1. Iqbal

41
Laporan Praktikum Mekanika Tanah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tanah merupakan material yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau tanpa kandungan bahan organik. Butiran-butiran tersebut dapat dengan mudah dipisahkan satu sama lain dengan pengaruh air. Material ini berasal dari pelapukan batuan, baik secara fisik maupun kimia. Sifat-sifat teknis tanah, kecuali oleh sifat batuan induk yang merupakan material asal, juga dipengaruhi oleh unsur-unsur luar yang menjadi penyebab terjadinya pelapukan batuan tersebut. Istilah-istilah seperti kerikil, pasir, lanau, dan lempung digunakan dalam Ilmu Teknik Sipil untuk membedakan jenis-jenis tanah. Pada kondisi alam, tanah dapat terdiri dari dua atau lebih campuran jenis-jenis tanah dan kadang-kadang terdapat pula kandungan bahan organik. Tanah terdiri dari 3 komponen, yaitu udara, air, dan bahan padat. Udara dianggap tidak mempunyai pengaruh teknis, sedangkan air sangat mempengaruhi sifat-sifat teknis tanah. Ruang di antara butiran- 1 Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma

description

yah itu lah

Transcript of 1. Iqbal

Page 1: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tanah merupakan material yang terdiri dari campuran butiran-butiran

mineral dengan atau tanpa kandungan bahan organik. Butiran-butiran tersebut

dapat dengan mudah dipisahkan satu sama lain dengan pengaruh air. Material ini

berasal dari pelapukan batuan, baik secara fisik maupun kimia. Sifat-sifat teknis

tanah, kecuali oleh sifat batuan induk yang merupakan material asal, juga

dipengaruhi oleh unsur-unsur luar yang menjadi penyebab terjadinya pelapukan

batuan tersebut.

Istilah-istilah seperti kerikil, pasir, lanau, dan lempung digunakan dalam

Ilmu Teknik Sipil untuk membedakan jenis-jenis tanah. Pada kondisi alam, tanah

dapat terdiri dari dua atau lebih campuran jenis-jenis tanah dan kadang-kadang

terdapat pula kandungan bahan organik. Tanah terdiri dari 3 komponen, yaitu

udara, air, dan bahan padat. Udara dianggap tidak mempunyai pengaruh teknis,

sedangkan air sangat mempengaruhi sifat-sifat teknis tanah. Ruang di antara

butiran-butiran, sebagian atau seluruhnya dapat terisi oleh air atau udara. Bila

rongga tersebut terisi air seluruhnya, tanah dikatakan dalam kondisi jenuh. Bila

rongga terisi udara dan air, tanah pada kondisi jenuh sebagian (partially

saturated). Tanah kering adalah tanah yang tidak mengandung air sama sekali

atau kadar airnya nol.

Sifat-sifat teknis tanah merupakan faktor yang mempengaruhi

perencanaan pembangunan khususnya pada pemasangan pondasi. Oleh karena itu,

karakteristik tanah merupakan hal yang perlu dipertimbangkan dalam awal suatu

pembangunan.

1Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 2: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM

Adapun tujuan dari dilakukannya Praktikum Mekanika Tanah ini adalah

sebagai berikut:

1. Menyelidiki kelayakan tanah untuk perencanaan pembangunan gedung dan

jalan.

2. Menentukan nilai Index Properties dan Engineering Properties untuk

perencanaan gedung dan jalan.

3. Memperoleh data tentang sifat dan jenis tanah pada keadaan disturbed (tanah

terganggu) dan undisturbed (tanah tak terganggu) untuk diuji di laboratorium

terlebih dahulu sebelum digunakan untuk perencanaan gedung dan jalan

4. Menganalisis permasalahan yang dihadapi pada struktur tanah yang diuji.

1.3 BATASAN MASALAH

Praktikum ini dibatasi pada tanah disturbed (tanah terganggu) dan tanah

undisturbed (tanah tak terganggu) yang bertempat di Lapangan Parkir Kampus G,

Universitas Gunadarma, Jalan Akses UI, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok.

Pengujian dilakukan dengan beberapa percobaan yang terlampir di ruang lingkup

praktikum. Ruang lingkup praktikum ini adalah sebagai berikut:

A. Penyelidikan Tanah untuk Perencanaan Gedung

a. Pemeriksaan Lapangan

1. Sondir (Dutch Cone Penetrometer)

2. Bor Tangan (Hand Bor)

3. Sand Cone (Sand Cone Test)

b. Pemeriksaan Laboratorium

1. Index Properties

a) Berat Jenis Tanah (Spesific Gravity)

b) Analisis Saringan (Sieve Analysis)

2Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 3: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

c) Analisis Hidrometer (Hydrometer Analysis)

d) Kadar Air Tanah (Moisture Content)

e) Berat Isi Tanah (Density Test)

f) Batas Cair (Liquid Limit)

g) Batas Plastis (Plastic Limit)

h) Batas Susut (Shrinkage Limit)

2. Engineering Properties

a) Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

b) Konsolidasi (Consolidation)

B. Penyelidikan Tanah untuk Perencanaan Jalan

a. Pengujian Lapangan

1. Tes DCP (Dynamic Cone Penetrometer Test)

2. CBR Lapangan (Field CBR)

3. Sand Cone (Sand Cone Test)

4. Pengambilan Sampel Tanah

b. Pengujian Laboratorium

1. Index Properties

a) Kadar Air Tanah (Water Content)

b) Berat Isi Tanah (Density Test)

c) Berat Jenis Tanah (Spesific Gravity)

d) Analisis Saringan (Sieve Analisys)

e) Analisis Hidrometer (Hydrometer Test)

f) Batas Cair (Liquid Limit)

g) Batas Plastis (Plastic Limit)

h) Batas Susut (Shrinkage Limit)

2. Engineering Properties

a) CBR Laboratorium (Laboratory CBR)

b) Pemadatan (Compaction Test)

3Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 4: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

1.4 LOKASI PENELITIAN

Lokasi penelitian terletak di Lapangan Parkir Kampus G, Universitas

Gunadarma, Jalan Akses UI, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok. Praktikum

dilaksanakan di Laboratorium Mekanika Tanah.

Gambar 1.1 Lokasi Praktikum

Sumber: Google Earth

1.5 STANDAR PENGUJIAN

Untuk dapat dinyatakan benar hasilnya, pengujian di laboratorium harus

dilakukan sesuai dengan standar tertentu. Sehubungan dengan itu, standar

pengujian yang dipakai pada praktikum ini adalah:

Tabel 1.1 Standar Tes Uji Lapangan

No Jenis Tes Standar yang Digunakan

1 Tes SPT ( Standard Penetration Test ) ASTM D 1586-67

2 Tes DCP ( Dynamic Cone Penetrometer Test ) -

3 Tes Sondir ( Dutch Cone Penetrometer Test) ASTM D 3441-79

4 Hand Bor ASTM D 1452-80

4Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Lapangan Parkir Kampus G, Universitas Gunadarma

Page 5: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

5 CBR Lapangan ASTM D 1586

6 Sand Cone Test SK SNI M-13-1991-03

Tabel 1.2 Standar Tes untuk Index Properties

No. Jenis TesStandar yang Digunakan

SNIASTM AASHTO

1 Kadar Air Tanah D 2216 T 265-79 SNI 03-1965-1990

2 Berat Isi Tanah - - -

3 Berat Jenis Tanah D 854 T 100-82 SNI 03-3637-1994

4 Batas-Batas Atterberg

- Liquid Limit D 423 T 89-81 SNI 03-1967-1990

- Plastic Limit D 424 T 90-81 SNI 03-1966-1990

- Shrinkage Limit D 427 T 92-68 -

5 Gradasi Butir

- Analisis Saringan D 421/D 422 T 87/T 88 -

- Hidrometer D 421/D 422 T 87/T 88 SNI 03-3423-1994

5Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 6: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Tabel 1.3 Standar Tes untuk Engineering Properties

No. Jenis TesStandar yang Digunakan

ASTM AASHTO

1 Permeabilitas

- Constand Head D 2434 T 215

- Variable/Falling Head D 2434 T 215

2 Konsolidasi D 2435 T 216

3 Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression) D 2166 T 208

4 Kuat Geser Langsung (Direct Shear) D 3080 T 236

5 Triaksial

- Unconsolidated-Undrained (UU atau Quick) D 2850 T 234

- Consolidated-Undrained (CU) D 2850 T 234

- Consolidated-Drained (CD) D 2850 T 234

6 Hubungan Density ‒ Kadar Air

- Standard Proctor D 698 T 99

- Modified Proctor D 1557 T 70

7 California Bearing Ratio D 1883 T 193

8 Kepadatan Relatif (Relatif Density) D 2049

6Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 7: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan bertujuan untuk mempermudah pengertian

pemahaman penulis laporan sesuai dengan tujuan dan ruang lingkup, maka uraian

penulisan ini disusun sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan hal-hal mengenai latar belakang Praktikum

Mekanika Tanah, tujuan praktikum, batasan masalah, lokasi penelitian,

standar pegujian dan sistematika penulisan.

BAB 2 UJI LAPANGAN

Pada bab ini diuraikan hal-hal mengenai pengujian yang dilakukan di

lapangan untuk bangunan gedung dan jembatan serta untuk jalan dan

timbunan, seperti Dutch Cone Penetrometer, Hand Bor, Dinamic Cone

Penetrometer, California Bearing Ratio Lapangan, dan Sand Cone Test.

BAB 3 UJI LABORATORIUM

Pada bab ini dibahas mengenai pengujian yang dilakukan di laboratorium

untuk bangunan gedung dan jembatan serta untuk jalan dan timbunan,

yang dibagi menjadi Index Properties Test, seperti Kadar Air, Berat Isi

Tanah, Berat Jenis Tanah, Analisis Saringan, Uji Hidrometer, Batas Cair,

Batas Plastis, dan Batas Susut, dan juga Engineering Properties Test,

seperti Tes Kuat Geser Langsung, Kuat Tekan Bebas, Tes Konsolidasi,

Pemadatan, dan CBR Laboratorium.

BAB 4 PENUTUP

Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari seluruh percobaan yang

dilakukan serta saran.

7Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 8: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

BAB 2

UJI LAPANGAN

2.1 LANDASAN TEORI

Penyelidikan tanah di lapangan (uji lapangan) adalah langkah pertama

dalam perancangan penggunaan tanah untuk konstruksi suatu bangunan

khususnya pondasi bangunan. Selain itu, penyelidikan tanah di lapangan juga

diperlukan dalam perancangan penggunaan tanah untuk konstruksi jalan dan

timbunan. Uji lapangan ini bertujuan untuk mendapatkan sampel tanah

undisturbed (asli) dan tanah disturbed (terganggu) serta untuk mengetahui sifat

dan karakteristik tanah yang dilaksanakan langsung di lapangan atau tempat

pengujian. Penyelidikan tanah terdiri dari tiga tahap, yaitu:

a. Pengeboran atau penggalian lubang uji

b. Pengambilan contoh tanah (sampling)

c. Pengujian contoh tanah yang dapat dilakukan di laboratorium atau di

lapangan.

Penyelidikan tanah di lapangan (uji lapangan) dibutuhkan untuk data

perancangan bangunan gedung, pondasi bangunan, dinding penahan tanah, dan

lain sebagainya. Uji lapangan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan sifat dan

karakteristik tanah dalam perancangan bangunan dan jembatan, antara lain:

a. Sondir (Dutch Cone Penetrometer)

b. Bor Tangan (Hand Bor)

c. Sand Cone (Sand Cone Test)

Sedangkan untuk mendapatkan sifat dan karakteristik tanah yang

digunakan untuk perancangan sebuah jalan dan timbunan juga dapat dilakukan

beberapa uji lapangan dengan metode yang berbeda. Setelah melakukan pengujian

terhadap suatu jenis tanah, akan didapatkan data sifat-sifat teknis tanah dipelajari,

8Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 9: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

kemudian data tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

menganalisa kapasitas dukung jalan dan penurunan. Uji lapangan yang dapat

dilakukan untuk mendapatkan sifat dan karakteristik tanah dalam

perancangan jalan dan timbunan, antara lain:

a. Tes DCP (Dynamic Cone Penetrometer Test)

b. CBR Lapangan (Field CBR)

c. Sand Cone (Sand Cone Test)

Tuntutan ketelitian penyelidikan tanah tergantung dari besarnya beban

bangunan, tingkat keamanan yang diinginkan, kondisi lapisan tanah, dan biaya

yang tersedia untuk penyelidikan. Oleh karena itu, untuk bangunan atau

infrastruktur sederhana atau ringan, kadang-kadang tidak dibutuhkan penyelidikan

tanah, karena kondisi tanahnya dapat diketahui berdasarkan pengalaman setempat.

9Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 10: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.2 DUTCH CONE PENETROMETER TEST/ UJI SONDIR

2.2.1 Tujuan Percobaan

Uji sondir (Dutch Cone Penetrometer) yang dilakukan memiliki

beberapa tujuan, tujuannya adalah:

1. Mengetahui kedalaman tanah keras dengan qc = 150 kg/cm2.

2. Mengetahui perlawanan tanah terhadap tekanan ujung konus (hambatan

pelekat), serta perlawanan geser tanah terhadap selubung bikonus.

2.2.2 Teori Dasar

Sondir adalah sebuah alat yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut

60° dan dengan luasan ujung 1,54 in2 (10 cm2). Alat ini digunakan dengan cara

ditekan ke dalam tanah terus menerus dengan kecepatan tetap 20 mm/detik,

sementara itu besarnya perlawanan tanah terhadap kerucut penetrasi (q) juga terus

menerus diukur. Uji sondir ini telah menunjukkan manfaat untuk pendugaan profil

atau pelapisan (stratifikasi) tanah terhadap kedalaman karena jenis perilaku tanah

telah dapat diindentifikasi dari kombinasi hasil pembacaan tahanan ujung dan

gesekan selimutnya. Terdapat hubungan kuat dukung tanah dengan nilai tahanan

konus, yaitu:

a. Tanah yang sangat lunak memiliki nilai qc < 5 kg/cm2.

b. Tanah lunak memiliki nilai 5-10 kg/cm2.

c. Tanah teguh memiliki nilai qc 10-20 kg/cm2.

d. Tanah kenyal memiliki nilai qc 20-40 kg/cm2.

e. Tanah sangat kenyal memiliki nilai qc 40-80 kg/cm2.

f. Tanah keras memiliki nilai qc 80-150 kg/cm2.

g. Tanah tanah keras memiliki nilai qc > 150 kg/cm2.

10Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 11: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.2.3 Peralatan

Adapun peralatan-peralatan yang digunakan dalam Uji Sondir (Dutch

Cone Penetrometer) adalah:

1. Mesin sondir

2. Stang sondir

3. Mantle cone

4. Friction cone

5. Jangka spiral

6. Ambang penekan

7. Peralatan panjang

8. Kunci inggris

11Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 12: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(g)

Gambar 2.1 Alat Percobaan Dutch Cone Penetrometer/ Uji Sondir

Keterangan:

(a) Mesin Sondir (e) Jangka Spiral

(b) Stang Sondir (f) Kunci Inggris

(c) Cangkul (g) Ambang penekan

(d) T-Stuck Pemutar

12Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 13: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.2.4 Prosedur Percobaan

A. Persiapan Alat

Adapun persiapan yang harus dilakukan dalam uji sondir (Dutch Cone

Penetrometer) adalah:

1. Membuka baut penutup lubang pengisian oli dan buka kran manometer, lalu

pasang kunci piston pada ujung piston.

2. Menekan berkali-kali kunci piston ke atas sampai oli keluar semua.

3. Setelah oli yang lama habis, tetap terbuka. Isilah oli dari lubang pengisian

sampai penuh, gerakkan kunci piston naik turun secara perlahan untuk

menghilangkan gelembung udara. Setelah tidak ada gelembung udara, tutup

kembali lubang pengisian tadi.

4. Menutup salah satu kran manometer, tekan kunci piston pada alas rangka,

perhatikan kenaikan jarum manometer, hentikan penekanan dan tahan

(kunci) stang pemutar apabila jarum akan mencapai 25% ke maksimal

manometer. Bila terjadi penurunan pada jarum manometer berarti ada

kebocoran antara lain pada sambungan-sambungan napel, baut penutup oli

atau pada seal piston. Lakukan hal yang sama untuk manometer yang

lainnya.

5. Memasang friction cone, mantle cone pada drad stang sondir berikut stang

dalamnya. Tempatkan stang sondir tersebut pada lubang pemusat pada

rangka sondir tepat dibawah bawah ruang oli. Pasang kop penekan.

6. Mendorong traker, pada posisi lubang terpotong lalu putarlah engkol

pemutar sampai menyentuh ujung atas stang sondir. Pengukuran siap

dilakukan.

7. Tiang sondir diberi tanda tiap 20 cm dengan spidol, gunanya untuk

mengetahui saat dilakukan pembacaan manometer.

8. Engkol pemutar kembali diputar sehingga patent friction cone mantle

masuk kedalam tanah. Setelah mencapai batas 20 cm (lihat tanda spidol),

13Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 14: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

engkol pemutar diputar sedikit dengan arah berlawanan, traker ditarik

kedepan dalam posisi lubang bulat.

9. Membuka kran yang menuju manometer 60 kg/cm2.

B. Prosedur Percobaan

Pada uji sondir (Dutch Cone Penetrometer), prosedur percobaan yang

harus dilakukan adalah:

1. Membersihkan lokasi pekerjaan lalu pasanglah dua atau empat jangka

spiral sesuia dengan kondisi tanah dengan jarak tertentu agar cocok pada

kaki sondir.

2. Menjepit rangka sondir dengan ambang pada jangka tersebut, lalu atur

posisi sondir agar tegak lurus, dengan cara mengendurkan kunci tiang

samping lalu gunakan waterpass untuk mengontrol.

3. Engkol pemutar diputar kembali sehingga stang dalam tertekan kedalam

tanah dengan kecepatan 2 cm/detik. Stang dalam akan menekan piston

lalu akan menekan oli didalamnya, tekanan yang terjadi akan terbaca

pada manometer. Mantle cone hanya akan mengukur tahanan ujung

konus (qc) sedangkan friction cone akan mengukur tahanan ujung konus

dan gesekan dinding terhadap tanah.

4. Menekan stang, catat angka penunjukkan pertama pada jarum

manometer teruskan penekan sampai jarum manometer bergerak yang

kedua kalinya.

5. Lakukan penekan dengan hati-hati dan amati selalu jarum manometer.

Bila diperkirakan tekanan akan melebihi kapasitas manometer, tutup kran

manometer tersebut dan kran manometer yang berkapasitas besar

dibuka. Stang sondir jangan menyentuh piston karena dapat

menyebabkan kelebihan tekanan secara drastis dan merusak manometer.

6. Memutar kembali engkol pemutar berlawanan arah lalu posisi traker

dipindahkan kembali menjadi posisi lubang terpotong. Lakukan

14Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 15: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

penekanan kembali sejarak 20 cm berikutnya dan ulang prosedur 12

sampai 14.

7. Setelah mencapai kedalaman 1 meter, stang sondir perlu ditambah.

Caranya terlebih dahulu naikkan piston penekanan supaya stang sondir

dapat disambung. Gunakan kunci pipa untuk mengencangkannya. Ulangi

prosedur 8 sampai 15.

8. Setelah mencapai kedalaman tanah keras (tahanan konus lebih besar dari

150 kg/cm2 penyelidikan dihentikan).

9. Stang sondir yang sudah ditanam dapat dicabut kembali dengan cara

sebagai berikut:

b. Putar engkol pemutar agar piston penekan terangkat.

c. Tarik traker pada posisi lubang terpotong.

d. Dorong traker pada posisi lubang terpotong.

e. Putar engkol pemutar sehingga stang sondir terangkat sampai

stang sondir berikutnya terlihat.

f. Tahan stang sondir bawah dengan kunci pipa agar rangkaian

dibawahnya tidak jatuh.

g. Lepaskan stang sondir bawah dengan kunci pipa yang lainnya.

h. Ulangi prosedur ini untuk stang sondir berikutnya.

C. Perawatan

Pada uji sondir, perawatan yang harus dilakukan setelah selesai

praktikum adalah:

1. Stang sondir telah dipakai harus segera dibersihkan dari kotoran/ tanah

melekat. Setelah bersih lumuri dengan oli secukupnya agar tidak berkarat

2. Patent konus/ bikonus yang telah dipakai juga harus dibersihkan. Setelah

dibersihkan coba digerak-gerakkan, apakah terjadi kemacetan. Kalau

terjadi kemacetan, buka rangkaian alat ini dan rendam dalam minyak

tanah lalu disikat dengan hati-hati. Lumuri dengan oli yang masih baru

15Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 16: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

kemudian dirangkaikan lagi sehingga gerakkannya tidak ada yang

terhambat.

3. Menambahkan stempet pada gigi pengerak mesin sondir bagian atas bila

sudah kering.

4. Melumasi seluruh bagian yang bergerak/ bergesekan secara berskala.

5. Bila terjadi kebocoran pada oli, buka ruang oli dan periksa oil seal

didalamnya. Bila oil seal tersebut sobek, ganti dengan yang baru.

16Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 17: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Gambar 2.2 Bagian-Bagian Mesin Sondir

Sumber: Modul Praktikum Mekanika Tanah 2014

Keterangan Gambar 2.2:

1. Gigi penekan 14. Kunci tiang

2. Gigi cepat 15. Kaki sondir

3. Gigi lambat 16. Jangkar spiral

4. Tiang pelurus 17. Stang dalam

5. Rantai 18. Patent konus

6. Setelan rantai 19. Lubang pengisian oli

7. Engkol pemutar 20. Platon

8. Ruang oli 21. Oil seal

9. Kunci tiang 22. Ring penahan seal

10. Traker 23. Mur penahan seal

11. Manometer 24. Kunci piston

12. Ruang oli 25. Kop penarik

13. Stang sondir 26. Bikonus

17Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 18: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Gambar 2.3 Stang Sondir

Sumber: Modul Praktikum Mekanika Tanah 2014

Keterangan Gambar 2.3:

Posisi A

Stang sondir menekan bikonus sampai kedalaman tertentu, stang dalam (plunger)

belum ditekan (belum ada pengukuran).

Posisi B

Stang dalam ditekan masuk sedalam 4 cm, ujung bikonus menembus lapisan

tanah. Tahanan konus diukur oleh manometer dengan perantaraan stang dalam.

Posisi C

Stang dalam ditekan terus, ujung bikonus dan dinding gesek bergerak bersama-

sama menembus lapisan tanah. Jumlah tahanan konus dan hambatan pelekat

diukur oleh manometer dengan perantaraan stang dalam.

Posisi D

18Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 19: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Stang sondir ditekan kembali, ujung bikonus dan dinding gesek bergabung lagi.

Bikonus siap melakukan penetrasi untuk pengukuran pada kedalaman selanjutnya.

2.2.5 Hasil Pemeriksaan

Lokasi uji sondir ini Lapangan Parkir Kampus G, Universitas

Gunadarma, Jalan Akses UI, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok. Pemeriksaan di

lapangan dilakukan berdasarkan cara-cara yang tertera pada modul. Adapun

dalam pelaksanaan uji sondir, spesifikasi alat sondir menggunakan dimensi

bikonus berikut:

a. Diameter ujung bikonus (Dc) = 3,56 cm

b. Diameter selimut geser (Dg) = 3,56 cm

c. Tinggi selimut geser (hg) = 13,3 cm

Hasil Uji Sondir ini dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan Grafik 2.1 dan 2.3.

19Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 20: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

`

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS GUNADARMA

Kampus G, Jalan Akses UI, Kelapa Dua, Cimanggis,

Depok

Lampiran Surat/Surat No.

: Dikerjakan : Kelompok 4

Pekerjaan : Diperiksa :

      Tanggal Pemeriksaan :

Tabel 2.1 Hasil Uji Sondir

Kedalaman

(cm)

Qc

(kg/cm2)

Jumlah

Perlawanan

(kg/cm2)

Perlawanan

Gesek

(kg/cm2)

Hambata

n Pelekat

(kg/cm)

JHP

(kg/cm)

Hambatan

(kg/cm2)

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

20,00 7,00 8,00 1,00 1,34 1,34 0,07

40,00 22,00 40,00 18,00 24,09 25,43 1,20

60,00 25,50 30,00 4,50 6,02 31,45 0,30

80,00 25,00 27,00 2,00 2,68 34,13 0,13

100,00 23,00 24,00 1,00 1,34 35,47 0,07

120,00 22,50 24,00 1,50 2,01 37,47 0,10

140,00 22,50 24,00 1,50 2,01 39,48 0,10

160,00 22,50 23,00 0,50 0,67 40,15 0,03

180,00 22,00 23,00 1,00 1,34 41,49 0,07

200,00 22,00 23,00 1,00 1,34 42,83 0,07

220,00 19,00 29,00 10,00 13,38 56,21 0,67

240,00 22,50 23,00 0,50 0,67 56,88 0,03

260,00 22,50 23,00 0,50 0,67 57,55 0,03

280,00 22,50 23,00 0,50 0,67 58,22 0,03

300,00 22,50 23,00 0,50 0,67 58,89 0,03

20Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 21: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

`

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS GUNADARMA

Kampus G, Jalan Akses UI, Kelapa Dua, Cimanggis,

Depok

Lampiran Surat/Surat No.

: Dikerjakan : Kelompok 4

Pekerjaan : Diperiksa :

      Tanggal Pemeriksaan :

0.000 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.0000

50

100

150

200

250

300

350

Tahanan Konus qc Linear (Tahanan Konus qc)

Keda

lam

an (c

m)

Grafik 2.1 Hubungan qc dengan Kedalaman (Komputerisasi)

21Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 22: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

`

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS GUNADARMA

Kampus G, Jalan Akses UI, Kelapa Dua, Cimanggis,

Depok

Lampiran Surat/Surat No.

: Dikerjakan : Kelompok 4

Pekerjaan : Diperiksa :

      Tanggal Pemeriksaan :

Grafik 2.2 Hubungan qc dengan Kedalaman (Manual)

22Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 23: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

`

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS GUNADARMA

Kampus G, Jalan Akses UI, Kelapa Dua, Cimanggis,

Depok

Lampiran surat/surat

no.:   Dikerjakan : Kelompok 4

Pekerjaan : Diperiksa :  

Evaluasi Muka Tanah :   Tanggal

Pemeriksaan:  

Evaluasi Muka Air :

0.000

40.00

0

80.00

0

120.0

00

160.0

00

200.0

00

0.000

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

700.000

800.000

Jumlah Hambatan Pelekat, JHP (kg/cm)

Ked

alam

an (

cm)

23Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 24: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Grafik 2.3 Hubungan JHP dengan Kedalaman (Komputerisasi)

`

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS GUNADARMA

Kampus G, Jalan Akses UI, Kelapa Dua, Cimanggis,

Depok

Lampiran surat/surat

no.:   Dikerjakan : Kelompok 4

Pekerjaan : Diperiksa :  

Evaluasi Muka Tanah :   Tanggal

Pemeriksaan:  

Evaluasi Muka Air :

24Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 25: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Grafik 2.4 Hubungan JHP dengan Kedalaman (Manual)

2.2.6 Perhitungan

Adapun perhitungan dan analisis hasil dari uji sondir (Dutch

Penetrometer Test) ini adalah:

Perhitungan

1. Dimensi alat bikonus:

a. Diameter ujung bikonus (Dc) = 3,56 cm

b. Diameter selimut geser (Dg) = 3,56 cm

c. Tinggi selimut geser (hg) = 13,30 cm

2. Hasil pengukuran:

a. Tekanan konus (qc) = 22,50 kg/cm2 (Kolom 2)

b. Jumlah perlawanan/ hambatan (JH) = 23,00 kg/cm2 (Kolom 3)

3. Luas potongan melintang bikonus (Ac) = ¼ π.Dc2

= 9,949 cm2

Gaya geser yang bekerja (P) = Ac . (JH – qc)

= Ac . (Kolom 3 – Kolom 2)

= Ac . (Kolom 4)

4. Luas selimut geser (Ag) = π . Dg . hg

5. Hambatan pelekat (HP) = 20

pAg

=

5 . Dc .( JH−qc )hg

Faktor pembacaan (pembacaan tiap penurunan 20 cm)

Untuk harga Dc = Dg = D

25Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 26: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Hg = 13,300 cm

Maka, HP =

5 . D .( JH−qc )13,300

6. Jumlah hambatan pelekat (JHP) = ΣHP

7. Hambatan setempat (HS) =

PAg =

AcAg

. (JH−qc)

=

Dc . (JH−qc )4 . hg

Untuk harga Dc = Dg = D

hg = 13,300 cm

Maka, HS =

D53,200

.(JH−qc )(Kolom 7)

8. Kedalaman = 300,00 cm

9. Perlawanan gesek = (JH – qc)

= (23,00 – 22,50) kg/cm2

= 0,50 kg/cm2

10. Hambatan pelekat =

5. Dc .(JH−qc )hg

=

= 0,67 kg/cm

11. Ʃ Hambatan pelekat = 58,89 kg/cm

12. Hambatan =

Dc .(JH−qc )4 . hg

=

= 0,03 kg/cm

26Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 27: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

27Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Page 28: 1. Iqbal

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.2.7 Kesimpulan dan Analisa Hasil

Pada kedalaman 300 cm tekanan konus maksimum yang didapatkan

adalah 22,50 kg/cm2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tanah yang diteliti tidak

sampai pada tanah keras karena nilai tekanan konus untuk mencapai tanah keras

disyaratkan 80-150 kg/cm2. Berdasarkan sumber yang didapatkan dari Braja M.

Das, didapatkan klasifikasi pada sampel yang diuji. Sampel tanah yang diteliti

merupakan tanah jenis kenyal karena berada pada range antara 20-40 kg/cm2.

Saat melakukan uji sondir pada 4 kedalaman terakhir didapatkan nilai

tekanan konus yang sama. Hal ini menunjukkan sudah tidak ada lagi perlawanan

tanah yang terjadi. Manometer selalu menunjukkan nilai yang sama pada 4

kedalaman terakhir dapat dikarenakan karena dua faktor, antara lain:

a. Tanah sudah tidak memiliki perlawanan terhadap ujung bikonus.

b. Terdapat kebocoran oli pada alat sondir sehingga dial pada manometer tidak

terangkat.

c. Titik yang diuji merupakan tanah urugan/ timbunan, sehingga terdapat

material lain selain tanah yang ada pada lapisan di bawah tanah yang menjadi

titik pengujian.

28Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma