05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

45
BAB XIII SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL A. PEKERJAAN INSTALASI PLUMBING 1. LINGKUP PEKERJAAN PLUMBING Yang dimaksud disini dengan pekerjaan plumbing adalah pengadaan dan pemasangan peralatan- peralatan, bahan-bahan utama, bahan-bahan pembantu dan lain-lainnya sesuai dengan gambar rencana dan/atau seperti yang dispesifikasikan disini, sehingga diperoleh instalasi plumbing yang lengkap dan bekerja baik siap untuk dipergunakan. 1.1. Pekerjaan Air Bersih Pengadaan dan pemasangan system pemimpaan beserta perlengkapan instalasi pemipaan distribusi pada setiap titk pengeluaran. Pemasangan pipa distribusi kesetiap peralatan sanitary seperti halnya kloset dan lain-lain. 1.2. Pekerjaan Air kotor 1.2.1. Pengadaan dan pemasangan beserta perlengkapan yang diperlukan dalam system pembuangan air kotor. 1.2.2. Pemasangan pemipaan pada peralatan sanitary seperti halnya closet, floor drain dan lain-lain. 1.3. Testing dan Commisioning Mengadakan testing dan commissioning semua system pekerjaan yang terpasang agar memperoleh system yang baik sesuai dengan syarat undang- undang dan peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia. Serta tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja. 2. STANDARD BAHAN (MATERIAL) Semua material yang akan digunakan/dipasang adalah dari jenis material berkwalitas baik, dalam keadaan baru (tidak dalam keadaan rusak atau diafkirafgekeurd) sesuai dengan mutu dan standart yang berlaku atau standart internasional seperti BS, JIS, ASA, DIN, SIÉ dan yang setaraf. 3. BAHAN – BAHAN PENGGANTI Kontraktor bertanggung jawab atau mutu dan kwalitas material yang akan dipakai, setelah RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 95

Transcript of 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

Page 1: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

BAB XIII SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL

A. PEKERJAAN INSTALASI PLUMBING 1. LINGKUP

PEKERJAAN PLUMBING

Yang dimaksud disini dengan pekerjaan plumbing adalah pengadaan dan pemasangan peralatan-peralatan, bahan-bahan utama, bahan-bahan pembantu dan lain-lainnya sesuai dengan gambar rencana dan/atau seperti yang dispesifikasikan disini, sehingga diperoleh instalasi plumbing yang lengkap dan bekerja baik siap untuk dipergunakan.

1.1. Pekerjaan Air Bersih

Pengadaan dan pemasangan system pemimpaan beserta perlengkapan instalasi pemipaan distribusi pada setiap titk pengeluaran. Pemasangan pipa distribusi kesetiap peralatan sanitary seperti halnya kloset dan lain-lain.

1.2. Pekerjaan Air kotor

1.2.1. Pengadaan dan pemasangan beserta perlengkapan yang diperlukan dalam system pembuangan air kotor.

1.2.2. Pemasangan pemipaan pada peralatan sanitary seperti halnya closet, floor drain dan lain-lain.

1.3. Testing dan Commisioning

Mengadakan testing dan commissioning semua system pekerjaan yang terpasang agar memperoleh system yang baik sesuai dengan syarat undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia. Serta tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.

2. STANDARD BAHAN (MATERIAL)

Semua material yang akan digunakan/dipasang adalah dari jenis material berkwalitas baik, dalam keadaan baru (tidak dalam keadaan rusak atau diafkirafgekeurd) sesuai dengan mutu dan standart yang berlaku atau standart internasional seperti BS, JIS, ASA, DIN, SIÉ dan yang setaraf.

3. BAHAN – BAHAN

PENGGANTI Kontraktor bertanggung jawab atau mutu dan kwalitas material yang akan dipakai, setelah

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 95

Page 2: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas/Pengawas. 3.1. Semua bahan, peralatan, atau fixtures yang

akan digunakan dan tidak disebutkan dalam spesifikasi ini hanya diperbolehkan, apabila telah disetujui secara tertulis oleh Konsultan Pengawas dan biaya pengujian bahan/ peralatan/ fixtures tersebut (apabila diminta oleh pemilik) ditanggung oleh Kontraktor. Apabila diperlukan pengujian atau bahan peralatan/fixtures harus dilakukan oleh badan-badan atau lembaga-lembaga yang ditentukan oleh pemilik dan dengan cara-cara standart yang berlaku. Apabila cara-cara standart tidak ada, pemilik berhak menentukan prosedur pengujian.

3.2. Setiap bahan pipa (satu panjang utuh), fitting,

fixtures dan peralatan-peralatan yang akan dipasang pada instalasi ini, harus mempunyai tanda-tanda merk yang jelas dari pabrik pembuatnya. Fitting dan fixtures yang tidak memiliki tanda-tanda tersebut harus diganti atas tanggung jawab Kontraktor.

4. KETENTUAN BAHAN

4.1. Alat-alat sanitair. Ketentuan pemakaian bahan-bahan sesuai dengan spesifikasi Arsitek setara : 4.1.1. Closed duduk : TOTO type CW 420

J/SW 420 JP 4.1.2. Wastafel : TOTO type standar

LW 230 J 4.1.3. Jet Washer : THX 20 NBPIV 4.1.4. Kran dinding : Merk TOTO

T23B13V7N 4.1.5. Floor drain : merk TOTO TX 1 AN 4.1.6. Urinal : 4.1.7. Soap Holder : S158 N

4.2. Sistim Air Bersih

4.2.1. Pemipaan air bersih disini dipergunakan bahan-bahan sbb : 4.2.1.1. Untuk pipa digunakan pipa PVC

AW R dan Fitting merk Rucika klas AW dengan sambungan lem.

4.2.1.2. Clean Out dia. 3 – 6“ dari merk TOTO atau setaraf yang disetujui Konsultan Pengawas.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 96

Page 3: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

4.2.2. Sistim Pembuangan air kotor, air bekas.

4.2.2.1. Pemipaan air kotor, air bekas dan vent disini dipergunakan bahan2 sbb :

4.2.2.2. Untuk pipa dipergunakan pipa PVC merk Wavin, klas AW dengan sambungan lem.

4.2.2.3. Untuk fitting pipa dipergunakan PVC injection moulding sesuai dengan merk pipa AW Rucika. Belokan pada saluran utama harus mempergunakan long radius bend dan cabang pada saluran utama harus mempergunakan 45 derajat Y dan 45 derajat Bend. Jenis lem yang dipergunakan harus sesuai dengan spesifikasi pabrik.

5. SYARAT PENYAMBUNGAN

5.1. Pipa PVC dan Fitting Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan PVC glue yang sesuai dengan diameter pipa dan sebelum dilem, pipa harus dibersihkan dulu dengan cleaning fluid. Pipa harus masuk sepenuhnya difitting maka untuk ini harus dipergunakan alat press khusus. Selain itu pemotongan pipa harus menggunakan alat khusus agar pemotongan pipa dapat tegak lurus terhadap batang pipa. Cara penyambungan lebih lanjut dan terperinci harus mengikuti spesifikasi dari pabrik pipa yang bersangkutan.

5.2. Sambungan yang mudah dibuka.

Sambungan ini dipergunakan pada alat-alat sanitair/atau peralatan lain yang karena sesuatu hal perlu dilepas dari pipa yang menghubungkannya antara lain : 1). Antara lavatory fauced dan supply valve 2). Antara fluse valve dan urinal 3). Antara supply valve dan floated di closed 4). Pada faste fitting dan siphon 5). Pada peralatan lain yang memerlukan

Pada sambungan ini kerapatan yang diperoleh oleh adanya paking dan bukan seal shreat. Sambungan jenis ini antara lain union, fleng

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 97

Page 4: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

6. PERSYARATAN

PELAKSANAAN

atau yang sejenis lainnya. 6.1. Semua pipa harus dipasang lurus sejajar

dengan dinding/bagian dari bangunan pada area horizontal maupun vertikal.

6.2. Sudut belokan yang diperbolehkan ialah 90

dan 45 derajat. 6.3. Sebelum pipa dipasang, support harus

dipasang untuk dalam keadaan sempurna. 6.4. Sebelum dipasang support harus dicat

dengann ICI zinkcromate primer paint. 6.5. Semua pemasangan harus rapi dan sebaik

mungkin. 6.6. Semua pipa harus bertumpu dengan baik pada

supports. 6.7. Pada waktu pemasangan, ujung pipa yang

belum disambung harus ditutup dengan plug atau dop.

6.8. Pipa dan fitting harus bebas tegangan yang di

akibatkan dari bahan yang dipaksakan. 6.9. Semua pemasangan yang berhubungan

dengan menggantung / menembus pada konstruksi bangunan, kontraktor ini harus menghubungi Konsultan Pengawas untuk minta persetujuan.

6.10.Pipa air kotor bekas secara umum

harus mempunyai kemiringan 1 % kearah aliran atau seperti yang ditentukan pada gambar.

6.11.Pipa air kotor dari bangunan menuju

septick tank mempunyai kemiringan tidak lebih dari 1% kearah aliran.

6.12.Pemasangan alat-alat sanitair termaksud

diatas dilakukan seperti lazimnya memperhatikan pedoman-pedoman yang dianjurkan oleh pabriknya.

6.13.Klos-klos kayu harus kayu yang sudah tua dan

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 98

Page 5: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

kering serta dimeni, baut-baut serta mur-murnya seyogyanya dari bahan logam yang tidak berkarat.

6.14.Dempul karet (seal) dengan kwalitas baik agar

digunakan untuk mencegah kebocoran dan perembesan.

7. PENGUJIAN DAN DISINFEKSI.

7.1. Pengujian pipa air bersih 7.2.1. Setelah semua pipa selesai dipasang,

maka perlu diadakan pengujian kebocoran atau seluruh bagian dari instalasi ini, sehingga system dapat berfungsi dengan baik. Sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh sistem distribusi air harus diuji dengan tekanan 8 kg/cm untuk pipa sanitary dan 12 kg/cm. secara terus menerus dengan penurunan maksimal sebesar 5 % dari harga tersebut diatas. Kebocoran/ kerusakan yang timbul harus diperbaiki oleh Kontraktor ini tanpa tambahan biaya.

7.2.2. Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi bagian dari panjang pipa maximum 100 meter. Biaya pengetesan serta alat-alat yang diperlukan adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor / Kontraktor.

7.2.3. Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh Pengawas atau Direksi Lapangan, selanjutnya apabila telah diterima/memenuhi syarat akan dibuatkan Berita Acaranya.

7.2. Pengujian pipa-pipa sanitasi.

7.2.1. Setelah semua pemipaan selesai dipasang, maka perlu diadakan pengujian kebocoran atau seluruh bagian dari instalasi ini, sehingga sistim dapat berfungsi dengan baik. Seluruh sistem pembuangan air harus mempunyai lubang/lubang yang dapat ditutup (plugged) agar seluruh sistem tersebut dapat diisi dengan air sampai dengan lubang vent tertinggi. Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan tersebut diatas, minimum 1 jam dan penurunan air selama waktu

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 99

Page 6: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

tersebut tidak turun lebih dari 10 cm, atau dengan pengujian hydrostatic sebesar 4 kg/cm untuk pipa cabang dan 6 kg/cm untuk induk terus menerus dengan penurunan maximal sebesar 5 % dari harga tersebut diatas. Kebocoran / kerusakan yang timbul harus diperbaiki oleh Kontraktor ini tanpa tambahan biaya.

7.2.2. Apabila pemilik menginginkan pengujian lain disamping pengujian diatas, Kontraktor harus melakukannya tanpa biaya tambahan.

7.3. Pembilasan

Setelah seluruh pengujian kebocoran telah selesai maka perlu diadakan pembilasan atau seluruh jaringan pipa dengan cara menjalankan sistim distribusi dan mengeluarkan air dari tiap titik air masing-masing selama 5 menit.

7.4. Pengujian pemakaian.

Setelah pengujian kebocoran dilakukan dan pembilasan selesai, maka semua sistim harus diuji terhadap pemakaian dengan cara menjalankan sistim sekaligus, tanpa mengalami kerusakan atau gangguan. Semua peralatan dan kerusakan yang timbul akibat proses pengetesan dibebankan kepada Kontraktor pekerjaan plumbing.

7.5. Disinfeksi

Kontraktor harus melaksanakan pembilasan dan disinfeksi dari seluruh instalasi air sebelum diserahkan kepada pemilik. Disinfeksi dilakukan dengan pemasukan larutan "Clorine” kedalam sistim pipa, dengan cara methoda yang disetujui oleh pemilik. Dosis clorine adalah sebesar 50 ppí (paro permillion). Setelah 16 jam seluruh sistim pipa tersebut harus dibilas dengann air bersih sehingga kadar clorine menjadi tidak lebih dari 0,2 ppm. Semua katup dalam sistim pipa yang sedang mengalami proses disinfeksi tersebut harus dibuka dan ditutup beberapa kali selama jangka waktu 16 jam tersebut diatas.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 100

Page 7: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

BAB XIII SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN TATA UDARA

A. PEKERJAAN SISTEM TATA UDARA I. SPESIFIKASI TEKNIS UMUM 1. PERSYARATAN

UMUM

Semua persyaratan umum maupun suplementer yang ada merupakan pula bagian dari pada persyaratan sistem instalasi tata udara sejauh yang berlaku bagi pekerjaannya. Apabila ada beberapa hal dari persyaratan umum yang dituliskan kembali dalam spesifikasi ini, berarti hanya memintakan khusus dan ini juga tidaklah berarti menghilangkan hal-hal lainnya dari persyaratan umum dan suplementer yang ada. Hanya apabila ada yang dinyatakan lain tersendiri di dalam spesifikasi ini, maka hal-hal dari persyaratan umum maupun suplementer tidak berlaku lagi untuk sistem instalasi ini.

2. PERSYARATAN PELAKSANAAN

2.1. Instalasi yang dinyatakan dalam Spesifikasi ini dilaksanakan sesuai dengan undang undang dan Peraturan peraturan yang Berlaku saat ini di Indonesia serta tidak Bertentangan dengan Ketentuan-ketentuan dan jawatan Keselamatan Kerja.

2.2. Semua Syarat syarat Penerimaan Bahan

bahan Peralatan cara - cara Pemasangan Kwlitas Pekerjaan dan Lain lain untuk sistim Instalasi ini harus sesuai dengan standar internasional maupun nasional seperti ARI, ASHRAE, SMACNA, ASTM, MFPA, NEC, ASME, dengan senantiasa mengutamakan Peraturan /standard Peraturan Internasional.

2.3. Semua Peralatan dan mesin yang dipasang

untuk sistim ini, selain dari Persyaratan-Persyaratan tersebut diatas Juga tidak boleh menyimpang dari Persyaratan yang dikeluarkannya.oleh Pabrik yang pembuatnya.

3. KONTRAKTOR

3.1. Yang dimaksudkan dengan Kontraktor dalam Spesifikasi ini adalah Badan Pelaksanaan yang telah Terpilih dan memperoleh kontrak Kerja untuk Penyediaan dan pemasangan

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 101

Page 8: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

instalasi air conditing ini sampai selesai. 3.2. Kontraktor wajib mempelajari dan memahami

semua Undang-undang dan Peraturan-Peraturan dan persyaratan umum Maupun Suplementernya Persyaratan Pabrik Pembuat unit-unit air Conditioning. Bundel gambar-gambar serta Petunjuk Tertulis yang telah dikeluarkan.

3.3. Kontraktor dapat Meminta Penjelasan Kepada

Direksi, konsultan atau Pihak yang dituju bilamana Menurut Pendapatnya Pada dokunen-dokumen Pelelangan hal-hal atau gambar-gambar lainnya yang kurang jelas.

3.4. Kontraktor wajib mempelajari atau pemeriksa

pekerjaan pelaksanaan dari Pihak-pihak Kontraktor lain yang ikut mengerjaan proyek ini apabila pekerjaan pekerjaaan pihak-pihak lain dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaannya. Bilamana sampai terjadi gangguan maka Kontraktor wajib mengerjakan saran-saran perbaikan untuk segenap pihak.

4. KOORDINASI DENGAN PIHAK LAIN.

4.1. Kontraktor wajib koordinasi dengan pihak lainnya demi kelancaran pelaksanaan proyek ini. Terutama koordinasi dengan pihak Kontraktor sipil, elektrical, plumbing, perlindungan terhadap kebakaran.

4.2. Untuk semua peralatan dan mesin yang

disediakan atau diselesaikan oleh pihak lain atau yang dibeli dari pihak lain termasuk dalam lingkup instalasi ini, Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala peralatan dan pekerjaan ini.

5. MASA JAMINAN

Semua pekerjaan instalasi maupun peralatannya harus dijamin akan bekerja dengan sempurna. Semua pekerjaan yang masuk dalam lingkup pekerjaan ini harus diberi masa jaminan selama 1 (satu) tahun setelah masa penyerahan pekerjaan tersebut.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 102

Page 9: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

B. PEKERJAAN SISTEM UNIT AIR CONDITIONING II. AIR CONDITIONING 6. UMUM

Jenis pekerjaan yang dicangkup dalam instalasi ini diantaranya adalah: 6.1. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan

pengujian unit air condition jenis Split maupun jenis cassette disesuaikan dengan gambar.

6.2. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan

pengujian instalasi system aliran refrigerant. 6.3. Pengadaan, pemasangan, pengaturan

instalasi listrik. Untuk system ini termasuk penarikan kabel dari panel AC ke AC kesemua unit peralatan.

6.4. Pengadaan dan pemasangan pondasi

peredam getaran untuk masing-masing yang dipasang dalam instalasi ini.

6.5. Membuat dan menyerahkan 4 set gambar-

gambar instalasi yang terpasang,data mesin-mesin yang terpasang, petunjuk cara mematikan/menyalakan mesin dan cara-cara perawatan mesin kepada Pemberi Tugas dan Konsultan.

6.6. Melakukan pemeliharaan instalasi selama

masa pemeliharaan 3 bulan (90 hari kalender). 6.7. Memberikan garansi terhadap perawatan atau

mesin yang dipasangnya atau yang dipasang untuk instalasi system ini.

7. PEREDAM GETARAN

7.1. Semua mesin/peralatan yang menghasilkan getaran harus diberi landasan atau penggantung peredam getaran (vibration eliminator) yang sesuai.

7.2. Peralatan yang digantung harus dipasang

peredam jenis kinetic glass fibre hanger merk kinetis atau sound anttenuator limited atau setara.

7.3. Peralatan yang diletakkan diberi landasan

peredam getaran jenis kinetic neoprene isolator merk kinetis atau sound anttenuator

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 103

Page 10: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

limited atau setara. 7.4. Semua fan harus dipasang karet sekelilingnya

sebelum dipasang.

8. INSTALASI LISTRIK

Untuk Instalasi ini pada dasarnya berlaku peraturan-peraturan umumnya dipakai di Indonesia diantaranya ialah : 8.1. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) yang

dikeluarkan oleh Normalisasi Indonesia tahun 1987 sebagaimana telah ditambahkan dan dikurangi dengan peratuaran-peraturan setempat dan PUIL yang baru.

8.2. Persyaratan Pemerintah dan Jawatan Kerja 8.3. Persyaratan dari pabrik pembuat mesin yang

akan dipasang. Bilamana terjadi perbedaan persyaratan akan disetujui dan dipilih yang lebih baik. Kontraktor harus memiliki semua izin resmi yang diperlukan untuk pekerjaan instalsi listrik.

9. LINGKUP PEKERJAAN

Kecuali dinyatakan lain maka pekerjaan instalasi ini mencangkup : 9.1. Pengadaan, pemasangan panel listrk AC (PP-

AC) dimana komponennya buatan : MG/SIEMENS/AEG atau setara dilengkapi dengan on-off switch.

9.2. Sirkuit sumber daya listrik dimulai dari

penerkaan kabel utama ke panel AC (PP-AC) sampai kepada mesin-mesin yang terpasang.

9.3. Sirkuit pengaturan secara otomatis suhu,

kelembaban, aliran udara peralatan-peralatan lain agar dapat bekerja dengan sempurna.

10. BAHAN DAN PERALATAN

10.1. Semua bahan yang dipakai harus berkualitas baru dan baik.

10.2. Bahan/Komponen panel harus buatan Eropa

Barat. 10.3. Hendaknya diusahakan peralatan yang

seragam dan dari merk yang sama.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 104

Page 11: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

10.4. Pada masing-masing mesin harus diberi system pengaman yang terpisah.

10.5. Pada panel-panel phasa tiap panel harus

diberi tanda dengan lampu indicator. 10.6. Semua panel-panel, switch, indicator, alat-

alat ukur dan lain-lain harus berpapan nama (label) yang jelas dan tidak rusak.

10.7. Pada tiap-tiap panel pembagi harus

disediakan cadangan dari 1 group dari 3. 10.8. Pada tututp panel diberi gambar”wiring

diagram” dan semua panel diberi kunci.

11. PELAKSANAAN INSTALASI

11.1. Semua kabel baik yang ditarik dalam pipa (cable conduit) ataupun tidak, harus diusahakan agar tidak terlihat dari luar.

11.2. Semua kabel diatas langit-langit baik untuk

tarikan NYA dalam pipa maupun dipasang tarikan-tarikan kabel NYM, NYY ataupun NYFGbY dipasang secara outbow dan diklem pada bagian bawah dari lantai atau balok beton.

11.3. Sedangkan pemasangan kabel-kabel yang

menyelusuri dinding bata, dipasang dalam plesteran salut dinding dimana pipa-pipa pelindung harus diklem pada pasangan bata.

11.4. Pemahatan dan pemasangan pipa harus

dilakukan sebelum dinding yang bersangkutan diplester/dibalut.

11.5. Sambungan antara kabel dengan kabel harus

dilaksanakan dengan menggunakan klem band, dan dalam kotak sambungan khusus untuk jenis kabel yang bersangkutan, sambungan-sambungan harus terlindung dengan isolasi.

11.6. Sambungan-sambungan antara kabel dengan

rel-rel atau peralatan, selama tidak menggunakan klem band, pada ujung-ujung kabel harus dipasang sepatu kabel dan disolder pada kabel tersebut (penyolderan harus dilaksanakan dengan temperature

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 105

Page 12: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

tinggi ) 11.7. Pada sambungan yang dilaksanakan dengan

klem-band, ujung-ujung sebelum disambung harus divertin terlebih dahulu untuk menjamin kontak yang baik dan pelindung korosi.

11.8. Semua kabel yang dipasang /disambung

harus “color conded” atau diberi nama. 11.9. Tempat-tempat sambungan atau kotak-kotak

sambungan dari kabel sedapat mungkin pada tempat-tempat yang mudah dijangkau operator, apabila diperlukan untuk mengadakan perbaikan-perbaikan.

11.10. Pada tempat-tempat yang selalu basah /

lembab atau pemasangan diluar bangunan harus dipakai alat-alat kedap air (khusus untuk pemakaian diluar) dan dipakai kabel NYFGbY.

11.11. Sakelar-sakelar kotak/lemari pengaman

semuanya harus dipasang tertanam dalam dinding.

III. INSTALASI AC 12. PIPA AIR

BUANGAN AC

12.1. Pekerjaan Kontraktor harus memasang pipa

pembuangan air (drain) dari mesin-mesin air conditioning sampai ke tempat pembuangan yang terdekat dalam saluran yang tersembunyi atau tidak mengganggu.

12.2. Bahan Peralatan Untuk pembuangan air (drain) digunakan

pipa PVC. 12.3. Pipa kondensasi drain Harus diperlengkapi dengan bak control,

leher angsa serta peralatan lain yang perlu. Harus diberikan lapisan isolasi sampai sepanjang kira-kira 2 meter atau sampai daerah dimana tidak terjadi pengembunan bagian luar pipa, isolasi harus dari bahan fiber glass, polyurethane atau Styrofoam

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 106

Page 13: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

type D.I. atau yang sejenis dari bahan tahan api (fire resistant) setebal 1”. Bagian luar hendaknya dicat sesuai dengan warna yang disetujui oleh Direksi Lapangan

12.4. Penembusan dinding Bilamana menembus dinding, lantai dan lain-

lain, pipa harus diberi lapisan getaran dan dilindungi dengan pipa yang lebih besar ukurannya.

13. CONDESING UNIT (CU)

13.1. Umum Kontraktor harus memasang condensing unit

untuk split system dengan jenis, ukuran dan kapasitas lengkap sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Unit ini hendaknya “factoy built” dan telah diuji pabriknya berdasarkan test yang dilakukan sesuai dengan ASHRAE standard 14-67.

13.2. Kompresor Kompresor hendaknya dari jenis

“semi/hiremetic” didinginkan oleh gas refrigerant dan motor yang dilindungi secara “inherent”.

13.3. Koil Kondensor Koil kondensor harus dari lembaga dengan

“fin” dari almunium yang direkatkan secara mekanis.Koil ini telah diuji terhadap kebocoran, telah “dehydrated” dan diisi gas refrigerant secukupnya dari pabrik.

13.4. Fan kondensor Fan kondensor dari jenis propeller,

pembuangan tegak keatas atau kesamping dan dihubungkan langsung dengan fan motor.

13.5. Fan Motor Fan motor hendaknya dari jenis “permanent

split capacitor“ yang dilindungi secara “inherent” serta mempunyai bantalan peluru yang dilumasi secara tetap.

13.6. Dinding Dinding dan rangka hendaknya telah dicat

anti karat dan sesuai untuk pemasangan diluar.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 107

Page 14: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

13.7. Peredam Getaran Hendaknya pada semua kaki, mesin ini

dipasang peredam getaran yang sesuai dengan persyaratan pabriknya.

14. PIPA AIR

BUANGAN

14.1. Umum Hendaknya Pipa Refigerant dikerjakan

Secara Hati hati dan Sebaik mungkin semua bagian-bagian pipa ini harus Bersih kering dan bebas dari debu dan kotoran. Hendaknya dipakai pipa jenis tembaga jenis L atau K dihidrated dan Sealed. Sambungan hendaknya sependek mungkin.

14.2. Sambungan. Pipa jenis hardhard drawn tubing harus

disambung dengan Peralatan wought copper fitting atau non porus brass fitting Diajukan dipakai perak dengan ditiup gas mupia seperti nitrogen kering kedalam pipa yang sedang disambung untuk menghindarkan trjadinya kerak oksida didalam pipa. Solder lunak semacam 50-50 tidak boleh digunakan solder 95-5 dapat dipergunakan kecuali pada discrahgt gas Panas.

14.3. Konstruksi

14.3.1. Pipa refrigrant hendaknya disangga baik baik untuk mencegah melentur. Harus dipasang peredam getaran untuk mencegah penerusan getaran kepada bangunan. Bilamana perlu dipasang peredam getaran pada pipa.

14.3.2. Pipa refrigerant yang direncanakan dan dipasang di lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan “ASHRAE GUIDE BOOK” atau rekimendasi pabrik.

14.3.3. Suatu pengering refrigerant dengan kapasitas yang cukup serta “sight glass moisture indicator” hendaknya dipasang pada bagian “liquid line” setiap yang terpasang di lapangan.

14.3.4. Perbedaan tinggi dan jarak antara condensing unit dengan evaporator blower unit hendaknya masih memenuhi persyaratan pabrik.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 108

Page 15: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

14.3.5. Setelah selesai pekerjaan instalasi pipa maka seluruh rangkaian harus diuji terhadap kebocoran.

14.4. Pengisian refrigerant Sistem yang dipasang dengan precharged

dan system yang dipasang dilapangan harus dihampakan. Sama sekali di larang memakai compressor dari system untuk mengisi refrigerant. Penghampaan haruslah dilakukan dengan suatu pompa penghampa tinggi dengan pengukur tekanan mutlak yang baik. Dianjurkan penghampaan dilakukan sampai tekanan dibawah 300u. Tekanan sistem setelah pengisian froen tidak boleh lebih dari yang diisyaratkan oleh pabriknya. Persyaratan pabrik tentang jumlah pengisian freon hendaknya dipatuhi dan dipergunakan suatu Charging Cylinder untuk memastikan jumlah dan jenis refrigerant yang diisikan adalah sesuai.

14.5. Isolasi Pipa Pipa suction line refrigerant harus diisolasi

dengan isolasi panas.

Diameter Pipa

5/8 s/d 1 ¼” 1 ½” s/d 2”

3” s/d 5”

Tebal Isolasi

1”

1 ¼”

1 ½”

Isolasi hendaknya ditutup dengan lapisan

isolasi uap air jenis metal jacket dan cat putih. Pipa harus disanggah pada setiap jarak 2 meter dan pada setiap belokan dan percabangan.

14.6. Saringan Udara Saringan udara hendaknya dari bahan yang

dapat dibersihkan/dicuci seperti allumunium, anyaman kawat atau logam. Saringan harus memiliki effesiensi penahan debu (average Synthetic Duct Weight Air Resistance) minimal 65%, tahanan mula – mula maksimum 2,5 mm tekanan air, pada kecepatan aliran udara 2 mps ( 500 fpm ).

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 109

Page 16: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

Kerangka saringan dari baja galvanis setebal 1,2 mm dan dari ukuran standard. Tebal filter 2,5 mm (1inchi) dan tiap – tiap filter dapat dipasang dengan rapat satu dengan yang lainnya.

IV. PERSYARATAN BAHAN / MATERIAL 15. UMUM

15.1. Semua material yang disuplai dan dipasang oleh Kontraktor harus baru dan material tersebut oleh cocok untuk dipasang di daerah tropis. Material-material haruslah dari produk dengan kualitas baik dari produksi terbaru. Untuk material-material yang disebut dibawah ini maka Pemilik harus menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order pengiriman dari segi dealer/agen/pabrik.

15.2. Kontraktor harus bersedia mengganti

material yang tidak disetujui karana menyimpang dari spesifikasi atau hal lainnya, dimana pengganti tersebut tanpa biaya extra.

16. DAFTAR MATERIAL

Untuk semua material yang ditawarkan maka Kontraktor wajib mengisi daftar material yang menyebutkan merk, type, kelas lengkap dengan brosur/katalog yang turut dilampirkan pada waktu tender. Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa barang-barang produksi pabrik.

17. PENYEBUTAN MERK/PABRIK

17.1. Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk tertentu atu kelas mutu (quality performance) dari material atau komponen tertentu terutama untuk material yang dalam taraf mutu/pabrik yang disebutkan itu dann juga harus mempergunakan Produk/Merk yang sama yaitu setara Panasonic / sharp untuk Split duct dan Split.

17.2. Apabila nanti selama proyek berjalan, bahwa

terjadi material yang disebutkan pada tabel material tidak dapat diadakan oleh

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 110

Page 17: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

Kontraktor yang diakibatkan oleh sesuatu alasan kuat yang dapat diterima Pejabat Pembuat Komitmen, maka dapat dipikirkan penggantian merk/type dengan suatu sanksi tertentu kepada Kontraktor.

V. FLEXIBLE DUCT 1. LINGKUP

PEKERJAAN

Pekerjaan meliputi seluruh pengadaan bahan, pemasangan dan Penyetelan duktion yang dapat digunakan dalam proyek ini sesuai dengan yang tertera dalam gambar Perencana dan spesifikasi.

2. STANDAR

Sebagai Pegangan Pelaksanaan pekerjaan ini digunakan standar dari THE GUIDE dari ASHREA SMACNA dan NFPA No. 90 A.

3. UMUM

3.1. Gambar gambar dan Spesifikasi Menunjukan Panjang Setiap ukuran cerabong Peralatan dalam Ducting dan susunan jalur sistim cerobong udara bila ada Penyipangan dari gambar Kontrak yang dirasa Perlu oleh Kontraktor maka detail Penyimpangan serta Penyipangannya serta alasanya diserahkan secara tertulis pada Direksi dan konsultan untuk persetujuannya.

3.2. Penyimpangan yang telah disetujui

dilaksanakan pekerjaannya oleh Kontraktor tanpa tambahan biaya kecuali bila hal tersebut menyebabkan perubahan design atau kebutuhan.

3.3. Kontraktor diwajibkan membuat gambar kerja

(shop drawing) yang disetujui.

4. MATERIAL

4.1. Bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini adalah: Galvanized Steel Gauge.

4.2. Semua pelaksanaan haruslah sesuai dengan

persyaratan detail dan spesifikasi yang diberikan.Selain dari itu harus pula sesuai dengan persyaratan Standard dari SMACNA dan pabriknya.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 111

Page 18: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

4.3. Ketebalan lapisan seng (coating) pada Galvanized Steel Sheet adalah minimum sebagai berikut :

Bjls QZ/SW

T 100 80 60

2,50 2,00 1,50

4.4. Sesuai dengan pengumuman mengenai

Peraturan Standarisasi bagi hasil produksi baja lapis seng dengan SII No. 356/Kp/IX/80, tanggal 8 Desember 1980, tidak diperkenankan memakai istilah BWG dan/atau USG.

4.5. Sebagai penjelasan dengan ini diberitahukan

bahwa Bahan Pelat Seng untuk system cerobong udara ducting instalasi air conditioning, dipergunakan ekivalensi:

4.6. Bjls 60 sebagai pengganti istilah BWG 26

- Bjls 80 sebagai pengganti istilah BWG 22 - Bjls 100 sebagai pengganti istilah BWG 20 - Bjls 120 sebagai pengganti istilah BWG 18

Dengan demikian dalam spesifikasi teknis untuk notasi BWG supaya dibaca Bjls dengan nomor sesuai diatas.

5. KONTRUKSI

5.1. Kontruksi persyaratan pelaksanaan instalasi cerobong udara : 5.1.1. Sistem instalasi ini memakai Ductwork

kecepatan rendah. Semua instalasi duct harus dapat menahan kecepatan sampai 2.000 ft per menit dan tekanan statis sampai 2,5 inchi air.

5.1.2. Kontraktor harus menguji instalasi ducting terhadap kebocoran yang mungkin terjadi.

5.1.3. Semua sambungan-sambungan harus serapat mungkin (air tight) kalau perlu diberi penyekat (seal).

5.1.4. Perubahan ukuran duct harus dengan persetujuan tertulis dari Direksi Lapangan dan Konsultan.

5.2. Ducting system yang tidak tertutup oleh dinding

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 112

Page 19: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

ataupun langit-langit (diluar bangunan, didalam corridor di ruangan yang tanpa langit-langit), harus dibuat dari allumunium sheet diberi penguatan (bracing) yang baikdan ditumpu/digantung pada kontruksi bangunan secarakokoh, tebal duct adalah sebagai berikut (untuk seng Bjls):

UKURAN TERBESAR TABEL PELAT

Samapi 24 inchi 24 inchi sampai 48 inchi 28 inchi dan lebih

20 US Gauge 18 US Gauge 18 US Gauge

5.3. Ducting system lainnya harus dibuat dari

“Galvanized Iron Sheet” diberipenguatan bracing) yang baik dan ditumpu/digantung pada kontruksi bangunan secara kokoh. Tebal bahan duct adalah sebagai berikut (untuk seng Bjls) :

UKURAN DUCT

GALVANIZED IRON

ALMUNIUM

12” 13”s/d 30” 31” s/d 54” 54” s/d 84”

84 “ ke atas

Bjls 60 Bjls70 Bjls80

Bjls 100 Bjls 100

24 US Gauge 22 US Gauge 20 US Gauge 18 US Gauge

16 US Gauge 5.4. Dimensi cerobong udara yang tertera pada

gambar dan spesifikasi adalah ukuran dalam (clear internal sizes). Bilamana digunakan isolasi dalam, maka ketebalan isolasi harus ditambahkan pada dimensi yang tertera dalam gambar perencanaan sebagai ukuran sebenarnya dari cerobong tersebut.

6. BELOKAN

6.1. Bilamana cerobong menembus dinding atau lantai, lubang kosong (freespece) harus disekatkan dengan “felt gasket atau “asbestos rope” dandirapihkan dengan “sheet metal angle flage” demikian rupa penutup lubang tersebut.

6.2. Semua belokan (elbow) harus dibuat sesuai

dengan gambar dan spesifikasinya.Semua belokan pada supply duct harus dilengkapi dengan sudut-sudut pengarah (vanes) sesuai dengan gambar spesifikasinya.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 113

Page 20: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

6.3. Semua belokan harus jenis “long radius elbow”

kecuali keadaan tempatnya tidak memungkinkan. Belokan tajam (90) harus diberi sudut-sudut pengarah (vanes) yang berbentuk profil aerodinamis yang tepat. Belokan lengkung dengan jari-jari dalam lebih kecil dari pada sisi duct, belokan harus diberi sudut-sudut pengarah tipis (sigle thickness vanes).

7. TAPERS, OFFSET DAN STREAM LINER

Bilamana melalui rintangan yang tidak dapat dihindarkan Kontraktor wajib membuat tapers, Offset atau Stream Liner tergantung setempat yang dibuat sesuai dengan spesifikasi.

8. AIR EXTRACTOR

Kontraktor wajib memasang : adjustable air extractor” pada semua percabangan ke diffuser udara keluar yang dapat diatur dan dikunci sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.

9. PENGGANTUNG, PENYANGGA, DAN PENGUATAN CEROBONG

9.1. Seluruh duct segi empat dan bulat harus digantung dengan syarat-syarat sebagai berikut :

Ukuran Sisi

Terbesar Duct

Penggantung bulat

Penggantung Besi Siku

Jarak terjauh

Sampai 30” 31” s/d 42” 43 s/d 60” 61” s/d 84 “ 85” s/d 96” 96 keatas

¼” ¼”

5/16” 5/16” 3/8”

3/8”

L.25.25.3 L.30.30.3 L.40.40.3 L50.50.3 L.50.50.3

L50.50.3

2,5 m 2,5 m 2,5 m 2,0 m 2,0 m 2,0 m

Bilamana perlu maka harus dipasang penggantung/penyangga pada jarak-jarak yang lebih berdekatan. Pada system penggantung dengan mempergunakan system ramset, harus dipergunakan ukuran mur dan baut yang sesuai dengan kebutuhan.

9.2. Saluran cerobong dengan ukuran sisi lebih besar daripada 50 cm (20 inches) harus dipatah-patahkan (cross broken) serta diberi besi penguat. Rangka besi penguat yang harus dipasang pada sisi-sisi cerobong harus

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 114

Page 21: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

memenuhi syarat sebagai berikut : UKURAN DUCT PENGUAT JARAK ANTAR

PENGUAT 25” s/d 40” 40” keatas

L.30.30.3 L.40.40.3

1,5 M 0,75 M

Tambahan besi penguat harus dipasang pula untuk cerobong yang lebih kecil, bilamana ternyata cerobong masih melengkung. Semua duct (insulted) dengan lebar atau tinggi lebih dari 90 cm dan semua duct (uninsulated) dengan lebar atau lebih tinggi dari 130 cm, harus diberi penguat siku memanjang dengan ukuran penguat yang sama dengan rangka penguat keliling. Duct dengan ukuran 90 cm dari galvanized steel, dapat digantung dengan strip penggantung yang dibuat dari galvanized iron, dipasang pada rangka penguat (duct bracing). Duct yang lebih dari 90 cm harus digantung dengan siku-siku (angle iron), dari ukuran yang sama dengan ukuran rangka penguat (duct bracing). Penggantung-penggantung tersebut tidak boleh berjarak lebih dari 2,4 m. Untuk penggantung duct seperti dalam nomor diatas dengan tambahan bahwa tidak boleh menempel dengan bahan besi/baja dan harus diberi sekat atau cincin (washer) dari pada tembaga atau bahan non metal. Semua duct harus dibuat dengan sambungan-sambungan pelat rata pada sebelah dalam dan rapih disebelah luarnya. Sambungan-sambungan tersebut harus serapat mungkin (air tight) dengan lipatan dibuat searah aliran udara dan tidak ada flens yang menonjol dalam aliran udara.

10. SAMBUNGAN SAMBUNGAN FLEXIBEL

10.1 Kontraktor harus menyediakan dan memasang sambungan-sambungan duct yang dibuat dari pada bahan fleksibel pada sekat masuk dan seksi dari fan unit, untuk mencegah penerusan (tranmision) dari getaran dan suara (vibration and noise) kepada system ductnya (terbuat dari bahan terpal dua rangka/ex luar negeri).

10.2. Sambungan-sambungan fleksibel tersebut

harus dibuat dengan panjang kira-kira 15 cm (6 inchi), dari bahan yang tidak bocor dan diikat rapat dengan strip metal yang kuat

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 115

Page 22: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

(heavy metal bands) untuk mencegah kebocoran pada ikatan tersebut.

11. DAMPER

11.1. Pada setiap cerobong udara catu maupunretun diffuser, grille register, fresh air intake, grille, exhaust air grille harus terpasang “adjustable volume damper“ yang dapat diatur, dikunci dan tahan getaran sesuai dengan gambar spesifikasi.

11.2. Pada setiap cabang utama dari duct harus

dipasang “volume damper” dari jenis “butterfly” atau multiple blade” dengan lebar blade maksimum 20 cm (8 inch). Setiap volume damper harus dapat diatur dan ditetapkan (adjusted and set) dengan pengikat yang tidak akan berubah oleh getaran.

11.3. Bahan damper/louver minimal dari Bjls 100

untuk frame dan Bjls 80 untuk daun (blade) damper dan jarak/lubang antara sisi frame dengan ujung blade yang diperbolehkan adalah 0,01 milimeter per 1 cm panjang sisi frame.

12. LAIN LAIN

12.1. Kontraktor harus membuat lubang-lubang berpintu (acces doors/opening) untuk pemeriksaan dan pemeliharaan katup-katup, alat-alat pengatur. filters, fire dampers dan untuk pengukuran-pengukuran kecepatan atau tekanan, pada bagian-bagian penting dari sitem duct. Pintu dari lubang-ubang tersebut harus dibuat dari sheet metal dengan tebal tidak kurang dari 20 US Gauge dan terus dapat menutup dengan rapat dengan diberi perapat (gasket ) dari karet.

12.2. Walaupun gambar-gambar rencana duct

harus diikuti setepattepatnya arah (run) dan ukuran-ukuran duct hanya boleh dirubah dengan persetujuan Arsitek agar tinggi langit-langit tidak berubah/terganggu. Kontraktordiharuskan koordinasi dengan pihak lain untuk hal ini.

12.3. Kontraktor diharuskan memberikan contoh

bahan yang akan digunakan dalam proyek ini

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 116

Page 23: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

yang diserahkan pada Direksi dan konsultan untuk persetujuannya dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari setelah Surat Perintah Kerja dikeluarkan. Contoh harus disertai lengkap dengan merk dan spesifikasi bahan (tebal, berat dan lapisan).

VI. PEKERJAAN DIFFUSER DAN RETURN GRILL

1. LINGKUP

PEKERJAAN 2. STANDAR 3. UMUM 4. MATERIAL 5. PEMASANGAN

Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, pemasangan dan penyetelan diffuser, grille dan register yang dapat digunakan dalam proyek ini sesuai dengan yang tertera dalam gambar perencanaan dan spesifikasi Sebagai pegangan pelaksanaan pekerjaan ini digunakan standard dari :THE GUIDE dari ASHRAE,SMACNA dan NFPA No.90 A. 3.1. Gambar-gambar dan sfesifikasi hanya

menunjukkan dimensi, peralatan dan susunan/lokasi dari diffuser, grille atau register yang harus dipasang. Bila ada penyimpangan yang dirasa perlu oleh Kontraktor, maka detail penyimpangan serta alasannya harus diserahkan secara tertulis pada Direksi dan Konsultan untuk persetujuannya. Penyimpangan yang telah disetujui dilaksanakan pekerjaanya oleh Kontraktor tanpa tambahanbiaya kecuali hal tersebut menyebabkan perubahan design atau kebutuhan.

3.2. Kontraktor diwajibkan membuat gambar kerja

(shop drawing) yang disetujui Konsultan sebelum pelaksanaan pekerjaan instalasi dilaksanakan.

Bahan diffuser, grille dan register yang dapat diterima adalah dari “allumunium anodized-profile” dengan ketebalan minimum 18 US Gauge.

Kontraktor ini harus menyediakan semua duct register boxes, duct adaptes grilles, diffuser dan

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 117

Page 24: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

6. DIMENSI

peralatan-peralatan tambahan lainnya, sehingga instalasi lengkap terpasang dan dapat bekerja dengan baik. Seluruh unit diffuser,grille dan register harus mempunyai Noise level criteria tidak lebih dari NC 40. Selama diffuser dan grille belum terpasang pada waktu instalasi system duct sedang dikerjakan semua “register boxes/plenum” dan ujung-ujung duct yang terbuka harus ditutup sementara dengan rapat untuk mencegah masuknya kotoran. Pemasangan diffuser dan grille harus tepat berdasarkan gambar. Seluruh diffuser dan grille harus dipasang rapat dan diberi karet penyekat atau gasket. Seluruh adjustable volume damper yang terpasang harus dapat diatur dan dikunci dari luar. Armature lampu (integrated light air troffer), Kontraktor hanya mengerjakan penyambungan ducting flexsible round saja ke troffer tersebut.

6.1. Ukuran-ukuran diffuser, grille dan register yang ada hendaknya disesuaikan dengan armature lampu (integrated Light Air troffer).

6.2. Ukuran-ukuran yang dapat dari “register boxes”

atau “plenum” harus menunggu ukuran-ukuran terakhir dari grille yang telah disetujui Arsitek. Penempatan yang tepat/sesungguhnya dari diffuser dan grille harusmendapatkan persetujuan Arsitek. Diffuser harus dipasang dengan “equalizing deflector dan damper”.

VII. EXHAUSFANT

1. LINGKUP

PEKERJAAN 2. UMUM

Lingkup pekerjaan menjelaskan kebutuhan untuk peralatan, perlengkapan dan pemasangan system ventilasi mekanik untuk proyek ini. dan ditunjuk dalam gambar kerja

2.1. Berikut ini adalah secara umum mengenai

ventilasi dan ventilator, untuk spesifikasi teknis lain yang khusus adalah sesuai dengan tertera pada gambar skedul mesin.

2.2. Peralatan ventilasi harus dipasang sesuai

dengan yang tertera dalam gambar dan/atau yang dipersyaratkan dibawah ini. Seluruh

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 118

Page 25: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

3. EXHAUST FAN 4. DUCTING

pemasangan ventilasi mekanik harus memenuhi persyaratan setempat, ordonasi dan/atauperaturan-peraturan yang berlaku.

2.3. Kontraktor harus menyediakan dan memasang

kipas angin (fan) sesuai dengan gambar dan spesifikasi. Semua fan adalah dari jenis axial, propeller, centrifugal atau ditentukan sesuai spesifikasi dinamis dan diuji oleh pabriknya.

2.4. Setelah terpasang fan tidak boleh

menimbulkan suara yang berlebihan. Semua fan dipasang karet sekelilingnya (peredam getaran) sebelum dipasang.

3.1. Seluruh fan harus mempunyai pilot light dan

on/off switch pada loksi/panel yang tertera dalam gambar serta dapat dimonitor dan/atau/ diremote dari pusat control panel diruang control yang tersedia.

3.2. Fan dengan daya 1 Hp atau lebih kecil dapat

berfasa “single phase”. 3.3. Pada prinsipnya exchaust fan yang dipasang

adalah exchaust fan dari type umum digunakan , dimana : - Kapasitas : sesuai gambar rencana- Type : propeller/axial - Statistic Pressure : 0,2 – 0,5 IN WG - Warna : ditentukan kemudian.

Exchaust fan harus memiliki damper yang secara automatic bekerja dengan motor atau dengan kata lain bila exchaust fan dimatikan (di-off) untuk dempernya harus dapat tertutup dan sebaliknya. Exchaust fan tidak boleh melebihi tingkat kebisingan 40 dB. Cara pemasangan dengan rangka kayu yang dibuat sedemikian rupa, dapat dibuka/dipasang kembali untuk maintenance.

Seluruh ducting ventilasi mekanik yang dibutuhkan adalah harus sesuai dengan Back Ducting (cerobong udara) baik dimensi, bentuk maupun bahannya. Seluruh ducting ventilasi mekanik tidak perlu diisolasi.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 119

Page 26: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

BAB XIV SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN FIRE ALARM/

DETEKSI KEBAKARAN A. PEKERJAAN INSTALASI FIRE ALARM Semua material maupun instalasi dalam pekerjaan ini harus memenuhi peraturan / standar dari NFPA (National Fire Protection Association) dan persyaratan tentang Pemadam Kebakaran dari Pemerintah setempat. Pada dasarnya untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi Fire Alarm ini disamping Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini, berlaku : − AV. 1941 − Peraturan/persyaratan yang dikeluarkan oleh Dinas Keselamatan Kerja

Pemerintah Daerah setempat. − Ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh Dinas Keselamatan Kerja

Pemerintah Daerah setempat. − Ketentuan yang dikeluarkan oleh pabrik dimana mesin, peralatan dan

material terebut dibuat. − Peraturan/persyaratan lainnya yang berlaku syah di Indonesia. 1. LINGKUP

PEKERJAAN

1.1. Yang dicangkup dalam lingkup pekerjaan instalasi fire alarm unit ini adalah menyediakan, memasang, mencoba/trial run dan semua instalasi fire alarm yang diperinci dalam uraian pekerjaan di bawah ini serta yang tertera gambar.

1.2. Lingkup pekerjaan di sini adalah dalam

pengertian bahwa unit dapat bekerja baik tiap-tiap bagiannya maupun seluruh instalasi yang terpasang sebagai unit keseluruhan.

1.3. Pengadaan dan pemasangan semua fire

detector, manual call, alarm bell, signal/location lamp, sirine beserta instalasi wiringnya.

1.4. Board yang menunjukkan adanya peralatan-

peralatan manual push button fire fighting unit, menunjukkan tempat/arah pintu bahaya/tangga bahaya (fire escape).

1.5. Pembuatan lemari-lemari/panel-panel untuk

fire extinguisher dan alarm call dan button pada tempat-tempat yang ditentukan.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 120

Page 27: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

2. MASA JAMINAN 3. MANUAL

SPAREPART DAN INSTRUKSI

4. BUILT-IN INSERT 5. PENTANAHAN 6. FINISHING

Semua pekerjaan instalasi maupun peralatannya harus dijamin akan bekerja dengan sempurna. Semua pekerjaan yang masuk dalam lingkup pekerjaan ini harus diberi masa pemeliharaan Cuma – Cuma selesai Kontraktor Pelaksana dapat mengajukan usulan untuk mengadakan kontrak pemeliharaan kepada Pemilik, kecuali apabila ditentukan lain oleh Pemilik.

Sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sebelum proyek diserahkan kepada Pemilik, Kontraktor Pelaksana wajib menyerahkan manual, keterangan spare-part serta instruksi-instruksi yang dianggap perlu terhadap semua peralatan yang dipasang.

Kontraktor Pelaksana harus menyediakan semua “Insert” serta peralatan-peralatan tambahan lain yang dibutuhkan yang harus dipendam dalam beton maupun cara pemasangan lain.

Semua peralatan-peralatan harus diketanahkan sesuai dengan peraturan yang ada. Untuk itu Kontraktor Pelaksana harus membuat gambar kerja/shop drawing untuk persetujuan Direksi Lapangan dan Perencana.

Semua material yang dipasang harus sudah dalam keadaan difinish dengan baik sesuai yang disyaratkan, finishing setelah terpasang adalah disyaratkan dan ini mencakup segala perbaikan pada material tersebut maupun pekerjaan lain sebagai akibat pemasangan instalasi tersebut termasuk di dalamnya : perbaikan, pengecatan kembali, pembersihan dan lainnya. Semua peralatan dari fire alarm yang dapat terlihat seperti pipa conduit yang tidak ditanam, manual call, bell, signal/location lamp, fire fighting unit dan lain-lain, harus difinished dengan cat merah, atau warna cat lain sesuai persetujuan Direksi Lapangan.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 121

Page 28: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

B. PERSYARATAN BAHAN / MATERIAL 7. POWER SUPLAY 8. FIRE ALARM

DETECTOR 9. ALARM BELL

Tegangan yang Boleh Dipergunakan adalah Tegangan DC.Tidak lebih dari 100 V.

8.1. Maximum/fixed temperature detector

mempunyai daerah cakupan termasuk daerah dapur : + 40 m dengan temperature max. 65 C +30 m dengan temperature max 75 C Jenis : Fixed temperature, Rate of

Rise & Fixed Temp. Rating : Fixed 190 degree F. Sistem : Normaly open. Model : Ceiling mounted dengan

plug. Lokasi pemasangan : daerah pantry. Rating : Rate of Rise – 15 der.

F/menit Fixed - 13v5 degree F. Sistem : Normally open. Model : Ceiling mounted dengan

plug. 8.2. Kombinasi rate of rise dan fixed temperature

detector dengan maximum temperature + 65 Mc mempunyai daerah cakup + 40 m dengan maximum temperature + 75 C mempunyai daerah cakup +30 m.

8.3. Kontaktor dari detector baik untuk Rite of Rise

maupun untuk fixed temperature harus dapat terlepas dengan sendirinya apabila sudah tidak ada panas. Pada heat detector ini harus dilengkapi dengan auxialary contact dan terminal, guna keperluan penambahan alat indikator atau tujuan pengetesan.

Untuk keperluan tanda alarm pada setiap zonenya digunakan bell vibrating – type dengan kekuatan bunyi 85 sampai dengan 95 db, weather proof, mounted. Dipasang pada ketinggian 30 cm di bawah langit- langit yang bersangkutan. Supply tidak lebih dari 100V.DC, type Indoor. Bell yang dipasang di dalam bangunan mempunyai frekwensi yang cukup, sehingga dapat mengatasi noise level dengan tingkat sedang. Pemasangan alarm bell disesuaikan keadaan penempatan alarm

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 122

Page 29: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

10. SIRINE ( HORN

ALARM ) 11. LOCATION LAMP 12. SMOKE

DETECTOR. 13. MANUAL PUSH

BUTTON ( MANUAL CONTACTOR )

14. BATTERY.

bell itu sendiri yang telah mendapat persetujuan Direksi Lapangan.

Indoor type, dipasang mounted pada dinding atau pada pintu. Supply tidak lebih dari 100 Volt DC.

Dipasang outdoor, didaerah terbuka, parkir atau tempat lainnya, lengkap dengan tilang. Mempunyai frekwensi yang cukup sehingga dapat terdengar dengan jelas di dalam bangunan atau tempat lainnya.

Material ; − Globe : Resin, inside of globe : frost

finish − Frame : Synthetic Resin − Power Suplly : 24 V, AC atau DC atau 100 V AC− Pemasangan : Surface Mounted

Smoke detector yang dipakai untuk keperluan ini, harus yang dapat dipasang secara kombinasi dengan heat detector-detetor tersebut diatas. Smoke detector untuk lokasi pemasangan diRuangan Panel, Mesin, ruang peralatan elektronik, alat-alat listrik. Jenis : Ionozation. Model : Ceiling mounted dengan plug . Dilengkapi : Pilot lamp, yang dapat

memberikan tanda. Berlain-lainan kepada keadaan stand by alarm dan trouble.

Dapat bekerja untuk keadaan : Kecepatan udara 50-300 ft/min.

Limit temperatur 32-120 der.F. Limit kelembaban 0-180 % Kepekaan dapat diatur, mulai dari konsentrasi 2 %.

Model : Wall-mounted (build in), memakai break glass.

Sebagai back up dari power supply harus disediakan battery : − Dapat dipakai storage battery dari jenis

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 123

Page 30: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

15. PENGISIAN

BATTERY (BATTERY CHARGER ).

cadmium. − Harus dapat bekerja secara otomatis apabila

sewaktu-waktu power supply utama mati. − Battery harus rechangeable. − Battery harus bertegangan normal, dengan

kapasitas ampere jam disesuaikan kebutuhan, sehungga battery yang bersangkutan dapat memberikan supply secara normal kepada sistem selama 24 jam terus menerus.

Pengisian kembali harus dilakukan secara otomatis. Arus pengisian harus dapat diatur dan nilai ratingnya harus disesuaikan dengan kemampuan dari battery. Apabila battery telah terisi penuh, pengisi battery ini harus berhenti dengan sendirinya (secara otomatis). Semua produk material yang digunakan adalah Merk setara : APPRON, SPECTRONIC, CARTERS ATAU YANG SETARA

C. INSTALASI DAN PEMIPAAN (CONDUIT) 16. 17. 18. 19. 20.

Master control Fire Alarm diletakkan di dalam ruang monitor, dipasang menempel pada dinding. Auxilliary monitor panel diinstalasikan di meja monitor di ruang monitor, dimana penjagaan ada selama 24 jam. Kabel yang menghubungkan antara Master Control Panel dan Terminal Box (TB) adalah kabel rak / kabel tray. Di dalam bangunan setiap lantai dilayani oleh sebuah TB yang terletak pada ruang untuk panel-panel. Untuk menghubungkan tiap TB di setiap lantai dengan Master Control Fire Equipment, digunakan kabel NYM yang dimasukkan dalam kabel rak/kabel tray, diklem pada shaft. Sistem instalasi dari TB ke fire detector manual call box ataupun beli dipergunakan kabel NYA ukuran 2,5 mm diletakkan dalam conduit pipa PVC yang diinstalasi di atas langit-langit, instalasi pengkabelan secara seri, tap point dari masing-masing fixtures dan loop, pada bagian akhir dari instalasi menggunakan End Off Resistor. Setiap pembelokan/pencabangan/penyambungan harus digunakan junction box, dipasang secara kuat pada tiap dudukan, dengan mengklem pada rangka kayu atau lainnya.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 124

Page 31: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.

Untuk pipa conduit, junction box yang tertanam pada beton,dinding atau pada lantai, Kontraktor Pelaksana harus memasangnya sebelum pengecoran, dengan koordinasi Tim Pengawas dan Direksi Lapangan. Untuk fire extinguisher unit fixed type digantung pada dudukan pengantung sedangkan dudukan penggantung dipasang menempel pada dinding anchor, atau diletakkan dalam lemari fire hydrat panel yang telah disediakan dan ditentukan.Atau diletakkan sesuai dengan ditentukan oleh Direksi Lapangan yang disesuaiakan dengan keadaan lapangan. Adanya papan-papan tanda yang menunjukan alat-alat seperti manual call box, fire figthing (extinguisher) unit, emergency door. Papan dari plat besi dengan tebal plat 0,8 mm ukuran disesuaikan dengan jumlah huruf, warna dasar merah, dengan huruf kuning, terbaca dari jarak minimum 10 m dari mata normal. Semua instalasi, peralatan-peralatan dan mesin-mesin yang telah terpasang, sebelum diserahkan harus ditest mengenai kemampuan bekerjanya, sesuai dengan ketentuan- ketentuan yang dipersyaratkan. Dilakukannya pengujian untuk seluruh instalasi dan peralatan fire alarm dengan disaksikan oleh Pemilik /Wakilnya, Perencana, Direksi Lapangan. Dalam proses pengujian ini, Kontraktor Pelaksana harus dapat menjamin seluruh hasil kerjanya dan dapat bekerja dengan baik dan sempurna. Karenanya untuk perizinan laik pakai, pengujian dan testing juga harus dilakukan dari Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) setempat. Semua hantaran harus ditarik dalam pipa, dimana tarikan-tarikan pipanya harus tidak tapak dari luar. Semua tarikan pipa yang berada diatas langit-langit harus dipasang secara out bouwed diklem pada bagian bawah dari plat/balok beton. Klem-klem harus digunakan yang khusus untuk keperluan tersebut dengan ukuran yang disesuaikan dengan besarnya pipa. Tempat sambungan kotak-kotak selubung dari hantaran-hantaran sedapat mungkin harus ditempatkan pada tempat-tempat yang mudah dicapai oleh operator. Kabel yang dipakai untuk keperluan ini adalah kabel-kabel dengan isolasi PVC dengan jadi satu, dua, tiga atau lebih dimana tiap nadinya merupakan hantaran tunggal. Diameter dari hantaran harus disesuaikan dengan jaraknya/panjangnya sehingga persyaratan-persyaratan besar tahanan yang dipersyaratkan pabrik yang bersangkutan dapat terpenuhi. Sambungan-sambungan antara hantaran harus dilaksanakan dengan cara melilitkan satu sama lain yang kemudian diperkuat dengan solder dan selanjutnya ditutup dengan bahan isolasi. (las dop). Sedangkan sambungan antara hantaran dengan terminal-terminal peralatan, apabila menggunakan klem-baud, ujung dari hantaran harus

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 125

Page 32: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

dilapisi timah patri (vertin) terlebih dahulu. Selama sambungan ini tidak menggunakan klem-baud, ujung hantarannya harus dilengkapi dengan sepatu hantaran yang berkapasitas sama dengan hantarannya dan disolder pada hantarannya. Sistem pengawatannya adalah 4 wire normaly closed loop monitor. Dengan sistim automatic self supervised dapat dibedakan 3 kondisi : − Alarm condition. − Trouble condition. − Grounded condition.

D. KETENTUAN-KETENTUAN SISTEM ALARM 29. 30. 31.

Sistem alarm yang akan dilaksanakan adalah sistem alarm dengan rangkaian yang terdiri dari kombinasi detector panas, detector asap dan manual statioan, yang tiap-tiap zone dari keseluruhannya merupakan suatu rangkaian tertutup. Keseluruh gedung terbagi menjadi beberapa daerah kebakaran (zone) dimana pembagian zone juga difisualisasikan dengan menggunakan denah yang telah tampak dalam board (papan) dalam mana setiap zone dipasang beberapa lampu tanda dengan ketentuan sebagai berikut : 30.1. Jumlah detector, manual Push Buton dan alat tanda bunyi

setiap zonenya disesuaikan dengan gambar. 30.2. Batas maksimum tahanan saluran tiap-tiap zone harus

sesuai dengan persyaratan yang dikeluarkan pabrik. 30.3. Tiap-tiap zone harus mapu mengirimkan signal, baik untuk

keadaan bahaya ataupun untuk kerusakan- kerusakan dalam saluran/elemen dari zone tersebut kepada panel kepada panel kontrol utama, dimana pada panel kontrol utama tersebut signal-signal ini harus berubah menjadi tanda bunyi dan cahaya ( lampu ).

Cara Kerja dari sitem yang diinginkan adalah sebagai berikut : Apabila salah satu detector/manual Push Buton dari suatu zone tertentu menjadi aktif, maka alarm bel pada zone yang bersangkutan menyala dan juga lampu tanda dalam denah board juga turut menyala diikuti dengan suatu tanda macam bunyi. Dalam keadaan demikian sistem harus secara otomatis dapat mematikan AC pada zone/lantai bersangkutan dan menghidupkan stair case pressure fan. Apabila keadaan telah menjadi kritis sekali, maka sistem ini harus dapat memberikan tanda general alarm (dimana semua bel berbunyi), yaitu baik dengan perantaraan manual station ataupun dari main panelnya.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 126

Page 33: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

32. Semua material/bahan yang digunakan/dipasang harus dari jenis material berkwalitas terbaik, dalam keadaan baru (tidak dalam keadaan rusak atau aktif) sesuai dengan mutu dan standard yang berlaku (SII) atau standard international seperti B.S, J.I.S, A.S.A, D.I.N atau yang setaraf. Instalatur dalam hal ini kontraktor bertanggung jawab penuh atas mutu dan kwalitas material yang akan dipakai, setelah mendapat persetujuan dari Pengawas.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 127

Page 34: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

BAB XV SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN SPRINKLER

I. PEKERJAAN INSTALASI DAN PEMIPAAN 1. LINGKUP

PEKERJAAN

1.1. Pengadaan dan pemasangan secara sempurna unit peralatan utama yang diperlukan dalam system sprinkler.

1.2. Pengadaan dan pemasangan system

pemipaan beserta perlengkapan mulai dari shaft sampai dengan unit head.

1.3. Pengadaan dan pemasangan unit-unit

perlengkapan system pemadam kebakaran berupa sistim control yang terkoneksi dengan sistim fire alarm.

1.4. Penyempurnaan sistim sprinkler existing. 1.5. Mengadakan testing dan commissioning

semua system pekerjaan yang terpasang agar memperoleh system yang baik sesuai dengan syarat undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia. Serta tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.

2. SYARAT UMUM

Pelaksanaan Pekerjaan Springkler mengacu pada ketentuan perundangan yang berlaku khususnya SNI 03-3989-2000

3. SYARAT TEKNIS UMUM

3.1. Waktu Pelaksanaan. Lamanya waktu pelaksanaan pengadaan,

pemasangan dan pemeliharaan disesuaikan dengan tahap-tahap pembangunan sesuai dengan jadwal yang telah disesuaikan.

3.2. Material. Kontraktor harus menjamin seluruh unit

peralatan yang didatangkan adalah baru bebas dari detective material, improver material dan menjamin terhadap kualitas atau mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi.

Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti dengan yang sesuai dalam jangka waktu tidak lebih

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 128

Page 35: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

dari 1 (satu) minggu setelah ditanda-tangani berita acara penerimaan barang.

Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material/peralatan menjadi tanggungan/ beban Kontraktor.

3.3. Gambar-gambar dan Spesifikasi.

Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan-perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan tidak dipisah-pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau peralatan yang diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik, dan hanya dinyatakan dalam salah satu gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja. Kontraktor harus tetap melaksanakannya tanpa ada biaya tambahan.

3.4. Gambar-gambar Perencanaan.

3.4.1. Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan sprinkler dalam Dokumen tender ini adalah gambar-gambar dengan nomor kode gambar H.

3.4.2. Kontraktor wajib memeriksa design

terhadap kemungkinan kesalahan / ketidakcocokan baik dari segi besar-besaran diameter pipa maupun pemasangan dan lain-lain.

3.4.3. Hal-hal diatas harus diajukan dalam

bentuk tertulis atau gambar pada waktu penjelasan tender/aanwijzing. Didalam gambar-gambar perencanaan ini tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua pipa-pipa, fitting-fitting, katup-katup dan fixture secara terperinci.

3.4.4. Semua bagian-bagian tersebut diatas

walupun tidak digambarkan atau disebutkan secara spesifikasi harus disesuaikan dan dipasang oleh Kontraktor, apabila diperlukan, agar instalasi ini lengkap dan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan pelaksanaan yang wajar.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 129

Page 36: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

3.5. Gambar-gambar Kerja Drawing. Gambar-gambar kerja untuk seluruh pekerjaan

harus selalu berada di lapangan (site). Termasuk perubahan-perubahan atau usulan-usulan dan lain sebagainya. Selama pelaksanaan instalasi ini berjalan, Kontraktor harus memberikan tanda-tanda dengan pensil/tinta merah pada set gambar atas segala perubahannya, penghapusan atau penambahan pada instalasi tersebut.

3.6. Gambar Pelaksanaan. Kontraktor harus membuat gambar instalasi

secara mendetail (shop drawing) untuk disetujui oleh Direksi, dan juga harus menyerahkan Gambar Pelaksanaan (As Built Drawing) yang meliputi denah, instalasi yang terpasang, detail kalkir. Pelaksanaan pemasangan harus memenuhi persyaratan yang umum berlaku dan mengikuti Pedoman Plumbing Indonesia tahun 1979.

3.7. Contoh-contoh Barang.

3.7.1. Kontraktor wajib mengirimkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan, kepada Direksi Lapangan atau brosur-brosur dari alat-alat tersebut dan menunggu persetujuan dari Direksi Lapangan sebelum alat-alat tersebut dipasang.

3.7.2. Bila bahan-bahan tersebut diragukan kualitasnya akan dikirimkan ke kantor penyelidikan bahan-bahan atas biaya Kontraktor.

3.7.3. Bila ternyata terdapat bahan-bahan yang telah dinyatakan tidak baik/tidak bias dipakai oleh Direksi Lapangan, maka Kontraktor harus mengangkut bahan-bahan tersebut ke luar lapangan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari, harus sudah tidak ada dilapangan (site).

3.8. Tenaga Pelaksanaan.

3.8.1. Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang-orang/tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya (Skilled Labour), agar dapat memberikan hasil kerja yang terbaik dan rapi.

3.8.2. Untuk pelaksanaan khusus, Kontraktor

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 130

Page 37: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

harus memberikan surat pernyataan yang membuktikan bahwa tukang-tukangnya melaksanakan pekerjaan tersebut memang mempunyai pengalaman dan kecakapan.

3.9. Pengamanan. Kontraktor bertanggung jawab atas

pencegahan bahan/peralatan-peralatan untuk instalasi ini dari pencurian atau kerusakan-kerusakan yang diakibatkan pelaksanaan pekerjaan. Bahan-bahan/peralatan -peralatan yang hilang atau rusak harus diganti oleh Kontraktor tersebut tanpa tambahan biaya.

3.10. Koordinasi. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor

diwajibkan mengadakan koordinasi dengan Kontraktor lain yang mengerjakan pekerjaan struktur, elektrikal, interior dan sebagainya, sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pemasangan dapat diperkecil/dihilangkan.

4. SYARAT TEKNIS KHUSUS

4.1. Peraturan-peraturan/Persyaratan. Tata cara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk

yang berhubungan dengan peraturan-peraturan Pembangunan yang sah berlaku di Republik Indonesia. Selama pelaksanaan Kontrak ini harus betul-betul ditaati. Pada umumnya peraturan-peraturan berikut ini berkenan dengan pasal sebagai berikut : 4.1.1. Tata cara perencanaan dan

pemasangan sistem springkler otomatis untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung (SNI No. 03-3989-2000). Peraturan perusahaan Air Minum Negara, tentang instalasi air.

4.1.2. Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat Teknik Penyehatan Dit. Jen. Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum.

4.1.3. Pemeriksaan umum untuk pemeriksaan bahan-bahan bangunan NI-3 (PUBB) 1956 NI-3 1963. PUBB 1969.

4.1.4. Peraturan Beton Indonesia, tentang

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 131

Page 38: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

penggunaan tenaga kerja harian, mingguan, bulanan, dan borongan. Kontraktor dianggap telah mengerti dan mengetahui akan isi dan maksud dari Peraturan-peraturan dan syarat-syarat tersebut diatas.

4.2. Material/Bahan-bahan yang dipakai.

4.2.1. Pipa Bahan pipa, Pipa utama, pipa cabang

(branch pipa) fitting–fitting adalah dari bahan ‘galvanized steel pipe’ SII no. 0161-81 pipa BS schedule 40 medium dia 3” s/d 1” ex pabrik. Pipa Indonesia, bakrie, spindo, bersetifikasi pabrikasi (dilampirkan).

4.2.2. Accessories dan Valve

− Seluruh valve dan safety valve yang dipakai dipemipaan sprinkler harus dari jenis fire fihgiting valves yang mempunyai tekanan kerja 150 PSI dan tekanan test 300 psi.

− Gate valve harus dari jenis OS danY (rising system) gate valve.

− Ball valve merek setara TOYO,KITZ.

− Flow Switch serta instalasi digunakan produk setara TOYO, KITZ.

4.2.3. Spesifikasi pipa yang dipakai.

− Pipa sprinkler Diameter : 0,5” S/d 3” Jenis : Galvanis Iron Pipe Klas : Medium BS 1387 Merk : Bakri, PPI, Spindo

atau setara − Pipa Utama

Diameter : 4” ketebalan : 6,02 mm

Jenis : Black Steel Pipe, Schedule 40

Klas : Havy BS 1387 Perlegkapan : External coating ex.

import Merk : Spindo, Bakri, PPI

dan yang setara

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 132

Page 39: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

4.2.4. Hydrant box − Box tersebut dari plat baja dengan

tebal + 2 mm. Dimensi box : lihat gambar perencana dan tertanam pada dinding. Tinggi pemasangan dari lantai + 20 cm. Perletakan engsel disesuaikan dengan keadaan setempat sehingga mudah untuk dibuka.

− Seluruh box dan pintu dicat merah dengan cat Duco ex Dana Paints dan diberi tulisan Hydrant dengan warna putih.

− Panjang fire house tidak kurang dari 30 m, mudah dilipat, tahan terhadap tekanan, dan penyambungan dengan system coupling. Nozzle variable (set spray) 1 ½” semua dalam keadaan baru dan fabricated.

5. PENGECATAN

Semua pipa dari besi/baja dalam tanah harus dilapisi dengan Tar (Tor corted) untuk penahan Korosi. Sedangkan untuk pipa-pipa terlihat (exposed) harus diberi tanda dengan warna atau cat yang warnanya akan ditentukan kemudian oleh Direksi Lapangan. Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda warna/cat pada setiap jarak + 4 m pada pipa-pipa induk begitu pula pipa-pipa pada shaft dimana terletak pintu pemeriksaan. Sebagai patokan dipakai warna cat sebagai berikut: − Untuk jaringan pipa hydrant dipakai warna

merah. − Untuk jaringan pipa sprinkler dipakai warna

coklat.

6. SYSTEM

PEMIPAAN

6.1. Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya. 6.1.1. Semua fixtures harus dipasang

dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran yang akan menggangu aliran atau kebersihan air, dan harus terpasang dengan kokoh (rigit) ditempatnya dengan tumpuan yang mantap.

6.1.2. Semua fixtures, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak mengganggu waktu pemasangan-

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 133

Page 40: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

pemasangan/dinding porselent dan sebagainya. Dengan pemasangan fixtures yang baik dan serasi, juga kuat dalam kedudukannya untuk komponen, misalnya fixtures, fitting dan sebagainya. Kontraktor bertanggung jawab untuk melengkapi komponen tersebut di dalam kelengkapan jaringan instalasi tersebut.

6.1.3. Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk, dipasang balok-balok dari setiap beton dengan capauran yang kuat dan dipasang setiap ada sambungan pipa, tee, elbow, valve dan sebagainya.

6.2. Penggantung /Penumpu Pipa

6.2.1. Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan penggantung atau angker yang kokoh (rigid) agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran.

6.2.2. Semua fixtures, fitting pipa-pia air dilaksanakan harus rapi tidak mengganggu waktu pemasangan-pemasangan /dinding porselent dan sebagainya.

6.2.3. Dengan pemasangan fixtures yang baik dan serasi, juga kuat dalam kedudukannya untuk komponen, misalnya fixtures, fitting dan sebagainya.

6.2.4. Kontraktor bertanggung jawab untuk melengkapi komponen tersebut di dalam kelengkapan jaringan instalasi tersebut.

7. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN

7.1. Perencanaan 7.1.1. Instalasi pemadam kebakaran yang

dinyatakan dalam spesifikasi ini harus sesuai dengan ketentuan penanggulangan bahaya kebakaran untuk wilayah Indonesia umumnya dan wilayah DKI Jakarta khususnya.

7.1.2. Peralatan–peralatan tambahan yang diperlukan walaupun tidak digambarkan atau disesuaikan dalam wilayah spesifikasi ini harus

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 134

Page 41: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

disediakan oleh pelaksana sehingga instalasi dapat bekerja dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan.

7.1.3. Pelaksana harus meminta ijin–ijin yang mungkin diperlukan untuk menjalankan instalasi ini atas tanggungan sendiri.

7.2. Pelaksanaan

7.2.1. Sebelum melakukan pekerjaan pelaksanaan, pelaksana – pelaksana terlebih dahulu menyerahkan dokumen–dokumen dari peralatan/ material kepada Direksi/ Konsultan Pengawas.

7.2.2. Pemasangan pipa –pipa utama, pipa

cabang, valve2 head unit sprinkler harus sejalan dengan tahap perbaikan.

7.2.3. Pemasangan Pipa Dalam Bangunan.

− Pipa yang didalam tanah/ tembok /lantai, yaitu untuk pipa mendatar dan pipa tegak harus menggunakan penggantung (hanger) atau penyanggah (support) terbuat dari besi/baja kanal serta U-klem yang sesuai dengan diameternya, dimana jarak penggantung/ penyangga yang satu dengan yang lainnya atau jarak antara support/hanger terhadap dinding dan pembongkaran disesuaikan dengan keadaan dilapangan.

− Semua pipa dilihat/diklem kuat dengan penggantung (hanger) atau penyangga (support) yang cukup kokoh (rigid). Pipa tersebut ditumpu untuk menjaga agar tidak berubah tempatnya, agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran dan harus sedemikian sehingga masih memungkinkan kontruksi dan expansi pipa oleh perubahan temperatur.

− Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur (adjustable) dengan jarak sesuai gambar.

− Penggantung atau penumpu pipa harus disekrupkan (terikat) pada

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 135

Page 42: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

kontruksi bangunan dengan insert yang dipasang pada waktu pengecoran beton atau penembakan atau dengan baut tembak (ramset balt).

− Pipa vertical harus ditempel dengan klem (clamp) sesuai gambar.

− Penggantung atau penumpu pipa dan peralatan logam lainnya yang akan tertutup oleh tembok atau bagian bangunan lainnya harus dilapis terlebih dahulu dengan cat minie/cat penahan karat.

− Semua pipa dari besi/baja yang dilapis dengan coated harus dicat dengan dua lapis cat minyak.

− Pipa tidak boleh menembus kolom, kaki kolom, ataupun balok, tanpa mendapat ijin tertulis dari Direksi Pengawas.

− Bila pipa-pipa tersebut menembus pondasi atau dinding, maka pipa harus diberi perlindungan/sleeves yang dibuat dari besi tuang/besi baja. Antara pipa dengan sleeves tersebut harus diisi dengan flexible sealing material. Pemasangan jaringan-jaringan bahan-bahan logam yang tahan karat disesuaikan dengan kebutuhan dan mendapat persetujuan dari Direksi Pengawas.

− Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik.setiap kali pipa tersebut menembus beton.

− Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup dengan ketebalan minimum 0,2 cm dan memberikan kelonggaran kira-kira 1 cm pada masing-masing sisi diluar pipa ataupun isolasinya. Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa baja.

− Untuk pipa yang menembus kontruksi bangunan yang mempunyai lapisan kedap air (water proffing) sleeves tersebut harus khusus untuk penggunaan tersebut. Flens dari sleeves tersebut harus menjadi satu atau

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 136

Page 43: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

diberi klem yang akan mengikat flaxing sleeves. Rongga antara pipa dan sleeves harus dibuat kedap air dengan mengisinya dengan gasket atau material lain yang kedap air.

− Pipa tegak dan mendatar didalam tembok yang menuju fixture unit harus ditanam didalam tembok/lantai, Pelaksana harus membuat alur-alur lubang yang diperlukan pada tembok sesuai dengan kebutuhan pipa.

− Testing terhadap kebocoran dan tekanan.

− Setelah hasil testing dinyatakan baik dan benar, maka alur-alur/lubang-lubang ditutup kembali sehingga pipa tidak kelihatan dari luar.

− Penutupan kembali harus seperti semula, kemudian difinish sehingga tidak terlihat bekas-bekas dari pembobokan.

− Kerusakan taman / bangunan akibat pekerjaan tersebut harus dikembalikan minimal seperti semula.

7.2.4. Penyambungan Pipa Sprinkler.

Semua pipa dengan diameter sampai 22 (65 mm) dipakai sambungan ulir (screw) ujung dalam pipa dan ulir tersebut harus diream agar bram/gram yang ada pada pipa hilang. Semua pipa sebelum disambung dalam pipa harus dibersihkan dahulu. Pipa yang menggunakan sambungan ulir (srew) harus menggunakan seal tape dan cat meni agar tidak bocor. Sedangkan untuk sambungan flaged harus dilengkapi ring dari karet secara homogen.Pipa dengan diameter 3” (80 mm) keatas harus menggunakan sambungan las.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 137

Page 44: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

II. PENGUJIAN SYSTEM 8. PENGUJIAN

SYSTEM PEMIPAAN

8.1. Apabila dalam suatu bagian dari Instalasi pipa akan tertutup oleh tembok atau konstruksi bangunan lainnya maka bagian dari instalasi tersebut harus diuji dengan cara yang sama seperti diatas sebelum ditutup dengan tembok atau konstruksi bangunan lainnya maka bagian dari instalasi tersebut harus diuji dengan cara yang sama seperti tersebut diatas sebelum ditutup dengan tembok atau bagian bangunan lainnya.

8.2. Pengujian Tehadap Kebocoran dan Tekanan.

8.2.1. Pengujian ini dilakukan terhadap seluruh instalasi pipa hydrant. Sistem pengujiannya dilaksanakan melalui dua tahapan : − Pengujian yang dilakukan

perbagian-bagian. − Pengujian yang dilakukan terhadap

seluruh pipa. 8.2.2. Semua pipa yang telah terpasang

ditanam didalam tanah sebelum diurug harus diuji terlebih dahulu.

8.2.3. Semua pipa yang telah terpasang diluar maupun digantung dibalok beton maupun dikolom beton sebelumnya harus diuji terlebih dahulu.

8.2.4. Pengujian dilakukan dengan cara hydraulic test sebesar 20 kg/cm selama 4 jam. Selama pengujian berlangsung tidak boleh terjadi perubahan/penurunan tekanan.

8.2.5. Peralatan dan fasilitas untuk pengujian harus diadakan oleh Pelaksana.

8.2.6. Pengujian harus disaksikan oleh Direksi/Konsultan Pengawas serta Instansi yang berwenang.

8.2.7. Pengujian dilakukan dengan menjalankan seluruh sistem atau peralatan yang dipakai dalam menghadapi bahaya kebakaran.

8.2.8. Pelaksana harus memperbaiki segala cacat dan kekurangan-kekurangan dengan biaya sepenuhnya ditanggung oleh Pelaksana.

8.2.9. Semua biaya pengujian atau penanggulangan pengujian termasuk tanggung jawab pelaksana.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 138

Page 45: 05 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Mekanikal

8.2.10. Pelaksana harus membuat Berita Acara Pengujian.

9. KEGAGALAN UJI

9.1. Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada kerusakan atau kegagalan dari suatu bagian instalasi, maka Kontraktor harus mengganti bagian atau bahan yang rusak/gagal tersebut dan pemeriksaan/pengujian dilakukan lagi sampai memuaskan.

9.2. Penggantian atas bagian pipa atau bahan

yang rusak tersebut harus dengan pipa atau dengan bahan yang baru. Penambahan dalam (caulking) dengan bahan apapun tidak diperkenankan.

10. LAIN-LAIN

Peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan walaupun tidak digambarkan atau disebutkan dalam spesifikasi ini, harus disediakan Kontraktor, sehingga instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan, tanpa tambahan biaya.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 139