07. BAB 2 - LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00150-IF_Bab...
Transcript of 07. BAB 2 - LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00150-IF_Bab...
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Jaringan
Jaringan adalah mekanisme yang memungkinkan komputer-komputer yang
tersebar dan pemakainya untuk bekomunikasi dan berbagi sumber daya (Andrew S.
Tanenbaum, 2003).
Berdasarkan media yang digunakan, maka terdapat dua macam jaringan yaitu
jaringan dengan kabel dan jaringan nirkabel.
Secara umum, jaringan dibagi menjadi 3 jenis :
1. Local Area Network (LAN), merupakan tipe jaringan dengan sejumlah
komputer yang saling dihubungkan bersama di dalam satu area tertentu yang
tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung.
2. Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN
yang berukuran lebih besar (misalnya antar wilayah dalam satu propinsi) dan
biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN.
3. Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang
luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua.
2.2 Topologi Jaringan
Topologi merupakan sebuah struktur dari sebuah jaringan. Topologi secara garis
besar dibagi menjadi dua :
7
1. Topologi Fisik - menggambarkan kondisi yang sebenarnya jaringan secara
langsung.
2. Topologi Logika - menggambarkan kondisi bagaimana cara media jaringan dapat
diakses oleh komputer.
2.2.1 Topologi Fisik
a. Bus
Topologi ini menggunakan sebuah kabel backbone tunggal untuk
menghubungkan node yang satu dengan yang lainnya dalam sebuah jaringan.
Gambar 2.1 Topologi Bus
b. Ring
Topologi ini menghubungkan node yang satu dengan yang lainnya di mana
node terakhir terhubung dengan node pertama sehingga node-node yang
terkoneksi tersebut membentuk jaringan seperti sebuah cincin.
Gambar 2.2 Topologi Ring
8
c. Star
Topologi star menghubungkan semua node ke satu node pusat. Node pusat
ini biasanya berupa hub atau switch.
Gambar 2.3 Topologi Star
d. Extended Star
Topologi ini menghubungkan topologi star yang satu dengan yang lainnya.
Gambar 2.4 Topologi Extended Star
e. Mesh
Topologi mesh ini memungkinkan node yang satu terhubung dengan satu
atau lebih node lain dalam jaringan tanpa ada suatu pola tertentu.
Gambar 2.5 Topologi Mesh
9
2.2.2 Topologi Logika
a. Broadcast
Topologi ini memungkinkan setiap host yang mengirimkan paket akan
mengirimkan paket ke semua host pada media komunikasi jaringan. Tidak ada
aturan rumit siapa yang menggunakan jaringan berikutnya, peraturannya
sederhana, “yang pertama datang, yang pertama dilayani” dan ini adalah
bagaimana ethernet bekerja.
b. Token-passing
Topologi ini mengendalikan akses jaringan dengan melewatkan sebuah token
elektronik yang secara berurutan akan melalui masing-masing anggota dari
jaringan tersebut. Ketika sebuah komputer mendapatkan token tersebut, berarti
komputer tersebut diperbolehkan mengirimkan data yang ada pada jaringan. Jika
komputer tersebut tidak memiliki data yang akan dikirim, maka token akan
dilewatkan ke komputer berikutnya. Proses ini akan berulang-ulang terus.
2.3 Protokol
Protokol merupakan sebuah standarisasi sebagai cara komunikasi yang disepakati
oleh vendor perangkat keras dan perangkat lunak dalam proses komunikasi perangkat
antar jaringan (Drew Heywood, 2001).
10
OSI 7 Layer Protocol TCP/IP No Lapisan
TCP/IP 4 Layer Nama Protocol Kegunaan
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
Protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas
DNS (Domain Name Server) Data base nama domain mesin dan nomer IP FTP (File Transfer Protocol) Protokol untuk transfer file HTTP (HyperText Transfer Protocol) Protokol untuk transfer file HTML dan Web
MIME (Multipurpose Internet Mail Extention)
Protokol untuk mengirim file binary dalam bentuk teks
NNTP (Networ News Transfer Protocol)
Protokol untuk menerima dan mengirim newsgroup
POP (Post Office Protocol) Protokol untuk mengambil mail dari Server
7 Aplikasi
SMB (Server Message Block)
Protokol untuk transfer berbagai Server file DOS dan Windows
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) Protokol untuk pertukaran mail
SNMP (Simple Network Management Protocol) Protokol untuk manejemen jaringan
Telnet Protokol untuk akses dari jarak jauh
6 Presentasi
TFTP (Trivial FTP) Protokol untuk transfer file NETBIOS (Network Basic Input Output System) BIOS jaringan standar
RPC (Remote Procedure Call) Prosedur pemanggilan jarak jauh 5 Sessi
Aplikasi
SOCKET Input Output untuk network jenis BSD-UNIX TCP (Transmission Control Protocol)
Protokol pertukaran data beroriantasi (connection oriented) 4 Transport Transport
UDP (User Datagram Protocol)
Protokol pertukaran data non-oriantasi (connectionless)
IP (Internet Protocol) Protokol untuk menetapkan routing RIP (Routing Information Protocol) Protokol untuk memilih routing
ARP (Address Resolution Protocol)
Protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP
3 Network Internet
RARP (Reverse ARP) Protokol untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware
LLC PPP (Point to Point Protocol)
Protokol untuk point ke point
2 DataLink
MAC
Network Interface SLIP (Serial
Line Internet Protocol)
Protokol dengan menggunakan sambungan serial
1 Fisik Ethernet, FDDI, ISDN, ATM Tabel 2.1 Tabel Hubungan Antara OSI 7 Layer, TCP/IPLayer dan Protocol TCP/IP
11
2.15 Perangkat Jaringan
Perangkat yang terhubung langsung ke jaringan dapat diklasifikasikan ke dalam
dua bagian. Yang pertama adalah perangkat end–user (host). Contoh perangkat end–user
antara lain: komputer, printer, scanner dan perangkat lainnya yang menghasilkan
layanan (service) secara langsung kepada user. Klasifikasi kedua adalah perangkat
jaringan. Perangkat jaringan termasuk semua peralatan yang terhubung ke perangkat
end-user sehingga membuat perangkat–perangkat end–user tersebut bisa berkomunikasi
(Cisco Certified Network Associate, 2000, semester 1).
Berikut ini adalah penjabaran tentang peralatan jaringan:
1. Network Interface Card (NIC)
NIC merupakan suatu papan sirkuit yang dirancang untuk dipakai di dalam slot
ekspansi suatu PC. NIC biasa disebut juga network adapter. Baik PC ataupun
Laptop, harus menggunakan perangkat ini untuk bisa terhubung ke jaringan. Setiap
NIC memiliki nama atau kode yang unik, yang biasa disebut Media Access
Control (MAC). Panjang sebuah MAC adalah 48 bit, yang terbagi atas 2 field,
yaitu kode vendor dan kode produk, masing – masing 24 bit. Alamat inilah yang
digunakan untuk mengontrol komunikasi data pada host di dalam jaringan.
Gambar 2.6 Network Interface Card
12
2. Repeater
Repeater merupakan perangkat jaringan yang digunakan untuk membangkitkan
ulang sinyal. Repeater membangkitkan ulang sinyal analog maupun sinyal digital
yang mengalami distorsi atau gangguan sehingga menghindari kesalahan transmisi.
Perangkat ini biasanya digunakan untuk menghubungkan jaringan yang jaraknya
cukup jauh, sehingga sinyal yang ditransmisikan lebih efektif. Perangkat ini tidak
melaksanakan routing seperti halnya bridge atau router.
Gambar 2.7 Repeater
3. Hub
Prinsip kerja hub adalah mengkonsentrasikan sambungan. Dengan kata lain,
mengambil sejumlah host kemudian membuat host–host tersebut terlihat seperti
satu unit dalam jaringan. Proses ini dilakukan secara pasif, tanpa efek-efek lain
pada transmisi data. Sedangkan hub aktif tidak hanya mengkonsentrasikan host,
tetapi juga membangkitkan ulang sinyal. Semua transmisi yang masuk ke hub akan
dikirimkan kembali ke semua peralatan yang terhubung ke portnya untuk diproses
lagi oleh masing-masing peralatan tersebut. Kecepatan transfer dalam hub dibagi
13
antara peralatan yang tersambung sehingga makin banyak port yang terisi maka
kecepatan hub akan semakin lambat.
Gambar 2.8 Hub
4. Bridge
Bridge mengkonversi format data transmisi jaringan. Bridge juga memiliki
kemampuan untuk melakukan pengaturan transmisi data. Seperti namanya, bridge
menyediakan hubungan antar LAN. Bahkan bridge juga melakukan pengecekan
data untuk menentukan apakah data itu harus melalui bridge atau tidak. Dengan
fungsi ini, jaringan akan lebih efisien. Bridges juga dapat di gunakan untuk
menghubungkan jaringan yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun
topologi yang berbeda pula.
Gambar 2.9 Bridge
14
5. Switch
Switch adalah perluasan dari konsep bridge. Pada switch, paket diteruskan
berdasarkan MAC address yang disimpan dalam tabel MAC Address yang dimiliki
switch. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu :
- cut-through
- store-and-forward.
Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah
paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuannya sebelum meneruskan
ke segmen tujuan.
Switch store-and-forward, kebalikannya, menerima dan menganalisa seluruh
isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan. Waktu yang diperlukan untuk
memeriksa satu paket memakan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk
mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tak mengganggu
jaringan.
Gambar 2.10 Switch
15
6. Router
Router berfungsi untuk menghubungkan segmen network yang satu dengan
yang lain dan memilih jalur yang terbaik untuk mengirimkan paket data yang
datang dari satu port menuju port yang dituju paket data tersebut. Router
mengirimkan paket data berdasarkan IP Address.
Gambar 2.11 Router
2.15 Teknologi Client – Server
Teknologi Client – Server menggambarkan hubungan di antara dua program
komputer atau lebih, di mana Client akan meminta request sedangkan Server akan
membalas request tersebut. Proses ini berlangsung secara terus menerus. Meskipun
konsep Client – Server ini bisa di terapkan pada standalone komputer (komputer yang
berdiri sendiri atau komputer tunggal), tetapi yang paling penting adalah
menanamkannya ke dalam konsep jaringan. Dalam jaringan, teknologi Client – Server
menyediakan cara yang mudah dan efektif dalam menghubungkan aplikasi – aplikasi
ataupun program – program yang berada dalam wilayah yang berbeda.
16
Teknologi Client – Server pada biasanya memiliki satu Server yang kadang –
kadang disebut dengan “daemon”, yang berfungsi untuk bekerja di belakang layar dan
menunggu request dari Client.
Contohnya adalah Web Browser seperti Mozilla Firefox akan berperan sebagai
aplikasi Client yang akan me-request layanan (service), sedangkan Web Server yang
kadang disebut dengan HTTP (Hyper Text Transport Protocol) adalah sebuah komputer
yang berada di suatu tampat yang jauh dari komputer Client, merupakan Server yang
akan merespon dan menjawab request yang diminta oleh Client.
Gambar 2.12 Alur Kerja Client – Server
2.15 Linux
Linux adalah sebuah sistem operasi yang kompatibel dengan standar POSIX yang
dimotori oleh IEEE (The Institute of Electrical and Electronic Engineers). Pertama kali
dikembangkan oleh Linus Benedict Torvalds, seorang mahasiswa di Helsinki University
17
tahun 1991. Sistem operasi Linux sangant mirip dengan UNIX pada umumnya karena
awalnya, pengembangan source code Linux sendiri berasal dari penggunaan source code
Unix sebagai referensi pengembangan source code Linux.Dalam penbuatan Linux, Linus
menggunakan progam-program dan tool-tool dari Free Software Foundation yang
berlisensi GPL (GNU Public License). Sedangkan Linux sendiri menyatakan bahwa
mereka adalah GNU yang mempunyai kepanjangan GNU is Not Unix. Sekarang ini,
Linux telah dikembangakan dengan bantuan programmer di seluruh dunia, dengan latar
belakang yang berbeda-beda.
Kernel adalah suatu inti dari sebuah Sistem Operasi. Contoh dari tugas kernel
adalah, bertugas memerintahkan head Hard Disk agar bergerak ke posisi tertentu dan
menuliskan datanya di sana. Kernel juga bertugas menangani agar data di suatu area
memory tidak tertimpa oleh data lain sehingga mengacaukan semuanya. Intinya adalah
tugas kernel hampir tidak terlihat oleh user, tetapi kernel tersebut memegang peranan
yang utama dalam sebuah sistem operasi.
Windows Explorer yang terdapat pada sistem operasi Microsoft Windows yang
berguna untuk menampilkan file-file yang terdapat pada Hard Disk bukanlah sebuah
kernel. Windows Explorer yang selalu tersedia ketika sistem operasi Microsoft Windows
terinstall hanyalah aplikasi pendukung kernel. Prosesnya adalah ketika Windows
Explorer meminta data yang ingin ditampilkan kepada kernel, kernel akan
memerintahkan head Hard Disk untuk bergerak dan membaca data yang di perlukan,
kemudian mengirimkannya kembali kepada Windows Explorer dan terakhir Windows
Explorer akan menampilkan data tersebut dalam format yang mudah untuk dilihat dan
dimengerti oleh user (user interface).
18
Kernel Linux terdiri dari beberapa bagian penting, seperti manajemen proses,
manajemen memori, driver perangkat keras, driver filesistem, dan manajemen jaringan.
Namun bagian yang terpenting ialah manajemen proses dan manajemen memori.
Manajemen memori menangani daerah pemakaian memori, daerah swap, bagian-bagian
kernel dan untuk buffer cache. Manajemen proses menangani pembuatan proses dan
penjadwalan proses. Pada bagian dasar kernel berisi driver perangkat keras untuk setiap
jenis perangkat keras yang didukung.
Distribusi sistem operasi Linux ini dilakukan dengan bantuan distribusi-distribusi
Linux atau yang biasa kita sebut distro. Distro Linux menggunakan kernel yang tunggal
dan dengan aturan tertentu yang digabungkan dengan berbagai program dan library yang
ada. Contoh-contoh dari berbagai distro Linux adalah Redhat, Debian, Fedora, Suse dan
lainnya. Jadi walaupun semua distro ini menggunakan kernel yang sama, tetapi akan
memiliki program pendukung yang berbeda sehingga user akan melihat cara instalasi
program, tampilan user interface, serta cara penggunaan yang berbeda ketika
menggunakan distro yang berbeda. Walaupun Linux itu terpisah dengan berbagai distro
yang ada, namun pengendalian kernel Linux masih tetap ditanganin oleh Linus dan
timnya.
Gambar 2.13 Logo Linux
19
2.15 Linux Terminal Service Project
Linux Terminal Service Project atau yang lebih sering disebut dengan LTSP
adalah suatu perangkat lunak yang mengeksplorasi kemampuan Linux untuk aplikasi
diskless Xterminal. XTerminal merupakan salah satu model thin Client yang dapat
dibangun dengan platform Linux. Teknologi ini dapat menghemat sumber daya
perangkat keras khususnya Hard Disk tanpa perlu mengurangi kinerja sistem.
Salah satu penerapan dari sistem komputasi Client tanpa media penyimpanan tetap
(Hard Disk) adalah Linux Terminal Service Project. Proyek yang memiliki website di
http://www.ltsp.org ini dimulai oleh James A. McQuillan dan dikembangkan oleh para
programmer di seluruh dunia. LTSP menyediakan suatu cara untuk memanfaatkan
komputer-komputer tua yang tidak terpakai oleh perkembangan komputasi saat ini
menjadi terminal yang dapat menjalankan aplikasi berbasis teks ataupun grafikal dengan
Server yang berbasiskan sistem operasi Linux
Dalam suatu jaringan, umumnya jumlah Server lebih sedikit dibandingkan dengan
jumlah Client. Sistem XTerminal sendiri bisa dipasang dengan satu Server dan beberapa
Client, sehingga penggunaannya memberikan berbagai keuntungan seperti:
- Spesifikasi komputer untuk Client sangat minimal.
- Upgrading hardware dan program menjadi lebih mudah karena hanya terjadi di sebuah
komputer Server.
Akhirnya dari keseluruhan point diatas diperoleh penghematan biaya serta waktu
yang digunakan untuk instalasi dan perawatan sistem.
20
2.15.1 Cara Kerja
Mekanisme ini merupakan mekanisme Client Server. Client di boot menggunakan
disket atau bootrom yang sudah terpasang kernel Linux. Setelah kernel diload dalam
memory, ia mulai bekerja mencari Server yang memiliki DHCP. Server yang
menangkap permintaan DHCP dari Client memeriksa terlebih dahulu apakah Client
tersebut sudah terdaftar sebagai komputer yang boleh masuk. Kalau ya, Server
memberikan alamt IP beserta parameter tambahan lainnya kepada Client, dan
selanjutnya menjalankan Xwindow dimana prosesnya terjadi di Server namun hasilnya
tampak di Client.
Dilihat dari cara kerjanya, sistem ini sangat cocok untuk mereka yang memiliki 2
komputer atau lebih. Dengan kata lain sangat banyak institusi yang bisa memanfaatkan
teknologi XTerminal seperti warnet, perkantoran, penyewaan komputer atau bagi
mereka yang hanya sekedar mencoba untuk menggunakan Linux sebagai sistem operasi
sehari-hari.
Gambar 2.14 Alur Kerja LTSP secara umum
21
2.15 MultiUser Linux
Linux mendukung multiuser, yaitu pada saat yang bersamaan, Linux dapat
digunakan oleh lebih dari satu user yang masuk ke dalam sistem.
Sebagai suatu sistem Terminal Server, kemampuan sistem LTSP untuk menangani
jumlah Client dapat dituliskan sebagai berikut :
• Jumlah Server pada LTSP
Server LTSP tidak harus tunggal dan berfungsi sebagai DHCP Server, NFS Server
ataupun Server query dari X Server. Di dalam dunia nyata sebisa mungkin Server-
Server dipisah sesuai dengan fungsinya agar tidak menimbulkan kondisi single
(bentrok).
• Jumlah Client pada LTSP
Client LTSP yang memungkinkan untuk terhubung atau login ke dalam Server
LTSP tidak dibatasi, tergantung dari dukungan spesifikasi komputer Servernya.
Dalam percobaan, 20 Client bisa menjalankan Mozilla dan Microsoft Office secara
bersamaan dengan spesifikasi komputer Server adalah Prosessor Intel Pentium IV
2.6 GHz HyperThreading FSB 800 dan memory 1 GB RAM.
2.15 Windows Terminal Services
Windows Terminal Services adalah sebuah teknologi yang dikenal dengan nama
Thin Client. Konsep Terminal Services adalah mengacu pada intepretasi dalam Remote
Control dan Remote Client.
22
Remote Control hanya memungkinkan satu komputer Client untuk terhubung ke
Server. Client akan mendapatkan tampilan persis dari Server dan apa yang dilakukan
oleh Client akan terlihat dari Server. Jadi apabila komputer Client menggerakkan
mousenya di layarnya, maka mouse di komputer Server juga akan bergerak
Remote Client memungkinkan lebih dari satu komputer Client untuk terkoneksi ke
Server. Caranya adalah dengan memberikan tampilan yang biasanya dinamakan dengan
session. Jadi ketika komputer Client menggerakkan mousenya di layarnya, maka mouse
di komputer Server tidak ikut bergerak. Setiap user yang melakukan koneksi akan
mendapatkan tampilan masing – masing yang saling tidak mengganggu.
Terminal Services adalah Remote Client, Terminal Services terbagi menjadi 2
mode, yaitu :
• Administration Mode
Adalah Mode gratis dari Terminal Services yang mendukung koneksi
sebanyak maksimum 2 administrator yang login secara bersamaan
• Application Mode
Adalah mode dari Terminal Services yang bisa mendukung lebih dari 2
administrator yang bisa login bersamaan, tergantung dari lisensi yang
dibeli.
Dari sisi program yang digunakan untuk Administration Mode dan Application
Mode, diperlukan 2 komponen, yaitu komponen di sisi Client dan komponen di sisi
Server. Pada sisi Client, dibutuhkan program Client khusus untuk digunakan melakukan
koneksi ke Server seperti Remote Desktop Connection dan Terminal Services Client.
Sedangkan pada sisi Server, layanan (service) Remote Desktop Server atau Terminal
Server harus diaktifkan.
23
Gambar 2.15 Remote Client
2.15 BOOTROM
LTSP memerlukan kemampuan pada komputer Client untuk melakukan proses
booting dari jaringan. Proses booting pada komputer Client dapat dilakukan dengan 2
metode, pertama melalui PXE (Preboot Execution Environment) yang terdapat dalam
ethernet ataupun dengan menggunakan program melalui etherboot.
Gambar 2.16 BOOTROM
24
2.15.1 Etherboot
Etherboot adalah paket perangkat lunak yang berguna untuk membuat image
ROM (Read Only Memory) yang mampu untuk mengambil kode dari jaringan eternet
untuk dieksekusi di komputer dengan arsitektur x86. Ehterboot sendiri bisa diartikan
sebagai kode untuk dimasukkan ke dalam ROM yang dimiliki oleh kartu jaringan.
Etherboot bisa dimasukkan dalam Floppy dan Hard Disk, sehingga dapat
memungkinkan proses booting dari ethernet yang tidak didukung dengan BOOTROM.
2.15.2 Preboot Execution Environment (PXE)
Preboot Execution Environment atau yang lebih sering disebut dengan PXE
adalah sebuah lingkungan ataupun metode yang memungkinkan sebuah workstation
melakukan proses booting dari sebuah Server dari sebuah jaringan untuk mem-booting
sistem operasi.
PXE ini sendiri diperkenalkan oleh Intel sebagai bagian dari WfM (Wired for
Management. Pada teknologi PXE ini menggabungkan beberapa protocol standar
jaringan antara lain IP, UDP, DHCP, TFTP dan konsep seperti GUID/UUID dan
Universal Network Device Interface yang mengandung firmware dari PXE Client itu
sendiri (Komputer yang akan melakukan booting melalui PXE itu sendiri).
PXE didesain untuk me-load sebuah image yang kecil (32kb atau kurang) yang
disebut dengan Network Bootstrap Program (NBP). NBP ini berguna untuk me-load
image sistem operasi kemudiannya. PXE ini biasanya sudah terintegrasi dengan NIC
untuk NIC yang mendukung Nerwork Booting.
25
Gambar 2.17 Alur Kerja PXE
26
2.15 Port Mapper
Port adalah kanal komunikasi diantara klien dan Server. Port-port komunikasi ini
dibedakan berdasarkan nomor yang dimilikinya dengan fungsi masing-masing. Protokol
port mapper memberikan hak pada klien untuk mencari nomor port untuk semua
program remote yang disediakan oleh Server.
Port Mapper terletak pada nomor port 111 pada setiap mesin (Client maupun
Server) dan merupakan satu-satunya layanan jaringan yang mempunyai port yang
khusus dan tetap. Sedangkan untuk jenis layanan jaringan lainnya, nomor portnya dapat
statis atau berubah – ubah asalkan kesemuanya terdaftar pada port mapper.
Pemetaan port program yang disimpan pada suatu port mapper di Server disebut
dengan portmap. Port mapper ini akan dijalankan secara otomatis tiap kali mesin Server
dijalankan. Lalu baik program Server maupun klien akan memanggil prosedur port
mapper. Kemudian sebagai bagian dari proses inisialisasi, program Server akan
memanggil port mapper pada host untuk membuat entri pada portmap. Setelah itu,
program Server akan meng-update entri pada portmap, sedangkan program klien akan
memanggil query dari entri portmap ini. Untuk mencari nomor port yang diinginkan,
program klien kemudian menggirimkan RPC (Remote Procedure Call) request message
ke port mapper pada Server. Apabila proses ini berhasil (Server mendukung remote
program yang diminta), port mapper Server akan mengirimkan nomor port yang sesuai
pada RPC reply message. Kemudian proses remote dapat dilakukan dengan
menggunakan nomor port tersebut. Proses ini akan selalu dijalankan setiap kali ada
permintaan remote program dari klien ke Server. Namun untuk meminimalisasi
27
pemanggilan port mapper, pada sisi klien disediakan cache untuk menyimpan nomor-
nomor port yang sering digunakan.
Gambar 2.18 Port Mapper
2.15 Dynamic Host Configuration Protocol
Dynamic Host Configuration Protocol atau yang lebih sering disebut DHCP adalah
suatu protokol yang digunakan untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam
jaringan. Keuntungan dari DHCP adalah pembagian atau pengalokasian IP menjadi lebih
mudah karena semua dilakukan dari Server. Parameter yang dialokasikan selain IP
adalah Subnet Mask, Gateway, DNS Server, dan WINS Server.
Sebuah DHCP Server tidak bisa menjadi DHCP Server sekaligus DHCP Client
atau dengan kata lain, DHCP Server harus mempunyai IP Statik.
Mekanisme DHCP adalah :
a) Client melakukan broadcast DHCPDISCOVER pada jaringan lokal.
28
b) Server merespon dengan pesan DHCPOFFER, dimana informasi ini juga
memberikan informasi tentang IP address.
c) DHCP Client menerima 1 atau lebih pesan DHCPOFFER dari 1 atau lebih
DHCP Server. Client memilih salah satu informasi itu dan mengirimkan pesan
DHCPREQUEST dan informasi jaringan mana yang dipilih.
d) Server menerima pesan DHCPREQUEST tersebut dan membalas dengan
mengirimkan pesan DHCPACK dengan mengirimkan informasi lengkap.
e) Client menerima DHCPACK dan melakukan konfigurasi terhadap interface
jaringannya.
f) Apabila Client sudah tidak menginginkan lagi alamat IP tersebut, Client akan
mengirimkan pesan DHCPRELEASE.
29
Gambar 2.19 Alur Kerja DHCP
30
2.15 Trivial File Transfer Protocol
TFTP merupakan singkatan dari Trivial File Transfer Protocol. TFTP didefinisikan
di dalam Request For Comments (RFC) 1350 (yang memperbaharui RFC (783). TFTP
adalah protocol sederhana yang berguna untuk melakukan transfer file. Protokol ini
diimplementasikan menggunakan User Datagram Protocol (UDP). Fokus utama dari
TFTP adalah membaca file dari Server atau menulis file ke Server. Karena
diimplementasikan menggunakan UDP, maka TFTP mewarisi sifat-sifat dari UDP
tersebut.
UDP besifat Connectionnless Oriented yang berarti tidak menyediakan transmisi
ulang dari datagram. UDP juga tidak memerlukan koneksi terlebih dahulu untuk
melakukan proses transfer data saat terjadi hubungan Client – Server. UDP pada
dasarnya adalah interface untuk aplikasi IP. Dimana UDP tidak memiliki fungsi reliabilitas
data, flow control, dan error-recovery untuk komunikasi IP. UDP memiliki proses seperti
multiplexing/demultiplexing untuk mengirimkan datagram, dari port menuju IP datagram.
Segala kegiatan transfer diawali dengan suatu permintaan untuk membaca atau
menulis file. Jika Server mengijinkan, maka file akan ditransfer dalam ukuran tetap
sebesar 512 byte. Setiap paket mengandung satu blok data dan harus diyakini telah
diterima, sebelum paket berikutnya dikirimkan lagi. Besar paket yang kurang dari 512
byte mengindikasikan akhir data yang harus dikirimkan. Jika suatu paket hilang dalam
jaringan, mengigat protocol UDP yang digunakan, maka penerima paket akan menunggu
dalam waktu tertentu, dan kemudian akan mengirimkan paket terakhirnya (biasa berupa
data atau acknowledgement). Dan dengan demikian, Server akan mengirimkan kembali
blok data yang sempat hilang tersebut.
31
Kesalahan-kesalahan yang serius pada umumnya akan mengakibatkan salah satu
pihak mengalami terminasi sehingga koneksi lebih lanjut tidak dilakukan lagi pada saat
itu. Berikut ini adalah kesalahan yang serius :
• Tidak bisa memenuhi permintaan akan suatu file, yang disebabkan oleh tidak
ditemukan file yang diminta, kesalah akses memori atau tidak sahnya suatu user.
• Menerima suatu paket yang salah.
• Kehilangan akses untuk sumber daya yang diperlukan, seperti habisnya ruang sisa
pada media penyimpanan atau terjadi pembatasan akses (Access Denied)
2.15.1 Hubungan dengan Protocol lain
TFTP diimplementasikan menggunakan UDP, sedangkan UDP sendiri
diimplementasikan menggunakan Internet Protocol (IP), dengan demikian suatu paket
akan memiliki header internet, header UDP, header TFTP dan pada akhirnya isi paket itu
sendiri. Header berupa local medium juga bisa disertakan.
2.15 Network File System
Network File System (NFS) adalah sebuah protocol yang dibangun oleh Sun
Microsistem pada tahun 1984 dan dijelaskan di RFC 1094, 1813 dan 3530 sebagai
sarana untuk membuat file sistem bagi sistem komputasi Client tanpa media
penyimpanan tetap. NFS menyediakan akses jarak jauh untuk membagi file sistem pada
jaringan. Hal ini menyebabkan Diskless Client tetap dapat mengakses file sistem pada
Server yang telah dibagi lewat NFS.
32
Fungsi utama dari NFS adalah untuk mengekspor file sistem NFS menggunakan
sistem Client Server yang terdiri dari program Server, program Client dan protocol yang
memungkinkan keduanya bekerja.
Program Server menjadikan file sistem dapat digunakan oleh komputer lain dalam
jaringan. Program Client mengakses file sistem yang dibagi dari Server dengan cara
mount. Ketika file sistem telah dimount, maka akan dapat digunakan seperti halnya file
sistem local.
Gambar 2.20 NFS Server
2.15 X Window System
2.15.1 Definisi X Window
X Windows System (biasa disebut X11 atau X) adalah sebuah kumpulan sistem
yang menyediakan windowing dengan proses layar bitmap. X Windows menyediakan
seperangkat toolkit dan protocol untuk membangun sebuah GUI (Graphical User
33
Interface) pada sistem operasi Unix, Unix-like Operating System dan OpenVMS dan
hampir didukung oleh semua sistem operasi modern saat ini.
X menyediakan kerangka dasar untuk lingkungan GUI yaitu drawing dan
moving windows pada layar serta mampu berinteraksi dengan mouse dan keyboard. X
tidak mengendalikan user interfance dengan sebuah program individual. Seperti efek
visual styling pada X dapat diatur oleh beberapa macam program seperti compiz ataupun
blueberryl.
X mempunyai feature network transparency juga, dimana aplikasi dapat berjalan
secara sistem remote, karena X sendiri merupakan cara kerja sistem grafis “Client” dan
“sistem”.
Gambar 2.21 X Window System
34
2.15.2 Definisi Xfree86
Xfree86 merupakan implementasi dari X Window System. Xfree86 pertama kali
ditulis untuk Unix-Like Operating System pada jenis komputer PC IBM, namun kini
Xfree telah banyak tersedia untuk sistem dan platform lain. XFree86 bersifat gratis dan
opensource dibawah Xfree86 Licence Version 1.1. XFree dikembangkan oleh XFree86
Project, Inc yang dipimpin oleh David Dawes. Namun pada bulan januari 2004, XFree86
mengalami perubahan license dan membuat kontroversi yang cukup hebat sehingga
membuat para developer melirik alternatif lain.
2.15.3 Definisi X.Org Server
X.Org Foundation Open Source Public Implementation of X11(Xorg Server)
adalah referensi implementasi resmi dari X Window. X.Org berada dibawah lisensi X11
License yang bersifat open source, copyleft, dan bebas untuk didistribusikan dan
dimodifikasi sampai sekarang. Sama halnya dengan XFree86, Xorg Server juga
menyediakan sistem grafis Client-Server untuk sistem-sistem operasi Unix, dan Unix-
Like Operating System sesuai dengan tujuan project dari X Window itu sendiri.
2.15.4 Server X (X Server) dan Client X (X Client)
Pengertian Server dan Client disini sedikit berbeda dengan pengertian Server dan
Client pada jaringan umumnya, walau memiliki konsep serupa. Hal ini pulalah yang
meningkatkan popularitas dari X Window Sistem.
Dalam X Window Sistem, tampilan dipisahkan dari perangkat masukkan dimana
program berjalan. Pada saat suatu program berjalan di X Window Sistem akan
35
melakukan penggambaran di layar atau ingin mengetahui tombol keyboard yang ditekan,
misalnya program tersebut tidak langsung berkomunikasi dengan perangkat keras,
program tersebut akan berkomunikasi dengan Server X, yang bertugas untuk
berkomunikasi dengan perangkat keras seperti keyboard, mouse, dan berbagai perangkat
masukkan lainnya. Program yang berkomuikasi dengan Server X(X Server) disebut
sebagai Client X(X Client).
Konsep Client dan Server disini memungkinkan penerapan multitasking yang
lebih baik, mengingat tidak ada program yang berjalan di X Window Sistem dan
kemudian memonopoli sumber daya sistem.
Gambar 2.22 X-Server dan X-Client
36
2.15.5 Window Manager
Sistem Window seperti pada Microsoft Windos tidaklah memisahkan sistem
windownya dengan window manager. Window manager pada X Window Sistem
berfungsi untuk mengatur peltakan window, pergerakan, urutan, penampilan dan lain
sebagainya.
2.15.6 Desktop Environment
Window manager berfungsi untuk mengatur window-window yang berjalan di X
Window Sistem. Desktop Environment adalah fasilitas lebih lanjut untuk memperindah
tampilan di desktop, mempermudah pemakaian dan lain sebagainya. Sebuah desktop
environment tidak harus memiliki window manager sendiri. Contoh Desktop
Environment adalah GNOME, KDE, dan XFCE.
2.15.7 Display Manager
Display Manager dalam pengertian yang sangat sederhana bisa berarti sebagai
pengganti layar authentikasi. Display Manager juga mengatur koneksi dari jaringan,
mengatur authentikasi dan lain sebaginya. Contoh dari Display Manager adalah
KDM,GDM, dan XDM