalam keluarga / rumah tangga / suami istri - hubungan orang tua dan anak - hubungan antar keluarga - masalah ekonomi / keuangan. Tuhan Yesus mau menyembuhkan semuanya itu.

Hari-hari ini Tuhan Yesus sedang mendemonstrasikan kasih dan kuasa-Nya, inilah TRANSFORMASI. Dan kita percaya Indonesia yang sedang sakitpun pasti Tuhan sembuhkan dan TRANSFORMASI TERJADI.