Oleh:

Muslim, S.Ag., M. Ag.

Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Imam Bonjol Padang

1.Fitrah. (ciptaan, suci, seimbang) Mnr Imam al-Maraghi: Fitrah adalah kondisi di mana Allah menciptakan manusia yang menghadapkan dirinya kepada kebenaran [hanif], dan kesiapan untuk menggunakan pikirannya.

(QS. al-Rum/30:30); (QS. al-A’raf/7:172)

2. Kelemahan & kekurangan Manusia

Manusia punya potensi positif & negatif (QS. Al-Syam[91]: 7-8), positif antara lain: tawadhu’ (rendah hati);

husnuzhzhan (baik sangka), adil; negatif: kibr (sombong); suuzhzhan (buruk

sangka); zalim (aniaya); anid (suka melampaui batas); kabad (keadaan susah

payah; Kedua Potensi ini selalu tarik-menarik

3.Tantangan Manusia Internal, dorongan hawa nafsu (QS.Yusuf/12]:5;

dan bisikan setan (QS. Al-Isra’ [17]: 53 Eksternal, rekayasa & upaya yg dilakukan

manusia yang secara sengaja berupaya ingin memalingkan manusia dari Allah. Mereka rela mengeluarkan biaya, tenaga, dan pikiran yang dimanifestasikan dlm pelbagai bentuk kebudayaan (QS. Al-Anfal [8]:36). Spt. free sex

Pengertian Agama: Agama (Sanskerta); Din, millah, syari’ah

(Arab); Religion (Inggris); la Religion (Perancis); de Religie (Belanda); die religion (Jerman).

Jadi secara bhs Agama a = tidak, gama = kacau, pergi, tetap di tempat, diwariskan turun-temurun. Jadi Agama berarti tidak kacau, tdk pergi, tetap di tempat dan diwariskan secara turun-temurun, atau

gam yang mendapat imbuhan a pada awal dan akhir kata, artinya tuntunan.

“Tuntunan agar hidup manusia tidak kacau.....”

Secara Istilah: Menurut Amsal Bachtiar (1997: 2) “Agama sebagai sistem kepercayaan

kepada Tuhan yang dianut oleh sekelompok manusia dengan selalu mengadakan interaksi dengan-Nya.”

Menurut Endang Saifuddin Anshari (Wawasan Islam, 1993:9):

“Penerimaan atas tata aturan daripada kekuatan-kekuatan yang lebih tinggi daripada manusia itu sendiri”

Agama diklasifikasikan :

1. Ardhi [bumi/budaya]

2. Samawi [langit];

1. Dinamisme; 2. Animisme; 3. Politeisme; 4. Henoteisme;

Dinamisme:“Agama masyarakat primitif yang percaya kepada

kekuatan (magic) misterius yg terdapat pada benda-benda tertentu melebihi kekuatan manusia”

Animisme:(Berarti jiwa atau roh) juga termasuk agama

primitif yg meyakini bahwa setiap benda atau alam dipenuhi oleh roh-roh

Politeisme:Salah satu paham masyarakat primitif yang

mengakui dan percaya kepada dewa-dewa. Perasaan takjub dan dahsyat bukan lagi kpd kekuatan roh, akan tetapi sdb berubah kepada dewa2 yg mempunyai tugas lebih khusus.

Spt. Dewa Ra (Mesir Kuno): Menerangi alam; Dewa Fortuna (Yunani Kuno): Membagi untung atau nasib baik kpd yg dikehendakinya

Henoteisme:“ Salah satu paham masyarakat primitif

yang mengakui adanya satu dewa yang tertinggi di samping dewa-dewa yg ada”

1. Tumbuh secara komulatif dalam masyarakat penganutnya;

2. tidak disampaikan oleh seorang rasul;

3. umumnya tidak memiliki kitab suci, kapanpun ada tetapi telah mengalami perubahan;

4. ajarannya dapat berubah sesuai dengan pikiran penganutnya;

5. konsep ketuhanannya dinamisme, animisme politeisme, henoteisme, dan paling tinggi monoteisme nisbi;

6. kebenarannya bersifat local.

Agama yg diturunkan oleh Allah SWT kpd manusia: Yahudi, Nashrani, dan Islam

secara historis, Yahudi dan Nashrani sdh mengalami distorsi akidah, antara lain Yahudi mengakui Uzair anak Allah. Nashrani jg mengakui Isa putra Maryam anak Allah

1. dapat ditentukan kapan lahirnya dan diturunkan untuk masyarakat manusia;

2. disampaikan oleh seorang rasul;3. mempunyai kitab suci yang asli;4. ajarannya serba tetap;5. konsep ketuhanannya monoteisme

mutlak;

6. kebenarannya bersifat universal.

1. Agama dapat mensucikan jiwa dan membebaskan akal dari pencemaran yang disebabkan kepercayaan yang berkaitan kekuatan selain Allah SWT

2. Memperbaiki jiwa dan secara bersamaan membaguskan niat dan perilaku jasmani dalam melakukan amalan-amalan kepada Allah, maupun kpd sesama manusia.

Menurut ulama dan Cendikiawan ada 5 tingkatan hidayah/kebenaran:

1. insting; 2. pancaindera; 3. Akal; 4. Filsafat;dan 5. Agama (Islam)

Menurut Alquran, Islam adalah agama yang:

1. paling benar, dalilnya: (QS. Alu Imran/3:19 & 85);

2. paling sempurna, dalilnya: (QS. al-Maidah/5: 3).

الحمد لله رب العالمين