1. Uji BOD Biological Oxygen Demand)etheses.uin-malang.ac.id/484/11/09620061 Lampiran.pdf68 Lampiran...

22
68 Lampiran 1. Prosedur Kerja Uji Kualitas Kimia dan Fisik Air Limbah Tahu 1. Uji BOD (Biological Oxygen Demand) a. Sampel yang besifat asam dinetralkan pada pH 7,0 ± 10 dengan menggunakan asam atau basa. b. Tentukan konsentrasi klor aktif untuk sampel yang diduga mengandung sisa klor aktif (yang dapat menghalangi proses mikrobiologis) sampel yang diduga mengandung zat beracun. c. Turunkan kadar oksigen dengan cara pengocokan pada sampel yang mengandung oksigen melebihi kejenuhannya (terlalu jenuh). Keadaan tersebut dapat terjadi pada sampel yang ditumbuhi ganggang. d. Pengenceran sampel, jumlah oksigen dalam botol terbatas maksimum 9 mg O 2 /l tersedia, dan sebaiknya oksigen terlarut pada akhir masa inkubasi antara 3 dan 6 mg O 2 /l, maka sampel perlu diencerkan. e. Botol-botol BOD (sampel dan blanko) disimpan dalam inkubator (suhu 20 o C ± 10 o C) selama kira-kira 1 jam. Setelah 1 jam botol tersebut dibuka sebentar lalu diisi dengan air pengencer sehingga di dalam botol tertutup tidak ada gelembung udara. f. Simpan terus dalam inkubator (suhu 20 o C ± 10 o C) selama 5 hari, separuh dari jumlah botol-botol BOD tersebut dan separuhnya dikeluarkan untuk analisa oksigen. g. Perhitungan BOD

Transcript of 1. Uji BOD Biological Oxygen Demand)etheses.uin-malang.ac.id/484/11/09620061 Lampiran.pdf68 Lampiran...

Page 1: 1. Uji BOD Biological Oxygen Demand)etheses.uin-malang.ac.id/484/11/09620061 Lampiran.pdf68 Lampiran 1. Prosedur Kerja Uji Kualitas Kimia dan Fisik Air Limbah Tahu 1. Uji BOD (Biological

68

Lampiran 1. Prosedur Kerja Uji Kualitas Kimia dan Fisik Air Limbah Tahu

1. Uji BOD (Biological Oxygen Demand)

a. Sampel yang besifat asam dinetralkan pada pH 7,0 ± 10 dengan

menggunakan asam atau basa.

b. Tentukan konsentrasi klor aktif untuk sampel yang diduga mengandung

sisa klor aktif (yang dapat menghalangi proses mikrobiologis) sampel

yang diduga mengandung zat beracun.

c. Turunkan kadar oksigen dengan cara pengocokan pada sampel yang

mengandung oksigen melebihi kejenuhannya (terlalu jenuh). Keadaan

tersebut dapat terjadi pada sampel yang ditumbuhi ganggang.

d. Pengenceran sampel, jumlah oksigen dalam botol terbatas

maksimum 9 mg O2/l tersedia, dan sebaiknya oksigen terlarut pada

akhir masa inkubasi antara 3 dan 6 mg O2/l, maka sampel perlu

diencerkan.

e. Botol-botol BOD (sampel dan blanko) disimpan dalam inkubator

(suhu 20o

C ± 10 o

C) selama kira-kira 1 jam. Setelah 1 jam botol

tersebut dibuka sebentar lalu diisi dengan air pengencer sehingga di

dalam botol tertutup tidak ada gelembung udara.

f. Simpan terus dalam inkubator (suhu 20 o

C ± 10 o

C) selama 5 hari,

separuh dari jumlah botol-botol BOD tersebut dan separuhnya

dikeluarkan untuk analisa oksigen.

g. Perhitungan BOD

Page 2: 1. Uji BOD Biological Oxygen Demand)etheses.uin-malang.ac.id/484/11/09620061 Lampiran.pdf68 Lampiran 1. Prosedur Kerja Uji Kualitas Kimia dan Fisik Air Limbah Tahu 1. Uji BOD (Biological

69

Untuk menghitung BOD yang ada dalam limbah maka rumus yang

digunakan Alaerts dan Santika,(1997) :

BOD5 20

= ( X0 – X5 ) – ( B0 – B5 ) ( 1- P )

P

Keterangan:

BOD20

5 = sebagai mg O2/ℓ

X0 = OT (oksigen terlarut) sampai pada saat t = 0 (mg O2/ℓ)

X5 = OT sampai pada saat t = 5 hari (mg O2/ℓ)

B0 = OT blanko pada saat t = 0 (mg O2/ℓ)

B5 = OT blanko pada saat t = 5 hari (mg O2/ℓ)

P = derajat pengenceran

2. Uji DO (Dissolved Oxygen)

a. Masukkan sejumlah 20 ml sampel dan tambahkan 2 ml larutan mangan

ke dalam botol. Tambahkan 2 ml larutan alkali Iodida azida

b. Botol ditutup kembali dengan hati-hati kemudian dikocok dengan cara

membolak – balik botol

c. Biarkan gumpalan mengendap selama 10 menit

d. Tambahkan 2 ml H2SO4 pekat pada sisa larutan yang mengendap

e. Botol digoyangkan dengan hati-hati sehingga semua endapan melarut

f. Seluruh isi botol dituangkan secara kuantitatif ke dalam erlenmeyer 500

ml

g. Iodin yang dihasilkan dari kegiatan tersebut dititrasi dengan

Na-thiosulfat 0,025 N sehingga terjadi warna coklat muda

Page 3: 1. Uji BOD Biological Oxygen Demand)etheses.uin-malang.ac.id/484/11/09620061 Lampiran.pdf68 Lampiran 1. Prosedur Kerja Uji Kualitas Kimia dan Fisik Air Limbah Tahu 1. Uji BOD (Biological

70

h. Tambahkan indikator pati sebanyak 1 ml sehingga timbul warna biru.

Kemudian lanjutkan titrasi sampai warna biru hilang pertama kali

i. Perhitungan nilai DO

OT = a × N × 8000

V- 4

Keterangan :

OT : mg/l

A : Volum titrasi

N : N-Na – thiosulfat

V : Volum sampel

3. Uji pH

pH meter dihubungkan dengan elektroda kaca dan elektroda

referensi. Pilih jenis elektroda sesuai dengan pH meter. Pada pH meter ada

skala yang menyatakan hasil pengukuran beda potensial. Putar tombol

pengukuran untuk memilih skala pH atau mV. Karena alat ini selalu

memerlukan 10 s/d 20 menit pemanasan maka alat tetap dihidupkan selama

mungkin. Alat dibiarkan dalam keadaan stanby, pH meter digunakan dengan

elektroda terendam larutan sampel atau buffer. Dengan melihat tombol koreksi

suatu sistem pengukuran pH baik dalam potensiometer maupun elektroda dapat

disesuaikan dengan suhu yang ada dalam larutan. Analisis standardisasi

dilakukan setiap 4 jam sekali karena analisa banyak (Alaerts dan Santika, 1997

4. Uji TSS

Page 4: 1. Uji BOD Biological Oxygen Demand)etheses.uin-malang.ac.id/484/11/09620061 Lampiran.pdf68 Lampiran 1. Prosedur Kerja Uji Kualitas Kimia dan Fisik Air Limbah Tahu 1. Uji BOD (Biological

71

a. Panaskan Filter kertas biasa didalam oven pada suhu ± 105 0

C selama 1

jam. Dinginkan dalam desikator selama 15 menit dan kemudian

timbang dengan cepat. Pemanasan biasanya cukup 1 jam. Namun,

pemanasan perlu diulang sampai didapatkan berat yang konstan atau

kehilangan berat sesudah pemanasan ulang kurang dari 0,5 mg.

b. Sampel yang sudah dikocok merata, sebanyak 100 ml dipindahkan

dengan menggunakan pipet, ke dalam alat penyaringan atau cawan

Gooch, yang sudah ada filter kertas didalamnya. Kemudian saring

dengan sistem vakuum.

c. Filter kertas diambil dari alat penyaring dengan hati-hati dan kemudian

ditempatkan diatas jaring- jaring yang diletakkan pada cawan lalu (bila

memakai cawan Gooch, filter beserta cawan Gooch) dimasukkan dalam

oven untuk dipanaskan pada suhu 105 0 C, selama 1 jam. Dinginkan

dalam desikator kemudian ditimbang dengan cepat. Ulangi pemanasan

dan penimbangan sampai beratnya konstan atau berkurangnya berat

sesudah pemanasan ulang, kurang dari 0,5 mg.

d. Agar supaya hasil analisa teliti , harap dibuat duplikat.

e. Perhitungan Analisa TSS yaitu :

Mg/l zat tersuspensi = ( a – b ) × 1000

c

dimana

a = berat filter dan residu sesudah pemanasan 105 0 C (mg).

b = berat filter kering (sudah dipanaskan 105 0 C ) (mg).

Page 5: 1. Uji BOD Biological Oxygen Demand)etheses.uin-malang.ac.id/484/11/09620061 Lampiran.pdf68 Lampiran 1. Prosedur Kerja Uji Kualitas Kimia dan Fisik Air Limbah Tahu 1. Uji BOD (Biological

72

C = m/l sampel.

Lampiran 2. Hasil analisa data dengan SPSS 16.0

1.Tabel 1. Uji ANAVA BOD

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:data

Source

Type III Sum

of Squares Df Mean Square F hitung Sig.

F table

(5%)

Model 272915.332a 9 30323.926 1.740E3 .000

LP 12743.019 2 6371.509 365.593 .000 3.55

Konsentrasi 11790.441 2 5895.221 338.264 .000 3.55

LP *

konsentrasi 836.524 4 209.131 12.000 .000

2.93

Error 313.702 18 17.428

Total 273229.034 27

2.Tabel 2. Uji DMRT pengaruh konsentrasi terhadap BOD

Data

Duncan

konse

ntrasi N

Subset

1 2 3

1 9 40.3600

2 9 95.3522

3 9 121.5422

Sig. 1.000 1.000 1.000

.

3.Tabel 3. Uji DMRT pengaruh luas penutupan terhadap BOD

Data

Duncan

LP N

Subset

1 2 3

3 9 73.3178

Page 6: 1. Uji BOD Biological Oxygen Demand)etheses.uin-malang.ac.id/484/11/09620061 Lampiran.pdf68 Lampiran 1. Prosedur Kerja Uji Kualitas Kimia dan Fisik Air Limbah Tahu 1. Uji BOD (Biological

73

2 9 88.7889

1 9 125.1543

Sig. 1.000 1.000 1.000

4.Tabel 4. Uji DMRT interaksi konsentrasi dan luas penutupan terhadap BOD

Data

Duncan

Interaksi N

Subset

1 2 3 4 5 6 7 8

7 3 43.8967

4 3 56.5033

8 3 74.2133

5 3 91.383

3

9 3 101.8422

1 3 110.6832

6 3 118.4822

2 3 120.4652

3 3 144.3032

Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 .569 1.000

5.Tabel 5. Uji ANAVA DO

Dependent Variable:data

Source

Type III Sum

of Squares Df Mean Square F hitung Sig.

F table

(5%)

Model 8734.116a 9 970.457 1.616E3 .000

LP 690.105 2 345.053 574.704 .000 3.55

Konsentrasi 387.489 2 193.745 322.693 .000 3.55

LP *

konsentrasi 69.940 4 17.485 29.122 .000

2.93

Error 10.807 18 .600

Total 8744.923 27

Page 7: 1. Uji BOD Biological Oxygen Demand)etheses.uin-malang.ac.id/484/11/09620061 Lampiran.pdf68 Lampiran 1. Prosedur Kerja Uji Kualitas Kimia dan Fisik Air Limbah Tahu 1. Uji BOD (Biological

74

6.Tabel 6. Uji DMRT pengaruh konsentrasi terhadap DO

Data

Duncan

konse

ntrasi N

Subset

1 2 3

3 9 12.1533

2 9 16.7022

1 9 21.4322

Sig. 1.000 1.000 1.000

7.Tabel 7. Uji DMRT pengaruh luas penutupan terhadap DO

LP N

Subset

1 2 3

1 9 9.8467

2 9 18.6500

3 9 21.7911

Sig. 1.000 1.000 1.000

8.Tabel 8. Uji DMRT interaksi luas penutupan dan konsentrasi terhadap DO

Data

Duncan

Interaksi N

Subset

1 2 3 4 5 6 7 8

3 3 7.6767

2 3 10.3567

1 3 11.5067 11.5067

6 3 12.6833

9 3 16.1000

5 3 18.1200

8 3 21.6300

4 3 25.1467

7 3 27.6433

Sig. 1.000 .086 .079 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are

displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = .600.

Page 8: 1. Uji BOD Biological Oxygen Demand)etheses.uin-malang.ac.id/484/11/09620061 Lampiran.pdf68 Lampiran 1. Prosedur Kerja Uji Kualitas Kimia dan Fisik Air Limbah Tahu 1. Uji BOD (Biological

75

9.Tabel 9. Uji Two Way ANAVA pH

Tests of Between-Subjects Effects

Source

Type III Sum

of Squares Df Mean Square F hitung Sig.

F table

(5%)

Model 715.790a 9 79.532 8.768E3 .000

LP 9.991 2 4.995 550.747 .000 3.55

konsentrasi 2.753 2 1.376 151.755 .000 3.55

LP * konsentrasi .470 4 .117 12.946 .000 2.93

Error .163 18 .009

Total 715.953 27

10.Tabel 10. Uji DMRT pengaruh konsentrasi terhadap pH

Data

konse

ntrasi N

Subset

1 2 3

3 9 4.722

2 9 5.078

1 9 5.503

Sig. 1.000 1.000 1.000

11.Tabel 11. Uji DMRT pengaruh luas penutupan terhadap pH

Data

LP N

Subset

1 2 3

1 9 4.248

2 9 5.433

3 9 5.622

Sig. 1.000 1.000 1.000

Page 9: 1. Uji BOD Biological Oxygen Demand)etheses.uin-malang.ac.id/484/11/09620061 Lampiran.pdf68 Lampiran 1. Prosedur Kerja Uji Kualitas Kimia dan Fisik Air Limbah Tahu 1. Uji BOD (Biological

76

12.Tabel 12. Uji DMRT interaksi luas penutupan dan konsentrasi terhadap pH

Data

Duncan

Interaksi N

Subset

1 2 3 4 5 6 7 8

3 3 4.067

2 3 4.233

1 3 4.443

6 3 4.867

9 3 5.233

5 3 5.500

8 3 5.500

4 3 5.933

7 3 6.133

Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

13.Tabel 13. Uji Two Way ANAVA nitrat (N-NO3)

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:data

Source

Type III Sum

of Squares Df Mean Square F hitung Sig.

F table

(5%)

Model 53330.709a 9 5925.634 942.565 .000

LP 614.136 2 307.068 48.844 .000 3.55

konsentrasi 5719.664 2 2859.832 454.901 .000 3.55

LP * konsentrasi 20.188 4 5.047 12.803 .000 2.93

Error 113.161 18 6.287

Total 53443.870 27

Page 10: 1. Uji BOD Biological Oxygen Demand)etheses.uin-malang.ac.id/484/11/09620061 Lampiran.pdf68 Lampiran 1. Prosedur Kerja Uji Kualitas Kimia dan Fisik Air Limbah Tahu 1. Uji BOD (Biological

77

14.Tabel 14. Uji DMRT pengaruh konsentrasi terhadap nitrat

Data

Duncan

konsentrasi N

Subset

1 2 3

1 9 23.2744

2 9 43.0056

3 9 58.8556

Sig. 1.000 1.000 1.000

.

15.Tabel 15. Uji DMRT pengaruh luas penutupan terhadap nitrat

Data

Duncan

LP N

Subset

1 2

3 9 37.5000

2 9 39.2556

1 9 48.3800

Sig. .155 1.000

16.Tabel 16. Uji DMRT interaksi luas penutupan dan konsentrasi terhadap nitrat

Data

Duncan

Intera

ksi N

Subset

1 2 3 4 5 6

7 3 19.1700

4 3 20.1933

1 3 30.4600

8 3 38.2200

5 3 40.0133

2 3 50.7833

9 3 55.1100

6 3 57.5600

3 3 63.8967

Sig. .623 1.000 .393 1.000 .247 1.000

Page 11: 1. Uji BOD Biological Oxygen Demand)etheses.uin-malang.ac.id/484/11/09620061 Lampiran.pdf68 Lampiran 1. Prosedur Kerja Uji Kualitas Kimia dan Fisik Air Limbah Tahu 1. Uji BOD (Biological

78

17.Tabel 17. Uji Two Way ANAWA TSS

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:data

Source

Type III Sum

of Squares df Mean Square F hitung Sig.

F table (5%)

Model 306169.048a 9 34018.783 1.085E3 .000

LP 69725.851 2 34862.925 1.112E3 .000 3.55

konsentrasi 19462.150 2 9731.075 310.361 .000 3.55

LP * konsentrasi 417.802 4 104.450 3.331 .033 2.93

Error 564.373 18 31.354

Total 306733.421 27

18.Tabel 18. Uji DMRT pengaruh konsentrasi terhadap TSS

Data

Duncan

konse

ntrasi N

Subset

1 2 3

1 9 57.8878

2 9 87.2589

3 9 123.5332

Sig. 1.000 1.000 1.000

.

19. Tabel 19. Uji DMRT pengaruh luas penutupan terhadap TSS

Data

Duncan

LP N

Subset

1 2 3

3 9 49.6289

2 9 57.7767

1 9 161.2722

Sig. 1.000 1.000 1.000

.

Page 12: 1. Uji BOD Biological Oxygen Demand)etheses.uin-malang.ac.id/484/11/09620061 Lampiran.pdf68 Lampiran 1. Prosedur Kerja Uji Kualitas Kimia dan Fisik Air Limbah Tahu 1. Uji BOD (Biological

79

20.Tabel 20. Uji DMRT interaksi luas penutupan dan konsentrasi terhadap TSS

Duncan

Interaksi N

Subset

1 2 3 4 5 6 7

7 3 17.7767

4 3 21.1100

8 3 46.6667

5 3 62.2200

9 3 84.4433

6 3 90.0000

1 3 134.7842

2 3 152.8972

3 3 196.1532

Sig. .475 1.000 1.000 .240 1.000 1.000 1.000

Page 13: 1. Uji BOD Biological Oxygen Demand)etheses.uin-malang.ac.id/484/11/09620061 Lampiran.pdf68 Lampiran 1. Prosedur Kerja Uji Kualitas Kimia dan Fisik Air Limbah Tahu 1. Uji BOD (Biological

80

Lampiran 3. Hasil Uji Korelasi dengan SPSS 16.0

21. Tabel 21. Korelasi antara luas penutupan dan konsentrasi terhadap BOD

Correlations

luaspenutupan konsentrasi

luaspenutupan Pearson

Correlation 1 .680

*

Sig. (2-tailed) .004

N 9 9

konsentrasi Pearson

Correlation .680

* 1

Sig. (2-tailed) .004

N 9 9

Interprestasi: Korelasi luas penutupan kayu apu dan konsentrasi limbah cair

Tahu terhadap penuranan BOD adalah 0.680, menunjukkan bahwa terjadi

hubungan yang kuat antara luas penutupa kayu apu dan konsentrasi limbah cair

tahu. Arah hubungan (r) adalah positif, semakin tinggi luas penutupan kayu apu

pada limbah cair tahu maka semakin tinggi pula penurunan BOD pada limbah

cair tahu.

22. Tabel 22. Nilai Koefisiensi determinasi antara luas luas penutupan

dan konsentrasi terhadap BOD

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .680a .463 .761 25.50244 .512

Interprestasi: Nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.761 artinya Luas

penutupan kayu apu dan konsentrasi limbah terhadap BOD sebesar 76.1%.

Page 14: 1. Uji BOD Biological Oxygen Demand)etheses.uin-malang.ac.id/484/11/09620061 Lampiran.pdf68 Lampiran 1. Prosedur Kerja Uji Kualitas Kimia dan Fisik Air Limbah Tahu 1. Uji BOD (Biological

81

Page 15: 1. Uji BOD Biological Oxygen Demand)etheses.uin-malang.ac.id/484/11/09620061 Lampiran.pdf68 Lampiran 1. Prosedur Kerja Uji Kualitas Kimia dan Fisik Air Limbah Tahu 1. Uji BOD (Biological

82

23. Tabel 23. Korelasi antara luas penutupan dan konsentrasi terhadap DO

Correlations

luaspenutupan Konsentrasi

luaspenutupan Pearson Correlation 1 .551

Sig. (2-tailed) .007

N 9 8

konsentrasi Pearson Correlation .551 1

Sig. (2-tailed) .007

N 8 8

Interprestasi: Korelasi luas penutupan kayu apu dan konsentrasi limbah cair

Tahu terhadap DO adalah 0.551, menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang

kuat antara luas penutupan kayu apu dan konsentrasi limbah cair tahu. Arah

hubungan (r) adalah positif, semakin tinggi luas penutupan kayu apu pada limbah

cair tahu maka semakin tinggi pula DO pada limbah cair tahu.

24.Tabel 24. Nilai Koefisiensi determinasi antara luas luas penutupan

dan konsentrasi terhadap DO

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .580a .337 .75 6.02185 .552

Interprestasi: Nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.75 artinya Luas

penutupan kayu apu dan konsentrasi limbah terhadap DO sebesar 75%.

Page 16: 1. Uji BOD Biological Oxygen Demand)etheses.uin-malang.ac.id/484/11/09620061 Lampiran.pdf68 Lampiran 1. Prosedur Kerja Uji Kualitas Kimia dan Fisik Air Limbah Tahu 1. Uji BOD (Biological

83

25. Tabel 25. Korelasi antara luas penutupan dan konsentrasi terhadap pH

Correlations

Luaspenutupan konsentrasi

Luaspenutupan Pearson Correlation 1 .521

Sig. (2-tailed) .006

N 11 8

Konsentrasi Pearson Correlation .521 1

Sig. (2-tailed) .006

N 8 8

Interprestasi: Korelasi luas penutupan kayu apu dan konsentrasi limbah cair

Tahu terhadap pH adalah 0.521, menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat

antara luas penutupan kayu apu dan konsentrasi limbah cair tahu. Arah hubungan

(r) adalah positif, semakin tinggi luas penutupan kayu apu pada limbah cair tahu

maka semakin tinggi pula pH pada limbah cair tahu.

26.Tabel 26. Nilai Koefisiensi determinasi antara luas luas penutupan

dan konsentrasi terhadap pH

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .442a .195 .670 .70894 .470

Interprestasi: Nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.670 artinya Luas

penutupan kayu apu dan konsentrasi limbah terhadap TSS sebesar 67%.

Page 17: 1. Uji BOD Biological Oxygen Demand)etheses.uin-malang.ac.id/484/11/09620061 Lampiran.pdf68 Lampiran 1. Prosedur Kerja Uji Kualitas Kimia dan Fisik Air Limbah Tahu 1. Uji BOD (Biological

84

27. Tabel 27. Korelasi antara luas penutupan dan konsentrasi terhadap nitrat

Correlations

luaspenutup konsentrasi

luaspenutup Pearson Correlation 1 .85

Sig. (2-tailed) .001

N 9 8

konsentrasi Pearson Correlation .85 1

Sig. (2-tailed) .001

N 8 8

Interprestasi: Korelasi luas penutupan kayu apu dan konsentrasi limbah cair

Tahu terhadap penurunan nitrat adalah 0.85, menunjukkan bahwa terjadi

hubungan yang sangat kuat antara luas penutupan kayu apu dan konsentrasi

limbah cair tahu. Arah hubungan (r) adalah positif, semakin tinggi luas

penutupan kayu apu pada limbah cair tahu maka semakin tinggi pula penurunan

nitrat pada limbah cair tahu.

28.Tabel Nilai Koefisiensi determinasi antara luas luas penutupan dan konsentrasi

terhadap Nitrat

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .538a .289 .87 15.79152 2.519

Interprestasi: Nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.87 artinya Luas

penutupan kayu apu dan konsentrasi limbah terhadap TSS sebesar 87%.

Page 18: 1. Uji BOD Biological Oxygen Demand)etheses.uin-malang.ac.id/484/11/09620061 Lampiran.pdf68 Lampiran 1. Prosedur Kerja Uji Kualitas Kimia dan Fisik Air Limbah Tahu 1. Uji BOD (Biological

85

29. Tabel 29. Korelasi antara luas penutupan dan konsentrasi terhadap TSS

Correlations

Penutupan konsentrasi

Penutupan Pearson Correlation 1 .80

Sig. (2-tailed) .008

N 9 9

konsentrasi Pearson Correlation .80 1

Sig. (2-tailed) .008

N 9 9

Interprestasi: Korelasi luas penutupan kayu apu dan konsentrasi limbah cair

Tahu terhadap penurunan TSS adalah 0.80, menunjukkan bahwa terjadi hubungan

yang cukup antara luas penutupa kayu apu dan konsentrasi limbah cair tahu.

Arah hubungan (r) adalah positif, semakin tinggi luas penutupan kayu apu pada

limbah cair tahu maka semakin tinggi pula penurunan TSS pada limbah cair tahu.

Tabel 30.Nilai Koefisiensi determinasi antara luas luas penutupan dan konsentrasi

terhadap TSS

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .80a .006 .136 5.46338 .958

Interprestasi: Nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.136 artinya Luas

penutupan kayu apu dan konsentrasi limbah terhadap TSS sebesar 13.6%.

Page 19: 1. Uji BOD Biological Oxygen Demand)etheses.uin-malang.ac.id/484/11/09620061 Lampiran.pdf68 Lampiran 1. Prosedur Kerja Uji Kualitas Kimia dan Fisik Air Limbah Tahu 1. Uji BOD (Biological

86

Lampiran 4. Gambar Pengamatan

Aklimatisasi tumbuhan Kayu Apu Luas penutupan 100%, konsentrasi

(50%, 75% dan 100%) limbah cair tahu

Perlakuan luas penutupan 100%,

konsentrasi 50% setelah fitoremediasi

Perlakuan luas penutupan 100% ,

konsentrasi 75% setelah

fitoremediasi

Perlakuan 100%, konsentrasi 100% setelah

fitoremediasi

Luas penutupan 50% , konsentrasi

(50%, 75% dan 100%) limbah cair

tahu

Page 20: 1. Uji BOD Biological Oxygen Demand)etheses.uin-malang.ac.id/484/11/09620061 Lampiran.pdf68 Lampiran 1. Prosedur Kerja Uji Kualitas Kimia dan Fisik Air Limbah Tahu 1. Uji BOD (Biological

87

Perlakuan 50%, konsentrasi 50%

setelah fitoremediasi

Perlakuan 50%, konsentrasi 75%

setelah fitoremediasi

Perlakuan 50%, konsentrasi 100%

setelah fitoremediasi

Kontrol ( tanpa tumbuhan air)

Page 21: 1. Uji BOD Biological Oxygen Demand)etheses.uin-malang.ac.id/484/11/09620061 Lampiran.pdf68 Lampiran 1. Prosedur Kerja Uji Kualitas Kimia dan Fisik Air Limbah Tahu 1. Uji BOD (Biological

88

80

KEMENTERIAN AGAMA RI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

Jl. Gajayana No. 50 Dinoyo Malang (0341)558933 Fax.(0341) 558933

BUKTI KONSULTASI SKRIPSI

Nama : Driyana rike ahmadlia

NIM : 09620061

Fakultas/Jurusan : Sains dan Teknologi/Biologi

Judul Skripsi : Pengaruh luas penutupan kayu apu (Pistia stratiotes)

terhadap kualitas kimia dan fisik pada berbagai

konsentrasi limbah cair tahu.

Pembimbing I : Dr. Evika Sandi Savitri, M.P

Pembimbing II : Ach. Nashichuddin, M.A

No Tanggal HAL TandaTangan

1. 30 Januari 2013 KonsulBAB I, II 1.

2. 8 Februari 2013 Revisi BAB I, II 2.

3. 14 Februari 2013 Konsul BAB I, II, III 3

4. 22 Februari 2013 Revisi BAB I, II, III 4.

5. 18 Maret 2013 Revisi BAB I, III 5.

6. 23 Maret 2013 Revisi BAB III 6.

7. 26 Maret 2013 Revisi BAB III 7.

8. 23 April 2013 ACC BAB I, II, III 8.

9. 8 Mei 2013 Konsul BAB I, II, IV Agama 9.

10. 9 Mei 2013 Konsul BAB IV 10.

11. 13 Mei 2013 Revisi BAB I, II, IV Agama 11.

12. 23 Mei 2013 Revisi BAB IV 12.

13. 28 Mei 2013 Revisi BAB I, II, IV Agama 13.

14 Juli 2013 ACC Skripsi 14

Malang, Juni 2013

Mengetahui,

Ketua Jurusan Biologi

Dr. H. Eko Budi Minarno, M.Pd

NIP. 197630114 199903 1 001

Page 22: 1. Uji BOD Biological Oxygen Demand)etheses.uin-malang.ac.id/484/11/09620061 Lampiran.pdf68 Lampiran 1. Prosedur Kerja Uji Kualitas Kimia dan Fisik Air Limbah Tahu 1. Uji BOD (Biological

89