04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

52
BAHAN DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA DALAM RAPAT KERJA TAHUN 2012 DENGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Jakarta, 1 Februari 2012 Hotel Grand Sahid “AKSELERASI INDUSTRIALISASI DALAM RANGKA MENDUKUNG PERCEPATAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI”

Transcript of 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

Page 1: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

BAHAN DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA DALAM

RAPAT KERJA TAHUN 2012 DENGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Jakarta, 1 Februari 2012

Hotel Grand Sahid

“AKSELERASI INDUSTRIALISASI DALAM RANGKA

MENDUKUNG PERCEPATAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI”

Page 2: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

DAFTAR ISI

I. KEBIJAKAN DAN REGULASI.................................................................................. 3

II. NILAI TAMBAH……………………………………………………….……………………..………….. 7

III. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN MP3EI……………………………..…………………..……..13

IV. PENUTUP..................................................................................................................15

Page 3: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

KEBIJAKAN DAN REGULASI I.

Page 4: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

ESDM UNTUK KESEJAHTERAAN

RAKYAT

NILAI TAMBAH

LOCAL CONTENT

KETENAGAKERJAAN

CSR

PRO JOB (LAPANGAN KERJA)

PRO POOR (PEMERATAAN)

PRO ENVIRONMENT (LINGKUNGAN)

PRO GROWTH (PERTUMBUHAN)

NERACA PERDAGANGAN

(PRODUKSI, EKSPOR DAN DOMESTIK)

GOOD MINING PRACTICE

REKLAMASI DAN PASCA

TAMBANG

INVESTASI

PENERIMAAN

NEGARA

4

I.1 FOUR TRACK STRATEGY

I. KEBIJAKAN DAN REGULASI

Page 5: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

1. PERMEN ESDM NO 28 TAHUN 2009 Tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Pertambangan Mineral Dan Batubara 2. PERMEN ESDM NO 34 TAHUN 200Tentang Pengutamaan Pasokan Kebutuhan Mineral Dan Batubara Untuk

Kepentingan Dalam Negeri 3. PERMEN ESDM NO 17 TAHUN 2010 Tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral Dan Batubara 4. Permen ESDM No 18 Tahun 2009 Tentang Tata Cara Perubahan Penanaman Modal Dalam Rangka Pelaksanaan KK

dan PKP2B 5. Kepmen ESDM No.0617.K/32/MEM/2011 tentang Harga Batubara untuk PLN (Persero) Dalam Rangka

Pengoperasian Pembangkit Tenaga Uap 6. Kepmen ESDM No.1991.K/30/MEM/2011 Tentang Penetapan Kebutuhan Dan Persentase Minimal Penjualan

Batubara Untuk Kepentingan Dalam Negeri Tahun 2012 7. Dll.

UUD 1945 PASAL 33

HIERARKI

KONSTITUSI UUD

LEGISLASI UU

UU NO 4/2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara

PP

Perpres

Permen & Kepmen

REGULASI (KERANGKA)

.....

1. PP NO 22/2010 tentang Wilayah Pertambangan 2. PP NO 23/2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Minerba 3. PP NO 55/2010 tentang Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pengelolaan

Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara 4. PP NO 78/2010 Tentang Reklamasi dan Pascatambang

I.2 REGULASI PENGELOLAAN MINERAL DAN BATUBARA

I. KEBIJAKAN DAN REGULASI

Page 6: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

I.3 KEBIJAKAN MENDUKUNG PERKEMBANGAN INDUSTRI MANUFAKTUR

ADDED VALUE DMO IMPLEMENTASI MP3EI

I. KEBIJAKAN DAN REGULASI

Page 7: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

NILAI TAMBAH II.

Page 8: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

1. Pasal 33 UUD 1945:

a. Ayat (2) Cabang-cabang produksi yang penting dan yang menguasai hajat hidup orang banyak

dikuasai oleh negara

b. Ayat (3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan

dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat

2. UU No 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara:

a. Pasal 95 huruf c “Pemegang IUP dan IUPK wajib meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral

dan/atau batubara”

b. Pasal 102 “Pemegang IUP dan IUPK wajib meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral dan/atau

batubara dalam pelaksanaan penambangan, pengolahan dan pemurnian, serta pemanfaatan mineral

dan batubara”

c. Pasal 103 ayat (1) “Pemegang IUP dan IUPK Operasi Produksi wajib melakukan pengolahan dan

pemurnian hasil penambangan di dalam negeri”

d. Pasal 170 “Pemegang kontrak karya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 169 yang sudah

berproduksi wajib melakukan pemurnian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat (1) selambat-

lambatnya 5 (lima) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan”

II. NILAI TAMBAH

II.1 DASAR HUKUM

Page 9: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

3. PP No 23 Tahun 2010, tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan

Batubara:

a. Pasal 84 ayat (1) “Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi harus

mengutamakan kebutuhan mineral dan/atau batubara untuk kepentingan dalam negeri”

b. Bab VIII (pasal 93 – 96) mengenai Peningkatan Nilai Tambah, Pengolahan dan

Pemurnian Mineral dan Batubara

c. Pasal 112 angka 4 huruf c “Kuasa pertambangan, surat izin pertambangan daerah, dan

surat izin pertambangan rakyat, yang diberikan berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan sebelum ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini tetap diberlakukan

sampai jangka waktu berakhir serta wajib melakukan pengolahan dan pemurnian di dalam

negeri dalam jangka waktu paling lambat 5 (lima) tahun sejak berlakunya Undang-Undang

Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara”

4. PerMen ESDM No. 34/2009, tentang Pengutamaan Pemasokan Kebutuhan Minerba untuk

Kepentingan Dalam Negeri

II.1 DASAR HUKUM (Lanjutan)

II. NILAI TAMBAH

Page 10: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

Kegiatan Hilir Perindustrian Kegiatan Hilir Minerba Kegiatan Hulu Minerba

II.2 MATA RANTAI NILAI TAMBAH

(Meningkatkan Nilai Tambah Kedua)

INDUSTRI PRIMER INDUSTRI SEKUNDER

(Menambang dari perut bumi) (Meningkatkan Nilai Tambah Pertama)

Bahan Baku Industri

Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

Produk Akhir

Usaha Pengolahan Lanjut

SDA

Sumber Daya

Mineral dan

Batubara

Eksploitasi

Eksploitasi

Eksplorasi

Eksplorasi

Mineral Bukan Logam

Batuan

Pengolahan

Pengolahan

•Penggerusan •Pencampuran •Upgrading

Produk olahan Proses fisik

-Tepung - Pellet

Proses Kimia - Katalis - Filler - Coater, dll

•Crushing •Grinding •Sizing

Produk Antara Produk Akhir

Eksploitasi

(Bahan Galian)

Eksplorasi

Mineral Logam Cadangan

Pengolahan Pemurnian

Pengolahan

Batubara Batubara

Eksploitasi

• Industri kimia dasar •Aneka industri

Kimia (sabun, obat dll) Konstruksi

Batubara

•Barang seni •Bahan Bangunan

Industri Mesin, logam dasar dan elektronika (IMELDE) Industri logam-besi baja

Cadangan

Cadangan

Cadangan

• Blending/Mixing • Upgrading • Konversi

Produk Akhir

- Kokas - Briket - CWM (Coal Water Mixture) - CWF (Coal Water Fuel) - Gas batubara

• Rumah tangga • Transportasi • Industri • Pembangkitan

•Separasi •Ekstraksi •Refining

Logam Alloy

Eksplorasi

Proses Lanjut

Proses Lanjut

Pemolesan/ pemotongan

Pemanfaatan

II. NILAI TAMBAH

Page 11: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

II.3 Material Balance/Neraca Pengolahan dan Pemurnian (Eksisting dan Rencana) (1)

Sumber Data : Badan Geologi dan Data Produksi DJMB (2010)

KOMODITAS SUMBER DAYA /CADANGAN

(ton Bijih)

PRODUKSI TAMBANG

(2010)

INDUSTRI

PENGOLAHAN/PEMURNIAN

KAPASITAS

PENGOLAHAN

TE

MB

AG

A

Sumberdaya

4.925.066.645

Cadangan

4.161.388.377

Cu Concentrate (ton)

3.466.770,93

Eksisting:

- Smelting Gresik

Rencana:

- Nusantara Smelting (2014)

- Global Investindo (2015)

- Indosmelt (2014)

TOTAL KAPASITAS

BALANCE

1.000.000

800.000

1.200.000

400.000

3.400.000

66.771

BA

UK

SIT

Sumberdaya

551.961.397

Cadangan

179.503.546

Bijih Bauksit (ton)

15.490.356,83

Rencana:

- SGA PT Antam (2014)

- CGA PT Antam (2014)

- Harita Prima Abadi (2014)

TOTAL KAPASITAS

BALANCE

4.000.000

1.100.000

2.000.000

7.100.000

8.390.357

NIK

EL

Sumberdaya

2.633.500.434

Cadangan

576.914.000

Bijih Nikel (ton)

26.380.000

Eksisting:

- FeNi PT. Antam

- Ni in Matte PT. INCO

Rencana

- Weda Bay nickel (2016)

- NPI PT. Antam (2014)

- FeNi PT Antam (2014)

TOTAL KAPASITAS

BALANCE

2.950.000

6.080.000

6.000.000

900.000

2.950.000

18.880.000

7.500.000

II. NILAI TAMBAH

Page 12: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

Sumber Data : Badan Geologi dan Data Produksi DJMB (2010)

KOMODITAS SUMBER DAYA /CADANGAN

(ton Bijih) PRODUKSI TAMBANG

INDUSTRI PENGOLAHAN/PEMURNIAN

KAPASITAS PENGOLAHAN

BES

I

Sumberdaya 5.075.637.708

Cadangan

115.494.000

Bijih Besi (ton) 3.865.385

Rencana: PT. MJIS (2012) PT. SILO (2015) PT. Krakatau POSCO (2014) PT. Gunung Garuda (2013) PT. Semeru Surya Steel (2012) PT. Mandan Steel (2012) PT. Delta Prima Steel (2012) PT. Jogja Magasa (2012) PT. Indoferro (2012) TOTAL KAPASITAS BALANCE

1.000.000 2.500.000

9.000.000 900.000 460.000

5.000.000 300.000

3.000.000 1.500.000

23.760.000 -19.794.615

MA

NG

AN

Sumberdaya 11.195.341

Cadangan 4.078.029

Bijih Mangan (ton) 610.000

Rencana: PT. Sumber Bumi Kalbar PT. AGB/Hyundai TOTAL KAPASITAS BALANCE

360.000

Dalam tahap survey 360.000

250.000

II. NILAI TAMBAH

II.3 Material Balance/Neraca Pengolahan dan Pemurnian (Eksisting dan Rencana) (2)

Page 13: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN MP3EI III

Page 14: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

14

• Memberikan kepastian dan transparansi meningkatkan iklim di industri

pertambangan

• Implementasi Mineral dan Batubara Untuk Kebutuhan Dalam Negeri

• Meningkatkan Investasi dan Penerimaan negara

• Peningkatan nilai tambah komoditas pertambangan (pengolahan, pemurnian, local content, tenaga kerja dan CSR)

• Meningkatkan integrasi sisi hulu dan hilir

• Penyelesaian berbagai macam masalah (Tumpang tindih lahan dengan kehutanan, dll)

• Meningkatkan Program CSR

• Meningkatkan infrastruktur mineral dan batubara

III. PERAN MINERBA DALAM MP3EI

III.1 KEBIJAKAN PENGEMBANGAN MP3EI

Page 15: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

PENUTUP IV.

Page 16: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

Sektor pertambangan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan ekonomi Indonesia (Investasi, Penerimaan negara, tenaga Kerja, Comdev, nilai tambah, dll).

Mineral dan Batubara dapat diolah lebih lanjut sehingga dapat memberikan nilai tambah

Pembangunan infrastruktur vital dan strategis, sehingga ada kemudahan akses dalam membangun smelter mineral dan pengolahan batubara

Ada kerjasama yang kuat di antara semua sektor, sehingga industri pertambangan minerba dapat memberikan nilai tambah dan menghasilkan efek berantai (multiplier effect)

IV. PENUTUP

Page 17: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

www.djmbp.esdm.go.id

Page 18: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

LAMPIRAN

Page 19: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

No. Komoditas mineral logam Produk Samping/

Sisa Hasil

Batasan produk minimum

untuk dijual ke Luar Negeri Bijih/ore Mineral

1. Tembaga

(proses peleburan)

a. Chalcopirite

b. Bornite

c. Cupcrite

d. Kovelite

Katode Cu > 99,9% Cu

a. Anode slime:

b. Tembaga Telurid

a. Au (>99%)

b. Ag (>99%)

c. Pd (>99%)

d. Se (>99%)

e. Pt (>99%)

f. Te (>99%)

a. Cu >99%

b. Te >99%

Tembaga

(Proses Perlindian)

a. Chalcopirite

b. Bornite

c. Cupcrite

d. Kovelite

a. Au (>99%)

b. Ag (>99%)

c. Pd (>99%)

d. Se (>99%)

e. Pt (>99%)

f. Te (>99%)

Batasan Minimum Pengolahan Dan Pemurnian Mineral Logam

Dalam Rpermen Peningkatan Nilai Tambah Mineral (1)

Page 20: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

No. Komoditas mineral logam Produk

Samping

Batasan produk minimum

untuk dijual ke Luar Negeri Bijih/ore Mineral

2. Bauksit a. Gibbsit

b. Diaspor

c. Boehmit

a. Smelter grade alumina > 99% Al2O3

b. Chemical Grade Alumina > 99% Al2O3

c. Al > 99%

3. Nikel dan/atau kobal

(proses peleburan)

a. Saprolit

b. Limonit

a. Pentlandit

b. Garnerit

c. Serpentinit

d. Karolit

e. Pirit

f. Goetit

a. Ni Mate > 70% Ni

b. FeNi (saprolit) > 16% Ni

c. FeNi (limonit/campuran) > 10% Ni

d. NPI (Nickel Pig Iron)

> 6% Ni

Nikel dan/atau kobal

(proses pelindian)

Limonit

a. MHP (Mix Hydroxide Presipitate) > 25% Ni

b. MSP (Mix Sulfide Presipitate) > 45% Ni

c. Ni > 99%

d. Co > 99%

e. Cr > 99%

Nikel dan/atau kobal

(proses reduksi)

a. Saprolit

b. Limonit

Sponge FeNi > 4% Ni

Batasan Minimum Pengolahan Dan Pemurnian Mineral Logam

Dalam Rpermen Peningkatan Nilai Tambah Mineral (1)

Page 21: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

No. Komoditas mineral logam Produk

Samping

Batasan produk minimum

untuk dijual ke Luar Negeri Bijih/ore Mineral

4. Bijih besi a. Hematit

b. Magnetit

c. Pirit

Sponge iron > 85% Fe

Pig iron > 94% Fe

a. Goetit/laterit Sponge iron > 80% Fe

Paduan logam (Alloy) >

88% Fe

Pasir besi a. Titanomagnetit

b. Ilmenit

c. Rutil

Pig iron > 94% Fe

Terak a. TiO2 >98%

b. Paduan logam (Alloy) > 65% Ti

c. V2O5 > 14.0%

d. Paduan logam (Alloy) > 65% V

5. Mangan a. Pirolusit

b. Psilomelan

c. Braunit

d. Manganit

a. Paduan logam (Alloy) > 60 % Mn

b. MnO2 > 98%

Batasan Minimum Pengolahan Dan Pemurnian Mineral Logam

Dalam Rpermen Peningkatan Nilai Tambah Mineral (1)

Page 22: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

PT. SMELTING GRESIK (MITSUBISHI FLASH)

Lokasi Gresik

Kapasitas Produksi - Katoda Tembaga : 270.000 ton/tahun - Anode Slime : 1.800 ton/tahun

PT. ANTAM

Lokasi SULAWESI TENGGARA

Kapasitas Produksi

FerroNikel : 26.000/tahun

PT. LOGAM MULIA (ANTAM)

Lokasi JAKARTA

Kapasitas Produksi

- Emas : 75 ton/tahun - Perak : 275 ton/tahun

PT. TIMAH DAN KOBATIN

Lokasi BANGKA BELITUNG

Kapasitas Produksi

Timah Ingot : 74.000 ton/tahun

PT. INCO

Lokasi SOROWAKO

Kapasitas Produksi

Ni+Co in Matte : 72.500 ton/tahun

PT. INALUM

Lokasi ASAHAN

Kapasitas Produksi

Alumunium : 250.000 ton/tahun SMELTIING TIMAH (29 PERUSAHAAN)

Lokasi BANGKA BELITUNG

Kapasitas Produksi

Timah Ingot : 40.000 ton/tahun

DJMB, 2011

FASILITAS PENGOLAHAN/PEMURNIAN EKSISTING

Page 23: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

PT. ANTAM ( SGA MEMPAWAH)

lokasi MEMPAWAH

kapasitas produksi

Smelting Grade Alumina : 1 juta ton SGA/tahun

PT. INDONESIA CHEMICAL ALUMINA (PT ANTAM. SHOWA DENKO &

MARUBENI CORP.)

lokasi TAYAN

kapasitas produksi

Chemical Grade Alumina : 300.000 ton CGA/tahun

PT. MERATUS JAYA IRON & STEEL (PT. ANTAM & PT. KS)

lokasi BATU LICIN

kapasitas produksi

Sponge Iron : 315.000 ton/tahun

PT. NUSANTARA SMELTING

lokasi BONTANG

kapasitas produksi

Copper Chatode : 200.000 ton/tahun

PT. SILO GROUP

Pig Iron

PT. SUMBER BUMI KALBAR

Pemurnian Mangan

PT. HARITA PRIMA ABADI MINERAL

Smelter Grade Alumina

PT. AGINCOURT RESOURCES

lokasi Tapanuli Selatan, SUMUT

Pengolahan Emas dan Perak

PT. HERALD RESOURCES, Ltd

lokasi DAIRI, SUMUT

Pabrik konsentrat dan hasil penambangan Lead dan Zinc

PT. TIMAH

lokasi Bangka Belitung

Pabrik Pengolahan Timah

PT. AGB/HYUNDAI

lokasi KUPANG, NTT

Ferro –Silicon-Mangan Kap : 60.000-100.000 ton/tahun

PT. TIN CHEMICAL

lokasi CILEGON, BANTEN

RENCANA FASILITAS PENGOLAHAN/PEMURNIAN (1)

Page 24: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

PT. ANTAM

lokasi HALMAHERA

kapasitas produksi

FeNi : 27.000 ton/tahun

PT. ANTAM

lokasi NORTH KONAWE

kapasitas produksi

Nikel Pig Iron : 120.000 ton/tahun

PT. INCO

Lokasi POMALAA

kapasitas produksi

Nikel Hidroksida : 48.800 ton/tahun

PT. WEDA BAY NIKEL

lokasi WEDA

kapasitas produksi

Nikel Hidroksida : 60.000 ton/tahun

PT. INDO SMELTING

lokasi MAROS

kapasitas produksi - Copper Chatode : 100.000 ton/tahun - Perak, copper : 200.000 ton/tahun

PT. GLOBAL PERKASA INVESTINDO

lokasi TIMIKA

Copper Catode Kap : 400.000 ton/tahun

PT. BATUTUA TEMBAGA RAYA

lokasi WETAR

Penirisan Copper Catode

PT. NABIRE BHAKTI MINING

Lokasi NABIRE

Pengolahan Emas Kap. 500.000 ton bijih

PT. POSITION (SOLWAY GROUP)

Perngolahan Nikel

PT. INCO

Pengolahan Nikel Pig Iron

PT. SINOSTEEL INDONESIA

Pengolahan Nickel (2014)

RENCANA FASILITAS PENGOLAHAN/PEMURNIAN (2)

Page 25: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

TEMBAGA

A. MATERIAL BALANCE TEMBAGA

Produksi (2010)

3.466.770,93 ton

Sumber Daya

4.925.066.645 ton

Cadangan

4.161.388.377 ton

EKSISTING

RENCANA

Smelting Gresik

1.000.000 ton

Nusantara Smelting (2014)

800.000 ton

Global Investindo (2015)

1.200.000 ton

Indosmelt (2014)

400.000 ton

66.771 ton

(Belum diolah dan dimurnikan)

Page 26: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

BAUKSIT

B. MATERIAL BALANCE BAUKSIT

Produksi (2010)

15.490.356,83 ton

Sumber Daya

551.961.397 ton

Cadangan

179.503.546 ton

EKSISTING

RENCANA

NIHIL

SGA PT Antam (2014)

4.000.000 ton

CGA PT Antam (2014)

1.100.000 ton

Harita Prima Abadi (2014)

2.000.000 ton

8.390.357 ton

(Belum diolah dan dimurnikan)

Page 27: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

NIKEL

C. MATERIAL BALANCE NIKEL

Produksi (2010)

26.380.000 ton

Sumber Daya

2.633.500.434 ton

Cadangan

576.914.000 ton

EKSISTING

RENCANA

FeNi PT. Antam

2.950.000 ton

Weda Bay nickel (2016)

6.000.000 ton

NPI PT. Antam (2014)

1.200.000 ton

FeNi PT Antam (2014)

2.950.000 ton

7.500.000 ton

(Belum diolah dan dimurnikan)

Ni in Matte PT. INCO

6.080.000 ton

Page 28: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm
Page 29: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

MANGAN

E. MATERIAL BALANCE MANGAN

Produksi (2010)

610.000 ton

Sumber Daya

11.195.341 ton

Cadangan

4.078.029 ton

EKSISTING

RENCANA

NIHIL

PT. Sumber Bumi Kalbar360.000 ton

PT. AGB/HyundaiDalam Tahap Survey

250.000 ton

(Belum diolah dan dimurnikan)

Page 30: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

PP No.52/2011

Page 31: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

PP No. 52/2011 PP No. 52/2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah No 1/2007

tentang Fasilitas Pajak Penghasilan Untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang

Usaha Tertentu Dan/Atau Di Daerah-Daerah Tertentu, terbit pada 22 Desember

2011.

Ketentuan Dalam PP No. 52/2011:

– Pemerintah mensyaratkan penerima insentif merealisasikan investasi minimal

80%.

– Wajib pajak yang telah memiliki izin penanaman modal sebelum PP berlaku,

dapat tetap menerima insentif jika memiliki rencana penanaman modal paling

sedikit Rp. 1 triliun (Perusahaan lama tapi tidak lebih dari 12 bulan).

– Wajib pajak yang telah mendapatkan keputusan tax allowance sesuai dengan

PP. No. 1/2007, tidak perlu merealisasikan rencana penanaman modal hingga

80%

Page 32: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

FASILITAS PAJAK PENGHASILAN Fasilitas pajak penghasilan, meliputi :

Pengurangan penghasilan neto sebesar 30% dari jumlah penanaman modal

dibebankan selama 6 tahun masing-masing sebesar 5%/tahun

Penyusutan dan amortisasi yang dipercepat sebagai berikut :

Kelompok Aktiva Tetap berwujud

Masa manfaat menjadi

Tarif penyusutan dan amortisasi berdasarkan metode

Garis Lurus Saldo Menurun

I. Bukan bangunan :

Kelompok I 2 Tahun 50% 100% (dibebankan sekaligus)

Kelompok II 4 Tahun 25% 50%

Kelompok III 8 Tahun 12,5% 25%

Kelompok IV 10 tahun 10% 20%

II. Bangunan

Permanen 10 Tahun 10% -

Tidak permanen 5 tahun 20% -

Page 33: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

Pengenaan pajak penghasilan atas dividen yang diabayarkan kepada subyek

pajak luar negeri sebesar 10% atau tarif yang lebih rendah menurut

persetujuan penghindaran pajak berganda yang berlaku; dan

Kompensasi kerugian yang lebih lama dari 5 tahun tetapi tidak lebih dari 10

tahun dengan ketentuan :

a. Tambahan 1 tahun : apabila penanaman modal baru pada bidang usaha

yang diatur pada ayat 1 huruf a dilakukan di kawasan industri dan

kawasan terikat

b. Tambahan 1 tahun : apabila mempekerjakan sekurang-kurangnya 500

orang tenaga kerja Indonesia selama 5 tahun berturut-turt

c. Tambahan 1 tahun apabila penanaman modal baru memerlukan

innvestasi/pengeluaran untuk infrastruktur ekonomi dan sosial dilokasi

usaha paling sedikit Rp 10 Milyar

FASILITAS PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan..)

Page 34: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

d. Tambahan 1 tahun: apabila mengeluarkan biaya peneliitan dan

pengembangan di dalam negeri dalam rangka pengembangan produk atau

efisiensi produksi paling sedikit 5% dri investasi jangka waktu lima tahun

dan/atau

e. Tambahan 1 tahun : apabila menggunakan bahan baku dan/atau komponen

hasil produksi dalam negeri paling sedikit 70% sejak tahun ke-4

Fasilitas pajak penghasilan dapat dimanfaatkan setelah wajib pajak

merealisasikan rencana penanaman modal paling sedikit 80%

FASILITAS PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan..)

Page 35: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

Bidang Usaha Tertentu yang Mendapat Insentif (PP 52/2011)

Pertanian tanaman, peternakan, perburuan

dan kegiatan terkait

Kehutanan dan penebangan kayu

Pertambangan batubara dan lignit

Pertambangan minyak, gas alam dan

panas bumi

Industri makanan

Industri tekstil

Industri bahan kimia

Industri karet

Industri bahan kosmetik

Industri farmasi

Industri logam dasar

Industri barang logam

• Industri elektronik

• Industri peralatan listrik

• Industri mesin

• Industri kendaraan

• Industri alat angkut lain

• Jasa reparasi dan pemasangan mesin dan

peralatan

• Pengadaan air

• Pengolahan sampah dan daur ulang

• Kontruksi bangunan sipil

• Angkutan darat dan angkutan melalui

saluran pipa

• Kegiatan pemrograman komputer

• realestat

Page 36: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

Bidang Usaha Tertentu dan Daerah Tertentu (PP 52/2011)

Pertanian tanaman, peternakan,

perburuan dan kegiatan terkait

Jasa reparasi dan pemasangan

mesin dan peralatan

Industri kulit, barang dari kulit dan

alas kaki

Perikanan

Pertambangan batubara

Pertambangan bijih logam

Industri barang galian bukan

logam

Industri makanan

Industri Tekstil

Industri kertas

Industri bahan kimia

Industri logam dasar

Industri alat angkutan

Pengolahan limbah

Konstruksi bangunan sipil

Pergudangan dan jasa penunjang

angkutan

Page 37: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

Bidang Usaha Dari Subsektor Minerba Yang Masuk Daftar Penerima Tax Allowance dan Juga Masuk menikmati Pembebasan Pajak (tax holiday)

No Bidang Usaha Cakupan Produk Persyaratan

Pertambangan batubara dan lignit Gasifikasi batubara di lokasi penambangan

Coal Gasification untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Industri logam dasar Pembuatan besi dan baja dalam bentuk dasar, khususnya pengolahan bijih besi (besi kasar/ pig iron, besi sponge).

Besi dan Baja paduan (stainless steel slab dan stainless steel billet

melakukan alih teknologi

Industri mesin penambangan, penggalian dan konstruksi

Industri alat besar Investasi ≥ Rp 100 M Tenaga Kerja ≥ 100 orang

untuk investasi baru, atau ≥ 50 orang untuk perluasan

Penggunaan komponen lokal 40%

Page 38: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

Bidang Usaha Dari Subsektor Minerba Yang Masuk Daftar Penerima Tax Allowance dan Juga Masuk menikmati Pembebasan Pajak (tax holiday)

No Bidang Usaha Cakupan Produk Lokasi Persyaratan

1 Pertambangan Batubara

Pemanfaatan batubara untuk energi liquefaction

Kalimantan selatan, Kalimantan tiimur, kalimantan tengah, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Riau, Aceh

2 Pertambangan Pasir Besi

Pengolahan dan Pemurnian Logam Pasir Besi

Seluruh Provinsi kecuali pulau jawa

Pembangunan dan perluasan smelter baru

3 Pertambangan Bijih Besi

Pengolahan dan Pemurnian Logam Bijih Besi

Seluruh Provinsi kecuali pulau jawa

Pembangunan dan perluasan smelter baru

4 Pertambangan Bijih Uranium dan Thorium

Pengolahan dan Pemurnian bijih Logam Bijih Uranium dan Thorium

Seluruh Provinsi kecuali pulau jawa

Pembangunan dan perluasan smelter baru

5 Pertambangan Bijih Timah

Pengolahan dan Pemurnian logam bijih timah

Seluruh Provinsi kecuali pulau jawa

Pembangunan dan perluasan smelter baru

Page 39: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

Bidang Usaha Dari Subsektor Minerba Yang Masuk Daftar Penerima Tax Allowance dan Juga Masuk menikmati Pembebasan Pajak (tax holiday)

No Bidang Usaha Cakupan Produk Lokasi Persyaratan

6 Pertambangan Timah Hitam

Pengolahan dan Pemurnian Logam bijih timah

Seluruh Provinsi kecuali pulau jawa

Pembangunan dan perluasan smelter baru

7 Pertambangan Bijih Bauksit

Pengolahan dan Pemurnian Logam Bijih Bauksit

Seluruh Provinsi kecuali pulau jawa

Pembangunan dan perluasan smelter baru

8 Pertambangan Bijih Tembaga

Pengolahan dan Pemurnian logam bijih tembaga

Seluruh Provinsi kecuali pulau jawa

Pembangunan dan perluasan smelter baru

9 Pertambangan Bijih Nikel

Pengolahan dan Pemurnian logam bijih nikel

Seluruh Provinsi kecuali pulau jawa

Pembangunan dan perluasan smelter baru

10 Pertambangan Bijih Mangan

Pengolahan dan Pemurnian logam bijih Mangan

Seluruh Provinsi kecuali pulau jawa

Pembangunan dan perluasan smelter baru

11 Pertambangan bahan galian lainnya yang tidak mengandung bijih besi

Pengolahan dan pemurnian Bijih Zink dan Bijih Zircon

Seluruh Provinsi kecuali pulau jawa

Pembangunan dan perluasan smelter baru

Page 40: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

III.D. PENINGKATAN NILAI TAMBAH Dasar Hukum Kondisi Saat Ini Permasalahan Tindak Lanjut

UU No 4/2009 :

1. Pasal 102 “IUP dan IUPK

wajib meningkatkan nilai

tambah dalam

penambangan, pengolahan

dan pemurnian, serta

pemanfaatan mineral dan

batubara”

2. Pasal 103 ayat (1) “IUP dan

IUPK Operasi Produksi wajib

melakukan pengolahan dan

pemurnian di dalam negeri”

3. Pasal 170 “KK yang sudah

berproduksi wajib melakukan

pemurnian paling lambat 5

tahun sejak UU

diundangkan”

1. Masih terdapat

mineral yang

langsung diekspor :

bijih besi, pasir

besi, bauksit, &

mangan

2. 70% konsentrat

tembaga masih

dieksport

3. Nikel sebagian

telah diproses

menjadi ferronickel

dan nickel matte

4. Emas, Perak dan

timah seluruhnya

telah diproses di

dalam negeri

1. Belum ada ketentuan

tentang batasan kadar

minimum yang boleh

dieksport

2. Pabrik pengolahan

dan pemurnian masih

terbatas.

3. Kekhawatiran

terbatasnya pasokan

bahan baku dalam

negeri dimasa yang

akan datang

1. Penetapan batasan kadar

minimum untuk ekspor

(Permen ESDM tentang

Peningkatan Nilai Tambah

Mineral).

2. Pengendalian eksport

untuk memenuhi kebutuhan

di dalam negeri dimasa

mendatang (DMO)

3. Koordinasi dengan intansi

terkait untuk memfasilitasi

pembagunan pabrik

pengolahan dan pemurnian

a.l. : Kemenko

Perekonomian, Kemenkeu,

Kemenperin, dan

Kemenperdag

Page 41: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

Ferro and Associates , a.l. : Besi, Nikel, Kobalt, Kromit , Mangan, Molibdenum, Titan Precious Metal, a.l. : Emas, Perak, Platina Base Metal , a.l. : Seng, Tembaga, Timah, Timbal, Air raksa Rare metal, a.l. : Bauksit, Monasit

II. KONDISI SAAT INI

II.1 SEBARAN POTENSI MINERAL

Page 42: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

Sumberdaya total

105 Miliar Ton Cadangan Total

21 Miliar Ton

Sangat Tinggi (anthrasit) ( > 7.100 kal/gr ) Sedang (Sub Bituminus)( 5100 - 6100 kal/gr ) Tinggi (Bituminus) ( 6.100 - 7.100 kal/gr ) Rendah (Lignite) ( < 5.100 kal/gr )

20 %

66 %

13 % 1 %

Distribusi Kualitas Sumberdaya

Sumber: Badan Geologi, 2010

II.2 SUMBERDAYA DAN CADANGAN BATUBARA

II. KONDISI SAAT INI

Page 43: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

No Komoditas Unit

2009 2010 2011 2012

Produksi Ekspor Domestik Produksi Ekspor Domestik Produksi Ekspor Domestik Produksi Ekspor Domestik

1 Tembaga Ribu Ton 999 703 287 878 612 228 482 310 193 674 431 418

2 Emas Ton 129 104 33 105 81 22 63 51 19 66 53 25

3 Perak Ton 328 306 83 279 227 63 170 148 51 250 218 85

4 Ni+Co in

Matte Ribu Ton 68 61 0 77 77 0 72 68 0 71 72 0

5 Timah Ribu Ton 60 65 0 48 47 0 54 52 0 72 72 0

6 Bijih Nikel Juta Ton 6,1 5 0 7,5 6,4 0 32,9 32,6 0 34,0 34,0 0

7 Ferronikel Ribu Ton 13 14 0 19 18 0 18 18 0 19 19 0

8 Bauksit Juta Ton 5,4 4,7 0,2 15,6 15,2 0 40,7 39,7 0,03 10 10 0

9 Bijih Besi Juta Ton 5,2 5,1 0 3,9 3,9 0 13,1 12,8 0 5 5 0

II.3 PRODUKSI MINERAL : EKSPOR DAN DOMESTIK

II. KONDISI SAAT INI

Page 44: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

Realisasi Rencana

II.4 PRODUKSI, EKSPOR, DAN PENJUALAN DOMESTIK BATUBARA

II. KONDISI SAAT INI

Page 45: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

II.5 PENERIMAAN NEGARA DARI PERTAMBANGAN

Realisasi Rencana

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

PNBP

(RpTriliun) 2,6 4,8 6,7 8,7 12,5 15,3 18,6 24,7 27,2 29,9 32,9

Pajak

(Rp Triliun) 6,4 12,8 23,2 29,3 35,4 36,1 48,3 55,0 81,7 89,9 98,9

Total 9,0 17,6 29,8 38,0 47,9 51,4 66,8 79,7 108,9 119,8 131,9

II. KONDISI SAAT INI

Page 46: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

KERANGKA ROAD MAP SUPPLY - DEMAND

KEBUTUHAN ENERGI BERBASIS BATUBARA UNTUK SMELTER

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Smelter Eksisting

• 7 lokasi;

• Kapasitas 0,73 t/th;

Spesifikasi dan Jumlah

Energi Terintegrasi untuk

Smelter

Invetarisasi & Evaluasi

Kebutuhan Energi bagi

Smelter

Batubara bisa sebagai: • Power plant (batubara

kalori rendah);

• Energi Blast Furnace

(briket batubara

karbonisasi dan/

kokas);

• Reduktor (batubara –

kokas).

Rencana Smelter

13 lokasi;

Kapasitas 2,37 Jt t/th;

Produksi Energi Secara Komersial dengan Peningkatan Kapasitas

Secara Bertahap.

Kajian – Penetapan & Pembangunan Infrastruktur

Pemetaan & Evaluasi

distribusi Batubara unt

Supplay Smelter

Inventarisasi IUP Logam dan

Rencana Lokasi Smelter

UKM

Pelaksanaan kebijakan DMO pasokan batubara & mineral untuk

smelter

Koordinasi, Harmonisasi Program, Sosialisasi, Monitoring & Laporan Terintegrasi

Rencana Smelter

lainnya (UKM/ IUP) ??

Penetapan Teknologi Smelter

Penyusunan & Harmonisasi Kebijakan

Terkait

Konsep & Penetapan Supplay –Demand Eneri

Smelter Aplikasi Hasil Kegiatan Di Lapangan & Studi Banding

Penetapan Rencana Lokasi & Konstruksi – Operasional Smelter

UKM

Page 47: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

DISTRIBUSI IUP MANGAAN & SUPPLAY BATUBARA BAGI RENCANA SMELTER UKM

EKS O P

1 6

EKS O P

1 5

EKS O P

1

EKS O P

3 14

EKS O P

4 3

EKS O P

13 6

EKS O P

1

EKS O P

23

EKS O P

2

EKS O P

9 3

EKS O P

2 36 EKS O P

18 9

EKS O P PROD (Ton/Th)

193 37 43.000

EKS O P

6 1

EKS O P

1 1

EKS O P

11 2

EKS O P

1

EKS O P

11 3

EKS O P

4

: Smelter MP3EI

: Pelabuhan : Rencana Smelter UKM

Direncanakan ada 2 lokasi Smelter UKM Mangan (Pontianak, Tangeran dan Pacitan), dengan kapasitas

produksi @ ……… ton/tahun bijih & batubara yang diperlukan …………. ton/tahun dengan spesifikasi

……………

: Jalur distribusi dari perusahaan ke smelter

Page 48: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

DISTRIBUSI IUP BAUKSIT & SUPPLAY BATUBARA BAGI RENCANA SMELTER UKM

EKS O P

2 4

EKS O P PROD (Ton/Th)

9 15 9,1 jt EKS O P PROD (Ton/Th)

119 31 9.2 jt

EKS O P

7 11

: Smelter MP3EI

: Pelabuhan : Eksisting Smelter

Rencana distribusi batubara ke Smelter Bauksit

: Jalur distribusi dari perusahaan ke smelter

Direncanakan ada 2 lokasi Smelter UKM Bauksit (Kepri dan Pontianak), dengan kapasitas produksi @

……… ton/tahun bijih & batubara yang diperlukan …………. ton/tahun dengan spesifikasi ……………

: Rencana Smelter UKM

Page 49: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

DISTRIBUSI IUP TIMBAL & SUPPLAY BATUBARA BAGI RENCANA SMELTER UKM

EKS O P

4

EKS O P

1

EKS O P

3 6

EKS O P

2

EKS O P

2 1

EKS O P

4

EKS O P

1

EKS O P

4 32

EKS O P

1 3

EKS O P

1 1

EKS O P

1

EKS O P

3 1

EKS O P

4 4

EKS O P

11

EKS O P

2 1

EKS O P

6 2

EKS O P

1

EKS O P

1

EKS O P

1 1 EKS O P

2 1

EKS O P

2 1

: Pelabuhan

: Rencana Smelter UKM

: Jalur distribusi dari perusahaan ke smelter

Direncanakan ada 1 lokasi Smelter UKM Timbal (Bogor), dengan kapasitas produksi ……… ton/tahun bijih

& batubara yang diperlukan …………. ton/tahun dengan spesifikasi ……………

PKP2B/IUP Sumatera KUALITAS (Adb)

TM (%) TS (%) Abu (%) FC (%) CV (kcal/gr)

PT. Bukit Asam 8 - 18 0,15 - 1,79 3 - 20 0 7000

Page 50: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

DISTRIBUSI IUP NIKEL & SUPPLAY BATUBARA BAGI RENCANA SMELTER UKM

EKS O P

3 2

EKS O P PROD

(Ton/Th)

202 35 3,1 jt EKS O P PROD (Ton/Th)

118 61 3,9 jt

EKS O P

1

EKS O P

1

EKS O P

6 EKS O P

1

EKS O P

1

EKS O P PROD

(Ton/Th)

68 40 0,1 jt

EKS O P

13 2

EKS O P PROD

(Ton/Th)

13 1 0,85 jt

: Eksisting Smelter

: Smelter MP3EI

: Pelabuhan

: Kontrak Karya (INCO)

: PT. Antam, Tbk

Rencana distribusi batubara ke Smelter Nikel

: Rencana Smelter UKM

: Jalur distribusi dari perusahaan ke smelter

Direncanakan ada 1 lokasi Smelter UKM Nikel (Ternate dan Palu) , dengan kapasitas produksi ………

ton/tahun bijih & batubara yang diperlukan …………. ton/tahun dengan spesifikasi ……………

Page 51: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

DISTRIBUSI IUP BIJIH DAN PASIR BESI & SUPPLAY BATUBARA BAGI RENCANA SMELTER UKM

: Smelter MP3EI

: Pelabuhan

Rencana distribusi batubara ke Smelter Nikel

: Rencana Smelter UKM

: Jalur distribusi dari perusahaan ke smelter

Direncanakan ada 3 lokasi Smelter UKM Besi (Lampung, Ketapang, Ternate), dengan kapasitas produksi ……… ton/tahun bijih & batubara yang diperlukan …………. ton/tahun dengan spesifikasi ……………

EKS O P

30 32

EKS O P

7 3

EKS O P

1

EKS O P

Bijih 1 3

Pasir 4 1

EKS O P

54 16

EKS O P

2 5

EKS O P

21 29

EKS O P

4

EKS O P

12 6

EKS O P

6 1

EKS O P

Bijih 1

EKS O P

4

EKS O P

4 EKS O P

3

EKS O P

2 16

EKS O P

Bijih 1 1

EKS O P

Bijih 1

EKS O P

5 1

EKS O P

12 5

EKS O P

1 23

PKP2B/IUP Sumatera KUALITAS (Adb)

TM (%) TS (%) Abu (%) FC (%) CV (kcal/gr)

PT. Bukit Asam 8 - 18 0,15 - 1,79 3 - 20 0 7000

Page 52: 04 - 2 Paparan Ditjen Minerba Esdm

DISTRIBUSI IUP TEMBAGA & SUPPLAY BATUBARA BAGI RENCANA SMELTER UKM

: Smelter MP3EI

: Pelabuhan

Rencana distribusi batubara ke Smelter Nikel

: Rencana Smelter UKM

: Jalur distribusi dari perusahaan ke smelter

Direncanakan ada 2 lokasi Smelter UKM Tembaga (Pacitan, Padang), dengan kapasitas produksi ……… ton/tahun bijih & batubara yang diperlukan …………. ton/tahun dengan spesifikasi ……………

EKS O P

4 9

EKS O P

4

EKS O P

4 2

EKS O P

1 9

EKS O P

2

EKS O P

4 9

EKS O P

3 EKS O P

3

EKS O P

4 1

EKS O P

3

EKS O P

1

EKS O P

3 6

EKS O P

1

EKS O P

6

EKS O P

6

EKS O P

20

EKS O P

10

EKS O P

2

PKP2B/IUP Sumatera KUALITAS (Adb)

TM (%) TS (%) Abu (%) FC (%) CV (kcal/gr)

PT. Bukit Asam 8 - 18 0,15 - 1,79 3 - 20 0 7000

: Eksisting Smelter