04. siklus akuntansi

22
SIKLUS AKUNTANSI Oleh: Dwi Sahrul Maghfiroh 19 Maret 2017 / [email protected] versitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen

Transcript of 04. siklus akuntansi

Page 1: 04. siklus akuntansi

SIKLUS AKUNTANSI

Oleh: Dwi Sahrul Maghfiroh19 Maret 2017 / [email protected]

Universitas Nahdlatul Ulama SidoarjoFakultas Ekonomi Prodi Manajemen

Page 2: 04. siklus akuntansi

SOEMARSO SR

Siklus akuntansi adalah tahapan tahapan kegiatan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan transaksi periode berikutnya yang terjadi secara berulang - ulang dan terus menerus

Page 3: 04. siklus akuntansi

Siklus akuntansi adalah prosedur utama prinsip akuntansi yang digunakan untuk memproses transaksi selama suatu periode.

C. ROLLIN NISWONGER, CARL S. WARREN, JAMES M. REEVE, PHILIP E. FRESS

Page 4: 04. siklus akuntansi
Page 5: 04. siklus akuntansi

BUKTI TRANSAKSI

Setiap transaksi perlu adanya bukti. Bukti berguna untuk

memastikan keabsahan transaksi yang dicatat. Disamping itu, bukti

juga dapat digunakan sebagai alat apabila terjadi masalah

dikemudian hari. Bukti transaksi dapat berasal (dibuat oleh)

perusahaan sendiri atau diperoleh dari pihak luar. Bukti dari pihak

luar lebih kuat dibandingkan dengan yang dibuat oleh perusahaan

sendiri.

Page 6: 04. siklus akuntansi

Bukti yang dibuat dan disediakan oleh perusahaan sendiri disebut bukti intern. Bukti yang berasal dari luar perusahaan disebut bukti ekstern.

Page 7: 04. siklus akuntansi

Pengeluaran uang oleh perusahaan perlu dibuktikan dengan kuitansi yang ditandatangani oleh penerima. Jika pengeluaran uang dilakukan dengan cek (check), maka struk yang tertinggal dalam buku cek dapat dijadikan sebagai salah satu bukti transaksi.

Transaksi Rp 250.000,- s/d Rp 1.000.000,- menggunakan materai Rp 3.000,Sedangkan transaksi diatas Rp 1.000.000,- menggunakan materai Rp 6.000,

Page 8: 04. siklus akuntansi

BUKTI PENERIMAAN UANG

Pada waktu menerima uang,

perusahaan harus membuat

kuitansi sebagai bukti bahwa uang

telah diterima.

Kuitansi yang dikeluarkan sebaiknya diberi nomor urut untuk memudahkan

pengarsipan.

Page 9: 04. siklus akuntansi

Kuitansi atau struk check

dapat digunakan sebagai dasar untuk

pencatatan akuntansi. Akan tetapi,

ada kalanya perusahaan menyediakan

bukti khusus yang digunakan untuk

dasar pencatatan. Dalam hal

pengeluaran dibuatkan bukti jurnal,

maka kuitansi dapat dilampirkan.

Page 10: 04. siklus akuntansi

Disamping pengeluaran dan penerimaan uang, perusahaan mungkin melakukan transaksi-transaksi lain. Misalnya pembelian dan penjualan secara kredit, penyerahan dan penerimaan barang, dan lain-lain.

pembelian secara kredit

Page 11: 04. siklus akuntansi

Pembelian dan penjualan kredit dapat dibuktikan dengan faktur.

Sedangkan penyerahan dan penerimaan barang dapat dibuktikan dengan

bukti pengiriman dan penerimaan barang.

Page 12: 04. siklus akuntansi

Pencatatan setiap transaksi dinyatakan dalam debit dan

kredit terhadap akun-akun yang ada di buku besar.

Page 13: 04. siklus akuntansi

Cara pencatatan diatas merupakan dasar pengenalan

sistem akuntansi berganda (double entry accounting).

Sementara ayat jurnal yang terdiri dari dua atau lebih akun

yang di debit atau di kredit disebut ayat jurnal gabungan

(compound journal entry).

Page 14: 04. siklus akuntansi

Pada umumnya perusahaan menggunakan formulir khusus

untuk mencatat ayat jurnal yang biasa disebut sebagai buku harian

atau jurnal (journal). Proses pencatatan transaksi kedalam jurnal

disebut penjurnalan (journalizing). Ada beberapa bentuk dan jenis

jurnal diantaranya adalah bentuk standar jurnal dua kolom, disebut

juga jurnal umum (general journal)

Page 15: 04. siklus akuntansi

Contoh Jurnal Umum (General Journal)

Page 16: 04. siklus akuntansi

Pencatatan Jurnal Umum yang Baik dan Benar

Setiap halaman jurnal diberi nomor urut untuk referensi

Tahun dicantumkan sekali saja pada baris paling atas dari kolom “tanggal” disetiap halaman jurnal. Kecuali jika dalam halaman yang sama tahunnya

berubah

Bulan dicantumkan sekali saja pada baris pertama sesudah tahundalam kolom “tanggal” disetiap halaman kecuali dalam halaman yang sama

bulannya berubah.

1

2

3

Page 17: 04. siklus akuntansi

Tanggal dicantumkan sekali saja pada kolom “tanggal” untuk setiap hari, tanpa memandang jumlah transaksi yang ada pada hari itu

Nama akun yang di debit dicantumkan pada tepi paling kiri dalam kolom “keterangan”. Nilai uangnya dicatat dalam kolom “debit”.

Nama akun yang di kredit dicantumkan dibawah agak ke kanan dari akun yang di debit. Nilai uangnya dicatat dalam kolom “kredit”

5

6

4

Page 18: 04. siklus akuntansi

Penjelasan singkat dapat dicatat dibawah agak ke kanan dari setiap ayat jurnal.

Kolom “referensi” digunakan untuk mencatat nomor kode akun yang bersangkutan di buku besar

Nomor bukti transaksi dicatat dalam kolom “nomor bukti”.

8

9

7

Page 19: 04. siklus akuntansi
Page 20: 04. siklus akuntansi

NERACA SALDO

Neraca saldo berbeda dengan neraca. Neraca saldo adalah dokumen

internal yang digunakan untuk kepentingan internal perusahaan (untuk menguji

keseimbangan debet dan kredit). Sedangkan neraca adalah laporan keuangan formal

yang digunakan juga oleh pihak eksternal. Setelah semua ayat jurnal yang dibuat

selama periode diposting ke buku besar, maka pada akhir periode perlu disusun

neraca saldo. Tujuannya adalah untuk menguji bahwa setelah semua posting

dilakukan, jumlah debet sama dengan jumlah kredit. Selain itu, neraca saldo juga

sangat bermanfaat dalam penyusunan laporan keuangan.

Page 21: 04. siklus akuntansi

CONTOH NERACA SALDO

Page 22: 04. siklus akuntansi