1. Model Pengembangan KTSP

163
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA MODEL PENGEMBANGA KTSP SMA

Transcript of 1. Model Pengembangan KTSP

Page 1: 1. Model Pengembangan KTSP

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

DIREKTORAT PEMBINAAN SMA2013

MODEL PENGEMBANGANKTSP SMA

Page 2: 1. Model Pengembangan KTSP
Page 3: 1. Model Pengembangan KTSP

KATA PENGANTAR

Dengan digulirkannya Kurikulum 2013, Direktorat Pembinaan SMA akan

melaksanakan program pendampingan ke 1.270 SMA pelaksana Kurikulum 2013 yang

tersebar di 295 Kab./Kota di 33 Provinsi sebagai implementasi dari Peraturan

Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 sebagai Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

(SNP) yang dimulai tahun 2013.

Sekolah Menengah Atas yang melaksanakan Kurikulum 2013 dan Kurikulum

2006harus menyusun KTSP yang mencakup kedua kurikulum tersebut. Oleh

sebab itu, diperlukan suatu acuan atau contoh yang dapat membimbing

sekolah dalam menyusun KTSP yang sesuai dengan tuntutan dua kurikulum

yang akan diberlakukan di sekolahnya.

Untuk memudahkan semua pihak terkait dalam pelaksanaan kurikulum 2006

sekaligus dengan kurikulum 2013 tersebut, Direktorat Pembinaan SMA

mempersiapkan berbagai bahan pendukung berupa naskah rujukan yang

berupa model, salah satunya adalah Model Pengembangan KTSP yang

diharapkan dapat membantu SMA dalam menyusun KTSP sesuai dengan

karakteristik dan kondisi sekolah masing-masing, tetapi dengan

menggunakan prinsip dan karakteristik kurikulum 2006 dan kurikulum 2013.

Selanjutnya model ini juga dikembangkan dengan mengacu kepada Model

Pengembangan KTSP yang diterbitkan oleh BSNP dan naskah-naskah lain yang

telah diterbitkan oleh Direktorat PSMA sebelumnya. Model ini terbuka untuk

dikembangkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dan Sekolah

sesuai dengan kebutuhan.

Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam keseluruhan proses

pengembangan dan pembahasan Model Pengembangan KTSP ini, kami

menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Harapan kami seluruh dokumen yang telah kami persiapkan bermanfaat

bagi semua pihak yang memerlukan.

Jakarta, ........... 2013Direktur Pembinaan SMA,

i

Page 4: 1. Model Pengembangan KTSP

Haris Iskandar, Ph.D

ii

Page 5: 1. Model Pengembangan KTSP

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................1

B. Tujuan......................................................................................................................2

C. Ruang Lingkup......................................................................................................2

D. Landasan Hukum.................................................................................................3

BAB II PENGERTIAN KTSP, KONSEP DAN ACUAN PENGEMBANGAN KTSP4

A. Pengertian KTSP...................................................................................................4

B. Konsep Pengembangan KTSP..........................................................................5

C. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan............................................................................................................10

BAB IIILANGKAH KERJA PENGEMBANGAN DAN SISTEMATIKA KTSP....12

A. Langkah Kerja Pengembangan KTSP.........................................................12

B. Sistematika Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan...............................30

BAB IVPELAKSANAAN DAN SUPERVISI.............................................40

A. Pengorganisasian...............................................................................................40

B. Pelaksanaan.........................................................................................................40

C. Koordinasi dan Supervisi.................................................................................41

BAB V PENUTUP............................................................................42

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................43

LAMPIRAN:....................................................................................44

iii

Page 6: 1. Model Pengembangan KTSP

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum 2013 digulirkan sebagai langkah pengembangan kurikulum

berbasis kompetensi yang telah dirilispada tahun 2004 dan KTSP 2006

yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara

terpadu, dan mulai tahun pelajaran 2013 – 2014 dimplementasikan dikelas

X jenjang SMA. Elemen perubahan kurikulum fokus pada empat standar

yaitu, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses,dan

Standar Penilaian. Dengan demikian perubahan akan terjadi pada

penyesuaian beban belajar, penguatan proses, pendalaman dan perluasan

materi, penataan pola pikir dan tata kelola.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013

tentangPerubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Pendidikan Nasionalmasih tetap mengamanatkan setiap

satuan pendidikan padajenjang pendidikan dasar dan menengah untuk

menyusun kurikulumnya dengan mengacukepada Standar Pendidkan yang

baru, antara lain; 1) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan, 2) Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi, 3)

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013

tentang Standar Proses, 3) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian, 4) Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka

Dasar dan Struktur Kurikulum, dan5) Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional

yang disusunoleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan,

yang berfungsi sebagaipedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai kompetensi yang mencakup tiga domain sikap,

pengetahuan, dan keterampilanyang harus terintegrasi, serta dapat

1

Page 7: 1. Model Pengembangan KTSP

menggambarkan kesesuaian dankekhasan kondisi dan potensi daerah,

satuan pendidikan dan peserta didik.

Dengan pemberlakuan Kurikulum 2013 di kelas X jenjang SMA pada tahun

Pelajaran 2013-2014 di 1.270 SMA, maka untuk tahun pelajaran 2013-2014

dan tahun pelajaran 2014-2015 SMA-SMA tersebut akan berlaku kurikulum

sekolah yang harus mencakup dua macam kurikulum, yaitu Kurikulum

2006 dan Kurikulum 2013. Oleh sebab itu diperlukan suatu acuan atau

panduan dalam menyusun kurikulum yang akan dilaksanakan agar terjadi

proses pendidikan yang efektif dan efisien. Untuk keperluan tersebut,

Direktorat Pembinaan SMA menyusun ModelPengembangan KTSP SMA ini

sebagai salah satu upaya untuk membantu sekolah mengembangkan KTSP

agar dapat diimplementasikan secara optimal.

Model Pengembangan KTSP ini juga dapat digunakan sebagai acuan

penyusunan KTSP oleh SMA yang melaksanakan dua kurikulum, yaitu

Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013, diluar 1.270 SMA yang ditentukan

sebagaimana dijelaskan di atas.

B. Tujuan

Model PengembanganKTSP ini disusun dengan tujuan untuk dijadikan

acuan bagi SMA dalam:

1. Mengembangkan KTSP yang mencakup dua Kurikulum 2006 dan

Kurikulum 2013 dengan sistematika dan kandungan isi yang benar.

2. Menyusun Program Peminatan dan Lintas Minat untuk kelas X.

3. Menyusun kalender pendidikan.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Model Pengembangan KTSP ini terdiri atas:

Bab I: Pendahuluan yang terdiri atas Latar Belakang, Tujuan, Ruang

Lingkup, dan Landasan Hukum.

Bab II: Pengertian, Konsep dan Acuan Pengembangan KTSP

Bab III: Langkah Kerja Pengembangan dan Sistematika KTSP

2

Page 8: 1. Model Pengembangan KTSP

Bab IV: Pelaksanaan dan Evaluasi

Bab V: Penutup

Lampiran: Contoh KTSP, Contoh Kalender Pendidikan, dan Contoh Jadwal

Pelajaran

D. Landasan Hukum

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem PendidikanNasional.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007

tentang Pembagian Wewenang antara Pemerintah, Pemerintahan

Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013

tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13

Tahun 2007tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16

tahun 2007tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi

Guru.

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 50

Tahun 2007tentang Standar Pengelolaan oleh Pemerintah Daerah.

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39

Tahun 2008tentang Pembinaan Kesiswaan.

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013

tentang Standar Kompetensi Lulusan.

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013

tentang Standar Isi.

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013

tentang Standar Proses.

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013

tentang Standar Penilaian.

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013

tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA.

3

Page 9: 1. Model Pengembangan KTSP

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 81 A Tahun 2013

tentang Implementasi Kurikulum

4

Page 10: 1. Model Pengembangan KTSP

BAB II

PENGERTIAN KTSP, KONSEP DAN ACUAN PENGEMBANGAN KTSP

A. Pengertian KTSP

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan

nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah,

satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun

oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program

pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu

kepada peraturan yang belaku, baik peraturan satuan pendidikan itu

sendiri, maupun peraturan yang berlaku umum antara lain Peraturan

Pemerintah (PP) dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

(Permendiknas) atau Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

(Permendikbud). Untuk SMA yang melaksanakan Kurikulum 2006 dan

kurikulum 2013, makapengembangan KTSP SMA tersebut harusmencakup

dua kurikulum, yaitu 1) Kurikulum 2006 yang merupakan revisi dan

pengembangan dari KTSP tahun sebelumnya, dan 2) Kurikulum 2013 yang

dirancang dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun

2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan. KTSP ini juga disusun sebagai bahan

acuan dalam pelaksanaan proses pendidikan untuk menjamin pencapaian

tujuan pendidikan nasional. Berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013 KTSP

disusun sebagai acuan dalam pencapaian kompetensi yang mencakup

kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)pada jenjang SMA disusun

oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Kompetensi

Lulusan (SKL) untukKurikulum 2006, dan mengacu kepada SKL, Standar Isi,

Standar Proses, dan Standar Penilaianuntuk Kurikulum 2013 sesuai dengan

Permendiknas atau Permendikbud yang berlaku, serta berpedoman pada

5

Page 11: 1. Model Pengembangan KTSP

panduan yang disusun oleh BSNP. Selain dari itu, penyusunan KTSP juga

harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam

Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan PemerintahNomor

32 Tahun 2013 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Model Pengembangan KTSP ini terdiri atas dua bagian, yaitu ;

1. Pembahasanumum yang memuat ketentuan umum tentang

pengembangan KTSP yang dapat diterapkan pada satuan pendidikan,

untuk Kurikulum 2013 dengan mengacu pada SKL, Standar Isi, Standar

Proses, dan Standar Penilaian sesuai dengan karakteristik Kurikulum

2013 dan Kurikulum 2006 yang mengacu kepada SKL dan SI.

Model pengembangan KTSPuntuk Kurikulum 2013 disusun antara lain

agar dapat memberi motivasi kepada guruuntuk melaksanakan

pembelajaran dengan pendekatan saintifik, sehingga peserta didik

mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensi:

a. Sikap; menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan

mengamalkan

b. Pengetahuan; mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,

dan mengevaluasi

c. Keterampilan; mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji,

mencipta.

2. Lampiran contoh model KTSP SMA Negeri 1 Cimalaka Tahun Pelajaran

2013-2014 sebagai salah satu contoh hasil akhir pengembangan KTSP

yang memuat dua Kurikulum (Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013).

B. Konsep Pengembangan KTSP

Konsep pengembangan KTSP SMA yang melaksanakan Kurikulum 2006

dan Kurikulum 2013 mengacu kepada prinsip pengembangan Kurikulum

2006 dan karakteristikKurikulum 2013 yang satu sama lain saling

menunjang, sehingga dapat membantu implementasinya di sekolah,

sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan

di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Wilayah

6

Page 12: 1. Model Pengembangan KTSP

Kementerian Agama Provinsi.Dengan demikian maka KTSP yang memuat

dua kurikulum tersebut harus mencakup prinsip dan karakteristik

pengembangan KTSP, disesuaikan dengan hasil analisis konteks dan

analisis kondisi riil dan karakteristik sekolah, visi, misi, dan tujuan sekolah,

dan mengacu kepada visi dan misi dinas pendidikan setempat atau

daerahnya.

Berdasarkan Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi

Kurikulum, KTSP disusun dengan memperhatikan prinsip-prinsip

pengembangan KTSP sebagai berikut:

1. Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.

Iman, takwa dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian

peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran

dapat menunjang peningkatan iman, takwa dan akhlak mulia.

2. Pembetukan Kompetensi Masa Depan.

Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain

kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan

mempertimbangkan moral Pancasila agar menjadi warga negara yang

demokratis dan bertanggung jawab, toleran dalam keragaman, mampu

hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan

dan memiliki kesiapan dalam bekerja, kecerdasan sesuai dengan

bakat/minatnya dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus

mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan

kemampuan-kemampuan ini dalam proses pembelajaran.

3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat

Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik.

Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan

martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri

(afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan

dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat

perkembangan, minat, kecerdasan intelektual emosional, sosial,

spritual, dan kinestetik peserta didik.

4. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan.

Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan

karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan

7

Page 13: 1. Model Pengembangan KTSP

pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman

hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman

tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan

pengembangan daerah.

5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional.

Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu

media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat

mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan

wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan

keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.

6. Tuntutan Dunia Kerja.

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya

pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai

kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan

hidup. Oleh sebab itu kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk

membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting

terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak

melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni.

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa

masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan

sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus

melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga

tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,

kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan

sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

8. Agama.

Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa,

serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan

umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata

pelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa dan akhlak mulia.

9. Dinamika Perkembangan Global.

Kurikulum menciptkan kemandirian, baik pada individu maupun

bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar

bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan

8

Page 14: 1. Model Pengembangan KTSP

individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai

kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan.

Kurikulum diarahkanuntuk membangun karakter dan wawasan

kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya

memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus

menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta

persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam

wilayah NKRI.

11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat.

Kurikulum dikembangkan dengan memerhatikan karakteristik sosial

budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman

budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat

ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah

dan bangsa lain.

12. Kesetaraan Jender.

Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang

berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.

13. Karakteristik Satuan Pendidikan.

Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan

pendidikan.

Berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan tersebut di atas, maka KTSP

dikelola dengan mekanisme sebagai berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan berpusat pada

kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum

dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi

sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YangMaha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiridan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung

pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik

disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan

9

Page 15: 1. Model Pengembangan KTSP

kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi

sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan terpadu. Kurikulum dikembangkan dengan

memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah,

jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif

terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial

ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan

wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu,

serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna

dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan

seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis.

Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman

belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan kurikulum

dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders)

untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,

termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan

dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,

keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik,

dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan. Substansi kurikulum mencakup

keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata

pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan

antarsemua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses

pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik agar

mampu dan mau belajar yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum

mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,

nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan

lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan

manusia seutuhnya

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

10

Page 16: 1. Model Pengembangan KTSP

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan

nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan

kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan

dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI).

Karakteristik Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan keseimbangan antarapengembangan sikap spiritual

dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan

intelektual dan psikomotorik;

2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan

pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa

yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan

masyarakat sebagai sumber belajar;

3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta

menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai

sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci

lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;

6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing

elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan

proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang

dinyatakan dalam kompetensi inti;

7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,

saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar

matapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan

vertikal).

Memperhatikan prinsip Kurikulum 2006 dan karateristik Kurikulum 2013

tersebut, KTSP yang mencakup dua kurikulum harus disusun dengan

memperhatikan prinsip dan karateristik untuk masing-masing tingkatan

kelas. Untuk Kurikulum 2013, selain memperhatikan prinsip

pengembangan kurikulum tesebut diatas, juga harus memperhatikan 11

Page 17: 1. Model Pengembangan KTSP

karakteristik khusus Kurikulum 2013. Dengan demikian segala rencana

dan kegiatan yang berkaitan dengan proses pembelajarannya harus

mengacu kepada ketentuan Kurikulum 2013.

C. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan

1. Panduan Penyusunan KTSP yang dikembangkan oleh BSNP Tahun 2006.

2. Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 Pasal 1 ayat (1): Standar

Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah digunakan

sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses,

standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga

kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan

standar pembiayaan.

3. Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 Bagian C Tujuan: Standar

Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan

standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar

pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,

standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.

4. Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Bab II.

5. Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 Pasal 1 ayat (1): Kerangka dasar

kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah merupakan

landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis, dan yuridis yang

berfungsi sebagai acuan pengembangan struktur kurikulum pada

tingkat nasional dan pengembangan muatan lokal pada tingkat daerah

serta pedoman pengembangan kurikulum pada Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah.

6. Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 Latar Belakang: Pengertian

Kurikulum.

7. Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 Bab I Bagian C: Tujuan Kurikulum

2013: Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia

Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga

negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta

mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

bernegara, dan peradaban dunia.

12

Page 18: 1. Model Pengembangan KTSP

8. Permendikbud Nomor 81 A tahun 2013 tentang Implementasi

Kurikulum pasal 2 ayat 1; Implementasi kurikulum pada SD/MI,

SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK menggunakan pedoman implementasi

kurikulum yang mencakup:

a. Pedoman Penyusunan dan pengelolaan kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan;

b. Pedoman Pengembangan Muatan Lokal;

c. Pedoman Kegiatan Ekstrakurikuler;

d. Pedoman Umum Pembelajaran; dan

e. Pedoman Evaluasi Kurikulum.

13

Page 19: 1. Model Pengembangan KTSP

BAB III

LANGKAH KERJA PENGEMBANGAN DAN SISTEMATIKA KTSP

A. Langkah Kerja Pengembangan KTSP

Langkah-langkah pengembangan KTSP adalah sebagai berikut;

1. Sekolah

a. Kepala SMA membentuk atau melakukan revitalisasi fungsi Tim

Pengembang Kurikulum (TPK) Sekolah dan memberi pengarahan

teknis untuk melakukan pengembangan KTSP. Arahan sekurang-

kurangnyaberisi:

1) Analisis keberhasilan dan kendala atau revisi KTSP tahun

sebelumnya.

ContohHasil Analisis dan Revisi KTSP

No. Komponen KTSP 2012-2013 KTSP 2013-2014

1. Landasan Ada 14landasan

hukum

(hal. 2)

- Dilengkapi

denganlandasan untuk

kurikulum 2013.

- Hal.2 melengkapi poin

2, 3 dan paragraf

setelahnya dengan

ketentuan kurikulum

2013

2. Pengembang

an Kurikulum

Pengembangan

kurikulum sesuai

dengan Analisis

Konteks tahun

2012

(hal. 4)

- Disesuaikan Analisis

kondisi riil sekolah dan

Karakteristik Kurikulum

2013 (hal. 4)

3. Struktur

Kurikulum

Alokasi waktu

(hal. 16)

Penambahan alokasi

waktu:

14

Page 20: 1. Model Pengembangan KTSP

No. Komponen KTSP 2012-2013 KTSP 2013-2014

1. Kelas X:

- menggunakan struktur

kurikulum 2013

dengan penambahan

mata pelajaran Bahasa

Sunda di Mata

Pelajaran Wajib B.

- Mata Pelajaran

Prakarya diisi dengan

keterampilan

- Peminatan kelas X

dilaksankan dengan

penjaringan minat dan

lintas minat melalui

format isian orang tua

dan peserta didik yang

didistribusikan ke

SMP/MTs sejak bulan

Mei 2013

- Berdasarkan hasil

angket tidak ada

Peminatan Bahasa dan

Budaya, tetapi ada

lintas Minat ke

Peminatan Bahasa

(Bahasa Inggris)

- Kelas XI Program IPA:

masing-masing 1 jam

pelajaran untuk mata

pelajaran Fisika, Kimia

dan Biologi

15

Page 21: 1. Model Pengembangan KTSP

No. Komponen KTSP 2012-2013 KTSP 2013-2014

4. Ketuntasan

Belajar

KKM semua

tingkat dalam

skal 100

(hal. 25)

- KKM untuk setiap mata

pelajaran mencakup

untuk semua aspek.

- KKM untuk kelas X

adalah 75 % (3)

(hal. 35)

5. Kenaikan

Kelas dan

Kelulusan

Syarat kenaikan

kelas, kelulusan

dan penjurusan.,

(hal. 29)

- Melengkapi syarat

kenaikan kelas,

kelulusan ujian

sekolah, dan

peminatan.

- Kenaikan kelas bagi

kelas X disesuaikan

dengan Standar

Penilaian.

(hal. 41)

6. Silabus dan

RPP

Semua silabus

dan RPP

menggunaklan

Kurikulum 2006

(hal. 29)

Khusus untuk kelas X,

RPP disusun

berdasarkan

pembelajaran dengan

pendekatan saintifik

dengan materi yang

faktual, konseptual,

dan prosedural dengan

mencakup domain

sikap, pengetahuan,

dan keterampilan, serta

menerapkan penilaian

autentik (hal. 41)

7. Kalender

Pendidikan

Waktu belajar Untuk kelas XII pada

semester 1 (satu)

16

Page 22: 1. Model Pengembangan KTSP

No. Komponen KTSP 2012-2013 KTSP 2013-2014

(hal. 39) terjadi penambahan 4

jam pelajaran (Pend.

Agama, PKn, Seni

Budaya dan Bahasa

Asing/ Keterampilan)

sedangkan untuk

semester 2 (dua) mata

pelajaran yang

diujinasionalkan terjadi

penambahan 1 (satu)

jam pelajaran.

Dengan adanya lintas

minat, maka waktu

belajar untuk kelas X

menjadi lebih banyak

(hal. 50)

8. Lampiran Ada program

pengembangan

diri untuk

layanan

konseling serta

Silabus dan RPP

mengintegrasika

n Pendikar

RPP kelas X dengan

menerapkan

pendekatan

pembelajaran saintifik

dan penilaian autentik

2) Dasar pelaksanaan pengembangan KTSP, antara lain implementasi

Kurikulum 2013, Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013

tentang perubahan atas PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan yang meliputi perubahan SKL, SI, Standar

Proses, Standar Penilaian, dan Kerangka Dasar dan Struktur

Kurikulum.

17

Page 23: 1. Model Pengembangan KTSP

3) Analisis konteks, yaitu analisis pemenuhan terhadap Standar

Pendidikan Nasional yang telah dicapai sekolah, antara lain Standar

Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidik

dan Tenaga Kependidikan, serta Standar Sarana dan Prasarana.

Hasil analisis tersebut merupakan gambaran kondisi riil sekolah,

terutama tentang ketersediaan tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan,serta sarana-prasarana sekolah sebagai acuan dalam

menyusun program peminatan, lintas minat, dan pendalaman

minat untuk SMA pelaksana Kurikulum 2013, serta penjurusan

untuk SMA yang masih melaksanakanKurikulum 2006.

Berikut adalah contoh hasil analisis konteks terhadap Standar

Sarana dan Prasarana dan analisis terhadap Standar Pendidik dan

Tenaga Kependidikan.

No

.Kondisi Ideal Kondisi Riil

Kesenjang

an

Tindak

Lanjut

(kolom ini diisi

sesuai dengan

tuntutan

Permendiknas atau

Permendikbud yang

berlaku)

(kolom ini

diisi sesuai

dengan

kondisi riil

sekolah)

Standar Sarana

dan Prasarana

1. Bangunan:

a. Ruang Belajar

(ruang Kelas);

jumlah ruang

kelas minimal

sama dengan

jumlah

rombongan

belajar

a. ruang

belajar

ada 30

ruang dan

jumlah

rombel

kelas XI

dan XII

ada 18

rombel

a. masih

sisa

ruang

sebanya

k 12

ruang,

sehingg

a

memun

gkinkan

Rencana

penerimaan

siswa kelas

X sebanyak

10 rombel

dengan

peminatan

dan lintas

minat

disesuaikan

18

Page 24: 1. Model Pengembangan KTSP

No

.Kondisi Ideal Kondisi Riil

Kesenjang

an

Tindak

Lanjut

untuk

meneri

ma

minimal

9

rombel

kelas X

dengan

hasil

angket dan

wawancara

b. Perpustakaan

c. dst

………………. ……………. ………………

.

2. Lahan

a. ……………dst

………………. ……………

….

………………

.

3. dst

Standar Pendidik

dan Tenaga

Kependidikan

1 Kualifikasi

a. Pendidikan

b. Jumlah Guru

c. Beban Kerja Guru

Semua

Pendidik

minimal S1

Rasio Guru

dan Siswa

maksimal 1 :

20

Minimal 24

Jam Tatap

Muka

52

orangguru

S1, 4orang

S2 dan 1

orang S3

Rasio guru

dan siswa

1 : 14

Rata-rata

jumlah jam

tatap

muka per

orang

adalah 20

Studi

lanjutan

bagi guru

yang belum

S1

Analisis

struktur

kurikulum

2006 dan

2013 dalam

penyusuna

n program

peminatan

dan lintas

minat untuk

kelas X

19

Page 25: 1. Model Pengembangan KTSP

No

.Kondisi Ideal Kondisi Riil

Kesenjang

an

Tindak

Lanjut

c. dst

Jam

pelajaran

(pelaksana

Kurikulum

2013)

2 Dst. ………………

……………

……

………………

4) Tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan KTSP, untuk

SMA pelaksana Kurikulum2013 difokuskan pada perubahan

Kurikulum 2006 menjadi Kurikulum 2013 berkaitan dengan SKL,

SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian yang mencakup tiga

domain sikap, pengetahuan dan keterampilan.

5) Manfaat pengembangan KTSP sebagai acuan dalam

implementasi kurikulum.

6) Hasil yang diharapkan dari kegiatan pengembangan KTSP terkait

dengan pengembangan potensi peserta didik yang mencakup

tiga domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

7) Unsur-unsur yang terlibat dan uraian tugasnya dalam

pelaksanaan pengembanganKTSP.

b. Tim Pengembang Kurikulum(TPK) menyusun rencana dan jadwal

pengembangan KTSP. Sebelum menyusun rencana dan jadwal

kegiatan tersebut, TPK melakukan kegiatan, antara lain:

1) Penyamaan persepsi terhadap Kurikulum 2013 berikut peraturan-

peraturan yang berlaku, antara lain PP No. 32 Tahun 2013,

Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang SKL, Permendikbud No.

64 Tahun 2013 tentang Standar Isi, Permendikbud No. 65 tentang

Standar Proses, Permendikbud No. 66 tentang Standar Penilaian,

dan Permendikbud No. 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar

dan Struktur Kurikulum.

2) Pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan

keberhasilan dan kendala pelaksanaan KTSP tahun sebelumnya

20

Page 26: 1. Model Pengembangan KTSP

yang menggunakan Kurikulum 2006, serta kemungkinan kendala

dalam pelaksanaan Kurikulum 2013.

3) Analisis kondisi riil sekolah terutama yang berkaitan dengan

tenaga pendidik dan sarana dan prasarana yang akan dijadikan

dasar dalam menyusun program peminatan dan lintas minat

untuk Kurikulum 2013.

21

Page 27: 1. Model Pengembangan KTSP

Contoh perhitungan kebutuhan pendidik berdasarkan jumlah rombongan belajar dan struktur kurikulum yang

diberlakukan yaitu Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.

No. Mata Pelajaran

X

(2013

)

XI &

XII

(2006)

Jumlah

Kebutuhan

Guru

(@24)

Kebutuha

n Guru

(@20)

Kebutuhan

Real Guru

(@24)

Kebutuha

n Real

Guru

(@20)

Gur

u yg

ada

Ket.

(@24)

Ket.

(@20)

1 Pendidikan Agama 30 36 66 3,30 3,30 3 3 3 Cukup Cukup 0

2Pendidikan

Kewarganegaraan20 36 56 2,33 2,80 2 3 4 Lebih Lebih 2

3 Bahasa Indonesia 40 74 114 4,75 5,70 5 6 4 Kurang Kurang -1

4 Bahasa Inggris 23 76 99 4,13 4,95 4 5 4 Cukup Kurang 0

5 Matematika 61 70 131 5,46 6,55 5 6 7 Lebih Lebih 2

6 Seni Budaya 20 36 56 2,33 2,80 2 3 3 Lebih Cukup 1

7

Pendidikan

Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan

30 36 66 2,75 3,30 3 3 2 Kurang Kurang -1

8 Sejarah 29 34 63 2,63 3,15 3 3 2 Kurang Kurang -1

9 Prakarya dan

Kewirausahaan

20 20 0,83 1,00 0 0

22

Page 28: 1. Model Pengembangan KTSP

No. Mata Pelajaran

X

(2013

)

XI &

XII

(2006)

Jumlah

Kebutuhan

Guru

(@24)

Kebutuha

n Guru

(@20)

Kebutuhan

Real Guru

(@24)

Kebutuha

n Real

Guru

(@20)

Gur

u yg

ada

Ket.

(@24)

Ket.

(@20)

(Termasuk Muatan

Lokal)

10 Geografi 15 28 43 1,79 2,15 2 2 3 Lebih Lebih 1

11 Ekonomi 15 35 50 2,08 2,50 2 3 5 Lebih Lebih 3

12 Sosiologi 15 28 43 1,79 2,15 2 2 2 Cukup Cukup 0

13 Fisika 27 45 72 3,00 3,60 2 3 4 Lebih Lebih 2

14 Kimia 27 45 72 3,00 3,60 2 3 4 Lebih Lebih 2

15 Biologi 27 45 72 3,00 3,60 2 3 5 Lebih Lebih 3

16Teknologi Informasi

dan Komunikasi36 36 1,50 1,80 1 2 1 Cukup Kurang 0

17 Antropologi 3 4 7 0,29 0,35

Diampu oleh

guru

sosiologi0 0

23

Page 29: 1. Model Pengembangan KTSP

No. Mata Pelajaran

X

(2013

)

XI &

XII

(2006)

Jumlah

Kebutuhan

Guru

(@24)

Kebutuha

n Guru

(@20)

Kebutuhan

Real Guru

(@24)

Kebutuha

n Real

Guru

(@20)

Gur

u yg

ada

Ket.

(@24)

Ket.

(@20)

18 Sastra Indonesia 8 8 0,33 0,40

Diampu oleh

guru bahasa

indonesia0 0

19 Bahasa Jerman 6 22 28 1,17 1,40 1 1 1 Cukup Cukup 0

20 Bahasa Jepang 6 22 28 1,17 1,40 1 1 1 Cukup Cukup 0

21 Budaya Sunda 4 4 0,17 0,20

Diampu oleh

guru bahasa

sunda0 0

22 Bahasa Sunda 36 36 1,50 1,80 1 2 1 Cukup Cukup 0

23 PLH 18 0,00 0,00 0 0

43 54 56 13

24

Page 30: 1. Model Pengembangan KTSP

4) Penyusunan, review, dan revisi draf silabus mata pelajaran dan

muatan lokal Kurikulum 2006, serta pengembangan RPP yang

mencakup kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik,

serta pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan untuk Kurikulum 2013. (lihat model Pengembangan

RPP,Model Pengembangan Penilaian, dan Analisis Hasil Belajar

Peserta Didik).

5) Perencanaan pilihan pada mata pelajaran Wajib B, penambahan

jam dan mata pelajaran, sesuai hasil analisis kondisi riil sekolah

atau berdasarkan keputusan kepala daerah kab./kota atau

provinsi masing-masing. Contoh penambahan Bahasa Daerah,

baik yang terintegrasi pada mata pelajaran Seni dan Budaya atau

berdiri sendiri.

6) Penyusunan program peminatan dan lintas minat untuk kelas

Xpada pelaksana Kurikulum 2013 berdasarkan hasil analisis

tenaga pendidik, kondisi sarana-prasarana, dan hasil angket

peserta didik kelas X tentang minat dan lintas minat (lihat model

Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat).

c. Kepala sekolah, komite sekolah, dan TPK sekolah membahas

rencana dan jadwalkegiatan, untuk selanjutnya TPK melakukan

revisi dan finalisasi.

d. Kepala sekolah menandatangani rencana dan jadwal kegiatan.

e. Tim Pengembang Kurikulum menyusun draf KTSP dengan mengacu

kepada hasil analisis dan revisi KTSP tahun sebelumnya, serta

mengembangkannya sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.

f. MGMP sekolah menyusun silabus dan guru mengembangkan RPP

untuk kelas XI dan kelas XII (Lihat Juknis Pengembangan Silabus)

dengan menggunakan hasil evaluasi KTSP tahun sebelumnya

sebagai salah satu acuan.

g. Guru menyusun RPP untuk kelas X dengan mengembangkan

kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik

dengan mencakup tiga domain sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

25

Page 31: 1. Model Pengembangan KTSP

h. Kepala SMA, komite sekolah, TPK dan MGMP sekolah, serta

pengawas pembina mereview draf KTSP. Selanjutnya berdasarkan

hasil review, TPK dan MGMP sekolah melakukan revisi dan finalisasi

dokumen KTSP.

i. Kepala SMA dan ketua Komite Sekolah menandatangani KTSP,

kemudianmengirimkannya ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

j. Kepala SMA menetapkan pemberlakuan KTSP dan mensosialisasikan

kepada semua warga sekolah dan stakeholders setelah

ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.

k. Tim Pengembang Kurikulum menggandakan dokumen KTSP.

2. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Kabupaten/Kota melakukan supervisi

berupa verifikasi dan validasiterhadap dokumen KTSP yang diajukan

olehsekolah dengan menggunakan instrumen sebagai berikut:

INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI

DOKUMEN KTSP

a. Cara Pengisian Instrumen:

Beri tanda checklist (V) pada;

1) 0 apabila tidak ada

2) 1 apabila Kurang atau tidak lengkap

3) 2 apabila Cukup /Cukup Lengkap

4) 3 apabila Baik / Lengkap

5) 4 apabila Sangat Baik/Sangat Lengkap

b. Penilaian

1) Untuk yang melaksanakan SKS maka:

Nilai= JumlahSkor84

x100%

26

Page 32: 1. Model Pengembangan KTSP

2) Untuk yang tidak melaksanakan SKS maka:

Nilai= JumlahSkor73

x100%

INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI

DOKUMEN KTSP

Nama Sekolah : . . . . . . . . . . . . . . .

Nama Kepala Sekolah : . . . . . . . . . . . . . . .

Alamat Sekolah : . . . . . . . . . . . . . . .

Kabupaten/Kota : . . . . . . . . . . . . . . .

DOKUMEN I

NKOMPONEN DAN INDIKATOR

PENILAIAN

0 1 2 3 4

COVER/HALAMAN JUDUL

1 Logo sekolah dan atau daerah

2 Judul: Kurikulum SMA ............

3 Tahun pelajaran

4 Alamat sekolah

LEMBAR PENGESAHAN

1 Rumusan kalimat pengesahan

2Tanda tangan kepala sekolah dan stempel/cap sekolah

3Tanda tangan ketua komite sekolah dan stempel/cap Komite Sekolah

4Tempat untuk tanda tangan kepala/ pejabat dinas pendidikan provinsi

DAFTAR ISI

Kesesuaian halaman

27

Page 33: 1. Model Pengembangan KTSP

NKOMPONEN DAN INDIKATOR

PENILAIAN

0 1 2 3 4

PENDAHULUAN

A RASIONAL

1 LATAR BELAKANG MEMUAT:

Kondisi ideal

Kondisi nyata

Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan

2MENCANTUMKAN DASAR HUKUM YANG RELEVAN

Undang-undang No 20 thn 2003

PP No 19 Tahun 2005

PP No. 32 Tahun 2013

Permendiknas No 22, 23, dan 24 thn 2006

Permendiknas No 6 Tahun 2007

Permendiknas No 19 Tahun 2007

Permendiknas No 20 Tahun 2007

Permendiknas No 41 Tahun 2007

Permendikbud No. 54 Tahun 2013

Permendikbud No. 64 Tahun 2013

Permendikbud No. 65 Tahun 2013

Permendikbud No. 66 Tahun 2013

Permendikbud No. 69 Tahun 2013

Permendikbud No. 81A Tahun 2013

Peraturan Daerah yang relevan

B VISI SATUAN PENDIDIKAN

1 Ringkas dan mudah dipahami

2

Mengacu pada tujuan pendidikan menengah yaitu untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

3Mengacu tuntutan SKL Satuan Pendidikan, sebagaimana tercantum pada Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006

4 Mengacu tuntutan SKL dan KI yang mencakup tiga domain Sikap, Pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan

28

Page 34: 1. Model Pengembangan KTSP

NKOMPONEN DAN INDIKATOR

PENILAIAN

0 1 2 3 4

Permendikbud No. 54 Tahun 2013.

5Berorientasi pada potensi, minat, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik

6Berorientasi pada kepentingan daerah, nasional dan global.

7

Berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta memperhatikan lingkungan sosial dalam rangka menumbuhkan peduli lingkungan.

8Memberi inspirasi dan tantangan dalam meningkatkan prestasi secara berkelanjutan untuk mencapai keunggulan

9

Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga satuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan

C MISI SATUAN PENDIDIKAN

Menjabarkan pencapaian visi dalam bentuk pernyataan yang terukur dan dapat dicapai sesuai dengan skala prioritas, mencakup: seluruh indikator visi

D TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

Menjabarkan pencapaian misi dalam bentuk pernyataan yang terukur dan dapat dicapai sesuai dengan skala prioritas, mencakup seluruh indikator misi

IISTRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

1Daftar mata pelajaran Wajib A, Wajib B, Peminatan dan Lintas Minat untuk SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013.

2

Daftar mata pelajaran dan muatan lokal sesuai dengan standar isi (Permendiknas No. 22 Tahun 2006) untuk kelas XI dan kelas XII

3

Pengaturan alokasi waktu per mata pelajaran disesuaikan struktur kurikulum, minat dan kebutuhan peserta didik dan sekolah dengan jumlah waktu minimal 42 jam pelajaran per minggu untuk Kurikulum 2013.

2

Pengaturan alokasi waktu per mata pelajaran disesuaikan dengan standar isi, kebutuhan peserta didik dan sekolah dengan total waktu 38 - 39 Jam per minggu untuk Kurikulum 2006.

29

Page 35: 1. Model Pengembangan KTSP

NKOMPONEN DAN INDIKATOR

PENILAIAN

0 1 2 3 4

3

Pengaturan alokasi waktu per mata pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan sekolah dengan memanfaatkan tambahan 4 Jam per minggu untuk Kurikulum 2006.PROGRAM MUATAN LOKAL,

mencantumkan:

1Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan sesuai dengan kebijakan daerah.

2

Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan karakteristik sekolah.

3Daftar SK dan KD Muatan lokal yang dikembangkan oleh sekolah.KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI, mencantumkan:

1

Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program layanan konseling dan atau layanan akademik/belajar, sosial dan pengembangan karier peserta didik.

2Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program pengembangan bakat, minat dan prestasi peserta didik.

3Kegiatan Pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib diberlakukan untuk Kurikulum 2013.PENGATURAN BEBAN BELAJAR, mencantumkan:

1Uraian tentang rasionalisasi pemanfaatan tambahan 4 (empat) jam pelajaran per minggu untuk Kurikulum 2006.

2

Uraian tentang pengaturan alokasi waktu pembelajaran per jam tatap muka, jumlah jam pelajaran per minggu, jumlah minggu efektif per tahun pelajaran, jumlah jam pelajaran per tahun.

3

Uraian tentang pemanfaatan 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka pada mata pelajaran tertentu, untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT).

4

Uraian tentang pelaksanaan program percepatan bagi siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa (bila ada).

5 Uraian tentang pelaksanaan lintas minat.

30

Page 36: 1. Model Pengembangan KTSP

NKOMPONEN DAN INDIKATOR

PENILAIAN

0 1 2 3 4

KETUNTASAN BELAJAR,mencantumkan:

1Daftar kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk semua mata pelajaran pada setiap tingkatan kelas.

2Uraian tentang mekanisme dan prosedur penentuan KKM.

3Uraian tentang upaya sekolah dalam meningkatkan KKM untuk mencapai KKM ideal (100%).

KENAIKAN KELAS mencantumkan:

1

Kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kebutuhan sekolah dengan mempertimbangkan ketentuan pada SK Dirjen Mandikdasmen No. 12/C/Kep/TU/2008 untuk Kurikulum 2006.

2

Uraian tentang pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas), sesuai denganketentuan yang diatur dalam Standar Penilaian Pendidikan.

3Uraian tentang mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar peserta didik.

4Uraian tentang pelaksanaan program remedial dan pengayaan.

KELULUSAN, mencantumkan:

1

Kriteria kelulusan berdasar pada ketentuan PP nomor 19 tahun 2005 pasal 72 ayat 1 dan PP nomor 32 tahun 2013 pasal 72 ayat 2.

2Uraian tentang pelaksanaan ujian nasional dan ujian sekolah.

3Target kelulusan yang akan dicapai oleh sekolah.

4Uraian tentang program-program sekolah dalam meningkatkan kualitas lulusan.

5Uraian tentang program pasca ujian nasional sebagai antisipasi bagi peserta didikyang belum lulus ujian.PEMINATAN DAN LINTAS MINAT, mencantumkan

1

Penentuan jumlah rombongan peminatan dan lintas minat mengacu hasil analisis kondisi riil sekolah, terutama PTK dan sarana-prasarana yang tersedia, dengan mempertimbangkan potensi dan minat peserta didik.

31

Page 37: 1. Model Pengembangan KTSP

NKOMPONEN DAN INDIKATOR

PENILAIAN

0 1 2 3 4

2

Kriteria peminatan dan lintas minat sesuai dengan potensi dan minat peserta didik yang mendaftar dengan memperhatikan juga nilai raport, SKHUN, atau rekomendasi sekolah asal.

3Uraian tentang program penelusuran potensi, minat dan prestasi peserta didik.

4Uraian tentang mekanisme dan proses pelaksanaan peminatan dan lintas minat.PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP dan PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL dan GLOBAL, mencantumkan:

1Uraian tentang penerapan pendidikan kecakapan hidup.

2Uraian tentang penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan lokal.

3Uraian tentang upaya sekolah menuju pendidikan berwawasan global.

IIIKALENDER PENDIDIKAN,

Mencantumkan:

1Pengaturan tentang permulaan tahun pelajaran.

2Jumlah minggu efektif belajar satu tahun pelajaran

3

Jadwal waktu libur (jeda tengah semester, antar semester, libur akhir tahun pelajaran, libur keagamaan, hari libur nasional dan hari libur khusus).

LAMPIRAN

1 Contoh RPP mata pelajaran kelas X.

Silabus semua mata pelajaran kelas XI program yang dilaksanakan.

Silabus semua mata pelajaran kelas XII program yang dilaksanakan.

Silabus muatan lokal kelas X.

Silabus muatan lokal kelas XI program yang dilaksanakan.

Silabus muatan lokal kelas XII program yang dilaksanakan.

2Laporan hasil analisis Konteks atau analisis kondisi riil sekolah.

3Contoh hasil penentuan KKM (satu mata pelajaran).

Jumlah

32

Page 38: 1. Model Pengembangan KTSP

NILAI = ………………%

CATATAN/KOMENTAR UMUM

__________________________________________________________________________

__________________________________________________________________________

__________________________________________________________________________

__________________________________________________________________________

__________________________________________________________________________

__________________________________________________________________________

__________________________________________________________________________

Petugas Validasi/Verifikasi

________________________

NIP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dianggap sudah layak jika

mencapai nilai minimal 75%. Jika belum layak dikembalikan ke sekolah

untuk diperbaiki, dan jika telahlayak diterbitkan rekomendasi Kepada

Dinas Pendidikan untukditeruskan ke DinasPendidikan Provinsi.

3. Dinas Pendidikan Provinsi

Tim Pengembang Kurikulum provinsi melakukan validasi dokumen KTSP

dengan menggunakan instrumen yang sama, untuk selanjutnya

ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atau pejabat yang

ditunjuk.

B. Sistematika Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Sistematika KTSP dapat digambarkan seperti tampak pada tabel 1berikut:

33

Page 39: 1. Model Pengembangan KTSP

Sistematika

KTSPPenjelasan

Cover Berisi judul, logo sekolah dan atau logo pemda,

tahunpelajaran, dan alamat sekolah.

LEMBAR PENGESAHAN Ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Ketua Komite

Sekolah, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atau

pejabat yang ditunjuk (lihat contoh KTSP).

KATA PENGANTAR Cukup jelas

DAFTAR ISI Cukup jelas

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang a. Model Pengembangan KTSP revisi Prima

Resort.docxBerisi dasar pemikiran

pengembangan KTSP serta pemberlakuan

Kurikulum 2013.

b. Untuk sekolah yang melaksanakan Sistem Kredit

Semester (SKS) uraikan pula tentang dasar

pemikiran pengembangan/pelaksanaan SKS

tersebut.

B. Landasan Berisi landasan hukum pengembangan KTSP

termasuk PP No. 32 Tahun 2013 sebagai pengganti

atas PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan berikut Permendikbud yang

mengiringinya (Permendikbud No. 54, 64, 65, 66,

69, dan 81A tahun 2013)

C. Tujuan Berisi Tujuan Pengembangan KTSP termasuk

pencapaian kompetensi yang mencakup tiga

domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan

sesuai SKL pada Kurikulum 2013.

BAB II. TUJUAN

SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan

Menengah

a. Dapat disalin dari Panduan penyusunan KTSP

34

Page 40: 1. Model Pengembangan KTSP

Sistematika

KTSPPenjelasan

dari BSNP BAB II A.

b. Sesuai dengan SKL untuk SMA yang mencakup

tiga domain sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

B. Visi a. Dirumuskan berdasarkan masukan dari warga

sekolah dan pihak yang berkepentingan, selaras

dengan visi institusi di atasnya dan visi

pendidikan nasional, dan diputuskan dalam rapat

dewan pendidik.

b. Cita-cita yang menggambarkan dan memberi

inspirasi, motivasi, dan kekuatan untuk

kepentingan masa mendatang.

c. Mengacu pada SKL Satuan Pendidikan (SMA) dan

Kompetensi Inti SMA yang mencakup kompetensi

Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan.

(Lihat Juknis analisis Standar Pengelolaan dan

Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang SKL)

C. Misi Sekolah a. Dirumuskan berdasarkan masukan dari warga

sekolah dan pihak yang berkepentingan, dan

diputuskan dalam rapat dewan pendidik

b. Memberi arah dalam mewujudkan visi sekolah

sesuai dengan tujuan pendidikan nasional

c. Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam

kurun waktu tertentu

d. Menjadi dasar program pokok sekolah

e. Menekankan pada kualitas layanan peserta didik

dan mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah

mencakup tiga domain sikap, pengetahuan, dan

keterampilan

(Lihat Juknis analisis Standar Pengelolaan dan

Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang SKL)

35

Page 41: 1. Model Pengembangan KTSP

Sistematika

KTSPPenjelasan

D. Tujuan SMA ...... a. Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu

dicapai dalam jangka waktu tertentu yang

mencakup domain sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

b. Mengacu pada visi, misi, dan tujuan

pendidikannasional,visi dan misi daerah

setempat, serta relevan dengan kebutuhan

masyarakat

c. Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang

sudah ditetapkan oleh sekolah dan Pemerintah

d. Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak

yang berkepentingan termasuk komite sekolah

dan diputuskan dalam rapat dewan pendidik

yang dipimpin oleh kepala sekolah.

(Lihat Juknis analisis Standar Pengelolaan dan

Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang SKL)

BAB III. STRUKTUR

DAN MUATAN

KURIKULUM

A. Kerangka Dasar Dapat disalin dari;

a. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang

Standar Isi.

b. Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 halaman 5-

6, ditambah dengan landasan lain yang menjadi

landasan kerangka dasar yang sesuai dengan

karakteristik daerah atau sekolah, misalnya

untuk penambahan muatan lokal di mata

pelajaran wajib B.

c. Permendikbud no. 81 A tahun 2013 tentang

Implementasi Kurikulum.

Landasan Filosofis,

Landasan Teoritis,

dan

Landasan Yuridis.

B. Struktur Kurikulum a. Pola dan susunan mata pelajaran yang harus

36

Page 42: 1. Model Pengembangan KTSP

Sistematika

KTSPPenjelasan

ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran, termasuk muatan lokal,

penambahan mata pelajaran, peminatan, lintas

minat dan pendalaman minat untuk pelaksana

Kurilulum 2013, serta kegiatan pengembangan

diri.

b. Disusun berdasarkan kebutuhan dan minat

peserta didik dan sekolah terkait dengan upaya

pencapaian SKL yang mencakup domain sikap,

pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan

struktur kurikulum yang meliputi mata pelajaran

wajib dan mata pelajaran pilihan (peminatan dan

lintas minat dan pendalaman) untuk Kurikulum

2013, serta sesuai dengan penjurusan IPA, IPS,

atau Bahasa untuk Kurikulum 2006.

c. Mengatur alokasi waktu pembelajaran tatap

muka seluruh mata pelajaran (38 -39 jam

perminggu)untuk Kurikulum 2006, dan minimal

42 jam pelajaran perminggu untuk Kurikulum

2013.

d. Memanfaatkan 4 jam tambahan untuk mata

pelajaran tertentu (dengan mempertimbangkan

hasil analisis SI, dan pemetaan SK- KD) untuk

Kurikulum 2006, serta jam pelajaran tambahan

yang ditetapkan sekolah sesuai dengan hasil

analisis kondisi nyata atau menambah mata

pelajaran baru untuk Kurikulum 2013.

e. Mencantumkan jenis mata pelajaran muatan

lokal yang dilaksanakan. Untuk Kurikulum 2013,

Daerah/Sekolah dapat menambahkan mata

pelajaran lain yang dicantumkan di mata

pelajaran wajib B, baik terintegrasi pada mata

37

Page 43: 1. Model Pengembangan KTSP

Sistematika

KTSPPenjelasan

pelajaran yang tersedia atau berdiri sendiri.

f. Bagi sekolah yang melaksanakan SKS uraikan

tentang struktur dan jam pelajaran, serta jumlah

sks maksimal dan minimal yang harus ditempuh

oleh peserta didik (lihat contoh di lampiran).

C. Muatan KTSP

1. Mata Pelajaran a. KTSP yang mencakup Kurikulum 2006 dan

Kurikulum 2013 memuat sejumlah mata

pelajaran yang harus ditempuh peserta didik

dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun

mulai kelas X sampai dengan kelas XII dengan

mengacu kepada ketentuan kurikulum masing-

masing.

b. Pengorganisasian kelas pada SMA dibagi ke

dalam dua kelompok, yaitu:

1) kelas yang melaksanakan Kurikulum 2013

dengan program peminatan, lintas

minatdan/atau pendalaman minat sesuai

dengan struktur kurikulum yang ada di

Permendikbud No. 69 Tahun 2013, serta

penambahan mata pelajaran muatan daerah

(lihat Panduan Peminatan, Lintas Minat, dan

Pendalaman Minat).

2) kelas yang melaksanakan Kurikulum 2006

dengan program penjurusan terdiri atas tiga

program yaitu program IPA, IPS, dan Bahasa.

b. Jumlah mata pelajaran:

1) untuk yang melaksanakan Kurikulum 2013

a) jumlah mata pelajaran di kelas X minimal

15 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata

pelajaran wajib A, minimal 3 mata pelajaran

38

Page 44: 1. Model Pengembangan KTSP

Sistematika

KTSPPenjelasan

wajib B, 4 mata pelajaran peminatan, dan 2

mata pelajaran lintas minat.

b) jumlah mata pelajaran di kelas XI dan kelas

XII untuk semua peminatan Matematika dan

Ilmu Alam (MIA), peminatan Ilmu-Ilmu Sosial

(IIS), dan peminatan Bahasa dan Budaya

(BaBu) minimal 14 mata pelajaran yang

terdiri atas 6 mata pelajaran wajib A,

minimal 3 mata pelajaran wajib B, 4 mata

pelajaran peminatan, dan satu mata

pelajaran lintas minat.

2) untuk yang melaksanakan Kurikulum 2006

jumlah mata pelajaran untuk kelas XI dan

kelas XII minimal 13 mata pelajaran sesuai

dengan penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa.

2. Muatan Lokal Berisi jenis, strategi pemilihan, dan pelaksanaan

muatan lokal yang diselenggarakan oleh sekolah,

dengan memperhatikan rambu -rambu/panduan

pengembangan muatan lokal, baik untuk Kurikulum

2006 maupun untuk Kurikulum 2013.

(Lihat juknis pengembangan muatan lokal dan

Permendikbud No. 69 Tahun 2013).

3. Kegiatan

Pengembangan

Diri

a. Berisi jenis, strategi pemilihan, dan

pelaksanaan

kegiatan pengembangan diri yang

diselenggarakan oleh sekolah, dengan

memperhatikan rambu-rambu/panduan

kegiatan pengembangan diri.

(Lihat juknis pengembangan diri).

39

Page 45: 1. Model Pengembangan KTSP

Sistematika

KTSPPenjelasan

b. Khusus untuk pelaksana Kurikulum 2013

pengembangan diri dapat terintegrasi dalam

pembelajaran (domain Sikap dan

Keterampilan), serta dikembangkan dalam

kegiatan ekstrakurikuler dengan wajib

mengikuti kegiatan pramuka.

4. Pengaturan

Beban dan Pola

Belajar

Berisi pengaturan beban belajar

a. untuk pelaksana Kurikulum 2006 meliputi

antara lain:

1) alokasi waktu setiap jam pembelajaran,

2) pemanfaatan alokasi waktu untuk

penugasanterstruktur dan kegiatan

mandiri tidak terstruktur(0% – 60% dari

waktu kegiatan tatap muka) dengan

mempertimbangkan potensi dan

kebutuhan peserta didik dalam mencapai

kompetensi (Lihat juknis pembelajaran

tatap muka, penugasan terstruktur, dan

kegiatan mandiri tidak terstruktur)

3) alokasi waktu untuk praktik

b. Untukpelaksana Kurikulum 2013 ;

1) pengaturan pola belajar juga harus

memperhatikan 14 prinsip pembelajaran

sesuai Lampiran Permendikbud No. 65

Tahun 2013 halaman 1 – 2yang mencakup

domain sikap, pengetahuan, dan

keterampilan .

2) Proses pembelajaran tentang materi yang

memuat fakta, konsep, dan prosedur

dengan menggunakan pendekatan

40

Page 46: 1. Model Pengembangan KTSP

Sistematika

KTSPPenjelasan

saintifik (Scientific Approach) dan

penilaian autentik (authentic assessment).

c. Bagi sekolah yang menyelenggarakan SKS

beban dan pola belajarnya mengacu kepada

peraturan yang berlaku (lihat Lampiran 4

Permendikbud nomor 81 A Tahun 2013 dan

Pedoman Pelaksanaan SKS).

5. Ketuntasan

Belajar

a. Berisi tentang KKM per mata pelajaran yang

ditetapkan oleh sekolah dengan memperhatikan

rambu-rambu/panduan penetapan KKM

b. pendekatan penilaian yang digunakan adalah

penilaian acuan kriteria (PAK).

c. PAK merupakan penilaian pencapaian

kompetensi yang didasarkan pada KKM.

d. Untuk Kurikulum 2006 penentuan KKM harus

mempertimbangkan kompleksitas materi, daya

dukung, dan intake siswa(lihat Juknis Penetapan

KKM).

e. Untuk pelaksana Kurikulum 2013KKM merupakan

kriteria ketuntasan belajar minimal yang

ditentukan oleh satuan pendidikan dengan

mempertimbangkan karakteristik Kompetensi

Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan

karakteristik peserta didik.

(lihat Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013

tentang Penilaian, Model Analisis Hasil Belajar,

dan Model Pengembangan Penilaian).

6. Kriteria

Kelulusan dan

Kenaikan Kelas

Berisi tentang kriteria kenaikan kelas dan kelulusan,

serta strategi penanganan peserta didik yang tidak

naik atau tidak lulus yang diberlakukan oleh

sekolah, dengan memperhatikan:

41

Page 47: 1. Model Pengembangan KTSP

Sistematika

KTSPPenjelasan

a. ketentuan kenaikan kelas dari Direktorat

Pembinaan SMA dan standar kelulusan dari

pemerintah (Lihat juknis Penyusunan Laporan

Hasil Belajar Peserta Didik) untuk pelaksana

Kurikulum 2006.

b. ketentuan kenaikan kelas dan kelulusan melalui

uji pencapain kompetensi mengacu kepada

Permendikbud No. 66 Tahun 2013 untuk

pelaksana Kurikulum 2013 (lihat juga Model

Pengembangan Penilaian).

7. Kriteria

penjurusan dan

peminatan,

lintas minat, dan

pendalaman

minat

a. Berisi tentang kriteria penjurusan yang

diberlakukan oleh sekolah yang melaksanakan

kurikulum 2006, dengan mengacu kepada

panduan penjurusan yang disusun oleh

Direktorat Pembinaan SMA.

b. Untuk pelaksana Kurikulum 2013

1) Berisi tentang kriteria peminatan dan lintas

minat, serta tata cara pemilihan mata

pelajaran lintas minat sesuai hasil analisis

kondisi riil sekolah (lihat Panduan Peminatan,

Lintas Minat, dan Pendalaman Minat) untuk

kelas X.

2) Berisi tata cara pemilihan dan strategi

pelaksanaan pendalaman minat sesuai

dengan tuntutan Kurikulum 2013.

8. Pendidikan

Kecakapan

Hidup

Berisi tentang pendidikan kecakapan hidup yang

dilaksanakan di sekolah. Dapat berupa

implementasi dari mata pelajaran pada domain

sikap, pengetahuan, keterampilan.

42

Page 48: 1. Model Pengembangan KTSP

Sistematika

KTSPPenjelasan

9. Pendidikan

berbasis

keunggulan

lokal dan global

Berisi tentang jenis, strategi pemilihan dan

pelaksanaan pendidikan berbasis keunggulan lokal

dan global disekolah, serta dapat mengembangkan

potensi peserta didik yang mencakup domain sikap,

pengetahuan, dan keterampilan melalui

pendekatan pembelajaran saintifik.

BAB IV.

KALENDERPENDIDIKAN

Berisi tentang kalender pendidikan dan rencana

kegiatan yang akan dilaksanakan, dan disusun

berdasarkan kalender pendidikan yang ditetapkan

oleh Dinas Pendidikan setempat, disesuaikan

dengan kebutuhan dan karakteristik sekolah, serta

kebutuhan peserta didik dan masyarakat,

denganmemperhatikan aturan kalender pendidikan

sebagaimana tercantum dalam Standar Isi.

(Contoh kalender pendidikan terlampir).

Lampiran a. Berupa silabus semua mata pelajaran dan

silabus muatan lokal semua tingkatan kelas dan

semua jurusan dengan memperhatikan rambu-

rambu/panduan pengembangan silabus (Lihat

juknis pengembangan silabus) untuk pelaksana

Kurikulum 2006.

b. Hasil anlisis keterkaitan kompetensi dengan

materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

dan penilaian, serta contoh RPP untuk pelaksana

Kurikulum 2013(lihat Model Pengembangan RPP,

Model Penilaian, dan Analisis Hasil Belajar

Peserta Didik).

43

Page 49: 1. Model Pengembangan KTSP

BAB IV

PELAKSANAAN DAN SUPERVISI

A. Pengorganisasian

Pengembangan KTSP dilaksanakan oleh TPK, Kepala Sekolah, Komite

Sekolah, dan Guru, serta pengawas pembina dengan pendampingan atau

bimbingan dan kerjasama Dinas Pendidikan Kab./Kota, Dinas Pendidikan

Provinsi, LPMP atau Dinas/Instansi lain yang terkait. Kerjasama dengan

dinas/instansi terkait dapat dilakukan untuk menambah atau memperkaya

muatan KTSP sesuai dengan karakteristik sekolah. KTSP yang telah disusun

dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh setiap pendidik dan

tenaga kependidikan di sekolah yang bersangkutan, dengan terlebih

dahulu disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah setelah divalidasi

oleh Dinas Pendidikan Kab./Kota dan Dinas Pendidikan Provinsi.

Kegiatan di Sekolah secara teknis dikoordinasikan oleh TPK Sekolah

bekerjasama dengan Komite Sekolah dan Pengawas Pembina sekolah,

serta Dinas Pendidikan Kab./Kota.

B. Pelaksanaan

Penyusunan KTSP dilaksanakan paling lambat satu bulan sebelum tahun

pelajaran baru, dimulai dengan mengevaluasi KTSP tahun sebelumnya

seperti yang dijelaskan di BAB III. Alur kegiatan tersebut secara umum

dapat digambarkan sebagai berikut:

v

44

Evaluasi dan Analisis KTSP tahun lalu

Analisis Permendikbud No. 54, 64,66,69, dan 71 dan 81A

Analisis Konteks dan Analisis Kondisi Riil Sekolah

Evaluasi Implementasi KTSP

Validasi oleh TPK Provinsi sekaligus pengesahan oleh Kepala Dinas Provinsi

Validasi oleh Pengawas Pembina sekaligus Pengesahan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab./Kota

Pengesahan oleh Kepala Sekolah dan Komite

Revisi Finalisasi KTSP Penyusunan Draf KTSP

Page 50: 1. Model Pengembangan KTSP

C. Koordinasi dan Supervisi

Kegiatan koordinasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas

Pendidikan Kab./Kota dan Provinsi berupa bimbingan dalam penyusunan

KTSP dengan kegiatan antara lain; 1) Penentuan jenis dan strategi

pelaksanaan muatan lokal; 2) Penentuan jadwal penyusunan dan

pendampingan; 3) Perumusan kalender pendidikan.

Kegiatan supervisi berupa verifikasi dan validasi KTSP oleh TPK Dinas

Pendidikan Kab./Kota dan validasi oleh Dinas Pendidikan Provinsi dengan

menggunakan instrumen seperti yang dijelaskan di BAB III.

Selain itu, sekolah melakukan evaluasi KTSP secara berkesinambungan

dan berkala yang dilakukan oleh sekolah (guru, Kepala Sekolah, dan

Komite Sekolah) minimal satu semester dua kali untuk Dokumen 1, dan

oleh guru matapelajaran yang melakukan evaluasi dan revisi RPP sesuai

kebutuhan.

45

Page 51: 1. Model Pengembangan KTSP

BAB V

PENUTUP

Pada tahun pelajaran 2013-2014 sejumlah 1.270SMA ditunjuk sebagai

pelaksana Kurikulum 2013 khusus untuk kelas X, sehingga semua SMA

ini berkewajiban untuk mengimplementasikan semua peraturan yang

berkaitan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, mulai

dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasinya.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun sebagai bahan

acuan dalam pelaksanaan proses pendidikan untuk menjamin

pencapaian tujuan pendidikan nasional yang pada tahun Pelajaran

2013-2014 bagi 1.270 SMA harus mencakup dua kurikulum, yaitu

kurikulum 2006 dan 2013. Selain itu, pengembangan KTSP juga harus

mempertimbangkan prinsip pengembangan dan karakteristik

kurikulum yang berlaku, sehingga menunjang kepada pelaksanaan

proses pendidikan yang maksimal. Proses pendidikan tersebut harus

dapat mengembangkan potensi peserta didik sehingga mencapai

perkembangan yang seimbang antara kebutuhan fisik, psikis, dan

spritual yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

Model Pengembangan KTSP ini disusun sebagai salah satu bahan untuk

membantu pelaksana atau TPK sekolah dalam menyusun KTSP sesuai

dengan kondisi dan karakteristik sekolahnya masing-masing.

Untuk selanjutnya, kritikan dan saran demi peningkatan dan perbaikan

sangat diharapkan.

46

Page 52: 1. Model Pengembangan KTSP

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional Pendidikan (2010). Penduan Penyusunan KTSP. Jakarta

Depdiknas (2005). Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional. Jakarta

Depdiknas (2003). Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003. Jakarta.

Depdiknas. (2002). Pedoman Penyususunan Standar Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.

Kemdikbud (2013). Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta

Kemdikbud (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta

Kemdikbud (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi. Jakarta

Kemdikbud (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses. Jakarta

Kemdikbud (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian. Jakarta

Kemdikbud (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA. Jakarta

Kemdikbud (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81a Thun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta

Direktorat Pembinaan SMA (2010). Petunjuk Teknis Penyusunan KTSP. Jakarta

Terry, George R. (1872). Principles Of Management. Sixth Edition. Richard D Irwin Inc. Illinois.

Tim Redaksi Pustaka Yustisia. (2009). Undang-Undang BHP (Badan Hukum Pendidikan No 9 Tahun 2009. Yogyakarta: Pustaka Yustisia

Tim Redaksi Fokusmedia. (2003). Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS. Jakarta: Fokusmedia

William G. Cunningham (1982). Systemic Planning for Educatinal Change. California. Mayfield Publishing Company.

47

Page 53: 1. Model Pengembangan KTSP

LAMPIRAN:

1. Contoh Kalender Akademik

2. Contoh KTSP: Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka

3. Contoh Struktur Kurikulum: Struktur Kurikulum SMAN 1 Cimalaka

48

Page 54: 1. Model Pengembangan KTSP

1. Kalender Pendidikan

49

Page 55: 1. Model Pengembangan KTSP

50

Page 56: 1. Model Pengembangan KTSP

2. Contoh KTSP: Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka

KURIKULUMSMA NEGERI 1 CIMALAKATAHUN PELAJARAN 2013-2014

Jl. Tanjungkerta No. 120, Cimalaka, SumedangTelepon (0261) 202745, Fax: (0261) 204937

e-mail: [email protected]

51

Page 57: 1. Model Pengembangan KTSP

LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah dan

diketahui Dinas Pendidikan Provinsi, dengan ini Kurikulum SMA

Negeri 1 Cimalaka Tahun Pelajaran 2013-2014 ditetapkan/disahkan

untuk diberlakukan.

Cimalaka, Juli 2013Ketua Komite Sekolah, Kepala SMA Negeri 1 Cimalaka,

Drs. K.S. SUPRIADI, M.Sc. DR. ENUNG S. SURYANA, M.Ed.NIP 195805051991012003

Mengetahui :Kepala Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa BaratKepala Bidang Dikmenti,

Drs. H. Dedi Sutardi, M.Pd.NIP. 19650819 199103 1 004

52

Page 58: 1. Model Pengembangan KTSP

KATA PENGANTAR

Seiring dengan komitmen pemerintah dalam rangka

peningkatan mutu pendidikan, khususnya pendidikan menengah

umum, dengan ini kami SMANegeri 1 Cimalaka Kabupaten

Sumedang menyusun Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka Tahun

Pelajaran 2013-2014 yang merupakan revisi dan pengembangan

dari kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka tahun tahun pelajaran

2013-2014. Sebagai salah satu pelaksana Kurikulum 2013 dari

1.273 SMA di seluruh Indonesia, maka Kurikulum SMA Negeri 1

Cimalaka Tahun Pelajaran 2013-2014 mencakup dua kurikulum

yaitu Kurikulum 2006 sebagai lanjutan untuk kelas XI dan

XII serta Kurikulum 2013 khusus untuk kelas X.

Kurikulum ini, dimaksudkan sebagai pedoman sekaligus

acuan bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di

SMANegeri 1 Cimalaka, dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya sesuai dengan hasil analisis konteks dan anlisis kondisi

riil terhadap tenaga pendidik dan keadaan sarana-prasarana

yang ada.

Kami menyadari bahwa dalam pengembangan kurikulum

ini, masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian kami

berusaha untuk menyampaikan kurikulum ini secara realistis dan

empiris, untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Cimalaka, Juli 2013Kepala Sekolah,

DR. ENUNG S. SURYANA, M.Ed.NIP. 195805051991012003

Page 59: 1. Model Pengembangan KTSP

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR...........................................................................iv

DAFTAR ISI......................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN......................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................1

B. Landasan..........................................................................................2

C. Tujuan Pengembangan....................................................................4

BAB II TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN................................................7

A. Tujuan Pendidikan Menengah..........................................................7

B. Visi...................................................................................................7

C. Misi...................................................................................................7

D. Tujuan SMA Negeri 1 Cimalaka........................................................8

BAB IIISTRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM.....................................9

A. Kerangka Dasar................................................................................9

B. Struktur Kurikulum.........................................................................19

C. Muatan Kurikulum..........................................................................27

BAB IVKALENDER PENDIDIKAN.......................................................49

A. Permulaan Tahun Pelajaran...........................................................49

B. Waktu Belajar.................................................................................49

C. Libur Sekolah.................................................................................50

D. Rencana Kegiatan..........................................................................51

E. Pengembangan Silabus dan RPP....................................................53

BAB V P E N U T U P.......................................................................56

LAMPIRAN

Page 60: 1. Model Pengembangan KTSP

RANGKUMAN HASIL REVISI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM SMA NEGERI 1 CIMALAKA

A. KEGIATAN REVISI DAN PELAKSANAAN ANALISIS

Pengembangan kurikulum tahun pelajran 2013-2014 merupakan

hasil revisi dan pengembangan dari kurikulum tahun pelajaran

2012-2013 dan penambahan kurikulum 2013, khususnya untuk

kelas X:

1. Revisi dilaksanakan dengan cara:

a. Pelaksanaan IHT dari tanggal 16 sampai dengan 18 Juli 2013

tentang pemanfaatan hasil analisis kondisi riil dan

implementasi Kurikulum 2013 khusus untuk kelas X;

b. Penugasan dan diskusi baik melalui MGMP sekolah maupun

kelompok mata pelajaran dan perorangan mulai tanggal 19

sampai dengan 21 Juli 2013;

c. Rapat pleno dan pembahasan serta pelaksanaa revisi secara

keseluruhan pada tanggal 1Agustus 2013

2. Perbaikan/Revisi/Penambahan pada keseluruhan batang tubuh

dokumen 1 dan dokumen 2 sesuai dengan pemanfaatan hasil

analisis kondisi riil dan Kurikulum 2013.

B. HASIL REVISI DAN PENGEMBANGAN

No. KomponenKurikulum 2012-2013

Kurikulum 2013-2014

1. Landasan Ada 14 landasan hukum(hal. 2)

Dilengkapi dengan landasan untuk kurikulum 2013.Hal.2 melengkapi poin 2, 3 dan paragraf setelahnya dengan ketentuan kurikulum 2013

2. Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum sesuai dengan Analisis Konteks tahun

Disesuaikan Analisis kondisi riil sekolah dan Karakteristik Kurikulum 2013 (hal. 4)

Page 61: 1. Model Pengembangan KTSP

No. KomponenKurikulum 2012-2013

Kurikulum 2013-2014

2012(hal. 4)

3. Struktur Kurikulum

Alokasi waktu(hal. 16)

Penambahan alokasi waktu:

Kelas X:- menggunakan

struktur kurikulum 2013 dengan penambahan mata pelajaran Bahasa Sunda di Mata Pelajaran Wajib B.

- Mata Pelajaran Prakarya diisi dengan keterampilan

- Peminatan kelas X dilaksankan dengan penjaringan minat dan lintas minat melalui format isian orang tua dan peserta didik yang didistribusikan ke SMP/MTs sejak bulan Mei 2013

- Berdasarkan hasil angket tidak ada Peminatan Bahasa dan Budaya, tetapi ada lintas Minat ke Peminatan Bahasa (Bahasa Inggris)

- Kelas XI Program IPA: masing-masing 1 jam pelajaran untuk mata pelajaran Fisika, Kimia dan Biologi;

- Kelas XI Program IPS: masing-masing 1 jam pelajaran untuk mata pelajaran Geografi, Sosiologi dan Ekonomi.

- Kelas XII Semester 2 penambahan 1 jam pelajaran untuk

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

vii

Page 62: 1. Model Pengembangan KTSP

No. KomponenKurikulum 2012-2013

Kurikulum 2013-2014

masing-masing mata pelajaran yang diujinasionalkan.

(hal. 23)4. Ketuntasan

BelajarKKM semua tingkat dalam skal 100(hal. 25)

KKM untuk setiap mata pelajaran mencakup untuk semua aspek.KKM untuk kelas X adalah 75% (3)(hal. 35)

5. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

Sarat kenaikan kelas, kelulusan dan penjurusan, (hal. 29)

Melengkapi sarat kenaikan kelas dan kelulusan ujian sekolah dan penjurusan, dan peminatan.

Kenaikan kelas bagi kelas X disesuaikan dengan Standar Penilaian.

(hal. 41)6. Silabus dan

RPPSemua silabus dan RPP menggunaklan Kurikulum 2006

Khusus untuk kelas X, RPP disusun berdasarkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan materi yang faktual, konseptual, dan prosedural dengan mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkan penilaian autentik

7. Kalender Pendidikan

Waktu belajar(hal. 39)

Untuk kelas XII pada semester 1 (satu) terjadi penambahan 4 (empat) jam pelajaran (Pend. Agama, PKn, Seni Budaya dan Bahasa Asing/ Keterampilan) sedangkan untuk semester 2 (dua) mata pelajaran yang diujinasionalkan terjadi penambahan 1 (satu) jam pelajaran.Dengan adanya lintas minat, maka waktu

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

viii

Page 63: 1. Model Pengembangan KTSP

No. KomponenKurikulum 2012-2013

Kurikulum 2013-2014

belajar untuk kelas X menjadi lebih banyak(hal. 50)

8. Lampiran Ada program pengembangan diri untuk layanan konseling serta Silabus dan RPP menintegrasikan Pendikar

RPP kelas X dengan menerapkan pendekatan pembelajaran saintifik dan penilaian autentik

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

ix

Page 64: 1. Model Pengembangan KTSP

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah

menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional

sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk

meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah

hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing dalam

menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan

dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan

tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam

Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan

melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan

pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah,

dan berkesinambungan.

Dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 di 1.273 SMA

sebagai SMA pelaksana untuk tahun pelajaran 2013-2014,

termasuk SMA Negeri 1 Cimalaka Kabupaten Sumedang, dan

berdasarkan hasil evaluasi terhadap dokumen kurikulum yang

ada (kurikulum 2012-2013), maka SMA Negeri 1 Cimalaka perlu

Page 65: 1. Model Pengembangan KTSP

melakukan revisi terhadap dokumen tersebut, begitu juga dalam

implementasinya.

Memperhatikan kondisi riil SMA Negeri 1 Cimalaka yang

berada di lingkungan penduduk yang sudah lebih maju dibanding

dengan sebagian daerah lain di Kabupaten Sumedang, maka

pengembangan kurikulum juga harus disesuaikan dengan kondisi

tersebut.

Pengembangan kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka tahun

pelajaran 2013-2014 mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman

dalam pengembangan kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka;

2. beban belajar bagi peserta didik pada SMA Negeri 1 Cimalaka yang

didasarkan pada hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal

serta potensi dan minat peserta didik;

3. Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka dikembangkan berdasarkan hasil

revisi kurikulum tahun 2012-2013, pemanfaatan hasil analisis

kondisi riil sekolah, terutama tenaga pendidik dan sarana-

prasarana, serta analisis terhadap kurikulum 2013.

4. Kalender pendidikan SMA Negeri 1 Cimalaka disusun berdasarkan

hasil perhitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran 2013-2014.

Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka menjadi acuan bagi

satuan pendidikan dalam melaksanakan pendidikan dan

pembelajaran dengan mengedepankan prinsip pengembangan

kurikulum dan karakteristik kurikulum 2013 dengan penyesuaian

terhadap pemanfaatan analisis kondisi riil SMA Negeri 1 Cimalaka

dan Analisis Kondisi Lingkungan Sekolah.

B. Landasan

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

2

Page 66: 1. Model Pengembangan KTSP

3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Pendidikan Nasional.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006

tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah;

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006

tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 22 tahun 2006;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007

tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang

Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar

dan Menengah;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007

tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan

Dasar dan Menengah;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun

2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun

2013 tentang Standar Isi

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun

2013 tentang Standar Proses

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun

2013 tentangStandar Penilaian

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun

2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah

Dasar dan Menengah

13. PendidikanPeraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24

Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

3

Page 67: 1. Model Pengembangan KTSP

Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah

Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah

Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)

14. Renstra Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010 – 2014.

15. Buku Induk Pembangunan Karakter dari Kementerian

Pendidikan Nasional tentang tahun 2010.

16. Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) SMA Negeri 1 Cimalaka tahun

Pelajaran 2013-2014

C. Tujuan Pengembangan

Kurikulum SMA Negeri 1 disusun agar sekolah memiliki

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan

pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka

mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu

pengembangan Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka

memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia

Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar

pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum

yang disusun memungkinkan semua mata pelajaran dapat

menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

Khusus untuk peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di SMA

Negeri 1 Cimalaka dilaksanakan juga program keputrian dan

pendalaman agama Islam yang diisi dengan kegiatan

pengajian, akhlak dan budi pekerti. Selain itu peringatan hari-

hari besar keagamaan dilaksanakan dengan mengundang

penceramah yang kompeten atau memanfaatkan warga

sekolah juga melaksanakan qurban dan bantuan sosial

terhadap warga sekitar sekolah yang kurang mampu dengan

anggaran yang direncanakan di RKAS.

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan

tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.

Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka disusun dengan

memperhatikan keragaman potensi, minat, kecerdasan

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

4

Page 68: 1. Model Pengembangan KTSP

intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik

agar dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat

perkembangannya yang mencakup domain sikap, pengetahuan,

dan keterampilan.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

Daerah Sumedang memiliki keragaman potensi, kebutuhan,

tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan, oleh

karena itu kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka memuat

keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat

memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah, terutama

dalam bidang seni dan peduli lingkungan, serta keterampilan

sesuai dengan tuntutan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran

Prakarya.

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

Pengembangan kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka

memperhatikan keseimbangan tuntutan pembangunan daerah

dan nasional yang ditunjukkan dengan adanya Mulok Bahasa

Sunda serta Seni dan Budaya Sunda, merupakan kebutuhan

dan ciri khas Kabupaten Sumedang. Tetapi tidak melupakan

kebutuhan Nasional dan global yang ditandai dengan adanya

pembinaan TIK yang lebih ke arah praktis.

5. Tuntutan dunia kerja

Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka harus memuat kecakapan

hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja

sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan

kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak

melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di antaranya ialah

program Mulok atau PBKL yang terintegrasi dalam mata

pelajaran.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka dikembangkan secara

berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

5

Page 69: 1. Model Pengembangan KTSP

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta perubahan

kurikulum yang berlaku.

7. Agama

Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka dikembangkan untuk

meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan

memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan

sekolahsesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan.

8. Dinamika perkembangan global

Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka dikembangkan agar peserta

didik mampu bersaing secara global dan dapat hidup

berdampingan dengan bangsa laindengan membekali peserta

didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai

dengan minatnya, agar mereka mampu mengembangkannya

secara mandiri di dunia nyata/kehidupan sehari-hari.

9. Penerapan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik

dan penilaian autentintik dengan mancakup domain sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

10. Pengembangan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat

mengembangkan potensi diri peserta didik, serta

pengembangan kegiatan pramuka sebagai ekstra kurikuler

wajib yang harus diikuti.

11. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka dikembangkan mendorong

wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk

memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

12. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka dikembangkan dengan

memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat

setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya

13. Kesetaraan Gender

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

6

Page 70: 1. Model Pengembangan KTSP

Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka diarahkan kepada pendidikan

yang berkeadilan dan mendorong tumbuhkembangnya

kesetaraan gender

14. Karakteristik satuan pendidikan

Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka dikembangkan sesuai

dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan

pendidikan.

15. Integrasi Nilai-nilai Karakter Bangsa

Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka dikembangkan dengan

mengitegrasikan nilai-nilai karakter bangsa dalam dokumen

dan implementasinya baik dalam pembelajaran di kelas

maupun dalam kehidupan sekolah ataupun dalam lingkungan

kehidupan di luar sekolah.

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

7

Page 71: 1. Model Pengembangan KTSP

BAB IITUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Menengah

Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan

kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih

lanjutdengan memiliki keseimbangan sikap, pengetahuan, dan

keterampilan yang terpadu dalam kehidupan sehari-hari.

B. Visi

Terwujudnya SMA yang CANTIK dengan Lulusan yang Cerdas,

Lingkungan yang Asri, Aman dan Nyaman, Warga Sekolah yang

Taqwa, Inovatif, dan Kreatif dalam mempertahankan seni dan

budaya lokal, serta mampu bersaing di era globalisasi melalui

peningkatan penguasaan terhadap Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi.

C. Misi

Untuk mencapai VISI tersebut, SMA Negeri 1 Cimalaka

mengembangkan misi sebagai berikut:

1.Memberdayakan tenaga pendidik dan kependidikanyang

memenuhi standar yang ditetapkan.

2.Menanamkan kedisiplinan melalui budaya bersih, budaya tertib,

dan budaya kerja

3.Menumbuhkan penghayatan terhadap budaya dan seni daerah

sehingga menjadi salah satu sumber kearifan berperilaku dan

bermasyarakat

4.Menumbuhkan inovasi dalam kehidupan sehari hari yang dapat

menunjang pengembangan profesionalisme

Page 72: 1. Model Pengembangan KTSP

5.Memberdayakan seluruh komponen sekolah dan mengoptimalkan

sumber daya sekolah dalam mengembangkan potensi dan minat

peserta didik secara optimal.

D. Tujuan SMA Negeri 1 Cimalaka

Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan

nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara lebih

rinci tujuan SMA Negeri 1 Cimalaka Kabupaten Sumedang

Propinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :

1. menyediakan sarana prasarana pendidikan yang memadai,

2. melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan

efisien, berdasarkan semangat keunggulan lokal dan global

3. meningkatkan kinerja masing-masing komponen sekolah (Kepala

sekolah, tenaga pendidik, karyawan, peserta didik, dan komite

sekolah) untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan yang

inovatif sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI)

masing-masing;

4. meningkatkan program ekstrakurikuler dengan mewajibkan

pramuka bagi seluruh warga, agar lebih efektif dan efisien

sesuai dengan bakat dan minat peserta didik sebagai salah satu

sarana pengembanmgan diri peserta didik;

5. mewujudkan peningkatkan kualitas lulusan yang memiliki sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang seimbang, serta

meningkatkan jumlah lulusan yang melanjutkan ke perguruan

tinggi;

6. menyusun dan melaksanakan tata tertib dan segala ketentuan

yang mengatur operasional warga sekolah;

7. meningkatkan kualitas semua Sumber Daya Manusia baik

tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik yang

dapat berkompetisi baik lokal maupun global

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

9

Page 73: 1. Model Pengembangan KTSP

BAB IIISTRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Kerangka Dasar

1. Kelompok Mata Pelajaran

Tahun Pelajaran 2013-2014 SMA pelaksana Kurikulum 2013

memiliki kewajiban untuk menyusun KTSP dan melaksanakannya

dengan mencakup dua kurikulum sekaligus, yaitu kurikulum

2006 dan Kurikulum 2013.

Sebagai salah satu SMA pelaksana Kurikulum 2013, maka SMA

Negeri 1 Cimalaka memilki struktur kurikulum untuk kedua

kurikulum tersebut yang diberlakukan bagi kelas X (kurikulum

2013) dan kelas XI dan kelas XII (kurikulum 2006).

Untuk itu, kelas XI dan kelas XII masih mengikutiPeraturan

Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan pasal 6 ayat (1) yang menyatakan bahwa kurikulum

untuk jenis pendidikan umum terdiri atas :

a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian.

c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dn teknologi

d. Kelompok mata pelajaran estetika.

e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

NoKelompok Mata

PelajaranCakupan

1 Agama dan

Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan

akhlak mulia dimaksudkan untuk

membentuk peserta didik menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan yang Maha Esa serta

berakhlak mulia. Akhlak mulia

mencakup etika, budi pekerti atau

moral sebagai perwujudan dari

Page 74: 1. Model Pengembangan KTSP

NoKelompok Mata

PelajaranCakupan

pendidikan agama.

2

Kewarganegaraa

n dan

Kepribadian

Kelompok mata pelajaran

kewarganegaraan dan kepribadian

dimaksudkan untuk peningkatan

kesadaran dan wawasan peserta didik

akan status hak dan kewajibannya

dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara serta

peningkatan kualitas dirinya sebagai

manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk

wawasan kebangsaan, jiwa

patriotisme bela Negara, penghargaan

terhadap hak-hak asasi manusia,

kemajemukan bangsa,pelestarian

lingkungan hidup, kesetaraan jender,

demokrasi, tanggungjawab social,

ketaatan pada hokum,ketaatan

membayar pajak,dan sikap serta

prilaku anti korupsi,kolusi, dan

nepotisme.

3

Ilmu

Pengetahuan

dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu

pengetahuan dan teknologi

dimaksudkan untuk memperoleh

kompetensi lanjut ilmu pengetahuan

dan teknologi serta membudayakan

berfikir ilmiah secara kritis, kreatif dan

mandiri.

4 Estetika

Kelompok mata pelajaran estetika

dimaksudkan untuk meningkatkan

sensitifitas, kemampuan

mengekspresikan dan kemampuan

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

11

Page 75: 1. Model Pengembangan KTSP

NoKelompok Mata

PelajaranCakupan

mengapresiasi keindahan dan

harmoni. Kemampuan mengapresiasi

dan mengekspresikan keindahan serta

harmoni mencakup apresiasi dan

ekspresi baik dalam kehidupan

individual sehinga mampu menikmati

dan mensyukuri hidup,maupun dalam

kehidupan kemasyarakatan sehingga

mampu menciptakan kebersamaan

yang harmonis.

5

Jasmani, Olah

raga dan

kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani,

Olah raga dan kesehatan pada SMA

dimaksudkan untuk meningkatkan

potensi fisik serta membudayakan

sikap sportif, disiplin, kerjasama,dan

hidup sehat. Budaya hidup sehat

termasuk kesadaran, sikap, dan

prilaku hidup sehat yang bersifat

individual ataupun kolektif

kemasyarakatan seperti keterbebasan

dari prilaku seksual bebas,kecanduan

narkoba,HIVatau AIDS, demam

berdarah,muntaber,dan penyakit lain

yang potensial mewabah.

Untuk kelas X mengikuti pola dan ketentuan Kurikulum 2013, yaitu

adanya kelompok mata Pelajaran Wajib A dan Wajib B, Kelompok

Peminatan, dan Lintas Minat, yang semuanya mengusung ke

pencapaian Standar Kompetensi Lulusan sebagai berikut:

NoDomain Kompetensi

1. Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

12

Page 76: 1. Model Pengembangan KTSP

orang beriman, berakhlak mulia, berilmu,

percaya diri, dan bertanggung jawab dalam

berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

2. Pengetahuan

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif dalam ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya

dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab serta dampak fenomena

dan kejadian.

3. Keterampilan

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang

efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan

konkret sebagai pengembangan dari yang

dipelajari di sekolah secara mandiri.

Kompetensi Lulusan dapat dicapai melalui Kompetensi Inti sebagai

berikut;

NoDomain Kompetensi Inti

1. Sikap 1. Menghayati dan mengamalkan

ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan

perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian

dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

13

Page 77: 1. Model Pengembangan KTSP

NoDomain Kompetensi Inti

secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia

2.Pengetahua

n

1. Memahami,menerapkan,

menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan

rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan

masalah

2. Memahami, menerapkan, dan

menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan

metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

14

Page 78: 1. Model Pengembangan KTSP

NoDomain Kompetensi Inti

prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan

masalah

3. Memahami, menerapkan,

menganalisis dan mengevaluasi

pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan

masalah

3.Keterampila

n

1. Mengolah, menalar, dan menyaji

dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan

metoda sesuai kaidah keilmuan.

2. Mengolah, menalar, dan menyaji

dalam ranah konkret dan ranah

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

15

Page 79: 1. Model Pengembangan KTSP

NoDomain Kompetensi Inti

abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan

kreatif, serta mampu menggunakan

metoda sesuai kaidah keilmuan

3. Mengolah, menalar, menyaji, dan

mencipta dalam ranah konkret dan

ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara

mandiri serta bertindak secara

efektif dan kreatif, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah

keilmuan

Kompetensi Inti tersebut dijabarkan kedalam Kompetensi Dasar

yang untuk selanjutnya dirumuskan menjadi materi ajar dan mata

pelajaran.

2. Prinsip Pengembangan di SMA Negeri1 Cimalaka

Pengembangan Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka mengacu

kepada karakteristik Kurikulum 2013 dan prinsip

pengembangan KTSP sebagai berikut:

a. Karakteristik Kurikulum 2013:

1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan

sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas,

kerja sama dengan kemampuan intelektual dan

psikomotorik;

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

16

Page 80: 1. Model Pengembangan KTSP

2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang

memberikan pengalaman belajar terencana dimana

peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah

ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai

sumber belajar;

3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan

serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah

dan masyarakat;

4) memberi waktu yang cukup leluasa untuk

mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan

keterampilan;

5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti

kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar

matapelajaran;

6) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi

(organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua

kompetensi dasar dan proses pembelajaran

dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang

dinyatakan dalam kompetensi inti;

7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada

prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan

memperkaya (enriched) antarmatapelajaran dan jenjang

pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

b. Prinsip Pengembangan kurikulum;

1) Berpusat pada potensi,perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

17

Page 81: 1. Model Pengembangan KTSP

Kurikulum di SMA Negeri 1 Cimalaka dikembangkan sesuai

dengan visi, misi dan tujuan sekolah yaitu:

a) terwujudnya SMA yang CANTIK dengan Lulusan yang

Cerdas, Lingkungan yang Asri, Aman dan Nyaman,

Warga Sekolah yang Taqwa, Inovatif, dan Kreatif

dalam mempertahankan seni dan budaya lokal, serta

mampu bersaing di eralobalisasi melalui peningkatan

penguasaan terhadap Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi.

b) Menanamkan kedisiplinan melalui budaya bersih,

budaya tertib, dan budaya kerja

c) Menumbuhkan penghayatan terhadap budaya dan

seni daerah sehingga menjadi salah satu sumber

kearifan berperilaku dan bermasyarakat

d) Menumbuhkan inovasi dalam kehidupan sehari hari

yang dapat menunjang pengembangan

profesionalisme

e) menyediakan sarana prasarana pendidikan yang

memadai,

f) melaksanakan proses belajar mengajar secara

efektif dan efisien, berdasarkan semangat

keunggulan lokal dan global

g) meningkatkan program ekstrakurikuler agar lebih

efektif dan efisien sesuai dengan bakat dan minat

peserta didik sebagai salah satu sarana

pengembanmgan diri peserta didik;

h) mewujudkan peningkatkan kualitas dan jumlah

tamatan yang melanjutkan ke perguruan tinggi;

i) menyusun dan melaksanakan tata tertib dan segala

ketentuan yang mengatur operasional warga

sekolah

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

18

Page 82: 1. Model Pengembangan KTSP

c. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan

keragaman karakteristik peserta didik,keunggulan lokal dan

potensi daerah, jenjang serta jenis pendidikan, tanpa

membedakan agama, suku,budaya dan adat istiadat serta

status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi

substansi komponen muatan wajib kurikulum,muatan lokal,

integrasi pendikar dan PBKL serta pengembangan diri secara

terpadu yang disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan

yang bermakna antarsubstansi.

d. Tanggap terhadap perkembangan ilmu Pengetahuan, teknologi dan seni

Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka dikembangkan atas dasar

kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

berkembang secara dinamis. Oleh karena itu semangat dan

isi kurikulum harus dapat mendorong peserta didik untuk

mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu

pengetahuan,teknologi dan seni dengan tepat. Untuk

memenuhi hal tersebut maka di SMA Negeri 1 Cimalaka

ditambahkan pendidikan berbasis keunggulan lokal yang

terintegrasi dalam mata pelajaran yang relevan, seni dan

budaya sunda serta karya tulis.

e. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan

pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjalin

relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk

didalamnya kehidupan kemasyarakat dan dunia kerja. Oleh

karena itu kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka dikembangkan

untuk meningkatkan keterampilan pribadi, keterampilan

berfikir, keterampilan sosial,keterampilan akademik,dan

keterampilan vokasional.

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

19

Page 83: 1. Model Pengembangan KTSP

f. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhn dimensi

kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang

direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar

semua jenjang tingkatan.

g. Belajar Sepanjang Hayat

KurikulumSMA Negeri 1 Cimalaka diarahkan kepada proses

pengembangan pembudayaan dan pemberdayaan peserta

didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum

mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan

formar, informal dan non formal, dengan memperhatikan

kondisi dan lingkungan yang selalu berkembang serta arah

pengembangan manusia seutuhnya dengan memperhatikan

dan mengitegrasikan karakter bangsa. Oleh sebab itu di SMA

Negeri 1 Cimalaka dilaksanakan program peduli lingkungan,

yang dilaksanakan melalui kerja sama dengan berbagai

instansi terkait, diantaranya Dinas Kehutanan dan

Perkebunan, BLH dan BLK.

h. Seimbang antara kepentingan nasional dan

kepentingan daerah.

Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka dikembangkan dengan

memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk

membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara. Oleh sebab itu kurikulumSMA Negeri 1 Cimalaka

mengacu kepada visi pendidikan nasional dan visi Kabupaten

Sumedang untuk mempertahankan dan melestarikan budaya

sehingga kota Sumedang menjadi Puseur Budaya, serta Visi

Dinas Pendidikan kabupaten Sumedang. Khusus untuk hal

tersebut SMA Negeri 1 Cimalaka melaksanakan program Seni

dan Budaya Sunda.

3. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum.

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

20

Page 84: 1. Model Pengembangan KTSP

Pelaksanaan kurikulum di SMA Negeri 1 Cimalaka dilaksanakan

sebagai berikut :

a. Didasarkan pada potensi, perkembangan, dan minat peserta

didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi

dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan

pelayanan pendidikan yang bermutu,serta memperoleh

kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara

bebas,dinamis dan menyenangkan melalui kegiatan Tatap

Muka (TM), Penugasan Terstruktur (PT), dan Kegiatan Mandiri

Tidak Terstruktur (KMTT), pengembangan diri baik melalui

Bimbingan Karier (BK) maupun kegiatan ekstrakuikuler.

b. Menegakkan 4 (empat) pilar belajar yaitu :

- Belajar untuk memahami dan menghayati .

- Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara

efektif.

- Belajar untuk kehidupan bersama dan berguna bagi orang

lain,dan.

- Belajar untuk membangun dan menemukan jati

diri,melalui proses pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif

dan menyenangkan.

c. Melalui bimbingan guru wali yang bekerja sama dengan guru

mata pelajaran dan BP/BK secara terjadwal. Setiap guru wali

memiliki maksimal 22 orang peserta didik sebagai peserta

bimbingannya.

d. Setiap guru mata pelajaran memiliki jadwal konsultasi mata

pelajaran disesuaikan dengan minat peserta didik dan

dilaksanakan dalam suasana peserta didik dan pendidik yang

saling menerima dan menghargai, akrab,terbuka dan hangat,

dengan prinsip Tut Wuri handayani,Ingmadya mangun karsa,

Ing Ngarsa Sung Tulada.

e. Menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media,

sumber belajar dan teknologi yang memadai,memanfaatkan

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

21

Page 85: 1. Model Pengembangan KTSP

lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dan fasilitas

internet.

f. Mendayagunakan kondisi alam,sosial budaya serta kekayaan

daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan

seluruh bahan kajian secara optimal.

g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi

mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri

diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan dan

kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan

jenis serta jenjang pendidikan.

B. Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum SMA meliputi substansi pembelajaran yang

ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 3 (tiga) tahun

mulai kelas X sampai dengan XII. Untuk kelas X, struktur kurikulum

disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan

Kompetensi Inti (KI) , serta Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai

untuk semua mata pelajaran, sedangkan struktur kurikulum untuk

kelas XI dan kelas XII disusun berdasarkan standar kompetensi

lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.

Pengorganisasian kelas pada SMA Negeri 1 Cimalaka dibagi

kedalam dua kelompok, yaitu 1) kelas X yang melaksanakan

kurikulum 2013 dengan peminatan Matematika dan Ilmu Alam

(MIA), dan peminatan Ilmu-ilmu Sosial (IIS), serta lintas minat yang

didasarkan pada hasil pemilihan angket minat peserta didik; dan 2)

Kelas XI dan XII yang melaksanakan lanjutan kurikulum 2006

denganpenjurusan yang terdiri dari 3 program yaitu program

Bahasa, program Ilmu Pengetahuan Alam, dan program Ilmu

Pengetahuan Sosial.

1. Kurikulum Kelas X (sepuluh)

a. Kelas X terdiri atas peminatan MIA, IIS, dan Lintas Minat

yang didasarkan pada hasil angket pemilihan peminatan

peserta didik, Pengembangan diri melalui kegiatan

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

22

Page 86: 1. Model Pengembangan KTSP

ekstra dan BP/BK, serta Kegiatan Pramuka sebagai

ekstra kurikuler wajib bagi semua peserta didik kelas

X.Jumlah mata pelajaran di kelas X 16 mata pelajaran

yang terdiri atas 6 mata pelajaran wajib A, 4 mata

pelajaran wajib B, 4 mata pelajaran peminatan, dan 2

mata pelajaran lintas minat.

b. Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka Kelas X

disajikan dalam tabel 1 berikut :

Tabel 1 :

Mata PelajaranAlokasi Waktu

Smt. 1

Smt.2

Kelompok A (Wajib)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

2.Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Matematika 4 4

5. Sejarah Indonesia 2 2

6. Bahasa Inggris 2 2

Kelompok B (Wajib)

7. Seni Budaya 2 2

8.Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan

Kesehatan3 3

9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

10. Bahasa Sunda 2 2

Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per Minggu

26 26

Kelompok C (Peminatan)

Mata Pelajaran Peminatan Akademik 18 18

Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu

44 44

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

23

Page 87: 1. Model Pengembangan KTSP

Tabel 2 : (Kelompok Mata Pelajaran Peminatan)

Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan (1) untuk

memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan

minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai dengan

minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk

mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau

keterampilan tertentu.

Struktur mata pelajaran peminatan dalam kurikulumSMA adalah

sebagai berikut:

Mata PelajaranAlokasi Waktu

Smt. 1

Smt.2

Kelompok A dan B (Wajib) 26 26

C. Kelompok Peminatan

Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam

I

1 Matematika 3 3

2 Biologi 3 3

3 Fisika 3 3

4 Kimia 3 3

Peminatan Ilmu-ilmuSosial

II

1 Geografi 3 3

2 Sejarah 3 3

3 Sosiologi 3 3

4 Ekonomi 3 3

Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya

III

1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 3

2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 3

3 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya 3 3

4 Antropologi 3 3

Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat

6 6

Jumlah Jam Pelajaran yang Tersedia per Minggu

68 68

Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh 44 44

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

24

Page 88: 1. Model Pengembangan KTSP

Mata PelajaranAlokasi Waktu

Smt. 1

Smt.2

per Minggu

Kelompok Mata Pelajaran Lintas Minat

Di SMA Negeri 1 Cimalaka tidak dilaksanakan Pendalaman Minat

tetapi Pilihan Lintas Minat.

Dengan melihat kondisi riil yang ada maka pilihan mata

pelajaran Lintas Minat untuk peserta di masing-masing

peminatan dapat memilih dua mata pelajaran di peminatan lain

dengan ketentuan sebagai berikut:

Peserta didik yang memililih PeminatanMIA IIS BaBu

Dapat memilih dua mata pelajaran diantara berikut :

Geografi Biologi Biologi

Sosiologi Fisika Fisika

Ekonomi Kimia Kimia

Bahasa dan Sastra Inggris

Bahasa dan Sastra Inggris

Geografi

Bahasa dan Sastra Jepang

Bahasa dan Sastra Jepang

Sosiologi

Antropologi Antropologi Ekonomi

Bahasa dan Sastra Jerman

2. Struktur Kurikulum Program IPA

a. Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka Program IPA kelas XI

dan Kelas XII terdiri atas 15 dan 14 Mata pelajaran, dan

Pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler dan

BP/BK.

b. Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka Program IPA

disajikan dalam tabel 2 berikut :

Tabel 2 :

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

25

Page 89: 1. Model Pengembangan KTSP

Komponen

ALOKASI WAKTUKelas XI Kelas XIISmt.

1Smt.2

Smt. 1

Smt. 2

A. MATA PELAJARAN

1. Pendidikan Agama 2 2 3 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 3 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4 5

4. Bahasa Inggris 4 4 4 5

5. Matematika 4 4 4 5

6. Fisika 5 5 4 5

7. Kimia 5 5 4 5

8. Biologi 5 5 4 5

9. Sejarah 1 1 1 1

10. Seni Budaya 2 2 3 2

11. Pendidikan Jasmani,Olah Raga dan Kesehatan

2 2 2 2

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi

2 2 2 2

13. Bahasa Jepang/erman 2 2 3 2

B. MUATAN LOKAL

a. Bahasa Sunda 2 2 2 2

b. PLH 2 2

C. PENGEMBANGAN DIRI 2 *) 2 *) 2 *) 2 *)

JUMLAH 4 4 2 45

*) Ekuivalen 2 jam pelajaran

3. Struktur Kurikulum Program IPS

a. Kurikulum SMA Negeri 1 CimalakaProgram IPS kelasXI dan

kelas XIIterdiri atas 15 dan 14 Mata pelajaran, dan

Pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler dan

BP/BK.

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

26

Page 90: 1. Model Pengembangan KTSP

b. Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka Program IPS

disajikan dalam tabel 3 berikut :

Tabel 3 :

Komponen

ALOKASI WAKTUKelas XI Kelas XII

Sm

t. 1

Sm

t. 2

Sm

t. 1

Sm

t. 2

A. MATA PELAJARAN

1. Pendidikan Agama 2 2 3 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 3 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4 5

4. Bahasa Inggris 4 4 4 5

5. Matematika 4 4 4 5

6. Sejarah 3 3 3 3

7. Geografi 4 4 3 4

8. Ekonomi 5 5 4 5

9. Sosiologi 4 4 3 4

10. Seni Budaya 2 2 3 2

11. Pendidikan Jasmani,Olah Raga dan Kesehatan

2 2 2 2

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2

13. Bahasa Jepang/Jerman 2 2 3 2

B. MUATAN LOKAL

a. Bahasa Sunda 2 2 2 2

b. PLH 2 2

C. PENGEMBANGAN DIRI 2 *) 2 *) 2 *) 2 *)

JUMLAH 4 4 2 2

*) Ekuivalen 2 jam pelajaran

4. Struktur Kurikulum Program Bahasa Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

27

Page 91: 1. Model Pengembangan KTSP

a. Kurikulum SMA Negeri 1 CimalakaProgram Bahasa kelas

XI dan kelas XII terdiri atas 15 dan 14 Mata pelajaran, dan

Pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler dan

BP/BK.

b. Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Cimalaka Program

Bahasa disajikan dalam tabel 4 berikut :

Tabel 4 :

Komponen

ALOKASI WAKTUKelas XI Kelas XII

Smt. 1

Smt. 2

Smt. 1

Smt. 2

A. MATA PELAJARAN

1. Pendidikan Agama 2 2 3 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 3 2

3. Bahasa Indonesia 5 5 5 6

4. Bahasa Inggris 6 6 5 6

5. Matematika 3 3 3 4

6. Sastra Indonesia 4 4 4 5

7. Bahasa Asing 6 6 4 5

8. Antropologi 2 2 2 3

9. Sejarah 2 2 2 2

10. Seni Budaya 2 2 3 2

11. Pendidikan Jasmani,Olah Raga dan Kesehatan

2 2 2 2

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi

2 2 2 2

13. Keterampilan 2 2 3 2

B. MUATAN LOKAL

a. Bahasa Sunda 2 2 2 2

b. PLH 2 2

C. PENGEMBANGAN DIRI 2 *) 2 *) 2 *) 2 *)

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

28

Page 92: 1. Model Pengembangan KTSP

Komponen

ALOKASI WAKTUKelas XI Kelas XII

Smt. 1

Smt. 2

Smt. 1

Smt. 2

JUMLAH 4 4 2 45

*) Ekuivalen 2 jam pelajaran

5. Muatan Lokal

Berdasarkan hasil analisis keunggulan daerah Kabupaten

Sumedang maka jenis muatan yang dilaksanakana di SMA

Negeri Cimalaka seperti terdapat dalam struktur kurikulum pada

tabel di atas adalah Bahasa Sunda Bahasa, Budaya Sunda dan

PLH.

Strategi pelaksanaan muatan lokal tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Untuk Bahasa Sunda dan PLH adalah muatan lokal

titipan Provinsi yang harus dilaksanakan di setiap

sekolah di Propinsi Jawa Barat dengan SK/KD sudah

dibuat di propinsi, khusus untuk kelas X menjadi mata

pelajaran wajib B.

b. Untuk Budaya Sunda dilaksanakan dalam pertemuan

tatap muka yang diberikan untuk kelas XI dan XII

Program Bahasa sebanyak 2 jam perminggu, dengan

SK/KD dikembangkan secara mandiri.

6. Pengembangan diri

Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang

harus diasuh oleh tenaga pendidik. Pengembangan diri

bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan

kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik untuk

mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan

kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik yangs sesuai

dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

29

Page 93: 1. Model Pengembangan KTSP

dan atau dibimbing oleh konselor, tenaga pendidik atau tenaga

kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan

ekstrakurikuler. Kegiatan yang dilaksanakan adalah:

- Pramuka, yang menjadi ekstrakurikuler wajib bagi kelas

X

- Olah Raga, diantaranya : Volley Ball, Basket, Sepak

Bola, Futsal, Karate, Pencak Silat

- Kesenian

- Karya tulis ilmiah

- PA (Pencinta Alam)

- Paskibra

- PMR

- Majalah Dinding

- Pendalaman Agama Islam

- Keputrian

7. Alokasi waktu

Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.

8. Minggu efektif

Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) untuk

tahunpelajaran 2013-2014 adalah 37 minggu efektif.

C. Muatan Kurikulum

Muatan Kurikulum SMANegeri 1 Cimalaka untuk kelas X

meliputi Kompetensi Inti dan sejumlah Kompetensi Dasar

yang dirumuskan dalam mata pelajaran yang keluasan dan

kedalamannya merupakan beban belajar peserta didik. Untuk

kelas XI dan Kelas XII, muatan kurikulum tersebut merupakan

mata yang harus ditempuh oleh peserta didik pada setiap

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

30

Page 94: 1. Model Pengembangan KTSP

jenjang kelas. Muatan lokal dan pengembangan diri termasuk

ke dalam isi kurikulum.

1. Mata Pelajaran

Mata pelajaran beserta alokasi waktu kelas X untuk tahun

pelajaran 2013-2014 menacu kepada silabus, sesuai

Permendikbud Nomor 69 tahun 2013, sedangkan untuk

kelas XI dan kelas XII mata pelajaran serta alokasi waktu

tertera pada struktur kurikulum yang tercantum pada

Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang standar isi.

2. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk

mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan

potensi daerah termasuk keunggulan daerah. Khusus di

wilayah Jawa Baratmuatan lokal diisi dengan Bahasa

Sunda.

3. Kegiatan Pengembangan diri

Pengembangan diri bukan mata pelajaran yang harus

diasuh oleh tenaga pendidik. Pengembangan diri bertujuan

untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan

kebutuhan,bakat,minat setiap peserta didik yang

disesuaikan dengan kondisi sekolah.

Khusus di SMANegeri1 Cimalaka, pengembangan diri

meliputi 2 kegiatan yaitu :

a. Pembentukan karakter Peserta didik

Pembentukan karakter peserta didik melalui pembiasaan dan

lingkungan guna mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa

yang dilakukan melalui kegiatan rutin,kegiatan

spontan,kegiatan terprogram, dan kegiatan keteladanan.SMA

Negeri 1 Cimalaka telah memulai kegiatan pembentukan

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

31

Page 95: 1. Model Pengembangan KTSP

karakter ini dengan pembiasaan membaca surat/Ayat Al

Qur’an pada jam pertama setiap harinya.

b. Pengembangan potensi dan pengekspresian diri

Pengembangan potensi dan pengekspresian diri di SMA

Negeri 1 Cimalaka melalui bidang seni, Olah Raga,

Keterampilan, Kelompok Pencinta Mata Pelajaran dan karya

tulis.

4. Pengaturan Beban Belajar.

a. Di SMA Negeri1 Cimalaka ,beban belajar menggunakan

sistem Paket. Khusus untuk kelas X, paket tesebut adalah

sebagai berikut:

1) Peminatan Matematika dan Ilmu Alam

Mata Pelajaran

Alokasi Waktu

Smt. 1

Smt.2

Kelompok A (Wajib)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

2.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Matematika 4 4

5. Sejarah Indonesia 2 2

6. Bahasa Inggris 2 2

Kelompok B (Wajib)

7. Seni Budaya 2 2

8.Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

3 3

9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

10. Bahasa Sunda 2 2

Kelompok C (Peminatan)

11. Matematika 3 3

12. Biologi 3 3

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

32

Page 96: 1. Model Pengembangan KTSP

Mata Pelajaran

Alokasi Waktu

Smt. 1

Smt.2

13. Fisika 3 3

14. Kimia 3 3

Kelompok D (Lintas Minat)

15.

Dua mata pelajaran yang ada di Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial atau Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya

6 6

Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu

88 6

2) Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial

Mata Pelajaran

Alokasi Waktu

Smt. 1

Smt.2

Kelompok A (Wajib)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

2.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Matematika 4 4

5. Sejarah Indonesia 2 2

6. Bahasa Inggris 2 2

Kelompok B (Wajib)

7. Seni Budaya 2 2

8.Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

3 3

9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

10. Bahasa Sunda 2 2

Kelompok C (Peminatan)

11. Geografi 3 3

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

33

Page 97: 1. Model Pengembangan KTSP

Mata Pelajaran

Alokasi Waktu

Smt. 1

Smt.2

12. Sejarah 3 3

13. Sosiologi 3 3

14. Ekonomi 3 3

Kelompok D (Lintas Minat)

15. Dua mata pelajaran yang ada di Peminatan Matematika dan Ilmu Alam atau Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya

6 6

Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu

88 6

b. Alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan

Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) maksimal 60 % dari waktu

kegiatan tatap muka per minggu mata pelajaran yang

bersangkutan.

c. Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran 45

menit.

d. Jumlah jam pelajaran perminggu adalah sebagai berikut:

1) Kelas X : 44 jam pelajaran;

2) Kelas XI : 44 Jam pelajaran, ada penambahan 3 jam

pelajaran pada mata pelajaran ciri khas program;

3) Kelas XII semester 1 adalah 43 jam pelajaran ada

penambahan masing-masing 1 jam pelajaran pada

mata pelajaran Pendidikan Agama, PKn, Seni

Budaya dan Bahasa Asing/Keterampilan.

Sedangkan untuk semester 2 adalah 45 jam pelajaran ada

penambahan masing-masing 1 jam pelajaran pada mata

pelajaran yang diujinasionalkan pada setiap program.

5. Kriteria Ketuntasan Minimal

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

34

Page 98: 1. Model Pengembangan KTSP

Ketuntasan minimal ditentukan oleh masing-masing Guru Mata

Pelajaran dengan berpedoman kepada nilai input atau rata-rata

nilai terakhir yang diperoleh peserta didik pada setiap jenjang

kelas. Setiap guru mata pelajaran di SMA Negeri 1 Cimalaka

meningkatkan kriteria ketuntasan minimal secara terus menerus

untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Ketuntasan minimal di

SMA Negeri 1 Cimalaka diserahkan kepada guru mata pelajaran

dan dilaporkan kepada pihak yang terkait.

a. Kelas X

Kriteri ketuntasan minimal untuk kelas X di SMA Negeri 1

Cimalaka mempertimbangkan karakteristik Kompetensi

Dasar, daya dukung dan karakteristik peserta didik dengan

memperhatikan nilai raport, SKHUN, dan rekomendasi dari

sekolah asal, maka untuk tahun pelajaran 2013-2014

diputuskan bahwa KKM untuk semua mata pelajaran Wajib A,

Wajib B, Peminatan, dan Lintas Minat adalah 75% atau sama

dengan 3 (tiga).

b. Kelas XI dan XII

Untuk Kelas XI dan XII dengan memperhatikan Kompleksitas

materi, Daya dukung, dan Intak peserta didik, maka KKM

setiap mata pelajaran adalah sebagai berikut;

1) Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Mata Pelajaran

Kriteria Ketuntasan Minimal

Kelas XI Kelas XIISmt.

1Smt.

2Smt.

1Smt.

2A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 85 85 85 85

2. Pendidikan Kewarganegaraan

85 85 85 85

3. Bahasa Indonesia 85 85 85 85

4. Bahasa Inggris 78 78 80 80

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

35

Page 99: 1. Model Pengembangan KTSP

Mata Pelajaran

Kriteria Ketuntasan Minimal

Kelas XI Kelas XIISmt.

1Smt.

2Smt.

1Smt.

2

5. Matematika 78 78 80 80

6. Fisika 78 78 80 80

7. Kimia 78 78 80 80

8. Biologi 80 80 85 85

9. Sejarah 80 80 85 85

10. Seni Budaya 80 80 85 85

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

85 85 85 85

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi

85 85 85 85

13. Bahasa Asing 78 78 80 80

B. Muatan Lokal

Bahasa Sunda 85 85 85 85

PLH 80 80

2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Mata Pelajaran

Kriteria Ketuntasan Minimal

Kelas XI Kelas XIISmt.

1Smt.

2Smt.

1Smt.

2A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 85 85 85 85

2. Pendidikan Kewarganegaraan

85 85 85 85

3. Bahasa Indonesia 85 85 85 85

4. Bahasa Inggris 78 78 80 80

5. Matematika 78 78 80 80

6. Sejarah 80 80 85 85

7. Geografi 80 80 85 85

8. Ekonomi 80 80 85 85

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

36

Page 100: 1. Model Pengembangan KTSP

Mata Pelajaran

Kriteria Ketuntasan Minimal

Kelas XI Kelas XIISmt.

1Smt.

2Smt.

1Smt.

29. Sosiologi 80 80 85 85

10.Seni Budaya 80 80 85 85

11.Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

85 85 85 85

12.Teknologi Informasi dan Komunikasi

85 85 85 85

13.Bahasa Asing 78 78 80 80

B. Muatan Lokal

Bahasa Sunda 85 85 85 85

PLH 80 80

3) Program Bahasa

Mata Pelajaran

Kriteria ketuntasan minimal

Kelas XI Kelas XIISmt.

1Smt.

2Smt.

1Smt.

2A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 85 85 85 85

2. Pendidikan Kewarganegaraan

85 85 85 85

3. Bahasa Indonesia 85 85 85 85

4. Bahasa Inggris 78 78 80 80

5. Matematika 78 78 80 80

6. Sastra Indonesia 85 85 85 85

7. Bahasa Asing 78 78 80 80

8. Antropologi 80 80 85 85

9. Sejarah 80 80 85 85

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

37

Page 101: 1. Model Pengembangan KTSP

Mata Pelajaran

Kriteria ketuntasan minimal

Kelas XI Kelas XIISmt.

1Smt.

2Smt.

1Smt.

210.Seni Budaya 80 80 85 85

11.Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

85 85 85 85

12.Teknologi Informasi dan Komunikasi

85 85 85 85

13.Budaya Sunda 78 78 80 80

B. Muatan Lokal

Bahasa Sunda 85 85 85 85

PLH 80 80

6. Penilaian

a. Kelas X

Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 66 tahun 2013

Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian

otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian,

ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian

tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian

sekolah, dan ujian nasional.

1) Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara

berkelanjutan.

2) Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap

kali sebelum ulangan harian.

3) Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap

akhir bab atau tema pelajaran.

4) Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi

dengan proses pembelajaran dalam bentuk ulangan

atau penugasan.

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

38

Page 102: 1. Model Pengembangan KTSP

5) Ulangan tengah semester dan ulangan akhir

semester, dilakukanoleh pendidik di bawah

koordinasi satuan pendidikan.

6) Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan

pendidikan padaakhir kelas XI, dengan

menggunakan kisi-kisi yangdisusun oleh

Pemerintah. Ujian tingkat kompetensi pada akhir

kelas kelas XII dilakukan melalui UN.

7) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan

metode survey oleh Pemerintah pada akhir kelas

dan kelas XI.

8) Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan

sesuai denganperaturan perundang-undangan

9) Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai

dengan peraturanperundang-undangan.

Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian

kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai

berikut:

1) Penilaian kompetensi sikap

Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui:

a) observasi,

b) penilaian diri (self assessment),

c) penilaian “teman sejawat” (peer assessment)

oleh peserta didik

d) Jurnal.

Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri,

dan penilaian antarpeserta didik adalah lembar pengamatan

berupa daftar cek (checklist) atau skala penilaian (rating

scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa

catatan pendidik.

Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut:

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

39

Page 103: 1. Model Pengembangan KTSP

SB = Sangat Baik = 80 - 100

B = Baik = 70 - 79

C = Cukup = 60 - 69

K = Kurang = < 60

Nilai kompetensi sikap pada LHB didapat dari rata-rata

nilai observasi, nilai diri sendiri, nilai antar teman dan

nilaijurnal

Contoh:

Seorang peserta didik dalam mata pelajaran Agama dan

Budi Pekerti memperoleh:

Nilai Observasi = 85, Nilai diri sendiri = 75, Nilai

antarteman = 80, Nilai Jurnal = 75

Nilai Sikap = (85+75+80+75) : 4 = 315 : 4 = 79

(dibulatkan)

Kualifikasi = Baik (B)

Deskripsi: Sikapnya baik, berpakaian sesuai dengan syariat

Islam dalam kehidupan sehari-hari, menunjukkan

sikap jujur dan hormat kepada guru, namun

kontrol dirinya perlu ditingkatkan.

2) Penilaian kompetensi pengetahuan

Penilaian Pengetahuan dilakukan oleh Guru Mata

Pelajaran (Pendidik) melalui:

a) Tes tulis

b) Tes lisan

c) Penugasan

Penilaian Pengetahuan terdiri atas: Nilai Proses (Nilai

Harian) = NH, Nilai Ulangan Tengah Semester =

UTS, dan Nilai Ulangan Akhir Semester = UAS.

a) Nilai Harian diperoleh dari hasil Tes Tulis, Tes

Lisan, dan Penugasan yang dilaksanakan pada

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

40

Page 104: 1. Model Pengembangan KTSP

setiap akhir pembelajaran satu Kompetensi Dasar

(KD).

b) Penghitungan nilai Pengetahuan diperoleh dari

rerata NH, UTS, dan UAS.

c) Penilaian LHB untuk pengetahuanmenggunakan

penilaian kuantitatif dengan skala 1 – 4 (kelipatan

0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat

sebagai berikut:

A : 3,67 – 4.00 C+ : 2,01 - 2,33

A- : 3,34 - 3,66 C : 1,67 - 2,00

B+ : 3,01 - 3,33 C- : 1,34 - 1,66

B :2,67 - 3,00 D+: 1,01 - 1,33

B- : 2,34 - 2,66 D: < 1,00

d) Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan

cara:

NH, UTS, dan UAS menggunakan skala nilai 0

sd 100

Nilai rapor merupakan hasil konversi dari rerata

NH, UTS, dan UAS, dengan perhitungan sebagai

berikut (rerata NH, UTS, dan UAS /100) x 4

Contoh:

Seorang Peserta didik memperoleh nilai

pengetahuan pada Mata Pelajaran Agama dan

Budi Pekerti sebagai berikut:

NH = 80, UTS = 75, UAS = 85

Nilai rerata NH, UTS, dan UAS = (80 + 75 +

85) : 3 = 240 : 3 = 80

Nilai Konversi = (80 : 100) x 4 = 3,20 ;

Predikat B+

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

41

Page 105: 1. Model Pengembangan KTSP

Nilai pengetahuan yang ditulis pada LHB

adalah nilai koversi (3,20) dan

predikatnya (B+).

3) Penilaian kompetensi keterampilan

a) Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan oleh

Guru Mata Pelajaran (Pendidik)melalui:

Tes praktik

Projek

Portofolio

b) Penilaian kompetensi keterampilan terdiri atas:

NilaiPraktik,

Nilai Projek,

Nilai Portofolio

c) Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap

akhir menyelesaikan satu KD.

d) Penghitungan nilai keterampilan diperoleh dari

rata-rata Penilaian Praktik, Penilaian Projek dan

Penilaian Portofolio.

e) Pengolahan Nilai Rapor (LHB) untuk

Keterampilanmenggunakan penilaian kuantitatif

dengan skala 1 - 4 (kelipatan 0,33), dengan 2

(dua) desimal dan diberi predikat sebagai berikut:

A : 3,67 – 4.00 C+ : 2,01 - 2,33

A- : 3,34 - 3,66 C : 1,67 - 2,00

B+ : 3,01 - 3,33 C- : 1,34 - 1,66

B : 2,67 - 3,00 D+ : 1,01 - 1,33

B- : 2,34 - 2,66 D : ≤ 1,00

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

42

Page 106: 1. Model Pengembangan KTSP

f) Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan

cara:

Nilai praktik, projek, dan portofolio

menggunakan skala nilai 0 sd 100.

Nilai rapor merupakan hasil konversi dari

rerata nilai praktik (NPr), projek (NPj), dan

portofolio (NPo) dengan perhitungan sebagai

berikut (rerata NPr, NPj, dan NPo /100) x 4

Contoh:

Seorang peserta didik memperoleh nilai

keterampilan pada Mata Pelajaran Agama dan

Budi Pekerti sebagai berikut:

Nilai Praktik (NPr) = 80; Nilai Projek (NPj) =

75; Nilai Portofolio (NPo) = 80

Rerata NPr, NPj, NPo = 80 + 75 + 80 : 3 =

235 : 3 = 78,33

Nilai Konversi = (78,33/100) x 4 = 3,13;

Predikat B+

Nilai keterampilan yang ditulis pada LHB

adalah nilai koversi (3,13) dan

predikatnya (B+).

b. Kelas XI dan XII

Penilaian dilakukan secara menyeluruh, yaitu mencakup

semua aspek kompetensi yang meliputi kemampuan kognitif,

psikomotorik, dan afektif dan dilakukan oleh semua guru.

1) Kemampuan kognitif dilaksanakan melalui:

Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester (UTS)

dan Ulangan Akhir Semester (UAS)

Hasil ulangan (ulangan harian/UTS/UAS) dibagikan

kepada peserta didik untuk ditandatangani oleh

orang tua dan dikumpulkan oleh guru mata pelajaran

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

43

Page 107: 1. Model Pengembangan KTSP

menjadi portofolio nilai ulangan peserta didik yang

akan menjadi perimbangan dalam kenaikan,

penjurusan dan kelulusan peserta didik.

Tugas Terstruktur (PT)

Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT)

Semua guru diwajibkan memiliki program

remedial yang dibuat awal tahun yang berisi

tentang aturan bagi peserta didik yang harus

mengikuti remedial. Setelah melaksanakan

remedial (apabila ada) guru membuat laporan

yang beirisi tentang siapa yang diremedial,

kapan diremedial dan bentuk remedialnya.

2) Kemampuan afektif dan psikomotor

penilaiannyadiintegrasikan ke dalam penilaian kognitif

dan praktik serta penilaiannya diserahkan ke guru

masing-masing serta hasil akhir penilaian disesuaikan

dengan dominasi ranah.

3) Penilaian Kelompok Mata Pelajaran

Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok

mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata

pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok

mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan, dan kelompok mata pelajaran estetika selain

oleh guru mata pelajaran masing-masing, juga

dipertimbangkan dan dimusyawarahkan dengan semua

guru yang dilaksanakan melalui rapat guru dengan

mengacu kepada ketentuan yang berlaku.

7. Kenaikan Kelas dan kelulusan.

a. Kenaikan kelas

1) Dilaksanakan pada setiap akhir Tahun Pelajaran.

2) Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran

minimal 90% diperhitungkan dari tatap muka tanpa Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

44

Page 108: 1. Model Pengembangan KTSP

memperhitungkan ketidakhadiran karena sakit atau

alasan tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.

3) Khusus untuk Kelas X, peserta didik harus mencapai KKM

untuk Kompetensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan

sesuai ketentuan penilaian yang berlaku.

4) Sikap, prilaku, budi pekerti peserta didik antara lain :

- Tidak terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan tidak

melawan tenaga pendidik/tenaga kependidikan secara

fisik atau non fisik.

- Tidak terlibat tindak kriminal

5) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila yang

bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal,

lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran dan memiliki

kepribadian yang tidak sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

6) Peserta didikdinyatakan tidak naik, apabila:

a) memiliki nilai tidak tuntas pada mata pelajaran

ciri khas program studi untuk kelas XI, dan mata

pelajaran peminatan untuk kelas X.

b) memiliki nilai tidak tuntas lebih dari (tiga) mata

pelajaran yang bukan ciri khas program studi

untuk kelas XI, atau mata pelajaran di peminatan

untuk kelas X.

Sebagai contoh :

- Program studi Ilmu Alam atau Peminatan Matematika

dan Ilmu Alam, tidak boleh memiliki nilai yang tidak

tuntas pada mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia,

dan Biologi

- Program studi Ilmu Sosial atau Peminatan Ilmu-Ilmu

Sosial, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas

pada mata pelajaran Sejarah, Geografi, Ekonomi, dan

Sosiologi.

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

45

Page 109: 1. Model Pengembangan KTSP

- Program Studi Bahasa tidak boleh memiliki nilai yang

tidak tuntas pada mata pelajaran Bahasa dan Satra

Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa Asing

lainnya dan Antropologi.

- Maksimal memiliki 3 nilai yang belum tuntas pada

mata pelajaran yang bukan khas jurusan.

b. Kelulusan

Untuk tahun pelajaran 2013-2014, kelas XII masih

menggunakan kurikulum 2006, maka sesuai dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 72 ayat

(1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan

setelah :

1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran yaitu

memiliki nilai Laporan Hasil Belajar Peserta Didik (LHBPD)

dari mulai semester 1 kelas X sampai dengan semester 6

kelas XII.

2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk

seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama

dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran

kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata

pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani,

olahraga, dan kesehatan. Kriteria nilai baik yang

dimaksud adalah sebagai berikut:

a) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak

mulia:

80 -100 = Sangat Baik (SB)

70 - 79 = Baik (B)

60 - 69 = Cukup (C)

< 60 = Kurang (D)

Dengan indikator penilaian/pengamatan:

(1) Kerajinan melaksanakan ibadah ;

(2) Kerajinan mengikuti kegiatan keagamaan ;Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

46

Page 110: 1. Model Pengembangan KTSP

(3) Jujur dalam perkataan dan perbuatan ;

(4) Mematuhi aturan sekolah ;

(5) Hormat terhadap pendidik ;

(6) Ketertiban ketika mengikuti pelajaran di kelas

atau di tempat lain

b) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian:

80 -100 = Sangat Baik (SB)

70 - 79 = Baik (B)

60 - 69 = Cukup (C)

< 60 = Kurang (D)

Dengan indikator penilaian/pengamatan:

(1) Menunjukkan kemauan belajar ;

(2) Ulet tidak mudah menyerah ;

(3) Mematuhi aturan sosial ;

(4) Tidak mudah dipengaruhi hal yang negatif ;

(5) Berani bertanya dan menyampaikan pendapat

;

(6) Kerjasama dengan teman dalam hal yang

positif ;

(7) Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler satuan

pendidikan.

c) Kelompok mata pelajaran estetika:

80 -100 = Sangat Baik (SB)

70 - 79 = Baik (B)

60 - 69 = Cukup (C)

< 60 = Kurang (D)

Dengan indikator penilaian/pengamatan:

(1) Apreasiasi Seni :

(a) Seni Suara

(b) Seni Lukis

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

47

Page 111: 1. Model Pengembangan KTSP

(c) Seni Rupa

(2) Kreasi Seni :

(a) Seni Suara

(b) Seni Lukis

(c) Seni Rupa

d) Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan:

80 -100 = Sangat Baik (SB)

70 - 79 = Baik (B)

60 - 69 = Cukup (C)

< 60 = Kurang (D)

Dengan indikator penilaian/pengamatan:

(1) Aktifitas dalam kegiatan Olah raga di satuan

pendidikan ;

(2) Kebiasaan hidup sehat dan bersih

(3) Tidak merokok

(4) Tidak menggunakan Narkoba

(5) Disiplin waktu

(6) Keterampilan melakukan gerak olah raga

3) Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu

pengetahuan dan teknologi dengan ketentuan sebagai

berikut:

a) Apabila Nilai Ujian Sekolah (US) paling rendah

sama dengan KKM semester 6 (enam) untuk

masing-masing mata pelajaran;

b) Rata-rata Nilai Sekolah (NS) untuk semua mata

pelajaran yang diujikan paling rendah sama

dengan rata-rata KKM semester 3 sampai dengan

6.

4) Lulus UJIAN NASIONAL.

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

48

Page 112: 1. Model Pengembangan KTSP

5) Target kelulusan untuk tahun pelajaran 2013-2014 adalah

100%

6) Untuk mencapai kelulusan 100%, maka sekolah

menyusun program-program baik akademik dan non

akademik yang terangkum dalam program

pengembangan diri dan ektrakurikuler, progran

pendidikan karakter bangsa, dan program peningkatan

penampilan, pelayanan dan prestasi sekolah.

8. Peminatan dan Lintas Minat

a. Waktu Peminatan dan Lintas Minat untuk Kelas X kurikulum

2013:

1) Pemetaan dan pendataan peminatan dan linats minat

dilaksanakan pada saat pendaftaran peserta didik baru

melalui penelusuran minat, bakat, dan potensi peserta

didik, dengan memperhatikan nilai raport, SKHUN, dan

rekomendasi dari sekolah asal (SMP/MTs.)

2) Jumlah Peserta Didik untuk setiap rombongan belajar

minimal 20 orang dan maksimal 36 orang;

3) Pelaksanaan peminatan dan lintas minat mulai di

semester 1.

b. Berdasarkan hasil analisis pendidik, tenaga

kependidikan, dan sarana-prasarana yang tersedia di

SMA Negeri 1 Cimalaka, ditentukan peminatan yang

dilaksanakan hanya Peminatan Matematika dan Ilmu

Alam (MIA), dan Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IIS)

dengan jumlah masing-masing rombongan belajar yaitu

7 (tujuh) untuk MIA dan 3 untuk IIS.

c. Lintas minat disediakan dengan masing-masing peserta

didik memilih dua mata pelajaran yang ditawarkan

(lihat struktur kurikulum) melalui angket yang

dibagikan pada saat mendaftar. (angket terlampir)

d. Penentuan Peminatan Kelas X

1) Pengolahan nilai raport, dan SKHUN: Untuk

peminatan MIA yang diutamakan adalah nilai mata Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

49

Page 113: 1. Model Pengembangan KTSP

pelajarana Matematika, IPA, dan Bahasa Indonesia,

dan untuk peminatan IIS diutamakan nilai mata

pelajaran Matematika, IPS, dan Bahasa Indonesia.

2) Pertimbangan minat melalui angket peserta didik

yang disetujui oleh orang tua (angket terlampir)

3) Rekomendasi dari sekolah asal (SMP/MTs)

4) Bagi peserta didik yang “ragu”, atau tidak memilih

baik peminatan ataupun lintas minat, maka

dilakukan wawancara dengan guru BP/BK dan

hasilnya disetujui oleh orang tua.

9. Pendidikan Kecakapan Hidup

a. Prinsip Umum Implementasi Kecakapan Hidup

Implementasi Pendidikan kecakapan hidup dalam proses

pembelajaran dapat dilakukan secara integral. Hal tersebut

dapat dilakkukan karena pembekalan kecakapan hidup

merupakan pesan Pendidikan atau “hidden curriculum” yang

keberhasilannya sangat tergantung pada cara penyampaian

bukan pada materi pesannya.

Untuk seluruh peserta didik, secara Umum prinsip

implemetasi konsep kecakapan hidup mencakup tiga domain,

yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan praktis dengan

fokus;

1) Menekankan pada pola pembelajaran yang mengarahkan

kepada prinsip learning to think, learning to do, learning

to be, learning to live together

2) Menggunakan pendekatan pembelajaran yang fleksibel

(flexible learning), dan pembelajaran yang menyenangkan

(enjoy learning).

3) Pola pendekatan diarahkan kepada proses pembiasan,

4) Perancanangan pembelajaran mengacu pada keterpaduan

penguasaan personal skill, social skill, academic skill, dan

vocasional skill.

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

50

Page 114: 1. Model Pengembangan KTSP

5) Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada

prinsip cara belajar peserta didik aktif yaitu peserta didik

sebagai subyek bukan obyek.

6) Menerapkan penggunaan multi metode dalam

pembelajaran.

7) Peran Guru lebih sebagai perancang dan fasilitator untuk

terjadi proses belajar, bukan pada terjadinya proses

mengajar.

b. Model Pembelajaran Kecakapan Hidup dalam Proses

Pembelajaran.

Model pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi

kecakapan hidup yang dimiliki peserta didik yang mencakup

domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

dirancang melalui penggunaan variasi metode mengajar,

antara lain:

1) Metode kerja kelompok dapat digunakan untuk melatih

dan meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan

berinteraksi antar sesamapeserta didik, menghargai

kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota tim,

kemampuan bekerja dalam tim, dan lain-lain.

2) Metode kasus dapat digunakan untuk menganalisis dan

memecahkan persoalan yang terjadi di lingkungan

peserta didik. Pemilihan kasus dapat diserahkan kepada

peserta didik agar peserta didik lebih peka untuk

mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan yang

terjadi.

3) Metode Eksperimen dapat digunakan untuk melatih

kemampuan peserta didik dalam menganalisis sesuatu,

menghubungkan sebab akibat, mencari jalan keluar dari

permasalahan yang ada, berfikir berdasarkan fakta yang

ada dan didukung dengan landasan teori yang telah

ditanamkam atau diberikan melalui ceramah/tanya jawab.

Peserta didik diberi keleluasaan untuk melakukan

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

51

Page 115: 1. Model Pengembangan KTSP

percobaan yang berbeda antar yang satu dengan yang

lainnya. Melaui kegiatan ini diharapkan kecakapan

akademik dan berfikir peserta didik terlatih dan

berkembang sesuai potensi peserta didik.

4) Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan

presentasi didepan kelas.

Metode ini digunakan untuk mengasah kemampuan

peserta didik dalam menuangkan pokok-pokok pikiran

atau ide-ide yang berbentuk tulisan sekaligus

mengkomunikasikan secara lisan. Dari kegiatan

ini,peserta didik berlatih bagaimana berkomunikasi lisan

dan tulisan, mengeluarkan ide-ide atau gagasan,

mendengarkan dan menghargai perbedaan pendapat dari

orang lain, mengelola emosi, dan hal-hal lain yang

berhubungan dengan dirinya dan orang lain.

5) Debat grup, dapat digunakan untuk melatih kemampuan

berkomunikasi, mengeluarkan pendapat, menghargai

pendapat orang, tidak memaksakan kehendak pribadi,

tidak emosional dalam diskusi, dan menghargai adanya

perbedaan sudut pandang.

6) Pelaksanaa penyusunan karya tulis untuk kelas XII yang

diharapkan menjadi bekal bagi peserta didik untuk

melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi (PT).

10. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global, serta Pendidikan Karakter

SMA Negeri 1 Cimalaka mengintegrasikan PBKL dalam mata

pelajaran yang relevan dengan terlebih dahulu menganalisis

potensi keunggulan lokal dan kesiapan sekolah. Integrasi PBKL

dilakukan pada mata pelajaran Seni Budaya, Sejarah, dan

Geografi.

Untuk Pendidikan karakter bangsa di SMA Negeri 1 Cimalaka

diintegrasikan pada semua mata pelajaran dengan nilai-nilai

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

52

Page 116: 1. Model Pengembangan KTSP

karakter yang relevan dengan masing-masing mata pelajaran

tersebut, serta menerapkan keteladan yang dipraktekan dalam

kehidupan sehari-hari di sekolah.

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

53

Page 117: 1. Model Pengembangan KTSP

BAB IVKALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk

kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun efektif,

efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan disusun dan

disesuikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu

kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu

kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah,

karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat,

serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah. Pengaturan

waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu

tahun ajaran adalah sebagi berikut:

A. Permulaan Tahun Pelajaran

Untuk kelas X hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung lebih

awal selama 3 (tiga) hari untuk melaksanakan Masa Orientasi

Peserta Didik (MOPD), yaitu mulai tanggal 2 sampai dengan 4 Juli

2013.

Sedangkan permulaan tahun pembelajaranefektif untuk semua

kelas dimulai pada hari Senin tanggal 15 Juli 2013.

B. Waktu Belajar

Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1

tahun pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua)

dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:

HARI WAKTU BELAJAR

Senin 07.00 – 14.30

Selasa 07.00 – 13.30

Rabu 07.00 – 13.30

Kamis 07.00 – 13.30

Jum’at 07.00 – 11.45

Sabtu 07.00 – 12.00

Page 118: 1. Model Pengembangan KTSP

Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu

pembelajaran efektif belajar sebagai berikut:

BulanJumlah Minggu

Minggu Efekti

Keterangan

Juli 2013 4 2

Libur Akhir Tahun Pelajaran,

pelaksanaan MOPD, dan Libur Awal

RamadhanAgustus

20135 3 Libur Idul Fitri

September 2013

4 4

Oktober 2013

5 5

November 2013

4 4

Desember 2013

4 0

Ulangan Akhir Semester,

Pengisian LHB dan Libur Akhir Semester

Januari 2014 5 4 Libur Akhir SemesterPebruari

20144 4

Maret 2014 4 3Perkiraan Ujian

Sekolah Utama

April 2014 4 3Perkiraan Ujian

Nasional UtamaMei 2014 5 5

Juni 2014 4 0Ulangan Kenaikan

Kelas dan Libur Akhir Semester

Jumlah 52 37

C. Libur Sekolah

Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah,

pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan

proses pembelajaran di sekolah.

Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

55

Page 119: 1. Model Pengembangan KTSP

1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau

Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya

keagamaan.

2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal

penentuan hari libur umum/nasional atau penetapan hari libur

serentak untuk setiap jenjang dan jenis Pendidikan.

Hari libur yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah:

Libur Semester 1: 23 Dersember 2013 – 3 Januari 2014

Libur Semester 2: 23 Juni 2014– 12 Juli 2014

Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara

lain:

Tahun Baru

Idul Fitri dan Cuti Bersama

Idul Adha

Tahun Baru Imlek

Tahun Baru Hijriah

Hari Raya Nyepi

Maulid Nabi Muhammad saw.

Tahun Baru Imlek

Wafat Isa Al masih

Hari Raya Waisak

Kenaikan Isa Al Masih

Hari Kemerdekaan RI

Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw.

Hari Raya Natal

D. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2013-2014 adalah

sebagaimana tertera pada tabel berikut ini.

RENCANA KEGIATAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2013-2014

NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAA KET.

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

56

Page 120: 1. Model Pengembangan KTSP

N

1. Penerimaan Peserta didik Baru 7 – 15 Juni 2013

2. Daftar Ulang Peserta Didik Baru 24– 29 Juni 2013

3. Pembuatan jadwal pembelajaran

1– 13 Juli 2013

4. Pembagian Kelas X 5 Juli 2013

5. Masa Orientasi Peserta Didik(MOPD)

2 – 4 Juli 2013

6. Pembagian Kelas X 5 Juli 2013

7. Pembagian Kelas XI 9 – 13 Juli 2013

8. Rapat Pleno Komite (OT Peserta didik)

13 Juli 2013

9. Rapat Persiapan KBM Semester I

13 Juli 2013

10. Hari pertama tahun pelajaran 2013-2014

15 Juli 2013

11. Menyusun program penialaian, remedial, dan pengayaan

Minggu ke 2 Juli 2013

12. Rapat Koordinasi TU Setiap hari Senin

Minggu Ketiga

1 X 1 Bula

n

13. Rapat Kordinasi Wali Peserta Didik

Setiap hari Senin

Minggu Kedua

1 X 1 Bula

n

14. Rapat Kordinasi Pembina OSIS Setiap hari Senin

Minggu Pertama

1 X 1 Bula

n

15. Rapat Koordinasi Staf & wakil Setiap hari Senin

Minggu Keempat

1 X 1 Bula

n

16. Peringatan Kemerdekaan RI 17 Agustus 2013

Upacara

17. Remedial/Pengayaan Setiap hari efektif

Di luar jam

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

57

Page 121: 1. Model Pengembangan KTSP

belajar PBM

18. Pesantren Kilat 26 Juli – 1 Agustus

2013

19. Libur Idul Fitri 2 – 15 Agustus 2013

20. Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS)

Oktober 2013

21. Pemilihan Ketua OSIS Periode 2014/2015

November 2013

22.Rapat Evaluasi Smt. 1 & Persiapan Smt.2

20 Desember 2013

23. Pembagian LHBPD21 Desember

2013

24. Libur Semester 123 Des. 2013–

3 Januari 2014

25. Hari pertama semester 2 5 Januari 2014

26.Rapat Pembentukan Panitia US/UN

Januari 2014

27. Pemantapan Kelas XIIJanuari – April

2014

28. TO Ujian SekolahJan., Feb.,

2014

29. Ujian Praktik Maret 2014

30. Ujian Sekolah Maret 2014

31. TO Ujian NasionalFeb.,

Maret2014

32. Ujian Nasional April 2014

33. Rapat Kelulusan Mei 2014

34.Pelepasan Peserta Didik kelas XII

Juni 2014

35.Rapat Kenaikan Kelas + Evaluasi Tahun Pelajaran 2013-2014

19 Juni 2014

36. Pembagian LHB 21 Juni 2014

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

58

Page 122: 1. Model Pengembangan KTSP

E. Pengembangan Silabus dan RPP

1. Pengembangan silabus (Kelas XI dan XII) di SMA Negeri 1

Cimalaka tahun pelajaran 2013-2014 merupakan

pengembangan dan revisi dari silabus tahun yang lalu melalui

penugasan yang diselenggarakan pada bulan Mei 2013.

2. Silabus setiap mata pelajaran disusun berdasarkan kalender

Pendidikan satuan Pendidikan SMA Negeri 1 Cimalaka, yakni 18

minggu efektif di semester 1 dan 19 minggu efektif di semester

2.

3. Implementasi pembelajaran untuk setiap mata pelajaran

berdasarkan pada struktur kurikulum yang tersedia di Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang standar

isi (Kelas XI dan XII) dan Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah (Kelas X)

4. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran di dalam

silabus, disesuaikan dengan standar kompetensi dasar tiap mata

pelajaran berdasarkan alokasi waktu yang tersedia, berdasarkan

struktur kurikulum dan kebutuhan SMA Negeri 1 Cimalaka .

5. Cara Pengembangan Silabus (Kelas XI dan XII)

SMA Negeri 1 Cimalaka memfasilitasi para guru dalam

mengembangkan silabus melalui:

a. In house Training, bersama pengawas sekolah dan Pejabat

Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang;

b. Memberdayakan kelompok guru mata pelajaran (MGMP);

c. Mendatangkan Naras Sumber dari luar;

d. Penugasan penyusunan ditindak lanjuti dengan pembahasan

dalam kelompok maupun pleno;

e. Pengesahan oleh Kepala Sekolah;

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

59

Page 123: 1. Model Pengembangan KTSP

f. Validasi ke Dinas Pendidikan Kabupaten dan Dinas

Pendidikan Provinsi.

6. Langkah-langkah Pengembangan Silabus(Kelas XI dan XII)

a. Mengitegrasikan nilai-nilai karakter bangsa terhadap:

1) Karakteristik Mata pelajaran;

2) Tujuan Mata Pelajaran;

3) Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

4) Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

5) Silabus setiap mata pelajaran.

b. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang dalam rangka pencapaian

kompetensi dasar, harus memberi pengalaman belajar

kepada peserta didik yang melibatkan proses mental dan

fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik

dengan guru, lingkungan dan umber belajar. Penglaman

belajar yang diberikan dapat melalui pendekatan

pembelajaran bervariasi, dan berpusat pada peserta didik,

serta memuat kecakapan hidup yang perlu dilatihkan pada

peserta didik serta nilai-nilai karakter bangsa. Untuk kelas X,

proses pembelajaran dirancang dengan menggunakan

pendekatan saintifik dengan mencakup domain sikap,

pengetahuan, dan keterampilan, serta materi pelajaran yang

faktual, konseptual, dan prosedural.

c. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

Perumusan indikator pencapaian kompetensi mengacu

kepada hasil analisis materi dan potensi peserta didik agar

dicapai perubahan perilaku dan dapat diukur mencakup

sikap, pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai karakter

bangsa.

d. Jenis Penilaian

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

60

Page 124: 1. Model Pengembangan KTSP

Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes

dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja,

pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek

dan/atau produk dan penilaian diri. Untuk kelas X, pendidik

dituntut untuk melaksanakan autentik yang berarti penilaian

asli dari awal, sepanjang proses pembelajaran, dan nilai hasil

belajar yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan

keterampilan sesuai dengan karakteristik Kompetensi Dasar

yang diajarkan.

Sistem penilaian berbentuk penilaian berkelanjutan, artinya

semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk

menentukan, ketercapaian kompetensi yang telah dicapai

dan yang belum tercapai. Untuk kompetensi yang belum

tecapai diadakan remedial baik individu maupun kelompok

yang dilaksanakan sebelum melanjutkan ke materi/SK/KD

berikutnya.

e. Pengembangan Silabus dan RPP Berkelanjutan

1) Melakukan evaluasi dan revisi terhadap kurikulum sekolah

minimal setiap akhir semester;

2) Mengadakan IHT tentang Kurikulum 2013, pendalaman

silabus dan penyusunan RPP

3) Mengikut sertakan tenaga pendidik SMA Negeri 1

Cimalaka dalam berbagai pelatihan, baik di sekolah,

tingkat Kabupaten, Provinsi, maupun tingkat nasional.

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

61

Page 125: 1. Model Pengembangan KTSP

BAB VP E N U T U P

Demikianlah revisi dan pengembangan Kurikulum SMA Negeri 1

Cimalaka Tahun Pelajaran 2013-2014 telah selesai Kami laksanakan,

dengan harapan segala upaya yang telah kami rancang ini dapat

meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di SMA Negeri 1 Cimalaka

dan di Indonesia pada umumnya.

Pendidikan sebagai aset bangsa sudah selayaknya mendapat

perhatian dan diutamakan oleh semua pihak sebab investasi di bidang

ilmu pengetahuan akan membawa kemajuan bangsa di masa yang akan

datang.

Semoga dengan diselenggarakannya otonomi pendidikan dan

otonomi sekolah dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik

untuk pencerahan anak bangsa.

Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya Kurikulum

SMA Negeri 1 Cimalaka ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya dan berdo’a semoga Allah swt. membalas amal baik

Bapak/Ibu/Sdr. dengan pahala yang berlipat ganda.

Akhirnya kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga

apapun yang kita lakukan senantiasa mendapatkan ridlo-Nya. Amin.

Page 126: 1. Model Pengembangan KTSP

3. Contoh Struktur Kurikulum: Struktur Kurikulum SMAN 1 Cimalaka

STRUKTUR KURIKULUM 2013SMA NEGERI 1 CIMALAKA

No. Mata Pelajaran

KELAS XAlokasi Waktu

MIPA Sosial Bahasa7 3 0

Smt 1

Smt 2

Smt 1

Smt 2

Smt 1

Smt 2

Kelompol A (Wajib)

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

3 3 3 3 3 3

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2 2 2 2 2 2

3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4

4 Matematika 4 4 4 4 4 4

5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2

6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2

Kelompol B (Wajib)

7 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2

8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

3 3 3 3 3 3

9 Prakarya dan Kewirausahaan

2 2 2 2 2 2

10 Bahasa Sunda 2 2 2 2 2 2

Kelompol C (Peminatan)I Matematika dan Sains

Matematika 3 3

Biologi 3 3

Fisika 3 3

Kimia 3 3

II Sosial

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

Page 127: 1. Model Pengembangan KTSP

No. Mata Pelajaran

KELAS XAlokasi Waktu

MIPA Sosial Bahasa7 3 0

Smt 1

Smt 2

Smt 1

Smt 2

Smt 1

Smt 2

Geografi 3 3

Sejarah 3 3

Sosiologi dan Antropologi 3 3

Ekonomi 3 3

III BahasaBahasa dan Sastra Indonesia

3 3

Bahasa dan Sastra Inggris 3 3

Bahasa dan Sastra Jepang 3 3

Antropologi 3 3

Kelompol D (Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat)

Matematika

Biologi 3 3

Fisika

Kimia

Geografi 3 3

Sejarah

Sosiologi dan Antropologi 3 3

Ekonomi 3 3

Bahasa dan Sastra Indonesia

Bahasa dan Sastra Inggris 3 3

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

Page 128: 1. Model Pengembangan KTSP

No. Mata Pelajaran

KELAS XAlokasi Waktu

MIPA Sosial Bahasa7 3 0

Smt 1

Smt 2

Smt 1

Smt 2

Smt 1

Smt 2

Bahasa dan Sastra Jepang 3 3

Bahasa dan Sastra Jerman

Antropologi 3 3

Jumlah 44 44 44 44 44 44

Struktur Kurikulum Program IPA

Komponen

ALOKASI WAKTUKelas XI Kelas XIISmt.

1Smt.2

Smt. 1

Smt. 2

A. MATA PELAJARAN

1. Pendidikan Agama 2 2 3 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 3 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4 5

4. Bahasa Inggris 4 4 4 5

5. Matematika 4 4 4 5

6. Fisika 5 5 4 5

7. Kimia 5 5 4 5

8. Biologi 5 5 4 5

9. Sejarah 1 1 1 1

10. Seni Budaya 2 2 3 2

11. Pendidikan Jasmani,Olah Raga dan Kesehatan

2 2 2 2

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi

2 2 2 2

13. Bahasa Jepang/erman 2 2 3 2

B. MUATAN LOKAL

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

Page 129: 1. Model Pengembangan KTSP

Komponen

ALOKASI WAKTUKelas XI Kelas XIISmt.

1Smt.2

Smt. 1

Smt. 2

a. Bahasa Sunda 2 2 2 2

b. PLH 2 2

C. PENGEMBANGAN DIRI 2 *) 2 *) 2 *) 2 *)

JUMLAH 4 4 2 45

*) Ekuivalen 2 jam pelajaran

Struktur Kurikulum Program IPS

Komponen

ALOKASI WAKTUKelas XI Kelas XII

Sm

t. 1

Sm

t. 2

Sm

t. 1

Sm

t. 2

A. MATA PELAJARAN

1. Pendidikan Agama 2 2 3 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 3 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4 5

4. Bahasa Inggris 4 4 4 5

5. Matematika 4 4 4 5

6. Sejarah 3 3 3 3

7. Geografi 4 4 3 4

8. Ekonomi 5 5 4 5

9. Sosiologi 4 4 3 4

10. Seni Budaya 2 2 3 2

11. Pendidikan Jasmani,Olah Raga dan Kesehatan

2 2 2 2

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2

13. Bahasa Jepang/Jerman 2 2 3 2

B. MUATAN LOKAL

a. Bahasa Sunda 2 2 2 2

b. PLH 2 2

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

Page 130: 1. Model Pengembangan KTSP

Komponen

ALOKASI WAKTUKelas XI Kelas XII

Sm

t. 1

Sm

t. 2

Sm

t. 1

Sm

t. 2

C. PENGEMBANGAN DIRI 2 *) 2 *) 2 *) 2 *)

JUMLAH 4 4 2 2

*) Ekuivalen 2 jam pelajaran

Struktur Kurikulum Program Bahasa

Komponen

ALOKASI WAKTUKelas XI Kelas XII

Smt. 1

Smt. 2

Smt. 1

Smt. 2

A. MATA PELAJARAN

1. Pendidikan Agama 2 2 3 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 3 2

3. Bahasa Indonesia 5 5 5 6

4. Bahasa Inggris 6 6 5 6

5. Matematika 3 3 3 4

6. Sastra Indonesia 4 4 4 5

7. Bahasa Asing 6 6 4 5

8. Antropologi 2 2 2 3

9. Sejarah 2 2 2 2

10. Seni Budaya 2 2 3 2

11. Pendidikan Jasmani,Olah Raga dan Kesehatan

2 2 2 2

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi

2 2 2 2

13. Keterampilan 2 2 3 2

B. MUATAN LOKAL

a. Bahasa Sunda 2 2 2 2

b. PLH 2 2

C. PENGEMBANGAN DIRI 2 *) 2 *) 2 *) 2 *)

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014

Page 131: 1. Model Pengembangan KTSP

Komponen

ALOKASI WAKTUKelas XI Kelas XII

Smt. 1

Smt. 2

Smt. 1

Smt. 2

JUMLAH 4 4 2 45

*) Ekuivalen 2 jam pelajaran

Kurikulum SMAN 1 Cimalaka 2013-2014