1 HCGA Framework

76

Transcript of 1 HCGA Framework

Page 1: 1 HCGA Framework
Page 2: 1 HCGA Framework

HCGA Framework11

Personnel12

Remuneration13

Industrial Relation Management14

General Affair Management15

HCGA Function

Page 3: 1 HCGA Framework

CORPORATE UNIVERSITY

PROCESSMANAGEMENT

(GA, HRIS, HCBP , HR REGIONAL)

REWARD MANAGEMENT (REMUNERATION)

INDUSTRIAL RELATIONS MANAGEMENT (HRR)

PERSONNEL MANAGEMENT (PERSONNEL)

HCGA Frame Work

Page 4: 1 HCGA Framework

HCGA Framework11

Personnel12

Remuneration13

Industrial Relation Management14

General Affair Management15

HCGA Function

Page 5: 1 HCGA Framework

ACCOUNT

MANAGEMENT

Pengelolaan HR & Infrastruktur

STRATEGIC – REPUTATION –

COMPLIANCE RISKS

OPERATING

EXPENSES

ASSETS

(Money, FA, BPKB)

OPERATIONAL RISK

LIQUIDITY RISK

OPERATIONFU

NC

TIO

NFIN

AN

CIA

LR

ISK

HUMAN

RESOURCES

SUPPORT ACTIVITIES

INFRASTRUC

TURES

FINANCE

SYSTEM

SU

PP

OR

T

ACTIVITIES

Page 6: 1 HCGA Framework

Dokumen Karyawan

Memastikan bahwa dokumen karyawantersimpan dengan baik terkait dengan

aspek legalitas karyawan, yaitu: Perjanjiankerja , Pengangkatan karyawan permanen ,

tanda terima PP , surat peringatan.

Cek dokumen kepada HRDGA cabang

Ketidaklengkapan dokumen dapatmenyebabkan kesulitan saat akan

melakukan PHK terdahap karyawan , jikaproses bipartit tidak berhasil.

UMP / UMR / UMKMemastikan bahwa tidak ada karyawan

yang menerima upah kurang dariUMP/UMR/UMK yang telah ditetapkan

pemerintah.

Cek data kepada HRDGA cabang dankonsultasi dengan HRRM dan atau

Personnel Dept HO

Sanksi bagi pemberian upah di bawahUMP/UMR/UMK , adalah sanksi pidanapenjara 1 s/d 4 tahun tahun dan atau

denda Rp 100 juta s/d Rp 400 juta ( UU 13/2003 pasal 90 (1) dan 185 (1) )

Page 7: 1 HCGA Framework

Data “turn over” karyawan

Memastikan bahwa data “turn over” karyawan sesuai dengan kondisi nyata di

kantor cabang.

Cek data kepada HRDGA cabang

Bila terdapat kesalahan data tsb, dapatmengakibatkan timbulnya perselisihan

hubungan industrial karena ada karyawankeluar yang tidak terbayar hak nya, ataumenyebabkan membengkaknya OPEX

cabang , karena ada karyawan yang sudahkeluar , namun gajinya masih terbayar.

Pengelolaan mobil operasional

Memastikan bahwa mobil operasional (baikmobil operasional cabang maupun mobiloperasional managerial) dikelola dengan

baik sesuai peraturan yang berlaku.

Cek kepada HRDGA cabang

Konsekuensi bila pengelolaan tidak sesuaidengan peraturan yang berlaku maka dapatmenyebabkan membengkaknya OPEX danatau terkendalanya aktivitas operasional.

Page 8: 1 HCGA Framework

Kompensasi Karyawan Keluar

Memahami dengan pasti hak bagi karyawankeluar, sesuai dengan kategori penyebab

karyawan keluar , yaitu : mengundurkan diri, mangkir, PHK karena : unperformed (SP1, 2 dan 3) , karena kesalahan fatal, karena tindakpidana , karena sakit berkepanjangan, karena

meninggal dunia.

Cek data kepada HRDGA cabang dankonsultasi dengan HRRM dan atau Personnel

Dept HO

Kesalahan dalam memberikan kompensasidapat mengakibatkan timbulnya perselisihan

hubungan industrial dan ataumembengkaknya OPEX cabang

Page 9: 1 HCGA Framework
Page 10: 1 HCGA Framework

Kompensasi (Compensation)Imbalan berupa uang yang diberikan kepada karyawan secara rutin setiap bulansesuai dengan nilai jabatan dan pekerjaan yang dilakukan serta performance karyawan

REMUNERASI

Fasilitas & BenefitImbalan baik berupa uang maupun barang yang diberikan dengan tujuan memenuhikebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya

Kesejahteraan (Welfare)Fasilitas yang diberikan kepada karyawan dalam bidang sosial untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan

Page 11: 1 HCGA Framework

REMUNERASI : Balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan

KOMPONEN BENTUK FAKTOR PENENTU ITEMS

KOMPENSASI

GAJI POKOKJOB VALUE

MARKET VALUEGAJI POKOK

TUNJANGAN TETAP BERUPA UANG

JABATAN

GOLONGAN

TUNJANGAN JABATAN

TUNJANGAN TRANSPORT

UANG LEMBURJABATAN

GOLONGANHANYA UNTUK NON STAFF

BONUS/INSENTIFPERFORMANCE

JABATAN

THR

INSENTIF

VARIABLE BONUS

FASILITAS

&

BENEFIT

TUNJANGAN BERUPA UANG

RUTIN GOLONGAN

BANTUAN MAKAN

JAMSOSTEK

PERSONNAL ACCIDENT

NON RUTIN

GOLONGAN

JABATAN

LOKASI KERJA

BANTUAN KESEHATAN & KACAMATA, MOBIL DINAS, PENEMPATAN (Tunj.daerah & Tunj.Kesulitan 1 & 2),

PERJALANAN DINAS, TUNJANGAN BENSIN, BANTUAN PULSA HP

WELFARE EMPLOYEE WELFARE

(COMPANY SOCIAL RESPONSIBILITY)

SUMBANGAN PERNIKAHAN

SUMBANGAN KEDUKAAN

Page 12: 1 HCGA Framework

DEFINISI

UpahAdalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagaiimbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkandan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturanperundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atassuatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan

Tunjangan TetapAdalah suatu imbalan yang diterima oleh pihak pekerja secara tetap jumlahnya danteratur pembayarannya yang tidak dikaitkan dengan kehadiran ataupun pencapaianprestasi kerja tertentu

Page 13: 1 HCGA Framework

Komponen Upah

Komponen upah untuk perhitungan BPJS Ketenagakerjaan / DPLK► Gaji Pokok + Tunjangan Transport + Tunjangan Jabatan (bila ada)

Komponen upah untuk perhitungan THR dan Cuti Panjang► Gaji Pokok + Tunjangan Transport + Tunjangan Jabatan (bila ada)

+ Tunjangan Sementara

Komponen upah untuk perhitungan Bonus / Insentif► Gaji Pokok + Tunjangan Transport + Tunjangan Sementara

Komponen upah untuk perhitungan Lembur► Gaji Pokok + Tunjangan Transport

Komponen upah jika mengundurkan diri► Gaji Pokok + Tunjangan Transport + Tunjangan Jabatan (bila ada)

+ Tunjangan Sementara

Page 14: 1 HCGA Framework

Status Karyawan

Karyawan TetapAdalah karyawan yang telah memenuhi syarat – syarat yang ditentukan, diterima dan dipekerjakan serta terikat dalam hubungankerja dengan perusahaan untuk jangka waktu tidak tertentu.

Karyawan KontrakAdalah karyawan yang masih dalam masa pembelajaran untukjangka waktu tertentu sesuai dengan UU no 13 tahun 2003 danpermenakertrans No.100/Men/2004.

Karyawan Training (karyawan lapangan)

Adalah karyawan yang masih dalam masa pembelajaran untukjangka waktu 12 (duabelas) bulan sebelum diangkat menjadikaryawan kontrak atau percobaan. Berlaku untuk jabatan CMO / MO, ARO, dan CFO

Karyawan PercobaanAdalah karyawan yang masih dalam masa pembelajaran untukjangka waktu 3 (tiga) bulan sebelum diangkat menjadi karyawantetap.

Page 15: 1 HCGA Framework

Pajak Penghasilan Karyawan

•Berlaku untuk seluruh karyawan dan karyawan harus memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

•Sistem pajak penghasilan PPh 21 adalah netto, perusahaan memberikan tunjangan pajak kekaryawan

•Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) efektif 1 Januari 2015 per karyawan Rp. 36.000.000,- pertahun, tambahan Rp. 3.000.000,- untuk karyawan yang menikah dan setiap anggota keluargamaksimum 3 orang

•Untuk karyawan wanita PTKP hanya dihitung Rp 36.000.000,- per tahun, kecuali menanggung anakkarena janda yang dibuktikan dengan surat yang sah

•Tarif Pajak Normal efektif 1 Januari 2015 terhadap Penghasilan Kena Pajak

sampai dengan Rp 50 juta = 5%

diatas Rp 50 juta sampai Rp 250 juta = 15%

diatas 250 juta sampai Rp 500 juta = 25%

diatas 500 juta = 30%

•Bila karyawan tidak memiliki NPWP maka akan dikenakan denda pajak sebesar 20% dari tarif pajaknormal dan menjadi beban karyawan dan dipotong langsung dari payroll setiap bulannya

•Pajak penghasilan dibayarkan perusahaan langsung ke kantor pajak dan karyawan menerima SPTPPH 1721 A1 pada bulan Februari / Maret setiap tahunnya sebagai bukti perusahaan telahmembayarkan pajak penghasilan karyawan lalu melapor sendiri ke kantor pajak menggunakanformulir SPT 1770 S/SS

Page 16: 1 HCGA Framework

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)

• Tabungan yang dibayarkan perusahaan ke pengelola DPLK saat usia pensiun karyawan yaitu 55tahun

• Tidak termasuk dalam komponen upah karyawan

• Berlaku untuk karyawan status tetap dengan masa kerja minimal 3 tahun berturut – turut

• Nilai iuran adalah 3% dari Gaji Pokok + Tunj Transport + Tunj Jabatan (bila ada) dan dibayar olehperusahaan, tidak dipotong dari penghasilan karyawan

• Karyawan tidak diperkenankan menarik iuran dan hasil pengembangan investasi selama menjadikaryawan

• Menjadi faktor pengurang hak karyawan (uang pisah / uang pesangon) saat karyawan berhentibekerja

• Pendaftaran masuk atau keluar dilakukan sentralisasi oleh HO akan tetapi karyawan tetap harusmengirimkan Formulir Pendaftaran Peserta dan fotocopy KTP/ SIM/ Paspor karena kartukeanggotaan akan dicetak setelah Manulife menerima kelengkapan berkas tsb

Page 17: 1 HCGA Framework

BPJS KETENAGAKERJAAN

• Adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja berupa uang santunan sebagai penggantisebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwaatau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin,hari tua dan meninggal dunia

• Setiap karyawan baru yang tercatat di HRIS didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan

• Iuran BPJS Ketenagakerjaan dibayarkan berdasarkan upah yang diterima karyawan denganperhitungan 2% menjadi tanggung jawab karyawan dan 4,24% menjadi tanggunganperusahaan

• Pelaporan dan pembayaran iuran BPJS Ketengakerjaan Jamsostek dilakukan oleh HO, palinglambat tanggal 15 bulan berikutnya

• Setiap karyawan yang sudah didaftarkan ke BPJS Ketenagajerjaan akan menerima kartu BPJSKetenagakerjaan yang dapat digunakan dalam pengurusan sehubungan dengan JBPJSKetenagakerjaan

• Untuk Saldo dari iuran yang dibayarkan bisa dilihat di masing-masing SAP Portal ( di upload 1tahun sekali )

• Untuk kartu Jamsostek / BPJS Ketenagakerjaan bagi karyawan yang masuk kerja mulai Maret2013 disimpan di HO dan akan dikembalikan jika karyawan keluar dari Adira.

Page 18: 1 HCGA Framework

• JHT 2 % * upah (dibayar oleh karyawan)3.7 % * upah (dibayar oleh perusahaan)

• JKK 0.24 % * upah (dibayar oleh perusahaan)

• JKM 0.3% * upah (dibayar oleh perusahaan)

• JP (Jaminan Pensiun) 1% * upah (dibayar oleh karyawan)

2% * upah (dibayar oleh perusahaan)

RINCIAN IURAN BPJS KETENAGAKERJAAN

Page 19: 1 HCGA Framework

ASURANSI KECELAKAAN DIRI KARYAWAN

• Perlindungan yang diberikan kepada seluruh karyawan berupa uangpertanggungan bila seseorang meninggal dunia karena kecelakaan dancacat tetap akibat kecelakaan

• Besarnya Asuransi yang diberikan:

Golongan 1A – 3C : Rp 25.000.000,-

Golongan 3D – 3F : Rp 35.000.000,-

• Pendaftaran masuk atau keluar dilakukan sentralisasi oleh HO

Page 20: 1 HCGA Framework

ASURANSI KECELAKAAN DIRI KARYAWAN

• Karyawan yang telah bekerja selama 12 bulan berturut –turut berhak atas cuti tahunanselama 12 hari kerja dengan mendapat upah penuh

• Karyawan yang bekerja kurang dari 12 bulan (< 12 bln), hak cuti tahunannya akan dihitungsecara prorata sejak mulai bekerja

• Hak cuti tahunan akan muncul setiap awal tahun. Masa berlaku cuti tahunan adalah 1 (satu)tahun, sampai dengan 31 Desember berjalan. Karyawan dapat mengajukan perpanjanganmasa berlaku cuti tahunan sampai dengan 6 (enam) bulan ke depan

• Cuti bersama akan mengurangi jumlah cuti tahunan setiap karyawan

• Karyawan yang akan cuti tahunan, harus mengajukan permohonan terlebih dahulu 14 (empatbelas) hari sebelumnya kepada atasan karyawan dan Divisi HCGA

Page 21: 1 HCGA Framework

• Karyawan yang telah memiliki masa kerja 6 (enam) tahun berturut – turut ataukelipatan 6 tahun masa kerjanya mempunyai hak cuti panjang selama 30 harikerja

• Hak cuti panjang akan muncul setiap ulang tahun ke-6 masa kerjanya. Contoh :Tanggal masuk karyawan 10 April 2010, maka tanggal muncul cuti panjangnyaadalah 10 April 2016

• Cuti panjang dapat diambil sekaligus atau bertahap dengan memperhatikankebutuhan perusahaan, yang pelaksanaannya diatur oleh atasan masing – masing

• Bantuan cuti panjang sebesar ½ (setengah) upah akan dibayarkan setiap ulangtahun ke-6 masa kerja dan kelipatannya , serta dibayarkan otomatis melaluipayroll

CUTI PANJANG

Page 22: 1 HCGA Framework

Tahun ke 6 12 hari kerja

30 Hari kerja 102 Hari kerja 6 Tahun

Tahun ke 7 12 hari kerja

Tahun ke 8 12 hari kerja

Tahun ke 9 12 hari kerja

Tahun ke 10 12 hari kerja

TABEL RINGKASAN CUTI PANJANG

Page 23: 1 HCGA Framework

• Karyawati hamil diberikan cuti Melahirkan selama 1,5 bulan (satu setengah bulan) sebelummelahirkan, dan 1,5 bulan sesudah melahirkan dengan mendapat upah penuh.

• Permohonan untuk mempergunakan hak cuti ini harus disertai surat keterangan dokter yangmerawatnya

• Apabila karyawati mengambil hak cuti atas keinginan sendiri diharuskan membuat suratpernyataan penundaan pengambilan cuti melahirkan dengan disertai surat keterangan dokteryang menerangkan bahwa hak cutinya diambil mendekati hari saat melahirkan ataspermintaannya sendiri. Suami dari karyawati juga harus ikut menandatangani surat pernyataantersebut.

CUTI MELAHIRKAN / KEGUGURAN

• Karyawati yang mengalami sakit pada saat haid diberikan cuti haid maksimal selama 2 (dua) harikerja dengan mendapat upah

• Bagi karyawati yang mengambil cuti haid harus memberitahukan kepada atasannya dan tidakmengurangi hak cuti tahunan, Pengambilan cuti ini harus disertai dengan Surat Keterangan dariDokter

CUTI HAID

Page 24: 1 HCGA Framework

• Pengisian dokumen/formulir:– Exit Interview Form F28– Exit Clearance Form F29– Formulir “Perhitungan Pesangon, UPMK, Penggantian Hak dan Uang Pisah” (bagi

karyawan yang berhak)

• Diinformasikan langsung dan secepatnya ke Kantor Pusat (PIC Payroll masing-masing Area)untuk level SH dan ke Regional untuk level staff.

• Pengiriman dokumen dapat dilakukan paling lambat 3 hari setelah pengunduran dirikaryawan dan harus lengkap

• Pengajuan uang pesangon, penggantian hak ataupun uang pisah ke Regional (PICPersonnel) terlebih dahulu baru dikirimkan Kantor Pusat (PIC Payroll masing-masing Area)

KARYAWAN KELUAR

Page 25: 1 HCGA Framework

HCGA Framework11

Personnel12

Remuneration13

Industrial Relation Management14

General Affair Management15

HCGA Function

Page 26: 1 HCGA Framework

A. Komponen Remunerasi :1. Gaji / Upah2. Insentif / Bonus3. Tunjangan fringe benefits

Gaji /Upah : diberikan untuk menghargai pekerjaan yang dilakukan dan kompetensi yang dimiliki seseorangInsentif : merupakan imbalan yang bersifat variable yang ditujukan untuk memacu prestasi atau kinerja karyawanTunjangan Fringe Benefits : fasilitas baik berupa uang maupun non uang yang diberikan untuk memudahkan karyawan dalam melakukan pekerjaannya

B. Imbalan Ekstrinsik (yangberbentuk uang /pelengkap) dan Imbalan Intrinsik (tidak berbentuk fisik dan hanya dirasakan berupa kelangsungan pekerjaan, kondisi lingkungan ,dll )

C. Remunerasi Langsung ( seperti upah, bonus/insentif ) dan Tidak Langsung (tidak terkait dengan kinerja ) seperti THR, asuransi

JENIS-JENIS REMUNERASI

Page 27: 1 HCGA Framework

Kompensasi (Compensation)Imbalan berupa uang yang diberikan kepada karyawan secara rutin setiap bulansesuai dengan nilai jabatan dan pekerjaan yang dilakukan serta performancekaryawan

Fasilitas dan BenefitImbalan baik berupa uang maupun barang yang diberikan dengan tujuanmemenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan karyawan dankeluarganyanya

Kesejahteraan (Welfare)Fasilitas yang diberikan kepada karyawan dalam bidang sosial untukmeningkatkan kesejahteraan karyawan

PAKET REMUNERASI DI ADIRA

Page 28: 1 HCGA Framework

REMUNERASI : Balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan

KOMPONEN BENTUK FAKTOR PENENTU ITEMS

KOMPENSASI

GAJI POKOKJOB VALUE

GAJI POKOKMARKET VALUE

TUNJANGAN TETAP BERUPA UANGJABATAN POSITION ALLOWANCE

GOLONGAN TRANSPORT ALLOWANCE

UANG LEMBURJABATAN

HANYA UNTUK NON STAFFGOLONGAN

BONUS/INSENTIF

PERFORMANCE THR

JABATAN INSENTIF

VARIABLE BONUS

FASILITAS

&

BENEFIT

TUNJANGAN BERUPA UANG

RUTIN GOLONGANBANTUAN MAKAN

JAMSOSTEK

NON RUTIN

GOLONGAN TUNJANGAN PENGOBATAN

JABATAN PERJALANAN DINAS

LOKASI KERJA TUNJANGAN PENEMPATAN

WELFAREEMPLOYEE WELFARE

GOLONGANSUMBANGAN PERNIKAHAN

(COMPANY SOCIAL RESPONSIBILITY) SUMBANGAN KEDUKAAN

Page 29: 1 HCGA Framework

Income Fix :• Gaji Pokok• Tj. Transport• Tj. Jabatan• Tj. Sementara

Income Variabel :• Bantuan Makan• Bantuan Bensin• Tj. Kesulitan• Tj. Daerah• Lembur• Jamsostek ( komponen : Gapok + Tj. Transport + Tj Jabatan )• Tunjangan Hari Raya ( komponen : Income Fix )• Bonus / Insentif

Fasilitas & Benefit :• Bantuan Kacamata•Bantuan Tunjangan Susu• Cuti Tahunan & Cuti Panjang (6 thn up)• Asuransi Kesehatan• MOP ( Sect Head )• Fasilitas Penempatan• Bantuan Pulsa HP• Service motor bagi karyawan lapangan

( staff & sect head )• Retention Sect Head berupa Soft Loan• KPR bagi sect head ke atas

( New in March 2013 )

Page 30: 1 HCGA Framework

HCGA Framework11

Personnel12

Remuneration13

Industrial Relation Management14

General Affair Management15

HCGA Function

Page 31: 1 HCGA Framework

Keputusan Perubahan Status Karyawan

Melakukan perubahaan status karyawansesuai dengan peraturan yang berlaku

Cek kepada HRDGA cabang dan konsultasidengan HRRM

Jika keputusan perubahan status karyawanmelewati batas waktu perjanjian, maka

konsekuensinya secara hukum karyawantsb menjadi karyawan tetap . Konsekuensiberikutnya , jika terjadi PHK (bukan karena

kesalahan fatal), maka karyawan tsbberhak atas uang pesangon, artinya akan

meningkatkan OPEX kantor cabang

Proses Membina Karyawan(Coaching & Counseling)

Memahami dan melaksanakan prosescoaching & counseling dengan baik

Konsultasi dengan HRRM dan atau HRR Dept HO

Kesalahan dalam membina karyawan , dapat menyebabkan munculnya

permasalahan hubungan industrial : produktivitas karyawan tidak meningkat ,

motivasi karyawan menurun, atauhubungan kerja sama yang tidak baik

Page 32: 1 HCGA Framework

Syarat & Prosedur PemberianSanksi

Memahami dan melaksanakan prosedurpemberian sanksi sesuai dengan peraturan

yang berlaku

Konsultasi dengan HRRM dan atau HRR Dept HO

Syarat dan Prosedur pemberian sanksi yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku

, dapat menyebabkan : perselisihanhubungan industrial sehingga menganggu

waktu kerja dan produktivitas kerjamanajemen dan karyawan

Syarat & Prosedur melakukan PHK

Memahami dan melaksanakan prosedurPHK sesuai dengan peraturan yang berlaku

Konsultasi dengan HRRM , HRR Dept HO dan atau Legal Division jika terdapat unsur

pidana

Syarat dan Prosedur pemberian sanksi yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku

, dapat dapat menyebabkan timbulnyabiaya-biaya perkara / kasus (terutama jika

ada PHK) , dan hal ini berarti meningkatkanOPEX kantor cabang.

Page 33: 1 HCGA Framework

DO DON’T

Masa percobaan hanya 3 bulan Masa percobaan tidak boleh melebihi 3 bulan

Kita yakin bahwa dalam waktu hanya 3 bulan , kita dapat menilai karyawan secara tepat

Bila tidak yakin, jangan gunakan status percobaan gunakan status kontrak (PKWT)

Lakukan monitoring performance nya secaraakurat (minimal 1 bulan sekali)

Bila melebihi 3 bulan, konsekuensinyakaryawan menjadi karyawan tetap

Sebelum masa percobaan selesai, bolehdiberhentikan , walaupun tanpa suratperingatan

Bila masa percobaan berakhir, maka karyawantidak berhak atas kompensasi

KARYAWAN MASA PERCOBAAN (PROBATION)

Page 34: 1 HCGA Framework

DO DON’T

Masa kontrak 1 tahun , dan hanya bolehdiperpanjang 1 tahun lagiMasa training 1 tahun

Bila sudah selesai kontrak yg ke 2 , Tidak bolehdilakukan kontrak berikutnyaBila sudah selesai masa training, tidak bolehdiperpanjang

Segera tentukan status karyawan bila sudah selesaitraining / kontrak :Dari training lanjut ke kontrak atau PHKdari kontrak 1 lanjut ke kontrak 2 atau PHK dari kontrak 2) permanen atau PHK

Jangan menunda penentuan status karyawan . Bilamelebihi masa training / kontrak, belum ditentukanstatusnya, konsekuensinya karyawan menjadikaryawan tetap

Lakukan monitoring performance nya secara akurat(1 bulan sekali). Bila karyawan tidak perform, segeraberikan SP

Jangan menunda pemberian SP

PHK karyawan karena unperformed harus denganSP terlebih dahulu. PHK dengan SP, sesuaiperjanjian training / kontrak , tidak perlu upah sisamasa kontrak

PHK tanpa SP, karyawan bisa menuntut uang sisamasa kontrak

Bila masa Training / Kontrak berakhir, makakaryawan tidak berhak atas kompensasi

KARYAWAN TRAINING & PKWT (KONTRAK)

Page 35: 1 HCGA Framework

MENANGANI KARYAWAN BERMASALAH

Page 36: 1 HCGA Framework

FORM COACHING & COUNSELLING (C & C) INDIVIDU

YANG BERSANGKUTAN ATASAN LANGSUNG NAMA : NAMA :NPK : NPK :JABATAN : JABATAN :GRADE : GRADE :UNIT KERJA : UNIT KERJA :

TTD YANG BERSANGKUTAN TTD ATASAN LANGSUNG

HASIL & CATATAN PENILAIAN

NO KODE KOMPETENSILEVEL KOMPETENSI

GAP CATATAN C & CJABATAN INDIVIDU

1

2

Ket : * Core Competency. ** Role Competency (sesuai dengan jabatan dan grade). *** Behavior Competency (sesuai dengan job family)

HASIL & CATATAN TERHADAP KETIDAKTERCAPAIAN KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) INDIVIDU

NO TARGET REALISASI CATATAN C & C12

SARAN UNTUK PERBAIKAN :

CATATAN DARI YANG BERSANGKUTAN :

Page 37: 1 HCGA Framework

1. MERUPAKAN BAGIAN DARI PROSES PEMBINAAN KARYAWAN

2. LAKUKAN C & C SECARA BERKELANJUTAN TERHADAP KARYAWAN

3. JIKA SP TERKAIT DENGAN PERFORMANCE , MAKA HARUSDIBERIKAN SECARA BERTAHAP (SP 1 S/D SP 3)

4. SP DAPAT DIBERIKAN TANPA BERTAHAP JIKA JENIS KESALAHANNYASESUAI DENGAN PASAL / AYAT YANG TERDAPAT PADA PP ADMF

5. JIKA JENIS KESALAHANNYA ADALAH KESALAHAN FATAL, MAKADAPAT DIKENAKAN SANKSI PHK. UNTUK ITU HARUS ADA BUKTIYANG KUAT

SURAT PERINGATAN

PEMBERIAN SANKSI

Page 38: 1 HCGA Framework

Pelanggaran Tingkat I : dikenakan sanksi Teguran Tertulis

Pelanggaran Tingkat II : dikenakan sanksi SP I

Pelanggaran Tingkat III : dikenakan sanksi SP II

Pelanggaran Tingkat IV : dikenakan sanksi SP III/Terakhir

Pelanggaran tingkat V : kesalahan fatal dan dikenakan sanksiPemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan alasan mendesak sertamerupakan peningkatan dari sanksi Surat Peringatan III

TINGKAT PELANGGARAN

Page 39: 1 HCGA Framework

Sumber Sanksi Keterangan

Sanksi Reguler Diberikan karena adanya pelanggaran yang ditemukan oleh Cabang sendiri

Sanksi Productivity Diberikan karena karyawan tidak mencapai target tertentu yang telah ditentukan oleh perusahaan

Sanksi Retention/ QPC Diberikan karena adanya temuan pelanggaran oleh Tim Retention/ QPC atas rekomendasi Dept HRR

Sanksi Audit Diberikan karena adanya temuan pelanggaran oleh Tim Audit atas rekomendasi Dept HRR

JENIS SANKSI

Page 40: 1 HCGA Framework

Jenis Sanksi

Masa Berlaku

Masa Tunggu (Promosi)

Potongan Insentif

Teguran Tertulis 1 bulan - -

SP 1 1 s/d 6 bulan 1 Bulan 10%

SP 2 1 s/d 6 bulan 6 bulan 15%

SP 3 6 bulan 12 bulan 20%

Skorsing 1 bulan (dapatdiperpanjang biladiperlukan)

- 25%

PHK - - -

MASA BERLAKU SANKSI

Page 41: 1 HCGA Framework

PENYEBAB TINDAKAN

KARYAWAN TIDAK PERFORM / MENOLAK PERINTAH TANPA ALASAN YG DAPAT DITERIMA

Lakukan C & C secara konsisten

Tidak cakap bekerja di dasarkan atas performance karyawanbaik dari segi pencapaian PA, atau kecakapan dalam melakukanpekerjaan rutin maupun tindakan yang bersifat kedisiplinan

Tidak cakap bekerja (unperformed) dibuktikan dengan adanya

Surat Peringatan.

Apabila termasuk kategori tidak cakap dalam bekerja(unperformed) atau kesalahan dalam hal ketertiban / kedisiplinan , maka Surat Peringatan diberikan secaraberurutan disesuaikan dengan derajat kesalahan, mulaiteguran tertulis, SP 1, SP 2 SP 3 hingga sanksi PHK.

TIDAK CAKAP BEKERJA (UNPERFORMED)

Page 42: 1 HCGA Framework

• Apakah karyawan bersedia mengundurkan diri ?

• Jangan ada pemaksaan pengunduran diri karyawan

• Surat pengunduran diri HARUS ditulis tangan oleh karyawan

• Jika karyawan bersedia mengundurkan diri , maka :

– Karyawan menyerahkan surat pengunduran diri

– Memperoleh 1 x uang pisah

– Memperoleh surat keterangan kerja , dengan redaksi : “karyawan keluar dari perusahaan

pada tanggal……………..karena mengundurkan diri”

• Jika karyawan tidak bersedia mengundurkan diri , maka :

– Lakukan PB PHK

– Memperoleh 1 x uang pesangon

– Memperoleh surat keterangan kerja , dengan redaksi : “karyawan keluar dari perusahaan

pada tanggal…………….. karena pemutusan hubungan kerja sebagai akibat dari prestasi

kerjanya yang menurun / tidak mencapai target perusahaan”

TIDAK CAKAP BEKERJA (UNPERFORMED)

Page 43: 1 HCGA Framework

Pasal 43 ayat 3 butir e.27

melakukankesalahan yang bobotnya

sama setelah mendapatkanSurat Peringatan yg Terakhir yg

masih berlaku

Pasal ini digunakan untuk melakukan PHK terhadapkaryawan yang memang sudah tidak dapat dibinadan sebelumnya telah dikenakan Surat Peringatan

baik SP 1, SP 2 sampai dengan SP 3.

PHK karena pelanggaran terhadap PPTidak harus melalui tahapan SP 1 hingga

SP 3, asal SP terakhir yang dijatuhkansebelumnya adalah SP 3 dan masih berlaku.

Penegasan bahwa PHK karena “Unperform”, harusmelalui mekanisme SP terlebih dahulu

KARYAWAN “UNPERFORM”

Page 44: 1 HCGA Framework

PENYEBAB TINDAKAN

KARYAWAN MANGKIR (Karyawanyang mangkir selama 5 (lima) hari kerja ataulebih berturut-turutdari pekerjaan tanpaketerangan secaratertulis yang dilengkapidengan bukti yang sahdan dan telah dipanggilsecara patut melaluisurat panggilan tertulissebanyak 2 (dua) kali, maka karyawantersebutdikualifikasikan telahmengundurkan diri. )

MANGKIR 2 HARI KERJA : KIRIM SURAT PEMANGGILAN I

MANGKIR 3 HARI KERJA BERIKUTNYA : KIRIM SURAT PEMANGGILAN II

MANGKIR > 5 HARI KERJA BERTURUT-TURUT = DIKUALIFIKASIKAN MENGUNDURKAN DIRI (TANPA PERLU SURAT RESIGN ATAU PB PHK)

SURAT PEMANGGILAN DIKIRIM VIA POS TERCATAT. JANGAN DIKIRIM MELALUI MESSENGER. KARENA YANG DIGUNAKAN SBG ALAT BUKTI YANG KUAT DI FORUM MEDIASI / PENGADILAN ADALAH BUKTI POS TERCATAT

ALAMAT KARYAWAN ADALAH ALAMAT YANG RESMI TERCATAT DI PERUSAHAAN. BILA KARYAWAN PINDAH ALAMAT NAMUN TIDAK MEMBERIKAN INFORMASI RESMI, MAKA JIKA TIMBUL DENGAN MASALAH PENGIRIMAN SURAT, BUKAN KESALAHAN PERUSAHAAN

MANGKIR

Page 45: 1 HCGA Framework

1. Karyawan yang mangkir selama 5 (lima) hari kerja ataulebih berturut-turut dari pekerjaan tanpa keterangansecara tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sah dandan telah dipanggil secara patut melalui surat panggilantertulis sebanyak 2 (dua) kali, maka karyawan tersebutdikualifikasikan telah mengundurkan diri.

2. Karyawan yang dikualifikasikan mengundurkan dirisebagaimana dimaksud di atas berhak atas uangpenggantian hak dan 1/3 (sepertiga) dari ketentuan uangpisah yang besarnya telah diatur dalam PP.

MANGKIR

Page 46: 1 HCGA Framework

PENYEBAB TINDAKAN

KARYAWAN SAKIT DALAM WAKTU LAMA

MINTA HASIL PEMERIKSAAN DOKTER DAN HASIL LABORATORIUM

KARYAWAN DIKATEGORIKAN SAKIT BERKEPANJANGAN JIKA DOKTER MENYATAKAN BHW YBS TIDAK SANGGUP BEKERJA SELAMA >= 12 BULAN

KIRIMKAN HASIL LAB DAN PEMERIKSAAN DOKTER KEPADA HRDGA HO (REMU & BENEFIT DEPT), UTK DIKONSULTASIKAN KEPADA TIM DOKTER ASURANSI KESEHATAN (UTK MEMPEROLEH SECOND OPINION)

KARYAWAN YG SAKIT > 12 BULAN DAPAT DI PHK DENGAN MEMPEROLEH PESANGON

PENYELESAIAN PHK THDP KARYAWAN YG SAKIT DAPAT DILAKUKANSEBELUM WAKTU 12 BULAN, ASALKAN ADA KESEPAKATAN DENGAN KARYAWAN ([PB PHK). UNTUK HAL INI AGAR DIKOORDINASIKAN TERLEBIH DAHULU DENGAN HRDGA HO

SAKIT DALAM WAKTU LAMA

Page 47: 1 HCGA Framework

• Dalam hal karyawan melakukan pelanggaranketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja atauperaturan perusahaan, perusahaan dapat melakukanpemutusan hubungan kerja

• Sanksi PHK yang diberikan dikategorikan sebagaipelanggaran fatal dan diatur pada pasal 43 ayat 3 butir e.1-e.26

• Hanya berhak atas 1/5 uang pisah.

PELANGGARAN PP / PK (YANG MERUPAKANKESALAHAN FATAL)

Page 48: 1 HCGA Framework

Pasal 43 ayat 3 butir f.1.

Ditawarkan kpd Karyawan agar mengundurkan diri secara baik-baik

Karyawan setuju uang pisah dan Berita acara PHK

Kondisi :1. Kerugian perusahaan relativ kecil, bila dibandingkan dengan biaya perkara2. Alat bukti yang dimiliki perusahaan kurang kuat dari sudut hukum pidana

3. Butuh biaya yang relativ lebih besar untuk memperoleh alat bukti yg kuat

Karyawan tdk

setuju uang

pisah

negosiasi uang

pisah dan berita

acara PHK

Karyawan tdk

setuju negosiasi

Laporkan

kepadaDisnaker

Sebelum negosiasi dengan karyawan, harap koordinasi dgn HRR HO terlebih dahulu

Kesalahan Fatal Psl 43 ayat 3 butir e.1.-e.26 (ada unsur Pidana) Dpt di PHK dg hanya 1/5 uangpisah Kecuali ditentukan lain oleh LPPHI

Page 49: 1 HCGA Framework

Pasal 43 ayat 3 butir f.1.

Karyawan setuju uang pisah dan atau kebijakan

Kondisi :1. Kerugian perusahaan relativ besar, bila dibandingkan dengan biaya perkara

2. Alat bukti yang dimiliki perusahaan kuat dari sudut hukum pidana

Karyawan tdk setuju

Proses hukum pidana

Harap koordinasi sejak awal dengan HRR HO dan Legal Div.

Diupayakan pelaporan kepada kepolisian

Ditawarkan mundur dengan perjanjian bersama PHK

Jika upaya tsb tidak berhasil

Kesalahan Fatal Psl 43 ayat 3 butir e.1.-e.26 (ada unsur Pidana) Dpt di PHK dg hanya 1/5 uangPisah Kecuali ditentukan lain oleh LPPHI

Page 50: 1 HCGA Framework

1. Perusahaan dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan yangsetelah 6 (enam) bulan tidak dapat melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya karenadalam proses perkara pidana.

2. Selama masa penahanan, karyawan tidak memperoleh upah. Namun keluarganya /tanggungannya memperoleh bantuan dari perusahaan (Pasal 160 UU 13/2003)

3. Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidana sebelum masa 6 (enam) bulansebagaimana dimaksud di atas berakhir dan karyawan dinyatakan tidak bersalah, makaperusahaan wajib mempekerjakan karyawan kembali.

4. Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidana sebelum masa 6 (enam) bulanberakhir dan karyawan dinyatakan bersalah, maka perusahaan dapat melakukanpemutusan hubungan kerja kepada karyawan yang bersangkutan.

5. Karyawan yang bersangkutan berhak atas kompensasi PHK sesuai dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku (Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003).

KARYAWAN DITAHAN >6 BULAN ATAUDINYATAKAN BERSALAH OLEH PENGADILAN

Page 51: 1 HCGA Framework

UU 13 / 2003 Pasal 160

1. Dalam hal pekerja/buruh ditahan pihak yang berwajib karena diduga melakukan tindakpidana bukan atas pengaduan pengusaha, maka pengusaha tidak wajib membayar upahtetapi wajib memberikan bantuan kepada keluarga pekerja/buruh yang menjaditanggungannya dengan ketentuan sebagai berikut:

a. untuk 1 (satu) orang tanggungan : 25% (dua puluh lima perseratus) dari upah;b. untuk 2 (dua)orang tanggungan : 35% (tiga puluh lima perseratus) dari upah;c. untuk 3 (tiga) orang tanggungan : 45% (empat puluh lima perseratus) dari upah;d. untuk 4 (empat) orang tanggungan atau lebih : 50% (lima puluh perseratus) dari

upah.2. Bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan untuk paling lama 6 (enam)bulan takwin terhitung sejak hari pertama pekerja/buruh ditahan oleh pihak yangberwajib.

Page 52: 1 HCGA Framework

1. Skorsing dapat dikenakan kepada setiap karyawan yang melakukanpelanggaran terhadap tata tertib kerja atau yang tidak menjalankankewajiban sebagaimana mestinya atau melakukan tindakan yang merugikan perusahaan.

2. Karyawan diskorsing dari pekerjaannya karena hal - hal sebagai berikut: Untuk kepentingan pengusutan karena adanya dugaan pelanggaran yang

di lakukan oleh pelanggaran. Hukuman atas pelanggaran yang terbukti dilakukan oleh karyawan. Menunggu proses penyelesaian PHK

3. Selama karyawan yang bersangkutan menjalani masa skorsing, Perusahaan akan tetap membayarkan upah kepada karyawan yang bersangkutan.

SKORSING

Page 53: 1 HCGA Framework
Page 54: 1 HCGA Framework

Perselisihan PHK: terjadi karena tidak adakesesuaian pendapat tentang PengakhiranHubungan Kerja

Tidak sepakat dengan Alasan PHK Tidak sepakat dengan jumlah Kompensasi

(Pesangon)

Page 55: 1 HCGA Framework

Bipartit

Sepakat

TidakSepakat

PerjanjianBersama

DisnakerSetempat

Mediasi /Konsiliasi /Arbitrase

Catatan :1. Para pihak mencatatkan perselisihan2. Menyampaikan bukti-bukti3. Tawaran untuk penyelesaian dengan

Arbitrase / Konsiliasi4. Dalam 7 hari harus ada pilihan

EksekusiDidaftarkanPerselisihan1. Perselisihan Hak2. Perselisihan Kepentingan3. Perselisihan PHK4. Perselisihan antar SP/SB

Page 56: 1 HCGA Framework

1) Lakukan pembicaraan dengan karyawan yang bermasalah dalamsuatu ruangan tertutup

2) Lebih baik pihak perusahaan diwakili oleh 2 orang . Seorangbertindak sebagai notulen

3) Siapkan data, bukti dan kalau perlu saksi yang dapat dipercaya

4) Upayakan pembicaraan dilakukan dalam suasana yang tidakmenegangkan, fokus pada topik pembicaraan dan hindari terjadiperdebatan yang berkepanjangan (tanpa bukti dan data yang akurat)

Page 57: 1 HCGA Framework

5) Ungkapkan fakta atas hasil temuan kasus dari(berdasarkan data , bukti atau saksi) secara lugas .

6) Beri kesempatan kepada karyawan untuk berkomentaratas hasil temuan tersebut.

7) Sampaikan pendapat perusahaan atas kasus tersebut. Bila memang sudah yakin, jelaskan sanksi apa yang akandikenakan kepada karyawan dan alasannya.

8) Notulen membuat risalah pembicaraan bipartit yang intinya mencantumkan pendapat perusahaan danpendapat karyawa, , serta kesepakatan / kesimpulanyang dicapai.

Page 58: 1 HCGA Framework

9) Bila karyawan telah mengakui perbuatannya, maka minta karyawan membuat surat pernyataan (di atas materai ) saat itu juga.

10) Atas dasar surat pernyataan karyawan dan risalah perundingan, maka perusahaan dapat mengambil keputusan . (bila keputusannya adalah PHK, dibuatkan perjanjian bersama PHK)

11) Bila karyawan tidak mengakui perbuatannya , dalam risalah perundingan bipartit tetap ditulis bahwa karyawan tidak mengakui perbuatannya, sehingga tidak tercapai kesepakatan.

12) Risalah perundingan dalam butir VII di atas dijadikan sebagai bahan perundingan di tingkat tripatit (disnaker)

13) Buat daftar hadir dan risalah perundingan

Page 59: 1 HCGA Framework

1. Nama Lengkap & Alamat Para Pihak

2. Tanggal & Tempat Perundingan

3. Pokok Masalah atau Alasan Perselisihan

4. Pendapat Para Pihak

5. Kesimpulan atau Hasil Perundingan

6. Tanggal serta Tanda Tangan Para Pihak yang Melakukan Perundingan

Page 60: 1 HCGA Framework

TERJADI KESEPAKATAN

• Membuat Perjanjian Bersama PHK

• PB PHK mengikat menjadi hukum ,wajib dilaksanakan

TIDAK SEPAKAT• Mencatatkan perselisihan ke Instansi Nakertrans setempat

dengan melampirkan bukti upaya perundingan bipartit

• Tanpa bukti harus dilengkapi max. 7 hari kerja

• Instansi Nakertrans menawarkan pilihan melalui Konsiliasi

atau Arbitrase max. 7 hari kerja

• Tidak sepakat / tidak menetapkan pilihan diserahkan ke

Mediator

Page 61: 1 HCGA Framework

Mediasi(Mediator)Perselisihan :Hak, Kepentingan,PHK, Antar SP

Konsiliasi(Konsiliator)Perselisihan :Kepentingan, PHK, Antar SP

Sepakat

TidakSepakat

PerjanjianBersama

Anjuran Setuju

TidakSetuju

Eksekusi

Gugatan Di PPHI

1. Tertulis2. 10 hari sejak mediasi pertama s.d

diterima para pihak3. 10 hari sejak diterima para pihak menjawab4. Tidak menjawab = menolak

- 30 hari waktu penyelesaian- dalam 7 hari harus sudah

ada sidang I

Catatan :Proses penyelesaian melalui Mediasi atauKonsiliasi adalah sama

Didaftarkan

Page 62: 1 HCGA Framework

Putusan PPHI

Perselisihan :KepentinganAntar SP / SB dalam satuperusahaan

Perselisihan :HakPHK

FINALPutusan AkhirDan bersifat tetap

Kasasi

Tenggang waktu 14 hari :Bagi yang hadir, sejak dibacakan putusanBagi yang tidak hadir, sejak diterima putusan

Page 63: 1 HCGA Framework

Tidak Lulus masa percobaan Tidak berhak atas kompensasi apapun

Berakhirnya Masa Perjanjian Kerja Tidak berhak atas kompensasi apapun

Mengundurkan diri Baik-Baik Uang Pisah Uang Penggantian Hak

Mengundurkan diri Tidak Baik-Baik Tidak berhak atas kompensasi apapun

Page 64: 1 HCGA Framework

Sakit yang berkepanjangan (medical unfit)

Uang Pesangon 2x,

Uang Penghargaan Masa Kerja 2x

Uang Penggantian Hak

Karyawan meninggal dunia

Uang Pesangon 2x,

Uang Penghargaan Masa Kerja

Uang Penggantian Hak

Mencapai batas usia pensiun

Uang Pesangon 2x,

Uang Penghargaan Masa Kerja

Uang Penggantian Hak

Page 65: 1 HCGA Framework

Karyawan ditahan ≥ 6 bulan / dinyatakan bersalah oleh PN

Uang Penghargaan Masa Kerja

Uang Penggantian Hak

Tidak cakap bekerja (setelah diberikan surat peringatan)

1 x Uang Pesangon,

Uang Penghargaan Masa Kerja

Uang Penggantian Hak

Page 66: 1 HCGA Framework

• Pelanggaran Peraturan Perusahaan (Kesalahan Fatal)

1/ 5 Uang Pisah

Uang Penggantian Hak

• Karyawan dikualifikasikan mengundurkan diri karena mangkir 5 (lima) hari berturut-turut

1/3 Uang Pisah

Uang Penggantian Hak

• Perusahaan Pailit

Uang Pesangon (1x),

Uang Penghargaan Masa Kerja

Uang Penggantian Hak

Page 67: 1 HCGA Framework

HCGA Framework11

Personnel12

Remuneration13

Industrial Relation Management14

General Affair Management15

HCGA Function

Page 68: 1 HCGA Framework

Tanda Daftar Perusahaan

Memahami peraturan tentangpembuatan TDP

Cek kepada PIC HRDGA cabang terkaitdengan TDP

Konsekuensi Tanpa TDP , cabang tidak bisamenjalankan bisnis

Perjanjian Sewa Kantor

Membuat perjanjian sewa menyewa sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku

Cek kepada PIC HRDGA cabang terkait dankonsultasi dengan Legal Division

Tanpa perjanjian yang sah , penggunaankantor cabang bisa digugat oleh pemilik yang

sah dan perijinan dari OJK tidak bisaditerbitkan

Page 69: 1 HCGA Framework

Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP)

Memahami peraturan tentang SKDP

Cek kepada PIC HRDGA cabang terkaitdengan SKDP dan konsultasi dengan Legal

Division

Tanpa SKDP , keberadaan kantor cabangbermasalah secara hukum

Data Fixed Asset untuk

Asuransi

Melakukan monitor kepada tim nya terkaitpendataan fixed asset

Cek kepada PIC HRDGA cabang terkait dengandata fixed asset dan konsultasi dengan HRRM dan GA Dept HO terkait dengan pendaftaran

asuransi

Data Fixed asset yang tidak valid , bisamengakibatkan kerugian cabang bila terjadi

musibah, karena HRDGA HO (qq GA Dept) tidakmendaftarkan fixed asset cabang sesuai dengankondisi sebenarnya kepada perusahaan asuransi

kerugian.

Page 70: 1 HCGA Framework

Pengelolaan Utilitas Kantor (Listrik , air , telepon)

Melakukan monitor kepada tim kerjanyaterkait pengelolaan utilitas kantor

Cek kepada PIC HRDGA cabang terkait dengandata fixed asset dan konsultasi dengan HRRM dan GA Dept HO terkait dengan pengelolaan

utilitas kantor

Jika tidak dikelola secara efektif dan efisienakan mengakibatkan membengkaknya OPEX

cabang.

Page 71: 1 HCGA Framework
ABMT.ppt
Page 72: 1 HCGA Framework

FACILITIES MANAGEMENTMencari gedung / kantor lokasi kerja beserta mengurus perijinannya berkoordinasi dengan :

→ Divisi CREM - Departemen Business Network Operations

→ Divisi Finance - Departemen Procurement

Perijinan dan Pajak :→ Pembukaan Cabang → Domisili→ Perubahan Cabang ( Status, Alamat, dsb ) → Perijinan dan Pajak Reklame→ Tanda Daftar Perusahaan → Pajak Kendaraan Bermotor→ Tempat Usaha / Ijin Gangguan

Menyediakan kebutuhan kerja utama seperti listrik, telepon, genset, mesin fax, mesin fotocopy, airminum, meja kursi serta perabot lainnya, alat tulis, tenaga kebersihan & keamanan, kendaraanoperasional, mesin pencatat kehadiran, billing system telepon, ID card, Door Access , AC , tanamandalam kantor, pembasmi hama, pengharum ruangan

Menyediakan area parkir untuk karyawan dan nasabah

Menyediakan tenaga pengiriman dokumen serta tempat penyimpanan dokumen

Page 73: 1 HCGA Framework

MAINTENANCE MANAGEMENTMerawat secara berkala fasilitas yang telah disediakan gedung, telepon, genset, mesin fax,mesin fotocopy, meja kursi serta perabot lainnya, kendaraan operasional, AC agar dapatdigunakan efektif dan efisien.

Merawat peralatan lainnya yang merupakan inisatif dari Divisi lain saat proyek awal digulirkanseperti TV, CCTV, Infocus, brankas.

Memproses klaim service kendaraan karyawan, pulsa handphone karyawan dan klaim bensinkaryawan level manager ke atas.

Kerjasama resmi dengan vendor :

→ perawatan kendaraan → perawatan bangunan

→ perawatan peralatan kantor → outsourcing company

(Security & OB)

Page 74: 1 HCGA Framework

FIXED ASSET MANAGEMENT

Merawat fixed asset (kecuali barang – barang IT) perusahaan setelah melalui prosespengadaan dari Divisi Property atau Divisi Finance – Departemen Procurement dan dicatatoleh Divisi Accounting mulai dari pelabelan nomor fixed asset, stock opname, pelaporanpencatatan ke Divisi Accounting bila terjadi penjualan, pengalihan, pelepasan danpenghapus-bukuan

Membuat kebijakan perihal fixed asset berkoordinasi dengan :

→ Divisi Acccounting

Mengembangkan Fixed Asset Management System (FAMS) untuk mendukung SLSyang lebih cepat, pencatatan yang lebih akurat serta penyampaian informasi yanglebih up to date.

Kerjasama resmi dengan Insurance Company untuk cover asuransi all utility

Page 75: 1 HCGA Framework

HEALTH, RISK & SAFETY MANAGEMENTMengasuransikan fixed asset perusahaan untuk meminimalisasi resiko bila terjadi kondisi diluar normal

→ Kerjasama resmi dengan Insurance Company untuk cover asuransi

all utility

Mengembangkan sistem keamanan gedung dengan tenaga security, pemasangan alatkeamanan seperti security alarm

→ Kerjasama resmi dengan Perusahaan Security Alarm

Melaksanakan program Health and Safety Management

→ Latihan tangap bencana secara reguler

→ Kelengkapan peralatan safety (APAR, Hydrant, dll)

Page 76: 1 HCGA Framework

TRAVEL MANAGEMENT (DIATUR DALAM MI – SPD)

Perjalanan Dinas Karyawan

→ Perjalanan yang dilakukan oleh seorang karyawan dalam rangka melaksanakantugas perusahaan termasuk didalamnya rapat, seminar, pelatihan disuatu tempatyang jaraknya lebih dari radius 60 KM dari tempat kerjanya sehari-hari.

Kategori Perjalanan Dinas : Tidak Bermalam. Bermalam Kurang Dari Atau Sampai Dengan 14 Hari. Bermalam Lebih Dari 14 Hari Berturut-turut. Ke Luar Negeri

Sentralisasi : Bekerjasama dengan maskapai penerbangan atau agen perjalanan dalampenyediaan tiket, hotel untuk karyawan yang melakukan perjalanan dinas

Memproses hak karyawan sehubungan dengan perjalanan dinas tersebut