1. Penyusunan Proposal PTK
-
Upload
putra-jaya -
Category
Documents
-
view
725 -
download
4
Transcript of 1. Penyusunan Proposal PTK
Penyusunan ProposalContoh format proposal PTK yang sederhana (disusun tanpa bab-bab)
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
Judul: _____________
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Kajian Pustaka (jika hanya sedikit dapat dimasukkan dalam latar belakang masalah)
Rencana Tindakan (berisikan tentang rencana pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran)
Jadwal Pelaksanaan
Daftar Rujukan
Lampiran-lampiran.
Contoh format proposal PTK yang yang lebih lengkap (disusun dalam bab-bab)
Judul: _____________
BAB 1: PENDAHULUAN
Latar Belakang Rumusan MasalahTujuan PenelitianManfaat PenelitianDefinisi Operasional
BAB 2: KAJIAN PUSTAKA
Isi atau sub bab-sub bab disesuaikan dengan tema penelitian. Misalnya memaparkan tentang:
Penguasaan Konsep Matematika Siswa SDModel Pembelajaran KontektualDst.
BAB 3: METODE PENELITIAN / PELAKSANAAN PENELITIAN
Subyek PenelitianLokasi Penlitian dan Jadwal PelaksanaanData dan Sumber DataInstrumen PenelitianTeknik Analisis DataTahap-tahap Penelitian (Siklus I, Siklus II (dilakukan sesuai
hasil refleksi Siklus I))Perkiraan Biaya Penelitian (jika digunakan untuk
mengusulkan dana ke sponsor)Personalia Penelitian
DAFTAR RUJUKAN
LAMIRAN-LAMPIRAN
Contoh proposal PTK“DIAGNOSIS PENYEBAB KESALAHAN SISWA DAN REMIDINYA
DALAM PERKALIAN SUSUN KE BAWAH CARA PENDEK DI KELAS IV SD ........ Palangkaraya”
Oleh : ……………
A. Latar Belakang
Banyak terdengar keluhan yang menyatakan bahwa siswa SD kurang terampil dalam berhitung. Keluhan tersebut berasal dari berbagai kalangan misal orang tua siswa, masyarakat, maupun dari pengelola pendidikan sendiri, yang disampaikan lewat media cetak, seminar, penataran, maupun lokakarya.
Keluhan tersebut menjadi terbukti bila dikaitkan dengan hasil ulangan siswa kelas IV SD Muhammadiyah Palangkaraya yang melakukan banyak kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal tentang perkalian susun ke bawah dengan cara pendek. Dari 29 orang siswa yang masing-masing mengerjakan 8 soal didapat data sebagai berikut.
Terdapat 4 siswa yang menjawab salah 1 soal Terdapat 7 siswa yang menjawab salah 2 soal Terdapat 3 siswa yang menjawab salah 3 soal Terdapat 6 siswa yang menjawab salah 4 soal Terdapat 9 siswa yang menjawab salah lebih dari
4 soalSetelah dilakukan kajian terhadap hasil pekerjaan siswa ternyata siswa banyak melakukan kesalahan terutama pada soal-soal yang hasil perkaliannya lebih dari 10 sehingga harus digunakan teknik memindah (teknik menyimpan). Kesalahan-kesalahan tersebut dapat dirangkumkan sebagai berikut.
Siswa melakukan kesalahan karena tidak menguasai fakta dasar perkalian.
Contoh-1
408 6 3048 (6 4 = 30)
Siswa melakukan kesalahan dalam menentukan hasil perkalian yaitu:6 4 = 302 9 = 16
Siswa melakukan kesalahan dalam perkalian dengan bilangan nol.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
948 72 1696 (2 9 = 16) 6636 68056
+
Contoh-2
709 68 5752 431 48892
Siswa salah dalam menentukan hasil perkalian dengan bilangan nol.Dalam pemikiran siswa suatu bilangan bila dikalikan dengan bilangan nol hasil kalinya adalah bilangan itu sendiri.
Siswa melakukan kesalahan karena tidak memahami algoritma perkalian 2 bilangan cacah susun ke bawah dengan cara pendek.
98 69 72 540 612
Siswa melakukan kesalahan karena tidak menguasai nilai tempat. 697 47 4879 2788 7667
Senada dengan masalah di atas Ashlock (1990: 65-68) juga menyampaikan pola kesalahan siswa dalam mengerjakan soal tentang perkalian 2 bilangan cacah susun ke bawah dengan cara pendek seperti berikut.
2 46 24 184 102 1204
+
(satuan dikalikan satuan, puluhan dikalikan puluhan)
98 69 1572 588 7452
+
(satuan dikalikan satuan kemudian puluhannya dijumlahkan)
+
98 69 882 588 1470
+
81 90 00 729 729
+
+
408 6 2508
5 48 57 336 250 2836
+ +
342
68
227
488
218
334
124
486
1313
41252
21015
210
1524
341576
433226878
227
4168
218
3304
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
Demikian juga Marks (1985:119) menyatakan bahwa banyak guru melaporkan tentang muridnya yang tidak dapat memberikan jawaban yang benar untuk soal seperti:
Jalan pikiran pengerjaan itu adalah: 4 8 = 32 ditulis 2 memindah 3 puluhan. Maka 3 puluhan ditambah 2 puluhan (dalam 28) menjadi 5 puluhan, dan 4 5 puluhan adalah 20 puluhan, sehingga hasilnya 202.
Berdasar pengalaman di lapangan terungkap bahwa penyebab permasalahan tersebut muncul antara lain adalah:
siswa tidak hafal fakta dasar perkalian dan guru melaksanakan pembelajaran hanya dengan lisan dan mencongak sehingga membosankan dan menakutkan;
guru melakukan pembelajaran perkalian susun ke bawah cara pendek dengan hanya memberikan algoritma (langkah-langkah pengerjaan) secara mekanik atau hafalan.
Berdasar hal tersebut di atas, maka diperlukan suatu kejelasan tentang penyebab kesalahan siswa dalam mengerjakan perkalian susun ke bawah cara pendek, dan alternatif pemecahannya dalam suatu pembelajaran yang menekankan pada pemahaman proses. Pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan cara melibatkan siswa secara aktif dalam suatu kegiatan PTK, yang menekankan pada penggunaan pendekatan konstruktivis dan teori Bruner yaitu: enaktif, ekonik dan simbolik.
Pendekatan konstruktivis menurut pandangan Hudoyo (1998:2-6) adalah belajar yang menekankan pada proses aktif membangun makna. Sehingga pengetahuan yang terdiri dari konsep-konsep dan prinsip-prinsip terkait satu sama lain bagaikan jaring laba-laba. Belajar matematika merupakan proses membangun/mengkonstruksi dari konsep-konsep dan prinsip-prinsip, tidak sekedar penggrojokan yang terkesan pasif dan statis, namun belajar itu harus aktif dan dinamis.
Bruner (dalam Orton, 1992:151) menyatakan bahwa siswa dalam belajar konsep matematika melalui 3 tahap yaitu enaktif, ekonik, dan simbolik. Tahap enaktif yaitu tahap belajar dengan memanipulasi benda atau obyek konkrit, tahap ekonik adalah tahap belajar dengan menggunakan gambar, dan tahap simbolik adalah tahap belajar matematika melalui manipulasi lambang atau simbol.
28 4 202
B. Fokus masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan PTK dengan memfokuskan pada penyebab kesalahan siswa dalam mengerjakan perkalian susun ke bawah dengan cara pendek, yaitu menentukan sebab kesalahan siswa dengan memeriksa setiap kesalahan. Berdasar penyebab kesalahan-kesalahan tersebut dilakukan usaha untuk memperbaikinya dalam pembelajaran.
C. Rumusan Masalah
Sesuai dengan fokus penelitian di atas, maka dapat disusun rumusan masalah yang diajukan menjadi pertanyaan sebagai berikut.
1. Apa saja yang menjadi penyebab kesalahan siswa pada perkalian susun ke bawah dengan cara pendek?
2. Strategi pembelajaran apa yang dapat dilakukan untuk memberi motivasi sehingga dapat memperbaiki penyebab kesalahan siswa tersebut?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan fokus permasalahan di atas, maka tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mendiskripsikan penyebab kesalahan siswa pada perkalian susun ke bawah dengan cara pendek.
2. Mencari strategi pembelajaran yang dapat memberi motivasi kepada siswa dalam perkalian susun ke bawah dengan cara pendek di kelas IV SD.
E. Hipotesis Tindakan
1. Dengan menggunakan tes, wawancara, kuesioner dapat mengungkap penyebab kesalahan siswa pada perkalian susun ke bawah dengan cara pendek.
2. Strategi pembelajaran yang menekankan pada pendekatan konstruktivis dan teori Bruner yang mengaktifkan siswa dalam belajar, akan dapat memotivasi dan memahami perkalian susun ke bawah dengan cara pendek.
F. Manfaat Penelitian
1. Mengungkap kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang perkalian susun ke bawah dengan cara pendek.
2. Strategi pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis dan teori Bruner dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam perkalian susun ke bawah dengan cara pendek.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
G. Kajian Pustaka
1. Kesalahan-kesalahan umum dalam penyelesaian perkalian susun ke bawah cara pendek berdasar temuan-temuan yang lalu dan alternatif pemecahannya.
2. Pendekatan konstruktivis dan teori Bruner serta keunggulannya dalam pembelajaran.
3. Teori diagnosis dan remidi dalam pembelajaran.4. Pembelajaran perkalian susun ke bawah cara pendek yang
mengacu pada pendekatan konstruktivis dan teori Bruner.
H. Metode Penelitian
1. Langkah-langkah
a. Studi pendahuluan (refleksi awal)
b. Penyusunan perencanaan
c. Pelaksanaan tindakan
d. Observasi (pengamatan)
e. Refleksi
2. Kualitatif tindakan kelas kolaboratif
3. Pengumpulan data melalui:
a. observasi
b. tes awal dan akhir pembelajaran
c. tes dalam proses pembelajaran
d. wawancara awal dan akhir pembelajaran
e. catatan lapangan
I. Rencana Tindakan
Rencana tindakan yang akan dilakukan terdiri dari 2 pembelajaran, yang terdiri dari beberapa siklus tergantung dari hasil yang dicapai siswa. Siklus akan berhenti bila siswa telah mencapai hasil belajar optimal dengan nilai lebih dari 80.
1. Tindakan 1 yaitu pembelajaran fakta dasar perkalian dengan metode permainan.
Pembelajaran tindakan yang akan dilaksanakan direncanakan dengan permainan kartu perkalian, mencongak, dan menghafal fakta dasar perkalian.
2. Tindakan 2 membahas tentang perkalian susun ke bawah cara panjang dan pendek dengan pendekatan konstruktivis dan teori Bruner. Rencana tindakan dalam bentuk RPP dilampirkan dalam
proposal ini. Pembelajaran tindakan yang akan dilaksanakan direncanakan mengacu pada teori Kennedy (1994:360-366) dan Troutman (1991:113-114) yaitu: (1) menaksir hasil perkalian, (2) konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang, (3) perkalian diperagakan dengan menggunakan benda konkret berdasar baris (bila diperlukan), (4) visualisasi perkalian ke dalam bentuk gambar, (5) pemisahan kelompok ratusan, puluhan, dan satuan berdasar kolom, puluhan dan satuan berdasar basis dari gambar, (6) menentukan kalimat penjumlahan dan perkalian dari setiap kelompok gambar, (7) menentukan hasil perkalian susun ke bawah dengan cara panjang yang dikaitkan dengan gambar, dan algoritmanya secara singkat, (8) menentukan hasil perkalian susun ke bawah dengan cara pendek yang dikaitkan dengan gambar, dan algoritmanya secara singkat.
Rencana tindakan yang akan dilaksanakan dalam PTK bertujuan untuk melatih siswa agar:
Terampil dan menguasai fakta dasar perkalian, perkalian dengan bilangan puluhan dan ratusan ( tindakan 1).
Mampu menafsirkan hasil perkalian secara kasar terutama untuk perkalian yang menggunakan bilangan besar (tindakan 2).
Dapat menggunakan sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan dan dapat memperagakannya dengan menggunakan media pembelajaran, antara lain menggunakan petak persegi atau lidi (tindakan 2).
Menguasai nilai tempat, dan dapat memindahkan tempat bilangan dari kanan ke kiri dan sebaliknya (tindakan 2).
Menguasai algoritma perkalian susun ke bawah cara pendek (tindakan 2)
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
RPP tindakan 1 di kelas IV materi perkalian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/1
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
Standar KompetensiMemahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah
Kompetensi DasarMelakukan operasi perkalian dan pembagian
IndikatorMenentukan hasil perkalian bilangan dua angka.
Tujuan pembelajaranSiswa terampil menentukan fakta dasar perkalian bilangan melalui permainan.
Materi ajar/pokok dan uraian materiPerkalian bilangan 2 angka.
Pendekatan/Strategi : PAKEM
Metode : Permainan
Alat/bahan/Media dan Sumber Pelajaran
1. Untuk kelompok : 6 set kartu perkalian yang masing-masing set berbeda warna. Satu set kartu terdiri dari 26 lembar kartu.
2. Untuk guru : satu set kartu hasil perkalian yang terdiri dari 10 kartu.
3. Tabel penilaian
Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Guru memberi motivasi dengan menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu menentukan fakta dasar perkalian dengan cara bermain.
b. Siswa menjawab secara lisan pertanyaan-pertanyaan guru berkaitan dengan fakta dasar perkalian yang merupakan prasyarat dari permainan.
2. Kegiatan Inti
a. Siswa dikelompokkan menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok mendapat satu set kartu dan diberi nama sesuai dengan nama kartu yang diterimanya. Misal kelompok merah, hijau, biru dan seterusnya.
b. Guru menjelaskan aturan permainan dalam kegiatan ini.
c. Guru menentukan seorang siswa untuk menjadi juri permainan.
d. Siswa melaksanakan permainan sampai diketemukan kelompok pemenang.
e. Siswa bersama guru mengevaluasi jalannya permainan dan menentukan kelompok pemenang.
3. Kegiatan Akhir
Guru mengulang kembali fakta dasar perkalian secara lisan dan menekankan pentingnya menguasai fakta dasar perkalian tersebut untuk pemecahan masalah matematika.
Aturan Permainan Kartu
Siswa dibagi menjadi 6 kelompok dan diberi nama, misalnya kelompok merah, hijau, dan sebagainya sesuai warna kartu. Setiap kelompok terdiri dari beberapa siswa yang kemampuannya beragam. Guru memegang satu set kartu guru dan setiap kelompok mempunyai satu set kartu siswa. Setelah kelompok mendapat kartu, maka kartu-kartu tersebut ditata di atas meja supaya mudah dilihat. Guru berdiri menghadap kelompok dan di depan guru tersedia meja yang berisi 6 kotak tempat kelompok menyerahkan kartu yang merupakan jawaban dari soal.
Satu set kartu bilangan untuk guru terdiri dari 10 kartu yang ukurannya 4 kali lebih besar dari pada kartu siswa. Sedangkan kartu
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
siswa terdiri dari 26 kartu. Contoh kartu guru dan siswa seperti di bawah ini.
Kartu Guru
Kartu Siswa
Setelah semua kelompok siap, guru memberi contoh permainan dengan cara menunjukkan salah satu kartu bilangan yang dipegangnya, misalnya 12. Kemudian masing-masing kelompok mencari, mengumpulkan, dan menyerahkan kartu-kartu perkalian yang hasil perkaliannya sama dengan 12, yaitu :
Waktu yang disediakan untuk setiap kali permainan diatur oleh guru misal 1 menit dan penyerahan kartu diwakili oleh satu orang anggota kelompok. Kelompok yang tercepat mengumpulkan kartu dan bernilai benar akan mendapat nilai terbanyak sesuai dengan ketentuan. Untuk contoh di atas,
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
12 18 24 25 30
32 36 45 56 72
3x4 4x3 2x6 6x2 3x6 6x3 2x9
8x3 4x6 6x4 5x6 6x5 6x6 4x9
9x5 8x8 4x8 8x4 8x9 9x8 8x7
3x8 5x9
9x2
9x4
8x7
3x4 4x3 2x6 6x2
Waktu yang disediakan untuk setiap kali permainan diatur oleh guru misal 1 menit dan penyerahan kartu diwakili oleh satu orang anggota kelompok. Kelompok yang tercepat mengumpulkan kartu dan bernilai benar akan mendapat nilai terbanyak sesuai dengan ketentuan. Untuk contoh di atas, apabila benar semua maka kelompok mendapat nilai 4 (karena 4 kartu), apabila mendapat 3 kartu yang benar maka nilainya 3, dan seterusnya.
apabila benar semua maka kelompok mendapat nilai 4 (karena 4 kartu), apabila mendapat 3 kartu yang benar maka nilainya 3, dan seterusnya.
Berikut diberikan satu contoh penilaian yang dilakukan guru.
Permainan Ke -
Nilai Kelomp
ok Merah
Nilai Kelompok Hijau
Nilai Kelomp
ok Kuning
Nilai Kelompok Biru
Nilai Kelompok Putih
Nilai Kelompok Ungu
1
2
3
4
5
Jumlah Nilai
RPP tindakan 2 pembelajaran perkalian susun ke bawah
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/1
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
Standar KompetensiMemahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah
Kompetensi DasarMelakukan operasi perkalian dan pembagian
Indikator1. Menentukan hasil perkalian 2 bilangan cacah susun ke bawah dengan cara
pendek yang terdiri dari 2 angka dengan 1 angka tanpa memindah
2. Menentukan hasil perkalian 2 bilangan cacah susun ke bawah dengan cara pendek yang terdiri dari 3 angka dengan 1 angka dengan memindah
Tujuan Pembelajaran1. Siswa terampil memperagakan perkalian 2 bilangan cacah
yang terdiri dari 2 angka dengan 1 angka tanpa memindah yang menggunakan media petak atau lidi.
2. Siswa dapat menentukan hasil perkalian 2 bilangan cacah susun ke bawah dengan cara panjang yang terdiri dari 2 angka dengan 1 angka tanpa memindah.
3. Siswa terampil memperagakan perkalian 2 bilangan cacah yang terdiri dari 2 angka dengan 1 angka dengan memindah yang menggunakan media petak atau lidi.
4. Siswa dapat menentukan hasil perkalian 2 bilangan cacah susun ke bawah dengan cara pendek yang terdiri dari 2 angka dengan 1 angka dengan memindah.
Materi Ajar/Pokok Dan Uraian MateriPerkalian bilangan 2 atau 3 angka dengan 1 angka cara pendek
Pendekatan/Strategi : PAKEM
Metode : praktek/demonstrasi/tugas
Alat/bahan/ Sumber belajar1. Lidi dan kertas berpetak2. Buku matematika untuk siswa kelas IV
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Guru memberi motivasi dengan menjelaskan pentingnya mempelajari materi perkalian susun ke bawah dengan cara pendek dalam kehidupan sehari-hari.
b. Selanjutnya guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran untuk menentukan hasil perkalian susun ke bawah dengan cara pendek, yaitu merupakan materi lanjut dari materi yang telah dipelajari siswa di kelas III.
2. Kegiatan Inti
a. Guru mengulang soal perkalian susun ke bawah cara panjang dan pendek yang terdiri dari 2 angka dengan 1 angka tanpa memindah yang telah diketahui siswa pada pertemuan di kelas III. Guru memantau dan membimbing siswa yang belum terampil menyelesaikan soal, dan mencatat proses pembelajaran.
b. Beberapa siswa mengerjakan di papan tulis dan menerangkan kepada temannya algoritma (urutan langkah) penyelesaian soal. Guru membimbing dan menekankan algoritma perkalian 2 angka dengan 1 angka tanpa memindah susun ke bawah dengan cara panjang dan pendek.
c. Guru menampilkan soal perkalian 2 x 13 dengan menggunakan alat peraga.
Guru melaksanakan pembelajaran dengan model tanya jawab dan peragaan-peragaan.
Contoh 1:Apa arti 2 13? Berapakah kira-kira hasil perkalian itu? Bagaimana bila 2 13 diperagakan dengan menggunakan petak persegi ( )?
d. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan arti perkalian dan peragaannya dengan menggunakan petak persegi. Arti dari 2 13 adalah 13 + 13, tiga belasnya ada 2.
Perkiraan hasil 2 13 adalah lebih dari 2 10 atau lebih dari 20.
e. Guru menyuruh siswa untuk memperagakan perkalian dengan menggunakan petak persegi.
Perkalian dari 2 13 dapat diperagakan menjadi 2 baris masing-masing baris berisi 13.
………. ada 13
………. ada 13
Bila petak persegi digabung, menjadi model persegipanjang
13
2
Selanjutnya model persegipanjang dipisahkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok satuan (A) dan kelompok puluhan (B).
10 3
B A
A model persegipanjang yang menggambarkan 3 + 3 atau 2 3 yaitu 2 baris yang masing-masing baris terdiri dari 3 petak. Sedangkan B menggambarkan 10 + 10 atau 2 10.
f. Guru membuat kesimpulan bahwa hasil perkalian tersebut dapat ditulis dalam bentuk perkalian susun ke bawah dengan cara panjang sebagai berikut.
2 3 (A) 2 10 (B) 2 13 (A dan B)
Secara pendek hasil perkalian dapat dilihat dari peragaan yaitu A ada 6 satuan dan B ada 20 atau 2 puluhan ditulis di tempat satuan dan puluhan atau secara singkat algoritma perkalian tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut.
2 3 = 6 (A) ditulis di bawah satuan dan2 10 = 20 (B) atau 2 puluhan, ditulis di bawah puluhan.
Contoh 2:
a. Guru memperagakan perkalian bilangan cacah susun ke bawah dengan cara pendek untuk contoh 2 yaitu 3x46= ......Tentukan hasil dari 3 46 dengan cara susun ke bawah.
46 3
......
Langkah-langkah peragaan.Guru memperagakan 3 46 dengan lidi. Perkalian 3 46 sama artinya dengan 46 + 46 + 46 yang dapat diperagakan sebagai 3 baris masing-masing baris berisi 46.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
2
13 2 6 20 26
+
13 2 26
3 baris masing-masing baris berisi 46.
Guru memisahkan kelompok satuan (A) dan puluhan (B), kemudian menentukan kalimat perkaliannya untuk masing-masing kelompok.
3 40 = 120 3 6 = 18
Guru memindahkan puluhan yang ada pada kelompok satuan (A) ke kelompok puluhan (B).
3 40 = 120 3 6 = 18 = 10 + 8
10
130
atau 13 puluhan
Guru menyimpulkan hasil perkalian dapat dilihat dari satuannya pada kelompok A yaitu 8 dan puluhannya pada kelompok B yaitu 13.
4 6
3
1 3 8
B A
Guru memberikan algoritmanya secara singkat sebagai berikut.
Langkah 1.
46 1 3 8
(3 6 = 18 ditulis satuannya yaitu 8 di tempat satuan dan 1 puluhan ditulis di luar soal untuk dipindah).
B A
+
Langkah 2.
46 1
3
138
b. Guru membimbing siswa untuk mempraktekkan beberapa soal dengan media lidi dan mengamati perkembangan keterampilan siswa dalam pemanfaatan alat maupun kebenaran hasil perkalian.
c. Setelah praktek penggunaan alat selesai, guru menekankan algoritma perkalian susun ke bawah cara panjang dan pendek dengan memindah (menyimpan).
d. Siswa mengerjakan 2 soal yang dipilihkan guru dari buku siswa secara mandiri untuk perkalian susun ke bawah cara panjang dan pendek dengan memindah (menyimpan).
3. Kegiatan Akhir
a. Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan pembelajaran tentang algoritma perkalian susun ke bawah dengan cara panjang dan pendek.
b. Guru memberikan pekerjaan rumah yang diambilkan dari buku siswa.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
(3 40 = 120 atau 12 puluhan ditambah 1 puluhan yang sudah ada menjadi 13 puluhan dan ditulis di tempat puluhan. Satu puluhan yang ada di luar dico-ret, karena sudah dipindah)
Format Laporan PTK
JUDUL (Halaman Judul) Memuat judul penelitian, nama-nama peneliti, nama institusi dan tahun.
LEMBAR PENGESAHAN Berisi pengesahan oleh Guru Pemandu, Pembimbing dan Kepala Sekolah tempat penelitian.
KATA PENGANTAR Berisi Kata sambutan dan topik yang akan dibahas dari penulis
ABSTRAK Berisi saripati unsur-unsur penelitian: permasalahan, tujuan, prosedur penelitian, hasil penelitian, kesimpulan, dan saran, ditulis tidak melebihi satu halaman.
DAFTAR ISI Berisi daftar judul-judul di dalam laporan dan nomor halamannya
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang: uraian masalah pembelajaran, identifikasi dan analisis masalah, akar penyebab masalah, pentingnya masalah tersebut untuk diatasi
B. Perumusan Masalah: berisi hasil identifikasi dan analisis masalah sebagai rumusan masalah ditulis dalam kalimat tanya, yang akan dpecahkan melalui penelitian
C. Tujuan Penelitian: ditulis sesuai dengan rumusan masalah dan tindakan perbaikan. Tujuan Penelitian berbeda dengan tujuan pembelajaran.
D.Manfaat Penelitian: penjelasan tentang manfaat penelitian bagi guru, siswa, lembaga dan pengembangan pembelajaran
E. Definis Operasional: penjelasan tentang pengertian atau maksud atau batasan dari istialah utama yang digunakan, khususnya dalam judul penelitian.
BAB II: KAJIAN PUSTAKA
Uraian kajian konsep, teori, pendapat pakar, pengalaman nyata, hasil-hasil penelitian yang relevan dengan masalah dan menjadi landasan tindakan yang dirancang dalam bentuk kerangka pikir untuk meyakinkan tindakan perbaikan yang direncanakan dapat mengatasi masalah. Dari kajian pustaka ini harus menghasilkan hipotesis tindakan, yaitu hasil pemecahan masalah sementara yang didasarkan pada kajian pustaka.
BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN
Uraian tentang subjek penelitian, tempat penelitian, waktu penelitian, prosedur setiap siklus (perencanaan, pelaksanaan & pengumpulan data, refleksi)
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN
Uraian tentang data hasil penelitian, mulai dari hasil observasi awal, pelaksanaan pada siklus I, dst
Sajian hasil analisis data diurutkan sesuai rumusan masalah Pembahasan dapat ditulis terpadu dengan sajian hasil penelitian, dapat
pula ditulis terpisah setelah sajian hasil penelitian setiap sajian hasil disertai pembahasan, argumentasi mengapa hasilnya seperti itu, dikaitkan dengan pengalaman praktis, teori, pendapat pakar, atau penelitian lain dalam kajian pustaka.
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi uraian singkat tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan mengacu pada rumusan masalah, sedangkan saran mengacu pada hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar semua referensi (buku, artikel, jurnal, dokumen resmi, dll) yang digunakan sebagai acuan penelitian, ditulis secara konsisten mengikuti aturan tertentu (biasanya mencakup nama penulis, tahun penerbitan, judul buku, nama jurnal dan nomor/edisi/volume, nama kota penerbit, nama penerbit).
LAMPIRAN
RPP, lembar observasi, instrumen penelitian, hasil kegiatan belajar, hasil tes, foto-foto kegiatan, dokumen lain yang dianggap perlu dilampirkan.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA