1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB...

53
PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) KULTIVAR ROMARIO(Skripsi) Oleh RESKI RAMADAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

1

PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIHTERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI

CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)KULTIVAR ‘ROMARIO’

(Skripsi)

Oleh

RESKI RAMADAN

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

ABSTRAK

PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIHTERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI

CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)KULTIVAR ‘ROMARIO’

Oleh

RESKI RAMADAN

Cabai merah merupakan sayuran penting yang nilai gizinya tinggi dan menjadi

kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, sehingga kebutuhan cabai merah

meningkat setiap tahunnya. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan cabai

merah yaitu dengan meningkatkan produktivitas cabai melalui pemuliaan

tanaman. Salah satu cara dalam teknik pemuliaan untuk membuat mutan tanaman

yaitu menggunakan iradiasi sinar gamma. Penelitian ini bertujuan untuk :

(1) mengetahui pengaruh iradiasi sinar gamma terhadap pertumbuhan dan

produksi cabai merah kultivar ‘Romario’ dan (2) mengetahui dosis iradiasi sinar

gamma yang menghasilkan pertumbuhan dan produksi cabai merah terbaik pada

kultivar ‘Romario’. Iradiasi sinar gamma dilakukan di Pusat Penelitian dan

Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi, Pasar Jumat, Jakarta pada bulan

Agustus 2016, sedangkan penanaman benih yang telah diiradiasi dilakukan di

Laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung, Bandar Lampung,

Provinsi Lampung pada bulan Oktober 2016 sampai dengan Maret 2017. Dosis

Page 3: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

Reski Ramadan

iradiasi sinar gamma yang diberikan adalah 0 Gy, 100 Gy, 200 Gy, 300 Gy, dan

400 Gy. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) sebanyak

dua ulangan dan setiap dosis terdiri dari lima tanaman. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa dosis iradiasi sinar gamma berpengaruh terhadap

perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

tinggi bibit, umur berbunga, dan umur panen tanaman cabai. Dosis terbaik pada

fase perkecambahan yaitu dosis 200 Gy. Dosis 300 Gy menghasilkan

pertumbuhan terbaik, namun produksi terbaik pada tanaman cabai merah kultivar

‘Romario’ terdapat pada perlakuan kontrol. Pada penelitian ini ditemukan

pengaruh iradiasi sinar gamma yang menyebabkan chimera pada tanaman cabai.

Kata kunci : Chimera, iradiasi sinar gamma, perkecambahan.

Page 4: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIHTERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI

CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)KULTIVAR ‘ROMARIO’

Oleh

RESKI RAMADAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan AgroteknologiFakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 5: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel
Page 6: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel
Page 7: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel
Page 8: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Gunung Sugih pada tanggal 05 Febuari 1996, sebagai putra

ketiga dari empat bersaudara pasangan Bapak Saifudin dan Ibu Sumarti. Penulis

menyelesaikan pendidikan dasar di SD N 1 Gunung Sugih, Lampung Tengah,

Lampung pada tahun 2002-2008. Penulis melanjutkan ke sekolah menengah

pertama di SMP N 1 Gunung Sugih, Lampung Tengah, Lampung pada tahun

2008-2011. Pendidikan menengah atas penulis tempuh di SMA Negeri 1

Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Lampung pada tahun 2011-2013. Penulis

terdaftar sebagai mahasiswa reguler Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur seleksi nasional masuk

perguruan tinggi negeri (SNMPTN).

Selama perkuliahan penulis pernah aktif pada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

jurusan Persatuan Mahasiswa Agroteknologi (PERMA AGT) dan Forum Studi

Islam (FOSI FP). Selain itu Penulis pernah menjadi asisten dosen untuk mata

kuliah Fisiologi Tumbuhan.

Penulis melaksanakan Praktik Umum (PU) pada tahun 2016 di Kelompok Tani

Kariksa, Bandung Barat, Jawa Barat dengan judul “Teknik Budidaya Bunga

Potong Krisan (Chrysanthemum indicum L.) Tipe Spray di Kelompok Tani

Kariksa Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat”.

Page 9: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

Pada Januari 2017, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik

Universitas Lampung selama 40 hari di Desa Kotagajah Timur, Kecamatan

Kotagajah, Lampung Tengah.

Page 10: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali merekasendiri yang mengubah apa yang ada dalam mereka”

(QS. Ar-Ra’d:11)

“Bukan kecerdasan anda, melainkan sikap andalah yang akan mengangkat andadalam kehidupan”

(Nabi Muhammad SAW)

“Banyak kegagalandalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadaribetapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah”

(Thomas Alfa Edison)

“Apa yang membuatmu tak nyaman adalah kesempatan terbesarmu untuk tumbuhdan berkembang”

Page 11: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya kecil terindah yang sangat kubanggakan ini sebagai wujudungkapan rasa syukur, cinta, bakti, kasih, dan sayang

Kepada :

Kedua orangtuaku tercinta;Bapak Saifudin dan Ibu Sumarti

Kakak dan AdikkuFitra Yogi, SeptaAbdilla,

dan Tia Febrilia

Seluruh keluarga besarku, terima kasih atas doa yang selalu terucap untukkesuksesanku dan semua pengorbanan yang telah mereka berikan kepadaku

selama ini.

SertaAlmamaterku Tercinta,Universitas Lampung.

Terima kasih karena sebagian ilmukutelah kudapatkan disini

Page 12: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

kemudahan, rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Iradiasi Sinar Gamma pada Benih

terhadap Pertumbuhan dan Produksi Cabai Merah (Capsicum annuum L.)

Kultivar ‘Romario’ sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pertanian di Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si. selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

2. Ibu Prof. Dr. Ir. Sri Yusnaini, M.Si. selaku Ketua Jurusan Agroteknologi.

3. Ibu Dr. Ir. Nyimas Sa’diyah, M.P., selaku Pembimbing Utama atas kesabaran

dalam memberikan bimbingan, arahan, bantuan, dan nasihat selama penulis

menjalankan perkuliahan, penelitian dan penyusunan skripsi.

4. Ibu Ir. Rugayah, M.P., selaku Pembimbing Kedua atas kesabaran dalam

memberikan arahan, pengetahuan, bimbingan, motivasi, dan saran selama

menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Sri Ramadiana, S.P., M.Si selaku Pembahas atas saran, nasehat,

bimbingan, dan kritik yang diberikan untuk kebaikan skripsi ini.

Page 13: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

6. Bapak Prof. Dr. Ir. Setyo Dwi Utomo, M.Sc. selaku Ketua Bidang Agronomi

dan Hortikultura.

7. Bapak Ir. M. Syamsoel hadi, M.Sc selaku pembimbing akademik atas nasihat,

motivasi, saran, dan arahan kepada penulis.

8. Keluarga penulis tercinta: Bapak (Saifudin), Ibu (Sumarti), Kakak (Fitra Yogi

dan Septa Abdilla), Adik (Tia Febrilia), serta keluarga besar yang telah

memberikan dukungan, kasih sayang, serta doa demi keberhasilan penulis

dalam proses perkuliahan.

9. Rekan-rekan Elite Global Group : Nur Kholis, Nur Hidayat, Mayuda Santana,

M. Arief Suryadi, M. Saiful A.S, Rian Adi Nata, M. Sofa Rizano, Rindang

Wicaksono, M. Iben Sardio, M. Ikhwan Alrasyid atas saran dan semangat

yang diberikan

10. Sahabat penulis: Margaretha Handayani, Fitriana Aksuri, Marledyana Fitri

Azhari, Mawadah Warohmah, M. Maaruf Firdaus, M. Saiful A. S, Nur Iman

Putri K, Rina Ristiani, Novi Anggraini, Putri Oktaviani D atas bantuan,

kebersamaan, dan persahabatan yang diberikan selama ini.

11. Rekan seperjuangan Praktik Umum : M. Iben Sardio, Reza Baharsyah, Rini

Ayu Prameswari, Ry Ajeng, Putri Setiani, dan Yessa Liliana.

12. Rekan-rekan Capslock atas kekeluargaan, keceriaan, dan cerita indah selama

ini dan seluruh rekan Agroteknologi 2013.

Page 14: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih masih banyak kekurangan. Semoga

skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi yang membacanya.

Bandar Lampung, September 2018

Penulis

Reski Ramadan

Page 15: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI............................................................................................... i

DAFTAR TABEL ...................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vii

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 4

1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................. 4

1.4 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 4

1.5 Hipotesis ........................................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Tanaman Cabai Merah ....................................................... 8

2.2 Manfaat Cabai Merah...................................................................... 8

2.3 Klasifikasi Tanaman Cabai Merah.................................................. 9

2.4 Morfologi Tanaman Cabai .............................................................. 9

2.5 Syarat Tumbuh Cabai...................................................................... 11

2.6 Mutasi Genetik................................................................................ 12

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 16

3.2 Alat dan Bahan................................................................................ 16

3.3 Metode Penelitian ........................................................................... 17

3.4 Analisis Data ................................................................................... 18

Page 16: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

ii

3.5 Pelaksanaan Penelitian.................................................................... 18

3.5.1 Iradiasi sinar gamma ............................................................. 183.5.2 Penyiapan media tanam ........................................................ 183.5.3 Penyemaian benih ................................................................. 193.5.4 Penyiapan lahan .................................................................... 193.5.5 Pindah tanam......................................................................... 193.5.6 Pelabelan ............................................................................... 203.5.7 Pemeliharaan......................................................................... 20

3.5.7.1 Penyiraman .............................................................. 203.5.7.2 Penyiangan gulma .................................................... 203.5.7.3 Pemupukan ............................................................... 213.5.7.4 Pengendalian OPT (Organisme Pengganggu

Tanaman)................................................................... 213.5.8 Panen..................................................................................... 213.5.9 Pengamatan ........................................................................... 22

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian.............................................................................. 27

4.1.1 Hasil penelitian.................................................................... 274.1.1.1 Persen perkecambahan .......................................... 274.1.1.2 Kecepatan perkecambahan .................................... 284.1.1.3 Persen bibit normal ................................................ 29

4.1.2 Chimera ............................................................................... 30

4.1.3 Fase vegetatif....................................................................... 31

4.1.3.1 Tinggi bibit ............................................................. 324.1.3.2 Tinggi tanaman saat berbunga............................... 334.1.3.3 Jumlah cabang primer............................................ 344.1.3.4 Panjang cabang primer .......................................... 354.1.3.5 Diameter batang ..................................................... 36

4.1.4. Fase generatif....................................................................... 38

4.1.4.1 Umur berbunga ...................................................... 394.1.4.2 Jumlah bunga ......................................................... 404.1.4.3 Jumlah bunga rontok .............................................. 414.1.4.4 Jumlah buah per tanaman ...................................... 424.1.4.5 Panjang buah sampel ............................................. 434.1.4.6 Diameter buah sampel............................................ 434.1.4.7 Bobot buah per sampel ........................................... 444.1.4.8 Bobot buah per tanaman ........................................ 454.1.4.9 Bobot biji sampel .................................................... 454.1.4.10 Bobot biji per tanaman ......................................... 46

4.2 Pembahasan ................................................................................... 47

Page 17: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

iii

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan........................................................................................ 53

5.2 Saran .............................................................................................. 53

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 54

LAMPIRAN ............................................................................................... 57

Tabel 3-54.................................................................................................... 58-84

Page 18: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rekapitulasi hasil analisis ragam untuk pengaruh pemberian dosisiradiasi sinar gamma pada benih tanaman cabai dengandosis 0 Gy, 100 Gy, 200 Gy, 300 Gy, dan 400 Gy ............................... 32

2. Rekapitulasi hasil analisis ragam untuk pengaruh pemberian dosisiradiasi sinar gamma pada benih tanaman cabai dengan dosis0 Gy, 100 Gy, 200 Gy, 300 Gy, dan 400 Gy. ......................................... 39

3. Persentase perkecambahan, kecepatan perkecambahan, dan persenbibit normal cabai kultivar ‘Romario’ .................................................... 58

4. Data hasil pengamatan tinggi bibit ......................................................... 59

5. Uji homogenitas tinggi bibit ................................................................... 59

6. Hasil analisis ragam tinggi bibit tanaman cabai ..................................... 60

7. Data hasil pengamatan tinggi tanaman saat berbunga ............................ 60

8. Uji homogenitas tinggi tanaman saat berbunga ...................................... 61

9. Hasil analisis ragam tinggi tanaman saat berbunga ................................ 61

10. Data hasil jumlah cabang primer .......................................................... 62

11. Uji homogenitas jumlah cabang primer ................................................ 62

12. Hasil analisis ragam jumlah cabang primer .......................................... 63

13. Data hasil pengamatan panjang cabang primer..................................... 63

14. Uji homogenitas panjang cabang primer .............................................. 64

15. Hasil analisis ragam panjang cabang primer......................................... 64

16. Data hasil pengamatan diameter batang................................................ 65

Page 19: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

v

17. Uji homogenitas diameter batang ......................................................... 65

18. Hasil analisis ragam diameter batang.................................................... 66

19. Data hasil pengamatan tinggi tanaman saatakhir panen ....................... 66

20. Uji homogenitas tinggi tanaman saatakhir panen ................................. 67

21. Hasil analisis ragam tinggi tanaman saatakhir panen ........................... 67

22. Data hasil pengamatan umur berbunga................................................. 68

23. Uji homogenitas umur berbunga........................................................... 68

24. Hasil analisis ragam umur berbunga..................................................... 69

25. Data hasil pengamatan jumlah bunga ................................................... 69

26. Uji homogenitas jumlah bunga ............................................................. 70

27. Hasil analisis ragam jumlah bunga ....................................................... 70

28. Data hasil pengamatan jumlah bunga rontok........................................ 71

29. Uji homogenitas jumlah bunga rontok.................................................. 71

30. Hasil analisis ragam jumlah bunga rontok............................................ 72

31. Data hasil pengamatan umur panen ...................................................... 72

32. Uji homogenitas umur panen ................................................................ 73

33. Hasil analisi ragam umur panen........................................................... 73

34. Data hasil pengamatan jumlah buah per tanaman................................. 74

35. Uji homogenitas jumlah buah per tanaman........................................... 74

36. Hasil analisis ragam jumlah buah per tanaman..................................... 75

37. Data hasil pengamatan panjang buah sampel ....................................... 75

38. Uji homogenitas panjang buah sampel ................................................. 76

39. Hasil analisis ragam panjang buah sampel ........................................... 76

40. Data hasil pengamatan diameter buah sampel ...................................... 77

Page 20: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

vi

41. Uji homogenitas diameter buah sampel ................................................ 77

42. Hasil analisis ragam diameter buah sampel .......................................... 78

43. Data hasil bobot buah sampel ............................................................... 78

44. Uji homogenitas bobot buah sampel..................................................... 79

45. Hasil analisis ragam bobot buah sampel ............................................... 79

46. Data hasil pengamatan bobot buah per tanaman................................... 80

47. Uji homogenitas bobot buah per tanaman ............................................ 80

48. Hasil analisis ragam bobot buah per tanaman....................................... 81

49. Data hasil pengamatan bobot biji sampel ............................................. 81

50. Uji homogenitas bobot biji sampel ....................................................... 82

51. Hasil analisis ragam bobot biji sampel ................................................. 82

52. Data hasil pengamatan bobot biji per tanaman ...................................... 83

53. Uji homogenitas bobot biji per tanaman............................................... 83

54. Hasil analisis ragam bobot biji per tanaman ......................................... 84

55. Deskripsi cabai merah kultivar ‘Romario’ (ASA 08) ........................... 91

Page 21: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Tata letak percobaan ............................................................................... 17

2. Persentase perkecambahan benih cabai merahkultivar ‘Romario’ umur 2 mst. .............................................................. 28

3. Kecepatan perkecambahan benih cabai kultivar‘Romario’ umur 2 mst............................................................................. 29

4. Persen kecambah normal tanaman cabai kultivar‘Romario’ umur 4 minggu mst ............................................................... 30

5. Perbandingan bibit cabai merah : (a) bibit cabai merah dosis 400 Gy;(b) bibit cabai merah dosis 0 Gy (kontrol).............................................. 31

6. Uji lanjut BNT taraf 5% tinggi bibit tanaman cabaikultivar‘Romario’ .................................................................................... 33

7. Tinggi tanaman cabai kultivar ‘Romario’ padasaat berbunga .......................................................................................... 34

8. Jumlah cabang primer tanaman cabaikultivar ‘Romario’ ................................................................................... 35

9. Panjang cabang primer tanaman cabaikultivar ‘Romario’ .................................................................................. 36

10. Diameter batang tanaman cabaikultivar ‘Romario’ ................................................................................ 37

11. Tinggi tanaman saat akhir panen cabai merah kultivar ‘Romario’....... 38

12. Umur berbunga cabai kultivar ‘Romario’ ............................................. 40

13. Jumlah bunga cabai kultivar ‘Romario’ ................................................. 40

Page 22: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

viii

14. Jumlah bunga rontok cabai kultivar ‘Romario’ .................................... 41

15. Umur panen cabai kultivar ‘Romario’ ......................................... 42

16. Jumlah buah cabai merah kultivar ‘Romario’....................................... 42

17. Panjang buah sampel cabai kultivar ‘Romario’ .................................... 43

18. Diameter buah sampel cabai kultivar ‘Romario’ .................................. 44

19. Bobot buah sampel cabai kultivar ‘Romario’ ....................................... 44

20. Bobot buah per tanaman cabai kultivar Romario.................................. 45

21. Bobot biji sampel cabai kultivar ‘Romario’.......................................... 46

22. Bobot biji per tanaman cabai kultivar ‘Romario’.................................. 46

23. Benih cabai merah kultivar ‘Romario’ sebelum di iradiasisinar gamma.......................................................................................... 85

24. Alat Gammacell tipe A220 yang digunakan untuk radiasi benihcabai ...................................................................................................... 85

25. Bibit cabai merah kultivar ‘Romario’ hasil iradiasi sinar gammadi persemaian.......................................................................................... 86

26. Penyiraman bibit cabai merah kultivar ‘Romario’ hasil iradiasi sinargamma di persemaian ........................................................................... 86

27. Pengukuran tinggi bibit cabai merah kultivar ‘Romario’ hasil iradiasisinar gamma.......................................................................................... 87

28. Tanaman cabai merah kultivar ‘Romario’ hasil iradiasisinar gamma.......................................................................................... 87

29. Pengukuran tinggi tanaman saat berbunga cabai merah kultivar‘Romario’ hasil iradiasi sinar gamma ................................................... 88

30. Buah cabai merah kultivar ‘Romario’ hasil iradiasisinar gamma.......................................................................................... 88

31. Pengukuran bobot buah per tanaman cabai merah kultivar ‘Romario’hasil iradiasi sinar gamma.................................................................... 89

32. Tampilan buah cabai merah kultivar ‘Romario’ hasil iradiasisinar gamma.......................................................................................... 89

Page 23: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

ix

33. Pengukuran diameter buah cabai merah kultivar ‘Romario’ hasil iradiasisinar gamma.......................................................................................... 90

Page 24: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cabai merah merupakan salah satu jenis sayuran yang cukup penting di Indonesia,

karena nilai gizinya yang tinggi, yang mampu memenuhi kebutuhan khas

masyarakat Indonesia akan rasa pedas dari suatu masakan. Cabai banyak

mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, antara lain

protein 1 g, lemak 0,3 g, karbohidrat 7,3 g, kalsium 29 mg, fosfor, zat besi,

vitamin C 18 mg, vitamin B1 0,05 mg, dan senyawa alkaloid seperti capsaicin

(Rubatzky danYamaguchi, 1999).

Di Indonesia, cabai merah banyak digunakan sebagai bahan makanan seperti

sambal dan juga bahan baku utama dalam industri pembuatan saus. Kebutuhan

cabai merah terus meningkat setiap tahun sejalan dengan meningkatnya jumlah

penduduk dan berkembangnya industri makanan yang membutuhkan bahan baku

cabai.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016,

produksi cabai nasional pada tahun 2014 sebesar 1.875.075 ton dengan luas

panen 263.616 ha mengalami peningkatan menjadi 1.915.120 ton dengan luas

panen 255.716 ha pada tahun 2015. Produktivitas cabai nasional pada tahun 2015

sebesar 7,49 ton per hektar atau naik 0,38 ton dari tahun sebelumnya yang

Page 25: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

2

produktivitasnya sebesar 7,11 ton per hektar. Kenaikan produksi dan

produktivitas cabai pada tahun 2015 terbilang masih rendah, dibandingkan dengan

potensi cabai yang dapat mencapai sekitar 12 ton per hektar (Nuryati dkk., 2016).

Produktivitas cabai di Indonesia yang rendah antara lain disebabkan oleh

budidaya tanaman yang belum intensif, pengaruh iklim, dan serangan OPT.

Selain itu ketersediaan varietas unggul cabai di masyarakat masih terbatas

sehingga mempengaruhi produktivitas cabai. Salah satu cara yang dilakukan

untuk meningkatkan produktivitas cabai adalah dengan perakitan varietas unggul

melalui program pemuliaan tanaman.

Perakitan varietas unggul merupakan salah satu metode pemuliaan tanaman untuk

meningkatkan kemampuan genetik tanaman dengan mengkombinasikan sejumlah

karakter baik ke dalam satu genotipe tanaman, dengan harapan akan

memunculkan genotipe yang bersifat unggul. Sejumlah karakter baik didapatkan

dari sumber keragaman yang tersedia di alam. Sumber keragaman dapat

diperoleh dari varietas lokal, introduksi, hasil segregasi, dan mutasi.

Mutasi adalah perubahan sifat secara tiba-tiba dan perubahannya bersifat baka dan

menurun atau perubahan genetik yang bersifat mendadak (Van Harten, 1998).

Mutasi dapat terjadi di setiap bagian tanaman dan umumnya terjadi pada fase

pertumbuhan tanaman, namun lebih banyak pada bagian tanaman yang sedang

aktif mengadakan pembelahan sel seperti tunas dan embrio. Induksi mutasi

terbukti efektif meningkatkan keragaman genetik khususnya yang berupa klon.

Keragaman genetik yang dapat ditingkatkan melalui induksi mutasi antara lain

Page 26: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

3

peningkatan variasi karakter kualitatif seperti morfologi tanaman, morfologi daun,

bentuk bunga dan warna bunga (Seneviratne dan Wijesundara, 2007).

Ada beberapa agen mutagenik yang biasa digunakan untuk membuat mutan

tanaman, seperti sinar X, beta, neutron, ultraviolet, dan gamma. Namun agen

mutagenik yang sering digunakan adalah sinar gamma. Sinar gamma paling

sering digunakan karena memiliki energi dan kemampuan penetrasi yang kuat ke

dalam sel dibandingkan dengan sinar lainnya, sehingga dapat meningkatkan

keragaman genetik dan peluang terciptanya mutan baru semakin besar (Hartini,

2008).

Iradiasi sinar gamma dengan dosis tertentu dapat mempengaruhi karakter suatu

tanaman. Pada penelitian yang dilakukan oleh Warid dkk. (2017), benih kedelai

yang telah diiradiasi dosis tinggi (200 - 400 Gy) menghasilkan kecambah dengan

kotiledon lebih tebal dan lebar dibandingkan kontrol. Habba (1989) menyatakan

bahwa peningkatan dosis iradiasi hingga 100 Gy, secara umum meningkatkan

perkecambahan benih Hyoscyamus muticus L. dan Atropa belladonna L., namun

perkecambahan benih menurun sejalan dengan meningkatnya dosis iradiasi.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Mugiono dkk. (2009), terjadi peningkatan

produktivitas padi varietas Cisanta yang mengalami perlakuan dosis iradiasi 100

Gy, 200 Gy dan 300 Gy dibandingkan dengan kontrol. Selain itu, perlakuan sinar

gamma dosis 200 Gy pada tanaman jagung menghasilkan lebih banyak tongkol

dibandingkan dengan dosis yang lain (Makhziah dkk., 2016). Hal tersebut

menunjukkan bahwa iradiasi sinar gamma dengan dosis tertentu pada tanaman

dapat mempengaruhi genetik suatu tanaman.

Page 27: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, dapat disusun perumusan masalah

sebagai berikut :

1. Apakah dosis iradiasi sinar gamma pada benih berpengaruh terhadap

pertumbuhan dan produksi cabai merah kultivar ‘Romario’.

2. Berapakah dosis iradiasi sinar gamma yang memberikan pertumbuhan dan

produksi cabai merah terbaik pada kultivar ‘Romario’.

1.3 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui pengaruh iradiasi sinar gamma terhadap pertumbuhan dan produksi

cabai merah kultivar ‘Romario’.

2. Mengetahui dosis iradiasi sinar gamma yang menghasilkan pertumbuhan dan

produksi cabai merah terbaik pada kultivar ‘Romario’.

1.4 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan rumusan permasalahan dan tujuan yang telah dikemukakan, disusun

kerangka pemikiran untuk memberikan penjelasan terhadap perumusan masalah.

Cabai merah merupakan sayuran penting yang nilai gizinya tinggi dan menjadi

kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, sehingga kebutuhan cabai merah

meningkat setiap tahunnya. Namun, pemenuhan kebutuhan cabai kerap tidak

tercukupi karena rendahnya produktivitas tanaman untuk dapat berproduksi.

Produktivitas yang rendah tersebut dapat disebabkan karena budidaya tanaman

Page 28: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

5

yang belum intensif, pengaruh iklim, serangan OPT, dan sulitnya mendapatkan

varietas yang unggul. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas cabai

adalah melalui pemuliaan tanaman.

Pemuliaan tanaman merupakan kegiatan perakitan benih untuk dapat menciptakan

benih unggul yang bermutu tinggi. Benih bermutu tinggi yang diharapkan oleh

pemulia tanaman yaitu unggul, viabilitas tinggi, tahan terhadap cekaman, tahan

terhadap serangan hama, dan penyakit tanaman, dan produktivitas tinggi. Mutasi

merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh pemuliaan tanaman.

Mutasi akan mengakibatkan perubahan struktural serta komposisi DNA suatu

organisme. Salah satu cara untuk membuat mutan dalam teknik pemuliaan yaitu

menggunakan penyinaran sinar gamma.

Sinar gamma yang diberikan mempunyai radiasi pengion dan radiasi ionisasi yang

dapat menyebabkan penurunan pada radikal air. Radikal ini akan mempengaruhi

sifat dan karakter kualitatif seperti morfologi tanaman, morfologi daun, bentuk

bunga dan warna bunga. Perubahan sifat yang diakibatkan oleh mutasi bersifat

baka dan menurun karena terjadi perombakan struktural serta komposisi DNA

yang menjadi komponen utama dari gen. Sifat yang diatur oleh gen dapat

diwariskan dari induk ke keturunannya.

Efek radiasi sinar gamma dapat menyebabkan penurunan karakter tinggi tanaman

dan jumlah daun tanaman. Semakin tinggi dosis sinar gamma Co60 (200 dan 300

Gy) yang diberikan semakin nyata menurunkan tinggi tanaman dan jumlah daun,

sementara pada diameter batang iradiasi sinar gamma tidak berpengaruh nyata

pada uji beda nyata jujur 5 % (Makhziah dkk., 2016). Pada penelitian

Page 29: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

6

Meliala dkk. (2016), terjadi peningkatan bobot gabah padi per rumpun pada

perlakuan iradiasi sinar gamma pada dosis 100 Gy. Dosis iradiasi sinar gamma

100 Gy memiliki rata rata bobot gabah per rumpun tertinggi yakni 13,13 g,

sedangkan perlakuan kontrol memiliki rata-rata bobot gabah per rumpun terendah

yaitu sebesar 11,38 g.

Gaswanto dkk. (2016) menyatakan bahwa perlakuan pada tanaman cabai genotipe

lembang-1 yang diiradiasi dengan dosis 200 Gy menghasilkan tinggi bibit

tertinggi (12 cm) dibandingkan dengan kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa

perlakuan dosis 200 Gy memiliki efek stimulasi pada pertumbuhan bibit. Selain

itu iradiasi sinar gamma juga dapat mempengaruhi komponen produksi tanaman.

Pada penelitian Makhziah dkk. (2016), iradiasi sinar gamma dosis 200 Gy

menghasilkan bobot tongkol, bobot biji, dan jumlah biji jagung tertinggi

dibandingkan dengan dosis lain.

Tingkatan dosis iradiasi sinar gamma memberikan respons tanaman yang berbeda.

Pada penelitian ini digunakan dosis 0-400 Gy, diharapkan pada dosis tersebut

diperoleh tanaman mutan dengan pertumbuhan dan produksi yang optimum.

1.5 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang dikemukakan, dapat diajukan hipotesis

sebagai berikut :

1. Iradiasi sinar gamma berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi

tanaman cabai kultivar ‘Romario’.

Page 30: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

7

2. Dosis sinar gamma 200 Gy akan menimbulkan pertumbuhan dan produksi

terbaik tanaman cabai merah kultivar ‘Romario’.

Page 31: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

8

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Tanaman Cabai Merah

Tanaman cabai (Capsicum annum L.) berasal dari dunia tropika dan subtropika

Benua Amerika, khususnya Colombia, Amerika Selatan, dan terus menyebar ke

Amerika Latin. Bukti budidaya cabai pertama kali ditemukan dalam tapak galian

sejarah Peru dan sisaan biji yang telah berumur lebih dari 5000 tahun SM di

dalam gua di Tehuacan, Meksiko. Penyebaran cabai ke seluruh dunia termasuk

negara-negara di Asia, seperti Indonesia dilakukan oleh pedagang Spanyol dan

Portugis (Harpenas dan Dermawan, 2010).

2.2 Manfaat Cabai Merah

Cabai mengandung kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin (A, C), damar, zat warna

kapsantin, karoten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin, clan lutein. Selain itu,

juga mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor, dan niasin.

Zat aktif kapsaisin berkhasiat sebagai stimulan. Jika seseorang mengonsumsi

kapsaisin terlalu banyak akan mengakibatkan rasa terbakar di mulut dan keluarnya

air mata.

Selain kapsaisin, cabai juga mengandung kapsisidin. Khasiatnya untuk

memperlancar sekresi asam lambung dan mencegah infeksi sistem pencernaan.

Page 32: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

9

Unsur lain di dalam cabai adalah kapsikol yang dimanfaatkan untuk mengurangi

pegal-pegal, sakit gigi, sesak nafas, dan gatal-gatal.

2.3 Klasifikasi Tanaman Cabai Merah

Klasifikasi tanaman cabai merah menurut Agriflo (2012) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Sub Kelas : Sympetalae

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae

Genus : Capsicum

Spesies : Capsicum annuum L.

Secara morfologi tanaman cabai termasuk tanaman semusim (annual) berbentuk

perdu, berdiri tegak dengan batang berkayu,dan memiliki banyak cabang. Tinggi

tanaman dewasa antara 65-120 cm. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, cabai hibrida

tergolong dalam tumbuhan yang menghasilkan biji. Bijinya tertutup oleh bakal

buah sehingga termasuk dalam golongan tumbuhan berbiji tertutup (Prajnanta,

2001).

2.4 Morfologi Tanaman Cabai

Daun cabai memiliki bentuk bervariasi tergantung pada jenis daun varietasnya.

Secara umum daun berbentuk oval atau lonjong, namun ada juga yang berbentuk

Page 33: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

10

lanset. Daun cabai berukuran panjang antara 3-11 cm dengan lebar 1-5 cm.

Pada umumnya permukaan cabai halus, namun pada beberapa spesies ditemui

juga permukaan daun yang berkerut. Umumnya warna daun cabai berbeda

antara permukaan atas dan bawah daun. Warna permukaan bagian atas daun cabai

berkisar antara hijau muda, hijau sedang, dan hijau tua. Sementara permukaan

daun bagian bawah biasanya berwarna hijau muda hingga hijau terang (Suriyana,

2012).

Batang cabai dibedakan menjadi dua macam yaitu batang utama dan percabangan.

Batang utama berwarna coklat hijau, berkayu, panjang antara 20-28 cm, dan

berdiameter 1,5-2,5 cm. Percabangan berwarna hijau dengan panjang antara

5-7 cm. Diameter percabangan lebih kecil dari batang utama, berkisar antara

0,5-1 cm. Sifat percabangan adalah dikotom atau menggarpu. Cabang setiap

waktu membentuk cabang baru yang berpasangan (Nawangsih dkk., 2001).

Perakaran cabai merupakan akar tunggang yang terdiri atas akar utama (primer)

dan akar lateral (sekunder). Dari akar lateral keluar serabut-serabut akar (akar

tersier). Panjang akar primer berkisar 35-50 cm. Akar lateral menyebar sekitar

35-45 cm (Prajnanta, 2001).

Pada umumnya tanaman cabai yang memiliki bunga berbentuk bintang. Warna

mahkota bunga beragam, ada yang putih, kehijaun, bahkan ungu. Bunga tanaman

cabai keluar dari ketiak daun. Ada yang tunggal dan ada juga yang tumbuh

bergerombol dalam tandan. Biasanya dalam satu tandan terdapat tidak lebih dari

tiga kuntum bunga. Bunga jantan dan bunga betina pada tanaman cabai terdapat

dalam satu bunga sehingga bunga cabai dikenal sebagai tanaman berbunga

Page 34: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

11

sempurna. Pada waktu pemasakan bunga jantan dan bunga betina hampir

bersamaan sehingga pada umumnya bunga cabai melakukan penyerbukan sendiri.

Tetapi tidak menutupi kemungkinan terjadinya penyerbukan silang. Penyerbukan

biasanya dibantu oleh angin dan serangga (Suriyana, 2012).

2.5 Syarat Tumbuh Cabai

Cabai harus ditanam sesuai dengan syarat tumbuh yang dibutuhkan supaya dapat

tumbuh dan berproduksi secara optimal. Cabai merupakan tanaman yang

memiliki daya adaptasi yang luas, sehingga dapat ditanam di lahan sawah, dataran

rendah, maupun dataran tinggi sampai ketinggian 1.300 m di atas permukaan laut

(dpl).

Tanaman cabai umumnya tumbuh optimum di dataran rendah hingga menengah

pada ketinggian 0-800 m di atas permukaan laut dengan suhu berkisar 20-25o C.

Pada dataran tinggi di atas 1300 m dpl, tanaman cabai dapat tumbuh, akan tetapi

pertumbuhan tanaman cabai lambat dan produktivitasnya rendah (Harpenas dan

Dermawan, 2010).

Budidaya tanaman cabai membutuhkan pH tanah berkisar antara 5,5 sampai

dengan 7 dan jenis tanah yang cocok adalah tanah lempung berpasir yang gembur.

Lama penyinaran yang diperlukan tanaman cabai untuk pertumbuhan yang

optimum adalah selama 10-12 jam. Tanaman cabai juga memerlukan kelembaban

relatif sekitar 80% (Nawangsih dkk., 2001).

Page 35: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

12

2.6 Mutasi Genetik

Mutasi berasal dari bahasa latin Mutatus yang artinya adalah perubahan. Mutasi

adalah perubahan materi genetik yang bersifat dapat diwariskan. Kesalahan

apapun yang terjadi selama replikasi gen di dalam molekul DNA pada satu atau

lebih basa dapat menyebabkan timbulnya mutasi. Meskipun sel mempunyai suatu

mekanisme untuk meningkatkan ketepatan replikasi DNA, terkadang bisa terjadi

suatu kesalahan spontan yang menimbulkan perubahan pada DNA dan yang dapat

diwariskan (Stansfield dkk., 2003).

Salah satu cara mendapatkan mutagen fisik yang dilakukan dalam teknik

pemuliaan yaitu menggunakan sinar gamma. Sinar gamma yang diberikan

memiliki radiasi pengion dan radiasi ionisasi yang dapat menyebabkan penurunan

pada radikal air. Radikal air dapat mempengaruhi sifat serta karakteristik tanaman

dari morfologi, anatomi, biokimia, dan fisiologi tanaman, perubahan pada

tumbuhan atau tanaman yang diiradiasi dapat berubah karakteristik tanaman

tersebut tergantung pada tingkat iradiasi (Gaswanto dkk., 2015).

Penggunaan sinar gamma untuk memutasi suatu tanaman karena memiliki

beberapa kelebihan yaitu memiliki daya penetrasi yang kuat kedalam jaringan,

penetrasi penyinaran ke dalam sel bersifat homogen, mampu mengionisasi

molekul yang dilewatinya, dapat mengakibatkan perubahan struktur kromosom

dan gen, dan dosis yang digunakan lebih akurat (Van Harten, 1998).

Sinar gamma merupakan sinar radiasi elektromagnetik dengan panjang

gelombang yanglebih pendek dari sinar X, yang berarti menghasilkan radiasi

elektromagnetik dengan tingkat energi yang jauh lebih tinggi. Tingkat radiasi

Page 36: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

13

energi sinar gamma yang dihasilkan dari reaktor nuklir mencapai lebih dari 10

MeV. Daya tembusnya ke dalam jaringan sangat dalam mencapai beberapa

sentimeter (cm) dan bersifat merusak jaringan yang dilewatinya. Unsur radioaktif

yang sering digunakan untuk menghasilkan sinar gamma di antaranya adalah Co60

dan Cs137 (Van Harten, 1998).

Mutasi secara kimia atau fisik dapat memperluas keragaman genetik tanaman

melalui perubahan susunan gen yang berasal dan tanaman itu sendiri, sedangkan

mutasi alamiah tidak mampu memberikan keragaman genetik secara cepat dan

akurat. Mutasi secara fisik dapat dilakukan dengan menggunakan sinar X, beta,

neutron, dan sinar gamma (Ahloowalia dan Maluszynsky, 2001).

Pada perlakuan sinar gamma, energi yang diserap secara langsung dan tidak

langsung dapat menimbulkan banyaknya keanekaragaman tanaman yang

selanjutnya dapat digunakan sebagai sumber tetua tanaman. Namun, kelemahan

dari pemuliaan mutasi adalah mutasi bersifat random. Beberapa hal yang dapat

menentukan keberhasilan mutasi, yaitu karakter atau sifat yang ingin diperbaiki

pemulia harus sudah ditetapkan terlebih dahulu sehingga jelas sifat atau karakter

seperti apa yang ingin didapatkan, metode screening/seleksi harus tepat kondisi

materi yang akan dimutasikan, seperti kandungan air, oksigen, daya kecambah

(benih) harus diketahui sebelum menginduksi mutasi, dan (d) dosis dan waktu

aplikasi mutagen yang tepat (Asadi, 2013).

Beberapa penelitian melaporkan penggunaan iradiasi sinar gamma memberikan

berbagai respon yang berbeda pada setiap tanaman tergantung seberapa tinggi

rendahnya dosis sinar gamma yang diberikan. Semakin tinggi dosis, maka

Page 37: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

14

semakin banyak terjadi mutasi dan makin banyak pula kerusakannya (Mugiono,

2001).

Penggunaan dosis sinar gamma yang tinggi pada benih tanaman dapat

mempengaruhi persentase daya kecambahnya. Pada penelitian yang dilakukan

oleh Harsanti dan Yulidar (2015), hasil persentase daya tumbuh perkecambahan

tertinggi benih kedelai didapat pada dosis 0 Gy dibandingkan dengan dosis 200

dan 400 Gy yaitu sebesar 80 % yang tumbuh. Hal ini menunjukkan bahwa

perlakuan sinar gamma pada dosis tinggi menurunkan daya tumbuh

perkecambahan benih kedelai.

Pengaplikasian sinar gamma tanaman padi yang diberikan sinar gamma dosis

rendah, memberikan pengaruh positif terhadap perakaran dan pertumbuhannya.

Selain itu radiasi sinar gamma dosis rendah (10-30 Gy) pada kentang (Solanum

tuberosum) merangsang kemunculan persentase tunas, sedangkan pada 40-50 Gy,

tinggi dan panjang akar secara signifikan terhambat, dan pada dosis tinggi (60 Gy)

tidak ada tunas yang muncul (Cheng dkk., 2010).

Iradiasi sinar gamma yang diberikan juga dapat mempengaruhi sifat-sifat

morfologis dan fisiologis suatu tanaman. Seperti pada tanaman kedelai yang

mengalami mutasi buatan dapat menyebabkan perubahan, yaitu tinggi tanaman

menjadi bervariasi (ada yang tinggi dan ada yang pendek), perubahan tipe

pertumbuhan determinate menjadi indeterminate, batang lebih tebal, ruas lebih

pendek, biji masak lebih cepat, dan jumlah polong lebih banyak (Singh dkk.,

2015). Berdasarkan hasil penelitian, tanaman jagung yang diradiasi dengan dosis

sebesar 100 dan 200 Gy memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan dan

Page 38: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

15

produksi secara umum dibandingkan dengan tanaman yang tidak diberikan

perlakuan sinar gamma (Makhziah dkk., 2016).

Page 39: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

16

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2016 sampai dengan Maret 2017.

Penanaman dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

Universitas Lampung, Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Iradiasi sinar

gamma dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan

Radiasi, Pasar Jumat, Jakarta pada Agustus 2016.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gamma cell tipe A220, alat tulis,

cangkul, jangka sorong, timbangan analitik, label, kamera, gunting, ember, selang,

handsprayer, dan plastik berdiameter 6 cm.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih cabai kultivar ‘Romario’

yang telah dilakukan penyinaran sinar gamma dengan dosis 0 Gy, 100 Gy, 200

Gy, 300 Gy, dan 400 Gy, humus, plastik es balon, air, kompos, pupuk kandang,

sekam, pupuk Urea, TSP, KCl, dan pestisida.

Page 40: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

17

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menanam benih cabai merah pada petak

penelitian yang berukuran 15 m x 10 m. Penelitian ini disusun menggunakan

rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan tunggal dengan 2

ulangan. Perlakuan tersebut adalah dosis sinar gamma (D) yang terdiri dari 0 (d1),

100 (d2), 200 (d3), 300 (d4), dan 400 (d5). Jumlah tanaman per perlakuan ada 5

tanaman sehingga populasi total tanaman 50 batang. Tata letak satuan percobaan

yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 1.

U

I II

d5 d1 d4 d3 d2 d3 d5 d4 d1 d2

Gambar 1. Tata letak percobaan.

Keterangan : Simbol I dan II merupakan ulangan dari setiap perlakuan, simbol d1-d5 merupakan dosis sinar gamma 0-400 Gy

3.4 Analisis Data

Data yang diperoleh sebelum dilakukan analisis ragam terlebih dahulu diuji

Bartlett dan uji Tukey. Setelah asumsi terpenuhi kemudian dilanjutkan dengan

analisis ragam (ANARA). Apabila hasil yang diperoleh berpengaruh nyata maka

akan dilakukan uji lanjut dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%.

Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK).

Page 41: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

18

Model linier rancangan acak kelompok (RAK) adalah sebagai berikut:

Yij= µ +σi + βj +εij

Keterangan:

Yij = Hasil tanaman pada dosis sinar gamma ke-i dan kelompok ke-jµ = Nilai tengah umumσi = Pengaruh perlakuan sinar gamma dosis ke-iβj = Pengaruh kelompok ke-jεij = Pengaruh acak perlakuan ke-i dan kelompok ke-j

3.5 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu radiasi sinar gamma pada

benih, penyemaian benih, penyiapan media tanam, pindah tanam, pemasangan

ajir, pemeliharaan, panen, dan pengamatan.

3.5.1 Iradiasi sinar gamma

Benih cabai merah kultivar ‘Romario’ diberi perlakuan sinar gamma dengan cara

dimasukkan ke dalam alat gamma cell tipe A220. Dosis iradiasi sinar gamma

yang diberikan yaitu dosis 0 Gy, 100 Gy, 200 Gy, 300 Gy,dan 400 Gy. Setiap

dosis memiliki waktu penyinaran yang berbeda-beda. Dosis 0 tidak disinari, dosis

100 Gy memerlukan waktu penyinaran 49 detik, 200 Gy memerlukan waktu 99

detik, 300 Gy memerlukan waktu 149 detik, dan 400 Gy memerlukan waktu 198

detik. Benih yang telah diberi perlakuan sinar gamma berstatus sebagai benih M1.

3.5.2 Penyiapan media tanam

Media yang digunakan untuk penyemaian adalah campuran tanah dan kompos

dengan perbandingan 1:1. Media semai dimasukkan ke dalam plastik es balon

Page 42: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

19

berukuran 3 cm x 15 cm, kemudian setiap plastik tersebut ditanami satu benih.

Selama 1 bulan di persemaian, tanaman cabai disiram 2 kali sehari pada pagi dan

sore hari.

3.5.3 Penyemaian benih

Penyemaian benih cabai merah yang telah diberi perlakuan sinar gamma

dilakukan di Rumah Kaca Laboratorium Lapangan Terpadu Universitas

Lampung. Benih yang disemai masing masing diberikan perlakuan berupa

iradiasi sinar gama dengan dosis yang berbeda yaitu 0 Gy, 100 Gy, 200 Gy, 300

Gy, dan 400 Gy. Benih yang disemai untuk setiap dosis berjumlah 40 bulir.

Sebelum disemai benih direndam dalam air hangat (±50 o C) selama 30 menit.

Setiap kantong plastik yang telah diisi media semai ditanam satu benih cabai

merah per polibag.

3.5.4 Penyiapan lahan

Penyiapan lahan meliputi pengolahan lahan mulai dari pencangkulan lahan,

pencacahan bongkahan tanah, pembalikan tanah, pembuatan guludan dan

pembuatan lubang tanam dengan jarak tanam 50 cm x 70 cm.

3.5.5 Pindah tanam

Pindah tanam dilakukan pada saat tanaman cabai berumur 4 minggu setelah

disemai atau telah memiliki 4-6 daun sejati. Pindah tanam dilakukan dengan cara

memotong bagian bawah dan samping plastik untuk mempermudah pemindahan

tanaman ke lapangan. Bibit cabai dipindahkan ke dalam lubang tanam yang telah

Page 43: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

20

disiapkan dan diberi tambahan kompos 150 g, TSP 7,6 g (100 kg/ha P2O5) dan

Furadan. Setelah 1 bulan pindah tanam, setiap tanaman diberi ajir dengan panjang

1,5 meter agar tanaman tetap tegak.

3.5.6 Pelabelan

Pelabelan dilakukan setelah dilakukannya pindah tanam. Pelabelan dilakukan

dengan memberi label pada bagian tanaman cabai (batang utama) menggunakan

plastik olive oil dengan penamaan simbol kultivar, dosis sinnar gamma, dan

ulangan.

3.5.7 Pemeliharaan

Pemeliharaan yang dilakukan berupa penyiraman, penyiangan gulma, pemupukan,

dan pengendalian OPT.

3.5.7.1 Penyiraman

Penyiraman dilakukan 2 kali dalam sehari pada pagi hari dan sore hari tergantung

pada kondisi cuaca. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan ember dan

selang air.

3.5.7.2 Penyiangan gulma

Penyiangan gulma dilakukan setiap seminggu 2 kali atau ketika pertumbuhan

gulma sudah mengganggu tanaman cabai. Penyiangan gulma dilakukan secara

manual.

Page 44: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

21

3.5.7.3 Pemupukan

Pupuk yang digunakan berupa pupuk tunggal yaitu Urea, KCl, dan TSP.

Pemupukan Urea dilakukan saat tanaman cabai berumur 3,6, dan 9 minggu

setelah pindah tanam ke lapang. Pemupukan KCl dilakukan saat tanaman cabai

berumur 3 dan 6 minggu setelah pindah tanam ke lapang, sedangkan pemupukan

TSP dilakukan pada saat pindah tanam. Dosis pupuk yang digunakan yaitu Urea

13,7 g/tanaman (180 kg/ha N) dan KCl 7 g/tanaman (120 kg/ha K2O).

3.5.7.4 Pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)

Pengendalian OPT lebih ditekankan pada kutu, thrips, dan jamur. Pengendalian

OPT dilakukan secara mekanik dan kimiawi. Pestisida yang digunakan untuk

mengendalikan kutu dan thrips berbahan aktif imidalopric 200g/l dan

pengendalian fungi berbahan aktif mankozeb 80 %.

3.5.8 Panen

Pemanenan cabai dilakukan setelah tanaman berumur 60-75 hari. Cabai dapat

dipanen setelah buahnya 75 % berwarna merah (Moekasan dkk., 2005). Buah

cabai dipanen dengan cara dipetik secara manual dengan menyertakan tangkai

buah. Pemanenan dilakukan 10 kali dengan interval dua kali seminggu.

Page 45: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

22

3.5.9 Pengamatan

Variabel pengamatan pada penelitian meliputi:

1. Persentase perkecambahan

Perhitungan persentase perkecambahan dilakukan pada saat benih tersebut

telah berumur 30 hari setelah semai, dengan mengitung jumlah benih yang

berkecambah.

Rumus perhitungan pada persen perkecambahan yaitu sebagai berikut :

Jumlah benih berkecambah x 100%Jumlah benih yang ditanam

2. Kecepatan perkecambahan

Kecepatan perkecambahan yang dihitung adalah jumlah benih yang

berkecambah dari hari pengamatan pertama sampai dengan hari terakhir

setiap harinya yaitu kecepatan benih untuk berkecambah normal.

Kecepatan benih dihitung sebagai jumlah pertambahan persen kecambah

normal perhari.

= ( ) − ( − 1)KP : Kecepatan perkecambahanKN : Selisih persen perkecambahant : Jumlah hari

Page 46: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

23

3. Tinggi bibit

Tinggi bibit, diukur mulai dari pangkal batang atas permukaan tanah sampai

titik tumbuh. Pengukuran tinggi bibit ini dilakukan pada saat bibit pindah

tanam ke lapang yaitu berumur 30 hari setelah semai.

4. Persentase bibit normal

Persentase bibit normal, dihitung berdasarkan yaitu perhitungan persen dari

perkecambahan yang tumbuh secara normal tanpa adanya kecacatan atau

kerusakan.

5. Chimera

Chimera merupakan segmen jaringan yang memiliki genetik berbeda dengan

sel-sel yang berdekatan. Sehingga pengamatan chimera dihitung berdasarkan

karakteristik bentuk tanaman yang berbeda dari kontrol.

6. Tinggi tanaman saat berbunga

Tinggi tanaman saat berbunga diukur pada saat tanaman cabai mulai

berbunga pertamakalinya, cara pengukuran pengamatan ini yaitu dengan cara

mengukur tinggi tanaman mulai dari pangkal batang tanaman hingga pucuk

atau tunas tertinggi pada tanaman yang diukur menggunakan meteran.

7. Panjang cabang primer

Panjang cabang primer merupakan pengukuran panjangnya cabang yang

terdapat pada batang utama. Cara melakukan pengukuran pada pengamatan

ini yaitu dengan mengukur setiap cabang primer menggunakan meteran.

Page 47: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

24

8. Jumlah cabang primer

Jumlah cabang primer merupakan perhitungan jumlah percabangan primer

yang terdapat pada tanaman cabai.

9. Diameter batang

Pengukuran diameter batang yang diukur dari batas 1 cm dibawah

percabangan utama. Pengukuran diameter batang menggunakan alat berupa

jangka sorong.

10. Tinggi tanaman saat akhir panen

Tinggi tanaman saat akhir panen dihitung dengan mengukur tinggi tanaman

dari pangkal hingga pucuk tertinggi pada tanaman setelah panen kesepuluh.

11. Umur berbunga

Umur berbunga dihitung berdasarkan jumlah hari sejak tanaman pindah

tanam sampai berbunga untuk pertama kali.

12. Jumlah bunga

Jumlah bunga dihitung berdasarkan jumlah ruas percabangan pada setiap

tanaman cabai.

13. Jumlah bunga rontok

Jumlah bunga rontok dihitung berdasarkan selisih antara jumlah bunga

dengan jumlah buah.

Page 48: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

25

14. Umur panen

Umur panen dihitung berdasarkan jumlah hari sejak pindah tanam bibit

hingga pertama kali menghasilkan buah siap panen.

15. Jumlah buah per tanaman

Jumlah buah dihitung per tanaman untuk setiap kali panen, selanjutnya

dijumlahkan dari panen pertama hingga panen kesepuluh.

16. Panjang buah sampel

Panjang buah diukur berdasarkan panjang buah yang diambil dari satu buah

sampel per tanaman untuk setiap panen. Pengukuran dimulai dari pangkal

buah sampai ujung buah menggunakan penggaris.

17. Diameter buah sampel

Diameter buah diukur berdasarkan pengukuran bagian buah cabai yang paling

besar. Pengukuran diameter buah diambil dari satu buah sampel per tanaman

untuk setiap kali panen menggunakan jangka sorong.

18. Bobot per buah sampel

Bobot per buah ditimbang berdasarkan bobot buah yang diambil dari satu

buah sampel per tanaman untuk setiap kali panen.

19. Bobot buah per tanaman

Bobot buah per tanaman adalah bobot yang ditimbang berdasarkan bobot

buah yang dihasilkan setiap tanaman dan dijumlahkan sejak awal hingga

akhir panen.

Page 49: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

26

20. Bobot biji sampel

Bobot biji sampel adalah bobot biji yang diambil dari buah sampel per

tanaman untuk setiap kali panen.

21. Bobot biji per tanaman

Bobot biji per tanaman dihitung berdasarkan jumlah bobot biji yang

dihasilkan oleh tanaman dari penen pertama hingga panen terakhir.

Page 50: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, disimpulkan

bahwa :

1. Terdapat pengaruh iradiasi sinar gamma terhadap pertumbuhan dan produksi

cabai merah kultivar ‘Romario’ yang ditunjukkan pada variabel tinggi bibit dan

umur berbunga tanaman.

2. Secara agronomis pertumbuhan cabai merah kultivar ‘Romario’ yang terbaik

diperoleh pada dosis iradiasi 300 Gy, namun produksi terbaik diperoleh pada

perlakuan kontrol.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diusulkan adalah

perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada generasi M2 maupun generasi

selanjutnya untuk mengetahui perubahan pada tanaman cabai kultivar ‘Romario’

yang diiradiasi dengan sinar gamma.

Page 51: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

DAFTAR PUSTAKA

Aryanto, M. D. 2008. Pengembangan Teknologi Nuklir Untuk MeningkatkanHasil Panen. Makalah. Universitas Sebelas Maret. Surabaya. 78 hlm.

Agriflo. 2012. Cabai : Prospek Bisnis dan Teknologi Mancanegara. PenebarSwadaya Grup. Jakarta. 205 hlm.

Ahloowalia, B.S. dan M. Maluszynsky. 2001. Induce Mutations A New Paradigmin Plant Breeding. Journal Euphytica. 118(1): 167 – 173.

Asadi. 2013. Pemuliaan mutasi untuk perbaikan umur dan produktivitas padakedelai. Jurnal Agro Biogen. 9(3): 135-142.

Cheng, L., H. Yang., B. Lin.,Y. Wang., W. Li., D. Wang.dan F. Zhang. 2010.Effect of gamma ray radiation on physiological, morphological charactersand chromosome aberrations of minitubers in Solanum tuberosum L.J. Radiat. Biol. 86(9): 791-799.

Gaswanto, R., M. Syukur., B. S Purwako. dan S. H. Hidayat. 2015. InducedMutation by Gamma Rays Irradiation to Increas Chilli Resistance toBegomovirus. Agrivita. 38(1): 24-32.

Habba, I. E. 1989. Physiological effect of gamma rays on growth and productivityof Hyoscyamus muticus L. and Atropa belladonna L. Thesis. Fac. Agric.Cairo University. Cairo, Egypt. 65-73.

Hartini, S. 2008. Induksi Mutasi Dengan Iradiasi Sinar Gamma Pada Kedelai(Glycine max (L.) Merrill) Kultivar Slamet Dan Lumut. Thesis. InstitutPertanian Bogor. Bogor. 33 hlm.

Harsanti, L dan Yulidar. 2015. Pengaruh Iradiasi Sinar Gamma TerhadapPertumbuhan Awal Tanaman Kedelai (Glycine max L.)Merril) VarietasDenna 1. Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah-Penelitian DasarIlmu Pengetahuan dan Teknologi Batan 2015. Pusat Aplikasi Isotop danRadiasi-Badan Tenaga Nuklir Nasional. Jakarta. 59-63 hlm.

Harpenas, A dan R. Dermawan. 2010. Budidaya Cabai Unggul. Jakarta.Penebar Swadaya. 106 hlm.

Page 52: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

55

Hemon. A. F. 2009. Induksi mutasi dengan iradiasi sinar gamma dan seleksiinvitro untuk mendapatkan embrio somatik kacang tanah yang toleranpolietilena glikol. Universitas Mataram. Jurnal Agrotropika 14(2): 67–72.

Kovacs, E dan A. Keresztes. 2002. Effect of gamma and UV-B/C radiation onplant cell. Micron. 33(2): 199-210.

Prajnanta, Final. 2001. Agribisnis Cabai Hibrida. Penebar Swadaya. Jakarta.162 hlm.

Makhziah, Sukendah, dan Y. Koentjoro. 2017. Pengaruh radiasi sinar gammacobalt-60 terhadap sifat morfologi dan agronomi ketiga varietas jagung(Zea mays L.). Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 22(1): 41-45.

Meliala, J. H. S., N. Basuki, dan A. Soegianto. 2016. Pengaruh iradiasi sinargamma terhadap perubahan fenotipik tanaman padi gogo (Oryza sativa L.).Jurnal Produksi Tanaman. 4(7) : 585-594

Mendez-Natera, J. R.., A. Rondon., J. Hernandes, dan J. F. Merazo-Pinto. 2012.Genetics studies in upland cotton. III. Genetics parameters, correlationsand path analysis. SABRAO Journal of Breeding and Genetics. 44(1): 112-128.

Moekasan, T. K., L. Prabaningrum, dan M. L. Ratnawati. 2005. Penerapan PHTPada Sistem Tanam Tumpang Gilir Bawang Merah dan Cabai. BalaiPenelitian Tanaman Sayuran. Lembang. 43 hlm

Mugiono, L. Harsanti. dan A.K. Dewi. 2009. Perbaikan padi varietas cisantadengan mutasi induksi. J. Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi. 5(2):65-75

Nawangsih, A.A., H. P. Imdad, dan A. Wahyudi. 2001. Cabai Hot Beauty.Penebar Swadaya. Jakarta. 8-15 hlm.

Nuryati, L., B. Waryanto. dan R. Widaningsih. 2016. Outlook Cabai. Pusat Datadan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal Kementrian Pertanian.Jakarta. 79 hlm.

Oeliem, T. M. H., S. Yahya, D. Sofia, dan Mahdi, 2008. Perbaikan GenetikKedelai Melalui Mutasi Induksi Sinar Gamma Untuk MenghasilkanVarietas Unggul dan Tahan Terhadap Cekaman Kekeringan. USU.Medan. 46 hlm.

Rubatzky, V. E dan M. Yamaguchi. 1999. Sayuran Dunia 3 : Prinsip, Produksi,dan Nutrisi Jilid II. Institut Teknologi Bandung. 25-34 hlm.

Seneviratne, K. A. C. N. and M. A. Wijesundara. 2007. First african violet(Saintpaulia ionatha H. Wendel) with changing colour pattern induced bymutation. Am Journal Plant Physio. 2(3): 233-236.

Page 53: 1 PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA PADA BENIH …digilib.unila.ac.id/55209/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · perkecambahan benih tanaman cabai dan berpengaruh nyata terhadap variabel

56

Singh, S.P., S. S. Gaurav., S. B Singh., V. Singh, and Y. K Singh. 2015.Mutagenetic studies in soybean (Glycine max (l,) Merrill) a review.Frontiers in Crop Improvement Journal. 3(1): 1-8.

Sukartini T. 1992. Pengaruh radiasi corm dengan sinar gamma terhadapkeragamman pertumbuhan dan bunga gladiol (Gladiolus hybridus cv.Queen. Occer). Skripsi. Departemen Budidaya Pertanian. FakultasPertanian. IPB. Bogor. 34 hlm

Suriyana, N. 2012. Cabai Sehat dan Berkhasiat. CV Andi Offset.Yogyakarta.134 hlm.

Susanto, A. H. 2011. Genetika. Graha Ilmu. Yogyakarta. 382 hlm.

Stansfield, I., K. M. Herbert, A. Lewendon, W.V. Shaw, dan M.F. Tuite. 2003.Missense translation errors in Saccharomyces cerevisiae. Journal ofMoleculer Biology. 282(1): 13-24.

Stoskopf, N. C., D. T. Tomes. dan B. R Christie. 1993. Plant Breeding, Theoryand Practice. Westview Press. University of California. California.427 pp.

Van Harten, A.M. 1998. Mutation Breeding, Theory and Practical Aplications.Cambridge University Press. Cambridge. 353 pp.

Warid., N. Khumaida., A. Purwito, dan M. Syukur. 2017. Pengaruh iradiasi sinargamma pada generasi pertama (M1) untuk mendapatkan genotipe unggulbaru kedelai toleran kekeringan. Jurnal Agrotrop. 7(1): 11-21.

Wirnas, D., I. Widodo., Sobir., Trikoesoemaningtyas, dan D. Sopandie. 2006.Pemilihan karakter agronomi untuk menyusun indeks seleksi pada 11populasi kedelai generasi F6. Buletin Agronomi. 34(1):19-24.