06_Antena Apertur.pdf

download 06_Antena Apertur.pdf

of 10

Transcript of 06_Antena Apertur.pdf

  • MODUL PERKULIAHAN

    Antena dan Propagasi

    Antena Apertur

    Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

    Teknik Teknik Elektro

    06 MK14004 Dian Widi Astuti, ST. MT

    Abstract Kompetensi

    Modul ini menjelaskan antena apertur

    Setelah membaca modul ini,

    mahasiswa diharapkan mampu

    untuk:

    Memahami dan mengerti teorema keunikan dan teorema

    ekuivalensi.

    Memahami persamaan integrasi radiasi.

  • 2012 2 Antena dan Propagasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Dian Widi Astuti http://www.mercubuana.ac.id

    Antena Apertur

    6.1 Pendahuluan

    Antena apertur adalah jenis teknologi kedua yang dibahas di kuliah ini untuk membuat

    struktur antena. Antena apertur menggunakan teknologi wavaguide (pemandu gelombang).

    Jenis yang sederhana adalah sebuah waveguide yang dipotong penampangnya dan dibiarkan

    terbuka seperti yang terlihat pada Gambar 6.1.

    Gambar 6.1:

    Jika di dalam waveguide ini merambat gelombang elektromagnetika dengan suatu mode

    (misalnya mode H10), bagaimanakah kita menentukan medan elektromagnetika di bagian luar

    (far-field)?

    Jika kita bisa mengganti struktur waveguide ini dengan sumber arus, maka dengan bantuan

    radiasi integral, kita bisa menentukan medan elektromagnetikanya.

    6.2 Teorema Keunikan (Uniqueness Theorem) dan Teorema Ekuivalensi

    (Equivalence Theorem)

    Di dalam elektromagnetika berlaku teorema keunikan yang menyatakan: pada sebuah

    wilayah (yang mengandung kerugian/lossy medium) medan elektromagnetikanya bisa

    ditentukan dari sumber arus listrik/magnetik ditambah komponen tangensial medan listrik

    pada sebuah bidang pembatasnya (pembungkusnya), atau komponen tangensial medan

    magnet pada seluruh bidang pembatasnya, atau komponen tangensial medan listrik pada

    sebagian bidang pembatasnya dan pada bagian pembatas yang lain diberikan komponen

    tangensial medan magnet.

    Di dalam elektromagnetika teorema ekuivalensi menyatakan dua problem yang ekuivalen

    jika memenuhi syarat-syarat tertentu. Teorema ini didasarkan pada teorema keunikan, bahwa

    dengan memberikan komponen tangensial dari medan listrik dan medan magnet pada

  • 2012 3 Antena dan Propagasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Dian Widi Astuti http://www.mercubuana.ac.id

    permukaan pinggir/pembungkus ruang yang kita bahas, maka problem kita lengkap. Pada

    Gambar 6.2 kita akan mencari medan elektromagnetika di ruang bebas (ruang A yang

    dibatasi oleh sebuah bola dengan radius r ). Di dalam ruang A terdapat ruang B (ruang

    B ruang A), yang di dalamnya terdapat arus pembangkit medan elektromagnetika di

    seluruh ruang itu. Di ruang B ini mungkin arus listrik dan magnet MJ , terdistribusi secara

    kompleks atau tidak kita ketahui susunannya sehingga tidak memungkinkan kita untuk

    menggunakan integral radiasi untuk menentukan medan elektromagnetika dari antena

    tersebut. Teorema keunikan menyatakan ada struktur lain yang sama dengan solusinya jika

    mengenal medan listrik dan magnet tangensial hanya pada permukaan pembungkus volume

    ruang B, tanpa harus mengetahui apa yang terdapat di dalam ruang B.

    Gambar 6.2:

    Dan dengan teorema ekuivalensi medan listrik dan magnet tangensial pada permukaan

    volume ruang B bisa diubah masing-masing menjadi arus magnet permukaan dan arus listrik

    permukaan, yaitu dengan rumus

    tanHnJ S dan

    tanEnM S

    Jadi dengan dimilikinya informasi akan medan tangensial pada permukaan suatu volume, kita

    bisa mendapatkan distribusi arus yang akan digunakan pada integrasi radiasi untuk

    perhitungan medan listrik dan magnet, terutama di medan jauh.

  • 2012 4 Antena dan Propagasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Dian Widi Astuti http://www.mercubuana.ac.id

    6.3 Persamaan Integrasi Radiasi

    Dengan menggunakan pengandaian medan jauh untuk pembahasan berikut ini

    cos'rrR untuk phasa

    rR untuk amplitudo

    vektor potensial magnetis dan vektor potensial elektris bisa dihitung dengan

    S

    jkrS

    jkr

    S

    jkrS

    jkr

    S

    jkR

    S

    S

    jkrS

    jkr

    S

    jkrS

    jkr

    S

    jkR

    S

    dSeML

    Lr

    edSeM

    r

    edS

    R

    eMrF

    dSeJN

    Nr

    edSeJ

    r

    edS

    R

    eJrA

    '

    4'

    4'

    4

    '

    4'

    4'

    4

    cos'

    cos'

    cos'

    cos'

    Dan untuk medan listrik dan magnetnya:

    0rE 0rH

    NZLr

    ejkE

    jkr

    04

    04 Z

    LN

    r

    ejkH

    jkr

    NZLr

    ejkE

    jkr

    04

    04 Z

    LN

    r

    ejkH

    jkr

    Contoh Perhitungan

    Jika pada apertur berlaku

    22

    22pada0 by

    b

    ax

    a

    aEE ya

    Bagaimanakah bentuk medan radiasinya?

    Dengan menghitung sumber arus ekuivalensi:

    Gambar 6.3:

  • 2012 5 Antena dan Propagasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Dian Widi Astuti http://www.mercubuana.ac.id

    atas di yang dariselain 0

    22;22pada222 00 bybaxaaEaEaEnMxyz

    S

    dan

    0SJ di manapun juga

    dengan satuan bidang

    ''' dydxdS

    dan term eksponensial pada integrasi radiasi

    sinsin'cossin'

    cossinsincossin'''cos'

    yx

    aaaayaxarr zxxyx

    maka

    0 NN karena 0SJ

    2

    2

    cossin'

    2

    2

    sinsin'

    0

    2

    2

    2

    2

    sinsin'cossin'

    0

    cos'

    ''2

    ''2'

    a

    a

    jkx

    b

    b

    jkyx

    b

    b

    a

    a

    yxjkx

    jkr

    S

    S

    dxedyeaEL

    dydxeaEdSeML

    dengan

    sinsin2

    si

    sinsin2

    sinsin2

    sin

    sinsin

    sinsin2

    sin2

    sinsin

    1'

    2

    2

    sinsin'

    2

    2

    sinsin'

    bkb

    bk

    bk

    b

    jk

    bkj

    ejk

    dyeb

    b

    jky

    b

    b

    jky

    cossin2

    si'

    2

    2

    cossin' bkadxe

    a

    a

    jkx

    xab

    kb

    kabEL

    cossin

    2sisinsin

    2sin2 0

    Di koordinat bola berlaku:

    cossin

    2sisinsin

    2sicoscos2coscos 0

    ak

    bkabELL x

    cossin

    2sisinsin

    2sisin2sin 0

    ak

    bkabELL x

    Medan listrik dan magnetnya adalah:

  • 2012 6 Antena dan Propagasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Dian Widi Astuti http://www.mercubuana.ac.id

    cossin2

    sisinsin2

    sisin4

    2 0 akb

    kr

    eabEjkE

    jkr

    cossin2

    sisinsin2

    sicoscos4

    2 0 akb

    kr

    eabEjkE

    jkr

    ,0Z

    EH

    0Z

    EH

    Pengamatan pada bidang-bidang E dan H akan menghasilkan spesialisasi dari diagram radiasi

    tiga dimensi di atas.

    Pada bidang E ( = 90):

    sin2

    si4

    2 0 bkr

    eabEjkE

    jkr

    0E

    Pada bidang :0H

    0E

    sin2

    sicos4

    2 0 akr

    eabEjkE

    jkr

    Diagram radiasi dari antena ini diberikan menurut rumus di atas, untuk a = b = 3.

    Gambar 6.4:

    Posisi Nol:

    Pada bidang E ( = 90):

    Dengan 0sin2

    sin0sin2

    si

    ak

    ak

  • 2012 7 Antena dan Propagasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Dian Widi Astuti http://www.mercubuana.ac.id

    bnn

    bnNN

    arcsinsin

    2

    2,

    dengan n = 1, 2, 3

    Nol pertama:

    bN

    arcsin1, , pada contoh di atas b = 3, 48,1934,01,N

    Nol kedua: ,2arcsin2,

    bN

    dengan b = 3, 83,4173,01,N

    Pada bidang H ( = 0):

    ,0sin2

    sincos

    NN

    ak selain pada 0cos (atau

    2

    N ) pada posisi nol

    pada bidang H perhitungannya seperti pada bidang E, yaitu

    annN

    arcsin, dengan n = 1, 2, 3,

    Beam Width

    Pada bidang E ( = 90): dicari sudut ,H yang mana berlaku max,2

    1 EE H

    2

    1sin

    2si

    H

    ak

    Dengan menggunakan tabel fungsi x

    xsin di bawah, kita bisa dapatkan supaya

    ,7071,02

    1sin

    2si

    H

    ak maka dengan nilai

    Dengan interpolasi data di atas maka 7071,0si x terletak pada x = 1,391

    Jadi

    391,1sin2

    Hb

    k

    Atau hpbw =

    bb

    4428,0arcsin2391,1arcsin2

    untuk contoh di atas: hpbw =

    98,16296,03

    14428,0arcsin2

    Pada bidang H ( = 0):

    Di sini kita menetapkan ,7071,0sin2

    sicos

    ak hanya bisa didapatkan secara

    numerik dengan mencari akar persamaan. Artinya untuk setiap besar Antena,

    misalnya a = 3, persamaan di atas menjadi

  • 2012 8 Antena dan Propagasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Dian Widi Astuti http://www.mercubuana.ac.id

    07071,0sin3sicos HHHf

    Dengan metoda Newton bisa kita dapatkan solusinya.

    Posisi Side Lobe

    Pada bidang E ( = 90): Side lobe terjadi pada saat fungsi xsi mencapai maksimum

    lokal. Dengan melihat tabel di bawah kita temukan maksimum lokal dari fungsi si pada

    45x (nilai yang lebih baiknya pada 4,49341)

    atau 5,4sin2

    1,

    SL

    bk (first side lobe)

    maka

    bSL

    5,4arcsin1,

    7,7x (tepatnya 7,72525) atau 7,7sin2

    2,

    SL

    bk (second side lobe)

    Peredaman Pada Side Lobe (Side Lobe Level)

    Berapa besar energi dipancarkan ke side lobe kadang kala menjadi besaran yang penting

    untuk meyakinkan bahwa besarnya, misalnya tidak lagi signifikan. Untuk itu perlu

    diperhatikan berapa besar pancaran antena ke arah sudut itu dibandingkan dengan pancaran

    maksimalnya

    Pada side loop pertama di bidang E, nilai pada maksimum lokal pertama terletak pada x 4,5

    dengan nilai si(x = 4,5) = -0,21722892, jadi besar dari pancaran ke arah ini dibandingkan

    dengan pancaran maksimalnya.

    Side Lobe Level = 20 log(0,21722892) = -13,2616 dB

  • 2012 9 Antena dan Propagasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Dian Widi Astuti http://www.mercubuana.ac.id

  • 2012 10 Antena dan Propagasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Dian Widi Astuti http://www.mercubuana.ac.id

    Daftar Pustaka

    [1] Alaydrus, Mudrik (2011), Antena Prinsip dan Aplikasi Yogyakarta : Graha Ilmu

    [2] Constantine Balanis, Advanced Engineering Electromagnetics, Wiley, New York,

    1989

    [3] Kennedy, George; Electronic Communication Systems, McGraw-Hill Co.,

    Singapore, 2001.

    [4] Roddy, Dennis & Coolen,John; Electronic Communications, Prentice-Hall of India

    Ltd, New Delhi, 2001.