1 Pengukuran Potensial Osmotik Dan

7
PENGUKURAN POTENSIAL OSMOTIK DAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN A. Dasar Teori Banyak aktivitas tumbuhan yang ditentukan oleh sifat air dan bahan terlarut dalam air. Air mampu melarutkan lebih banyak bahan daripada zat cair umum lainnya. Dengan demikian sifat air menjadi dinamis, selalu terjadi pergerakan air dalam tubuh tumbuhan. Pergerakan air yang dinamis tersebut menyebabkan perubahan potensial osmotik dan potensial air suatu sel atau jaringan. Air akan mengalir dari sel atau jaringan yang memiliki potensial air tinggi ke sel atau jaringan (atau ke lingkungan di sekitar sel) dengan potensial air yang lebih rendah. Bila sel atau jaringan ditempatkan dalam larutan yang hipertonis maka air akan berdifusi ke luar sel atau jaringan tersebut untuk menyeimbangkan konsentrasi larutan di dalam sel atau jaringan dengan lingkungannya. Hal ini akan menyebabkan protoplas akan kehilangan air dan menyusut volumenya, sehingga terlepas dari dinding sel. Peristiwa ini disebut sebagai “plasmolisis”. Dalam keadaan tertentu, sel masih mampu kembali ke keadaan semula bila jaringan dimasukkan dalam air murni. Peristiwa ini dikenal sebagai “deplasmolisis” Sebaliknya, bila air masuk ke dalam sel 1

description

petunjuk praktikum FISTUM

Transcript of 1 Pengukuran Potensial Osmotik Dan

PENGUKURAN POTENSIAL OSMOTIK DAN

PENGUKURAN POTENSIAL OSMOTIK DAN

POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHANA. Dasar TeoriBanyak aktivitas tumbuhan yang ditentukan oleh sifat air dan bahan terlarut dalam air. Air mampu melarutkan lebih banyak bahan daripada zat cair umum lainnya. Dengan demikian sifat air menjadi dinamis, selalu terjadi pergerakan air dalam tubuh tumbuhan. Pergerakan air yang dinamis tersebut menyebabkan perubahan potensial osmotik dan potensial air suatu sel atau jaringan. Air akan mengalir dari sel atau jaringan yang memiliki potensial air tinggi ke sel atau jaringan (atau ke lingkungan di sekitar sel) dengan potensial air yang lebih rendah. Bila sel atau jaringan ditempatkan dalam larutan yang hipertonis maka air akan berdifusi ke luar sel atau jaringan tersebut untuk menyeimbangkan konsentrasi larutan di dalam sel atau jaringan dengan lingkungannya. Hal ini akan menyebabkan protoplas akan kehilangan air dan menyusut volumenya, sehingga terlepas dari dinding sel. Peristiwa ini disebut sebagai plasmolisis. Dalam keadaan tertentu, sel masih mampu kembali ke keadaan semula bila jaringan dimasukkan dalam air murni. Peristiwa ini dikenal sebagai deplasmolisis Sebaliknya, bila air masuk ke dalam sel secara berlebih akan menyebabkan protoplas mendesak dinding sehingga sel akan tegang dan disebut dengan turgor. B. TujuanDari praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat:a. mengetahui nilai PA umbi kentangb. menemukan fakta tentang gejala plasmolisis

c. menunjukkan faktor penyebab plasmolisis

d. mendeskripsikan peristiwa plasmolisis

e. menunjukkan hubungan antara plasmolisis dengan status potensial osmotok antara sel dan larutan di sekitarnya

C. PrinsipPrinsip kerja dalam praktikum ini adalah:

a. potensial osmotik jaringan tumbuhan dapat diukur dengan menggunakan berbagai konsentrasi larutan gula atau garam dengan membandingkan sel yang mengalami plasmolisis dan sel yang tidak mengalami plasmolisisb. potensial air jaringan tumbuhan dapat diukur dengan menggunakan berbagai konsentrasi larutan gula atau garam dengan membandingkan ukuran potongan jaringan atau organ yang menandai masuk atau keluarnya air

D. Metode PengukuranMetode pengukuran potensial osmotik dan potensial air dalam praktikum ini adalah menggunakan metode volume konstan, yaitu:

a. Mengukur potensial osmotik dengan menghitung jumlah sel yang mengalami plasmolisis dan sel yang tidak mengalami plasmolisis dalam berbagai konsentrasi gulab. Mengukur potensial air dengan mengukur panjang atau diameter bahan coba dalam berbagai konsentrasi gulaE. Alat dan BahanAlat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

- Botol vial- Labu takar- pipet dan kobokan

- botol selai/balsam- gelas ukur- kaca benda dan kaca penutup

- mikroskop cahaya- batang pengaduk- larutan gula atau sukrosa

- pengebor gabus- mistar- daun Rhoeo discolor

- silet tajam- jangka sorong- umbi kentang

- beaker glass- aluminium foil

F. Cara Kerjaa. mengukur potensial osmotik 1. Sediakan 5 botol vial dan isi masing-masing botol dengan 5 ml larutan gula dengan konsentrasi 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%.2. Buatlah sayatan dari epidermis bagian bawah daun Rhoeo discolor. Tiap sayatan paling sedikit mengandung 25 sel epidermis.3. Masukkan 3 sayatan dalam setiap botol vial yang telah berisi larutan gula dalam berbagai konsentrasi.

4. Tutup botol vial dan diamkan selama 30 menit.

5. Periksa setiap sayatan yang telah direndam dalam air gula dengan berbagai konsentrasi di bawah mikroskop cahaya, yaitu dengan meletakkan sayatan pada kaca benda yang telah ditetesi dengan larutan asal sayatan tersebut direndam dan tutup dengan kaca penutup. 6. Hitung jumlah sel yang mengalami plasmolisis. Pastikan sel yang anda hitung tidak terulang terhitung kembali.7. Masukkan hasil perhitungan anda pada tabel data.

b. Mengukur Potensial Air Umbi Kentang (Solanum tuberosum)1. Siapkan larutan gula dengan konsentrasi 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% masing-masing sebanyak 50 ml dan masukkan ke dalam 5 botol selaiatau botol balsam.

2. Pilih umbi kentang yang cukup besar dan buatlah silinder-silinder umbi dengan alat pengebor gabus berdiameter 5 mm. 3. Potong-potong silinder dari umbi kentang tersebut sepanjang 2,5 atau 3 cm. bekerjalah dengan cepat untuk memperkecil terjadinya penguapan air dari silinder.4. Masukkan potongan-potongan silinder umbi kentang tersebut dalam botol-botol selai yang berisi larutan gula dengan konsentrasi yang berbeda. Masing-masing botol diisi 4 buah silinder. Tutup botol selai menggunakan aluminium foil atau plastik dan diamkan selama 1 jam.

5. Ukur panjang silinder-silinder yang sudah direndam dalam larutan gula tersebut menggunakan jangka sorong. Catat hasil perhitungan anda dan masukkan dalam tabel data.G. Analisis Data1. Hitung (konversikan) konsentrasi gula yang telah anda dalam Molar dan cocokkan data anda dengan tabel potensial osmotik yang ada.2. Konversikan data jumlah sel yang berplasmolisis dalam persen

3. Buatlah grafik dari setiap data yang anda peroleh, dengan molaritas sebagai sumbu X sedangkan persentase sel yang berplasmolisis dan panjang silinder kentang sebagai sumbu Y.

4. Perhatikan, pada konsentrasi gula berapa Molar silinder kentang tidak berubah panjangnya?5. Pada konsentasi larutan gula berapa jumlah sel yang berplasmolisis berkisar 50%?

Tabel Potensial Osmotik (PO) Beberapa Molaritas Larutan Sukrosa pada Suhu 20(C menurut A. Ursprung dan G. BlumMolaritasPO (Atm)MolaritasPO (Atm)

0,01 -0,300,16-4,20

0,02-0,500,17-4,50

0,03-0,800,18-4,50

0,04-1,100,19-4,70

0,05-1,300,20-5,00

0,06-1,600,21-5,30

0,07-1,900,22-5,60

0,08-2,100,23-5,90

0,09-2,400,24-6,40

0,10-2,600,25-6,70

0,11-2,900,26-7,00

0,12-3,200,27-7,30

0,13-3,400,28-7,50

0,14-3,700,29-7,80

0,15-4,000,30-8,10

H. Diskusi1. Apakah ada perbedaan respon sel-sel epidermis pada larutan eksternalnya (larutan gula) yang berbeda konsentrasinya?

2. Bagaimana kecenderungan bentuk hubungan antara tingkat plasmolisis dengan konsentrasi larutan gula?

3. Bila tekanan osmotik larutan di luar sel atau jaringan sama dengan tekanan osmotik cairan selnya, peristiwa apa yang akan terjadi?

4. Mengapa dalam praktikum ini ditekankan pada jumlah sel yang mengalami plasmolisis sekitar 50%? Jelaskan

5. Apa yang dimaksud dengan plasmolisis insipien?

6. Menurut dugaan anda, apakah sel atau jaringan yang terplasmolisis dalam praktikum ini masih dapat kembali normal bila dikembalikan ke lingkungan air biasa?

7. bagaimanakah perbedaan tingkat perubahan panjang potongan kentang pada konsentrasi larutan gula yang berbeda?

8. Apakah artinya jika potongan kentang bertambah panjang?

9. Bagaimana status potensial air jaringan kentang terhadap larutan perendam jika tidak tejadi perubahan volume?

10. Mengapa umbi kentang dapat berubah ukurannya setelah direndam dalam larutan gula dalam berbagai konsentrasi, padahal sel-sel umbi tersebut memiliki dinding sel?I. Laporan

1. Topik Permasalahan

2. Tujuan Kegiatan

3. Hasil Pengamatan

4. Analisis Data

5. Pembahasan

6. Kesimpulan

7. Diskusi

8. Kepustakaan45