02. URUSAN WAJIB KESEHATAN KEBIJAKAN PROGRAMsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/... ·...

25
URUSAN WAJIB KESEHATAN Hal. 79 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016 02. URUSAN WAJIB KESEHATAN A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan Pemerintah Kota Semarang untuk urusan kesehatan pada tahun 2016 diarahkan pada : 1. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, penyediaan obat-obatan, peningkatan kualitas dan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, peningkatan mutu tenaga kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan perbaikan manajemen kesehatan. Perhatian khusus diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat pada upaya promotif dan preventif serta pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dalam upaya untuk menurunkan angka kematian bayi, balita dan ibu melahirkan, serta penurunan proporsi balita kurang gizi; 2. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan baik secara kuantitas maupun kualitas melalui upaya pemenuhan sarana vital dan peningkatan sarana informasi kesehatan. Pada tahun 2016 program-program yang dilaksanakan pada Urusan Wajib Kesehatan adalah sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan administrasi perkantoran. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; Program ini diarahkan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana yang memadai bagi aparat dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas layanan publik. 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melaui peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pelaksanaan tugas kedinasan. 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel. 5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Program ini diarahkan untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan obat sesuai dengan kebutuhan medis, meningkatkan keamanan dan kemanfaatan penggunaan obat dan mengamankan masyarakat dari penyalahgunaan obat dan NAPZA. 6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Transcript of 02. URUSAN WAJIB KESEHATAN KEBIJAKAN PROGRAMsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/... ·...

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 79

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

02. URUSAN WAJIB KESEHATAN

A. KEBIJAKAN PROGRAM

Kebijakan Pemerintah Kota Semarang untuk urusan kesehatan pada tahun 2016

diarahkan pada :

1. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya

kesehatan, pembiayaan kesehatan, penyediaan obat-obatan, peningkatan

kualitas dan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, peningkatan mutu

tenaga kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan perbaikan manajemen

kesehatan. Perhatian khusus diberikan pada peningkatan perilaku dan

kemandirian masyarakat pada upaya promotif dan preventif serta pelayanan

kesehatan bagi penduduk miskin dalam upaya untuk menurunkan angka

kematian bayi, balita dan ibu melahirkan, serta penurunan proporsi balita kurang

gizi;

2. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan baik secara kuantitas

maupun kualitas melalui upaya pemenuhan sarana vital dan peningkatan sarana

informasi kesehatan.

Pada tahun 2016 program-program yang dilaksanakan pada Urusan Wajib

Kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan administrasi

perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

Program ini diarahkan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan sarana

prasarana yang memadai bagi aparat dalam rangka meningkatkan kinerja dan

kualitas layanan publik.

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melaui peningkatan

kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pelaksanaan tugas kedinasan.

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui penyusunan

laporan capaian kinerja yang akuntabel.

5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Program ini diarahkan untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan obat

sesuai dengan kebutuhan medis, meningkatkan keamanan dan kemanfaatan

penggunaan obat dan mengamankan masyarakat dari penyalahgunaan obat dan

NAPZA.

6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 80

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

Program ini diarahkan untuk meningkatkan, memantapkan, mempertahankan

jangkauan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar, khusus dan

rujukan menuju peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta meningkatkan

cara pengobatan tradisional yang aman dan bermanfaat dalam jaringan

pelayanan kesehatan paripurna serta melindungi masyarakat dari efek negative

pengobatan tradisional.

7. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat

Program ini diarahkan untuk memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat

agar mampu menumbuhkan perilaku hidup sehat dan mengembangkan upaya

kesehatan bersumber masyarakat.

8. Program PerbaikanGiziMasyarakat

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya

meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan balita.

9. Program PengembanganLingkunganSehat

Program ini diarahkan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih

sehat agar dapat melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari

lingkungan sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

10. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Program ini diarahkan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan

kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular dan mencegah

penyebaran penyakit sehingga tidak menjadi masalah kesehatan.

11. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Program ini diarahkan untuk meningkatkan fungsi perencanaan, penilaian serta

pengawasan, pengendalian kegiatan pembangunan kesehatan, meningkatkan

pelayanan data/informasi untuk manajemen dan masyarakat yang akurat,

lengkap dan tepat waktu dan meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan

profesionalisme SDM kesehatan dalam pelaksanaan tugas kedinasan.

12. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas/puskesmas pembantu

Program ini diarahkan untuk meningkatkan penyediaan sarana prasarana

pelayanan kesehatan puskesmas/puskesmaspembantu dalam rangka upaya

meningkatkan, memantapkan dan mempertahankan jangkauan dan pemerataan

serta mutu pelayanan kesehatan pada masyarakat.

13. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumahsakit/ rumah sakit

jiwa/ rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

Program ini diarahkan untuk pemenuhan sarana dan prasarana rumah sakit

dalam rangka meningkatkan kualitas pelayananan rumah sakit.

14. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 81

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

Program ini diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan bayi, balita, anak

usia sekolah dan remaja.

15. Program peningkatanpelayanankesehatanlansia

Program ini diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan usia lanjut.

16. Program pengawasandanpengendaliankesehatanmakanan

Program ini diarahkan untuk menjaga mutu makanan yang dikonsumsi

masyarakat agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

17. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

Program ini diarahkan untukmeningkatkan derajat kesehatan ibu melahirkan dan

anak.

18. Program Informasi Kesehatan

Program ini diarahkan untukmengembangkan sistem informasi kesehatan guna

mewujudkan suatu sistem informasi kesehatan yang komprehensif berhasil guna

dan berdaya guna dalam mendukung pembangunan kesehatan

19. Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit BLU

Program ini diarahkan untuk mengoptimalkan dan meningkatkan pelayanan

Rumah Sakit.

B. REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

1. REALISASI KEUANGAN

Realisasi keuangan untuk pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan

Wajib Kesehatan tahun 2016 sebesar :

SKPD ANGGARAN (Rp) REALISASI

ANGGARAN (Rp)

PERSEN

TASE (%)

Dinas Kesehatan 189.966.117.515 176.469.005.136 92,89

Rumah Sakit Umum Daerah 262.559.324.206 226.295.426.422 86,19

JUMLAH 452.525.441.721 402.759.729.560 89,00

Adapun perincian pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Wajib

Kesehatan tahun 2016 sebagai berikut :

KODE

REK PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

REALISASI

ANGGARAN (Rp)

PERSEN

TASE (%)

URUSAN WAJIB KESEHATAN 452.525.441.721 402.759.729.560 89,00

DINAS KESEHATAN 189.966.117.515 176.464.303.138 92,89

01 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI

PERKANTORAN

1.915.332.000 1.722.376.063 89,93

002 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air

Dan Listrik

336.000.000 311.817.096 92,80

007 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 400.820.000 381.841.000 95,26

008 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 152.000.000 144.170.500 94,85

010 Penyediaan Alat Tulis Kantor 114.708.000 114.695.000 99,99

011 Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan 95.304.000 95.291.500 99,99

012 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik /

Penerangan Bangunan Kantor

20.000.000 19.998.000 99,99

015 Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan

Perundang-Undangan

5.000.000 4.190.000 83,80

017 Penyediaan Makanan Dan Minuman 145.000.000 131.164.500 90,46

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 82

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

KODE

REK PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

REALISASI

ANGGARAN (Rp)

PERSEN

TASE (%)

018 Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar

Daerah

475.000.000 353.290.467 74,38

138 Penyelesaian Pengelolaan Administrasi

Kepegawaian

41.000.000 40.925.000 99,82

250 Belanja Jasa Penunjang Administrasi

Perkantoran

130.500.000 124.993.000 95,78

02 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN

PRASARANA APARATUR

1.412.128.000 1.311.047.556 92,84

007 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 102.000.000 97.884.000 95,96

009 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 495.820.000 435.327.000 87,80

010 Pengadaan Mebeluer 20.000.000 19.900.000 99,50

022 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 196.470.000 195.829.498 99,67

024 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas /

Operasional

457.838.000 422.189.558 92,21

026 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan

Gedung Kantor

15.000.000 15.000.000 100,00

028 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung

Kantor

120.000.000 120.000.000 100,00

029 Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeluer 5.000.000 4.917.500 98,35

5 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS

SUMBER DAYA APARATUR

334.873.000 299.130.099 89,33

001 Pendidikan Dan Pelatihan Formal 45.000.000 43.600.000 96,89

005 Kegiatan Rapat, Koordinasi, Bintek Dan

Penyuluhan Pegawai

89.873.000 86.285.099 96,01

105 Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan 200.000.000 169.245.000 84,62

06 PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN

SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN

KEUANGAN

119.614.000 113.833.400 95,17

001 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan

Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

10.710.000 10.710.000 100,00

002 Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran 5.355.000 5.110.000 95,42

003 Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi

Anggaran

5.355.000 5.035.000 94,02

004 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun 8.500.000 8.400.000 98,82

006 Penyusunan RKA SKPD Dan DPA SKPD 10.000.000 8.850.000 88,50

013 Penyusunan LAKIP 8.277.000 7.933.800 95,85

014 Penyusunan Renstra SKPD 15.000.000 15.000.000 100,00

018 Penyusunan LKPJ SKPD 8.277.000 7.998.200 96,63

021 Penyusunan Renja SKPD 28.680.000 28.633.400 99,84

028 Evaluasi Standar Pelayanan Publik 9.460.000 8.085.000 85,47

045 Penyusunan RKA Perubahan & DPA Perubahan 10.000.000 8.078.000 80,78

15 PROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN

KESEHATAN

9.437.929.000 8.795.394.839 93,19

001 Pengadaan Obat Dan Perbekalan Kesehatan 7.417.450.000 7.242.696.149 97,64

004 Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi

Komunitas Dan Rumah Sakit

15.709.000 15.709.000 100.00

007 Pengadaan Alat Laboratorium 2.004.770.000 1.536.989.690 76.67

16 PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT 128.875.932.515 118.490.646.640 91.94

001 Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Di

Puskesmas Jaringannya

63.206.708.400 62.824.368.316 99.40

002 Pemeliharaan Dan Pemulihan Kesehatan 91.111.000 91.111.000 100.00

006 Revitalisasi Sistem Kesehatan 554.453.000 392.103.100 70.72

012 Peningkatan Pelayanan Dan Penanggulangan

Masalah Kesehatan

1.359.551.000 1.093.329.475 80.42

016 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Poncol 346.129.000 337.459.164 98.23

017 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Miroto 263.916.000 259.667.675 98.39

018 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Bandarharjo

422.284.000 344.056.819 81.48

019 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Bulu Lor 358.906.000 349.466.168 97.37

020 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Halmahera

491.123.000 461.000.983 93.87

021 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Bugangan

224.564.000 208.008.115 92.63

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 83

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

KODE

REK PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

REALISASI

ANGGARAN (Rp)

PERSEN

TASE (%)

022 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Karangdoro

489.015.000 455.665.752 93.18

023 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Pandanaran

330.452.000 307.630.975 93.09

024 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Lamper

Tengah

172.000.000 153.738.863 89.38

025 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Karang

Ayu

227.357.000 219.441.527 96.52

026 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Lebdosari

266.278.000 248.535.042 93.34

027 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Manyaran

219.648.000 204.160.007 92.95

028 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Krobokan

175.000.000 171.537.583 98.02

029 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Ngemplak Simongan

198.210.000 196.447.669 99.11

030 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Gayamsari

247.400.000 233.511.212 94.39

031 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Candi

Lama

359.432.000 275.992.998 76.79

032 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Kagok 250.853.000 238.041.972 94.89

033 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Pegandan

282.120.000 278.482.788 98.71

034 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Genuk 380.106.000 296.992.231 78.13

035 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Bangetayu

479.018.000 449.352.720 93.81

036 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Tlogosari Wetan

390.000.000 375.234.602 96.21

037 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Tlogosari Kulon

389.203.000 360.219.258 92.55

038 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Kedungmundu

495.200.000 490.342.317 99.02

039 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Rowosari

372.568.000 347.487.742 93.27

040 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Ngesrep 352.000.000 339.864.589 96.55

041 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

padangsari

246.700.000 236.071.296 95.69

042 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Srondol 302.530.000 276.039.636 91.24

043 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

PuDAKpayung

272.500.000 243.647.786 89.41

044 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Gunungpati

352.754.000 343.027.492 97.24

045 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Mijen 362.250.000 343.421.689 94.80

046 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Karangmalang

257.850.000 246.980.719 95.78

047 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Tambakaji

340.798.000 311.543.931 91.42

048 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Purwoyoso

208.385.000 200.759.925 96.34

049 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Ngaliyan

447.554.000 366.276.802 81.84

050 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Mangkang

389.613.000 339.536.927 87.15

051 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas

Karanganyar

165.100.000 153.942.803 93,24

052 Penyediaan Dana Kegiatan Puskesmas Sekaran 246.500.000 241.968.499 98.16

053 Desiminasi Informasi Dan Sosialisasi Kesehatan 28.258.000 27.111.800 95.94

054 Penyediaan Dana Kegiatan Laboratorium

Kesehatan

518.030.000 435.762.052 84.12

055 Kegiatan Instalasi Farmasi 898.000.000 849.763.239 94.63

056 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Poncol

1.002.165.656 787.714.980 78,55

057 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Miroto

610.064.969 572.239.450 93.80

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 84

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

KODE

REK PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

REALISASI

ANGGARAN (Rp)

PERSEN

TASE (%)

058 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Bandarharjo

2.211.865.420 2.031.374.676 91.84

059 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Bulu Lor

1.168.723.248 1.034.173.672 88.49

060 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Halmahera

1.169.352.853 1.106.539.917 94.63

061 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Bugangan

722.509.884 663.096.602 91.78

062 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Karangdoro

665.107.180 630.372.448 94.78

063 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Pandanaran

2.118.112.302 1.304.336.326 61.58

064 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Lamper Tengah

757.476.560 607.544.152 80.21

065 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Karangayu

862.371.159 721.972.807 83.72

066 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Lebdosari

761.661.785 670.786.235 88.07

067 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Manyaran

682.236.148 608.429.402 89.18

068 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Krobokan

360.271.683 324.954.754 90.20

069 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Ngemplak Simongan

599.062.192 450.757.443 75.24

070 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Gayamsari

1.897.795.721 1.804.995.343 95.11

071 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Candi Lama

1.063.698.671 783.942.053 73.70

072 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Kagok

921.051.752 760.899.934 82.61

073 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Pegandan

1.090.010.229 979.480.804 89.86

074 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Genuk

1.204.815.070 790.855.509 65.64

075 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Bangetayu

1.066.410.356 927.265.989 86.95

076 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Tlogosari Wetan

1.531.236.040 972.646.563 63.52

077 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Tlogosari Kulon

1.342.262.431 1.039.385.576 77.44

078 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Kedungmundu

2.738.872.779 2.076.311.710 75.81

079 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Rowosari

662.089.187 622.595.051 94.03

080 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Ngesrep

838.553.750 711.199.741 84.01

081 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas padangsari

1.066.236.751 839.664.116 78.75

082 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Srondol

1.002.557.439 835.165.887 83.30

083 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas PuDAKpayung

361.170.015 343.799.615 95.19

084 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Gunungpati

1.698.555.965 1.619.278.286 95.33

085 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Mijen

1.726.177.774 1.343.712.588 77.84

086 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Karangmalang

544.647.147 341.574.889 62.71

087 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Tambakaji

835.304.105 774.451.519 92.71

088 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Purwoyoso

769.803.950 700.152.069 90.95

089 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Ngaliyan

1.113.608.350 952.959.430 85.57

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 85

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

KODE

REK PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

REALISASI

ANGGARAN (Rp)

PERSEN

TASE (%)

090 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Mangkang

453.196.600 391.400.000 86.36

091 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Karanganyar

280.993.893 254.862.431 90.70

092 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN

pada Puskesmas Sekaran

694.221.101 589.108.722 84.86

093 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Poncol

284.500.000 284.500.000 100.00

094 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Miroto

207.000.000 207.000.000 100.00

095 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Bandarharjo

315.000.000 315.000.000 100.00

096 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Bulu Lor

267.000.000 267.000.000 100.00

097 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Halmahera

224.000.000 224.000.000 100.00

098 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Bugangan

149.500.000 149.482.500 99.99

099 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Karangdoro

201.000.000 201.000.000 100.00

100 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Pandanaran

287.500.000 287.500.000 100.00

101 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Lamper Tengah

161.000.000 157.387.500 97.76

102 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Karangayu

172.500.000 172.500.000 100.00

103 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Lebdosari

192.500.000 192.500.000 100.00

104 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Manyaran

184.000.000 184.000.000 100.00

105 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Krobokan

155.500.000 155.500.000 100.00

106 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Ngemplak Simongan

150.000.000 150.000.000 100.00

107 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Gayamsari

315.000.000 315.000.000 100.00

108 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Candi Lama

192.500.000 192.500.000 100.00

109 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Kagok

201.500.000 201.500.000 100.00

110 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Pegandan

299.000.000 299.000.000 100.00

111 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Genuk

287.500.000 287.500.000 100.00

112 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Bangetayu

301.000.000 290.410.000 96.48

113 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Tlogosari Wetan

324.000.000 322.200.000 99.44

114 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Tlogasari Kulon

322.000.000 322.000.000 100.00

115 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Kedungmundu

373.500.000 373.000.000 99.87

116 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Rowosari

258.500.000 258.500.000 100.00

117 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Ngesrep

201.000.000 201.000.000 100.00

118 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas padangsari

199.000.000 199.000.000 100.00

119 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Srondol

218.500.000 218.500.000 100.00

120 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas PuDAKpayung

181.000.000 181.000.000 100.00

121 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Gunungpati

388.000.000 388.000.000 100.00

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 86

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

KODE

REK PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

REALISASI

ANGGARAN (Rp)

PERSEN

TASE (%)

122 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Mijen

330.500.000 330.500.000 100.00

123 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Karangmalang

.153.500.000 153.500.000 100.00

124 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Tambakaji

210.000.000 210.000.000 100.00

125 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Purwoyoso

181.000.000 180.999.500 100.00

126 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Ngaliyan

281.500.000 281.475.000 99.99

127 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Mangkang

204.000.000 204.000.000 100.00

128 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Karanganyar

149.555.000 149.545.000 99.99

129 Penyediaan Dana Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas Sekaran

264.500.000 264.500.000 100.00

130 Pendampingan Kegiatan Akreditasi Puskesmas 987.700.000 668.930.971 67.73

131 Pembiayaan Dan Pemeliharaan Jaminan

Persalinan

1.575.000.000 23.762.220 1.51

132 Pengelolaan Bantuan Operasional Kesehatan 500.000.000 442.550.000 88.51

19 PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

2.874.946.000 2.789.858.100 97,04

001 Pengembangan Media Promosi Dan Informasi

Sadar Hidup Sehat

1.185.399.000 1.160.577.600 97.91

002 Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat 621.695.000 595.667.000 95.81

005 Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh

Kesehatan

270.363.000 255.968.000 94.68

011 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

(UKBM)

201.929.000 196.984.000 97.55

012 Pemberdayaan Masyarakat Di Bidang

Kesehatan Dan Kemitraan

595.560.000 580.661.500 97.50

20 PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 789.187.000 739.348.000 93.68

001 Penyusunan Peta Informasi Masyarakat

Kurang Gizi

83.851.000 83.851.000 100.00

002 Pemberian Tambahan Makanan Dan Vitamin 532.028.000 489.526.500 92.01

003 Penanggulangan Kurang Energi Protein (Kep),

Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang

Yodium (Gaky), Kurang Vitamin A, Dan

Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya

129.654.000 124.016.500 95.65

004 Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pencapaian

Keluarga Sadar Gizi

43.654.000 41.954.000 96.11

21 PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN

SEHAT

1.621.851.000 1.541.497.196 95.05

002 Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat 1.002.471.000 940.003.600 93.77

010 Penyehatan Lingkungan 619.380.000 601.493.596 97.11

22 PROGRAM PENCEGAHAN DAN

PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR

11.028.312.000 10.699.901.110 97.02

005 Pelayanan, Pencegahan Dan Penanggulangan

Penyakit Menular

1.597.382.000 1.534.094.080 96.04

006 Pencegahan Penularan Penyakit Endemik /

Epidemik

7.956.663.000 7.748.805.030 97.39

008 Peningkatan Imunisasi 871.600.000 859.790.000 98.65

012 P2 Ptm 116.250.000 115.295.000 99.18

013 Operasional Komisi Penaggulangan Aids Kota

Semarang

411.417.000 381.042.000 92.62

014 Penanggulangan Klb 75.000.000 60.875.000 81.17

23 PROGRAM STANDARISASI PELAYANAN

KESEHATAN

1.037.711.000 918.404.700 88.50

001 Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan 561.024.000 524.377.000 93.47

002 Evaluasi Dan Pengembangan Standar

Pelayanan Kesehatan

287.571.000 243.390.100 84.64

006 Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan 189.116.000 150.637.600 79.65

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 87

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

KODE

REK PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

REALISASI

ANGGARAN (Rp)

PERSEN

TASE (%)

25 PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN DAN

PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA

PUSKESMAS / PUSKESMAS PEMBANTU DAN

JARINGANNYA

24.379.530.000 22.992.544.235 94.31

006 Pengadaan Sarana Dan Prasarana Puskesmas 11.952.963.000 10.606.276.735 88.73

020 Rehabilitasi Sedang / Berat Puskesmas

Pembantu

1.600.000.000 1.588.093.000 99.26

024 Rehabilitasi Sedang / Berat Puskesmas 10.626.567.000 10.599.334.500 99.74

026 Rehabilitasi Sedang / Berat Rumah Dinas

Puskesmas

200.000.000 198.840.000 99.42

033 Pengadaan Tanah Pembangunan Puskemas - - 0.00

29 PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN

KESEHATAN ANAK BALITA

450.000.000 449.550.000 99.90

004 Pelatihan Dan Pendidikan Perawatan Anak

Balita

302.070.000 301.620.000 99.85

008 Pelatihan Petugas Pelayanan Remaja Di

Puskesmas

26.700.000 26.700.000 100.00

009 Pelatihan Konselor Sebaya pada Siswa Sekolah 30.000.000 30.000.000 100.00

010 Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja 34.500.000 34.500.000 100.00

011 Usaha Kesehatan Institusi 56.730.000 56.730.000 100.00

PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN

KESEHATAN LANSIA

100.000.000 99.228.500 99.23

001 Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan 30.000.000 29.310.000 97.70

003 Pendidikan Dan Pelatihan Perawatan

Kesehatan

70.000.000 69.918.500 99.88

31 PROGRAM PENGAWASAN DAN

PENGENDALIAN KESEHATAN MAKANAN

54.659.000 54.659.000 100.00

001 Pengawasan Keamanan Dan Kesehatan

Makanan Hasil Industri

54.659.000 54.659.000 100.00

32 PROGRAM PENINGKATAN KESELAMATAN IBU

MELAHIRKAN DAN ANAK

4.944.750.000 4.869.344.500 98.48

011 Pendidikan Dan Pelatihan Teknis Kesehatan

Ibu

189.000.000 180.905.000 95.72

012 Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Kb 3.785.750.000 3.774.950.000 99.71

013 Pembinaan Program Kesehatan Ibu Dan Kb 970.000.000 913.489.500 94.17

PROGRAM INFORMASI KESEHATAN 589.363.000 577.539.200 97.99

005 Manajemen Informasi Kesehatan 589.363.000 577.539.200 97.99

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 262.559.324.206 226.295.426.422 86,19

01 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI

PERKANTORAN

29.322.000 27.960.000 95,36

250 Belanja Jasa Penunjang Administrasi

Perkantoran

29.322.000 27.960.000 95,36

02 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN

PRASARANA APARATUR

368.200.000 368.200.000 100,00

005 Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional 368.200.000 368.200.000 100,00

26 PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN

SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT /

RUMAH SAKITJIWA/ RUMAH SAKIT PARU-

PARU / RUMAH SAKIT MATA

111.692.670.000 84.553.734.694 75,70

021 Pengadaan Mebeluer Rumah Sakit 296.825.000 179.300.000 60,41

033 Dana Bantuan Pemerintah Pusat Untuk

Pengadaan Peralatan Rujukan (DAK)

27.329.962.000 25.468.428.556 93,19

038 Pengadaan Linen Rumah Sakit 449.525.000 449.525.000 100,00

047 Pembangunan Gedung Private Wings 51.620.863.800 51.596.174.221 99,95

048 Pengadaan Alat Kesehatan Pelayanan Penyakit

Akibat Dampak Asap Rokok (Dbhcht)

45.300.000 45.300.000 100,00

052 Pengadaan Elektronik Rumah Sakit 8.036.400.900 4.832.521.150 60,13

053 Perencanaan Pembangunan Gedung

Pelayanan Kesehatan Rsud Kota Semarang

641.148.400 505.431.979 78,83

054 Pengadaan Alat Kesehatan Pajak Rokok 23.272.644.900 1.477.053.788 6,35

34 PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN BLU 150.469.132.206 141.345.531.728 93,94

001 Peningkatan Pelayanan RS BLU 150.469.132.206 141.345.531.728 93,94

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 88

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

2. HASIL YANG DICAPAI

Selama tahun 2016, pelaksanaan Urusan Wajib Kesehatan menghasilkan

kinerja sebagai berikut :

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja

pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan

meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Sumber data lain untuk

mendapatkan variabel penyusun indikator AHH adalah Sensus Penduduk dan

Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS).

ANGKA HARAPAN HIDUP KOTA SEMARANG

NO TAHUN JUMLAH

1 2010 77.17

2 2011 77.17

3 2012 77.18

4 2013 77.18

5 2014 77.18

6 2015 77.18

7 2016 77.18

Sumber Data : BPS Kota Semarang Tahun 2016

Angka Harapan Hidup Kota Semarang tahun 2016 adalah 77.18 tahun artinya

bayi-bayi yang dilahirkan menjelang tahun 2016 akan dapat hidup sampai

77 atau 78 tahun lebih tinggi dibandingkan angka harapan hidup Indonesia yaitu

70.1 tahun.

Capaian kinerja secara lebih lengkap urusan wajib kesehatan melalui

pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :

a. PROGRAM PENINGKATAN KESELAMATAN IBU MELAHIRKAN DAN ANAK

Program ini diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu

melahirkan dan anak, dengan indikator sebagai berikut :

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016

% REALISASI

TAHUN 2015 TARGET REALISASI

Pelayanan Kesehatan Ibu Melahirkan

1. Jumlah Kematian Ibu

Maternal

33 Kasus 32 Kasus 100,00 35 Kasus

2. Jumlah Kematian Bayi 225 Kasus 201 Kasus 110,67 229 Kasus

3 Cakupan komplikasi

kebidanan yg ditangani (%)

33 orang 32 orang 99,00 35 orang

4 Cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga

kesehatan (%)

97,8 % 97,58 % 97,53 %

5 Kunjungan ibu hamil K-4 95,5 % 97,5 % 97,46 %

6 Persalinan oleh Nakes di

Faskes

95 % 97,58 % 95 %

7 Kunjungan nifas 85,5 % 88,23 % 85 %

8 Ibu hamil RESTI yang dirujuk 25 % 27,14 % 25 %

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 89

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016

% REALISASI

TAHUN 2015 TARGET REALISASI

9 Bumil komplikasi yang

ditangani

100 % 100 % 100 100 %

10 Puskesmas PONED 6 buah 6 buah 100 6 buah %

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016

Berdasarkan data indikator kinerja Program Peningkatan Keselamatan Ibu

Melahirkan dan Anak dapat diketahui bahwa :

1) Angka Kematian Ibu ( AKI ) juga menjadi salah satu indikator penting dalam

derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yg

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan

kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau insidentil)

selama kehamilan, melahirkan dalam masa nifas (42 hari setelah

melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000

kelahiran hidup. AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian

terkait dengan kehamilan. Indikator ini dapat dipengaruhi status kesehatan

secara umum, pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan

melahirkan.

2) Jumlah Kematian Ibu Maternal (AKI) mengalami penurunan dari tahun

2015 sebesar 35 kasus dan pada tahun 2016 turun sebesar 32 kasus, hal ini

terjadi karena dilakukan berbagai upaya antara lain: (a). Pembinaan

Walikota dan Wakil Walikota kepada Direktur Rumah Sakit, (b). Pembinaan

Rumah Sakit PONEK ke Puskesmas PONED, (c). Supervisi fasilitatif ke Bidan

Praktek Mandiri (BPM), Puskesmas dan Rumah Sakit, (d). Pemenuhan

sarana dan prasarana di fasilitas kesehatan, (e). Adanya tenaga surveilan

kesehatan (GASURKES KIA) untuk memantau dan mendampingi ibu hamil,

sampai nifas terutama yang beresiko tinggi, koordinasi dengan anggota

profesi terutama POGI, PERSI dan IBI.

3) Cakupan komplikasi kebidanan yang di tangani, masih tetap yaitu pada

tahun 2015 sebesar 100 % dan pada tahun 2016 sebesar 100 %.

4) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, mengalami

penurunan yaitu pada tahun 2015 sebesar 97,53 % dan pada tahun 2016

sebesar 97,58 %.

b. PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN ANAK BALITA

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016

% REALISASI

TAHUN 2015 TARGET REALISASI

1. Jumlah Kematian Bayi 225 kasus 201 kasus 229 kasus

2. Angka Kelangsungan Hidup

Bayi per / 1000 kelahiran

hidup (%)

91,7 per/1000

KH

92,48

per/1000 KH

100,85 91,62

per/1000 KH

3 Cakupan Kunjungan Bayi 95,5% 98,1% 102,72 98,03%

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 90

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016

% REALISASI

TAHUN 2015 TARGET REALISASI

4 Angka Kematian Balita

(AKaBa)

20 per 1000

KH

8,81 per 1000

KH

155,95 10,35 per 1000

KH

5 Cakupan Pelayanan

Kesehatan Balita

93,9 % 93,96% 100,06 93,79%

6 Cak kunjungan Neonatal

pertama (KN1)

94% 94,7% 100,74 94,56%

7 Cak Kunjungan Neonatal

lengkap (KN lengkap)

94% 94,7% 100,74 94,56%

8 Cak Neonatal Komplikasi

yang di tangani

75% 83,49% 111,32 82,86%

9 Cak BBLR 0,5% 0,9% 180 1,05%

10 Kematian Bayi 8,23% 8,10% 98,42 8,38%

11 SDIDTK APRAS 86% 99,83% 116,08 113,93%

12 Cak Penjaringan Kesehatan

siswa SD

95% 100% 105,26 100%

13 Cak Penjaringan Kesehatan

siswa SMP

85% 95% 111,76 98,08%

14 Cak Penjaringan Kesehatan

siswa SMA

85% 95% 111,76 93,23%

15 Cak Puskesmas yang

Menyelenggarakan

Pelayanan Kesehatan

Remaja

67% 80% 119,40 73,55%

16 Pencegahan dan

penanganan Kekerasan

Perempuan & Anak

85% 100% 117,64 100%

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016

Berdasarkan data indikator kinerja Pelayanan Kesehatan Anak Balita

dapat diketahui bahwa :

1) Angka Kelangsungan Hidup Bayi per / 1000 kelahiran hidup mengalami

kenaikan yaitu pada tahun 2015 sebesar 91,62/1.000 KH dan pada tahun

2016 sebesar 92,48/KH.

2) Angka Kematian Bayi adalah jumlah penduduk yang meninggal sebelum

mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada

tahun yang sama. Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik terhadap

kesakitan maupun kematian.

3) Jumlah Kematian Bayi di Kota Semarang pada tahun 2016 sebesar 201 kasus

atau sebesar 7,63 per 1000 KH, jika dibandingkan dengan tahun 2015

mengalami penurunan, jumlah kematian bayi sebesar 229 kasus atau

sebesar 8,41 per 1000 KH. Angka Kematian Balita mengalami penurunan

yaitu di tahun 2015 sebesar 10,35 per 1.000 KH (20 kasus), dan pada tahun

2016 sebesar 8,81 per 1.000 KH (16 kasus).

4) Cakupan BBLR meningkat karena BBLR dipengaruhi keadaan kesehatan ibu

saat kehamilan, terutama ibu hamil yang mengalami anemia dan kekurangan

energy kronis (KEK). Dari data yang didapatkan ibu hamil yang anemia

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 91

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

meningkat dari tahun 2015 yaitu sebesar 18,34% menjadi 20,19% di tahun

2016. Sedangkan ibu hamil KEK meningkat dari 5,72% di tahun 2015 menjadi

6,95% di tahun 2016.

c. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016

% REALISASI

TAHUN 2015 TARGET REALISASI

1. Incident Rate (IR)

Demam Berdarah

Dengue (DBD)

98,50

Per 100.000

penduduk

25,22

Per 100.000

penduduk

390,56 98,61

Per 100.000

penduduk

2. Penemuan dan

penanganan penderita

DBD (%)

100% 100% 100 100%

3 Kasus Demam Berdarah

ya g dilakuka PE 8 jam

60% 63,5% 105,83 68%

4 Kasus Demam Berdarah

yang di fogging sesuai

sta dart hari

75% 97,1% 129,46 75%

5 Case Fatality Rate

Demam Berdarah (CFR)

1,5% 2,05% 136,66 1,2%

6 Penderita Demam

Berdarah yang ditangani

100% 100% 100 100%

7 Penemuan dan

penanganan penderita

penyakit TBC, BTA (%)

76% 78% 102,63 60%

8 Angka keberhasilan

pengobatan TB

84% 84% 100 83%

9 Cakupan kelurahan UCI

(Universal Child

Imunization ) (%)

100% 100% 100 100%

10 AFP rate per 100.000

penduduk usia <15 th

2% 2% 100 2%

11 Kelurahan engalami KLB

PD3I dan keracunan

makanan yang ditangani

<24 jam

100% 100%% 100 100%

12 Jejaring surveilens PTM

di RS & pusk yang

mantap

80% 80% 100 80%

13 Puskesmas yang

melakukan deteksi dini

PTM tertentu

85% 85% 100 85%

14 Ketepatan laporan

penyakit tidak menular

80% 80% 100 80%

15 Kelengkapan laporan

penyakit tidak menular

90% 90% 100 90%

16 Cakupan BIAS 97% 98% 101,03 97%

17 Cakupan imunisasi CJH 100% 100% 100 100%

18 Cakupan pelacakan K3JH 100% 100% 100 100%

19 Penemuan penderita

pneumonia balita

(cakupan)

90% 110% 122,22 90%

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 92

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016

% REALISASI

TAHUN 2015 TARGET REALISASI

20 Angka kematian Diare 1% 0,02% 2 1%

21 Proporsi kasus TB yang

berhasil diobati dengan

DOTS (suskses rate)

84% 84% 100 83%

22 Prosentase kasus IMS

yang diobati

76% 90% 118,42 74%

23 Penderita yang selesai

pengobatan Kusta (RFT)

73% 90% 123,28 70%

24 Prevelensi HIV/AIDS

persen dari total populasi

per 10.000 penduduk

1,5

Per 10.000

penduduk

0,88

Per 10.000

penduduk

58,66 2

Per 10.000

penduduk

25 Persentase ODHA yang

aktif minum ARV

40% 40% 100 40%

26 Proporsi penduduk usia

15-24 tahun yang

memiliki pengetahuan

komprehensif tentang

HIV dan AIDS (5)

67% 70% 104,47 65%

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016

Berdasarkan data indikator kinerja Pencegahan Dan Penanggulangan

Penyakit Menular dapat diketahui bahwa :

1) Tahun 2015 Incident Rate (IR) Demam Berdarah Dengue (DBD) Kota

Semarang 103,4 % lebih tinggi dari IR DBD Jawa Tengah dan 10,4 % lebih

tinggi dari IR DBD Nasional. Tahun 2016 pertama kalinya dalam 10 tahun

terakhir IR DBD Kota Semarang dibawah IR DBD Jawa Tengah. Incidence

rate DBD Kota Semarang 25,22 per 100.000 penduduk atau 47,5 % lebih

rendah dari IR DBD Jawa Tengah yang mencapai 48,22 per 100.000

penduduk. Hal tersebut merupakan salah satu bukti kontribusi

penempatan petugas surveilan kesehatan (Gasurkes) mulai tahun 2015 dan

2016 dalam peningkatan pemberdayaan masyarakat untuk pengendalian

kegiatan demam berdarah.

2) Incidence Rate DBD Kota Semarang menduduki peringkat ke-29 IR DBD.

Hasil tersebut diatas disebabkan karena adanya definisi opersional dari

Komisi Ahli DBD (Komli DBD) Jawa Tengah di Tahun 2016 yang mengacu

pada criteria WHO Tahun 1997. Masih terjadi over diagnosis DBD dengan

ada ya perbedaa pada he oko se trasi % dari ya g sebelu ya de ga % da atau de ga hasil pe eriksaa + pada IgG da IgM.

3) Kasus Demam Berdarah yang di fogging sesuai sta dart hari pada tahu

2016 mengalami kenaikan yaitu sebesar 97,1 % dibandingkan pencapaian

tahun 2015 sebesar 75%.

4) Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC, BTA (%) pada tahun

2016 mengalami kenaikan sebesar 2,63 % dari target tahun 2016 sebesar

76% menjadi 78 %

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 93

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

5) Kegiatan Penyakit Tidak Menular (PTM) pada Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular berupa jejaring surveilens PTM di

Rumah Sakit dan Puskesmas, deteksi dini PTM tertentu yang di lakukan

oleh Puskesmas, ketepatan pelaporan penyakit tidak menular dan

kelengkapan penyakit tidak menular telah dicapai 100% dari masing-

masing target kegitan tahun 2016.

6) Penemuan penderita pneumonia balita, presentase kasus IMS yang diobati,

proporsi penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan

komprehensif tentang HIV dan AIDS (5), dan prosentase penderita yang

selesai pengobatan kusta (RFT) mengalami kenaikan rata-rata sebesar

12,66%. Kenaikan persentase tertinggi pada kegiatan pengobatan kusta

(RFT) yaitu sebesar 23, 29 % dari target tahun 2016.

7) Peningkatan realisasi kasus IMS yang diobati menjadi 90% disebabkan

karena 37 puskesmas telah dapat melaksanakan pemeriksaan IMS dan 37

Puskesmas telah dilatih LKB.

8) Presentase ODHA yang aktif minum ARV dan proporsi kasus TB yang

berhasil di obati dengan DOTS pencapaian 100% sesuai dengan masing-

masing target kegiatan tahun 2016.

9) Realisasi jumlah kasus HIV/AIDS baik penderita lama dan baru tahun 2016

mengalami penurunan yaitu sebesar 0,88 dibandingkan dengan

pencapaian tahun 2015 sebesar 2 per 10.000 penduduk.

d. PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016

% REALISASI

TAHUN 2015 TARGET REALISASI

1 Kelompok usia lanjut aktif 91 % 97,78 % 107,5 90 %

2 Persentase Pelayanan

Lansia

65 % 69,78 % 107,4 60 %

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016

Berdasarkan data indikator kinerja program peningkatan pelayanan

kesehatan lansia dapat diketahui bahwa kelompok usia lanjut aktif pada tahun

2015 sebesar 90 % dan pada tahun 2016 naik sebesar 97,78 %.

e. PROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016

% REALISASI

TAHUN 2015 TARGET REALISASI

1. Presentase penerapan

penggunaan obat rasional

75,00% 83,5% 111,33 75,00%

2. Proporsi pelayanan

kefarmasian di puskesmas

sesuai standar

80% 80% 100 80,00%

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 94

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016

% REALISASI

TAHUN 2015 TARGET REALISASI

3. Ketersediaan obat &

perbekalan kesehatan

sesuai kebutuhan

100% 100% 100 100%

4. Penerapan Pelayanan

Informasi Obat di

Puskesmas

86% 86,5% 100,58 85%

5. Persentase Pelayanan

Kefarmasian di Apotek

yang sesuai standart

70% 70% 100 70%

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016

Tingkat ketersediaan obat sesuai dengan pelayanan kesehatan dasar di

Puskesmas tahun 2016 sebesar 100%. Angka tersebut diperoleh dari jumlah

persediaan obat dari seluruh sumber anggaran pada tahun 2016. Perencanaan

dan pengadaan obat di Kota Semarang, seluruh jenis obatnya adalah obat

esensial dan generik sesuai dengan pedoman pengadaan obat dari kementrian

Kesehatan Republik Indonesia. Hasil kinerja lainnya adalah :

1) Presentase penerapan penggunaan obat rasional, pada tahun 2015 sebesar

75 %,dan pada tahun 2016 naik sebesar 83,5 %

2) Ketersediaan obat & perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan pada tahun

2015 sebesar 100 %,dan pada tahun 2016 tetap yaitu sebesar 100 %

3) Penerapan Pelayanan Informasi Obat di Puskesmas pada tahun 2015

sebesar 86 %,dan pada tahun 2016 naik sebesar 86,5 %.

f. PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016

% REALISASI

TAHUN 2015 TARGET REALISASI

1 Jumlah Unit Reaksi Cepat

Layanan Kesehatan

5 unit 5 unit 100

2 Jumlah puskesmas Branding 10 % 10,8 % 108,1 10%

3 Persentase puskesmas

prespektif Gender

10% 10% 100 3%

4 Rasio puskesmas,

poliklinik, pustu per satuan

penduduk x 1000

0,23 0,23 100 0,23

5 Rasio Fasilitas Kesehatan

Dasar / 100.000 penduduk

22 22 100 20

6 Rasio dokter per satuan

penduduk

1,7 1,67 98,23 1,53

7 Rasio tenaga medis per

satuan penduduk x 1.000

2,12 1,97 92,92 1,97

8 Cakupan puskesmas (%) 231,3 231,35 100 231,25

9 Cakupan pembantu

puskesmas

21,5 19,45 90,46 19,45

10 Proporsi Puskesmas yang

telah menerapkan Badan

Layanan Umum Daerah

(BLUD)

0 0 0 0

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 95

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016

% REALISASI

TAHUN 2015 TARGET REALISASI

11 Persentase FKTP yang

dibina dan memenuhi

standar

91 91 100 91

12 Presentase tenaga

kesehatan yang memiliki

ijin

94 94 100 94

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016.

Berdasarkan data indikator capaian kinerja Program Upaya Kesehatan

Masyarakat dapat diketahui bahwa :

1) Jumlah puskesmas branding sebanyak 4 puskesmas;

2) Capaian jumlah Puskesmas BLUD tahun 2016 masih 0 karena masih dalam

tahap persiapan dan akan dimulai pada tahun 2017.

3) Persentase puskesmas prespektif Gender pada tahun 2016 sebesar 10 %

sama dengan 4 buah puskesmas prespektif gender.

4) Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk x 1000, pada tahun

2015 sama dengan tahun 2016 yaitu sebesar 0,23 %

5) Cakupan puskesmas (%) pada tahun 2015 sebesar 231,25 % dan pada

tahun 2016 naik menjadi 231,35%

6) Sama halnya dengan Cakupan pembantu puskesmas pada tahun 2015

sebesar 19,45% dan pada tahun 2016 naik sebesar 21,5%

7) Rasio Fasilitas Kesehatan Dasar / 100.000 penduduk pada tahun 2015

sebesar 20 % dan mengalami kenaikan pada tahun 2016 sebesar 20 %

g. PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016

% REALISASI

TAHUN 2015 TARGET REALISASI

1. Prosentase promosi

kesehatan melalui media

elektronik

80,00 % 100,00 % 125,00

2. Prosentase rumah tangga

berperilaku hidup bersih

dan sehat (PHBS)

50,00 % 92,29 % 184,58 90,94%

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016.

Perkembangan PHBS dari tahun ke tahun telah menunjukan

kecenderungan peningkatan hal ini dapat dilihat indikator Persentase rumah

tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tahun 2015 sebesar

90,94 % dan target tahun 2016 adalah 50%. Realisasi tahun 2016 sebesar

92,29% (ini merupakan hasil total dari indikator paripurna 27,39% dan indikator

utama sebesar 64,90%). Dalam melaksanakan survey rumah tangga sehat tidak

hanya melibatkan petugas kesehatan saja tetapi juga melibatkan peran serta

TPPKK dan hal ini menjadi kinerja pokja IV TPPKK.

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 96

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

Upaya promosi kesehatan dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan

Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat dan Penyuluhan Masyarakat

Pola Hidup Sehat.

h. PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016

% REALISASI

TAHUN 2015 TARGET REALISASI

1. Angka Bebas Jentik (ABJ) 84% 85% 101,19 84%

2. Presentase kelurahan yang

melaksanakan sanitasi total

berbasis masyarakat (STBM)

80% 94% 117,5 80%

3 Cakupan masyarakat miskin

yang terlayani jaminan

kesehatan

100% 100% 100 100%

4 Cakupan masyarakat miskin

yang dijamin BPJS

55% 58% 105,45 56%

5 Rumah sehat 86% 88% 104,76 86%

6 Tempat-tempat umum

sehat

82% 85% 103,65 82%

7 Proporsi kelurahan siaga

aktif mandiri

20% 24% 120 20%

8 Cakupan air bersih 93,8% 94% 100,21 93,8%

9 Kualitas air minum

memenuhi syarat

82% 82% 100 82%

10 Kualitas air bersih

memenuhi syarat

77% 97% 125,97 77%

11 Penduduk yang

memanfaatkan jamban

96% 99% 103,12 96%

12 Rumah yang mempunyai

Saluran Pembuangan Air

Limbah

88% 89% 101,36 88%

13 Tempat pembuangan

sampah yang memenuhi

syarat kesehatan

92% 92% 100 92%

14 Tempat pengelolaan

Pestisida sehat

98% 98% 100 98%

15 Institusi yang di bina 82% 84% 102,43 82%

16 Industri rumah tangga

makanan minuman yang

memenuhi syarat kesehatan

81% 86% 106,17 81%

17 Tempat Pengelolaan

Makanan Sehat

82% 86,59% 105,59 82%

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016.

1) Angka Bebas Jentik (ABJ) pada tahun 2015 sebesar 84 % dan pada tahun

2016 sebesar 84% hasil ini masih jauh dari angka ideal sebesar 95%.

2) Di Kota Semarang presentase kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total

Berbasis Masyarakat (STBM) tahun 2015 sebesar 80 % dan naik pada tahun

2016 sebesar 94 % dari target sebesar 80% hal ini disebabkan karena

didukung oleh kegiatan Hibah Intensif Kota/Daerah (HIK/HID) yang

mewajibkan kelurahan untuk melaksanakan STBM .

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 97

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

3) Cakupan masyarakat miskin yang terlayani jaminan kesehatan dari tahun

ketahun tetap yaitu pada tahun 2015 sebesar 100% dan pada tahun 2016

sebesar 100%

4) Penduduk yang memanfaatkan jamban, keberadaan jamban sehat dan

pemanfaatannya juga merupakan barrier bagi penularan penyakit. Kepala

Keluarga yang telah memanfaatkan jamban keluarga semakin baik yaitu

pada tahun 2015 sebesar 96 % dan pada tahun 2016 naik sebesar 99 %.

5) Rumah yang mempunyai Saluran Pembuangan Air Limbah pada rumah

tangga juga dapat menjadi sumber penularan penyakit, hal ini dapat

dicegah melalui pengelolaan sederhana terhadap air limbah

tersebut,dimana cakupan mengalami peningkatan dari tahun 2015 sebesar

88 % dan pada tahun 2016 naik sebesar 89 %.

6) Tempat pengelolaan makanan sehat dari tahun 2015 sebesar 82 % dan

pada tahun 2016 naik sebesar 86,59%. Upaya penyehatan tempat

pengelolaan makanan tidak hanya mengawasi sanitasi dan pengelolaan

makanan di restoran/rumah makan serta jasa boga yang sangat mendesak

dan penting adalah upaya pengawasan terhadap penggunaan bahan

tambahan makanan yang dilarang.

7) Kualitas air bersih pada tahun 2016 meningkat dari 77% di tahun 2015

menjadi 97% hal ini disebabkan karena adanya kegiatan monitoring dan

koordinasi dengan pihak PDAM yang lebih intensif.

i. PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016

% REALISASI

TAHUN 2015 TARGET REALISASI

1. Prevalensi balita gizi buruk 0,39 % 0,29 % 125,64 0,4 %

2. Persentase puskesmas

yang memiliki Gizi Center

20 % 0 % 0 % -

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016.

Perkembangan keadaan gizi masyarakat dapat dipantau melalui hasil

pencatatan dan pelaporan program perbaikan gizi masyarakat yang tercermin

dari hasil penimbangan bayi dan balita setiap bulan di posyandu.

1) Capaian gizi center masih 0 karena baru akan dimulai di tahun 2017

sehingga sekarang sedang dalam tahap persiapan.

2) Prevalensi Gizi buruk,telah dilakukan upaya perbaikan gizi kepada

masyarakat yaitu pada tahun 2015 sebesar 0,4% dan pada tahun 2016

sebesar 0,34% , dan 100 % telah mendapat perawatan.

3) Bayi mendapat ASI Eksklusif dari tahun ke tahun semakin baik yaitu pada

tahun 2015 sebesar 64,69% dan pada tahun 2016 sebesar 67,16 %.

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 98

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

4) Prevalensi Gizi kurang balita mengalami kenaikan dari 10,67 % pada Tahun

2015 menjadi 12,11 % pada tahun 2016 karena kasus gizi buruk mengalami

penurunan dan menjadi gizi kurang. Dari semua kasus gizi kurang sudah

mendapatkan PMT Pemulihan.

5) Prevalensi ibu hamil KEK mengalami kenaikan dari 5,72 % pada Tahun

2015 menjadi 6,95 % pada tahun 2016 namun telah diupayakan dengan

pemberian PMT bagi ibu hamil.

6) Cakupan Anemia pada ibu hamil mengalami peningkatan dari 18,34% pada

tahun 2015 menjadi 20,19 % pada tahun 2016, walaupun capaian ibu

hamil yang mendapat 90 tablet Fe meningkat dari 97,05% pada Tahun

2015 menjadi 97,64 % pada tahun 2016. Hal ini disebabkan oleh

kepatuhan ibu dalam meminum tab Fe masih kurang dan adanya faktor-

faktor penghambat dalam penyerapan Fe pada ibu hamil (misal kebiasaan

ibu hamil mengkonsumsi teh, mual muntah, atau kurang intake makanan

yang mengandung Fe). Namun demikian untuk ibu hamil Anemia telah

diupayakan memperoleh PMT ibu hamil.

j. PROGRAM PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KESEHATAN MAKANAN

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016

% REALISASI

TAHUN 2015 TARGET REALISASI

1. Persentase Industri Rumah

Tangga pangan yang

menerapkan CPP BIRT

80% 81,5% 101,87 80%

2. Persentase kelulusan

peserta penyuluhan

kemanan pangan

85% 85% 100 85%

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016.

1) Persentase Industri Rumah Tangga pangan yang menerapkan CPP BIRT,

pada tahun 2015 sebesar 80 %,dan pada tahun 2016 naik sebesar 81,5 %

2) Persentase kelulusan peserta penyuluhan kemanan pangan pada tahun

2015 sebesar 75 %,dan pada tahun 2016 naik sebesar 83,5 %

k. PROGRAM STANDARISASI PELAYANAN KESEHATAN

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016

% REALISASI

TAHUN 2015 TARGET REALISASI

1. Persentase Puskesmas yang

telah terakreditasi

10 % 35,14 % 351,4 10

2. Persentase puskesmas

yang nilai kinerjanya >

8687

10,00% 72,97% 729,70

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan standar pelayanan kesehatan

khususnya di Puskesmas. Hasil kinerja pada tahun 2016 adalah Persentase

puskesmas yang telah terakreditasi adalah 35,14% atau sebanyak 13 puskesmas.

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 99

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

Sedangkan persentase puskesmas yang nilai kerjanya>8687 adalah 72,97% atau

27 puskesmas.

l. PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN DAN PERBAIKAN SARANA DAN

PRASARANA PUSKESMAS / PUSKESMAS PEMBANTU DAN JARINGANNYA

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016

% REALISASI

TAHUN 2015 TARGET REALISASI

1. Persentase puskesmas

prespektif Gender

10 % 10 % 100

2. Pengadaan Sarana

Prasarana Puskesmas

10 paket 10 paket 100 10 paket

3. Rehab Puskesmas dan

Pustu

10 paket 10 paket 100 10 paket

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016.

Hasil kinerja pada tahun 2016 adalah Persentase puskesmas yang sudah

prespektif gender sebanyak 10 % atau 4 puskesmas.

Pengadaan Sarana Prasarana Puskesmas disesuaikan dengan kebutuhan

puskesmas dengan memperhatikan usulan-usulan yang berasal dari puskesmas,

pada tahun 2015 sebesar 10 paket dan pada tahun 2016 sebesar 10 paket sesuai

dengan target yang telah ditetapkan.

m. PROGRAM INFORMASI KESEHATAN

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016

% REALISASI

TAHUN 2015 TARGET REALISASI

1. Jumlah Rumah Sakit yang

terkoneksi

1 unit 5 unit 500 1 unit

2. Database pelayanan

kesehatan terpadu

3 data 3 data 100 3 data

3 Persentase ketersediaan

data /Informasi Bidang

Kesehatan akurat dan tepat

waktu (profil)

70% 90% 128,57 90%

4 Persentase ketersediaan

profil kesehatan Tk

Puskesmas

70% 100% 142,85 70%

5 Persentase Puskesmas yang

mengisi data / informasi

yang lengkap dan valid di

Bank Data Kesehatan

85% 85% 100 80%

6 Pengembangan sistem

informasi kesehatan

2 sistem 2 sistem 100 2 sistem

7 Persentase Permasalahan

sistem informasi yang

selesai di tangani

80% 86% 107,5 80%

8 Jumlah masyarakat yang

mendapat informasi

60.000 orang 70.565 orang 117,60 50.000 orang

9 Jumlah Penyuluhan melalui

media Elektronik

3 kali 12 kali 400 2 kali

10 Jumlah Penyuluhan melalui

media cetak

3 kali 4 kali 133.33 2 kali

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 100

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016

% REALISASI

TAHUN 2015 TARGET REALISASI

11 Jumlah Penyuluhan luar

gedung

6 kali 9 kali 150 6 kali

12 Jumlah kegiatan dialog

interaktif bidang kesehatan

2 kali 6 kali 300 2 kali

Sumber Data : Dinas Kesehatan Tahun 2016.

Berdasarkan data indikator capaian kinerja Program Informasi Kesehatan

dapat diketahui bahwa :

1) Jumlah Rumah Sakit yang terkoneksi pada Tahun 2016 mengalami

peningkatan yaitu menjadi 5 unit dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu

sebesar 1 unit, hal ini dikarenakan oleh adanya koordinasi yang baik

dengan Rumah Sakit.

2) Perhatian puskesmas terhadap pentingnya data kesehatan semakin

meningkat, hal ini dapat dilihat oleh adanya peningkatan presentase

puskesmas yang mengisi data/informasi yang lengkap dan valid di bank

data kesehatan.

3) Upaya promotif dan preventif ditingkatkan melalui promosi dengan media

cetak, media elektronik dan dialog interaktif lebih diutamakan sehingga

ada dukungan anggaran yang meningkat.

n. PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA

RUMAH SAKIT/RUMAH SAKIT JIWA/RUMAH SAKIT PARU-PARU/RUMAH

SAKIT MATA

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016

% REALISASI

TAHUN 2015 TARGET REALISASI

1. Terpenuhinya sarana dan

prasarana RS B Pendidikan

68,00% 68,00% 100 65

Sumber Data :Rumah Sakit Umum Daerah Tahun 2016.

Program berhasil meningkatkan pelayanan melalui pengembangan dan

pengadaan infrastruktur Rumah Sakit diantaranya Pembangunan Gedung Private

Wings, Pengadaan Alat Kesehatan dan pengadaan alat Penunjang lainnya.

o. PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN RUMAH SAKIT BADAN LAYANAN

UMUM

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016

% REALISASI

TAHUN 2015 TARGET REALISASI

1. Kinerja BLUID (indeks) 80,00 79,40 99,25 81,85

Sumber Data :Rumah Sakit Umum Daerah Tahun 2016.

Program ini berhasil meningkatkan kualitas pelayanan dengan operasional

pelayanan berjalan dengan baik dan lancar sesuai harapan pelanggan. Nilai

Indeks Kinerja BLUD pada tahun 2016 adalah 79,40 dan pada tahun 2015 dengan

nilai 81,85 penurunan ini disebabkan adanya penurunan nilai Indikator Kinerja

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 101

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

Keuangan terutama masih adanya pituang yang tidak tertagih pada saat tutup

buku. Evaluasi kinerja BLUD RSUD Kota Semarang disusun disusun setiap tahun

dengan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.1164 /MENKES/SK/2007

tentang Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Rumah Sakit BLU.

KINERJA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)

1. INDIKATOR KINERJA KEUANGAN

2. INDIKATOR KINERJA PELAYANAN

a. Indikator Kinerja Operasional

Nilai indikator kinerja operasional 2016=30,40 x 1,02 (nilai koefisien)=31,00

(Masih berpotensi tinggi untuk tumbuh>22,80 s/d 35,20)

NILAI HAPER NILAI

1 Return on Invesment (ROI) 2 (0,34) 0,2

2 Rasio Kas (Cash Ratio) 3 189,75 3,0

3 Rasio Lancar (Current Ratio) 3 340,77 3,0

4 Periode Penagihan Piutang (Collection Period) 3 392,83 0,0

5 Perputaran Persediaan (PP) 3 83,79 2,4

6 Total Asset Turn Over (TATO) 3 7,44 3,0

7 Ratio Total Modal Sendiri terhadap Total Total Asset (TMS terhadap TA) 3 96,41 1,8

Jumlah 20 13,4

INDIKATOR KINERJA KEUANGAN

NO INDIKATORTAHUN 2016

PER DESEMBER 2016

BOBOT NILAI

NILAI RIIL

A. PERTUMBUHAN PRODUKTIVITAS

1 Rata-rata kunjungan Rawat Jalan/hari 2 1,12 1,20

2 Rata-rata kunjungan Rawat Darurat/hari 2 1,16 1,60

3 Pertumbuhan Pasien Rawat Inap 2 1,1 1,20

4 Pemeriksaan Radiologi / hari 1,5 1,04 1,20

5 Pemeriksaan Laboratorium / hari 1,5 1,12 1,20

6 Rata-rata operasi / hari 1 1,03 0,80

7 Rata-rata rehab medik / hari 1 1,29 2,00

B. EFISIENSI PELAYANAN

1 Rasio pasien Rawat Jalan dengan Dokter 1 26,8 1,00

2 Rasiopasien Rawat Jalan dengan Perawat 1 22,01 0,50

3 Rasio pasien Rawat Darurat dengan Dokter 1 14,39 0,50

4 Rasio pasien Rawat Darurat dengan Perawat 1 5,04 1,00

5 Rasio pasien Rawat Inap dengan Dokter 1 11,22 0,25

6 Rasio pasien Rawat Inap dengan Perawat 1 1,83 0,25

7 B O R 2 80,38 2,00

8 A V L O S 2 5,11 1,50

9 B T O 2 70,58 0,50

10 T O I 2 1,1 1,50

C. PERTUMBUHAN DAYA SAING

1 Sales Growth (SALG) 2 1,10 1,20

D. PENGEMBANGAN SDM

1 Program Pendidikan dan Latihan 2

ada program

dilaksanakan

sebagian1,50

2 Penghargaan dan Sanksi 1

ada program

dilaksanakan

sebagian1,50

E. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

1 Pengembangan produk baru bidang pelayanan 2ada program

dilaksanakan 2,00

2 Pengembangan sistem manajemen 1

Tidak ada

pengembangan

sistem

manajemen

0,00

3 Peningkatan Penguasaan Teknologi 1

Tidak ada

program

Peningkatan

Penguasaan

Teknologi

0,00

F. ADMINISTRASI

1 Rancangan RBA 2 Tepat waktu 2,00

2 Laporan Triwulan (Ketepatan) 2 Tepat waktu 2,00

3 Laporan Tahunan (Ketepatan) 2 Tepat waktu 2,00

Total Indikator Kinerja Operasional 40 30,40

Kinerja Operasional RSUD Kota Semarang Tahun 2016

No. INDIKATOR HAPER

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 102

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

b. Indikator Kinerja Mutu Pelayanan dan Manfaat bagi Masyarakat

Nilai indikator kinerja mutu pelayanan dan manfaat bagi masyarakat tahun

2016 adalah 35,00 (Termasuk dalam Klafisikasi Tinggi> 27,70).

C. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut :

1. Masih tingginya kasus DBD

2. Angka Bebas Jentik ( ABJ ) masih dibawah target

3. Masih tingginya angka kematian Ibu melahirkan

4. Masih banyaknya Maskin yang kurang tertib tentang administrasi

kependudukan misalnya mengurus KTP dan KK ketika sakit.

5. Keterbatasan tempat pelayanan penjaminan yang tidak memadai untuk

menampung jumlah maskin yang mengurus jamkesmaskot.

6. Pada kegiatan Perubahan APBD Kota Semarang Tahun 2016 alokasi

anggaran yang bersumber Bantuan Pajak Rokok sebesar Rp.

25.000.000.000,- (dua puluh lima milyar rupiah) pada Kegiatan Pengadaan

Elektronik Rumah Sakit, dan Kegiatan Pengadaan alat kesehatan pajak

rokok tidak dapat direalisasikan dikarenakan tidak sesuai dengan Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2016 tentang

Petunjuk Teknis Penggunaan Pajak Rokok untuk Pendanaan Pelayanan

BOBOT NILAI

NILAI RIIL

A. MUTU PELAYANAN

1 Emergency respone time 3 5 Menit 3,00

2 Angka kematian di gawat darurat 3 0,34 % 3,00

3 Angka kematian > 48 jam 3 7,31 %o 3,00

4 Angka pasien rawat inap yang dirujuk 3 0,80 % 3,00

5 Post Operative Death Rate 3 0,60 % 3,00

6 Angka infeksi nosokomial 3 0,37 % 3,00

7 Kecepatan pelayanan resep obat jadi 3 30 Menit 2,00

8 Waktu tunggu sebelum operasi 3 2 hari 2,00

B. EFISIENSI PELAYANAN

1 Pembinaan kepada puskesmas dan sarana kesehatan lain 1 0,50

2 Penyuluhan kesehatan (PKRS) 1 0,50

3 Rasio tempat tidur kelas III 1 72,97 % 1,00

4 Pemanfaatan TT (BOR) kelas III 1 79,60 % 0,50

5 Prosentase pasien tidak mampu 1 31,77 % 1,00

C. KEPUASAN PELANGGAN

1 Prosentase komplain 2 1,00

2 Lama waktu tunggu di poliklinik 2 30 sd 60 menit 1,50

3 Kemudahan pelayanan 2 2,00

D. KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN

1 Kebersihan lingkungan 2,5 2,50

2 Hasil Uji AMDAL 2,5 2,50

Total Indikator Kinerja Mutu Pelayanan dan Manfaat 35,00

ada program

dilaksanakan semua

ada petunjuk lengkap

ada SOP dilaksanakan

seluruhnya

ada tindak lanjut

sampai selesai

dilaksanakan sebagian

Nilai Kinerja Mutu Pelayanan dan Manfaat bagi Masyarakat Tahun 2016

No. INDIKATOR HAPER

dilaksanakan sebagian

UR

US

AN

WA

JIB

KE

SE

HA

TA

N

Hal. 103

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

Kesehatan Masyarakat, hal ini disebabkan bahwa pada saat perencanaan

kegiatan anggaran peraturan Menteri dimaksud belum disosialisasikan di

RSUD Kota Semarang sehingga menjadikan SILPA RSUD Kota Semarang

cukup besar dan sarana prasarana yang diusulkan menggunakan dana

Pajak Rokok yang digunakan sebagian besar melengkapan sarana

pelayanan Gedung Private Wings

D. SOLUSI

1. Penegakan Perda DBD ( Pengawasan dan pengendalian DBD di Masyarakat

2. Meningkatkan Peran serta masyarakat

3. Mulai mengimplementasikan PERDA keselamatan ibu dan anak,

mengintensifkan Pendampingan Ibu Hamil resiko tinggi sampai nifas oleh

petugas Puskesmas, Kader, dan petugas surveilans kesehatan.

4. Meningkatkan pelayanan ANC ( 10 T) pada pelayanan Primer

5. Pemanfaatan ambulance hebat dalam rangka rujukan ibu hamil resiko

tinggi ke sarana kesehatan

6. Optimalisasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi

(P4K) melalui forum Kesehatan Kelurahan

7. Optimalisasi kegiatan keluarga ibu hamil dan kelas balita di masyarakat

8. Program Jampersal untuk pembiayaan kesehatan bagi ibu hamil dalam

rangka mendekatkan akses ke pelayanan kesehatan

9. Integrasi Jamkesmaskot ke BPJS.

10. Tidak dapat direalisasikannya anggaran Pajak Rokok APBD Perubahan

Tahun 2016 akan diusulkan kembali terutama yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan gedung Private Wings (Gatotkaca) di Tahun

Anggaran 2017 melalui dana APBD Kota Semarang.

E. PRESTASI DAN PENGHARGAAN

1. Akreditasi Pelayanan Rumah Sakit LULUS PARIPURNA

2. Penilaian Pelayanan Publik Terbaik No 2 bersama (Dispenduk, BPPT, RSUD

Kota Semarang) oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi

Birokrasi (Menpan RB).