04 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Listrik

download 04 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Listrik

of 37

Transcript of 04 Dokumen Jasa Pemborongan Lump Sum-BUKU3 Listrik

BAB VIII SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKALA. 1. PERSYARATAN UMUM Pekerjaan instalasi listrik ini harus dilaksanakan oleh instalatur listrik yang telah mempunyai surat pengakuan (PAS) dari PLN setempat dan SIPP dari Pemerintah setempat. Gambar, Spesifikasi, Risalah rapat / Presentasi perencana merupakan suatu kesatuan yang saling mengikat dan melengkapi. Kontraktor harus menjalin hubungan yang baik dengan Pemberi Tugas / Owner dalam pekerjaan ini, sehingga didapat hubungan yang baik untuk secara bersama-sama menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan jadual dan spesifikasi yang ditentukan. Pada dasarnya untuk pelaksanaan pekerjaan Instalasi Listrik ini, disamping Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, berlaku : AVE, VOE, PUIL, LMK. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No : 023/PRT/78 tentang Peraturan Instalasi Listrik (PIL) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No : 024/PRT/78 tentang Syarat-syarat Penyambungan Listrik (SPL) Peraturan/persyaratan dan Ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh Dinas Keselamatan Kerja Pemerintah Daerah setempat. Ketentuan yang dikeluarkan oleh pabrik dimana mesin, peralatan dan material tersebut dibuat. Peraturan/persyaratan lainnya yang berlaku syah diIndonesia. Menjaga Estetika (keindahan) dan kerapian pemasangan instalasi. Ijin dan Pemeriksaan. Kontraktor wajib melengkapi segala sesuatu yang diperlukan guna terlaksananya pemeriksaan dan pengujian dari Badan/Jawatan Pemerintah tersebut. Kontraktor wajib menyelesaikan sertifikat yang menyatakan bahwa semua pekerjaan yang telah dilaksanakan memenuhi syarat sesuai standard yang diisyaratkan dalam spesifikasi maupun peraturan Pemerintah. Koordinasi Dengan Pekerjaan Lain Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor wajib cross cheking dan gambar-gambar yang diterima, dengan gambar-gambar/spesifikasi dari pekerjaan lain yang berhubungan satu dengan lainnya agar didapat mutu pekerjaan yang baik. Bila terdapat kelainan dari gambar-gambar maupun spesifikasi dengan pekerjaan lain, Kontraktor wajib melaporkan kepada Pemberi Tugas / Owner.

2.

3.

4.

5.

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

58

B.

RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan meliputi pengadaan, pemasangan panel, kabel dan tenaga, pengujian dari semua peralatan/material/mesin yang disebutkan dalam spesifikasi ini, maupun pengadaan dan pemasangan dari peralatan/material yang kebetulan tidak tersebutkan akan tetapi secara umum dianggap perlu agar dapat diperoleh system instalasi listrik yang baik dimana setelah diuji, dicoba dan disetel dengan teliti siap untuk dipakai. Hal mana didalamnya adalah sbb : a. Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan dan instalasi stop kontak didalam bangunan maupun diluar bangunan lengkap dengan fixturenya. b. Pengadaan dan pemasangan instalasi tenaga termasuk stop kontak khusus 380 V/220V, 3 phase.

C.

PERALATAN, BAHAN-BAHAN DAN LISTRIK PERALATAN LISTRIK KABEL PENERANGAN DAN CONDUIT.

PELAKSANAAN

INSTALASI

I. 1.

1.1. Untuk penerangan dan stop kontak biasa, kabel yang dapat dipergunakan adalah type NYY, penampang kabel minimum yang dapat dipakai adalah 2,5mm2, dan untuk tenaga dipakai type NYY dengan penampang minimum 4 mm2. 1.2. Untuk penyambungan kabel-kabel harus menggunakan terminal box (dura doos, tee doos dari PVC. Terminal box tersebut tutupnya harus dapat dilepas dan dipasang kembali dengan mudah, dengan memakai sekrup. Sedang untuk penyambungan didalam beton harus memakai terminal box metal. 1.3. Pemasangan kabel-kabel diatas plafond harus disusun rapi dan harus diklem/diikat kawat pada rak-rak kabel (trunking) dan pada prinsipnya kabel-kabel tidak diperkenankan diklem pada konstruksi bangunan. 1.4. Kabel-kabel yang terpasang didalam dak, kolom beton, dinding beton harus menggunakan pipa metal (jenis GIP light duty). Pemasangan pipa metal pada daerahdaerah tersebut harus disertai dengan kawat pengikat.

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

59

1.5. Penyambungan kabel-kabel penerangan, stop kontak didalam doos harus memakai las/dop yang terbuat dari bak elit berwarna. (buatan Legrand atau equivalent yang dapat disetujui Pemberi Tugas / Owner). 1.6. Kabel-kabel untuk penerangan harus menggunakan kabel buatan Kabel Metal dan Kabelindo atau Supreme.

2.

MATERIAL UNTUK INSTALASI

2.1. Pada prinsipnya stop kontak dan saklar yang dapat dipergunakan adalah merk CLIPSAL atau equivalent yang dapat disetujui oleh Pemberi Tugas / Owner. 2.2. Stop kontak dan saklar yang akan dipasang adalah type pemasangan masuk (flush mounting), 2.3. Flush-box (inbouw doos) untuk tempat saklar, stop kontak dinding harus dipakai dari jenis bahan metal. 2.4. Stop kontak dinding yang dipasang 30 cm dari permukaan lantai dan diruangan-ruangan yang basah/lembab harus jenis waterproof (WP), sedang untuk saklar dipasang 150 cm dari permukaan lantai. 2.4.1. Sakelar Tunggal / Ganda Rocker mekanisme, modular, rating 10 A, 220 Volt AC. Type : Decorative push-push, flush, segi empat Plates : Steel 2.4.2. Socket Outlet/Outlet dan Swicth Type Dinding Type : Flush Terminal : 2 P + e, 220 V, AC 13 A Untuk outlet + switch : 10 A/ 16 A Bentuk : Persegi dengan outlet, switch, pilot lamp 2.4.3. Cord Outlet Flush Type, untuk cord outlet telephone, telex, sound system, TV dan lain-lain.

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

60

Bentuk plate

: Persegi dengan outlet : Stainless steel

2.4.4. Grid Swicth Rocker melanisme, modular, grid system Rating switch : 20 A one-way SP switch Group : 9 ; 12 group Plates : Stainless steel

II. 3.

FIXTURES DAN ARMATURE LAMPU/TUBE/ BULB/ FLUORESCENT 3.1. Lampu Flourescent/ TL/TKI 1x36 Watt standar 3.1.1. Lampu Fluorescent gas discharge tube type, standar, warna putih type TLO 54. 3.1.2. Ballast dengan maximum losses + 9,5 Watt, 220 Volt. 3.1.3. Kapasitor yang menghasilkan minimum P.F.0,95 (kapasitor 3,25 uf) 3.1.4. Starter switch, terminal dengan tube fitting, rotary lock. 3.1.5. Lumen output minimum + 3.100 lumen (setelah 100 jam nyala). 3.2. Armature TL 4 x 18 Watt Recessed Mounting Air Troffer 3.2.1. Housing : Bahan plat besi 0,7 pembuatan harus dengan mesin, peralatan lampu built in. 3.2.2. Reflector : Louver mirror. 3.2.3. Semua komponen listrik berada di dalam rerumahan / housing (built in) lengkap dengan reflector. 3.2.4. Memakai lamp holder yang merupakan kesatuan dari 2 buah lampu TL. 3.2.5. Memakai louver type Mirror optic. Kontruksi rumahan harus kuat dan kokoh serta dibuat sedemikian rupa agar mudah dapat dibuka/dilepas untuk perbaikan/pergantian komponen yang berada di dalamnya. Rumahan dan reflector harus dilengkapi dengan sekrup, agar dapat dilepas pada waktu memerlukan perbaikan. 3.2.6. Seluruh rumahan dan reflector harus

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

61

dilapisi dengan cat dasar, serta diberi lapisan cat akhir berwarna putih. Pengecatan dengan cara stove enameled/bake enameled (cat baker). Seluruh armature harus lengkap dengan rangka dudukan/ gantungannya. 3.3. Lampu Down Light Recessed Mounted Housing allumunium cylinder, brown polycarbonate dibagian dalam, dilengkapi dengan black bayonet dan reflector. Lampu : SL 18 Watt 3.4. Lampu Baret Persegi TL Bulat DC Emergency Dipasang pada beberapa tempat sesuai dengan gambar perencanaan lampu, dilengkapi dengan Ni Cad battery, changer dan peralatan control lainnya, lampu tetap menyala baik pada saat sumber PLN ada gangguan. Instalasi dipasang sebelum switch/CB utama pada incoming feeder panel sedemikian rupa sehingga sejauh masih ada tegangan pada kabel feeder utama. Spesifikasi Teknis : Type : Maintained Durasi : 2 jam Daya Lampu : Baret TL 32 Watt, 18 Watt DC Emergency Input Voltage : 220 V, 50 Hz Power Comsumption : 20 VA Dilengkapi dengan monitor charging current dan battery dapat bekerja selama + 5 tahun dan diberikan garansi minimum 2 tahun. 3.5. Lampu Baret Persegi Rumah Lampu terdiri dari plat baja tebal 0,7mm dengan tutup dari bahan Acrylic. Yang tahan panas dan tak berubah warna bagi tepi lampu memakai karet untik menjamin kekedapan. Daya : 18 watt /220 V. 50 Hz Type : Persegi TL Bulat 3.6. Lampu wastafel Sistim Penahan yang dilaksanakan harus berdasarkan atandar standard an kode kode yang berlaku antara lain :RKS DEPLU 2008 BUKU 3

62

Daya Type

: 1 x 18 Watt / 220 V, 50 Hz : Persegi lengkap cover acrylic tahan panas dan warna putih, disekeliling housingnya dilengkapi karet, kedap terhadap udara luar dan solid.

3.7. Lampu Tanda Arah Kebakaran / Emergency Exit Lamp 3.7.1. Dipasang pada beberapa tempat sesuai dengan gambar perencanaan lampu tersebut ditandai dengan arah panah dan tanda KELUAR dengan warna merah, untuk lampu yang dipasang ditengah koridor dipasang 2 (dua) sisi (double side) sedang lampu pada dinding 1 (satu) sisi (single side). 3.7.2. Dilengkapi dengan Ni Cad battery, charnger dan peralatan control lainnya, lampu tetap menyala baik pada saat sumber PLN ada gangguan. Instalasi dipasang sebelum switch/CB utama pada incoming feeder panel sedemikian rupa sehingga sejauh masih ada tegangan pada kabel feeder utama, maka lampu tersebut tetap menyala dan sebaliknya untuk emergency exit lamp atau diambil dari rangkaian stop kontak. Spesifikasi Teknis : Type Durasi Daya lampu

: Maintained : 2 jam : PL 10 Watt Exit Lamp, 18 Watt DC Emergency Input Voltage : 220 V, 50 Hz Power Comsumption : 20 VA Body : Epoxy coated zintec sheet steel. Dilengkapi dengan monitor charging current dan battery dapat bekerja selama + 5 tahun dan diberikan garansi minimum 2 tahun.

4.

LIGHTING FIXTURES

4.1. Lighting fixtures yang dapat digunakan, kapnya boleh ex local yaitu setara: Dayalite, artolite. 4.2. Komponen-komponen untuk lampu TL misal : Starter, Condenser, Fitting dan Ballast harus buatan Philips Holland, sedangkan untuk

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

63

tabung TLnya dapat dipakai buatan Philips Indonesia. 4.3. Kondensator yang dipasang pada lampulampu TL harus dapat memberikan koreksi factor minimal 0,85 (hasil pengetesan harus diberikan kepada Pemberi Tugas / Owner). 4.4. Tabung TL yang dapat dipakai adalah jenis White (Color 33). 4.5. Semua lighting fixtures harus dicat dengan cat bakar bebas dari karat dan lecet-lecet. 4.6. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan effisiensi penerangan yang maksimal, rapih, kuat serta sedemikian rupa hingga pekerjaan-pekerjaan seperti penggantian lampu, pembersihan, pemeriksaan dan pekerjaan maintenance dengan mudah dapat dilaksanakan. 4.7. Pada semua lighting fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat terminal pertanahan (grounding).

5.

GROUNDING

5.1. Semua panel, lighting fixtures, stop kontak, kabel trunking, kabel ladder dan bagianbagian metal lainnya yang berhubungan dengan instalasi listrik harus digrounding. 5.2. Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal berpenampang sama dengan penampang kabel masuk (incoming feeder). 5.3. Nilai tahanan grounding sistim untuk panelpanel harus lebih kecil dari 5 ohm, diukur setelah tidak terjadi hujan selama 2 hari. 5.4. Elektroda pentanahan untuk grounding digunakan pipa galvanis minimum berdiameter 1 1/2 ", diujung pipa tersebut diberi/dipasang copper rod sepanjang 0,5 m. Elektroda pentanahan yang dipantek dalam tanah minimal sepanjang 6 meter.

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

64

III. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK 6. SPESIFIKASI TEKNIS 6.1. Kabel dan kawat tembaga 6.1.1. Seluruh instalasi didalam bangunan dan kabel-kabel utama digunakan NYY 3 x 4 m2, 4 x 4 mm2, 4 x 6 mm2, 4 x 10 mm2, 4 x 16 mm2 dengan jumlah inti disesuaikan dengan gambar. 6.1.2. Seluruh instalasi yang ditanam dan berhubungan langsung dengan tanah, harus menggunakan jenis kabel tanah NYFGBY 4 x 50 mm2 6.1.3. Tidak diperkenankan mengganti type/jenis kabel tersebut 6.1.4. Sambungan kabel didalam tanah tidak diperkenankan. Seandainya keadaan tidak memungkinkan dan telah ada izin dari konsultan, Kontraktor harus menggunakan sambungan resin dari merk 3 M atau setara. 6.1.5. Merk kabel yang digunakan harus telah mendapat pas PLN, antara lain Tranka atau kabel kabelindo, Supreme, setara. 6.2. Konduit : 6.2.1. Kabel yang turun menuju saklar dan stop kontak didalam tembok dan Konduit yang digunakan harus dari jenis PVC/EGA/CLIPSAL. 6.2.2. Ukuran konduit yang digunakan minimum ukuran Diameter 5/8. 6.2.3. Peralatan bantu untuk konduit harus dilengkapi dalam dokumen gambar. 6.3. Instalasi penerangan : 6.3.1. Instalasi penerangan dimaksud adalah titik lampu dan stop kontak, dan Instalasi stop kontak AC sesuai petunjuk gambar. 6.3.2. Letak pasti dari lampu-lampu tersebut disesuaikan dengan keadaan lapangan. 6.3.3. Pada pemasangan diatas plafond, kabel-kabel tidak diperkenankan diklem kerangka plafond, tetapi harus diklem ke lantai beton, kecuali diatas plafond tidak ada lantai beton. 6.3.4. Pada setiap pencabangan titik lampu harus diberi doos/junction box.

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

65

6.3.5.

6.3.6.

6.3.7.

Sambungan didalam junction box menggunakan isolasi PVC kemudian ditutup dengan lasdop. Sambungan kabel untuk titik penerangan hanya diperkenankan pada junction box/doos tersebut. Kabel-kabel harus diklem setiap 30 cm, jalan-jalan kabel harus diatur dengan baik dan rapi.

6.4. Peralatan instalasi : 6.4.1. Seluruh klem-klem harus buatan pabrik dan tidak diperkenankan membuat sendiri. 6.4.2. Semua kabel yang terlihat mata (exposed) harus diberi penahan dengan klem sehingga kabel tersebut kelihatan lurus dan baik. 6.4.3. Doos/junction box yang digunakan harus cukup besarnya dan dibuat dari PVC dari jenis baik.

D. PENGUJIAN 1. PENGUJIAN SISTEM DAN KEGAGALAN UJI 1.1. Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada kerusakan atau kegagalan dari suatu bagian instalasi, maka Kontraktor harus mengganti bagian atau bahan yang rusak/gagal tersebut dan pemeriksaan/pengujian dilakukan lagi sampai memuaskan. 1.2. Penggantian atas bagian instalasi, material atau bahan yang rusak tersebut harus dengan bahan yang baru. Penambahan dalam (caulking) dengan bahan apapun tidak diperkenankan.

2.

MASA PEMELIHARAAN

2.1. Masa pemeliharaan untuk seluruh instalasi yang dipasang adalah selama 3 (tiga) bulan, terhitung sejak penyerahan pekerjaan untuk pertama kalinya. Dalam masa pemeliharaan ini, segala kerusakan peralatan yang mungkin timbul menjadi tanggung jawab penuh dari Kontraktor yang bersangkutan. 2.2. Selama masa pemeliharaan, segala kerusakan

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

66

peralatan yang mungkin timbul, Kontraktor wajib memperbaiki dimana biaya tenaga kerja dan transport menjadi tanggung jawab Kontraktor dan suku cadang (spare part) yang diperlukan akan dibayar oleh petugas.

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

67

BAB IX SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN TELEPHONEA. 1. PEKERJAAN INSTALASI SISTEM TELEPHONE PERSYARATAN UMUM Persyaratan umum dan persyaratan khusus, termasuk instruksi kepada kontraktor yang akan mengerjakan pekerjaan, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari isian uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan ini. Spesifikasi teknis ini menjelaskan tentang uraian dan syarat-syarat dalam hal pemasangan semua peralatan serta bekerjanya semua instalasi system telepon, baik yang terpasang dibangunan dan diluar bangunan, seperti yang tertera pada gambar-gambar atau pada bagian-bagian lain dari spesifikasi teknis ini. 1.1. Gambar-gambar 1.3.1. Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan instalasi telepon dalam Dokumen tender ini adalah gambar-gambar dengan nomor kode ini. 1.3.2. Kontraktor wajib memeriksa design terhadap kemungkinan kesalahan / ketidak cocokan baik dari segi besarbesaran listriknya maupun pemasangan dan lain-lain. 1.3.3. Hal-hal diatas harus diajukan dalam bentuk tertulis atau gambar-gambar pada waktu penjelasan pihak perencana pada rapat penjelasan. 1.3.4. Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya ataupun secara bertahap, Kontraktor wajib menyerahkan kepada Pengawas, 4 (empat) set gambar yang disebutkan as built drawing yaitu gambar dari semua material dan instalasi system telepon. 1.3.5. Untuk instalasi yang diperlukan untuk diperiksa dan diserahkan (keur) oleh yang berwenang. 1.2. Standard / Peraturan Semua material maupun instalasi dalam pekerjaan ini harus memenuhi, sebagai berikut: 1.2.1. Peraturan yang dikeluarkan oleh pihak PT (Persero) TELKOM yang menyangkut pekerjaan ini. 68

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

1.2.2. Peraturan mengenai keselamatan kerja (Depnaker) 1.2.3. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 1987. 1.2.4. Ketentuan-ketentuan / Aturan yang dikeluarkan oleh pihak Pemilik. 1.2.5. Ketentuan-ketentuan internasional/negara-negara lain sejauh tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku di negara Republik Indonesia, antara lain : CCITT dan lainlain. 1.3. Daftar Material dan Jaminan 1.3.1. Kontraktor harus menyertakan/ melampirkan Daftar Material dari semua bahan yang akan dipasang pada proyek ini nanti, dan yang sesuai dengan dipersyaratkan dalam spesifikasi. 1.3.2. Kontraktor harus memberikan surat peryataan dari Agen Tunggal (atau Prinsipal) dari merk mesin yang ditawarkannya yang menyatakan barang yang ditawarkan adalah 100% baru, dari model mutakhir pembuatan tahun terakhir dan asli dari negara pembuat dan bersedia menjamin penawaran purna-jual. 1.3.3. Dalam daftar material ini harus disebutkan pabrik, merk, type lengkap disertai brosur / katalog. 1.3.4. Merk dan type dari material yang diajukan pada daftar material tersebut, Kontraktor harus sudah memeriksa dan yakin bahwa dalam kurun waktu proyek, material tersebut sudah diperoleh. Untuk hal ini Pemilik/MK atau Perencana akan menentukan merk/type lain dengan spesifikasi minimal sama dan dengan resiko ditanggung oleh Kontraktor. 1.4. Nama Pabrik / Merk yang Ditentukan Apabila pada spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis bahan, maka Kontraktor wajib menawarkan dan memasang sesuai dengan yang ditentukan. Apabila pada saat pemasangan bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Perencana akan

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

69

menunjuk merk lain tapi dengan spesifikasi yang sama dan setara 1.5. Contoh Bahan 1.5.1. Untuk bahan yang disebutkan dibawah ini, Kontraktor wajib memperlihatkan contoh bahannya sebelum pemasangan pada Direksi/Perencana untuk disetujui. 1.5.2. Apabila dianggap perlu oleh Direksi/Perencana dan hal ini memungkinkan, maka Kontraktor wajib memperlihatkan contoh material yang lain sesuai spesifikasi pada Pengawas, Perencana apabila dianggap perlu. 1.5.3. Kualitas listrik dan teknis, merk/pabrik, besar fisik dan kualitas estitika, dari contoh material/bahan maupun instalasi yang telah disetujui adalah mengikat. 1.5.4. Biaya penggandaan contoh material adalah menjadi tanggungan Kontraktor, contoh bahan atau material harus diserahkan kepada Pengawas, Perencana 14 (empat belas) hari kalender setelah Surat Perintah Kerja dikeluarkan. 1.6. Koordinasi Pada waktu penggandaan material dam pemasangan, Kontraktor instalasi telepon wajib mengadakan koordinasi dengan bagianbagian pekerjaan/ Kontraktor lain atas petunjuk Perencana. Apabila ada item pekerjaan oleh Kontraktor lain, maka Kontraktor menyiapkan / menyerahkan bahan-bahan tersebut dan penjelasan untuk pemasangan. Selama pemasangan oleh Kontraktor lain, maka menjadi kewajiban Kontraktor telepon untuk hadir dan memberi petunjuk bersama Perencana, sehingga hasilnya akan sesuai dengan kebutuhan instalasi. Dalam melaksanakan pekerjaan Kontraktor diwajibkan untuk mengadakan koordinasi dengan Kontraktor lainnya atas petunjuk Pengawas. 1.7. Gambar Kerja / Shop Drawing. Setiap pelaksanaan sebelum pemasangan instalasi atau pengadaan material Kontraktor Wajib mengajukan pada Pengawas /

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

70

Perencana untuk disetujui gambar kerja/ shop drawing, paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK ). 1.8. Intruksi Pemakaian, Operasi Peralatan dan cara-cara pemeliharaan Kontraktor wajib menyerahkan kepada pemilik, 1 (satu) bulan sebelum serah terima, sebanyak 4 (empat) set instalasi / manual untuk menjalankannya, menggunakan /mengoperasikan dan pemeliharaan / maintenance semua peralatan. Juga termasuk Kontraktor harus mendidik orang-orang, untuk menjalankan dan pemeliharaan alat-alat tersebut. Segala ongkos-ongkos tersebut adalah menjadi tanggungan Kontraktor.

2.

LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan yang diuraikan di bawah ini adalah pengertian yang mendalam daripada pengadaan, pemasangan, uji coba, perijinan baik secara fisik, system maupun administratif sebagai suatu system komunikasi telepon system hotel yang memiliki features lengkap yang berfungsi dan beroperasi dengan baik. Secara umum disebutkan butir demi butir yang termasuk didalam lingkup pekerjaan ini adalah pengurusan, pengadaan, pemasangan, uji coba yang mencangkup dan diuraikan antara lain sebagai berikut : 2.1. Saluran/jaringan kabel dari MDF ke Terminal BOX/TB atau Distributor BOX/DB yang berada di bangunan. 2.2. Melakukan supervisi, comunisioning, pengetesan dan uji coba sehingga system telepon ini mulai dari key telepon, kabel jaringan luar. Distribution Box, Terminal Box, Kabel didalam bangunan sampai ke pesawat telepon, dapat berfungsi dengan benar dan baik untuk selanjutnya dapat diserahkan kepada pemilik bangunan. 2.3. Melaksanakan masa garansi selama 1 (satu) tahun masa kerja peralatan yang dipasang, terhitung sejak serah terima II (kedua). 2.4. Menyerahkan dokumentasi, as built drawing,

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

71

informasi, manuals, drawing/ diagrams, part list, administration dan maintenance service dan lain-lain. 2.5. Dan lain-lain hal yang menyangkut terpasangnya dan bekerjanya system telpon,

3.

PENYEBUTAN DAN BATASAN

3.1. Hal-hal yang di Uraikan digambarkan Pada lingkup pekerjaan ini dan pada bagian-bagian lain dari pada dokumem Pelelangan tidak lah terbatas pada penulisan harfiah / gambar kerja saja semua huruf diartikan secara lengkap, terpasang dan berfungsi. 3.2. Bila ada komponen atau bagian yang dari suatu item/peralatan yang diuraikan maka diartikan disini bahwa komponen bagian diadakan sedemikian rupa sehingga item / peralatan tersebut dapat dipasang dan berfungsi dengan baik dicontohkan item pemasangan kabel didalam bangunan. 3.3. Untuk item ini maka dengan sendirinya minimal akan terdiri atas antara lain : Kabel, Rak kabel bila diperlukan, klem, terminal / terminasi, pemasangan, pengetesan, uji coba dan lain-lain.

B. 4.

SPESIFIKASI TEKNIS KHUSUS KEY TELEPON 4.1. Pentanahan / Grounding Badan/rangka Key Telepon ataupun system/komponen Key Telepon lainnya yang perlu untuk diketanahkan, maka Kontraktor harus mengetanahkannya. Kontraktor wajib mengadakan dan memasang system pentanahan untuk Key telepon ini terlepas dari system pentanahan listrik yang ada, dengan tahanan maksimal 1. Termasuk disini earthing wire. grounding elektrode. Pencapaian tahanan pentanahan sesuai yang direkomendasikan oleh pabrik/manufacturer dan instalasinya.

5.

KABEL JARINGAN

5.1. Kabel didalam ruang Key Telepon. Kabel- kabel didalam ruang Key Telepon, Key

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

72

TELEPON.

Telepon ke MDF, Jumper Wire dan lain-lain, termasuk kabel AC/DC adalah termasuk sebagai kabel-kabel power peralatan Key Telepon. 5.2. Jaringan 5.2.1. kabel : Jeily Filled, polytheline insulated, sheathed dan armaroured. Solid Annelead copper conductor / 0,6 mm diameternya. Medium desity, polyethylene high resistant to moisture and wheater. 4 insulated wires are twisted wire to star guad, the guad are stranded to cable core. Diisi dengan Petrolium Jely di coated dengan almunium foil / shield extrunded polyethylene inner sheath. Armouring : Dua lapis (layer) stelt tape helically dengan overlapping. Over sheath: Medium density, Polyethene warna hitam. 5.2.2. Jumlah Pair : Jumlah pair kabel disesuaikan dengan apa yang tertera pada gambar. 5.2.3. Tes Equipment dan tool Peralatan untuk melakukan test pengukuran dan maintenance didalam operasional.

6.

PEMASANGAN

6.1. Umum 6.1.1. Semua material yang didalam pengirimannya dalam keadaan terbungkus apabila bungkus/koilnya akan dibuka, maka harus dilakukan secara hati-hati dan rapih. 6.1.2. Material harus dihindari dari air, debu, dan kemungkinan kerusakan lainnya. 6.1.3. Keadaan ruangan Key Telepon adalah seperti apa adanya. 6.1.4. Finishing tambahan dan penyiapan ruangan harus sesuai persyaratan /requirement peralatan harus disiapkan oleh Kontraktor.

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

73

6.2. Pemasangan Key Telepon dan Accessories 6.2.1. Peralatan utama : 6.2.1.1. Protective packing pada module dan wiring dan lainlain, hanya dapat dibuka setelah cabinet tersusun /dideretkan semsestinya. 6.2.1.2. Penyetelan dapat dilakukan melalui adjusting screw atau dengan cara lainnya. 6.2.1.3. Pemasangan kabel-kabel Key Telepon harus sesuai dengan penomoran yang telah ditentukan. 6.3. Outlet Pesawat Telepon Dipasang pada outlet terminal yang telah ada pada tempat/ lokasi yang akan ditemukan pemilik pada saat pemasangan. Mencoba operasi/ bekerjanya outlet pesawat telepon. 6.4. Commisioning secara menyeluruh Setelah seluruh system terpasang dan testing, maka perlu diperlukan commissioning/trial run. Commisioning terhadap seluruh fasilitas dan performance system telepon yang dipasang.

C. 7.

DAFTAR MATERIAL Untuk semua material yang ditawarkan Kontraktor wajib mengisi daftar material yang menyebutkan Merk type dan kelas lengkap dengan brosur /catalog yang dilampirkan. Tabel daftar material diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa barang-barang produksi pabrik atau assembling. Tabel daftar material dibawah ini apabila dianggap Perlu oleh Kontraktor dapat saja dirubah untuk ditambahkan atau lebih diperinci pokokpokoknya harus di isi terutama mutlak diisi merk dan type.

8.

9.

10. Apabila ada pokok dalam tabel ini tidak dapat atau sulit diisi dapat saja tidak diisi namun perlu diketahui bahwa pengisian tabel ini ikut menjadi bahan peninjauan.

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

74

BAB X SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN SOUND SYSTEMI. 1. PEKERJAAN SISTEM TATA SUARA (SOUND SYSTEM) PERSYARATAN UMUM Persyaratan umum dan persyaratan khusus termasuk merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari isian uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan ini Spesifikasi teknis ini menjelaskan tentang uraian dan syarat-syarat dalam hal penyediaan dan pemasangan semua peralatan serta bekerjanya semua instalasi system Tata Suara baik yang terpasang di bangunan dan di luar banguan seperti yang tertera pada gambar-gambar atau pada bagian lain dari spesifikasi teknis ini.

2.

GAMBARGAMBAR

2.1. Kontraktor wajib memeriksa design terhadap kemungkinan kesalahan/ ketidak cocokan baik dari segi besar-besaran listriknya maupun pemasangan dan lain-lain. Hal-hal di atas harus diajukan dalam bentuk tertulis atas gambar pada waktu penjelasan konsultan Perencana. 2.2. Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya ataupun secara bertahap. Kontraktor wajib menyerahkan kepada Pengawas sebanyak 5 (lima) set gambar yang disebut as build drawing yaitu gambar dari semua material dan intstalasi system Tata Suara.

3.

STANDAR PERATURAN

Semua material maupun instalasi dalam pekerjaan ini harus memenuhi Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 1987 SPLN ) dan Standard Internasional yang berlaku di negara Republik Indonesia untuk system Tata Suara.

4.

DAFTAR MATERIAL

Waktu mengajukan penawaran Kontraktor harus menyertakan/melampirkan Daftar Material yang lebih terperinci dari semua bahan yang akan dipasang pada proyek ini nantinya dan sesuai dengan yang Dipersyaratkan dalam Spesifikasi. Dalam daftar material ini harus disebut pabrik merk manufacture type lengkap dengan brosur katalog atau keterangan lain di mana disebutkan hal-hal spesifikasi teknis power tegangan kerja frequensi 75

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

dimensi fisik dan lain-lain.

5.

NAMA PABRIK/MERK YANG DI TENTUKAN

Apabila pada spesifikasi ini disebutkan nama pabrik /merk dari satu jenis bahan maka Kontraktor wajib menawarkan dan memasang sesuai dengan yang ditentukan. Apabila pada saat pemasangan bahan /merk tersebut tidak/sukar diperoleh maka MK/Perencana akan menunjuk merk lain tapi dengan spesifikasi yang sama dan setara.

6.

CONTOH BAHAN

6.1. Untuk bahan yang disebutkan dibawah ini Kontraktor wajib memperhatikan contoh bahannya sebelum pemasangan pada Perencana/Pengawas untuk disetujui. 6.2. Apabila dianggap perlu oleh Pengawas /Perencana dan hal itu memungkinkan maka Kontraktor wajib memperlihatkan contoh kepada Pengawas /Perencana Apabila contohcontoh tersebut ditolak oleh Pengawas /Perencana maka Kontraktor harus mengganti dan memperlihatkan yang sesuai dengan spesifikasi untuk disetujui. 6.3. Kualitas teknis /listrik, merk/pabrik karateristik kerja besar fisik dan kualitas estetika dari contih material /bahan maupun instalasi yang telah disetujui adalah mengikat.

7.

KLAUSAL YANG DISEBUTKAN KEMBALI

Apabila dalam dokumen tender ini ada klausalklausal yang disebutkan kembali pada item/ ayat lain maka ini bukan berarti menghilangkan item tersebut tetapi dengan pengertian lebih menegaskan masalahnya.

8.

PEMBEBASAN CLAIM

Pemilik proyek dibebaskan dari patent dan lain-lain untuk segala macam pengadaan bahan dan cara pemasangan, Pemilik bebas dari segala claim atau tuntutan terhadap hak-hak khusus seperti patent dan lain-lain.

9.

KOORDINASI

Pada waktu pengadaan material dan pemasangan, Kontraktor Instalasi Tata Suara wajib mengadakan koordinasi dengan bagian-bagian pekerjaan/ Kontraktor lain atau petunjuk Pengawas /Perencana

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

76

apabila ada item pekerjaan oleh Kontraktor lain maka Kontraktor wajib menyiapkan/menyerahkan bahan-bahan tersebut dan penjelasan untuk pemasangan. Selama pemasangan Kontraktor lain maka menjadi kewajiban Kontraktor Tata Suara untuk hadir dan memberi petunjuk bersama MK/Perencana sehingga hasilnya akan sesuai dengan kebutuhan instalasi.

10. GAMBAR KERJA/SHOP DRAWING

Setiap pelaksanaan sebelum pemasangan instalasi atau pengadaan material Kontraktor wajib mengajukan pada Pengawas/Perencana untuk disetujui gambar kerja/shop drawing paling lambat 14 (empat belas ) hari kerja terhitung sejak dikeluarkannya SPK.

11. INTRUKSI + OPERASI PEMAKAIAN, DAN CARA PEMELIHARAAN

Kontraktor wajib menyerahkan kepada Pemilik, 1 (satu) bulan sebelum serah terima, sebanyak 14 (empat belas) set instalasi/manual untuk menjalankan menggunakan/mengoperasikan dan pemeliharaan/ maintenance semua peralatan. Juga termasuk Kontraktor harus mendidik orang-orang yang ditunjuk oleh Pemilik untuk menjadi Operator, untuk menjalankan dan pemeliharaan alat-alat tersebut. Segala ongkos-ongkos tersebut menjadi tanggungan Kontraktor.

II.

PEKERJAAN INSTALASI Ketentuan-ketentuan umum seperti standard gambar koordinasi pekerjaan built in insert daftar bahan contoh bahan nama pabrik/merk yang tentukan klausal yang disebutkan kembali shop drawing dan lain-lain disesuaikan dengan pekerjaan instalasi ini dan yang dispesifikasikan serta menunjuk gambargambar perencanaan.

12. UMUM

13. MASA JAMINAN

Semua pekerjaan instalasi tata suara harus dijamin akan bekerja dengan sempurna. Semua peralatan yang termasuk dalam pekerjaan tata suara harus diberi pemeliharaan Cuma-Cuma selama 12 (dua belas) bulan setelah penyeraham tersebut selesai,garansi selama + 1 (satu) tahun. Setelah masa pemeliharaan selesai, Kontraktor dapat saja

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

77

mengajukan usulan untuk dapat mengadakan kontrak pemeliharaan kepada Pemilik kecuali ditentukan lain.

14. INFORMASI SISTEM

14.1. Pemasangan instalasi tata suara adalah secara master di dalam ruang operator dimana terletak pra-amplifier/ mixing praamplifier power amplifier progaram-program input serta switching control. Kecuali itu ada pula penanganan terpisah secara fungsi tata suara misalnya untuk pemanggilan per-group lantai demikian pula untuk pemanggilan kendaraan yang diparkir dihalaman parkir. Untuk menjamin program-program yang diperdengarkan atau pengumuman yang disampaikan sesuai dengan yang dikehendaki maka diperlukan Master Monitoring yang terletak pada meja monitoring di ruang operator. Sedangkan pada keadaan darurat (emergency) semua program dapat diputuskan dan kemudian dapat disiarkan pengumuman melalui operator di Auxilliary Monitoring dengan First Channel Prioritydi meja monitoring ruang monitor. 14.2. Sistem pre-amplifier dan power amplifier program input sampai pada loud speaker dibuat sedemikian rupa sehingga dimungkinkan penggunaan tata suara secara terpisah-pisah untuk kepentingan public addres dan back ground musik melalui operator dari master operator secara serentak atau terpisah. 14.3. Master tata suara harus mampu melayani seluruh group speaker keseluruhan bangunan. 14.4. Setiap interupsi harus didahului dengan nada intrupsi tertentu (chime signal dibangkitkan dengan chime generator terpasang pada master system tata atapun pada monitor desk. suatu yang yang suara

14.5. Bila terjadi keadaan darurat misalnya terjadi kebakaran ataupun bencana lainnya seluruh ceiling speaker harus dapat membunyikan suara alarm yang dibangkitkan oleh signal alarm generator kendatipun ceiling speaker tersebut sedang menyiarkan program tertentu

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

78

ataupun sedang di off kan melalui attenuator signal alarm generator sudah terpasang pada master system tata suara dan dapat juga dijalankan melalui meja monitor pada ruang monitor.

15. DAFTAR MATERIAL DAN BROSUR

Pada waktu mengajukan penawaran Kontraktor wajib menyerahkan /melampirkan daftar material / peralatan pekerjaan system tata suara yang ditawarkan untuk diintalasi pada proyek ini. Daftar material harus merupakan daftar yang lebih terperinci dari semua material yang akan dipasang. Harus disertakan pula brosur/ katalog/ manual operator atau keterangan lain dimana disebutkan dinyatakan hal-hal : Power, tegangan supply, frequensi range Band width Harmonic distortion Load impedance Dimensi / ukuran fisik Sound pressure level Dan lain-lain

16. MEMERIKSA DAN MELENGKAPI GAMBAR GAMBAR

Kontraktor wajib memeriksa design terhadap kekurangan ataupun kesalahan/ketidak cocokan dari segi besaran besaran listriknya maupun pemasangan dan lain-lain Pengertian akan hal ini adalah bahwa instalasi harus dapat dilaksanakan dari semua unit dapat bekerja dengan baik dan benar baik material utama maupun accessories Pengkomplitan perlengkapan instalasi secara diteil dan konsekwensi dari ayat ini adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor dan telah tercangkup dalam penawarannya.

17. LINGKUP PEKERJAAN

17.1. Pengadaaan dan pemasangan instalasi dari pre-amplifier/ mixing pre-amplifire power amplifier program input monitor desk power amplifier table top dan lain-lain accessories. 17.2. Pengadaan dan pemasangan instalasi kabel sistem tata suara dan antteneuator serta accessories-accessories lainnya. 17.3. Mengadakan testing dan trial run serta balancing sercara menyeluruh semua system sehingga diperoleh system performance yang

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

79

berfungsi dengan baik dan benar.

III. SPESIFIKASI TEKNIS KHUSUS PEMASANGAN INSTALASI 18. PERALATAN UTAMA SOUND SYSTEM 18.1. Instalasi pada ruang operator/kontrol melayani office area dan Publik Area diuraikan sebagai berikut: 18.1.1. Terminal Port Merupakan terminal port system tata suara atau terminal pendistribusian terminal harus dapat merangkul seluruh system untuk melayani Office area dan public area. Bahan box dari plat besi tebal 2mm. 18.1.2. Loudspeaker/ceiling speaker untuk diinstalasi outdoor (di luar bangunan dan lantai) Parkir. Power handing capacity: 30 W, dapat diperkecil menjadi 20/15/10 W Sound level: 127 dB pada 30 W Bentuk Lounds peaker: rectaguler horn dengan adjustable mountin bracket (parker dalam bangunan). 18.1.3. Volume control Kapasitas volume control : 6 W Volume control harus dapat mengecilkan suara dari 0 -18 dB, dengan batasan setiap langkah pengecilan.

19. PEMASANGAN

19.1. Perlengkapan system tata suara swicting unit monitor (control serta distribution frame di tempatkan di ruang operator. Sedangkan auxillary monitor control diinstalasi pada meja monitor yang fungsinya apabila dalam keadaan darurat (emergency) dapat menyampaikan pemberitahuan dengan menyetor semua program-program yang sedang berlangsung. 19.2. Kabel-kabel speaker dan relay pagging di instalasi ke tiap Terminal Box yang ada pada setiap lantai melalui shaft. Kabel distribusi 80

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

dimasukkan didalam pipa conduit.Dari terminal box ke speaker di tiap-tiap lantai saluran kabel melalui conduit PVC baik yang ditanam pada beton maupun yang terletak pada langit-langit. Setiap penyambungan atau pembelokan harus dilengkapi junction box yang terbuat dari metal. 19.3. Semua terminal box harus ditanahkan atau grounded dengan baik dan benar. 19.4. Semua conduit PVC yang masuk ke panel dan junction box harus diberi ulir dan diikat dengan Lock-not yang terbuat dari brass atau nickel plated.Sedangkan conduit PVC yang keluar dari terminal box pada permukaan atau terminal box harus dilengkapi dengan brass atau nickel plastic compression gland. Seluruh pengadaan dan pemasangan conduit PVC dan junction box serta peralatan untuk penggantungan celling speaker dilaksanakan oleh kontraktor/subkontraktor dengan koordinasi bersama pihak lain yang terlibat pada proyek ini.

20. PERSYARATAN BAHAN MATERIAL

20.1. Semua material yang disuplai dan dipasang oleh kontraktor harus baru dan material tersebut khusus untuk pemasangan atau dipergunakan didaerah tropis serta sebelum pemasangan harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Pengawas /Perencana. 20.2. Kontraktor harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena menyimpang dari spesifikasi atau hal lainnya dimana penggantian tersebut tanpa biaya extra dan merupakan tanggung jawab Kontraktor. 20.3. Komponen-komponen dari material yang mungkin sering diganti harus dipilih yang mudah diperoleh dipasaran bebas.

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

81

BAB XI SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN INSTALASI CCTV1. LINGKUP PEKERJAAN 1.1. Lingkup Pekerjaan ini termasuk pengadaan semua material, peralatan, tenaga kerja dan sempurna untuk seluruh sistem master antean televise seperti persyaratan di dalam buku ini dan seperti ditunjuk didalam gambar perencanaan. Dalam pekerjaan ini harus termasuk sertifikat dari pabrik membuat perlatan yang akan dipakai juga pekerjaan pekerjaan lain yang berhungan dengan pekerjaan ini yang tidak mungkin di sebut secara rinci 1.2. Item-item pekerjaan yang harus di laksanakan adalah sebagai berikut : Pengadaan dan pemasangan outlet TV Instalasi kabel MATV dari peralatan MATV ke otlet TV

2.

PERSYARATAN TEKNIS

2.1. Kabel instalasi digunakan adalah kabel coaxial type 5C 2V dan 7C 2V atau yang setara, mempunyai karakteristik sbb : Impedence Input : 75 ohm Signal losses : -10,5 dB/100M untuk kabel 7C2V/7C-FL pada prekwensi 200Mhz 2.2. Penyambungan kabel ke RF signal distribusi RF directional coupler, outlet TV dan Penyambungan lainya harus menggunakan F type connector yang menggunakan redaman tidak lebih dari 1Db pada frekwensi 200 MHz. 2.3. Kabel antara komponen MATV satu dengan yang lainnya tidak boleh ada sambungan. 2.4. Kabel instalasi dipasang pada conduit dan dipasang dengan cara di klem ke plafond atau di tanam di dinding. 2.5. Semua peralatan harus mempunyai grounding dan tahanan penahan 1 ohm atau sesuai dengan rekomendasi pabrik.

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

82

3.

TERMINAL BOX

3.1. Box ini di gunakan sebagai tempat pemasangan boster, RF, signal distributor dan RF directional coupler. 3.2. Box terbuat dari palt baja dengan ketebalan 1.5 mm, dicat dasar tahan karat dan cat finishing dengan warna abu abu. 3.3. Box dengan dilengkapi dengan pintu yang di lengkapi dengan kunci.

4.

TRAINING

Sebelum serah terima pekerjaan kontraktor harus melaksanakan training kepada calon operator yang di tunjuk oleh Pengawas Ahli. Training tentang operasi dan perawatan tersebut lengkap dengan 4 (empat) set Operating Maintenance dan Repair Manual Box, sehingga operator yang di tunjuk dapat mengoperasikan dan memelihara semua peralatan dengan baik dan benar.

5.

KELENGKAPAN UNTUK SERAH TERIMA

5.1. Instruksi/Buku Manual operasi 2 set (asli + copy). 5.2. AS Built Drawing meliputi : Schematic diagram sistem untuk MATV Wiring lay out Instalasi MATV Gambar Instalasi secara lengkap yang mencantumkan equipment lainya 5.3. As built drawing dibuat dalam rangkap 3 (1 asli + 2 copy)

6.

MASA PEMELIHARAAN TESTING DAN KOMMISIONING

6.1. Jaminan/garansi selama 1 tahun terhadap semua instalasi dan perlatan yang terpasang. 6.2. Masa pemeliharaan selama 1 tahun terhitung saat penyerahan pertama. 6.3. Training periode kepada operator/teknisi pihak pemberi tugas sampai mahir untuk resisting. Maintenance/trouble shoting (minimum 2 kali).

7.

IJIN-IJIN

Kontraktor wajib mengurus semua ijin ijin yang diperlukan atas biaya Kontraktor jika diperlukan.

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

83

8.

REFERENSI PRODUK

Peralatan, bahan dan material yang di pergunakan harus memenuhi spesifikasi, kontraktor di mungkinkan untuk mengajukan alternative lain yang setaraf dan kontraktor baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari Direksi/Pengawas Lapangan.

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

84

BAB XII INSTALASI JARINGAN KOMPUTER/KABEL DATAA. 1. UMUM LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan ini tercakup dalam Spesifikasi Teknis ini meliputi hal hal berikut tetapi tidak terbatas pada : 1.1. Pengadaan Pemasangan jaringan kabel data 1.2. Pengadaan dan pemasangan hub dan kelengkapannya 1.3. Pengadaan dan pemasangan stop kontak/outlet untuk komputer

2.

STANDAR/ RUJUKAN

2.1. Paraturan Umum Instalasi listrik (PUIL 1987) 2.2. Peraturan Umum Instalasi Petir (PUIPP 1983) 2.3. Insititute of Elektrikal Pengawas Ahlis (IEEE) and Elekrtonic

2.4. Internasional Standar Organization (ISO)

3.

PROSEDUR UMUM

3.1. Contoh Bahan, Data Teknis dan Daftar Bahan 3.1.1. Kontraktor harus menyerahkan pengajuan persetujuanmaterial kapada pihak pengawas ahli selambat lambatnya 3(tiga) hari sebelum pekerjaan di maksud dilaksanakan 3.1.2. Kontraktor di wajibkan untuk memeriksa kembali atas segala ikuran dan kapasitas peralatan (Equipment) yang akan dipasang. Apabila terdapat keraguan raguan kontraktor harus segera menghubingi pengawas ahli untuk berkonsultansi. 3.1.3. Pengambilan ukuran dan pemilihan kapasitas Equipment. Yang sebelumnya tidak dikonsultasikan dengan Pengawas ahli apakah terjadi kekeliruan maka hal tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor. Untuk itu pemakaian material dan equipment harus mendapat persetujuan Pengawas Ahli

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

85

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing ) 3.2.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai. Kontraktor harus membuat dahulu Gambar detail Pelaksanaan (shop Drawing) yang di ajukan kepada Pengawas lapangan untuk mendapat persetujuan. 3.2.2. Dalam membuat Gambar Detail Pelaksanaan dan dalam pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus bekerja sama dengan Kontraktor lain yang mungkin bekerja pada lokasi yang sama agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. 3.2.3. Gambar kerja shop drawing harus menunjukan tata letak dari peralatan pengkabelan, instalasi, jalur kabel, titik penomoran pada sambungan sambungan, pemasangan harus di laksanakan dengan memperhatikan kondisi setempat di lapangan. 3.3. Persyaratan Lainya 3.3.1. Kontraktor wajib memeriksa gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan kesalahan/ketidaksesuain baik dari segi besaran/ jumlah maupun pemasangan dan lain lain. 3.3.2. Dalam Pemilihan jenis produk, Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternative lain setara. Alternatif pada produk yang di ajukan tersebut harus mendapat persetujuan dalam bentuk tertulis dari Pengawas Lapangan 3.3.3. Pengawas ahli harus dibebaskan dari pembelian hak cipta dan lain lain. Pengawas ahli bebas dari segala klaim atau tuntutan hak khusus dan hak lainya untuk segala macam bahan yang diadakan. 3.3.4. Pada waktu pengadaan bahan dan pemasangan instalasi sistem jaringan computer, Kontraktor wajib mengadakan koordinasi dengan Kontraktor pekerjaan lain yang mungkin bekerja di lokasi yang sama dan atas petunjuk Pengawas Lapangan.

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

86

3.4.

Pengiriman dan Penyimpanan 3.4.1. Semua bahan dan peralatan yang di datangkan harus dalam keadaan baik, baru, bebas dari segala cacat dan di lengkapi dengan label, data teknis dan data lain yang di perlukan. 3.4.2. Semua bahan dan peralatan harus di simpan dalam kemasannya pada tempat yang aman dan terlindung dari kerusakan. Ketidaksesuaian 3.5.1. Pengawas Lapangan berhak menolak setiap bahan yang didatangkan atau dipasang yang tidak memenuhi ketentuan Gambar kerja dari/atau mengganti setiap pekerjaan yang di niali tidak sesuai, tanpa tambahan biaya. 3.5.2. Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau berbeda dari yang di tentukan, Kontraktor harus membuat pernyataan tertulis yang menjelaskan usulan penggantian berikut alas an penggantian, dengan maksud bila diterima, akan segera di adakan penyesuain. Bila Kontraktor mengabaikan hal di atas, kontraktor bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar kerja.

3.5.

3.6. Garansi Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas Ahli, Garansi, tertulis yang mencakup kelancaran pengoprasian peralatan selam 1 (satu) tahun, dimulai dari saat penerimaan pengujian pengoprasian. Selama periode ini, Kontraktor atau pabrik pembuat/pemasok harus memperbaiki atau mengganti dan menanggung biaya setiap pekerjaan yang rusak atau cacat.

4.

BAHAN-BAHAN

4.1. Kabel Data Semua Komunikasi data pada sistem jaringan komputer menggunakan kabel Data tipe Twis Belden 8x1x0.6mm2. 4.2. Switch Hub Switch Hub harus jenis 10 Base T Switch dengan jumlah port 8 dan 24. memenuhi

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

87

standar IEEE 802.3 CSMA/CD, IEEE 802.3i 10 Base T, 10 Base-F (FL/FOIRL) dan ISO 88023, dan masing masing harus dilengkapi dengan outlet tipe RJ-45.

5.

PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Semua kabel data dan switch harus dipasang sesuai dengan petunjuk pemasangan dari pabrik pembuatnya dan gambar Detail pelaksanaan yang telah di setujui, pada tempat tempat seperti di tunjuk dalam gambar kerja. 5.2. Semua jaringan kabel computer pada bangunan harus dipasang dan ditempatkan dalam conduit sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Teknis Daya dan Distribusi.

6.

TRAINING

Sebelum serah terima pekerjaan Kontraktor harus melaksanakan training kepada calon operator yang di tunjuk oleh Pengawas Ahli. Training tentang operasi dan perawatn tersebut lengkap dengan 4 (empat) set Operating Maintenance dan Repair Manual Book, Sehungga operator yang ditunjuk dapat mengoperasikan dan memelihara semua perlatan dengan baik dan benar.

7.

7.1. Intruksi/Buku Manual Operasi 2 set (asli+copy) KELENGKAPAN UNTUK SERAH 7.2. As Built Drawing meliputi : TERIMA 7.2.1. Schematic diagram untuk jaringan PEKERJAAN komputer 7.2.2. Wiring layout instalasi jaringan computer 7.2.3. Gambar instalasi secara lengkap yang mencantumkan Server, Switching, Router dan Equipment lainya. 7.3. As built drawing dibuat dalam rangkap 3 (1 asli + 2 copy) 7.4. Surat jaminan after Sales Service keagenan peralatan yang di pasang. dan

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

88

8.

MASA PEMELIHARAAN TESTING DAN KOMISIONING

8.1. Jaminan/garansi selama 1 tahun terhadap semua instalasi dan peralatan yang terpasang. 8.2. Masa pemeliharaan selama 1 tahun terhitung saat penyerahan pertama. 8.3. Training periode kepada operator/teknisi pihak pemberi tugas sampai mahir untuk resseting, maintenance/trouble shoting,(minimum 2 kali).

9.

IJIN IJIN

Kontraktor wajib mengurus semua ijin ijin yang diperlukan atas biaya kontraktor jika diperlukan

10. REFERENSI PRODUK

Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternative lain yang setaraf dan kontraktor baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari Direksi/pengawas Lapangan.

B. 1.

STANDAR INSTALASI KABEL DATA UMUM 1.1. Instalasi kabel horizontal merupakan instalasi kabel Intermediate Distribution Facility / IDF ke computer pengguna kabel UTP Cat -6. semua perangkat pasif seperti kabel UPT, Patch Panel dan Modular Jack harus menggunakan Cat.6. 1.2. Instalasi kabel vertical merupakan instalasi kabel dari Intermediate Distribution Facility / IDF dari tiap lantai (1,2,3, dan 4) ke Main Distribution Facility / MDF menggunakan kabel Fiber OPtik 50/125 im Multimode Outdoor 6 core. 1.3. Segala perubahan / penyimpangan dari spesifikasi di atas harus dengan seijin Pusat Komunikasi Depatemen Luar Negeri.

2.

WIRING CLOSET

Kebutuhan wiring closet sebagai berikut : 2.1. Sebuah ruangan khusus berpencahayaan, berventilasi dan berpendingin ruangan yang sedapat mungkin berada di tengah tengah lantai, dan mampu menampung minimal dua

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

89

buah rack switch. Wiring colset ini berfungsi sebagai MDF maupun IDF. 2.2. Ruangan dilengkapi dengan minimal 2 pasang socket listrik yang masing masin g ke satu 25 a circuit breaker terpisah. 2.3. Ruangan harus di lengkapi dengan minimal sebuah rack switch ukuran/dimensi 5U 600 19 double door yang memungkin akse kerja pada rack daro depan, belakang dan samping, setiap satu rack switch maksimal digunakan untuk 200 kabel UPT dan harus di grounding. 2.4. Untuk menjamin kompatibitas maksimum antar komponen, semua item seprti kabel, patchcord, faceplates dan patch panel harus berasal dari satu pabrikan. 2.5. Seluruh kabel UTP harus detrminasi pada RJ45 19 Patch Panel Cat6. pada sisi lainya, kabel determinasi pada RJ45 Cat6 yang terpasang pada faceplate. Setiap 24 port patch panel harus dilengkapi dengan sebuah cable management. Setiap satu port patch panel harus di lengkapi dengan sebuah patchcord 4 feet. Setiap satu faceplat harus di lengkapi dengan sebuah patchcord 10 feet. 2.6. Seluruh kabel fiber optic diterminasi pada sebuah 19 fibre splice drawer rackmounted (untuk MDF) dan pada sebuah wallmounted rack fibre splice ( untuk IDF). 2.7. Setiap ruangan dan rak harus berkunci.

3.

INSTAIASI KABEL HORISONTAL DENGAN KABEL UTP

3.1. Secara umum instalasi kabel data horizontal dilakukan hamper sama dengan instalasi kabel listrik. Perbedaanya adalah pada hal hal sebagai berikut : 3.1.1 Panjang Kabel dari patch panel ke patchplate outlet tidak lebih dari 90 meter termasuk 2 meter cable loop sebelum wiring closet dan 1 meter cable loop sebelum data outlet (rapi, terkat dan terlindungi) sebagai cadangan bila perlu dilakukan terminasi ulang. 3.1.2 Pada semua kegiatan instalasi, kabel

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

90

3.1.3 3.1.4

3.1.5 3.1.6

3.1.7

3.1.8

data harus dilindungi dengan pipa PVC Conduit atau ducting tertutup sepanjang route/jalur instalasi. Tidak boleh diinstal lintas lantai kecuali dengan menggunakan communications cabling riser atau ducting. Radius belokan kabel tidak boleh lebih dari 4 kali diameter kabel Jalur jabel berukuran 2.5 kali kebutuhan instalasi. Contoh : pada instalasi 2 kabel, maka jalur kabel harus berukuran 5 kabel. Jalur kabel sedapat mungkin terpisah dari instalasi kabel listrik Kabel data tidak boleh berdampingan dan atau berlintasan dengan kabel listrik, kecuali dipisahkan dengan earthed metel fillet dan berjarak dan berjarak minimal 50 mm. Setiap 12 kabel yang masuk ke rack dan terhubung ke satu patch panel harus diikat rapid an diberi label. Setiap data outlet dan port panel harus dilengkapi dengan label permanent yang jelas dan menggambarkan pengenal unit outlet.port. Tanda pengenal harus memuat elemen elemen sebagai berikut : Pengenal zona gedung (D= Gedung Wisma Ahmad Soebardjo ) Pengenal Zona/Lantai pengkabelan (0 -14) Pengenal Patch Panel ( A- Z ) Pengenal Patch Panel Jack/port (124)

3.2. Sebagai contoh : sebuah outlet memiliki label D05 C15 akan dihibungkan ke jack no 15 pada patch panel (C) di lokasi distribusi yang melayani lantai 5 di sebuah gedung.

4.

TERMINASI KABEL UTP DAN PENGETESAN

4.1. Terminasi kabel harus dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman minimal 2 tahun. 4.2. Setiap ujung kabel harus memiliki 4 pasang inti yang diterminasi pada patch panel dan outlet data (modular jack) menggunakan standar TIA/EIA 568 B.

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

91

4.3. Untuk menjamin kenerja cabling system, lilitan ( twists ) pada kabel harus dijaga sedekat mungkin pada titik terminasi dengan panjang kabel yang tidak terlilit (untwist) 15mm pada titik terminasi. 4.4. Seluruh data kebel kan di install tanpa melalui alat/perangkat perantara apapun antara patch panel dan data outlet. Jika kabel mengalami kerusakan sepanjang tarikan kabel, maka kabel harus dig anti dengan yang baru. 4.5. Setiap patch panel dan data outlet harus diberi label. 4.6. Setiap kabel harsu dites dengan menggunakan sebuak fluke DSP400 Digital Cable Analyser or an equivalent cable analyzer. Hasil tes yang di luar margin mengharuskan terminate ulang oleh penyedia. Hasil tes harus didokumentasikan dan diserahkan kepada Departemen Luar Negeri 4.7. Penyedia jasa harus menyediakan beberapa Dokumen : 4.1.1. Waranty : Jaminan kualitas kinerja sambungan end to end minimal 5 tahun 4.1.2. Dokumnentasi : Penyedia jasa harus menyediakan dokumentasi berupa deskiripsi komperenshif, layout, hasil tes. Diagaram koneksi untuk tiap sambungan dan administrasi jaringan (labeling) 4.1.3. Commissioning Report : Penyedia jasa harus menyediakan commissioning report.

5.

INSTALASI KABEL VERTIKAL DENGAN KABEL FIBER OPTIK

Secara umum instalasi Kabel data vertical di lakukan dengan syarat sebagai berikut : 5.1. Panjang kabel dari tidak boleh lebih dari 500 meter termasuk 3 meter cable loop pada setiap ujung (rapi, terikat dan terlindungi) sebgai cadangan bila perlu dilakukan terminasi ulang. 5.2. Pada semua kegiatan instalasi, kabel data harus dilindungi dengan pipa. 5.3. Instalasi bawah tanah menggunakan pipa high

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

92

impact/ logam anti karat landskap yang digali ke kondisi semula menjadi tanggung jawab Kontraktor. 5.4. Radius belokan kabel tidak boleh lebih dari 2,5 kali diameter kabel 5.5. Jalur kabel berukuran 2.5 kali kebutuhan instalasi. Contoh : pada instalasi 2 kabel, maka jalur kabel harus berukuran 5 kabel. 5.6. Jalur kabel sedapat mungkin terpisah dari instalasi kabel listrik 5.7. Setiap 1 kabel fiber optic (6 core ) harus di sertai dengan 3 kabel UTP Cat.6 sebagai cadangan. 5.8. Patch cord fibre Optic yang digunakan adalah tipe ST to LC dan ST to SC

6.

TERMINASI KABEL FIBER OPTIK DAN PENGETESAN

6.1. Terminasi kabel harus dilakukan oleh tenaga ahli bersertufikat dan berpengalaman minimal 2 tahun. 6.2. Setiap ujung kabel 6 core harus diterminasi dengan baik menggunakan ST Connector Light Crimp dan diberi label pada setiap ujung core ( asal kabel ). 6.3. Jika kabel mengalami kerusakan sepanjang tarikan kabel, maka kabel harus diganti dengan yang baru. 6.4. Sepanjang tarikan kabel setiap interval 3 meter, harus diberi label yang menunjukan zona gedung, no kabel, jumlah core, asal dan tujuan kabel. 6.5. Setiap kabel harus dites dengan menggunakan sebuah Fluje DSP400 Digital Cable Analyser atau perangkat lain yang sejenis, hasil test yang diluar margin mengharuskan terminasi ulang. Hasil tes harus didokumntasikan dan diserahkan kepada Departemen Luar Negeri. 6.6. Setiap titik harus dilengkapi dengan label permanent yang jelas dan harus memuat

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

93

elemen elemen sebagai berikut : 6.6.1. Pengenal zona gedung (Wisma Ahmad Soebardjo ) 6.6.2. Pengenal No. Kabel pada satu Lantai (1 -4) 6.6.3. Pengenal asal kabel lantai ( 1- 4 ) 6.6.4. Pengenal tujuan kabel lantai (1-4) 6.6.5. Pengenal No Core ( 1-6 ) Sebagai contoh : sebuah titik terminasi memiliki label WISMA-01-02-04-3 berarti bahwa kabel di gedung WISMA No 1 yang menghubungkan lantai 2 ke lantai 4, core No 1. 6.7. Penyedia jasa harus menyediakan beberapa dokumen : 6.7.1. Waranty : Jaminan kualitas kinerja sambungan end to end minimal 5 tahun 6.7.2. Dokumnentasi : Penyedia jasa harus menyediakan dokumentasi berupa deskiripsi komperenshif, layout, hasil tes. Diagaram koneksi untuk tiap sambungan dan administrasi jaringan (labeling) 6.7.3. Commissioning Report : Penyedia jasa harus menyediakan commissioning report.

7.

ACTIVE COMPONENTS

Komponen aktif (switch) yang digunakan adalah komponen aktif existing. Apabila komponen aktif existing tidak dapat memenuhi kebutuhan titik akses jaringan data, maka pengadaan komponen aktif (switch) tambahan dengan typfe dan merk yang sama dengan komponen aktif existing sesuai kebutuhan menjadi tanggung jawab Kontraktor. Instalasi komponen aktif pada jaringan DEPLU harus seijin Pusat Komunikasi.

RKS DEPLU 2008

BUKU 3

94