02 Statuta UB A5

38
Statuta Universitas Brawijaya UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010

Transcript of 02 Statuta UB A5

Page 1: 02 Statuta UB  A5

Statuta

Universitas Brawijaya

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2010

Page 2: 02 Statuta UB  A5
Page 3: 02 Statuta UB  A5

i

Statuta Universitas Brawijaya

Kode Dokumen : 00001 02000

Revisi : 0

Tanggal : 17 Agustus 2009

Diajukan oleh : Sekretaris Senat

Ttd

Prof. Dr. Ir. Simon Bambang W., M.App.Sc

Disetujui oleh : Ketua Senat

Ttd

Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito

Page 4: 02 Statuta UB  A5
Page 5: 02 Statuta UB  A5

1

SALINAN Lampiran: KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA

STATUTA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MUKADIMAH

Bahwa sesungguhnya upaya mencerdaskan kehidupan bangsa

merupakan tanggung jawab seluruh bangsa Indonesia, sebagaimana

diamanatkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan bagian dari satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa

untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya, yakni

manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berwawasan pengetahuan yang luas,

terampil, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri, serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan

kebangsaan; Bahwa Universitas Brawijaya dalam menyelenggarakan

pendidikan tinggi bertugas menyiapkan peserta didik menjadi

anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesi serta vokasi, serta wajib berperan dalam penerapan,

pengembangan dan penciptaan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan

taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional;

Bahwa untuk menyelenggarakan tugas di atas, diperlukan pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan yang menjadi acuan bagi

perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan program, serta penyelenggaraan kegiatan fungsional sesuai dengan tujuan

Universitas Brawijaya, untuk itu disusunlah Statuta Universitas

Brawijaya sebagai berikut:

Page 6: 02 Statuta UB  A5

2

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Statuta ini, yang dimaksud dengan:

1. Menteri adalah Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

2. Menteri Keuangan adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia.

3. Pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dari pada jenjang pendidikan menengah di jalur

pendidikan sekolah,

4. Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi.

5. Pendidikan akademik adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan dan

pengembangannya.

6. Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah pendidikan sarjana yang diselenggarakan bekerja sama

dengan organisasi profesi. 7. Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang diarahkan

terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu. 8. Universitas adalah Universitas Brawijaya.

9. Statuta adalah Statuta Universitas Brawijaya yang

merupakan pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan yang dipakai sebagai acuan dalam perencanaan, pengembangan

program, dan penyelenggaraan kegiatan fungsional, sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

10. Dewan Pengawas adalah Dewan Pengawas di Universitas

Brawijaya. 11. Senat Universitas adalah Senat Universitas Brawijaya

12. Rektor adalah Rektor Universitas Brawijaya. 13. Pejabat Keuangan adalah Kepala Biro Administrasi Keuangan

Universitas Brawijaya.

14. Kepala Biro adalah Kepala Biro di lingkungan Universitas Brawijaya.

15. Fakultas adalah fakultas di lingkungan Universitas Brawijaya 16. Dekan adalah dekan di lingkungan Universitas Brawijaya.

17. Senat Fakultas adalah Senat Fakultas di lingkungan Universitas Brawijaya.

18. Jurusan/Bagian adalah jurusan/bagian di lingkungan

Universitas Brawijaya.

Page 7: 02 Statuta UB  A5

3

19. Program Studi adalah program studi di lingkungan Universitas Brawijaya.

20. Tenaga Kependidikan adalah tenaga kependidikan di Universitas Brawijaya.

21. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan Universitas

Brawijaya dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

22. Dosen Tetap adalah dosen yang bekerja penuh waktu yang berstatus sebagai tenaga pendidikan tetap di Universitas

Brawijaya.

23. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar di Universitas Brawijaya.

24. Sivitas akademika adalah dosen dan mahasiswa Universitas Brawijaya.

25. Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai isi dan bahan kajian, pelajaran, dan cara-penyampaian serta penilaiannya yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan proses pembelajaran di Universitas Brawijaya.

26. Baku mutu adalah seperangkat tolok ukur kinerja sistem pendidikan yang mencakup masukan, proses, hasil,

keluaran,dan manfaat pendidikan.

27. Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah bentuk-bentuk kegiatan pokok yang terdiri dari penyelenggaraan pendidikan tinggi,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

BAB II

VISI, MISI DAN TUJUAN

Pasal 2 Visi Universitas adalah menjadi universitas unggul yang

berstandar internasional dan mampu berperan aktif dalam

pembangunan bangsa melalui proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Page 8: 02 Statuta UB  A5

4

Pasal 3 Misi Universitas adalah:

1. Membangkitkan kekuatan moral dan kesadaran tentang keberadaan penciptaan alam oleh Tuhan Yang Maha Esa dan

sadar bahwa setiap kehidupan mempunyai hak untuk

dihargai; 2. Menyelenggarakan proses pendidikan berstandar

internasional agar peserta didik menjadi manusia yang berkemampuan akademik dan/atau profesi/vokasi yang

berkualitas serta berkepribadian; 3. Melakukan pengembangan dan penyebarluasan ilmu

pengetahuan, teknologi, humaniora, dan seni, serta

mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan

nasional.

Pasal 4 Tujuan Universitas adalah:

1. Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas,

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mampu membelajarkan diri, memiliki wawasan yang luas, memiliki

disiplin dan etos kerja, sehingga menjadi tenaga akademis dan profesi yang tangguh dan mampu bersaing di tingkat

internasional;

2. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni guna mendorong pengembangan budaya;

3. Mempunyai kemampuan dalam pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan konsep pemecahan dengan

menggunakan metode ilmiah.

4. Menjadi entrepreneurial university yang berdaya saing internasional.

BAB III

IDENTITAS

Pasal 5 1. Nama perguruan tinggi ini adalah Universitas Brawijaya,

disingkat UB, dan berkedudukan di Malang, Indonesia. 2. Lambang Universitas adalah patung Prabu Brawijaya,

sebagai berikut:

Page 9: 02 Statuta UB  A5

5

3. Makna lambang Universitas adalah sebagai berikut:

a. Segi lima: Universitas menjunjung tinggi Pancasila sebagai falsafah dan pandangan hidup bangsa

Indonesia. b. Warna kuning emas: Jiwa kepeloporan seperti yang

dimiliki oleh Raden Wijaya.

c. Dasar hitam: Keabadian. d. Mahkota candra kepala: Berani membongkar segala

sesuatu yang dianggap kurang wajar atau kurang benar.

e. Gada: Penegak tertib hukum.

f. Cakra: Berani meratakan segala sesuatu yang kurang wajar atau kurang benar.

g. Cakra siput: Segala sesuatu dilakukan dengan kesucian yang disertai dengan tugas pemeliharaan atau

pembinaan sesuai dengan sifat Wisnu. h. Lampu: Percaya dan meyakini benar bahwa Zat itu ada.

4. Logo Universitas adalah sebagai berikut:

5. Makna logo adalah sebagai berikut:

a. UB dalam bulatan: Universitas Brawijaya selalu dinamis

keberadaannya dalam masyarakat dunia. b. Sayap berjumlah tiga buah mengelilingi bulatan dunia:

Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bertaraf internasional.

c. Warna emas pada huruf dan gambar: Kebijaksanaan

dan kejayaan. d. Warna biru: Universitas Brawijaya bersifat universal.

e. Bingkai bujur sangkar: Keadilan.

Page 10: 02 Statuta UB  A5

6

6. Lagu kebesaran Universitas adalah Himne Universitas Brawijaya dan Mars Universitas Brawijaya.

7. Bendera Universitas terdiri atas Bendera Universitas dan Bendera Fakultas.

8. Seragam Universitas terdiri atas jas alma mater berwarna

biru dan topi alma mater berwarna hitam. 9. Motto Universitas: “Join UB, be the best.”

Pasal 6

Lagu Universitas adalah Himne dan Mars Universitas Brawijaya sebagai jelmaan dari rasa cinta terhadap alma mater.

Pasal 7 1. Bendera Universitas berwarna dasar hitam dan di tengahnya

ada lambang yang bertuliskan Universitas Brawijaya. 2. Setiap Fakultas mempunyai warna bendera tersendiri yang

di tengahnya ada lambang yang bertuliskan Universitas

Brawijaya. 3. Warna bendera Fakultas ditetapkan berdasarkan peraturan

atau ketentuan yang berlaku.

BAB IV

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI

Pasal 8

1. Universitas menyelenggarakan pendidikan tinggi, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

2. Universitas menyelenggarakan program pendidikan

akademik, pendidikan profesi, dan pendidikan vokasional dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan

kesenian tertentu. 3. Pendidikan tinggi merupakan upaya pembelajaran yang

mengembangkan kemampuan belajar mandiri untuk

menghantarkan peserta didik mencapai kualifikasi tertentu sesuai dengan tujuan pendidikan Universitas.

4. Penelitian merupakan kegiatan telaah taat kaidah dalam upaya menemukan kebenaran dan/atau menyelesaikan

masalah dalam konteks ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian.

5. Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan

pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya

Page 11: 02 Statuta UB  A5

7

pemberdayaan masyarakat dan pembangunan bangsa.

Pasal 9 1. Universitas menyelenggarakan program pendidikan

akademik, pendidikan profesi, dan pendidikan vokasi dalam

sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni tertentu.

2. Pendidikan akademik adalah pendidikan, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk

menguasai, menerapkan, mengembangkan, dan atau menciptakan bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

3. Universitas menyelenggarakan pendidikan akademik yang

terdiri atas Program Sarjana, Program Magister dan Program Doktor.

4. Program profesi dapat diselenggarakan atas dasar kerja sama dengan ikatan profesi dan instansi lain yang terkait.

5. Pendidikan profesi adalah program pendidikan yang

bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan layanan profesi kepada masyarakat atas dasar

etika profesi. 6. Pendidikan vokasi adalah pendidikan yang bertujuan

mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menguasai dan menerapkan keahlian tertentu.

7. Universitas menyelenggarakan pendidikan vokasi yang terdiri

atas sejumlah Program Diploma dalam pengelolaan Universitas.

Pasal 10

1. Bahasa pengantar yang digunakan dalam penyelenggaraan

pendidikan tinggi di Universitas adalah Bahasa Indonesia. 2. Bahasa asing dapat digunakan sebagai bahasa pengantar

sejauh diperlukan dalam penyampaian pengetahuan dan/atau pelatihan dan/atau keterampilan.

Pasal 11 1. Tahun akademik penyelenggaraan pendidikan tinggi dimulai

pada bulan September. 2. Tahun akademik dibagi menjadi minimum 2 (dua) semester

dan masing-masing semester terdiri dari minimum 16 (enam belas) minggu.

3. Administrasi akademik pendidikan tinggi diselenggarakan

dengan menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS).

Page 12: 02 Statuta UB  A5

8

4. Pendidikan tinggi diselenggarakan melalui proses pembelajaran dengan mengembangkan kemampuan belajar

mandiri. 5. Penyelenggaraan pendidikan tinggi dapat dilakukan dalam

bentuk kuliah, seminar, simposium, diskusi, lokakarya,

praktikum, dan kegiatan ilmiah lain.

Pasal 12 1. Universitas mengatur dan menyelenggarakan seleksi

penerimaan mahasiswa baru. 2. Penerimaan mahasiswa baru diselenggarakan dengan

memperhatikan asas mutu, pemerataan pendidikan, dan

kekhususan Universitas. 3. Warga negara asing dapat menjadi Mahasiswa.

4. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dan Ayat (2) diatur oleh Rektor.

5. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada Ayat

(3) berpedoman pada peraturan atau ketentuan yang berlaku.

BAB V KURIKULUM

Pasal 13 1. Kurikulum Universitas disusun berbasis kompetensi dan

terdiri atas kurikulum inti dan kurikulum institusional. 2. Kurikulum inti merupakan penciri kompetensi utama,

mempunyai sifat sebagai berikut:

a. Dasar untuk mencapai kompetensi lulusan; b. Acuan baku mutu penyelenggaraan program studi;

c. Berlaku secara nasional dan internasional; d. Lentur dan akomodatif terhadap perubahan yang

sangat cepat di masa mendatang;

e. Kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi, masyarakat, profesi, dan pengguna lulusan.

3. Kurikulum institusional adalah kurikulum yang ditetapkan oleh Senat Fakultas dan atau Senat Universitas atas dasar

hasil identifikasi kebutuhan belajar mahasiswa yang disesuaikan dengan Visi, Misi, dan Tujuan Universitas

4. Kurikulum yang diberlakukan pada setiap program studi

ditetapkan oleh Senat Fakultas dan atau Senat Universitas

Page 13: 02 Statuta UB  A5

9

setelah menerima pertimbangan dari Ketua Jurusan dan atau Ketua Program Studi dengan mengacu kepada standar

nasional pendidikan. 5. Kurikulum yang diberlakukan untuk program profesi

ditetapkan atas dasar kesepakatan dengan organisasi profesi

terkait. 6. Evaluasi, penyesuaian dan/atau pembaharuan kurikulum

serta proses pembelajaran dilakukan secara berkala oleh Program Studi.

BAB VI

EVALUASI HASIL BELAJAR

Pasal 14 1. Kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa dievaluasi secara

berkala yang dapat diselenggarakan dalam bentuk ujian,

pelaksanaan tugas, dan/atau pengamatan oleh dosen. 2. Evaluasi dapat diselenggarakan melalui kuis, ujian tengah

semester, ujian akhir semester, ujian akhir program studi, ujian skripsi, ujian tesis, atau ujian disertasi.

3. Penilaian terhadap hasil belajar mahasiswa dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan cara yang

sesuai dengan karakteristik program pendidikan yang

bersangkutan. 4. Untuk mendorong pencapaian prestasi akademik yang lebih

tinggi dapat dikembangkan sistem penghargaan bagi mahasiswa dan lulusan yang memperoleh prestasi tinggi.

5. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada Ayat

(1), (2), (3), dan (4) diatur oleh Universitas dengan keputusan Rektor.

Pasal 15

1. Ujian akhir program vokasi hanya diselenggarakan pada

jenjang Diploma III dan DiplomaIV berupa ujian komprehensif atau ujian praktik kerja.

2. Ujian akhir program sarjana (Strata 1), terdiri dari ujian komprehensif dan ujian skripsi untuk memperoleh gelar

sarjana. 3. Bentuk ujian akhir untuk program profesi ditentukan atas

dasar kesepakatan dari organisasi profesi terkait.

4. Ujian akhirprogrampascasarjana (Strata 2) untuk

Page 14: 02 Statuta UB  A5

10

memperoleh gelar Magister dilakukan dalam bentuk ujian tesis.

5. Ujian akhir program doktor (Strata 3) untuk memperoleh gelar Doktor dilakukan dalam bentuk ujian disertasi.

Pasal 16

1. Syarat kelulusan, jumlah satuan kredit semester (sks) yang

harus ditempuh, dan indeks prestasi kumulatif (IPK) minimum ditetapkan oleh Rektor.

2. Rektor menetapkan jumlah sks yang harus ditempuh sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) dengan berpedoman

pada kisaran beban studi bagi masing-masing Program

Studi.

Pasal 17

1. Predikat kelulusan terdiri atas tiga tingkat yaitu:

memuaskan, sangat memuaskan, dan cum laude (dengan pujian), yang dinyatakan pada transkrip akademik.

2. Penetapan predikat kelulusan dan tata caranya ditetapkan oleh Rektor.

BAB VII

KEBEBASAN MIMBAR AKADEMIK DAN OTONOMI KEILMUAN

Pasal 18 1. Kebebasan akademik, termasuk kebebasan mimbar

akademik dan otonomi keilmuan, merupakan kebebasan

yang dimiliki oleh anggota sivitas akademika dalam rangka melaksanakan kegiatan yang terkait dengan pendidikan dan

pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, secara bertanggung jawab dan mandiri.

2. Pimpinan Universitas/Fakultas mengupayakan dan menjamin

agar setiap anggota sivitas akademika dapat melaksanakan kebebasan akademik dalam rangka tugas dan fungsinya

secara mandiri sesuai dengan aspirasi pribadi dan dilandasi oleh norma dan kaidah keilmuan.

Pasal 19

1. Kebebasan mimbar akademik merupakan bagian dari

kebebasan akademik yang memungkinkan sivitas akademika

Page 15: 02 Statuta UB  A5

11

menyampaikan pikiran dan pendapat secara bebas di Universitas/Fakultas sesuai dengan norma dan kaidah

keilmuan. 2. Universitas/Fakultas dapat mengundang tenaga ahli dari luar

untuk menyampaikan pikiran dan pendapat sesuai dengan

norma dan kaidah keilmuan dalam rangka pelaksanaan kebebasan akademik dan diarahkan untuk memantapkan

terwujudnya pengembangan diri sivitas akademika, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Pasal 20

Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni Universitas dan sivitas akademik berpedoman pada otonomi keilmuan yang perwujudannya diatur oleh Senat Universitas.

BAB VIII

GELAR, SEBUTAN, DAN PENGHARGAAN

Pasal 21 1. Lulusan pendidikan akademik diberikan hak untuk

menggunakan gelar akademik. 2. Lulusan pendidikan profesi diberikan hak untuk

menggunakan sebutan profesi.

3. Lulusan pendidikan vokasi berhak untuk menggunakan sebutan vokasi.

4. Jenis gelar akademik, sebutan profesi, dan sebutan vokasi, singkatan dan penggunaannya diatur sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Syarat pemberian gelar akademik, sebutan profesi, dan sebutan vokasi, diatur oleh Senat Universitas dengan

berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Rektor berhak mencabut gelar akademik, sebutan profesi,

maupun sebutan vokasi yang dicapai secara tidak sah setelah melalui pertimbangan Senat Universitas dan atau

Senat Fakultas. Pasal 22

1. Gelar doktor kehormatan dapat diberikan kepada sarjana yang telah berjasa luar biasa bagi ilmu pengetahuan,

teknologi, kebudayaan, kemasyarakatan, atau kemanusiaan.

2. Pemberian gelar doktor kehormatan diusulkan oleh

Page 16: 02 Statuta UB  A5

12

Dekan/Rektor dengan persetujuan Senat Fakultas/Senat Universitas dan dikukuhkan oleh Senat Universitas.

3. Prosedur pengusulan, pemberian, dan penggunaan gelar doktor kehormatan diatur sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Pengukuhan gelar doktor kehormatan sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan tata

cara yang diatur melalui Peraturan Senat Universitas. 5. Gelar Doktor kehormatan, disingkat Dr (H.C) ditempatkan di

depan nama penerima hak atas gelar tersebut dan hanya digunakan atau dicantumkan pada dokumen resmi yang

berkaitan dengan kegiatan akademik dan pekerjaan.

Pasal 23

1. Rektor dapat memberikan penghargaan kepada seseorang atau lembaga yang dipandang berjasa luar biasa bagi ilmu

pengetahuan, teknologi, kebudayaan, kemasyarakatan, atau

kemanusiaan dan memberikan kontribusi terhadap perkembangan Universitas.

2. Kriteria dan bentuk penghargaan diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 24

Ukuran, bentuk, isi, warna ijasah dan tanda perhargaan serta

lambang yang terdapat dalam ijasah dan tanda penghargaan diatur dengan Peraturan Senat Universitas.

BAB IX

ORGANISASI UNIVERSITAS

Pasal 25 Organisasi Universitas terdiri atas:

1. Senat Universitas

2. Dewan Pengawas 3. Unsur Pimpinan: Rektor dan Pembantu Rektor

4. Unsur Pelaksana Akademik: a. Fakultas

b. Sekolah Pascasarjana c. Program Pendidikan Vokasi

d. Lembaga

5. Unsur Pelaksana Administrasi:

Page 17: 02 Statuta UB  A5

13

a. Biro Administrasi Keuangan b. Biro Administrasi Umum

c. Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan d. Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi

6. Unsur Penunjang:

a. Perpustakaan b. Laboratorium Sentral Ilmu Hayati

c. Unit Teknologi Informasi dan Komunikasi d. Unit Inkubator Bisnis

e. Pusat Bahasa f. Unit Layanan Mata Kuliah Umum

g. Unit Penerbitan

h. Unit Job Placement Center 7. Unsur Pemantauan dan Evaluasi yaitu:

a. Pusat Jaminan Mutu b. Satuan Pengendali Internal

8. Unsur Usaha Bisnis

Pusat Bisnis 9. Unsur Pelayanan Umum:

a. Unit Pembinaan Agama b. Unit Pelayanan Kesehatan

Bagian Kesatu

Senat Universitas Pasal 26

1. Senat Universitas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di Universitas.

2. Keanggotaan Senat Universitas terdiri dari para Dosen tetap

bergelar guru besar, pimpinan Universitas, Dekan, dan 2 (dua) orang Dosen tetap dari masing-masing Fakultas.

3. Anggota Senat Universitas diangkat dan diberhentikan oleh Rektor sebagai Ketua Senat sesuai dengan peraturan dan

ketentuan yang berlaku.

4. Ketua Senat adalah Rektor dan didampingi oleh seorang Sekretaris yang dipilih di antara anggota Senat Universitas.

5. Senat Universitas mempunyai tugas: a. Mengusulkan perubahan Statuta Universitas kepada

Menteri; b. Mengusulkan angggota Dewan Pengawas dari unsur

tenaga ahli;

c. Merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan

Page 18: 02 Statuta UB  A5

14

Universitas; d. Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik,

kecakapan,dan kepribadian sivitas akademika; e. Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan

akademik;

f. Merumuskan norma, etika, dan tolok ukur penyelenggaraan Universitas;

g. Menilai pertanggungjawaban dan pelaksanaan kebijakan akademik yang telah dijalankan oleh Rektor;

h. Memberikan pertimbangan dan persetujuan rencana anggaran pendapatan dan belanja Universitas yang

diajukan oleh Rektor;

i. Memilih dan memberikan pertimbangan atas Dosen yang diusulkan menjadi Rektor

j. Memberikan pertimbangan untuk Dosen yang diusulkan menjadi Pembantu Rektor, Direktur Pascasarjana;

k. Memberikan pertimbangan untuk Dosen yang diusulkan

menjadi guru besar; l. Menegakkan norma yang berlaku bagi sivitas

akademika; m. Mengukuhkan pemberian gelar doktor kehormatan dan

guru besar bagi seseorang yang memenuhi persyaratan. 6. Senat Universitas dapat membentuk komisi-komisi Senat

Universitas.

7. Tata cara pengambilan keputusan dalam Rapat Senat diatur dalam Peraturan Senat Universitas.

Page 19: 02 Statuta UB  A5

15

Bagian Kedua Dewan Pengawas

Pasal 27 Dewan Pengawas adalah satuan fungsional yang bertugas

melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Universitas.

Pasal 28

Dewan Pengawas bertugas melakukan pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan Universitas yang dilakukan oleh

Rektor sehubungan dengan Rencana Strategis Universitas, Rencana Bisnis Universitas, dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja

Universitas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Pasal 29 Dewan Pengawas Universitas berkewajiban:

1. Memberikan pendapat dan saran kepada Menteri dan

Menteri Keuangan mengenai Rencana Strategis Universitas, Rencana Bisnis Universitas, dan Rencana Anggaran

Pendapatan dan Belanja Universitas yang diusulkan oleh Rektor;

2. Mengawasi perkembangan kegiatan Universitas, memberikan pendapat dan saran kepada Menteri dan Menteri Keuangan

mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi

pengelolaan Universitas; 3. Melaporkan kepada Menteri dan Menteri Keuangan apabila

terjadi gejala menurunnya kinerja Universitas; dan 4. Memberikan nasihat kepada Rektor dalam

melaksanakanpengelolaanUniversitas.

Pasal 30

1. Anggota Dewan Pengawas diusulkan oleh Senat Universitas dan ditetapkan dengan keputusan Menteri danpersetujuan

Menteri Keuangan.

2. Anggota Dewan Pengawas sebanyak 5 (lima) orang terdiri atas unsur pejabat Departemen Pendidikan Nasional,

Departemen Keuangan, dan tenaga ahli yang sesuai dengan bidang kegiatan Universitas.

3. Masa jabatan anggota Dewan Pengawas ditetapkan selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa

jabatan berikutnya, dengan ketentuan tidak boleh lebih dari

2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut.

Page 20: 02 Statuta UB  A5

16

4. Dewan Pengawas dipimpin oleh seorang Ketua dan dibantu oleh seorang Sekretaris yang dipilih di antara para anggota.

5. Anggota Dewan Pengawas dapat diberhentikan dari jabatannya karena hal-hal sebagai berikut:

a. Berhenti atas permintaan sendiri;

b. Tidak dapat melaksanakan tugas secara terus-menerus; c. Tidak melaksanakan tugas dengan baik;

d. Melakukan tindak pidana; e. Terlibat dalam tindakan yang dapat merugikan

Universitas.

Pasal 31 Syarat untuk dapat diangkat menjadi anggota Dewan

Pengawas adalah sebagai berikut:

1. Memiliki dedikasi dan memahami masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan Universitas, serta dapat

menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan

tugasnya; 2. Mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah

dinyatakan pailit atau tidak pernah menjadi anggota Direksi atau Komisaris atau Dewan Pengawas yang dinyatakan

bersalah sehingga menyebabkan suatu badan usaha pailit, dan orang yang tidak pernah melakukan tindak pidana

dengan ancaman pidana penjara.

Bagian Ketiga Pimpinan Universitas

Pasal 32 1. Rektor adalah pemimpin dan penanggung jawab utama

Universitas.

2. Rektor bertugas mengatur penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kegiatan

penunjang lain, serta melakukan pembinaan terhadap

dosen, mahasiswa, tenaga penunjang akademik, dantenaga administrasi.

3. Rektor dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada ketentuan yang berlaku;

4. Rektor diangkat dan diberhentikan oleh Presiden berdasarkan pertimbangan Senat Universitas.

5. Rektor dalam melaksanakan tugasnyadibantu oleh beberapa

Pembantu Rektor.

Page 21: 02 Statuta UB  A5

17

6. Pembantu Rektor diangkatdandiberhentikanoleh Rektoratas pertimbangan Senat Universitas.

7. Masa jabatan Rektor dan Pembantu Rektor adalah 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak

boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut.

8. Rincian tugas Rektor dan Pembantu Rektor diatur dalam Organisasi dan Tata Kerja Universitas.

Pasal 33

Rektor mempunyai tugas: 1. Mengkoordinasikan penyelenggaraan pendidikan, penelitian,

pengabdian kepada masyarakat;

2. Mengelola seluruh kekayaan Universitas dan memanfaatkannya secara optimal untuk kepentingan

Universitas; 3. Melakukan pembinaan terhadap Dosen, Tenaga Penunjang

Akademik, Tenaga Administrasi, dan Mahasiswa

4. Melakukan kerja sama dengan pihak lain; 5. Melakukan perjanjian utang-piutang atas nama Universitas

sesuai dengan Peraturan yang berlaku; 6. Menyusun Rencana Strategis untuk jangka waktu 5 (lima)

tahun; 7. Menyusun Program Kerja dan Anggaran Tahunan

Universitas;

8. Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan kepada Menteri dan Menteri Keuangan setelah mendapat

persetujuan Senat Universitas

Bagian Keempat Unsur Pelaksana Akademik

Paragraf 1 Fakultas

Pasal 34 Organisasi Fakultas terdiri atas:

1. Pimpinan Fakultas: Dekan dan Pembantu Dekan.

2. Senat Fakultas. 3. Unsur Pelaksana Akademik antara lain adalah jurusan,

program studi, laboratorium, bengkel, studio, kelompok dosen.

4. Unsur Pelaksana Administrasi: bagian tata usaha.

5. Unsur penunjang: ruang baca, kebun/kolam percobaan,

Page 22: 02 Statuta UB  A5

18

tambak, taman, ternak, rumah sakit, fasilitas kesehatan lain, dan bentuk penunjang lainnya yang diperlukan Fakultas.

Pasal 35

1. Dekan adalah pemimpin dan penanggung jawab utama

Fakultas. 2. Dekan mempunyai tugas mengatur penyelenggaraan

pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan melakukan pembinaan kepada mahasiswa, dosen dan

tenaga administrasi Fakultas. 3. Dekan dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada

peraturan atau ketentuan yang berlaku.

4. Dalam melaksanakan tugasnya, Dekan dibantu oleh beberapa orang Pembantu Dekan.

5. Dekan dan Pembantu Dekan diangkat dan diberhentikan oleh Rektor melalui pertimbangan Senat Fakultas.

6. Masa jabatan Dekan dan Pembantu Dekan adalah 4 (empat)

tahun, dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut.

Pasal 36

1. Senat Fakultas merupakan badan normatif tertinggi di Fakultas.

2. Keanggotaan Senat Fakultas terdiri atas dosen tetap dengan

jabatan guru besar, pimpinan Fakultas, Ketua Jurusan dan 10 (sepuluh) orang wakil Dosen.

3. Keanggotaan Senat Fakultas diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usulan Dekan selaku Ketua Senat.

4. Ketua Senat Fakultas adalah Dekan dan didampingi oleh

seorang Sekretaris yang dipilih dari para anggota Senat Fakultas.

5. Dalam melaksanakan tugasnya, Senat Fakultas dapat membentuk komisi-komisi yang beranggotakan anggota

Senat Fakultas.

6. Tata cara pengambilan keputusan dalam Rapat Senat diatur dalam tata tertib Rapat Senat Fakultas.

7. Senat Fakultas mempunyai tugas pokok: a. Merumuskan baku mutu pendidikan, kebijakan

akademik dan pengembangan Fakultas; b. Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik,

kecakapan dan kepribadian sivitas akademika;

c. Merumuskan norma, etika, dan tolok ukur

Page 23: 02 Statuta UB  A5

19

penyelenggaraan Fakultas; d. Menilai pertanggungjawaban dan pelaksanaan

kebijakan yang telah ditetapkan oleh Dekan; e. Memberikan pertimbangan atas dosen yang dicalonkan

memangku jabatan fungsional akademik lebih tinggi;

f. Mengusulkan pemberian gelar doktor kehormatan bagi seseorang yang memenuhi persyaratan sesuai dengan

peraturan atau ketentuan yang berlaku; g. Memberikan pertimbangan dan persetujuan rencana

anggaran pendapatan dan belanja Fakultas yang diajukan oleh Dekan.

h. Memilih dan memberikan pertimbangan atas Dosen

yang diusulkan mendapat tugas tambahan sebagai Dekan,

i. Memberikan pertimbangan untuk Dosen yang diangkat sebagai Pembantu Dekan, Ketua Jurusan/Bagian dan

Sekretaris Jurusan/Bagian;

j. Tata cara pertimbangan Senat Fakultas dalam hal pengangkatan dan pemberhentian Dekan, Pembantu

Dekan, Ketua dan Sekretaris Jurusan/Bagian serta pengusulan kenaikan jabatan fungsional akademik

diatur dalam Peraturan Senat Universitas.

Pasal 37 1. Jurusan atau Bagian merupakan unit pelaksana akademik

yang melaksanakan pendidikan akademik pada program

sarjana, program pascasarjana, dan pendidikan profesi. 2. Jurusan atau Bagian dipimpin oleh seorang Ketua dan

didampingi seorang Sekretaris yang diangkat dan

diberhentikan oleh Rektor atas usul Dekan, serta bertanggung jawab langsung kepada Dekan.

3. Masa jabatan Ketua dan Sekretaris Jurusan atau Bagian adalah 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali dengan

ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan

berturut-turut. 4. Ketua Jurusan/Bagian mengkoordinasikan semua program

studi terkait untuk menjamin baku mutu pendidikan. 5. Program Pascasarjana di Jurusan/Fakultas dipimpin oleh

seorang Ketua. 6. Jurusan atau Bagian dalam melaksanakan tugasnya

membentuk bengkel, laboratorium/studio, program studi

akademik, dan profesi, serta bentuk lain yang dianggap

Page 24: 02 Statuta UB  A5

20

perlu untuk menyelenggarakan pendidikan oleh Fakultas. 7. Tata cara pembentukan bengkel, laboratorium/studio,

program studi, serta bentuk-bentuk lain yang dianggap perlu seperti dimaksud pada Ayat (4) dalam pasal ini diatur

melalui Peraturan Rektor.

Pasal 38

1. Program Studi merupakan unit penyelenggara program-program pendidikan tinggi yang diselenggarakan atas dasar

suatu kurikulum. 2. Program-program pendidikan tinggi berupa program sarjana,

pascasarjana, dan profesi, dapat diselenggarakan di

Universitas/Fakultas/Jurusan yang memenuhi syarat.

Pasal 39 1. Laboratorium, bengkel, dan studio adalah wadah bagi sivitas

akademika melakukan pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi melalui penelitian dan praktik belajar. 2. Laboratorium, bengkel, atau studio dipimpin oleh seorang

ketua laboratorium/studio yang ditunjuk atas dasar kompetensi bidang ilmunya serta kemampuannya melakukan

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 3. Tugas seorang ketua laboratorium, bengkel, atau studio

adalah melakukan pengelolaan laboratorium atau studio,

melakukan koordinasi serta memimpin pengembangan ilmu pada bidang kajian tertentu melalui kegiatan penelitian.

4. Laboratorium beranggotakan kelompok dosen. 5. Dalam satu laboratorium dapat dibentuk

lebihdarisatukelompokdosen.

6. Laboratorium didukung oleh tenaga penunjang akademik yang terdiri dari peneliti, teknisi, laboran, dan tenaga

administrasi. 7. Laboratorium sentral dapat dibentuk di tingkat Universitas

untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan penelitian lintas

Program Studi/Jurusan.

Page 25: 02 Statuta UB  A5

21

Pasal 40 1. Kelompok Dosen adalah sekelompok Dosen yang

mempunyai kompetensi pada bidang ilmu/kajian tertentu di dalam satu laboratorium/studio/Jurusan/Fakultas.

2. Kelompok Dosen dipimpin oleh seorang ketua kelompok

yang bertugas melakukan koordinasi dan memimpin aktivitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Paragraf 2

Sekolah Pascasarjana Pasal 41

1. Sekolah Pascasarjana berfungsi mengkoordinasikan semua

Program Magister, Program Doktor, dan Program Pendidikan Profesi untuk menjamin baku mutu pendidikan.

2. Penyelenggaraan Program Magister, Program Doktor, dan Program Pendidikan Profesi dilaksanakan pada Fakultas atau

Jurusan yang memenuhi syarat.

3. Program Magister dan Program Doktor yang bersifat lintas jurusan dapat berada di bawah Fakultas yang memiliki

sumber daya terbanyak yang digunakan dalam penyelenggaraannya.

Pasal 42

1. Sekolah Pascasarjana dipimpin oleh seorang Direktur dibantu

oleh seorang Sekretaris dan Komite. 2. Direktur Pascasarjana diangkat dan diberhentikan oleh

Rektor untuk masa jabatan 4 (empat) tahun dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan

berturut.

3. Sekretaris Pascasarjana diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usul Direktur.

4. Organisasi, fungsi, dan tugas Komite akan diatur lebih lanjut dalam Organisasi dan Tata Kerja Universitas.

Paragraf 3

Program Pendidikan Vokasi Pasal 43

1. Program Pendidikan Vokasi berfungsi melaksanakan semua program pendidkan vokasi.

2. Program Pendidikan Vokasi dipimpin oleh Ketua dibantu oleh

Sekretaris.

Page 26: 02 Statuta UB  A5

22

3. Ketua dan Sekretaris Program Pendidikan Vokasi diangkat dan diberhentikan oleh Rektor untuk masa jabatan 4

(empat) tahun dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut.

4. Organisasi, fungsi, dan tugas Komite akan diatur lebih lanjut

dalam Organisasi dan Tata Kerja Universitas

Paragraf 4

Lembaga Pasal 44

1. Lembaga merupakan unsur pelaksana akademisdi

Universitas yang melakukan koordinasi, memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi di

lingkungan Universitas. 2. Lembaga terdiri atas Lembaga Penelitian dan Pengabdian

kepada Masyarakat dan Lembaga Pengkajian dan

Pengembangan Pendidikan. 3. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

terdiri atas 2 (dua) bidang: Bidang Penelitian dan Bidang Pengabdian kepada Masyarakat.

4. Lembaga dapat membentuk pusat-pusat studi secara fungsional sesuai dengan kebutuhan.

5. Rincian tugas Lembaga diatur dalam Organisasi dan Tata

Kerja Universitas.

Pasal 45 1. Lembaga dipimpin oleh seorang Kepala dan dibantu oleh

seorang Sekretaris dan Ketua Bidang.

2. Kepala Lembaga diangkat dan diberhentikan oleh Rektor. 3. Sekretaris, Ketua Bidang, dan Ketua Pusat diangkat dan

diberhentikan oleh Rektor atas usul Kepala Lembaga. 4. Pimpinan lembaga diangkat untuk masa 4 (empat) tahun

dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh

lebih dari2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut.

Bagian Kelima

Unsur Pelaksana Administrasi Pasal 46

1. Biro adalah unsur pelaksana administrasi Universitas yang

berfungsi menyelenggarakan pelayanan teknis administrasi.

Page 27: 02 Statuta UB  A5

23

2. Biro terdiri atas: Biro Administrasi Keuangan, Biro Administrasi Umum, Biro Akademik dan Kemahasiswaan,

Biro Perencanaan dan Sistem Informasi. 3. Biro dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat dan

diberhentikan oleh Rektor serta bertanggung jawab kepada

Rektor. 4. Rincian tugas Biro Administrasi Umum, Biro Akademik dan

Kemahasiswaan, Biro Perencanaan dan Sistem Informasi diatur dalam Organisasi dan Tata Kerja Universitas.

5. Biro Administrasi Keuangan dipimpin seorang Kepala Biro Administrasi Keuangan dan berkedudukan sebagai Pejabat

Keuangan dengan tugas khusus di bidang keuangan.

6. Tugas dan kewajiban Pejabat Keuangan adalah sebagai berikut:

a. Membantu Pimpinan dalam penyusunan Rencana Strategis Bisnis;

b. Menyiapkan dokumen pelaksanaan Anggaran

Universitas; c. Melakukan pengelolaan administrasi pendapatan dan

belanja Universitas; d. Menyelenggarakan pengelolaan kas Universitas;

e. Melakukan pengelolaan administrasi hutang-piutang Universitas;

f. Membantu Pimpinan Universitas menyusun kebijakan

pengelolaan barang, aset tetap, dan investasi Universitas;

g. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan Universitas;

h. Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan

keuangan Universitas. 7. Pejabat Keuangan diangkat dan diberhentikan oleh Rektor

serta bertanggung jawab kepada Rektor.

Bagian Keenam Unsur Penunjang

Pasal 47 Unsur Penunjang terdiri atas: Perpustakaan, Laboratorium

Sentral Ilmu Hayati, Unit Teknologi Informasi dn Komunikasi, Unit Inkubator Bisnis dan Pelayanan Masyarakat, Pusat Bahasa, Unit

Layanan Mata Kuliah Umum, Unit Penerbitan, Unit Job Placement Center dan unit lain yang diperlukan.

Page 28: 02 Statuta UB  A5

24

Pasal 48 1. Perpustakaan adalah tempat pelayanan informasi ilmiah bagi

sivitas akademika yang dapat berupa sebagai bahan pustaka, jurnal ilmiah, skripsi, tesis, dan disertasi tersimpan

dalam bentuk hasil cetak, mikrofilm, maupun dalam media

elektronik. 2. Perpustakaan berfungsi mendukung kegiatan Universitas.

3. Perpustakaan dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor serta bertanggung jawab

kepada Rektor. 4. Kepala Perpustakaan diangkat untuk masa 4 (empat) tahun

dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh

lebih dari2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut. 5. Rincian tugas Perpustakaan dan syarat menjadi Kepala

Perpustakaan diatur dalam Organisasi dan Tata Kerja Universitas.

Pasal 49

1. Laboratorium Sentral Ilmu Hayati adalah tempat pelayanan

kegiatanilmiah bagi sivitas akademika dan berfungsi melakukan koordinasi penelitian dalam bidang ilmu-ilmu

hayati dan bekerja sama dengan Jurusan/Program Studi. 2. Laboratorium Sentral Ilmu Hayati melakukan kegiatan

penelitian dengan teknologi tinggi yang berskala nasional

dan atau global. 3. Laboratorium Sentral Ilmu Hayati dapat bekerja sama

dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Jurusan, Program Studi, dan lembaga lain di

luar Universitas.

4. Laboratorium Sentral Ilmu Hayati dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor serta

bertanggung jawab kepada Rektor. 5. KepalaLaboratorium Sentral Ilmu Hayati diangkat untuk

masa 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali dengan

ketentuan tidak boleh lebih dari 2(dua) kali masa jabatan berturut-turut.

6. Rincian tugas Laboratorium Sentral Ilmu Hayati dan syarat menjadi Kepala Laboratorium Sentral Ilmu Hayati diatur

dalam Organisasi dan Tata Kerja Universitas. 7. Laboratorium Sentral lainnya dapat dibentuk berdasarkan

kebutuhan.

Page 29: 02 Statuta UB  A5

25

Pasal 50 1. Unit Teknologi Informasi dan Komunikasi berfungsi

membantu Universitas melakukan kegiatan akademik dan non akademik di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

2. Unit Teknologi Informasi dan Komunikasi dipimpin oleh

seorang Kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor serta bertanggung jawab kepada Rektor.

3. Kepala Teknologi Informasi dan Komunikasi diangkat untuk masa jabatan 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali

dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut.

4. Unit Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat bekerja

sama dengan unit dan lembaga lain di dalam dan di luar Universitas.

5. Rincian tugas Unit Teknologi Informasi dan Komunikasi dan syarat menjadi Kepala Teknologi Informasi dan Komunikasi

diatur dalam Organisasi dan Tata Kerja Universitas.

Pasal 51

1. Unit Inkubator Bisnis berfungsi membantu Universitas melakukan kegiatan pendidikan kewirausahaan dan kegiatan

bisnis yang terkait dengan hasil akademik. 2. Unit Inkubator Bisnis dipimpin oleh seorang Kepala yang

diangkat dan diberhentikan oleh Rektor serta bertanggung

jawab kepada Rektor. 3. Kepala Inkubator Bisnis diangkat untuk masa 4 (empat)

tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut.

4. Unit Inkubator Bisnis dapat bekerja sama dengan unit dan

lembaga lain di dalam dan di luar Universitas. 5. Rincian tugas Inkubator Bisnis dan syarat menjadi Kepala

Inkubator Bisnis diatur dalam Organisasi dan Tata Kerja Universitas.

Pasal 52 1. Pusat Bahasa berfungsi membantu Universitas melakukan

kegiatan peningkatan kemampuan berbahasa dan pelayanan

sertifikasi bahasa. 2. Pusat Bahasa dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat

dan diberhentikan oleh Rektor serta bertanggung jawab

kepada Rektor.

Page 30: 02 Statuta UB  A5

26

3. KepalaPusat Bahasa diangkat untuk masa 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh

lebih dari 2(dua) kali masa jabatan berturut-turut. 4. Pusat Bahasa dapat bekerja sama dengan unit dan lembaga

lain di dalam dan di luar Universitas.

5. Rincian tugas Pusat Bahasa dan syarat menjadi Kepala Pusat Bahasa diatur dalam Organisasi dan Tata Kerja Universitas.

Pasal 53

1. Unit Layanan Mata Kuliah Umum berfungsi membantu Universitas melakukan kegiatan akademik untuk mata kuliah

tertentu yang bersifat lintas fakultas.

2. Unit Layanan Mata Kuliah Umum dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor serta

bertanggung jawab kepada Rektor. 3. Ketua Unit Layanan Mata Kuliah Umum diangkat untuk masa

4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali dengan

ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut.

4. Rincian tugas Unit Layanan Mata Kuliah Umum dan syarat menjadi Ketua Unit Mata Kuliah Umum diatur dalam

Organisasi dan Tata Kerja Universitas.

Pasal 54 1. Unit Penerbitan berfungsi membantu Universitas melakukan

kegiatan akademik berupa penerbitan bahan pustaka bagi

kalangan pendidikan tinggi. 2. Unit Penerbitan dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat

dan diberhentikan oleh Rektor serta bertanggung jawab

kepada Rektor. 3. Ketua Unit Penerbitan diangkat untuk masa 4 (empat) tahun

dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut.

4. Rincian tugas Unit Penerbitan dan syarat menjadi Kepala

Penerbitan diatur dalam Organisasi dan Tata Kerja Universitas.

Page 31: 02 Statuta UB  A5

27

Bagian Ketujuh Unsur Pemantauan dan Evaluasi

Pasal 55 Unsur Pemantauan dan Evaluasi terdiri atas Pusat Jaminan

Mutu dan Satuan Pengendali Internal.

Pasal 56

1. Pusat Jaminan Mutu adalah unsur pemantauan dan evaluasi yang berfungsi mendukung kegiatan Universitas dalam

memberikan jaminan mutu akademik Universitas. 2. Pusat Jaminan Mutu dipimpin oleh seorang Ketua yang

diangkat dan diberhentikan oleh Rektor serta bertanggung

jawab kepada Rektor. 3. Ketua Pusat Jaminan Mutu diangkat untuk masa 4 (empat)

tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2(dua) kali masa jabatan berturut-turut.

4. Rincian tugas Pusat Jaminan Mutu diatur dalam Organisasi

dan Tata Kerja Universitas.

Pasal 57 1. Satuan Pengendali Internal adalah unsur pemantauan dan

evaluasiyang berfungsi mendukung kegiatan Universitas dalam pengawasan internal Universitas di bidang non

akademik.

2. Satuan Pengendali Internal dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor serta

bertanggung jawab kepada Rektor. 3. Ketua Satuan Pengendali Internal diangkat untuk masa 4

(empat) tahun dan dapat diangkat kembali dengan

ketentuan tidak boleh lebih dari 2(dua) kali masa jabatan berturut-turut.

4. Rincian tugas Satuan Pengendali Internal diatur dalam Organisasi dan Tata Kerja Universitas.

Bagian Kedelapan

Pusat Bisnis Pasal 58

1. Pusat Bisnis adalah unsur yang berfungsi mendukung Universitas dalam penggalangan dana dalam bentuk usaha

komersial secara tidak bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Page 32: 02 Statuta UB  A5

28

2. Pusat Bisnis dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor serta bertanggung jawab kepada

Rektor. 3. Kepala Pusat Bisnis diangkat untuk masa selama-lamanya 4

(empat) tahun dan dapat diangkat kembali dengan

ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut.

4. Dalam Pusat Bisnis dapat dibentuk unit-unit bisnis sesuai dengan kebutuhan.

5. Rincian tugas Pusat Bisnis diatur dalam Organisasi dan Tata Kerja Universitas.

Unsur Pelayanan Umum

Pasal 59 1. Unsur Pelayanan Umum adalah unit yang berfungsi

mendukung kegiatan Universitas dalam pelayanan umum

yang tidak terkait dengan tugas utama Universitas. 2. Unsur Pelayanan Umum terdiri atas Unit Pembinaan Agama,

Unit Pelayanan Kesehatan, dan unit-unit lain yang diperlukan.

3. Unsur Pelayanan Umum dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor serta bertanggung

jawab kepada Rektor.

4. Kepala Unit Pembinaan Agama dan Kepala Unit Pelayanan Kesehatan diangkat untuk masa 4 (empat) tahun dan dapat

diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut.

5. Rincian tugas Unsur Pelayanan Umum diatur dalam

Organisasi dan Tata Kerja Universitas.

BAB X

HUBUNGAN KERJA ORGANISASI DI LINGKUNGAN

UNIVERSITAS

Pasal 60 1. Hubungan kerja internal Universitas secara umum bersifat

koordinatif, konsultatif dan informatif. 2. Hubungan kerja antara pimpinan Universitas dengan Dewan

Pengawas dan Senat Universitas bersifat konsultatif dan

informatif.

Page 33: 02 Statuta UB  A5

29

3. Hubungan kerja antara pimpinan Universitas dengan pimpinan unsur pelaksana akademik dan pelaksana

administrasi bersifat instruktif, koordinatif, konsultatif, dan informatif.

4. Hubungan kerja antara pimpinan yang sederajat dalam

unsur pelaksana akademik dan pelaksana administrasi dapat bersifat koordinatif, konsultatif, dan informatif.

5. Hubungan kerja antara pimpinan unsur pelaksana akademik dan pelaksana administrasi dengan unit pelaksana di

bawahnya bersifat instruktif, koordinatif, konsultatif, dan informatif.

6. Hubungan kerja eksternal antara instansi luar yang sederajat

dengan atau lebih tinggi dari Universitas secara umum dilakukan oleh Rektor.

7. Hubungan kerja eksternal yang bersifat teknis-administratif antara instansi luar dengan Universitas, dapat dilakukan oleh

pimpinan unsur pelaksana dengan sepengetahuan dan

persetujuan Rektor.

BAB XI

DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Pasal 61 1. Dosen terdiri atas dosen tetap, dosen tidak tetap, dan dosen

tamu.

2. Dosen tetap adalah dosen yang telah mempunyai Sertifikat Dosen dan diangkat serta ditetapkan sebagai tenaga tetap

pada Universitas

3. Dosen tidak tetap adalah dosen yang bukan tenaga tetap pada Universitas

4. Dosen tetap seperti yang dimaksud dalam Ayat (3) diangkat melalui keputusan Menteri atas usul Rektor setelah

menerima pertimbangan Ketua Jurusan/Bagian atau Dekan

terkait. 5. Dosen tidak tetap seperti yang dimaksud dalam Ayat (4)

diangkat oleh Rektor setelah menerima pertimbangan dari Ketua Jurusan/Bagian atau Dekan terkait.

6. Dosen tamu adalah seseorang yang diundang untuk mengajar pada Universitas selama jangka waktu tertentu.

Page 34: 02 Statuta UB  A5

30

Pasal 62 1. Jenjang jabatan fungsional dosen pada dasarnya terdiri dari

Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala dan Guru Besar. 2. Wewenang dan tata cara pengangkatan dan pemberhentian

jabatan fungsional diatur sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku. 3. Jabatan fungsional dosen terdiri dari dosen pada program

pendidikan akademik, pada program pendidikan profesi, dan program pendidikan vokasi.

4. Jenjang jabatan dosen sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi diatur

sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku.

Pasal 63

1. Syarat untuk menjadi dosen tetap adalah: a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YangMaha Esa;

b. Berwawasan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945; c. Memiliki kualifikasi sebagai dosen;

d. Mempunyai moral dan integritas yang tinggi; e. Memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap

masa depan bangsa dan negara. 2. Dosen tetap memiliki jabatan fungsional dengan tugas

utama mengajar dan membimbing mahasiswa,

mengembangkan ilmu pengetahuan/teknologi/ seni, dan melakukan pengabdian kepada masyarakat.

3. Syarat untuk menjadi guru besar selain sebagaimana tercantum pada Ayat (1) adalah memiliki kemampuan

akademik membimbing calon doktor yang ditunjukkan

dengan kualifikasi doktor dan memiliki karya ilmiah, karya-karya lain yang bermutu sesuai dengan standar yang

ditetapkan dalam peraturan yang berlaku. 4. Untuk dapat diangkat menjadi guru besar, harus diperoleh

persetujuan dari Senat Universitas melalui usulan dari

Jurusan/Fakultas yang bersangkutan dengan persetujuan Senat Fakultas.

5. Guru besar diangkat oleh Menteri atas usul pimpinan Universitas setelah mendapat persetujuan dari Senat

Universitas. 6. Sebutan guru besar/profesor hanya dapat digunakan selama

bersangkutan melaksanakan tugas sebagai dosen di

perguruan tinggi.

Page 35: 02 Statuta UB  A5

31

7. Guru besar yang telah mengakhiri masa jabatannya dapat diangkat kembali menjadi guru besar di Universitas sebagai

penghargaan istimewa dengan sebutan guru besar emeritus. 8. Syarat pengangkatan dan tanggung jawab guru besar

emeritus diatur sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. 9. Hak dan kewajiban guru besar emeritus diatur melalui Surat

Keputusan Rektor,

Pasal 64 1. Tugas pokok, wewenang, tanggung jawab dan etika dosen

diatur dengan Surat Keputusan Rektor dengan

memperhatikan hasil rumusan Senat Universitas 2. Dalam menjalankan tugas dan kewenangannya, dosen perlu

memperhatikan etika yang berlaku 3. Hak, kewajiban, dan sanksi, bagi dosen yang berstatus

sebagai dosen tetap dan tidak tetap diatur sesuai dengan

peraturan atau ketentuan yang berlaku.

Pasal 65 1. Tenaga kependidikan adalah tenaga penunjang akademik

yang terdiri atas tenaga administrasi, pustakawan, pranata komputer, laboran, dan teknisi.

2. Persyaratan, tata cara pengangkatan, hak, dan wewenang

tenaga penunjang akademik diatur oleh Universitas dengan berpedoman pada peraturan atau ketentuan yang berlaku

BAB XII

MAHASISWA DAN ALUMNI

Pasal 66 1. Pelaksanaan peningkatan kepemimpinan, penalaran, minat,

bakat, dan kesejahteraan mahasiswa dalam kehidupan

kemahasiswaan pada Universitas perlu dibentuk organisasi kemahasiswaan.

2. Organisasi dan tata kerja kemahasiswaan diselenggarakan dari, oleh, dan untuk mahasiswa diatur sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

Page 36: 02 Statuta UB  A5

32

Pasal 67 Hak dan kewajiban mahasiswa diatur dalam peraturan

tersendiri.

Pasal 68 Sanksi administrasi dan atau sanksi akademik dikenakan

kepada mahasiswa yang melakukan pelanggaran ketentuan

administrasi dan atau pelanggaran ketentuan akademik, diatur dalam PeraturanUniversitas.

Pasal 69

1. Alumni adalah seseorang yang menamatkan pendidikannya

di Universitas. 2. Alumni membentuk organisasi alumni yang bertujuan

memajukan, dan mengembangkan ilmunya untuk kepentingan alumni, dan alma mater dalam kerangka

pembangunan nasional dan kemanusiaan.

3. Hubungan organisasi alumni dengan Universitas dan atau Fakultas diatur atas dasar kesepakatan bersama antara

pimpinan Universitas dan atau Fakultas dengan organisasi alumni.

4. Pimpinan Universitas dan Fakultas mempunyai tanggung jawab moral untuk memajukan dan mengembangkan

organisasi alumni guna mencapai tujuan organisasi alumni

BAB XIII PRASARANA DAN SARANA

Pasal 70

1. Prasarana dan sarana Universitas adalah semua fasilitas

yang digunakan untuk meningkatkan dan memperlancar proses pendidikan.

2. Sistem inventarisasi dan pendayagunaan prasarana dan

sarana diatur dalam Peraturan Universitas. 3. Tata cara pembangunan dan penggunaan prasarana dan

sarana diatur dalam Peraturan Universitas dengan persetujuan Senat Universitas.

Page 37: 02 Statuta UB  A5

33

BAB XIV PEMBIAYAAN

Pasal 71

1. Pembiayaan Universitas berasal dari anggaran Pemerintah,

anggaran yang berasal dari dana masyarakat atau penerimaan nnegarabukan pajak, dana bantuan luar negeri,

dan dana lain yang diperoleh dari usaha legal Universitas. 2. Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)

diatur menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 72

1. Universitas dapat menggali sumber-sumber dana dari

masyarakat dalam bentuk sumbangan dan hibah, bantuan beasiswa, jasa, penjualan produk, dan lain-lain.

2. Universitas dapat mendirikan unsur usaha komersial.

BAB XV PENGAWASAN DAN EVALUASI

Pasal 73

1. Mutu dan efisiensi pelaksanaan Universitas menjadi

tanggung jawab Rektor sesuai dengan Visi, Misi dan Tujuan Universitas.

2. Senat Universitas berkewajiban melakukan pengawasan dan evaluasi secara periodik terhadap penyelenggaraan

Universitas.

BAB XVI KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN

Pasal 74

1. Universitas dapat mengadakan kerja sama dengan berbagai

lembaga, baik perguruan tinggi maupun pihak lain dari dalam maupun luar negeri untuk meningkatkan mutu

akademik. 2. Bentuk kerja sama tersebut dapat berupa penelitian,

pertukaran staf/mahasiswa dan bantuan staf, pertukaran

informasi ilmiah, dan lain-lain yang dianggap

Page 38: 02 Statuta UB  A5

34

menguntungkan bagi pengembangan Universitas. 3. Bentuk kerja sama dengan Universitas atau lembaga

pendidikan maupun pihak lain dari dalam maupun luar negeri dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

BAB XVII PERUBAHAN STATUTA

Pasal 75 Perubahan Statuta diusulkan Rektor kepada Menteri setelah

mendapatkan persetujuan Senat Universitas.

BAB XVIII KETENTUAN PENUTUP

Pasal 75

1. Statuta ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

2. Dengan berlakunya Statuta ini, maka Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 080/O/2002

Tanggal17 Mei 2002 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.