1 Sejarah Perkerasan Jalan

41
Perkerasan Jalan

description

sejarah

Transcript of 1 Sejarah Perkerasan Jalan

Page 1: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

Perkerasan

Jalan

Page 2: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

PERKEMBANGAN PERKERASAN JALAN

• JALAN DIKENAL SEJAK ADANYA MANUSIA , UNTU MENCARI KEBUTUHAN HIDUP DAN BERKOMUNIKASI DENGAN SESAMA

• PERKEMBANGAN JALAN:

AWALNYA BERUPA JALAN JEJAK (MENCARI MAKAN DAN MINUM: BERBURU, MEMANCING)

JALAN SETAPAK ( MANUSIA MULAI HIDUP BERKELOMPOK= KEBUTUHAN MULAI MENINGKAT SEHINGGA MULAI

. MEMAKAI TENAGA HEWAN UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN

SEIRING DITEMUKANNYA RODA, SARANA TRANSPORTASI DENGAN TENAGA HEWAN = JALAN MULAI DIBUAT RATA DAN MULAI DIPERKERAS, DITEMUKAN PERTAMA KALI DI MESOPOTAMIA, 3500 SM

Page 3: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

• PERKEMBANGAN JALAN:

SAAT ITU JALAN BUKAN HANYA SEKEDAR BERFUNGSI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP, JALAN MULAI

BERFUNGSI SEBAGAI FUNGSI POLITIS, EKONOMI DAN PERTAHANAN (MASA KEKAISARAN ROMAWI)

AWAL ABAD KE-18 MULAI DIPERKENALKAN JALAN DENGAN PERKERASAN MODERN OLEH AHLI DARI PERANCIS DAN SKOTLANDIA

JOHN LEIDEN MAC ADAM (1756- 1836, SKOTLANDIA) MEMPERKENALKAN KONSTRUKSI PERKERASAN BATU PECAH (BATU KALI, 15/20 – 20/30) DI ATASNYA DITUTUP DENGAN BATU YANG LEBIH KECIL/HALUS (PERKERASAN MC. ADAM)

PIERRE MARIE TRESAGUET (1716-1796, PERANCIS): SISTEM PERKERASAN BATU PECAH DILENGKAPI DRAINASE, KEMIRINGAN MELINTANG + PONDASI BATU

Page 4: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

• PERKEMBANGAN JALAN:THOMAS TELFORD (1757- 1834, SKOTLANDIA)

MEMPERKENALKAN KONSTRUKSI PERKERASAN BATU PECAH YANG DISUSUN TEGAK (BATU KALI, 15/20 – 25/30) DI

ATASNYA DITUTUP DENGAN BATU YANG LEBIH KECIL/HALUS (PERKERASAN TELFORD)

KEMUDIAN PADA TAHUN 1820 MULAI DIKENAL PERKERASAN DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN DAN BERKEMBANG PESAT DI ERA TAHUN 1900-AN

ERA TAHUN 1920-AN, TEKNOLOGI PERKERASAN BERASPAL BERKEMBANG PESAT

• PERKEMBANGAN JALAN DI INDONESIA: JALAN DARI ANYAR (JAWA BARAT) KE PANARUKAN

(JAWA . TIMUR) TAHUN 1970-AN MULAI DIBANGUN JALAN DENGAN

KLASIFIKASI YANG LEBIH BAIK SEPERTI JALAN TOL JAGORAWI

Page 5: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

JENIS KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN

A. KONSTRUKSI PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) : ASPALSEBAGAI BAHAN PENGIKAT

B. KONSTRUKSI PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT): SEMEN SEBAGAI BAHAN PENGIKAT

C. KONSTRUKSI PERKERASAN KOMPOSIT (COMPOSITE PAVEMENT): PERKERASAN KAKU KOMBINASI DENGAN PERKERASAN LENTUR

Tanah Dasar (Subgrade)

(Surface , ASPAL)

LPA (Base)

LPB (Subbase)

SUSUNAN LAPIS PERKERASAN LENTUR

Tanah Dasar (Subgrade)

LAPIS BETON

LPB (Subbase)

SUSUNAN LAPIS PERKERASAN LENTUR

Page 6: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

PERBEDAAN UTAMA ANTARA PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU

Perkerasan Lentur Perkerasan Kaku

1 Bahan pengikat Aspal Semen

2 Repetisi beban

Timbul rutting (lendutan pada jalur roda)

Timbul retak-retak pada permukaan

3 Penurunan tanah dasar

Jalan bergelombang (me-ngikuti tanah dasar)

Bersifat sebagai balok diatas perletakan

4 Perubahan temperatur

Modulus kekakuan berubah Timbul tegangan dalam kecil

Modulus kekakuan tidak berubah timbul tegangan dalam yang besar

Page 7: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

ISTILAH DAN PENGERTIAN

• VOLUME LALU-LINTAS: JUMLAH KENDARAAN YANG MELEWATI SATU TITIK PENGAMATAN SELAMA SATU SATUAN WAKTU

DINYATAKAN DALAM KEND./HARI/2 ARAH (JALAN 2 ARAH TIDAK TERBAGI)

DINYATAKAN DALAM KEND./HARI/ARAH (JALAN 1 ARAH ATAU 2 ARAH TERBAGI)

DALAM LALU-LINTAS HARIAN RATA-RATA (LHR):

LHR =

• ANGKA EKIVALEN KENDARAAN: ANGKA YANG MENUNJUKKAN JUMLAH LINTASAN DARI SUMBU TUNGGAL SEBERAT 8,16 TON YANG AKAN MENYEBABKAN KERUSAKAN YANG SAMA APABILA KENDARAAN TERSEBUT LEWAT 1 KALI

JUMLAH LALU-LINTAS SELAMA 1 HARI

LAMANYA PENGAMATAN

Page 8: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

• BEBAN SUMBU STANDAR (EQUIVALENT STANDARD AXLE):BEBAN SUMBU/AS TUNGGAL, RODA GANDA SEBERAT 18 KIPS ATAU 18.000 lbs ATAU 8,16 TON

• KONFIGURASI SUMBU KENDARAAN: STRT (SUMBU TUNGGAL RODA TUNGGAL) STRG (SUMBU TUNGGAL RODA GANDA) STdRG (SUMBU TANDEM RODA GANDA) STrRG (SUMBU TRIDEM RODA GANDA)• MUATAN SUMBU TERBERAT (MST): MST 10 TON MST 8 TON MST 5 TON MST 3,5 TON MST SUMBU TUNGGAL = 8,16 TON MST SUMBU TANDEM = 15 TON MST SUMBU RTIDEM = 20 TON

STRTSTRG

STdRG

STrRG

Page 9: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

1. 22S D D

1. 2 + 2.2 S D DD

1. 2 - 2 S D D

S D DD1. 2 – 2.2

Page 10: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

• PERKERASAN JALAN: LAPISAN KONSTRUKSI YANG DIPASANG LANGSUNG DI ATAS TANAH DASAR BADAN JALAN PADA JALUR LALU-LINTAS YANG BERTUJUAN MENERIMA DAN MENAHAN BEBAN

LANGSUNG DARI LALU-LINTAS• PERKERASAN JALAN LENTUR, PERKERASAN DENGAN BAHAN PERKERASAN CAMPURAN AGREGAT DENGAN ASPAL SEBAGAI BAHAN PENGIKAT• TANAH DASAR: LAPISAN TANAH ASLI/TIDAK ASLI YANG DISIAPKAN/DIPERBAIKI KONDISINYA UNTUK MELETAKKAN PERKERASAN JALAN• LAPIS PONDASI BAWAH: BAGIAN STRUKTUR PERKERASAN JALAN

YANG TERLETAK DI ATAS TANAH DASAR, DAPAT BERUPA BATU PECAH, BAHAN YANG DISTABILISASI• LAPIS PONDASI ATAS: LAPISAN DI ATAS LAPIS PONDASI BAWAH

BERUPA AGREGAT ATAU CAMPURAN AGRGAT DENGAN ASPAL

Page 11: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

•LAPISAN PERMUKAAN: LAPIS PALING ATAS DARI PERKERASAN JALAN. PADA PERKERASAN LENTUR BERUPA CAMPURAN

AGREGAT+ASPAL, PADA PERKERASAN KAKU BERUPA PELAT BETON•LAPIS RESAP PENGIKAT (PRIME COAT): LABURAN ASPAL SEBAGAI

BAHAN PENGIKAT LAPIS PERKERASAN BARU DENGAN LAPISAN ATAS BERIKUTNYA

• LAPIS PENGIKAT (TACK COAT); LABURAN ASPAL SEBAGAI BAHAN PENGIKAT LAPIS PERKERASAN LAMA DENGAN LAPIS DI ATASNYA

Page 12: 1 Sejarah Perkerasan Jalan
Page 13: 1 Sejarah Perkerasan Jalan
Page 14: 1 Sejarah Perkerasan Jalan
Page 15: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

Bangunan Jalan

• Lokasi pekerjaan tersebar sepanjang jalan

• Pekerjaan utama :– Pekerjaan tanah– Pekerjaan struktur perkerasan jalan

• Perkerasan lentur• Perkerasan kaku

– Pekerjaan bangunan pelengkap jalan

Page 16: 1 Sejarah Perkerasan Jalan
Page 17: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

JENIS PERKERASAN

• PERKERASAN LENTUR• PERKERASAN RIGID• PERKERASAN

KOMPOSIT

Page 18: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

KARAKTERISTIK PERKERASAN LENTUR• BERSIFAT ELASTIS JIKA MENERIMA BEBAN,

SEHINGGA DAPAT MEMBERI KENYAMANAN BAGI PENGGUNA JALAN.

• SELURUH LAPISAN IKUT MENANGGUNG BEBAN.

• PENYEBARAN TEGANGAN KELAPISAN TANAH DASAR SEDEMIKIAN SEHINGGA TIDAK MERUSAK LAPISAN TANAH DASAR.

• PADA UMUMNYA MENGGUNAKAN BAGAN PENGIKAT ASPAL.

• USIA RENCANA MAKSIMUM 20 TAHUN.

Page 19: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

KARAKTERISTIK PERKERASAN KAKU• BERSIFAT KAKU KARENA YANG DIGUNAKAN

SEBAGAI PERKERASAN DARI BETON.• DIGUNAKAN PADA JALAN YANG MEMPUNYAI

LALU LINTAS DAN BEBAN MUATAN TINGGI.• KEKUATAN BETON SEBAGAI DASAR

PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN.• USIA RENCANA BISA LEBIH 20 TAHUN.

Page 20: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

LAPISAN PERKERASAN LENTUR JALAN BARU

LAPISAN TANAH DASAR

LAPISAN PERMUKAAN (SURFACE COURSE)

LAPISAN PONDASI BAWAH (SUBBASE)

LAPISAN PONDASI ATAS (SUBBASE)

Page 21: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

LAPISAN PERKERASAN LENTUR PENINGKATAN JALAN

LAPISAN TANAH DASAR

LAPISAN PERMUKAAN (SURFACE COURSE)

TELFORD (SUBBASE)

LAPISAN PONDASI MAXADAM (SUBBASE)

Page 22: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

LAPISAN PERKERASAN KAKU JALAN BARU

LAPISAN TANAH DASAR

LAPISAN PERKERASAN BETON (RIGID PAVEMENT)

LAPISAN PONDASI(BASE)

Page 23: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

Perkerasan Lentur

• Kriteria Perkerasan Lentur– Persyaratan Struktural– Persyaratan Fungsional

Page 24: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

Persyaratan Struktural

• Ketebalan yang cukup sehingga mampu menyebarkan beban / muatan lalu lintas ketanah dasar

• Kedap terhadap air, sehingga air tidak mudah meresap kelapisan dibawahnya.

• Permukaan mudah mengalirkan air, sehingga air hujan yang jatuh diatasnya dapat dengan cepat dialirkan.

• Konstruksi harus cukup kuat, mampu memikul beban lalu lintas sehingga tidak mudah hancur.

Page 25: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

Persyaratan Fungsional

• Permukaan yang rata, tidak bergelombang, dan tidak melendut.

• Permukaan tidak mengkilap, tidak silau jika kena sinar matahari atau lampu.

• Permukaan cukup kesat, memberikan gesekan yang baik antara ban dan permukaan, sehingga tidak mudah slip.

Page 26: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

Usaha Untuk Menciptakan Konstruksi jalan Yang memenuhi Syarat :

1. Perencanaan tebal masing-masing lapisan perkerasan– Dengan memperhatikan daya dukung tanah dasar, beban lalu lintas

yang dipikul, keadaan lingkungan, jenis lapisan yang dipilih, dapatlah ditentukan tebal masing-masing lapisan berdasarkan cara-cara perhitungan yang ada.

2. Analisa campuran bahan– Dengan memperhatikan mutu dan jumlah bahan setempat yang

tersedia, direncanakan suatu susunan campuran tertentu sehingga terpenuhi spesifikasi dari jenis lapisan yang dipilih.

3. Pengawasan pelaksanaaan pekerjaan– Perencanaan tebal perkerasan yang baik, susunan campuran yang

memenuhi syarat belumlah dapat menjamin dihasilkannya lapisan perkerasan yang memenuhi apa yang diinginkan.

Page 27: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

Tanah Dasar ( Sub Grade )• Tanah Dasar (Sub Grade) adalah permukaan

tanah asli/ permukaan galian atau permukaan tanah timbunan yang dipadatkan dan merupakan bagian lapisan paling bawah dari lapisan perkerasan.

• Rata-rata persyaratan CBR yang di kehendaki dalam perencanaan perkerasan >3%.

Page 28: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

Lapisan ini berfungsi antara lain:• Bagian dari konstruksi perkerasan yang

menerima seluruh pembebanan yang terjadi diatasnya.

• Merupakan permukaan dasar untuk perletakan eleman-elemen perkerasan.

• Merupakan bentuk dasar dari lapisan perkerasan.

Page 29: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar

• Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) dari macam tanah tertentu akibat beban lalu lintas.

• Sifat pengembangan dan penyusutan dari tanah tertentu akibat perubahan kadar air.

• Daya dukung tanah yang tidak merata. • Lendutan selama dan sesudah

pembebanan lalu lintas terjadi.

Page 30: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

Lapisan Pondasi Bawah (Sub Base Course)

• Lapisan Pondasi Bawah (Sub Base Course) adalah bagian lapisan perkerasan antara lapisan pondasi atas dan tanah dasar

Page 31: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

FUNGSI LAPIS PONDASI BAWAH :

• Bagian dari konstruksi perkerasan yang menyebarkan beban roda ketanah dasar.

• Effisiensi penggunaan material. Material pondasi bawah relatif murah dibandingkan dengan lapisan diatasnya.

• Mengurangi tebal lapisan diatasnya yang lebih mahal.

• Lapis peresapan, agar air tanah tidak berkumpul dipondasi.

• Lapis pertama, agar pekerjaan dapat berjalan lancar.

Page 32: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

PERSYARATAN MATERIAL PONDASI BAWAH • Material yang digunakan untuk

lapisan pondasi bawah umumnya harus nilai CBR minimum 20% dan indeks Plastisitas (PI) 10%.

Page 33: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

Jenis lapisan pondasi bawah yang umum digunakan di Indonesia adalah:

• Pasir dan batu (Sirtu) kelas A, B atau kelas C.

• Tanah/ Lempung kepasiran.• Lapis aspal beton (Laston).• Stabilitas agregat dengan semen /

kapur.• Stabilitas tanah dengan semen /

kapur.

Page 34: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

Lapisan pondasi atas (Base Course)

• Lapisan pondasi atas (Base Course) adalah bagian lapisan perkerasan jalan yang terletak antara lapis permukaan dan lapis pondasi bawah.

Page 35: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

Syarat Pondasi Atas :

• Mutu bahan harus sebaik mungkin dimana tidak mengandung kotoran lumpur, bersisi tajam dan kaku.

• Susunan gradasi harus merupakan susunan yang rapat, artinya butiran batuan harus mempunyai susunan gradasi yang saling mengisi antara butiran agregat kasar, agregat sedang dan agregat halus sehingga rongga semakin kecil.

Page 36: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

Fungsi lapisan pondasi atas ini antara lain:• Bagian perkerasan yang menahan

gaya lintang dari beban roda dalam menyebarkan beban kelapisan bawahnya.

• Lapisan peresapan untuk lapisan pondasi bawah.

• Bantalan terhadap lapisan permukaan.

Page 37: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

Material Pondasi Atas

• Material yang digunakan untuk lapisan pondasi atas umumnya harus kuat dan awet, mempunyai nilai CBR minimum 50% dan indeks Plastisitas (PI) 4%.

Page 38: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

Jenis lapisan pondasi atas yang umum digunakan di Indonesia adalah:

• Batu pecah kelas A, B atau kelas C.• Tanah / lempung kepasiran.• Lapis aspal beton (AC / ATB).• Stabilitas agregat dengan semen /

kapur / aspal.• Penetrasi Macadam (Lapen).

Page 39: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

Lapisan permukaan (Surface Course)

• Lapisan permukaan (Surface Course) adalah lapisan perkerasan yang terletak paling atas yang langsung bersentuhan dengan beban lalu lintas

Page 40: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

Fungsi Lapis Permukaan • Sebagai bahan perkerasan yang berfungsi

menahan beban roda.• Lapisan yang kedap air, sehingga air yang jatuh

diatasnya tidak meresap kelapisan dibawahnya dan melemahkan lapisan-lapisan tersebut

• Lapisan aus yang langsung menderita gesekan akibat rem kendaraan sehingga mudah menjadi aus.

• Lapisan yang menyebarkan beban kelapisan bawah , sehingga dapat dipikul oleh lapisan lain.

Page 41: 1 Sejarah Perkerasan Jalan

Jenis lapisan permukaan yang umum digunakan di Indonesia adalah:• Lapis Tipis Aspal Beton (Lataston) atau Hot Roll Sheet (HRS).

– Merupakan lapis penutup yang terdiri dari campuran antara agregat bergradasi timpang, mineral pengisi (filler) dan aspal keras dengan perbandingan tertentu, yang dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas.

• Lapis Aspal Beton (Laston)– Laston (AC) merupakan suatu lapisan pada konstruksi jalan yang terdiri dari

campuran aspal keras dan agregat yang mempunyai agregat yang mempunyai gradasi menerus, dicampur, dihamparkan dan dipadatkan pada suhu tertentu.

• Asphalt Treated Base (ATB)– Merupakan formulasi untuk meningkatkan keawetan dan ketahanan kelelehan.

Material lapisan ini hampir sama dengan campuran dari Laston.

• Penetrasi Macadam (Lapen)– Merupakan lapis perkerasan yang terdiri dari agregat pengunci bergradsi

terbuka dan seragam yang diikat oleh aspal dengan cara disemprotkan diatas dan dipadatkan lapis demi lapis.