01. Kriteria AGC Manufaktur (Rev01) - Ok
-
Upload
yoppi-juli-priyono -
Category
Documents
-
view
64 -
download
3
Transcript of 01. Kriteria AGC Manufaktur (Rev01) - Ok
Form ESR - I04 - 01Revisi: 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufaktur Hal 1/24
FORM KRITERIA ASESMENASTRA GREEN COMPANY - LK3
ManufakturPERUSAHAAN : Tanggal Penilaian:
ALAMAT : Asesor I Asesor II Asesor III Asesor IV
No. Asesmen :
NO KRITERIA PROGRAM Penilaian
Nilai Elemen Persentase per Pilar
I GREEN STRATEGY
1 Strategic Planning LK3 60 60 60
2 Komitmen, Keterlibatan dan Kepemimpinan 195 195 0
3 Penyusunan Program Pengelolaan LK3 210 210 0
4 Perencanaan dan Pelaporan Aspek Finansial LK3 45 45 0
5 Mekanisme Review 155 155 0
6 Strategic Networking & Alliances 50 50 0
7 Pengelolaan Dokumen 85 85 0
800 800 60 7.50%
II GREEN PROCESS
Desain dan Kriteria Desain
8 Desain LK3 45 45 0
9 Ergonomi 30 30 0
Implementasi Desain, Penggunaan dan Pengoperasian
10 50 50 0
11 Alat Pelindung dan Alat Keselamatan pada Mesin 90 90 0
12 Alat Pelindung Diri (APD) 45 45 0
13 Faktor Fisik di lingkungan Kerja 50 50 0
14 Pengendalian Bahan Berbahaya dan Beracun 80 80 0
15 55 55 0
16 Sistem Pengelolaan Limbah (Cair, Padat, Gas) 35 35 0
Pemeriksaan, Investigasi dan Permit
17 Inspeksi Terencana 95 95 0
18 Maintenance 40 40 0
19 Tata Rumah Tangga 320 320 0
20 Pemantauan dan Pengukuran 35 35 0
21 Konstruksi 60 60 0
22 Drainase 55 55 0
23 Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat 90 90 0
24 Investigasi dan Laporan Insiden LK3 70 70 0
25 Sistem Permit 60 60 0
Fasilitas
26 Instalasi Listrik 155 155 0
27 Fasilitas Pendukung Kenyamanan Karyawan 60 60 0
28 Program Penghijauan 30 30 0
29 Pengendalian Kesehatan 140 120 0
30 Umum 100 100 0
31 Penyediaan Jasa Boga 10 10 0
1800 1780 0 0.00%
III GREEN PRODUCT
32 Pengembangan Produk 65 65 0
33 Produk Aman dan Ramah Lingkungan 135 135 0
34 Spesifikasi Produk 225 225 0
425 425 0 0.00%
IV GREEN EMPLOYEE
35 Pelatihan, Kemampuan dan Kesadaran/Kepedulian 275 275 0
36 Komunikasi 75 75 0
350 350 0 0.00%
1.88%
CP-PROPER CP-SAFETY
EMAS 90 - 100 X EMAS X EMAS X 90 - 100 1. ACP
HIJAU 76 - 89 HIJAU HIJAU 76 - 89
BIRU 51 - 75 BIRU BIRU 51 - 75
MERAH 21 - 50 MERAH MERAH 21 - 50
X HITAM X 0 - 20 HITAM HITAM 0 - 20 2. CP-PROPER
LTI - FR dengan jumlah karyawan = 0 Org SR =
FR = #DIV/0! #DIV/0!
< 100 100-299 300-499 ≥ 500 3. CP-SAFETY
< 5 < 1,5 < 1 < 1 #DIV/0! < 170
5 ≤ x ≤ 9 1,5 ≤ x ≤ 3,4 1 ≤ x ≤ 2,4 1 ≤ x ≤ 1,9 #DIV/0! 170 ≤ x ≤ 374
9 < x ≤ 14 3,5 ≤ x ≤ 5,4 2,5 ≤ x ≤ 3,4 2 ≤ x ≤ 2.9 #DIV/0! 375 ≤ x ≤ 749
14 < x ≤ 20 5,5 ≤ x < 7 3,5 ≤ x ≤ 4,4 3 ≤ x < 4 #DIV/0! 750 ≤ x ≤1749 4. LEGAL COMPLIANCE
>20 ≥7 ≥4,5 ≥4 #DIV/0! ≥ 1750
Note: Pembulatan dilakukan kebawah, contoh: 20,9% = 20%; 209,9 = 209.
MengetahuiTop Management
Nilai Elemen
ApplicableNilai
Asesor
Total Green Strategy % Gstra =
Plant Lay Out dan Proteksi Daerah Kerja
Penerapan Cleaner Production
Pengendalian Supplier/Kontraktor
Total Green Process % Gproc =
Total Green Product % Gprod =
Total Green Employee % Gempl =
STATUS AKHIR AGC
AGC CONFORMITY PERCENTAGE
LEGAL COMPLIANCE
Major NC (tuliskan item kritis/utama yang menyebabkan status Merah/Hitam)
%100×....................
=
%100×NEA
=
....................G %
Asesor NilaiG %
stra
stra
%100×....................
=
%100×NEA
=
....................G %
Asesor NilaiG %
empl
empl
%100×....................
=
%100×NEA
=
....................G %
Asesor NilaiG %
prod
prod
%100×....................
=
%100×NEA
=
....................G %
Asesor NilaiG %
proc
proc
Environment and Social Responsibility Division
Form ESR - I04 - 01Revisi 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufaktur Hal. : 2+1/24
FORM KRITERIA ASESMEN
Manufaktur
NO KRITERIA PROGRAM Metode NILAI KETERANGAN
Verifikasi SE RSE A
I GREEN STRATEGY
1
1.1
D 15 15
1.2
35
- Visi/Misi. D 10 10
- Five Years Policy / Three Years Policy D 10 10
D 15 15
1.3D 10 10
SUB TOTAL 60 60
2 Komitmen, Keterlibatan dan Kepemimpinan
2.1 Kebijakan LK3
2.1.1D 10
2.1.2D 10
2.1.3D 10
2.1.4 Kebijakan LK3 bersifat jelas dan detail untuk menuntun ke tujuan dan sasaran. D 10
2.1.5D 10
2.1.6D 10
2.1.7
D 10
2.1.8
D 15
2.1.9
L/PP 25
2.1.10 Kebijakan LK3 tersedia untuk publik. L 10
2.2 Struktur Organisasi & Tanggung Jawab
2.2.1
D 15
2.2.2D 10
2.2.3
D 10
2.2.4D 10
2.2.530
a. Telah didefinisikan, didokumentasikan dan dikomunikasikan. D 15
b. Telah dipahami oleh seluruh anggota dalam struktur organisasi L 15
SUB TOTAL 195 0
3 Penyusunan Program Pengelolaan LK3
3.1 Identifikasi Aspek dan Penilaian Dampak/Resiko
3.1.1
D 15
3.1.2
D 10
3.1.3
D 15
3.1.4
D 15
3.1.5D/L 10
ASTRA GREEN COMPANY - LK3
Strategic Planning LK3
Dalam proses perencanaan, Perusahaan (Group) telah menganalisis implikasi kondisi internal (kinerja operasional, kinerja LK3, dll) dan eksternal (bisnis, peraturan perundangan, standar, dll) terhadap bidang LK3 secara regular dan terdokumentasi; contoh dengan menggunakan SWOT Analysis, Stakeholder Analysis, dan lain-lain.
Goal/Strategy LK3 (yang berkorelasi dengan pilar Green Strategy, Green Process, Green Product dan Green Employee) berada pada dokumen perencanaan Perusahaan dalam bentuk:
- One Year Policy yang memuat guidelines, objective & target, KPI, dan priority measure
Perusahaan telah menjabarkan One Year Policy pada setiap fungsi ataupun level organisasi.
Top Management/pimpinan tertinggi instalasi sudah membuat dan menyetujui kebijakan LK3 secara tertulis.
Kebijakan disusun setelah melalui proses dialog/konsultasi dengan wakil tenaga kerja.
Kebijakan memastikan ruang lingkup dan kesesuaian dengan sifat, skala & dampak dari produk/jasanya.
Berisi komitmen dan tekad yang jelas untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
Berisi komitmen untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan, kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Kebijakan meliputi komitmen yang jelas untuk mematuhi hukum dan peraturan LK3 yang berlaku, termasuk persyaratan LK3 lain yang terkait dengan perusahaan.
Kebijakan LK3 telah dikomunikasikan kepada seluruh karyawan (permanen/sementara), pengunjung dan pihak lain yang mungkin terpapar dampak LK3 perusahaan.
Kebijakan LK3 telah dipahami oleh seluruh karyawan (permanen/ sementara), pengunjung dan pihak lain yang mungkin terpapar dampak LK3 perusahaan.
Perusahaan memiliki struktur organisasi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan LK3 (built in dalam setiap unit kerja) yang telah disosialisasikan kepada seluruh karyawan, contoh: P2K3L, Departemen EHS, dll.
Perusahaan memiliki Director in Charge (DIC) yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang yang jelas dalam pengelolaan LK3.
Perusahaan telah menetapkan wakil manajemen (Management Representative) yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang yang jelas dalam pengelolaan LK3.
Perusahaan telah menetapkan Person in Charge (PIC) yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang yang jelas dalam pengelolaan LK3.
Aturan, tanggung jawab, dan wewenang setiap bagian / perorangan untuk menerapkan sistem pengelolaan LK3:
Perusahaan memiliki diagram alir yang dapat menggambarkan keseluruhan rangkaian proses bisnis (aliran material, energi, limbah cair/padat, dan dampak penting LK3), mulai permintaan pelanggan hingga barang siap dipasarkan ke pelanggan dan dimutakhirkan/diperbaharui.
Memiliki dan menerapkan prosedur identifikasi aspek LK3 dari setiap aktivitas, produk dan jasa; termasuk aspek yang terkait dengan ergonomi dan aspek kesehatan.
Hasil analisis aspek penting LK3 telah memperhatikan setiap input dan output sesuai dengan diagram alir dari semua aktivitas, produk atau jasa saat ini & saat sebelumnya yang relevan (termasuk keadaan abnormal dan kondisi emergency).
Perusahaan telah melakukan evaluasi dan menentukan prioritas pengendalian terhadap aspek LK3 yang berdampak penting, dan ditindaklanjuti melalui program kerja / pengendalian operasional / kesiapsiagaan tanggap darurat.
Perusahaan memutakhirkan/memperbaharui hasil identifikasi aspek LK3 secara reguler atau jika terjadi perubahan kegiatan, produk atau jasa.
Environment and Social Responsibility Division
Form ESR - I04 - 01Revisi 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufaktur Hal. : 3+1/24
NO KRITERIA PROGRAM Metode NILAI KETERANGAN
Verifikasi SE RSE A
3.2 Identifikasi Peraturan Perundangan dan Persyaratan lain
3.2.1
D 10
3.2.2D 10
3.2.3D/L 15
3.2.4D 15
3.3 Penyusunan Program Memperhatikan:
3.3.1 Program disusun dengan memperhatikan: 75
- AMDAL (UKL/UPL), dan atau hasil identifikasi aspek & dampak penting/resiko LK3D 15
- Upaya pencegahan pencemaran dan kecelakaan kerja D 15
- Program kesehatan yang bersifat preventif dan promotif D 15
D 15
D 15
3.3.2D 10
3.3.3D 10
SUB TOTAL 210 0
4 Perencanaan dan Pelaporan Aspek Finansial LK3
4.1
D 15
4.2
D 15
4.3
D 15
SUB TOTAL 45 0
5 Mekanisme Review
5.1
5.1.1D 10
5.1.2D 10
5.1.3D/L 15
5.2 Audit SMLK3
5.2.1D 10
5.2.2 Audit dilakukan oleh personil yang berkompeten dan independen. D 10
5.2.3 Perusahaan memastikan adanya penindaklanjutan dari hasil audit LK3. D/L 15
5.3 Tinjauan Manajemen SMLK3
5.3.1D 10
5.3.2 Tinjauan manajemen mencakup: 50
- Kebijakan LK3 D 5
D 5
D 5
- kinerja LK3 organisasi D 5
D 5
- status tindakan perbaikan dan pencegahan D 5
- tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya D 5
D 5
- rekomendasi perbaikan D 10
5.3.3D 10
5.3.4D/L 15
SUB TOTAL 155 0
Memiliki dan menerapkan prosedur identifikasi peraturan perundangan dan persyaratan lain, mencakup: identifikasi peraturan, pemutakhiran peraturan setiap ada perubahan, akses pada instansi terkait, dan distribusi informasi peraturan ke bagian terkait.
Perusahaan memiliki daftar perundangan dari hasil identifikasi dan memutakhirkan peraturan perundangan dan persyaratan lain sesuai dengan prosedur.
Perusahaan telah mendistribusikan dan mengkomunikasikan ke seluruh unit sehingga karyawan yang terkait memahaminya.
Perusahaan telah melakukan evaluasi tingkat pemenuhan peraturan LK3 terkait secara berkala dan menindaklanjuti hasil evaluasinya
- Penerapan standar LK3 di sub-kontraktor, vendor dan partner serta memenuhi kelengkapan legal compliance yang disyaratkan oleh perusahaan, contoh: Ijin vendor catering, ijin pengangkutan dan pemanfaat limbah B3
- Pengembangan, realisasi dan promosi Green Product
Perusahaan memastikan keterkaitan antara dokumen perencanaan jangka panjang dan pendek (elemen 1.2) dengan program pengelolaan LK3.
Program memiliki kerangka waktu yang jelas, apa yang akan dicapai, bagaimana dan siapa yang melakukannya.
Dokumen Perencanaan Budget LK3Perusahaan memiliki dokumen perencanaan seluruh pengeluaran (Operational Expenditure dan Capital Expenditure) dan pemasukan (Income) aktifitas LK3.
Dokumen Realisasi Budget LK3Perusahaan memiliki dokumentasi realisasi budget aktifitas LK3 dalam periode tertentu, contoh: kuartalan atau semester.
Laporan Akhir TahunPerusahaan memiliki dokumen pelaporan/realisasi budget pengeluaran (Operational Expenditure dan Capital Expenditure) dan pemasukan (Income) aktifitas LK3 selama satu tahun terakhir
Review Pelaksanaan Program LK3
Perusahaan memiliki dan menerapkan mekanisme evaluasi pencapaian seluruh program pengelolaan LK3 termasuk kegiatan pengembangan green product secara berkala.
Program-program telah di-review (revisi bila perlu) bila terjadi pengembangan baru atau modifikasi aktivitas, produk atau jasa.
Perusahaan memastikan adanya corrective & preventive action dan tindak lanjutnya bila terjadi penyimpangan pada pelaksanaan program.
Perusahaan memiliki dan menerapkan mekanisme audit sistem manajemen LK3 secara berkala (minimal satu tahun sekali untuk seluruh ruang lingkup proses bisnis).
Perusahaan memiliki dan menerapkan prosedur tinjauan manajemen, minimal satu tahun sekali
- hasil audit internal dan evaluasi penaatan terhadap persyaratan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang diikuti organisasi
- komunikasi dari pihak eksternal yang berkepentingan, termasuk keluhan dalam bidang LK3
- tingkat pencapaian tujuan dan sasaran LK3 termasuk kegiatan pengembangan green product
- situasi yang berubah, termasuk perkembangan pada persyaratan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang terkait dengan aspek lingkungan
Tinjauan manajemen dilakukan oleh Top Management/Pimpinan Tertinggi Instalasi.
Perusahaan telah menindaklanjuti hasil tinjauan manajemen, dan memastikan efektifitas tindak lanjutnya .
Form ESR - I04 - 01Revisi 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufaktur Hal. : 4+1/24
NO KRITERIA PROGRAM Metode NILAI KETERANGAN
Verifikasi SE RSE A
6 Strategic Networking & Alliances
6.1
35
a. Lingkungan D 10
b. K3 D 10
c. Sertifikasi SML/SMK3 D 15
6.2
D/L 15
SUB TOTAL 50 0
7 Pengelolaan Dokumen
7.1D 15
7.2
D/L 10
7.3D/L 10
7.4D/L 10
7.5D/L 10
7.6
D 10
7.7D/L 10
7.8 Memastikan bahwa setiap perubahan dan status terkini dari dokumen teridentifikasi.D/L 10
SUB TOTAL 85 0
TOTAL GREEN STRATEGY 800 60
II GREEN PROCESS
Desain dan Kriteria Desain
8 Desain LK3
8.1
D/L 15
8.2
D 10
8.3D 10
8.4D/L 10
SUBTOTAL 45 0
9 Ergonomi
9.130
- L/PP 10
- L/PP 10
- L/PP 10
SUBTOTAL 30 0
Implementasi Desain, Penggunaan dan Pengoperasian
10
10.1
L 20
10.2
L 15
10.3
L 15
SUBTOTAL 50 0
11 Alat Pelindung dan Alat Keselamatan pada Mesin
11.160
- insulasi pada peralatan listrik: Trafo, etc L 15
- L 15
-L 15
-L 15
Perusahaan, dalam satu tahun terakhir, pernah mendapat penghargaan / pengakuan dari pihak eksternal (minimal dari institusi tingkat kabupaten/kotamadya) atas pencapaian kinerja pengelolaan:
Perusahaan memiliki dan menerapkan prosedur untuk menerima, mendokumentasikan, serta menanggapi keluhan (complaint) dan permintaan dari luar yang relevan dengan sistem pengelolaan LK3.
Elemen utama sistem pengelolaan LK3 sudah diidentifikasi, dijelaskan dan didokumentasi (bisa dalam bentuk Pedoman Pengelolaan LK3).
Memiliki dan menerapkan prosedur untuk memastikan bahwa setiap dokumen dikendalikan, dipelihara, direview secara periodik, direvisi bila perlu, diperiksa, dan disetujui oleh orang yang berwenang.
Terdapat pengendalian terhadap dokumen kadaluarsa. Apabila disimpan, maka seluruh dokumen kadaluarsa teridentifikasi dengan baik.
Menjamin bahwa dokumen yang berlaku (revisi terakhir) tersedia di semua bagian yang terkait (dokumen kadaluarsa tidak digunakan kembali).
Semua dokumen SMLK3 (manual, SOP, IK, form, dll) diidentifikasi, mudah dibaca, dilengkapi tanggal, status revisi, disimpan, dan dipelihara dengan baik.
Perusahaan memastikan dokumen yang terkait dengan legal (surat ijin perusahaan, dokumen legal customer, atau dokumen penting lainnya) diberi identifikasi dan dikendalikan.
Memastikan dokumen yang berasal dari luar (external document) dikenali dan distribusinya dikendalikan.
Perusahaan memiliki dan menerapkan standar LK3 yang dipakai sebagai pedoman dalam membuat desain proses, peralatan, infrastruktur, dan area kerja lainnya (contoh: standar pewarnaan, standar perlengkapan pencegahan pencemaran dan kecelakaan, standar perkabelan, standar penerangan, plant lay-out, dan standar-standar teknis lainnya).
Semua desain dan modifikasi perancangan yang mempunyai implikasi terhadap LK3 telah diidentifikasi dan didokumentasikan oleh petugas yang berwenang sebelum pelaksanaan.
Perusahaan telah melakukan verifikasi (pengesahan/tinjauan ulang) terhadap proses desain & modifikasi proses/alat/area kerja dengan mempertimbangkan standar LK3 (dalam satu tahun terakhir waktu asesmen).
Verifikasi pemenuhan persyaratan LK3 pada proses desain & modifikasi dilakukan olen personil yang berkompeten di bidang terkait.
Penerapan desain/modifikasi area dan fasilitas kerja untuk (selama 1 tahun terakhir masa asesmen):
menghindari pekerjaan repetitif (gerakan yang berulang pada waktu yang relatif lama).
menghindari pembebanan berlebihan (over exertion) pada otot.
mempertahankan sikap (postur) kerja yang baik (contoh: penggunaan adjustable chair, platform/penyangga, foot control, dll).
Plant Lay Out dan Proteksi Daerah Kerja
Plant lay-out tertata baik (sehingga aliran proses dapat berjalan lancar, tidak terjadi bottle neck & hambatan) sehingga aman dan tidak berpotensi mengakibatkan incident (unsafe condition).
Daerah kerja dilengkapi dengan pagar pelindung (di sekitar lubang pada lantai & tepi lantai pada ketinggian) serta dipasang toe board, jembatan jalanan di atas pipa, dll.
Perusahaan menetapkan area yang perlu pembatasan ijin masuk berdasarkan penilaian aspek LK3 dan memasang rambu-rambu pembatasan akses terhadap area-area tersebut. (Contoh. Akses menuju area berbahaya dapat dikunci dan kuncinya dipegang oleh PIC yang berwenang)
Semua transmisi tenaga & bagian berputar lainnya dilindungi dengan tutup pelindung keselamatan yang memadai (seperti: insulasi dan cover guard).
cover guard pada bagian berputar, contoh: compressor belt
insulasi/cover guard alat/proses yang menghasilkan/mengunakan panas, contoh: boiler, burner, oven, dll
cover guard untuk proses/alat yang menimbulkan percikan (partikel, api), contoh: mesin las diikat, dll
Form ESR - I04 - 01Revisi 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufaktur Hal. : 5+1/24
NO KRITERIA PROGRAM Metode NILAI KETERANGAN
Verifikasi SE RSE A
11.230
-L 15
- L 15
SUBTOTAL 90 0
12 Alat Pelindung Diri (APD)
12.1D 15
12.2
D/L 15
12.3D 15
SUB TOTAL 45 0
13 Faktor Fisik di lingkungan Kerja
13.1 Kebisingan dan Getaran
D 5
15
- D/L 5
- D/L 5
- Pekerja, contoh: APD, perubahan jadwal kerja, rotasi. D/L 5
13.2 Pencahayaan
D 5
D/L 10
13.3
D 5
L 10
SUBTOTAL 50 0
14 Pengendalian Bahan Berbahaya dan Beracun
14.1 Perusahaan memiliki daftar bahan berbahaya & beracun yang digunakan perusahaan. D 10
14.2
D/L 15
14.3D 10
14.4
L 15
14.5
D/L 15
14.6
D/L 15
SUB TOTAL 80 0
15 Penerapan Cleaner Production
15.1D 15
15.2
D/L 20
15.3D 10
15.4D 10
SUB TOTAL 55 0
16 Sistem Pengelolaan Limbah (Cair, Padat, Gas)
16.115
- Cair Industri dan domestik D 5
- Padat B3 dan non B3 D 5
- Gas D 5
Semua titik kerja dari mesin & proses dilengkapi dengan alat keselamatan (safety device) sesuai dengan sifat operasi & bahayanya.
Bejana tekan dan pesawat uap, contoh: regulator, safety valve, pressure switch
Mesin produksi, contoh: sensor, double push button
Terdapat identifikasi tingkat bahaya dari setiap pekerjaan dan area kerja, dan standarisasi kebutuhan APD pada pekerjaan/area tersebut.
Karyawan, tamu, sub-kontraktor dan pihak lain yang berpotensi terpapar bahaya/dampak LK3 memakai APD sesuai dengan sifat bahaya dari pekerjaan dan area kerjanya. APD yang digunakan dipastikan layak pakai dan sesuai dengan standar.
Perusahaan menerapkan mekanisme evaluasi pemakaian APD (disiplin pemakaian), dan tindak lanjut dari hasil evaluasi tersebut.
1. Perusahaan melakukan pemetaan sumber kebisingan dan getaran, termasuk area yang terpapar kebisingan dan getaran tersebut.
2. Perusahaan melakukan upaya pengurangan tingkat kebisingan dan getaran dengan fokus pada:
Sumber kebisingan dan getaran, contoh: desain akustik, substitusi alat atau perubahan proses.
Media kebisingan dan getaran, contoh: memperbesar jarak antara sumber dan pekerja, modifikasi bangunan.
1. Perusahaan melakukan survey kondisi penerangan di seluruh area kerja (pabrik dan kantor) dan memetakan kondisi penerangan tersebut.
2. Pencahayaan harus memastikan tercakupnya seluruh area kerja (distribusi cahaya) dengan intensitas cahaya yang cukup (sesuai dengan standar).
Iklim Kerja
1. Perusahaan melakukan survey kondisi iklim kerja di seluruh area kerja (pabrik dan kantor).
2. Terdapat pengendalian iklim kerja, contoh: pengaturan jam kerja, AC, exhaust fan, cyclone ventilator, dll
Untuk setiap bahan berbahaya dan beracun, perusahaan memiliki ringkasan MSDS:1. Memuat nama bahan2. Memuat sifat bahaya 3. Memuat Komposisi Bahan4. Terdapat tanda/simbol bahaya 5. Tindakan harus diambil saat penanganan bahan, dan pada kondisi gawat darurat6. Informasi penting dalam MSDS ditulis dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh pelaksana di lapangan, dan ditempelkan pada tempat yang mudah dibaca
Ringkasan MSDS mengacu pada MSDS asli yang mengandung 16 elemen (mengacu pada Kepmenaker 187/1999)
Karyawan mengetahui dan memahami cara penanganan bahan berbahaya , seperti yang tercantum pada MSDS, dan penanganan limbah seperti yang tercantum pada Manual/SOP/IK terkait
Perusahaan telah menangani, menyimpan, membagikan, menggunakan, dan membuang setiap bahan yang diketahui berbahaya dan beracun (sesuai dengan peraturan yang terkait & berlaku).
Peralatan & instrumen pengendali proses berfungsi dengan baik & berada dalam keadaan terpelihara, contoh spill control kit (alat pengendali tumpahan), fasilitas emergency shower untuk penanganan percikan bahan B3.
Dalam 1 tahun terakhir, perusahaan telah melakukan identifikasi peluang program cleaner production.
Perusahaan telah melaksanakan program cleaner production yang berbeda dari yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya. Perbedaan program ini dapat berbentuk tema baru, atau peningkatan target.
Perusahaan melakukan review program-program cleaner production yang dilengkapi dengan cost benefit analysis
Ada kesinambungan program cleaner production (standardisasi & tema berikutnya).
Kriteria ini berlaku untuk seluruh jenis limbah yang berada di dalam perusahaan (cair, padat, gas) termasuk limbah domestik dan produksi.
Perusahaan telah melakukan identifikasi sumber dan jenis limbah (cair, padat, gas) yang dihasilkan oleh perusahaan (contoh : melalui pemetaan terhadap sumber dan jenis limbah yang dihasilkan)
Form ESR - I04 - 01Revisi 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufaktur Hal. : 6+1/24
NO KRITERIA PROGRAM Metode NILAI KETERANGAN
Verifikasi SE RSE A
16.220
-
L 5
-L 5
- Kondisi sarana pengelolaan limbah padat tertata rapi dan bersih dari ceceran.L 5
- Memiliki sarana pengelolaan limbah cair domestik (septic tank/STP) L 5
SUB TOTAL 35 0
Pemeriksaan, Investigasi dan Permit
17 Inspeksi Terencana
17.1
D 10
17.2 50
1. Inspeksi instalasi listrik (kualitas kabel, panel, dan pentanahan) D 5
2. Inspeksi sarana tanggap darurat D 5
3. Inspeksi kondisi konstruksi bangunan D 5
4. Inspeksi sarana pengolahan limbah B3 D 5
D 5
6. Inspeksi bejana tekan D 5
7. Inspeksi instalasi penyalur petir D 5
8. Inspeksi alat angkat dan angkut D 5
D 5
10. Inspeksi pesawat uap D 5
17.3 Dalam melakukan observasi cara kerja (task observation), Perusahaan melakukan 20
1. Observasi pemenuhan SOP/IK (termasuk pemakaian APD) D 10
2. Observasi sikap kerja (ergonomi). D 10
17.4 Hasil inspeksi dan observasi disampaikan ke ketua P2K3L/pimpinan terkait. D 5
17.5D/L 10
SUBTOTAL 95 0
18 Maintenance
18.1
D/L 10
18.2
D 10
18.3D 10
18.4
D 10
SUBTOTAL 40 0
19 Tata Rumah Tangga
19.1
L/PP 55
19.2
L 55
19.3 Keadaan alat kerja terpelihara baik & bersih L/PP 60
19.4L/PP 75
19.5
L/PP 75
SUB TOTAL 320 0
20 Pemantauan dan Pengukuran
20.1D 10
-
-
20.2D/L 10
20.3
D/L 15
SUB TOTAL 35 0
Perusahaan melakukan pengelolaan terhadap seluruh limbah domestik (cair dan padat) yang dihasilkan
Memiliki sarana pengelolaan limbah padat/sampah yang memadai dan sesuai peraturan. (contoh: Tempat Pembuangan Sampah/TPS, alat pengangkutan limbah padat)
Terdapat pemilahan limbah padat (contoh: B3 dan non B3; organik & non organik, dsb)
Perusahaan menetapkan program inspeksi yang terencana (area kerja/plant inspection, cara kerja/task observation, dan alat kerja) dilengkapi dengan checklist, frekuensi inspeksi, PIC, dan hal-hal lain yang memastikan terlaksananya inspeksi tersebut.
Dalam melakukan inspeksi area kerja (plant inspection), Perusahaan melakukan
5. Inspeksi housekeeping
9. Inspeksi safety guard dan safety device
Perusahaan telah mengevaluasi dan menindaklanjuti setiap hasil temuan inspeksi dan memastikan efektifitas tindak lanjutnya .
Perusahaan mempunyai dan melaksanakan preventive maintenance secara terencana / terjadwal terhadap peralatan operasi (mesin, alat, dsb) yang meliputi critical part & critical item.
Perusahaan memiliki jadual pemeriksaan / pemeliharaan / perbaikan / perubahan alat-alat produksi (termasuk alat angkat dan angkut; seperti forklift, hoist, dll) dan alat bantu maintenance, contoh: tangga, scafolding.
Perusahaan memiliki catatan pemeriksaan / pemeliharaan / perbaikan / perubahan alat-alat produksi (termasuk alat angkat dan angkut; seperti forklift, hoist, dll) dan alat bantu maintenance, contoh: tangga, scafolding.
Perusahaan memiliki dan menerapkan mekanisme pemeriksaan sebelum pakai (pre-use check) untuk pemakaian alat produksi, kendaraan (mobil, forklift, dll), dan alat bantu maintenance.
Hanya barang, bahan dan alat yang diperlukan dalam pekerjaan saja yang ada di tempat kerja, contoh: Alat/mesin bebas dari serakan lap, baju/benda-benda lain yang bukan bagian/dibutuhkan oleh operasi.
Bahan, barang (termasuk work in process & finished good) dan alat ditata, contoh diberi identifikasi, sehingga mudah dikenali, ditemukan, mudah dikembalikan, dan aman.
Lingkungan/area kerja terpelihara, dalam keadaan bersih, diatur dengan baik, dan tersedia tempat sampah sesuai dengan jenis sampahnya.
Fasilitas pendukung kenyamanan karyawan terpelihara, dalam keadaan bersih, diatur dengan baik, rapi, dan terawat. Contoh: toilet, ruang makan, locker / kamar ganti, dll
Perusahaan memiliki dan menerapkan prosedur yang terdokumentasi untuk memantau dan mengukur secara teratur:
Karakteristik kunci dari operasi dan kegiatannya yang dapat menimbulkan dampak penting LK3.
Parameter lingkungan kerja sesuai peraturan perundangan yang meliputi faktor fisika, kimia dan biologis, seperti pengukuran tingkat kebisingan, getaran, pencahayaan, iklim kerja, dll.
Perusahaan telah menindaklanjuti hasil pemantauan dan pengukuran untuk memastikan semua parameter sesuai dengan standar.
Peralatan pemantauan dan pengukuran dikalibrasi oleh instansi yang berwenang dan hasilnya mampu telusur ke satuan standar internasional. Catatan hasil kalibrasi harus dipelihara.
Form ESR - I04 - 01Revisi 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufaktur Hal. : 7+1/24
NO KRITERIA PROGRAM Metode NILAI KETERANGAN
Verifikasi SE RSE A
21 Konstruksi21.1 Atap L/PP 10
1. Terbuat dari bahan yang tidak mudah pecah, dalam kondisi tidak berkarat, dan tidak bocor
2. Kerangka atap kokoh dan dalam kondisi:
a. tidak rapuh, contoh akibat rayap, air, dll.
b.
21.2 Rangka plafon tidak lendut dan tidak rapuh. L/PP 10
21.3 Pondasi dan kontruksi utama L/PP 10
1. Pondasi dan konstruksi utama kokoh.
a. Tidak terjadi penurunan pada pondasi.
b. Balok, kolom tidak retak.
a. Selimut beton tidak mengelupas/keropos dan pada besi/baja tidak terdapat korosi.
b.
21.4 Dinding L/PP 10
2. Dinding partisi kuat dan aman.
3. Dinding kamar mandi dicat menggunakan cat tahan air atau sejenisnya.
21.5 Lantai L/PP 10
2. Kondisi lantai tidak terjadi rembesan.
21.6 Tangga L 10
1. Kemiringan tidak curam (maksimum sudut kemiringan 45 derajat).
3. Lebar anak tangga +/- 30 cm dan tinggi +/- 20 cm.
4. Dapat dilalui dua orang berpapasan dengan nyaman (non-tangga darurat/putar).
SUBTOTAL 60 0
22 Drainase
22.1 Saluran dibuat permanen, untuk saluran tertutup harus dilengkapi dengan lubang kontrol.L 10
22.2 Aliran air lancar dan tidak ada genangan. L/PP 10
22.3 Saluran bersih dan terpelihara. L/PP 10
22.4 Kapasitas memadai/tidak banjir. L 10
22.5 Memiliki sumur resapan (sesuai dengan peraturan yang berlaku). D/L 15
SUB TOTAL 55 0
23 Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
23.1
D 10
23.2D/L 10
23.3D/L 10
23.4
L 15
23.5
L/PP 15
23.6L 10
23.7L 10
23.8D/L 10
SUB TOTAL 90 0
24 Investigasi dan Laporan Insiden LK3
24.1
D 15
24.2L 20
24.3D/L 20
24.4
D 15
SUBTOTAL 70 0
tidak ada korosi dan sambungan dalam kondisi baik bila kerangka dari konstruksi baja.
3. Kondisi atap dapat mengalirkan air hujan dengan baik dan dalam proses pemasangan maupun perbaikan tidak membahayakan pekerja.
4. Talang air mampu menampung air hujan, mengalirkan air dengan lancar dan tidak ada kebocoran.
2. Balok dan kolom dari bahan beton komposit maka selimut beton harus cukup (sesuai peraturan beton Indonesia).
Tersedia ruang khusus sistem jaringan air kotor, air bersih, listrik, dan instalasi lainnya.
1. Dinding tembok luar dilapisi dengan cat (wheather shield) sehingga dinding awet dan tidak lembab akibat air hujan.
1. Dalam satu bagian ruangan mempunyai elevasi yang sama (tidak bergelombang dan tidak ada retakan).
2. Tangga dilengkapi dengan hand rail (ketinggian 80 - 120 cm) dan stopper.
Perusahaan memiliki dan menerapkan prosedur kesiapsiagaan dan tanggap darurat yang mencakup pencegahan terjadinya keadaan darurat, penanggulangan keadaan darurat, investigasi, dan pemulihan keadaan darurat.
Perusahaan telah melakukan identifikasi keadaan darurat yang potensial terjadi, yang berdampak luas sehingga perlu menjalankan prosedur KTD.
Perusahaan memiliki peta evakuasi dan peta peletakan fasilitas penanggulangan kondisi gawat darurat (contoh: letak APAR, tandu, assembly point, pilar hydrant, dll).
Tersedia alat penanggulangan kondisi gawat darurat sesuai macamnya dalam jumlah & kapasitas yang memadai, contoh: alat P3K (obat, tandu, oxygen, dll), alat pemadam kebakaran yang sesuai dengan golongan kebakaran (Alat pemadam api, hydrant, portable hydrant, alarm, sprinkler, detector, dll), dan lain-lain.
Alat proteksi kebakaran ditempatkan di lokasi yang mudah dicapai yang dilengkapi dengan rambu penunjuk, dan tidak dihalangi oleh benda-benda, dan tersedianya alat proteksi kebakaran khusus untuk ruang server, contoh: FM200, APAR CO2.
Terdapat jalan keluar darurat yang diberi tanda "Pintu Darurat (EXIT)" & diberi penerangan yang tetap menyala waktu aliran listrik PLN mati.
Perusahaan dengan bangunan bertingkat memiliki tangga darurat yang memudahkan proses evakuasi.
Ada tim kesiapsiagaan tanggap darurat (termasuk tenaga P3K terlatih) yang dilengkapi dengan job description dan mendapatkan pelatihan yang terjadual.
Perusahaan memiliki dan menerapkan prosedur untuk mengatur pelaporan dan penyelidikan insiden LK3, yang meliputi identifikasi root cause dari insiden LK3 tersebut (mencakup: man, machine, material, method, dan environment).
Semua insiden LK3 diinvestigasi oleh atasan langsung dan dilaporkan pada Director in Charge LK3 serta instansi terkait (untuk LTI lebih dari sama dengan ( > ) 1 x 24 jam atau cacat tetap).
Ada rekomendasi dari EHS Officer/P2K3L & Manajer Bagian pada tiap laporan serta ditindak lanjuti.
Laporan insiden LK3 (seperti tumpahan bahan kimia, kecelakaan kerja, kerusakan barang milik, kebakaran dan keracunan makanan) dicatat dan dianalisis serta dilaporkan dalam bentuk statistik dan analisis biaya yang timbul dari seluruh insiden LK3 (meliputi biaya terasuransi, biaya tidak terasuransi, dan biaya lain yang tercatat) sebagai umpan balik bagi perencanaan program LK3.
Form ESR - I04 - 01Revisi 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufaktur Hal. : 8+1/24
NO KRITERIA PROGRAM Metode NILAI KETERANGAN
Verifikasi SE RSE A
25 Sistem Permit
25.130
1
D/L 15
2
D/L 15
25.2
D 15
25.3
D/L 15
SUB TOTAL 60 0
Fasilitas
26 Instalasi Listrik
26.1D 10
Kategori Power Supply
26.2 Ruang genset : 25
1. Terpisah dari Perlengkapan Hubung Bagi (PHB) Utama. L 3
2. Terdapat fasilitas kedap suara. L 4
3. Tersedia jarak 0,75 m disekitar perlengkapan untuk perawatan. L 3
4. Terdapat ventilasi/sirkulasi udara yang baik. L 3
5. Terdapat lampu penerangan darurat yg dapat tahan selama minimal selama 30 menit.L 4
6. Dikunci selama tidak ada orang di dalamnya. L 4
7. Dilengkapi dengan rambu larangan masuk & tanda bahaya listrik tegangan tinggi.L 4
26.3 21
1. Terpisah dari Perlengkapan Hubung Bagi (PHB) Utama. L 3
2. Tersedia jarak 0,75 m disekitar perlengkapan untuk perawatan. L 3
3. Terdapat ventilasi/sirkulasi udara yang baik. L 3
4. Terdapat lampu penerangan darurat yg dapat tahan selama minimal selama 30 menit.L 4
5. Dikunci selama tidak ada orang di dalamnya. L 4
6. Dilengkapi dengan rambu larangan masuk & tanda bahaya listrik tegangan tinggi.L 4
Kategori Distribusi
26.4 Perkawatan listrik diatur dengan: 20
L 5
L 5
3. Tidak terdapat beban mekanis. L 5
4. Diproteksi (diisolasi) dengan baik (tidak terkelupas). L 5
26.5 16
1. Rambu bahaya listrik. L 4
2. Besarnya voltase. L 4
L 4
L 4
26.6 18
1. Terdapat keterangan / tanda identitas. L 3
2. Dilengkapi dengan alat pengukur arus, tegangan, daya dan faktor daya. L 4
L 3
4. Terdapat sistem pembatasan bagi ruang terbatas. L 4
5. Terdapat pembagian beban (arus) yang seimbang L 4
26.7 Tidak terjadi susut tegangan yang dapat mengakibatkan kerusakan peralatan L 5
Kategori Utilitas
26.8
L 15
26.9
L 15
26.10 Alat-alat listrik (contoh: motor, genset, trafo dll) dilengkapi dengan kabel pentanahan.L 10
SUBTOTAL 155 0
27 Fasilitas Pendukung Kenyamanan Karyawan
27.1 Perusahaan memiliki fasilitas pendukung kenyamanan karyawan, seperti: 40
- Toilet (pria dan wanita). L 5
- Tempat ibadah. L 5
- Ruang pertemuan (meeting room). L 5
-L 5
- Ruang ganti dan tempat mandi/shower (jika dibutuhkan). L 5
- Sarana olah raga. L 5
- Area parkir yang memadai L 5
- Area khusus merokok L 5
Perusahaan memiliki mekanisme pemberian permit khusus untuk mengerjakan aktivitas yang mengandung bahaya spesifik, yaitu:
Permit untuk pekerjaan berbahaya, seperti Hot work permit, confined space permit, izin bekerja pada ketinggian, penggalian, izin bekerja di dalam air, dan lain-lain.
Permit bagi operator, yang diberikan kepada mereka atas dasar kualifikasi ujian atau penugasan, contoh: operator alat angkat & angkut, operator boiler, juru las, dan lain-lain.
Perusahaan memiliki standar desain lock-out dan tag-out yang digunakan dalam pekerjaan maintenance (dimana diperlukan mematikan tenaga listrik, uap, aliran gas) dilakukan mekanisme lock-out & tag-out.
EHS officers memahami tugas dan tanggung jawabnya dalam sistem permit, termasuk memberhentikan pekerjaan lapangan, apabila tidak sesuai dengan persyaratan kerja perusahaan.
Perusahaan memiliki diagram instalasi listrik (single line diagram) dari perusahaan yang up to date.
Ruang trafo :
1. Tidak ada pemasangan sementara/penggunaan cable roll (tergeletak di tengah jalan).
2. Ditempatkan didalam tray atau pipa (tidak simpang siur).
Panel Hubung Bagi (Sub Distribution Panel) dilengkapi dengan :
3. Face plate (cover).
4. Pilot Lamp yang berfungsi (metering)
Perlengkapan Hubung Bagi & Kendali Utama (Main Distribution Panel) :
3. Terdapat single line diagram (keterangan distribusi alat yang dilayaninya).
Instalasi listrik di daerah-daerah khusus (contoh: ruang lembab, ruang berdebu, ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan) pemasangannya sesuai persyaratan daerah khusus.
Terdapat pemisahan antara suplai daya listrik untuk sarana keselamatan (hidran, sprinkler, pressurized fan, emergency lift dan emergency lamp) dengan suplai untuk keperluan lain.
Tempat penyimpanan barang pribadi karyawan (locker), yang dilengkapi dengan gantungan baju.
Form ESR - I04 - 01Revisi 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufaktur Hal. : 9+1/24
NO KRITERIA PROGRAM Metode NILAI KETERANGAN
Verifikasi SE RSE A
27.2 Perusahaan memiliki ruang makan yang hygienis mencakup : 20
1. Wadah Penyajian dan Tempat Penyajiannya L/PP 5
2. Tempat Cuci Tangan L/PP 5
3. Tempat Cuci Piring L/PP 5
4. Ruang Penyaji L/PP 5
SUBTOTAL 60 0
28 Program Penghijauan
28.1L 10
- ≥ 4 jenis (jika ditanam pada lahan terbuka), atau ≥ 8 jenis (jika ditanam dalam pot)10
- 3 jenis (jika ditanam pada lahan terbuka), atau 6-7 jenis (jika ditanam dalam pot) 8
- 2 jenis (jika ditanam pada lahan terbuka), atau 4-5 jenis (jika ditanam dalam pot) 6
- 1 jenis (jika ditanam pada lahan terbuka), atau 2-3 jenis (jika ditanam dalam pot) 2
28.2 Persentase bangunan terhadap total lahan- (Koefisien Dasar Bangunan/KDB) D/L 10
- < 60%. 10
- 60% - 69%. 8
- 70% - 79%. 6
- 80% - 89%. 4
28.3L 10
10
7
5
- 1 pohon/400 m2 3
1
SUB TOTAL 30 0
29 Pengendalian Kesehatan
29.1 Semua pekerjaan telah diidentifikasi & dievaluasi tingkat bahaya kesehatan kerjanya.D 10
29.2 Terdapat pemeriksaan kesehatan awal bagi seluruh karyawan. D/L 10
29.3 Ada program kesehatan promotif dan preventif yang secara proaktif dilakukan. 20
-D 10
-D 10
29.4 Perusahaan memiliki dan menerapkan mekanisme: D 20
- 10
- 10
29.5 Perusahaan melakukan analisis hasil pemeriksaan kesehatan berkala dan khusus.D 10
29.6
D/L 10
29.720
-
D 5
- D 5
-
D/L 5
- D 5
20
- Terdapat staf/petugas yang mengurusi tentang administrasi kesehatan karyawan D 10
- Terdapat dokumentasi kerjasama dengan provider luar (klinik/RS) D 10
29.8 Dokter / paramedis / petugas admin karyawan perusahaan melakukan pengumpulan:20
- D 5
-
D 5
- Data penyakit infeksi menular per bulan (misalnya: Penyakit TBC Paru). D 5
- Data Jumlah kasus/penyakit rawat inap. D 5
29.9
20
- Laporan penyakit 10 besar D 5
- Laporan penyakit dan kecelakaan akibat kerja (PerMenakertrans 1 / 1981) D 5
- Laporan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan (PerMenakertrans 2 / 1980) D 5
- D 5
Memiliki pohon langka atau vegetasi asli daerah dalam rangka pelestarian plasma nutfah jika:
Jumlah pohon dalam area perusahaan dengan diameter Pohon > 10 cm (diukur 1 meter dari atas tanah)
- 1 pohon/120 m2
- 1 pohon/200 m2
- 1 pohon/300 m2
- 1 pohon/500 m2 atau lebih
Promotif, contoh: program peningkatan gizi kerja, peningkatan kebugaran, program pengetahuan bahaya merokok, dll
Preventif, contoh: pencegahan penyebaran HIV/AIDS, TBC, penyakit endemi/pandemi (new emerging diseases), penyalahgunaan NAPZA, alkohol
Pemeriksaan kesehatan karyawan dilakukan secara berkala sesuai dengan potensi bahaya di lingkungan kerjanya .
Pemeriksaan kesehatan khusus bagi karyawan pada area yang memiliki potensi bahaya.
Administrative control dijalankan dengan memadai (Penjadualan istirahat kerja : istirahat pendek, makanan tambahan, pemindahan pekerjaan karena peka pada suatu paparan, lama waktu kerja, dll).
a. Ada klinik perusahaan (jumlah karyawan di atas 500 orang atau perusahaan dengan potensi kecelakaan tinggi) (Berdasarkan PerMenaker 3/1982) :
Dikepalai oleh seorang dokter yang bersertifikat Hiperkes, memiliki SIP (surat ijin praktek) dari Dinas Kesehatan setempat dan memiliki surat penunjukan dari Departemen Tenaga Kerja sebagai dokter perusahaan. (Berdasarkan PerMenaker 1 /1976)
Mempunyai tenaga paramedis yang telah mengikuti pelatihan Hiperkes dan memiliki SIK (surat ijin kerja) keperawatan . (Berdasarkan PerMenaker 1 /1979)
Fasilitas memadai sesuai peraturan dari Dinas Kesehatan setempat (minimal tersedia peralatan dan obat emergensi) dan adanya pemisahan antara limbah yang infeksius dengan limbah non infeksius
Terdapat dokumentasi kerjasama dengan pihak-pihak luar dalam hal pembuangan limbah medis, kasus rujukan rawat inap/tindakan
b. Tidak memiliki sendiri klinik perusahaan (karyawan kurang dari 500 orang) (kerjasama dengan provider luar : klinik/RS)
Data Absensi karyawan sakit per bulan (jumlah absen karyawan per bulan dikarenakan sakit - bukan kecelakaan).
Data kunjungan berobat (Prevalensi) per bulan (jumlah kunjungan berobat ke poliklinik perusahaan atau yang ditunjuk; dan poliklinik/ rumah sakit diluar/rawat jalan).
Disusun pelaporan data kesehatan karyawan di perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan kepada puskesmas (dan Dinas Kesehatan) setempat serta Dinas Tenaga Kerja wilayah, yang meliputi :
Laporan klaim atas penyakit ataupun kecelakaan akibat kerja (UU Jamsostek 3/1992)
Form ESR - I04 - 01Revisi 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufaktur Hal. : 10+1/24
NO KRITERIA PROGRAM Metode NILAI KETERANGAN
Verifikasi SE RSE A
SUBTOTAL 140 0
Form ESR - I04 - 01Revisi 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufaktur Hal. : 11+1/24
NO KRITERIA PROGRAM Metode NILAI KETERANGAN
Verifikasi SE RSE A
30 Umum
30.1D 10
30.2 D 10
30.3
D 10
30.4
D 10
30.5D 10
30.6
D 10
30.7
D 10
30.8
D 15
30.9D 15
SUBTOTAL 100 0
31 Penyediaan Jasa Boga
31.1D/L 5
31.2D/L 5
SUBTOTAL 10 0
TOTAL GREEN PROCESS 1800 0
III GREEN PRODUCT
32 Pengembangan Produk
32.1D 15
32.2
40
- D 5
- D 15
- D 10
- D 10
32.3D 10
SUB TOTAL 65 0
33 Produk Aman dan Ramah Lingkungan
33.1D 25
33.260
- buku pedoman pemakaian produk D/L 20
- informasi penanganan sisa produk D/L 20
- D/L 20
33.3D 50
SUB TOTAL 135 0
34 Spesifikasi Produk
34.1 80
-
D/L 20
- D/L 20
- Tidak mengandung asbes (Permenaker No. 3 Tahun 1985) D/L 20
- D/L 20
34.2 80
- D/L 20
Pengendalian Supplier/Kontraktor
Barang & jasa yang diperlukan diidentifikasi dahulu aspek dan dampak LK3 sebelum dibeli dan digunakan.
Perusahaan melakukan seleksi supplier dengan memperhatikan persyaratan LK3
Kontrak pemasokan/pembelian barang dan jasa telah memperhatikan faktor LK3 dan hasil konsultasi pada tenaga kerja yang berpengaruh (contoh: pengangkutan, penyimpanan, spesifikasi, kelengkapan LK3).
Pembelian alat-alat khusus yang diawasi oleh pemerintah & memerlukan perijinan (seperti : ketel uap, bejana tekan, alat angkat: lift, dll) dilakukan dengan cara: barang yang dikirim disertai dengan gambar konstruksi, sertifikat bahan dan konstruksinya, dan dokumen lain yang dipersyaratkan.
Perusahaan memiliki persyaratan pada pembelian agar bahan-bahan berbahaya harus diangkut & disimpan sesuai peraturan & standar LK3 .
Perusahaan melakukan peninjauan terhadap pemenuhan kontrak untuk memastikan supplier dapat memenuhi syarat-syarat LK3 (seperti: informasi pencegahan pencemaran, persyaratan adanya MSDS, cara handling, APD, dll).
Perusahaan melakukan dan mendokumentasikan evaluasi kinerja suplier pada akhir kontrak, dengan mempertimbangkan hasil peninjauan pemenuhan kontrak (refer to 30.6).
Sebagai bagian dari evaluasi kinerja suplier, perusahaan melakukan audit/asesmen/inspeksi pengelolaan LK3 di area kerja supplier (Contoh: pabrik, kantor, warehouse, termasuk pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor di area perusahaan, dll).
Perusahaan menetapkan dan melakukan tindak lanjut hasil evaluasi kinerja supplier.
Perusahaan mensyaratkan di dalam kontrak mengenai tanggung jawab penyedia jasa boga bertanggung jawab bila terjadi keracunan makanan.
Perusahaan menyimpan sampel makanan dari penyedia jasa boga untuk jangka waktu tertentu.
Perusahaan telah menentukan pengertian Green Product yang sesuai dengan jenis industri, ruang lingkup perusahaan dan pelanggan, dari perusahaan tersebut.
Perusahaan melakukan perencanaan dan pelaksanaan aktivitas pengembangan Green Product yang bersifat inovatif sesuai dengan Goal/Strategy LK3 (refer to 1.1 & 1.2)
Perusahaan telah menunjuk penanggung jawab (PIC) pengembangan Green Product.
Perusahaan mengidentifikasi peluang pengembangan & inovasi Green Product
Perusahaan telah menetapkan tujuan dan sasaran yang jelas dalam pengembangan Green Product.
Perusahaan telah menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan Green Product, termasuk jadwal waktu (Schedule).
Program pengembangan Green Product yang dimiliki perusahaan sifatnya berkelanjutan (dilihat dari rencana pengembangan dan pencapaian program)
Perusahaan memiliki green product unggulan, berupa produk jadi yang telah dipasarkan
Terdapat informasi mengenai dampak LK3 pada produk dan cara penanganannya, dalam bentuk:
label/statement yang menjelaskan bahwa produk dapat didaur ulang
Perusahaan menerapkan mekanisme perhitungan Carbon Calculator, contoh: memperhitungkan pemakaian listrik, bahan bakar, ODS, dll
Product Content memperhatikan aspek LK3 (aman dan ramah lingkungan), yaitu:
Mengurangi pemakaian bahan baku yang mengandung Vollatile Organic Compound (Phenol, PCB; Poly Chloro Biphenyl), Substances of Concern (Hg; Mercury, Cr; Crom, Pb; Timbal), oksidator (H2So4)
Bahan baku/raw material mengandung recycled material
Produk dihasilkan dari hasil proses Cleaner Production
Kemasan produk (product packaging) memperhatikan aspek LK3.
Kemasan produk aman dan ramah lingkungan, contoh: returnable pallet, recycled plastic, recycled paper, dll
Form ESR - I04 - 01Revisi 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufaktur Hal. : 12+1/24
NO KRITERIA PROGRAM Metode NILAI KETERANGAN
Verifikasi SE RSE A
-
D/L 20
-
D/L 20
34.3D/L 20
34.540
- D/L 20
- D/L 20
34.6D/L 25
SUB TOTAL 225 0
TOTAL GREEN PRODUCT 425 0
IV GREEN EMPLOYEE
35 Pelatihan, Kemampuan dan Kesadaran/Kepedulian
35.1D 10
35.2 Perusahaan memiliki dan menerapkan program orientasi/induksi LK3 bagi: 50
a. Karyawan
- Karyawan baru (tetap/kontrak) D/L 10
- Karyawan yang mengalami rotasi/mutasi. D/L 10
b. Non Karyawan
- Pengunjung. D/L 10
- PKL/Magang. D/L 10
- Supplier/Vendor/Sub-contractor. D/L 10
35.3D 15
35.4D 10
35.5 Perusahaan telah melaksanakan rencana pelatihan yang telah ditetapkan. D 10
35.6D 10
35.7D/L 10
35.865
- Kebijakan LK3 D 5
- Ergonomi, termasuk penanganan barang dan bahan D 10
- Pemakaian dan perawatan Alat Pelindung Diri (APD) D 10
- Sistem Permit untuk pekerjaan berbahaya D 10
-D 10
- Aspek dan Dampak penting LK3 serta cara penanganannya D 10
-D 5
-D 5
35.9 Karyawan memiliki pemahaman dan kepedulian LK3, yang mencakup: 75
-L 15
- Aspek ergonomi sesuai dengan lingkup pekerjaannya L 15
- Peran dan tanggung jawab dalam menghadapi kondisi darurat (KTD) L 15
- Sistem pelaporan dampak/bahaya LK3 dan pelaporan jika terjadi insiden LK3.L 15
- Sistem Permit untuk pekerjaan berbahaya L 15
35.10D 10
35.11
D 10
SUB TOTAL 275 0
36 Komunikasi
36.1D 10
36.2
D/L 10
36.3
D/L 10
36.4
D/L 10
36.5
D/L 10
Terdapat informasi mengenai cara penanganan sisa kemasan, contoh: pernyataan untuk tidak dibuang sembarangan, kemasan dapat didaur ulang, dll
Pada kemasan produk terdapat informasi ramah lingkungan dan aman dalam bentuk label atau statement, contoh: pada kemasan diinformasikan recycleable, refilable, dll.
Perusahaan memiliki program pengurangan kemasan/bahan produk (reduces packaging) termasuk penggunaan kembali kemasan
Perusahaan telah melakukan sosialisasi/kampanye/promosi atas keunggulan spesifikasi Green Product kepada pihak-pihak terkait:
Karyawan, dengan sosialisasi spesifikasi green product (product knowledge), contoh: media papan informasi, NEOP, dll.
Customer, promosi spesifikasi green product (product knowledge), contoh: iklan media masa, customer gathering, dll.
Perusahaan mempunyai peran nyata dalam penanganan sisa produk setelah pemakaian dan atau pembuangan dari konsumen.
Perusahaan memiliki dan menerapkan prosedur pengembangan SDM sesuai dengan Goal/Strategy LK3 (refer to 1.1 dan 1.2)
Perusahaan telah mengidentifikasi dan menetapkan standar kompetensi kerja untuk karyawan yang bekerja di area/proses berdampak penting LK3, yang telah disetujui oleh Director in Charge/pimpinan tertinggi instalasi LK3.
Perusahaan telah menetapkan rencana pelatihan bagi setiap karyawan sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Perusahaan telah mereview kesesuaian antara standar kompetensi kerja dengan hasil implementasi rencana pelatihan karyawan, secara periodik.
Pelatihan yang telah dilakukan telah didokumentasikan dan dievaluasi efektifitas pelatihan dan manfaatnya bagi peserta.
Perusahaan memiliki program sosialisasi secara reguler kepada karyawan (tetap/kontrak)/visitor/vendor/supplier, mencakup:
Kesiapsiagaan Tanggap Darurat, contoh: prosedur, tugas dan tanggung jawab, peta evakuasi, dll
Pengelolaan LK3 di luar pekerjaan (off-the job EHS), contoh topik pengelolaan LK3 di keluarga karyawan, masalah LK3 yang terkait dengan keluarga karyawan, cara mengemudi yang aman dll.
10 penyakit terbesar di perusahaan dan tindak lanjut pencegahan dan penanganannya.
Aspek dan Dampak penting LK3 serta cara penanganannya, baik yang aktual maupun potensial (yang terkait secara langsung dengan pekerjaan).
Perusahaan memiliki dan menerapkan mekanisme rotasi dan mutasi dengan mempertimbangkan aspek LK3.
Perusahaan memiliki dan menerapkan mekanisme pemberian reward dan punishment bagi karyawan atas kontribusinya terhadap upaya peningkatan kinerja pengelolaan LK3.
Perusahaan memiliki dan menerapkan mekanisme komunikasi internal antar berbagai fungsi dan level dalam organisasi.
Perusahaan telah menetapkan jenis-jenis informasi (termasuk media penyampaiannya) dan secara regular menyampaikan informasi-informasi tersebut kepada seluruh karyawan. Contoh informasi: papan pengumuman, poster, spanduk, buletin, email, portal, film, dll.
Menyediakan fasilitas konsultasi reguler antara perusahaan dengan tenaga kerja atau pihak lain terkait seperti saran-saran dari tenaga ahli termasuk forum bipartit/tripartit.
Menerapkan sistem komunikasi agar karyawan dapat memahami bahaya dan dampak dari pekerjaannya, serta dapat mencegah atau mengatasinya, contoh: sistem pelaporan dampak/bahaya LK3, pelaporan jika terjadi insiden LK3.
Perusahaan menerapkan media komunikasi langsung terhadap para karyawannya tentang informasi LK3 di lapangan (contoh pada pertemuan P2K3L, weekly meeting, 5 minutes talk, dll)
Form ESR - I04 - 01Revisi 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufaktur Hal. : 13+1/24
NO KRITERIA PROGRAM Metode NILAI KETERANGAN
Verifikasi SE RSE A
36.6
25
- D/L 15
- Pertemuan Tahunan (pertemuan tahun baru, pertemuan hari keagamaan, dll)D/L 10
SUB TOTAL 75 0
TOTAL GREEN EMPLOYEE 350 0
Keterangan :
D : Dibutuhkan dokumen untuk penjelasannya, Nilai = 0 atau Nilai = nilai tertera SE : Nilai Sub Elemen
L : Perlu dilihat kondisi lapangannya, Nilai = 0 atau Nilai = nilai tertera RSE : Nilai Rincian Sub Elemen
PP: Nilai atas pertimbangan profesional. Nilai maksimum setinggi nilai yang tertera A : Nilai yang diberikan oleh Asesor
Top Management/pimpinan tertinggi instalasi secara reguler berkomunikasi langsung secara terbuka kepada seluruh karyawan tentang informasi LK3 di lapangan
Gemba (atau sejenisnya)
Jika terdapat elemen yang tidak dapat diterapkan pada perusahaan, berikan tanda NA (Not Applicable) pada kolom A (Asesor)
Form ESR - I04 - 01Revisi 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufactur Hal.:14+12/24
Form Critical Point Lingkungan
Kriteria Manufaktur
KRITERIA EMAS HIJAU BIRU MERAH HITAM
###
Ada sesuai regulasi Tidak dikelola
###
Tidak melaporkan
###
###
Tidak Ya
LIMBAH CAIR
Terdapat pengelolaan Limbah Cair IndustriNote / Evidence / Bukti :
Frekuensi Pemantauan Limbah Cair Industri Note / Evidence / Bukti : Fc = frek pemantauan yg memenuhi BMAL x 100% frek pemantauan yg di wajibkan = __________%
Limbah Cair Industri dianalisa di lab terakreditasi atau lab yang dirujuk oleh pemda
Frekuensi pemantauan 100% dari regulasi berlaku
yang memenuhi BMAL (jumlah frekuensi sesuai regulasi yang terketat)
Frekuensi pemantauan 50 ≤ x <100% dari regulasi
berlaku memenuhi BMAL (jumlah frekuensi kurang
dari regulasi yang terketat)
Frekuensi pemantauan < 50 % yang memenuhi
BMAL
Pelaporan 3 bulanan hasil pemantauan Limbah Cair Industri ke PEMDA atau mengacu pada perda yang lebih ketat
Melaporkan seluruh hasil pemantauan
Kualitas Limbah Cair Industri (X)Note / Evidence / Bukti :
Semua hasil analisa di bawah baku mutu (tidak ada
parameter yang melebihi baku mutu)
Terdapat parameter dari hasil analisa yang melebihi
baku mutu100% < x ≤ 500%
Terdapat parameter dari hasil analisa yang melebihi
500% baku mutu( x > 500% )
By pass pembuangan limbah dg sengajaNote / Evidence / Bukti :
Environment & Social Responsibility Division
Form ESR - I04 - 01Revisi 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufactur Hal.:15+12/24
Form Critical Point Lingkungan
Kriteria Manufaktur
KRITERIA EMAS HIJAU BIRU MERAH HITAM
Environment & Social Responsibility Division
###
100% 50<x<100% <50%
Ada Tidak Ada
EMAS
Pemenuhan ketentuan teknis lainnya (refer to regulasi yg berlaku serta perijinan Limbah Cair Industri yg dimiliki oleh perusahaan ybs.) (x)Note / Evidence / Bukti : Ketentuan teknis:1 Memiliki IPLC2 Tidak melakukan pengenceran3 Pemisahaan saluran Limbah Cair Industri dengan air hujan4 Saluran Limbah Cair Industri kedap/tidak rembes5 Pencatatan debit harian6 Ada alat ukur debitY = y1...n x 100% =......% i
Swapantau harian Limbah Cair IndustriNote / Evidence / Bukti :
sesuai hari kerja dalam tiap bulannya
kurang dari hari kerja dalam tiap bulannya
Neraca penggunaan air (untuk seluruh proses)Note / Evidence / Bukti :
Upaya daur ulang (recycle) air limbahNote / Evidence / Bukti :
≥30 % dari total Limbah Cair Industri
20 % ≤ x <30%dari total Limbah Cair
Industri
< 20 % dari total Limbah Cair
Industri
Efisiensi penggunaan air baku/bersih secara konsistenNote / Evidence / Bukti :
≥20% dari total penggunaan air baku
< 20% dari total penggunaan air
baku
Form ESR - I04 - 01Revisi 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufactur Hal.:16+12/24
Form Critical Point Lingkungan
Kriteria Manufaktur
KRITERIA EMAS HIJAU BIRU MERAH HITAM
Environment & Social Responsibility Division
Ada sesuai regulasi Tidak ada
###
###
###
###
100% 80%≤x<100% 50%≤x<80% <50%
Terdapat pengendalian pencemaran udara Note / Evidence / Bukti :
Frekuensi pemantauan emisi dari sumber tidak bergerakNote / Evidence / Bukti : Fu = frekuensi pemantauan yang memenuhi BME x 100% frekuensi pemantauan yang di wajibkan =__________%
- 100% dari regulasi berlaku (jumlah frekuensi sesuai regulasi) untuk jumlah cerobong ≤ 3- minimal 50% untuk jumlah cerobbong > 3
- <100% regulasi berlaku (jumlah frekuensi kurang dari regulasi) untuk jumlah cerobong ≤ 3- minimal < 50% untuk jumlah cerobbong > 3
Perusahaan tidak pernah melakukan pemantauan
terhadap emisi tidak bergerak yang dihasilkan
Frekuensi pemantauan udara ambienNote / Evidence / Bukti : Fu = frekuensi pemantauan udara ambien x 100% frekuensi pemantauan yang di wajibkan =__________%
100% dari jumlah titik pantau yang dipersyaratkan
- <100% jumlah titik pantau yang dipersyaratkan
Perusahaan tidak pernah melakukan pemantauan terhadap udara ambien
Emisi memenuhi BME (x)Note / Evidence / Bukti :
Semua hasil analisa di bawah ambang batas (tidak
ada parameter yang melebihi baku mutu)
Terdapat parameter dari hasil analisa yang melebihi
ambang batas100% < x ≤ 500%
Terdapat parameter dari hasil analisa yang melebihi
500% ambang batas( x >500% )
Pemenuhan ketentuan teknis lainnya (refer to regulasi/dokumen perijinan yang dimiliki)Note / Evidence / Bukti : Ketentuan Teknis :1. memiliki cerobong emisi 2. memiliki lubang pengambilan contoh3. memiliki tangga besi untuk pengambilan contoh4. memiliki lantai kerja untuk pengambilan sampel5. menyediakan alat pelindung diri untuk petugas pengambilan sampel(kepdal 205/1996)
Form ESR - I04 - 01Revisi 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufactur Hal.:17+12/24
Form Critical Point Lingkungan
Kriteria Manufaktur
KRITERIA EMAS HIJAU BIRU MERAH HITAM
Environment & Social Responsibility Division
Ada Tidak Ada
Tidak Ada
Ada Tidak Ada
≥ 5% dari base line data < 2% dari base line data
EMAS ≥ 5% dari base line data < 2% dari base line data
LIMBAH B3
Ada Tidak Ada
###
Ada Tidak ada
###
Neraca penggunaan energiNote / Evidence / Bukti :
Kegiatan pengurangan emisi fugitiveNote / Evidence / Bukti :
≥ 2% dr emisi fugitive baseline data
Kegiatan pengurangan penggunaan Bahan Perusak OzonNote / Evidence / Bukti :
Kegiatan pengurangan Gas Rumah Kaca (x)Note / Evidence / Bukti :
2% ≤ x < 5% dari base line data
Efisiensi energiNote / Evidence / Bukti :
2% ≤ x < 5% dari base line data
Izin Tempat Penyimpanan Sementara (TPS)Note / Evidence / Bukti :
Izin pengelolaan limbah B3 (pemanfaatan, pengolahan, pengangkutan) jika ada proses pengelolaan LB3 dalam perusahaan.Note / Evidence / Bukti :
Pemenuhan ketentuan pengelolaan limbah sesuai peraturan (x)Note / Evidence / Bukti :
Form ESR - I04 - 01Revisi 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufactur Hal.:18+12/24
Form Critical Point Lingkungan
Kriteria Manufaktur
KRITERIA EMAS HIJAU BIRU MERAH HITAM
Environment & Social Responsibility Division
≥90% 40%≤x<90% <40%
Pemenuhan ketentuan pengelolaan limbah sesuai peraturan (x)Note / Evidence / Bukti :
Form ESR - I04 - 01Revisi 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufactur Hal.:19+12/24
Form Critical Point Lingkungan
Kriteria Manufaktur
KRITERIA EMAS HIJAU BIRU MERAH HITAM
Environment & Social Responsibility Division
###
≥90% 40%≤x<90% <40%
###
Memiliki ijin Tidak memiliki
EMAS Tidak Ada
EMAS Tidak Ada
###
###
50% ≤ x < 100% x < 50%
Kinerja Pengelolaan Limbah B3 (dari yang tercatat dalam identifikasi limbah)Note / Evidence / Bukti :
Pihak Ketiga yang ditunjuk untuk mengelola limbah B3 memililki ijin dari KLH yang sesuai dengan limbahnyaNote / Evidence / Bukti :
Program 3R untk limbah B3 yang berpotensi untuk dilakukan 3R selama periode penilaian berdasarkan baseline data.Note / Evidence / Bukti : x > 30% dari total limbah B3
yang berpotensi untuk dilakukan 3R
20% < x < 30% dari total limbah B3 yang berpotensi
untuk dilakukan 3R
x < 20% dari total limbah B3 yang berpotensi untuk
dilakukan 3R
Limbah padat Non
B3
Program 3R untuk limbah padat non B3 yang berpotensi untuk dilakukan 3R selama periode penilaian berdasarkan baseline data.Note / Evidence / Bukti :
> 30% 20% < x < 30
AMDAL/ UKL-UPL
Dokumen AMDAL atau UKL/UPL (x)Note/Evidence/Bukti:
Perusahaan memiliki dokumen AMDAL/UKL-UPL
yang telah disahkan oleh dinas berwenang
Perusahaan tidak memiliki AMDAL atau UKL/UPL / dokumen tersebut tidak
disahkan oleh dinas berwenang
Pelaksanaan AMDAL atau UKL/UPL (x)Note / Evidence / Bukti :
100%(Perusahaan melaksanakan
sesuai dg ketentuan berlaku)
Form ESR - I04 - 01Revisi 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufactur Hal.:20+12/24
Form Critical Point Lingkungan
Kriteria Manufaktur
KRITERIA EMAS HIJAU BIRU MERAH HITAM
Environment & Social Responsibility Division
###
EMAS 50% ≤ x < 100% x < 50%
COMDEV
IGA Donasi Tidak Ada
EMAS Ada Tidak Ada
TOTAL
STATUS AKHIR CP-PROPER EMAS TOTAL
Pelaporan AMDAL atau UKL/UPL (x)Note / Evidence / Bukti :
100%(Perusahaan melaporkan pelaksanaan sesuai dg
ketentuan berlaku)
Terdapat program income generating activities / donasi untuk masyarakatNote / Evidence / Bukti :
Pernah mendapatkan apresiasi dibidang COMDEV (lembaga/institusi kredibel)Note / Evidence / Bukti :
Form ESR - I04 - 01Revisi 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufactur Hal.:21+18/24
Form Critical Point Safety
Kriteria Manufaktur
KRITERIA EMAS HIJAU BIRU MERAH HITAMPERIJINAN DAN PEMERIKSAAN BERKALA:
Sarana dengan ###dampak K3 1
###2
###3
###4
Instalasi Penyalur Petir – Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. PER-02/MEN/1989
Pemeriksaan dan pengujian : 2 tahun sekali oleh instansi yang berwenang (BAB IX Pasal 50)
Ijin: Ada
Pemeriksaan dan pengujian : 2 tahun sekali
Ijin: Ada
Pemeriksaan dan pengujian : tidak dilakukan
Ijin: Tidak ada
Pemeriksaan dan pengujian : tidak dilakukan
Instalasi Alarm Kebakaran Automatik – Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.PER-02/MEN/1983
Pengujian: 20% per kelompok sampling/tahun (Pasal 60)selama 5 tahun harus teruji 100%
Ijin: Ada
Pemeliharaan dan Pengujian berkala: sesuai aturan
Ijin: Ada
Pemeliharaan dan Pengujian berkala: tidak sesuai aturan
Ijin: Tidak Ada
Pemeliharaan dan Pengujian berkala: tidak sesuai aturan
Genset (Motor Diesel) – Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No.PER-04/MEN/1985
Pemeriksaan: satu kali tiap satu tahunPengujian: satu kali tiap lima tahun(BAB IX Pasal 135)
Ijin: Ada
Pemeliharaan dan Pengujian berkala: rutin sesuai prosedur
Ijin: Ada
Pemeliharaan dan Pengujian berkala: tidak dilakukan sesuai prosedur
Ijin: Tidak Ada
Pemeliharaan dan Pengujian berkala: tidak dilakukan sesuai prosedur
Bejana Tekan (termasuk kompresor, bejana tetap) – Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.PER-01/MEN/1982
Pengujian dilakukan oleh produsen (bukan perusahaan pengguna) satu tiap dua ratus produk (1/200) - Pasal 16
Ijin: Ada
Catatan Pemeliharaan: Ada
Ijin: Ada
Catatan Pemeliharaan: Tidak Ada
Ijin: Tidak Ada
Catatan Pemeliharaan: Tidak Ada
Environment & Social Responsibility Division
Form ESR - I04 - 01Revisi 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufactur Hal.:22+18/24
Form Critical Point Safety
Kriteria Manufaktur
KRITERIA EMAS HIJAU BIRU MERAH HITAM
Environment & Social Responsibility Division
###5
###6
###1
Ada dan Lengkap
###2
21% ≤ x <51% < 21%
Pesawat Uap – Undang - Undang Uap Tahun 1930, contoh: boiler.
Pemeriksaan Berkala:
Ijin: Ada
Pemeliharaan berkala: rutin sesuai prosedur
Ijin: Ada
Pemeliharaan berkala: tidak sesuai prosedur
Ijin: Tidak Ada
Pemeliharaan berkala: tidak sesuai prosedur
Alat Angkat dan Angkut (traktor, truk angkutan, truk derek, buldozer, forklift, lift, dll) – Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. PER-05/MEN/1985
Pemeriksaan dan Pengujjan:(BAB VIII Pasal 138)1 (satu) tahun sekali
Ijin: Ada > 90%
Pemeriksaan dan Pengujian berkala: sesuai aturan
Ijin: 76% < ijin < 90%
Pemeliharaan berkala: sesuai aturan
Ijin: 51% ≤ ijin < 76%
Pemeliharaan berkala: sesuai aturan
Ijin: Ada < 50%
Pemeliharaan berkala: sesuai aturan
Sarana Kesiapsiagaan Tanggap Darurat (KTD)1. Alat Pengendali Api Ringan (APAR) Permenaker No. 04/MEN/19802. Hydrant
Ketersediaan sesuai potensi bahaya dan peraturan perundangannote:x = jumlah sarana KTD tersedia jumlah sarana KTD applicable
Salah satu tidak memenuhi
Tidak Tersedia Sarana KTD di Perusahaan
Kecukupan tiap item sarana KTD sesuai potensi bahaya dan peraturan perundangannote:x = jumlah yang memenuhi peraturan jumlah sarana KTD applicable 90% < x < 100% 76% < x < 90% 51% ≤ x < 76%
Form ESR - I04 - 01Revisi 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufactur Hal.:23+18/24
Form Critical Point Safety
Kriteria Manufaktur
KRITERIA EMAS HIJAU BIRU MERAH HITAM
Environment & Social Responsibility Division
###3
21% ≤ x <51% < 21%
###Simulasi Tanggap Darurat 1
Tidak dilakukan
###1
Sarana Kesiapsiagaan Tanggap Darurat (KTD)1. Alat Pengendali Api Ringan (APAR) Permenaker No. 04/MEN/19802. Hydrant
Kesiapan tiap item sarana KTD sesuai potensi bahaya dan peraturan perundanganx = Jumlah sarana yang siap pakai Jumlah sarana KTD applicable 90% < x < 100% 76% < x < 90% 51% ≤ x < 76%
Terdapat rencana pelaksanaan simulasi, pelaksanaan simulasi dan evaluasi hasil simulasi tanggap darurat serta rekomendasi/tindak lanjut hasil evaluasi Dilakukan minimal 1
tahun sekali, dengan siklus PDCA yang
lengkap
Dilakukan minimal 1 tahun sekali namun tidak disertai dengan evaluasi
pelaksanaan dan rekomendasi tindak lanjut
((jika ada)
Incident Rate
A = jumlah karyawan = ............................. orang
B = jumlah jam kerja dalam satu tahun = .............................. jam
C = jumlah kecelakaan yang menyebabkan hari hilang (1 x 24 jam tidak dapat kembali ke tempat kerja)Permenaker 03/MEN/1998 & SK Dirjen 84/BW/1998 = ..............................
D = Jumlah hari hilang akibat kecelakaan = .............................. hari
LTI - FR (loss time injury - frequency rate)
LTI - FR = C x 1.000.000 (A x B)
LTI - FR = ………………………rentang FR
menyesuaikan dengan jumlah karyawan
(lihat Page 1)
rentang FR menyesuaikan dengan
jumlah karyawan (lihat Page 1)
rentang FR menyesuaikan dengan
jumlah karyawan (lihat Page 1)
rentang FR menyesuaikan dengan
jumlah karyawan (lihat Page 1)
rentang FR menyesuaikan dengan
jumlah karyawan (lihat Page 1)
Form ESR - I04 - 01Revisi 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufactur Hal.:24+18/24
Form Critical Point Safety
Kriteria Manufaktur
KRITERIA EMAS HIJAU BIRU MERAH HITAM
Environment & Social Responsibility Division
###2
SR < 170 375 ≤ x ≤ 749 750 ≤ x ≤1749 ≥ 1750
###3
Ada Tidak Ada
STATUS AKHIR CP-SAFETY EMAS TOTAL
A = jumlah karyawan = ............................. orang
B = jumlah jam kerja dalam satu tahun = .............................. jam
C = jumlah kecelakaan yang menyebabkan hari hilang (1 x 24 jam tidak dapat kembali ke tempat kerja)Permenaker 03/MEN/1998 & SK Dirjen 84/BW/1998 = ..............................
D = Jumlah hari hilang akibat kecelakaan = .............................. hari
SR (Severity Rate)
SR = D x 1.000.000 (A x B)
SR = ………………..
170 < SR < 374
Perusahaan memiliki catatan seluruh insiden/kecelakaan yang dilengkapi dengan total jumlah jam kerja yang hilang akibat insiden/kecelakaan tersebut
Form ESR - I04 - 01Revisi : 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufactur Hal.:25+22/24
Kriteria Manufaktur
No. PeraturanKepatuhan
(Ya/Tidak/NA)1 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Ya Tidak2 HO (Hinder Ordonantie)/Undang-Undang Ganngguan (UUG) Ya Tidak3 HGB (Hak Guna Bangunan) / Sertifikat Hak Milik Ya Tidak
4 Ya Tidak
5 Ya Tidak
6 Ya Tidak
7 Ya Tidak
8 Ya Tidak
9 Surat Izin Pengambilan Air Tanah (SIPA) Ya Tidak9 0
Jumlah Peraturan Yang Terpenuhi/Dipatuhi Perkebunan 9
Presentase Pemenuhan =Jumlah peraturan yang terpenuhi
X 100% jumlah peraturan yang applicable
Presentase Pemenuhan SC =Jumlah peraturan yang terpenuhi
X 100% jumlah peraturan yang applicable
=9
X 100%9
= 100.00%
= EMAS
Form Legal Compliance
Kualifikasi dan Syarat Operator Pesawat Uap – Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. PER-01/MEN/1988
Kualifikasi dan Syarat Operator Keran Angkat – Peraturan Menteri Tenaga kerja Republik Indonesia No. PER-01/MEN/1989.JIKA KAPASITAS CRANE ≥ 25 Ton(Kepatuhan minimal 10% pada jumlah operator keran angkat yang dimiliki, atau 1 bila jumlah operator ≤ 10)
Ahli K3 Umum – UU No.1 Tahun 1970 (Bila mempekerjakan lebih dari 100 orang tenaga kerja – Permenaker No.Per-02/MEN/1992)
Memiliki ijin poliklinik dari Dinas Kesehatan setempat sesuai peraturan yang ada. (UU Kesehatan 23 / 1992 & UU Praktek Kedokteran 29 /2004)
Persyaratan Hygiene Sanitasi Jasaboga Perusahaan Catering bagi suplier jasa boga (KEPMENKES No. 715/MENKES/SK/V/2003)
Jumlah Peraturan yang Applicable
Environment & Social Responsibility Division
Form ESR - I04 - 01Revisi : 02
Kriteria Asesmen Astra Green Company - Manufactur Hal.:26+23/24
Kriteria Manufaktur
(Periode waktu : ……………….. s.d. ……………………. )
No. Bulan Jumlah Karyawan* Jumlah total jam kerja karyawan Jumlah hari hilang***
1 02 03 04 05 06 07 08 09 0
10 011 012 0
TOTAL 0 0 0.00 0 0
FR = Jumlah kecelakaan (yang menyebabkan hari hilang) x 1,000,000
=#DIV/0!
Jumlah total jam kerja karyawan
SR = Jumlah hari hilang x 1,000,000
=#DIV/0!
Jumlah total jam kerja karyawan
NOTE :
Penentuan jumlah hari hilang disesuaikan dengan Tabel Kerugian Hari Kerja Karena Cacat (Lamp. II SK Dirjen Pembinaan Hub. Industrial & Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep. 84/BW/1998).
Form Frequency Rate & Severity Rate
Jumlah Jam Kerja
Jumlah kecelakaan (yang menyebabkan
hari hilang)**
* : Karyawan : semua karyawan yang bekerja di perusahaan, termasuk karyawan tetap, kontrak, magang, subcont, dan lainnya** : Kecelakaan hari hilang : kecelakaan kerja yang menyebabkan karyawan yang bersangkutan tidak masuk kerja selama satu hari atau lebih*** : Jumlah hari hilang : jumlah hari kerja yang hilang akibat terjadinya Kecelakaan Hari Hilang.
Catatan : - Status dari perusahaan (FR & SR) dihitung mulai dari satu tahun terakhir dari tanggal dilakukannya asesmen. FR & SR dihitung sejak mendapatkan penanganan dan rekomendasi resmi dari paramedis.
- Kecelakaan (yang menyebabkan) hari-hilang : Kecelakaan kerja yang menyebabkan karyawan : 1. Tidak kembali bekerja ke tempat asal > 1 hari atau 2. Memerlukan perawatan medis > 1 hari atau 3. Mengalami cacat tetap (= kehilangan atau tidak berfungsinya salah satu atau beberapa organ tubuh) atau 4. Mengalami gangguan jiwa. (PerMen-Naker 03/MEN/1998 & SK Dirjen 84/BW/1998)
- Kecelakaan yang diperhitungkan adalah kecelakaan yang terjadi di tempat kerja, baik untuk karyawan tetap, kontrak, supplier ataupun tamu dari perusahaan.
- Kecelakaan yang terjadi pada saat berangkat & pulang kerja tidak diperhitungkan dalam FR & SR. Namun apabila tempat kerjanya di jalan (contoh: driver, kurir, operator alat berat, dll) dan terjadi kecelakaan pada saat tugas, maka diperhitungkan dalam perhitungan FR & SR.
- Perusahaan akan langsung mendapat status HITAM bila : 1. Secara sengaja tidak melaporkan kecelakaan hari-hilang untuk memanipulasi nilai FR & SR. 2. Operasi tutup/stop yang diakibatkan oleh kebakaran dan atau tuntutan hukum.
- Untuk kasus gangguan jiwa, perhitungan hari hilang dilakukan sejak karyawan yang bersangkutan tidak masuk kerja sampai waktu asesmen dilakukan. Pernyataan bahwa yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa akibat bekerja dibuktikan dengan surat keterangan dokter jiwa. Contoh : hari Kamis Bpk. A mengalami benturan hebat pada kepalanya, dan Bpk. A tidak masuk kantor sampai pada pelaksanaan asesmen yang dilaksanakan di 10 hari kerja berikutnya.Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter jiwa, terbukti bahwa hal tersebut merupakan penyakit akibat kerja (PAK) yang masih mungkin disembuhkan, maka jumlah hari hilang yang disebabkan oleh kecelakaan tersebut adalah sebesar 10 hari. Hal berbeda terjadi jika dokter menyatakan bahwa Bpk. A tidak dapat disembuhkan, maka jumlah hari hilangnya menjadi 6000 (refer to kelumpuhan dalam tabel hari hilang)
Environment & Social Responsibility Division