1 - panjangport.co.id filelampiran i : surat keputusan general manager nomor : tanggal : pt. ... di...

107
~ 1 ~ LAMPIRAN I : SURAT KEPUTUSAN GENERAL MANAGER Nomor : Tanggal : PT. PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO) CABANG PANJANG NOMOR ………………. TENTANG STANDAR PELAYANAN JASA PETIKEMAS DI TERMINAL PETIKEMAS CABANG PANJANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang usaha pelayanan jasa kepelabuhanan. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang merupakan pendukung utama transportasi laut yang secara langsung maupun tidak langsung berperan aktif dalam pembangunan ekonomi Propinsi Lampung. Bidang Usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) adalah menyediakan dan mengusahakan jasa kepelabuhanan untuk menunjang kelancaran angkutan laut dalam rangka menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, sesuai dengan Keputusan Menteri (Kepmen) Perhubungan Nomor : KP 88 Tahun2011 tentang pemberian izin usaha kepada PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sebagai Badan Usaha Pelabuhan. Dalam rangka memenuhi pelayanan jasa petikemas yang merupakan salah satu bentuk pelayanan yang disediakan oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang, sehingga perlu untuk menciptakan standar pelayanan petikemasyang berorientasi pada kepuasan pelanggan. B. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud Maksud disusunnya Pedoman Standar Pelayanan Jasa Petikemas di PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang adalah untuk memberikan kepastian dan meningkatkan kualitas dalam melaksanakan pelayanan jasa petikemas yang meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan penyelenggaraan pelayanan jasa petikemas dengan berorientasi pada kepuasan pelanggan namun tetap berpegang teguh terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Transcript of 1 - panjangport.co.id filelampiran i : surat keputusan general manager nomor : tanggal : pt. ... di...

~ 1 ~

LAMPIRAN I : SURAT KEPUTUSAN GENERAL MANAGER

Nomor :

Tanggal :

PT. PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO) CABANG PANJANG

NOMOR ……………….

TENTANG STANDAR PELAYANAN JASA PETIKEMAS

DI TERMINAL PETIKEMAS CABANG PANJANG

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang adalah Badan Usaha

Milik Negara yang bergerak di bidang usaha pelayanan jasa kepelabuhanan. PT

Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang merupakan pendukung

utama transportasi laut yang secara langsung maupun tidak langsung

berperan aktif dalam pembangunan ekonomi Propinsi Lampung.

Bidang Usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) adalah menyediakan dan

mengusahakan jasa kepelabuhanan untuk menunjang kelancaran angkutan

laut dalam rangka menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, sesuai

dengan Keputusan Menteri (Kepmen) Perhubungan Nomor : KP 88 Tahun2011

tentang pemberian izin usaha kepada PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

sebagai Badan Usaha Pelabuhan.

Dalam rangka memenuhi pelayanan jasa petikemas yang merupakan salah

satu bentuk pelayanan yang disediakan oleh PT Pelabuhan Indonesia II

(Persero) Cabang Panjang, sehingga perlu untuk menciptakan standar

pelayanan petikemasyang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud

Maksud disusunnya Pedoman Standar Pelayanan Jasa Petikemas di PT

Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang adalah untuk memberikan

kepastian dan meningkatkan kualitas dalam melaksanakan pelayanan

jasa petikemas yang meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan

penyelenggaraan pelayanan jasa petikemas dengan berorientasi pada

kepuasan pelanggan namun tetap berpegang teguh terhadap peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku.

~ 2 ~

2. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penetapan standar pelayanan ini adalah agar

pelayanan petikemas di PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang

dapat sesuaidengan prosedur, sehingga mampu bersaing dengan badan

hukumlainya dalam bidang pelayanan jasa petikemas baik domestik maupun

internasional.

3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Standar Pelayanan Jasa Petikemas di PT Pelabuhan Indonesia II

(Persero) Cabang Panjang meliputi :

a. Pelayanan Jasa Bongkar dan Muat Petikemas Domestik dan Internasional

b. Pelayanan Batal Muat dan Alih Kapal

c. Pelayanan DG (Dangerous Goods)

d. Pelayanan OOG (Out Of Gauge)

e. Pelayanan Jasa Petikemas Reefer

f. Pelayanan Buka dan Tutup Palka

g. Pelayanan Receiving dan Delivery Petikemas

h. Pelayanan Batal Muat Delivery

i. Pelayanan Behandle

4. Komponen Pelaksanaan Pelayanan Jasa Petikemas

Pelaksanaan Standar Pelayanan ini terdiri dari beberapa komponen yaitu :

a. dasar hukum;

b. persyaratan;

c. sistem, mekanisme dan prosedur;

d. jangka waktu penyelesaian;

e. biaya/tarif;

f. produk pelayanan;

g. sarana, prasarana, dan/atau fasilitas;

h. kompetensi pelaksana;

i. pengawasan internal;

j. penanganan pengaduan, saran dan masukan;

k. jumlah pelaksana;

l. jaminan pelayanan;

m. jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan; dan

n. evaluasi kinerja pelaksana

~ 3 ~

BAB II

PENGERTIAN, PRINSIP DAN

KOMPONEN STANDAR PELAYANAN

A. PENGERTIAN

Petunjuk teknis Standar Pelayanan Jasa Kapal ini memuat beberapa pengertian

sebagai berikut :

1. Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan perundang-undangan bagi

setiap warga dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau setiap warga negara

dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang

disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

2. Penyelenggara Pelayanan Publik yang selanjutnya disebut korporasi, lembaga

independen yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang untuk kegiatan

pelayanan publik dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk

kegiatan pelayanan publik.

3. Organisasi Penyelenggara Pelayanan Publik yang selanjutnya disebut

Organisasi Penyelenggara adalah satuan kerja penyelenggara pelayanan

publik yang berada di lingkungan institusi Penyelenggara Negara, Korporasi,

Lembaga Independen yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang untuk

kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata

untuk kegiatan pelayanan publik.

4. Standar Pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman

penyelenggara pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai

kewajiban dan janji penyelanggara kepada masyarakat dalam rangka

pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur.

5. Maklumat Pelayanan adalah pernyataan tertulis yang berisi keseluruhan

rincian kewajiban dan jasa yang terdapat dalam Standar Pelayanan.

6. Pengguna Jasaadalah seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk

sebagai perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan

sebagai penerima manfaat pelayanan publik, baik secara langsung maupun

tidak langsung.

7. Berth Allocation (BA) adalah sub bagian yang merencanakan dan mengatur

kade meter untuk penyandaran kapal.

8. Billing adalah sub bagian keuangan yang melakukan verifikasi dan input data

permintaan pelayanan serta melakukan penerbitan proforma/pra nota.

9. Booking Stack adalah dokumen permohonan perusahaan pelayaran/agen

kepada terminal petikemas untuk menyediakan lokasi penumpukan.

10. CEIR (Container Equipment Interchange Receipt) adalah dokumen operasi

gate out yang berisi infromasi nomor container dan kondisi fisik container.

11. CMS (Container Movement Slip) adalah dokumen operasi gate in yang berisi

informasi lokasi dan nomor container.

~ 4 ~

12. CVIA adalah Container Vessel Identification Advice.

13. DG adalah Dangerous Goods.

14. DO adalah Dokumen Delivery Order.

15. FCL adalah Full Container Load.

16. Lift On adalah kegiatan mengangkat container dari daratan/lapangan dan

ditempatkan di atas chassis.

17. Lift Off adalah kegiatan mengangkat container dari chassis dan ditempatkan

di atas daratan/lapangan.

18. LKA adalah dokumen Laporan Kesiapan Alat.

19. NPE adalah Nota Pemberitahuan Ekspor.

20. OOG adalah Out of Gauge.

21. PEBF adalah Pemberitahuan Ekspor Barang Fiat.

22. PIBF adalah Pemberitahuan Impor Barang Fiat.

23. PKK adalah Pemberitahuan Kedatangan Kapal.

24. ITV (Internal Truck Vehicle) adalah alat operasi lapangan dan dermaga

berupa head truck dan chassis.

25. Preferred Area (PA) adalah area yang direncanakan untuk penumpukan

container oleh bagian perencanaan operasi lapangan.

26. Quay Crane Operator adalah operator crane di dermaga.

27. RBM adalah dokumen realisasi bongkar muat.

28. Receiving Card (RC) adalah kartu bukti pembayaran yang digunakan oleh

pemilik barang untuk memasukkan petikemas ke terminal.

29. RPK adalah dokumen rencana penambatan kapal.

30. Ship Planner merupakan sub bagain dari organisasi Perencanaan Operasi

Kapal pada Planning & Control Tower.

31. Shipping/Stowage Instruction (SI) adalah dokumen yang berisi keterangan

terkait rencana muat petikemas.

32. SP2 adalah Dokumen Surat Perintah Pengeluaran Barang.

33. SPBF adalah Dokumen Surat Perintah Behandle Fiat.

34. SPPB adalah Dokumen Surat Perintah Pengeluaran Barang.

35. SPPPB adalah Dokumen Surat Perintah Penarikan Petikemas Behandle.

36. SPPPR adalah Dokumen Surat Permintaan Pelayanan Plugging Reefer.

37. SPPS adalah Dokumen Surat Permintaan Pelayanan Stuffing.

38. SPPU adalah Dokumen Surat Permintaan Pelayanan Unstuffing.

39. Ship Talker merupakan bagain dari organisasi Pengendalian Operasi Kapal

pada Planning & Control Tower.

40. TPS adalah Tempat Penimbunan Sementara.

41. TRIN adalah Truck Identification Number.

42. YCO (Yard Crane Operator) adalah operator alat di lapangan.

43. YOA (Yard Operator Assistant ) adalah asisten operator alat di lapangan.

44. YOR adalah Yard Occupancy Ratio.

45. Yard Planner merupakan sub bagian dari organisasi Perencanaan Operasi

Lapangan pada Planning & Control Tower.

~ 5 ~

46. Yard Talker merupakan sub bagian dari organisasi Pengendalian Operasi

Lapangan pada Planning & Control Tower.

47. WOA (Wharf Operator Assistance) adalah asisten operator crane di dermaga.

48. Shuffling adalah kegiatan memindahkan petikemas antar row dalam satu slot

dengan menggunakan alat angkat.

49. Behandle adalah kegiatan penanganan petikemas dan barang dalam

petikemas sesuai permintaan Pemilik Barang/Kuasa Pemilik Barang dengan

pemeriksaan fisik barang oleh instansi berwenang.

50. Buka tutup palka adalah suatu pelayanan membuka dan menutup palka kapal

petikemas dengan menggunakan alat bongkar muat.

51. Closing Time adalah waktu yang menentukan berhentinya petikemas

receiving yang akan dimuat ke kapal yang ditentukan pada saat proses

perencanaan.

52. Container Freight Station (CFS) adalah bagian dari fasilitas di Terminal

Petikemas yang terdiri dari gudang dan lapangan penumpukan digunakan

untuk menumpuk petikemas LCL, pelayanan stripping/stuffing, dan untuk

menumpuk barang ex pelayanan stripping/stuffing, pelayanan behandle.

53. Crane darat adalah alat angkat petikemas yang dioperasikan untuk kegiatan

stevedoring yang berupa container crane, shore to ship, fix crane, luffing

crane dan yang dapat dipersamakan dengan itu.

54. Crane kapal adalah alat angkat petikemas yang dioperasikan untuk kegiatan

stevedoring yang menjadi satu kesatuan dengan kapal.

55. Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat

dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar/muat barang, hewan, dan

menaik-turunkan penumpang.

56. Full Container Load (FCL) selanjutnya disebut “FCL” adalah suatu kondisi

pengiriman barang dimana dalam satu container terdapat satu pemilik barang

dan dilakukan pembongkaran dari atas kapal sampai dengan dilakukan

stacking di Container Yard.

57. Gerakan Ekstra adalah gerakan pemindahan petikemas atas permintaan

Pengguna Jasa, yang terdiri dari relokasi dan/atau angsur.

58. Cargodoring adalah pekerjaan mengangkut petikemas dengan menggunakan

trailer/chassis dari sisi lambung kapal ke lapangan penumpukan petikemas

atau sebaliknya dalam area Terminal yang sama.

59. Lapangan Penumpukan (CY) adalah tempat penyimpanan sementara

petikemas sebelum dimuat maupun yang sudah dibongkar.

60. Lapangan Penumpukan Petikemas Empty adalah tempat penyimpanan

petikemas kosong.

61. Less Container Load (LCL) selanjutnya disebut “LCL” adalah suatu kondisi

pengiriman barang dimana dalam satu container terdapat lebih dari satu

pemilik barang dan dilakukan kegiatan stripping kemudian di susun di dalam

gudang Container Freight Station (CFS) serta memindahkan petikemas

kosong ke dalam lapangan petikemas kosong.

~ 6 ~

62. Lokasi Container Distribution Center (CDC)/Cargo Consolidation Center

(CCC) atau Sripping/Stuffing adalah lokasi di dalam Terminal yang disediakan

untuk pelayanan sripping/stuffing untuk selanjutnya diangkut dari dank e

kendaraan angkutan barang untuk selanjutnya didistribusikan dan untuk

menyimpan petikemas kosong ex stripping/stiffing untuk selanjutnya disebut

area CDC,area CCC, atau area atripping/stuffing.

63. Overbrengen petikemas adalah kegiatan memindahkan petikemas dari

Terminal ke Terminal lainnya di dalam atau di luar pelabuhan.

64. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan

batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan

pengusahaan yang dipergunakan sebagai kapal bersandar, naik turun

penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat

berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan

pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat

perpindahan intra dan antarmoda transportasi.

65. Pemilik Barang/Kuasa Pemilik Barang adalah badan usaha dan/atau

perorangan yang mempunyai kuasa atas barang yang akan diterima dikirim

melalui angkutan laut.

66. Penanganan Khusus adalah penanganan petikemas di Terminal yang

dilakukan dengan penggunaan alat-alat tambahan dan penanganan

petikemas yang dimuat tidak standar.

67. Penggunaan Jasa meliputi Perusahaan Pelayaran, dan/atau Pemilik

Barang/Kuasa Pemilik Barang.

68. Petikemas adalah peti berbentuk empat segi panjang yang dirancang khusus

dengan ukuran tertentu terbuat dari besi maupun aluminium serta memiliki

pintu disalah satu sisinya serta dapat digunakan berulang kali juga digunakan

sebagai tempatuntuk menyimpan sekaligus mengangkut muatan yang ada

didalamnya dan telah ditetapkan berdasarkan International Standardization

Organisation (ISO).

69. Petikemas Overheight/Width/Length (Over Dimension /(OD)) yang

selanjutnya disingkat petikemas OH/OW/OL/OD adalah petikemas yang

mempunyai ukuran berbeda dengan standar umum petikemas dan atau

muatannya melebihi standar petikemas yang penanganannya memperluas

alat khusus.

70. Plugging Reefer Petikemas adalah pekerjaan pelayanan pemberian aliran

listrik untuk petikemas di lapangan penumpukan yang tersedia fasilitas reefer.

71. Receiving/Delivery petikemas adalah pekerjaan memindahkan barang dari

timbunan/tempat penumpukan di gudang/lapangan penumpukan dan

menyerahkan sampai tersusun di atas kendaraan di pintu gudang/lapangan

penumpukan atau sebaliknya.

72. Relokasi adalah pelayanan pemindahkan petikemas dari satu lokasi ke lokasi

penumpukan lainnya.

~ 7 ~

73. Restowage adalah penataan kembali muatan petikemas di atas kapal, dengan

proses kegiatan terdiri dari penataan petikemas row to row (tanpa melalui

proses landed di demaga) dan penataan petikemas bay to bay melalui proses

landed di lapangan penumpukan atau dermaga.

74. Rubah Status adalah perubahan status petikemas dari “FCL” menjadi “LCL”

dimana barang dikeluarkan dari dalam petikemas dan disusun ke dalam

gudang atau sebaliknya.

75. Stacking adalah pekerjaan penyusunan petikemas di lapangan penumpukan

(CY).

76. Stevedoring adalah pekerjaan membongkar petikemas dari kapal ke

dermaga/tongkang/truk atau memuat petikemas dari demaga/tongkang/truk

ke dalam kapal sampai dengan tersusun dalam palka kapal dengan

menggunakan crane kapal atau crane darat.

77. Stripping/stuffing adalah kegiatan mengeluarkan dan memasukan barang dari

dan ke dalam petikemas.

78. Tarif dasar adalah tarif perhitungan atas pengenaan jasa petikemas yang

ditentukan oleh Direksi.

79. Tempat Pelayanan Fisik Terpadu (TPFT) adalah sebagai fasilitas terpadu

pemeriksaan kepabeanan dan karatina untuk barang-barang tertentu sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

80. Terminal adalah fasilitas pelabuhan yang terdiri atas kolam sandar dan tempat

kapal bersandar atau tambat, tempat penumpukan, tempat menunggu dan

naik turun penumpang, dan atau tempat bongkar/muat barang.

81. Terminal Handling Charges (THC) adalah tarif yang dikenakan terhadap

handling petikemas yang meliputi kegiatan stevedoring, Cargodoring dan lift

on/off.

82. Terminal Operating System (TOS) adalah aplikasi perangkat lunak yang

mendukung perencanaan, aktivitas pengendalian jadwal dan alat terminal

petikemas serta menjamin terhadap keakuratan didalam operasi terminal.

83. Terminal Petikemas adalah fasilitas pelabuhan yang terdiri atas kolam sandar

dan tempat kapal bersandar atau tambat, tempat penumpukan petikemas,

dan/atau tempat bongkar muat petikemas, serta peralatan yang layak untuk

melayani kegiatan bongkar muat petikemas.

84. Transhipment adalah kegiatan membongkar petikemas dan memuat kembali

ke kapal pengangkut ke-2 (kedua) pada Terminal yang sama.

85. Truck Lossing adalah kegiatan angkut langsung dari dan ke Pelabuhan tanpa

menggunakan Fasilitas penumpukan.

86. Trucking adalah pekerjaan mengangkut petikemas dengan menggunakan

trailer/chasis dari sisi lambung kapal/lapangan penumpukan petikemas ke

luar area Terminal atau dari satu area lapanagn penumpukan ke lapangan

penumpukan petikemas lainnya pada area Terminal, atau sebaliknya.

87. Twenty Foot Equivalent Units (TEU’s) adalah sebuah satuan ukuran

petikemas setara dengan ukuran dua puluh kaki.

~ 8 ~

88. Uncontainerized adalah barang tidak dalam kemasan petikemas yang dimuat

atau dibongkar menggunakan kapal petikemas di fasilitas yang memberikan

pelayanan petikemas.

89. Shipping Line adalah perusahaan pelayaran yang mengoperasikan kapal

petikemas.

90. CVIA (Container Vessel Identification Advice) adalahpemberitahuan rencana

kegiatan kapal di terminal.

91. EDI Baplie adalah data yang berisi informasi tentang posisi petikemas di atas

kapal.

B. PRINSIP

Dalam menyusun, menetapkan dan menerapkan Standar Pelayanan dilakukan

dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Sederhana, Standar Pelayanan yang mudah dimengerti, mudah diikuti, mudah

dilaksanakan, mudah diukur, dengan prosedur yang jelas dan biaya terjangkau

bagi pengguna jasa.

2. Parsitipatif, Penyusunan Standar Pelayanan dengan melibatkan pihak terkait

dan pengguna jasa untuk bersama membahas agar mendapatkan keselarasan

atas dasar komitmen atau hasil kesepakatan.

3. Akuntabel, Hal-hal yang diatur dalam Standar Pelayanan harus dapat

dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan secara konsisten kepada pihak

yang berkepentingan.

4. Berkelanjutan, Standar Pelayanan harus terus menerus dilakukan perbaikan

sebagai upaya peningkatan kualitas dan inovasi pelayanan

5. Transparansi, Standar Pelayanan harus dapat dengan mudah diakses dan

diketahui oleh seluruh pengguna jasa.

6. Keadilan, Standar Pelayanan harus menjamin bahwa pelayanan yang diberikan

dapat menjangkau semua pengguna jasa.

C. KOMPONEN

Komponen Standar Pelayanan adalah komponen yang merupakan unsur-unsur

administrasi dan manajemen yang menjadi bagian dalam sistem dan proses

penyelenggaraan pelayanan publik.

Berdasarkan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009, setiap Standar

Pelayanan dipersyaratkan harus mencantumkan komponen sekurang-kurangnya

meliputi :

1. Dasar Hukum, adalah peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar

penyelenggaran pelayanan.

~ 9 ~

2. Persyaratan, adalah syarat (dokumen atau hal lain) yang harus dipenuhi dalam

pengurusan suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun

administratif.

3. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur, adalah tata cara dan pelayanan yang

dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan, termasuk pengaduan.

4. Jangka Waktu Penyelesaian, adalah jangka waktu yang diperlukan untuk

menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan.

5. Biaya/Tarif, adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam

mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang

besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan

masyarakat.

6. Produk Pelayanan, adalah hasil pelayanan yang diberikan dan terima sesuai

dengan ketentuan yang ditetapkan.

7. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas, adalah peralatan dan fasilitas yang

diperlukan dalam penyelenggara pelayanan, termasuk peralatan dan fasilitas

pelayanan bagi kelompok.

8. Kompetensi Pelaksana, adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana

meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan dan pengalaman.

9. Pengawasan Internal, adalah sistem pengendalian intern dan pengawasan

langsung yang dilakukan oleh pimpinan satuan kerja atau atasan langsung

pelaksana.

10. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan, adalah tata cara pelaksanaan

penanganan pengaduan dan tindak lanjut.

11. Jumlah Pelaksana, adalah tersedianya pelaksana sesuai dengan beban kerja.

Informasi mengenai komposisi atau jumlah petugas yang melaksanakan tugas

sesuai pembagian dan uraian tugasnya.

12. Jaminan Pelayanan, adalah memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan

sesuai dengan Standar Pelayanan.

13. Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan, adalah dalam bentuk

komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, risiko, dan

keragu-raguan.

14. Evaluasi Kinerja Pelaksana, adalah penilaian untuk mengetahui seberapa jauh

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Standar Pelayanan.

Dalam penyusunan, penetapan, dan penerapan Standar Pelayanan, untuk setiap

jenis pelayanan sekurang-kurangnya meliputi 14 (empat belas) komponen

tersebut. Apabila dipandang perlu, sesuai dengan karakteristik pada jenis

penyelenggaraan pelayanan tertentu, maka dimungkinkan untuk menambah atau

melengkapi komponen lain dalam pengembangan Standar Pelayanan. Selain itu

sebagai upaya harmonisasi antar peraturan perundang-undangan maka

penyusunan komponen Standar Pelayanan perlu memperhatikan peraturan

perundangan lain yang terkait dengan penyusunan Standar Pelayanan seperti

Standar Pelayanan (SP), Standar Operating Procedures (SOP) dan Norma,

Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK).

~ 10 ~

BAB III

IDENTIFIKASI KONDISI SAAT INI

A. IDENTIFIKASI TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN DAN DASAR HUKUM

KELEMBAGAAN

Tabel : 3.1

Tugas, Fungsi, Kewenangan dan Dasar Hukum Kelembagaan

No Unsur / Aspek

Manajemen

Uraian Dasar Hukum / Ketentuan Yang Terkait

1. Tugas dan

Fungsi

- Sebagai penyedia pelayanan jasa

petikemas

- Undang – Undang Nomor

17 Tahun 2008 tentang

Pelayaran;

- Peraturan Pemerintah

Nomor 61 Tahun 2009

tanggal 22 Oktober 2009

tentang Kepelabuhanan;

- Peraturan Menteri PM 146

Tahun 2016 tentang

Perubahan atas Peraturan

Menteri Perhubungan

Nomor 51 Tahun 2015

tentang Penyelenggaraan

Pelabuhan Laut;

2. Kewenang

an menye

lenggara

kan jenis

pelayanan

- Pelayanan Jasa Bongkar Muat

Petikemas Domestik dan

Internasional

- Pelayanan Jasa Batal Muat dan

Alih Kapal

- Pelayanan Dangerous Goods

(DG)

- Pelayanan Out Of Gauge (OOG)

- Pelayanan Jasa Petikemas

Reefer

- Pelayanan Buka dan Tutup

Palka

- Pelayanan Receiving Delivery

Petikemas

- Pelayanan Batal Muat Delivery

- Pelayanan Behandle

SK Departemen

Perhubungan Direktorat

Jendral Perhubungan Laut

Nomor: PP 72/3/11-96

perihal Pengoperasian

Dermaga Petikemas

Pelabuhan Panjang

sebagai Terminal

Petikemas (Full Container);

~ - 11 - ~

B. IDENTIFIKASI JENIS PELAYANAN, PRODUK PELAYANAN, MASYARAKAT DAN PIHAK TERKAIT

Tabel 3.2: Jenis Pelayanan, Produk Pelayanan, Dasar Hukum, Penguna Layanan dan Pihak Terkait

No Jenis Pelayanan Produk Pelayanan Dasar Hukum Penyelenggaraan Layanan Pengguna Layanan Pihak Terkait

1. Pelayanan Jasa

Bongkar Muat

Petikemas Domestik

dan Internasional

- Stevedoring

- Cargodoring

- Lift On/Off

- Penumpukan di CY

1. Peraturan Menteri PM 146 Tahun 2016

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

Perhubungan Nomor 51 Tahun 2015 tentang

Penyelenggaraan Pelabuhan Laut

2. SK Departemen Perhubungan Direktorat

Jendral Perhubungan Laut Nomor: PP 72/3/11-

96 perihal Pengoperasian Dermaga Petikemas

Pelabuhan Panjang sebagai Terminal

Petikemas (Full Container);

3. SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II

(Persero) Nomor: HK56/2/4/PI-II-12 Perihal

Tarif Pelayanan Jasa Barang di lingkungan

Pelabuhan Panjang.

- Perusahaan

Pelayaran

- EMKL/ JPT

- Operator Truck

- Cargo Owner

- Forwading

- Instansi

Pemerintah

- Penyedia

Tenaga Kerja

- TKBM

2. Pelayanan Batal Muat

dan Alih Kapal

- Perubahan kapal

tujuan

- Relokasi

- Cargodoring

- Lift On/Off

3. Pelayanan Dangerous

Goods (DG)

- Stevedoring

- Cargodoring

- Lift On/Off

- Penumpukan di CY

4. Pelayanan Out Of

gauge (OOG)

- Stevedoring

- Cargodoring

- Lift On/Off

- Penumpukan di CY

Refeer

~ - 12 - ~

No Jenis Pelayanan Produk Pelayanan Dasar Hukum Penyelenggaraan Layanan Pengguna Layanan Pihak Terkait

- Penyediaan listrik

- Jasa monitoring

5. Pelayanan Jasa

Petikemas Reefer

- Buka Tutup Palka

6. Pelayanan Buka

Tutup Palka

- Timbangan

- Lift On/Off

- Penumpukan

7. Pelayanan Receiving

/ Delivery Petikemas

- Timbangan

- Lift On/Off

- Penumpukan

8. Pelayanan Batal Muat

Delivery

- Relokasi

9 Pelayanan Behandle - Relokasi

- Lift On/Off

~ - 13 - ~

C. IDENTIFIKASI MEKANISME DAN PROSEDUR, BIAYA DAN WAKTU

No Jenis Pelayanan Biaya Waktu

1 Pelayanan Jasa Bongkar Muat Petikemas Domestik dan Internasional.

- SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor: HK56/2/4/PI-II-12

Perihal Tarif Pelayanan Jasa Barang di lingkungan Pelabuhan Panjang.

Jasa Kapal Di Kawasan, Pelayanan Jasa Kapal Lainnya, dan Pelayanan

Jasa Air Kapal di Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang

Palembang dan Kawasan.

- Surat Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor :

KU.300/29/10/1/DIT.SUM-14 Tentang Pelaksanaan Tarif Pelayanan Jasa

Petikemas di TPK Pelabuhan Panjang.

- - Pelayanan Administrasi

Pelayanan Jasa Kapal ± 3

menit;

- Pelayanan Petikemas 25

B/C/H; 35 B/S/H;

- Sesuai meeting

perencanaan.

2. Pelayanan Batal Muat dan Alih Kapal

- SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor: HK56/2/4/PI-II-12

Perihal Tarif Pelayanan Jasa Barang di lingkungan Pelabuhan Panjang.

- Surat Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor :

KU.300/29/10/1/DIT.SUM-14 Tentang Pelaksanaan Tarif Pelayanan Jasa

Petikemas di TPK Pelabuhan Panjang.

- Pelayanan Administrasi

Pelayanan Jasa Kapal ± 3

menit;

- Pelayanan Petikemas 25

B/C/H; 35 B/S/H;

- Sesuai penggunaan.

~ - 14 - ~

No Jenis Pelayanan Biaya Waktu

3. Pelayanan Dangerous Goods (DG)

- SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor: HK56/2/4/PI-II-12

Perihal Tarif Pelayanan Jasa Barang di lingkungan Pelabuhan Panjang.

- Surat Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor :

KU.300/29/10/1/DIT.SUM-14 Tentang Pelaksanaan Tarif Pelayanan Jasa

Petikemas di TPK Pelabuhan Panjang.

- Pelayanan Administrasi

Pelayanan Jasa Kapal ± 3

menit;

- Pelayanan Petikemas 25

B/C/H; 35 B/S/H;

- Sesuai meeting

perencanaan.

4. Pelayanan Out OF Gauge (OOG)

- SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor: HK56/2/4/PI-II-12

Perihal Tarif Pelayanan Jasa Barang di lingkungan Pelabuhan Panjang.

- Surat Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor :

KU.300/29/10/1/DIT.SUM-14 Tentang Pelaksanaan Tarif Pelayanan Jasa

Petikemas di TPK Pelabuhan Panjang.

- Pelayanan Administrasi

Pelayanan Jasa Kapal ± 3

menit;

- Pelayanan Petikemas 25

B/C/H; 35 B/S/H;

- Sesuai meeting

perencanaan

- Sesuai penggunaan.

~ - 15 - ~

No Jenis Pelayanan Biaya Waktu

5. Pelayanan Jasa Petikemas Reefer

- SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor: HK56/2/4/PI-II-12

Perihal Tarif Pelayanan Jasa Barang di lingkungan Pelabuhan Panjang.

- Surat Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor :

KU.300/29/10/1/DIT.SUM-14 Tentang Pelaksanaan Tarif Pelayanan Jasa

Petikemas di TPK Pelabuhan Panjang.

- Pelayanan Administrasi

Pelayanan Jasa Kapal ± 3

menit;

- Pelayanan Petikemas 25

B/C/H; 35 B/S/H;

- Sesuai meeting

perencanaan.

6. Pelayanan Buka Tutup Palka

- SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor: HK56/2/4/PI-II-12

Perihal Tarif Pelayanan Jasa Barang di lingkungan Pelabuhan Panjang.

- Surat Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor :

KU.300/29/10/1/DIT.SUM-14 Tentang Pelaksanaan Tarif Pelayanan Jasa

Petikemas di TPK Pelabuhan Panjang.

- Pelayanan Administrasi

Pelayanan Jasa Kapal ± 3

menit;

- Pelayanan Petikemas 25

B/C/H; 35 B/S/H;

- Sesuai meeting

perencanaan.

7. Pelayanan Receiving dan Delivery Petikemas

- SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor: HK56/2/4/PI-II-12

Perihal Tarif Pelayanan Jasa Barang di lingkungan Pelabuhan Panjang.

- Surat Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor :

- Pelayanan Administrasi

Pelayanan Jasa Kapal ± 3

menit;

- Pelayanan Petikemas 25

~ - 16 - ~

No Jenis Pelayanan Biaya Waktu

KU.300/29/10/1/DIT.SUM-14 Tentang Pelaksanaan Tarif Pelayanan Jasa

Petikemas di TPK Pelabuhan Panjang.

B/C/H; 35 B/S/H;

- TRT Delivery maks 30

menit

- TRT Receiving maks 30

menit

- Sesuai meeting

perencanaan.

8. Pelayanan Batal Muat Delivery

- SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor: HK56/2/4/PI-II-12

Perihal Tarif Pelayanan Jasa Barang di lingkungan Pelabuhan Panjang.

- Surat Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor :

KU.300/29/10/1/DIT.SUM-14 Tentang Pelaksanaan Tarif Pelayanan Jasa

Petikemas di TPK Pelabuhan Panjang.

- Pelayanan Administrasi

Pelayanan Jasa Kapal ± 3

menit;

- Pelayanan Petikemas 25

B/C/H; 35 B/S/H;

- TRT Delivery maks 30

menit

- TRT Receiving maks 30

menit

- Sesuai meeting

perencanaan.

~ - 17 - ~

No Jenis Pelayanan Biaya Waktu

9. Pelayanan Jasa Behandle

- SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor: HK56/2/4/PI-II-12

Perihal Tarif Pelayanan Jasa Barang di lingkungan Pelabuhan Panjang.

- Surat Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor :

KU.300/29/10/1/DIT.SUM-14 Tentang Pelaksanaan Tarif Pelayanan Jasa

Petikemas di TPK Pelabuhan Panjang.

- Pelayanan Administrasi

Pelayanan Jasa Kapal ± 3

menit;

- Pelayanan Petikemas 25

B/C/H; 35 B/S/H;

- TRT Delivery maks 30

menit

- TRT Receiving maks 30

menit

- Sesuai meeting

perencanaan.

~ 18 ~

D. IDENTIFIKASI SARANA dan PRASARANA

1. Sarana dan Prasarana Umum

Tabel : 3.4: Sarana dan Prasarana dan Anggaran

No Nama Fasilitas Sarana Prasarana

Layanan Jumlah Sar-

Pras Kapasitas Keterangan

1 Terminal

Petikemas

Container Crane

1. Sumitomo (01) 2. Hyundai (02) 3. HDHM (03)

1 Unit 1 Unit 1 Unit

26 Ton 30,5 Ton 50 Ton 61 Ton

Operasi Operasi

Single Twinlift

RTGC

1. Bukaka 2. Noel

3 Unit 2 Unit

35 Ton 35 Ton

Operasi

Operasi

Reach Stacker 1 Unit 45 Ton Operasi

Side Loader 1 Unit 7 Ton Operasi

Forklift

1. FD 01 2. FD 02 3. FD 03 4. FD 04

1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit

15 Ton 2 Ton 3 Ton 3 Ton

Operasi Operasi

Operasi Operasi

Head Truck 17 Unit 220 Hp Operasi

Chassis 18 Unit 5 Unit 70 Ton

13 Unit 40 Ton

Operasi

Reefer Plug 100 Plug 1000 KVA Operasi

Genset 3 Unit 725 KVA

400 KVA

200 KVA

Operasi

Container Yard 75.000 m² 6.848 Teus Operasi

Area CFS 7.200 m² 21.600 Ton Operasi

Tambatan Dermaga 400 m 2 Berth Operasi

Mobil Hantaran 1 Unit 8 Orang Operasi

Golf Car 1 Unit 8 Orang Operasi

CCTV 13 Unit Operasi

~ 19 ~

E. IDENTIFIKASI JUMLAH DAN KOMPETENSI SDM

Tabel – 3.5: Jumlah dan Kompotensi SDM

No Jenis Pelayanan Kompetensi Jumlah SDM

1 Pelayanan Jasa Operasi bongkar muat kapal Petikemas Operator Cotainer Crane (CC) Bersertifikasi 9 orang

2 Stevedoring, Delivery,dan Receiving Operator RTG Bersertifikasi

Operator Reach Stacker Bersertifikasi

Operator Headtruck Bersertifikasi

15 orang

6 orang

17 orang

3 Mobil Hantaran Operasional Driver Shuttle Car Berlisensi 3 orang

~ 20 ~

F. PENGAWASAN INTERNAL Tabel 3.6: Pengawasan Internal

Status/Bentuk Organisasi

Prosedur Dukungan SDM Sarana Keterangan

Satuan Pengawas Internal

Pengawasan dilakukan dengan melakukan audit 1 tahun dua kali secara menyeluruh

Sesuai surat penugasan dari Direksi

- Ruang kerja dan perlengkapan kantor

- Data pendukung

Satuan Pengawas Intern (SPI)

Kantor Akuntan Publik

Pengawasan dilakukan dengan melakukan audit 1 tahun dua kali secara menyeluruh dalam bidang keuangan

Sesuai surat penugasan dari Direksi

- Ruang kerja dan perlengkapan kantor

- Data pendukung

Kantor Akuntan Publik Ernest and Young (EY)

~ 21 ~

G. IDENTIFIKASI JAMINAN LAYANAN DAN JAMINAN KEAMANAN

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang berkomitmen untuk

melaksanakan kegiatan pelayanan jasa petikemas sesuai dengan peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku dan standar yang diterbitkan oleh Direktorat

Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Nomor HK.103/2/18/DJPL-16

tentang Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pada Pelabuhan Yang Diusahakan

Secara Komersial.

~ 22 ~

BAB IV

STANDAR PELAYANAN

Berdasarkan hasil identifikasi kondisi saat ini, ditetapkan Standar Pelayanan di lingkungan

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang ditetapkan sebagai berikut:

A. Pelayanan Jasa Bongkar Muat Petikemas Domestik dan Internasional

Tabel4.1 : Pelayanan Jasa Bongkar Muat Petikemas Domestik dan Internasional

NO KOMPONEN URAIAN

1 Dasar Hukum

1. Peraturan Menteri PM 146 Tahun 2016 tentang Perubahan

atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 51 Tahun 2015

tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut

2. SK Departemen Perhubungan Direktorat Jendral

Perhubungan Laut Nomor: PP 72/3/11-96 perihal

Pengoperasian Dermaga Petikemas Pelabuhan Panjang

sebagai Terminal Petikemas (Full Container);

3. SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor:

HK56/2/4/PI-II-12 Perihal Tarif Pelayanan Jasa Barang di

lingkungan Pelabuhan Panjang.

2 Persyaratan

(persyaratan untuk

mendapat layanan)

1. Peraturan Menteri PM 146 Tahun 2016 tentang Perubahan

atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 51 Tahun 2015

tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut

2. SK Departemen Perhubungan Direktorat Jendral

Perhubungan Laut Nomor: PP 72/3/11-96 perihal

Pengoperasian Dermaga Petikemas Pelabuhan Panjang

sebagai Terminal Petikemas (Full Container);

3. SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor:

HK56/2/4/PI-II-12 Perihal Tarif Pelayanan Jasa Barang di

lingkungan Pelabuhan Panjang.

3 Sistem, Mekanisme

dan Prosedur

a. Pengajuan permohonan bongkar/muat petikemas :

1) Pelayaran/agen mengajukan permohonan pelayanan jasa

~ 23 ~

NO KOMPONEN URAIAN

(SOP berupa

flowchart)

kapal (PPK) kepada petugas loket PPSA paling lambat 1 x

24 jam sebelum kapal tiba dengan proses sesuai dengan

prosedur pelayanan yang berlaku;

2) Perusahaan pelayaran/agen mengajukan permohonan

pelayanan petikemas kepada Bagian terminal Petikemas

cq Sub BagianPerencanaan dan melampirkan dokumen

via email :

2.1 Dokumen permohonan bongkar/muat: CVIA, EDI

Baplie, List container special handling via email

dari Shipping Line .

- Pengarsipan soft copy file CVIA, EDI Baplie,

Listcontainer special handling.

2.2 Melakukan verifikasi CVIA, special container list,

container special handling(Uncontainerized cargo

dan Over Weight cargo bila ada) dengan

rencana penyandaran kapal ( ROP ) serta

kesiapan lapangan.

2.3 Memeriksa dan menyesuaikan isi EDI

Bapliesesuai dengan struktur systemBaplie

- Open file EDI Baplie ( format 1,5 & 2.0 ) dari

shipping lines kemudian convert excel file

untuk Upload di NBS Sistem

2.4 Mengupload Baplie yang telah disesuaikan ke

dalam sistem Baplie

2.5 Melakukan verifikasi hasil upload Baplie pada

menu Inbound List dan Inbound View.

2.6 Mencetak Discharge Stowage Print/Profile

Bongkar.

3) Terminal Petikemas cq Sub bagian Perencanaan

menerima dan meneliti kelengkapan dokumen

pendukungnya (termasuk juga meneliti apakah daftar

bongkar/muat yang dikirim via email sudah diterima)

dengan ketentuan :

a) Apabila dokumen tidak lengkap/tidak benar, maka

akan dikembalikan kepada Pelayaran/Agen untuk

dilengkapi;

~ 24 ~

NO KOMPONEN URAIAN

b) Apabila dokumen dinyatakan lengjkap/benar, maka

dokumen dapat diterima sebagai bahan meeting

Perencanaan dan Pengendalian.

4) Sub bagian Perencanaan merencanakan meeting

Perencanaan dan Pengendalian.

a. Perencanaan dan Pengendalian

1) Sub bagian Perencanaan dan Pengendalian Operasi

mengadakan dan memimpin meeting RENDAL yang

diikuti oleh Pelayaran/Agen, Spv Perencanaan, SPV

Rendal Ops (A/B/C/D), Spv Peralatan untuk membahas

urutan penyandaran kapal berdasarkan master cable

dengan prioritas utama dan weekly ship’s schedule,

penentuan ETB dan ETD, posisi sandar kapal, posisi kade

meter tempat sandar, jumlah petikemas yang akan

dibongkar/muat, jumlah restowage dan special cargo

(bila ada), kesiapan dan kebutuhan lapangan

penumpukan, kesiapan dan kebutuhan peralatan

bongkar/muat, penetapan waktu closing time, dan

permintaan TKBM;

2) Setelah selesai meeting, maka Sub bagian Perencanaan :

a) Membuat hasil meeting sebagai berthing plan

b) Menyampaikan berthing plan kepada Petugas

Pelayaran/Agen untuk diketahui

c) Mendistribusikan berthing plan kepada :

(1) Ship dan Yard Planner, sebagai bahan

perencanaan kapal dan lapangan

(2) Asman Rencana Pengendalian Operasi, sebagai

bahan persiapan pelayanan

(3) Asman Pendukung Operasi, sebagai bahan

persiapan pelayanan

(4) Spv Rendal, sebagai dasar penetapan PPKB

(5) Pelayaran/Agen, sebagai dasar untuk penetapan

PPKB

~ 25 ~

NO KOMPONEN URAIAN

a. Perencanaan Kapal dan Perencanaan Lapangan

1) Berdasarkan berthing plan dan PPK Penetapan, maka

Sub bagian Perencanaan melakukan proses perencanaan

kapal (ship planning) dan perencanaan lapangan (yard

planning):

a) Ship Planning

Petugas Perencanaan Kapal (Ship Planner) dengan

menggunakan Terminal Operating System petikemas

(OPUS) melakukan perencanaan kapal :

(1) Melakukan entry data

- Ship Particular untuk registrasi (kapal baru)

- Vessel route

- Vessel schedule

- Voyage notification

(2) Melakukan verifikasi data CVIA, Special Container

List, Container Spesial Handling (OH/OW/OOG

bila ada) dengan rencana penyandaran kapal

sesuai ROP serta kesiapan lapangan

(3) Melakukan proses pemindahan data baplie EDI via

email atau convert data baplie.xls (format 1,5 &

2.0) ke TOS OPUS dan kemudian di upload di NBS

System

(4) Melakukan verifikasi hasil upload Baplie pada

menu Inbound List di dalam TOS OPUS

(5) Melakukan perencanaan penggunaan alat

bongkar/muat (QCC, RTGC, Head Truck, RS/SL)

(6) Membuat loading sequence kapal sesuai loading

list dari Pelayaran/Agen serta menerbitkan general

stowage plan dan bay plan loading untuk dibawa

ke Chief Officer sebagai penetapan persetujuan

pemuatan dan disampaikan ke petugas

kapal/dermaga (SOA & WOA)

(7) Monitoring kegiatan dan melakukan koreksi

~ 26 ~

NO KOMPONEN URAIAN

apabila terdapat perubahan atau ketidaksesuaian

antara rencana bongkar/muat dan posisi aktual

petikemas diatas kapal.

(8) Melakukan proses pengiriman data actual final

outbound baplie.edi/baplie.xls, TDR, Loading List

melalui e-mail ke masing-masing

Pelayaran/Agen/Pelabuhan tujuan setiap 2 jam

sekaliselama proses kegiatan berlangsung dan

pengiriman data actual setelah seluruh kegiatan

kapal selesai.

b) Yard Planning

Petugas Perencanaan Lapangan (Yard Planner)

dengan menggunakan TOS OPUS petikemas

melakukan perencanaan lapangan

(1) Membuat yard allocation sesuai dengan pre

discharging dan pre loading

(2) Merencanakan alokasi lapangan penumpukan

untuk penerimaan (receiving) petikemas dengan

cara pembagian blok, slot, per kapal, per tujuan

(port destination), per berat

(3) Monitoring kegiatan dan melakukan koordinasi

dengan petugas operasi lapangan untuk

melakukan update apabila terdapat perubahan

atau penambahan lokasi penumpukan.

2) Sub bagian Perencanaan mendistribusikan document

planning kepada petugas bongkar/muat (SOA & WOA)

yaitu dokumen-dokumen

a) Berthing plan

b) Discharging list

c) Loading list (bila sudah closing stack)

d) Daftar penggunaan alat B/M

e) Yard allocation

~ 27 ~

NO KOMPONEN URAIAN

3) Supervisor Group meneliti dokumen dengan ketentuan

a) Apabila terdapat kekeliruan maka dokumen

dikembalikan ke Sub bagian Perencanan untuk dikoreksi

dan diperbaiki

b) Apabila tidak terdapat kekeliruan maka dokumen

diserahkan ke Petugas Operasi Kapal sebagai dasar

perintah pelaksanaan pelayanan bongkar/muat

petikemas.

a. Pelayanan Bongkar/Muat

1) Operasi Kapal (Bongkar/Muat)

a) SPV Rendal Ops mempersiapkan pelaksanaan

pelayanan, yaitu dengan :

(1) Mengkoordinasikan Operator QCC, RTGC, RS/SL

dan Head Truck untuk melaksanakan

bongkar/muat petikemas;

(2) Mempersiapkan TKBM untuk melaksanakan

kegiatan bongkar/muat petikemas;

(3) Menginstruksikan Operator QCC untuk

menempatkan QCC di posisi yang aman pada saat

olah gerak penyandaran kapal atau pada saat

kapal akan berangkat;

(4) Menyerahkan discharging list, loading list dan bay

plan loading ke Petugas Kapal dan Dermaga (SOA

& WOA) sebagai perintah pelaksanaan pelayanan

bongkar/muat petikemas.

b) Selanjutnya Petugas Operasi Kapal (SOA) :

(1) Menghubungi pihak kapal untuk koordinasi

pelaksanaan bongkar/muat petikemas;

(2) Melakukan koordinasi dengan petugas control

tower jika terjadi perubahan bongkaran/muatan;

(3) Memandu operator QCC dalam pelaksanaan

bongkar/muat petikemas.

2) Operasi Bongkar Petikemas

~ 28 ~

NO KOMPONEN URAIAN

a. Berdasarkan bay plan discharge/dischargeing list,

maka Petugas Kapal dan Dermaga (SOA & WOA)

menginstruksikan kepada :

(1) TKBM untuk melepas petikemas (twist lock, bridge

fitting, dll) setelah pengikat petikemas (lashing)

yang berada di atas palka (on-deck) dilepas oleh

ABK kapal;

(2) Operator QCC untuk membongkar petikemas dari

kapal dan meletakkannya ke atas chassis Head

Truck.

b. Selanjutnya PetugasOperasi Dermaga (WOA):

(1) Memeriksa adanya kerusakan pada petikemas

yang dibongkar, dengan ketentuan :

- Apabila ada kerusakan maka memberi

keterangan kerusakan dan membuat Berita

Acara Kerusakan (CDR) untuk dilaporkan dan

diketahui bersama dengan Petugas Operasi

Kapal dan Petugas Perusahaan/Agen;

- Apabila tidak ada kerusakan maka petugas

Operasi dermaga (WOA) melakukan confirm

data dengan HandHeld yang terkoneksi

dengan jaringan system TOS OPUS, dan secara

otomatis menginstruksikan Operator Head

Truck via Pager untuk mengangkut petikemas

ke CY blok bongkar.

(2) Petugas Operasi Dermaga (WOA) melakukan

konfirmasi input nomor petikemas yang telah

dibongkar menggunakan Head Heald Terminal

(HHT) yang terkoneksi dengan system TOS OPUS.

3) Operasi Muat Petikemas

a) Berdasarkan loading list dan bay plan maka Petugas

Operasi Kapal menginstruksikan kepada :

(1) Operator QCC untuk mengangkat petikemas dari

~ 29 ~

NO KOMPONEN URAIAN

Head Truck dan memuatnya ke kapal;

(2) TKBM untuk memasang pengait antar petikemas

(twist lock, bridge fitting, dll) sebelum pihak kapal

memasang pengikat petikemas (lashing) yang

berada di atas palka (on-deck).

b) Selanjutnya Petugas Operasi Dermaga (WOA) :

(1) Menginstruksikan Operator Head Truck kembali ke

CY blok muat untuk mengambil petikemas

selanjutnya;

(2) Melakukan konfirmasi nomor petikemas yang telah

dimuat menggunakan HHT yang terkoneksi

dengan system TOS OPUS.

4) Monitoring Operasi

SPV Rendal Ops, Petugas Operasi Kapal dan Dermaga

(SOA & WOA) dan Ship Planner melakukan monitoring

serta bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasi

kapal (bongkar/muat).

a. Laporan dan Bukti Pelayanan

Berdasarkan laporan hasil kerja bongkar/muat maka SPV

Rendal Ops :

1) Membuat bukti pelayanan kegiatan bongkar/muat

petikemas/TDR (Terminal Departure Report);

2) Menyerahkan bukti pelayanan kegiatan bongkar muat

petikemas (TDR dan dokumen lainnya) untuk

ditandatangani dan disahkan bersama dengan pihak

kapal/pelayaran;

3) Menyerahkan bukti pelayanan kegiatan bongkar/muat

petikemas (TDR dan dokumen lainnya) yang telah

disahkan tersebut kepada subbagian Operasi serta sub

bagian Perencanaan dan Administrasi sebagai dasar

pembuatan pra nota.

4 Waktu Pelayanan - Pelayanan Administrasi Pelayanan Jasa Petikemas ± 3

menit;

~ 30 ~

NO KOMPONEN URAIAN

- Pelayanan Stevedoring Petikemas 25 B/C/H; 35 B/S/H;

- Sesuai meeting perencanaan.

5 Biaya dan Tarif Ukuran Ocean Going Intersuler

20” full $ 78.00,- $ 51,81,-

40” full $ 117.00,- $ 77,44,-

45” full $ 146.25,- $ 96.80,-

20” empty $ 58.50,- $ 46,63,-

40” empty $ 87,75,- $ 69,70,-

45” empty $ 109,69,- $ 87,12,-

6 Produk Layanan - Stevedoring

- Cargodoring

- Lift On/Off

- Penumpukan di CY

7 Sarana, Prasarana, dan/atau fasilitas

Sarana Prasarana Layanan

Jumlah Sar-Pras Kapasitas

Container Crane 1. Sumitomo (01) 2. Hyundai (02) 3. HDHM (03)

1 Unit 1 Unit 1 Unit

26 Ton 30,5 Ton

51 Ton

RTG 1. Bukaka 2. Noel

3 Unit 2 Unit

35 Ton 35 Ton

Reach Stacker 1 Unit 45 Ton

Side Loader 1 Unit 7 Ton

Forklift 1. FD 01 2. FD 02 3. FD 03 4. FD 04

1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit

15 Ton 2 Ton

3,5 Ton 3,5 Ton

Head Truck 17 Unit 220 Hp

Chassis 18 Unit 5 Unit 70 Ton 13 Unit 40 Ton

Refer Plug 100 plug 1000 KVA

Genset 3 Unit 1 Unit 725 KVA 1 Unit 400 KVA 1 Unit 200 KVA

Container Yard 75.000 6.848 Teus

~ 31 ~

NO KOMPONEN URAIAN

Area CFS 7.200 m2 21.600 Ton

Tambatan Dermaga 400 m 2 Berth

CCTV 13 Unit

Mobil Hantaran 1 Unit 8 orang

Golf Car 1 Unit 8 orang

8 Kompetensi Pelaksana Jenis Pelayanan Kompetensi

Pelayanan Jasa

Operasi bongkar muat

kapal Petikemas

- Operator Cotainer Crane (CC)

Bersertefikasi

Stevedoring,

Delivery,dan

Receiving

- Operator RTG Bersertefikasi

- Operator Reach Stacker /Side

Loader/ Forklift Bersertefikasi

- Operator HeadTruck Stacker

Bersertefikasi

Mobil Hantaran Driver Hantaran Berlisensi

9 Pengasawan Internal

Status/Bentuk

Organisasi Prosedur

Satuan Pengawas

Internal

Pengawasan dilakukan dengan

melakukan audit 1 tahun dua kali

secara menyeluruh

Kantor Akuntan Publik Pengawasan dilakukan dengan

melakukan audit 1 tahun dua kali

secara menyeluruh dalam bidang

keuangan

10 Penanganan Pengaduan

1. Pelanggan mengajukan keluhan atau klaim kepada Bagian Customer Care (Surat, e m a i l a t a u p u n t e l e p o n , Website dan Aplikasi Online)

2. Tim Customer Care menerima dan mencatat semua keluhan pelanggan ke dalam logbook

3. Tim Customer Care melakukan verifikasi keluhan pelanggan

4. Tim Customer Care memberikan jawaban atas keluhan pelanggan apabila penyelesaiannya kurang dari 1x24jam

5. Tim Customer Carememberikan tanggapan atas keluhan pelanggan apabila penyelesaiannya memerlukan waktu lebih dari 1x24 jam

6. Tim Customer Care di dalam melakukan investigasi dan analisis keluhan dapat melibatkan General Manager/Deputy General Manager setempat dan melakukan pengkategorian dan langkah tindak

~ 32 ~

NO KOMPONEN URAIAN

lanjut sebagai berikut :

a. Penyelesaian keluhan pelanggan yang memerlukan koordinasi Kantor Pusat Peluasan/Instansi terkait:

1) Tim Customer Caremembuat surat pemberitahuan keluhan yang diajukan ke Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait.

2) Surat pemberitahuan keluhan ditandatangani oleh General Manager dan disampaikan ke Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait.

3) Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait melakukan investigasi dan membuat surat jawaban atas keluhan pelanggan kemudian disampaikan kembali ke Cabang Pelabuhan.

4) General Manager mendisposisi langkah tindaklanjut atas surat jawaban dimaksud kemudian disampaikan kepada Tim keluhan pelanggan dan dibuatkan jawaban keluhan kepada pelanggan sesuai media keluhan.

b. Penyelesaian keluhan pelanggan yang tidak memerlukan koordinasi KantorPusat Perusahaan/Instansi terkait

1) Tim Customer Care membuat jawaban keluhan yang ditujukan kepada pelanggan sesuai media keluhan

2) Terhadap surat jawaban keluhan ditanda tangani oleh General Manager

7. Tim Customer Care melakukukan monitoring

pelaksanaan perbaikan yang tertuang dalam logbook

keluhansesuai dengan jadwal perbaikan yang

ditetapkan

8. Tim Customer Care melakukan rekapitulasi keluhan

pelanggan setiap triwulan kemudian dikirim kepada

Kantor Pusat Perusahaan melalui surat dan atau

email

[email protected]

atau [email protected] pada minggu

kedua awal triwulan berikutnya.

11 Jumlah Pelaksana Pekerjaan Jumlah SDM

Operator CC 9 orang

Operator RTG 15 orang

Operator RS/FD/SL 6 orang

Operator Head Truck 17 orang

Driver Hantaran 3 orang

~ 33 ~

NO KOMPONEN URAIAN

12 Jaminan Pelayanan ISO 9001 : 2008& ISPS CODE

13 Jaminan Keamanan

dan Keselamatan

Pelayanan

SMK3

14 Evaluasi Kinerja

Pelaksana

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian

Perhubungan Nomor HK.103/2/18/DJPL-16 tentang Standar

Kinerja Pelayanan Operasional Pada Pelabuhan Yang

Diusahakan Secara Komersial.

B. Pelayanan Batal Muat dan Alih Kapal

Tabel 4.2 : Pelayanan Batal Muat dan Alih Kapal

NO KOMPONEN URAIAN

Dasar Hukum (dasar hukum yang terkait dengan layanan)

1. Peraturan Menteri PM 146 Tahun 2016

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

Perhubungan Nomor 51 Tahun 2015 tentang

Penyelenggaraan Pelabuhan Laut

2. SK Departemen Perhubungan Direktorat

Jendral Perhubungan Laut Nomor: PP

72/3/11-96 perihal Pengoperasian Dermaga

Petikemas Pelabuhan Panjang sebagai

Terminal Petikemas (Full Container);

3. SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II

(Persero) Nomor: HK56/2/4/PI-II-12 Perihal

Tarif Pelayanan Jasa Barang di lingkungan

Pelabuhan Panjang.

2 Persyaratan (persyaratan untuk mendapat layanan)

1. Peraturan Menteri PM 146 Tahun 2016 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan

Nomor 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan

Pelabuhan Laut

2. SK Departemen Perhubungan Direktorat Jendral

Perhubungan Laut Nomor: PP 72/3/11-96 perihal

~ 34 ~

NO KOMPONEN URAIAN

Pengoperasian Dermaga Petikemas Pelabuhan

Panjang sebagai Terminal Petikemas (Full

Container);

3. SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Nomor: HK56/2/4/PI-II-12 Perihal Tarif

Pelayanan Jasa Barang di lingkungan Pelabuhan

Panjang.

3 Sistem, Mekanisme dan Prosedur (SOP berupa flowchart)

a. Permohonan Pelayanan Batal Muat/Alih Kapal

1) Pengguna jasa mengajukan permohonan

pelayanan batal muat/alih kapal ke Spv

Perencanaan Cq Ship dan Yard Planner

dengan ketentuan :

a) Apabila tidak ada kegiatan

pergerakan/relokasi petikemas dari satu

blok ke blok lainnya hanya dikenakan

biaya administrasi;

b) Apabila ada kegiatan pergerakan/relokasi

petikemas dikenakan biaya sesuai dengan

ketentuan tarif yang berlaku;

c) Apabila petikemas batal muat ditarik

keluar/delivery dikenakan biaya sesuai

ketentuan tarif yang berlaku.

2) Pengguna jasa melakukan pembayaran sesuai

dengan perhitungan biaya batal muat/alih

kapal melalui bank untuk mendapatkan bukti

pelunasan jasa kepelabuhanan;

3) Apabila kegiatan tersebut butir 3.a.1 di atas

terjadi pada malam hari dan atau di luar jam

kerja normal, maka pengguna jasa

menyerahkan permohonan batal muat/alih

kapal pada saat hari kerja ke petugas loket di

Billing TPK;

~ 35 ~

NO KOMPONEN URAIAN

4) Petugas Ship dan Yard Planner melakukan

cetak ulang loading list terkait batal muat/alih

kapal untuk diserahkan kepada petugas

operasi lapangan.

b. Operasi Pelayanan Batal Muat/Alih Kapal

1) Berdasarkan job batal muat/alih kapal loading

list Petugas Operasi terminal Petikemas (Spv

Shift/Petugas Operasi Kapal) melakukan

pengaturan proses pemindahan petikemas

yang dipersiapkan untuk kegiatan alih kapal

petikemas;

2) Foreman berkoordinasi dengan petugas

terkait/pengguna jasa untuk memastikan

kelancaran pelayanan kegiatan batal

muat/alih kapal;

3) Spv Shift/Foreman membuat laporan hasil

kegiatan batal muat/alih kapal.

c. Monitoring Pelayanan Batal Muat/Alih Kapal

Spv Operasi dan Petugas Control Tower

melakukan monitoring serta bertanggung jawab

atas seluruh kegiatan pelayanan batal muat/alih

kapal.

4 Waktu Pelayanan (jangka waktu yang diperlukan dalam memberikan pelayanan

- Pelayanan Administrasi Pelayanan Jasa

Petikemas ± 3 menit;

- Sesuai meeting perencanaan.

5 Biaya dan Tarif (biaya yang harus dikeluarkan)

a. Petikemas Isi

1) 20” : Rp. 91,840 -

2) 40” : Rp. 137,760 -

b. Petikemas Kosong

1) 20” : Rp. 45,920-

2) 40” : Rp. 68,880-

6 Produk Layanan (output layanan mis :

- Perubahan kapal tujuan

~ 36 ~

NO KOMPONEN URAIAN

sertifikal dll) - Relokasi

- Cargodoring

- Lift On/Off

7 Sarana,Prasarana, dan/atau fasilitas

Sarana Prasarana Layanan

Jumlah Sar-Pras

Kapasitas

Container Crane 1. Sumitomo

(01) 2. Hyundai

(02) 3. HDHM

(03)

1 Unit 1 Unit 1 Unit

26 Ton 30,5 Ton

51 Ton

RTG 1. Bukaka 2. Noel

3 Unit 2 Unit

35 Ton 35 Ton

Reach Stacker 1 Unit 45 Ton

Side Loader 1 Unit 7 Ton

Forklift 1. FD 01 2. FD 02 3. FD 03 4. FD 04

1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit

15 Ton 2 Ton

3,5 Ton 3,5 Ton

Head Truck 17 Unit 220 Hp

Chassis 18 Unit 5 Unit 70 Ton 13 Unit 40 Ton

Refer Plug 100 plug 1000 KVA

Genset 3 Unit

1 Unit 725 KVA 1 Unit 400 KVA 1 Unit 200 KVA

Container Yard 75.000 6.848 Teus

Area CFS 7.200 m2 21.600 Ton

Tambatan

Dermaga 400 m 2 Berth

CCTV 13 Unit

Mobil Hantaran 1 Unit 8 orang

Golf Car

1 Unit 8 orang

~ 37 ~

NO KOMPONEN URAIAN

8 Kompetensi Pelaksana Jenis Pelayanan Kompetensi

Pelayanan Jasa Operasi bongkar muat kapal Petikemas

- Operator Cotainer Crane (CC) Bersertefikasi

Stevedoring, Delivery,dan Receiving

- Operator RTG Bersertefikasi

- Operator Reach Stacker/Side Loader/Forklift Bersertefikasi

- Operator HeadTruck Bersertefikasi

Mobil Hantaran Driver Hantaran Bersertefikasi

9 Pengasawan Internal Status/Bentuk

Organisasi Prosedur

Satuan Pengawas Internal

Pengawasan dilakukan dengan melakukan audit 1 tahun dua kali secara menyeluruh

Kantor Akuntan Publik

Pengawasan dilakukan dengan melakukan audit 1 tahun dua kali secara menyeluruh dalam bidang keuangan

10 Penanganan Pengaduan

1. Pelanggan mengajukan keluhan atau klaim kepada Bagian Customer Care(Surat, e m a i l a t a u p u n t e l e p o n , Website dan Aplikasi Online)

2. Tim Customer Care menerima dan mencatat semua keluhan pelanggan ke dalam logbook

3. Tim Customer Care melakukan verifikasi keluhan pelanggan

4. Tim Customer Care memberikan jawaban atas keluhan pelanggan apabila penyelesaiannya kurang dari 1x24 jam

5. Tim Customer Care memberikan tanggapan atas keluhan pelanggan apabila penyelesaiannya memerlukan waktu lebih dari 1x24 jam

6. Tim Customer Care di dalam melakukan investigasi dan analisis keluhan dapat melibatkan General Manager/Deputy General Manager setempat dan melakukan pengkategorian dan langkah tindak lanjut sebagai berikut :

~ 38 ~

NO KOMPONEN URAIAN

a. Penyelesaian keluhan pelanggan yang memerlukan koordinasi Kantor Pusat Peluasan/Instansi terkait:

1) Tim Customer Caremembuat surat pemberitahuan keluhan yang diajukan ke Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait.

2) Surat pemberitahuan keluhan ditandatangani oleh General Manager dan disampaikan ke Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait.

3) Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait melakukan investigasi dan membuat surat jawaban atas keluhan pelanggan kemudian disampaikan kembali ke Cabang Pelabuhan.

4) General Manager mendisposisi langkah tindaklanjut atas surat jawaban dimaksud kemudian disampaikan kepada Tim keluhan pelanggan dan dibuatkan jawaban keluhan kepada pelanggan sesuai media keluhan.

b. Penyelesaian keluhan pelanggan yang tidak memerlukankoordinasi Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait

1) Tim Customer Caremembuat jawaban keluhan yang ditujukan kepada pelanggan sesuai media keluhan

2) Terhadap surat jawaban keluhan ditandatangani oleh General Manager

7. Tim Customer Care melakukukan

monitoring pelaksanaan perbaikan yang

tertuang dalam logbook keluhan sesuai

dengan jadwal perbaikan yang ditetapkan

8. Tim Customer Care melakukan rekapitulasi

keluhan pelanggan setiap triwulan

kemudian dikirim kepada Kantor Pusat

Perusahaan melalui surat dan atau email

ke

[email protected]

o.id atau [email protected]

pada minggu kedua awal triwulan

~ 39 ~

NO KOMPONEN URAIAN

berikutnya.

11 Jumlah Pelaksana Pekerjaan Jumlah SDM

Operator CC 9 orang

Operator RTG 15 orang

Operator RS 6 orang

Operator Forklift 17 orang

Driver Hantaran 3 orang

12 Jaminan Pelayanan ISO 9001 : 2015 danISPS CODE

13 Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan

SMK3

14 Evaluasi Kinerja Pelaksana Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian

Perhubungan Nomor HK.103/2/18/DJPL-16 tentang

Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pada

Pelabuhan Yang Diusahakan Secara Komersial.

C. Pelayanan Dangerous Goods (DG)

Tabel 4.3 : Pelayanan Dangerous Goods (DG)

NO KOMPONEN URAIAN

1 Dasar Hukum

1. Peraturan Menteri PM 146 Tahun 2016 tentang Perubahan

atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 51 Tahun 2015

tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut

2. SK Departemen Perhubungan Direktorat Jendral

Perhubungan Laut Nomor: PP 72/3/11-96 perihal

Pengoperasian Dermaga Petikemas Pelabuhan Panjang

sebagai Terminal Petikemas (Full Container);

3. SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor:

HK56/2/4/PI-II-12 Perihal Tarif Pelayanan Jasa Barang di

lingkungan Pelabuhan Panjang.

2 Persyaratan (persyaratan untuk mendapat layanan)

1. Peraturan Menteri PM 146 Tahun 2016 tentang Perubahan

atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 51 Tahun 2015

tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut

~ 40 ~

NO KOMPONEN URAIAN

2. SK Departemen Perhubungan Direktorat Jendral

Perhubungan Laut Nomor: PP 72/3/11-96 perihal

Pengoperasian Dermaga Petikemas Pelabuhan Panjang

sebagai Terminal Petikemas (Full Container);

3. SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor:

HK56/2/4/PI-II-12 Perihal Tarif Pelayanan Jasa Barang di

lingkungan Pelabuhan Panjang.

h Sistem, Mekanisme dan Prosedur (SOP berupa flowchart)

a. Pengajuan permohonan bongkar/muat petikemas :

5) Pelayaran/agen mengajukan permohonan pelayanan jasa

kapal (PPK) kepada petugas loket PPSA paling lambat 1 x

24 jam sebelum kapal tiba dengan proses sesuai dengan

prosedur pelayanan yang berlaku;

6) Perusahaan pelayaran/agen mengajukan permohonan

pelayanan petikemas kepada terminal Petikemas cq Sub

bagianPerencanaan dan melampirkan dokumen via email

:

2.1 Dokumen permohonan bongkar/muat: CVIA, EDI

Baplie, List container special handling via email

dari Shipping Line .

- Pengarsipan soft copy file CVIA, EDI Baplie,

Listcontainer special handling.

2.2 Melakukan verifikasi CVIA, special container list,

container special handling(Uncontainerized cargo

dan Over Weight cargo bila ada) dengan

rencana penyandaran kapal ( ROP ) serta

kesiapan lapangan.

2.3 Memeriksa dan menyesuaikan isi EDI

Bapliesesuai dengan struktur systemBaplie

- Open file EDI Baplie ( format 1,5 & 2.0 ) dari

shipping lines kemudian convert excel file

untuk Upload di NBS Sistem

2.4 Mengupload Baplie yang telah disesuaikan ke

dalam sistem Baplie

2.5 Melakukan verifikasi hasil upload Baplie pada

menu Inbound List dan Inbound View.

2.6 Mencetak Discharge Stowage Print/Profile

Bongkar.

~ 41 ~

NO KOMPONEN URAIAN

7) Terminal Petikemas cq Sub bagian Perencanaan

menerima dan meneliti kelengkapan dokumen

pendukungnya (termasuk juga meneliti apakah daftar

bongkar/muat yang dikirim via email sudah diterima)

dengan ketentuan :

a) Apabila dokumen tidak lengkap/tidak benar, maka

akan dikembalikan kepada Pelayaran/Agen untuk

dilengkapi;

b) Apabila dokumen dinyatakan lengjkap/benar, maka

dokumen dapat diterima sebagai bahan meeting

Perencanaan dan Pengendalian.

8) Sub bagian Perencanaan merencanakan meeting

Perencanaan dan Pengendalian.

a. Perencanaan dan Pengendalian

3) Sub bagian Perencanaan dan Pengendalian Operasi

mengadakan dan memimpin meeting RENDAL yang

diikuti oleh Pelayaran/Agen, Spv Perencanaan, SPV

Rendal Ops (A/B/C/D), Spv Peralatan untuk membahas

urutan penyandaran kapal berdasarkan master cable

dengan prioritas utama dan weekly ship’s schedule,

penentuan ETB dan ETD, posisi sandar kapal, posisi kade

meter tempat sandar, jumlah petikemas yang akan

dibongkar/muat, jumlah restowage dan special cargo

(bila ada), kesiapan dan kebutuhan lapangan

penumpukan, kesiapan dan kebutuhan peralatan

bongkar/muat, penetapan waktu closing time, dan

permintaan TKBM;

4) Setelah selesai meeting, maka Sub bagian Perencanaan :

a) Membuat hasil meeting sebagai berthing plan

b) Menyampaikan berthing plan kepada Petugas

Pelayaran/Agen untuk diketahui

c) Mendistribusikan berthing plan kepada :

~ 42 ~

NO KOMPONEN URAIAN

(1) Ship dan Yard Planner, sebagai bahan

perencanaan kapal dan lapangan

(2) Asman Rendal Operasi, sebagai bahan persiapan

pelayanan

(3) Asman Pendukung Operasi, sebagai bahan

persiapan pelayanan

(4) Spv Rendal Operasi, sebagai dasar penetapan

PPKB

(5) Pelayaran/Agen, sebagai dasar untuk penetapan

PPKB

a. Perencanaan Kapal dan Perencanaan Lapangan

4) Berdasarkan berthing plan dan PPK Penetapan, maka

Sub bagian Perencanaan melakukan proses perencanaan

kapal (ship planning) dan perencanaan lapangan (yard

planning):

c) Ship Planning

Petugas Perencanaan Kapal (Ship Planner) dengan

menggunakan Terminal Operating System petikemas

(OPUS) melakukan perencanaan kapal :

(1) Melakukan entry data

- Ship Particular untuk registrasi (kapal baru)

- Vessel route

- Vessel schedule

- Voyage notification

(2) Melakukan verifikasi data CVIA, Special Container

List, Container Spesial Handling (OH/OW/OOG

bila ada) dengan rencana penyandaran kapal

sesuai ROP serta kesiapan lapangan

(3) Melakukan proses pemindahan data baplie EDI via

email atau convert data baplie.xls (format 1,5 &

2.0) ke TOS OPUS dan kemudian di upload di NBS

System

~ 43 ~

NO KOMPONEN URAIAN

(4) Melakukan verifikasi hasil upload Baplie pada

menu Inbound List di dalam TOS OPUS

(5) Melakukan perencanaan penggunaan alat

bongkar/muat (QCC, RTGC, Head Truck, RS/SL)

(6) Membuat loading sequence kapal sesuai loading

list dari Pelayaran/Agen serta menerbitkan general

stowage plan dan bay plan loading untuk dibawa

ke Chief Officer sebagai penetapan persetujuan

pemuatan dan disampaikan ke petugas

kapal/dermaga (SOA & WOA)

(7) Monitoring kegiatan dan melakukan koreksi

apabila terdapat perubahan atau ketidaksesuaian

antara rencana bongkar/muat dan posisi aktual

petikemas diatas kapal.

(8) Melakukan proses pengiriman data actual final

outbound baplie.edi/baplie.xls, TDR, Loading List

melalui e-mail ke masing-masing

Pelayaran/Agen/Pelabuhan tujuan setiap 2 jam

sekaliselama proses kegiatan berlangsung dan

pengiriman data actual setelah seluruh kegiatan

kapal selesai.

d) Yard Planning

Petugas Perencanaan Lapangan (Yard Planner)

dengan menggunakan TOS OPUS petikemas

melakukan perencanaan lapangan

(1) Membuat yard allocation sesuai dengan pre

discharging dan pre loading

(2) Merencanakan alokasi lapangan penumpukan

untuk penerimaan (receiving) petikemas

Dangerous Goods (DG) dengan cara pembagian

blok, slot, per kapal, per tujuan (port destination),

per berat di CY khusus Container Dangerous

Goods (DG)

~ 44 ~

NO KOMPONEN URAIAN

(3) Monitoring kegiatan dan melakukan koordinasi

dengan petugas operasi lapangan untuk

melakukan update apabila terdapat perubahan

atau penambahan lokasi penumpukan.

5) Sub bagian Perencanaan mendistribusikan document

planning kepada petugas bongkar/muat (SOA & WOA)

yaitu dokumen-dokumen

a) Berthing plan

b) Discharging list

c) Loading list (bila sudah closing stack)

d) Daftar penggunaan alat B/M

e) Yard allocation

6) Supervisor Rendal Operasi meneliti dokumen dengan

ketentuan

a) Apabila terdapat kekeliruan maka dokumen

dikembalikan ke Sub bagian Perencanan untuk dikoreksi

dan diperbaiki

b) Apabila tidak terdapat kekeliruan maka dokumen

diserahkan ke Petugas Operasi Kapal sebagai dasar

perintah pelaksanaan pelayanan bongkar/muat

petikemas Dangerous Goods (DG).

a. Pelayanan Bongkar/Muat

5) Operasi Kapal (Bongkar/Muat)

c) SPV Rendal Ops mempersiapkan pelaksanaan

pelayanan, yaitu dengan :

(1) Mengkoordinasikan Operator QCC, RTGC, RS/SL

dan Head Truck untuk melaksanakan

bongkar/muat petikemas Dangerous Goods (DG);

(2) Mempersiapkan TKBM untuk melaksanakan

kegiatan bongkar/muat petikemas Dangerous

Goods (DG);

(3) Menginstruksikan Operator QCC untuk

menempatkan QCC di posisi yang aman pada saat

~ 45 ~

NO KOMPONEN URAIAN

olah gerak penyandaran kapal atau pada saat

kapal akan berangkat;

(4) Menyerahkan discharging list, loading list dan bay

plan loading ke Petugas Kapal dan Dermaga (SOA

& WOA) sebagai perintah pelaksanaan pelayanan

bongkar/muat petikemas Dangerous Goods (DG).

d) Selanjutnya Petugas Operasi Kapal (SOA) :

(1) Menghubungi pihak kapal untuk koordinasi

pelaksanaan bongkar/muat petikemas DG;

(2) Melakukan koordinasi dengan petugas control

tower jika terjadi perubahan bongkaran / muatan;

(3) Memandu operator QCC dalam pelaksanaan

bongkar/muat petikemas Dangerous Goods (DG)

dengan hati-hati dan pelan.

6) Operasi Bongkar Petikemas Dangerous Goods (DG)

a. Berdasarkan bay plan discharge/discharging list,

maka Petugas Kapal dan Dermaga (SOA & WOA)

menginstruksikan kepada :

(1) TKBM untuk melepas petikemas (twist lock, bridge

fitting, dll) setelah pengikat petikemas (lashing)

yang berada di atas palka (on-deck) dilepas oleh

ABK kapal;

(2) Operator QCC untuk membongkar petikemas dari

kapal dan meletakkannya ke atas chassis Head

Truck dengan hati-hati.

b. Selanjutnya PetugasOperasi Dermaga (WOA):

(1) Memeriksa adanya kerusakan pada petikemas

Dangerous Goods (DG) yang dibongkar, dengan

ketentuan :

- Apabila ada kerusakan maka memberi

keterangan kerusakan dan membuat Berita

Acara Kerusakan (CDR) untuk dilaporkan dan

diketahui bersama dengan Petugas Operasi

~ 46 ~

NO KOMPONEN URAIAN

Kapal dan Petugas Perusahaan /Agen;

- Apabila tidak ada kerusakan maka petugas

Operasi dermaga (WOA) melakukan confirm

data dengan HandHeld yang terkoneksi

dengan jaringan system TOS OPUS, dan secara

otomatis menginstruksikan Operator Head

Truck via Pager untuk mengangkut petikemas

refeer ke CY khusus Dangerous Goods (DG).

(2) Petugas Operasi Dermaga (WOA) melakukan

konfirmasi input nomor petikemas yang telah

dibongkar menggunakan HeadHeld Terminal

(HHT) yang terkoneksi dengan systemTOS OPUS.

7) Pelayanan Penumpukan Petikemas Dangerous Goods

(DG)

a) Setelah Petugas Dermaga (WOA) melakukan

konfirmasi nomor petikemas Dangerous Goods (DG)

melalui HHT, secara otomatis Operator Head Truck

akan menerima Job List via handheld untuk

mengangkut petikemas Dangerous Goods (DG) ke

CY khusus petikemas Dangerous Goods (DG);

b) Yard Planner mengalokasikan petikemas DG ke CY

khusus untuk DG sesuai klasifikasi/label IMO dan

sesuai Discharging List/receiving.

c) Selanjutnya Operator RTGC/RS dapat menurunkan

container DG dari atas chasis dengan hati-hati.

8) Operasi Muat Petikemas Dangerous Goods (DG)

a) Berdasarkan loading list dan bay plan maka Petugas

Operasi Kapal menginstruksikan kepada :

(1) Operator QCC untuk mengangkat petikemas

Dangerous Goods (DG) dari Head Truck dan

memuatnya ke kapal;

~ 47 ~

NO KOMPONEN URAIAN

(2) TKBM untuk memasang pengait antar petikemas

(twist lock, bridge fitting, dll) sebelum pihak kapal

memasang pengikat petikemas (lashing) yang

berada di atas palka (on-deck).

b) Petugas Control Tower mengirimkan Job List via

System ke Operator RTGC/RS (VMT) untuk

mengambil container Dangerous Goods (DG).

c) Selanjutnya Petugas Operasi Dermaga (WOA) :

(1) Menginstruksikan Operator Head Truck kembali ke

CY blok muat Dangerous Goods (DG) untuk

mengambil petikemas Dangerous Goods (DG)

selanjutnya;

(2) Melakukan konfirmasi nomor petikemas

Dangerous Goods (DG) yang telah dimuat

menggunakan HHT yang terkoneksi dengan

system TOS OPUS.

9) Monitoring Operasi

(1) SPV Rendal Ops, Petugas Operasi Kapal dan Dermaga

(SOA & WOA) dan Ship Planner melakukan

monitoring serta bertanggung jawab atas seluruh

kegiatan operasi kapal (bongkar /muat).

(2) SPV Rendal Ops melakukan pengecekan alokasi

petikemas DG pada CY khusus petikemas DG.

a. Laporan dan Bukti Pelayanan

Berdasarkan laporan hasil kerja bongkar/muat maka SPV

Rendal Ops :

4) Membuat bukti pelayanan kegiatan bongkar/muat

petikemas Dangerous Goods (DG)/TDR (Terminal

Departure Report);

5) Menyerahkan bukti pelayanan kegiatan bongkar muat

petikemas Dangerous Goods (DG) (TDR dan dokumen

~ 48 ~

NO KOMPONEN URAIAN

lainnya) untuk ditandatangani dan disahkan bersama

dengan pihak kapal/pelayaran;

6) Menyerahkan bukti pelayanan kegiatan bongkar/muat

petikemas Dangerous Goods (DG) (TDR dan dokumen

lainnya) yang telah disahkan tersebut kepada sub

bagian Operasi serta sub bagian Perencanaan dan

Administrasi sebagai dasar pembuatan pra nota.

4 Waktu Pelayanan - Pelayanan Administrasi Pelayanan Jasa Petikemas di ± 3

menit;

- Pelayanan Stevedoring Petikemas 25 B/C/H; 35 B/C/H;

- Sesuai meeting perencanaan.

5 Biaya dan Tarif 20” = Rp. 173.600,-

40” = Rp. 260.960,-

45” = Rp. 326.200,-

6 Produk Layanan - Stevedoring

- Cargodoring

- Lift On/Off

- Penumpukan di CY

7 Sarana, Prasarana, dan/atau fasilitas Sarana Prasarana

Layanan Jumlah Sar-

Pras Kapasitas

Container Crane 1. Sumitomo

(01) 2. Hyundai (02) 3. HDHM (03)

1 Unit 1 Unit 1 Unit

26 Ton 30,5 Ton

51 Ton

RTG 1. Bukaka 2. Noel

3 Unit 2 Unit

35 Ton 35 Ton

Reach Stacker 1 Unit 45 Ton

Side Loader 1 Unit 7 Ton

~ 49 ~

NO KOMPONEN URAIAN

Forklift 1. FD 01 2. FD 02 3. FD 03 4. FD 04

1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit

15 Ton 2 Ton

3,5 Ton 3,5 Ton

Head Truck 17 Unit 220 Hp

Chassis 18 Unit 5 Unit 70 Ton 13 Unit 40 Ton

Refer Plug 100 plug 1000 KVA

Genset 3 Unit 1 Unit 725 KVA 1 Unit 400 KVA 1 Unit 200 KVA

Container Yard 75.000 6.848 Teus

Area CFS 7.200 m2 21.600 Ton

Tambatan Dermaga 400 m 2 Berth

CCTV 13 Unit

Mobil Hantaran 1 Unit 8 orang

Golf Car

1 Unit 8 orang

8 Kompetensi Pelaksana Jenis Pelayanan Kompetensi

Pelayanan Jasa

Operasi bongkar

muat kapal

Petikemas

- Operator Cotainer Crane (CC)

Bersertefikasi

Stevedoring,

Delivery,dan

Receiving

- Operator RTG Bersertefikasi

- Operator Reach Stacker/Side

Loader/ForkLift Bersertefikasi

- Operator HeadTruck

Bersertefikasi

Mobil Hantaran - Driver Hantaran Berlisensi

9 Pengasawan Internal

Status/Bentuk

Organisasi Prosedur

Satuan Pengawas

Internal

Pengawasan dilakukan

dengan melakukan audit 1

tahun dua kali secara

menyeluruh

~ 50 ~

NO KOMPONEN URAIAN

Kantor Akuntan Publik Pengawasan dilakukan

dengan melakukan audit 1

tahun dua kali secara

menyeluruh dalam bidang

keuangan

10 Penanganan Pengaduan

1. Pelanggan mengajukan keluhan atau klaim kepada Bagian Customer Care(Surat, e m a i l a t a u p u n t e l e p o n , Website dan Aplikasi Online)

2. Tim Customer Care menerima dan mencatat semua keluhan pelanggan ke dalam logbook

3. Tim Customer Care melakukan verifikasi keluhan pelanggan

4. Tim Customer Care memberikan jawaban atas keluhan pelanggan apabila penyelesaiannya kurang dari 1x24jam

5. Tim Customer Care memberikan tanggapan atas keluhan pelanggan apabila penyelesaiannya memerlukan waktu lebih dari 1x24 jam

6. Tim Customer Care di dalam melakukan investigasi dan analisis keluhan dapat melibatkan General Manager/Deputy General Manager setempat dan melakukan pengkategorian dan langkah tindak lanjut sebagai berikut :

a. Penyelesaian keluhan pelanggan yang memerlukan koordinasi Kantor Pusat Peluasan/Instansi terkait:

1) Tim Customer Caremembuat surat pemberitahuan keluhan yang diajukan ke Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait.

2) Surat pemberitahuan keluhan ditandatangani oleh General Manager dan disampaikan ke Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait.

3) Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait melakukan investigasi dan membuat surat jawaban atas keluhan pelanggan kemudian disampaikan kembali ke Cabang Pelabuhan.

4) General Manager mendisposisi langkah tindaklanjut atas surat jawaban dimaksud kemudian disampaikan kepada Tim keluhan pelanggan dan dibuatkan jawaban keluhan kepada pelanggan sesuai media keluhan.

b. Penyelesaian keluhan pelanggan yang tidak memerlukan koordinasi KantorPusat Perusahaan/Instansi terkait

1) Tim Customer Caremembuat jawaban keluhan yang ditujukan kepada pelanggan sesuai media keluhan

2) Terhadap surat jawaban keluhan ditandatangani oleh General Manager

~ 51 ~

NO KOMPONEN URAIAN

7. Tim Customer Care melakukukan monitoring

pelaksanaan perbaikan yang tertuang dalam logbook

keluhan sesuai dengan jadwal perbaikan yang

ditetapkan

8. Tim Customer Care melakukan rekapitulasi keluhan

pelanggan setiap triwulan kemudian dikirim kepada

Kantor Pusat Perusahaan melalui surat dan atau email

ke [email protected] atau

[email protected] pada minggu kedua

awal triwulan berikutnya.

11 Jumlah Pelaksana Pekerjaan Jumlah SDM

Operator CC 9 orang

Operator RTG 15 orang

Operator RS/FD/SL 6 orang

Operator Head Truck 17 orang

Driver Hantaran 3 orang

12 Jaminan Pelayanan ISO 9001 : 2015 danISPS CODE

13 Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan

SMK3

14 Evaluasi Kinerja Pelaksana

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian

Perhubungan Nomor HK.103/2/18/DJPL-16 tentang Standar

Kinerja Pelayanan Operasional Pada Pelabuhan Yang

Diusahakan Secara Komersial.

D. Pelayanan Out Of Gauge (OOG)

Tabel 4.4 : Pelayanan Out Of Gauge (OOG)

NO KOMPONEN URAIAN

1 Dasar Hukum (dasar hukum yang terkait dengan layanan)

1. Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor: PM 51

Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelabuhan

Laut

2. SK Departemen Perhubungan Direktorat Jendral

Perhubungan Laut Nomor: PP 72/3/11-96 perihal

Pengoperasian Dermaga Petikemas Pelabuhan

~ 52 ~

Panjang sebagai Terminal Petikemas (Full

Container);

3. SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Nomor: HK56/2/4/PI-II-12 Perihal Tarif Pelayanan

Jasa Barang di lingkungan Pelabuhan Panjang.

2 Persyaratan (persyaratan untuk mendapat layanan)

1. Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor: PM 51

Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelabuhan

Laut

2. SK Departemen Perhubungan Direktorat Jendral

Perhubungan Laut Nomor: PP 72/3/11-96 perihal

Pengoperasian Dermaga Petikemas Pelabuhan

Panjang sebagai Terminal Petikemas (Full

Container);

3. SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Nomor: HK56/2/4/PI-II-12 Perihal Tarif Pelayanan

Jasa Barang di lingkungan Pelabuhan Panjang.

3 Sistem, Mekanisme dan Prosedur (SOP berupa flowchart)

1. Pengajuan permohonan bongkar / muat petikemas :

1) Pelayaran/agen mengajukan permohonan

pelayanan jasa kapal (PPK) kepada petugas loket

PPSA paling lambat 1 x 24 jam sebelum kapal tiba

dengan proses sesuai dengan prosedur pelayanan

yang berlaku;

2) Perusahaan pelayaran/agen mengajukan

permohonan pelayanan petikemas kepada Bagian

terminal Petikemas cq Sub Bagian Perencanaan

dan melampirkan dokumen via email :

2.1 Dokumen permohonan bongkar/muat:

CVIA, EDI Baplie, List container special

handling via email dari Shipping Line .

- Pengarsipan soft copy file CVIA, EDI

Baplie, Listcontainer special handling.

~ 53 ~

2.2 Melakukan verifikasi CVIA, special

container list, container special

handling(Uncontainerized cargo dan Over

Weight cargo bila ada) dengan rencana

penyandaran kapal ( ROP ) serta kesiapan

lapangan.

2.3 Memeriksa dan menyesuaikan isi EDI

Bapliesesuai dengan struktur

systemBaplie

- Open file EDI Baplie ( format 1,5 & 2.0

) dari shipping lines kemudian convert

excel file untuk Upload di NBS Sistem

2.4 Mengupload Baplie yang telah

disesuaikan ke dalam sistem Baplie

2.5 Melakukan verifikasi hasil upload Baplie

pada menu Inbound List dan Inbound

View.

2.6 Mencetak Discharge Stowage

Print/Profile Bongkar.

3) Bagian Terminal Petikemas cq Sub Bagian

Perencanaan menerima dan meneliti kelengkapan

dokumen pendukungnya (termasuk juga meneliti

apakah daftar bongkar/muat yang dikirim via

email sudah diterima) dengan ketentuan :

a) Apabila dokumen tidak lengkap/tidak benar,

maka akan dikembalikan kepada

Pelayaran/Agen untuk dilengkapi;

b) Apabila dokumen dinyatakan lengjkap/benar,

maka dokumen dapat diterima sebagai bahan

meeting Perencanaan dan Pengendalian.

4) Sub Bagian Perencanaan merencanakan meeting

Perencanaan dan Pengendalian.

a. Perencanaan dan Pengendalian

1) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian

Operasi mengadakan dan memimpin meeting

RENDAL yang diikuti oleh Pelayaran/Agen, Spv

~ 54 ~

Perencanaan, SPV Rendal Ops (A/B/C/D), Spv

Peralatan untuk membahas urutan penyandaran

kapal berdasarkan master cable dengan prioritas

utama dan weekly ship’s schedule, penentuan ETB

dan ETD, posisi sandar kapal, posisi kade meter

tempat sandar, jumlah petikemas yang akan

dibongkar/muat, jumlah restowage dan special

cargo (bila ada), kesiapan dan kebutuhan

lapangan penumpukan, kesiapan dan kebutuhan

peralatan bongkar/muat, penetapan waktu

closing time, dan permintaan TKBM;

2) Setelah selesai meeting, maka Sub Bagian

Perencanaan :

a. Membuat hasil meeting sebagai berthing plan

b. Menyampaikan berthing plan kepada Petugas

Pelayaran/Agen untuk diketahui

c. Mendistribusikan berthing plan kepada :

1) Ship dan Yard Planner, sebagai bahan

perencanaan kapal dan lapangan

2) Asman Operasi Petikemas, sebagai

bahan persiapan pelayanan

3) Asman Pendukung Operasi, sebagai

bahan persiapan pelayanan

4) Spv Perencanaan dan PPSA, sebagai

dasar penetapan PPKB

5) Pelayaran/Agen, sebagai dasar untuk

penetapan PPKB

b.Perencanaan Kapal dan Perencanaan Lapangan

Berdasarkan berthing plan dan PPK Penetapan,

maka Sub Bagian Perencanaan melakukan proses

perencanaan kapal (ship planning) dan

perencanaan lapangan (yard planning):

a) Ship Planning

~ 55 ~

Petugas Perencanaan Kapal (Ship Planner)

dengan menggunakan Terminal Operating

System petikemas (OPUS) melakukan

perencanaan kapal :

1) Melakukan entry data

- Ship Particular untuk registrasi (kapal

baru)

- Vessel route

- Vessel schedule

- Voyage notification

2) Melakukan verifikasi data CVIA, Special

Container List, Container Spesial Handling

(OH/OW/OOG bila ada) dengan rencana

penyandaran kapal sesuai ROP serta

kesiapan lapangan

3) Melakukan proses pemindahan data

baplie EDI via email atau convert data

baplie.xls (format 1,5 & 2.0) ke TOS OPUS

dan kemudian di upload di NBS System

4) Melakukan verifikasi hasil upload Baplie

pada menu Inbound List di dalam TOS

OPUS

5) Melakukan perencanaan penggunaan

alat bongkar/muat (QCC, RTGC, Head

Truck, RS/SL)

6) Membuat loading sequence kapal sesuai

loading list dari Pelayaran/Agen serta

menerbitkan general stowage plan dan bay

plan loading untuk dibawa ke Chief Officer

sebagai penetapan persetujuan pemuatan

dan disampaikan ke petugas

kapal/dermaga (SOA & WOA)

7) Monitoring kegiatan dan melakukan

koreksi apabila terdapat perubahan atau

~ 56 ~

ketidaksesuaian antara rencana

bongkar/muat dan posisi aktual petikemas

diatas kapal.

8) Melakukan proses pengiriman data

actual final outbound baplie.edi /baplie.xls,

TDR, Loading List melalui e-mail ke

masing-masing Pelayaran

/Agen/Pelabuhan tujuan setiap 2 jam

sekaliselama proses kegiatan berlangsung

dan pengiriman data actual setelah seluruh

kegiatan kapal selesai.

e) Yard Planning

Petugas Perencanaan Lapangan (Yard

Planner) dengan menggunakan TOS OPUS

petikemas melakukan perencanaan lapangan

1) Membuat yard allocation sesuai dengan pre

discharging dan pre loading

2) Merencanakan alokasi lapangan

penumpukan untuk penerimaan (receiving)

petikemas Out OF Gauge (OOG) dengan cara

pembagian blok, slot, per kapal, per tujuan

(port destination), per berat di CY khusus

Container Out Of Gauge (DG)

3) Monitoring kegiatan dan melakukan

koordinasi dengan petugas operasi lapangan

untuk melakukan update apabila terdapat

perubahan atau penambahan lokasi

penumpukan.

f. Sub bagian Perencanaan mendistribusikan document

planning kepada petugas bongkar/muat (SOA &

WOA) yaitu dokumen-dokumen

1) Berthing plan

2) Discharging list

~ 57 ~

3) Loading list (bila sudah closing stack)

4) Daftar penggunaan alat B/M

5) Yard allocation

g. Supervisor Group meneliti dokumen dengan

ketentuan

1) Apabila terdapat kekeliruan maka dokumen

dikembalikan ke Sub bagian Perencanan untuk

dikoreksi dan diperbaiki

2) Apabila tidak terdapat kekeliruan maka dokumen

diserahkan ke Petugas Operasi Kapal sebagai dasar

perintah pelaksanaan pelayanan bongkar/muat

petikemas Dangerous Goods (DG).

h. Pelayanan Bongkar/Muat

1) Operasi Kapal (Bongkar/Muat)

a) SPV Rendal Ops mempersiapkan pelaksanaan

pelayanan, yaitu dengan :

-Mengkoordinasikan Operator QCC, RTGC,

RS/SL dan Head Truck untuk melaksanakan

bongkar/muat petikemas Out Of Gauge (DG);

-Mempersiapkan TKBM untuk melaksanakan

kegiatan bongkar/muat petikemas Out Of

Gauge (OOG);

-Menginstruksikan Operator QCC untuk

menempatkan QCC di posisi yang aman pada

saat olah gerak penyandaran kapal atau pada

saat kapal akan berangkat;

-Menyerahkan discharging list, loading list dan

bay plan loading ke Petugas Kapal dan

Dermaga (SOA & WOA) sebagai perintah

pelaksanaan pelayanan bongkar/muat

petikemas Dangerous Goods (DG).

b) Selanjutnya Petugas Operasi Kapal (SOA) :

-Menghubungi pihak kapal untuk koordinasi

pelaksanaan bongkar/muat petikemas OOG;

~ 58 ~

-Melakukan koordinasi dengan petugas control

tower jika terjadi perubahan

bongkaran/muatan;

-Memandu operator QCC dalam pelaksanaan

bongkar/muat petikemas Out Of Gauge

(OOG) dengan menambahkan sling dengan

hati-hati dan pelan.

i. Operasi Bongkar Petikemas Out Of Gauge (OOG)

• Berdasarkan bay plan discharge /dischargeing

list, maka Petugas Kapal dan Dermaga (SOA &

WOA) menginstruksikan kepada :

1) TKBM untuk melepas petikemas (twist lock,

bridge fitting, dll) setelah pengikat petikemas

(lashing) yang berada di atas palka (on-deck)

dilepas oleh ABK kapal;

2) Operator QCC untuk membongkar

petikemas dari kapal dan meletakkannya ke

atas chassis Head Truck dengan hati-hati.

• Selanjutnya PetugasOperasi Dermaga (WOA):

1) Memeriksa adanya kerusakan pada

petikemas Out Of Gauge (OOG) yang

dibongkar, dengan ketentuan :

- Apabila ada kerusakan maka memberi

keterangan kerusakan dan membuat

Berita Acara Kerusakan (CDR) untuk

dilaporkan dan diketahui bersama

dengan Petugas Operasi Kapal dan

Petugas Perusahaan/Agen;

- Apabila tidak ada kerusakan maka

petugas Operasi dermaga

(WOA)melakukan confirm data dengan

HandHeld yang terkoneksi dengan

jaringan system TOS OPUS, dan secara

otomatis menginstruksikan Operator

~ 59 ~

Head Truck via Pager untuk

mengangkut petikemas refeer ke CY

khusus Out Of gauge (OOG).

2) Petugas Operasi Dermaga (WOA)

melakukan konfirmasi input nomor petikemas

yang telah dibongkar menggunakan Head

Heald Terminal (HHT) yang terkoneksi dengan

systemTOS OPUS.

j. Pelayanan Penumpukan Petikemas Out OF Gauge (

OOG )

1) Setelah Petugas Dermaga (WOA) melakukan

konfirmasi nomor petikemas Dangerous Goods

(DG) melalui HHT, secara otomatis Operator

Head Truck akan menerima Job List via

handheld untuk mengangkut petikemas

Dangerous Goods (DG) ke CY khusus petikemas

Out OF Gauge (OOG);

2) Yard Planner mengalokasikan petikemas DG

ke CY khusus untuk OOG sesuai klasifikasi/label

IMO dan sesuai Discharging List/receiving.

3) Selanjutnya Operator RTGC/RS dapat

menurunkan container OOG dari atas chasis

dengan hati-hati.

k. Operasi Muat Petikemas Dangerous Goods (DG)

a) Berdasarkan loading list dan bay plan maka

Petugas Operasi Kapal menginstruksikan

kepada :

1) Operator QCC untuk mengangkat petikemas

Out Of Gauge (OOG) dari Head Truck dan

memuatnya ke kapal;

2) TKBM untuk memasang pengait antar

petikemas (twist lock, bridge fitting, dll)

sebelum pihak kapal memasang pengikat

~ 60 ~

petikemas (lashing) yang berada di atas

palka (on-deck).

3) Petugas Control Tower mengirimkan Job List

via System ke Operator RTGC/RS (VMT)

untuk mengambil container Out OF Gauge

(OOG)

4) Selanjutnya Petugas Operasi Dermaga

(WOA) :

-. Menginstruksikan Operator Head Truck

kembali ke CY blok muat Out Of Gauge (OOG)

untuk mengambil petikemas Out Of Gauge

(OOG) selanjutnya;

-. Melakukan konfirmasi nomor petikemas Out

Of Gauge ) yang telah dimuat menggunakan

HHT yang terkoneksidengan system TOS

OPUS.

l. Monitoring Operasi

1. SPV Rendal Ops, Petugas Operasi Kapal dan

Dermaga (SOA & WOA) dan Ship Planner

melakukan monitoring serta bertanggung

jawab atas seluruh kegiatan operasi kapal

(bongkar/muat).

2. SPV Rendal Ops melakukan pengecekan

alokasi petikemas OOG pada CY khusus

petikemas OOG.

m. Laporan dan Bukti Pelayanan

Berdasarkan laporan hasil kerja bongkar/muat

maka SPV Rendal Ops :

1. Membuat bukti pelayanan kegiatan

bongkar/muat petikemas Out Of Gauge (

OOG);

2. Menyerahkan bukti pelayanan kegiatan

bongkar muat petikemas Out Of gauge

(OOG) (TDR dan dokumen lainnya) untuk

~ 61 ~

ditandatangani dan disahkan bersama

dengan pihak kapal/pelayaran;

a) Menyerahkan bukti pelayanan kegiatan

bongkar/muat petikemas Out Of Gauge

(OOG) (TDR dan dokumen lainnya) yang

telah disahkan tersebut kepada sub

bagian Operasi serta sub bagian

Perencanaan dan Administrasi sebagai

dasar pembuatan pra nota.

4 Waktu Pelayanan (jangka waktu yang diperlukan dalam memberikan pelayanan

- Pelayanan Administrasi Pelayanan Jasa Petikemas di

Billing TPK ± 3 menit;

- Sesuai meeting perencanaan

5 Biaya dan Tarif (biaya yang harus dikeluarkan)

a) 20” FCL : Rp. 91.840,-

b) 40” FCL : Rp. 137.760,-

c) 20” EMPTY : Rp. 45.920,-

d) 40” EMPTY : Rp. 68.880,-

6 Produk Layanan (output layanan mis : sertifikal dll)

- Stevedoring

- Cargodoring

- Lift On/Off

- Penumpukan di CY

7 Sarana, Prasarana, dan/atau fasilitas

Sarana Prasarana Layanan

Jumlah Sar-Pras

Kapasitas

Container Crane 1. Sumitomo

(01) 2. Hyundai

(02) 3. HDHM (03)

1 Unit 1 Unit 1 Unit

26 Ton 30,5 Ton

51 Ton

RTG 1. Bukaka 2. Noel

3 Unit 2 Unit

35 Ton 35 Ton

Reach Stacker 1 Unit 45 Ton

Side Loader 1 Unit 7 Ton

~ 62 ~

Forklift 1. FD 01 2. FD 02 3. FD 03 4. FD 04

1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit

15 Ton 2 Ton

3,5 Ton 3,5 Ton

Head Truck 17 Unit 220 Hp

Chassis 18 Unit 5 Unit 70 Ton 13 Unit 40 Ton

Refer Plug 100 plug 1000 KVA

Genset 3 Unit 1 Unit 725 KVA 1 Unit 400 KVA 1 Unit 200 KVA

Container Yard 75.000 6.848 Teus

Area CFS 7.200 m2 21.600 Ton

Tambatan Dermaga 400 m 2 Berth

CCTV 13 Unit

Mobil Hantaran 1 Unit 8 orang

Golf Car

1 Unit 8 orang

8 Kompetensi Pelaksana Jenis Pelayanan Kompetensi

Pelayanan Jasa

Operasi bongkar

muat kapal

Petikemas

- Operator Cotainer Crane

(CC) Bersertefikasi

Stevedoring,

Delivery,dan

Receiving

- Operator RTG Bersertefikasi

- Operator Reach

Stacker/Side

Loader/ForkLift

Bersertefikasi

- Operator HeadTruck

Bersertefikasi

Mobil Hantaran - Driver Hantaran Berlisensi

9 Pengasawan Internal Status/Bentuk

Organisasi Prosedur

Satuan Pengawas

Internal

Pengawasan dilakukan

dengan melakukan audit 1

tahun dua kali secara

menyeluruh

Kantor Akuntan Publik Pengawasan dilakukan

dengan melakukan audit 1

tahun dua kali secara

~ 63 ~

menyeluruh dalam bidang

keuangan

10 Penanganan Pengaduan

1. Pelanggan mengajukan keluhan atau klaim kepada Bagian Customer Care(Surat, e m a i l a t a u p u n t e l e p o n , Website dan Aplikasi Online)

2. Tim Customer Care menerima dan mencatat semua keluhan pelanggan ke dalam logbook

3. Tim Customer Care melakukan verifikasi keluhan pelanggan

4. Tim Customer Care memberikan jawaban atas keluhan pelanggan apabila penyelesaiannya kurang dari 1x24jam

5. Tim Customer Care memberikan tanggapan atas keluhan pelanggan apabila penyelesaiannya memerlukan waktu lebih dari 1x24 jam

6. Tim Customer Care di dalam melakukan investigasi dan analisis keluhan dapat melibatkan General Manager/Deputy General Manager setempat dan melakukan pengkategorian dan langkah tindak lanjut sebagai berikut :

a. Penyelesaian keluhan pelanggan yang memerlukan koordinasi Kantor Pusat Peluasan/Instansi terkait:

1) Tim Customer Caremembuat surat pemberitahuan keluhan yang diajukan ke Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait.

2) Surat pemberitahuan keluhan ditandatangani oleh General Manager dan disampaikan ke Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait.

3) Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait melakukan investigasi dan membuat surat jawaban atas keluhan pelanggan kemudian disampaikan kembali ke Cabang Pelabuhan.

4) General Manager mendisposisi langkah tindaklanjut atas surat jawaban dimaksud kemudian disampaikan kepada Tim keluhan pelanggan dan dibuatkan jawaban keluhan kepada pelanggan sesuai media keluhan.

b. Penyelesaian keluhan pelanggan yang tidak memerlukankoordinasi Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait

~ 64 ~

E. Pelayanan Jasa Petikemas Reefer

Tabel 4.5 : Pelayanan Jasa Petikemas Reefer

NO KOMPONEN URAIAN

1 Dasar Hukum

1. Peraturan Menteri PM 146 Tahun 2016 tentang Perubahan

atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 51 Tahun

2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut

2. SK Departemen Perhubungan Direktorat Jendral

1) Tim Customer Caremembuat jawaban keluhan yang ditujukan kepada pelanggan sesuai media keluhan

2) Terhadap surat jawaban keluhan ditandatangani oleh General Manager

7. Tim Customer Care melakukukan monitoring

pelaksanaan perbaikan yang tertuang dalam

logbook keluhan sesuai dengan jadwal

perbaikan yang ditetapkan

8. Tim Customer Care melakukan rekapitulasi

keluhan pelanggan setiap triwulan kemudian

dikirim kepada Kantor Pusat Perusahaan melalui

surat dan atau email ke

[email protected]

atau [email protected] pada

minggu kedua awal triwulan berikutnya.

11 Jumlah Pelaksana Pekerjaan Jumlah SDM

Operator CC 9 orang

Operator RTG 15 orang Operator RS 6 orang

Operator Forklift 17 orang Driver Hantaran 3 orang

12 Jaminan Pelayanan ISO 9001 : 2015 danISPS CODE

13 Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan

SMK3

14 Evaluasi Kinerja Pelaksana Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian

Perhubungan Nomor HK.103/2/18/DJPL-16 tentang

Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pada

Pelabuhan Yang Diusahakan Secara Komersial.

~ 65 ~

NO KOMPONEN URAIAN

Perhubungan Laut Nomor: PP 72/3/11-96 perihal

Pengoperasian Dermaga Petikemas Pelabuhan Panjang

sebagai Terminal Petikemas (Full Container);

3. SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor:

HK56/2/4/PI-II-12 Perihal Tarif Pelayanan Jasa Barang di

lingkungan Pelabuhan Panjang.

2 Persyaratan (persyaratan untuk mendapat layanan)

1. Peraturan Menteri PM 146 Tahun 2016 tentang Perubahan

atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 51 Tahun 2015

tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut

2. SK Departemen Perhubungan Direktorat Jendral

Perhubungan Laut Nomor: PP 72/3/11-96 perihal

Pengoperasian Dermaga Petikemas Pelabuhan Panjang

sebagai Terminal Petikemas (Full Container);

3. SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor:

HK56/2/4/PI-II-12 Perihal Tarif Pelayanan Jasa Barang di

lingkungan Pelabuhan Panjang.

3 Sistem, Mekanisme dan Prosedur (SOP berupa flowchart)

1. Pengajuan permohonan bongkar/muat petikemas :

1) Pelayaran/agen mengajukan permohonan pelayanan jasa

kapal (PPK) kepada petugas loket PPSA paling lambat 1 x

24 jam sebelum kapal tiba dengan proses sesuai dengan

prosedur pelayanan yang berlaku;

2) Perusahaan pelayaran/agen mengajukan permohonan

pelayanan petikemas kepada Bagian terminal Petikemas

cq Sub BagianPerencanaan dan melampirkan dokumen

via email :

2.1 Dokumen permohonan bongkar/muat: CVIA, EDI

Baplie, List container special handling via email

dari Shipping Line .

- Pengarsipan soft copy file CVIA, EDI Baplie,

Listcontainer special handling.

2.2 Melakukan verifikasi CVIA, special container list,

container special handling(Uncontainerized cargo

dan Over Weight cargo bila ada) dengan

rencana penyandaran kapal ( ROP ) serta

~ 66 ~

NO KOMPONEN URAIAN

kesiapan lapangan.

2.3 Memeriksa dan menyesuaikan isi EDI

Bapliesesuai dengan struktur systemBaplie

- Open file EDI Baplie ( format 1,5 & 2.0 ) dari

shipping lines kemudian convert excel file

untuk Upload di NBS Sistem

2.4 Mengupload Baplie yang telah disesuaikan ke

dalam sistem Baplie

2.5 Melakukan verifikasi hasil upload Baplie pada

menu Inbound List dan Inbound View.

2.6 Mencetak Discharge Stowage Print/Profile

Bongkar.

3) Terminal Petikemas cq Sub bagian Perencanaan

menerima dan meneliti kelengkapan dokumen

pendukungnya (termasuk juga meneliti apakah daftar

bongkar/muat yang dikirim via email sudah diterima)

dengan ketentuan :

a) Apabila dokumen tidak lengkap/tidak benar, maka

akan dikembalikan kepada Pelayaran/Agen untuk

dilengkapi;

b) Apabila dokumen dinyatakan lengjkap/benar, maka

dokumen dapat diterima sebagai bahan meeting

Perencanaan dan Pengendalian.

4) Sub bagian Perencanaan merencanakan meeting

Perencanaan dan Pengendalian.

2. Perencanaan dan Pengendalian

1) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Operasi

mengadakan dan memimpin meeting yang diikuti oleh

Pelayaran/Agen, Spv Rendal Operasi, Spv Pendukung

Operasi untuk membahas urutan penyandaran kapal

berdasarkan master cable dengan prioritas utama dan

weekly ship’s schedule, penentuan ETB dan ETD, posisi

sandar kapal, posisi kade meter tempat sandar, jumlah

petikemas yang akan dibongkar/muat, jumlah restowage

dan special cargo (bila ada), kesiapan dan kebutuhan

~ 67 ~

NO KOMPONEN URAIAN

lapangan penumpukan, kesiapan dan kebutuhan

peralatan bongkar/muat, penetapan waktu closing time,

dan permintaan TKBM;

2) Setelah selesai meeting, maka Sub bagian Perencanaan :

a) Membuat hasil meeting sebagai berthing plan

b) Menyampaikan berthing plan kepada Petugas

Pelayaran/Agen untuk diketahui

c) Mendistribusikan berthing plan kepada :

(1) Ship dan Yard Planner, sebagai bahan

perencanaan kapal dan lapangan

(2) Asman Operasi Petikemas, sebagai bahan

persiapan pelayanan

(3) Asman Peralatan Petikemas, sebagai bahan

persiapan pelayanan

(4) Spv Rendal Operasi, sebagai dasar penetapan

PPKB

(5) Pelayaran/Agen, sebagai dasar untuk penetapan

PPKB

3. Perencanaan Kapal dan Perencanaan Lapangan

1) Berdasarkan berthing plan dan PPK Penetapan, maka

Sub Bagian Perencanaan melakukan proses perencanaan

kapal (ship planning) dan perencanaan lapangan (yard

planning):

a) Ship Planning

Petugas Perencanaan Kapal (Ship Planner) dengan

menggunakan Terminal Operating System petikemas

(OPUS) melakukan perencanaan kapal :

(1) Melakukan entry data

- Ship Particular untuk registrasi (kapal baru)

- Vessel route

- Vessel schedule

- Voyage notification

(2) Melakukan verifikasi data CVIA, Special Container

List, Container Spesial Handling (OH/OW/OOG

~ 68 ~

NO KOMPONEN URAIAN

bila ada) dengan rencana penyandaran kapal

sesuai ROP serta kesiapan lapangan

(3) Melakukan proses pemindahan data baplie EDI via

email atau convert data baplie.xls (format 1,5 &

2.0) ke TOS OPUS dan kemudian di upload di NBS

System

(4) Melakukan verifikasi hasil upload Baplie pada

menu Inbound List di dalam TOS OPUS

(5) Melakukan perencanaan penggunaan alat

bongkar/muat (QCC, RTGC, Head Truck, RS/SL)

(6) Membuat loading sequence kapal sesuai loading

list dari Pelayaran/Agen serta menerbitkan general

stowage plan dan bay plan loading untuk dibawa

ke Chief Officer sebagai penetapan persetujuan

pemuatan dan disampaikan ke petugas

kapal/dermaga (SOA & WOA)

(7) Monitoring kegiatan dan melakukan koreksi

apabila terdapat perubahan atau ketidaksesuaian

antara rencana bongkar/muat dan posisi aktual

petikemas diatas kapal.

(8) Melakukan proses pengiriman data actual final

outbound baplie.edi / baplie.xls, TDR, Loading List

melalui e-mail ke masing-masing

Pelayaran/Agen/Pelabuhan tujuan setiap 2 jam

sekaliselama proses kegiatan berlangsung dan

pengiriman data actual setelah seluruh kegiatan

kapal selesai.

b) Yard Planning

Petugas Perencanaan Lapangan (Yard Planner)

dengan menggunakan TOS OPUS petikemas

melakukan perencanaan lapangan

(1) Membuat yard allocation sesuai dengan pre

discharging dan pre loading

~ 69 ~

NO KOMPONEN URAIAN

(2) Merencanakan alokasi lapangan penumpukan

untuk penerimaan (receiving) petikemas reefer

dengan cara pembagian blok, slot, per kapal, per

tujuan (port destination), per berat di CY khusus

Container Reefer

(3) Monitoring kegiatan dan melakukan koordinasi

dengan petugas operasi lapangan untuk

melakukan update apabila terdapat perubahan

atau penambahan lokasi penumpukan.

2) Sub bagian Perencanaan mendistribusikan document

planning kepada petugas bongkar/muat (SOA & WOA)

yaitu dokumen-dokumen:

a) Berthing plan

b) Discharging list

c) Loading list (bila sudah closing stack)

d) Daftar penggunaan alat B/M

e) Yard allocation

3) Supervisor Group meneliti dokumen dengan ketentuan

a) Apabila terdapat kekeliruan maka dokumen

dikembalikan ke Sub bagian Perencanan untuk dikoreksi

dan diperbaiki

b) Apabila tidak terdapat kekeliruan maka dokumen

diserahkan ke Petugas Operasi Kapal sebagai dasar

perintah pelaksanaan pelayanan bongkar/muat

petikemas reefer.

4.Pelayanan Bongkar/Muat

1) Operasi Kapal (Bongkar/Muat)

a) SPV Rendal Ops mempersiapkan pelaksanaan

pelayanan, yaitu dengan :

(1) Mengkoordinasikan Operator QCC, RTGC, RS/SL

dan Head Truck untuk melaksanakan

bongkar/muat petikemas reefer;

(2) Mempersiapkan TKBM untuk melaksanakan

~ 70 ~

NO KOMPONEN URAIAN

kegiatan bongkar/muat petikemas reefer;

(3) Menginstruksikan Operator QCC untuk

menempatkan QCC di posisi yang aman pada saat

olah gerak penyandaran kapal atau pada saat

kapal akan berangkat;

(4) Menyerahkan discharging list, loading list dan bay

plan loading ke Petugas Kapal dan Dermaga (SOA

& WOA) sebagai perintah pelaksanaan pelayanan

bongkar/muat petikemas reefer.

b) Selanjutnya Petugas Operasi Kapal (SOA) :

(1) Menghubungi pihak kapal untuk koordinasi

pelaksanaan bongkar/muat petikemas;

(2) Melakukan koordinasi dengan petugas control

tower jika terjadi perubahan bongkaran/muatan;

(3) Memandu operator QCC dalam pelaksanaan

bongkar/muat petikemas reefer.

2) Operasi Bongkar Petikemas Reefer

• Berdasarkan bay plan discharge/dischargeing list,

maka Petugas Kapal dan Dermaga (SOA & WOA)

menginstruksikan kepada :

(1) TKBM untuk melepas petikemas (twist lock, bridge

fitting, dll) setelah pengikat petikemas (lashing)

yang berada di atas palka (on-deck) dilepas oleh

ABK kapal;

(2) Operator QCC untuk membongkar petikemas dari

kapal dan meletakkannya ke atas chassis Head

Truck.

• Selanjutnya PetugasOperasi Dermaga (WOA):

(1) Memeriksa adanya kerusakan pada petikemas

reefer yang dibongkar, dengan ketentuan :

- Apabila ada kerusakan maka memberi

keterangan kerusakan dan membuat Berita

Acara Kerusakan (CDR) untuk dilaporkan dan

~ 71 ~

NO KOMPONEN URAIAN

diketahui bersama dengan Petugas Operasi

Kapal dan Petugas Perusahaan/Agen;

- Apabila tidak ada kerusakan maka petugas

Operasi dermaga (WOA)melakukan confirm

data dengan HandHeld yang terkoneksi

dengan jaringan system TOS OPUS, dan secara

otomatis menginstruksikan Operator Head

Truck via Pager untuk mengangkut petikemas

refeer ke CY khusus reefer.

(2) Petugas Operasi Dermaga (WOA) melakukan

konfirmasi input nomor petikemas yang telah

dibongkar menggunakan Head Heald Terminal

(HHT) yang terkoneksi dengan systemTOS OPUS.

3) Pelayanan Penumpukan Petikemas Reefer

a) Setelah Petugas Dermaga (WOA) melakukan

konfirmasi nomor petikemas reefer melalui HHT,

Petugas Dermaga (WOA) menginstruksikan kepada

Operator Head Truck via handheld untuk

mengangkut petikemas reefer ke CY khusus

petikemas reefer;

b) Setelah tiba di CY khusus petikemas reefer, Petugas

Reeferman melakukan konfirmasi nomor petikemas

reefer apakah telah sesuai dengan Yard Planning List

dengan ketentuan :

(1) Apabila sesuai maka Petugas Reeferman

menginstruksikan kepada Operator RTGC/RS dan

sesuai Job List yang dikirim oleh petugas Control

Tower via VMT untuk menurunkan petikemas

reefer ke lokasi penumpukan petikemas reefer

dan Reeferman akan melakukan pemasangan

suplai listrik (Plug In);

(2)Apabila tidak sesuai maka Reeferman

akankoordinasi dengan petugas Control Tower

~ 72 ~

NO KOMPONEN URAIAN

untuk merubah alokasi Yard Planning.

c) Setelah Reeferman melakukan pemasangan suplai

listrik (Plug In), Reeferman mencatat terperatur pada

waktu plug in pada handheld.

(1) Apabila temperatur terdapat error atau terdapat

kerusakan pada system pendingin, Reeferman

akan koordinasi dengan petugas control tower;

(2) Selanjutnya petugas Control Tower akan

koordinasi dengan pihak Agen/Cargo Owner

untuk segera memperbaiki.

d) Selanjutnya Reefermanakan melakukan pengawasan

dan/atau monitoring suplai listrik dan temperatur

yang diperlukan untuk tiap petikemas reefer setiap 2

jam sekali.

e) Jika terjadi pemadaman arus listrik, Reeferman akan

berkoordinasi dengan pihak Teknik untuk

memindahkan suplai listrik PLN ke Genset.

4) Operasi Muat Petikemas Reefer

a) Berdasarkan loading list dan bay plan maka Petugas

Operasi Kapal menginstruksikan kepada :

(1) Operator QCC untuk mengangkat petikemas

reefer dari Head Truck dan memuatnya ke kapal;

(2) TKBM untuk memasang pengait antar petikemas

(twist lock, bridge fitting, dll) sebelum pihak kapal

memasang pengikat petikemas (lashing) yang

berada di atas palka (on-deck).

b) Petugas Control Tower mengirimkan Job List via

System ke Operator RTGC/RS (VMT) untuk

mengambil container reefer.

c) Reeferman melakukan pemutusan suplai listrik (Plug

Out) sesuai job list yang dikirimkan petugas control

tower

d) Selanjutnya reeferman mencatat terperatur dan jam

~ 73 ~

NO KOMPONEN URAIAN

pada waktu Plug Out.

e) Selanjutnya Petugas Operasi Dermaga (WOA) :

(1) Menginstruksikan Operator Head Truck kembali ke

CY blok muat Reefer untuk mengambil petikemas

Reefer selanjutnya;

(2) Melakukan konfirmasi nomor petikemas reefer

yang telah dimuat menggunakan HHT yang

terkoneksi dengan system TOS OPUS.

(3) Reeferman dan petugas operasi kapal memastikan

Reefer telah termuat dan Plug In di atas kapal

serta meminta persetujuan ke pihak kapal.

5) Monitoring Operasi

(1) SPV Rendal Ops, Petugas Operasi Kapal dan Dermaga

(SOA & WOA) dan Ship Planner melakukan

monitoring serta bertanggung jawab atas seluruh

kegiatan operasi kapal (bongkar/muat).

(2) Reeferman melakukan monitoring temperature dalam

2 jam sekali.

5.Laporan dan Bukti Pelayanan

Berdasarkan laporan hasil kerja bongkar/muat maka SPV

Rendal Ops :

1) Membuat bukti pelayanan kegiatan bongkar/muat

petikemas reefer/TDR (Terminal Departure Report);

2) Menyerahkan bukti pelayanan kegiatan bongkar muat

petikemas reefer (TDR dan dokumen lainnya) untuk

ditandatangani dan disahkan bersama dengan pihak

kapal/pelayaran;

3) Menyerahkan bukti pelayanan kegiatan bongkar/muat

petikemas reefer (TDR dan dokumen lainnya) yang telah

disahkan tersebut kepada subbagian Operasi serta sub

bagian Perencanaan dan Administrasi sebagai dasar

pembuatan pra nota.

~ 74 ~

NO KOMPONEN URAIAN

4 Waktu Pelayanan - Pelayanan Administrasi Pelayanan Jasa Petikemas ± 3

menit;

- Pelayanan Stevedoring Petikemas 25 B/C/H; 35 B/S/H

- Pelayanan Receiving & Delivery 30 Menit;

- Sesuai meeting perencanaan.

5 Biaya dan Tarif Ukuran Tarif Penumpukan

20” full Rp. 413.432,01,-

40” full Rp. 647.176,-

45” full Rp. 750.972,-

6 Produk Layanan - Stevedoring

- Cargodoring

- Lift On/Off

- Penumpukan di CY

7 Sarana, Prasarana, dan/atau fasilitas

Sarana Prasarana Layanan

Jumlah Sar-Pras

Kapasitas

Container Crane 1. Sumitomo

(01) 2. Hyundai (02) 3. HDHM (03)

1 Unit 1 Unit 1 Unit

26 Ton 30,5 Ton

51 Ton

RTG 1. Bukaka 2. Noel

3 Unit 2 Unit

35 Ton 35 Ton

Reach Stacker 1 Unit 45 Ton

Side Loader 1 Unit 7 Ton

Forklift 1. FD 01 2. FD 02 3. FD 03 4. FD 04

1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit

15 Ton 2 Ton

3,5 Ton 3,5 Ton

Head Truck 17 Unit 220 Hp

Chassis 18 Unit 5 Unit 70 Ton 13 Unit 40 Ton

Refer Plug 100 plug 1000 KVA

Genset 3 Unit 1 Unit 725 KVA 1 Unit 400 KVA 1 Unit 200 KVA

~ 75 ~

NO KOMPONEN URAIAN

Container Yard 75.000 6.848 Teus

Area CFS 7.200 m2 21.600 Ton

Tambatan Dermaga 400 m 2 Berth

CCTV 13 Unit

Mobil Hantaran 1 Unit 8 orang

Golf Car

1 Unit 8 orang

8 Kompetensi Pelaksana Jenis Pelayanan Kompetensi

Pelayanan Jasa

Operasi bongkar

muat kapal

Petikemas

- Operator Cotainer Crane (CC)

Bersertefikasi

Stevedoring,

Delivery,dan

Receiving

- Operator RTG Bersertefikasi

- Operator Reach Stacker/Side

Loader/ForkLift Bersertefikasi

- Operator HeadTruck

Bersertefikasi

Mobil Hantaran - Driver Hantaran Berlisensi

9 Pengasawan Internal

Status/Bentuk

Organisasi Prosedur

Satuan Pengawas

Internal

Pengawasan dilakukan dengan

melakukan audit 1 tahun dua kali

secara menyeluruh

Kantor Akuntan

Publik

Pengawasan dilakukan dengan

melakukan audit 1 tahun dua kali

secara menyeluruh dalam bidang

keuangan

10 Penanganan Pengaduan

1. Pelanggan mengajukan keluhan atau klaim kepada Bagian Customer Care(Surat, e m a i l a t a u p u n t e l e p o n , Website dan Aplikasi Online)

2. Tim Customer Care menerima dan mencatat semua keluhan pelanggan ke dalam logbook

3. Tim Customer Care melakukan verifikasi keluhan pelanggan

4. Tim Customer Care memberikan jawaban atas keluhan pelanggan apabila penyelesaiannya kurang dari 1x24jam

5. Tim Customer Care memberikan tanggapan atas keluhan pelanggan apabila penyelesaiannya memerlukan waktu lebih dari 1x24 jam

~ 76 ~

NO KOMPONEN URAIAN

6. Tim Customer Care di dalam melakukan investigasi dan analisis keluhan dapat melibatkan General Manager/Deputy General Manager setempat dan melakukan pengkategorian dan langkah tindak lanjut sebagai berikut :

a. Penyelesaian keluhan pelanggan yang memerlukan koordinasi Kantor Pusat Peluasan/Instansi terkait:

1) Tim Customer Caremembuat surat pemberitahuan keluhan yang diajukan ke Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait.

2) Surat pemberitahuan keluhan ditandatangani oleh General Manager dan disampaikan ke Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait.

3) Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait melakukan investigasi dan membuat surat jawaban atas keluhan pelanggan kemudian disampaikan kembali ke Cabang Pelabuhan.

4) General Manager mendisposisi langkah tindaklanjut atas surat jawaban dimaksud kemudian disampaikan kepada Tim keluhan pelanggan dan dibuatkan jawaban keluhan kepada pelanggan sesuai media keluhan.

b. Penyelesaian keluhan pelanggan yang tidak memerlukan koordinasi KantorPusat Perusahaan/Instansi terkait

1) Tim Customer Caremembuat jawaban keluhan yang ditujukan kepada pelanggan sesuai media keluhan

2) Terhadap surat jawaban keluhan ditandatangani oleh General Manager

7. Tim Customer Care melakukukan monitoring

pelaksanaan perbaikan yang tertuang dalam logbook

keluhan sesuai dengan jadwal perbaikan yang

ditetapkan

8. Tim Customer Care melakukan rekapitulasi keluhan

pelanggan setiap triwulan kemudian dikirim kepada

Kantor Pusat Perusahaan melalui surat dan atau email

ke [email protected] atau

[email protected] pada minggu kedua

awal triwulan berikutnya.

11 Jumlah Pelaksana Pekerjaan Jumlah SDM

Operator CC 9 orang

Operator RTG 15 orang

~ 77 ~

NO KOMPONEN URAIAN

Operator RS/FD/SL 6 orang Operator Head Truck 17 orang

Driver Hantaran 3 orang

12 Jaminan Pelayanan ISO 9001 : 2008 dan ISPS CODE

13 Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan

SMK3

14 Evaluasi Kinerja Pelaksana

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian

Perhubungan Nomor HK.103/2/18/DJPL-16 tentang Standar

Kinerja Pelayanan Operasional Pada Pelabuhan Yang

Diusahakan Secara Komersial.

F. Pelayanan Buka / Tutup Palka

Tabel 4.6 : Pelayanan Buka / Tutup Palka

NO KOMPONEN URAIAN

1 Dasar Hukum

1. Peraturan Menteri PM 146 Tahun 2016 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor

51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan

Laut

2. SK Departemen Perhubungan Direktorat Jendral

Perhubungan Laut Nomor: PP 72/3/11-96 perihal

Pengoperasian Dermaga Petikemas Pelabuhan Panjang

sebagai Terminal Petikemas (Full Container);

3. SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor:

HK56/2/4/PI-II-12 Perihal Tarif Pelayanan Jasa Barang

di lingkungan Pelabuhan Panjang.

2 Persyaratan (persyaratan untuk mendapat layanan)

1. Peraturan Menteri PM 146 Tahun 2016 tentang Perubahan

atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 51 Tahun 2015

tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut

2. SK Departemen Perhubungan Direktorat Jendral

Perhubungan Laut Nomor: PP 72/3/11-96 perihal

Pengoperasian Dermaga Petikemas Pelabuhan Panjang

sebagai Terminal Petikemas (Full Container);

3. SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor:

HK56/2/4/PI-II-12 Perihal Tarif Pelayanan Jasa Barang di

lingkungan Pelabuhan Panjang.

3 Sistem, Mekanisme dan Prosedur (SOP berupa

o Pengajuan permohonan bongkar/muat petikemas

:

~ 78 ~

NO KOMPONEN URAIAN

flowchart) 1) Pelayaran/agen mengajukan permohonan pelayanan jasa

kapal (PPK) kepada petugas loket PPSA paling lambat 1 x

24 jam sebelum kapal tiba dengan proses sesuai dengan

prosedur pelayanan yang berlaku;

2) Perusahaan pelayaran/agen mengajukan permohonan

pelayanan petikemas kepada Bagian terminal Petikemas

cq Sub BagianPerencanaan dan melampirkan dokumen

via email :

2.1 Dokumen permohonan bongkar/muat: CVIA, EDI

Baplie, List container special handling via email

dari Shipping Line .

- Pengarsipan soft copy file CVIA, EDI Baplie,

Listcontainer special handling.

2.2 Melakukan verifikasi CVIA, special container list,

container special handling(Uncontainerized cargo

dan Over Weight cargo bila ada) dengan

rencana penyandaran kapal ( ROP ) serta

kesiapan lapangan.

2.3 Memeriksa dan menyesuaikan isi EDI

Bapliesesuai dengan struktur systemBaplie

- Open file EDI Baplie ( format 1,5 & 2.0 ) dari

shipping lines kemudian convert excel file

untuk Upload di NBS Sistem

2.4 Mengupload Baplie yang telah disesuaikan ke

dalam sistem Baplie

2.5 Melakukan verifikasi hasil upload Baplie pada

menu Inbound List dan Inbound View.

2.6 Mencetak Discharge Stowage Print/Profile

Bongkar.

3) Terminal Petikemas cq Sub bagian Perencanaan

menerima dan meneliti kelengkapan dokumen

pendukungnya (termasuk juga meneliti apakah daftar

bongkar/muat yang dikirim via email sudah diterima)

dengan ketentuan :

a) Apabila dokumen tidak lengkap/tidak benar, maka

akan dikembalikan kepada Pelayaran/Agen untuk

dilengkapi;

~ 79 ~

NO KOMPONEN URAIAN

b) Apabila dokumen dinyatakan lengjkap/benar, maka

dokumen dapat diterima sebagai bahan meeting

Perencanaan dan Pengendalian.

4) Sub bagian Perencanaan merencanakan meeting

Perencanaan dan Pengendalian.

b. Perencanaan dan Pengendalian

1) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Operasi

mengadakan dan memimpin meeting yang diikuti oleh

Pelayaran/Agen, Spv Rendal Operasi (A/B/C/D), Spv

Pendukung Operasi untuk membahas urutan

penyandaran kapal berdasarkan master cable dengan

prioritas utama dan weekly ship’s schedule, penentuan

ETB dan ETD, posisi sandar kapal, posisi kade meter

tempat sandar, jumlah petikemas yang akan

dibongkar/muat, jumlah restowage dan special cargo

(bila ada), kesiapan dan kebutuhan lapangan

penumpukan, kesiapan dan kebutuhan peralatan

bongkar/muat, penetapan waktu closing time, dan

permintaan TKBM;

2) Setelah selesai meeting, maka Sub Bagian Perencanaan :

a) Membuat hasil meeting sebagai berthing plan

b) Menyampaikan berthing plan kepada Petugas

Pelayaran/Agen untuk diketahui

c) Mendistribusikan berthing plan kepada :

(1) Ship dan Yard Planner, sebagai bahan

perencanaan kapal dan lapangan

(2) Asman Rendal dan Operasi Petikemas, sebagai

bahan persiapan pelayanan

(3) Asman Pendukung Operasi Petikemas, sebagai

bahan persiapan pelayanan

(4) Spv Rendal dan Operasi, sebagai dasar penetapan

PPKB

(5) Pelayaran/Agen, sebagai dasar untuk penetapan

~ 80 ~

NO KOMPONEN URAIAN

PPKB

c. Perencanaan Kapal dan Perencanaan Lapangan

1) Berdasarkan berthing plan dan PPK Penetapan, maka

Sub Bagian Perencanaan melakukan proses perencanaan

kapal (ship planning) dan perencanaan lapangan (yard

planning):

a) Ship Planning

Petugas Perencanaan Kapal (Ship Planner) dengan

menggunakan Terminal Operating System petikemas

(OPUS) melakukan perencanaan kapal :

(1) Melakukan entry data

- Ship Particular untuk registrasi (kapal baru)

- Vessel route

- Vessel schedule

- Voyage notification

(2) Melakukan verifikasi data CVIA, Special Container

List, Container Spesial Handling (OH/OW/OOG

bila ada) dengan rencana penyandaran kapal

sesuai ROP serta kesiapan lapangan

(3) Melakukan proses pemindahan data baplie EDI via

email atau convert data baplie.xls (format 1,5 &

2.0) ke TOS OPUS dan kemudian di upload di NBS

System

(4) Melakukan verifikasi hasil upload Baplie pada

menu Inbound List di dalam TOS OPUS

(5) Melakukan perencanaan penggunaan alat

bongkar/muat (QCC, RTGC, Head Truck, RS/SL)

(6) Membuat loading sequence kapal sesuai loading

list dari Pelayaran/Agen serta menerbitkan general

stowage plan dan bay plan loading untuk dibawa

ke Chief Officer sebagai penetapan persetujuan

pemuatan dan disampaikan ke petugas

kapal/dermaga (SOA & WOA)

(7) Monitoring kegiatan dan melakukan koreksi

~ 81 ~

NO KOMPONEN URAIAN

apabila terdapat perubahan atau ketidaksesuaian

antara rencana bongkar/muat dan posisi aktual

petikemas diatas kapal.

(8) Melakukan proses pengiriman data actual final

outbound baplie.edi / baplie.xls, TDR, Loading List

melalui e-mail ke masing-masing

Pelayaran/Agen/Pelabuhan tujuan setiap 2 jam

sekaliselama proses kegiatan berlangsung dan

pengiriman data actual setelah seluruh kegiatan

kapal selesai.

b) Yard Planning

Petugas Perencanaan Lapangan (Yard Planner)

dengan menggunakan TOS OPUS petikemas

melakukan perencanaan lapangan

(1) Membuat yard allocation sesuai dengan pre

discharging dan pre loading

(2) Merencanakan alokasi lapangan penumpukan

untuk penerimaan (receiving) petikemas dengan

cara pembagian blok, slot, per kapal, per tujuan

(port destination), per berat

(3) Monitoring kegiatan dan melakukan koordinasi

dengan petugas operasi lapangan untuk

melakukan update apabila terdapat perubahan

atau penambahan lokasi penumpukan.

2) Sub bagian Perencanaan mendistribusikan document

planning kepada petugas bongkar/muat (SOA & WOA)

yaitu dokumen-dokumen

a) Berthing plan

b) Discharging list

c) Loading list (bila sudah closing stack)

d) Daftar penggunaan alat B/M

e) Yard Allocation

3) Supervisor Rendal Operasi meneliti dokumen dengan

~ 82 ~

NO KOMPONEN URAIAN

ketentuan:

a) Apabila terdapat kekeliruan maka dokumen

dikembalikan ke Sub bagian Perencanan untuk dikoreksi

dan diperbaiki

b) Apabila tidak terdapat kekeliruan maka dokumen

diserahkan ke Petugas Operasi Kapal sebagai dasar

perintah pelaksanaan pelayanan bongkar/muat

petikemas.

d). Pelayanan Buka Tutup Palka

Berdasarkan dokumen planning (berthing plan, discharging

list, dll), maka Petugas Operasi Kapal (SOA)

menginstruksikan kepada :

Operator CC untuk membuka/menutup palka dengan

baik di Backreach QCC.

a) Selanjutnya Petugas Operasi Kapal (SOA) :

(1) Menghubungi pihak kapal untuk koordinasi

pelaksanaan buka/tutup palka ;

(2) Melakukan koordinasi dengan petugas control

tower jika terjadi perubahan bongkaran/muatan;

(3) Memandu operator QCC dalam pelaksanaan

buka/tutup palka petikemas dengan hati-hati dan

pelan.

(4) Memastikan kunci palka terpasang dengan baik

dan benar pada saat tutup palka

b) Selanjutnya Operator QCC :

(1). Melakukan gerakan QCC untuk

membuka/menutup palka dengan hati-hati.

(2). Kecepatan pada gerakan Trolley saat membawa

tutup palka maksimal 2 Knot.

(3). Meletakan tutup palka di area Backreach QCC

pada saat buka palka.

1) Operasi Bongkar Petikemas

• Berdasarkan bay plan discharge/dischargeing list,

~ 83 ~

NO KOMPONEN URAIAN

maka Petugas Kapal dan Dermaga (SOA & WOA)

menginstruksikan kepada :

(1) TKBM untuk melepas petikemas (twist lock, brie

fitting, dll) setelah pengikat petikemas (lashing)

yang berada di atas palka (on-deck) dilepas oleh

ABK kapal;

(2) Operator QCC untuk membongkar petikemas dari

kapal dan meletakkannya ke atas chassis Head

Truck dengan hati-hati.

• Selanjutnya PetugasOperasi Dermaga (WOA):

(1) Memeriksa adanya kerusakan pada petikemas

yang dibongkar, dengan ketentuan :

- Apabila ada kerusakan maka memberi

keterangan kerusakan dan membuat Berita

Acara Kerusakan (CDR) untuk dilaporkan dan

diketahui bersama dengan Petugas Operasi

Kapal dan Petugas Perusahaan/Agen;

- Apabila tidak ada kerusakan maka petugas

Operasi dermaga (WOA)melakukan confirm

data dengan HandHeld yang terkoneksi

dengan jaringan system TOS OPUS, dan secara

otomatis menginstruksikan Operator Head

Truck via Pager untuk mengangkut petikemas.

(2) Petugas Operasi Dermaga (WOA) melakukan

konfirmasi input nomor petikemas yang telah

dibongkar menggunakan Head Held Terminal

(HHT) yang terkoneksi dengan systemTOS OPUS.

4) Pelayanan Penumpukan Petikemas

a) Setelah Petugas Dermaga (WOA) melakukan

konfirmasi nomor petikemas melalui HHT, secara

otomatis Operator Head Truck akan menerima Job

List via handheld untuk mengangkut petikemas ke

CY ;

~ 84 ~

NO KOMPONEN URAIAN

b) Selanjutnya Operator RTGC/RS dapat menurunkan

container dari atas chasis dengan hati-hati.

5) Operasi Muat Petikemas

a) Berdasarkan loading list dan bay plan maka Petugas

Operasi Kapal menginstruksikan kepada :

(1) Operator QCC untuk mengangkat petikemas ()

dari Head Truck dan memuatnya ke kapal;

(2) TKBM untuk memasang pengait antar petikemas

(twist lock, brie fitting, dll) sebelum pihak kapal

memasang pengikat petikemas (lashing) yang

berada di atas palka (on-deck).

b) Petugas Control Tower mengirimkan Job List via

System ke Operator RTGC/RS (VMT) untuk

mengambil container.

c) Selanjutnya Petugas Operasi Dermaga (WOA) :

(1) Menginstruksikan Operator Head Truck kembali ke

CY blok muat untuk mengambil petikemas

selanjutnya;

(2) Melakukan konfirmasi nomor petikemas yang telah

dimuat menggunakan HHT yang terkoneksi

dengan system TOS OPUS.

6) Monitoring Operasi

(1) SPV Rendal Operasi, Petugas Operasi Kapal dan

Dermaga (SOA & WOA) , Ship Planner dan petugas

Control Tower melakukan monitoring serta

bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasi

kapal (bongkar/muat).

(2) SPV Rendal Operasi melakukan pengecekan alokasi

petikemas pada CY .

o Laporan dan Bukti Pelayanan

Berdasarkan laporan hasil kerja bongkar/muat maka SPV

Rendal Operasi :

~ 85 ~

NO KOMPONEN URAIAN

1) Membuat bukti pelayanan kegiatan bongkar/muat

petikemas/TDR (Terminal Departure Report);

2) Menyerahkan bukti pelayanan kegiatan bongkar muat

petikemas (TDR dan dokumen lainnya) untuk

ditandatangani dan disahkan bersama dengan pihak

kapal/pelayaran;

3) Menyerahkan bukti pelayanan kegiatan bongkar/muat

petikemas (TDR dan dokumen lainnya) yang telah

disahkan tersebut kepada subbagian Operasi serta sub

bagian Perencanaan dan Administrasi sebagai dasar

pembuatan pra nota.

4 Waktu Pelayanan - Pelayanan Administrasi Pelayanan Jasa Petikemas di Billing

± 3 menit;

- Pelayanan Stevedoring Petikemas 25 B/C/H; 35 B/S/H;

- Pelayanan Receiving & Delivery 30 Menit;

- Sesuai meeting perencanaan.

5 Biaya dan Tarif PALKA = $. 60,17,-

6 Produk Layanan - Stevedoring

- Cargodoring

- Lift On/Off

- Penumpukan di CY

7 Sarana, Prasarana, dan/atau fasilitas

Sarana Prasarana Layanan

Jumlah Sar-Pras

Kapasitas

Container Crane 1. Sumitomo (01) 2. Hyundai (02) 3. HDHM (03)

1 Unit 1 Unit 1 Unit

26 Ton 30,5 Ton

51 Ton

RTG 1. Bukaka 2. Noel

3 Unit 2 Unit

35 Ton 35 Ton

Reach Stacker 1 Unit 45 Ton

Side Loader 1 Unit 7 Ton

~ 86 ~

NO KOMPONEN URAIAN

Forklift 1. FD 01 2. FD 02 3. FD 03 4. FD 04

1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit

15 Ton 2 Ton

3,5 Ton 3,5 Ton

Head Truck 17 Unit 220 Hp

Chassis 18 Unit 5 Unit 70 Ton 13 Unit 40 Ton

Refer Plug 100 plug 1000 KVA

Genset 3 Unit 1 Unit 725 KVA 1 Unit 400 KVA 1 Unit 200 KVA

Container Yard 75.000 6.848 Teus

Area CFS 7.200 m2 21.600 Ton

Tambatan Dermaga 400 m 2 Berth

CCTV 13 Unit

Mobil Hantaran 1 Unit 8 orang

Golf Car

1 Unit 8 orang

8 Kompetensi Pelaksana Jenis Pelayanan Kompetensi

Pelayanan Jasa

Operasi bongkar

muat kapal

Petikemas

- Operator Cotainer Crane (CC)

Bersertefikasi

Stevedoring,

Delivery,dan

Receiving

- Operator RTG Bersertefikasi

- Operator Reach Stacker/Side

Loader/ForkLift Bersertefikasi

- Operator HeadTruck

Bersertefikasi

Mobil Hantaran - Driver Hantaran Berlisensi

9 Pengasawan Internal

Status/Bentuk

Organisasi Prosedur

Satuan Pengawas

Internal

Pengawasan dilakukan dengan

melakukan audit 1 tahun dua kali

secara menyeluruh

Kantor Akuntan

Publik

Pengawasan dilakukan dengan

melakukan audit 1 tahun dua kali

secara menyeluruh dalam bidang

keuangan

~ 87 ~

NO KOMPONEN URAIAN

10 Penanganan Pengaduan

1. Pelanggan mengajukan keluhan atau klaim kepada Bagian Customer Care(Surat, e m a i l a t a u p u n t e l e p o n , Website dan Aplikasi Online)

2. Tim Customer Care menerima dan mencatat semua keluhan pelanggan ke dalam logbook

3. Tim Customer Care melakukan verifikasi keluhan pelanggan

4. Tim Customer Care memberikan jawaban atas keluhan pelanggan apabila penyelesaiannya kurang dari 1x24jam

5. Tim Customer Care memberikan tanggapan atas keluhan pelanggan apabila penyelesaiannya memerlukan waktu lebih dari 1x24 jam

6. Tim Customer Care di dalam melakukan investigasi dan analisis keluhan dapat melibatkan General Manager/Deputy General Manager setempat dan melakukan pengkategorian dan langkah tindak lanjut sebagai berikut :

a. Penyelesaian keluhan pelanggan yang memerlukan koordinasi Kantor Pusat Peluasan/Instansi terkait:

1) Tim Customer Caremembuat surat pemberitahuan keluhan yang diajukan ke Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait.

2) Surat pemberitahuan keluhan ditandatangani oleh General Manager dan disampaikan ke Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait.

3) Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait melakukan investigasi dan membuat surat jawaban atas keluhan pelanggan kemudian disampaikan kembali ke Cabang Pelabuhan.

4) General Manager mendisposisi langkah tindaklanjut atas surat jawaban dimaksud kemudian disampaikan kepada Tim keluhan pelanggan dan dibuatkan jawaban keluhan kepada pelanggan sesuai media keluhan.

b. Penyelesaian keluhan pelanggan yang tidak memerlukan koordinasi KantorPusat Perusahaan/Instansi terkait

1) Tim Customer Caremembuat jawaban keluhan yang ditujukan kepada pelanggan sesuai media keluhan

2) Terhadap surat jawaban keluhan ditandatangani oleh General Manager

7. Tim Customer Care melakukukan monitoring

pelaksanaan perbaikan yang tertuang dalam logbook

keluhan sesuai dengan jadwal perbaikan yang

ditetapkan

~ 88 ~

NO KOMPONEN URAIAN

8. Tim Customer Care melakukan rekapitulasi keluhan

pelanggan setiap triwulan kemudian dikirim kepada

Kantor Pusat Perusahaan melalui surat dan atau email

ke [email protected] atau

[email protected] pada minggu kedua

awal triwulan berikutnya.

11 Jumlah Pelaksana Pekerjaan Jumlah SDM

Operator CC 9 orang

Operator RTG 15 orang

Operator RS/FD/SL 6 orang

Operator Head Truck 17 orang

Driver Hantaran 3 orang

12 Jaminan Pelayanan ISO 9001 : 2008 dan ISPS CODE

13 Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan

SMK3

14 Evaluasi Kinerja Pelaksana

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian

Perhubungan Nomor HK.103/2/18/DJPL-16 tentang Standar

Kinerja Pelayanan Operasional Pada Pelabuhan Yang

Diusahakan Secara Komersial.

G. Pelayanan Receiving & Delivery

Tabel 4.7 : Pelayanan Receiving & Delivery Petikemas

NO KOMPONEN URAIAN

1 Dasar Hukum (dasar hukum yang terkait dengan layanan)

1. Peraturan Menteri PM 146 Tahun 2016 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan

Nomor 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan

Pelabuhan Laut

2. SK Departemen Perhubungan Direktorat Jendral

Perhubungan Laut Nomor: PP 72/3/11-96 perihal

Pengoperasian Dermaga Petikemas Pelabuhan

Panjang sebagai Terminal Petikemas (Full

Container);

~ 89 ~

NO KOMPONEN URAIAN

3. SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Nomor: HK56/2/4/PI-II-12 Perihal Tarif

Pelayanan Jasa Barang di lingkungan Pelabuhan

Panjang.

2 Persyaratan (persyaratan untuk mendapat layanan)

1. Peraturan Menteri PM 146 Tahun 2016 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan

Nomor 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan

Pelabuhan Laut

2. SK Departemen Perhubungan Direktorat Jendral

Perhubungan Laut Nomor: PP 72/3/11-96 perihal

Pengoperasian Dermaga Petikemas Pelabuhan

Panjang sebagai Terminal Petikemas (Full

Container);

3. SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Nomor: HK56/2/4/PI-II-12 Perihal Tarif

Pelayanan Jasa Barang di lingkungan Pelabuhan

Panjang.

3 Sistem, Mekanisme dan Prosedur (SOP berupa flowchart)

a. Pengajuan permohonan Receiving Petikemas :

1) Menerima permohonan open stack dari

shipping line.

2) Melakukan verifikasi ketersediaan lapangan

penumpukan dengan jumlah pengajuan

rencana muat.

3) Membuat PA alokasi penumpukan muatan

petikemas.

a) Yard Planning

Petugas Perencana Lapangan (Yard

Planner) dengan menggunakan sistim

aplikasi petikemas melakukan perencanaan

lapangan

(1) Membuat yard allocation sesuai dengan

pre discharging dan pre loading

~ 90 ~

NO KOMPONEN URAIAN

(2) Merencanakan alokasi lapangan

penumpukan untuk penerimaan

(receiving) petikemas dengan cara

pembagian blok, slot, per kapal, per

tujuan (port destination)

(3) Monitoring kegiatan dan melakukan

koordinasi dengan petugas operasi

lapangan untuk melakukan update

apabila terdapat perubahan atau

penambahan lokasi penumpukan.

Pelayanan Bongkar/Muat

b. Pengajuan permohonan Delivery Petikemas :

1) Menerima dokumen SPPB dan D/O

2) Memverifikasi nomor petikemas antara

SPPB dan D/O

3) Membuat request delivery pada NBS

Petikemas

4) Menyimpan request delivery pada NBS

Petikemas

5) Tampil pranota delivery pada NBS

Petikemas.

6) Membuat memo nomor request, nama

eksportir, jumlah tagihan pranota delivery

yang diberikan kepada pengguna jasa

untuk persetujuan besaran biaya pranota

receiving.

4 Waktu Pelayanan (jangka waktu yang diperlukan dalam memberikan pelayanan

- Pelayanan Administrasi Pelayanan Jasa Kapal ± 3

menit;

- Pelayanan Petikemas 25 B/C/H; 35 B/S/H;

- Pelayanan TRT Receiving & Delivery 30 Menit;

- Sesuai meeting perencanaan.

5 Biaya dan Tarif (biaya yang harus dikeluarkan)

a) Tarif Receiving / Delivery FCL :

1) 20” : Rp 173.600,-

2) 40” : Rp 260.960,-

~ 91 ~

NO KOMPONEN URAIAN

3) 45” : Rp 326.200,-

b) Tarif Receiving / Delivery Empty :

1) 20” : Rp 86.800,-

2) 40” : Rp 130.480,-

3) 45” : Rp 163.100,-

6 Produk Layanan (output layanan mis : sertifikal dll)

- Stevedoring

- Cargodoring

- Lift On/Off

- Penumpukan di CY

7 Sarana, Prasarana, dan/atau fasilitas

Sarana Prasarana Layanan

Jumlah Sar-Pras

Kapasitas

Container Crane 1. Sumitomo

(01) 2. Hyundai

(02) 3. HDHM

(03)

1 Unit 1 Unit 1 Unit

26 Ton 30,5 Ton 51 Ton

RTG 1. Bukaka 2. Noel

3 Unit 2 Unit

35 Ton 35 Ton

Reach Stacker 1 Unit 45 Ton

Side Loader 1 Unit 7 Ton

Forklift 1. FD 01 2. FD 02 3. FD 03 4. FD 04

1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit

15 Ton 2 Ton

3,5 Ton 3,5 Ton

Head Truck 17 Unit 220 Hp

Chassis 18 Unit 5 Unit 70 Ton 13 Unit 40 Ton

Refer Plug 100 plug 1000 KVA

Genset 3 Unit 1 Unit 725 KVA 1 Unit 400 KVA 1 Unit 200 KVA

Container Yard 75.000 6.848 Teus

Area CFS 7.200 m2 21.600 Ton

Tambatan 400 m 2 Berth

~ 92 ~

NO KOMPONEN URAIAN

Dermaga

CCTV 13 Unit

Mobil Hantaran 1 Unit 8 orang

Golf Car

1 Unit 8 orang

8 Kompetensi Pelaksana Jenis

Pelayanan Kompetensi

Pelayanan

Jasa Operasi

bongkar

muat kapal

Petikemas

- Operator Cotainer Crane

(CC) Bersertefikasi

Stevedoring,

Delivery,dan

Receiving

- Operator RTG Bersertefikasi

- Operator Reach Stacker/Side

Loader/ForkLift

Bersertefikasi

- Operator HeadTruck

Bersertefikasi

Mobil

Hantaran

- Driver Hantaran Berlisensi

9 Pengasawan Internal Status/Bentuk

Organisasi Prosedur

Satuan Pengawas

Internal

Pengawasan dilakukan

dengan melakukan audit

1 tahun dua kali secara

menyeluruh

Kantor Akuntan

Publik

Pengawasan dilakukan

dengan melakukan audit

1 tahun dua kali secara

menyeluruh dalam

bidang keuangan

10 Penanganan Pengaduan

1. Pelanggan mengajukan keluhan atau klaim kepada Bagian Customer Care(Surat, e m a i l a t a u p u n t e l e p o n , Website dan Aplikasi Online)

2. Tim Customer Care menerima dan mencatat semua keluhan pelanggan ke dalam logbook

3. Tim Customer Care melakukan verifikasi keluhan pelanggan

4. Tim Customer Care memberikan jawaban atas keluhan pelanggan apabila

~ 93 ~

NO KOMPONEN URAIAN

penyelesaiannya kurang dari 1x24jam

5. Tim Customer Care memberikan tanggapan atas keluhan pelanggan apabila penyelesaiannya memerlukan waktu lebih dari 1x24 jam

6. Tim Customer Care di dalam melakukan investigasi dan analisis keluhan dapat melibatkan General Manager/Deputy General Manager setempat dan melakukan pengkategorian dan langkah tindak lanjut sebagai berikut :

a. Penyelesaian keluhan pelanggan yang memerlukan koordinasi Kantor Pusat Peluasan/Instansi terkait:

1) Tim Customer Caremembuat surat pemberitahuan keluhan yang diajukan ke Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait.

2) Surat pemberitahuan keluhan ditandatangani oleh General Manager dan disampaikan ke Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait.

3) Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait melakukan investigasi dan membuat surat jawaban atas keluhan pelanggan kemudian disampaikan kembali ke Cabang Pelabuhan.

4) General Manager mendisposisi langkah tindaklanjut atas surat jawaban dimaksud kemudian disampaikan kepada Tim keluhan pelanggan dan dibuatkan jawaban keluhan kepada pelanggan sesuai media keluhan.

b. Penyelesaian keluhan pelanggan yang tidak memerlukankoordinasi Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait

1) Tim Customer Caremembuat jawaban keluhan yang ditujukan kepada pelanggan sesuai media keluhan

2) Terhadap surat jawaban keluhan ditandatangani oleh General Manager

7. Tim Customer Care melakukukan

monitoring pelaksanaan perbaikan yang

tertuang dalam logbook keluhan sesuai

~ 94 ~

NO KOMPONEN URAIAN

dengan jadwal perbaikan yang ditetapkan

8. Tim Customer Care melakukan rekapitulasi

keluhan pelanggan setiap triwulan kemudian

dikirim kepada Kantor Pusat Perusahaan

melalui surat dan atau email ke

[email protected]

atau [email protected] pada

minggu kedua awal triwulan berikutnya.

11 Jumlah Pelaksana Pekerjaan Jumlah SDM

Operator CC 9 orang

Operator RTG 15 orang

Operator RS 6 orang

Operator Forklift 17 orang

Driver Hantaran 3 orang

12 Jaminan Pelayanan ISO 9001 : 2008 dan ISPS CODE

13 Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan

SMK3

14 Evaluasi Kinerja Pelaksana Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian

Perhubungan Nomor HK.103/2/18/DJPL-16 tentang

Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pada

Pelabuhan Yang Diusahakan Secara Komersial.

H. Pelayanan Batal / Muat Delivery

Tabel 4.8 : Pelayanan Batal / Muat Delivery

NO KOMPONEN URAIAN

1 Dasar Hukum (dasar hukum yang terkait dengan layanan)

1. Peraturan Menteri PM 146 Tahun 2016 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan

Nomor 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan

Pelabuhan Laut

2. SK Departemen Perhubungan Direktorat Jendral

Perhubungan Laut Nomor: PP 72/3/11-96 perihal

~ 95 ~

NO KOMPONEN URAIAN

Pengoperasian Dermaga Petikemas Pelabuhan

Panjang sebagai Terminal Petikemas (Full

Container);

3. SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Nomor: HK56/2/4/PI-II-12 Perihal Tarif

Pelayanan Jasa Barang di lingkungan Pelabuhan

Panjang.

2 Persyaratan (persyaratan untuk mendapat layanan)

1. Peraturan Menteri PM 146 Tahun 2016 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan

Nomor 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan

Pelabuhan Laut

2. SK Departemen Perhubungan Direktorat Jendral

Perhubungan Laut Nomor: PP 72/3/11-96 perihal

Pengoperasian Dermaga Petikemas Pelabuhan

Panjang sebagai Terminal Petikemas (Full

Container);

3. SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Nomor: HK56/2/4/PI-II-12 Perihal Tarif

Pelayanan Jasa Barang di lingkungan Pelabuhan

Panjang.

3 Sistem, Mekanisme dan Prosedur (SOP berupa flowchart)

a. Permohonan Pelayanan Batal Muat

Delivery

1) Pengguna jasa mengajukan permohonan

pelayanan batal muat delivery ke Billing :

a) Dokumen Permohonan Pengajuan

pembatalan , pembatalan PEB, SP2B lama;

b) Petikemas batal muat ditarik

keluar/delivery dikenakan biaya sesuai

ketentuan tarif yang berlaku.

2) Petugas Billing input data untuk pembatalan

delivery di system NBS sesuai request dari

~ 96 ~

NO KOMPONEN URAIAN

pengguna jasa dan secara otomatis

terintegrasi dengan system TOS OPUS.

3) Petugas Billing memverifikasi dokumen

pengajuan batal muat delivery dan

selanjutnya menerbitkan nota pembayaran.

4) Pengguna jasa melakukan pembayaran sesuai

dengan perhitungan biaya batal muat

delivery melalui bank atau mesin EDC;

5) Pengguna jasa mendapatkan nota pelunasan

dan SP2B baru;

6) Petugas Yard Planner dan Control Tower

melakukan pembatalan job list di System TOS

OPUS kepada operator RTGC/RS (VMT).

b. Operasi Pelayanan Batal Muat Delivery

1) Berdasarkan job batal muat delivery petugas

control tower melakukan pengaturan proses

pemindahan petikemas;

c. Monitoring Pelayanan Batal Muat/Alih Kapal

Spv Perencanaan dan Pengendalian Operasi dan

Control Tower melakukan monitoring serta

bertanggung jawab atas seluruh kegiatan

pelayanan batal muat/alih kapal.

4 Waktu Pelayanan (jangka waktu yang diperlukan dalam memberikan pelayanan

- Pelayanan Administrasi Pelayanan Jasa

Petikemas ± 3 menit;

- Sesuai meeting perencanaan.

5 Biaya dan Tarif (biaya yang harus dikeluarkan)

c. Petikemas Isi

20” : Rp. 91.840,-

40” : Rp. 137.760,-

d. Petikemas Kosong

20” : Rp. 45.920,-

40” : Rp. 68.880,-

6 Produk Layanan (output layanan mis : sertifikal dll)

- Relokasi

- Cargodoring

~ 97 ~

NO KOMPONEN URAIAN

- Lift On/Off

7 Sarana, Prasarana, dan/atau fasilitas

Sarana Prasarana Layanan

Jumlah Sar-Pras

Kapasitas

Container Crane 1. Sumitomo

(01) 2. Hyundai

(02) 3. HDHM

(03)

1 Unit 1 Unit 1 Unit

26 Ton 30,5 Ton

51 Ton

RTG 1. Bukaka 2. Noel

3 Unit 2 Unit

35 Ton 35 Ton

Reach Stacker 1 Unit 45 Ton

Side Loader 1 Unit 7 Ton

Forklift 1. FD 01 2. FD 02 3. FD 03 4. FD 04

1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit

15 Ton 2 Ton

3,5 Ton 3,5 Ton

Head Truck 17 Unit 220 Hp

Chassis 18 Unit 5 Unit 70 Ton 13 Unit 40 Ton

Refer Plug 100 plug 1000 KVA

Genset 3 Unit 1 Unit 725 KVA 1 Unit 400 KVA 1 Unit 200 KVA

Container Yard 75.000 6.848 Teus

Area CFS 7.200 m2 21.600 Ton

Tambatan

Dermaga 400 m 2 Berth

CCTV 13 Unit

Mobil Hantaran 1 Unit 8 orang

Golf Car

1 Unit 8 orang

8 Kompetensi Pelaksana Jenis Pelayanan Kompetensi

Pelayanan Jasa - Operator Cotainer Crane (CC)

~ 98 ~

NO KOMPONEN URAIAN

Operasi bongkar

muat kapal

Petikemas

Bersertefikasi

Stevedoring,

Delivery,dan

Receiving

- Operator RTG Bersertefikasi

- Operator Reach Stacker/Side

Loader/ForkLift Bersertefikasi

- Operator HeadTruck

Bersertefikasi

Mobil Hantaran - Driver Hantaran Berlisensi

9 Pengasawan Internal Status/Bentuk

Organisasi Prosedur

Satuan Pengawas

Internal

Pengawasan dilakukan

dengan melakukan audit 1

tahun dua kali secara

menyeluruh

Kantor Akuntan Publik Pengawasan dilakukan

dengan melakukan audit 1

tahun dua kali secara

menyeluruh dalam bidang

keuangan

10 Penanganan Pengaduan

1. Pelanggan mengajukan keluhan atau klaim kepada Bagian Customer Care(Surat, e m a i l a t a u p u n t e l e p o n , Website dan Aplikasi Online)

2. Tim Customer Care menerima dan mencatat semua keluhan pelanggan ke dalam logbook

3. Tim Customer Care melakukan verifikasi keluhan pelanggan

4. Tim Customer Care memberikan jawaban atas keluhan pelanggan apabila penyelesaiannya kurang dari 1x24jam

5. Tim Customer Care memberikan tanggapan atas keluhan pelanggan apabila penyelesaiannya memerlukan waktu lebih dari 1x24 jam

6. Tim Customer Care di dalam melakukan investigasi dan analisis keluhan dapat melibatkan General Manager/Deputy General Manager setempat dan melakukan pengkategorian dan langkah tindak lanjut sebagai berikut :

a. Penyelesaian keluhan pelanggan yang memerlukan koordinasi Kantor Pusat Peluasan/Instansi terkait:

1) Tim Customer Caremembuat surat

~ 99 ~

NO KOMPONEN URAIAN

pemberitahuan keluhan yang diajukan ke Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait.

2) Surat pemberitahuan keluhan ditandatangani oleh General Manager dan disampaikan ke Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait.

3) Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait melakukan investigasi dan membuat surat jawaban atas keluhan pelanggan kemudian disampaikan kembali ke Cabang Pelabuhan.

4) General Manager mendisposisi langkah tindaklanjut atas surat jawaban dimaksud kemudian disampaikan kepada Tim keluhan pelanggan dan dibuatkan jawaban keluhan kepada pelanggan sesuai media keluhan.

b. Penyelesaian keluhan pelanggan yang tidak memerlukankoordinasi Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait

1) Tim Customer Caremembuat jawaban keluhan yang ditujukan kepada pelanggan sesuai media keluhan

2) Terhadap surat jawaban keluhan ditandatangani oleh General Manager

7. Tim Customer Care melakukukan

monitoring pelaksanaan perbaikan yang

tertuang dalam logbook keluhan sesuai

dengan jadwal perbaikan yang ditetapkan

8. Tim Customer Care melakukan rekapitulasi

keluhan pelanggan setiap triwulan kemudian

dikirim kepada Kantor Pusat Perusahaan

melalui surat dan atau email ke

[email protected]

atau [email protected] pada

minggu kedua awal triwulan berikutnya.

11 Jumlah Pelaksana Pekerjaan Jumlah SDM

Operator CC 9 Orang

~ 100 ~

NO KOMPONEN URAIAN

Operator RTG 15 Orang

Operator RS/Forklift

6 Orang

Operator HeadTruck

17 Orang

Driver Hantaran 3 Orang

12 Jaminan Pelayanan ISO 9001:2008 & ISPS CODE

13 Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan

SMK3

14 Evaluasi Kinerja Pelaksana Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian

Perhubungan Nomor HK.103/2/18/DJPL-16 tentang

Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pada

Pelabuhan Yang Diusahakan Secara Komersial.

I. Pelayanan Jasa Behandle

Tabel 4.9 : Pelayanan Jasa Behandle

NO KOMPONEN URAIAN

1 Dasar Hukum (dasar hukum yang terkait dengan layanan)

1. Peraturan Menteri PM 146 Tahun 2016 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan

Nomor 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan

Pelabuhan Laut

2. SK Departemen Perhubungan Direktorat Jendral

Perhubungan Laut Nomor: PP 72/3/11-96 perihal

Pengoperasian Dermaga Petikemas Pelabuhan

Panjang sebagai Terminal Petikemas (Full

Container);

3. SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Nomor: HK56/2/4/PI-II-12 Perihal Tarif

Pelayanan Jasa Barang di lingkungan Pelabuhan

Panjang.

2 Persyaratan (persyaratan untuk mendapat layanan)

1. Peraturan Menteri PM 146 Tahun 2016 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan

Nomor 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan

~ 101 ~

NO KOMPONEN URAIAN

Pelabuhan Laut

2. SK Departemen Perhubungan Direktorat Jendral

Perhubungan Laut Nomor: PP 72/3/11-96 perihal

Pengoperasian Dermaga Petikemas Pelabuhan

Panjang sebagai Terminal Petikemas (Full

Container);

3. SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Nomor: HK56/2/4/PI-II-12 Perihal Tarif

Pelayanan Jasa Barang di lingkungan Pelabuhan

Panjang.

3

Sistem, Mekanisme dan Prosedur (SOP berupa flowchart)

a. Permohonan Pelayanan Behandle

1) Pengguna jasa mengajukan permohonan

behandle ke Billing :

a) Dokumen untuk pengajuan pelayanan

behandle; SPJM (dari Bea Cukai), Bill Of

Loading (BIL).

b) Petikemas behandle dikenakan biaya

sesuai ketentuan tarif yang berlaku.

2) Petugas Billing input data petikemas

behandle di system NBS sesuai request dari

pengguna jasa dan secara otomatis

terintegrasi dengan system TOS OPUS.

3) Petugas Billing memverifikasi dokumen

pengajuan behandle dan selanjutnya

menerbitkan nota pembayaran.

4) Pengguna jasa melakukan pembayaran sesuai

dengan perhitungan biaya behandle melalui

bank atau mesin EDC;

5) Pengguna jasa mendapatkan nota pelunasan

dan SP3 ;

6) Petugas Yard Planner mengalokasikan

~ 102 ~

NO KOMPONEN URAIAN

petikemas yang akan dibehandle di blok

khusus behandle.

7) Control Tower membuat job list di System

TOS OPUS untuk dilaksanakan pemindahan

petikemas ke blok behandle kepada operator

RTGC/RS via VMT.

b. Operasi Pelayanan Behandle

1) Petugas Yard Plannermengalokasikan

pemindahan petikemas ke blok behandle;

2) Selanjutnya petugas control tower membuat

Job List dan melakukan pengaturan proses

pemindahan petikemas;

3) Petugas control tower mengirimkan job list ke

operator RTGC/RS dengan system TOS

OPUS;

4) Operator RTGC/RS dapat mengangkat

petikemas sesuai job list yang dikirim oleh

petugas control tower.

c.Monitoring Pelayanan Behandle

1) Spv Perencanaan dan Pengendalian Operasi

menyiapkan TKBM untuk melakukan

behandle;

2) Spv Perencanaan dan Pengendalian Operasi

dan petugas control tower melakukan

monitoring serta bertanggung jawab atas

seluruh kegiatan pelayanan behandle.

4 Waktu Pelayanan

(jangka waktu yang

diperlukan dalam

memberikan pelayanan

- Pelayanan Administrasi Pelayanan Jasa

Petikemas ± 3 menit;

- Pelayanan Stevedoring 25 B/C/H; 35 B/S/H;

- Pelayanan TRT Receiving & Delivery 30 Menit;

- Sesuai meeting perencanaan.

5 Biaya dan Tarif

(biaya yang harus

dikeluarkan)

20” : Rp. 671,550,-

40” : Rp. 1.279.190,-

~ 103 ~

NO KOMPONEN URAIAN

6 Produk Layanan (output layanan mis : sertifikal dll)

- Relokasi

- Cargodoring

- Lift On/Off

7 Sarana, Prasarana, dan/atau fasilitas

Sarana Prasarana Layanan

Jumlah Sar-Pras

Kapasitas

Container Crane 1. Sumitomo

(01) 2. Hyundai

(02) 3. HDHM

(03)

1 Unit 1 Unit 1 Unit

26 Ton 30,5 Ton

51 Ton

RTG 1. Bukaka 2. Noel

3 Unit 2 Unit

35 Ton 35 Ton

Reach Stacker 1 Unit 45 Ton

Side Loader 1 Unit 7 Ton

Forklift 1. FD 01 2. FD 02 3. FD 03 4. FD 04

1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit

15 Ton 2 Ton

3,5 Ton 3,5 Ton

Head Truck 17 Unit 220 Hp

Chassis 18 Unit 5 Unit 70 Ton 13 Unit 40 Ton

Refer Plug 100 plug 1000 KVA

Genset 3 Unit 1 Unit 725 KVA 1 Unit 400 KVA 1 Unit 200 KVA

Container Yard 75.000 6.848 Teus

Area CFS 7.200 m2 21.600 Ton

Tambatan

Dermaga 400 m 2 Berth

CCTV 13 Unit

Mobil Hantaran 1 Unit 8 orang

Golf Car

1 Unit 8 orang

8 Kompetensi Pelaksana Jenis Pelayanan Kompetensi

~ 104 ~

NO KOMPONEN URAIAN

Pelayanan Jasa

Operasi bongkar

muat kapal

Petikemas

- Operator Cotainer Crane (CC)

Bersertefikasi

Stevedoring,

Delivery,dan

Receiving

- Operator RTG Bersertefikasi

- Operator Reach Stacker/Side

Loader/ForkLift Bersertefikasi

- Operator HeadTruck

Bersertefikasi

Mobil Hantaran - Driver Hantaran Berlisensi

9 Pengasawan Internal Status/Bentuk

Organisasi Prosedur

Satuan Pengawas

Internal

Pengawasan dilakukan

dengan melakukan audit 1

tahun dua kali secara

menyeluruh

Kantor Akuntan Publik Pengawasan dilakukan

dengan melakukan audit 1

tahun dua kali secara

menyeluruh dalam bidang

keuangan

10 Penanganan Pengaduan

1. Pelanggan mengajukan keluhan atau klaim kepada Bagian Customer Care(Surat, e m a i l a t a u p u n t e l e p o n , Website dan Aplikasi Online)

2. Tim Customer Care menerima dan mencatat semua keluhan pelanggan ke dalam logbook

3. Tim Customer Care melakukan verifikasi keluhan pelanggan

4. Tim Customer Care memberikan jawaban atas keluhan pelanggan apabila penyelesaiannya kurang dari 1x24jam

5. Tim Customer Care memberikan tanggapan atas keluhan pelanggan apabila penyelesaiannya memerlukan waktu lebih dari 1x24 jam

6. Tim Customer Care di dalam melakukan investigasi dan analisis keluhan dapat melibatkan General Manager/Deputy General Manager setempat dan melakukan pengkategorian dan langkah tindak lanjut sebagai berikut :

a. Penyelesaian keluhan pelanggan yang memerlukan koordinasi Kantor Pusat Peluasan/Instansi terkait:

~ 105 ~

NO KOMPONEN URAIAN

1) Tim Customer Caremembuat surat pemberitahuan keluhan yang diajukan ke Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait.

2) Surat pemberitahuan keluhan ditandatangani oleh General Manager dan disampaikan ke Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait.

3) Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait melakukan investigasi dan membuat surat jawaban atas keluhan pelanggan kemudian disampaikan kembali ke Cabang Pelabuhan.

4) General Manager mendisposisi langkah tindaklanjut atas surat jawaban dimaksud kemudian disampaikan kepada Tim keluhan pelanggan dan dibuatkan jawaban keluhan kepada pelanggan sesuai media keluhan.

b. Penyelesaian keluhan pelanggan yang tidak memerlukankoordinasi Kantor Pusat Perusahaan/Instansi terkait

1) Tim Customer Caremembuat jawaban keluhan yang ditujukan kepada pelanggan sesuai media keluhan

2) Terhadap surat jawaban keluhan ditandatangani oleh General Manager

7. Tim Customer Care melakukukan

monitoring pelaksanaan perbaikan yang

tertuang dalam logbook keluhan sesuai

dengan jadwal perbaikan yang ditetapkan

8. Tim Customer Care melakukan rekapitulasi

keluhan pelanggan setiap triwulan kemudian

dikirim kepada Kantor Pusat Perusahaan

melalui surat dan atau email ke

[email protected]

atau [email protected] pada

minggu kedua awal triwulan berikutnya.

11 Jumlah Pelaksana Pekerjaan Jumlah SDM

Operator CC 9 Orang

~ 106 ~

NO KOMPONEN URAIAN

Operator RTG 15 Orang

Operator RS/Forklift 6 Orang

Operator HeadTruck 17 Orang

Driver Hantaran 3 Orang

12 Jaminan Pelayanan ISO 9001 : 2008 & ISPS CODE

13 Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan

SMK3

14 Evaluasi Kinerja Pelaksana Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian

Perhubungan Nomor HK.103/2/18/DJPL-16 tentang

Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pada

Pelabuhan Yang Diusahakan Secara Komersial.

~ 107 ~

BAB V

PENUTUP

Standar Pelayanan Jasa Petikemas di Terminal Petikemas Cabang Panjang merupakan

bentuk pelayanan yang selama ini telah dilaksanakan oleh PT Pelabuhan Indonesia II

(Persero) Cabang Panjang. Standar Pelayanan merupakan patokan dan indikator

pencapaian kinerja yang dicanangkan sebagai standar pelayanan pengoperasian PT

Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang.Standar Pelayanan sebagai hak

konstitusional, harus menjadi prioritas dalam perencanaan dan penganggaran.

Selanjutnya dengan prioritas tersebut, diharapkan standar pelayanan yang diberikan

kepada pengguna jasa selalu meningkat.

Dengan disusunnya petunjuk teknis standar pelayanan PT Pelabuhan Indonesia II

(Persero) Cabang Panjang diharapkan dapat menjadi acuan petugas dan unsur terkait

dalam pelaksanaan pelayanan pengoperasian PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Cabang Panjang. Hal yang belum tercantum dalam Standar Pelayanan ini akan

ditetapkan kemudian sesuai dengan keperluan dan ketentuan yang berlaku.