09E02873
-
Upload
faruk-adikusuma -
Category
Documents
-
view
15 -
download
3
description
Transcript of 09E02873
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN KEPUTUSAN MEMILIH KARTU PRA BAYAR
( Study Korelasi tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar TELKOMSEL di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru kota Medan )
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
Oleh
JERRY VICTER SORITUA SINAGA
070922069
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI (EKSTENSION) FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2009
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FALKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh :
Nama : Jerry Victer Soritua Sinaga
Nim : 070922069
Departemen : Ilmu Komunikasi Extension
Judul : Strategi Komunikasi Pemasaran dan Keputusan Memilih Kartu
Pra Bayar
( Studi Korelasi tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran
terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar TELKOMSEL di
Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan )
Medan, Juli 2009
Dosen Pembimbing Ketua Departemen
Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A Drs. Amir Purba, M.A NIP. 131654103 NIP. 131654104
Dekan FISIP USU
Prof.Dr.M.Arif Nasution, M.A NIP. 131757010
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
ABSTRAKSI
Penelitian ini berjudul Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel di Kelurahan Padang Bulan. Tujuannya adalah untuk melihat sejauhmana besar Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel di Kelurahan Padang Bulan. Dengan demikian perumusan masalah adalah sejauhmana Pengaruh Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel di Kelurahan Padang Bulan Penelitian ini menggunakan metode korelasional yang mencari hubungan diantara kedua variabel. Dimana variabel ( x ) adalah Strategi Komunikasi Pemasaran dan Variabel ( y ) adalah Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel.
Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah teori komunikasi, proses komunikasi, komunikasi pemasaran, marketing mix, teori AIDCA dan teori keputusan memilih.
Populasi dalam penelitian berusia 17 tahun ke atas yang tersebar di 12 lingkungan berjumlah 9241 orang. Penarikan sampel sebanyak 99 responden diperoleh dengan menggunakan rumus Taro Yamane dengan tingkat kepercayaan 90% presisi 10% dan teknik penarikan sampel yaitu purposive sampling. Pengumpulan data adalah dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan atau kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis tabel tunggal, analisis tabel silang, sedangkan untuk menguji korelasi dilakukan dengan menggunakan rumus Product Moment Correlation melalui software SPSS 14.0 for windows, dimana Harga r yang diperoleh adalah sebesar 0,227.
Untuk melihat kuat lemahnya korelasi diantara kedua variabel, digunakan skala Guilford yang nilai korelasi 0,227 berada pada tingkat 0,20 – 1,399. Hal ini menunjukkan adanya hubungan rendah tapi pasti
Untuk mengetahui tingkat uji signifikansi hasil hipotesa, dilakukan dengan membandingkan tingkat probabilitas < 0,05. Uji signifikansi 0,023 < 0,05. H0 ditolak, dan Ha diterima yaitu terdapat Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel di Kelurahan Padang Bulan.
Berdasarkan rumus korelasi Spearman ( rs ) Kekuatan Pengaruh (KP) yaitu hubungan Pengaruh Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel di Kelurahan Padang Bulan adalah sebesar 5,15%.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
Anugerah dan KasihNya yang begitu besar dan yang tak pernah berkesudahan ,
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini hanya melalui KuasaNya.
Peneliti juga mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada kedua orang tua dengan rasa hormat dan kasih buat Papa B.Sinaga dan
Mama R.Nainggolan yang selalu setia menemani, mendukung, memberikan
perhatian dan bimbingan kepada peneliti dalam menyelesaikan penelitian dan
skripsi ini
Dalam penyelesaian skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bimbingan,
nasihat, dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, peneliti ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA. Selaku Dekan Fakultas Ilmu
Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Amir Purba, M.Si. selaku Ketua Departemen Fakultas Ilmu
Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A. selaku Dosen Pembimbing yang setia
membimbing peneliti dengan penuh kesabaran dalam menyelesaikan
skripsi ini dari setiap bab yang ada, waktu yang diberikan dan juga respon
yang sangat baik kepada peneliti.
4. Seluruh Staf Pengajar Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
5. Kak Icut, Kak Ros, dan Maya yang telah banyak membantu dalam urusan
administrasi.
6. Keempat adik peneliti Nita, Lusi, Eti dan Evi yang telah banyak
mendukung dan membantu peneliti.
7. Kekasih saya Carinta Barus, terimakasih buat cinta dan kasihnya yang
sungguh luar biasa, perhatian, pengertian, motivasi, kritikan serta canda
tawanya yang semuanya sangat membangun peneliti untuk terus bangkit
dan berjuang memberikan yang terbaik dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Buat Abang Suwandi dan Kakak Helmi yang telah membantu peneliti
dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih buat dukungan, motivasi,
semangat dan respon yang sangat baik kepada peneliti.
9. Teman-teman satu pelayanan di PA P3KS dan P3KS, juga buat adik-adik
yang terkasih di KK Faithful Ardi, Cathy, Devi, Oce, dan teman-teman di
KTB Fidele a’lamort B’abed, Minar, Corry, Aswindo, dan Ria serta kakak
Indrawaty Sitepu dan k’Esni Naibaho. Terimakasih buat saran-
sarannya,motivasi,dukungan dan terlebih buat Doa-doanya.
10. Teman-teman peneliti di Ekstensi Ilkom’07, terima kasih atas perhatian,
bantuan dan dukungannya. Buat Hotlas, Lely, Eci, Maya, Ria, dan Riri.
Peneliti menyadari bahwa masih adanya kekurangan dalam penulisan
skripsi ini. Untuk itu, peneliti juga mengharapkan adanya saran dan kritik.
Semoga peneulisan skripsi ini bermanfaat bagi setiap pembaca.
Medan, Juli 2009
ii
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN ABSTRAKSI ................................................................................ i KATA PENGANTAR .................................................................. ii DAFTAR ISI ................................................................................ iv DAFTAR TABEL ........................................................................ vii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ ix DAFTAR GAMBAR .................................................................... x BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah ....................................... 1 I.2. Perumusan Masalah .............................................. 6 I.3. Pembatasan Masalah ............................................. 6 I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................. 6 I.5. Kerangka Teori ..................................................... 7 I.5.1. Komunikasi ............................................. 8 I.5.2. Komunikasi Pemasaran ........................... 11 I.5.3. Marketing Mix ........................................ 12 I.5.4. Teori AIDCA .......................................... 15 I.6. Kerangka Konsep ................................................. 17 I.7. Model Teoritis ...................................................... 18 I.8. Variabel Operasional ............................................ 18 I.9. Definisi Variabel Operasional ............................... 19 I.10. Hipotesa ............................................................... 21 BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Komunikasi ........................................................ 22
a. Pengertian Komunikasi ......................... 22 b. Unsur-unsur Komunikasi ....................... 25 c. Proses-proses Komunikasi ..................... 30 d. Metode Komunikasi .............................. 34 e. Teknik Komunikasi ............................... 37
II.2. Komunikasi Pemasaran ....................................... 37
iii
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
a. Pengertian Komunikasi Pemasaran ........ 37 b. Strategi Komunikasi Pemasaran............. 40 c. Model Strategi Komunikasi Pemasaran.. 44
II.3. Marketing Mix .................................................... 49 a. Produk ................................................... 49 b. Harga .................................................... 50 c. Distribusi ............................................... 51 d. Promosi ................................................. 51
II.4. Teori AIDCA ...................................................... 52 a. Attention ............................................... 53 b. Interests ................................................. 53 c. Desire .................................................... 53 d. Conviction ............................................. 54 e. Action ................................................... 54
II.5. Keputusan Memilih ............................................. 55 a. Perilaku Konsumen ............................... 55 b. Motivasi ................................................ 61
BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Deskripsi Lokasi Penelitian .................................. 63 III 2. Waktu Penelitian .................................................. 65 III.3. Metode Penelitian ................................................ 65 III.4. Populasi dan Sampel ............................................ 65 III.5. Teknik Penarikan Sampel ..................................... 70
III.6. Teknik Pengumpulan Data ................................... 71 III.7. Teknik Analisis Data............................................ 72 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian ............. 75
a. Pengumpulan Data ................................ 75 b. Pengolahan Data .................................... 76 c. Tabulasi Data ........................................ 77
IV.2. Analisis Tabel Tunggal ........................................ 78 a. Karakteristik .......................................... 78 b. Strategi Komunikasi Pemasaran............. 82 c. Tindakan Memilih ................................. 90
IV.3. Analisis Tabel Silang ........................................... 99 IV.4. Uji Hipotesa ......................................................... 105 IV.5. Pembahasan ......................................................... 107 BAB V PENUTUP V.1. Kesimpulan .......................................................... 108 V.2. Saran ................................................................... 109
iv
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 110 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel Halaman
1. Variabel Operasional ................................................................ 19
2. Kerangka Umum Komunikasi Pemasaran ................................ 41
3. Jumlah Penduduk 17 Tahun ke atas di Setiap Lingkungan ........ 66
4. Distribusi Sampel ..................................................................... 70
5. Jenis Kelamin........................................................................... 78
6. Usia ......................................................................................... 79
7. Pekerjaan ................................................................................. 80
8. Kartu Pra bayar yang dipakai ................................................... 80
9. Lama menggunakan kartu ........................................................ 81
10. Media Mengenal Kartu Pra bayar ............................................. 82
11. Iklan kartu Pra bayar melalui Radio ......................................... 83
12. Iklan kartu Pra bayar melalui Tv .............................................. 83
13. Iklan kartu Pra bayar melalui Spanduk atau Billboard .............. 84
14. Iklan kartu Pra bayar melalui Brosur ........................................ 84
15. Iklan kartu Pra bayar melalui Majalah atau Koran .................... 85
16. Iklan kartu Pra bayar melalui Internet ....................................... 85
17. Media tersebut tepat berpromosi ............................................... 86
18. Mengikuti Perang Tarif ............................................................ 86
19. Harga Penjualan Simpati .......................................................... 87
20. Harga Penjualan As .................................................................. 87
21. Mengenal Simpati zone ............................................................ 88
22. Mengenal Genk asik ................................................................. 88
23. Mengetahui event komunitas tersebut ....................................... 89
24. Pameran merupakan media Pemasaran Langsung ..................... 89
v
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
25. Personal merupakan media Pemasaran Langsung ..................... 90
26. Perhatian terhadap Iklan Kartu Pra bayar. ................................. 90
27. Isi iklan dapat dipercaya ........................................................... 91
28. Iklan Simpati dapat dimengerti ................................................. 91
29. Iklan As dapat dimengerti ........................................................ 92
30. Motivasi menggunakan Produk Telkomsel ............................... 92
31. Kualitas Jaringan Telkomsel .................................................... 93
32. Bentuk Desain Kartu Simpati ................................................... 93
33. Bentuk Desain Kartu As ........................................................... 94
34. Tertarik terhadap produk Simpati ............................................. 94
35. Tertarik terhadap produk As ..................................................... 95
36. Kebutuhan Komunikasi terpenuhi ............................................ 95
37. Perang Tarif mempengaruhi pindah kartu ................................. 96
38. Kepuasan Pelayanan Simpati .................................................... 96
39. Kepuasan Pelayanan As ........................................................... 97
40. Pertimbangan memutuskan membeli Kartu Pra bayar ............... 97
41. Kesetiaan menggunakan Produk Telkomsel.............................. 98
42. Status Terdaftar ........................................................................ 98
43. Langsung memutuskan Membeli .............................................. 99
44. Correlations ............................................................................. 100
vi
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar pertanyaan (kuesioner).
2. Tabel Silang Hasil SPSS 14.0 For Windows
3. Tabel Foltron Cobol
4. Surat Pra Penelitian dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Departemen Ilmu Komunikasi Sumatera Utara yang ditujukan kepada
5. Surat izin Pra Penelitian dari Kelurahan Padang Bulan Kecamatan
Medan Baru Medan
6. Lembar Catatan Bimbingan Skripsi
9. Biodata Penulis
vii
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1. Unsur-unsur Dalam Proses Komunikasi ................................ 11
2. Model Teoritis....................................................................... 18
3. Model Proses Kognitif Pengambilan Keputusan Konsumen .. 58
viii
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini persaingan antara kompetitor dibidang telekomunikasi
semakin ketat. Setiap perusahaan diharapkan memiliki strategi yang tepat dalam
menjual produknya. Pemasaran yang modern tidak hanya berorientasi dengan cara
mengembangkan produk yang baik, memberi tarif ataupun harga yang menarik,
dan membuatnya terjangkau oleh pelanggan tetapi sebuah perusahaan harus juga
menjalin komunikasi dengan pelanggannya yang potensial sehingga dapat
menampung aspirasi dan keinginan pelanggan yang ditujukan untuk memenuhi
dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Hal ini dilakukan dengan
tujuan untuk dapat menetapkan strategi komunikasi pemasaran yang tepat
sehingga perusahaan dapat menghantarkan nilai kepada pelanggan, menciptakan
kepuasan pelanggan, membentuk loyalitas pelanggan, dan kemudian perusahaan
dapat menerima nilai dari pelanggannya yang sebanding dengan nilai yang telah
diberikan kepada para pelanggannya dalam hal ini adalah image yang baik
terhadap perusahaan , dimana hal tersebut akan dapat membangun reputasi
perusahaan.
Pelanggan merupakan aset perusahaan yang sangat penting, artinya
kesuksesan suatu perusahaan adalah bagaimana menghargai dan memuaskan
pelanggan yang pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan.
1
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Pemasaran modern membutuhkan lebih dari sekadar pengembangan
produk yang baik, pemberian harga yang menarik, dan membuatnya tersedia bagi
pelanggan sasaran. Perusahaan juga harus berkomunikasi dengan pelanggan lama
dan calon pelanggan yang potensial, dan apa yang mereka komunikasikan harus
ditindaklanjuti. Maka dari itu, setiap perusahaan harus memiliki strategi
komunikasi pemasaran yang merupakan perpaduan khusus antara iklan, penjualan
pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan pemasaran langsung yang
digunakan perusahaan untuk meraih tujuan iklan dan pemasarannya. Periklanan
meliputi segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi
dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa. Sebaliknya,
hubungan masyarakat berfokus pada pembangunan hubungan baik dengan
berbagai publik terkait dengan berusaha memperoleh publisitas yang baik tanpa
harus membayar. Perusahaan menggunakan promosi penjualan untuk
menyediakan insentif jangka pendek yang bertujuan mendorong pembelian atau
penjualan suatu produk atau jasa. Penjualan personal adalah segala bentuk
presentasi pribadi oleh armada penjualan perusahaan dalam rangka mensukseskan
penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan. Akhirnya, perusahaan
yang berusaha memperoleh respon langsung dari sejumlah pelanggan tertentu
yang diincar akan menggunakan alat-alat pemasaran langsung nonpribadi untuk
berkomunikasi dengan pelanggan..
Sebuah produk atau jasa perusahaan terdiri dari sejumlah elemen
individual, yang secara terpisah dan secara bersama-sama langsung
mempengaruhi pelanggan. Salah satu dari aspek ini antara lain adalah aspek ”
image” atau ” citra ” yang mempunyai arti cara bagaimana pihak lain memandang
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
sebuah perusahaan. ada beberapa aspek yang merupakan unsur pembentuk image
dan reputasi perusahaan antara lain, kemampuan finansial, mutu produk dan
pelayanan, fokus pada pelanggan, keunggulan dan kepekaan SDM, realibility,
inovasi, tanggung jawab lingkungan, tanggung jawab sosial. Image harus sesuai
dengan kenyataan dimana sepenuhnya menggambarkan gaya hidup dan aspirasi
pelanggan yang menjadi target. Maksudnya dalam hal ini sebuah perusahaan
sangat dituntut untuk memenuhi apa yang ditawarkan kepada pelanggan sesuai
dengan apa yang dia dapatkan.
Persaingan bisnis telekomunikasi yang sangat ketat yang dapat dilihat
dari operator yang berlomba-lomba untuk menambah jumlah customer basenya.
Selain itu banyak juga ditemui operator-operator baru (pro XL, Axis, im3,
operator 3, esia, smart, telkom flexi dan lain-lain ) yang banyak bermunculan
seiring dengan dibukanya kebebasan dan mereka menawarkan produk-produk
maupun jasa yang menggiurkan pelanggan,sebagai buktinya bahwa dapat dilihat
perang penjualan Kartu Perdana Murah yang dilakukan para operator cukup
marak. Kondisi ini mendorong peningkatan churn rate (kartu hangus), akibatnya
kartu perdana kini hanya digunakan ketika pulsa masih ada dan bila sudah tidak
ada pulsanya, kartu akan dibuang kemudian beralih ke kartu lain. Dalam kondisi
demikian, sebuah perusahaan akan sukses dan tetap mampu bertahan apabila
perusahaan dapat mengendalikan semua bentuk ketidakpastian dengan menyusun
strategi-strategi yang akan digunakan untuk mengantisipasi para kompetitor yang
agresif.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Dalam hal ini penulis memilih pelayanan PT Telkomsel sebagai objek
penelitian, karena PT Telkomsel merupakan salah satu perusahaan provider
Global System for Mobile Communication ( GSM ) terbesar di Indonesia dan juga
memiliki jumlah pelanggan yang lebih banyak dibandingkan dari provider GSM
lain. Telkomsel merupakan satu-satunya perusahaan yang memiliki tenaga kerja
lapangan yang dinamakan dengan Telkomsel Personal Representative ( TPR ).
Dengan tujuan untuk melakukan 3 fungsi, yaitu melakukan edukasi pelanggan,
menangani keluhan pelanggan, dan melakukan penjualan dengan memakai tujuan
– tujuan promosi : menginformasikan kepada pelanggan atau calon pelanggan
dengan membagikan brosur, membujuk pelanggan, mengingatkan pelanggan, dan
meyakinkan pelanggan bahwa pilihan untuk menggunakan produk ? produk
Telkomsel adalah pilihan yang tepat dan menguntungkan. Telkomsel juga
merupakan salah satu perusahaan yang mendapatkan predikat sebagai
Excepcional Total Service Quality Satisfaction, dari ajang Service Quality Award
2008. Service Quality Award merupakan merupakan ajang bergengsi yang
memberikan penghargaan bagi pelaku industri dengan tingkat kepuasan pelanggan
terbaik, dimana tahun ini terdapat 130 merk pelayanan dari 26 kategori yang
disurvey oleh lembaga survei independen Carre-CCSL ( Center for Customer
Satisfaction and Loyalty ) dan Majalah Marketing. Pengakuan ini mengukuhkan
perusahaan tersebut sebagai service leader, dengan tingkat kepuasan pelayanan
tertinggi.
http://jakarta.wartaegov.com/index.php?option=com_content&view=article&id=7
49&catid=44:ragamberita&Itemid=56
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan telekomunikasi
PT Telkomsel adalah dengan melakukan komunikasi pemasaran. Bentuk nyata
komunikasi pemasaran yang dilakukan perusahaan ini adalah dengan terjun
langsung menjangkau sampai ke pelosok-pelosok kota maupun sampai ke desa
desa terpencil dengan cara mensosialisasikan produk Telkomsel dengan cara
melayani masyarakat baik itu dibidang pendidikan , sosial, kesehatan, ekonomi
dan lain sebagainya, Menyelenggarkan event-event, stand-stand maupun seminar-
seminar yang betemakan pendidikan maupun hiburan, sumbangan amal dan juga
menjadi sponsor dalam suatu kegiatan. Dengan strategi komunikasi pemasaran
tersebut, Telkomsel berharap dapat menghadapi persaingan dengan perusahaan
telekomunikasi lainnya yang dewasa ini semakin menjamur dan berharap juga
para pelanggan akan menjadi loyal dalam menggunakan produk atau jasa yang
ditawarkan dari perusahaan telekomunikasi tersebut. Diantara produknya yaitu
Kartu Halo yang dikenal dengan kartu pasca-bayar (post-paid) dan kartu
SimPATI dan As yang dikenal dengan kartu pra-bayar (pre-paid), artinya
pembiayaan pulsa dilakukan sebelum pemakaiannya, jika pulsa habis dapat
ditambahkan dengan mengisi ulang melalui beberapa metode pengisian pulsa,
salah satunya dengan voucher ( http://wartahalo.telkomsel.co.id/ )
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk melihat “
Bagaimana Pengaruh Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT
Telkomsel dalam mempengaruhi calon pemilihnya. Peneliti memilih Kelurahan
Padang Bulan sebagai lokasi penelitian, karena penduduk yang berdomisili di
daerah tersebut cukup heterogen – dalam arti terdapat keragaman karakter
masyarakat yang dapat diklafikasikan berdasarkan perbedaan agama, tingkat
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
pendidikan, suku/etnis, jenis pekerjaan, dan usia, dan yang tidak kalah penting
adalah hampir setiap rumah tangga telah memiliki fasilitas telepon seluler.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti
merumuskan permasalahan sebagai berikut :
“ Sejauh mana Pengaruh Strategi komunikasi pemasaran terhadap keputusan
memilih kartu Pra bayar Telkomsel di Kelurahan Padang Bulan ? “
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas dan dapat
mengaburkan penelitian, maka peneliti melakukan pembatasan masalah. Adapun
pembatasan masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah :
1. Orientasi penelitian ini fokus pada strategi komunikasi pemasaran yang
dilakukan oleh PT.Telkomsel
2. Khalayak sasaran dalam penelitian adalah anggota masyarakat yang
berdomisili di kelurahan Padang Bulan yang sesuai dengan karakteristik
penelitian.
3. Waktu Penelitian dilakukan dari bulan Mei 2009 sampai selesai.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh
PT.Telkomsel.
2 Untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Strategi pemasaran terhadap
keputusan memilih kartu Pra bayar Telkomsel di kelurahan Padang Bulan.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
3 Untuk Mengetahui bagaimana tanggapan pelanggan Telkomsel terhadap
komunikasi pemasaran yang dilakukan PT.Telkomsel.
1.4.2. Manfaat penelitian
1 Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan
penulis tentang Strategi Komunikasi Pemasaran.
2 Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah
penelitian dalam Ilmu Komunikasi, khususnya Komunikasi Pemasaran.
3 Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang
bermanfaat bagi pihak Telkomsel dalam melayani pelanggan dan dalam
meningkatkan penjualan produk Telkomsel.
1.5 Kerangka Teori
Menurut Nawawi ( 2001: 39 ) suatu penelitian memerlukan kejelasan
titik tolak landasan berpikir dalam memecahkan masalahnya. Untuk itu disusun
kerangka teori yang memuat pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana
masalah penelitian akan disorot.
Menurut Kerlinger, teori adalah sekumpulan konstruk atau konsep,
definisi, dan dalil yang saling terkait yang menghadirkan suatu pandangan
sistematis tentang gejala dengan menetapkan hubungan diantara beberapa
variabel, dengan maksud dan meramalkan gejala tersebut. ( Black and Champion,
2001:48 )
Pada penelitian ini teori-teori yang dianggap relevan diantaranya adalah
tentang komunikasi, proses komunikasi, komunikasi pemasaran, marketing mix,
teori AIDCA.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
1.5.1) Komunikasi
Kata komunikasi berasal dari kata dalam bahasa latin communis, yang
berarti “ sama “ ( dalam bahasa Inggris: common ). Komunikasi kemudian dapat
dianggap sebagai proses menciptakan suatu kesamaan ( commonnes ) atau suatu
kesatuan pemikiran antar pengirim dengan penerima. Kunci utama dari definisi ini
adalah diperlukan kesamaan pemikiran yang dikembangkan antara pengirim dan
penerima jika diharapkan terjadi komunikasi. Kesamaan pemikiran ini
membutuhkan adanya saling berbagi ( sharing ) antara pengirim ( pengiklan,
misalnya ) dengan penerima ( konsumen ).
Kedua pihak, pengirim dana penerima, harus menjadi partisipan yang
aktif dalam hubungan komunikatif yang sama, agar pemikiran dapat saling dibagi.
Komunikasi adalah sesuatu yang dilakukan seseorang dengan orang lain, bukan
sesuatu yang dilakukan seseorang kepada orang lain. ( Shimp, 2003 : 162 )
1.5.2) Proses Komunikasi
Saat ini, para pemasar mulai memandang komunikasi sebagai
manajemen proses pembelian pelanggan sepanjang waktu ( management of the
customer buying process over time ), selama tahap prapenjualan, penjualan,
pemakaian, dan sesudah pemakaian. Karena pelanggan berbeda-beda, program
komunikasi harus dibuat sesuai dengan segmen, tempat, dan bahkan individu yang
berbeda-beda pula. Dengan adanya teknologi komunikasi interaktif, perusahaan
bukan saja harus bertanya, “ Bagaimana kita menemukan cara agar para
pelanggan dapat menjangkau kita ? “.
Jadi, proses komunikasi harus dimulai dengan memeriksa semua potensi
yang dapat membuat pelanggan target berinteraksi dengan produk atau
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
perusahaan. Pemasar harus mengetahui pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh
pengalaman-pengalaman komunikasi ini pada setiap tahap pembelian. Untuk
berkomunikasi secara efektif , pemasar harus memahami bagaimana komunikasi
berjalan, ( Kotler : 2001 ). Semua aktivitas komunikasi melibatkan delapan
elemen berikut ini :
a. Sumber ( source )
Sumber atau pengirim adalah orang atau kelompok orang ( misalnya sebuah
perusahaan ) yang memiliki pemikiran ( ide, rencana penjualan, dan lain-lain )
untuk disampaikan kepada orang yang lain. Sumber tersebut menerjemahkan
( encoding ) sebuah pesan untuk mencapai empat tujuan komunikasi yang telah
dibahas sebelumnya.
b. Penerjemahan ( Encoding )
Adalah suatu proses menerjemahkan pemikiran ke dalam bentuk-bentuk simbolis.
Sumber tersebut memilih tanda-tanda spesifik dari berbagai kata, sturuktur
kalimat, simbol, dan unsur nonverbal yang amat luas pilihannya- untuk
menerjemahkan sebuah pesan sehingga dapat dikomunikasikan dengan efektif
kepada khalayak sasaran.
c. Pesan ( message )
Adalah suatu ekspresi simbolis dari pemikiran sang pengirim. Dalam komunikasi
pemasaran pesan dapat berbentuk sebuah iklan, sebuah presentasi penjualan,
sebuah rancangan kemasan, berbagai petunjuk di tempat-tempat pembelian
( point-of-purchase ) dan sebagainya.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
d. Penyampaian Pesan ( message channel )
Adalah suatu saluran yang dilalui pesan dari pihak pengirim, untuk disampaikan
kepada pihak penerima. Perusahaan menggunakan media elektronik dan media
cetak sebagai saluran untuk menyampaikan pesan iklan kepada pelanggan secara
langsung melalui wiraniaga, melalui telepon, brosur-brosur surat langsung,
display ditempat pembelian, dan secara tidak langsung melalui berita dari mulut
ke mulut.
e. Penerima ( receiver )
Adalah orang atau kelompok orang yang dengan mereka pihak pengirim berusaha
untuk menyampaikan ide-idenya. Dalam komunikasi pemasaran, penerima adalah
pelanggan dan calon pelanggan suatu produk atau jasa perusahaan.
f. Interpretasi ( Decoding )
Adalah melibatkan aktivitas yang dilakukan pihak penerima dalam
menginterpretasi-atau- mengartikan-pesan pemasaran.
g. Gangguan atau Distorsi ( noise )
Adalah sebuah pesan yang melintas dalam suatu saluran dipengaruhi oleh
stimulus-stimulus eksternal yang menggangu. Stimulus ini menggangu
penerimaan pesan dalam bentuk yang murni dan orisinil.
h. Umpan Balik ( Feedback )
Memungkinkan sumber pesan memonitor seberapa akurat pesan yang
disampaikan dapat diterima. Umpan balik memungkinkan sumber untuk
menentukan apakah pesan sampai pada target secara akurat atau apakah pesan
tersebut perlu diubah untuk memberikan gambaran yang lebih jelas di benak
penerima. ( Shimp, 2003 : 163-165 )
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Gambar 1 Unsur-unsur dalam Proses Komunikasi
Sumber Pesan Saluran Penerima (Menerjemahkan ( penyampaian ( Mengartikan pesan ) pesan pesan )
Gangguan
Umpan Balik
( Shimp, 2003 : 164 )
1.5.3) Komunikasi Pemasaran
Yang dimaksudkan komunikasi pemasaran adalah aktivitas yang
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, mengingatkan pasar
sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan
loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Strategi
komunikasi pemasaran tersebut membutuhkan lima kiat utama, yakni :
a. Periklanan
Adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang
keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa
sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran
seseorang untuk melakukan pembelian dan juga merupakan salah satu bentuk
promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan
produknya, kemudian
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
b.Promosi Penjualan
Adalah bentuk persuasi yang langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang
dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau
meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan,
c.Hubungan Masyarakat
Merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk
mempengaruhi persepsi,opini,keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap
perusahaan tersebut,
d.Pemasaran langsung
Adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan suatu atau
beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau interaksi
di sembarang lokasi. serta
e.Penjualan Personal
Adalah komunikasi langsung ( tatap muka ) antara penjual dan calon pelanggan
untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk
pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan
mencoba dan membelinya ( Tjiptono, 2008: 224-230 ).
4. Bauran Pemasaran ( Marketing Mix )
Proses pemasaran adalah proses tentang bagaimana pengusaha dapat
mempengaruhi konsumen agar para konsumen tersebut menjadi tahu, senang lalu
membeli produk yang ditawarkannya dan akhirnya konsumen menjadi puas
sehingga mereka akan selalu membeli produk perusahaan itu. Bagaimana caranya
pengusaha itu agar dapat mempengaruhi konsumennya merupakan hal yang
memerlukan perencanaan dan pengawasan yang matang serta perlu dilakukan
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
tindakan-tindakan kongkrit dan terprogram. Untuk keperluan tersebut pengusaha
dapat melakukan tindakan-tindakan yang terdiri dari 4 macam yaitu tindakan
mengenai :
1. Produk ( Product )
2. Harga ( Price )
3. Promosi ( Promotion )
4. Distribusi ( Placement )
Perpaduan antara 4 macam hal itu merupakan senjata bagi pengusaha
dalam memasarkan produknya atau melayani konsumennya. Senjata tersebut
biasanya disebut sebagai “ Bauran Pemasaran “ atau “ Marketing Mix “ dan
karena senjata itu merupakan gabungan antara 4 masalah yang mengandung kata-
kata yang didahului huruf P maka lalu disebut juga “ empat P dalam Pemasaran “
yaitu Product, Price, Promotion, dan Placement. Bauran Pemasaran atau
Marketing Mix tersebut merupakan alat yang dapat dipergunakan oleh pengusaha
untuk mempengaruhi konsumennya.
Pengusaha dapat mempengaruhi konsumennya lewat produk
Disamping itu pengusaha dapat pula mencantumkan harga yang rendah
serta pemberian discount/potongan
yang
ditawarkannya kepada konsumen itu. Dalam hal ini dengan membuat produk
tersebut sedemikian rupa sehingga produk tersebut dapat menarik perhatian
konsumen. Misalnya saja dengan membuat produk dengan warna-warni yang
menarik atau bahkan mungkin dengan warna yang mencolok, bungkus yang bagus
lagi exclusif dan sebagainya.
harga, mencantumkan harga obral serta harga
cuci gudang dan sebagainya. Dengan cara penetapan harga semacam ini akan
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
dapat menarik perhatian serta mendorong konsumen untuk segera melakukan
transaksi pembelian agar tidak terlewatkan kesempatan yang terbatas waktunya
bagi berlakunya harga obral tersebut.
Cara distribusi yang memenuhi kebutuhan konsumen juga dapat
diterapkan agar dapat menarik para konsumen untuk membeli produk yang
ditawarkannya. Misalnya saja untuk barang kebutuhan sehari-hari distribusiny
dibuat sedekat mungkin dengan konsumen agar kebutuhan sehari-harinya yang
biasanya memiliki sifat frekuensi pembelian tinggi dengan jumlah kebutuhan yang
kecil-kecil itu dapat segera terpenuhi.
Cara lainnya lagi adalah dengan melakukan kegiatan promosi untuk
memperkenalkan produk tersebut sehingga konsumen menjadi kenal dan tahu,
ataupun bagi yang sudah kenal dapat menjadi lebih menyenangi produk itu,
bahkan bagi yang sudah agak lupa diharapkan agar dapat menjadi ingat kembali
akan produk tersebut.
Adapun bauran pemasaran tersebut sebagai alat bagi pengusaha untuk
mempengaruhi konsumen agar konsumennya dapat menjadi kenal kemudian
menyenangi dan kemudian lalu melakukan transaksi pembelian serta akhirnya
konsumen itu menjadi puas. ( Gitosudarmo,1994 : 110-111 )
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
5. Teori AIDCA
Dalam pembuatan iklan, untuk menghasilkan iklan yang baik, selain
harus memperhatikan struktur iklan, penting juga menggunakan elemen-elemen
dalam sebuah rumus yang dikenal sebagai AIDCA, yang terdiri dari :
1) Attention.
Iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar,
atau pemirsa. Untuk itu iklan memerlukan bantuan, antara lain berupa ukuran (
size untuk media cetak, atau air time untuk media penyiaran ), penggunaan
warna ( spot atau full color ), tata letak ( lay out ), jenis-jenis huruf ( tipograf )
yang ditampilkan, serta berbagai suara khusus untuk iklan pada radio dan
televisi. Hal yang pokok dan perlu diperhatikan adalah bahwa perhatian calon
pembeli harus diklaim. Sebab sedikit sekali, kalau tidak mau dikatakan tidak
ada, orang yang membeli suatu publikasi baik di surat kabar, majalah, televisi,
radio atau bioskop semata-mata hanya untuk membeli atau melihat iklannya
saja, kecuali jika mempunyai kebutuhan mendesak atas produk-produk
tertentu, seperti ingin membeli atau menjual kendaraan bekas atau rumah.
Oleh karena itu, hanya iklan yang mampu menarik perhatian sajalah yang
akan dibaca oleh calon pembeli. Dengan demikian iklan yang tidak menarik
pada prinsipnya merupakan pemborosan.
2) Interest
Setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut, persoalan yang dihadapi
sekarang adalah bagaimana agar mereka berminat dan ingin tahu lebih jauh.
Perhatian harus dapat segera ditingkatkan menjadi minat sehingga timbul rasa
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
ingin tahu secara lebih rinci di dalam diri calon pembeli. Untuk itu mereka harus
dirangsang agar mau membaca dan mengikuti pesan-pesan yang disampaikan.
3). Desire
Tidak ada gunanya menyenangkan calon pembeli dengan rangkaian kata-kata
gembira melalui sebuah iklan, kecuali iklan tersebut berhasil menggerakkan
keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. Kebutuhan atau
keinginan mereka untuk memiliki, memakai, atau melakukan sesuatu harus
dibangkitkan .
4). Conviction
Sampai pada tahap ini, telah berhasil menciptakan kebutuhan calon pembeli.
Sejumlah calon pembeli sudah mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh. Pada
tahap ini, produk yang ditawarkan benar-benar bermutu, harganya cukup bersaing,
dan dibutuhkan oleh orang untuk melakukan sesuatu, maka harus meyakinkan
calon pembeli agar tidak goyah lagi, mantap.
5) Action
Akhirnya sampai pada tahap untuk membujuk calon pembeli agar sesegera
mungkin melakukan suatu tindakan pembelian. Bujukan yang diajukan berupa
agar calon pembeli segera membeli. Memilih kata yang tepat agar calon pembeli
bergerak melakukan respon sesuai dengan yang diharapkan adalah suatu
pekerjaan yang sangat sulit. Harus dipergunakan kata perintah agar calon pembeli
bergerak. Contoh : lihatlah, cobalah, dapatkan, pergilah, dan lain sebagainya.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
1.6 Kerangka Konsep
Kerangka adalah hasil pemikiran rasional yang merupakan uraian yang
bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan
dapat menghantarkan penelitian pada perumusan hipotesa.
Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang
dibentuk dengan menggenaralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang
diperoleh dari pengamatan. Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional
merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil
penelitian yang dicapai dan mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesis
( Nawawi, 1995: 40 ).
Kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam
menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah
yang akan diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris,
maka harus dioperasionalisasikan dengan mengubahnya menjadi vaiabel. Variabel
yang digunakan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel Bebas ( Independent Variabel ) ( X )
Variabel bebas atau independent variabel adalah segala gejala, faktor, atau unsur
yang menentukan atau mempengaruhi munculnya variabel yang disebut dengan
variabel terikat ( Nawawi, 1995: 57 ). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
strategi komunikasi pemasaran.
2. Variabel Terikat ( Dependent Variabel ) ( Y )
Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor maupun unsur yang ada atau
muncul yang ditentukan oleh adanya variabel bebas dan bukan karena adanya
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
variabel lain ( Nawawi, 1995: 57 ). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
keputusan memilih kartu pra bayar Telkomsel.
3. Karakteristik Responden
Karakteristik responden adalah karakteristiknya usia, jenis kelamin, pekerjaan,
dan status.
1.7 Model Teoritis
Berdasarkan keseluruhan variabel yang telah disusun dan
dikelompokkan maka dapat dibentuk suatu model teroritis sebagai berikut :
Gambar 2 Model Teoritis
Variabel bebas ( X ) Variabel Terikat ( Y ) Strategi komunikasi keputusan memilih kartu Pemasaran pra bayar Telkomsel Karakteristik responden 1.8 Variabel Operasional
Variabel operasional berfungsi untuk memudahkan kerangka konsep
dalam penelitian. Maka berdasarkan kerangka konsep dibuatlah operasionalisasi
variabel-variabel untuk membentuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Tabel 1 Variabel Operasional
Variabel teoritis Variabel Operasional 1. Variabel Bebas ( X ) Strategi Komunikasi Pemasaran
a. Periklanan b. Promosi Penjualan c. Hubungan Masyarakat d. Pemasaran langsung e. Penjualan Personal
2. Variabel Terikat ( Y ) Keputusan Memilih kartu Pra bayar Telkomsel
a. Perhatian ( Attention ) b. Ketertarikan ( Interest ) c. Keinginan ( Desire ) d. Keyakinan ( Conviction ) e. Tindakan ( Action )
3. Karakteristik Responden
a. Umur b. Jenis kelamin c. Pekerjaan d. Status e. Jenis kartu yang digunakan f. Lamanya menggunakan kartu tersebut.
1.9 Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Bebas ( Strategi Komunikasi Pemasaran )
a. . Periklanan :
Iklan cetak dan penyiaran, advertorial, brosur, poster dan selebaran, cetak
ulang iklan, billboard, simbol dan logo.
b. Promosi Penjualan :
Kontes, permainan, undian, tarif yang wajar, bonus, pameran, hiburan,
c. Hubungan Masyarakat :
Seminar, sumbangan amal, menjadi sponsor, publikasi, hubungan
masyarakat, newsletter , kegiatan-kegiatan
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
d. Pemasaran langsung :
Electronic shopping, kios shopping, Radio, newsletter, pemasaran lewat
telepon. E-mail, Fax mail, Voice mail.
e. Penjualan Personal :
Persentasi penjualan, pertemuan penjualan
2. Variabel Terikat ( Keputusan Memilih kartu Pra bayar Telkomsel )
a. Attention :
Menarik perhatian masyarakat, ditunjukkan dengan memilih posisi yang
tepat, warna, headline, ilustrasi bersama dengan layout keseluruhan,dan
pilihan jenis huruf.
b. Interest :
Meningkatkan minat sehingga timbul rasa ingin tahu secara lebih rinci
didalam diri calon pembeli.dengan memilih pewarnaan, gambar, atau copy
iklan yang menarik.
c. Desire :
Menggerakkan keinginan pelanggan memiliki atau menikmati produk
Telkomsel.misalnya : keuntungan apakah yang ditawarkan oleh produk,
apa yang mereka peroles dengan mengeluarkan sejumlah uang untuk
suatu produk.
d. Conviction :
Menimbulkan rasa percaya diri dari calon pembeli dengan memberi
kepuasan dalam hal tarif, harga.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
e. Action :
Membujuk calon pembeli agar segera mungkin dilakukan suatu tindakan
pembelian dengan membuat undangan untuk mencoba sampel, dorongan
untuk mengunjungi ‘dealer’ atau daftar penyimpan produk yang
mempermudah untuk mencari penyuplai.
3. Karakteristik Responden
a. Umur : Usia responden
b. Jenis kelamin : Jenis kelamin responden
c. Pekerjaan : Pekerjaan responden
d. Status : Memilih / tidak memililh
e. Jenis kartu yang digunakan
f. Lamanya menggunakan kartu pra bayar Telkomsel
1.10 Hipotesa
Hipotesa adalah pernyataan yang merupakan dugaan atau terkaan
tentang apa saja yang diamati dalam usah untuk memahaminya yang mungkin
benar, mungkin juga salah. Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang masih
harus diuji kebenarannya secara empirik. Hipotesis merupakan jawaban sementara
atas pernyataan penelitian yang kebenarannya akan diuji berdasarkan data yang
dikumpulkan. Hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Ho : Tidak terdapat Pengaruh Strategi pemasaran terhadap keputusan
memilih kartu Para bayar Telkomsel
Ha : Terdapat Pengaruh Strategi pemasaran terhadap keputusan
memilih kartu Para bayar Telkomsel
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
BAB II
URAIAN TEORITIS
II.1 Komunikasi
a. Pengertian Komunikasi
Pada awalnya komunikasi memang sekadar alat antar manusia, agar
manusia dapat saling berhubungan. Pada abad ke-5 sebelum masehi, di Yunani,
berkembang suatu ilmu yang mengkaji proses pernyataan antar manusia.
Namanya retorika. Kata ini berasal dari bahasa Yunan retorike yang berarti seni
berdebat, dari akar kata retor ( orang yang berpidato ). Retorika berarti seni
berpidato dan beragumentasi yang bersifat menggugah atau seni yang
menggunakan bahasa secara lancar untuk mempengaruhi dan mengajak. Semenjak
abad itu urusan memperbincangkan gagasan, keinginan kepada orang lain
mendapatkan perhatian khusus, tidak dianggap sebagai kegiatan biasa-biasa saja.
( Ardianto, 2007 : 20 )
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communicate yang berarti
pemberitahuan, memberi bagian dalam sesuatu, pertukaran dimana si pembicara
mengharapkan pertimbangan atau jawaban dari si pendengar atau ikut mengambil
bagian. Sedangkan kata sifatnya communi yang artinya bersifat umum atau
bersama-sama. Demikian pula kata kerjanya communicate yang artinya berdialog,
berunding atau bermusyawarah.
Dan sejak awal perkembangannya, para ahli dari berbagai disiplin ilmu
turut memberikan sumbangan yang besar terhadap keberadaan dan definisi ilmu
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
komunikasi, seperti Sarah Trenholm dan Arthur Jensen ( 1996: 4) mendefinisikan
komunikasi adalah suatu proses dimana sumber mentransmisikan pesan kepada
penerima melalui beragam saluran.
Raymond S. Ross ( 1983 : 8 ) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu
proses menyortir, memilih, dan mengirimkan simbo-simbol sedemikian rupa,
sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respon dari
pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh sang komunikator.
Everett M. Rogers dan Lawrence Kincaid ( 1981 : 18 ) menyatakan
bahwa komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk
atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya
terjadi saling pengertian yang mendalam.( Wiryanto, 2004 : 6-7 )
Menurut Carl I. Hovland, Ilmu komunikasi adalah : upaya yang
sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta
pembentukan pendapat dan sikap. Bahkan dalam definisinya secara khusus
mengenai pengertian komunikasi,adalah proses mengubah perilaku orang lain
( communication is the process to modify the behavior of other individuals ).
Bahkan untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat
dilancarkan secaa efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip
paradigma yang dikemukakan Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure
and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara
yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai
berikut : Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect ?
( Effendy, 1990 :10 )
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Definisi-definisi sebagaimana dikemukakan diatas tentunya belum
mewakili semua definisi yang telah dibuat dari para ahli namun kita telah
mengetahui berbagai pandangan dari para ahli tentang definisi komunikasi. Pada
hakikatnya komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia, berupa pikiran
atau perasaan seseorang atau sekelompok orang kepada orang atau kelompok lain
dengan menggunakan lambang-lambang yang dapat dimengerti oleh kedua belah
pihak (Effendy,1993:9)l
Jadi, kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk
percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan
makna mengenai apa yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan
dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan lain
perkataan, mengerti bahasanya saja belum tentu mengerti makna yang dibawakan
oleh bahasa itu. Jelas bahwa percakapan kedua orang tadi dapat dikatakan
komunikatif apabila kedua-duanya mengerti dan selain mengerti bahasa yang
dipergunakan, juga mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan.
Kehidupan manusia tidak terlepas dari ruang lingkup komunikasi. Dalam
konteks manusia sebagai makhluk sosial, maka komunikasi tidak saja sebagai alat
untuk melakukan kontak hubungan antar individu, namun komunikasi juga
merupakan alat bagi manusia bertahan hidup. Sejumlah kendala dalam
komunikasi akan mempengaruhi keberhasilan sebuah proses komunikasi. Luasnya
ruang lingkup pengalaman dan lingkup pengetahuan pelaku komunikasi dapat
mempengaruhi proses pengoperan lambang. Dapat saja sebuah pesan yang
disampaikan diartikan secara berbeda sehingga menimbulkan efek tindakan yang
berbeda pula. ( Soemanagara, 2006 : 45 ).
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Dengan kata lain komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan
makna antara dua pihak yang terlibat. Ini dikarenakan kegiatan komunikasi tidak
hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif,
yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan
suatu perbuatan atau kegiatan, dan lain-lain.
b. Unsur-Unsur Komunikasi
Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan diatas , jelas bahwa
komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang
menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya
komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber , pesan, media
, penerima, dan efek. Unsur-unsur ini bisa juga disebut elemen atau komponen
komunikasi.
Terdapat beberapa macam pandangan tentang banyaknya unsur atau
elemen yang mendukung terjadinya komunikasi. Ada yang menilai bahwa
terciptanya proses komunikasi, cukup didukung tiga unsur, sementara ada juga
yang menambahkan umpan balik dan lingkungan selain kelima unsur yang telah
disebutkan.
Aristoteles, ahli filsafat Yunani kuno dalam bukunya Rhetorica
menyebut bahwa suatu proses komunikasi memerlukan tiga unsur yang
mendukungnya, yakni siapa yang berbicara, apa yang dibicarakan, dan siapa yang
mendengarkan. Pandangan Aristoteles ini oleh sebagian besar pakar komunikasi
dinilai lebih tepat untuk mendukung suatu proses komunikasi publik dalam bentuk
pidato atau retorika. Hal ini bisa dimengerti, karena pada zaman Aristoteles
retorika menjadi bentuk komunikasi yang sangat populer bagi masyarakat Yunani.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Claude E. Shannon dan Warren Weaver ( 1949 ), dua orang insinyur
listrik menyatakan bahwa terjadinya proses komunikasi memerlukan lima unsur
yang mendukungnya, yakni pengirim, transmitter, signal, penerima, dan tujuan.
Kesimpulan ini didasarkan atas hasil studi yang mereka lakukan mengenai
pengiriman pesan melalui radio dan telepon.
Meski pandangan Shannon dan Weaver pada dasarnya berasal dari
pemikiran proses komunikasi elektronika, tetapi sarjana yang muncul
dibelakangnya mencoba menerapkannya dalam proses komunikasi antarmanusia
seperti yang dilakukan oelh Miller dan Cherry ( Schramm : 1971 )
Awal tahun 1960-an David K.berlo membuat formula komunikasi yang
lebih sederhana. Formula itu dikenal dengan nama “ SMCR “ yakni : Source
( pengirim ), Message ( pesan ), Channel ( Saluran-media ), dan Receiver
( penerima ).
Selain Shannon dan Berlo, juga tercatat Charles Osgood, Gerald Miller
dan Melvin L. De Fleur menambahkan lagi unsur efek dan umpan balik
( Feedback ) sebagai pelengkap dalam membangun komunikasi yang sempurna.
Kedua unsur ini nantinya lebih banyak dikembangkan pada proses komunikasi
antarpribadi ( personal ) dan komunikasi massa.
Perkembangan terakhir adalah munculnya pandangan dari Joseph de
Vito, K. Sereno dan Erika Vora yang menilai faktor lingkungan merupakan unsur
yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung proses komunikasi.
( Cangara, 2007: 22-23 )
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Dari beberapa hasil definisi diatas maka suatu rancangan komunikasi
agar dapat efektif, komunikator perlu lebih dahulu memahami unsur-unsur utama
yang mendasari komunikasi, yaitu :
1). Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau
pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmansuia, sumber bisa terdiri dari satu
orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau
lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator.
2). Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara
tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan,
hiburan, informasi, nasihat atau propaganda.
3). Media
Media yang dimaksud disini adalah ialah alat yang digunakan untuk
memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat
mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-
macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi pancaindra dianggap
sebagai media komunikasi. Selain indra manusia, ada juga saluran komunikasi
seperti telepon, surat, telegram yang digolongkan sebagai media komunikasi
antarpribadi.
4) Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirm oleh sumber.
Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
atau negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti
khalayak, sasaran, komunikan. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa
keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak ada penerima
jika tidak ada sumber. Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi,
karena menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh
penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut
perubahan, apakah pada sumber, pesan atau saluran.
5). Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan,
dan dilakukan oelh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini
bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang ( De Fleur, 1982).
Oleh karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan
pada pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan
pesan.
6). Tanggapan
Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk
daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan
balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum
sampai pada penerima.
7). Lingkungan
Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi
jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni
lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi
waktu. Untuk definisinya lingkungan fisik menunjukkan bahwa suatu proses
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
komunikasi hanya bisa terjadi kalau tidak terdapat rintangan fisik, misalnya
geografis. Komunikasi sering kali sulit dilakukan karena faktor jarak yang begitu
jauh, di mana tidak tersedia fasilitas komunikasi seperti telepon, kantor pos atau
jalan raya. Lingkungan sosial menunjukkan faktor sosial budaya, ekonomi dan
politik yang bisa menjadi kendala terjadinya komonikasi, misalnya kesamaan
bahasa, kepercayaan, adat istiadat dan status sosial. Dimensi psikologis adalah
pertimbangan kejiwaan yang digunakan dalam berkomunikasi. Misalnya
menghindari kritik yang menyinggung perasaan orang lain, menyajikan materi
yang sesuai dengan usia khalyak. Sedangkan dimensi waktu menunjukkan situasi
yang tepat untuk melakukan kegiatan komunikasi. Banyak proses komunikasi
tertunda karena pertimbangan waktu, misalnya musim. Namun perlu diketahui
karena dimensi waktu maka informasi memiliki nilai.
Jadi, setiap unsur memiliki peranan yang sangat penting dalam
membangun proses komunikasi. Bahkan ketujuh unsur ini saling bergantung satu
sama lainnya. Artinya, tanpa keikutsertaan satu unsur akan memberi pengaruh
pada jalannya komunikasi ( Cangara, 2007 : 24-28 ).
Namun menurut Fajar Laksana unsur-unsur yang terlibat dalam proes
komunikasi meliputi :
1) Pengirim : kelompok yang mengirimkan pesan ke kelompok lainnya, disebut
juga sumber atau komunikator.
2). Penulisan dalam bentuk sandi ( encoding ) : Suatu proses penyeberan dalam
bentuk simbol ( sandi ).
3). Message : Serangkaian daripada simbol-simbol yang disampaikan yang
disiarkan oleh pengirim ( sender ).
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
4) Media : Suatu saluran di mana pesan dikirim atau mengalir dari pengirim ke
penerima.. media ada dua : fisik dan non fisik.
5). Recoding : Suatu proses di mana penerima mengartikan atau menerjemahkan
simbol-simbol yang disampaikan oleh pengirim.
6). Receiver : Suatu kelompok yang menerima pesan yang dikirimkan oleh
kelompok lain.
7). Response : Serangkaian dari pada reaksi-reaksi dimana si penerima telah
mengeksposnya ke dalam pesan-pesan.
8). Noise : Gangguan tidak terduga selama proses komunikasi, sehingga
mengakibatkan pesan yang diterima berbeda dengan yang dikirim.
( Laksana, 2008 : 135-136)
c. Proses Komunikasi
Proses komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian pikiran
atau perasaan oleh seseorang ( komunikator ) kepada orang lain ( komunikan ).
Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari
benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan,
kekhawatiran, kemarahan, keberanian dan kegairahan.
Adakalanya seseorang menyampaikan buah pikirannya kepada orang lain
tanpa menampakkan perasaan tertentu. Pada saat lain seseorang menyampaikan
perasaanya kepada orang lain tanpa pemikiran. Dan tidak jarang juga seseorang
menyampaikan pikirannya disertai perasaan tertentu, disadari atau tidak disadari.
Komunikasi akan berhasil apabila pikiran disampaikan dengan menggunakan
perasaan yang disadari, sebaliknya komunikasi akan gagal jika sewaktu
menyampaikan pikiran, perasaan tidak terkontrol.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan
secara sekunder.
1) Proses Komunikasi secara primer.
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau
perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang ( simbol
) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah
bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, yang secara langsung mampu ‘
menerjemahkan ‘ pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. Bahasa
adalah yang paling banyak digunakan dalam berkomunikasi dan jelas bahasa
mampu ‘ menerjemahkan ‘ pikiran seseorang kepada orang lain.Apakah itu
berbentuk idea, informasi atau opini, baik mengenai hal yang kongkret maupun
abstrak, bukan saja tentang hal atau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang,
melainkan juga pada waktu yang lalu dan masa yang akan datang.
Berlangsungnya proses komunikasi apabila terjadi kesamaan makna dalam
pesan yang diterima komunikan. Dimana pertama kali komunikator
menyandi ( encode ) pesan yang akan disampaikan kepada komunikan
dengan memformulasikan pikiran atau perasaannya kedalam lambang
( bahasa ) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian
komunikan mengawa-sandi ( decode ) pesan dari komunikator dengan
menafsirkan lambang yang mengandung pikiran atau perasaan
komunikator .
Wilbur Schramm, dalam karyanya menyatakan bahwa komunikasi akan
berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan
kerangka acuan , yakni paduan pengalaman dan pengertian yang pernah
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
diperoleh komunikan. Menurut Schramm, bidang pengalaman merupakan
faktor yang penting dalam komunikasi.
Umpan balik memainkan peranan yang amat penting dalam komunikasi
sebab menentukan berlanjutnya komunikasi atau berhentinya komunikasi
yang dilancarkan oleh komunikator. Bisa bersifat positif maupun negatif.
Tanggapan atau response atau reaksi komunikan yang menyenangkan
komunikator sehingga komunikasi berjalan lancar disebut umpan balik
positif namun kalau tanggapan komunikan tidak menyenangkan
komunikatornya sehingga komunikator enggan untuk melanjutkan
komunikasinya maka disebut umpan balik bersifat negatif.
Umpan balik secara verbal adalah tanggapan komunikan yang dinyatakan
dengan kata-kata , baik secara singkat maupun secara panjang lebar.
Umpan balik secara nonverbal adalah tanggapan komunikan yang
dinyatakan bukan dengan kata-kata.
Komunikator yang baik adalah orang yang selalu memperhatikan umpan
balik sehingga dapat segera mengubah gaya komunikasinya disaat
mengetahui umpan balik dari komunikan bersifat negatif.
2) Proses komunikasi secara sekunder.
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai
media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan
komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat
yang relatif jauh jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar,
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
majalah , radio, televisi, film, dan banyak lagi media kedua yang sering
digunakan dalam komunikasi.
Pentingnya peranan media, yakni media sekunder, dalam proses
komunikasi, disebabkan oleh efisiensinya dalam mencapai komunikan.
Surat kabar, radio, atau televisi misalnya, merupakan media yang efisien
dalam mencapai komunikan dalam jumlah yang amat banyak. Efisien
karena dengan menyiarkan sebuah pesan satu kali saja, sudah dapat
tersebar luas kepada khalayak banyak.
Umpan balik dalam komunikasi bermedia, terutama media massa,
biasanya dinamakan umpan balik tertunda ( delayed feedback ), karena
sampainya tanggapan atau reaksi khalayak kepada komunikator
memerlukan tenggang waktu. Proses komunikasi media misalnya dengan
surat , poster, spanduk, radio, televisi, atau film, umpan balik akan terjadi
apabila komunikator mengetahui tanggapan komunikan jika
komunikasinya sendiri selesai secara tuntas.
Karena proses komunikasi sekunder ini merupakan lanjutan dari proses
komunikasi primer untuk menembus dimensi ruang dan waktu, maka
dalam menata lambang-lambang untuk memformulasikan isi pesan
komunikasi, komunikator harus memperhitungkan ciri-ciri atau sifat-sifat
media yang akan digunakan. Setiap media memiliki ciri-ciri atau sifat
tertentu yang hanya efektif dan efisien untu dipergunakan bagi
penyampaian suatu pesan tertentu.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Dengan demikian, proses komunikasi secara sekunder menggunakan
media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa ( massmedia ) dan
media nirmassa atau media nonmassa ( non- mass media ).
( Effendy, 2006 : 11-18 )
d. Metode Komunikasi
Dalam hal penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan
banyak cara ( metode ) yang ditempuh, hal ini tergantung pada macam-macam
tingkat pengetahuan, pendidikan, sosial budaya dan latar belakang dari komunikan
sehingga komunikator harus dapat melihat metode atau cara apa yang akan
dipakai supaya pesan yang disampaikan mengenai sasaran. Ada tiga Metode atau
cara komunikasi tersebut antara lain : Komunikasi sebagai tindakan satu-arah,
komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi.
1) Komunikasi sebagai tindakan satu arah
Pemahaman komunikasi sebagai proses searah sebenarnya kurang sesuai
bila diterapkan pada komunikasi tatap-muka, namun mungkin tidak terlalu keliru
bila diterapkan pada komunikasi publik ( pidato ) yang tidak melibatkan tanya
jawab dan komunikasi massa ( cetak dan elektronik ). Pemahaman komunikasi
sebagai proses searah ini oleh Michael Burgoon disebut sebagai ‘ definisi
berorientasi-sumber ‘. Definisi seperti ini mengisyaratkan komunikasi sebagai
semua kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk menyampaikan
rangsangan untuk membangkitkan respon orang lain. Komunikasi ini dianggap
suatu tindakan yang disengaja untuk menyampaikan pesan demi memenuhi
kebutuhan komunikator, seperti menjelaskan sesuatu kepada orang lain atau
membujuknya untuk melakukan sesuatu. Dengan kesimpulan komunikasi satu
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
arah menyoroti penyampaian pesan yang efektif dan mngisyaratkan bahwa semua
kegiatan bersifat persuasif. Beberapa definisi yang sesuai dengan konsep ini
adalah:
Gerald R. Miller :
’ Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada
penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima ’.
Everett M. Rogers :
’Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada
suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku
mereka.
Harold Lasswell :
( Cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut ) Who Says In Which Channel To Whom
Whith What Effect ? Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa
Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana ?
Pemahaman komunikasi berorientasi pada variabel-variabel tertentu seperti isi
pesan ( pembicaraan ), cara pesan yang disampaikan, dan daya bujuknya
dengan kata lain menyoroti efek ( pesan ) komunikasi.
2). Komunikasi sebagai interaksi
Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab-
akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian.seseorang menyampaikan pesan,
baik verbal atau nonverbal, seorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban
verbal kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah menerima respons atau
umpan balik dari orang kedua. Komunikasi sebagai interaksi dipandang sedikit
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
lebih dinamis daripada komunikasi sebagai tindakan satu arah. Salah satu unsur
yang dapat ditambahkan dalam metodi ini adalah umpan balik ( feed back ), yaitu
apa yang disampaikan penerima pesan kepada sumber pesan, yang sekaligus
digunakan sumber pesan sebagai petunjuk mengenai efektivitas pesan yang
disampaikan sebelumnya, apakah dapat dimengerti atau dapat diterima sehingga
berdasarkan umpan balik, sumber dapat mengubah pesan selanjutnya agar sesuai
dengan tujuannya. Suatu pesan disebut umpan balik bila hal itu merupakan
respons terhadap pesan pengirim dan bila mempengaruhi perilaku selanjutnya
pengirim. Konsep umpan balik dari penerima sebenarnya merupakan pesan
penerima yang disampaikan kepada pengirim pertama, jawaban pengirim pertama
merupakan umpan balik bagi penerima pertama.
3). Komunikasi sebagi Transaksi
Metode komunikasi ini adalah suatu proses personal karena makna atau
pemahaman yang kita peroleh pada dasarnya bersifat pribadi. Metode ini bersifat
dinamis dan juga lebih sesuai untuk komunikasi tatap-muka yang memungkinkan
pesan atau respons verbal dan nonverbal bisa diketahui secara langsung.
Kelebihan metode ini adalah bahwa komunikasi tersebut tidak membatasi pada
komunikasi yang disengaja atau respons yang dapat diamati.
Dalam komunikasi transaksional, komunikasi dianggap telah
berlangsung bila seseorang telah menafsirkan perilaku orang lain, baik perilaku
verbal ataupun perilaku nonverbalnya. Istilah transaksional mengisyaratkan
bahwa pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam keadaan interpendensi atau
timbal balik, eksistensi satu pihak ditentukan oleh eksistensi pihak lainnya.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Pendekatan transaksi menyarankan bahwa semua unsur dalam proses komunikasi
saling berhubungan.
( Mulayana, 2005 : 61-68 )
e. Teknik Komunikasi
Begitu pentingnya komunikasi bagi manusia, dan agar komunikasi dapat
mencapai sasarannya dan dapat berjalan dengan efektif , maka diperlukan teknik-
teknik dalam berkomunikasi yaitu dengan memunculkan ide yang jelas sebelum
berkomunikasi, kemudian membuat tujuan komunikasi, setelah itu sebelum
berkomunikasi dengan komunikan terlebih dahulu periksa lingkungan fisik atau
keberadaan pribadi komunikator. Selanjutnya didalam berkomunikasi
komunikator senantiasa mengimbangi isi dan nada suara supaya pesan yang
disamapikan dapat dengan jelas diterima komunikan. Dalam merencanakan
komunikasi , berkonsultasi kepada pihak lain agar memperoleh dukungan. Setelah
itu, didalam berkomunikasi isi pesan yang disampaikan diutamakan hal-hal yang
penting atau berharga. mengkomunikasikan pesan-pesan secara singkat,
komunikasi yang efektif diperlukan ada tindak lanjut dan tindakan komunikator
harus sesuai dengan yang dkomunikasikan. Dan yang terakhir jadilah pendengar
yang baik. ( http://bandono.web.id/files/makalah-komunikasi.pdf )
II.2 Komunikasi Pemasaran
a. Pengertian Komunikasi Pemasaran
Hubungan antara pemasaran dengan komunikasi merupakan hubungan
yang erat. Komunikasi merupakan proses pengoperan lambang-lambang yang
diartikan sama antara individu kepada individu, individu kepada kelompok,
kelompok kepada kelompok dan kelompok pada masa. Komunikasi dalam
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
kegiatan pemasaran bersifat kompleks, artinya tidak sesederhana seperti ketika
berbincang-bincang dengan rekan sekantor, atau dengan keluarga di rumah.
Bentuk komunikasi yang lebih rumit mendorong penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan dilakukan melalui sejumlah strategi komunikasi
yang canggih, setelah melewati proses perencanaan yang matang.
Penggabungan dari pemasaran dan komunikasi menghasilkan pengertian
yang baru yaitu komunikasi pemasaran, yang merupakan kegiatan komunikasi
yang dilakukan oleh penjual dengan pembelinya dan merupakan kegiatan yang
membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan
pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk
berbuat lebih baik. Berdasarkan pengertian diatas berarti semakin baik
komunikasi pemasaran yang tercipta, maka akan mendatangkan kepuasan yang
semakin tinggi bagi semua pihak yang terlibat didalamnya. Oleh karena itu suatu
perusahaan harus selalu berkomunikasi dengan perantara, pembeli, dan
masyarakat pada umumnya secara baik.
Komunikasi pemasaran dapat juga dinyatakan sebagai kegiatan
komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dan
pelanggan dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran yang dapat
dipergunakan dengan harapan terjadinya tiga tahapan perubahan, yaitu : yang
pertama perubahan pengetahuan, dalam perubahan ini konsumen mengetahui
adanya keberadaan sebuah produk, untuk apa produk itu diciptakan, dan ditujukan
kepada siapa produk tersebut, dengan demikian pesan yang disampaikan tidak
lebih menunjukkan informasi penting dari produk. Tahap kedua adalah perubahan
sikap yang ditentukan oleh tiga komponen yaitu pengetahuan, perasaan, dan
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
perilaku.perubahan yang diharapkan adalah mengarah kepada keinginan untuk
mencoba produk, yaitu pembelian atau setidaknya konsumen melakukan sebuah
pengujian terhadap ketepatan produk. Dan pada tahap terakhir yaitu perubahan
perilaku, dengan tujuan agar konsumen tidak beralih kepada produk lain, dan
terbiasa menggunakannya.
Definisi lain yang dapat diberikan untuk komunikasi pemasaran adalah
kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang
ditujukan untuk memberikan informasi kepada orang banyak dengan harapan agar
tujuan perusahaan tercapai, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan ( laba )
sebagai hasil penambahan penggunaan jasa atau pembelian produk yang
ditawarkan. Komunikasi pemasaran merupakan bentuk komunikasi yang
ditujukan untuk memperkuat strategi pemasaran, guna meraih segmentasi yang
luas dan juga sebagai jumlah upaya untuk memperkuat loyalitas pelanggan
terhadap produk yaitu barang dan jasa yang dimiliki perusahaan.
Komunikasi pemasaran yang efektif sangat menentukan keberhasilan
pemasaran. Konsumen akan memahami pesan yang disampaikan, dan tertarik
untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan jika pemasar melakukan
komunikasi pemasaran yang efektif. Komunikasi pemasaran dapat
diidentifikasikan sebagai hal berikut :
1). Mengidentifikasi pasar dan kebutuhan konsumen atau persepsi konsumen
2). Menggambarkan dan mengoperasionalisasikan gambaran hasil dari tujuan
target gruop,
3). Mengevaluasi sejauhmana perilaku yang tergambar diyakini dapat mencapai
tujuan,
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
4). Mempertanyaakan apakah ada penghalang ( gap ) antara harapan ideal dengan
tampilan produk ( performance )
(Soemanagara, 2006 : 9 )
b. Strategi Komunikasi Pemasaran
Kehadiran media cetak dan elektronik telah menimbulkan sikap
keseriusan bagi para pengusaha, dimana mereka dipaksa untuk selalu
memperbaiki kualitas produk, barang dan jasa yang mereka tawarkan. Para
pengusaha tidak hanya melakukan strategi positioning sebuah produk di pasar
melalui penetapan standarisasi mutu dan kualitas pelayanan, namun juga mereka
berusaha mempertahankan brand position di benak konsumen melalui pemantapan
strategi komunikasi. Persaingan produk juga telah menyebabkan peningkatan
biaya belanja iklan dan sejumlah kegiatan promosi lainnya sebagai upaya untuk
merebut perhatian konsumen. Strategi komunikasi pemasaran yang tepat dapat
menghindarkan perusahaan dari kerugian yang disebabkan oleh kegiatan promosi
yang tidak efektif dan efisien. Maka dari itu suatu kegiatan promosi yang efektif
dan efisien dapat dimasukkan dalam bagian dari komunikasi pemasaran.
Untuk menyampaikan sesuatu kepada konsumen pada pihak-pihak yang
terkait, pemasar kini bisa memilih aktivitas komunikasi tertentu, sering disebut
elemen, fungsi atau alat ( tool ) yang terutama terdiri dari periklanan, penjualan
personal, humas dan publikasi, promosi penjualan, pemasaran langsung. Style dan
harga produk, bentuk dan warna kemasan, tatacara dan busana wiraniaga, dekorasi
ruangan, alat tulis kantor, semuanya mengkomunikasikan sesuatu pada pelanggan.
Setiap brand contact membawa kesan yang bisa memperkuat atau justru
memperlemah citra perusahaan di mata konsumen. Karena itu, pemasar mesti
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
memadukan keseluruhan bauran pemasaran agar dapat efektif
mengkomunikasikan pesan dan positioning strategis yang konsisten pada
konsumen.
Tabel 2 Kerangka Umum Komunikasi Pemasaran
Iklan Promosi Penjualn
Humas Penjualan
Penjualan Personal
Pemasaran Langsung
Iklan cetak dan siaran
Kontes, game Seminar Presentasi Mailing
Kemasan- luar Premi – hadiah
Sumbangan amal
Rapat penjualan Telemarketing
Kemasan- dalam Tarif Hemat Sponsorship Fax mail
Brosur Publikasi E-mail
Poster Hubungan masyarakat Voice mail
Baliho/Billboard Majalah intern
Simbol – Logo Even
( Sumber : Kotler,1997 : 77 )
1) Periklanan
Adalah cara yang efektif untuk menjangkau banyak pembeli yang tersebar secara
geografis dengan biaya yang rendah untuk setiap tampilannya. Periklanan dapat
digunakan untuk membangun citra jangka panjang untuk suatu produk,
mempercepat penjualan.
2) Promosi Penjualan
Alat promosi penjualan : kupon, kontes, premium, dan sejenisnya – sangat beraga,
memberikan tiga manfaat yang berbeda :
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
a) Komunikasi :
promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya memberikan informasi
yang dapat mengarahkan konsumen kepada produk.
b) Insentif :
Promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan, atau
konstribusi yang memberi nilai bagi konsumen.
c) Ajakan :
Promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi
pembelian sekarang.
Perusahaan menggunkan alat promosi penjualan untuk menciptakan
tanggapan yang lebih kuat dan lebih cepat. Promosi penjualan dapat
digunakan untuk mendramatisasi penawaran produk dan mendorong
penjualan yang sedang lesu. Namun, pengaruh promosi penjualan biasanya
bersifat jangka pendek, dan tidak efektif dalam membangun preferensi
merek jangka panjang.
3) Hubungan Masyakat dan Publisitas.
Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada tiga sifat khusus :
kredibilitas tinggi :
a) berita dan gambar lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan
dengan iklan.
b) Kemampuan menagkap pembeli yang tidak menduga :
Hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli yang
cenderung menghindari wiraniaga dan iklan. Pesan diterima oleh pembeli
lebih sebagai berita, bukan sebagai komunikasi bertujuan penjualan.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
c) Dramatisasi :
Seperti halnya periklanan, hubungan masyarakat memiliki kemampuan
untuk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk.
4) Penjualan Personal
Adalah alat yang paling efektif, biaya pada tahapan lebih lanjut dalam proses
pembelian, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan
pembeli. Alasannya adalah karena penjualan personal, jika dibandingkan dengan
periklanan, memiliki tiga manfaat tersendiri :
a) konfrontasi personal :
penjualan personal mencakup hubungan yang hidup, langsung dan
interaktif antara dua orang atau lebih.
b) Mempererat.
Penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan
mulai dari hubungan penjualan sampai ke hubungan persahabatan.
c) Tanggapan
Penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban untuk
mendengarkan pembicaraan wiraniaga. Pembeli harus menanggapi, walau
tanggapan tersebut hanya berupa suatu ucapan ‘ terima kasih ‘ secara
sopan.
5) Pemasaran Langsung
Bentuk pemasaran langsung, surat langsung, pemasaran lewat telepon, pemasaran,
elektronik. Semuanya memiliki empat karakteristik. Pemasaran langsung bersifat :
a) Non publik :
Pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
b) Disesuaikan :
Pesan dapat disesuaikan untuk menarik orang yang dituju
c) Terbaru :
Suatu pesan dapat disiapkan sangat cepat untuk diberikan kepada
seseorang.
d) Interaktif :
Pesan dapat diubah tergantung pada tanggapan orang tersebut.
( Kotler, 1997 : 78-88 )
Dari kelima strategi komunikasi pemasaran yang dikemukan oleh Kotler,
ternyata kelima-lima strategi komunikasi pemasaran tersebut juga dilakukan oleh
PT. Telkomsel dalam melakukan pemasaran produk kepada masyarakat khalayak
dalam memperkenalkan produknya diantaranya kartu pasca bayar yakni kartu
Halo dan kartu pra bayar Telkomsel yakni kartu Simpati dan kartu As. Srategi
komunikasi pemasaran yang dilakukan PT Telkomsel mencakup Periklanan :
melaui Tv, Radio, kemasan, Brosur, Poster, Baliho/Billboard maupun spanduk.
Promosi Penjualan : Tarif Hemat, Kualitas jaringan, Festival. Humas Penjualan :
mengadakan seminar misalnya dibidang pendidikan ataupun usaha , Sumbangan
amal kepada korban-korban bencana/ yang mengalami musibah, menjadi Sponsor
pada penyelenggaran event-event. Penjualan personal : Presentasi produk
langsung kepada konsumen misalnya melalui pameran. Dan yang terakhir dengan
Pemasaran langsung : melalui Telemarketing, Voicemail.
c. Model Komunikasi Pemasaran
Hampir semua di antara kita pernah mengunjungi pameran atau museum.
di sana diperlihatkan berbagai macam miniatur, seperti gedung, candi, pesawat
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
terbang, perahu, dan sebagainya. Miniatur-miniatur itulah yang disebut model.
Model adalah suatu gambaran yang sistematis dan abstrak, dimana
menggambarkan potensi-potensi tertentu yang berkaitan dengan berbagai aspek
dari sebuah proses ( Book,1980 ).
Model dibangun agar kita bisa mengidentifikasi, menggambarkan atau
mengategorisasikan komponen-komponen yang relevan dari suatu proses. Sebuah
model dapat dikatakan sempurna, jika mampu memperlihatkan semua aspek-
aspek yang mendukung terjadinya sebuah proses. Secara garis besar model dapat
dibedakan atas dua macam yakni model operasional yakni menggambarkan proses
dengan cara melakukan pengukuran dan proyeksi kemungkinan-kemungkinan
operasional, baik terhadap faktor luar maupun faktor-faktor lain yang
mempengaruhi jalannya suatu proses dan model fungsional berusaha
menspesifikasi hubungan-hubungan tertentu diantara berbagai unsur dari suatu
proses serta menggenaralisasinya menjadi hubungan-hubungan yang baru.
Komunikasi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
berkomunikasi, juga dapat digambarkan dalam berbagai macam model. model
komunikasi dibuat untuk membantu dalam memberi pengertian tentang
komunikasi, dan juga untuk menspesifikasi bentuk-bentuk komunikasi yang ada
dalam hubungan antarmanusia. ( Cangara, 2007 : 39-40 )
Didalam komunikasi pemasaran sangat dibutuhkan dalam menentukan
tujuan pemasarannya terlebih dahulu. Apakah untuk mengarahkan konsumen
untuk memakai jasa, mengarahkan penjualan atau langsung menjualnya kepada
konsumen dan juga mempelajari siapa yang menjadi sasaran pemasaran, apakah
merupakan seorang konsumen baru, konsumen yang sudah lama ada atau
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
konsumen yang sering berganti merek . konsumen yang masih ragu, konsumen
yang belum mengetahui namun tertarik . Apakah media mampu untuk
menjangkau lapisan konsumen yang menjadi sasaran pemasaran atau tidak .
karena beberapa lapisan masyarakat memerlukan cara khusus untuk melakukan
pemasaran pada mereka.Kemudian dilakukan penyusunan informasi yang akan
disampaikan dan menyusunnya berdasarkan urutan prioritas setelah itu, dengan
mencari segi penjualan yang paling efektif dalam menarik minat konsumen. Ini
harus dijadikan pembuka dan semenarik mungkin agar konsumen tidak
menghindar, dengan kata – kata yang membuat konsumen merasa dirinya penting.
Selalulah menggunakan kata – kata “anda” atau“kita” agar terkesan sopan dan
konsumen merasa akrab . Kemudian menciptakan kepuasan yang diinginkan
konsumen, pertimbangkanlah apa yang sebenarnya di inginkan oleh konsumen.
Dalam melakukan komunikasi pemasaran, hal yang harus dilakukan adalah
Pertama– tama anda harus merebut perhatian konsumen. Ini bisa dilakukan
dengan berbincang – bincang, tersenyum, gambar atau tulisan yang menarik. jika
melakukan komunikasi dengan media juga harus dapat menarik minat konsumen
dan harus memberitahukan kepada hal–hal yang menarik bagi kepentingan pribadi
konsumen.Kemudian timbulkan keinginan konsumen untuk membeli. Seperti
dengan memunculkan hasrat konsumen untuk membeli, mencoba atau mencermati
produk yang akan dijual, meminta brosur atau minta di hubungi oleh bagian
penjualan. Kemudian desak konsumen untuk bertindak sesuai dengan apa yang
dinginkan. Semua itu memerlukan motivasi yang berbeda untuk membeli sebuah
produk .selanjutnya adalah memutuskan metode apa yang akan di gunakan. Untuk
lebih jelasnya , ada dua jenis model komunikasi pemasaran yaitu:
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
1) Komunikasi Personal
Adalah komunikasi dengan kontak langsung antara pihak penjual dengan
pembeli atau pihak pengusaha dengan konsumennya. Dalam hal ini komunikator
dapat berhubungan baik langsung maupun tidak langsung. Hubungan tersebut
dapat langsung antar pribadi dan kelompok, atau bisa juga melalui telepon, surat
dan faximile. Saluran komunikasi personal ini dapat dilakukan dengan berbagai
bentuk:
a). Advocate Channels adalah penganjur atau pemberi motivasi pembelian kepada
konsumen, contohnya : salesmen.
b). Expert Channels adalah pribadi bebas yang dengan keahliannya memberikan
pernyataan maupun komentar kepada konsumen. Dengan tujuan konsumen lebih
mudah dalam mengambil keputusan pembelian.
c).Social Channels adalah anggota masyarakat pada umumnya, bisa tetangga,
saudara, sahabat atau perkumpulan pengajian yang berbicara atau membuat
pernyataan kepada konsumen.
d).Word-of-mouth influence adalah komentar atau pembicaraan masyarakat
secara tidak langsung, seringkali berbentuk gosip.
2) Komunikasi Nonpersonal
Adalah komunikasi yang membawa pesan tanpa melalui kontak pribadi.
Saluran komunikasi nonpersonal ini meliputi :
a). Media Massa ( Mass Media )
Terdiri dari media cetak, elektronik dan display. Ditujukan kepada
sejumlah besar audiens atau pembaca kepada audiens tertentu saja. Media massa
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
ini dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pribadi melalui proses komunikasi dua
tahap. Proses komunikasi dua tahap tersebut adalah :
• Menyajikan pendapat pemimpin atau opinion leader dalam media massa.
Pemimpin opini ( opinion leader ) akan menyatakan pendapatnya dan
pendapatnya ini akan didengar atau dibaca oleh audiens atau konsumen
atau masyarakat pada umumnya. Pemimpin opinion juga akan ditiru oleh
audiens atau konsumen pernyataan atau perilakunya yang berkaitan
dengan produk atau jasa yang dia komentari.
• Mengadakan kontak langsung dengan pemimpin opini
Lebih meyakinkan konsumen akan pernyataan dan komentarnya.
Kemudian pemimpin opinion akan dapat mempengaruhi konsumen.
Misalnya perusahaan yang memasarkan sepeda santai, pertama kalinya
berupaya mempromosikan sepeda santainya itu kepada para pejabat
pemerintah sebagai pemimpin opini.
b). Suasana
Adalah lingkungan yang diciptakan untuk meningkatkan hasrat pembeli
atau mengkonsumsi suatu produk. Terutama untuk produk baru.
c). Kejadian ( peristiwa khas )
Merupakan suatu peristiwa atau suatu kesempatan yang sengaja
dirancang untuk berkomunikasi dengan target audiens atau target konsumen.
(Gitosudarmo ,1994 : 250-251 )
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
II.3 Marketing Mix
Kalau perusahaan telah memutuskan dan menetapkan strategi penentuan
posisinya, hendaknya perusahaan mempersiapkan perencanaan yang terperinci
mengenai marketing mix. Hal itu disebabkan karena marketing mix merupakan
salah satu konsep utama dalam pemasaran modern.
Definisi dari marketing mix itu adalah perangkat variabel-variabel
pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan
tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran ( target market ). Konsep
marketing mix merupakan segala usaha yang dapat perusahaan lakukan untuk
memepengaruhi permintaan akan produknya. Perencanaan marketing Mix yang
efektif pada dasarnya harus berawal dari perumusan suatu konsep produk yang
efektif da efisien yang mengarah kepada pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen yang akan dituju.
Komponen-komponen pokok marketing mix terdiri dari empat variabel yang
dikenal 4P, yaitu :
a. Produk
Merupakan kombinasi barang dan jasa yang perusahaan tawarkan pada
pasar sasaran dan ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para pakar
tentang produk yaitu :
1) Menurut Philip Kotler
Produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan di pasar untuk
mendapatkan perhatian, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi
keinginan atau kebutuhan. Meliputi benda fisik, jasa , orang, tempat,
organisasi dan gagasan.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
2) Menurut William J. Stanton
Mendefinisikan produk dalam dua pengertian dasar , yaitu :
• Pengertian Sempit
Produk adalah sekumpulan atribut fisik nyata ( tangible ) yang
terkait dalam sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan.
• Pengertian Luas
Produk adalah sekumpulan atribut yang nyata ( tangible ) dan tidak
nyata ( intangible ) di dalamnya sudah tercakup warna, harga,
kemasan, prestive pabrik, prestive pengecer dan pelayanan dari
pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai
sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya.
Gagasan pokok dari kedua definisi di atas ialah bahwa konsumen
membeli tidak hanya sekadar kumpulan atribut fisik, tetapi pada sasarannya
mereka membayar sesuatu yang memuaskan keinginan.
b. Harga ( Price )
Merupakan jumlah uang yang harus konsumen bayarkan untuk
mendapatkan produk tersebut. Dan ada juga para ahli dalam mendefinisikan harga
antara lain :
1) Menurut William J. Stanton
Harga adalah jumlah uang ( kemungkinan ditambah beberapa barang )
yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk
dan pelayanan yang menyertainya..
2) Menurut Jerome Mc Carthy
Adalah apa yang dibebankan untuk sesuatu.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
c. Tempat ( Place )
Menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran. Dengan
demikian produsen harus mengatur seluruh distribusi yang tepat ( melalui grosir,
pengecer ). Disamping itu mengecek persediaan dan mengatur pengangkutan dan
penyimpanan produk secara efisien harus dilakukan secara teratur. Fungsi dan
peranan saluran distribusi sebagai salah satu aspek kegiatan pemasaran
perusahaan di dalam usaha mendistribusikan barang atau jasa dari titik produsen
ke konsumen akhir merupakan suatu kegiatan yang sangat penting. Kegiatan-
kegiatan pemasaran yang berkaitan dengan produk, penetapan harga dan promosi,
yang dilakukan belum dapat dikatakan sebagai usaha terpadu kalau tidak
dilengkapi dengan kegiatan distribusi.
d. Promosi ( Promotion )
Merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengkomunikasikan manfaat dari produk dan untuk meyakinkan sasaran agar
membelinya. ( Angipora, 1999:26 )
Sedangkan Menurut Laksana ( 2008:133 ), Promosi adalah suatu
komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang
bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak
mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat
produk tersebut.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
II.4 Teori AIDCA
Para Ahli komunikasi cenderung untuk sama-sama berpendapat bahwa
dalam melancarkan komunikasi melalui iklan lebih baik menggunakan A-A
Procedure atau from Attention to Action procedure. A-A Procedure sebenarnya
penyederhanaan dari suatu proses yang sebelum kita kenal dengan AIDDA yaitu
Action, Interest, Desire, Decision dan diakhiri dengan tahapan Action. Namun
dalam perkembangannya formula tersebut mengalami perubahan menjadi AIDCA
yaitu Action, Interest, Desire, Conviction dan juga diakhiri dengan tahapan yang
sama yaitu Action. Kedua formula ini mempunyai perbedaan dari formula
sebelumnya yaitu dalam penyebutan tahapan yang keempat yaitu antara Decision
dengan Conviction meskipun kedua-duanya mempunyai kesamaan makna yaitu
tahapan dalam mengambil keputusan.
Penggunaan visual dan pesan yang tepat merupakan syarat utama
keberhasilan dari sebuah program promosi. Tahapan-tahapan komunikasi dan
strategi pesan disusun berdasarkan pencapaian kesadaran atas keberadaan sebuah
produk atau jasa ( awareness ), menumbuhkan sebuah keinginan untuk memiliki
atau mendapatkan produk ( interest ), sampai dengan mempertahankan loyalitas
pelanggan ( loyalty ). Dalam pengertian komunikasi tahapan tersebut disebut
Formula AIDCA, yang merupakan formula yang sering digunakan untuk
membantu perencanaan suatu iklan secara menyeluruh, dan formula ini dapat
diterapkan pada suatu iklan hard-selling. Formula ini tidak hanya dapat diterapkan
pada naskah iklan atau copy iklan, layout, dan tipografi saja, tetapi juga dapat
diterapkan pada pemilihan media, ukuran ruang iklan, dan posisi iklan itu dalam
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
suatu media publikasi. Suatu pembahasan atas lima unsur formula ini akan
menjelaskan hal ini secara lebih jelas.
a. Perhatian ( Attention ) .
Perhatian mungkin dapat diraih dengan memanfaatkan posisi dalam
publikasi ( apakah itu berupa iklan satu halaman penuh atau iklan sebagian
halaman ), atau dengan memanfaatkan ukuran atau bentuk iklan itu sendiri.
Umumnya, posisi di atas sebelah kanan pada halaman sebelah kanan akan meraih
perhatian paling besar apabila iklan tidak menempati seluruh atau setengah
halaman. Selain itu, perangkat kreatif juga dapat digunakan untuk menarik
perhatian, misalnya warna, headline, ilustrasi bersama dengan layout keseluruhan,
dan pilihan jenis huruf.
b. Ketertarikan ( Interest )
Tidak ada suatu patokan tertentu dalam penggunaan perangkat kreatif ini
guna membuat orang tertarik pada iklan kita kecuali iklan itu juga berhasil meraih
rasa ketertarikan mereka. Hal itu mungkin berlaku secara selektif dan pembaca
tertentu akan merasa tertarik pada iklan tertentu, misalnya, iklan kosmetik,
makanan, pakaian, perumahan, kendaraan bermotor, atau komputer. Rasa tertarik
mungkin dapat dimunculkan dengan perwarnaan, gambar, atau copy iklan yang
menarik, dan hal ini pada gilirannya akan semakin diperkuat oleh keorisinilan
penampilan dan penyusunan kalimat dalam copy iklan.
c. Keinginan (Desire )
Pembaca harus dibuat lebih dari sekadar merasa tertarik dan terpikat,
mereka harus didorong untuk menginginkan produk atau jasa yang diiklankan.
Bagaimanakah, secara kreatif, suatu iklan dapat dibuat sehingga menimbulkan
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
keinginan konsumen untuk memiliki produk yang diiklankan? Keuntungan
apakah yang ditawarkan oleh produk melalui iklan tersebut? Ada suatu situasi
pertukaran: apa yang akan pembaca peroleh dengan mengeluarkan sejumlah uang
untuk produk yang diiklankan? Mengapa mereka harus mengorbankan uang yang
mereka punyai untuk mendapatkan barang atau jasa yang diiklankan itu ?
d. Keyakinan ( Conviction )
Adalah sudah sangat bagus bila kita mampu menciptakan keinginan
untuk membeli, memiliki atau menikmati produk atau jasa yang diiklankan.
Namun, juga perlu menciptakan iklan yang mampu menciptakan keyakinan
bahwa memang layak untuk melakukan pembelian dan hal itu akan memberikan
kepuasan sebagaimana yang mereka inginkan. untuk mewujudkan hal ini, kita
mungkin memerlukan fakta-fakta yang meyakinkan, bukti-bukti dari penampilan-
penampilan, kesaksian-kesaksian dan fakta-fakta lain yang berkaitan dengan
produk yang diiklankan.
e. Tindakan ( Action )
Bagaimanakah iklan mampu menimbulkan respon? Iklan cetak bersifat
statis, dan tidak mudah untuk membuat pembaca melakukan tindakan sesuai yang
diinginkan. Tentu saja, mungkin ada suatu pendekatan yang langsung
memunculkan aksi pada headline, atau mungkin implisit di keseluruhan iklan.
Namun demikian, perangkat-perangkat tertentu mungkin dapat digunakan untuk
membuat pembaca melakukan tindakan, misalnya dengan mencantumkan kupon,
undangan untuk mencoba sampel, dorongan untuk mengunjungi ‘ dealer ‘ atau ‘
showroom ‘ atau daftar penyimpan produk ( stockist ) yang mempermudah untuk
mencari penyuplai. Beberapa iklan tertentu hanya bersifat mengingatkan, yang
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
lainnya membangun interest dan keinginan untuk masa yang akan datang ketika
pembelian mungkin dilakukan, tetapi lainnya mungkin mengharapkan aksi segera.
( Jefkins, 1997 : 241-243 )
II.5 Keputusan Memilih
a. Perilaku Konsumen
Pengambilan keputusan sebagai proses penting yang mempengaruhi
perilaku konsumen sangat penting untuk dipahami pemasar. Dalam lingkungan
kehidupan yang relatif konsumtif seperti saat ini dan bombardir iklan serta jenis
promosi lainnya sangat gencar untuk mempengaruhi masyarakat agar membeli
suatu produk, maka tuntutan lebih dapat memahimi secara baik akan perilaku
konsumen menjadi penting, karena dengan tahu akan dirinya sendiri bagaimana
motif, sikap maupun lingkungan eskternal lain yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan dan pada gilirannya akan berpengaruh terhadap
perilakunya, individu sebagai konsumen akan lebih sadar dan bijaksana dalam
mengambil keputusan pembelian. Individu dapat mengambil keputusan lebih
cermat atas dasar pertimbangan yang matang.
( Suryani, 2008: 8 )
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard ( 1995 :4 ) pemahaman terhadap
perilaku konsumen mencakup pemahaman terhadap tindakan yang langsung
dilakukan konsumen dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan
produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti
tindakan tersebut.
Menurut Hawkins, Best dan Coney ( 2007 : 6 ) perilaku konsumen
merupakan studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi dan proses
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
yang dilakukan untuk memilih, mengamankan, menggunakan dan menghentikan
produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhannya dan
dampaknya terhadap konsumen itu mencakup bidang yang lebih luas, karena
termasuk didalamnya juga mempelajari dampak dari proses dan aktivitas yang
dilakukan konsumen ke konsumen lain maupun masyarakat.
Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk ( 2007 ) bahwa perilaku
konsumen merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat
keputusan membelanjakan sumberdaya yang tersedia dan dimiliki ( waktu, uang
dan usaha ) untuk mendapatkan barang atau jasa yang nantinya akan dikonsumsi.
( Suryani, 2008 : 5-6 )
Proses paling penting dari perilaku konsumen bagi para pemasar adalah
memahami bagaimana konsumen membuat keputusan. Konsumen membuat
keputusan tentang berbagai jenis perilaku :
1) Produk atau merk apa yang harus saya beli ?
2) Dimana saya harus berbelanja ?
3) Acara Tv mana yang akan saya tonton malam ini ?
4) Apakah saya harus membayar tunai atau menggunakan kartu kredit ?
5) Berapa banyak uang yang harus saya pinjam ?
6) Apakah saya harus membaca iklan ini dengan teliti ?
7) Kepada siapa saya harus bertukar pikiran ?
8) Kepada salesman yang mana saya harus membeli ?
Konsumen menggunakan informasi untuk membuat keputusan seperti
diatas. Dari sudut pandang konsumen, sebagian besar aspek lingkungan adalah
informasi yang potensial. Disamping itu, tindakan internal konsumen dan perilaku
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
mereka juga merupakan informasi yang dapat diterjemahkan oleh sistem kognitif
mereka. Jika ditujukan untuk mempengaruhi keputusan konsumen, informasi
tersebut harus diproses ( ditangkap, diterjemahkan dan digunakan ) oleh sistem
kognitif mereka. Pengambilan keputusan melibatkan tiga proses kognitif yang
penting, yaitu :
• konsumen harus menerjemahkan informasi yang relevan di
lingkungan sekitar untuk menciptakan arti atau pengetahuan
personal.
• konsumen harus mengkombinasikan atau mengintegrasikan
pengetahuan tersebut sebelum mengevaluasi produk atau tindakan
yang mungkin, dan untuk menetapkan perilaku diantara alternatif
yang ada.
• konsumen harus mengungkap ulang pengetahuan produk dari
ingatannya untuk digunakan dalam proses integrasi dan
interpretasi.Ketiga proses kognitif tersebut dilibatkan dalam
berbagai situasi pengambilan keputusan.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Gambar 3 Model Proses Kognitif Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses Interpretasi
Perhatian
Pemahaman
Ingatan
Pengetahuan, Arti, Pengetahuan, Arti,
Dan Kepercayaan dan Kepercayaan
Proses Integrasi
Sikap dan Keinginan
Pengambilan
Keputusan
Perilaku
( Peter, Paul J and Olson, Jerry C, 1999 : 48 )
Lingkungan
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Gambar tersebut menyajikan suatu model pengambilan keputusan
konsumen yang menonjolkan ketiga ciri interpretasi, integrasi, dan pengetahuan
produk dalam ingatan. Konsumen harus menerjemahkan atau memberi arti bagi
setiap informasi dilingkungan sekitarnya. Dalam proses, ketiga hal tersebut
menciptakan pengetahuan, arti dan kepercayaan baru tentang lingkungan serta
posisi ketiga hal tersebut didalamnya. Proses interpretasi
( interpretation processes ) mensyaratkan eksposur pada informasi dan melibatkan
dua proses kognitif terkait, perhatian dan pemahaman. Perhatian mengatur
bagimana konsumen memilih informasi mana yang harus diterjemahkan dan
informasi mana yang harus diabaikan. Pemahaman mengacu pada bagaimana
konsumen menetapkan arti subjektif dari informasi dan oleh karena itu
menciptakan pengetahuan serta kepercayaan personal.
Pengetahuan, arti dan kepercayaan dapat disimpan dalam ingatan yang
kemudian dapat dipanggil kembali dari ingatan ( diaktifkan ) dan digunakan
dalam proses integrasi. Proses integrasi ( integration proceses ) menyangkut
bagaimana konsumen mengkombinasikan berbagai jenis pengetahuan,
Konsumen juga terlibat dalam pengintegrasian proses ketika mereka
mengkombinasikan pengetahuan dan tanggapan afektif untuk memilih suatu
perilaku. Ketika konsumen memilih diantara beberapa perilaku pembelian,
mereka membentuk suatu keinginan atau rencana membeli. Proses integrasi juga
digunakan untuk menetapkan pilihan diantara perilaku lainnya disamping
pembelian,misalnya ketika konsumen mengintegrasikan pengetahuan dalam
menetapkan kapan pergi berbelanja, apakah membayar dengan check atau kartu
kredit.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Kesimpulan gambar tersebut menunjukkan bahwa pengambilan
keputusan konsumen melibatkan kedua proses kognitif, interpretasi dan integrasi,
yang dipengaruhi oleh pengetahuan produk, arti dan kepercayaan yang tersimpan
dalam ingatan. Beberapa aspek kognitif sistem kognitif mempengaruhi
pengambilan keputusan konsumen. Pengaktifan ( activation ), misalnya adalah
proses dimana pengetahuan produk diambil dari ingatan untuk digunakan dalam
menterjemahkan dan mengintegrasikan informasi. Pengaktifan pengetahuan dalam
ingatan sering terjadi secara otomatis dengan hanya sedikit atau bahkan tidak ada
upaya sadar yang dibutuhkan. Konsumen biasanya mengalami pengaktifan
pengetahuan sebagai suatu pemikiran.
Penting bagi pemasar untuk memahami bagaimana konsumen
menerjemahkan strategi pemasaran mereka. Misalnya, pemasar dapat
memprogamkan potongan harga untuk barang yang tersedianya menumpuk,
namun konsumen dapat memandang pemotongan harga sebagai tanda bahwa
kualitas produk tersebut menurun. Pemasar juga sanga tertarik pada pengetahuan,
arti dan kepercayaan yang dimiliki konsumen atas produk, merk, toko dan
sebagainya.
Proses integrasi yang dilibatkan dalam membentuk sikap merk
( apakah saya suka merk ini ? ) dan kecenderungan pembelian ( apakah saya harus
membeli merk ini ? ) adalah penting dalam pengenalan akan perilaku konsumen.
Pemasar perlu mengetahui jenis pengetahuan produk mana yang dibutuhkan
dalam proses integrasi, dan pengetahuan apa yang diabaikan. Karena keterbatasan
sistem kognitif, pemasar harus berharap agar konsumen hanya mengintegrasikan
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
sebagaian kecil pengetahuan ketika memilih merk yang dibeli atau toko yang
dituju.
Pengaktifan pengetahuan produk memiliki beberapa implikasi dalam
pemasaran misalnya, pemilihan nama merk dapat menjadi sangat penting bagi
keberhasilan suatu produk karena kemampuannya mengaktifkan berbagai macam
arti dari ingatan konsumen. Implikasi lain adalah bahwa pemasar perlu
memperhatikan perbedaan diantara konsumen karena rangsangan yang sama dapat
mengaktifkan pengetahuan yang berbeda dari konsumen yang berbeda.
Jadi inti dari pengambilan keputusan konsumen ( consumer decision
making ) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan
untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu
diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan ( choise )
yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku.
( Peter, Paul J and Olson, Jerry C: 1999 : 48-50 )
b. Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakkan.
Seorang konsumen tergerak untuk membeli suatu produk karena ada sesuatu yang
menggerakkan. Proses timbulnya dorongan sehingga konsumen tergerak untuk
membeli suatu produk itulah yang disebut motivasi.
Menurut Jeffrey, et al ( 1996 ), proses motivasi terjadi karena adanya
kebutuhan, keinginan maupun harapan yang tidak terpenuhi yang menyebabkan
timbulnya ketegangan. Pada tingkat tertentu ketegangan ini akan berubah menjadi
hasrat yang mendorong individu melakukan suatu perilaku tertentu guna
memenuhi kebutuhan, keinginan dan hasratnya tersebut. Di dalam melakukan
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
perilaku inilah sangat dimungkinkan terjadi perbedaan antara konsumen yang satu
dengan konsumen lain, meskipun sebenarnya memiliki kebutuhan dan keinginan
yang sama. Setelah sebagian atau seluruh kebutuhan terpenuhi, maka akan
terjadilah penurunan ketegangan. Menurunnya ketegangan ini bukan berarti sudah
tidak ada kebutuhan dan keinginan lagi. Kebutuhan dan keinginan lain yang
berbeda akan muncul dan menuntuk untuk dipenuhi. Inilah dinamika motivasi
yang tidak pernah berhenti selama manusia hidup.
Unsur-unsur yang terlibat dalam proses motivasi meliputi :
1) Kebutuhan
Setiap konsumen sebagai individu memiliki kebutuhan yang berbeda-
beda. Kebutuhan ini ada yang bersifat fisiologik dan tidak dipelajari, tetapi ada
juga yang bersifat dipelajari. Kebutuhan yang sifatnya fisiologik antara lain
kebutuhan akan makanan, udara, air dan pakaian, perlindungan serta kebutuhan
seksual. Sedangkan kebutuhan yang dipelajari antara lain penghargaan diri,
prestise, kekuasaan dan lain-lain.
2) Perilaku
Merupakan aktivitas yang dilakukan individu dalam usaha memenuhi
kebutuhan. Perilaku ini dapat diamati dalam bentuk pengambilan keputusan,
pemilihan merk dan penolakan terhadap suatu produk.
3) Tujuan
Merupakan sesuatu yang akan dicapai oleh konsumen sebagai hasil atas
perilaku yang dilakukan. Tujuan yang dipilih oleh konsumen tergantung
pengalaman pribadinya, kapasitas fisik, norma-norma dan nilai-nilai budaya yang
ada dan kemampuan untuk mencapai tujuan tersebut.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode dalam pembuatan penelitian ini menggambarkan tentang tata
cara pengumpulan data yang diperlukan guna menjawab permasalahan yang ada
dalam kegiatan ilmiah. Metodologi merupakan hal yang penting untuk
menentukan secara teoritis teknik operacional yang dipakai sebagai pegangan
dalam mengambil langkah-langkah penyelesaian dalam penelitian.
III.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Kelurahan Padang Bulan merupakan kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan asal-usul, adat-istiadat yang diakui dalam sistem
pemerintahan nasional dan berada di daerah kotamadya.
Untuk berdirinya atau terbentuknya Kelurahan Padang Bulan harus
memperhatikan syarat-syarat luas wilayah, jumlah penduduk, dan syarat-syarat
lain yang diatur dan ditentukan oleh peraturan menteri dalam negeri.
Kelurahan Padang Bulan adalah salah satu wilayah dari tujuh kelurahan
di wilayah kecamatan Medan Baru Kotamadya Medan. Menurut data yang
diperoleh dari pihak kelurahan, Kelurahan Padang Bulan adalah kelurahan terluas
yang terdapat di Kecamatan Medan Baru dengan luas wilayah 168 Ha.
Kelurahan Padang Bulan berbatasan dengan wilayah administrasi sebagai berikut:
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Di sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Merdeka
Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Titi Rante
Di sebelah Barat berbatasan dengan Selayang
Di sebelah Timar berbatasan dengan Polonia
Kelurahan Padang Bulan jaraknya hanya 0.5 km dari pusat pemerintahan
Kecamatan dan sekitar 4 km dari Ibu Kotamadya Tingkat II Medan. Kelurahan ini
terdiri dari 12 ( dua belas ) lingkungan yang dikepalai oleh Kepling ( kepala
lingkungan ) di setiap lingkungannya. Jumlah penduduk di Kelurahan Padang
Bulan berdasarkan data dari kantor Kelurahan tahun 2009 sebanyak 11967 jiwa
Lingkungan I : Dipanegara
Lingkungan II : Dr. Mansyur
Lingkungan III : Pajak Sore
Lingkungan IV : Gg. Sarmin dan Gg Sarman
Lingkungan V : Gg. Sahabat
Lingkungan VI : Gg. Arihta
Lingkungan VII : Gg. Kamboja dan Komplek Pamen
Lingkungan VIII : Sumber
Lingkungan IX : Gg. Tarigan dan Gg. Selamat
Lingkungan X : Gg. Ganefo dan Kantor Kelurahan
Lingkungan XI : Jl. Pembangunan
Lingkungan XII : Berdikari
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
III.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini direncanakan berlangsung dari bulan Juni 2009
sampai selesai.
III.3 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode
korelasional yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara variabel yang
diteliti, atau dengan kata lain ingin meneliti sejauh mana variasi pada suatu
variabel berkaitan dengan variasi pada variabel lain. Dalam hal ini sejauh mana
variabel (x) yakni strategi komunikasi pemasaran berpengaruh pada variabel (y)
yaitu keputusan memilih kartu pra bayar Telkomsel.
III.4 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah kelompok unsur-unsur komprehensif dan telah
ditentukan ( peringkat universal ) yang berhubungan dengan pertanyaan atau
hipotesis penelitian. ( Bulaeng, 2004: 136 ).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh penduduk
kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru yang berusia 17 tahun keatas
Adapun yang menjadi alasan bagi peneliti dalam memilih populasi karena
berdasarkan pengamatan peneliti masyarakat di Kelurahan Padang Bulan
Kecamatan Medan Baru adalah masyarakat yang heterogen baik itu berdasarkan
tingkat pendapatannya, tingkat pendidikan, agama, dan suku. Sedangkan batasan
usia dilakukan terhadap anggota masyarakat yang berusia 17 tahun ke atas
merupakan kelompok usia yang produktif dianggap telah dapat dan mampu
mengetahui dan memahami maksud dan tujuan dari si peneliti. Berdasarkan data
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
yang diperoleh dari hasil pra penelitan dari kantor Kelurahan Padang Bulan
Kecamatan Medan Baru jumlah masyarakat yang berusia 17 tahun ke atas adalah
9241 jiwa yang tersebar di 12 lingkungan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 3 Jumlah Penduduk 17 Tahun Ke Atas di Setiap Lingkungan
NO Lingkungan Jumlah
1 I 784
2 II 621
3 III 717
4 IV 667
5 V 648
6 VI 678
7 VII 831
8 VIII 718
9 IX 791
10 X 766
11 XI 729
12 XII 1291
Jumlah 9241
Sumber : Data Kelurahan Padang Bulan tahun 2009
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Pengambilan sampel ( contoh ) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya dengan kata lain
sampel harus representatif ( Arikunto : 2006 ).
Berdasarkan data populasi yang ada, maka untuk menghitung jumlah sampel
digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 % dan tingkat kepercayaan
90%, sebagai berikut :
N
n =
N(d)2 + 1
Keterangan :
N : Populasi
n : Sampel
d : Presisi ( digunakan 10 % atau 0,1 )
Berdasarkan data yang ada, maka penelitian ini diperlukan sampel sebanyak :
9241
n =
9241 ( 0.1 )2 + 1
9241
n =
92,41+ 1
9241
n =
93,41
n = 98,93
n = 99 orang
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Setelah jumlah sampel ditentukan, kemudian disebarkan dengan cara
random sampel proposional untuk memperoleh jumlah sampel dari setiap
lingkungan dengan menggunakan humus :
nlxni n = N
Keterangan : n = jumlah sampel tiap lingkungan
n1= jumlah penduduk tiap lingkungan
ni = jumlah sampel keseluruhan
N = jumlah populasi ( Arikunto, 2006 ).
784X99 Lingkungan I = = 8.3 9241 621X99 Lingkungan II = = 6.65 9241 717X99 Lingkungan III = = 7.68 9241 667X99 Lingkungan IV = = 7.1 9241 648X99 Lingkungan V = = 6.9 9241 678X99 Lingkungan VI = = 7.2 9241
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
831X99 Lingkungan VII = = 8.9 9241 718X99 Lingkungan VIII = = 7.6 9241 791X99 Lingkungan IX = = 8.4 9241 766X99 Lingkungan X = = 8.2 9241 729X99 Lingkungan XI = = 7.8 9241 1291X99 Lingkungan XII = = 13.8 9241 Tidak mustahil kelebihan atau kekurangan sampel dalam
pendistribusiannya. Demikian halnya pada penjumlahan di atas. Karena
jumlahnya belum mencapai total sampel, maka pada beberapa lingkungan
diberikan pembulatan ke satu angka di atasnya. Dengan demikian untuk lebih
jelasnya distribusi sampel dapat dilihat pada tabel berikut :
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Tabel 4 Distribusi Sampel
NO Lingkungan Populasi Sampel
1 I 784 8
2 II 621 7
3 III 717 8
4 IV 667 7
5 V 648 7
6 VI 678 7
7 VII 831 9
8 VIII 718 8
9 IX 791 8
10 X 766 8
11 XI 729 8
12 XII 1291 14
Jumlah 9241 99
Sumber : Hasil Penelitian 2009
III.5 Teknik Penarikan Sampel
Teknik sampel berstrata proporsional digunakan dalam penelitian ini
karena populasi yang akan dijadikan sampel terbagi kepada beberapa lingkungan.
Melalui teknik ini setiap strata diambil sampel yang sebanding dengan besarnya
strata ( Nawawi : 1995 ). Dalam penelitian ini sampel dibagi menjadi 12 strata
yaitu lingkungan 1-12. Penggunaan teknik ini memungkinkan untuk memberi
peluang kepada populasi yang kecil untuk terpilih menjadi sampel.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive
Sampling, yaitu teknik penarikan sampel yang disesuaikan dengan tujuan
penelitian, dimana sampel yang digunakan disesuaikan dengan kriteria-kriteria
tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian ( Nawawi, 1995: 157 ).
Kriteria sampelnya adalah :
a. Penduduk yang berusia 17 tahun keatas
b. Tinggal di Kelurahan Padang Bulan
c. Pengguna kartu pra bayar Telkomsel
III.6 Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan dua cara sebagai
sumber data yaitu :
a. Penelitian Kepustakaan ( Library research )
Yaitu suatu cara pengambilan data yang dilakukan melalui literature
dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini
penelitian kepustakaan dilakukan melalui buku-buku, Koran, internet dan
sebagainya.
b. Penelitian Lapangan ( Field Research )
Yaitu kegiatan dimana peneliti mengumpulkan data dari lapangan
yang meliputi kegiatan survei di lokasi penelitian melalui : Kuesioner, yaitu alat
pengumpul data yang terbentuk sejumlah pertanyaan secara tertulis yang harus
dijawab oleh responden ( Nawawi, 1995: 117 )
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
1.10.7 Teknik Analis Data
Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang
lebih mudah dibaca dan dipresentasikan ( Singarimbun:1995 ). Data yang
diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis ke dalam beberapa bentuk penyajian
sebagai berikut :
a. Analisa Tabel Tunggal
Merupakan suatu variabel analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan
variabel penelitian kedalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar
frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data
yang terdiri dari 2 kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan kolom persentase
untuk setiap kategori.
b. Analisa Tabel Silang
Teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang
satu memiliki hubungan dengan variabel dengan yang lainnya, sehingga dapat
diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif.
c. Uji Hipotesa
Uji hipotesa adalah salah satu fungsi statistic untuk menyederhanakan data
sehingga mudah dibaca dan dipresentasikan, juga dipakai untuk menguji
hipotesa.
Dalam penelitian ini,variabel-variabel yang diukur terdapat dalam
skala ordinal. Sesuai dengan pedoman penggunaan test statistic yang berlaku,
pengujian hipotesis yang berskala ordinal dapat dilakukan dengan test statistic ”
korelasi Rank Spearman ”.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
6∑d2
rs= -
N ( n-1)
Keterangan
rs = Koefisien korelasi rank order
1 = Angka satu, yaitu bilangan konstan
6 = Angka enam, yaitu bilangan konstan
N = Jumlah individu dalam sample
∑ = Sigma atau jumlah
Untuk menguji signifikan antara gejala yang diamati dengan gejala
yang terlepas dari pengamatan, digunakan t test, yaitu :
r √ n-2
t =
21 r−
Keterangan :
1 = hasil test signifikan
r = hasil korelasi X dan Y
n = jumlah sampel
t = test
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Untuk meneliti kuat lemahnya hubungan, digunakan rumus Guilford
( Rakhmat, 2004: 27 ) :
0,00-0,199 = hubungan sangat rendah
0,20-1,399 = hubungan rendah
0,40-0,599 = sedang
0,60-0,799 = kuat
0,80-1,00 = sangat kuat
Berdasarkan nilai Rho hitung, maka dapat diketahui besar kekuatan
prediksi dari penelitian yang disebut uji Determinan korelasi, yakni dengan
rumus.
Kp = ( Rs )2 x 100 % ( Rakhmat,2004: 30 )
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
IV.1 Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian
Adapun yang menjadi tahapan dalam pelaksanaan penelitian ini meliputi :
pengumpulan data, pengolahan data dan tabulasi data.
a. Pengumpulan data
Pada tahap ini peneliti memperhatikan perkembangan. perusahaan kartu
seluler yang bermunculan, bahkan jenis kartu yang sangat banyak mulai dari
Telkomsel ( kartu simpati, kartu As, dan kartu Halo ), Indosat ( Mentari
sakti, IM3, Axis, Esia, XL dan Fren. Semuanya berlomba-lomba menarik
perhatian masyarakat lewat iklan. Strateginyapun bermacam-macam, mulai dari
pemberian bonus pulsa, poin dari pulsa, sampai kepada perang tarif kartu seluler,
harga sms sampai kepada biaya telepon dengan tarif 0,00000001 rupaiah perdetik
ke sesama operator, sms gratis, bahkan biaya telepon ke semua operator. Akhirnya
peneliti memutuskan memilih Telkomsel kartu pra bayar sebagai objek peneliti
karena PT Telkomsel merupakan salah satu perusahaan provider Global System
for Mobile Communication ( GSM ) terbesar di Indonesia. Dengan kemudian,
proses tahapan pengumpulan data penelitian terdiri dari kegiatan :
1) Penyebaran kuesioner kepada 99 orang yang tersebar di 12 lingkungan
yang ada di kelurahan Padang bulan dengan usia 17 tahun ke atas yang
merupakan kelompok usia yang produktif, dan dianggap telah mampu
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
memahami maksud dan tujuan dari si peneliti dan mampu menjawab
pertanyaan yang diajukan.
2) Dalam penyebaran kuesioner, peneliti memberi keterangan seperlunya
dengan pertanyaan dan alternatif jawaban yang disediakan berdasarkan
ketentuan dan cara menjawab yang sudah disediakan dalam kuesioner.
b. Pengolahan Data
Setelah dilakukan pengumpulan data, maka tahap selanjutnya adalah
pengolahan data terhadap jawaban yang telah diberikan oleh responden dalam
kuesioner penelitian. Adappun pengolahan data ini meliputi tahapan-tahapan
sebagai berikut:
1) Penomoran Kuesioner
Kuesioner yang telah dikumpulkan diberi nomor urut responden,
dengan memberikan nomor 01- 99 dalam kotak nomor responden yang
tersedia di atas kanan kuesioner.
2) Editing
Pada tahap ini peneliti melakukan proses perbaikan atau pembenahan
untuk memperjelas jawaban yang meragukan dan menghindari adanya
kesalahan pengisisan data dalam kotak kode yang disediakan.
3) Coding
Proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke dalam kotak kode
angka yang telah disediakan dikuesioner dalam bentuk angka atau
skore.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
4) Inventarisasi Variabel
Yaitu data yang diperoleh dari responden yang dimasukkan ke dalam
tabel FC ( Foltron Cobol ) yang memuat seluruh data dalam satu
kesatuan.
5) Pengujian Hipotesa
Merupakan pengujian statistik untuk mengetahui apakah data yang
diperlukan menolak atau menerima hipotesa penelitian yang diajukan.
Dalam penelitian ini, digunakan rumus tata uji korelasi tata jenjang “
Rank Spearman “ ( rho/rs ). Untuk mengukur tinggi atau rendah
hubungan antara variabel menggunakan skala Guilford yaitu :
0,00-0,199 = hubungan sangat rendah
0,20-1,399 = hubungan rendah
0,40-0,599 = sedang
0,60-0,799 = kuat
0,80-1,00 = sangat kuat
c. Tabulasi Data
Pada tahap ini data kuesioner penelitian dimasukkan kedalam tabel
frekuensi, persentase, dan selanjutnya dianalisa dimana kecenderungan jawaban
sebagai jawaban mayoritas yang menunjukkan keadaan umumnya.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
IV.2 Analisa Tabel Tunggal
a. Karakteristik Responden
Tabel 5 sampai tabel 9 akan memaparkan tentang data karakteristik
responden yang menggunakan kartu pra bayar Telkomsel. Tabel ini meliputi Jenis
kelamin, Usia, Pekerjaan, Kartu pra bayar yang dipakai dan Lama penggunaan
kartu tersebut.
Tabel 5 Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Pria 47 47,5 47,5 47,5
Wanita 52 52,5 52,5 100,0 Total 99 100,0 100,0
Sumber : Foltron Cobol
Berdasarkan tabel 5 diatas, dapat diketahui jumlah responden berjenis
kelamin pria sebesar 47 orang ( 47.5% ). Jumlah responden yang berjenis kelamin
wanita sebesar 52 orang ( 52.5% ). Ini berarti responden wanita lebih besar
jumlahnya daripada pria dalam penilitian ini. Hal ini disebabkan karena menurut
data statistik kependudukan kelurahan Padang Bulan jumlah wanita lebih banyak
daripada jumlah pria.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Tabel 6 Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid 17-27 tahun 27 27,3 27,3 27,3
28-39 tahun 41 41,4 41,4 68,7 40-50 tahun 20 20,2 20,2 88,9 51-60 tahun 11 11,1 11,1 100,0 Total 99 100,0 100,0
Tabel 6 menyatakan bahwa responden yang berusia 28-39 menempati
jumlah terbanyak yakni 41 orang ( 41.4% ) . Hal ini disebabkan karena pada usia
28-39 tahun adalah usia yang sangat produktif, dimana pekerjaan masyarakat
kelurahan Padang Bulan pada umumnya bergerak dibidang wiraswasta yaitu
membuka usaha sendiri di rumah mereka masing-masing. Oleh karena itu
responden memutuskan memilih kartu pra bayar Telkomsel karena fasilitas yang
diberikan oleh kartu pra bayar Telkomsel seperti kualitas dan jaringan yang
terjangkau yang sangat diperlukan responden dalam melakukan komunikasi,
khususnya komunikasi dalam meningkatkan ataupun memperluas usaha mereka.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Tabel 7 Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Mahasiswa/ Pelajar 11 11,1 11,1 11,1
Pegawai Negri Sipil 3 3,0 3,0 14,1 Pegawai Swasta 10 10,1 10,1 24,2 Wiraswasta 61 61,6 61,6 85,9 lain-lain 14 14,1 14,1 100,0 Total 99 100,0 100,0
Tabel 7 menyatakan bahwa responden yang memiliki pekerjaan
wiraswasta menempati jumlah terbesar yakni 61 orang ( 61.6 % ). Hal ini sesuai
dengan data statistik kependudukan kelurahan Padang Bulan dimana masyarakat
pada umumnya memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta.
Tabel 8 Kartu Pra bayar yang dipakai
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Simpati 87 87,9 87,9 87,9
As 12 12,1 12,1 100,0 Total 99 100,0 100,0
Tabel 8 menyatakan Tentang kartu pra bayar yang dipakai dapat
diketahui bahwa mayoritas responden yang menggunakan kartu simpati yakni 87
orang ( 87.9% ) sementara yang menggunakan kartu As terdiri ada 12 orang
( 12.1% ). Dari data diatas dapat dianalisis bahwa responden lebih banyak
memilih kartu simpati karena harga perdannya lebih murah, Tarif telepon lebih
hemat dan kualitas jaringannya yang lebih baik, hal ini dikaitkan dengan
pekerjaan masyarakat kelurahan Padang Bulan yang pada umumnya adalah
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
wiraswasta dimana mereka lebih sering menggunakan telepon daripda melakukan
sms, Sedangkan responden yang memilih kartu As karena hanya memiliki
keunggulan pada tarif sms yang murah.
Tabel 9 Lama Menggunakan Kartu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid 1-5 bulan 2 2,0 2,0 2,0
5 bulan - 1 tahun 8 8,1 8,1 10,1 2 - 3 tahun 17 17,2 17,2 27,3 3 tahun atau lebih 72 72,7 72,7 100,0 Total 99 100,0 100,0
Tabel 9 menyatakan, tentang lama menggunakan kartu pra bayar
Telkomsel dapat diketahui bahwa jumlah responden yang paling banyak yaitu
menggunakan kartu pra bayar selama 3 tahun atau lebih sebanyak 72 orang (
72.7% ) . Dapat diketahui bahwa jumlah responden yang menggunakan kartu pra
bayar lebih dari 3 tahun lebih banyak ini dikarenakan karena kartu pra bayar
Telkomsel ( kartu simpati dan kartu As ) sudah lebih dahulu ada dari kartu pra
bayar operator seluler lain dan juga karena nomor dari kartu pra bayar yang
digunakan sudah lama diketahui oleh orang lain terkhususnya rekan usaha,
keluarga besarta kerabat mereka sehingga tidak mau beralih ke operator lain.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
b. Strategi Komunikasi Pemasaran
Tabel 10 sampai tabel 25 akan memaparkan tentang Strategi Komunikasi
Pemasaran.
Tabel 10 Media mengenal Kartu Pra bayar
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Televisi 43 43,4 43,4 43,4
surat kabar 2 2,0 2,0 45,5 Radio 2 2,0 2,0 47,5 teman/orang lain 50 50,5 50,5 98,0 lain-lain 2 2,0 2,0 100,0 Total 99 100,0 100,0
Berdasarkan tabel 10 diatas terlihat bahwa responden yang mengenal
kartu pra bayar Telkomsel dari teman atau orang lain. Ini menempati jumlah
terbesar yakni 50 orang ( 50.5% ). Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi antar
pribadi sangat efektif dalam memperkenalkan kartu pra bayar, dan sifat
komunikasinya yang timbal balik sehingga mudah mempengaruhi orang lain
untuk memutuskan membeli kartu pra bayar tersebut. Sedangkan strategi
komunikasi pemasaran yang dilakukan Telkomsel seperti melalui media televisi
khususnya cukup efektif didalam memperkenalkan produknya kepada masyarakat.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Tabel 11 Iklan kartu pra bayar melalui Radio
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak pernah 52 52,5 52,5 52,5
Pernah 43 43,4 43,4 96,0 Sering 4 4,0 4,0 100,0 Total 99 100,0 100,0
Berdasarkan tabel 11 dapat diketahui bahwa mayoritas masyarakat
kelurahan Padang Bulan tidak pernah mengetahui ataupun mendengar tentang
iklan kartu pra bayar melalui radio yakni 52 orang ( 52.5% ). Hal ini disebabkan
karena pada umumnya pekerjaan masyarakat Padang Bulan adalah wiraswasta
yang mana menuntut mereka untuk beraktivitas sehingga tidak mempunyai
kesempatan untuk mendengarkan radio dan juga didukung hampir seluruh
masyarakat Padang Bulan sudah memiliki televisi.
Tabel 12
Iklan kartu pra bayar melalui Tv
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak pernah 1 1,0 1,0 1,0
Pernah 10 10,1 10,1 11,1 Sering 82 82,8 82,8 93,9 Sangat sering 6 6,1 6,1 100,0 Total 99 100,0 100,0
Berdasarkan tabel 12 tentang iklan kartu pra bayar melalui televisi,
dapat diketahui bahwa responden sering mengetahui ataupun mendengarkan iklan
kartu pra bayar melalui televisi yakni 82 orang ( 82,2% ). Hal ini disebabkan
karena televisi merupakan media yang bersifat audiovisual ( dilihat dan didengar )
yang dapat memikat perhatian dan mempengaruhi masyarakat dengan kata-kata
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
yang mudah dimengerti dan disampaikan oleh artis yang sangat menarik perhatian
masyarakat
Tabel 13 Iklan kartu pra bayar melalui Spanduk atau Billboard
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak pernah 4 4,0 4,0 4,0
Pernah 44 44,4 44,4 48,5 Sering 49 49,5 49,5 98,0 Sangat sering 2 2,0 2,0 100,0 Total 99 100,0 100,0
Berdasarkan tabel 13 dapat diketahui bahwa mayoritas masyarakat
kelurahan Padang Bulan sering mengetahui tentang iklan kartu pra bayar melalui
spanduk/billboard yakni 49 orang ( 49.5% ). Hal ini disebabkan karena di
lingkungan Padang Bulan,terutama di sepanjang trotoar di jalan raya, banyak
ditemukan spanduk-spanduk dan billboarad yang digunakan untuk berpromosi,
termasuk juga telkomsel. Spanduk dan billboard ini dibuat semenarik mungkin
sehingga mengundang perhatian masyarkat untuk melihat iklan tersebut.
Tabel 14 Iklan kartu pra bayar melalui Brosur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak pernah 22 22,2 22,2 22,2
Pernah 60 60,6 60,6 82,8 Sering 16 16,2 16,2 99,0 Sangat sering 1 1,0 1,0 100,0 Total 99 100,0 100,0
Berdasarkan tabel 14 dapat diketahui bahwa mayoritas masyarakat
kelurahan Padang Bulan pernah mengetahui tentang iklan kartu pra bayar melalui
brosur yakni 60 orang ( 60.6% ). Pada umumnya mereka mengetahui brosur ini
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
dari pusat-pusat perbelanjaan yang mereka kunjungi seperti mal, plaza yang
memberikan brosur mengenai kartu pra bayar telkomsel, sehingga rata-rata
responden mengetahui iklan kartu pra bayar melalui media tersebut..
Tabel 15
Iklan kartu pra bayar melalui Koran atau Majalah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak pernah 17 17,2 17,2 17,2
Pernah 66 66,7 66,7 83,8 Sering 15 15,2 15,2 99,0 Sangat sering 1 1,0 1,0 100,0 Total 99 100,0 100,0
Berdasarkan tabel 15 dapat diketahui bahwa mayoritas masyarakat
kelurahan Padang Bulan pernah mengetahui tentang iklan kartu pra bayar melalui
Koran atau majalah yakni 66 orang ( 66.7% ). Pada umumnya responden suka
membaca koran dan majalah, sehingga mereka juga sering melihat dan
memperhatikan iklan kartu pra bayar telkomsel dari media tersebut.
Tabel 16 Iklan kartu pra bayar melalui Internet
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak pernah 69 69,7 69,7 69,7
Pernah 24 24,2 24,2 93,9 Sering 4 4,0 4,0 98,0 Sangat sering 2 2,0 2,0 100,0 Total 99 100,0 100,0
Berdasarkan tabel 16 dapat diketahui bahwa responen tidak pernah
mengetahui tentang iklan kartu pra bayar melalui intrnet yakni 69 orang (
69.7% ). Hal ini disebabkan karena responden pada umumnya tidak mengetahui
cara dan tidak memiliki kesempatan untuk menggunakan fasilitas internet hal ini
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
disebabkan karena aktivitas mereka yang padat dan tidak ada kemauan untuk
menggunakan internet, sehingga iklan kartu pra bayar telkomsel melalui internet
tidak pernah diketahui.
Tabel 17 Media tersebut tepat berpromosi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tepat 94 94,9 94,9 94,9
Sangat tepat 5 5,1 5,1 100,0 Total 99 100,0 100,0
Berdasarkan tabel 17 tentang media yang tepat berpromosi, dapat
diketahui bahwa mayoritas responden mengatakan media seperti: televise, radio,
spanduk/billboard, koran/majalah dan internet tepat untuk berpromosi yakni 94
orang ( 94,9% ). Hal ini disebabkan karena media-media tersebut sudah mampu
menyampaikan pesan yang ingin disampaikan kepada masyarkat.
Tabel 18
Mengikuti perang tarif
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak mengikuti 29 29,3 29,3 29,3
Kurang mengikuti 20 20,2 20,2 49,5 Mengikuti 49 49,5 49,5 99,0 Sangat mengikuti 1 1,0 1,0 100,0 Total 99 100,0 100,0
Dari tabel 18 tentang hal mengikuti perang tarif, diketahui bahwa
responden yang mengikuti perang tarif dengan kartu seluler lain lebih banyak
yakni 49 orang ( 49,5% ). Hal ini disebabkan karena pada umumnya responden
melihat dan memperhatikan setiap iklan kartu pra bayar kartu seluler melalui
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
media yang ada. Sehingga mereka mengikuti perkembangan tarif dari kartu seluler
tersebut
Tabel 19 Harga penjualan Simpati
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Mahal 8 8,1 8,1 8,1
Murah 90 90,9 90,9 99,0 Murah sekali 1 1,0 1,0 100,0 Total 99 100,0 100,0
Berdasarkan tabel 19 tentang harga penjualan kartu perdana simpati,
dapat diketahui bahwa mayoritas responden mengatakan bahwa harga
penjualannya masih dikatakan murah yakni 90 orang ( 90,9% ). Ini bila
dibandingkan dengan harga perdana kartu operator lain yang mana harga kartu
perdananya masih terjangkau.
Tabel 20 Harga penjualan As
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Mahal sekali 2 2,0 2,0 2,0
Mahal 5 5,1 5,1 7,1 Murah 92 92,9 92,9 100,0 Total 99 100,0 100,0
Berdasarkan tabel 20 tentang harga penjualan kartu perdana As, dapat
diketahui bahwa mayoritas responden mengatakan harga penjualannya masih
dikatakan murah yakni 90 orang ( 90,9% ). Ini jika dibandingkan dengan harga
perdana kartu operator lain yang mana harga kartu perdananya masih terjangkau.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Tabel 21 Mengenal Simpati zone
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak tahu 15 15,2 15,2 15,2
Kurang tahu 7 7,1 7,1 22,2 Tahu 76 76,8 76,8 99,0 Sangat tahu 1 1,0 1,0 100,0 Total 99 100,0 100,0
Dari tabel 21 Dapat dilihat bahwa mayoritas responden sudah
mengetahui atau mengenal tentang simpati zone yakni 76 orang ( 76,8% ). Hal ini
didukung karena informasi mengenai simpati zone pada saat itu cukup mudah
untuk diperoleh baik itu melalui media elektronik maupun berupa layanan
langsung dari Telkomsel yaitu misalnya melalui sms maupun layanan call center.
Tabel 22 Mengenal Genk Asik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak tahu 56 56,6 56,6 56,6
Kurang tahu 17 17,2 17,2 73,7 Tahu 26 26,3 26,3 100,0 Total 99 100,0 100,0
Dari Tabel 22 fapat diketahui bahwa mayoritas responden lebih banyak
tidak mengetahui atau mengenal tentang genk asik yakni 56 orang ( 56,6% ). Ini
dikarenakan karena data dari responden banyak menggunakan kartu simpati
sehingga tidak begitu mengetahui layanan dari kartu As khususnya mengenai
komunitas Genk Asik.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Tabel 23
Mengetahui event komunitas tersebut
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak tahu 68 68,7 68,7 68,7
Kurang tahu 8 8,1 8,1 76,8 Tahu 23 23,2 23,2 100,0 Total 99 100,0 100,0
Berdasarkan tabel 23 tentang mengetahui event komunitas, Dapat dilihat
bahwa mayoritas responden, banyak tidak mengetahui event komunitas simpati
zone yakni 68 orang ( 68,7% ). Ini dikarenakan banyak responden yang tidak
begitu respon untuk melakukan registrasi , sehingga hasilnya mereka tidak
mengetahui event-event yang diselenggarakan komunitas tersebut baik itu dari
simpatizone maupun Genk asik.
Tabel 24 Pameran merupakan media pemasaran langsung
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Mengetahui 57 57,6 57,6 57,6
Kurang Mengetahui 5 5,1 5,1 62,6 Mengetahui 37 37,4 37,4 100,0 Total 99 100,0 100,0
Dari Tabel 24 Dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, tidak
mengetahui pameran sebagai media pemasaran langsung yakni 57 orang (
57,6% ). Ini dikarenakan karena masyarakat kelurahan Padang Bulan tidak
mempunyai kesempatan untuk berpergian keluar dari rumah selain berhubungan
dengan usaha ataupun pekerjaan mereka.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Tabel 25 Personal merupakan media pemasaran langsung
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Mengetahui 66 66,7 66,7 66,7
Kurang Mengetahui 9 9,1 9,1 75,8 Mengetahui 23 23,2 23,2 99,0 Sangat mengetahui 1 1,0 1,0 100,0 Total 99 100,0 100,0
Dari tabel 25 Dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, tidak
mengetahui personal sebagai media pemasaran langsung yakni 66 orang
( 66,7% ). Ini dikarenakan karena responden tidak pernah menerima ataupun
melihat personal Telkomsel yang memasarkan produknya secara langsung.
c. Keputusan Memilih Kartu Pra bayar Telkomsel
Tabel 26 sampai tabel 43 akan memaparkan tentang Keputusan Memilih
Kartu Pra bayar Telkomsel.
Tabel 26 Perhatian terhadap iklan kartu pra bayar
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak memperhatikan 1 1,0 1,0 1,0
Kurang memperhatikan 18 18,2 18,2 19,2 Memperhatikan 79 79,8 79,8 99,0 Sangat memperhatikan 1 1,0 1,0 100,0 Total 99 100,0 100,0
Dari Tabel 26 dapat dilihat bahwa responden pada umumnya,
memperhatikan iklan kartu pra bayar telkomsel yakni 79 orang ( 79,8% ). Hal ini
didukung karena respon masyarakat di kelurahan Padang Bulan yang cukup tinggi
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
terhadap perkembangan produk Telkomsel khususnya kartu prabayar. Seperti
perkembangan tarif, bonus, hadiah-hadiah yang diberikan, game yang disediakan,
dan lain-lain.
Tabel 27 Isi iklan dapat dipercaya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent $Valid Tidak percaya 2 2,0 2,0 2,0
Kurang percaya 19 19,2 19,2 21,2 Percaya 77 77,8 77,8 99,0 Sangat Percaya 1 1,0 1,0 100,0 Total 99 100,0 100,0
Dari Tabel 27 dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, percaya
terhadap isi iklan yang disampaikan yakni 77 orang ( 77,8% ). Hal ini disebabkan
karena responden sudah membuktikan sendiri dalam penggunaan kartu pra bayar
bahwa isi iklan tersebut sesuai dengan kenyataan sehingga responden percaya
terhadap isi iklan dan tetap menggunakan kartu pra bayar tersebut.
Tabel 28 Iklan simpati dapat dimengerti
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak mengerti 1 1,0 1,0 1,0
Kurang mengerti 3 3,0 3,0 4,0 Mengerti 95 96,0 96,0 100,0 Total 99 100,0 100,0
Dari Tabel 28 dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, sudah
mengerti terhadap isi iklan dari kartu simpati yakni 95 orang ( 96,0% ). Hal ini
disebabkan karena bahasa iklan yang disampaikan sudah cukup sederhan dan
mudah dimengerti oleh khalayak masyarakat.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Tabel 29 Iklan As dapat dimengerti
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak mengerti 11 11,1 11,1 11,1
Kurang mengerti 18 18,2 18,2 29,3 Mengerti 70 70,7 70,7 100,0 Total 99 100,0 100,0
Dari Tabel 29 dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, sudah
mengerti terhadap isi iklan dari kartu As yakni 70 orang ( 70,7% ). Hal ini
disebabkan karena bahasa iklan yang disampaikan juga sudah cukup sederhana
sama seperti isi iklan dari kartu simpati dan mudah dimengerti oleh khalayak
masyarakat.
Tabel 30 Motivasi menggunakan produk Telkomsel
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Karena kredibilitas
Telkomsel 8 8,1 8,1 8,1
Isi/conten dalam iklan tersebut 1 1,0 1,0 9,1
Tarif yang Murah 41 41,4 41,4 50,5 Lain-lain 49 49,5 49,5 100,0 Total 99 100,0 100,0
Dari Tabel 30 Dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, memilih
kategori lain-lain yaitu kualitas dan jangkauan jaringan yang luas dalam motivasi
menggunakan produk Telkomsel yakni 49 orang ( 49,5% ). Ini dikarenakan
masyarakat menginginkan kualitas berkomunikasi yang baik dan lancar, tanpa ada
gangguan serta terjangkau sampai ke seluruh daerah.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Tabel 31
Kualitas jaringan Telkomsel
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Lemah sekali 1 1,0 1,0 1,0
Lemah 10 10,1 10,1 11,1 Kuat 81 81,8 81,8 92,9 Sangat kuat 7 7,1 7,1 100,0 Total 99 100,0 100,0
Dari Tabel 31 dapat dilihat bahwa responden pada umumnya,mengatakan
kualitas jaringan Telkomsel kuat yakni 81 orang ( 81,8% ). Ini karena sudah
dirasakan bahkan dialami masyarakat kelurahan Padang Bulan didalam
melakukan komunikasi dengan baik tanpa ada gangguan.
Tabel 32
Bentuk desain kartu Simpati
Dari Tabel 32 dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, tidak
mengetahui pameran sebagai media pemasaran langsung yakni 57 orang
( 57,6% ). Dari data ini, dapat diketahui bahwa pada umumnya responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Kurang baik 4 4,0 4,0 4,0
Baik 92 92,9 92,9 97,0 Sangat baik 3 3,0 3,0 100,0 Total 99 100,0 100,0
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Tabel 33 Bentuk Desain kartu As
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak baik 3 3,0 3,0 3,0
Kurang baik 15 15,2 15,2 18,2 Baik 81 81,8 81,8 100,0 Total 99 100,0 100,0
Dari Tabel 33 dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, tidak
mengetahui pameran sebagai media pemasaran langsung yakni 57 orang
( 57,6% ). Dari data ini, dapat diketahui bahwa pada umumnya responden .
Tabel 34 Tertarik terhadap produk Simpati
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak tertarik 1 1,0 1,0 1,0
Kurang tertarik 10 10,1 10,1 11,1 Tertarik 84 84,8 84,8 96,0 Sangat tertarik 4 4,0 4,0 100,0 Total 99 100,0 100,0
Dari Tabel 34 Dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, tertarik
terhadap kartu simpati yakni 84 orang ( 84,8% ). Ini dikarenakan fasilitas dari
kartu simpati yang diberikan sudah cukup baik. Seperti kualitas jaringan, Tarif
hemat, bonus-bonus yang diberikan.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Tabel 35 Tertarik terhadap produk As
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak tertarik 4 4,0 4,0 4,0
Kurang tertarik 77 77,8 77,8 81,8 Tertarik 17 17,2 17,2 99,0 Sangat tertarik 1 1,0 1,0 100,0 Total 99 100,0 100,0
Dari Tabel 35 dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, kurang
tertarik terhadap produk kartu As yakni 77 orang ( 77,8% ). Ini dikarenakan
fasilitas yang diberikan dari produk kartu As belum begitu baik dan masih banyak
kekurangan, seperti dalam hal jaringan yang masih terputus-putus kalau berada di
pelosok daerah dan juga Tarif panggilan yang masih relatif mahal.
Tabel 36 Kebutuhan komunikasi terpenuhi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Kurang terpenuhi 4 4,0 4,0 4,0
Terpenuhi 92 92,9 92,9 97,0 Sangat terpenuhi 3 3,0 3,0 100,0 Total 99 100,0 100,0
Dari Tabel 36 dapat dilihat bahwa responden pada umumnya,
mengatakan kebutuhan komunikasi terpenuhi yakni 92 orang ( 92,9% ). Ini
didukung karena secara umum kualitas bahkan fasilitas yang disediakan
Telkomsel sudah terpenuhi baik mengenai kualitas jaringan maupun Tarif yang
diberikan.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Tabel 37 Perang tarif mempengaruhi pindah kartu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Mencoba karena biaya
sms yang murah 7 7,1 7,1 7,1
Mencoba hanya untuk menelepon pada jam-jam tertentu
8 8,1 8,1 15,2
Tidak, karena kartu seluler yang ada tetap memuaskan
84 84,8 84,8 100,0
Total 99 100,0 100,0
Dari Tabel 37 tentang perang tarif mempengaruhi pindah kartu,Dapat
dilihat bahwa responden pada umumnya, mengatakan tidak, karena kartu seluler
yang ada tetap memuaskan. Ini dikarenakan penggunaan kartu pra bayar yang
digunakan sudah memuaskan responden khususnya dalam melakukan komunikasi
Tabel 38 Kepuasan pelayanan Simpati
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak puas 1 1,0 1,0 1,0
Kurang puas 12 12,1 12,1 13,1 Puas 80 80,8 80,8 93,9 Sangat puas 6 6,1 6,1 100,0 Total 99 100,0 100,0
Dari Tabel 38 dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, memilih
kepuasan pelayanan simpati pada tingkat puas yakni 80 orang ( 80,8% ). Ini
didukung karena responden telah menikmati fasilitas ataupun pelayanan yang
memuaskan selama menggunakan kartu simpati yang telah diberikan oleh
Telkomsel terkhususnya dalam hal kualitas jaringan.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Tabel 39 Kepuasan pelayanan As
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak puas 4 4,0 4,0 4,0
Kurang puas 81 81,8 81,8 85,9 Puas 14 14,1 14,1 100,0 Total 99 100,0 100,0
Dari Tabel 39 dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, memilih
kepuasan pelayanan As pada tingkat kurang puas yakni 81 orang ( 81,8% ). Ini
dikarenakan karena responden sebelumnya telah memilih kartu simpati sebagai
kartu yang digunakan dan responden juga menilai bahwa pemakain produk kartu
As khususnya dalam jangkauan jaringan yang kurang memuaskan.
Tabel 40
Pertimbangan memutuskan membeli kartu pra bayar
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Dorongan teman 4 4,0 4,0 4,0
Dorongan keluarga 8 8,1 8,1 12,1 Pengaruh iklan 1 1,0 1,0 13,1 Atas pertimbangan sendiri 11 11,1 11,1 24,2
Kualitas dan jangkauan jaringan 46 46,5 46,5 70,7
Tarif murah 29 29,3 29,3 100,0 Total 99 100,0 100,0
Dari Tabel 40 Tentang pertimbangan memutuskan membeli kartu pra
bayar.Dapat dilihat bahwa responden pada umumnya memilih karena kualitas dan
jangkauan jaringan yakni 46 orang ( 46,5% ). Hal ini disebabkan karena
penggunaan kartu pra bayar sebagai alat komunikasi yang cukup tinggi dan
jangkauannya sudah mencapai hampir seluruh daerah di Indonesia.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Tabel 41 Kesetiaan menggunakan produk Telkomsel
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Kurang setia 1 1,0 1,0 1,0
Setia 89 89,9 89,9 90,9 Sangat setia 9 9,1 9,1 100,0 Total 99 100,0 100,0
Dari Tabel 41 dapat dilihat bahwa responden pada umumnya memilih
setia pada penggunaan produk kartu pra bayar Telkomsel yakni 89 orang
( 89,9% ). Ini dikarenakan karena pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh
Telkomsel sudah baik bila dibandingkan dengan operator seluler lain, sehingga
responden tidak berniat untuk mencoba menggunakan operator seluler lain.
Tabel 42 Status terdaftar
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak terdaftar 65 65,7 65,7 65,7
Masih pikir-pikir 1 1,0 1,0 66,7 Terdaftar 26 26,3 26,3 92,9 Terdaftar sejak awal 7 7,1 7,1 100,0 Total 99 100,0 100,0
Dari Tabel 42 tentang status terdaftar komunitas.Dapat dilihat bahwa
responden pada umumnya memilih tidak ikut mendaftar yakni 26 orang
( 26,3% ). Ini dikarenakan karena responden tidak cukup tertarik dengan
informasi-informasi yang diberikan Telkomsel melalui layanan komunitas
tersebut dan responden juga mengatakan cara registrasi komunitas tersebut cukup
rumit.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Tabel 43 Langsung memutuskan membeli
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Berpikir-pikir dulu 3 3,0 3,0 3,0
Langsung membeli setelah dipertimbangkan 29 29,3 29,3 32,3
Segera membeli tanpa mempertimbangkan 67 67,7 67,7 100,0
Total 99 100,0 100,0
Dari Tabel 43 tentang keputusan membeli.Dapat dilihat bahwa responden
pada umumnya mengatakan segera membeli tanpa pertimbangan yakni 67 orang (
67% ). Ini dikarenakan karena responden memutuskan untu membeli ada
pengaruh ataupun ajakan dari kelurga, teman ataupu orang lain yang sudah
merasakan atau menggunakan produk kartu pra bayar tersebut. Selain juga karena
melihat kualitas jaringan yang baik dan tarif yang hemat.
IV.3 Analisis Tabel Silang
Pada bagian ini analisis statistic deskriptif table silang akan memuat
tentang penilian dan data dalam satu tabel. Analisis statistic deskriptif tabel silang
merupakan salah satu tehnik yang dipergunakan untuk menganalisis dan
mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya,
sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bersifat negative atau positif.
Namun analisa ini tidak dapat dijadikan sebagai penentu utama untuk melihat
bagaimana hubunga penilaian data yang satu dengan yang lain.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Tabel 44 Media mengenal Kartu Pra bayar * Langsung memutuskan membeli Crosstabulation
Berdasarkan output data SPSS viewer diatas dapat dijelaskan tentang
hubungan media mengenal kartu pra bayar dengan keputusan memilih kartu pra
bayar. Dari 99 responden yang mengatakan bepikir-pikir dulu 3 orang, yang
mengatakan langsung membeli setelah dipertimbangan 29 orang, sedangkan yang
segera membeli tanpa pertimbangan ada sebanyak 67 orang.
Langsung memutuskan membeli Total
Berpikir-pikir dulu
Langsung membeli setelah
dipertimbangkan
Segera membeli
tanpa mempertimbangk
an Media mengenal Kartu Pra bayar
Televisi Count
0 16 27 43
% within Media mengenal Kartu Pra bayar
,0% 37,2% 62,8% 100,0%
surat kabar Count 1 0 1 2 % within Media
mengenal Kartu Pra bayar
50,0% ,0% 50,0% 100,0%
Radio Count 0 0 2 2 % within Media
mengenal Kartu Pra bayar
,0% ,0% 100,0% 100,0%
Teman/orang lain Count 2 11 37 50 % within Media
mengenal Kartu Pra bayar
4,0% 22,0% 74,0% 100,0%
lain-lain Count 0 2 0 2 % within Media
mengenal Kartu Pra bayar
,0% 100,0% ,0% 100,0%
Total Count 3 29 67 99 % within Media
mengenal Kartu Pra bayar
3,0% 29,3% 67,7% 100,0%
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Tentang sumber mengetahui atau mengenal kartu pra bayar, yaitu
sebanyak 50 orang responden yang mengetahui dari teman atau orang lain,43
orang mengatakan dari televisi, ada 2 orang mengatakan dari surat kabar, 2 orang
dari radio, dan lain-lain yaitu dari inisiatif sendiri ada 2 orang.
Dari data tersebut, dapat diketahui hubungan antara media mengenal
kartu pra bayar dengan keputusan memilih kartu pra bayar . dari 99 responden ada
50 orang mengatakan bahwa media yang sangat berperan adalah melalui teman
atau orang lain, sehingga data yang dibahas seperti dibawah ini:
43 Televisi : X 100% = 43.4% 99
Surat kabar : 2 X 100% = 20.2 % 99
Radio : 2 X 100% = 20.2% 99
Teman / orang lain : 50
X 100% = 50.5% 99
Lain-lain : 2 X 100% = 20.2% 99
Berdasarkan data diatas dapat dilihat persentase responden ada 50.5%
yang mengatakan segera membeli tanpa pertimbangan melalui media teman atau
orang lain. Jadi berdasarkan data tersebut dapat hubungan media teman atau orang
lain dengan keputusan segera membeli kartu pra bayar.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Tabel 45 Media tersebut tepat berpromosi * Isi iklan dapat dipercaya Crosstabulation
Isi iklan dapat dipercaya Total
Tidak
percaya Kurang percaya Percaya
Sangat Percaya
Media tersebut tepat berpromosi
Tepat Count
2 18 74 0 94
% within Media tersebut tepat berpromosi
2,1% 19,1% 78,7% ,0% 100,0%
Sangat tepat
Count 0 1 3 1 5
% within Media tersebut tepat berpromosi
,0% 20,0% 60,0% 20,0% 100,0%
Total Count 2 19 77 1 99 % within Media
tersebut tepat berpromosi
2,0% 19,2% 77,8% 1,0% 100,0%
Berdasarkan output data SPSS viewer diatas dapat dijelaskan dan dapat
dilihat bahwa hubungan media yang tepat berpromosi dengan kepercayaan
terhadap isi iklan. Dari 99 responden, tidak percaya 2 orang yang kurang percaya
19 orang , yang percaya ada sebanyak 77 orang responden dan yang sangat
percaya 1 orang.
Sebaran data tentang media yang tepat berpromosi yaitu ada sebanyak 94
orang responden yang mengatakan tepat, dan 5 orang mengatakan sangat tepat.
Dari data tersebut, dapat diketahui hubungan antara media yang tepat
berpromosi dengan kepercayaan terhadap isi iklan . Dari 99 responden ada 77
orang yang percaya terhadap isi iklan tersebut, sehingga data yang dibahas seperti
dibawah ini:
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Tepat : 74 X 100% = 74.7% 99 Sangat tepat : 3 X 100% = 30.3 % 99
Berdasarkan data diatas dapat dilihat persentase responden ada 74.7%
yang mengatakan bahwa media tersebut tepat berpromosi karena responden
percaya terhadap isi iklan tersebut. Jadi berdasarkan data tersebut terdapat
hubungan antara media dengan kepercayaan responden terhadap isi iklan.
Tabel 46 Mengikuti perang tarif * Perang tarif mempengaruhi pindah kartu Crosstabulation
Perang tarif mempengaruhi pindah kartu Total
Mencoba karena biaya
sms yang murah
Mencoba hanya untuk menelepon pada jam-
jam tertentu
Tidak, karena kartu seluler
yang ada tetap memuaskan
Mengikuti perang tariff
Tidak mengikuti
Count 1 0 28 29
% within Mengikuti perang tarif
3,4% ,0% 96,6% 100,0%
Kurang mengikuti
Count 0 2 18 20
% within Mengikuti perang tarif
,0% 10,0% 90,0% 100,0%
Mengikuti Count 6 6 37 49 % within
Mengikuti perang tarif
12,2% 12,2% 75,5% 100,0%
Sangat mengikuti
Count 0 0 1 1
% within Mengikuti perang tarif
,0% ,0% 100,0% 100,0%
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Total Count 7 8 84 99 % within
Mengikuti perang tarif
7,1% 8,1% 84,8% 100,0%
Berdasarkan output data SPSS viewer diatas dapat dijelaskan dan dapat
dilihat bahwa hubungan pengaruh responden yang mengikuti perang tarif dengan
mencoba kartu seluler lain . Dari 99 responden, ada 84 orang yang mengatakan
tidak mencoba karena kartu seluler yang ada tetap memuaskan, 8 orang yang
mengatakan mencoba hanya untuk menelepon pada jam-jam tertentu, ada
sebanyak 7 orang responden yang mengatakan mencoba karena biaya sms yang
murah.
Sebaran data tentang pengaruh responden yang tidak mengikuti perang
tarif ada sebanyak 29 orang responden,yang kurang mengikuti 20 orang
responden,yang mengikuti 49 orang dan yang sangat mengikuti perang tarif ada
1 orang.
Dari data tersebut,dapat dilihat hubungan pengaruh responden yang
mengikuti perang tarif dengan mencoba kartu seluler lain. dari 99 responden ada
84 orang mengatakan bahwa perang tarif tidak membuat responden mencoba
kartu seluler lain karena kartu yang ada tetap memuaskan, sehingga data yang
dibahas seperti dibawah ini :
Tidak mengikuti : 28 X 100% = 28.3% 99
Kurang mengikuti : 18 X 100% = 18.2 % 99
Mengikuti : 37 X 100% = 3 7.3%
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
99 Sangat mengikuti : 1
X 100% = 1.0% 99
Berdasarkan data diatas dapat dilihat persentase responden ada 37.%
yang mengatakan mengikuti perkembangan perang tarif tetapi tidak mencoba
untuk menggunakan kartu seluler lain. Jadi berdasarkan data tersebut terdapat
hubungan bahwa responden yang mengikuti perang tarif tidak mencoba
menggunakan kartu seluler lain karena kartu yang ada tetap memuaskan.
IV.4 Uji hipotesa
Tabel 47 Correlations
Var_X Var_Y Spearman's rho Var_X Correlation Coefficient 1,000 ,227(*)
Sig. (2-tailed) . ,024 N 99 99
Var_Y Correlation Coefficient ,227(*) 1,000 Sig. (2-tailed) ,024 . N 99 99
Interpretasi :
a. Tampak pada hasil perhitungan koefisien korelasi Rank Spearman angka
0.227 ditampilkan dengan penulisan dengan .227 adalah angka koefisien
korelasi Rank Spearman atau nilai r xy = 0.227 diambil dua angka dibelakang
menjadi 0.23. Angka tersebut menunjukkan korelasi yang rendah karena
terletak pada interval 0,20-1,399 pada skala yang dituliskan diawal. Dengan
demikian dapat diinterpretasikan atau diuraikan bahwa terdapat hubungan yang
rendah antara Srategi komunikasi pemasaran terhaadap keputusan memilih
kartu pra bayar Telkomsel.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
b. Signifikasi atau nilai penerimaan hasil korelasi Rank Spearman dapat diuji
dengan menyusun hipotesiS sebagai berikut :
H0 = Hubungan antara varibel bebas ( x ) dan variabel terikat 0( y ) tidak
signifikan
Ha = Hubungan antara varibel bebas ( x ) dan variabel terikat ( y ) signifikan.
c. Dasar pengambilan keputusan :
Berdasarkan probabilitas
Jika probabilitas atau signifikansi < 0.05 hubungan kedua varibel signifikan
Jika probabilitas atau signifikansi > 0.05 hubungan kedua varibel tidak
signifikan
Keputusan pada baris baik pada sel kanan atas maupun sel kiri bawah (
kedua sel isinya sama atau lurus dengan baris sig. (2-tailed ), angka
probabilitas adalah 0,024.Oleh karena itu nilai probabilitasny < 0.05, maka
dapat diambil keputusan bahwa Ha diterima.
d. Menentukan hipotesis
H0: Tidak terdapat hubungan antara strategi komunikasi pemasaran terhadap
keputusan memilih kartu pra bayar.
Ha: Terdapat hubungan antara strategi komunikasi pemasaran terhadap
keputusan memilih kartu pra bayar ”
e. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
Jika probabilitas atau signifikansi < 0.05 H0 ditolak dan Ha diterima
Jika probabilitas atau signifikansi > 0.05 H0 ditetima dan Ha ditolak
Angka probabilitas dari hasil perhitungan sebesar 0.023 < 0.05 , maka H0
ditolak Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Strategi komunikasi pemasaran terhadap keputusan memilih kartu pra bayar
signifikan.
IV.5 Pembahasan
Setelah menganalisa setiap data dari kuesioner maka dilanjutkan dengan
menguji hipotesa yaitu pengukuran tingkat hubungan diantara variabel yang linear
dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Spearman’s ( rs ). Koefisien relasi
Spearman’s ( rs ) menjelaskan hubungan antara variabel x dan y yang tidak
diketahui sebaran data.
Dari hasil uji hipotesa yang diperoleh dari SPSS 14.0, maka diperoleh
koefisien korelasi Spearman ( rs ) sebesar 0.23 berdasarkan pernyataan rs > 0 maka
hipotesa alternatif ( Ha ) diterima dan benar terhadap hubungan yang rendah
antara Strategi komunikasi pemasaran terhadap keputusan memilih kartu pra
bayar Telkomsel.
Kemudian tahap selanjutnya adalah mencari besarnya ” Strategi
komunikasi pemasaran terhadap keputusan memilih kartu pra bayar Telkomsel ”,
adalah :
Kp = ( rs )2 x 100%
Kp = ( 0.227 )2x 100%
Kp = 0.051.x 100%
Kp = 5,15%
Dengan demikian, ” Strategi komunikasi pemasaran dan keputusan
memilih kartu pra bayar Telkomsel di kelurahan Padan Bulan ” sebesar 5.15%
sisanya 94.85% dipengaruhi oleh faktor lain di luar Strategi .komunikasi
pemasaran . sederhananya dapat disebutkan bahwa keputusan memilih kartu pra
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
bayar Telkomsel di kelurahan Padang Bulan dipengaruhi 5.15% dari Strategi
komunikasi pemasaran.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan mulai dari BAB I sampai
BAB IV berupa temuan data di lapangan yang kemudian dianalisis, akhirnya
peneliti mengajukan kesimpulan sebagai berikut :
V.1 Kesimpulan
a. Strategi Komunikasi Pemasaran ternyata tidak mempengaruhi
keputusan memilih kartu pra bayar Telkomsel di kelurahan Padang
Bulan. Responden memutuskan memilih kartu pra bayar lebih
diutamakan karena ajakan atau pengaruh keluarga, teman ataupun
orang lain.
b. Ada beragam motivasi responden dalam memutuskan memilih kartu
pra bayar Telkomsel, motivasi yang paling utama adalah kualitas dan
jangkauan jaringan Telkomsel.
c. Responden tidak terlalu dipengaruhi oleh strategi komunikasi
pemasaran yang dilakukan oleh Telkomsel dalam memutuskan
memilih kartu pra bayar tetapi banyak dipengaruhi melalui komunikasi
antar pribadi.
d. Berdasarkan hasil data dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa
nilai rs = 0,23 dan dengan demikian, ” Strategi komunikasi pemasaran
dan keputusan memilih kartu pra bayar Telkomsel di kelurahan Padang
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Bulan ” sebesar 5.15% sisanya 94.85% dipengaruhi oleh faktor lain di
luar Strategi .komunikasi pemasaran .
V.2 Saran-saran
a. Menurut responden pihak Telkomsel sebaiknya lebih memperhatikan
kebutuhan informasi khalayak melalui strategi komunikasi pemasaran
yang ada ( Periklanan, Promosi penjualan, Pemasaran langsung,
Humas dan penjualan perseorangan ) mengenai falisilitas atau layanan
produk kartu pra bayar. Hal ini bertujuan agar khalayak merasa
kebutuhan informasinya terpenuhi mengenai kartu pra bayar tersebut
melalui media iklan yang ada.
b. Menurut responden pihak Telkomsel diharapkan dalam memberikan
kebijakan-kebijakan programnya lebih memperhatikan kebutuhan
masyarakat khususnya mengenai tarif yang hemat dan kualitas
jaringan yang baik serta terjangkau sampai ke pelosok-pelosok daerah.
c. Menurut responden dalam menyajikan iklan di televisi sebaiknya
pihak Telkomsel melakukan seleksi ketat khususnya kata-kata ataupun
contoh yang dimaksudkan dalam penyampaiannya. Artinya apa yang
disampaikan sesuai dengan kenyataan dalam penggunaan kartu pra
bayar tersebut.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro,M. Linggar. 2000. Teori dan profesi kehumasan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Angipora, Marius P. 1999. Dasar- Dasar Pemasaran. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.3
Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q. Anees. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi. Simbiosa Rekatama Media.
Black A, James, And Champion J, dean. 2001. Metode dan Masalah Penelitian
Sosial. Bandung : Refika Aditama Book, Cassandra L. 1980. Human Communication : Principles, Contexs and
Skills. New York : St. Martin’s Press. Bulaeng, Andi. 2004. Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer. Yogyakarta:
ANDI Cangara, Hafield. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT Rajagrafindo
Persada. Carthy, Jerome and Andrew A. Brogowicz, Dasar- Dasar Pemasaran. Erlangga Efendi, Onong Uchana. 2006.Ilmu Teori Teori dan Praktek. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya . Efendi, Onong Uchana.1993.Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : Citra
Aditya Bakti. Engel, J.F.,R.D.Blackwell, dan P.W.Miniard. 1995. Consumer Behavior. USA:
The Dryden Press. Gitosudarmo, Indriyo. 1994. Manajemen Pemasaran. Yokyakarta:
BPFE-YOGYAKARTA. Hawkins, Best, Coney. 2005. Consumer Behavior : Building Marketing Strategy.
USA, Boston : Mc Graw-Hill.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Jefkins, Frank. 1997. Periklanan. Jakarta: Erlangga Kotler, Philip and Armstrong Gary. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta:
Erlangga Kotler, Philip. 1997. Manajemen pemasaran. Jakarta: Prenhallindo. Kotler, Philip and Andreasen Alan. 1995. Strategi Pemasaran Untuk Orgainisasi
Nirlaba. Yogyakarta: Gadjah Mada Unviversity Press. Laksana, Fajar 2008. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya. Nawawi, Hadari. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press. Peter, Paul J and Olson, Jerry C. 1999. Consumer Behavior: Perilaku Consumen
dan Strategi Pemasaran. Jakarta: Erlangga Rakhmat, Jalaludin 2004. Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh
Analisis Statistik. Bandung: Remaja Rosdakarya. Raymond. S. Ross, 1983. Speech Communication: Fundamentals and Practice.
Englewood Cliffs. New Jersey: Prentice Hall. Rogers, Everett M and D. Lawrence Kincaid. 1981. Communication Network :
Towards a New Paradigm for Research. New York : Free Press. Schiffman, L.G. dan L.L.Kanuk. 2007. Consumer Behavior. USA,New Jersey:
Prentice Hall. Schramm, Wilbur, dan Donald F., Roberts. 1971 The Process and Effects of Mass
Communication, Resived edition, , Urbana Chicago-London: University of Illinois Press
Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: Pustaka LP3ES
Indonesia. Shimp, Terence. 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi
Terpadu. Jakarta: Erlangga. Soemanagara, Rd. 2006. Strategic Marketing Communication. Bandung: Alfabeta Stanton, J William. 1984. Prinsip Pemasaran. Terbitan Erlangga edisi ketujuh. Sulaksana, Uyung. 2003. Integrated Marketing Communications. Yogyakarta:
PUSTAKA PELAJAR
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Suryani, Tatik 2008. Perilaku Konsumen; Implikasi Pada Strategi Pemasaran. Yogkyakarta: Graha Ilmu.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI OFFSET. 6 Trenholm, Sarah and Arthur Jensen. 1996. Interpersonal Communication.
Belmont, California : Wadsworth Publishing Company Inc. Wiryanto, Dr. MA. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT.Gramedia
Widiasarana Indonesia http://jakarta.wartaegov.com/index.php?option=com_content&view=article&id=7
49&catid=44:ragamberita&Itemid=56.
http://armanmulia.blog.friendster.com/.
http://74.125.155.132/search?q=cache:LNHZtaDgNgIJ:digilib.petra.ac.id/jiunkpe/
s1/hotl/2002/jiunkpe-ns-s1-2002-33497127-3779-rosari-
chapter2.pdf+motivasi+keputusan+memilih&cd=9&hl=id&ct=clnk&gl=id.
http://www.lusa.web.id/komunikasi-dan-konseling/unsur-unsur-komunikasi/.
http://bandono.web.id/files/makalah-komunikasi.pdf.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
KUISIONER PENELITIAN
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN
DAN KEPUTUSAN MEMILIH KARTU PRA BAYAR
Petunjuk Pengisian Kuisioner :
1. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti sebelum anda menjawabnya
2. Isilah jawaban Anda dengan jujur, benar dan jelas.
3. Beri tanda silang ( x ) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat anda di
tempat yang disediakan.
4. Sebaiknya kolom kotak di sebelah kanan jangan Anda isi.
5. Checklist ( v ) untuk setiap pertanyaan yang berada dalam tabel yang
sesuai menurut Anda.
6. Terima kasih atas kerjasamanya.
Peneliti
Jerry Sinaga
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
No.Responden :
1 2 Karakteristik Responden 1. Nama :
2. Jenis Kelamin
1. Pria 2. Wanita 3
3. Usia
1.17-27 tahun 2. 28-39 tahun 3. 40-50 tahun 4 4. 51-60 tahun
4. Pekerjaan 1. Mahasiswa / Pelajar 2. Pegawai Negeri Sipil 3. Pegawai Swasta 4. Wiraswasta 5 5. Lain-lain...( sebutkan ) .................................
5. Kartu pra bayar Telkomsel apa yang Anda gunakan saat ini? 1. Simpati 2. As 6 6. Sudah berapa lamakah Anda menggunakan kartu tersebut? 1. 1-5 bulan 2. 5 bulan – 1 tahun 3. 2 – 3 tahun 7 4. 3 tahun atau lebih Strategi Komunikasi Pemasaran Periklanan 7. Dari mana pertama kali Anda mengetahui kartu pra bayar Telkomsel seperti
Simpati / Kartu As ? 1. TV 2. Surat Kabar 3.Majalah 4. Radio 8 5. Brosur 6. Teman/orang lain 7. Lain-lain...(sebutkan).....................................
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
9. Melalui media apakah Anda mengetahui tentang kartu pra bayar Telkomsel ? Media Tidak
Pernah Pernah Sering Sangat
Sering 1. Radio
2. Televisi
3. Spanduk / Billboard
5. Brosur
6. Koran / Majalah
7. Internet
8. Menurut Anda, apakah media tersebut tepat untuk berpromosi ? 1. Tidak tepat 2. Kurang tepat 3. Tepat 15 4. Sangat tepat 9. Apakah Anda mengikuti iklan mengenai perang tarif kartu seluler sekarang
ini? 1. Tidak mengikuti 2. Kurang mengikuti 3. Mengikuti 16
4. Sangat mengikuti Promosi Penjualan 10. Bagaimana harga penjualan kartu perdana Simpati ? 1. Mahal sekali 2. Mahal 3. Murah 17 4. Murah sekali 11. Bagaimana harga penjualan kartu perdana As ? 1. Mahal sekali 2. Mahal 3. Murah 18 4. Murah sekali
9
10
11 12 13 14
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
19
20
Hubungan Masyarakat 12. Apakah Anda mengetahui komunitas Simpati zone dari kartu Simpati dan
GenAsik dari kartu As ?
13. Sebagai anggota komunitas Simpati zone dari kartu Simpati dan GenAsik dari
kartu As, apakah Anda mengetahui event atau kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan ?
1. Tidak tahu 2. Kurang tahu 3. Tahu 21 4. Sangat mengetahui Pemasaran Langsung 14. Apakah Anda mengetahui bentuk pemasaran langsung yang dilakukan
Telkomsel dalam memberikan informasi produk kartu Simpati / kartu As?
22
23
Keputusan Memilih kartu Pra bayar Telkomsel Attention 15. Bagaimanakah perhatian Anda saat melihat/ mendengar iklan kartu pra bayar
Telkomsel ? 1. Tidak memperhatikan 2. Kurang memperhatikan 3. Memperhatikan 24 4. Sangat memperhatikan 16. Apakah Anda percaya terhadap isi pesan dalam iklan tersebut ? 1. Tidak percaya 2. Kurang percaya 3. Percaya 25 4. Sangat Percaya
Produk Tidak Tahu
Kurang Tahu
Tahu Sangat mengetahui
1.Simpati
2. As
Pemasaran langsung
Tidak mengetahui
Kurang mengetahui
Mengetahui Sangat mengetahui
1.Pameran
2.Personal
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
17. Apakah Anda mengerti dengan isi pesan yang Anda dengar/lihat tentang iklan
kartu Simpati ? 1. Tidak mengerti 2. Kurang mengerti 3. Mengerti 26 4. Sangat mengerti 18. Apakah Anda mengerti dengan isi pesan yang Anda dengar/lihat tentang iklan
kartu As ? 1. Tidak mengerti 2. Kurang mengerti 3. Mengerti 27 4. Sangat mengerti Interest 19. Apa motivasi Anda menggunakan produk Telkomsel ? 1. Karena kredibilitas Telkomsel 2. Isi/content dalam iklan tersebut 3. Aktor / Tokoh / Model dalam iklan tersebut 28 4. Tarif yang murah 5. lain-lain … ( sebutkan ) …………………… 20. Menurut Anda, Bagaimana kualitas jaringan Telkomsel ? 1. Lemah sekali 2. Lemah 3. Kuat 29 4. Sangat kuat 21. Bagaimana menurut Anda bentuk (desain)dari kartu Simpati ? 1. Tidak baik 2. Kurang baik 3. Baik 30 4. Sangat baik 22. Bagaimana menurut Anda bentuk (desain)dari kartu As ? 1. Tidak baik 2. Kurang baik 3. Baik 31 4. Sangat baik
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
23. Apakah Anda merasa tertarik dengan produk Telkomsel ( Simpati dan As )
tersebut ?
Produk Tidak menarik perhatian
Kurang menarik perhatian
Menarik perhatian
Sangat menarik perhatian
1.Simpati
2. As
Desire 24. Apakah kebutuhan komunikasi Anda dengan sudah terpenuhi melalui
Telkomsel ? 1. Tidak tahu 2. Tidak terpenuhi 3. Terpenuhi 34 4. Sangat terpenuhi 25. Apakah promosi perang tarif antar kartu seluler sekarang ini mempengaruhi
Anda untuk mencoba kartu seluler yang lain ? 1. Mencoba karena biaya sms yang murah 2. Mencoba hanya untuk menelepon pada jam-jam tertentu 3. Tidak, karena kartu seluler yang ada tetap memuaskan 35 4. Mencoba, hanya sebagai life style ( gaya hidup ) 26. Apakah Anda puas dengan fasilitas dari pelayanan yang diberikan Telkomsel?
Produk Tidak puas
Kurang puas
Puas Sangat puas
1.Simpati
2. As
Conviction 27. Apa yang menjadi pertimbangan ketika Anda memutuskan membeli kartu pra bayar Telkomsel? 1. Dorongan teman 2. Dorongan keluarga 3. Pengaruh iklan 4. Atas pertimbangan sendiri 38 5. Kualitas jaringan 6. lain lain… ( sebutkan ) ……………………. 28. Apakah sampai saat ini Anda tetap setia menggunakan produk Telkomsel ?
1. Tidak setia 2. Kurang setia
32
33
36
37
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
3. Setia 39 4. Sangat setia Action 29. Apakah Anda terdaftar sebagai komunitas Simpati zone dari kartu Simpati
atau GenAsik dari kartu As ? 1. Tidak terdaftar
2. Masih pikir-pikir 40 3.Terdaftar 4. Terdaftar sejak awal 30. Setelah mengetahui produk Telkomsel, apakah Anda langsung memutuskan
untuk membelinya ? 1. Tidak langsung membeli 2. Berpikir-pikir dulu 3. Langsung membeli setelah dipertimbangkan 41 4.Segera membeli tanpa mempertimbangkan 31. Apa saran Anda untuk Telkomsel ? …………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Tabel Silang Hasil SPSS 14.0 For Windows
Media mengenal Kartu Pra bayar * Langsung memutuskan membeli Crosstabulation
Langsung memutuskan membeli Total
Berpikir-pikir dulu
Langsung membeli setelah
dipertimbangkan
Segera membeli
tanpa mempertimbangk
an Media mengenal Kartu Pra bayar
Televisi Count
0 16 27 43
% within Media mengenal Kartu Pra bayar
,0% 37,2% 62,8% 100,0%
surat kabar Count 1 0 1 2 % within Media
mengenal Kartu Pra bayar
50,0% ,0% 50,0% 100,0%
Radio Count 0 0 2 2 % within Media
mengenal Kartu Pra bayar
,0% ,0% 100,0% 100,0%
Teman/orang lain Count 2 11 37 50 % within Media
mengenal Kartu Pra bayar
4,0% 22,0% 74,0% 100,0%
lain-lain Count 0 2 0 2 % within Media
mengenal Kartu Pra bayar
,0% 100,0% ,0% 100,0%
Total Count 3 29 67 99 % within Media
mengenal Kartu Pra bayar
3,0% 29,3% 67,7% 100,0%
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Media tersebut tepat berpromosi * Isi iklan dapat dipercaya Crosstabulation
Isi iklan dapat dipercaya Total
Tidak
percaya Kurang percaya Percaya
Sangat Percaya
Media tersebut tepat berpromosi
Tepat Count
2 18 74 0 94
% within Media tersebut tepat berpromosi
2,1% 19,1% 78,7% ,0% 100,0%
Sangat tepat
Count 0 1 3 1 5
% within Media tersebut tepat berpromosi
,0% 20,0% 60,0% 20,0% 100,0%
Total Count 2 19 77 1 99 % within Media
tersebut tepat berpromosi
2,0% 19,2% 77,8% 1,0% 100,0%
Mengikuti perang tarif * Perang tarif mempengaruhi pindah kartu Crosstabulation
Perang tarif mempengaruhi pindah kartu Total
Mencoba karena biaya
sms yang murah
Mencoba hanya untuk menelepon pada jam-
jam tertentu
Tidak, karena kartu seluler
yang ada tetap memuaskan
Mengikuti perang tariff
Tidak mengikuti
Count 1 0 28 29
% within Mengikuti perang tarif
3,4% ,0% 96,6% 100,0%
Kurang mengikuti
Count 0 2 18 20
% within Mengikuti perang tarif
,0% 10,0% 90,0% 100,0%
Mengikuti Count 6 6 37 49 % within
Mengikuti perang tarif
12,2% 12,2% 75,5% 100,0%
Sangat mengikuti
Count 0 0 1 1
% within Mengikuti perang tarif
,0% ,0% 100,0% 100,0%
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Total Count 7 8 84 99 % within
Mengikuti perang tarif
7,1%
8,1% 84,8% 100,0%
Tabel Foltron Cobol
No. K.Responden Strategi Komunikasi Pemasaran
Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar
Resp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
0 1 2 2 4 1 3 6 2 3 2 2 2 1 3 1 3 3 2 1 1 2 2 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 1 3
0 2 1 1 3 1 4 1 2 2 2 1 2 1 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 2 3 3 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 5 4 4 3
0 3 1 3 3 1 4 6 1 3 2 2 2 1 3 2 3 3 3 1 1 3 3 2 2 3 2 5 3 3 3 4 2 3 3 3 2 1 2 1 4
0 4 2 1 1 2 4 6 1 4 3 1 1 1 4 1 3 3 1 1 1 3 4 2 2 3 3 1 4 3 3 3 4 2 3 2 2 2 3 1 3
0 5 1 4 3 1 4 6 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 2 2 1 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 4 3 2 2 5 4 1 3
0 6 2 1 4 1 4 6 2 3 3 2 2 1 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 5 4 3 3
0 7 1 4 4 1 4 6 1 3 2 2 1 1 3 2 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 1 3 3 3 1 5 4 1 2
0 8 1 2 4 1 4 6 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3
0 9 1 2 4 1 2 1 3 3 3 1 2 1 4 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3
1 0 1 2 4 1 4 6 1 3 3 2 2 1 3 2 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 1 4
1 1 1 2 3 1 4 1 1 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 3 4
1 2 1 3 4 1 4 1 1 3 3 3 1 1 3 2 3 3 3 1 1 1 1 3 2 3 2 5 3 3 2 3 2 3 3 3 1 5 3 1 4
1 3 2 2 4 1 4 6 1 3 3 1 1 1 3 1 3 3 2 2 1 1 1 2 3 3 1 5 3 3 1 3 2 3 3 3 1 5 3 1 4
1 4 1 4 5 1 3 6 1 3 2 2 2 1 3 2 3 3 2 1 1 2 1 3 3 3 1 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 1 4
1 5 2 2 3 1 4 6 1 2 2 2 1 1 3 2 3 3 3 2 1 1 1 2 3 3 1 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 6 3 1 4
1 6 1 2 5 1 4 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 1 3 1 3 2 2 2 4 3 3 3 2 2 3 2 3 2 5 3 1 2
1 7 2 1 3 1 4 1 2 3 4 4 4 4 4 4 2 1 3 3 2 3 3 3 4 3 3 1 4 3 3 3 2 4 3 3 2 4 4 3 3
1 8 2 3 4 1 4 6 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 1 2
1 9 2 3 5 1 4 6 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 2 2 1 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 2 1 3 1 4
2 0 1 1 4 1 3 6 1 3 1 3 1 1 3 2 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 1 3
2 1 2 4 4 2 4 6 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 5 3 3 3 1 3 3 3 1 3 2 3 1 4
2 2 2 2 4 1 4 6 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2 6 3 3 4
2 3 1 1 3 1 2 6 1 3 2 1 2 2 3 2 3 3 3 2 1 1 1 3 3 3 2 4 2 3 2 3 2 3 3 3 2 6 3 1 4
2 4 1 3 4 1 4 6 1 3 3 1 3 1 3 2 3 3 3 1 2 1 1 3 3 3 2 1 3 3 2 3 1 3 3 4 2 4 4 3 4
2 5 2 2 4 1 4 1 2 3 3 1 2 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 1 3
2 6 2 3 5 1 4 6 1 3 2 2 2 1 3 3 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 2 4 4 3 2 3 1 3 3 3 2 1 3 1 4
2 7 2 2 5 2 3 6 1 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 6 3 1 4
2 8 2 2 2 1 4 1 2 3 2 2 2 1 3 2 3 3 3 1 1 3 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 1 3
2 9 1 2 4 1 2 1 2 3 3 2 2 1 3 1 3 3 3 1 1 1 1 2 3 3 1 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 6 3 1 4
3 0 1 2 3 2 4 1 1 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 2 3 5 3 3 3 2 3 3 3 2 3 6 3 1 4
3 1 2 3 5 1 3 1 2 3 2 2 2 1 3 1 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 6 3 1 3
3 2 1 1 1 1 3 6 2 3 2 2 2 1 3 2 3 3 3 3 2 1 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 3 4
3 3 2 1 1 1 2 6 1 3 2 2 3 1 3 3 3 3 3 1 1 3 1 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 6 3 1 4
3 4 2 2 4 1 4 1 1 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3
3 5 2 1 4 1 2 6 1 3 2 2 1 1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 6 3 3 4
3 6 2 1 4 1 4 1 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 4 4
3 7 2 2 4 1 4 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 2 2 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 1 4
3 8 2 2 5 1 4 1 2 3 3 2 1 1 3 2 3 3 3 1 2 3 1 3 2 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 2 5 3 1 3
3 9 2 1 4 1 4 6 1 3 3 2 1 1 3 1 3 3 3 1 3 1 1 3 2 3 3 5 3 3 2 3 2 3 3 3 2 5 3 3 3
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
4 0 1 2 4 1 1 1 1 3 3 2 2 2 3 1 3 3 3 2 1 1 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 3 5 3 1 4
4 1 2 1 1 1 4 1 2 3 2 1 2 2 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 6 3 3 4
4 2 1 2 5 1 4 6 2 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 1 1 2 2 3 2 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 1 4
4 3 1 3 4 1 4 1 2 3 2 1 2 1 3 2 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 1 5 2 2 1 3 2 3 3 3 2 5 3 1 4
4 4 2 1 1 1 4 1 2 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 1 3 2 6 3 1 4
4 5 1 2 4 1 4 6 1 3 3 2 2 2 3 3 3 1 1 1 1 1 1 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 3 2 1 3 1 4
4 6 2 4 4 1 4 6 1 3 2 1 2 3 3 1 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 2 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 1 4
4 7 2 1 4 1 4 1 3 3 3 2 2 1 3 1 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 6 3 1 4
4 8 2 2 4 1 4 6 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 2 3 2 5 3 1 4
4 9 1 1 4 1 4 7 2 3 2 1 2 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 3 3
5 0 1 1 1 1 4 6 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 5 2 3 3 3 2 3 1 3 2 5 3 4 4
5 1 1 2 4 1 4 6 1 3 3 1 2 1 3 2 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 2 5 3 3 2 3 2 3 3 3 2 5 3 3 4
5 2 2 2 4 1 4 6 2 3 2 2 2 1 3 1 3 3 3 1 1 1 1 2 3 3 1 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 6 3 1 4
5 3 2 1 1 2 4 1 2 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 6 3 3 4
5 4 1 2 4 2 3 1 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 1 5 3 3 2 2 3 3 3 2 3 5 3 1 3
5 5 1 1 4 2 3 1 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 1 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 6 3 1 4
5 6 1 2 5 1 3 6 2 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 2 3 3 1 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 6 3 1 4
5 7 1 3 4 2 4 1 1 3 3 2 3 1 3 1 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 6 3 1 4
5 8 1 2 4 1 4 6 1 3 2 2 2 2 3 1 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 6 3 1 4
5 9 1 2 4 1 4 1 1 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 2 3 3 3 3 2 2 2 3 5 3 4 3
6 0 2 4 4 1 4 7 2 3 3 2 2 1 3 2 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 1 3
6 1 2 1 1 1 4 1 1 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 3 4
6 2 1 3 4 1 4 6 2 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 2 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 3 4
6 3 2 3 5 1 4 1 2 3 3 2 2 1 3 1 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 1 4
6 4 1 1 1 1 3 1 1 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 1 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 1 3 2 5 3 3 4
6 5 1 2 4 2 1 6 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 1 2 3 6 3 1 3
6 6 2 2 4 1 3 4 1 3 3 1 2 1 3 1 3 3 3 1 1 3 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 1 3 3 3 1 6 3 1 4
6 7 2 2 4 1 2 1 1 2 2 2 2 1 3 1 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 6 3 1 4
6 8 2 1 5 1 4 1 2 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 1 3 2 6 3 3 4
6 9 2 1 1 1 4 6 1 3 3 1 2 1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 5 2 3 3 3 2 3 2 3 2 5 3 1 4
7 0 1 3 4 1 4 1 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 1 3 2 5 1 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 1 4
7 1 1 4 5 2 2 6 2 3 2 2 2 1 3 1 3 3 1 1 1 1 1 3 2 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 6 3 1 4
7 2 1 3 4 1 4 6 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 1 1 1 3 3 3 2 5 3 3 3 3 2 3 2 3 2 5 3 1 4
7 3 2 2 4 1 3 6 1 3 2 1 1 1 3 1 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 6 3 1 3
7 4 2 2 4 1 4 6 1 3 3 2 1 1 3 1 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 1 3
7 5 1 3 3 1 4 4 1 2 2 2 2 1 3 1 3 3 3 1 1 1 1 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 1 4
7 6 2 1 4 1 4 1 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 6 3 4 3
7 7 1 2 4 1 2 1 1 3 2 2 1 1 3 1 3 3 3 1 1 1 1 2 2 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 1 4
7 8 1 4 4 1 4 6 1 3 3 2 1 1 3 1 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 2 5 3 3 2 3 2 3 3 3 2 5 3 1 3
7 9 2 2 4 1 4 1 2 3 3 2 2 2 3 1 3 3 3 1 3 1 1 2 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 3 3
8 0 2 2 4 1 4 1 2 4 3 2 2 1 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 2 5 3 1 4
8 1 2 1 4 1 4 1 1 3 1 2 2 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 5 3 2 3 3 2 3 3 3 2 5 3 3 4
8 2 2 1 4 2 3 1 1 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 6 3 1 4
8 3 1 2 4 1 4 1 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 3 4
8 4 2 2 4 1 4 1 1 3 3 2 1 1 3 1 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 1 4
8 5 2 3 2 2 4 6 1 2 2 1 2 1 3 1 3 3 1 2 1 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 6 3 1 4
8 6 2 3 4 1 3 1 1 4 2 2 2 1 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 2 4 2 3 2 2 3 3 2 5 3 4 3
8 7 1 3 4 1 4 6 2 3 2 2 2 1 3 3 3 2 3 1 2 1 3 3 2 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 4
8 8 1 3 4 1 4 6 1 4 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 1 1 3 3 3 3 5 4 4 3 4 2 3 3 4 2 4 4 3 4
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
8 9 2 2 3 1 4 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 4 4
9 0 2 4 5 1 3 6 2 3 1 1 1 1 3 1 2 3 3 1 1 1 1 3 1 3 3 4 3 3 3 3 2 3 1 3 2 6 3 1 4
9 1 1 3 2 1 3 6 2 2 2 1 2 2 3 1 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 6 3 1 4
9 2 2 2 4 1 4 1 1 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 2 3 3 5 2 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 3 4
9 3 2 2 4 1 4 1 1 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 2 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 1 3
9 4 2 2 4 1 4 1 1 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 3 3
9 5 2 1 4 1 3 6 2 3 2 1 2 1 3 1 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 1 4
9 6 1 3 4 1 4 6 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 1 1 3 1 3 3 3 1 5 3 3 1 3 2 3 3 3 2 5 3 1 4
9 7 1 4 5 1 4 6 2 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 1 3 2 2 3 3 2 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 1 4
9 8 1 4 4 1 4 6 2 3 2 3 3 1 3 1 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 1 4
9 9 1 1 1 1 4 1 1 4 4 2 2 4 3 3 4 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 2 3
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
BIODATA PENULIS
Data Penulis
Nama : Jerry Victer Soritua Sinaga
Tempat/Tanggal Lahir : Lahat, 06 Oktober 1982
Usia : 26 Tahun
Anak ke : 1 dari 5 bersaudara
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Jalan Pembangunan Gg. Cita No.6b
P.Bulan Medan 20156
Pendidikan
SD Santo Yoseph Lahat 1988 - 1994
SLTP Santo Yoseph Lahat 1994 - 1997
SMU Santo Yoseh Lahat 1997 - 2000
Diploma-3 Jurusan B.Jepang USU 2001 - 2004
Pada Tahun 2007 sampai dengan sekarang kuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi
Program Ekstensi FISIP USU.
Orang Tua
a. Ayah
Nama : B.SinagaS
Usia : 55 Tahun
Pekerjaan : Pegawai Negeri
b. Ibu
Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.
Nama : R.Nainggolan
Usia : 49 Tahun
Pekerjaan : Pegawai Negeri