1. Kata Sambutan Menteri Kesehatan

2
KATA SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan antara lain ibu, bayi, anak, manusia usia lanjut (manula), dan keluarga miskin. Perhatian khusus harus diberikan terhadap peningkatan kesehatan ibu termasuk bayi baru lahir, bayi dan balita dengan menyelenggarakan berbagai upaya terobosan yang didukung oleh kemampuan manajemen tenaga pengelola dan pelaksana program KIA. Dalam rangka meningkatkan kemampuan pengelola dan pelaksana program KIA pada tingkat kabupaten/kota dan Puskesmas, pengelola program KIA harus mampu mengolah data KIA guna memperkuat manajemen program, sebagai bahan perencanaan dan monitoring program KIA di Kabupaten/ Kota. Sebagian besar data KIA sudah tersedia di lapangan walaupun ada keterbatasan beberapa data yang terkait dengan kematian ibu dan anak serta penyebabnya. Namun demikian data KIA tersebut sering kali belum atau tidak digunakan untuk membuat perencanaan, monitoring dan evaluasi program KIA berdasarkan data . Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA) merupakan program nasional yang telah dilaksanakan sejak tahun 1990-an. Sampai saat ini seluruh kabupaten/kota telah melaksanakan secara rutin dan melaporkan ke pusat melalui propinsi. Seiring dengan perjalanan waktu dan hasil temuan di lapangan ternyata sebagian besar kabupaten/kota belum melaksanakan PWS-KIA sesuai dengan tujuan yang ada dalam PWS-KIA yaitu sebagai alat pemantauan pelaksanaan program KIA. Untuk itu diperlukan penguatan manajemen program KIA untuk memantau cakupan pelayanan KIA yaitu dengan mereformasi Buku pedoman PWS-KIA yang telah ada, dalam rangka meningkatkan dan memantapkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA. Saya menyambut gembira dengan diterbitkannya Buku Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat (PWS-KIA) yang telah direformasi, dan Saya minta buku ini digunakan sebagai pedoman dan acuan bagi para pelaksana program KIA di seluruh Indonesia. Dalam kesempatan ini, Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam keseluruhan proses penyusunan reformasi Buku Pedoman PWS-KIA ini.

Transcript of 1. Kata Sambutan Menteri Kesehatan

Page 1: 1. Kata Sambutan Menteri Kesehatan

KATA SAMBUTANMENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan antara lain ibu, bayi, anak, manusia usia lanjut (manula), dan keluarga miskin.

Perhatian khusus harus diberikan terhadap peningkatan kesehatan ibu termasuk bayi baru lahir, bayi dan balita dengan menyelenggarakan berbagai upaya terobosan yang didukung oleh kemampuan manajemen tenaga pengelola dan pelaksana program KIA.

Dalam rangka meningkatkan kemampuan pengelola dan pelaksana program KIA pada tingkat kabupaten/kota dan Puskesmas, pengelola program KIA harus mampu mengolah data KIA guna memperkuat manajemen program, sebagai bahan perencanaan dan monitoring program KIA di Kabupaten/ Kota.

Sebagian besar data KIA sudah tersedia di lapangan walaupun ada keterbatasan beberapa data yang terkait dengan kematian ibu dan anak serta penyebabnya. Namun demikian data KIA tersebut sering kali belum atau tidak digunakan untuk membuat perencanaan, monitoring dan evaluasi program KIA berdasarkan data .

Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA) merupakan program nasional yang telah dilaksanakan sejak tahun 1990-an. Sampai saat ini seluruh kabupaten/kota telah melaksanakan secara rutin dan melaporkan ke pusat melalui propinsi. Seiring dengan perjalanan waktu dan hasil temuan di lapangan ternyata sebagian besar kabupaten/kota belum melaksanakan PWS-KIA sesuai dengan tujuan yang ada dalam PWS-KIA yaitu sebagai alat pemantauan pelaksanaan program KIA.

Untuk itu diperlukan penguatan manajemen program KIA untuk memantau cakupan pelayanan KIA yaitu dengan mereformasi Buku pedoman PWS-KIA yang telah ada, dalam rangka meningkatkan dan memantapkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA.

Saya menyambut gembira dengan diterbitkannya Buku Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat (PWS-KIA) yang telah direformasi, dan Saya minta buku ini digunakan sebagai pedoman dan acuan bagi para pelaksana program KIA di seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan ini, Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam keseluruhan proses penyusunan reformasi Buku Pedoman PWS-KIA ini.

Semoga buku ini bermanfaat bagi peningkatan kualitas pelayanan KIA dalam mendukung upaya percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir, serta balita di Indonesia.