01.Sanksi Pidana UU an Konsumen
-
Upload
zulherizal-zainal -
Category
Documents
-
view
320 -
download
0
Transcript of 01.Sanksi Pidana UU an Konsumen
5/8/2018 01.Sanksi Pidana UU an Konsumen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/01sanksi-pidana-uu-an-konsumen 1/4
Efektivitas UU Perlindungan Konsumen
UU Perlindungan Konsumen bertujuan (Pasal 3):a. meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk
melindungi diri;
b. mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari
ekses negatif pemakaian barang dan/atau jasa;
c. meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan dan
menuntut hak-haknya sebagai konsumen;
d. menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian
hokum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi;
e. menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan
konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam
berusaha;
f. meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan usaha
produksi barang dan/atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan
keselamatan konsumen.
Selain dari tujuan di atas, UU Perlindungan Konsumen juga menyatakan secara tegas hak
dan kewajiban konsumen maupun produsen (pelaku usaha) (Pasal 4 s.d. 7), perbuatan
yang dilarang bagi pelaku usaha (Pasal 8 s.d. 17), ketentuan pencantuman klausula baku
(Pasal 18), dan tanggung jawab pelaku (Pasal 19 s.d. 28)
Dalam rangka tercapainya tujuan tersebut dan memberikan perlindungan hukum terhadap
konsumen, UU Perlindungan Konsumen menggunakan tiga sistem pemberian sanksi
kepada pihak-pihak yang melanggar, yaitu: sistem sanksi hukum perdata, sistem sanksi
hukum administrasi, dan sistem sanksi hukum pidana. Sistem sanksi hukum perdata
sebagaimana yang diatur oleh pasal 45 tidak menghilangkan tanggung jawab pidana bagi
pelaku sesuai yang diatur dalam UU, baik KUHP maupun UU lainnya yang mengatur
sanksi pidana. Pasal 46 dengan jelas menyatakan pihak-pihak yang dapat mengajukan
5/8/2018 01.Sanksi Pidana UU an Konsumen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/01sanksi-pidana-uu-an-konsumen 2/4
gugatan terhadap pelaku usaha yang melakukan pelanggaran dalam melakukan
kegiatannya, antara lain:
a. seorang konsumen yang dirugikan atau ahli waris yang bersangkutan;
b. kelompok konsumen yang mempunyai kepentingan yang sama;
c. lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat yang memenuhi syarat,
yaitu: berbentuk badan hukum atau yayasan, yang dalam anggaran dasarnya
menyebutkan dengan tegas bahwa tujuan didirikannya organisasi tersebut adalah
untuk kepentingan perlindungan konsumen dan telah melaksanakan kegiatan
sesuai dengan anggaran dasarnya;
d. pemerintah dan/atau instansi terkait apabila barang dan/atau jasa yang dikonsumsi
atau dimanfaatkan mengakibatkan kerugian materi yang besar dan/atau korban
yang tidak sedikit.
Penerapan untuk sanksi hukum administrasi berupa sanksi administrasi dalam bentuk
ganti rugi berupa uang yang dijatuhkan/ditetapkan oleh Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen (BPSK) (Pasal 60). Kewenangan badan tersebut hanya terbatas pada
pelanggaran pasal 19 ayat 2 dan ayat 3, pasal 20, pasal 25 dan pasal 26.
Sementara untuk sanksi hukum pidana melalui prosedur penyelidikan, penyidikan,
penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan. Sanksi pidana tersebut sebagaimana
diatur dalam pasal 61, pasal 62 dan pasal 63. Untuk melakukan penyidikan terhadap
pelanggaran oleh pelaku usaha terhadap undang-undang ini dilakukan oleh Pejabat Polisi
Negara Republik Indonesia dan Penyidik Pejabat Pegawai Negeri Sipil dengan
wewenang:
a. melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan berkenaan
dengan tindak pidana di bidang perlindungan konsumen;
b.
melakukan pemeriksaan terhadap orang lain atau badan hukum yang didugamelakukan tindak pidana di bidang perlindungan konsumen;
c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukum sehubungan
dengan peristiwa tindak pidana di bidang perlindungan konsumen;
d. melakukan pemeriksaan atas pembukuan, catatan, dan dokumen lain berkenaan
dengan tindak pidana di bidang perlindungan konsumen;
5/8/2018 01.Sanksi Pidana UU an Konsumen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/01sanksi-pidana-uu-an-konsumen 3/4
e. melakukan pemeriksaan di tempat tertentu yang diduga terdapat bahan bukti serta
melakukan penyitaan terhadap barang hasil pelanggaran yang dapat dijadikan
bukti dalam perkara tindak pidana di bidang perlindungan konsumen;
f. meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana
di bidang perlindungan konsumen.
Dengan berlakunya Undang-Undang Perlindungan Konsumen sesuai Pasal 65 setahun
setelah diundangkan (20 April 2000), seharusnya pelaku usaha mengindahkan larangan-
larangan yang dapat dikenai sanksi perdata, sanksi administrasi dan sanksi pidana. Badan
maupun pejabat yang berwenang melakukan proses pemeriksaan terhadap pelanggaran
peraturan perundangan ini juga harus proaktif, agar pelaku usaha tidak melakukan atau
mengulangi perbuatan yang dapat merugikan kmonsumen.
Pertanyaan-pertanyaan muncul dari berlakunya UU ini adalah:
- mengapa masyarakat tidak mengetahui akan hak dan kewajiban mereka, padahal
UU ini mengamanatkan kepada Badan Perlindungan Konsumen Nasional untuk
mensosialisasikannya (Pasal 34).
- mengapa sampai saat ini masih banyak pelaku usaha yang melanggar larangan-
larangan UU ini.
Praktek-praktek yang masih sering terjadi adalah pencantuman kalusul ³Barang yang
sudah dibeli tidak dapat ditukar atau dikembalikan´ dan pencantuman klausula baku
tersebut selain bisa dikenai pidana, selama 5 (lima) tahun penjara, pencantuman klausula
tersebut secara hukum tidak ada gunanya karena di dalam pasal 18 ayat (3) UU no. 8
tahun 1999 dinyatakan bahwa klausula baku yang masuk dalam kualifikasi seperti,
³barang yang sudah dibeli tidak dapat ditukar atau dikembalikan´ automatis batal demi
hukum. Tetapi dalam prakteknya pelaku usaha tetap menolak pengembalian barang yang
dibeli oleh konsumen.
Selain hal tersebut, ketentuan yang sering dilanggar adalah tentang cara penjualan dengan
cara obral supaya barang kelihatan murah, padahal harga barang tersebut sebelumnya
sudah dinaikan terlebih dahulu. Hal tersebut jelas bertentangan dengan ketentuan pasal 11
5/8/2018 01.Sanksi Pidana UU an Konsumen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/01sanksi-pidana-uu-an-konsumen 4/4
huruf f UU No.8 tahun 1999 dimana pelaku usaha ini dapat diancam pidana paling lama 2
(dua) tahun penjara dan/atau denda paling banyak Rp.500 juta rupiah.
Dalam kenyataannya aparat penegak hukum yang berwenang seakan tidak tahu atau
pura-pura tidak tahu bahwa dalam dunia usaha terlalu banyak sebenarnya para pelaku
usaha yang jelas-jelas telah melanggar UU Perlindungan Konsumen yang merugikan
kepentingan konsumen. Selama ini yang menyuarakan pelanggaran oleh pelaku usaha
untuk melindungi konsumen hanya dilakukan oleh Yayasan Lembaga Konsumen
Indonesia (YLKI).
Sudah seharusnya Badan, Lembaga Swadaya Masyarakat maupun aparat hukum yang
berwenang bahu membahu dalam mensosialisasikan dan menerapkan Undang-Undang
ini. ³Kurang pedulinya´ pihak-pihak terkait dengan UU ini mengakibatkan UU
Perlindungan Konsumen ini menjadi tidak efektif.