1. Pendahuluan

10
Laporan Pendahuluan 1- 3 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2008 Tentang Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Di Daerah Menyatakan Bahwa Dalam Rangka Mendorong Percepatan Pengembangan Kawasan Yang Berpotensi Sebagai Pusat Pertumbuhan Wilayah, Mengurangi Kesenjangan Pembangunan Antar wilayah Dan Mendorong Pertumbuhan Daerah Tertinggal Dan Perbatasan Perlu Dilakukan Upaya Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Di Daerah. Kawasan Cepat Tumbuh merupakan suatu kawasan andalan yang berorientasi untuk mengembangkan potensi daerah. kawasan andalan merupakan kawasan yang ditetapkan sebagai penggerak perekonomian wilayah, dan memiliki sektor basis dan memiliki keterkaitan ekonomi dengan daerah sekitarnya. Pertumbuhan kawasan andalan diharapkan dapat memberikan imbas yang positif bagi pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar atau daerah dibelakangnya (hinterland), melalui pembudayaan sektor atau subsektor basis sebagai penggerak perekonomian daerah dan keterkaitan ekonomi antar daerah yang tujuan utamanya adalah untuk mempercepat pembangunan di daerah. Terkait dengan hal tersebut diatas maka dalam hal ini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tanggamus menyusun sebuah Kajian tentang

description

KCT

Transcript of 1. Pendahuluan

Rencana outline

BAB 1PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGBerdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2008 Tentang Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Di Daerah Menyatakan Bahwa Dalam Rangka Mendorong Percepatan Pengembangan Kawasan Yang Berpotensi Sebagai Pusat Pertumbuhan Wilayah, Mengurangi Kesenjangan Pembangunan Antar wilayah Dan Mendorong Pertumbuhan Daerah Tertinggal Dan Perbatasan Perlu Dilakukan Upaya Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Di Daerah.

Kawasan Cepat Tumbuh merupakan suatu kawasan andalan yang berorientasi untuk mengembangkan potensi daerah. kawasan andalan merupakan kawasan yang ditetapkan sebagai penggerak perekonomian wilayah, dan memiliki sektor basis dan memiliki keterkaitan ekonomi dengan daerah sekitarnya.Pertumbuhan kawasan andalan diharapkan dapat memberikan imbas yang positif bagi pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar atau daerah dibelakangnya (hinterland), melalui pembudayaan sektor atau subsektor basis sebagai penggerak perekonomian daerah dan keterkaitan ekonomi antar daerah yang tujuan utamanya adalah untuk mempercepat pembangunan di daerah.Terkait dengan hal tersebut diatas maka dalam hal ini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tanggamus menyusun sebuah Kajian tentang Kawasan Cepat Tumbuh di Kabupaten Tanggamus, Kajian ini wajib disusun oleh Pemerintah Dan Pemerintah Daerah Untuk Memastikan Bahwa Prinsip Pembangunan Berkelanjutan Telah Menjadi Dasar Dan Terintegrasi Dalam Pembangunan Suatu Wilayah Dan/Atau Kebijakan, Rencana, Dan/Atau Program (Krp).1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

1.2.1. MAKSUD KEGIATAN Maksud daripada kegiatan Studi Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Kabupaten Tanggamus adalah : a. penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan investasi;b.kepastian hukum tentang jaminan keamanan investasi, kemudahan dan transparansi pengelolaan perijinan usaha melalui pelayanan satu pintu, keharmonisan hubungan investor dengan tenaga kerja, dan keadilan di antara pelaku usaha di hulu dengan di hilir;c.keterpaduan program dan kegiatan instansi sektoral di pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, dengan kegiatan pelaku usaha dan masyarakat sesuai dengan kebutuhan;d.peningkatan keterkaitan bisnis yang saling menguntungkan antara pelaku usaha skala besar, dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui pemberdayaan masyarakat UMKM;e.pengutamaan keterkaitan yang saling menguntungkan antarpelaku usaha dan antarkawasan, seperti mengupayakan keterkaitan pengembangan pusat pertumbuhan dengan sentra produksi di kawasan sekitarnya;f.Pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya butan secara optimal dan berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat; dan

g.pengutamaan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi guna meningkatkan dayaguna dan hasilguna industri pengolahan di dalam negeri berbahan baku lokal dengan tujuan ekspor dalam bentuk barang jadi1.2.2. TUJUAN KEGIATAN Sedangkan tujuan daripada kegiatan Studi Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Kabupaten Tanggamus adalah :

a. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk unggulan di kawasan;b. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi di pusat pertumbuhan;c. Mendorong peningkatan kerjasama pembangunan antarwilayah secara fungsional, dan antar daerah yang relatif sudah berkembang dengan daerah tertinggal di sekitarnya dalam suatu keterpaduan sistem wilayah pengembangan ekonomi;d. Mengoptimalkan pengelolaan potensi sumberdaya spesifik daerah provinsi/kabupaten/kota bagi peningkatan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat, yang berwawasan kelestarian lingkungan; dane. Menciptakan perwujudan keterpaduan, keseimbangan dan keserasian pertumbuhan antar wilayah.1.3 LINGKUP KEGIATAN

1.3.1. URAIAN KEGIATAN Uraian kegiatan yang dilakukan dalam Studi Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Kabupaten Tanggamus, meliputi:1. Penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan investasi;

2. Kepastian hukum tentang jaminan keamanan investasi, kemudahan dan transparansi pengelolaan perijinan usaha melalui pelayanan satu pintu, keharmonisan hubungan investor dengan tenaga kerja, dan keadilan di antara pelaku usaha di hulu dengan di hilir;3. Keterpaduan program dan kegiatan instansi sektoral di pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, dengan kegiatan pelaku usaha dan masyarakat sesuai dengan kebutuhan;1.3.2. SASARAN DAN TARGET KEGIATAN Sedangkan sasaran dan target kegiatan dalam Studi Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Kabupaten Tanggamus, meliputi:1. Meningkatkan Nilai Tambah Dan Daya Saing Produk Unggulan Di Kawasan; 2. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Di Pusat Pertumbuhan;3. Mendorong Peningkatan Kerjasama Pembangunan Antarwilayah Secara Fungsional, Dan Antardaerah Yang Relatif Sudah Berkembang Dengan Daerah Tertinggal Di Sekitarnya Dalam Suatu Keterpaduan Sistem Wilayah Pengembangan Ekonomi;4. Mengoptimalkan Pengelolaan Potensi Sumberdaya Spesifik Daerah Kabupaten Bagi Peningkatan Perekonomian Daerah Dan Kesejahteraan Masyarakat, Yang Berwawasan Kelestarian Lingkungan; Dan5. Menciptakan Perwujudan Keterpaduan, Keseimbangan Dan Keserasian Pertumbuhan Antar Wilayah.1.4 DEFINISI DAN PENGERTIAN1.4.1 KAWASAN CEPAT TUMBUH Definisi Kawasan Cepat Tumbuh adalah suatu kawasan budidaya yang didalamnya terdapat kegiatan produksi, jasa, permukiman, yang berkontribusi penting bagi pengembangan ekonomi daerah.Sudah menjadi fenomena umum bahwa pertumbuhan kawasan tidak ada yang sama atau merata. Pertumbuhan kawasan selalu menunjukkan adanya corak di mana lokasi-lokasi tertentu tumbuh cepat, tumbuh secara pelan, tumbuh sangat lambat atau stagnan, dan malah ada yang cenderung merosot atau deterioration. Walaupun corak pertumbuhan kawasan-kawasan itu berbeda-beda, namun saling berkaitan dan bermitra secara keruangan (spatial interaction).

Untuk ini patut diduga bahwa masing-masing kawasan saling menarik (pull) dan mendorong (push) satu sama lain. Pada gilirannya, kawasan yang memiliki keunggulan akan menjadi kawasan yang lebih cepat tumbuh dibanding kawasan-kawasan lain disekitarnya. Di sinilah perlunya strategi untuk tetap menjaga posisioning pertumbuhan kawasan-kawasan yang cepat tumbuh agar tetap tumbuh dalam hubungan ruang yang komplementer dengan kawasan-kawasan lainnya.

Kawasan Cepat Tumbuh selalu berbasis ekonomi dan kota merupakan simpul basis ekonomi atau kutub (bagian penting) bagi Kawasan Cepat Tumbuh. Sejauh ini belum ada Kawasan Cepat Tumbuh tanpa atribut kota di dalamnya. Dengan demikian kota menjadi tumpuan bagi berlangsungnya Kawasan Cepat Tumbuh. Namun demikian tidak semua kota menjadi simpul pertumbuhan kawasan, dan kiranya hanya beberapa simpul atau kota-kota tertentu yang mampu me-leverage pertumbuhan Kawasan Cepat Tumbuh.

1.4.2 JENIS APLIKASI DALAM STUDI KAWASAN CEPAT TUMBUH1. Kawasan Agropolitan,2. Kawasan Minapolitan,3. Kawasan Sentra Produksi, Kawasan Usaha Agribisnis Terpadu,4. Kawasan Industri Masyarakat Perkebunan (KIMBUN),

5. Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK),6. Kawasan Industri Peternakan (KINAK),7. Kawasan Sentra Tanaman Pangan dan Hortikultura,8. Kota Transmigrasi Mandiri (KTM),9. Kawasan Bahari Terpadu (KBT),10. Kawasan Sentra Budidaya Perikanan, Kawasan Pariwisata,11. Kawasan Industri Kecil dan Menengah, 1.5 POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN 1.5.1 POTENSI KAWASAN CEPAT TUMBUH Kawasan Cepat Tumbuh mudah dikenali dengan indikator pertumbuhan ekonomi yang relatif lebih tinggi bahkan di atas pertumbuhan ekonomi rata-rata nasional. Kalau pertumbuhan ekonomi rata-rata nasional sekitar 5-7% pertahun, maka Kawasan Cepat Tumbuh diperkirakan bisa tumbuh lebih dari 7% pertahun, atau bisa sekitar 9% pertahun bersama dengan pertumbuhan ekonomi kota-kotanya bisa sampai 11% pertahun . Kawasan-kawasan ini umumnya membentuk struktur Metropolitan yang kita kenal selama ini seperti : Metropolitan Jakarta, Metropolitan Bandung, Metropolitan Surabaya, Metropolitan Medan, dan Metropolitan Makasar serta beberapa metropolitan lainnya. Umumnya Kawasan Cepat Tumbuh tersebut berada di Jawa yang memang sudah sejak lama sudah tumbuh cepat. Namun belakangan juga telah muncul Kawasan Cepat Tumbuh baru di Luar Jawa seperti Kawasan Cepat Tumbuh Batam, Kawasan Cepat Tumbuh Samarinda-Balikpapan, dan Kawasan Cepat Tumbuh Banjarmasin. Ada kemungkinan kawasan-kawasan lain di Luar Jawa pada masa mendatang menjadi Kawasan Cepat Tumbuh baru yang kompetitif. Perkembangan ini akan tergantung pada pengungkitan (Leveraging) Comparative Advantages dan Competitive Advantages dari kota-kota bersangkutan.

Sebagai basis dan simpul kegiatan ekonomi, Kawasan Cepat Tumbuh dengan kota-kota utamanya mempunyai peran penting bagi perekonomian negara antara lain. Antara lain sekitar 14 Kawasan Cepat Tumbuh metropolitan, atau hanya sekitar 3% dari seluruh kota-kota di Indonesia telah mampu menyumbang sekitar 30% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional. Selain itu, Kawasan Cepat Tumbuh Metropolitan juga mempunyai peranan penting sebagai sumber penerimaan fiskal nasional (APBN). Seperti diketahui bahwa 80% dari APBN berasal dari pajak dan sekitar 70% berasal pajak badan, pajak pribadi, PPN, pajak final yang kesemuanya bersumber di perkotaan. Diperkirakan 50% dari APBN disumbang oleh ke-14 Kawasan Cepat Tumbuh Metropolitan. Berdasarkan kenyataan di atas, Kawasan Cepat Tumbuh merupakan kunci atau andalan keekonomian nasional dan oleh karenanya Kawasan Cepat Tumbuh harus terus ditumbuhkan demi pertumbuhan ekonomi nasional. Ekonomi nasional yang kuat akan menjamin kestabilan politik dan memberi kesempatan bagi tumbuhnya sektor lain yang pada gilirannya pula mampu mengangkat kesejahteraan sosial bersama. Hal ini sesuai dengan visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) demi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan bersinambungan sehingga pendapatan perkapita nasional setara dengan Negara-negara maju lainnya (Lampiran UU No 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang).

Namun tak dapat disangkal bahwa kemumpunian pertumbuhan Kawasan Cepat Tumbuh yang mampu mengangkat perekonomian nasional itu tak bebas dari rundung permasalahan. Diantaranya tingginya pertumbuhan penduduk terutama akibat migrasi (urbanisasi) seiring dengan pertumbuhan ekonomi kota. Bertambahnya penduduk sebenarnya mampu mendorong percepatan pertumbuhan lebih melesat bila kualitas sumber daya manusia itu mumpuni, tetapi sebaliknya akan memburuk dan menuju kritis bila sebagian besar kualitas penduduk non-trampil dan parasitis. Bertumbuhnya jumlah penduduk yang non-trampil dan parasitis ini memungkinkan potensi kota sebagai basis pertumbuhan ekonomi akan tergerus dan muncul persoalan-persoalan seperti kemiskinan kota, kesemrawutan mobilitas penduduk, rendahnya pelayanan kepada masyarakat dan kerusakan lingkungan sebagai akibat daya dukung dan daya tampung lingkungan yang tak ditingkatkan.

Persoalan lain akibat semakin bertumbuhnya Kawasan Cepat Tumbuh adalah ketimpangan antar daerah di mana di satu pihak Kawasan Cepat Tumbuh semakin melaju, tetapi kawasan-kawasan lain semakin tertinggal. Ketimpangan yang semakin melebar akan menciptakan mobilitas penduduk ke Kawasan Cepat Tumbuh. Akibat lebih jauh pertumbuhan Kawasan Cepat Tumbuh menjadi sosok kawasan obesitas dan invaliditas yang pada gilirannya bisa menganggu pertumbuhan ekonomi nasonal itu sendiri.

Persoalan baru yang secara tak langsung sebagai akibat dari hal tersebut bahwa Kawasan Cepat Tumbuh seringkali mendorong semakin membesarnya emisi karbon di kota-kota Kawasan Cepat Tumbuh yang ada. Dampaknya akan menganggu lingkungan melalui perubahan cuaca yang ekstrem di Kawasan Cepat Tumbuh sendiri maupun kawasan-kawasan lainnya.

Berdasarkan kajian potensi Kawasan Cepat Tumbuh tersebut telah memberi sinyal bahwa Kawasan Cepat Tumbuh bagaikan pisau bermata dua, yaitu selain sisi berjasa sebagai pendorong ekonomi nasional maupun sumbangan yang besar terhadap kemampuan fiskal Negara dan daerah, tetapi sekaligus juga sisi yang semakin meningkatnya pesoalan-persoalan kritis yang bisa meluas.

1.5.2 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN CEPAT TUMBUH Sesuai dengan tujuan nasional jangka panjang untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan bersinambung, maka strategi pengembangan bisa ditawarkan sebagai berikut :

1. Pengembangan Kawasan Cepat Tumbuh di seluruh Indonesia dilakukan sebagai bagian dari Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) sehingga Kawasan Cepat Tumbuh menjadi bagian dari pembentukan struktur wilayah nasional yang harmonis dan pemanfaatan ruang yang optimal sesuai dengan potensi Kawasan Cepat Tumbuh. Boleh jadi Kawasan Cepat Tumbuh menjadi bagian dari pengembangan Kawasan Strategis di samping kawasan-kawasan strategis lain yang ada.2. Menjaga dan semakin memantapkan laju pertumbuhan pada masing-masing Kawasan Cepat Tumbuh maupun kerja sama antar Kawasan Cepat Tumbuh membentuk jaringan Kawasan Cepat Tumbuh bersinergi mutualistis dalam rangka forward looking pengembangan produk-produk ekonomi unggulan.3. Mendorong pengembangan ekonomi Kawasan Cepat Tumbuh dengan memanfaatkan basis kawasan-kawasan buritan (hinterland) sebagai basis rantai pasokan (supply chain). Dengan demikian pengembangan Kawasan Cepat Tumbuh tidak berjalan sendiri maju ke depan, tetapi juga mampu menarik kawasan-kawasan buritan untuk ikut maju. Dan dengan demikian percepatan tumbuhnya Kawasan Cepat Tumbuh tidak meninggalkan posisi kawasan mitra di buritan, tetapi sebaliknya mampu memacu tumbuhnya Kawasan Cepat Tumbuh baru dan perluasan jaringan Kawasan Cepat Tumbuh pada masa lebih lanjut.4. Mengawal pertumbuhan Kawasan Cepat Tumbuh dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan menahan sebesar mungkin kegiatan-kegiatan pelepasan karbon hasil residu kegiatan ekonomi Kawasan Cepat Tumbuh. Hal ini untuk menjaga keseimbangan antara kegiatan produktivitas dengan pelestarian lingkungan Kawasan Cepat Tumbuh, khususnya di lingkungan perkotaannya.

Melalui keempat strategi tersebut, maka implikasi kemungkinan perkembangannya antara lain sebagai berikut :

1. Pertumbuhan Kawasan Cepat Tumbuh akan tetap berlangsung dengan kinerja yang lebih produktif sehingga pertumbuhan itu mampu mendorong pertumbuhan lainnya serta mampu menyerap kelebihan tenaga kerja dan mengurangi jumlah kemiskinan, khususnya kemiskinan di perkotaan yang terus bertambah. Implikasi lain yang tak kalah pentingnya bahwa pendorongan pertumbuhan Kawasan Cepat Tumbuh langsung akan mengangkat laju pertumbuhan ekonomi nasional dan sekaligus juga mampu memberikan tambahan penerimaan fiskal secara signifikan bagi pemerintah maupun pemerintahan daerah bersangkutan.2. Pertumbuhan Kawasan Cepat Tumbuh bisa mendorong terbentuknya struktur tata ruang nasional yang lebih hierarki dan efisien sehingga lebih mudah pengendaliannya menuju sistem tata ruang yang lebih kokoh, dinamis dan seimbang antar kawasan.3. Pertumbuhan Kawasan Cepat Tumbuh akan banyak menuntut perubahan paradigma pembangunan kawasan yang boleh jadi munculnya banyak inisiatif pengembangan seperti pelibatan swasta dan masyarakat dalam proses pembangunan kawasan, reformasi birokrasi pemerintahan yang lebih fokus, perhatian lebih serius pada masalah lingkungan khususnya dampak perubahan iklim, dan terobosan skim pembiayaan untuk mendanai berbagai kebutuhan percepatan Kawasan Cepat Tumbuh.4. Munculnya problem ikutan berupa krisis akibat tingginya kebutuhan Kawasan Cepat Tumbuh, khususnya krisis enerji yang bakal muncul dan marjinalisasi kelompok tertentu, yaitu kelompok tradisional yang non-trampil atau outsider dalam mekanisme percepatan Kawasan Cepat Tumbuh.

Mengingat Kawasan Cepat Tumbuh merupakan fenomena pertumbuhan kawasan dan exist bagi pertumbuhan ekonomi nasional termasuk daerah serta handal sebagai prime mover bagi pembentukan struktur pengembangan wilayah. Namun di pihak lain bisa berpotensi mencuatkan permasalahan baru yang serius, maka perlu antisipasi berupa langkah kelola yang efektif bagi percepatan pengembangan Kawasan Cepat Tumbuh. 1.6 DASAR KEBIJAKAN

Secara formal dasar hukum/kebijakan yang menjadi dasar dalam penyusunan Studi Kawasan Strategis Cepat Tumbuh di Kabupaten Tanggamus terdiri dari:

1. Undang-undang RI. No.5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya2. Undang-undang RI. No.24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang3. Undang-undang RI. No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung4. Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28/20025. Peraturan Pemerintah RI. No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2008 Tentang Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Di Daerah

7. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tanggamus 8. Produk pengaturan ruang lainnya yang mengikat pada kawasn yang bersangkutan.

PAGE