1. CIRI TUMBUHAN · Untuk membuat zat antiseptik di butuhkan lumut berjenis Frullania tamaricis....
Transcript of 1. CIRI TUMBUHAN · Untuk membuat zat antiseptik di butuhkan lumut berjenis Frullania tamaricis....
1. CIRI TUMBUHAN
Bryophyta
Pteridophyta
Gymnospermae
Angiospermae
Bryophyta (Lumut)
Struktur jaringan masih sederhana, belum memiliki pembuluh pengangkutan
Akar rizoid (sederhana)
Mengalami metagenesis : gametofit lebih dominan
Terdiri 3 golongan: Lumut hati, lumut tanduk, dan lumut daun
DAUR HIDUP LUMUT
MANFAAT LUMUT
Dunia kesehatan
1. Untuk obat hepatitis Tidak hanya bagi mata, penyakit yang menyerang hati seperti hepatitis juga bisa diobati dengan obat yang tebuat dari lumut jenis Marchantia polymorpha.
2. Sebagai obat antiseptik Lumut juga di gunakan sebagai zat antiseptik yang membantu membunuh kuman-kuman. Zat antiseptik sering jumpai dalam pembuatan sabun-sabun kesehatan dan juga obat kumur pembersih mulut. Untuk membuat zat antiseptik di butuhkan lumut berjenis Frullania tamaricis.
Ekologi
1. Menahan erosi tanah
Pengikisan tanah juga bisa di cegah dengan kehadiran lumut. Sifat penyerap air dengan baik yang dimiliki lumut membantu tanah terjaga kepadatannya dan tidak mudah mengalami erosi.
2. Mengurangi bahaya banjir Lumut juga berperan dalam mencegah bencana banjir, karena air hujan yang turun diserap dengan baik oleh tumbuhan lumut.
3. Meningkatkan sumber air Manfaat tumbuhan lumut juga dirasakan saat musim kemarau datang. Musim yang berpotensi mendatang kekeringan ini memberikan ancaman minimnya ketersediaan air bagi manusia. Lumut membantu
mengatasinya, karena lumut mempercepat proses penyerapan air saat kemarau sehingga mampu menjaga ketersediaan air tanah atau air sumur.
4. Mensuplai oksigen Lumut juga bagian dari tumbuhan yang memiliki zat hijau. Layaknya tumbuhan lain, lumut juga melakukan fotosintesis
Pteridophyta
Struktur jaringan sudah sempurna (bersifat kormus) dan memiliki pembuluh pengangkutan
(xilem dan floem)
Daun terdiri dari 2 fungsi : daun untuk fotosintesis (tropofil) , dan daun untuk berspora
(sporofil)
Mengalami metagenesis : sporofit lebih dominan.
Klasifikasi
Tumbuhan paku dibagi menjadi 4 kelas, yaitu:
1. Paku Purba (Psilophytinae)
2. Paku Kawat (Lycopodiinae)
3. Paku Ekor Kuda (Equisetinae)
4. Paku Sejati (Filicinae)
DAUR TUMBUHAN PAKU
PERANAN TUMBUHAN PAKU
a. Tumbuhan paku dapat digunakan sebagai tanaman hias. Misalnya : Adiantum,
Platycerum, Asplenium, Nephrolepis, dan Selaginella.
b. Beberapa tumbuhan paku dapat digunakan sebagai obat, Misalnya :
1) Equisetum digunakan untuk obat antidiuretik (lancar seni). 2) Cyclophorus digunakan untuk obat pusing dan obat luar. 3) Dryopteris digunakan untuk obat cacing pita. 4) Platycerium bifurcatum digunakan untuk obat tetes telinga luar. 5) Lycopodium digunakan untuk obat antidiuretik dan sporanya digunakan
untuk pencahar lemak.
c. Beberapa tumbuhan paku dapat dijadikan sayuran (makanan), Misalnya, semanggi (Marsilea) dan paku garuda (Pteridium aquilinum).
d. Azolla pinnata yang bersimbiosis dengan Anabaena (alga biru) dapat mengikat
unsur nitrogen bebas dari udara sehingga dapat menyuburkan tanah.
TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA)
Gymnospermae (berbiji terbuka)
Angiospermae (Berbiji tertutup)
Contoh Gymnospermae: a) Pinus b) Damar c) Melinjo d) Paki haji
DAUR Gymnopermae
DIKOTIL dan MONOKOTIL
Bunga dikotil
2. FILUM HEWAN
Golongan Hewan:
PORIFERA
Ciri porifera dan Klasifikasi
Struktur Tubuh Porifera
Saluran air pada porifera
Peranan porifera
COELENTERATA
Ciri dan Klasifikasi
Struktur Tubuh
Daur Hidup
Obelia sp (hydrozoa)
Daur Ubur-ubur (Aurelia sp) dari golongan Scyphozoa
Peranan Coelenterata
Pertumbuhan batu karang di pantai dapat menahan abrasi daratan oleh ombak. Pembentuk ekosistem terumbu karang yang menjadi habitat ikan dan hewan
laut lainnya. pengembangan objek wisata bahari. Beberapa jenis ubur-ubur (jellyfish) yang tidak beracun dapat dikonsumsi dan
diperdagangkan sebagai ubur-ubur asin. Ada juga jenis Anthozoa yang membentuk rangka dari zat tanduk yang sering
dikenal sebagai akar bahar (Euplexaura antipathes) yang kerangkanya dapat digunakan sebagai gelang.
PLATYHELMINTHES (CACING PIPIH)
Ciri dan klasifikasi
Klasifikasi:
TURBELARIA
Cacing Dugesia sp (Planaria) DAUR HIDUP: Regenerasi
TREMATODA
Planaria (cacing Turbellaria)
Fasciola hepatica (cacing hati) dari golongan Trematoda
Daur idup Cacing hati:
Struktur Tubuh Cacing Pita
CESTODA:
Daur hidup cacing Hati
Daur hidup cacing pita (Taenia saginata)
NEMATHELMINTES (CACING GILIG)
Struktur Tubuh
Salah satu golongan nemathelminthes adalah NEMATODA
DAUR HIDUP
ANNELIDA (CACING BERUAS)
Struktur Tubuh
Golongan :
1. Polychaeta = Cacing Laut. Memiliki kaki berambut. Contoh : cacing
Neresis sp (kelabang laut), cacing palolo (Eunice viridis), cacing wawo
(Lysidice sp). Palolo dan wawo adalah sumber bahan makanan.
2. Oligochaeta = Cacing tanah .berifat hermaprodit. peranan sebagai
pemakan sampah, menyuburkan tanah.
3. Hirudinea = Lintah. Memiliki zat hirudin, pencegah penggumpalan
darah.
Neresis sp
Cacing tanah (Lumbriscus sp) Lintah (Hirudo sp)
Peranan Annelida
MOLUSKA
Klasisifikasi:
a. Gastropoda : bergerak dengan otot perut, bercangkang
Contoh : bekicot dan keong
b. Cephalopoda: kepala berkaki, tidak bercangkang
Contoh : cumi dan gurita
c. Bivalvia/Pelecypoda : kaki pipih, cangkang sepasang
Contoh : kerang dan tiram
d. Scaphopoda : bercangkang seperti gading
Contoh : Dentallium sp (keong gading)
e. Amphineura : bercangkang tunggal
Contoh : Chiton sp
Peranan moluska
Gambar moluska:
Beberapa moluska sumber protein
ARTHROPODA
Ciri Arthropoda:
Kaki beruas-ruas
Segmentasi tubuh (bagian kepala,dada)
Kerangka luar (eksokeleton)
Sistem saraf ganglion (tangga tali saraf)
Dibedakan menjadi beberapa golongan
a. Insekta
b. Crustacea
c. Arachnida
d. Myriapoda (diplopoda dan chilopoda)
Crustacea
INSEKTA
Tabel ciri Arthropoda:
PERANAN ARTHROPODA
Beberapa arthropoda Sumber bahan makanan (protein)
ECHINODERMATA (HEWAN KULIT BERDURI)
CIRI
Contoh Echinodermata : Bintang Laut, dan teripang
STRUKTUR TUBUH
Peranan echinodrmata
VERTEBRATA
Vertebrata dalah salah satu hewan CHORDATA
Ciri vertebrata:
Ciri tiap kelas
3. EKOSISTEM
KOMPONEN EKOSISTEM
Interaksi antar organisme
Sifat Interaksi:
Kompetisi : persaingan 2 atau lebih jenis (makanan sama)
Predasi : predator memangsa hewan lain
Netral : tidak saling berpengaruh
Parasitisme : parasit dengan inangnya
Mutualisme : saling memberi keuntungan
Komensalisme : tidak berpengaruh terhadap 1 pihak, yang lain
untung
Alelopati : adanya zat penghambat
CONTOH:
Kompetisi 2 rusa Predasi: Cheetah Vs Rusa
Netral : Ayam dan Domba Mutualisme : burung jalak dan kerbau
Parasitisme : Tali putri dengan inang Komensalisme : tumbuhan paku dan pohon
Alelopati:
tumbuhan yang menghalangi
tumbuhan lain. Tumbuhan
menghasilkan zat kimia
pernghambat tumbuhan lain,
sehingga di dekat tumbuhan
tersebut terbentuk daerah kosong.
RANTAI MAKANAN dan PIRAMIDA EKOLOGI
Rantai makanan
Jaring-jaring makanan
Piramida Ekologi, menggambarkan keseimbangan
a. Populasi
b. Biomassa
c. energi
TIPE EKOSISTEM
EKOSISTEM AIR
diperngaruhi oleh kedalaman (darah cahaya dan daerah gelap)
dipengaruhi oleh kadar garam
adanya cahaya menyebabkan adanya produsen
EKOSISTEM AIR TAWAR
Zona litoral : daerah pinggiran, ditumbuhi oleh tumbuha-tumbuhan
Zona limnetik : daerah perairan yang dalam, cahaya tidak sampai dasar.
Zoa profundal : daerah yang tidak kena cahaya
EKSOSISTEM DARATAN
Padang rumput dan savana
Padang lumut
Ekosistem tundra, musim dingin.
Padang Gurun
Hutan hujan tropis
Pada masing-masing lapisan ekosistem, terbentuk ekosistem yang berbeda
4. KERUSAKAN EKOSISTEM
FAKTOR ALAM
Kerusakan lingkungan hidup karena faktor alam terjadi karena adanya bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, dan gunung meletus.
a. BANJIR Banjir yang sering terjadi saat musim penghujan dapat membuat bangunan dan tempat tinggal makhluk hidup rusak, lapisan tanah yang subur hilang terbawa air, serta tanaman-tanaman rusak.
b. GEMPA BUMI Gempa bumi akan mengakibatkan banyak bangunan yang roboh, terjadi tanah longsor, dan terputusnya jalur transportasi. Jika kekuatan gempa sangat besar, kemungkinan akan menimbulkan tsunami.
c. GUNUNG BERAPI MELETUS Saat meletus, gunung berapi akan mengelurkan abu vulkanik, lahar, lava, uap panas, dan material lainnya yang dapat merusak lingkungan. Dampak dari letusan tersebut dapat berlangsung lama bergantung pada besarnya kekuatan letusan, tetapi saat kembali normal, daerah yang terdampak letusan akan menjadi subur. Letusan gunung berapi akan mengakibatkan gangguan pernapasan, gas beracun, kerusakan lingkungan, bahkan dapat mematikan lingkungan sekitar.
FAKTOR MANUSIA
Selain faktor alam, faktor manusia juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan hidup.
d. MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN Saat ini, masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan, terutama di sungai. Hal ini akan mengakibatkan banjir jika musim penghujan tiba.
e. LIMBAH INDUSTRI Limbah industri ini dapat berasal dari pabrik dan rumah tangga. Jika tidak dikelola dengan tepat, limbah-limbah tersebut akan merusak lingkungan hidup.
f. MENEBANG HUTAN SECARA LIAR Saat ini, luas hutan di Indonesia semakin berkurang karena maraknya aksi penebangan liar. Hutan yang gundul tidak dapat meresap dan menahan aliran air hujan sehingga dapat terjadi banjir dan longsor.
DAMPAK AKTIVITAS MANUSIA PADA LINGKUNGAN
Pencemaran Udara
Sumber Pencemaran:
Asap pabrik
Asam kendaraan
Asap pembakaran sampah
Gas hasil penguraian sampah organik
Dampak Pencemaran Udara
pemanasan global/efek rumah kaca
hujan asam
terbentuk lubang ozon
penyakit ISPA (Infeksi saluran pernapasan akut)
PENANGGULANGAN:
menjauhkan letak lokasi pabrik dari hunian penduduk
menggalakkan reboisasi/penghijauan
penggunaan bahan bakar ramah lingkungan
pengurangan penggunaan bahan bakar fosil (minyak dan
batubara)
Pencemaran Air
Sumber Pencemaran:
limbah industri
limbah rumahan
limbah pertanian
Dampak:
eutrofikasi
kesulitan air bersih
PENANGGULANGAN:
menjauhkan letak lokasi pabrik dari hunian penduduk
membangun unit pengolahan limbah
Pencemaran Tanah
Sumber pencemaran: (plastik, minyak, dll)
sampah industri
sampah rumah
sampah pertanian
PENJELASAN HAL PENCEMARAN
PENCEMARAN UDARA
EFEK RUMAH KACA
Penyebab : gas pencemar (gas karbon : CO2, CFCs)
Panas matahari terjebak di bawah lapisan gas karbon
Efeknya : peningkatan suhu atmosfer (global warming), pencairan
es di kutub, perubahan pola iklim
HUJAN ASAM
Penyebab : gas pencemar SO2 dan NO2
Dampak : air hujan mengandung asam (pH asam), bersifat
merusak (korosif) terhadap bangunan dan struktur tanah
LUBANG OZON
Penyebab : pencemar gas CFCs (misalnya gas karbon-klor).
Gas CFCs bereaksi dengan gas Ozon (O3), sehingga lapisan ozon terus
menipis
Fungsi dari ozon adalah mengurangi intensitas sinar UV
Dampak : gangguan metabolisme maklhuk hidup, penyakit kanker
ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT)
Merupakan dampak langsung pencemaran udara terhadap kesehatan
masyarakat.
PENCEMARAN AIR
Pencemaran air
Dampak :
penurunan kualitas air bersih
eutrofikasi, memicu kematian biota air/laut
EUTROFIKASI
Pada eutrofikasi:
kadar oksigen terlarut turun
kebutuhan oksigen makhluk hidup meningkat
oksigen banyak digunakan untuk penguraian sampah organik
Tanda eutrofikasi : populasi enceng gondok meningkat, populasi
alga meningkat, banyak ikan yang mati
UPAYA PENANGGULANGAN DAMPAK SAMPAH
Reduce
Reusde
Recycle
1. Reduce : gerakan anti plastik
Plastik adalah bahan pencemar yang sulit terurai. Jika partikel plastik masuk ke dalam sel
menyebabkan kerusakan sel. Di laut menyebabkan kematian berbagai ikan.
2. Pemilahan sampah
Dengan pemilahan, lebih mudah mengolah limbah.
3. Proses pengolahan
Kompos.
Sampah organik dapat diolah menjadi kompos melalui proses penguaraian oleh
bakteri/jamur. Kompos menjadi pupuk tanaman. Dapat juga menggunakan cacaing tanah
sebagai pengurai (cacing tanah memakan sampah, dan kotoran cacing merupakan tanah
kompos.
PELESTARIAN LINGKUNGAN
Gerakan biopori
Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke
dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi
genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah
Gerakan penghijauan
penanaman kembali hutan yang telah ditebang (tandus, gundul).
Reboisasi ini berguna untuk dapat meningkatkan kualitas kehidupan
manusia dengan cara menyerap polusi serta debu dari udara,kemudian
membangun kembali habitat serta ekosistem alam, juga mencegah
pemanasan global dengan cara menangkap karbon dioksida dari udara,
dan juga dapat dimanfaatkan hasilnya (terutama kayu)
Gerakan konservasi alam
Konservasi ialah suatu upaya pelestarian lingkungan akan tetapi
masih memperhatikan manfaat yang bisa didapatkan pada saat itu
dengan cara tetap mempertahankan suatu keberadaan setiap
komponen-komponen lingkungan untuk pemanfaatan di masa yang
akan datang.
1. Cagar Alam
Cagar alam adalah kawasan yang memiliki keunikan pada satwa, tumbuhan dan serta ekosistemnya, sehingga untuk menjaga keberlangsungannya diperlukan penjagaan secara khusus.
Setiap kawasan Cagar alam pasti memiliki tumbuhan atau hewan yang unik dan dalam kondisi yang perlu dilakukan usaha pencegahan kepunahan.
Contoh: Alam Sibolangit, Cagar Alam Gunung Kratau.
2. Suaka Marga Satwa
Pada dasarnya Suaka Marga Satwa adalah sebuah kawasan hutan yang memang digunakan untuk membina atau melestarikan satwa-satwa tertentu. Penetapan suatu kawasan menjadi sebuah Suaka Marga Satwa akan dipengaruhi oleh jenis keanekaragaman satwa yang ada di lokasi tersebut dan kondisi dari satwa serat ekosistem pendukungnya.
Contoh :
Balai Raja (Sumatera)
Kerumutan (Sumatera)
Muara Angke (Jakarta)
Gunung Sawal (Jawa Barat)
Pulau Kaget (Kalimantan)
Kateri (Nusa Tenggara Timur)
3. Taman Nasional
Taman nasional adalah Sebuah kawasan yang memiliki ekosistem asli yang ,masih terawat dengan baik, serta biasanya akan dikelola dengan sistem zonasi-zonasi untuk memilah kawasan. Taman Nasional sendiri biasanya selain berfungsi sebagai hutan konservasi juga berfungsi sebagai hutan wisata dan hutan budaya.
Contoh :
1. Taman Nasional Gunung Leuser.
2. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
3. Taman Nasional Kerinci Seblat.
4. Taman Nasional Way Kambas.
5. Taman Nasional Ujung Kulon.
6. Taman Nasional Kepulauan Seribu.
4. Taman Hutan Raya
Taman hutan Raya adalah sebuah kawasan yang ditujukan untuk pelestarian tumbuhan dan satwa baik secara alami maupun buatan. Selain menjadi kawasan pelestarian, kawasan ini juga berfungsi sebagai lokasi wisata, budidaya, budaya, dan serta pendidikan.
Contoh :
1. Tahura Pocut Meurah Intan (Cut Nyak Dien), Aceh 2. Tahura Bukit Barisan, Sumatera Utara 3. Tahura Bung Hatta, Sumatera Barat 4. Tahura Sultan Syarif Hasyim, Riau 5. Tahura Thaha Syaifudin, Jambi 6. Tahura Raja Lelo, Bengkulu 7. Tahura Wan Abdul Rahman, Lampung
5. Taman Wisata Alam
Taman wisata alam adalah kawasan hutan konservasi yang memang digunakan untuk lebih bertujuan dalam bidang wisata dan kebudayaan. Namun, fungsi aslinya untuk tetap menjaga kelestarian dan upaya konservasi tetap tidak ditinggalkan begitu saja. Penjagaan kelestarian ekosistem menjadi salah satu hal penting yang sangat diperhatikan bagi kawasan ini.
Contoh:
1. Hutan Pinus Gunung Pancar, Bogor.
2. Hutan Pinus Mangunan, Yogyakarta.
3. Hutan Pinus Kragilan, Magelang.
4. Hutan Pinus Kalilo, Purworejo
PELETARIAN INSITU
Adalah pelestarian makhluk hidup yang dilakukan didalam habitat aslinya.
Contoh : Suaka Margasatwa, Cagar Alam, Taman Nasional, Taman Wisata, Hutan Lindung,
Perlindungan Komodo di Pulau Komodo, Perlindungan Orang Utan di Kalimantan, Perlindungan
Raflesia di Bengkulu
PELESTARIAN EXSITU
Adalah pelestarian makhluk hidup dengan mengeluarkannya dari habitat asli dan dipelihara
di tempat lain.
Contoh : Kebun Koleksi , Kebun Raya, Kebun Binatang, Kebun Botani
Kebon Raya Bogor.