1 HCGA Framework
Transcript of 1 HCGA Framework
HCGA Framework11
Personnel12
Remuneration13
Industrial Relation Management14
General Affair Management15
HCGA Function
CORPORATE UNIVERSITY
PROCESSMANAGEMENT
(GA, HRIS, HCBP , HR REGIONAL)
REWARD MANAGEMENT (REMUNERATION)
INDUSTRIAL RELATIONS MANAGEMENT (HRR)
PERSONNEL MANAGEMENT (PERSONNEL)
HCGA Frame Work
HCGA Framework11
Personnel12
Remuneration13
Industrial Relation Management14
General Affair Management15
HCGA Function
ACCOUNT
MANAGEMENT
Pengelolaan HR & Infrastruktur
STRATEGIC – REPUTATION –
COMPLIANCE RISKS
OPERATING
EXPENSES
ASSETS
(Money, FA, BPKB)
OPERATIONAL RISK
LIQUIDITY RISK
OPERATIONFU
NC
TIO
NFIN
AN
CIA
LR
ISK
HUMAN
RESOURCES
SUPPORT ACTIVITIES
INFRASTRUC
TURES
FINANCE
SYSTEM
SU
PP
OR
T
ACTIVITIES
Dokumen Karyawan
Memastikan bahwa dokumen karyawantersimpan dengan baik terkait dengan
aspek legalitas karyawan, yaitu: Perjanjiankerja , Pengangkatan karyawan permanen ,
tanda terima PP , surat peringatan.
Cek dokumen kepada HRDGA cabang
Ketidaklengkapan dokumen dapatmenyebabkan kesulitan saat akan
melakukan PHK terdahap karyawan , jikaproses bipartit tidak berhasil.
UMP / UMR / UMKMemastikan bahwa tidak ada karyawan
yang menerima upah kurang dariUMP/UMR/UMK yang telah ditetapkan
pemerintah.
Cek data kepada HRDGA cabang dankonsultasi dengan HRRM dan atau
Personnel Dept HO
Sanksi bagi pemberian upah di bawahUMP/UMR/UMK , adalah sanksi pidanapenjara 1 s/d 4 tahun tahun dan atau
denda Rp 100 juta s/d Rp 400 juta ( UU 13/2003 pasal 90 (1) dan 185 (1) )
Data “turn over” karyawan
Memastikan bahwa data “turn over” karyawan sesuai dengan kondisi nyata di
kantor cabang.
Cek data kepada HRDGA cabang
Bila terdapat kesalahan data tsb, dapatmengakibatkan timbulnya perselisihan
hubungan industrial karena ada karyawankeluar yang tidak terbayar hak nya, ataumenyebabkan membengkaknya OPEX
cabang , karena ada karyawan yang sudahkeluar , namun gajinya masih terbayar.
Pengelolaan mobil operasional
Memastikan bahwa mobil operasional (baikmobil operasional cabang maupun mobiloperasional managerial) dikelola dengan
baik sesuai peraturan yang berlaku.
Cek kepada HRDGA cabang
Konsekuensi bila pengelolaan tidak sesuaidengan peraturan yang berlaku maka dapatmenyebabkan membengkaknya OPEX danatau terkendalanya aktivitas operasional.
Kompensasi Karyawan Keluar
Memahami dengan pasti hak bagi karyawankeluar, sesuai dengan kategori penyebab
karyawan keluar , yaitu : mengundurkan diri, mangkir, PHK karena : unperformed (SP1, 2 dan 3) , karena kesalahan fatal, karena tindakpidana , karena sakit berkepanjangan, karena
meninggal dunia.
Cek data kepada HRDGA cabang dankonsultasi dengan HRRM dan atau Personnel
Dept HO
Kesalahan dalam memberikan kompensasidapat mengakibatkan timbulnya perselisihan
hubungan industrial dan ataumembengkaknya OPEX cabang
Kompensasi (Compensation)Imbalan berupa uang yang diberikan kepada karyawan secara rutin setiap bulansesuai dengan nilai jabatan dan pekerjaan yang dilakukan serta performance karyawan
REMUNERASI
Fasilitas & BenefitImbalan baik berupa uang maupun barang yang diberikan dengan tujuan memenuhikebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya
Kesejahteraan (Welfare)Fasilitas yang diberikan kepada karyawan dalam bidang sosial untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan
REMUNERASI : Balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan
KOMPONEN BENTUK FAKTOR PENENTU ITEMS
KOMPENSASI
GAJI POKOKJOB VALUE
MARKET VALUEGAJI POKOK
TUNJANGAN TETAP BERUPA UANG
JABATAN
GOLONGAN
TUNJANGAN JABATAN
TUNJANGAN TRANSPORT
UANG LEMBURJABATAN
GOLONGANHANYA UNTUK NON STAFF
BONUS/INSENTIFPERFORMANCE
JABATAN
THR
INSENTIF
VARIABLE BONUS
FASILITAS
&
BENEFIT
TUNJANGAN BERUPA UANG
RUTIN GOLONGAN
BANTUAN MAKAN
JAMSOSTEK
PERSONNAL ACCIDENT
NON RUTIN
GOLONGAN
JABATAN
LOKASI KERJA
BANTUAN KESEHATAN & KACAMATA, MOBIL DINAS, PENEMPATAN (Tunj.daerah & Tunj.Kesulitan 1 & 2),
PERJALANAN DINAS, TUNJANGAN BENSIN, BANTUAN PULSA HP
WELFARE EMPLOYEE WELFARE
(COMPANY SOCIAL RESPONSIBILITY)
SUMBANGAN PERNIKAHAN
SUMBANGAN KEDUKAAN
DEFINISI
UpahAdalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagaiimbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkandan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturanperundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atassuatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan
Tunjangan TetapAdalah suatu imbalan yang diterima oleh pihak pekerja secara tetap jumlahnya danteratur pembayarannya yang tidak dikaitkan dengan kehadiran ataupun pencapaianprestasi kerja tertentu
Komponen Upah
Komponen upah untuk perhitungan BPJS Ketenagakerjaan / DPLK► Gaji Pokok + Tunjangan Transport + Tunjangan Jabatan (bila ada)
Komponen upah untuk perhitungan THR dan Cuti Panjang► Gaji Pokok + Tunjangan Transport + Tunjangan Jabatan (bila ada)
+ Tunjangan Sementara
Komponen upah untuk perhitungan Bonus / Insentif► Gaji Pokok + Tunjangan Transport + Tunjangan Sementara
Komponen upah untuk perhitungan Lembur► Gaji Pokok + Tunjangan Transport
Komponen upah jika mengundurkan diri► Gaji Pokok + Tunjangan Transport + Tunjangan Jabatan (bila ada)
+ Tunjangan Sementara
Status Karyawan
Karyawan TetapAdalah karyawan yang telah memenuhi syarat – syarat yang ditentukan, diterima dan dipekerjakan serta terikat dalam hubungankerja dengan perusahaan untuk jangka waktu tidak tertentu.
Karyawan KontrakAdalah karyawan yang masih dalam masa pembelajaran untukjangka waktu tertentu sesuai dengan UU no 13 tahun 2003 danpermenakertrans No.100/Men/2004.
Karyawan Training (karyawan lapangan)
Adalah karyawan yang masih dalam masa pembelajaran untukjangka waktu 12 (duabelas) bulan sebelum diangkat menjadikaryawan kontrak atau percobaan. Berlaku untuk jabatan CMO / MO, ARO, dan CFO
Karyawan PercobaanAdalah karyawan yang masih dalam masa pembelajaran untukjangka waktu 3 (tiga) bulan sebelum diangkat menjadi karyawantetap.
Pajak Penghasilan Karyawan
•Berlaku untuk seluruh karyawan dan karyawan harus memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
•Sistem pajak penghasilan PPh 21 adalah netto, perusahaan memberikan tunjangan pajak kekaryawan
•Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) efektif 1 Januari 2015 per karyawan Rp. 36.000.000,- pertahun, tambahan Rp. 3.000.000,- untuk karyawan yang menikah dan setiap anggota keluargamaksimum 3 orang
•Untuk karyawan wanita PTKP hanya dihitung Rp 36.000.000,- per tahun, kecuali menanggung anakkarena janda yang dibuktikan dengan surat yang sah
•Tarif Pajak Normal efektif 1 Januari 2015 terhadap Penghasilan Kena Pajak
sampai dengan Rp 50 juta = 5%
diatas Rp 50 juta sampai Rp 250 juta = 15%
diatas 250 juta sampai Rp 500 juta = 25%
diatas 500 juta = 30%
•Bila karyawan tidak memiliki NPWP maka akan dikenakan denda pajak sebesar 20% dari tarif pajaknormal dan menjadi beban karyawan dan dipotong langsung dari payroll setiap bulannya
•Pajak penghasilan dibayarkan perusahaan langsung ke kantor pajak dan karyawan menerima SPTPPH 1721 A1 pada bulan Februari / Maret setiap tahunnya sebagai bukti perusahaan telahmembayarkan pajak penghasilan karyawan lalu melapor sendiri ke kantor pajak menggunakanformulir SPT 1770 S/SS
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
• Tabungan yang dibayarkan perusahaan ke pengelola DPLK saat usia pensiun karyawan yaitu 55tahun
• Tidak termasuk dalam komponen upah karyawan
• Berlaku untuk karyawan status tetap dengan masa kerja minimal 3 tahun berturut – turut
• Nilai iuran adalah 3% dari Gaji Pokok + Tunj Transport + Tunj Jabatan (bila ada) dan dibayar olehperusahaan, tidak dipotong dari penghasilan karyawan
• Karyawan tidak diperkenankan menarik iuran dan hasil pengembangan investasi selama menjadikaryawan
• Menjadi faktor pengurang hak karyawan (uang pisah / uang pesangon) saat karyawan berhentibekerja
• Pendaftaran masuk atau keluar dilakukan sentralisasi oleh HO akan tetapi karyawan tetap harusmengirimkan Formulir Pendaftaran Peserta dan fotocopy KTP/ SIM/ Paspor karena kartukeanggotaan akan dicetak setelah Manulife menerima kelengkapan berkas tsb
BPJS KETENAGAKERJAAN
• Adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja berupa uang santunan sebagai penggantisebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwaatau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin,hari tua dan meninggal dunia
• Setiap karyawan baru yang tercatat di HRIS didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan
• Iuran BPJS Ketenagakerjaan dibayarkan berdasarkan upah yang diterima karyawan denganperhitungan 2% menjadi tanggung jawab karyawan dan 4,24% menjadi tanggunganperusahaan
• Pelaporan dan pembayaran iuran BPJS Ketengakerjaan Jamsostek dilakukan oleh HO, palinglambat tanggal 15 bulan berikutnya
• Setiap karyawan yang sudah didaftarkan ke BPJS Ketenagajerjaan akan menerima kartu BPJSKetenagakerjaan yang dapat digunakan dalam pengurusan sehubungan dengan JBPJSKetenagakerjaan
• Untuk Saldo dari iuran yang dibayarkan bisa dilihat di masing-masing SAP Portal ( di upload 1tahun sekali )
• Untuk kartu Jamsostek / BPJS Ketenagakerjaan bagi karyawan yang masuk kerja mulai Maret2013 disimpan di HO dan akan dikembalikan jika karyawan keluar dari Adira.
• JHT 2 % * upah (dibayar oleh karyawan)3.7 % * upah (dibayar oleh perusahaan)
• JKK 0.24 % * upah (dibayar oleh perusahaan)
• JKM 0.3% * upah (dibayar oleh perusahaan)
• JP (Jaminan Pensiun) 1% * upah (dibayar oleh karyawan)
2% * upah (dibayar oleh perusahaan)
RINCIAN IURAN BPJS KETENAGAKERJAAN
ASURANSI KECELAKAAN DIRI KARYAWAN
• Perlindungan yang diberikan kepada seluruh karyawan berupa uangpertanggungan bila seseorang meninggal dunia karena kecelakaan dancacat tetap akibat kecelakaan
• Besarnya Asuransi yang diberikan:
Golongan 1A – 3C : Rp 25.000.000,-
Golongan 3D – 3F : Rp 35.000.000,-
• Pendaftaran masuk atau keluar dilakukan sentralisasi oleh HO
ASURANSI KECELAKAAN DIRI KARYAWAN
• Karyawan yang telah bekerja selama 12 bulan berturut –turut berhak atas cuti tahunanselama 12 hari kerja dengan mendapat upah penuh
• Karyawan yang bekerja kurang dari 12 bulan (< 12 bln), hak cuti tahunannya akan dihitungsecara prorata sejak mulai bekerja
• Hak cuti tahunan akan muncul setiap awal tahun. Masa berlaku cuti tahunan adalah 1 (satu)tahun, sampai dengan 31 Desember berjalan. Karyawan dapat mengajukan perpanjanganmasa berlaku cuti tahunan sampai dengan 6 (enam) bulan ke depan
• Cuti bersama akan mengurangi jumlah cuti tahunan setiap karyawan
• Karyawan yang akan cuti tahunan, harus mengajukan permohonan terlebih dahulu 14 (empatbelas) hari sebelumnya kepada atasan karyawan dan Divisi HCGA
• Karyawan yang telah memiliki masa kerja 6 (enam) tahun berturut – turut ataukelipatan 6 tahun masa kerjanya mempunyai hak cuti panjang selama 30 harikerja
• Hak cuti panjang akan muncul setiap ulang tahun ke-6 masa kerjanya. Contoh :Tanggal masuk karyawan 10 April 2010, maka tanggal muncul cuti panjangnyaadalah 10 April 2016
• Cuti panjang dapat diambil sekaligus atau bertahap dengan memperhatikankebutuhan perusahaan, yang pelaksanaannya diatur oleh atasan masing – masing
• Bantuan cuti panjang sebesar ½ (setengah) upah akan dibayarkan setiap ulangtahun ke-6 masa kerja dan kelipatannya , serta dibayarkan otomatis melaluipayroll
CUTI PANJANG
Tahun ke 6 12 hari kerja
30 Hari kerja 102 Hari kerja 6 Tahun
Tahun ke 7 12 hari kerja
Tahun ke 8 12 hari kerja
Tahun ke 9 12 hari kerja
Tahun ke 10 12 hari kerja
TABEL RINGKASAN CUTI PANJANG
• Karyawati hamil diberikan cuti Melahirkan selama 1,5 bulan (satu setengah bulan) sebelummelahirkan, dan 1,5 bulan sesudah melahirkan dengan mendapat upah penuh.
• Permohonan untuk mempergunakan hak cuti ini harus disertai surat keterangan dokter yangmerawatnya
• Apabila karyawati mengambil hak cuti atas keinginan sendiri diharuskan membuat suratpernyataan penundaan pengambilan cuti melahirkan dengan disertai surat keterangan dokteryang menerangkan bahwa hak cutinya diambil mendekati hari saat melahirkan ataspermintaannya sendiri. Suami dari karyawati juga harus ikut menandatangani surat pernyataantersebut.
CUTI MELAHIRKAN / KEGUGURAN
• Karyawati yang mengalami sakit pada saat haid diberikan cuti haid maksimal selama 2 (dua) harikerja dengan mendapat upah
• Bagi karyawati yang mengambil cuti haid harus memberitahukan kepada atasannya dan tidakmengurangi hak cuti tahunan, Pengambilan cuti ini harus disertai dengan Surat Keterangan dariDokter
CUTI HAID
• Pengisian dokumen/formulir:– Exit Interview Form F28– Exit Clearance Form F29– Formulir “Perhitungan Pesangon, UPMK, Penggantian Hak dan Uang Pisah” (bagi
karyawan yang berhak)
• Diinformasikan langsung dan secepatnya ke Kantor Pusat (PIC Payroll masing-masing Area)untuk level SH dan ke Regional untuk level staff.
• Pengiriman dokumen dapat dilakukan paling lambat 3 hari setelah pengunduran dirikaryawan dan harus lengkap
• Pengajuan uang pesangon, penggantian hak ataupun uang pisah ke Regional (PICPersonnel) terlebih dahulu baru dikirimkan Kantor Pusat (PIC Payroll masing-masing Area)
KARYAWAN KELUAR
HCGA Framework11
Personnel12
Remuneration13
Industrial Relation Management14
General Affair Management15
HCGA Function
A. Komponen Remunerasi :1. Gaji / Upah2. Insentif / Bonus3. Tunjangan fringe benefits
Gaji /Upah : diberikan untuk menghargai pekerjaan yang dilakukan dan kompetensi yang dimiliki seseorangInsentif : merupakan imbalan yang bersifat variable yang ditujukan untuk memacu prestasi atau kinerja karyawanTunjangan Fringe Benefits : fasilitas baik berupa uang maupun non uang yang diberikan untuk memudahkan karyawan dalam melakukan pekerjaannya
B. Imbalan Ekstrinsik (yangberbentuk uang /pelengkap) dan Imbalan Intrinsik (tidak berbentuk fisik dan hanya dirasakan berupa kelangsungan pekerjaan, kondisi lingkungan ,dll )
C. Remunerasi Langsung ( seperti upah, bonus/insentif ) dan Tidak Langsung (tidak terkait dengan kinerja ) seperti THR, asuransi
JENIS-JENIS REMUNERASI
Kompensasi (Compensation)Imbalan berupa uang yang diberikan kepada karyawan secara rutin setiap bulansesuai dengan nilai jabatan dan pekerjaan yang dilakukan serta performancekaryawan
Fasilitas dan BenefitImbalan baik berupa uang maupun barang yang diberikan dengan tujuanmemenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan karyawan dankeluarganyanya
Kesejahteraan (Welfare)Fasilitas yang diberikan kepada karyawan dalam bidang sosial untukmeningkatkan kesejahteraan karyawan
PAKET REMUNERASI DI ADIRA
REMUNERASI : Balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan
KOMPONEN BENTUK FAKTOR PENENTU ITEMS
KOMPENSASI
GAJI POKOKJOB VALUE
GAJI POKOKMARKET VALUE
TUNJANGAN TETAP BERUPA UANGJABATAN POSITION ALLOWANCE
GOLONGAN TRANSPORT ALLOWANCE
UANG LEMBURJABATAN
HANYA UNTUK NON STAFFGOLONGAN
BONUS/INSENTIF
PERFORMANCE THR
JABATAN INSENTIF
VARIABLE BONUS
FASILITAS
&
BENEFIT
TUNJANGAN BERUPA UANG
RUTIN GOLONGANBANTUAN MAKAN
JAMSOSTEK
NON RUTIN
GOLONGAN TUNJANGAN PENGOBATAN
JABATAN PERJALANAN DINAS
LOKASI KERJA TUNJANGAN PENEMPATAN
WELFAREEMPLOYEE WELFARE
GOLONGANSUMBANGAN PERNIKAHAN
(COMPANY SOCIAL RESPONSIBILITY) SUMBANGAN KEDUKAAN
Income Fix :• Gaji Pokok• Tj. Transport• Tj. Jabatan• Tj. Sementara
Income Variabel :• Bantuan Makan• Bantuan Bensin• Tj. Kesulitan• Tj. Daerah• Lembur• Jamsostek ( komponen : Gapok + Tj. Transport + Tj Jabatan )• Tunjangan Hari Raya ( komponen : Income Fix )• Bonus / Insentif
Fasilitas & Benefit :• Bantuan Kacamata•Bantuan Tunjangan Susu• Cuti Tahunan & Cuti Panjang (6 thn up)• Asuransi Kesehatan• MOP ( Sect Head )• Fasilitas Penempatan• Bantuan Pulsa HP• Service motor bagi karyawan lapangan
( staff & sect head )• Retention Sect Head berupa Soft Loan• KPR bagi sect head ke atas
( New in March 2013 )
HCGA Framework11
Personnel12
Remuneration13
Industrial Relation Management14
General Affair Management15
HCGA Function
Keputusan Perubahan Status Karyawan
Melakukan perubahaan status karyawansesuai dengan peraturan yang berlaku
Cek kepada HRDGA cabang dan konsultasidengan HRRM
Jika keputusan perubahan status karyawanmelewati batas waktu perjanjian, maka
konsekuensinya secara hukum karyawantsb menjadi karyawan tetap . Konsekuensiberikutnya , jika terjadi PHK (bukan karena
kesalahan fatal), maka karyawan tsbberhak atas uang pesangon, artinya akan
meningkatkan OPEX kantor cabang
Proses Membina Karyawan(Coaching & Counseling)
Memahami dan melaksanakan prosescoaching & counseling dengan baik
Konsultasi dengan HRRM dan atau HRR Dept HO
Kesalahan dalam membina karyawan , dapat menyebabkan munculnya
permasalahan hubungan industrial : produktivitas karyawan tidak meningkat ,
motivasi karyawan menurun, atauhubungan kerja sama yang tidak baik
Syarat & Prosedur PemberianSanksi
Memahami dan melaksanakan prosedurpemberian sanksi sesuai dengan peraturan
yang berlaku
Konsultasi dengan HRRM dan atau HRR Dept HO
Syarat dan Prosedur pemberian sanksi yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku
, dapat menyebabkan : perselisihanhubungan industrial sehingga menganggu
waktu kerja dan produktivitas kerjamanajemen dan karyawan
Syarat & Prosedur melakukan PHK
Memahami dan melaksanakan prosedurPHK sesuai dengan peraturan yang berlaku
Konsultasi dengan HRRM , HRR Dept HO dan atau Legal Division jika terdapat unsur
pidana
Syarat dan Prosedur pemberian sanksi yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku
, dapat dapat menyebabkan timbulnyabiaya-biaya perkara / kasus (terutama jika
ada PHK) , dan hal ini berarti meningkatkanOPEX kantor cabang.
DO DON’T
Masa percobaan hanya 3 bulan Masa percobaan tidak boleh melebihi 3 bulan
Kita yakin bahwa dalam waktu hanya 3 bulan , kita dapat menilai karyawan secara tepat
Bila tidak yakin, jangan gunakan status percobaan gunakan status kontrak (PKWT)
Lakukan monitoring performance nya secaraakurat (minimal 1 bulan sekali)
Bila melebihi 3 bulan, konsekuensinyakaryawan menjadi karyawan tetap
Sebelum masa percobaan selesai, bolehdiberhentikan , walaupun tanpa suratperingatan
Bila masa percobaan berakhir, maka karyawantidak berhak atas kompensasi
KARYAWAN MASA PERCOBAAN (PROBATION)
DO DON’T
Masa kontrak 1 tahun , dan hanya bolehdiperpanjang 1 tahun lagiMasa training 1 tahun
Bila sudah selesai kontrak yg ke 2 , Tidak bolehdilakukan kontrak berikutnyaBila sudah selesai masa training, tidak bolehdiperpanjang
Segera tentukan status karyawan bila sudah selesaitraining / kontrak :Dari training lanjut ke kontrak atau PHKdari kontrak 1 lanjut ke kontrak 2 atau PHK dari kontrak 2) permanen atau PHK
Jangan menunda penentuan status karyawan . Bilamelebihi masa training / kontrak, belum ditentukanstatusnya, konsekuensinya karyawan menjadikaryawan tetap
Lakukan monitoring performance nya secara akurat(1 bulan sekali). Bila karyawan tidak perform, segeraberikan SP
Jangan menunda pemberian SP
PHK karyawan karena unperformed harus denganSP terlebih dahulu. PHK dengan SP, sesuaiperjanjian training / kontrak , tidak perlu upah sisamasa kontrak
PHK tanpa SP, karyawan bisa menuntut uang sisamasa kontrak
Bila masa Training / Kontrak berakhir, makakaryawan tidak berhak atas kompensasi
KARYAWAN TRAINING & PKWT (KONTRAK)
MENANGANI KARYAWAN BERMASALAH
FORM COACHING & COUNSELLING (C & C) INDIVIDU
YANG BERSANGKUTAN ATASAN LANGSUNG NAMA : NAMA :NPK : NPK :JABATAN : JABATAN :GRADE : GRADE :UNIT KERJA : UNIT KERJA :
TTD YANG BERSANGKUTAN TTD ATASAN LANGSUNG
HASIL & CATATAN PENILAIAN
NO KODE KOMPETENSILEVEL KOMPETENSI
GAP CATATAN C & CJABATAN INDIVIDU
1
2
Ket : * Core Competency. ** Role Competency (sesuai dengan jabatan dan grade). *** Behavior Competency (sesuai dengan job family)
HASIL & CATATAN TERHADAP KETIDAKTERCAPAIAN KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) INDIVIDU
NO TARGET REALISASI CATATAN C & C12
SARAN UNTUK PERBAIKAN :
CATATAN DARI YANG BERSANGKUTAN :
1. MERUPAKAN BAGIAN DARI PROSES PEMBINAAN KARYAWAN
2. LAKUKAN C & C SECARA BERKELANJUTAN TERHADAP KARYAWAN
3. JIKA SP TERKAIT DENGAN PERFORMANCE , MAKA HARUSDIBERIKAN SECARA BERTAHAP (SP 1 S/D SP 3)
4. SP DAPAT DIBERIKAN TANPA BERTAHAP JIKA JENIS KESALAHANNYASESUAI DENGAN PASAL / AYAT YANG TERDAPAT PADA PP ADMF
5. JIKA JENIS KESALAHANNYA ADALAH KESALAHAN FATAL, MAKADAPAT DIKENAKAN SANKSI PHK. UNTUK ITU HARUS ADA BUKTIYANG KUAT
SURAT PERINGATAN
PEMBERIAN SANKSI
Pelanggaran Tingkat I : dikenakan sanksi Teguran Tertulis
Pelanggaran Tingkat II : dikenakan sanksi SP I
Pelanggaran Tingkat III : dikenakan sanksi SP II
Pelanggaran Tingkat IV : dikenakan sanksi SP III/Terakhir
Pelanggaran tingkat V : kesalahan fatal dan dikenakan sanksiPemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan alasan mendesak sertamerupakan peningkatan dari sanksi Surat Peringatan III
TINGKAT PELANGGARAN
Sumber Sanksi Keterangan
Sanksi Reguler Diberikan karena adanya pelanggaran yang ditemukan oleh Cabang sendiri
Sanksi Productivity Diberikan karena karyawan tidak mencapai target tertentu yang telah ditentukan oleh perusahaan
Sanksi Retention/ QPC Diberikan karena adanya temuan pelanggaran oleh Tim Retention/ QPC atas rekomendasi Dept HRR
Sanksi Audit Diberikan karena adanya temuan pelanggaran oleh Tim Audit atas rekomendasi Dept HRR
JENIS SANKSI
Jenis Sanksi
Masa Berlaku
Masa Tunggu (Promosi)
Potongan Insentif
Teguran Tertulis 1 bulan - -
SP 1 1 s/d 6 bulan 1 Bulan 10%
SP 2 1 s/d 6 bulan 6 bulan 15%
SP 3 6 bulan 12 bulan 20%
Skorsing 1 bulan (dapatdiperpanjang biladiperlukan)
- 25%
PHK - - -
MASA BERLAKU SANKSI
PENYEBAB TINDAKAN
KARYAWAN TIDAK PERFORM / MENOLAK PERINTAH TANPA ALASAN YG DAPAT DITERIMA
Lakukan C & C secara konsisten
Tidak cakap bekerja di dasarkan atas performance karyawanbaik dari segi pencapaian PA, atau kecakapan dalam melakukanpekerjaan rutin maupun tindakan yang bersifat kedisiplinan
Tidak cakap bekerja (unperformed) dibuktikan dengan adanya
Surat Peringatan.
Apabila termasuk kategori tidak cakap dalam bekerja(unperformed) atau kesalahan dalam hal ketertiban / kedisiplinan , maka Surat Peringatan diberikan secaraberurutan disesuaikan dengan derajat kesalahan, mulaiteguran tertulis, SP 1, SP 2 SP 3 hingga sanksi PHK.
TIDAK CAKAP BEKERJA (UNPERFORMED)
• Apakah karyawan bersedia mengundurkan diri ?
• Jangan ada pemaksaan pengunduran diri karyawan
• Surat pengunduran diri HARUS ditulis tangan oleh karyawan
• Jika karyawan bersedia mengundurkan diri , maka :
– Karyawan menyerahkan surat pengunduran diri
– Memperoleh 1 x uang pisah
– Memperoleh surat keterangan kerja , dengan redaksi : “karyawan keluar dari perusahaan
pada tanggal……………..karena mengundurkan diri”
• Jika karyawan tidak bersedia mengundurkan diri , maka :
– Lakukan PB PHK
– Memperoleh 1 x uang pesangon
– Memperoleh surat keterangan kerja , dengan redaksi : “karyawan keluar dari perusahaan
pada tanggal…………….. karena pemutusan hubungan kerja sebagai akibat dari prestasi
kerjanya yang menurun / tidak mencapai target perusahaan”
TIDAK CAKAP BEKERJA (UNPERFORMED)
Pasal 43 ayat 3 butir e.27
melakukankesalahan yang bobotnya
sama setelah mendapatkanSurat Peringatan yg Terakhir yg
masih berlaku
Pasal ini digunakan untuk melakukan PHK terhadapkaryawan yang memang sudah tidak dapat dibinadan sebelumnya telah dikenakan Surat Peringatan
baik SP 1, SP 2 sampai dengan SP 3.
PHK karena pelanggaran terhadap PPTidak harus melalui tahapan SP 1 hingga
SP 3, asal SP terakhir yang dijatuhkansebelumnya adalah SP 3 dan masih berlaku.
Penegasan bahwa PHK karena “Unperform”, harusmelalui mekanisme SP terlebih dahulu
KARYAWAN “UNPERFORM”
PENYEBAB TINDAKAN
KARYAWAN MANGKIR (Karyawanyang mangkir selama 5 (lima) hari kerja ataulebih berturut-turutdari pekerjaan tanpaketerangan secaratertulis yang dilengkapidengan bukti yang sahdan dan telah dipanggilsecara patut melaluisurat panggilan tertulissebanyak 2 (dua) kali, maka karyawantersebutdikualifikasikan telahmengundurkan diri. )
MANGKIR 2 HARI KERJA : KIRIM SURAT PEMANGGILAN I
MANGKIR 3 HARI KERJA BERIKUTNYA : KIRIM SURAT PEMANGGILAN II
MANGKIR > 5 HARI KERJA BERTURUT-TURUT = DIKUALIFIKASIKAN MENGUNDURKAN DIRI (TANPA PERLU SURAT RESIGN ATAU PB PHK)
SURAT PEMANGGILAN DIKIRIM VIA POS TERCATAT. JANGAN DIKIRIM MELALUI MESSENGER. KARENA YANG DIGUNAKAN SBG ALAT BUKTI YANG KUAT DI FORUM MEDIASI / PENGADILAN ADALAH BUKTI POS TERCATAT
ALAMAT KARYAWAN ADALAH ALAMAT YANG RESMI TERCATAT DI PERUSAHAAN. BILA KARYAWAN PINDAH ALAMAT NAMUN TIDAK MEMBERIKAN INFORMASI RESMI, MAKA JIKA TIMBUL DENGAN MASALAH PENGIRIMAN SURAT, BUKAN KESALAHAN PERUSAHAAN
MANGKIR
1. Karyawan yang mangkir selama 5 (lima) hari kerja ataulebih berturut-turut dari pekerjaan tanpa keterangansecara tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sah dandan telah dipanggil secara patut melalui surat panggilantertulis sebanyak 2 (dua) kali, maka karyawan tersebutdikualifikasikan telah mengundurkan diri.
2. Karyawan yang dikualifikasikan mengundurkan dirisebagaimana dimaksud di atas berhak atas uangpenggantian hak dan 1/3 (sepertiga) dari ketentuan uangpisah yang besarnya telah diatur dalam PP.
MANGKIR
PENYEBAB TINDAKAN
KARYAWAN SAKIT DALAM WAKTU LAMA
MINTA HASIL PEMERIKSAAN DOKTER DAN HASIL LABORATORIUM
KARYAWAN DIKATEGORIKAN SAKIT BERKEPANJANGAN JIKA DOKTER MENYATAKAN BHW YBS TIDAK SANGGUP BEKERJA SELAMA >= 12 BULAN
KIRIMKAN HASIL LAB DAN PEMERIKSAAN DOKTER KEPADA HRDGA HO (REMU & BENEFIT DEPT), UTK DIKONSULTASIKAN KEPADA TIM DOKTER ASURANSI KESEHATAN (UTK MEMPEROLEH SECOND OPINION)
KARYAWAN YG SAKIT > 12 BULAN DAPAT DI PHK DENGAN MEMPEROLEH PESANGON
PENYELESAIAN PHK THDP KARYAWAN YG SAKIT DAPAT DILAKUKANSEBELUM WAKTU 12 BULAN, ASALKAN ADA KESEPAKATAN DENGAN KARYAWAN ([PB PHK). UNTUK HAL INI AGAR DIKOORDINASIKAN TERLEBIH DAHULU DENGAN HRDGA HO
SAKIT DALAM WAKTU LAMA
• Dalam hal karyawan melakukan pelanggaranketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja atauperaturan perusahaan, perusahaan dapat melakukanpemutusan hubungan kerja
• Sanksi PHK yang diberikan dikategorikan sebagaipelanggaran fatal dan diatur pada pasal 43 ayat 3 butir e.1-e.26
• Hanya berhak atas 1/5 uang pisah.
PELANGGARAN PP / PK (YANG MERUPAKANKESALAHAN FATAL)
Pasal 43 ayat 3 butir f.1.
Ditawarkan kpd Karyawan agar mengundurkan diri secara baik-baik
Karyawan setuju uang pisah dan Berita acara PHK
Kondisi :1. Kerugian perusahaan relativ kecil, bila dibandingkan dengan biaya perkara2. Alat bukti yang dimiliki perusahaan kurang kuat dari sudut hukum pidana
3. Butuh biaya yang relativ lebih besar untuk memperoleh alat bukti yg kuat
Karyawan tdk
setuju uang
pisah
negosiasi uang
pisah dan berita
acara PHK
Karyawan tdk
setuju negosiasi
Laporkan
kepadaDisnaker
Sebelum negosiasi dengan karyawan, harap koordinasi dgn HRR HO terlebih dahulu
Kesalahan Fatal Psl 43 ayat 3 butir e.1.-e.26 (ada unsur Pidana) Dpt di PHK dg hanya 1/5 uangpisah Kecuali ditentukan lain oleh LPPHI
Pasal 43 ayat 3 butir f.1.
Karyawan setuju uang pisah dan atau kebijakan
Kondisi :1. Kerugian perusahaan relativ besar, bila dibandingkan dengan biaya perkara
2. Alat bukti yang dimiliki perusahaan kuat dari sudut hukum pidana
Karyawan tdk setuju
Proses hukum pidana
Harap koordinasi sejak awal dengan HRR HO dan Legal Div.
Diupayakan pelaporan kepada kepolisian
Ditawarkan mundur dengan perjanjian bersama PHK
Jika upaya tsb tidak berhasil
Kesalahan Fatal Psl 43 ayat 3 butir e.1.-e.26 (ada unsur Pidana) Dpt di PHK dg hanya 1/5 uangPisah Kecuali ditentukan lain oleh LPPHI
1. Perusahaan dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan yangsetelah 6 (enam) bulan tidak dapat melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya karenadalam proses perkara pidana.
2. Selama masa penahanan, karyawan tidak memperoleh upah. Namun keluarganya /tanggungannya memperoleh bantuan dari perusahaan (Pasal 160 UU 13/2003)
3. Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidana sebelum masa 6 (enam) bulansebagaimana dimaksud di atas berakhir dan karyawan dinyatakan tidak bersalah, makaperusahaan wajib mempekerjakan karyawan kembali.
4. Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidana sebelum masa 6 (enam) bulanberakhir dan karyawan dinyatakan bersalah, maka perusahaan dapat melakukanpemutusan hubungan kerja kepada karyawan yang bersangkutan.
5. Karyawan yang bersangkutan berhak atas kompensasi PHK sesuai dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku (Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003).
KARYAWAN DITAHAN >6 BULAN ATAUDINYATAKAN BERSALAH OLEH PENGADILAN
UU 13 / 2003 Pasal 160
1. Dalam hal pekerja/buruh ditahan pihak yang berwajib karena diduga melakukan tindakpidana bukan atas pengaduan pengusaha, maka pengusaha tidak wajib membayar upahtetapi wajib memberikan bantuan kepada keluarga pekerja/buruh yang menjaditanggungannya dengan ketentuan sebagai berikut:
a. untuk 1 (satu) orang tanggungan : 25% (dua puluh lima perseratus) dari upah;b. untuk 2 (dua)orang tanggungan : 35% (tiga puluh lima perseratus) dari upah;c. untuk 3 (tiga) orang tanggungan : 45% (empat puluh lima perseratus) dari upah;d. untuk 4 (empat) orang tanggungan atau lebih : 50% (lima puluh perseratus) dari
upah.2. Bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan untuk paling lama 6 (enam)bulan takwin terhitung sejak hari pertama pekerja/buruh ditahan oleh pihak yangberwajib.
1. Skorsing dapat dikenakan kepada setiap karyawan yang melakukanpelanggaran terhadap tata tertib kerja atau yang tidak menjalankankewajiban sebagaimana mestinya atau melakukan tindakan yang merugikan perusahaan.
2. Karyawan diskorsing dari pekerjaannya karena hal - hal sebagai berikut: Untuk kepentingan pengusutan karena adanya dugaan pelanggaran yang
di lakukan oleh pelanggaran. Hukuman atas pelanggaran yang terbukti dilakukan oleh karyawan. Menunggu proses penyelesaian PHK
3. Selama karyawan yang bersangkutan menjalani masa skorsing, Perusahaan akan tetap membayarkan upah kepada karyawan yang bersangkutan.
SKORSING
Perselisihan PHK: terjadi karena tidak adakesesuaian pendapat tentang PengakhiranHubungan Kerja
Tidak sepakat dengan Alasan PHK Tidak sepakat dengan jumlah Kompensasi
(Pesangon)
Bipartit
Sepakat
TidakSepakat
PerjanjianBersama
DisnakerSetempat
Mediasi /Konsiliasi /Arbitrase
Catatan :1. Para pihak mencatatkan perselisihan2. Menyampaikan bukti-bukti3. Tawaran untuk penyelesaian dengan
Arbitrase / Konsiliasi4. Dalam 7 hari harus ada pilihan
EksekusiDidaftarkanPerselisihan1. Perselisihan Hak2. Perselisihan Kepentingan3. Perselisihan PHK4. Perselisihan antar SP/SB
1) Lakukan pembicaraan dengan karyawan yang bermasalah dalamsuatu ruangan tertutup
2) Lebih baik pihak perusahaan diwakili oleh 2 orang . Seorangbertindak sebagai notulen
3) Siapkan data, bukti dan kalau perlu saksi yang dapat dipercaya
4) Upayakan pembicaraan dilakukan dalam suasana yang tidakmenegangkan, fokus pada topik pembicaraan dan hindari terjadiperdebatan yang berkepanjangan (tanpa bukti dan data yang akurat)
5) Ungkapkan fakta atas hasil temuan kasus dari(berdasarkan data , bukti atau saksi) secara lugas .
6) Beri kesempatan kepada karyawan untuk berkomentaratas hasil temuan tersebut.
7) Sampaikan pendapat perusahaan atas kasus tersebut. Bila memang sudah yakin, jelaskan sanksi apa yang akandikenakan kepada karyawan dan alasannya.
8) Notulen membuat risalah pembicaraan bipartit yang intinya mencantumkan pendapat perusahaan danpendapat karyawa, , serta kesepakatan / kesimpulanyang dicapai.
9) Bila karyawan telah mengakui perbuatannya, maka minta karyawan membuat surat pernyataan (di atas materai ) saat itu juga.
10) Atas dasar surat pernyataan karyawan dan risalah perundingan, maka perusahaan dapat mengambil keputusan . (bila keputusannya adalah PHK, dibuatkan perjanjian bersama PHK)
11) Bila karyawan tidak mengakui perbuatannya , dalam risalah perundingan bipartit tetap ditulis bahwa karyawan tidak mengakui perbuatannya, sehingga tidak tercapai kesepakatan.
12) Risalah perundingan dalam butir VII di atas dijadikan sebagai bahan perundingan di tingkat tripatit (disnaker)
13) Buat daftar hadir dan risalah perundingan
1. Nama Lengkap & Alamat Para Pihak
2. Tanggal & Tempat Perundingan
3. Pokok Masalah atau Alasan Perselisihan
4. Pendapat Para Pihak
5. Kesimpulan atau Hasil Perundingan
6. Tanggal serta Tanda Tangan Para Pihak yang Melakukan Perundingan
TERJADI KESEPAKATAN
• Membuat Perjanjian Bersama PHK
• PB PHK mengikat menjadi hukum ,wajib dilaksanakan
TIDAK SEPAKAT• Mencatatkan perselisihan ke Instansi Nakertrans setempat
dengan melampirkan bukti upaya perundingan bipartit
• Tanpa bukti harus dilengkapi max. 7 hari kerja
• Instansi Nakertrans menawarkan pilihan melalui Konsiliasi
atau Arbitrase max. 7 hari kerja
• Tidak sepakat / tidak menetapkan pilihan diserahkan ke
Mediator
Mediasi(Mediator)Perselisihan :Hak, Kepentingan,PHK, Antar SP
Konsiliasi(Konsiliator)Perselisihan :Kepentingan, PHK, Antar SP
Sepakat
TidakSepakat
PerjanjianBersama
Anjuran Setuju
TidakSetuju
Eksekusi
Gugatan Di PPHI
1. Tertulis2. 10 hari sejak mediasi pertama s.d
diterima para pihak3. 10 hari sejak diterima para pihak menjawab4. Tidak menjawab = menolak
- 30 hari waktu penyelesaian- dalam 7 hari harus sudah
ada sidang I
Catatan :Proses penyelesaian melalui Mediasi atauKonsiliasi adalah sama
Didaftarkan
Putusan PPHI
Perselisihan :KepentinganAntar SP / SB dalam satuperusahaan
Perselisihan :HakPHK
FINALPutusan AkhirDan bersifat tetap
Kasasi
Tenggang waktu 14 hari :Bagi yang hadir, sejak dibacakan putusanBagi yang tidak hadir, sejak diterima putusan
Tidak Lulus masa percobaan Tidak berhak atas kompensasi apapun
Berakhirnya Masa Perjanjian Kerja Tidak berhak atas kompensasi apapun
Mengundurkan diri Baik-Baik Uang Pisah Uang Penggantian Hak
Mengundurkan diri Tidak Baik-Baik Tidak berhak atas kompensasi apapun
Sakit yang berkepanjangan (medical unfit)
Uang Pesangon 2x,
Uang Penghargaan Masa Kerja 2x
Uang Penggantian Hak
Karyawan meninggal dunia
Uang Pesangon 2x,
Uang Penghargaan Masa Kerja
Uang Penggantian Hak
Mencapai batas usia pensiun
Uang Pesangon 2x,
Uang Penghargaan Masa Kerja
Uang Penggantian Hak
Karyawan ditahan ≥ 6 bulan / dinyatakan bersalah oleh PN
Uang Penghargaan Masa Kerja
Uang Penggantian Hak
Tidak cakap bekerja (setelah diberikan surat peringatan)
1 x Uang Pesangon,
Uang Penghargaan Masa Kerja
Uang Penggantian Hak
• Pelanggaran Peraturan Perusahaan (Kesalahan Fatal)
1/ 5 Uang Pisah
Uang Penggantian Hak
• Karyawan dikualifikasikan mengundurkan diri karena mangkir 5 (lima) hari berturut-turut
1/3 Uang Pisah
Uang Penggantian Hak
• Perusahaan Pailit
Uang Pesangon (1x),
Uang Penghargaan Masa Kerja
Uang Penggantian Hak
HCGA Framework11
Personnel12
Remuneration13
Industrial Relation Management14
General Affair Management15
HCGA Function
Tanda Daftar Perusahaan
Memahami peraturan tentangpembuatan TDP
Cek kepada PIC HRDGA cabang terkaitdengan TDP
Konsekuensi Tanpa TDP , cabang tidak bisamenjalankan bisnis
Perjanjian Sewa Kantor
Membuat perjanjian sewa menyewa sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
Cek kepada PIC HRDGA cabang terkait dankonsultasi dengan Legal Division
Tanpa perjanjian yang sah , penggunaankantor cabang bisa digugat oleh pemilik yang
sah dan perijinan dari OJK tidak bisaditerbitkan
Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP)
Memahami peraturan tentang SKDP
Cek kepada PIC HRDGA cabang terkaitdengan SKDP dan konsultasi dengan Legal
Division
Tanpa SKDP , keberadaan kantor cabangbermasalah secara hukum
Data Fixed Asset untuk
Asuransi
Melakukan monitor kepada tim nya terkaitpendataan fixed asset
Cek kepada PIC HRDGA cabang terkait dengandata fixed asset dan konsultasi dengan HRRM dan GA Dept HO terkait dengan pendaftaran
asuransi
Data Fixed asset yang tidak valid , bisamengakibatkan kerugian cabang bila terjadi
musibah, karena HRDGA HO (qq GA Dept) tidakmendaftarkan fixed asset cabang sesuai dengankondisi sebenarnya kepada perusahaan asuransi
kerugian.
Pengelolaan Utilitas Kantor (Listrik , air , telepon)
Melakukan monitor kepada tim kerjanyaterkait pengelolaan utilitas kantor
Cek kepada PIC HRDGA cabang terkait dengandata fixed asset dan konsultasi dengan HRRM dan GA Dept HO terkait dengan pengelolaan
utilitas kantor
Jika tidak dikelola secara efektif dan efisienakan mengakibatkan membengkaknya OPEX
cabang.
FACILITIES MANAGEMENTMencari gedung / kantor lokasi kerja beserta mengurus perijinannya berkoordinasi dengan :
→ Divisi CREM - Departemen Business Network Operations
→ Divisi Finance - Departemen Procurement
Perijinan dan Pajak :→ Pembukaan Cabang → Domisili→ Perubahan Cabang ( Status, Alamat, dsb ) → Perijinan dan Pajak Reklame→ Tanda Daftar Perusahaan → Pajak Kendaraan Bermotor→ Tempat Usaha / Ijin Gangguan
Menyediakan kebutuhan kerja utama seperti listrik, telepon, genset, mesin fax, mesin fotocopy, airminum, meja kursi serta perabot lainnya, alat tulis, tenaga kebersihan & keamanan, kendaraanoperasional, mesin pencatat kehadiran, billing system telepon, ID card, Door Access , AC , tanamandalam kantor, pembasmi hama, pengharum ruangan
Menyediakan area parkir untuk karyawan dan nasabah
Menyediakan tenaga pengiriman dokumen serta tempat penyimpanan dokumen
MAINTENANCE MANAGEMENTMerawat secara berkala fasilitas yang telah disediakan gedung, telepon, genset, mesin fax,mesin fotocopy, meja kursi serta perabot lainnya, kendaraan operasional, AC agar dapatdigunakan efektif dan efisien.
Merawat peralatan lainnya yang merupakan inisatif dari Divisi lain saat proyek awal digulirkanseperti TV, CCTV, Infocus, brankas.
Memproses klaim service kendaraan karyawan, pulsa handphone karyawan dan klaim bensinkaryawan level manager ke atas.
Kerjasama resmi dengan vendor :
→ perawatan kendaraan → perawatan bangunan
→ perawatan peralatan kantor → outsourcing company
(Security & OB)
FIXED ASSET MANAGEMENT
Merawat fixed asset (kecuali barang – barang IT) perusahaan setelah melalui prosespengadaan dari Divisi Property atau Divisi Finance – Departemen Procurement dan dicatatoleh Divisi Accounting mulai dari pelabelan nomor fixed asset, stock opname, pelaporanpencatatan ke Divisi Accounting bila terjadi penjualan, pengalihan, pelepasan danpenghapus-bukuan
Membuat kebijakan perihal fixed asset berkoordinasi dengan :
→ Divisi Acccounting
Mengembangkan Fixed Asset Management System (FAMS) untuk mendukung SLSyang lebih cepat, pencatatan yang lebih akurat serta penyampaian informasi yanglebih up to date.
Kerjasama resmi dengan Insurance Company untuk cover asuransi all utility
HEALTH, RISK & SAFETY MANAGEMENTMengasuransikan fixed asset perusahaan untuk meminimalisasi resiko bila terjadi kondisi diluar normal
→ Kerjasama resmi dengan Insurance Company untuk cover asuransi
all utility
Mengembangkan sistem keamanan gedung dengan tenaga security, pemasangan alatkeamanan seperti security alarm
→ Kerjasama resmi dengan Perusahaan Security Alarm
Melaksanakan program Health and Safety Management
→ Latihan tangap bencana secara reguler
→ Kelengkapan peralatan safety (APAR, Hydrant, dll)
TRAVEL MANAGEMENT (DIATUR DALAM MI – SPD)
Perjalanan Dinas Karyawan
→ Perjalanan yang dilakukan oleh seorang karyawan dalam rangka melaksanakantugas perusahaan termasuk didalamnya rapat, seminar, pelatihan disuatu tempatyang jaraknya lebih dari radius 60 KM dari tempat kerjanya sehari-hari.
Kategori Perjalanan Dinas : Tidak Bermalam. Bermalam Kurang Dari Atau Sampai Dengan 14 Hari. Bermalam Lebih Dari 14 Hari Berturut-turut. Ke Luar Negeri
Sentralisasi : Bekerjasama dengan maskapai penerbangan atau agen perjalanan dalampenyediaan tiket, hotel untuk karyawan yang melakukan perjalanan dinas
Memproses hak karyawan sehubungan dengan perjalanan dinas tersebut