1. Pola Tanam -1A

40
POLA TANAM Dr. Agr. Eko Setiawan, SP., M.Si. PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

description

mata kuliah poltam

Transcript of 1. Pola Tanam -1A

Page 1: 1. Pola Tanam -1A

POLA TANAM

Dr. Agr. Eko Setiawan, SP., M.Si.PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Page 2: 1. Pola Tanam -1A

STRATEGI PERKULIAHAN

• Perkuliahan dan diskusi• Penugasan dan presentasi• UTS• UAS

Page 3: 1. Pola Tanam -1A

BOBOT PENILAIAN

• UTS : 25 %

• UAS : 25 %

• Tugas individu : 20 %

• Tugas Kelompok : 30 %

Page 4: 1. Pola Tanam -1A

MATERI

1. Ruang lingkup dan peranan ilmu Pola Tanam di bidang Pertanian

2. Dasar penyusunan pola tanam

3. Pengertian pola tanam Ganda,

4. Perkembangan pola tanam ganda di dunia

5. Aspek Agroekologi, Biologis dan Fisik pada pertanaman ganda

6. Aspek Ekonomi dan Sosial

7. Perkecambahan dan Pengolahan Tanah pada Pertanaman Ganda,

8. Kesuburan Tanah dan Pemupukan Pertanaman Ganda,

9. Pemberantasan Hama dan Penyakit pada pertanaman ganda

10. Penilaian efisiensi pemanfaatan pertanaman ganda

11. Pengembangan Pola Tanam

Page 5: 1. Pola Tanam -1A

TUGAS• Hunting Foto yang bagus tentang pola tanam di masyarakat (original)

lebih dari 2 tanaman. Masing-masing orang 10 Foto (model pola tanam).

• Tulis desa, kecamatan, kabupaten.

• Tulis Tanaman utama, pendampingnya apa….

• Buat makalah narasi dari foto A4, spasi 1.5, font arial 11, margin 3-3-3-3

• dikumpulkan sebelum UTS jam 13.00. Makalah di print dan file di email ke

[email protected]

Page 6: 1. Pola Tanam -1A

TUGAS

Page 7: 1. Pola Tanam -1A
Page 8: 1. Pola Tanam -1A
Page 9: 1. Pola Tanam -1A
Page 10: 1. Pola Tanam -1A
Page 11: 1. Pola Tanam -1A
Page 12: 1. Pola Tanam -1A
Page 13: 1. Pola Tanam -1A

Jika Ibuku tua nanti,Beruban berambut putih,Akan kujaga Ibuku,Agar Senang selalu.

Jika Ayahku tua nanti,Berjalan bertongkat kayu,Akan kutuntun selalu,Ke mana ayah pergi.

(A.T. Mahmud)

Page 14: 1. Pola Tanam -1A
Page 15: 1. Pola Tanam -1A

Ya anakku penerus garis keturunan,

Bergurulah engkau ke sekolah,

Jangan hanya main berkeliaran,

Tetapi belajarlah engkau tanpa lelah.

Tentang makanmu dan sesalin pakaian

Akan kupersakitkan mencarinya,

Tidak akan aku kikirkan,

Kurelakan mencukupi semuanya.

Page 16: 1. Pola Tanam -1A

Kalau aku pergi menjaring,

Dan kuperoleh ikan tambara,

Satu kutukar uang berdering,

Bagimu pembeli garam pembangkit selera.

Kalau berhasil kopi di gunung,

Yang aku dan Ibumu semaikan,

Hanya sebagian akan aku tabung,

Sisanya untukmu pembeli pakaian.

Page 17: 1. Pola Tanam -1A

Kalau tiada hama di ladang,

Sehingga berhasil padi tiga longgok,

Hanya selonggok menjadi uang,

Untukku pembeli tembakau rokok.

Itulah dia anakku sayang,

Ingin hatiku engkau menjadi pintar,

Kalau nanti jalanku goyang,

Maka engkaulah tempatku bersandar.

Page 18: 1. Pola Tanam -1A

Kalau esok aku menjadi tua,

Dan ibumu mulai rabun,

Senang kiranya kami berdua,

Tibalah giliranmu untuk bertekun.

O Yang Maha-baik Laku,

Yang Mendengar apa kataku ini,

Bermohonlah aku kepada-Mu,

Terangkan hati anakku ini.

Page 19: 1. Pola Tanam -1A

PENDAHULUAN

• Pada awalnya manusia hanya bertindak sebagai pencari dan pengumpul saja,

• kemudian berusaha memenuhi kebutuhannya dengan membudidayakan tanaman

Page 20: 1. Pola Tanam -1A

• Berbagai bentuk pola bertanam dalam budidaya pertanian yang ada sekarang ini, sebenarnya merupakan hasil perjalanan yang panjang dari faktor iklim, tanah, ekonomi, budaya dan sejarah sejak lampau

• Dari semua faktor yang saling berkait tersebut, pada prinsipnya didasari oleh dua faktor yang dominan, yaitu faktor fisik dan non fisik.

Page 21: 1. Pola Tanam -1A

FAKTOR FISIK• Faktor fisik dalam budidaya tanaman adalah

iklim dan tanah, menyangkut kondisi tanah sebagai media tumbuh dengan segala aspeknya, curah hujan dalam hubungannya dengan penyediaan air, radiasi matahari sebagai sumber energi, suhu udara, angin dan kelembaban.

Page 22: 1. Pola Tanam -1A

FAKTOR NON FISIK

• Faktor non fisik, khususnya berhubungan dengan manusia. Manusia sebagai pelaku mempunyai ikatan dengan tradisi budaya hidupnya, keadaan ekonomi, politik dan agama.

• Disamping itu manusia mampu mengubah keadaan dengan menggunakan pemikirannya, dalam bentuk penemuan teknologi, khususnya di bidang pertanian.

Page 23: 1. Pola Tanam -1A

• Usaha pertanian dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu : (a) budidaya secara intensif,

(b) ekstensif dan

(c) komersiil.

Page 24: 1. Pola Tanam -1A

BUDIDAYA SECARA INTENSIF

• Budidaya secara intensif banyak terdapat di negara berkembang denganpopulasi penduduk yang tinggi.

• Pada keadaan ini, petani umumnya mempunyai luas pemilikan lahan yang terbatas.

• Usaha budidaya pertaniannya dilakukan dalam usaha pemenuhan kebutuhan keluarganya (petani subsisten).

Page 25: 1. Pola Tanam -1A

• Biasanya karena latar belakang pendidikan yang terbatas dan bertanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan pangan keluarganya, maka pola tanam dalam budidaya ini relatif lamban perkembangannya.

Page 26: 1. Pola Tanam -1A

• Petani merubah sistemnya sedikit demi sedikit dengan perhitungan resiko yang sekecil mungkin.

• Keinginan mengikuti perkembangan pertanian dalam upaya meningkatkan hasil tetap terpikirkan tetapi upaya untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarganya adalah hal yang utama.

Page 27: 1. Pola Tanam -1A

BUDIDAYA SECARA EKSTENSIF

• Budidaya secara ekstensif dilakukan pada kondisi lahan yang cukup luas.

• Budidaya ini banyak dilakukan di negara maju, yang umumnya mempunyai populasi penduduk cukup rendah apabila dibandingkan dengan luas lahan yang tersedia.

• Di Indonesia, banyak dijumpai di luar Pulau Jawa, khususnya dalam pengelolaan usaha tani perkebunan yang berskala luas.

Page 28: 1. Pola Tanam -1A

• Dengan pengusahaan tanaman pertanian pada lahan yang luas, orientasi produksinya mengarah pada pengadaan komoditi secara besar dan berkelanjutan, berorientasi pada pemenuhan kebutuhan konsumen.

• Pada kondisi ini diperlukan berbagai keahlian dan teknologi, baik piranti keras atau lunak untuk menjamin kelangsungannya.

Page 29: 1. Pola Tanam -1A

BUDIDAYA SECARA KOMERSIIL

• Budidaya secara komersiil, dapat berlaku pada budidaya dengan dasar intensif atau ekstensif.

• Budidaya ini tidak memandang luas lahan, tetapi perangkat produksinya, baik manusia atau teknologinya mempunyai kemampuan untuk menghasilkan suatu komoditi dengan nilai komersiil yang tinggi.

Page 30: 1. Pola Tanam -1A

• Introduksi teknologi pertanian modern, pada budidaya yang bersifat ekstensif maupun komersiil, biasanya mengubah sistemnya secara cepat dan drastis, dengan berdasarkan pada suatu kelayakan dalam usaha mendapatkan keuntungan maksimal.

• Memanfaatkan segala sumberdaya dan memperhitungkan segala resiko yang dapat terjadi.

Page 31: 1. Pola Tanam -1A

POLA BERTANAM

• Pola bertanam (Cropping System) ialah suatu usaha penanaman pada sebidang lahan dengan mengatur Pola Pertanaman (Cropping Patern).

• Pola Pertanaman didefinisikan sebagai suatu susunan tata letah dan tata urutan tanaman pada sebidang lahan selama periode tertentu, termasuk didalamnya pengolahan tanah dan bera.

Page 32: 1. Pola Tanam -1A

• Multiple Cropping (Tumpang Gilir) merupakan salah satu bagian dari Pola Bertanam.

• Dikatakan Tumpang Gilir karena pola bertanam ini bisa merupakan penanaman secara bersamaan (Intercropping) atau secara bergiliran waktu tanamanya (Sequential Cropping).

Page 33: 1. Pola Tanam -1A

Pola Tanam Beruntun (Sequential Cropping)

• Pola tanam beruntun adalah penanaman dua tanaman atau lebih secara berurutan pada suatu lahan setiap tahun.

• Penanaman tanaman berikutnya dilakukan segera setelah tanaman sebelumnya dipanen. Intensifikasi tanaman terdapat pada besaran waktu.

• Pada pola tanam ini tidak terdapat persaingan diantara tanaman.

• Petani hanya mengelola satu tanaman pada suatu waktu pada lahan yang sama.

Page 34: 1. Pola Tanam -1A

POLA TANAM TUMPANGSARI (INTERCROPPING)

• Penanaman dua tanaman atau lebih, secara bersama-sama pada suatu lahan yang sama.

• Intensifikasi tanaman terjadi pada besaran waktu dan ruang.

• Terdapat persaingan diantara tanaman selama sebagian atau seluruh fase pertumbuhan tanaman.

• Petani mengelola lebih dari satu tanaman pada suatu lahan yang sama.

Page 35: 1. Pola Tanam -1A

Pola Usaha Tani Campuran (Mixed Farming)

• Pola Usaha Tani Campuran merupakan usaha budidaya berbagai jenis tanaman, ternak dan ikan yang saling terkait dan menunjang, pada suatu satuan luas dan waktu yang tertentu.

Page 36: 1. Pola Tanam -1A

Pola Usaha tani Vertikal• Usaha tani Vertikal merupakan usaha tani yang terpadu

dengan perangkat pengolahan hasil atau limbah pertanian pada akhir proses produksinya.

• Pola Usaha Tani Vertikal, yang merupakan pengembangan baru dari pola bertanam tradisional.

• Pada pola tanam ini, walaupun masih dicirikan pengelolaan oleh petani dengan luas lahan yang terbatas, tetapi sudah ditambahkan piranti keras dan lunak dalam usaha pertaniannya.

Page 37: 1. Pola Tanam -1A

• Budidaya pertanaman telah diatur oleh suatu sistem dengan managemen yang profesional.

• Disiapkan suatu proses akhir budidaya tanaman dengan teknologi yang maju.

Page 38: 1. Pola Tanam -1A

• Proses akhir ini terkait dengan tujuan memperbaiki mutu hasil suatu komoditi, yang pada prinsipnya sesuai dengan permintaan pasar (konsumen) dan mendapatkan nilai tambah dari suatu usaha pola tanam.

Page 39: 1. Pola Tanam -1A

• Pada pembahasan pola tanam, topik yang dibahas lebih diarahkan pada Pola Tanam Beruntun dan Tumpangsari.

• Pola Tanam Beruntun dan Tumpangsari yang disebut juga pola tanam Tumpang Gilir, merupakan pola tanam yang telah dilakukan petani sejak dulu sampai sekarang.

• Pola tanam ini sebenarnya bukanlah konsep yang baru. Sejak berabad-abad lamanya, teknik ini banyak digunakan di berbagai negara pertanian di dunia ini, sebagai metode untuk memaksimalkan produktivitas tanah per unit area setiap musim tanam.

Page 40: 1. Pola Tanam -1A

TERIMA KASIH

SAMPAI KETEMU MINGGU DEPAN

&

SELAMAT BELAJAR