1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

26
PARADIGMA BARU PENYULUHAN PARADIGMA BARU PENYULUHAN PERTANIAN DI ERA OTONOMI PERTANIAN DI ERA OTONOMI DAERAH DAERAH Oleh Oleh Margono Slamet Margono Slamet Institut Pertanian Bogor Institut Pertanian Bogor

Transcript of 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

Page 1: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

PARADIGMA BARU PENYULUHAN PARADIGMA BARU PENYULUHAN PERTANIAN DI ERA OTONOMI PERTANIAN DI ERA OTONOMI

DAERAHDAERAH

PARADIGMA BARU PENYULUHAN PARADIGMA BARU PENYULUHAN PERTANIAN DI ERA OTONOMI PERTANIAN DI ERA OTONOMI

DAERAHDAERAH

OlehOleh

Margono SlametMargono Slamet

Institut Pertanian BogorInstitut Pertanian Bogor

Page 2: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

JAMAN TELAH BERUBAHJAMAN TELAH BERUBAH

Sejak 30 tahun yl. telah banyak perubahan :

Keadaan fisik vs Suasana batin.

Otokrasi Demokrasi = kebebasan berfi-kir, berbicara dan bertindak.

Keseragaman Keragaman, perbedaan.

Kelembagaan dinas-dinas beragam

Peraturan-peraturan berubah dan beragam

Ditentukan oleh Pusat oleh Daerah.

Otonomi Daerah membawa banyak perubahan :

Page 3: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

Tak dapat dipungkiri bahwa sejak PELITA I telah banyak perubahan yang terjadi :• Pertanian vs Industri• Produksi pangan (beras)• Produksi lain-lain : daging & telur ayam• Kekurangan jagung & kedelai & Bungkil kedelai.

Tuntutan konsumen tidak hanya dalam kuantum, tetapi juga kualitas.

Perdagangan bebas dunia/global.

Persaingan makin seru kita harus bisa menang.

Perubahan itu membawa tantangan baru bagi petani untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi secara terus menerus.

Page 4: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

Perubahan lainPerubahan lain : : Petani Indonesia umumnya telah banyak berubah. Populasi petani : jumlah dan kualitasnya. Kualitas SDM/Petani: - pendidikan sdh lebih baik

- usia harapan hidup & kesehatan - mengenal kemajuan - kebutuhan-kebutuhan - harapan-harapan - pengetahuan & keterampilan

bertani - pola & kemampuan berkomunikasi - terdadah oleh media massa - berorientasi pasar - dan lain sebagainya.

Prasarana : - jalan dan perhubungan/transportasi - telekomunikasi - irigasi - energi : listrik, bahan bakar (minyak,gas)

Page 5: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

• Dengan kualitas dan prasarana yang lebih baik kebutuhan petani dan keluarganya

meningkat motivasi meningkatkan prod. Meskipun perubahan dan kemajuan itu terjadi di

hampir semua daerah tetapi diakui bahwa tingkat kemajuan yang dialami tidaklah sama di semua daerah. Ada tiga kategori wilayah :

1. Wilayah I dengan prasarana memadai, tekno-logi maju telah mantap, produktivitas tinggi, berorientasi pasar, sudah membutuhkan dan mencari informasi pertanian.

2. Wilayah II dengan prasarana baru dibangun tapi belum memadai, mulai mengenal tekno-logi maju tapi belum mantap, produktivitas sedang, belum berorientasi ke pasar, belum aktif mencari informasi pertanian.

Page 6: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

3. Wilayah III dengan prasarana pertanian belum ada, teknologi tradisional, produkti-vitas rendah, bersifat subsisten, belum merasa memerlukan informasi pertanian.

Perbedaan tingkat perkembangan pertanian se-perti disebutkan di atas perlu diperhatikan dan diantisipasi dalam menentukan sistem penyuluhan yang akan dilakukan di wilayah ybs.

Perubahan lain : perubahan kebijaksanaan peme-rintah : - demokrasi pertanian peran petani.

- desentralisasi penyuluhan pertanian;

- otonomi daerah;

- dibangunnya BPTP/IP2TP di daerah.

Perubahan-perubahan itu perlu diperhatikan da-lam menyusun paradigma baru penyuluhan perta.

Page 7: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

PASANG SURUTNYA PENYULUHAN PASANG SURUTNYA PENYULUHAN PERTANIANPERTANIAN

Penyuluhan Pertanian telah dibangun dengan su- sah payah sejak masa kemerdekaan melalui berba-gai program seperti BPMD, Padi Sentra, Bimas, Inmas, Insus, Supra-Insus, DAFEP, dll.

Program-program di atas memang bukan semata-Program-program di atas memang bukan semata-mata program penyuluhan, tetapi muatan penyu-mata program penyuluhan, tetapi muatan penyu-luhannya cukup besar dan nyata.luhannya cukup besar dan nyata.

Program Penyuluhan itu telah berhasil :Program Penyuluhan itu telah berhasil :

1. Meningkatkan produksi pangan/padi.1. Meningkatkan produksi pangan/padi.2. Meningkatkan kualitas petani;2. Meningkatkan kualitas petani;3. Membangun korps penyuluh pertanian.3. Membangun korps penyuluh pertanian.

Page 8: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

Keberhasilan PP membawa peningkatan produksi padi sampai swasembada, ternyata membawa membawa malapetakamalapetaka bagi penyuluhan itu sendiri :

1. PP dipersepsikan sebagai alat produksi.

2. PP tidak pernah dinyatakan sebagai pem- berdaya petani untuk bisa lebih sejahtera.

Didalam merancang, merencanakan dan melaksa-nakan PP yang terfikir adalah bagaimana bisa meningkatkan produksi, bukan bagaimana bisa meningkatkan kesejahteraan petani.

Akibatnya : produksi meningkat tetapi kesejahte- raan petani tidak meningkat secara nyata.

Padahal : peningkatan produksi sebenarnya ha-nyalah alat untuk meningkatkan kesejahteraan.

Page 9: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

Bersama dengan pendekatan agribisnis pengertian tentang Penyuluhan Pertanian harus diluruskan.

Dalam era demokrasi sekarang ini PP yang tidak dirasa menguntungkan petani akan ditinggalkan petani. Ini terbukti dalam beberapa tahun terakhir ini. Penyuluh kehilangan petani, dan lama-lama pe-Penyuluh kehilangan petani, dan lama-lama pe-tani kehilangan penyuluh.tani kehilangan penyuluh.

Tanpa dibutuhkan petani pekerjaan Penyuluhan Pertanian menjadi sama sekali tidak menarik. Se-karang sudah cukup banyak penyuluh yang me-ninggalkan tugasnya; dan dalam 5 tahun menda-tang diperkirakan 50% penyuluh yang ada akan pensiun. Siapa yang akan membela nasib petani ?

Wajah PP harus diubah agar menarik dan dibu-tuhkan petani; dan selanjutnya akan menarik bagi generasi baru menjadi Penyuluh Pertanian.

Page 10: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

UU No.2/1992 ttg. Budidaya Pertanian yang memberi peran lebih besar kepada petani untuk mengambil keputusan sebenarnya memberi tu-gas kewajiban yang lebih besar dan berat kepa-da penyuluhan pertanian. Sayangnya tidak di-respon dengan baik oleh PP.

Desentralisasi pemerintahan membawa masa sulit bagi penyuluhan pertanian tidak siap mandiri.

Otonomi daerah membawa harapan atau keter-purukan bagi penyuluhan pertanian ?

Tergantung pada bagaimana dan dimana PP itu diletakkan, ditata, dan difungsikan.

Yang jelas sekarang ada pada titik nadir yang terrendah selama 30 tahun terakhir.

Page 11: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

 

BIPP berubah menjadi Jumlah

1. Badan Penyuluhan Pertanian 11

2. Kantor Penyuluhan Pertanian 68

3. Balai Informasi & Peny. Pertanian 21

4. Sub-Dinas Penyuluhan Pertanian 93

5. Unit Pelaksana Tenis Daerah 29

6. Seksi Penyuluhan (dlm Dinas) 21

7. Kelompok Jabatan Fungsional 161

8. Belum ada kelembagaannya 36

JUMLAH 440

Perubahan sampai Juni 2006 :(Di 440 Kabupaten/Kota)

Page 12: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

Apakah fungsi penyuluhan pertanian masih tetap ada, dan kalau ada apakah akan dapat berfungsi dengan (lebih) baik dari pada masa-masa sebelumnya ????

Status dan struktur kelembagaan penyuluhan pertanian bisa berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya, tetapi fungsi dasar penyuluhan pertanian seharusnya sama.

Sangat diharapkan PEMDA membangun daerah-nya dimulai dengan mengembangkan kualitas rakyatnya, dan dengan kualitas rakyat yang lebih baik tersedialah SDM yang akan melakukan pembangunan daerah lebih lanjut.

Penyuluhan Pertanian Memberdayakan petani - Meningkatkan kesejahteraan Membangun.

Page 13: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

DEFINISI PENYULUHANDEFINISI PENYULUHAN

Penyuluhan Pertanian adalah Sistem Pemberda-Sistem Pemberda-yaan Petani dan Keluarganyayaan Petani dan Keluarganya Melalui Kegiatan Kegiatan PembelajaranPembelajaran yang Bertujuan agar Para Petani

dan Keluarganya Mampu secara Mandiri Mengorganisasikan Dirinya dan MasyarakatnyaMengorganisasikan Dirinya dan Masyarakatnya

untuk Bisa Hidup Lebih Sejahtera.Hidup Lebih Sejahtera.

Petani harus diajak belajar bagaimana memelihara Petani harus diajak belajar bagaimana memelihara dan memanfaatkan dan memanfaatkan sumberdayasumberdaya yang ada yang ada

dilingkungannya untuk kesejahteraannya yang dilingkungannya untuk kesejahteraannya yang lebih baik secara berkelanjutan.lebih baik secara berkelanjutan.

Page 14: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

PARADIGMA BARU PENYULUHAN PARADIGMA BARU PENYULUHAN PERTANIANPERTANIAN

Perubahan-perubahan yang demikian banyak dalam dunia pertanian dan para petaninya tadi harus dihadapi dengan strategi penyuluhan yang baru.

Paradigma baru = Cara pandang baru = Cara berfikir baru.

Paradigma baru diperlukan untuk mampu me-respon pada tantangan-tantangan baru.

Sembilan unsur paradigma ini perlu dilaksana-kan secara terpadu hingga menjadi sesuatu yang utuh. Keutuhan inilah yang baru.

Page 15: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

Paradigma Baru Penyuluhan PertanianParadigma Baru Penyuluhan Pertanian

1. Penyuluhan adalah Jasa Informasi

2. Informasi relevan dgn kondisi Lokalitas

3. Materi penyuluhan Berorientasi Agribisnis

4. Gunakan Pendekatan Kelompok

5. Fokus pada Kepentingan Petani

6. Pendekatan Humanistik-Egaliter

7. Kembangkan sifat Profesionalisme

8. Utamakan Akuntabilitas

9. Upayakan agar Memuaskan Petani.

Page 16: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

1.1. JASA INFORMASIJASA INFORMASI

Bertani dalah profesi petani Bertani dalah profesi petani pertanian harus pertanian harus dapat memberi kehidupan yang lebih baik bagi dapat memberi kehidupan yang lebih baik bagi petani dan keluarganya.petani dan keluarganya.

Untuk itu pertanian harus bisa lebih produktif, Untuk itu pertanian harus bisa lebih produktif, efisien dan menguntungkan.efisien dan menguntungkan.

Untuk itu petani harus inovatif.Untuk itu petani harus inovatif.

Untuk inovatif petani harus selalu mendapat Untuk inovatif petani harus selalu mendapat informasi baru tentang dunia pertaniannya.informasi baru tentang dunia pertaniannya.

Penyuluhan Pertanian berperan menjadi penye-Penyuluhan Pertanian berperan menjadi penye-dia dan pemasok informasi yang diperlukan dia dan pemasok informasi yang diperlukan para petani untuk bisa bertani dan hidup lebih para petani untuk bisa bertani dan hidup lebih baik secara berkelanjutan.baik secara berkelanjutan.

Page 17: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

2. LOKALITAS2. LOKALITAS Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah

PP menjadi tanggungjawab daerah.

Kesejahteraan petani menjadi tanggungjawab pemerintah daerah yang bersangkutan.

Ekosistem daerah praktis berbeda dengan daerah lainnya.

Informasi dan rekomendasi yang diberikan oleh PP harus sesuai dengan ekosisten dan kondisi daerah yang bersangkutan.

Perlu ada uji coba setempat (lokal).

Fungsi BPTP dan penghimpunan informasi yang relevan dengan kondisi lokal sangat perlu.

Page 18: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

3. BERORIENTASI AGRIBISNIS3. BERORIENTASI AGRIBISNIS Usahatani adalah bisnis; semua petani mencari

keuntungan.

Sistem agribisnis terdiri dari subsistem-2 hilir, on-farm dan hulu.

Interaksi atau linkages antara semua subsistem itu harus diusahakan agar tidak merugikan petani, sebaliknya harus lebih menguntungkan petani berfihak pada petani.

4. PENDEKATAN KELOMPOK4. PENDEKATAN KELOMPOK Proses pembelajaran petani terjadi dalam kelom-

pok petani dan antara mereka sendiri.

Page 19: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

Penyuluhan dilakukan dengan lebih banyak dengan pendekatan kelompok; pendekatan individual dilakukan bila sangat perlu saja. le-bih efisien dan efektif.

Interaksi dalam kelompok tani sangat penting sebagai forum belajar bersama , berdemokrasi dan mengambil keputusan. kearah kemandi-rian masyarakat petani yang tak tergantung pada fihak lain (penyuluh, pemerintah, dll)

Untuk itu kepemimpinan diantara petani akan muncul dan berkembang, dilanjutkan dengan pembinaan oleh Penyuluh.

Konsekuensinya: Penyuluh harus dipersiapkan dengan baik agar dapat melalukan pendekatan semacam itu.

Page 20: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

5. FOKUS PADA KEPENTINGAN PETANI5. FOKUS PADA KEPENTINGAN PETANI

Kalaupun ada kepentingan lain (nasional), tetap kepentingan petani adalah yang pertama.

Eksploitasi petani harus dihentikan;Kalau tidak mereka justru akan selalu menjadi beban nasi-onal. Padahal mereka bisa menjadi andalan nasional.

Kepentingan petani wajar yaitu mendapatkan akses informasi yang dibutuhkan, mendapatkan imbalan yang wajar dan adil.

Untuk itu penyuluh pertanian di tingkat lapang-an perlu diberi otonomi agar dapat memusatkan perhatiannya pada kepentingan petani itu.

Page 21: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

6. PENDEKATAN HUMANISTIK-EGALITER6. PENDEKATAN HUMANISTIK-EGALITER

Menempatkan petani sejajar dengan penyuluh dan diperlakukan secara humanistik (mahkluk yang punya martabat, dan harga diri, kepenting-an, kebutuhan, pendapat, pengalaman dan kemampuan.

Hentikan pandangan kepada petani sebagai le-bih rendah dari penyuluh.

Pendekatan humanistik-egaliter akan mencipta-kan hubungan penyuluh-petani menjadi saling menghargai dan saling membutuhkan.

Jika kepentingan petani diperhatikan, petani akan merespon secara positif kepada usaha penyuluh.

Page 22: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

7. 7. PROFESIONALISME PROFESIONALISME

Penyuluhan Pertanian yang profesional:

Tepat dan benar secara teknis, sosial, budaya dan politik.

Efektif karena direncanakan dan dilaksanakan secara baik dengan dukungan tenaga ahli dan terampil.

Didukung pula oleh sarana yang memadai.

Tersedia berbagai informasi yang relevan dan terkini.

Penyuluh mendapatkan pelatihan secara ber-kala tentang hal-hal yang dibutuhkan untuk dapat memenuhi kepentingan petani yang dinamis.

Page 23: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

8. AKUNTABILITAS8. AKUNTABILITAS

Maksudnya setiap hal yang akan dilakukan telah difikirkan, direncanakan, dan dilaksana-kan dengan sebaik-baiknya agar proses dan hasilnya dapat dipertanggung-jawabkan.

Sistem pertanggungjawaban ini harus ada dan dilaksanakan.

Merupakan penyeimbang prinsip otonomi.

Merupakan bagian dari evaluasi kinerja profesional penyuluh reward & punishment.

Merupakan pertanggung-jawaban administrasi dan moral terhadap penggunaan dana pemda/ rakyat.

Page 24: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

9. MEMUASKAN PETANI9. MEMUASKAN PETANI

Apapun yang dilakukan dalam penyuluhan harus diusahakan agar dapat memuaskan petani.

Petani akan merasa puas bila kepentingannya di-perhatikan dan dipenuhi.

Penyuluhan adalah melayani kepentingan dan kebutuhan petani.

Program penyuluhan pertanian disusun berda-sarkan hasil identifikasi masalah, kepentingan dan kebutuhan petani di daerah yang bersang-kutan.

Materi dan cara penyajian materi itu harus memuaskan pelayanan sepenuh hati.

Page 25: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian

Kesembilan unsur atau prinsip itu harus dipadu-kan dalam Sistem Penyuluhan Pertanian yang merupakan bentuk implementasi paradigma baru Penyuluhan Pertanian.

Dalam Proses Implementasinya perlu diperhati-kan unsur kelembagaan dan unsur SDM-nya, yang keduanya harus dikembangkan sesuai de-ngan keperluan penggunaannya.

Yang tidak kalah pentingnya adalah adanya ke-mauan politik baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah, berupa Undang-Undang Penyu-luhan Pertanian maupun Peraturan Daerah yang akan menjamin bisa dilakukannya Penyuluhan Pertanian itu secara mencukupi dan berkelan-jutan.

Page 26: 1 Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian