1 141202115739-conversion-gate02

23
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : SMA MITRA INALUM Mata Pelajaran : KIMIA Kelas / Semester : X IPA / 1 (Ganjil) Materi Pokok : Hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (4 x pertemuan) & UH.1+Remedial (4 JP) B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR KD DARI KI 1: 1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. Indikator : Menyadari dan mensyukuri anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa kekayaan alam, yang dengan ilmu kimia dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. KD DARI KI 2: 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. Indikator : Memiliki rasa ingin tahu dalam mengkaji karakteristik ilmu kimia. Menunjukan perilaku jujur, kritis, teliti, dan konsisten dalam menerapkan prinsip-prinsip metode ilmiah. Memiliki motivasi internal untuk memahami materi dan klasifikasinya. 2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. Indikator : Peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam untuk mewujudkan peranan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari. KD DARI KI 3:

Transcript of 1 141202115739-conversion-gate02

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. IDENTITASSatuan Pendidikan : SMA MITRA INALUMMata Pelajaran : KIMIAKelas / Semester : X IPA / 1 (Ganjil)Materi Pokok : Hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupanAlokasi Waktu : 8 x 45 menit (4 x pertemuan) & UH.1+Remedial (4 JP)

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATORKD DARI KI 1:1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan

pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.Indikator : Menyadari dan mensyukuri anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa kekayaan alam, yang

dengan ilmu kimia dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

KD DARI KI 2:2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu

membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. Indikator : Memiliki rasa ingin tahu dalam mengkaji karakteristik ilmu kimia. Menunjukan perilaku jujur, kritis, teliti, dan konsisten dalam menerapkan prinsip-prinsip

metode ilmiah. Memiliki motivasi internal untuk memahami materi dan klasifikasinya.

2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.Indikator : Peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam untuk mewujudkan

peranan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari.

KD DARI KI 3:3.1 Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran

kimia dalam kehidupan.Indikator : Menjelaskan ilmu kimia serta peranannya dalam 4 bidang utama Menjelaskan karakteristik ilmu kimia. Menguraikan prinsip-prinsip metode ilmiah untuk memahami fenomena kimia yang terjadi di

sekitar kita. Menjelaskan materi dan klasifikasinya. Menjelaskan peralatan di laboratorium secara tepat. Menguraikan langkah-langkah keselamatan kerja di laboratorium.

KD DARI KI 4:4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja

dalam mempelajari kimia serta peran kimia dalam kehidupan.Indikator : Mengkaji literatur tentang peran kimia dalam kehidupan, perkembangan IPTEK, dan dalam

menyelesaikan masalah global Mengenal dan menggunakan peralatan laboratorium dan bahan kimia serta tata tertib

laboratorium. Membuat laporan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan

kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti pelajaran diharapkan siswa dapat : Memahami ilmu kimia dan peranannya, Memahami karakteristik ilmu kimia, Menerapkan prinsip-prinsip metode ilmiah untuk memahami feneomena kimia di sekitarnya,

Menjelaskan materi dan klasifikasinya, Menggunakan peralatan di laboratorium secara tepat.

D. MATERI AJAR Ilmu kimia dan peranannya Pengertian dan karakteristik ilmu kimia Metode ilmiah Materi dan klasifikasinya Bekerja di laboratorium

E. PENDEKATAN STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARANPendekatan : SaintifikStrategi : Diskusi kelompokMetode : Diskusi informasi, tanya jawab dan penugasan

F. SUMBER BELAJARa. Media : Alat tulis, white board, komputer (internet), LCD (projector)b. Sumber : - Sutresna, Nana, 2007, Kimia Untuk SMA Kelas X, Bandung, Grafindo. - Sudarmo, Unggul, 2013, KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS X, Jakarta, Erlangga.

G. KEGIATAN PEMBELAJARANPertemuan pertama : (2 jam pelajaran)Materi ajar: Ilmu kimia dan peranannya

Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu

Pendahuluan Fase Orientasi : Memberikan salam pembuka Mempersilahkan salah satu siswa memimpin doa Perkenalan Memeriksa kehadiran siswa Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk

belajar Menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan. Apersepsi : Diskusi singkat tentang kimia? Menanyakan kepada

beberapa siswa apa yang mereka ketahui tentang kimia dalam 2 kata. Memberikan contoh tentang peranan kimia dalam kehidupan sehari-hari seperti mandi dengan menggunakan sabun, shampoo dan lain sebagainya.

Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran

15 menit

Inti Fase Eksplorasi-Imajinasi : Menjelaskan peta konsep Bab 1 Mengenalkan konsep ilmu kimia dan apa saja yang akan dipelajari

dalam ilmu kimia. Siswa diminta untuk mengamati slide yaitu produk-produk kimia

dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sabun, detergen, pasta gigi, kosmetik, obat, susu, minyak goreng, kosmetik dan lain sebagainya.

Menjelaskan peranan ilmu kimia yang dibagi menjadi 4 bidang utama yaitu kesehatan dan kedokteran, energy dan lingkungan, teknologi dan bahan, teknologi pangan, dan pertanian.

Siswa diminta untuk mengamati slide gambar-gambar peranan ilmu kimia dalam berbagai bidang.

Menanyakan kepada siswa contoh-contoh produk peranan ilmu kimia minimal 3 yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari misalnya memberikan contoh-contoh produk kimia seperti shampo, sabun, mentega, cuka dan lain sebagainya dan menggolongkan contoh peranan tersebut termasuk ke dalam bidang apa saja.

Fase internalisasi: Membagi kelompok belajar diskusi untuk pertemuan berikutnya.

Masing-masing kelompok dberikan nama berupa golongan dan setiap anggotanya memiliki name tag yang terdiri dari nama unsur (namanya), alamat rumah (nomor massa dan nomor atomnya).

Meminta siswa untuk membaca artikel tentang peranan ilmu kimia

60 menit

Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu

lainnya yaitu bidang farmasi, geologi, pertanian dan kesehatan dalam menyelesaikan masalah global.

Penutup Fase Evaluasi: Memberi beberapa pertanyaan Evaluasi untuk mengukur

ketercapaian tujuan pembelajaran Klarifikasi /kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan

materi ilmu kimia dan perannya. Melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran yaitu

menjelaskan manfaat belajar kimia dan kaitannya dengan karir masa depan.

Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya Mengucapkan salam

15 menit

Pertemuan kedua: (2 Jam pelajaran)Materi ajar: Pengertian dan karakteristik ilmu kimia Metode ilmiah

Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu

Pendahuluan Fase Orientasi : Memberikan salam pembuka Mempersilahkan salah satu siswa memimpin doa Memeriksa kehadiran siswa Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk

belajar Memeriksa sepintas catatan Menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan. Apersepsi : Diskusi singkat tentang ruang lingkup kimia. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran

15 menit

Inti Fase Eksplorasi-Imajinasi : Menjelaskan pengertian ilmu kimia dan apa saja yang akan

dipelajari dalam ilmu kimia. Menjelaskan kepada siswa pengertian dan karakteristik ilmu kimia. Menjelaskan kepada siswa apa saja yang dipelajari dalam ilmu

kimia Pengenalan metode ilmiah Menjelaskan tahapan-tahapan metode ilmiah Siswa diminta untuk duduk di kelompoknya masing-masing. Bersama siswa menyimak suatu wacana info kimia pada buku

paket yaitu contoh penerapan metode ilmiah.Fase Internalisasi: Guru membagikan beberapa contoh kasus atau masalah yang

terjadi di sekitar kita seperti masalah saluran got, demam berdarah dan lain sebagainya sebagai tugas portofolio contoh penerapan metode ilmiah.

60 menit

Penutup Fase Evaluasi: Memberi beberapa pertanyaan Evaluasi untuk mengukur

ketercapaian tujuan pembelajaran Klarifikasi /kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan

materi yaitu tentang karakteristik ilmu kimia dan metode ilmiah. Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya Mengucapkan salam

15 menit

Pertemuan ketiga: (2 jam pelajaran)Materi ajar: Materi dan klasifikasinya Bekerja di laboratorium

Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu

Pendahuluan Fase Orientasi: Memberikan salam pembuka Mempersilahkan salah satu siswa memimpin doa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu

Memeriksa kehadiran siswa Memeriksa sepintas PR, apakah siswa mengerjakannya atau

tidak Menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan Apersepsi : Diskusi singkat tentang partikel materi

Apakah yang dimaksud dengan partikel materi?Apakah partikel dari (a) besi?(b) air?

Motivasi : Dengan memahami partikel materi kita akan dapat memahami perbedaan antara materi yang satu dari yang lainnya

Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaranInti Fase Eksplorasi-Imajinasi:

Menjelaskan kepada siswa apa yang dimaksud dengan materi serta klasifikasi dari materi yaitu campuran, senyawa, unsur, atom, dan molekul.

Menjelaskan kepada siswa partikel-partikel materi dan jenis partikel materi yaitu padat, cair dan gas.

Menunjuk beberapa siswa untuk menyebutkan partikel-partikel materi yang dikenalnya contoh uang logam yaitu jenis partikel zat padat dan lain sebagainya.

Menjelaskan kepada siswa atom, molekul dan ion beserta contohnya masing-masing.

Menanyakan kepada siswa apakah ada materi yang kurang dimengerti, jika ada guru akan menjelaskan lagi materi yang kurang dimengerti, jika tidak ada, maka kegiatan dilanjutkan.

Menjelaskan belajar kimia tidak selama nya hanya teori tetapi praktik nya ada salah satunya bekerja di laboratorium.

Menampilkan slide beberapa gambar alat laboratorium dan menjelaskan kegunaanya.

Menampilkan slide gambar-gambar atau lambang sifat dari bahan kimia .

Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam keselamatan kerja di laboratorium.

60 menit

Penutup Fase Evaluasi: Memberi beberapa pertanyaan Evaluasi untuk mengukur

ketercapaian tujuan pembelajaran Klarifikasi /kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan

pelajaran materi dan klasifikasinya serta bekerja di laboratorium. Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya Mengucapkan salam

15 menit

Pertemuan keempat: (2 jam pelajaran)Materi ajar: Presentasi tugas portofolio contoh penerapan metode ilmiah

Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu

Pendahuluan Fase Orientasi : Memberikan salam pembuka Mempersilahkan salah satu siswa memimpin doa Memeriksa kehadiran siswa Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk

belajar Menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.

10 menit

Inti Fase Eksplorasi-Imajinasi : Siswa diminta untuk duduk di kelompoknya masing-masing.Fase internalisasi: Dengan dibantu siswa, guru mengundi kelompok untuk presentasi

laporan contoh penerapan metode ilmiah, selanjutnya 2 kelompok siswa yang terpilih difasilitasi untuk mepresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

70 menit

Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu

Siswa dari kelompok lain diberi kesempatan untuk memberikan komentar atau menanggapinya dengan bahasa yang baik dan santun. Dalam berkomentar/menanggapi, siswa diminta untuk menyebutkan nama kelompok (golongan), identitas diri berupa nama (nama unsur) dan alamat rumah (nomor massa dan nomor atom), sesuai dengan apa yang tertera di name tage.

Catatan: Waktu presentasi dan komentar dari anggota kelompok lain tidak lebih dari 30 menit.

Penutup Fase Evaluasi: Memberi beberapa pertanyaan Evaluasi untuk mengukur

ketercapaian tujuan pembelajaran Klarifikasi /kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan

diskusi mengenai penerapan metode ilmiah. Mengingatkan ulangan harian pertama untuk pertemuan

berikutnya. Mengucapkan salam

10 menit

Pertemuan kelima: (2 jam pelajaran) Ulangan harian 75 menit Membahas soal 15 menit

Pertemuan keenam: (2 jam pelajaran) Remedial 75 menit Pengayaan 15 menit (memberi tugas kepada siswa untuk mencari literatur dari media internet

atau buku-buku kimia lainnya tentang perkembangan model atom untuk pertemuan berikutnya)

H. PENILAIAN HASIL BELAJARTes : Tertulis membuat bagan / skema tentang hakikat kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja

serta peran kimia dalam kehidupan Non test Tugas portofolio. Laporan pengamatan masalah dalam kehidupan sehari-hari contoh penerapan

metode ilmiah (terlampir) Lembar pengamatan kegiatan diskusi (terlampir) Angket sikap (terlampir)

Tanjung Gading, Juli 2014Mengetahui, Kepala Sekolah SMA MITRA INALUM Guru mapel Kimia

(Drs . MHD. NUR, MM ) ( Fauziah Harsyah, S. Pd ) Nip. Nip.

LampiranA. Ringkasan MateriHAKIKAT ILMU KIMIA

Ilmu kimia dapat dipandang sebagai pusatnya ilmu pengetahuan karena terkait erat dengan ilmu pengetahuan yang lain. Perkembangan ilmu kimia mendukung perkembangan teknologi, demikian pula sebaliknya perkembangan teknologi membantu perkembangan ilmu kimia.

Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari struktur dan sifat, perubahan materi dan energi yang menyertainya. Oleh karena ilmu kimia merupakan ilmu pengetahuan, maka untuk mempelajarinya harus memperhatikan proses penemuan ilmu pengetahuan, yaitu melalui metode ilmiah.

METODE ILMIAHMetode ilmiah adalah suatu cara yang sistematis untuk menemukan ilmu pengetahuan yang

dimulai dari observasi melalui eksperimen untuk mengumpulkan data, menarik hipotesis, kemudian disusun menjadi hukum dan kemuadian teori. Untuk mengetahui kebenaran hipotesis, hukum, dan teori, maka selalu dilakukan pengujian melalui eksperimen.

MATERI DAN KLASIFIKASINYAFokus yang dipelajari dalam kimia adalah materi atau zat. Berdasarkan susunannya, materi

dikelompokkan menjadi campuran, senyawa, dan unsure. Campuran dapat dibedakan menjadi campuran homogen dan campuran heterogen.

Materi tersusun dari partikel-partikel materi, yaitu bagian terkecil dari materi yang masih mempunyai sifat materi tersebut. Penyusun materi dapat berupa molekul unsur, molekul senyawa, atom, dan ion.

BEKERJA DI LABORATORIUMBelajar kimia melalui proses mengamati, mengolah data, dan menarik kesimpulan. Semuanya

itu harus dilengkapi melalui percobaan (praktikum) di laboratorium. Laboratorium kimia berisi alat dan bahan kimia. Untuk menjaga keselamatan kerja di laboratorium, praktikan harus memperhatikan tata

tertib penggunaan laboratorium dan bekerja sesuai dengan aturan yang ada, jujur, cermat, teliti, dan berani mencoba.

Pada prinsipnya, bahan kimia di laboratorium merupakan bahan beracun, maka bahan kimia harus digunakan dengan hati-hati agar tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain.

B. Lembar PengamatanRubrik kegiatan Diskusi

No.

Nama Siswa

A s p e k P e n g a m a t a n

JumlahSkor Nilai Ket.Kerja

sama

Meng-komunikasikan pen-dapat

Toleransi

Keaktifan

Menghargai pendapat teman

C. Angket Sikap

ANGKET SIKAP SISWA DALAM BELAJAR DAN MENYELESAIKAN TUGAS

INISIAL NAMA :

KELAS :

PETUNJUK:

Mohon dijawab sesuai dengan situasi yang sebenarnya, dengan memberi tanda (√) pada kolom jawaban yang telah tersedia.

Keterangan:

PS=Paling Setuju, S=Setuju, KS=Kurang Setuju, dan TS=Tidak Setuju,STS: Sangat Tidak Stuju

Pernyataan PS S KS TS STSSaya harus membaca suatu bagian bahan pelajaran berulang kali untuk mengerti isinya

Saya mengerjakan tugas pribadi dari guru secara jujur hasil buah pikiran saya

Saya lebih banyak mencatat dari pada mendengarkan waktu guru menerangkan

Saya mengalami kesukaran dalam memusatkan perhatian pada bahan yang sedang saya pelajari

Saya sering tidak menyelesaikan tugas-tugas pada waktunya.

Saya selalu teliti dalam mengerjakan tugas- tugas Saya berusaha menjawab setiap soal sebaik-baiknya sebelum meneruskan ke soal berikutnya

Saya berusaha membuat ringkasan tentang hal yang saya pelajari

Saya merasa terlalu lelah,mengantuk dan kurang bersemangat untuk belajar dengan baik

Saya tidak senang pada mata pelajaran atau guru tertentu,hal ini mengganggu hasil belajar saya

Saya akan konsisten dengan jawaban saya sebelum guru memeriksa meskipun berbeda dengan teman

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini diharapkan siswa dapat:

1. Memahami defenisi ilmu kimia2. memberikan contoh manfaat ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari3. Menjelaskan hubungan ilmu kimia dan ilmu-ilmu lainnya

Pendahuluan

Pepatah mengatakan, tak kenal maka tak sayang. Untuk itu jika siswa mengenal ilmu kimia secara benar, tentu siswa tersebut akan menyukainya. Ilmu kimia sangat banyak manfaatnya dalam kehidupan kita, dan perlu kita ketahui bahwa hamper seluruh barang kebutuhan kita, mulai dari makanan, minuman, tekstil, kosmetik, hingga alat transportasi merupakan produk kimia yang dibuat oleh manusia. Maka dari itu setiap siswa yang akan mempelajari ilmu kimia, seharusnya bertanya ;

Apakah Ilmu Kimia itu ?

Untuk apa kita mempelajari ilmu kimia ?

Apa manfaat mempelajari ilmu kiia tersebut ?

Bagaimana hubungan ilmu kimia dengan ilmu pengetahuan lainnya lainnya (fisika, bilogi, geologi, kedokteran, farmasi, dll) ?

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas dapat ditemukan dalam pembahasan materi berikut.

 A. Ruang Lingkup Kimia

Secara singkat, dapat dikatakan bahwa  Ilmu kimia merupakan  ilmu pemahaman dan rekayasa materi. Rekayasa adalah pengubahan suatu materi menjadi materi yang lain. Misalnya, mengubah minyak bumi menjadi aspal, atau mengubah minyak kelapa menjadi sabun. Mengubah suatu jenis tumbuh-tumbuhan menjadi suatu obat.

Untuk dapat melakukan rekayasa tersebut, kita perlu mengetahui susunan, struktur, dan sifat-sifat materi dari bahan yang ingin kita rekayasa. Oleh karena itu, ilmu kimia dapat didefenisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan tersebut .

 Selanjutnya, apa yang dimaksud dengan susunan materi ?

Susunan materi menyangkut komposisi dari dari materi tersebut, misalnya:

air adalah suatu senyawa yang terdiri dari unsur Hidrogen dan Oksigen dengan rumus kimia H2O.

alcohol (etanol) adalah senyawa yang terdiri dari Karbon, Hidrogen, dan Oksigen denga rumus kimia C2H5OH

Para ahli kimia menentukan susunan setiap zat melalui percobaan, dari zat yang sederhana seperti air hingga zat yang sangat kompleks. Misalnya protein dan DNA.

 Pengetahuan tentang susunan zat membantu pemahaman tentang sifat materi tersebut. Alkohol dapat terbakar karena Karbon, Oksigen dan Hidrogen dalam alkohol tersebut membentuk ikatan yang kurang stabil dan dapat bergabung (bereaksi) dengan Oksigen dari Udara membentuk ikatan yang lebih stabil. Sedangkan pada air  juga terdiri dari atom Hidrogen dan Oksigen, tidak dapat beraksi dengan Oksigen karena tidak dapat membentuk ikatan yang lebih stabil.

 Berikutnya, bagaimana dengan struktur materi ?

 Struktur materi adalah gambaran tentang bagaimana atom-atom saling terikat dalam materi teri tersebut. Misalnya pada intan dan grafit, keduanya tersusun dari atom-atom karbon, tetapi  keduanya memiliki sifat yang sangat berbeda.

Gambar 1(struktur intan) dan 2 (struktur grafit). Intan dan grafit adalah senyawa yang sama tetapi struktur berbeda.

 Selain mempelajari susunan dan struktur materi, ilmu kimia juga mempelajari sifat materi. Para ahli telah mengidentifikasi dan mencatat sifat dari jutaan jenis zat. Setiap zat mempunyai sifat khas (spesifik) yang membedakannya dari zat lain. Berdasarkan kemiripan sifatnya, zat kimia dapat diklasifikasikan dan hal ini sangat memudahkan orang mempelajarinya. Pengetahuan yang diperoleh dari pengamatan tentang sifat zat disebut pengetahuan deskriptif.

 Lebih jauh lagi, ilmu kimia berusaha mencari prinsip yang mendasari sifat-sifat materi tersebut serta merumuskan teori untuk menerangkan mengapa hal itu musti terjadi. Misalnya, salah satu sifat kimia alkohol adalah dapat terbakar. Ilmu kimia mencoba menjelaskan mengapa mengapa alcohol dapat terbakar. Seperti telah telah disebutkan diatas, sifat dapat terbakar alkohol terjadi karena zat itu dapat bereaksi dengan oksigen. Cabang dari ilmu kimia yang memberi penjelasan tentang sifat materi disebut kimia teoritis.

Berikutnya, bagaimana halnya dengan perubahan materi ?

Perubahan materi juga merupakan bagian paling penting dari ilmu kimia. Para ahli menggunakan perubahan kimia untuk membuat bahan baru dari bahan alam yang relative murah. Misalnya menciptakan obat-obat sintetik, plastic seperti polietilen (PE), polivinilklororida (PVC), polikarbonat, nilon, dan lain-lain.

Perubahan materi sering disertai energi dalam jumlah yang cukup besar, sehingga dapat digunakan sebagai sumber energi, misalnya pada reaksi pembakaran bahan bakar minyak. Energi yang yang dibebaskan pada reaksi pembakaran  dapat digunakan untuk memasak, menggerakkan kendaraan, industry, dan bahan las karbida (asetilena) pada reaksi dengan oksigen dari udara menghasilkan api dengan suhu 3200 K.

B. Manfaat Belajar ilmu Kimia

Sebagian dari kalian mungkin telah memahami manfaat mempelajari ilmu kimia dari penjelasan diatas. Secara ringkas, manfaat yang didapat ketika mempelajari ilmu kimia adalah pemahaman yang lebih baik terhadap alam sekitar dan berbagai proses yang berlangsung didalamnya. Pemahaman yang baik tentang proses-proses tersebut menghasilkan daya kontrol demi keuntungan kehidupan manusia dan lingkungan.

Di atas telah dibahas tentang perbedaan antara air dan alkohol. Jika sifat dapat terbakar dari alkohol dipertanyakan kepada orang yang tidak mempelajari ilmu kimia, mengkin ia akan menjawabnya dengan mengatakan” sudah begitu dari sanannya”. Akan tetapi, bagi orang yang sudah mempelajari ilmu kimia dapat menjelaskan sifat tersebut secara rasional.

Manfaat lainnya dari ilmu kimia adalah mengubah bahan alam menjadi produk yang lebih berguna untuk memenyhi kebutuhan kita, misalnya pembuatan sabun dari minyak sawit, pembuatan obat-obatan dari bahan tumbuh-tumbuhan, pembuatan beraneka macam plastik dari bahan-bahan yang berasal dari alam atau secara kimia, dan lain-lain.

Dunia modern sekarang ini adalah suatu suatu dunia di mana seseorang menjadi terbiasa dengan kemudahan yang diperoleh secara ilmu kimia. Pikirkanlah tentang sabun, pasta gigi, tekstil, plastic, obat-obatan, pupuk, pertisida, bahan bakar, cat, bumbu masak, dan berbagai jenis olahan, semuanya, merupakan hasil dari penerapan ilmu kimia. Hampir semua bahan keperluan kita, sedikit banyak, langsung atau tidak langsung, mengalami sentuhan kimia.

Bukan hanya bahan keperluan sehari-hari, ilmu kimia juga punya andil besar dalam berbagai jenis produk teknologi seperti televis, komputer,  mesin pendingin, dan pesawat terbang. Mengapa ilmu kimia mempunyai andi pada berbagai produk yang disebutkan diatas ?

Perlu kalian ketahui, bahwa material yang digunakan untuk berbagai produk tersebut memerlkukan komposisi dan sifat khusus yang dihasilkanoleh para ahli kimia,misalnya pada industri mobil, mulai dari logam untuk kerangka mesinnya, cat, ban, plastik, serta kaca untuk komponen lainnya, semuannya memerlukan pengetahuan kimia. Dimasa yang akan datang, dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah,sementara daya dukung alam terbatas, peranan ilmu kimiapun akan semakin penting.

Di balik sumabangan yang besar dari ilmu kimia bagi kehidupan kita, secara jujur harus diakui pula bahwa banyak produk kimia yang terbukti menimbulkan masalah. Misalnya DDT, plastic, CFC, dan berbagai bahan sintetik lainnya. DDT adalah insektisida yang digunakan untuk memberantas nyamuk dan hama tanaman. DDT talah berhasil membasmi nyamuk malaria, sehingga dapat menyelamatkan nyawa jutaan umat manusia. Akan tetapi senyawa ini ternyata resisten (stabil, sukar sekali diuraikan oleh mikroorganisme) sehingga limbahnya mencemari air dan tanah. DDT dapat masuk kedalam rantai makanan sehingga membahayakan kehidupan berbagai jenis fauna, juga manusia.  Demikian juga halnya dengan berbagai prodik kimia  yang lain. Plastik dan CFC ternyata menimbulkan pencemaran lingkungan. Pembakaran plastik yang tidak benar akan menghasilkan senyawa dioksin yang amat beracun dan CFC akan mengurangi lapisan ozon bumi, yaitu lapisan yang berguna untuk melindungi kita dari sinar ultraviolet matahari.

Saat ini, para ahli terus melakukan penelitian untuk menanggulangi berbagai jenis pencemaran. Di masa dating, produk sintetik harus dipelajari secara lebih seksama untuk mengurangi masalah pencemaran lingkungan..

Manfaat lainnya dari belajar kimia adalah pembentukan sikap positif menghadapi berbagai masalah. Dalam mempelajari ilmu kimia, atau ilmu pengetahuan pada umumnya, kita senantiasa berhadapan dengan masalah yang harus dipecahkan secara sistematis. Seringkali masalah dalam ilmu kimia terlihat rumit dan kompleks sehingga ada kesan bahwa ilmu kimia adalah ilmu yang sukar. Sebenarnya kerumitan akan menjadi suatu keuntungan jika disikapi dengan benar. Kita akan terbiasa menghadapi masalah, memcahkannya secara logis dan terencana. Kebiasaan positif ini akan membantu kita dalam menghadapi persoalan hidup sehari-hari. Di atas segalnya itu ilmu kimia akan menunjukkan kepada kita betapa teraturnya alam ini, baik alam makro maupun mikro. Kiranya semuanya ini akan menambah kekaguman kita kepada Ciptaan Tuhan Yang Maha Pencipta.

C. Hubungan Ilmu Kimia dengan ilmu-ilmu Pengetahuan lainnya

Ilmu kimia disebut juga central science karena peranannya yang sangat penting di antara ilmu pengetahuan lainnya. Tidak ada bidang ilmu pengetahuan alam yang tidak tergantung pada ilmu kimia. Pengembangan dalam bidang kedokteran, farmasi, geologi, pertanian, dan sebagainya tidak mungkin terjadi terjadi tanpa kemajuan yang dicapai dalam ilmu. Juga hamper tidak ada industry yang bergantung pada proses kimia. Bigitu juga dalam dunia pendidikan, ilmu kimia berperan sebagai dasar. Dalam pelajaran biologi. Geologi, dan fisika, akan ditemukan topic yang yang menyangkut ilmu kimia.

Penemuan pupuk, pestisida, dan bahan pengawet telah membawa kemajuan yang sangat berarti dalam bidang pertanian. Perkembangan dalam kimia organik telah menghasilkan kemajuan dalam bidang farmasi, misalnya dalam sintesis obat baru. Kemajuan dalam cara penentuan struktur molekul telah memacu dalam kemajuan dalam bidang biologi dan kedokteran. Kemajuan yang dicapai dalam bidang analisis kimia membawa kemajuan dalam berbagai bidang kedokteran, geokimia, ilmu lingkungan, dan industri. Kimia merupakan penerapan dari konsep ilmu kimia.

Selain itu ilmu kimia juga dapat membantu menyelesaikan masalah social, seperti, masalah ekonomi, hokum, seni, dan lingkungan. Misalnya berkat kemajuan dalam bidang kimia analisis, komposisi suatu produk dapat ditentukan dalam pemalsuan suatu produk dapat dibuktikan. Dibidang hukum, ilmu kimia dapat digunakan, misalnya untuk identifikasi barang bukti kejahatan. Sehelai rambut yang tertinggal ditempat kejadian perkara dapat digunakan sebagai petunjuk terlibat tidaknya seseorang dalam suatu aksi kejahatan. Begitu juga dalam bidang seni, ilmu kimia dapat digunakan untuk menentukan asli tidaknya suatu karya seni.

Pemecahan masalah lingkungan, industri dan kesehatan umumnya memerlukan ilmu kimia.. jika kita melakukan penelitian untuk memahami penifisan lapisan ozon, atau menentukan struktur Kristal suatu batuan, atau material untuk super konduktor, atau proses metabolism dan pernapasan, atau pengaruh obat terhadap tubuh. Semuanya itu memerlukan ilmu kimia.

Dewasa ini kita sehari-hari semakin dibanjiri bahan kimia buatan. Jadi, bukan hanya orang yang  bekerja di laboratorium kimia saja yang berhadapan dengan bahan kimia, tetapi semuanya., termasuk anak-anak dan ibu rumah tangga. Oleh karena itu, semua orang hendaknya melek kimia. Demikian juga pada para pengampil keputusan dan penentu kebijakan, harus memahami ilmu kimia, sehingga mereka tidak mengambil keputusan atau kebijakan yang menyebabkan masalah, seperti masalah kesehatan dan lingkungan.

Bahan kimia itu sendiri sebenarnya tidak perlu ditakuti, namun harus ditangani secara tepat. Perlu disadari bahwa tidak ada satu zat kimia yang seratus persen aman. Bahkan garam dapurpunyang merupakan suatu zat yang selalu ada dalam makanan kita sehari-hari, jika kita makan  secara berlebihan dapat menimbulkan masalah. Kafein, zat aktif yang terdapat dalam kopi, teh, coklat, dalam jumlah kecil dapat merangsang system syaraf, tetapi suatu dosis tunggal sebanyak 5 gram akan berakibat fatal (mematikan).

Bahan kimia yang relatif berbahaya memerlukan penanganan khusus sehingga digolongkan sebagai bahan berbahaya dan beracun (B3). Beberapa contoh B3 yang ada di rumah misalnya pemutih, pembersih lantai, pestisida  pada obat nyamuk dan racun tikus, semir rambut, alcohol, dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut harus disimpan baik-baik, dihindarkan

dari jangkauan anak-anak. Penanganan bahan-bahan seperti tersebut  diatur dalam peraturan pemerinta.

Begitu juga  dengan penangan sampah atau limbah. Karena makin banyak produk industry yang digunakan, makin banyak pula limbah yang tidak aman untuk lingkungan, misalnya limbah plastic, ban bekas, detergen, pupuk, pestisida, dan berbagai limbah industri. Maka dari itu kita tidak boleh membakar limbah plastic atau ban bekas, sebab pembakaran bahan seperti tersebut dapat menghasilakn berbagai jenis racun yang akan mencemari udara, akibatnya akan mengganggu kesehatan.

Selain berguna bagi ilmu lain, sebaliknya ilmu kimia juga memerlukan ilmu lainseperti matematika, fisika, dan biologi. Penjabaran konsep kimia, seperti teori atom dan termodinamika kimia, memerlukan matematika tingkat tinggi dan konsep fisika. Batas antara kimia dan fisika sangat tipis. Pada pelajaran tertentu akan ditemukan berbagai topik yang dibahas dalam kimia ternyata juga dibahas dalam fisika.

D.  Pengantar ke Laboratorium Kimia

Ilmu kimia merupakan ilmu yang berlandaskan eksperimen. Oleh karena itu, laboratorium sangat membantu dalam mempelajari ilmu kimia. Untuk siswa SMK/SMU, laboratorium akan membantu memahami konsep-konsep kimia, membuktikan berbagai konsep, dan melakukan berbagai penelitian.

Perlu kita sadari bahwa zat kimia yang terdapat di laboratorium ada yang bersifat racun, ada yang mudah terbakar, ada yang sangat korosif, dan sebagainya. Oleh karena itu penaganganannya harus hati-hati sesuai petunjuk. Demikian juga alat-alat laboratorium, kebanyakan terbuat dari dari gelas yang mudah pecah. Oleh karena itu sebelum kita memasuki laboratorium, perhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Persiapan  

Setiap kali akan melakukan praktikum di laboratorium, kita harus mempersiapkan hal-hal penting yang

berkenaan dengan keselamata kerja laboratorium antara lain :

       1. jas praktikum (jas- lab)

       2. Kacamata laboratorium

       3.  Catatan praktikum atau lembar kerja

2. Pelajaran

    Materi pelajaran yang akan dipraktekkan harus sudah dipelajari terlebih dahulu. Setiap siswa harus  mengetahui apa yang akan dikerjakan, alat dan bahan apa yang harus diperlukan, cara kerja, serta hal-hal khusus seperti bahaya yang mungkin terjadi. Jangan ragu untuk menanyakan hal-hal tersebut pada guru, atau guru pembimbing, atau dengan melakukan pencarian mandiri di internet ataupun sumber-sumber lainnya.

3. Pelaksanaan Praktek di Laboratorium

   Selama melaksanakan kegiatan praktek di laboratrium, jagalah keteretiban, keselamatan diri dan juga    orang lain. Jangan melakukan sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan praktek praktikum, misalnya muncampurkan bahan-bahan kimia yang tidak anda pahami. Laporkan setiap kecelakaan, misalnya zat tumpah, botol pecah, aatau anggots bandan kena bahan kimia kepadaguru pembimbing.

 4.  Berbagai Alat Laboratorium dan Penggunaannya

Alat Fungsi

Erlenmeyer Tempat membuat larutan. Dalam membuat larutan erlenmeyer yang selalu digunakan.

Labu destilasi Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat termometer.

Gelas Beaker Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Beaker glass memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat ciar.

Corong gelas Cprpng dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang menggunakan karet atau plastik dan corong yang menggunakan gelas. Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan ai satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian atas.

Corong bucher Menyaring larutan dengan dengan bantuan pompa vakum.

buret Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut volume suatu larutan.

Corong pisah Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi.

Labu ukur leher panjang Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi.

Gelas ukur Untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume.

kondensor Untukl destilasi larutan. Lubang lubang bawah tempat air masuk, lubang ata tempat air keluar.

Filler (karet pengisap) Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur.

Pipet ukur Untuk mengukur volume larutanPipet volume atau pipet gondok atau volumetrik

Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian pada bagian yang menggembung.

Pipet tetes Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.

Pengaduk Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan mapun ketika reaksi sementara berlangsung.

Tabung reaksi Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.Spatula plastik dan logam Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk

padatan, misalnya dalam bentuk kristal. Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam digunakan spatula plastik sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi dengan dengan logam dapat digunakan spatula logam.

Kawat nikrom untuk uji nyala dari beberapa zat.Pipa kapiler atau kaca kapiler Untuk mengalirkam gas ke tempat tertentu dan

digunakan pula dalam penentuan titik lebur suatu zat.desikator Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air

dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum.

Indikator universal Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat. Caranya: setelah kertas indikator universal dicelupkan di cocokan warna yang ada pada kotak kertas universal.

Gelas arloji 1. Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.

Hot hands Untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam kondisi panas.

Kertas saring Untuk menyaring larutan.Kaki tiga Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.Kawat kasa Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker

pada waktu pemanasan menggunakan pemanas spiritus atau pemanas bunsen

Rak tabung reaksi Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat melakukan percobaan yang membutuhkan banyak tabung reaksi. Numun dalam mereaksikan zat yang menggunakan tabung reaksi sebaiknya menggunakan rak tabung reaksi demi keamanan diri sendiri maupun orang lain.

penjepit Untuk menjepit tabung reaksi.Stirer dan batang stirer Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan. Batang-

batang magnet diletakan di dalam larutan kemudian disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang magnetik dari stirer akan berputar.

mortal dan pastle Menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal.Krusibel Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan

untuk memanaskan logam-logam.Evaporating dish Digunakan sebagai wadah. Misalnya penguapan

larutan dari suatu bahan yang tidak mudah menguap.Klem dan statif Sebagai penjepit, misalnya:

· Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi· Menjepit buret dalam proses titrasi· Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi

Ring Untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan dan untuk meletakan corong pada proses penyeringan.

Clay triangle Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada waktu penyaringan.

Kacamata pengaman Untuk melindungi mata dari bahan yang menyebabkan iritasi. Dan melindungi dari percikan api, uap logam, serbuk debu, kabut dan zat-zat kimia yang meletup ketika dilakukan pemanasan, misalnya H2SO4.

Pemanas spiritus Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.Pemanas atau pembakar bunsen Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan

untuk sterilisasi dalam proses suatu proses.Hot plate Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan

yang mudah terbakar.Oven Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan

digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.

Tanur Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C.

inkubator Digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan media pada pengujian secara mikrobiologi.

Granat Untuk menghancurkan (tidak ada di LAB