04. Konjung'is 012

29
1 KONJUNGTIVITIS

description

defenisi konjungtivitis gejala penanganan

Transcript of 04. Konjung'is 012

Page 1: 04. Konjung'is 012

1

KONJUNGTIVITIS

Page 2: 04. Konjung'is 012

2

KONJUNGTIVITIS

DefinisiKonjungtivitis a/ peradangan konj. yg. ditandai o/ dilatasi vaskular, infiltrasi selular dan eksudasi.

KlasifikasiSering didasarkana. Penyebabnyab. Usia kejadiannyac. Tipe eksudatnyad. Perlangsungannya

KONJUNGTIVITIS BAKTERI Merupakan konjungtivitis yg. paling sering (akut & kronik)• akut: ditandai vasodilatasi dan sekret mukopurulen, disertai dgn. iritasi, sensasi benda asing, melengket.

Page 3: 04. Konjung'is 012

3

Page 4: 04. Konjung'is 012

4

• kronik: onsetnya lebih lambat, berlarut-larut.

Gambaran klinisA. Gejala Iritasi bilateral, inj.konj., eksudat purulen, aglutinasi palp., edema palp. (kadang-2). Mula-2 terkena biasanya satu mata, kemudian ke mata yg. lain (melalui tangan). Penyebarannya ke org. lain bisa melalui benda-2 yg. dipakai penderita.

Konj. purulen penyebabnya N. gonorhoeae dan N. meningitidis . Ditandai eksudat purulen yg. banyak. Gej. konjungtivitis meningokok biasanya lbh. ringan dp. konj. gonokok. Setiap konj. berat dgn. banyak eksudat perlu dilakukan pem. lab. dgn. segera dan R/ yg. segera pula.

Page 5: 04. Konjung'is 012

5

Page 6: 04. Konjung'is 012

6

Konj. kataralis akut (pinkeye) sering mewabah dan tanda khasnya : hiperemis konj. akut disertai sekret mukopurulen. Penyebabnya: H.aegyptius, pneumokok. Bisa disertai perdarahan subkonj.

Konj. kataralis subakut Penyebab utamanya: H.influenzae. Eksudatnya sedikit, berair. Konj. kataralis kronik Penyebabnya: S. aureus, M. lacunata. M. lacunata (kadangkala juga stafilokok) menyebabkan konjungtivitis angular (berkaitan dgn. dermatitis), membentuk fisura kantus dan sekret yg. sedikit.

Page 7: 04. Konjung'is 012

7

B. Pem. laboratorium Pem. mikroskopis kerokan konj. (pewarnaan Gram atau Giemsa) tampak banyak sekali neutrofil PMN. Pada semua kasus perlu dilakukan pem. langsung dan pembiakan serta uji sensitisasi.

Komplikasi & sequele• Blefaritis marginal kronik (konjungtivitis stafilokok)• Parut konj. (konj. membran atau pseudomembran)• Ulkus atau perforasi kornea• Iritis toksik (N.gonorrhoeae)

Page 8: 04. Konjung'is 012

8

Pengobatan • R/ spesifik tergantung hasil pem. identifikasi bakteri Bisa dimulai R/ topikal (sulfonamid / antibiotik) sambil menunggu hasil pem. lab. • Irigasi sakus konj. (larutan fisiologis) • Penyuluhan higiene (preventif)

Prognosis Akut: sembuh sendiri, kecuali konj. stafilokok, gonokok, meningokok. Kronik: tdk. Bisa sembuh sendiri.

Page 9: 04. Konjung'is 012

9

KONJUNGTIVITIS KLAMIDIA

TRAKOMA

Penyebaran: kontak langs. atau melalui benda-2 yg. dipakai penderita.

Gambaran klinis A. Gejala Masa inkubasi: 7 (5-14) hari. Bayi & anak: Serangan biasanya tdk. kentara Umumnya sembuh tanpa penyulit Orang dewasa: Bersifat akut / subakut Penyulit bisa timbul lbh. awal.

lakrimasi, fotofobia, nyeri, eksudasi, edema palp., kemosis, hiperemia, hipertrofi papil, folikel (tarsus & limbus), keratitis sup., pembentukan panus, benjolan preaurikular yg. nyeri.

Page 10: 04. Konjung'is 012

10

Page 11: 04. Konjung'is 012

11

Klasifikasi Mac. Callan Tahap I (hiperplasia limfoid dini) Tarsus sup: hipertrofi papil dan folikel yg. kecil-2 (blm. masak) IIA (trakoma nyata) Tarsus sup: hipertrofi papil dan folikel yg. besar-2 (masak) IIB (trakoma nyata) Tarsus sup: lbh. banyak hipertrofi papil dan menutupi folikel. III (trakoma sikatrisial) Tarsus sup: parut konj. dini - garis-2 putih halus pd. subepitel konj. disertai folikel-2 persisten dan hipertrofi papil pd. konj. IV (sembuh) Tarsus sup: parut konj. berbentuk bintang atau linier tanpa peradangan.

Klasifikasi yg. lain:a. Klasifikasi intensitas rx. radangb. Klasifikasi efek kebutaan yg. timbul

Page 12: 04. Konjung'is 012

12

Page 13: 04. Konjung'is 012

13

B. Pem. laboratorium Kerokan konj. (pewarnaan Giemsa): reaksi PMN Pewarnaan antibodi fluoresen pd. hapusan kerokan dpt. mendeteksi TRIC agent (trachoma inclusion conjunctivitis) Uji mikro-imunofluoresensi dpt. membedakan antara organisme subgrup A dari B.

Diagnosis banding - Konj. folikular - Folikulosis - Konj. vernal

Komplikasi & sequele - Parut konj. entropion, trikiasis trikiasis lesi kornea (aberasi, ulkus, infeksi, parut) - Ptosis - Obstruksi duktus nasolakrimal - Dakriosistitis

Page 14: 04. Konjung'is 012

14

Pengobatan: oral: Tetrasiklin / doksisiklin / eritromisin tetes / salep mata : Sulfonamid / tetrasiklin / eritromisin / ripampisin.

Prognosis: Tergantung: - kondisi lingkungan - terapi (lbh.awal, memadai)

Page 15: 04. Konjung'is 012

15

KONJUNGTIVITIS INKLUSI

2 bentuk: - Neonatorum (Konj. inklusi neonatorum, blenore inklusi) - Dewasa (konj. inklusi dewasa)

Gambaran klinisA. Gejala Neonatorum: onset 5-12 hari sesudah lahir, konjungtivitis papilar (akut), dgn. sekret purulen, pseudomembran (hiperakut) parut. Dewasa: masa inkubasi 4-12 hari, konj. dgn. papil dan folikel, pseudomembran tdk. ada parut tdk. ada.

B. Pem. laboratorium Kerokan konj. (pewarnaan Giemsa): bhn. inklusi intrasitoplasmik pd. sel epitel.

Page 16: 04. Konjung'is 012

16

Diagnosis banding: - Trakoma ditularkan dari mata ke mata parut konj.sering terjadi panus besar + parut kornea dan Herbert pit +

Page 17: 04. Konjung'is 012

17

Pengobatan:• Neonatus: salep mata tetrasiklin 1 % / eritromisin / sulfonamid sangat efektif. Dewasa: oral tetrasiklin / doksisiklin / eritromisin• Pasangan seksual perlu diperiksa dan diobati juga.

Page 18: 04. Konjung'is 012

18

KONJUNGTIVITIS VIRUSK. FOLIKULAR AKUT

1. DEMAM FARINGOKONJUNGTIVA - Ditandai faringitis, demam dan konjungtivitis folikular. - Keadaan yg. sangat menular (10-12 hari) biasanya unilateral dan sembuh sendiri sesudah 5-14 hari. - Umumnya disebabkan adenovirus tipe 3 - Identifikasi virus dgn. uji netralisasi - Tdk. ada R/ khusus.

2. KERATOKONJUNGTIVITIS EPIDEMIK - Biasanya gejala sistemik tdk. ada dan bilateral. - Berlangsung 7-14 hari. - Bisa terdpt. keratitis epitel, sensitivitas kornea normal, perdarahan konj., membran konj. dan edema palp.

Page 19: 04. Konjung'is 012

19

- Disebabkan adenovirus tipe 8 dan 19. - Tenaga kes. yg. memeriksa dan mengobati penderita harus memperhatikan kebersihan tangan dan alat.

3. KONJUNGTIVITIS HEMORAGIK AKUT - Sering dinamakan konjungtivitis Apollo XI, mula-mula di Ghana (1969). - Disebabkan enterovirus tipe 70. - Masa inkubasinya pendek (8-48 jam) dan perjalanan penyakitnya juga pendek (5-7 hari). - Sembuh sendiri dlm. 5-7 hari.

Page 20: 04. Konjung'is 012

20

KONJUNGTIVITIS VIRUS KRONIK

1. BLEFAROKONJ. MOLUSKUM KONTAGIOSUM - Benjolan-benjolan kecil moluskum (pd. margo palp.) konj. kronik unilateral, keratitis sup. dan panus superior. - Disembuhkan dgn. eksisi benjolan konj.

Page 21: 04. Konjung'is 012

21

2. BLEFAROKONJ. VARISELA - ZOSTER - Zoster: konjungtivitis biasanya papilar, tetapi ada juga folikel, pseudomembran dan vesikula ulkus Pada thp. awal timbul pembesaran kel. limfe preaurikular - Varisela: sering terjadi konjungtivitis kataralis yg. ringan - Kerokan konj. (zoster & varisela): sel-2 raksasa dan monosit. - Tdk. ada R/ yg. memuaskan, tetapi interferon & acyclovir memberikan harapan.

Page 22: 04. Konjung'is 012

22

KONJUNGTIVITIS PARASIT

ONKOSERSIASIS• Infeksi parasit Onchocercae volvulus, endemis di daerah tropis, ditularkan melalui gigitan lalat hitam (blackflies) yg. telah terinfeksi (river blindness).• Mikrofilaria yg. ada dlm. kulit manusia (hospes), terhisap oleh simulium betina pd. saat menggigit hospes.• Filaria betina dewasa mengeluarkan banyak sekali mikrofilaria yg. bisa berinvasi ke mata dan menyebabkan berbagai lesi pd. segmen anterior konjungtivitis• Diagnosis: - biopsi kulit / konj. - eosinofilia - riwayat peny. - lokasi geografis• Pengobatan : Dietilkarbamasin sitrat (Hetrazan) Kortikosteroid

Page 23: 04. Konjung'is 012

23

KONJUNGTIVITIS IMUNOLOGIK (ALERGIK)

1. KONJ. DEMAM JERAMI (HAY FEVER) • Suatu radang konj. ringan nonspesifik dan biasanya disebabkan radang demam jerami (rinitis alergik). Biasanya ada riwayat alergi. • Gejala: mata gatal, lakrimasi, mata merah, inj. konj. yg. ringan. Pada serangan akut, sering dijumpai kemosis hebat. Sekret mirip benang. Kerokan konj.: eosinofil. Papil dan folikel tdk. ada. • Pengobatan: - Vasokonstriktor - Kompres dingin - Antihistamin oral

2. KERATOKONJ. VERNAL = Konj. musiman, musim panas • Suatu radang konj. bilateral, rekuren, bersifat musiman (musim panas), menyerang kelompok usia prepubertas (lk. > pr.)

Page 24: 04. Konjung'is 012

24

• Ada 2 btk. palpebral dan limbal . • Gejala: mata sangat gatal dgn. sekret sep. : benang Ada riwayat alergi dlm. keluarga Konj. tampak mirip susu (milky appearance) Pd. konj. palp. sup.: papil raksasa dgn. cobblestone appearance. Terdpt. sekret bentuk benang dan pseudomembran (tanda Maxwell-Lyons). Selama fase aktif, bisa terlihat bintik-2 keputihan di limbus (Trantas dot). Sering terlihat mikropanus. • Lab. : olesan eksudat konj. (Giemsa) : banyak eosinofil • Pengobatan : - steroid (topikal / sistemik) - kromolin - vasokonstriktor lokal - kompres dingin

Page 25: 04. Konjung'is 012

25

3. KERATOKONJ. ATOPIK - Sering menyertai dermatitis atopik - Gejala: mata terasa panas, sekret mukoid, mata merah dan fotofobia. Ada eritema pd. margo palp. Terdpt. papil halus (palp. inf.) papil raksasa jarang - Lab.: kerokan konj. eosinofil (tak sebanyak pd. Vernal) - Pengobatan: steroid topikal

4. KONJ. PAPIL RAKSASA = Pseudovernal - Gejala: sangat mirip dgn. vernal Bisa terjadi pd. pemakai mata palsu atau lensa kontak Rx. sensitivitas - Pengobatan: mata palsu plastik ganti yg. kaca Lensa kontak diganti dgn. kacamata biasa.

Page 26: 04. Konjung'is 012

26

5. KERATOKONJ. FLIKTEN Suatu rx. hipersensitivitas selular thdp. protein mikroba (basil tbc., stafilokok, candida) • Gejala: flikten berupa lesi Ø 1-3 mm, merah, menonjol, dikelilingi daerah hiperemis. Pada limbus: umumnya berbentuk segitiga dgn. puncaknya ke arah kornea. Pusatnya menjadi putih keabu-abuan dan terjadi ulkus. • Pengobatan: - kortikosteroid topikal - peny. yg. mendasarinya.

6. KERATOKONJ. SIKA Berkaitan dgn. Sindrom Sjorgen (trias: keratokonj. sika, xerostomia, artritis). • Gejala: - khas: hiperemia konj. bulbi dan gej. iritasi yg. tdk. sebanding dgn. tanda-2 radang.

Page 27: 04. Konjung'is 012

27

- Dimulai dgn. konjungtivitis kataralis - Pada pagihari tdk. ada atau hampir tdk. ada rasa sakit, tetapi menjelang siang atau malam hari rasa sakit semakin hebat. - Lapisan air mata berkurang (uji Schirmer: abnormal) - Pewarnaan Rose bengal uji diagnostik.

• Pengobatan: - air mata buatan vit. A topikal - obliterasi pungta lakrimal.

Page 28: 04. Konjung'is 012

28

Page 29: 04. Konjung'is 012

29