02. Vershire Company
-
Upload
ihsan-miftachul-muhammad -
Category
Documents
-
view
7 -
download
4
description
Transcript of 02. Vershire Company
VERSHIRE COMPANY
RESPONSIBILITY CENTERS: REVENUE & EXPENSE CENTERS
Vershire Company merupakan perusahaan pengemasan yang terbagi
beberapa divisi besar. Termasuk divisi Aluminum Can, salah satu perusahaan
produsen kaleng minuman dari alumunium terbesar di Amerika serikat. Pada
divisi Aluminum Can terdapat dua manajer di bawah general manajer yaitu
manajer manufaktur dan marketing. Dalam industri pengemasan atau
Packaging terdepat beberapa perusahaan yang serupa dengan Aluminum
Can sehingga perusahaan harus mampu memenuhi apa yang menjadi
kebutuhan dan keinginan pelanggan mulai dari segi harga, spesifikasi
kualitas, standar pengiriman maupun pelayanan pelanggannya.
General manager Visher Company khususnya pada kasus divisi
Aluminum Can memiliki control penuh atas bisnisnya kecuali pada
peningkatan modal dan relasi tenaga kerja dimana hal tersebut harus
dikordinasikan secara langsung di head office. Setiap general manager
menyampaikan ringkasan laporan penjualan dan kebutuhan biaya modal
serta evaluasi trennya kepada perusahaan untuk dijadikan dasar penentuan
anggaran tahun berikutnya dan juga sebagai dasar penyusunan
perencanaan straegis untuk lima tahun kedepan pada bulan mei. Dalam
peramalan penjualan, mempertimbangkan beberapa topik termasuk kondisi
ekonomi yang berpengaruh pada konsumen dan bauran pasar pada area
geografis. Proses peramalan dilakukan di head office untuk memastikan
bahwa asumsi dasar yang dibangun bisa diterima dan dicapai di perusahaan.
Selanjutnya peramalan tersebut didistribusikan kepada masing-masing divisi
untuk dikaji ulang, kritik dan di sesuaikan dengan kondisi di divisi. Proses
permalan tersebut ditujukan untuk beberapa hal sebagai berikut:
1. Menilai posisi kompetitif divisi dan memformulasikan aksi untuk
perbaikan kedepan.
2. Mengevaluasi aksi yang diambil untuk meningkatkan bauran
pemasan atau untuk merespon aktivitas competitor.
3. Mempertimbangkan penggunaan modal kerja atau perubahan
pabrik untuk memperbaiki produk yang ada atau untuk
mengenalkan produk baru.
4. Mengembangkan pabrik untuk efisiensi biaya, kualita produk,
metode pengiriman dan pelayanan.
Hasil dari peramalan penjualan kemudian didistribukan ke pabrik
dimana dari hasil peramalan tersebut diperoleh jumlah produk yang harus
diproduksi dan juga harga dari masing-masing produk. Kemudian dari
estimasi penjualan akan diperoleh perhitungan profit yang dihitung melalui
anggaran penjualan dikurangi biaya variable dan tetap. Selanjutnya di level
produksi akan membuat anggaran produksi yang dikembangkan melalui
standar biaya dan target penurunan biaya produksi untuk menentukan
kinerja anggaran. Sebelum anggaran produksi disetujui, dilakukan kunjungan
oleh staf control perusahaan untuk memastikan apa yang dianggarkan dan
disiapkan untuk produksi sudah sesuai dengan tujuan perusahaan. Kemudian
anggaran tersebut diajukan kepada CEO (Chief Executive Officer) untuk
persetujuan pada september. Dan persujuan anggaran akhir dilakukan pada
Desember oleh BOD (Board of Directors).
Selanjutnya dalam proses produksi manajer pabrik menilai kinerja
dengan membandingkan realisasi dengan anggaran yang sudah dibuatnya,
kemudian menghitung selisih atau variannya kemudian mengidentifikasi dan
mengevaluasi untuk proses produksi selanjutnya. Manajer pabrik memiliki
tanggung jawab atas operasional pabrik dan profit, hal tersebut dikarenakan
efesiensi yang dilakukan akan dapat meningkatkan jumlah profit yang
dihasilkan. Sedangkan untuk manajer penjualan bertanggung jawab atas
harga, sales mix, jadwal pengiriman.
Laporan kinerja divisi dilakukan melalui analisis kinerja laba juga
efesiensi produksi. Sehingga manajemen control system harus dilakukan
secara penuh oleh manajer pemasaran dan produksi. Manajer pemasaran
sebagai control penjualan yang didasarkan pada peramalan penjualan yang
berisikan tentang kebutuhan dan keinginan konsumen serta daya belinya.
Selanjutnya mamastikan produknya terdisbustri dan dapat diterima dengan
baik oleh konsumennya. Sedangkan manajer produksi bertanggungjawab
atas produk yang dihasilkan memiliki spesifikasi dan kualitas yang baik
seperti yang diekspektasikan oleh konsumen. Kemudian memastikan bahwa
profit bisa diperoleh dari selisih antara nilai jual produk dengan biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut.